Dias

7
Sindrom Nefrotik, Rusaknya Pembuluh Darah dalam Organ Ginjal Sindrom nefrotik merupakan suatu jenis gangguan yang menyerang organ ginjal. Ini bukan suatu penyakit, melainkan menjadi pertanda bahwa organ ginjal Anda sudah tidak berfungsi dengan baik. Meski begitu, bila tidak ditangani dengan cepat, gangguan ini akan mengarah menjadi penyakit yang lebih serius, seperti gagal ginjal. Semua orang dapat mengalaminya, namun hal ini lebih sering dialami oleh anak-anak yang berusia antara 18 bulan hingga 8 tahun. Berikut penjelasan selengkapnya seperti dilansir Mayo Clinic dan WebMD, Rabu (4/9/2013) Deskrips Sindrom nefrotik merupakan suatu jenis gangguan pada organ ginjal yang menyebabkan tubuh Anda mengeluarkan terlalu banyak protein ke dalam urine. Sindrom nefrotik bukanlah penyakit. Ini merupakan pertanda bahwa organ ginjal Anda tidak bekerja dengan normal. Gangguan ini terjadi bila pembuluh darah kecil dalam ginjal mengalami kerusakan sehingga mereka tidak dapat melakukan fungsi mereka dengan baik, seperti menyaring limbah dan kelebihan air dari dalam darah. Jika Anda mengalami hal

description

SK KE

Transcript of Dias

Page 1: Dias

Sindrom Nefrotik, Rusaknya Pembuluh Darah dalam Organ Ginjal

Sindrom nefrotik merupakan suatu jenis gangguan yang menyerang organ ginjal. Ini bukan

suatu penyakit, melainkan menjadi pertanda bahwa organ ginjal Anda sudah tidak berfungsi

dengan baik. Meski begitu, bila tidak ditangani dengan cepat, gangguan ini akan mengarah

menjadi penyakit yang lebih serius, seperti gagal ginjal. 

Semua orang dapat mengalaminya, namun hal ini lebih sering dialami oleh anak-anak yang

berusia antara 18 bulan hingga 8 tahun. Berikut penjelasan selengkapnya seperti dilansir

Mayo Clinic dan WebMD, Rabu (4/9/2013)

Deskrips

Sindrom nefrotik merupakan suatu jenis gangguan pada organ ginjal yang menyebabkan

tubuh Anda mengeluarkan terlalu banyak protein ke dalam urine. Sindrom nefrotik bukanlah

penyakit. Ini merupakan pertanda bahwa organ ginjal Anda tidak bekerja dengan normal.

Gangguan ini terjadi bila pembuluh darah kecil dalam ginjal mengalami kerusakan sehingga

mereka tidak dapat melakukan fungsi mereka dengan baik, seperti menyaring limbah dan

kelebihan air dari dalam darah. Jika Anda mengalami hal ini, kadar protein dalam urine dan

kadar kolestrol menjadi tinggi. Sedangkan, kadar protein dalam darah menjadi rendah. Hal ini

akan menyebabkan Anda mengalami pembengkakkan, terutama di sekitar mata, kaki, dan

pergelangan kaki. Selain itu, bila tidak segera diobati, hal ini dapat menyebabkan terjadinya

komplikasi yang lebih serius dan mempengaruhi kesehatan Anda, seperti:

1. Terjadi penggumpalan darah

Sindrom nefrotik menyebabkan glomerulus tidak mampu menyaring darah dengan baik. Hal

ini memungkinkan kadar protein dalam darah yang membantu mencegah terjadinya

pembekuan tidak tersaring dan masuk ke dalam urine. Dengan kata lain, sindrom nefrotik

Page 2: Dias

meningkatkan risiko darah untuk membeku dalam pembuluh darah Anda.

2. Kadar kolestrol dan trigliserida darah menjadi tinggi

Gangguan ginjal ini menyebabkan kadar protein terlepas ke dalam urine. Akibatnya, kadar

protein albumin dalam darah Anda menurun. Kemudian, organ hati akan membuat albumin

dalam jumlah yang berlebih. Pada saat yang sama, organ hati juga akan melepaskan lebih

banyak kolestrol dan trigliserida.

3. Tekanan darah menjadi tinggi

Kerusakan glomerulus dan penumpukan limbah yang terjadi dalam aliran darah (uremia)

dapat meningkatkan tekanan darah Anda.

4. Mengarah ke penyakit gagal ginjal akut dan kronis

Sindrom nefrotik menyebabkan organ ginjal tidak mampu menyaring darah dengan baik. Hal

ini disebabkan oleh rusaknya glomeruli. Akibatnya, produk limbah akan menumpuk dalam

darah Anda dan mengarah pada penyakit gagal ginjal akut. Jika hal ini tidak ditangani dengan

cepat, organ ginjal akan kehilangan fungsi mereka dari waktu ke waktu (gagal ginjal kronis).

Bila penyakit gagal ginjal yang Anda alami masih pada tahap ringan, Anda dapat

mengatasinya dengan melakukan dialisis. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat

yang disebut dialyzer. Alat itu dapat mengeluarkan cairan ekstra dan produk limbah dari

dalam darah Anda. Namun, jika penyakit gagal ginjal sudah parah, satu-satunya pengobatan

yang dapat Anda lakukan adalah transplantasi ginjal, yaitu mengganti organ ginjal Anda

dengan organ ginjal yang baru.

5. Risiko infeksi meningkat

6. Gizi buruk

Kehilangan terlalu banyak protein dalam darah dapat menyebabkan malnutrisi. Hal ini akan

menyebabkan berat badan Anda menurun

Gejala

Terkadang, orang yang mengalami sindrom nefrotik tidak merasakan tanda dan gejala

apapun. Mereka terlihat seperti orang sehat. Namun, mayoritas orang yang mengalami

gangguan ini akan mengalami beberapa hal seperti berikut ini:

1. Pembengkakan (edema)

Umumnya, orang yang mengalami sindrom nefrotik akan mengalami pembengkakan pada

area di sekitar mata, pergelangan kaki, dan kaki. Selain itu, pembengkakan mungkin juga

terjadi di organ paru-paru yang dapat menyebabkan Anda kesulitan untuk bernapas.

2. Urine berbusa

Sindrom nefrotik membuat organ ginjal melepaskan protein ke dalam urine dalam jumlah

yang sangat banyak. Akibatnya, kadar protein dalam urine menjadi abnormal dan

menyebabkan urine Anda berbusa.

Page 3: Dias

3. Berat badan meningkat

Gangguan pada ginjal ini akan menyebabkan tubuh menampung cairan dalam jumlah yang

berlebih. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan berat badan Anda.

 

Penyebab

Sindrom nefrotik terjadi akibat rusaknya pembuluh darah kecil (glomeruli) yang ada dalam

organ ginjal. Glomeruli sangat berperan penting bagi tubuh, yaitu menyaring aliran darah

yang melewati organ ginjal dan memisahkan hal-hal yang dianggap penting dan tidak penting

bagi tubuh. Selain itu, glomeruli juga akan menjaga kadar protein darah, terutama albumin.

Namun, bila glomeruli rusak, ia tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik dan

memungkinkan banyak protein hilang, masuk ke dalam urine, dan menimbulkan gangguan

pada organ ginjal (sindrom nefrotik).

Ada beberapa hal yang dianggap menjadi faktor penyebab rusaknya glomerulus serta

meningkatkan risiko sindrom nefrotik, seperti:

a. Focal segmental glomerulosclerosis

Sebuah kondisi yang ditandai dengan adanya jaringan parut pada beberapa daerah

diglomerulus. Hal ini muncul akibat penyakit lain, cacat genetik, atau terkadang tidak

diketahui penyebabnya.

b. Membranous nephropathy

Gangguan pada organ ginjal yang disebabkan oleh adanya penebalan pada membran dalam

glomeruli. Penyebab dari penebalan ini tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa kondisi

medis, seperti hepatitis B, malaria, lupus, dan kanker dikaitkan sebagai faktor penyebabnya.

c. Penyakit diabetes

Diabetes dapat merusak organ ginjal dan mempengaruhi glomeruli.

d. Systemic lupus erythematosus

Penyakit yang menyebabkan organ ginjal mengalami peradangan kronis dan menyebabkan

kerusakan serius.

e. Amiloidosis

Gangguan yang terjadi ketika zat protein amiloid terakumulasi dalam organ tubuh.

Akibatnya, zat tersebut akan menumpuk dan seringkali mempengaruhi fungsi dari organ-

organ tubuh Anda, salah satunya ginjal.

f. Gagal jantung

Beberapa bentuk gagal jantung seperti perikarditis konstriktif dapat menyebabkan sindrom

nefrotik.

g. Bekuan darah di pembuluh darah dalam organ ginjal

Bila ada gumpalan darah dalam pembuluh darah organ ginjal, hal itu akan menghambat aliran

darah dan bisa menyebabkan sindrom nefrotik.

Page 4: Dias

h. Infeksi

Ada beberapa jenis infeksi yang dapat meningkatkan risiko sindrom nefrotik, seperti HIV,

hepatitis B, hepatitis C, dan malaria.

i. Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat, seperti obat anti-inflamasi dan obat yang digunakan untuk melawan

infeksi, dapat menyebabkan sindrom nefrotik.

Pengobatan

Pengobatan untuk sindrom nefrotik dilakukan dengan menangani kondisi yang menyebabkan

gangguan tersebut. Apabila gangguan tersebut timbul akibat penyakit tertentu, seperti

diabetes, gagal jantung, dan lain sebagainya, pengobatan diberikan untuk menangani penyakit

itu terlebih dahulu. Untuk memastikan penyebab dari timbulnya sindrom nefrotik yang Anda

alami, dokter pasti akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Ada tiga jenis pemeriksaan

yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosis sindrom nefrotik, yakni:

1. Tes urine

Ketika melakukan jenis pemeriksaan ini, dokter mungkin meminta Anda untuk

mengumpulkan sampel urine dalm kurun waktu 24 jam guna mendapatkan hasil yang akurat.

Dengan tes urine, kelainan dalam urine Anda, seperti kadar protein dalam urine, dapat

diketahui. Jika hasil tes menunjukkan kadar protein dalam urine lebih tinggi dari normal, hal

itu mungkin mengarah pada sindrom nefrotik.

2. Tes darah

Jika Anda mengalami sindrom nefrotik, hasil tes darah akan menunjukkan tingkat protein

albumin (hipoalbuminemia) dan tingkat protein darah rendah (lebih kecil dari angka normal).

Sedangkan, kadar kolestrol dan trigliserida dalam darah mengalami peningkatan.

3. Biopsi

Dokter mungkin memberi rekomendasi kepada Anda untuk melakukan jenis pemeriksaan ini.

Selama prosedur, dokter akan memasukkan jarum khusus ke dalam kulit dan kemudian

diarahkan menuju organ ginjal. Dokter akan mengambil sampel kecil dari jaringan ginjal

untuk diuji di laboratorium.

Setelah melakukan pemeriksaan dan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa Anda positif

mengalami sindrom nefrotik, dokter pasti akan langsung merujuk Anda untuk melakukan

pengobatan. Hal ini dilakukan untuk memperlambat dan mencegah kerusakan pada organ

ginjal. Selain itu, pengobatan juga dilakukan untuk memperbaiki kondisi dari si penderita.

Biasanya dokter akan memberikan resep obat yang dapat membantu Anda untuk mengontrol

tanda dan gejala sekaligus mengobati sindrom nefrotik. Berikut beberapa jenis obat yang

biasa digunakan untuk menangani gangguan ini:

Page 5: Dias

4. Obat tekanan darah

Obat yang sering digunakan dokter untuk menangani sindrom nefrotik adalah angiotensin-

converting enzyme inhibitor. Jenis obat itu dapat mengurangi jumlah protein yang masuk ke

dalam urine. Tak hanya itu saja, masih ada beberapa jenis obat lain yang dapat mengontrol

tekanan darah Anda, seperti benazepril (Lotensin), kaptopril (Capoten), enalapril (Vasotec),

angiotensin II receptor blocker, losartan (Cozaar), dan valsartan (Diovan).

5. Pil air (diuretik)

Jenis obat ini dapat membantu Anda untuk mengendalikan pembengkakan yaitu dengan

meningkatkan produksi cairan dalam organ ginjal. Ada beberapa jenis obat diuretik yang

biasa diresepkan oleh dokter, salah satunya spironolactone (Aldactone).

6. Obat kolestrol

Obat-obatan yang disebut statin dapat membantu untuk menurunkan kadar kolestrol. Anda

dapat menggunakan atorvastatin (Lipitor), fluvastatin (Lescol), lovastatin (Altoprev,

Mevacor), pravastatin (Pravachol), rosuvastatin (Crestor), dan simvastatin (Zocor) untuk

menangani kadar kolestrol Anda.

7. Obat pengencer darah

Obat yang disebut dengan istilah antikoagulan dapat mengurangi kemampuan darah untuk

membeku atau dengan kata lain mengurangi risiko terjadinya pembekuan darah. Dokter

biasanya menggunakan obat antikoagulan heparin atau warfarin.

8. Obat penekan sistem kekebalan tubuh

Obat seperti kortikosteroid dapat mengontrol sistem kekebalan tubuh sekaligus menurunkan

peradangan yang menyertai gangguan ginjal tertentu.

Selain menggunakan obat-obatan, dokter biasanya akan menyuruh Anda untuk melakukan

perubahan pada gaya hidup yang mungkin berkontribusi terhadap gangguan ginjal yang Anda

alami. Perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan, antara lain:

9. Mengonsumsi makanan rendah garam. Hal ini dapat membantu Anda mengontrol

pembengkakan (edema) yang Anda alami.

10. Mengurangi jumlah lemak dan kolestrol. Anda harus lebih selektif dalam memilih

makanan yang akan Anda konsumsi. Dengan begitu, kadar kolestrol dalam darah lebih dapat

terkontrol.