Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh...

238
IMPLEMENTASI PROGRAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA DI KANTOR POS TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: Mentari Ratna Dewi NIM. 6661120735 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2016

Transcript of Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh...

Page 1: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

IMPLEMENTASI PROGRAM SIMPANAN

KELUARGA SEJAHTERA DI KANTOR POS

TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

Mentari Ratna Dewi

NIM. 6661120735

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2016

Page 2: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

ABSTRAK

Mentari Ratna Dewi. NIM 6661120735. Skripsi. Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Pembimbing I: Leo Agustino, Ph.D dan Pembimbing II: Riny Handayani, M.Si

Program Simpanan Keluarga Sejahtera adalah program pemberian bantuan

tunai kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang ditetapkan pemerintah dalam rangka kompensasi atas kenaikan harga BBM yang sifatnya seperti buku tabungan. Tujuan dari Program Simpanan Keluarga Sejahtera adalah untuk mencegah penurunan daya beli masyarakat dan kompensasi menyusul pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak. Adapun permasalahannya yakni penentuan penerima dana masih menggunakan data Pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2011, kurangnya sosialisasi, penetapan lokasi pencairan dana dan penetapan jadwal pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana proses implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah masyarakat penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Teori yang digunakan adalah teori Van Metter dan Van Horn. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner dan studi dokumen. Uji hipotesis yang digunakan adalah t-test satu sampel. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa hasil menunjukkan bahwa presentase Program Simpanan Keluarga Sejahtera hanya mencapai 54.94% dan belum berjalan dengan baik karena dibawah angka minimal 60%. Saran peneliti adalah lebih meningkatkan komunikasi antar pihak terkait guna untuk memperlancar jalannya Program Simpanan Keluarga Sejahtera yang lebih baik.

Kata kunci: Kemiskinan, Implementasi, Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Page 3: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

ABSTRACT

Mentari Ratna Dewi. NIM 6661120735. Research Paper. Implementation of

Prosperous Family Saving Program in Tigaraksa Post Office, Tangerang

Regency. Advisor I: Leo Agustino, Ph.D and Advisor II: Riny Handayani, M.Si Prosperous Family Saving Program is a program which provides cash assistance to the Targeted Households which was set by the government in order to compensate for the rising in fuel prices, similar to a passbook. The purpose of Prosperous Family Saving Program is to prevent a decline in consumer purchasing power and compensation following the reduction in fuel subsidies. The problem is that the determination of the beneficiary are still using the Social Protection Program Data Collection in 2011, lack of socialization, the determination on the location of the funds disbursement, and funds disbursement schedule determination of the Prosperous Family Saving Program. The purpose of this study was to describe the implementation process of Prosperous Family Saving Program in Tigaraksa Post Office, Tangerang Regency. The research method used was quantitative descriptive. The subject of research is the beneficiary communities of Prosperous Family Saving Program in Tigaraksa Post Office, Tangerang Regency. The theory used were the theory of Van Metter and Van Horn. Data collection techniques used were observations, interviews, questionnaires and document studies. Hypothesis test used was one sample t-test. Based on the research results, it can be seen that the percentage of Prosperous Family Saving Program only reached 54.94% and has not gone well for at least 60% below the figure. The suggestion from the researcher is improve a better communication between the related parties in order to reinforce the better Prosperous Family Saving Program. Keywords: Poorness, Implementation, Prosperous Family Savings Program

Page 4: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 5: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 6: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 7: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

Motto :

Maka Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

Sesungguhnya Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

Maka Apabila Engkau Telah Selesai (Dari Sesuatu Urusan),

Tetaplah Bekerja Keras (Untuk Urusan Yang Lain)

Dan Hanya Kepada Tuhan-mu lah Engkau Berharap…

(Q.S: Al-Insyirah 5-8)

Persembahan :

“Skripsi ini saya Persembahkan untuk Mamah -

Bapak Tercinta beserta Kakak - Adik Terkasih

dan Nenek serta Alm. Kakek Tersayang yang

telah memberikan semangat dan do’a tulusnya

serta motivasi secara moral dan materiil dalam

penyelesaiin skripsi ini.”

Page 8: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 9: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

ii

4. Iman Mukhroman, S.Ikom., M.Ikom, Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Listyaningsih, M.Si, Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Ipah Ema Jumiati, S.IP, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing penulis dari awal hingga akhir.

8. Leo Agustino, Ph. D selaku Dosen Pembimbing I Skripsi yang selalu

membimbing, memberikan ilmunya, serta memotivasi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas segala ilmu dan bantuannya.

9. Riny Handayani, M.Si selaku Dosen Pembimbing II Skripsi yang telah

memberikan ilmunya serta membimbing penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

10. Semua Dosen dan Staff Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali

penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

11. Kesbanglinmas Kabupaten Tangerang yang telah memberikan izin

penelitian kepada peneliti.

12. Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tangerang yang telah memberikan

informasi kepada peneliti.

13. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang yang telah memberikan

informasi kepada peneliti.

Page 10: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

iii

14. Kantor Pos Tangerang yang telah memberikan informasi kepada peneliti.

15. Para penerima dana PSKS yang telah bersedia untuk meluangkan

waktunya dan memberikan informasi kepada peneliti.

16. Kedua orang tua tersayang dan tercinta yang selalu membimbing dan

mengantarkan anaknya sampai ke dalam tahap perguruan tinggi serta

selalu memberikan semangat dan selalu menemani sehingga penulis dapat

termotivasi untuk cepat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Terimakasih banyak Bapak Sabrawi dan Mamah Umi Mar’ati.

17. Kakak dan Adikku, Mega Puspa Sari dan Gilang Firmansyah serta

keluarga besar yang tidak hentinya memberikan do’a serta semangat untuk

penulis.

18. Muhammad Ridwan Nurcholis yang selalu memberikan semangat dan

selalu menemani sehingga penulis dapat termotivasi untuk cepat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terimakasih banyak atas waktunya

dan sukses selalu.

19. Teman-teman seperjuangan Ilmu Administrasi Negara angkatan 2012,

khususnya teman-teman kelas C dan teman-teman ‘Ngebet Lulus’ (Pipi,

Ndew, Acut, Nong, Tangen, Upeh) semoga kami semua dapat berjuang

dan sukses bersama.

20. Sahabat-sahabat sekolah yang selalu memberikan semangat sehingga

penulis termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini terdapat kekurangan. Oleh karena itu

peneliti mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun. Peneliti

Page 11: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

iv

meminta maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam skripsi ini terjadi

kesalahpahaman yang kurang berkenan selama peneliti melakukan penelitian.

Terimakasih.

Serang, November 2016

Mentari Ratna Dewi

Page 12: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

ABSTRACT

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI …………………………….………...……………………………. v

DAFTAR TABEL .…………………………………….…………………….. viii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………….... x

DAFTAR GRAFIK …………..………………………………………………... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………...…………………………….. 1

1.2 Identifikasi Masalah ……………...………………………………… 18

1.3 Batasan Masalah ……………………………………………………. 19

1.4 Perumusan Masalah ……………….……….……………………….. 19

1.5 Tujuan Penelitian …………………………………………………… 20

1.6 Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 20

1.6.1 Manfaat Teoritis ……………………………………………. 20

Page 13: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

vi

1.6.2 Manfaat Praktis …………………………………………….. 20

1.7 Sistematika Penulisan Penelitian …………………………………… 21

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Studi Kepustakaan ………………………………………………….. 24

2.1.1 Definisi Kebijakan ………………………………………..….. 25

2.1.2 Definisi Publik ……………………………………………….. 26

2.1.3 Definisi Kebijakan Publik .…………………………………… 27

2.1.4 Implementasi Kebijakan Publik …………………………..….. 28

2.1.5 Model-Model Implementasi Kebijakan Publik ..……………... 30

2.2 Penelitian Terdahulu ……………………………………………….. 35

2.3 Kerangka Berpikir ………………………………………………….. 39

2.4 Hipotesis Penelitian .………………………………………………... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian …………………………………………………... 43

3.2 Populasi dan Sampel ……………………………………………….. 44

3.2.1 Populasi ………………………..……………………………... 44

3.2.2 Sampel ……………………..…………………………………. 45

3.3 Instrumen Penelitian ………………………………………………... 47

3.4 Teknik Pengumpulan Data …………………………………………. 50

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ……………………………... 52

3.5.1 Uji Validitas ……………………..…………………………… 54

3.5.2 Uji Reliabilitas ………………………..……………………… 55

3.5.3 Uji Hipotesis ……………………………..…………………… 56

Page 14: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

vii

3.6 Jadwal Penelitian …………………………………………………… 56

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian …………………………………………. 58

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Tangerang …………………… 58

4.1.2 Deskripsi Responden Penelitian ……………………………… 61

4.1.2.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……………… 61

4.1.2.2 Responden Berdasarkan Usia ………………………… 62

4.1.2.3 Responden Berdasarkan Pendidikan …………………. 63

4.1.2.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan …………………... 64

4.1.2.5 Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan ………... 65

4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ………………………………………. 66

4.3 Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………….. 69

4.4 Pengujian Hipotesis ………………………………………………… 70

4.5 Analisis Data ……………………………………………………….. 73

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian ………………………………………. 132

4.7 Pembahasan ……………………………………………………….. 133

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………….. 146

5.2 Saran …………………………………………………………….… 148

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Miskin per-kabupaten Kabupaten Tangerang

Tahun 2010–2014 (Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional) ………… 6

Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang Tahun 2009-2013 6

Tabel 1.3 Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Penerima Dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) per-Kabupaten/Kota Provinsi

Banten Tahun 2014-2015 …………………………………………… 10

Tabel 1.4 Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Penerima Dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) per-Kecamatan

Kabupaten Tangerang Tahun 2014-2015 …………………………… 11

Tabel 1.5 Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Penerima Dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) Per-Kantor Pos Bayar

di Kabupaten Tangerang Tahun 2014-2015 ………………………… 12

Tabel 3.1 Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Penerima Dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kantor Pos Bayar

Tigaraksa Kabupaten Tangerang Tahun 2014-2015 ………………… 45

Tabel 3.2 Perhitungan Sampel Penelitian ……………………………………… 47

Tabel 3.3 Skoring Item Instrumen ……………………………………………... 48

Tabel 3.4 Instrumen Penelitian ………………………………………………… 49

Tabel 3.5 Jadwal Penelitian …………………………………………………….. 57

Page 16: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

ix

Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Tangerang

Tahun 2013 …………………………………………………………... 60

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Instrumen ……………………………………….. 68

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ………………………………………………… 70

Tabel 4.4 Kategorisasi Indikator Standar dan Sasaran Kebijakan ……………. 134

Tabel 4.5 Kategorisasi Indikator Sumber Daya ………………………………. 136

Tabel 4.6 Kategorisasi Indikator Karakteristik Agen Pelaksana ……………... 138

Tabel 4.7 Kategorisasi Indikator Sikap Para Pelaksana ………………………. 140

Tabel 4.8 Kategorisasi Indikator Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Agen

Pelaksana …………………………………………………………... 142

Tabel 4.9 Kategorisasi Indikator Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik ….. 143

Page 17: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ………………………………………………… 40

Gambar 4.1 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ……………………... 72

Gambar 4.2 Mekanisme Pengambilan Dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera …………………………………………………………… 85

Page 18: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

xi

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………………... 62

Grafik 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia …………………………….. 63

Grafik 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ……………………… 64

Grafik 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ……………………….. 65

Grafik 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan …………….. 66

Grafik 4.6 Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan …………………………… 74

Grafik 4.7 Hasil Pernyataan Pertama Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan .. 75

Grafik 4.8 Hasil Pernyataan Kedua Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan …. 77

Grafik 4.9 Hasil Pernyataan Ketiga Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan … 78

Grafik 4.10 Hasil Pernyataan Keempat Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan 80

Grafik 4.11 Hasil Pernyataan Kelima Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan . 81

Grafik 4.12 Hasil Pernyataan Keenam Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan 82

Grafik 4.13 Hasil Pernyataan Ketujuh Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan 83

Grafik 4.14 Indikator Sumber Daya ……………………………………………. 86

Grafik 4.15 Hasil Pernyataan Kedelapan Indikator Sumber Daya ……………... 87

Grafik 4.16 Hasil Pernyataan Kesembilan Indikator Sumber Daya …………… 88

Grafik 4.17 Hasil Pernyataan Kesepuluh Indikator Sumber Daya …………….. 90

Grafik 4.18 Hasil Pernyataan Kesebelas Indikator Sumber Daya ……………... 91

Grafik 4.19 Hasil Pernyataan Kedua belas Indikator Sumber Daya …………… 92

Grafik 4.20 Hasil Pernyataan Ketiga belas Indikator Sumber Daya …………… 94

Page 19: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

xii

Grafik 4.21 Indikator Karakteristik Agen Pelaksana …………………………... 96

Grafik 4.22 Hasil Pernyataan Keempat belas Indikator Karakteristik Agen

Pelaksana ………………………...………………………………... 97

Grafik 4.23 Hasil Pernyataan Kelima belas Indikator Karakteristik Agen

Pelaksana ………………………...………………………………... 98

Grafik 4.24 Hasil Pernyataan Keenam belas Indikator Karakteristik Agen

Pelaksana ………………………...………………………………... 99

Grafik 4.25 Hasil Pernyataan Ketujuh belas Indikator Karakteristik Agen

Pelaksana ………………………...………………………………. 100

Grafik 4.26 Hasil Pernyataan Kedelapan belas Indikator Karakteristik Agen

Pelaksana ………………………...……………………………….. 102

Grafik 4.27 Indikator Sikap Para Pelaksana ………………………………….. 104

Grafik 4.28 Hasil Pernyataan Kesembilan belas Indikator Sikap Para

Pelaksana ……………………………………………………….... 105

Grafik 4.29 Hasil Pernyataan Kedua puluh Indikator Sikap Para Pelaksana …. 106

Grafik 4.30 Hasil Pernyataan Kedua puluh satu Indikator Sikap Para

Pelaksana …………………………………………………………. 108

Grafik 4.31 Hasil Pernyataan Kedua puluh dua Indikator Sikap Para

Pelaksana ......................................................................................... 109

Grafik 4.32 Indikator Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Agen

Pelaksana …………………………………………………………. 111

Grafik 4.33 Hasil Pernyataan Kedua puluh tiga Indikator Komunikasi

Antarorganisasi dan Aktivitas Agen Pelaksana ………………….. 112

Page 20: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

xiii

Grafik 4.34 Hasil Pernyataan Kedua puluh empat Indikator Komunikasi

Antarorganisasi dan Aktivitas Agen Pelaksana …………………. 113

Grafik 4.35 Hasil Pernyataan Kedua puluh lima Indikator Komunikasi

Antarorganisasi dan Aktivitas Agen Pelaksana ……………......... 115

Grafik 4.36 Hasil Pernyataan Kedua puluh enam Indikator Komunikasi

Antarorganisasi dan Aktivitas Agen Pelaksana …………………. 116

Grafik 4.37 Hasil Pernyataan Kedua puluh tujuh Indikator Komunikasi

Antarorganisasi dan Aktivitas Agen Pelaksana …………………. 117

Grafik 4.38 Hasil Pernyataan Kedua puluh delapan Indikator Komunikasi

Antarorganisasi dan Aktivitas Agen Pelaksana …………………. 119

Grafik 4.39 Indikator Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik ……………... 121

Grafik 4.40 Hasil Pernyataan Kedua puluh sembilan Indikator Lingkungan

Ekonomi, Sosial dan Politik …………………………………….... 122

Grafik 4.41 Hasil Pernyataan Ketiga puluh Indikator Lingkungan Ekonomi, Sosial

dan Politik ………………………………………………………... 123

Grafik 4.42 Hasil Pernyataan Ketiga puluh satu Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik ……………………………………………......... 125

Grafik 4.43 Hasil Pernyataan Ketiga puluh dua Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik ……………………………………………......... 126

Grafik 4.44 Hasil Pernyataan Ketiga puluh tiga Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik ……………………………………………......... 127

Grafik 4.45 Hasil Pernyataan Ketiga puluh empat Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik ……………………………………………......... 129

Page 21: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

xiv

Grafik 4.46 Hasil Pernyataan Ketiga puluh lima Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik ……………………………………………......... 130

Page 22: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi ini, semakin meningkatnya pertambahan penduduk,

maka semakin bertambah pula kebutuhan hidupnya. Kebutuhan masyarakat akan

hidup layak dari hari ke hari semakin meningkat. Akan tetapi, masih banyak

masyarakat yang belum mampu memenuhi kebutuhan hariannya, seperti sulitnya

mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan karena rendahnya tingkat

kesejahteraan dalam keluarga. Hal itu disebabkan karena masih tingginya angka

kemiskinan.

Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi suatu bangsa karena

kemiskinan tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia. Kemiskinan

merupakan kondisi di mana seseorang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan

dasarnya dalam kehidupan sehari-harinya.

Kemiskinan dapat membuat masyarakat menjadi terbelakang karena

lingkup kemiskinan bukan hanya ekonomi saja, tetapi mencakup aspek sosial dan

politik. Masyarakat yang sulit memenuhi kebutuhan hidupnya dapat terlihat dari

segi ekonominya. Hal ini dapat terjadi di mana masyarakat tidak mampu

memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan serta pendidikan

maupun kesehatan. Selain dari segi ekonomi, kurangnya hubungan sosial dapat

Page 23: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

2

berpengaruh terhadap kemiskinan karena hal ini dapat menghambat dan

menghalangi seseorang untuk mendapatkan informasi guna memanfaatkan

kesempatan yang ada. Hubungan sosial yang baik mendukung seseorang

mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan atau bahkan memiliki keahlian

agar taraf kesejahteraannya meningkat. Politik yang tidak sehat juga dapat

menyebabkan kemiskinan yang berlarut-larut. Hal ini dapat terjadi karena

sebagian pihak yang mempunyai kekuasaan salah dalam menggunakan

kekuasaannya, sebagian pihak menggunakan kekuasaannya hanya untuk

kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Seharusnya para elit politik dapat

memberikan kontribusi yang nyata terhadap masyarakat miskin agar dapat

memperkecil jumlah kemiskinan yang ada di Indonesia.

Kondisi kemiskinan yang terjadi di Indonesia menuntut pemerintah untuk

menanggulangi, mengurangi bahkan memberantas permasalahan yang sudah

merajalela ini. Pemerintah harus mampu mengatasi permasalahan kemiskinan

dengan memberikan kebijakan atau program yang berorientasi kepada masyarakat

miskin agar angka kemiskinan di Indonesia dapat berkurang karena pada

hakikatnya masyarakat miskin dipelihara oleh negara jadi pemerintah mempunyai

kewajiban dalam menganggulangi kemiskinan. Hal ini disebutkan dalam Pasal 34

Ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 tentang Hak Asasi Manusia yang

menyatakan bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat (1) tertanam jelas bahwa

fakir miskin merupakan tanggung jawab dan wewenang pemerintah. Hal tersebut

di perkuat oleh Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan

Page 24: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

3

Sosial Pasal 24 ayat (1) yang menyatakan bahwa penyelenggaraan kesejahteraan

sosial menjadi tanggung jawab pemerintah dan pemerintah daerah.

Pemerintah memegang peranan penting dalam memberantas kemiskinan.

Untuk itu, pemerintah wajib memberikan kebijakan atau program yang

mengutamakan masyarakat miskin agar dapat meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat miskin menjadi sejahtera. Untuk itu, diperlukan langkah-langkah

dalam menangani permasalahan kemiskinan dari pemerintah.

Dalam penanggulangan kemiskinan memerlukan keterlibatan berbagai

pihak yang berkepentingan. Pemerintah pusat, pemerintah daerah serta

masyarakat merupakan pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab yang sama

terhadap penanggulangan kemiskinan. Pemerintah telah melaksanakan

penanggulangan kemiskinan melalui berbagai kebijakan atau program dalam

upaya pemenuhan kebutuhan dasar warga negara secara layak dan meningkatkan

kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat miskin. Untuk menunjang

penanggulangan kemiskinan dan mewujudkan percepatan penanggulangan

kemiskinan maka dibuat program yang merujuk pada masyarakat miskin guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin.

Pada era Orde Lama, Orde Baru dan Reformasi berbagai program

penanggulangan kemiskinan dicetuskan oleh pemerintah dengan nama yang

berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengurangi tingkat

kemiskinan bahkan memberantas kemiskinan di Indonesia, seperti Program BLT

dan BLSM yang sebenarnya hanya berubah nama saja. Program tersebut

Page 25: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

4

diselenggarakan sebagai respon kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dunia pada

saat itu dan tujuan utama dari program ini adalah membantu masyarakat

miskin untuk tetap memenuhi kebutuhan hariannya. Kedua Program ini

menyalurkan bantuan berupa pemberian kompensasi uang tunai dengan besaran

untuk Program BLT adalah senilai Rp. 100.000,-

(https://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan_langsung_tunai 5 Maret 2016) dan untuk

Program BLSM sebesar Rp. 150.000,- per keluarga

(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/18/19561159/BLSM.Mulai.Dib

agikan.Akhir.Bulan.Ini 19 Maret 2016).

Penelitian yang dilakukan oleh lembaga penelitian SMERU terkait kajian

cepat pelaksanaan Program BLT 2008 dan evaluasi penerima Program BLT 2005

di Indonesia dan penggunaan KPS dan pelaksanaan BLSM 2013 menarik

kesimpulan bahwa Program BLT masih relevan dan dapat membantu masyarakat

miskin tetapi dalam pelaksanaannya masih terjadi ketegangan dan bahkan konflik

di tingkat masyarakat. Konflik bersumber dari kecemburuan sosial dan tidak

transparannya proses verifikasi penerima program. Pemotongan dana BLT terjadi

di tingkat masyarakat dengan jumlah yang cenderung bertambah dan dilakukan

secara sistematis. Keadaan ini tidak diantisipasi dan ditangani oleh aparat terkait,

bahkan aparat cenderung menutup mata atas kondisi tersebut. Adanya BLT pun

tidak mengakibatkan kemalasan dan perubahan jam kerja RTS. Jumlah dana yang

terbatas dan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam jangka pendek

menyebabkan masyarakat miskin harus bertindak rasional dengan tetap bekerja

untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup yang semakin meningkat. Selain itu,

Page 26: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

5

masih terjadi kesalahan penetapan sasaran dan ketidak tercakupan penerima BLT

karena verifikasi tidak berjalan dengan semestinya. Selain itu, pelaksanaan BLSM

tidak menimbulkan permasalahan sosial yang berarti, meskipun sosialisasi

program cenderung terbatas dan terlambat. Umumnya rumah tangga menerima

dana dari kantor pos sesuai ketentuan, namun di beberapa desa terdapat

pemotongan ditingkat lokal yang hasilnya dibagikan kepada rumah tangga lain

yang tidak menjadi penerima.

Di Kabupaten Tangerang, banyak keluarga miskin yang tidak

mendapatkan bantuan BLT maupun BLSM. Perataan terkait pembagian dana

dirasa masih kurang menyentuh semua keluarga miskin. Akibat tidak tepat

sasaran, banyak keluarga miskin yang mengembalikan Kartu Perlindungan Sosial

(KPS) ke kantor desa setempat maupun ke kantor pos karena perbandingannya

lebih banyak yang tidak menerima dari pada yang menerima

(http://metro.sindonews.com/read/759480/31/takut-didemo-2-000-warga-

tangerang-kembalikan-kps-1373444678 20 Januari 2016). Mereka tidak ingin

konflik terjadi di tengah masyarakat karena kecemburuan sosial antara keluarga

miskin yang mendapatkan KPS dan yang tidak mendapatkannya.

Dengan adanya program dari pemerintah yang ditujukan untuk keluarga

miskin. Pada tahun 2010-2014, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tangerang

mengalami penurunan. Penurunan yang signifikan terjadi pada tahun 2011 dengan

angka penurunan sebesar 0,76 % (BPS Kabupaten Tangerang). Untuk lebih

jelasnya, hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 27: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

6

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Miskin per-kabupaten Kabupaten Tangerang

Tahun 2010–2014 (Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional)

No. Tahun Jumlah Presentase (%) 1. 2010 (Juli) 205.097 7.18 2. 2011 (September) 188.653 6.42 3. 2012 (September) 175.978 5.71 4. 2013 (September) 183.889 5.78 5. 2014 (September)* 176.202 5.36

Catatan: *Angka Sangat Sementara

Sumber: BPS Kabupaten Tangerang (2015)

Selain menurunnya tingkat kemiskinan di Kabupaten Tangerang, laju

pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tangerang mengalami peningkatan. Laju

pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada tahun 2011. Hal tersebut dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang

Tahun 2009-2013

No. Tahun Presentase 1. 2009 4,41 2. 2010 6,33 3. 2011 6,39 4. 2012 5,86 5. 2013 6,11

Sumber: BPS, IPM Kabupaten Tangerang (Hal: 28)

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tangerang tahun 2009 sebesar

4,41 persen naik menjadi 6,33% di tahun 2010 kemudian pada tahun 2011

menjadi 6,39% dan pada tahun 2012 mengalami penurunan 5,86% kemudian

sedikit meningkat di tahun 2013 sebesar 6,11%. (Sumber: BPS, IPM Kabupaten

Tangerang, Hal: 28)

Page 28: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

7

Untuk meminimalisir permasalahan kesejahteraan sosial, khususnya

kemiskinan, Pemerintah mencetuskan program yang ditujukan untuk masyarakat

miskin guna menanggulangi bahkan memberantas kemiskinan di Indonesia. Pada

tahun 2014 pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan. Sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal (2) ayat (2) Program

tersebut meliputi Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia

Pintar dan Program Indonesia Sehat. Dengan dikeluarkannya Perpres tersebut,

selanjutnya dikeluarkan pula Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 tentang

Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar

dan Program Indonesia Sehat untuk membangun Keluarga Produktif pada tanggal

3 November 2014.

Program nasional dalam upaya penanggulangan kemiskinan tersebut

merupakan bentuk perlindungan sosial yang diperlukan bagi masyarakat miskin

guna untuk mencegah terjadinya guncangan dan kerentanan sosial, salah satu

diantaranya melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Program

Simpanan Keluarga Sejahtera merupakan program yang diberikan dalam bentuk

kompensasi yang sifatnya seperti buku tabungan.

Program Simpanan Keluarga Sejahtera adalah program pemberian bantuan

tunai kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang ditetapkan pemerintah dalam

rangka kompensasi atas kenaikan harga BBM. Tujuan dari PSKS adalah untuk

mencegah penurunan daya beli masyarakat dan kompensasi menyusul

pengurangan subsidi BBM. Pengurangan subsidi menyebabkan kenaikan harga

Page 29: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

8

BBM yang diikuti dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok sehingga daya

beli masyarakat menurun terutama keluarga miskin. Untuk itulah PSKS

disalurkan (http://blsm.posindonesia.co.id/umum.php 3 April 2016).

Program Simpanan Keluarga Sejahtera diberikan karena untuk

memperbaiki efektivitas dalam penyaluran bantuan sosial, jadi pemerintah

memutuskan untuk memberikan dalam bentuk simpanan. Alasan pemberian dalam

bentuk simpanan adalah:

1. Simpanan/tabungan merupakan bentuk kegiatan produktif, 2. Simpanan/tabungan merupakan bagian dari strategi nasional keuangan

inklusif, 3. Perbaikan dari program BLSM 2013 yang sekedar membagikan uang

tunai, dan 4. Mengurangi antrian (www.tnp2k.go.id/id/program/program-membangun-

keluarga-produktif/mengapa-bantuan-dalam-bentuk-simpanan/ 21 Desember 2015).

Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) merupakan salah satu

upaya pemerintah untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin. Melalui

program simpanan keluarga sejahtera ini diharapkan berdampak langsung

terhadap peningkatan kesejahteraan keluarga miskin karena di tingkat keluarga,

program perlindungan sosial dapat mendorong perkembangan anggota keluarga

yang lebih baik, seperti adanya asupan gizi yang cukup dalam keluarga dan juga

dapat mendorong terciptanya ketahanan keluarga secara ekonomi.

Program Simpanan Keluarga Sejahtera yang diperuntukkan bagi

pemegang KKS merupakan program pemberian bantuan non tunai dalam bentuk

simpanan yang diberikan kepada 15,5 Juta Keluarga kurang mampu di seluruh

Indonesia, sejumlah Rp. 200.000/Keluarga/Bulan. Untuk tahun 2014,

Page 30: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

9

dibayarkan sekaligus Rp. 400.000 untuk bulan November dan Desember.

Program Simpanan Keluarga Sejahtera diberikan kepada keluarga kurang

mampu, secara bertahap diperluas mencakup penghuni panti asuhan, panti

jompo dan panti-panti sosial lainnya.Saat ini, 1 Juta keluarga diberikan dalam

bentuk layanan keuangan digital dengan pemberian SIM Card, sedangkan 14,5

Juta keluarga diberikan dalam bentuk simpanan giro pos

(http://www.psks.sapa.or.id/tentang-psks 4 Maret 2016). Pada tahun anggaran

2015, bantuan yang akan diberikan dalam waktu 3 bulan dengan total Rp.

600.000,-. (http://intelresos.kemsos.go.id/?module=Program+Kks 13 Januari

2016).

Provinsi Banten merupakan satu dari 34 provinsi yang ada di Indonesia

yang menjalankan Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Di Provinsi Banten,

RTS penerima dana PSKS berjumlah 417.532 keluarga yang meliputi delapan

kabupaten/kota. Adapun data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 31: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

10

Tabel 1.3 Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS)

Penerima Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) Provinsi Banten

Tahun 2014-2015

No. Kabupaten/Kota Rumah Tangga Sasaran

1. Kabupaten Tangerang 146.278 2. Kabupaten Lebak 118.021 3. Kabupaten Serang 58.432 4. Kota Tangerang 46.239 5. Kota Serang 17.121 6. Kota Tangerang Selatan 16.439 7. Kota Cilegon 11.489 8. Kabupaten Pandeglang 3.513

Jumlah 417.532 Sumber: www.psks.info (4 November 2015)

Berdasarkan tabel jumlah RTS penerima dana PSKS per-kabupaten/kota

diatas, dapat diketahui bahwa Kabupaten Tangerang memiliki jumlah RTS

penerima dana PSKS terbanyak diantara delapan kabupaten/kota yang ada di

Provinsi Banten dengan jumlah 146.278 keluarga yang tersebar di 29 kecamatan.

Kabupaten Tangerang sendiri menjalankan Program Simpanan Keluarga Sejahtera

dalam bentuk simpanan giro pos offline. Selanjutnya, untuk dapat melihat jumlah

RTS penerima dana PSKS per-kecamatan dan per-kantor pos bayar di Kabupaten

Tangerang, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 32: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

11

Tabel 1.4 Jumlah RTS Penerima Dana PSKS

per-Kecamatan di Kabupaten TangerangTahun 2014-2015

No. Kecamatan Rumah Tangga Sasaran 1. Pakuhaji 11.388 2. Rajeg 10.456 3. Teluknaga 9.733 4. Mauk 6.750 5. Tigaraksa 6.620 6. Sepatan Timur 6.513 7. Kosambi 6.412 8. Cisoka 6.069 9. Kresek 5.772 10. Solear 5.716 11. Kemiri 5.197 12. Sindang Jaya 5.036 13. Gunung Kaler 5.026 14. Sukamulya 4.966 15. Kronjo 4.731 16. Mekar Baru 4.591 17. Legok 4.517 18. Sepatan 4.147 19. Jayanti 3.748 20. Sukadiri 3.728 21. Balaraja 3.637 22. Pasar Kemis 3.482 23. Panongan 3.474 24. Jambe 3.467 25. Pagedangan 2.901 26. Cisauk 2.860 27. Curug 2.150 28. Cikupa 2.149 29. Kelapa Dua 1.042

Jumlah 146.278 Sumber: Kantor Pos Tangerang (2016)

Page 33: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

12

Tabel 1.5 Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS)

Penerima Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) per-Kantor Pos Bayar di Kabupaten Tangerang

Tahun 2014-2015

No. Kantor Bayar Kecamatan RTS Jumlah 1. Tigaraksa Tigaraksa 6.620 47.170

Cisoka 6.069 Kresek 5.772 Solear 5.716

Gunung Kaler 5.026 Sukamulya 4.966

Jayanti 3.748 Balaraja 3.637 Jambe 3.467 Cikupa 2.149

2. Tangerang Pakuhaji 11.388 32.362 Sepatan Timur 6.513

Kosambi 6.412 Sepatan 4.147 Cisauk 2.860

Kelapa Dua 1.042 3. Villa Regency Dua Rajeg 10.456 29.430

Sindang Jaya 5.036 Pasar Kemis 3.482

4. Mauk Mauk 6.750 24.997 Kemiri 5.197 Kronjo 4.731

Mekar Baru 4.591 Sukadiri 3.728

5. Curug Legok 4.517 13.042 Panongan 3.474

Pagedangan 2.901 Curug 2.150

6. Teluknaga Teluknaga 9.733 9.733 Jumlah 146.278

Sumber: Kantor Pos Tangerang (2016)

Berdasarkan tabel di atas, dari 6 kantor pos bayar di Kabupaten Tangerang

yang ditunjuk untuk menyalurkan dana PSKS kepada RTS penerima dana PSKS,

terlihat bahwa kantor pos bayar Tigaraksa memiliki jumlah RTS penerima dana

Page 34: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

13

PSKS terbanyak, yaitu berjumlah 47.170 RTS penerima dana yang tersebar pada

10 kecamatan di Kabupaten Tangerang. Adapun kecamatan tersebut yaitu,

kecamatan Tigaraksa, Cisoka, Solear, Jambe, Cikupa, Balaraja, Jayanti,

Sukamulya, Kresek dan Gunung Kaler.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi awal peneliti dengan beberapa

pihak terkait pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, peneliti

menemukan beberapa masalah dalam pelaksanaan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, antara lain sebagai berikut.

Pertama, dalam menentukan RTS penerima dana PSKS membutuhkan

data mengenai nama dan alamat RTS yang layak menerima dana PSKS. Data RTS

penerima dana PSKS pada tahun 2014 dan 2015 menggunakan hasil Pendataan

Program Perlindungan Sosial (PPLS) pada tahun 2011. Penggunaan data PPLS

tahun 2011 untuk pembagian dana PSKS dapat terjadi kemungkinan besar bahwa

data tersebut sudah terjadi banyak perubahan, yang awalnya terdapat keluarga

tidak mampu kemudian menjadi mampu dan sebaliknya, ada pula yang

sebelumnya mampu akan tetapi sekarang menjadi kurang mampu. Hal tersebut

dapat terjadi karena kemiskinan yang bersifat dinamis.

Pengunaan data PPLS tahun 2011 menjadi tidak tepat sasaran. Banyak

penerima dana PSKS yang tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Hal

tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan penerima dana PSKS, yaitu Ibu

Ilyanah yang mengatakan bahwa terdapat keluarga yang benar-benar miskin tetapi

tidak mendapatkan dana PSKS, berbeda dengan keluarga yang sebenarnya sudah

dapat dikatakan mampu karena mempunyai kendaraan roda dua tetapi pada

Page 35: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

14

kenyataannya keluarga tersebut mendapatkan dana PSKS. Selain itu, hasil

wawancara dengan Bapak Endang selaku Kasi Kelembagaan, Kepahlawanan dan

Kesetiakawanan Sosial Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tangerang juga

mengatakan bahwa Dinas Sosial Kesejahteraan Kabupaten Tangerang banyak

menerima laporan dari masyarakat terkait ketidaktepatan sasaran penerima dana

PSKS.

Secara umum, RTS penerima dana PSKS seharusnya adalah rumah tangga

miskin, akan tetapi dalam pelaksanaannya masih banyak rumah tangga yang

sama-sama miskin bahkan sangat miskin tetapi tidak mendapatkan dana PSKS. Di

sisi lain, tak sedikit ditemukan beberapa rumah tangga yang mampu bahkan

tergolong berada mendapatkan dana PSKS. Seharusnya pihak terkait melakukan

pembaharuan data kepada RTS penerima danakarena penggunaan data PPLS 2011

tersebut sudah tidak up to date.

Kedua, kurangnya sosialisasi dari pemangku kepentingan/pihak yang

terlibat kepada masyarakat penerima dana mengenai Program Simpanan Keluarga

Sejahtera. Hal tersebut dibenarkan oleh Bapak H. Ade selaku Kepala Seksi

Penanganan Fakir Miskin. Beliau mengatakan bahwa pihak Dinas Kesejahteraan

Sosial Kabupaten Tangerang tidak melakukan sosialisasi secara menyeluruh ke

semua kelurahan/desa maupun kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten

Tangerang. Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Tangerang hanya melakukan

sosialisasi mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera kepada kepala

desa/lurah, RT maupun RW setempat serta masyarakat ketika ada kegiatan

tertentu saja, seperti rapat koordinasi (rakor). Selain itu, Bapak Roni selaku TKSK

Page 36: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

15

Kecamatan Jayanti mengaku hanya memberikan informasi mengenai jadwal

pencairan dana PSKS dengan cara menempelkan jadwal pencairan dana PSKS

pada papan informasi yang terdapat dikelurahan/desa setempat.

Kurangnya sosialisasi tersebut memberikan dampak bagi masyarakat

penerima dana PSKS. Banyak penerima dana PSKS yang tidak mengetahui

jadwal pengambilan dana PSKS, sehingga penerima dana tidak mengetahui kapan

saatnya kecamatan ataupun desa mereka dapat mencairkan dana PSKS. Selain itu,

kurangnya komunikasi/koordinasi antar pendamping PSKS, kepala desa/lurah dan

RT/RW setempat membuat para penerima dana PSKS minim akan informasi

mengenai PSKS. Salah satunya, yaitu Bapak Rohimin selaku penerima dana

PSKS mengatakan bahwa Program Simpanan Keluarga Sejahtera ini baru

diketahuinya pada tahun 2015 lalu, bapak Rohimin tidak mengetahui bahwa pada

tahun 2014 ada pencairan dana PSKS karena pihak setempat seperti RT dan RW

tidak memberikan informasi tentang program tersebut. Selain itu, banyak

masyarakat penerima dana PSKS yang tidak mengetahui bahwa program

pemerintah yang diberikan saat ini bernama Program Simpanan Keluarga

Sejahtera dan bersifat simpanan. Dana PSKS dapat diambil di lain waktu tanpa

menghilangkan nilai rupiah yang ada dalam simpanan tersebut karena PSKS

bersifat seperti buku tabungan. Salah satunya Ibu Latmunah selaku penerima dana

PSKS yang mengaku kalau beliau mengetahui program pemerintah ini masih

bernama BLSM dan tidak mengetahui kalau program ini sifatnya simpanan.

Ketiga, penyebaran atau penentuan lokasi pengambilan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera. Kantor pos Tigaraksa merupakan satu dari enam

Page 37: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

16

kantor pos yang melakukan penyaluran dana PSKS dengan jumlah kecamatan dan

penerima terbanyak yaitu sebanyak 10 kecamatan dan 47.170 RTS penerima dana

PSKS. Lokasi kantor pos Tigaraksa sebagai penyalur dana PSKS dirasa memiliki

jarak yang cukup jauh bagi beberapa penerima dana PSKS. Dengan begitu,

banyak dari penerima dana PSKS yang mengeluh karena jarak tempuh tempat

tinggal mereka berada cukup jauh dari lokasi pencairan dana PSKS. Padahal,

berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Herman yang ditemui di kantor pos

Tangerang, ditunjuknya kantor pos tersebut guna untuk mendekatkan pembayaran

dan meningkatkan kenyamanan kepada RTS penerima dana PSKS agar dapat

memudahkan RTS dalam pengambilan dana PSKS. Akan tetapi, pada

kenyataannya yang dirasakan oleh penerima dana PSKS penetapan lokasi

pengambilan dana tersebut menyulitkan beberapa RTS yang tempat tinggalnya

jauh dari kantor pos bayar karena harus menempuh jarak cukup jauh serta harus

mengeluarkan biaya transportasi yang cukup banyak agar dapat sampai ke kantor

pos bayar Tigaraksa yang telah ditunjuk untuk mencairkan dana PSKS. Hal

tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan Bapak Endang selaku Kasi

Kelembagaan, Kepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial Dinas Kesejahteraan

Sosial Kabupaten Tangerang yang mengatakan bahwa beliau telah banyak

menerima keluhan dari masyarakat penerima dana PSKS karena lokasi kantor pos

bayar yang jaraknya cukup jauh dari tempat tinggal penerima.

Selain itu, salah satu penerima dana PSKS yaitu Ibu Ilyanah yang

mengaku bahwa jarak tempuh dari tempat tinggalnya menuju kantor pos bayar

Tigaraksa mengeluarkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Hal tersebut tentu

Page 38: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

17

saja menyulitkan penerima dana PSKS yang tempat tinggalnya jauh dari lokasi

kantor pos bayar Tigaraksa karena harus memakan waktu dan mengeluarkan biaya

yang tidak sedikit untuk dapat sampai ke kantor pos bayar Tigaraksa.

Keempat, penetapan jadwal pencairan/pengambilan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera. Pada masa pencairan dana, pihak terkait telah

menetapkan/membuat jadwal untuk masing-masing daerah penerima dana. Dalam

satu hari, terdapat 2.000 sampai 5.000 RTS penerima dana yang mencairkan dana

PSKS. Dengan jumlah yang dirasa masih sangat banyak, hal tersebut membuat

masih adanya antrian panjang yang menghiasi pengambilan dana PSKS di kantor

pos bayar Tigaraksa. Padahal alasan pemerintah membuat Program Simpanan

Kleuarga Sejahtera dan memutuskan memberikan program tersebut dalam bentuk

simpanan salah satunya adalah untuk mengurangi antrian tetapi yang terjadi di

lapangan antrian yang panjang masih menghiasi pengambilan dana PSKS.

Permasalahan tersebut adalah permasalahan klasik yang terus berulang, seperti

pada masa pencairan dana BLSM sebelumnya.

Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Dinas Kesejahteraan Sosial

Kabupaten Tangerang, Bapak H. Ade mengatakan bahwa terjadi antrian panjang

yang tidak dapat dihindari menyebabkan para penerima dana PSKS berdesak-

desakan dengan penerima lainnya. Ketidaksabaran para penerima dana PSKS

menjadi salah satu penyebabnya karena sebagian RTS sudah mengantri sejak pagi.

Dengan kondisi di lapangan yang berdesakan, Dinas Kesejahteraan Sosial

Kabupaten Tangerang ikut andil dalam berjalannya pengambilan dana PSKS,

dibantu dengan aparat setempat seperti kepolisian, TNI dan satpol PP guna untuk

Page 39: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

18

meningkatkan keamanan, melakukan pemantauan dan untuk mengetahui kondisi

di lapangan.

Dalam pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS),

peneliti memberi batasan untuk meneliti bagaimana pelaksanaan Program

Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kabupaten Tangerang khususnya di

sepuluh kecamatan, yaitu Tigaraksa, Cisoka, Solear, Kresek, Gunungkaler,

Sukamulya, Jayanti, Balaraja, Jambe dan Cikupa yang melakukan

pencairan/pengambilan dana PSKS di kantor pos bayar Tigaraksa. Apakah

program tersebut berjalan sesuai dengan mekanisme atau petunjuk pelaksanaan

yang telah ditetapkan atau tidak, karena pada dasarnya mekanisme dan petunjuk

pelaksanaan tersebut merupakan panduan bagi unit organisasi pelaksana dalam

kegiatan implementasi kebijakan. Selain itu, implementasi kebijakan publik

merupakan bagian dari program studi Ilmu Administrasi Negara. Jadi, peneliti

tertarik untuk meneliti mengenai pelaksanaan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, agar dapat mengetahui sejauh mana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera ini sudah berjalan. Dengan begitu, penulis mengambil judul penelitian

“Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos

Tigaraksa Kabupaten Tangerang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis

mengidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

Page 40: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

19

1. Rumah Tangga Sasaran penerima dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera menggunakan data lama, yaitu Pendataan Program Perlindungan

Sosial (PPLS) tahun 2011,

2. Kurangnya sosialisasi yang diberikan terkait Program Simpanan Keluarga

Sejahtera,

3. Penetapan/penyebaran lokasi pengambilan dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera cukup jauh dari tempat tinggal Rumah Tangga Sasaran

penerima dana,

4. Penetapan jadwal pencairan/pengambilan dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera menyebabkan masih adanya antrian panjang dalam

pengambilan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas, maka peneliti

membatasi ruang lingkup permasalahan ini pada Implementasi Program Simpanan

Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa

permasalahan yang telah terangkum dalam identifikasi masalah, untuk itu penulis

merumuskan masalah sebagai berikut, Bagaimana implementasi Program

Simpanan Keluarga Simpanan di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang?

Page 41: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

20

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan

masalah, maka dapat ditentukan tujuan penelitian yaitu, untuk mengetahui

implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa

Kabupaten Tangerang.

1.6 Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Teoritis

a. Untuk dapat mengembangkan Ilmu Adminisitrasi Negara, khususnya

dalam implementasi kebijakan publik.

b. Untuk memperoleh tambahan pengetahuan mengenai pelaksanaan

Program Simpanan Keluarga Sejahtera diKabupaten Tangerang.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Untuk memberikan saran sebagai masukan bagi pihak-pihak yang

berkepentingan seperti Dinas Kesejahteraan Sosial, Badan Pusat

Statistik, Kantor Pos dan pihak berkepentingan lainnya.

b. Bagi masyarakat diharapkan pengembangan dari penelitian ini dapat

memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat.

c. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan dan menjadi

bahan pendamping antara teori yang dipelajari dengan kenyataan di

lapangan, serta sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program

pendidikan Sarjana (S1).

Page 42: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

21

1.7 Sistematika Penulisan Penelitian

Berikut merupakan sistematika penulisan dalam penelitian ini yang terdiri

dari beberapa Bab dan lengkap dengan penjelasannya adalah sebegai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menjelaskan ruang lingkup dan kedudukan

masalah yang akan diteliti. Bentuk penjelasan diuraikan secara deduktif,

artinya dimulai dari penjelasan yang berbentuk umum hingga menukik ke

masalah yang spesifik dan relevan dengan judul penelitian.

Sumber penjelasan latar belakang masalah dapat berasal dari hasil

penelitian sebelumnya, seminar ilmiah, pengamatan atau pengalaman

pribadi. Latar belakang masalah harus diuraikan secara jelas, faktual dan

logis dengan didukung oleh data-data lapangan. Data yang ditulis dapat

berbentuk data kuantitatif maupun data kualitatif.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang akan

diteliti dan dikaitkan dengan tema/judul atau variabel penelitian.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah bertujuan untuk membatasi masalah yang akan diteliti

oleh peneliti sesuai dengan judul penelitian.

1.4 Perumusan Masalah

Perumusan masalah bertujuan untuk menetapkan masalah yang paling

berkaitan dengan judul penelitian. Perumusan masalah adalah

Page 43: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

22

mendefinisikan permasalahan yang telah diterapkan dalam bentuk definisi

konsep dan definisi operasional. Kalimat yang digunakan dalam

perumusan masalah adalah kalimat tanya.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai

dalam penelitian.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian menjelaskan mengenai manfaat dari temuan penelitian.

1.7 Sistematika Penulisan Penelitian

Sistematika penulisan penelitian menjelaskan beberapa poin penulisan

penelitian secara rinci.

2. BAB II STUDI KEPUSTAKAAN

Bab ini berisi tentang beberapa teori yang digunakan sebagai rujukan dan studi

kepustakaan, kerangka berpikir dan hipotesis guna menunjang dalam kegiatan

penelitian.

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode penelitian serta berisi teknik pengolahan dan

analisis data yang akan digunakan dalam penelitian.

4. BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang paparan data-data serta analisis dari penelitian yang

telah dilakukan oleh peneliti.

5. BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian serta saran dari peneliti.

Page 44: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

23

6. DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar referensi yang digunakan peneliti dalam penelitiannya.

7. LAMPIRAN-LAMPIRAN

Berisi lampiran-lampiran yang menunjang dalam penelitian serta dokumentasi

yang telah dilakukan oleh peneliti maupun diambil dari referensi.

Page 45: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

24

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Studi Kepustakaan

Wahyuni (dalam Pasolong, 2010: 9) mendefinisikan teori adalah sebagai

suatu himpunan konsep, definisi dan proporsi yang berhubungan secara sistematis

yang dibangun untuk menjelaskan dan meramalkan suatu fenomena. Sementara

itu, Sugiyono (2012: 43) mendefinisikan bahwa teori adalah seperangkat konsep,

asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan

menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi, baik organisasi formal maupun

organisasi informal. Berdasarkan definisi tersebut dapat dikemukakan ada empat

kegunaan teori di dalam penelitian, yaitu (Sugiyono, 2012: 43):

1. Teori berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis. 2. Teori berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi

perilaku yang memiliki keteraturan. 3. Teori sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan

pengetahuan. 4. Teori sebagai pisau bedah untuk suatu penelitian.

Pada sub bab ini, peneliti memaparkan teori-teori dari beberapa ahli yang

dipergunakan oleh peneliti dalam penelitian ini. Berikut ini beberapa teori dari

para ahli yang berkaitan dengan masalah penelitian maupun judul penelitian.

Page 46: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

25

2.1.1 Definisi Kebijakan

Banyak definisi yang dibuat oleh para ahli untuk menjelaskan arti

kebijakan. Laswell dan Kaplan (dalam Abidin, 2012: 6) melihat kebijakan sebagai

sarana untuk mencapai tujuan, menyebutkan kebijakan sebagai program yang

diproyeksikan berkenaan dengan tujuan, nilai, dan praktik (a projected program

of goals, values and practices). Friedrich (dalam Abidin 2012: 6) mengatakan

bahwa yang paling pokok bagi suatu kebijakan adalah adanya tujuan (goals),

sasaran (objective), atau kehendak (purpose).

H. Hugh Heglo (dalam Abidin, 2012: 6) menyebutkan kebijakan sebagai

“a course of action intended to accomplish some end” atau sebagai suatu tindakan

yang bermaksud untuk mencapai tujuan tertentu. Selanjutnya, Titmuss (dalam

Suharto, 2005: 7) mendefinisikan kebijakan sebagai prinsip-prinsip yang

mengatur tindakan yang diarahkan kepada kepada tujuan-tujuan tertentu. Dari

beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas, kebijakan lebih

diartikan sebagai serangkaian tindakan-tindakan atau keputusan-keputusan yang

di ambil oleh aktor terkait yang mempunyai tujuan tertentu guna untuk

memecahkan suatu masalah.

Thomas Dye (dalam Abidin, 2012:5) menyebutkan kebijakan sebagai

pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (whatever

governments choose to do or not to do). Selain itu, Edi Suharto (2005: 7)

mendefinisikan kebijakan sebagai prinsip atau cara bertindak yang dipilih untuk

mengarahkan pengambilan keputusan. Dilihat dari definisi tersebut, kebijakan

Page 47: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

26

lebih diartikan sebagai sebuah dasar untuk merumuskan sebuah keputusan yang

dibuat oleh pemerintah untuk dilakukan maupun tidak dilakukan.

Jadi, berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

kebijakan adalah suatu keputusan atau tindakan yang di ambil oleh pemegang

kekuasaan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang didalamnya

memiliki nilai-nilai serta memiliki tujuan tertentu.

2.1.2 Definisi Publik

Definisi publik pada dasarnya berasal dari bahasa Inggris “public” yang

berarti umum, rakyat umum, orang banyak dan rakyat (Pasolong, 2010: 6).

Sedangkan menurut Syafiie (2010: 18) arti publik itu sendiri adalah sejumlah

manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan harapan, sikap dan

tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki.

Berbeda dengan Frederickson (dalam Pasolong, 2010: 6) menjelaskan

konsep publik dalam 5 (lima) perspektif, yaitu:

1. Publik sebagai kelompok kepentingan, yaitu publik dilihat sebagai manifestasi dan interaksi kelompok yang melahirkan kepentingan masyarakat,

2. Publik sebagai pemilih yang rasional, yaitu masyarakat yang terdiri atas individu-individu yang berusaha memenuhi kebutuhan dan kepentingan sendiri,

3. Publik sebagai perwakilan kepentingan masyarakat, yaitu kepentingan publik mewakili “suara”,

4. Publik sebagai konsumen, yaitu konsumen sebenarnya tidak terdiri dari individu-individu yang tidak berhubungan satu sama lain, namun dalam jumlah yang cukup besar mereka menimbulkan tuntutan pelayanan birokrasi. Karena itu posisinya dianggap sebagai publik, dan

5. Publik sebagai warga negara, yaitu warga negara dianggap sebagai publik karena partisipasi masyarakat sebagai keikutsertaan warga

Page 48: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

27

negara dalam seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan dipandang sebagai sesuatu yang paling penting.

Berdasarkan beberapa definisi publik di atas, dapat disimpulkan bahwa

publik adalah sekelompok atau sejumlah orang yang saling berhubungan dan

membutuhkan satu sama lain dengan memiliki kepentingan sendiri.

2.1.3 Definisi Kebijakan Publik

Thomas R Dye (dalam Agustino, 2006:7) mengatakan bahwa, “kebijakan

publik adalah apa yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan atau tidak

dikerjakan.” Berdasarkan pengertian Thomas R Dye ini, apapun yang dipilih

pemerintah untuk dikerjakan maupun tidak dikerjakan itu adalah suatu kebijakan

publik.

James Anderson (dalam Agustino, 2006:7) memberikan pengertian atas

definisi kebijakan publik, dalam bukunya Public Policy Making, sebagai berikut:

“serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud/tujuan tertentu yang diikuti dan

dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan

suatu permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan.” Konsep kebijakan ini

menitikberatkan pada apa yang sesungguhnya dikerjakan daripada apa yang

diusulkan atau dimaksud. Dan hal inilah yang membedakan kebijakan dari suatu

keputusan yang merupakan pilihan diantara beberapa alternatif yang ada.

Secara konseptual kebijakan publik dapat dilihat dari Kamus Administrasi

Publik Chandler dan Plano mengatakan bahwa kebijakan publik adalah

pemanfaatan yang strategis terhadap sumber-sumber daya yang ada untuk

Page 49: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

28

memcahkan masalah publik atau pemerintah. Bahkan Chandler dan Plano (dalam

Pasolong, 2010: 38) beranggapan bahwa kebijakan publik merupakan suatu

bentuk investasi yang kontinu oleh pemerintah demi kepentingan orang-orang

yang tidak berdaya dalam masyarakat agar mereka dapat hidup dan ikut

berpartisipasi dalam pemerintahan.

Selanjutnya, Chaizi Nasucha (dalam Pasolong, 2010: 39), mengatakan

bahwa kebijakan publik adalah kewenangan pemerintah dalam pembuatan suatu

kebijakan yang digunakan ke dalam perangkat peraturan hukum. Kebijakan

tersebut bertujuan untuk menyerap dinamika sosial dalam masyarakat yang akan

dijadikan acuan perumusan kebijakan agar tercipta hubungan sosial yang

harmonis.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

kebijakan publik adalah suatu tindakan/kegiatan yang diputuskan oleh pemerintah

yang mempunyai tujuan untuk memecahkan suatu masalah publik serta

mempengaruhi sebagian besar masyarakat dalam waktu tertentu.

2.1.4 Implementasi Kebijakan Publik

Studi implementasi merupakan suatu kajian mengenai studi kebijakan

yang mengarah pada proses pelaksanaan dari suatu kebijakan. Dalam praktiknya

implementasi kebijakan merupakan suatu proses yang begitu kompleks bahkan

tidak jarang bermuatan politis dengan adanya intervensi berbagai kepentingan

(Agustino, 2006: 138).

Page 50: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

29

Implementasi kebijakan merupakan langkah yang sangat penting dalam

proses kebijakan. Tanpa implementasi, suatu kebijakan hanyalah merupakan

sebuah dokumen yang tidak bermakna dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak

kebijakan yang baik, yang mampu dibuat oleh pemerintah, baik yang dirumuskan

dengan meggunakan tenaga ahli dari dalam negeri, maupun dengan menggunakan

tenaga ahli dari luar negeri, tetapi kemudian ternyata tidak mempunyai pengaruh

apa-apa dalam kehidupan negara tersebut karena tidak mampu atau tidak

dilakasanakan (Abidin, 2012: 145).

Dalam derajat lain Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier (dalam Agustino,

2006: 139) mendefinisikan Implementasi Kebijakan sebagai:

“Pelaksanaan keputusan kebijaksanaan dasar, biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintah atau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan. Lazimnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk menstrukturkan atau mengatur proses implementasinya.”

Van Meter dan Van Horn (dalam Agustino, 2006: 139) mendefinisikan

implementasi kebijakan sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh

individu-individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau

swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan

dalam keputusan kebijaksanaan.

Sedangkan, Merrile Grindle (dalam Agustino, 2006: 139), menyatakan

implementasi kebijakan sebagai berikut :

Page 51: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

30

“Pengukuran keberhasilan implementasi dapat dilihat dari prosesnya, dengan mempertanyakan apakah pelaksanaan program sesuai dengan yang telah ditentukan yaitu melihat pada action program dari individual projects dan yang kedua apakah program tujuan tersebut tercapai.”

Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa implementasi kebijakan

menyangkut 3 hal, yaitu (1) adanya tujuan atau sasaran kebijakan; (2) adanya

aktivitas atau kegiatan pencapaian tujuan; (3) adanya hasil kegiatan (Agustino,

2006: 139).

Dari beberapa definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

implementasi kebijakan merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh

pelaksana kebijakan untuk dapat mencapai hasil dari kegiatan tersebut agar dapat

mencapai tujuan suatu kebijakan.

2.1.5 Model-Model Implementasi Kebijakan Publik

Dalam studi implementasi kebijakan publik terdapat beberapa model

implementasi kebijakan publik yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang

melihat variabel apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja implementasi suatu

kebijakan publik. Adapun beberapa ahli tersebut diantaranya ialah Van Meter dan

Van Horn, Daniel Mazmanian dan Paul A. Sabatier dan Hogwood dan Gunn.

Terdapat enam variabel model implementasi kebijakan yang dikemukakan

Van Meter dan Van Horn (dalam Agustino, 2006:142) yang dapat mempengaruhi

kinerja impelementasi kebijakan publik, yaitu:

Page 52: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

31

1. Ukuruan dan Tujuan Kebijakan.

Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur tingkat keberhasilannya jika-dan-hanya-jika ukuran dan tujuan dari kebijakan memang realistis dengan sosio-kultur yang mengada di level pelaksana kebijakan.

2. Sumberdaya

Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia. Manusia merupakan sumberdaya yang terpenting dalam menentukan suatu keberhasilan proses implementasi.

Tetapi diluar sumberdaya manusia, sumberdaya-sumberdaya lain yang perlu diperhitungkan juga, ialah sumberdaya finansial dan sumberdaya waktu.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi formal dan informal yang akan terlibat pengimplementasian kebijakan publik. Hal ini sangat penting karena kinerja implementasi kebijakan publik akan sangat banyak dipengaruhi oleh ciri-ciri yang tepat serta cocok dengan para agen pelaksananya.

Selain itu, cakupan atau luas wilayah implementasi kebijakan perlu juga diperhitungkan manakala hendak menentukan agen pelaksana. Semakin luas cakupan implementasi kebijakan, maka seharusnya semakin besar pula agen yang dilibatkan.

4. Sikap/Kecenderungan (Disposition) para Pelaksana

Sikap penerimaan atau penolakan dari (agen) pelaksana akan sangat banyak mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya kinerja implementasi kebijakan publik.

5. Komunikasi Antar Organisasi dan Aktivitas Agen Pelakasana

Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam implementasi kebijakan publik. Semakin baik koordinasi komunikasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proses implementasi, maka asumsinya kesalahan-kesalahanakan sangat kecil untuk terjadi. Dan, begitu pula sebaliknya.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial, dan Politik.

Lingkungan sosial, ekonomi dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi biang keladi dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan. Karena itu, upaya untuk mengimplementasikan kebijakan harus pula memperhatikan kekondusifan kondisi lingkungan eksternal.

Page 53: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

32

Adapun model implementasi yang dikembangkan oleh Daniel Mazmania

dan Paul A. Sabatier. Model ini disebut A Frame Work for Implementation

Analysis (kerangka analisis implementasi). Mazmania dan Sabatier berpendapat

bahwa peran penting dari analisis implementasi kebijaksanaan negara adalah

mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi tercapainya tujuan-tujuan

formal pada keseluruhan implementasi. Variabel-variabel yang dimaksud dapat

diklasifikasikan menjadi tiga kategori besar, antara lain sebagai berikut (Anggara,

2014: 268):

a. Mudah-tidaknya masalah yang akan dikendalikan, mencakup: 1) kesukaran teknis; 2) keragaman perilaku kelompok sasaran; 3) presentase kelompok sasaran dibandingkan dengan jumlah

penduduk; 4) ruang lingkup perubahan perilaku yang diinginkan.

b. Kemampuan keputusan kebijaksanaan untuk menstrukturkan secara tepat proses implementasinya, mencakup: 1) kejelasan dan konsistensi tujuan; 2) digunakan teori kausal yang memadai; 3) ketetapan alokasi sumber dana; 4) keterpatuan hierarki dalam dan di antara lembaga-lembaga

pelaksana; 5) aturan-aturan keputusan dari badan pelaksana; 6) rekrutmen pejabat pelaksana; 7) akses formal pihak luar.

c. Pengaruh langsung berbagai variabel politik terhadap keseimbangan dukungan bagi tujuan yang termuat dalam keputusan kebijaksanaan tersebut, mencakup: 1) kondisi sosio-ekonomi dan teknologi; 2) dukungan publik; 3) sikap dan sumber-sumber yang dimiliki kelompok; 4) dukungan dari pejabat atasan; 5) komitmen dan kemampuan kepemimpinan pejabat-pejabat

pelaksana.

Tahap-tahap dalam proses implementasi, yaitu:

1) output kebijaksanaan badan-badan pelaksana; 2) kesediaan kelompok sasaran memenuhi output kebijaksanaan;

Page 54: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

33

3) dampak nyata output kebijaksanaan; 4) dampak output kebijaksanaan sebagai dipersasi; 5) perbaikan mendasar dalam undang-undang.

Selanjutnya model implementasi kebijakan publik menurut Hogwood dan

Gunn (dalam Mulyadi, 2015: 73) menyatakan bahwa untuk melakukan

implementasi kebijakan diperlukan beberapa syarat, yaitu:

1. Berkenaan dengan jaminan bahwa kondisi eksternal yang dihadapi oleh lembaga/badan pelaksana tidak akan menimbulkan masalah besar.

2. Apakah untuk melaksanakannya tersedia sumberdaya yang memadai, termasuk sumberdaya waktu. Gagasan ini sangat bijaksana karena berkenaan dengan fisibilitas implementasi kebijakan.

3. Apakah perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar-benar ada. Kebijakan publik adalah kebijakan yang kompleks dan menyangkut dampak yang luas oleh karena itu implementasi kebijakan publik akan melibatkan berbagai sumber yang diperlukan baik dalam konteks sumberdaya maupun sumber-aktor. Salah satu contoh adalah kebijakan penanggulangan kemiskinan tidak akan berjalan efektif jika kerjasama antar departemen dan antar daerah tidak terbangun secara efektif.

4. Apakah kebijakan yang akan diimplementasikan didasari hubungan kausal yang andal. Jadi prinsipnya adalah apakah kebijakan tersebut memang dapat menyelesaikan masalah yang hendak ditanggulangi. Dalam metodologi dapat disederhanakan menjadi apakah jika X dilakukan akan terjadi Y.

5. Seberapa banyak hubungan kausalitas yang terjadi. Asumsinya semakin sedikit sebab-akibat semakin tinggi pula hasil yang dikehendaki oleh kebijakan tersebut dapat dicapai. Sebuah kebijakan yang mempunyai hubungan kausalitas yang kompleks otomatis menurunkan efektifitas implementasi kebijakan.

6. Apakah hubungan saling kebergantungan kecil. Asumsinya adalah jika hubungan saling kebergantungan tinggi, implementasi tidak akan dapat berjalan efektif apalagi jika hubungannya adalah hubungan kebergantungan. Sebagai contoh implementasi kebijakan pengarus-utamaan gender banyak menemui kendala karena kantor menteri negara pemberdayaan perempuan bergantung dalam intensitas tinggi kepada seluruh departemen dan LPND serta kepada daerah-daerah.

7. Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan. Sudah dapat disepakati bahwa mereka yang ada dalam perahu yang sama sepakat akan ke sebuah tujuan yang sama. Sebuah perahu dengan penumpang yang berbeda-beda tujuan dan pemimpin yang tidak mampu memimpin adalah perahu yang tidak akan pernah bisa beranjak jauh dari tempat semula.

Page 55: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

34

8. Tugas-tugas telah dirinci dan ditempatkan dalam urutan yang benar. Tugas yang jelas dan prioritas yang jelas adalah kunci efektifitas implementasi kebijakan.

9. Komunikasi dan koordinasi yang sempurna. Komunikasi adalah perekat organisasi dan koordinasi adalah asal muasal dari kerjasama tim dan terbentuknya sinergi.

10. Bahwa pihak-pihak yang memiliki wewenang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan kepatuhan yang sempurna. Kekuasaan adalah syarat bagi keefektifan implementasi kebijakan. Tanpa otoritas dari kekuasaan kebijakan akan tetap berupa kebijakan tanpa ada impak bagi target kebijakan.

Dari model implementasi kebijakan publik di atas menurut Van Meter dan

Van Horn, Daniel Mazmania dan Paul A. Sabatier, serta Hogwood dan Gunn

mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Model implementasi

kebijakan menurut Daniel Mazmania dan Paul A. Sabatier lebih mengedepankan

analisis implementasi yang diklarifikasikan dalam tiga variabel kategori besar

yang selanjutnya terdapat tahapan dalam proses implementasi. Sedangkan model

Hogwood dan Gunn sebenarnya mendasarkan pada konsep manajemen strategis

yang mengarah pada praktik manajemen yang sistematis dan tidak meninggalkan

kaidah-kaidah pokok. Kelemahannya konsep ini tidak secara tegas menunjukkan

mana yang bersifat politis, strategis, teknis dan operasional (Mulyadi, 2015: 73).

Selain itu, model implementasi kebijakan menurut Van Meter dan Horn

menyebutkan inti dari masing-masing variabel yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya. Dengan demikian, masing-masing variabel merupakan

faktor yang signifikan yang saling mempengaruhi satu sama lain untuk

tercapainya kinerja implementasi kebijakan tersebut. Variabel-variabel yang

dikemukakan oleh Van Meter dan Horn yaitu ukuran dan tujuan kebijakan,

sumberdaya, karakteristik agen pelaksana, sikap para pelaksana, komunikasi

Page 56: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

35

antarorganisasi dan lingkungan ekonomi, sosial dan politik berhubungan dengan

judul maupun masalah penelitian yaitu Implementasi Program Simpanan Keluarga

Sejahtera. Dari model implementasi kebijakan menurut Van Meter dan Horn dapat

mengetahui tujuan dari suatu program tersebut, sumberdaya yang ada seperti

manusia, waktu dan finansial harus berimbang, agen pelaksana yang terlibat,

karakteristik agen pelaksana dari masing-masing daerah, sikap dari para pelaksana

program, komunikasi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam program dan

kondisi eksternal yang dapat mempengaruhi jalannya suatu program.

Dengan begitu, seperti penjelasan yang sudah peneliti jelaskan di atas,

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori model implementasi kebijakan

publik Van Meter dan Horn karena dianggap relevan dengan materi pembahasan

dari yang diteliti.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bermanfaat dalam membantu untuk mengolah atau

memecahkan masalah yang terdapat dalam penelitian peneliti, yaitu tentang

implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa

Kabupaten Tangerang. Di bawah ini terdapat beberapa hasil penelitian yang fokus

dan lokusnya berbeda tetapi sangat membantu peneliti dalam menemukan sumber-

sumber dalam lingkup implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di

Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang, yaitu sebagai berikut:

Page 57: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

36

Penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2014) dalam jurnal yang

berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara

Masyarakat di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur Kota

Pontianak”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian deskriptif. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

dalam proses pelaksanaan program BLSM ini masih belum tepat sasaran,

sehingga masyarakat yang benar-benar miskin tidak mendapatkan dana BLSM,

sedangkan masyarakat yang dirasa mampu malah mendapatkan dana bantuan dari

pemerintah. Hal ini disebabkan karena pendataan terhadap masyarakat miskin di

Kelurahan Dalam Bugis kurang serius dalam menanganinya dan tidak lengkapnya

syarat-syarat yang dimiliki masyarakat miskin untuk mendapatkan BLSM.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Syamsir (2014) dalam skripsi yang

berjudul “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Bidang Pendidikan Di

Kecamatan Tamalate Kota Makassar”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk

mendeskripsikan bagaimana proses implementasi PKH dan untuk menganalisis isi

kebijakan dan lingkungan kebijakan dalam implementasi PKH bidang pendidikan

di Kecamatan Tamalate serta bagaimana hasil PKH terhadap kelompok sasaran di

Kecamatan Tamalate. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif

untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai implementasi PKH bidang

pendidikan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi

dan studi dokumen. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa

pendamping selalu mengadakan pertemuan kelompok secara rutin, pemutakhiran

data, verifikasi komitmen dan pembayaran bantuan kepada peserta PKH. Dari

Page 58: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

37

faktor isi dan konteks kebijakan, di mana isi kebijakan terdiri dari kepentingan

yang mempengaruhi, tipe manfaat, derajat perubahan yang ingin dicapai,

pelaksana program dan sumber daya yang digunakan. Faktor konteks kebijakan

terdiri atas kekuasaan, kepentingan dan strategi dari aktor yang terlibat, serta

kepatuhan dan daya tanggap. Maka dapat disimpulkan bahwa PKH bidang

pendidikan ini sudah berjalan dengan baik walau masih terdapat kekurangan

dalam pengimplementasian.

Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Iqbal (2008) dalam tesis yang

berjudul “Implementasi Kebijakan Program Bantuan Langsung Tunai Tahun 2008

Di Kabupaten Kudus”. Penelitian tentang Implementasi Kebijakan Program

Bantuan Langsung Tunai Tahun 2008 di Kabupaten Kudus bertujuan untuk

mendeskripsikan implementasi kebijakan program BLT dan menganalisis faktor-

faktor yang mendukung dan yang menghambat keberhasilan pelaksanaan program

BLT tahun 2008 di Kabupaten Kudus. Penelitian menggunakan metode penelitian

kualitatif. Pelaksanaan program berjalan dengan baik, tertib, lancar, dan aman.

Pelaksanaan lapangan berupa sosialisasi program, verifikasi data, pembagian

kartu, pencairan dana, dan pembuatan laporan. Faktor-faktor yang mendukung

dan menghambat keberhasilan pelaksanaan program adalah sikap pelaksana

program yang kurang baik, kondisi sosial ekonomi yang hampir sama

menimbulkan kecemburuan, situasi politik yang mendukung dan menolak

program, keterampilan pelaksana program yang masih perlu ditingkatkan, dan

koordinasi antara pelaksana program yang masih perlu dilegalkan.

Page 59: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

38

Selanjutnya, penelitian lain yang dilakukan oleh Maryana (2011) dalam

skripsi yang berjudul “Implementasi Program Beras Miskin (RASKIN) di

Kelurahan Kabayan Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Tahun 2010”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi Program

Raskin di Kelurahan Kabayan pada tahun 2010. Apa saja faktor pendukung dan

factor penghambat implementasi tersebut sehingga pembayaran raskin di

Kelurahan Kabayan Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang terhambat.

Penelitian ini didasarkan pada teori Merilee S Grindle, di mana menurut Grindle

dalam teori implementasinya bahwa untuk mengukur keberhasilan implementasi

harus dilihat dari prosesnya, di mana teori ini akan melihat dan menelaah

bagaimana proses implementasi beras miskin di Kelurahan Kabayan Kecamatan

Pandeglang Kabupaten Pandeglang tahun 2010. Adapun metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Instrumen penelitiannya

adalah peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi,

wawancara dan studi dokumentasi. Adapun hasil dalam penelitian ini berdasarkan

wawancara dengan informan penelitian program raskin di Kelurahan Kabayan

Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang, implementasi tersebut tidak

sesuai dengan tujuan dan belum berjalan dengan baik sesuai dengan harapan apa

yang diharapkan.

Bedasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang telah peneliti jabarkan di

atas tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu

untuk mengetahui pelaksanaan suatu program yang dibuat maupun dijalankan

oleh pemerintah. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini menggunakan metode

Page 60: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

39

kuantitatif dengan judul “Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di

Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang” dengan menggunakan model

implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan

dari kajian teori. Penelitian mengenai Implementasi Program Simpanan Keluarga

Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang ini menggunakan model

implementasi yang dikemukakan oleh Van Meter danVan Horn.

Terdapat 6 (enam) variabel model implementasi kebijakan yang

dikemukakan Van Meter dan Van Horn (dalam Agustino, 2006: 142) yang dapat

mempengaruhi kinerja impelementasi kebijakan publik, yaitu ukuran dan tujuan

kebijakan, sumberdaya, karakteristik agen pelaksana, sikap para pelaksana,

komunikasi antarorganisasi dan lingkungan ekonomi, sosial dan politik.

Dalam membuat kerangka berpikir peneliti mengkaitkan antara masalah

dengan variabel sehingga dapat mengidentifikasi pelaksanaan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang. Maka alur

berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 61: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

40

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Model Implementasi menurut Van Meter

dan Van Horn (dalam Agustino, 2006:

142) yaitu:

1. Ukuran dan Tujuan Kebijakan

2. Sumberdaya

3. Karakteristik Agen Pelaksana

4. Sikap Para Pelaksana

5. Komunikasi Antar Organisasi

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan

Politik

Identifikasi Masalah

1. RTS penerima dana PSKS menggunakan data PPLS tahun 2011,

2. Kurangnya sosialisasi yang diberikan kepada RTS terkait PSKS,

3. Penunjukan/penyebaran lokasi pengambilan dana PSKS cukup jauh dari

tempat tinggal RTS,

4. Penetapan jadwal pencairan/pengambilan dana PSKS menyebabkan masih

adanya antrian panjang dalam pengambilan dana PSKS.

5.

OUTPUT

Perolehan gambaran mengenai Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang

Program Simpanan Keluarga Sejahtera

Page 62: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

41

2.4 Hipotesis Penelitian

Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam

penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berpikir.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di

mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2008: 64).

Pada penelitian ini hipotesis yang digunakan peneliti adalah hipotesis

deskriptif. Hipotesis deskriptif merupakan pernyataan berkenaan dengan keadaan

atau status dari suatu variabel atau lebih tanpa membandingkan dan membuat

hubungan diantara variabel tersebut.

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hipotesis dua

arah yaitu Hipotesis alternatif dan Hipotesis nol. Dengan demikian, hipotesis

didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis Alternatif (Ha), yaitu hipotesis yang dinyatakan dalam kalimat

positif

Ha = > 60%

Ha = “Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos

Tigaraksa Kabupaten Tangerang paling rendah 60%”

Hipotesis Nol (Ho), yaitu hipotesis yang dinyatakan dalam kalimat negatif

Ho = ≤ 60%

Page 63: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

42

Ho = “Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos

Tigaraksa Kabupaten Tangerang paling tinggi atau sama dengan

60%”

Melihat dari dua hipotesis tersebut, maka peneliti mengambil salah satu

hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu:

Ho = ≤ 60%

Ho = “Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos

Tigaraksa Kabupaten Tangerang paling tinggi atau sama dengan

60%”

Page 64: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional,

empiris dan sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian dilakukan dengan

cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris

berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga

orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis

artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah

tertentu yang bersifat logis (Sugiyono, 2007: 1).

Dalam penelitian Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di

Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang, peneliti menggunakan penelitian

kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri

tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lainnya

(Sugiyono, 2007: 35). Metode penelitan ini menggunakan metode kuantitatif

karena metode kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian pada populasi yang

luas, permasalahan sudah jelas, teramati, terukur dan peneliti bermaksud menguji

hipotesis dan data akan diambil dalam bentuk angka dan diproses secara statistik.

Data ini dideskripsikan secara deduksi yang berangkat dari teori-teori umum, lalu

Page 65: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

44

menguji validitas keberlakuan teori tersebut dan ditariklah kesimpulan. Kemudian

dijabarkan secara deskriptif, karena hasilnya akan diarahkan untuk

mendeskripsikan data yang diperoleh dan untuk menjawab rumusan. Tujuan

penelitian deskriptif adalah menggambarkan karakteristik atau perilaku suatu

populasi dengan cara yang sistematis dan akurat. Berdasarkan latar belakang dan

rumusan masalah yang telah disebutkan, penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif untuk mengetahui Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera

di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2007:117).

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah jumlah Rumah Tangga

Sasaran (RTS) yang mendapatkan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera di

Kabupaten Tangerang yang melakukan pengambilan/pencairan dana di kantor pos

Tigaraksa, yaitu berjumlah 47.170 keluarga dapat dilihat pada tabel di bawah ini

berdasarkan kecamatan, sebagai berikut:

Page 66: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

45

Tabel 3.1 Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) Penerima Dana PSKS

Di Kantor Pos Bayar Tigaraksa Kabupaten Tangerang Tahun 2014-2015

No. Kecamatan Rumah Tangga Sasaran 1. Tigaraksa 6.620 2. Cisoka 6.069 3. Kresek 5.772 4. Solear 5.716 5. Gunung Kaler 5.026 6. Sukamulya 4.966 7. Jayanti 3.748 8. Balaraja 3.637 9. Jambe 3.467 10. Cikupa 2.149

Jumlah 47.170 Sumber: PT. Pos Indonesia (Persero) Tangerang

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002:

109). Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili

keseluruhan gejala yang diamati.

Berdasarkan data yang telah diperoleh, populasi dalam penelitian ini yaitu

Rumah Tangga Sasaran penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

yang mencairkan dana di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang, yaitu

sebanyak 47.170 keluarga. Dalam menentukan ukuran sampel pada penelitian ini,

ditentukan berdasarkan rumus Slovin dengan perhitungan sebagai berikut

(Riduwan, 2005: 65):

Page 67: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

46

N n = N(d)2 + 1

Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Berdasarkan populasi sebesar 47.170 dan tingkat presisi sebesar 10%,

maka di dapatkan jumlah sampel sebesar 100 responden dengan cara

penghitungan sebagai berikut:

47.170 n =

1 + 47.170. 0,01

47.170 n = = 99,9 dibulatkan menjadi 100

471,71

Tingkat presisi yang dipilih 10% karena dilihat dari sempit luasnya

wilayah pengamatan dan jumlah responden penerima dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera yang terlampau banyak dan luas. Kemudian teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proportional area random

sampling, di mana sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan ketentuan

besaran sampel atas besaran populasi. Dikatakan proportional area random

sampling karena populasi terdiri dari sub populasi yang tidak homogen dan tiap-

tiap populasi akan diwakili sesuai dengan proporsinya masing-masing dalam

penelitian. Jadi, pada pokoknya yaitu mengambil sampel dari tiap-tiap sub

populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub populasi, sehingga

Page 68: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

47

nantinya jumlah sampel yang akan diambil akan menghasilkan sampel yang

representatif (Sugiyono, 2005: 99).

Tabel 3.2 Perhitungan Sampel Penelitian

No. Kecamatan Jumlah

RTS Perhitungan Hasil Hasil

Akhir

1. Tigaraksa 6.620 (6.620/47.170) x 100% = 0,140%x 100 14 14 2. Cisoka 6.069 (6.069/47.170) x 100% = 0,128% x 100 12,8 13 3. Kresek 5.772 (5.772/47.170) x 100% = 0,122% x 100 12,2 12 4. Solear 5.716 (5.716/47.170) x 100% = 0,121% x 100 12,1 12 5. Gunung Kaler 5.026 (5.026/47.170) x 100% = 0,010% x 100 10,6 11 6. Sukamulya 4.966 (4.966/47.170) x 100% = 0,105% x 100 10,5 10 7. Jayanti 3.748 (3.748/47.170) x 100% = 0,079% x 100 7,9 8 8. Balaraja 3.637 (3.637/47.170) x 100% = 0,077% x 100 7,7 8 9. Jambe 3.467 (3.467/47.170) x 100% = 0,073% x 100 7,3 7 10. Cikupa 2.149 (2.149/47.170) x 100% = 0,046% x 100 4,6 5

Jumlah 47.170 100 Sumber: Peneliti

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, peneliti mengambil sampel penerima

dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera sebanyak 100 sampel yang tersebar

di 10 kecamatan di Kabupaten Tangerang, yaitu Tigaraksa, Cisoka, Kresek,

Solear, Gunung Kaler, Sukamulya, Jayanti, Balaraja, Jambe dan Cikupa. Adapun

cara pengambilan sampel tersebut, peneliti menentukannya secara acak.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian (dalam Sugiyono, 2007: 119) adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara

spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini berbentuk kuesioner dengan jumlah variabel sebanyak satu

Page 69: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

48

variabel atau variabel mandiri. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur

tingkat keberhasilan maupun mengukur mana saja indikator yang tidak berhasil

dalam Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos

Tigaraksa Kabupaten Tangerang dan mengukur mana saja indikator yang tidak

berhasil. Sedangkan skala pengukuran instrumen yang digunakan dalam penelitian

ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2007: 107). Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pernyataan atau pertanyaan dan diberikan jawaban pada setiap item instumennya.

Jawaban dari setiap item instrumen diberi skor sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skoring Item Instrumen

No. Item Skor 1 Sangat setuju 4 2 Setuju 3 3 Kurang setuju 2 4 Tidak setuju 1

(Sumber: Sugiyono 2007)

Di bawah ini adalah instrumen penelitian mengenai Implementasi Program

Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang,

sebagai berikut:

Page 70: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

49

Tabel 3.4 Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator No. Butir Pada

Instrumen

Implementasi

Kebijakan Menurut

Van Meter dan Van

Horn (dalam

Agustino

2006:142)

1. Ukuran dan

Tujuan

Kebijakan

- Pendistribusian

diberikan merata

kepada keluarga

miskin

- Program sesuai

keinginan

masyarakat

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

2. Sumberdaya - Kemampuan dalam

memanfaatkan

sumberdaya

- Dukungan

sumberdaya

8, 9, 10, 11, 12,

13

3. Karakteristik

Agen

Pelaksana

- Kinerja agen

pelaksana program

- Cakupan wilayah

14, 15, 16, 17,

18

4. Sikap para

Pelaksana

- Tanggapan

pelaksana program

19, 20, 21, 22

5. Komunikasi

Antar

- Usaha yang

dilakukan untuk

23, 24, 25, 26,

27, 28

Page 71: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

50

Organisasi mencapai hasil yang

diinginkan

- Kerjasama

6. Lingkungan

Sosial,

Ekonomi dan

Politik

- Kondisi lingkungan

eksternal

29, 30, 31, 32,

33, 34, 35

(Sumber: Pengolahan Data Tahun 2016)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data untuk penelitian, tidak hanya sekedar

mengumpulkan saja tetapi harus dengan teknik tertentu yang sesuai dengan

masalah yang akan dikaji. Dengan teknik yang cocok maka akan mendapat hasil

yang baik sesuai dengan yang diinginkan. Berikut teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah:

1) Observasi

Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti (Usman, 2009: 52). Sedangkan menurut Sutrisno

Hadi (dalam Sugiyono, 2007: 166) berpendapat bahwa observasi

merupakan suatu proses yang kompleks, yaitu suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Observasi merupakan teknik

pengumpulan data dengan menggunakan media panca indra dan peneliti

sendiri secara langsung ke lapangan penelitiannya.

Page 72: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

51

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi berupa pengamatan di

lokasi penelitian, yaitu Tigaraksa, Cisoka, Solear, Kresek, Gunungkaler,

Sukamulya, Balaraja, Jayanti, Jambe dan Cikupa untuk mengetahui

kondisi dan situasi terkait pelaksanaan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera.

2) Teknik Dokumen

Teknik pengumpulan data dengan dokumen ialah pengambilan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen (Usman, 2009: 69). Dokumen-

dokumen tersebut berupa penggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip

dan buku-buku tentang pendapat teori, hukum dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian.

3) Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti

ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus

diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono,

2012:137).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur

yang peneliti ajukan kepada pihak terkait pelaksanaan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

4) Kuesioner

Dalam penelitian ini, informasi yang dikumpulkan dari responden dengan

menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

Page 73: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

52

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

2007:162).

Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner diberikan kepada

responden berupa daftar pernyataan/pertanyaan tentang pelaksanaan

Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa dan/atau

di Kabupaten Tangerang.

3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses

pengolahan data merupakan tahapan di mana data dipersiapkan, diklasifikasikan

dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu

analisis data. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang dipakai adalah

statistik deskriptif untuk memberikan deskriptif atau gambaran data yang

diperoleh. Untuk analisis data ini dilakukan pengumpulan data dengan

menentukan skor responden sesuai penskoran yang ditentukan.

Apabila pengumpulan data sudah dilakukan pada tahap sebelumnya, maka

data yang sudah terkumpul harus diolah dan dianalisis. Teknik pengolahan data

(dalam Bungin, 2009: 165) dilakukan melalui beberapa proses yaitu sebagai

berikut:

1) Editing Data, adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai

menghimpun data dilapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena

kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum memenuhi

Page 74: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

53

harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih,

berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus

diperbaiki melalui editing ini. Proses editing dimulai dengan memberi

identitas pada instrumen penelitian yang telah terjawab kemudian

memeriksa satu per satu lembaran instrumen dan poin yang janggal

tersebut.

Hal ini berarti bahwa semua data yang diperoleh akan diteliti tentang

kelengkapan dan kejelasan jawaban dari butir-butir pertanyaan/pernyataan

yang telah dibuat;

2) Coding Data, setelah tahap editing selesai dilakukan, berikutnya adalah

mengklasifikasi data-data tersebut melalui tahap koding. Maksudnya

adalah bahwa data yang telah di edit tersebut diberi identitas sehingga

memiliki arti tertentu pada saat dianalisis, kemudian diberikan skor dengan

menggunakan skala Likert.

3) Tabulating Data, yaitu memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan

mengatur angka-angka serta menghitungnya. Penyusunan data dalam

tabel-tabel yang mudah dibaca dan tabel tersebut disiapkan untuk

dianalisis.

Setelah data diolah, maka tahap selanjutnya adalah analisis data. Analisis

data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain

terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data

berdasarkan variabel dari jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel

dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan

Page 75: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

54

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, danmelakukan perhitungan untuk

menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2007: 169).

Dalam metode analisis yang digunakan oleh peneliti dengan metode

kuantitatif yaitu metode analisis terhadap data-data yang berbentuk angka-angka

dengan cara perhitungan statistik dengan teknik analisis data sebagai berikut:

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Dalam pengujian validitas penelitian ini, rumus yang digunakan adalah korelasi

product moment (Singarimbun, 2008: 137) sebagai berikut:

( ) ( )( )

√ ( ) ( ) ( ) ( )

Keterangan: = Koefisien korelasi product moment = Skor pernyataan no. 1 = Skor item keseluruhan = Skor pertanyaan no. 1 dikalikan skor item keseluruhan ² = Jumlah skor pertanyaan no. 1 yang dikuadratkan ² = Jumlah skor item total yang dikuadratkan = Jumlah sampel

Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu kuesioner

adalah angka hasil skor pertanyaan dan skor keseluruhan pertanyaan responden

terhadap informasi dalam kuesioner. Adapun kriteria item/butir instrumen yang

digunakan adalah apabila r hitung > r tabel, item/butir instrumen dinyatakan valid

dan jika r hitung ≤ r tabel, berarti item/butir instrumen dinyatakan tidak valid.

Validitas berfungsi untuk menunjukkan tingkat kesalahan suatu instrumen.

Instrumen yang sahih memiliki tingkat validitas. Instrumen dikatakan sahih

apabila mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian

Page 76: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

55

serta mampu menunujukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil

pengukuran. Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan persyaratan pokok kedua dari instrumen

pengumpulan data. Peneliti melakukan uji reliabilitas guna untuk mengukur dari

sebuah instrumen, di mana uji reliabilitas terhadap instrumen yang dinyatakan

valid bisa dilakukan uji reliabilitas, sedangkan instrumen yang dinyatakan tidak

valid maka tidak bisa dilakukan uji reliabilitas.

Sugiyono (2007: 137) mendefinisikan instrumen yang reliabel merupakan

instrumen yang bila digunakan berkali-kali untuk mengukur objek yang sama.

Pendekatan yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah pendekatan reliabilitas

konsistensi internal dengan teknik yang digunakan untuk mengukur konsistensi

internal adalah Cronbach’s Alpha. Variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya

lebih dari 0,30. Dengan dilakukannya uji reliabilitas makan akan menghasilkan

suatu instrument yang benar-benar tepat atau akurat dan mantap. Pengujian

reliabilitas kuesioner pada penelitian ini menggunakan bantuan lunak Statistic

Program For Social Science (SPSS). Rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut:

n Si2 r = ( ) ( 1- ) n – n St2

Keterangan: N = jumlah butir Si2 = variabel butir St2 = variabel total

Page 77: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

56

3.5.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini.

Untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut, perlu diajukan uji t-test satu sampel

dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2008: 178), sebagai berikut:

x - µₒ thitung =

s

√n Keterangan: t = nilai t yang dihitung x = nilai rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil pengumpulan data µₒ = nilai yang dihipotesiskan s = simpangan baku sampel n = jumlah anggota sampel

Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis nol (Ho) paling tinggi atau

sama dengan 60% (≤) dan hipotesis alternatifnya (Ha) paling rendah dari 60% (>),

sehingga yang digunakan adalah uji pihak kanan. Dengan asumsi sebagai berikut:

1. Jika thitung ≤ ttabel Ho diterima atau Ha ditolak

2. Jika thitung > ttabel Ho ditolak atau Ha diterima

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian yang berjudul “Implementasi Program Simpanan Keluarga

Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang” di lakukan di wilayah

Kabupaten Tangerang. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu mulai dari

bulan Oktober 2015 hingga bulan Oktober 2016. Untuk lebih jelasnya, maka

dibuat jadwal penelitian sebagai berikut:

Page 78: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

57

Tabel 3.5

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

2015 2016

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov

Des Jan

1 Pengumuman Judul

2 Observasi Awal

3

Bimbingan dan Penyusunan Proposal Bab I – Bab III

4 Seminar Proposal

5

Perbaikan Proposal

6

Penelitian Lapangan

7

Penyusunan Bab IV dan Bab V

8

Sidang Skripsi

9

Revisi Skripsi

Page 79: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Dekripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian

yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti yaitu Kabupaten Tangerang,

kemudian dalam deskripsi objek penelitian ini juga akan menjelaskan tentang

responden penelitian berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan perbulan,

pendidikan dan usia.

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kabupaten Tangerang

Kabupaten Tangerang terletak di bagian Timur Provinsi Banten pada

koordinat 106°20’-106°44’ Bujur Timur dan 5°58’ - 6°21’ Lintang Selatan, terdiri

dari 29 Kecamatan, 246 desa dan 28 Kelurahan dengan luas 96.319 ha ditambah

kawasan reklamasi pantai dengan luas lebih kurang 9.000 ha

(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tangerang, 7 September 2017)..

a. Sebelah Utara berbatasan dengan laut Jawa (dengan garis pantai ± 51 km),

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang,

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak,

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak.

Jarak antara Kabupaten Tangerang dengan pusat pemerintahan Republik

Indonesia (DKI Jakarta) sekitar 30 km, yang bisa ditempuh dengan waktu

setengah jam. Keduanya dihubungkan dengan lajur lalu lintas darat bebas

Page 80: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

59

hambatan Jakarta-Merak yang menjadi jalur utama lalu lintas perekonomian

antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera.

Kedudukan geografis yang berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta

menjadi salah satu potensi Kabupaten Tangerang untuk berkembang menjadi

daerah penyangga ibukota. Selain itu juga secara geografis menjadi pintu gerbang

untuk hubungan Provinsi Banten dengan Provinsi DKI Jakarta. Kedekatan dengan

Ibukota dan sebagai pintu gerbang antara Banten dan DKI Jakarta maka akan

menimbulkan interaksi berdampak pada timbulnya pertumbuhan pada suatu

wilayah.

Secara topografi Kabupaten Tangerang berada pada wilayah dataran

rendah dan dataran bergelombang. Dataran rendah sebagian besar berada di

wilayah utara yaitu Kecamatan Teluknaga, Mauk, Kemiri, Sukadiri, Kresek,

Kronjo, Pakuhaji, dan Sepatan. Sedangkan dataran tinggi berada di wilayah

bagian tengah kearah selatan. Secara administratif, Kabupaten Tangerang terdiri

dari 29 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 28 kelurahan dan 246 desa

(https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tangerang, 7 September 2017). Dengan

pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang yang berada di Kecamatan Tigaraksa.

Page 81: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

60

Tabel 4.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Tangerang

Tahun 2013

n atemeceK Luas Wilayah Persentase tsict stc Region Area Percentage

(km2) (%) (1) (2) (3)

1. Cisoka 26.98 2.81 2. Solear 29.01 3.02 3. Tigaraksa 48.74 5.08 4. Jambe 26.02 2.71 5. Cikupa 42.68 4.45 6. Panongan 34.93 3.64 7. Curug 27.41 2.86 8. Kelapa Dua 24.38 2.54 9. Legok 35.13 3.66 10. Pagedangan 45.69 4.76 11. Cisauk 27.77 2.89 12. Pasar Kemis 25.92 2.70 13. Sindang Jaya 37.15 3.87 14. Balaraja 33.56 3.50 15. Jayanti 23.89 2.49 16. Sukamulya 26.94 2.81 17. Kresek 25.97 2.71 18. Gunung Kaler 29.63 3.09 19. Kronjo 44.23 4.61 20. Mekar Baru 23.82 2.48 21. Mauk 51.42 5.36 22. Kemiri 32.70 3.41 23. Sukadiri 24.14 2.52 24. Rajeg 53.70 5.60 25. Sepatan 17.32 1.81 26. Sepatan Timur 18.27 1.90 27. Pakuhaji 51.87 5.41 28. Teluknaga 40.58 4.23 29. Kosambi 29.76 3.10

Jumlah / Total 959.61 100.00 Sumber: BPS Kabupaten Tangerang (2016)

Page 82: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

61

4.1.2 Deskripsi Responden Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul Implementasi Program Simpanan

Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang, maka yang

menjadi responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Tangerang

yang mendapatkan/menerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang yang meliputi 10 kecamatan

yang berada di Kabupaten Tangerang. Dalam mengumpulkan data, peneliti

menggunakan kuesioner dan terdapat beberapa identitas diri responden sebagai

penunjang data, di mana identitas diri meliputi jenis kelamin, pekerjaan,

penghasilan perbulan, pendidikan dan usia. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat

pada grafik di bawah ini.

4.1.2.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sebaran responden penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

di Kabupaten Tangerang berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Grafik 4.1

di bawah ini.

Page 83: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

62

Grafik 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2016

Berdasarkan Grafik 4.1 di atas maka dapat diketahui identitas responden

berdasarkan jenis kelamin berjumlah 100 responden. Berdasarkan tabel di atas,

jenis kelamin perempuan lebih banyak dari jenis kelamin laki-laki yaitu dengan

jumlah responden untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 57 orang dan untuk

jenis kelamin laki-laki sebanyak 43 orang.

4.1.2.2 Responden Berdasarkan Usia

Sebaran responden penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

di Kabupaten Tangerang berdasarkan usia dapat dilihat pada Grafik 4.2 di bawah

ini.

57

43

0 10 20 30 40 50 60

Perempuan

Laki-laki

Page 84: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

63

Grafik 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2016

Berdasarkan Grafik 4.2 di atas, dapat terlihat bahwa dari total responden

100 orang. Responden yang berusia 47-56 tahun memiliki jumlah yang paling

besar, yaitu sebanyak 38 orang. Disusul dengan responden berusia 37-46 tahun

berjumlah 26 orang dan responden berusia 27-36 berjumlah 21 orang. Kemudian

responden berusia >56 tahun sebanyak 15 orang. Sedangkan tidak ada responden

yang berusia <26 tahun.

4.1.2.3 Responden Berdasarkan Pendidikan

Sebaran responden penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

di Kabupaten Tangerang berdasarkan pendidikan terkahirnya dapat dilihat pada

Grafik 4.3 di bawah ini.

0

21

26

38

15

0 5 10 15 20 25 30 35 40

< 26

27 - 36

37 - 46

47 - 56

> 56

Page 85: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

64

Grafik 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2016

Berdasarkan Grafik 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa dari total 100

responden, sebanyak 22 responden tidak sekolah, 67 responden berpendidikan

SD, 11 responden berpendidikan SMP dan tidak ada responden yang

berpendidikan SMA. Hal ini dikarenakan, mayoritas penerima dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera berpendidikan rendah.

4.1.2.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan

Sebaran responden penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

di Kabupaten Tangerang berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Grafik 4.4 di

bawah ini.

22

67

11

0

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

Page 86: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

65

Grafik 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2016

Berdasarkan Grafik 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa dari total 100

responden, sebanyak 38 responden bekerja sebagai buruh, 8 responden sebagai

pedagang, 29 responden bekerja sebagai petani/nelayan,dll dan 5 responden

sebagai supir/ojeg, dll sedangkan 20 responden tidak bekerja atau bekerja diluar

bidang pekerjaan yang disebutkan di atas.

4.1.2.5 Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Sebaran responden penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

di Kabupaten Tangerang berdasarkan tingkat pendapatan perbulan dapat dilihat

pada Grafik 4.5 di bawah ini.

20

5

29

8

38

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Lainnya

Supir/Ojeg,dll

Petani/Nelayan,dll

Pedagang

Buruh

Page 87: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

66

Grafik 4.5

Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan Tahun 2016

Berdasarkan Grafik 4.5 di atas dapat diketahui bahwa dari total responden

sebanyak 100 orang. Responden dengan tingkat pendapatan Rp. 1.250.001 – Rp.

1.500.000 berjumlah paling banyak yaitu 32 orang. Responden dengan tingkat

pendapatan >Rp. 1.500.001 berjumlah 29 orang. Responden dengan tingkat

pendapatan Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.000 berjumlah 19 orang. Selanjutnya,

responden dengan tingkat pendapatan Rp. 750.000 – Rp. 1.000.000 berjumlah 12

orang dan responden dengan tingkat pendapatan <Rp. 750.000 berjumlah 8 orang.

4.2 Hasil Uji Validitas

Pada penelitian ini, tahap awal analisis data adalah melakukan uji validitas

terlebih dahulu. Hal tersebut dimaksudkan untuk menjaga ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas

digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Kevaliditasan instrumen menggambarkan bahwa suatu instrumen benar-benar

8

12

19

32

29

0 5 10 15 20 25 30 35

< Rp. 750.000

Rp. 750.001 - Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.001 - Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.001 - Rp. 1.500.000

> Rp. 1.500.001

Page 88: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

67

mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian serta

mampu menunjukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran.

Pada uji validitas ini, penguji mengambil sampel awal sebanyak 30 responden

terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui langsung valid atau

tidaknya data tersebut. Artinya, apabila sampel yang 30 didapat valid secara

keseluruhan, maka sisa sampel dapat dilanjutkan penyebarannya dalam

pengambilan data tetapi apabila terdapat pada sampel yang disebar tersebut suatu

instrumen yang tidak valid maka instrumen tersebut dihapus/diganti dengan

instrumen yang baru sebagai pengganti instrumen yang tidak valid dan kemudian

kuesioner tersebut dapat disebar kembali.

Page 89: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

68

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas

No. Koefisien Korelasi (r hitung)

r tabel Keterangan

1 0.764 0.165 VALID 2 0.853 0.165 VALID

3 0.781 0.165 VALID

4 0.655 0.165 VALID

5 0.525 0.165 VALID

6 0.721 0.165 VALID

7 0.650 0.165 VALID

8 0.763 0.165 VALID

9 0.676 0.165 VALID

10 0.543 0.165 VALID

11 0.724 0.165 VALID

12 0.543 0.165 VALID

13 0.670 0.165 VALID

14 0.470 0.165 VALID

15 0.490 0.165 VALID

16 0.508 0.165 VALID

17 0.577 0.165 VALID

18 0.574 0.165 VALID

19 0.598 0.165 VALID

20 0.726 0.165 VALID

21 0.430 0.165 VALID

22 0.698 0.165 VALID

23 0.462 0.165 VALID

24 0.685 0.165 VALID

25 0.695 0.165 VALID

26 0.526 0.165 VALID

27 0.359 0.165 VALID

28 0.446 0.165 VALID

29 0.745 0.165 VALID

30 0.580 0.165 VALID

31 0.490 0.165 VALID

32 0.593 0.165 VALID

33 0.505 0.165 VALID

34 0.351 0.165 VALID

35 0.188 0.165 VALID

Sumber: Hasil SPSS 22.0

Page 90: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

69

Adapun kriteria item/butir instrumen yang digunakan adalah apabila r

hitung > r tabel, berarti item/butir instrumen dinyatakan valid dan jika r hitung ≤ r

tabel, berarti item/butir instrumen dinyatakan tidak valid. Perolehan nilai r hitung

diperoleh dari perhitungan statistik korelasi Product Moment dengan bantuan

SPSS statistik versi 22.0. Selain itu, perolehan nilai 0.165 didapat dari r tabel

dengan taraf signifikansi 90% untuk uji satu arah. Berdasarkan perolehan nilai

pada tabel tersebut, dapat diketahui bahwa item instrumen yang terdapat dalam

kuesioner yang berjumlah 35 pernyataan dinyatakan valid.

4.3 Hasil Uji Reliabilitas

Untuk menguji lebih lanjut hasil penelitian, peneliti melakukan uji

reliabilitas terhadap pernyataan-pernyataan yang ada. Pendekatan yang digunakan

untuk uji reliabilitas adalah pendekatan reliabilitas konsistensi internal. Uji ini

digunakan untuk menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan memiliki

konsistensi dalam hasil pengukuran. Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan

membandingkan nilai alpha pada output pengolahan data program SPSS 22.0.

Alpha Croanbach yaitu penghitungan yang dilakukan dengan menghitung rata-

rata interkorelasi di antara butir-butir pernyataan dalam kuesioner. Dalam

pengujian reliabiltas ini peneliti menggunakan rumus Alpha Croanbach dengan

bantuan SPSS statistik versi 22.0. Adapun hasil uji reliablitias yang telah

dilakukan dalam penelitian Alpha Croanbach ini adalah sebagai berikut.

Page 91: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

70

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.946 35

Sumber: Hasil SPSS 22.0

Dari hasil reliabilitas pada penelitian ini, diperoleh hasil yang menyatakan

reliabel karena memiliki nilai Alpha Cronbach sebesar 0,946 yang artinya lebih

besar dari 0,30. Nilai tersebut diambil dari jumlah hitung 35 instrumen yang

menjadi hasil hitungan penelitian. Berdasarkan uji validitas dan uji reliabilitas

yang telah dilakukan, maka instrumen dapat digunakan untuk pengukuran dalam

rangka pengumpulan data dalam penelitian ini.

4.4 Pengujian Hipotesis

Hipotesis sendiri merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian. Sedangkan pengujian hipotesis dilakukan untuk untuk

menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel. Dalam penelitian ini,

peneliti memiliki hipotesis yaitu Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera di Kabupaten Tangerang paling tinggi atau sama dengan 60% dan

peneliti menggunakan hipotesis deksriptif, dikarenakan variabel yang diuji

bersifat mandiri dan hanya memiliki satu sampel.

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui tingkat signifikansi

dari hipotesis yang diajukan. Berdasarkan metode penelitian, maka pada tahap

pengujian hipotesis penelitian ini, peneliti menggunakan t-test satu sampel.

Page 92: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

71

Adapun perhitungan pengujian hipotesis tersebut adalah 4 x 35 x 100 = 14000 (4

= skor tertinggi dari setiap jawaban pernyataan/pertanyaan yang dinyatakan pada

responden, kriteria skor berdasarkan pada skala likert, 35 = jumlah

pernyataan/pertanyaan yang diajukan kepada responden atau jumlah

pernyataan/pertanyaan yang valid, 100 = jumlah sampel yang dijadikan

responden) dan nilai mean atau nilai rata-ratanya adalah 14000 : 100 = 140.

Sehingga untuk implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di

Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang, nilai yang dihipotesiskan yaitu

paling tinggi 60% dari nilai ideal, artinya bahwa 0,6 x 14000 dibagikan dengan

jumlah sampel yang dijadikan responden 100 = 84. Hipotesis statistiknya dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Ho = µ ≤ 60% ≤ 0,6 x 14000 : 100 = 84

Diketahui :

x = Ʃx : 100 = 7692 : 100 = 76,92

µₒ = 60% = 0,6 x 14000 : 100 = 84

s = 11,772 (dilihat dari std. deviation di SPSS)

n = 100

Ditanya : t ?

Jawab :

x - µₒ 76,92 – 84 t = = s 11,772

√n √100

t = - 6,014

Page 93: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

72

Nilai t-hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t-tabel dengan

derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 100 – 1 = 99 dengan taraf kesalahan α = 10%

untuk uji satu pihak, maka nilai t-tabel nya yaitu 1,291 karena nilai t-hitung lebih kecil

dari t-tabel (-6,014 ≤ 1,291) dan jatuh pada penerimaan Ho, maka hipotesis nol

(Ho) diterima dan Ha ditolak.

Dari perhitungan populasi ditemukan bahwa Implementasi Program

Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang:

= (7.692 / 14.000) x 100%

= 0,5494 x 100%

= 54,94% (hipotesis ≤ 60%)

Jadi telah diketahui bahwa Implementasi Program Simpanan Keluarga

Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang adalah sebesar 54,94%.

Daerah Daerah

Penerimaan

Penolakan

Ho Ho

-6,014 1,291 54,94% 60%

Gambar 4.1 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa t-hitung ternyata jatuh pada

daerah Ho dengan demikian, Ho diterima dan Ha ditolak.

Page 94: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

73

4.5 Analisis Data

Jenis dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif, maka data yang diperoleh tidak hanya berbentuk pernyataan

dari hasil kuesioner, melainkan ditampilkan dari hasil penelitian yang berbentuk

angka yang kemudian diolah. Skala yang digunakan dalam kuesioner penelitian

ini adalah skala likert, di mana pilihan jawaban terdiri dari 4 item, antara lain 4 =

sangat setuju, 3 = setuju, 2 = kurang setuju, 1 = tidak setuju. Pada penelitian ini,

peneliti menggunakan teori implementasi Van Meter dan Van Horn yang

memiliki enam indikator dalam mengukur baik atau tidaknya suatu program,

diantaranya ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik agen

pelaksana, sikap para pelaksana, komunikasi antarorganisasi dan aktivitas agen

pelaksana dan lingkungan ekonomi, sosial dan politik.

Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai penelitian Implementasi

Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten

Tangerang, akan dijelaskan lebih lengkap dalam bentuk grafik disertai penjelasan

dan kesimpulan hasil jawaban dari pernyataan yang diajukan kepada responden

melalui penyebaran kuesioner, yaitu sebagai berikut.

4.5.1 Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Ukuran dan tujuan kebijakan menunjukkan keberhasilan dari segi tepat

atau tidaknya sasaran yang telah ditetapkan, kesesuaian program dengan harapan

masyarakat dan perataan program. Dari subindikator yang ada dapat dilihat

bagaimana nantinya proses pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Dengan adanya Program Simpanan Keluarga Sejahtera masyarakat merasakan

Page 95: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

74

manfaat atau tidak dari adanya program tersebut dan selain itu, pendistribusian

program diberikan merata atau tidak kepada masyarakat yang membutuhkan

Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

penjelasan di bawah ini.

Grafik 4.6

Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Berdasarkan Grafik 4.6 di atas, rata-rata hasil jawaban responden terhadap

indikator ukuran dan tujuan kebijakan Program Simpanan Keluarga Sejahtera

cukup rendah, seperti Program Simpanan Keluarga Sejahtera diberikan merata

kepada keluarga tidak mampu (1.7), Program Simpanan Keluarga Sejahtera sesuai

dengan harapan penerima dana (2.58), Program Simpanan Keluarga Sejahtera

membantu dalam memenuhi kebutuhan penerima dana (2.47), adanya peningkatan

simpanan/tabungan penerima dana (1.69), adanya Program Simpanan Keluarga

Sejahtera dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga penerima dana (1.83),

2,27

2,62

1,83

1,69

2,47

2,58

1,7

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3

mekanisme pengambilan dana PSKS tidakberbelit-belit

penerima dana merasakan manfaat PSKS

PSKS dapat meningkatkan kesejahteraan

adanya peningkatan tabungan/simpanan

PSKS dapat membantu dalam memenuhikebutuhan

PSKS sesuai dengan harapan penerima dana

PSKS diberikan merata

Page 96: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

75

penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera merasakan manfaat dari

program tersebut (2.62), alur mekanisme pengambilan dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera tidak berbelit-belit/membingungkan (2.27). Dari hasil jawaban

tersebut dapat dilihat bahwa dari semua pernyataan nilainya masih berada

dikisaran 1.7 sampai 2.7 dari skala 4.00 yang di mana nilai tersebut dapat

dikatakan kecil.

Grafik 4.7 Hasil Pernyataan Pertama Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Program Simpanan Keluarga Sejahtera Diberikan Merata Kepada Keluarga Tidak Mampu

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pernyataan pertama yakni Program Simpanan Keluarga Sejahtera

diberikan merata kepada keluarga tidak mampu memiliki nilai rata-rata 1.7 dari

skala 4.00. Angka 1.7 didapat dari total keseluruhan 100 reponden dengan

jawaban 0 responden yang menjawab sangat setuju, 9 responden menjawab setuju,

52 responden menjawab kurang setuju dan 39 responden menjawab tidak setuju.

Hampir semua responden berpendapat bahwa perataan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera masih kurang dan tidak merata. Banyak keluarga yang benar-

0 10 20 30 40 50 60

SS

S

KS

TS

0

9

52

39

Page 97: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

76

benar tidak mampu tetapi tidak mendapatkan dana dan sebaliknya, keluarga yang

dapat dikatakan mampu tetapi mendapatkan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera ini. Sejalan dengan yang terjadi di lapangan, menurut penerima dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera yang bernama ibu Eni mengatakan bahwa

dari sekian banyaknya tetangga sekitar rumah yang dapat dikatakan taraf

hidupnya jauh di bawah penerima dana lainnya tetapi tidak

mendapatkan/menerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Hal ini

dapat terjadi karena data rumah tangga sasaran Program Simpanan Keluarga

Sejahtera bersumber atau menggunakan dari hasil pendataan PPLS tahun 2011 di

mana data tersebut sudah dapat dikatakan tidak up to date karena pendataan

tersebut dilakukan sudah tiga tahun yang lalu. Kekurangtepatan sasaran penerima

dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera ini juga dapat dipengaruhi karena

tidak adanya verifikasi atau pemutakhiran data di awal atau sebelum pelaksanaan

program. Selain itu, adanya jarak atau perbedaan waktu antara pendataan dan

penggunaan data tersebut. Jeda waktu yang cukup lama memungkinkan terjadinya

perubahan sosial ekonomi masyarakat dan jeda waktu tersebut juga

memungkinkan adanya perubahan data dengan terbentuknya rumah tangga baru

yang masuk dalam kelompok miskin. Hal itu dapat terjadi karena kemiskinan

bersifat dinamis jadi dapat berubah-ubah setiap waktunya.

Page 98: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

77

Grafik 4.8 Hasil Pernyataan Kedua Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Sesuai Dengan Harapan Penerima Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pernyataan kedua yakni Program Simpanan Keluarga Sejahtera sesuai

dengan harapan penerima dana memiliki nilai rata-rata 2.58 dari skala 4.00.

Angka 2.58 didapat dari 10 responden yang menjawab sangat setuju, 40

responden menjawab setuju, 48 responden menjawab kurang setuju dan 2

responden menjawab tidak setuju. Dari 100 orang yang menjadi responden,

mayoritas menjawab setuju dan kurang setuju. Penerima dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera tidak hanya menginginkan mendapatkan bantuan melalui

penyaluran dana akan tetapi mereka juga ingin diberikan modal untuk membuka

usaha dan juga ingin diberikan pembekalan maupun keahlian yang benar-benar

dijalankan/diseriusi oleh pemerintah untuk masyarakat kurang mampu sehingga

penerima dana dapat memiliki/mempunyai keahlian sendiri agar tidak terus

bergantung pada penyaluran dana yang diberikan pemerintah. Akan tetapi,

sebenarnya Program Simpanan Keluarga Sejahtera sudah cukup sesuai dengan

harapan masyarakat penerima dana karena setidaknya dengan adanya Program

0 10 20 30 40 50

SS

S

KS

TS

10

40

48

2

Page 99: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

78

Simpanan Keluarga Sejahtera dapat sedikit meringankan beban pengeluaran

keluarga penerima dana.

Grafik 4.9 Hasil Pernyataan Ketiga Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Membantu Dalam Memenuhi Kebutuhan Penerima Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pernyataan ketiga yakni Program Simpanan Keluarga Sejahtera membantu

dalam memenuhi kebutuhan penerima dana memiliki nilai rata-rata 2.47 dari skala

4.00. Angka 2.47 didapat dari 6 responden yang menjawab sangat setuju, 36

responden menjawab setuju, 57 responden menjawab kurang setuju dan 1

responden menjawab tidak setuju. Seperti pernyataan sebelumnya, sebagian besar

responden menjawab setuju dan kurang setuju. Hal ini dikarenakan kebutuhan

akan seseorang berbeda-beda. Meskipun untuk periode waktu yang tidak lama,

dengan penyaluran bantuan sejumlah Rp. 400.000,- untuk bulan November dan

Desember pada tahun 2014, serta Rp. 600.000,-/3 bulan di mana masing-masing

keluarga mendapatkan Rp. 200.000,-/bulan dirasa masih kurang untuk memenuhi

kebutuhan keluarga penerima dana tetapi setidaknya dengan adanya Program

0 10 20 30 40 50 60

SS

S

KS

TS

6

36

57

1

Page 100: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

79

Simpanan Keluarga Sejahtera sudah sedikit menambah pendapatan keluarga

dalam 2-3 bulan dan dapat membantu meringankan beban pengeluaran keluarga

seperti kebutuhan penerima dana terhadap pangan pokok lebih terpenuhi. Dengan

jumlah uang yang telah diberikan, merujuk pada hasil wawancara dengan Ibu

Ilyanah selaku penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera mengatakan

bahwa dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera setidaknya dapat sedikit

membantu meringkankan beban pengeluaran keluarga, seperti saat sedang

kenaikan kelas maka dana tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan

biaya pendidikan anak, baik untuk membeli seragam, buku dan perlengkapan

sekolah lainnya. Oleh karena itu, dengan jumlah uang tersebut, ada keluarga yang

merasa cukup dan ada pula yang masih merasa kurang sementara kebutuhan

masing-masing keluarga berbeda-beda karena pada setiap keluarga terdapat

anggota keluarga yang masih menempuh pendidikan dan lain-lain.

Page 101: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

80

Grafik 4.10 Hasil Pernyataan Keempat Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Meningkatnya Simpanan/Tabungan Keluarga

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pernyataan keempat yakni adanya peningkatan simpanan/tabungan

penerima dana dengan adanya Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Dari

pernyataan tersebut didapat nilai rata-rata 1.69 dari skala 4.00. Angka 1.69 didapat

dari 0 responden yang menjawab sangat setuju, 2 responden menjawab setuju, 65

responden menjawab kurang setuju dan 33 responden menjawab tidak setuju.

Terlihat dari 100 responden mayoritas menjawab kurang setuju. Hal ini

dikarenakan, sama dengan pernyataan sebelumnya yang berkaitan dengan

kebutuhan. Kebutuhan keluarga saja masih kurang terpenuhi apalagi untuk

disimpan/ditabung sehingga banyak masyarakat penerima dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera yang memberikan nilai kurang setuju dan tidak

setuju karena tidak adanya peningkatan tabungan/simpanan dalam keluarga

penerima dana. Dengan jumlah bantuan yang masih belum mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan keluarga penerima dana, maka tidak adanya peningkatan

simpanan/tabungan dalam keluarga penerima dana. Hanya saja tabungan yang

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

0

2

65

33

Page 102: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

81

dilakukan penerima dana seperti lebih sebagai menyimpan uang sementara waktu

untuk memenuhi kebutuhan beberapa hari kemudian bukan simpanan/tabungan

dalam jangka waktu yang panjang.

Grafik 4.11 Hasil Pernyataan Kelima Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Dapat Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pernyataan kelima yaitu adanya Program Simpanan Keluarga Sejahtera

dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pada pernyataan ini, responden yang

menjawab sangat setuju 0 responden, 3 responden yang menjawab setuju, 77

responden menjawab kurang setuju dan 20 responden menjawab tidak setuju. Dari

jawaban tersebut didapat nilai rata-rata 1.83 dari skala 4.00. Sebenarnya

pernyataan ini masih berkaitan dengan pernyataan sebelumnya mengenai

kebutuhan dan peningkatan simpanan/tabungan. Terlihat pula dari jawaban yang

diberikan responden yang banyak memberikan jawaban kurang setuju. Dengan

kebanyakan responden yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju, maka

sebenarnya dengan adanya Program Simpanan Keluarga Sejahtera ini belum dapat

0 20 40 60 80

SS

S

KS

TS

0

3

77

20

Page 103: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

82

meningkatkan kesejahteraan keluarga sesuai dengan nama dari program tersebut.

Hal ini terlihat pula dilapangan bahwa kondisi keluarga penerima dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera belum sejahtera bahkan dapat dikatakan masih jauh

dari kata sejahtera, seperti dari kondisi fisik rumah yang masih jauh dari kata

layak.

Grafik 4.12 Hasil Pernyataan Keenam Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Penerima Dana Merasakan Manfaat Program Simpanan Keluarga Sejahtera

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pernyataan keenam yaitu penerima dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera merasakan manfaat dari adanya program tersebut. Dari jawaban nilai di

atas terdapat 11 responden yang menjawab sangat setuju dan 40 responden yang

menjawab setuju. Dari jawaban tersebut, sebenarnya dapat dikatakan sebagian

besar responden merasakan manfaat dari adanya Program Simpanan Keluarga

Sejahtera karena dengan adanya program ini setidaknya dapat membantu

meringankan beban pengeluaran penerima dana tetapi tidak sedikit pula responden

yang menjawab kurang setuju yaitu sebanyak 49 responden. Hal ini menunjukkan

0 10 20 30 40 50

SS

S

KS

TS

11

40

49

0

Page 104: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

83

bahwa sebagian keluarga penerima dana masih merasakan adanya manfaat dari

program tersebut tetapi manfaat yang dirasakan oleh mereka tidak terlalu besar.

Oleh karena itu, mereka menjawab kurang setuju karena pemanfaatan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera hanya dapat mereka rasakan dalam jangka

waktu pendek saja.

Grafik 4.13 Hasil Pernyataan Ketujuh Indikator Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Mekanisme Pengambilan Dana Tidak Berbelit-Belit/Membingungkan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Berdasarkan pernyataan ketujuh yaitu alur mekanisme pengambilan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera sangat jelas (tidak berbelit-

belit/membingungkan), didapatkan nilai rata-rata sebesar 2.27 dari skala 4.00. Hal

tersebut dapat dikatakan cukup baik. Dari 100 responden, 73 responden menjawab

kurang setuju dan 27 responden menjawab setuju. Hal tersebut menunjukkan

bahwa terdapat beberapa penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

yang menganggap alur mekanisme pengambilan dana program tidak begitu

membingungkan tetapi tidak sedikit pula penerima dana yang menganggap bahwa

0 20 40 60 80

SS

S

KS

TS

0

27

73

0

Page 105: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

84

alur mekanisme tersebut sedikit membingungkan penerima dana walaupun

dilapangan terdapat petugas yang membantu penerima dana dalam pengambilan

dana program karena terdapat beberapa alur mekanisme yang harus penerima

dana lakukan ketika akan mengambil/mencairkan dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera. Jadi, penerima dana tidak dapat langsung

mengambil/mencairkan dana pada petugas pelaksana yang ada dilapangan tetapi

harus mengikuti beberapa tahap alur mekanisme yang ada. Adapun alur

mekanisme pengambilan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera sebagai

berikut:

Page 106: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

85

Gambar 4.2 Mekanisme Pengambilan Dana

Program Simpanan Keluarga Seajahtera

PENERIMA PETUGAS ANTRIAN

PETUGAS VERIFIKASI

ADMINISTRASI

PENERIMA

PETUGAS BAYAR

PENERIMA

(Sumber: www.tnp2k.go.id, 2016)

1. Membawa identitas diri dan Kartu KPS.

2. Mengambil nomor antri

Memberikan nomor antrian kepada Penerima KPS

Mengantri untuk menuju ke Petugas Verifikasi

1. Memeriksa nomor KPS & Identitas lain dengan daftar penerima.

2. Tanda Tangan/Cap Jempol Penerima pada daftar penerima

Mengantri untuk menuju ke petugas bayar

1. Pindai kode batang (barcode) pada KPS

2. Menyerahkan uang sejumlah yang diminta kepada Penerima.

Page 107: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

86

4.5.2 Sumber Daya

Sumber daya merupakan hal penting dalam pelaksanaan suatu program.

Berkenaan dengan dukungan sumber daya dan pemanfaatan sumber daya yang

ada, yaitu seperti sumber daya manusia, sumber daya finansial dan sumber daya

waktu. Dari subindikator yang ada, maka dapat dilihat terkait bagaimana

kecukupan jumlah sumber daya manusia dalam pelaksanaan program, seperti

dalam sosialisasi dan pencairan dana, waktu yang digunakan dan dukungan dalam

memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada grafik dan penjelasan yang akan dijabarkan di bawah ini.

Grafik 4.14

Indikator Sumber Daya

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Berdasarkan Grafik 4.14 di atas, nilai rata-rata hasil jawaban responden

terhadap indikator sumber daya Program Simpanan Keluarga Sejahtera cukup

rendah, terlihat dari beberapa pernyataan pada indikator ini seperti kecukupan

jumlah petugas pelaksana di lokasi pengambilan dana Program Simpanan

2,18

2,21

1,97

1,78

1,72

2,5

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3

fasilitas tampak bersih dan tersusu rapi

kondisi ruang tunggu yang cukup nyaman

pencairan dana sesuai dengan jadwalperdaerah/desa

kecukupan waktu sosialisasi

kecukupan jumlah petugas pelaksanasosialisasi

kecukupan jumlah petugas pelaksana di lokasipencairan

Page 108: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

87

Keluarga Sejahtera (2.5), kecukupan jumlah petugas pelaksana dalam

memberikan sosialisasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera (1.72), waktu

sosialisasi yang diberikan petugas pelaksana cukup bagi penerima dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera (1.78), waktu pelayanan pengambilan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera terlaksana sesuai dengan jadwal masing-masing

daerah/desa masing-masing (1.97), kondisi ruang tunggu yang cukup nyaman

(2.21) dan fasilitas sarana dan prasarana dalam pelaksanaan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera sudah memadai (2.18). Dari hasil jawaban tersebut dapat

dilihat bahwa dari semua pernyataan nilainya masih berada dikisaran 1.7 sampai

2.5 dari skala 4.00.

Grafik 4.15 Hasil Pernyataan Kedelapan Indikator Sumber Daya

Jumlah Petugas Pelaksana Di Lokasi Pengambilan Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pernyataan pertama pada indikator sumber daya ini atau pernyataan

kedelapan yakni pernyataan mengenai kecukupan jumlah petugas pelaksana di

lokasi pengambilan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Jumlah

0 10 20 30 40 50 60

SS

S

KS

TS

7

38

53

2

Page 109: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

88

responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 7 responden, 38 responden

menjawab setuju, 53 responden menjawab kurang setuju dan 2 responden

menjawab tidak setuju. Dari jawaban nilai di atas sangat beragam dan didapat

nilai rata-rata sebesar 2.5 dari skala 4.00. Hal tersebut sudah dapat dikatakan

cukup baik, karena pada saat pencairan dana terdapat 6-10 petugas pelaksana yang

menempati tempatnya masing-masing atau yang bertugas sesuai dengan tugasnya

masing-masing seperti pada petugas verifikasi di lokasi pengambilan/pencairan

dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera, pencairan dana pun dilakukan

dengan cepat dilakukan oleh petugas pelaksana pada tiap-tiap bagian seperti pada

petugas antrian, petugas verifikasi dan petugas bayar. Akan tetapi, dengan jumlah

petugas pelaksana yang ada masih terdapat beberapa penerima dana yang merasa

kekurangan akan jumlah petugas pelaksana dilokasi pencairan karena yang terjadi

dilapangan masih saja terdapat antrian panjang saat pencairan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera sedang berlangsung.

Grafik 4.16 Hasil Pernyataan Kesembilan Indikator Sumber Daya

Jumlah Petugas Pelaksana Dalam Memberikan Sosialisasi

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

0 10 20 30 40 50

SS

S

KS

TS

0

13

46

41

Page 110: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

89

Pernyataan kesembilan yakni pernyataan mengenai kecukupan jumlah

petugas pelaksana dalam memberikan sosialisasi Program Simpanan Keluarga

Sejahtera. Dari pernyataan ini, didapat tidak ada responden yang menjawab sangat

setuju, 13 responden menjawab setuju, 46 responden menjawab kurang setuju dan

41 responden menjawab tidak setuju. Dari jawaban nilai di atas, didapat nilai rata-

rata sebesar 1.72 dari skala 4.00. Nilai tersebut sangat kecil dan dapat dikatakan

bahwa jumlah petugas pelaksana yang memberikan sosialisasi tidak cukup atau

masih sangat kurang karena kebanyakan penerima dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera hanya mendapatkan sosialisasi dari ketua RT/RW setempat

maupun dari TKSK kecamatan masing-masing daerah penerima dana. Seperti

yang telah disampaikan oleh Ibu Sawi selaku penerima dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera yang mengatakan bahwa tidak ada dari pihak dinas atau

manapun yang memberikan sosialisasi mengenai Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, hanya ketua RT saja yang memberitahu kepada warga penerima dana

sekitar kalau akan ada pencairan dana. Ada pun penerima dana yang tidak

mendapatkan sosialisasi sama sekali dari dinas terkait, kelurahan maupun dari

RT/RW setempat karena pihak setempat tidak mengetahui secara jelas

keseluruhan informasi mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera dan tidak

melakukan pencarian informasi mengenai program tersebut.

Page 111: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

90

Grafik 4.17 Hasil Pernyataan Kesepuluh Indikator Sumber Daya

Kecukupan Waktu Sosialisasi

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kesepuluh yakni pernyataan mengenai waktu sosialisasi

yang diberikan petugas pelaksana cukup bagi penerima Program Simpanan

Keluarga Sejahtera. Dari pernyataan ini, seperti pernyataan sebelumnya yaitu

tidak ada responden yang menjawab sangat setuju. Selain itu, terdapat 4

responden menjawab setuju, 71 responden menjawab kurang setuju dan 25

responden menjawab tidak setuju. Dari jawaban nilai di atas, didapat nilai rata-

rata sebesar 1.78 dari skala 4.00. Nilai yang didapat sangatlah kecil karena waktu

yang sosialisasi yang diberikan sangatlah minim. Petugas pelaksana hanya

memberikan sosialisasi kepada penerima dana mengenai kapan dan di mana dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera dapat diambil/dicairkan. Hal ini sejalan

dengan pernyataan yang diberikan oleh Ibu Yulianti yang mengatakan bahwa

ketua RT setempat hanya memberitahukan informasi kepada masyarakat penerima

dana bahwa esok hari/lusa dana program sudah dapat dicairkan tetapi tidak

memberitahukan kalau setiap daerah/desa memiliki jadwal jam pencairan dananya

0 20 40 60 80

SS

S

KS

TS

0

4

71

25

Page 112: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

91

masing-masing. Selain itu, tidak ada sosialisasi secara lengkap mengenai apa itu

Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Dari beberapa hal yang ada tersebut, tidak

salah responden penerima dana memberikan jawaban kurang setuju bahkan tidak

setuju karena dapat dikatakan masih kurang/minimnya waktu sosialisasi yang

diberikan oleh pihak terkait mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Grafik 4.18

Hasil Pernyataan Kesebelas Indikator Sumber Daya Waktu Pengambilan Dana Sesuai Dengan Jadwal Jam Daerah Penerima

Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kesebelas ini yakni mengenai waktu pengambilan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera sesuai dengan jadwal pengambilan

masing-masing daerah/desa penerima dana. Dari pernyataan ini, seperti

pernyataan-pernyataan sebelumnya yaitu tidak ada responden yang menjawab

sangat setuju. Selain itu, terdapat 16 responden menjawab setuju, 64 responden

menjawab kurang setuju dan 20 responden menjawab tidak setuju. Dari jawaban

nilai di atas, didapat nilai rata-rata sebesar 1.98 dari skala 4.00. Nilai yang didapat

masing kurang, hal ini didasari karena memang yang terjadi dilapangan,

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

0

16

64

20

Page 113: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

92

waktu/jam pencairan/pengambilan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, misalnya untuk kelurahan/desa

A pencairan dana dilakukan pada jam 08.00-10.00 tetapi yang terjadi dilapangan

pencairan dana yang dilakukan jauh dari jadwal/waktu pencairan per-

kelurahan/desa yang telah ditetapkan tersebut. Merujuk pada pernyataan yang

disampaikan oleh Ibu Eni selaku penerima dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera yang mengatakan bahwa banyak dari penerima dana yang sudah

mengantri sejak pagi, seperti dari pukul 07.00 pagi tetapi baru dapat

mencairkan/mengambil dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera pada siang

hari. Hal itu jelas terlihat bahwa waktu pencairan dana tidak sesuai dengan jadwal

pencairan per-kelurahan/desa masing-masing penerima dana.

Grafik 4.19 Hasil Pernyataan Kedua belas Indikator Sumber Daya

Kondisi Ruang Tunggu Cukup Nyaman

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pernyataan kedua belas ini yakni mengenai kondisi ruang tunggu yang

cukup nyaman saat pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Dari

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

0

29

64

7

Page 114: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

93

pernyataan ini, tidak ada responden yang menjawab sangat setuju, 29 responden

menjawab setuju, 64 responden menjawab kurang setuju dan 7 responden

menjawab tidak setuju. Dari jawaban nilai di atas, didapat nilai rata-rata sebesar

2.21 dari skala 4.00. Nilai tersebut dirasa masih kecil dari skala tertinggi yaitu

4.00. Dari nilai tersebut, masih banyak penerima dana yang menyatakan kurang

setujunya mengenai kenyamanan ruang tunggu saat pencairan dana. Dengan

jumlah penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera yang sangat banyak

yaitu 47.170 orang dan apalagi saat pencairan dana terdapat sekitar 4.000 orang

yang berada dilokasi dan dari berbagai macam desa/kelurahan yang berbeda-beda,

rasanya sulit untuk merasakan kenyamanan karena dengan jumlah penerima dana

yang begitu banyak. Hal tersebut sejalan dengan pernyataan yang disampaikan

oleh Ibu Masrufah selaku penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

yang mengatakan bahwa saat pencairan dana merasakan kepanasan karena

memang pada saat pencairan dana banyaknya penerima yang ingin mencairkan

dana mereka, dengan begitu penerima dana harus mengantri dengan sesama

penerima dana lainnya.

Page 115: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

94

Grafik 4.20 Hasil Pernyataan Ketiga belas Indikator Sumber Daya

Fasilitas Sarana Dan Prasarana Dalam Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pernyataan ketiga belas ini yakni mengenai fasilitas sarana dan prasarana

dalam pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera sudah memadai.

Pernyataan ini memiliki nilai rata- rata sebesar 2.18 dari skala 4.00 yang didapat

dari 3 responden yang menjawab sangat setuju, 23 responden menjawab setuju, 63

responden menjawab kurang setuju dan 11 responden menjawab tidak setuju.

Fasilitas sarana dan prasarana program di mulai dari awal sampai pencairan dana

dirasa masih kurang sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responden.

Seperti pada saat sosialisasi, sarana dan prasarana yang mendukung jalannya

sosialisasi tidak terlihat karena sosialisasi hanya dilakukan oleh pihak setempat,

yaitu oleh RT/RW atau TKSK kecamatan setempat. Sosialisasi yang dilakukan

oleh pihak setempat pun minim akan sarana dan prasarana karena hanya melalui

lisan saja tanpa ada peralatan lainnya. Selain itu, pada saat pencairan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera, kondisi di lapangan memang terdapat

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

3

23

63

11

Page 116: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

95

sarana seperti kursi untuk penerima dana duduk menunggu giliran pencairan, akan

tetapi kursi yang ada masih jauh dari kata cukup atau dapat dikatakan masih

kurang dan karena jumlah penerima dana yang mencairkan dana sangat banyak,

maka kondisi dilapangan pun tidak bersih dan tersusun rapi.

4.5.3 Indikator Karakteristik Agen Pelaksana

Berdasarkan indikator karakteristik agen pelaksana mengenai bagaimana

kinerja pelaksana program pada masing-masing cakupan wilayah/daerah yang

menjadi tugas/tanggungjawab petugas pelaksana itu sendiri. Subindikator yang

terdapat pada indikator ini yaitu adanya pendampingan yang dilakukan oleh

petugas pelaksana masing-masing daerah penerima dana, kecukupan jumlah

petugas pelaksana pada masing-masing daerah penerima dana, kinerja

pendamping penerima dana yang mudah dihubungi/ditemui, tidak adanya

perbedaan pelayanan dan cakupan penyebaran lokasi pencairan dana. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada grafik yang akan dijabarkan di bawah ini.

Page 117: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

96

Grafik 4.21

Indikator Karakteristik Agen Pelaksana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Berdasarkan Grafik 4.21 di atas, nilai rata-rata hasil jawaban responden

terhadap indikator karakteristik agen pelaksana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera masih rendah, terlihat dari beberapa pernyataan pada indikator ini

seperti adanya pendampingan saat pencairan dana (2.31), kecukupan jumlah

petugas pelaksana masing-masing daerah penerima dana (1.83), pendamping

penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera mudah ditemui/dihubungi

oleh penerima dana setiap kali dibutuhkan (2.16), tidak ada perbedaan pelayanan

yang diberikan saat pencairan dana (2.16), penyebaran lokasi pengambilan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera tidak menyulitkan/dapat dijangkau oleh

penerima dana (1.91). Dari hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa dari semua

pernyataan nilainya masih berada dikisaran 1.8 sampai 2.3 dari skala 4.00.

1,91

2,16

2,16

1,83

2,31

0 0,5 1 1,5 2 2,5

penyebaran lokasi pencairan dana PSKS tidakmenyulitkan

tidak ada perbedaan pelayanan

pendamping penerima dana PSKS mudahditemui/dihubungi

kecukupan jumlah pendamping penerimadana PSKS

adanya pendampingan saat pencairan dana

Page 118: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

97

Grafik 4.22 Hasil Pernyataan Keempat belas Indikator Karakteristik Agen Pelaksana

Adanya Pendampingan Saat Pencairan Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan keempat belas di indikator ketiga ini yakni mengenai

adanya pendampingan saat pencairan dana. Pernyataan ini memiliki nilai rata- rata

sebesar 2.31 dari skala 4.00 yang didapat dari 0 responden yang menjawab sangat

setuju, 33 responden menjawab setuju, 65 responden menjawab kurang setuju dan

2 responden menjawab tidak setuju. Berdasarkan jawaban yang ada, mayoritas

responden menjawab kurang setuju dan setuju karena di lapangan, dapat terjadi

ada penerima dana yang mendapatkan pendampingan dan ada pula yang tidak

mendapatkan pendampingan karena dengan jumlah pendamping program yang

masih kurang berbanding terbalik dengan jumlah penerima dana yang sangat

banyak, dengan begitu sulit rasanya untuk menjangkau semua penerima dana yang

ada. Tetapi, pendamping Program Simpanan Keluarga Sejahtera sudah

menjalankan tugasnya untuk melakukan pendampingan meskipun tidak semua

penerima dana dapat dijangkau oleh pendamping.

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

0

33

65

2

Page 119: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

98

Grafik 4.23

Hasil Pernyataan Kelima belas Indikator Karakteristik Agen Pelaksana Kecukupan Jumlah Pendamping Program Simpanan Keluarga Sejahtera

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pernyataan kelima belas yakni mengenai kecukupan jumlah pendamping

penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera masing-masing daerah

penerima dana. Pernyataan ini memiliki nilai rata- rata sebesar 1.83 dari skala

4.00. Nilai ini sangat kecil, jauh dari skala yang ada. Dari 100 responden tidak ada

yang menjawab sangat setuju, 4 responden menjawab setuju, 75 responden

menjawab kurang setuju dan 21 responden menjawab tidak setuju. Pendamping

penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera adalah Tenaga

Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), di mana pada masing-masing daerah

hanya memiliki satu TKSK. Oleh karena itu, jumlah pendamping penerima dana

program ini hanya ada satu saja disetiap daerah. Dengan hanya ada satu

pendamping, ada masyarakat yang merasa cukup dan ada juga masyarakat

penerima dana yang masih merasa kurangnya jumlah pendamping mengingat

0 20 40 60 80

SS

S

KS

TS

0

4

75

21

Page 120: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

99

jumlah penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera dari masing-masing

daerah sangatlah banyak.

Grafik 4.24 Hasil Pernyataan Keenam belas Indikator Karakteristik Agen Pelaksana

Pendamping Mudah Ditemui/Dihubungi

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan keenam belas ini yakni mengenai kemudahan

pendamping program saat ditemui/dihubungi oleh penerima dana setiap kali

dibutuhkan. Responden yang menjawab pada pernyataan ini yaitu sebanyak 2

responden yang menjawab sangat setuju, 20 responden menjawab setuju, 70

responden menjawab kurang setuju dan 8 responden menjawab tidak setuju.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sebagai pendamping

mempunyai peran untuk pendampingan atau membantu penerima dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera yang kesulitan atau membutuhkan bantuan,

misalnya seperti dalam mempersiapkan persyaratan pencairan dana. Tetapi

dengan jumlah TKSK sebagai pendamping yang sangat kurang yaitu hanya ada

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

2

20

70

8

Page 121: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

100

satu pendamping pada setiap daerah rasanya memang tidak cukup untuk

menjangkau keseluruhan penerima dana yang ada karena jumlah penerima dana

sangat banyak dibandingkan jumlah pendamping yang hanya ada satu saja

walaupun di lapangan saat pencairan dana dibantu oleh pihak kantor pos. Sejalan

dengan yang disampaikan oleh Ibu Emun yang mengatakan bahwa sulit untuk

menemui pendamping karena disamping tidak mengetahuinya dan juga tidak

mempunyai kontak pendamping untuk menghubunginya. Pada pernyataan ini

memiliki nilai rata- rata sebesar 2.16 dari skala 4.00 yang didapat dari 100

responden.

Grafik 4.25 Hasil Pernyataan Ketujuh belas Indikator Karakteristik Agen Pelaksana

Tidak Ada Perbedaan Pelayanan Yang Diberikan

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan ketujuh belas ini yakni mengenai tidak ada perbedaan

dalam pelayanan yang diberikan, baik karena status sosial maupun karena usia

dan lain-lain. Berdasarkan nilai yang telah didapat, nilai rata-rata pada pernyataan

ini sebesar 2.16 dari skala yang ada sebesar 4.00. Responden yang menjawab pada

0 20 40 60 80

SS

S

KS

TS

3

16

75

6

Page 122: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

101

pernyataan ini yaitu sebanyak 3 responden yang menjawab sangat setuju, 16

responden menjawab setuju, 75 responden menjawab kurang setuju dan 6

responden menjawab tidak setuju. Dari jawaban yang diberikan oleh responden

tersebut mayoritas menjawab kurang setuju. Hal ini didasari karena memang

adanya perbedaan pelayanan yang diberikan karena adanya alasan-alasan tertentu,

misalnya seperti ketika pada saaat pencairan dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera ada seorang ibu hamil atau membawa anak kecil, pencairan dana

dilakukan dengan cepat karena mereka didahulukan oleh petugas pelaksana yang

ada dan tentunya petugas pelaksana mempunyai alasan-alasan tertentu mengapa

seorang ibu hamil dan seorang ibu yang membawa anak kecil didahulukan. Selain

itu, faktor usia juga mempengaruhi pelayanan yang didapat. Untuk masyarakat

yang mencairkan dana sudah berumur atau sudah tua, maka pelayanan pencairan

dana untuknya didahulukan dibandingkan masyarakat penerima dana yang masih

muda dan tidak sedang hamil maupun membawa anak kecil. Pernyataan tersebut

sejalan dengan yang dikatakan oleh Ibu Ana yang mempunyai balita dan pada saat

melakukan pencairan dana, Ibu Ana membawa anaknya tersebut yang mengatakan

bahwa saat melakukan pencairan dana didahulukan dari penerima dana yang

lainnya karena pada saat pencairan dana membawa anak balitanya.

Page 123: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

102

Grafik 4.26 Hasil Pernyataan Kedelapan belas Indikator Karakteristik Agen Pelaksana

Penyebaran Lokasi Tidak Menyulitkan Penerima Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kedelapan belas ini yakni mengenai penyebaran lokasi

pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Apakah penentuan lokasi

pencairan dana tersebut tidak menyulitkan/dapat dijangkau oleh penerima dana di

sepuluh kecamatan. Berdasarkan nilai yang telah didapat, nilai rata-rata pada

pernyataan ini sebesar 1.91 dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan responden

yang menjawab pada pernyataan ini yaitu sebanyak 2 responden yang menjawab

sangat setuju, 8 responden menjawab setuju, 69 responden menjawab kurang

setuju dan 21 responden menjawab tidak setuju. Dari jawaban yang ada,

masyarakat penerima dana banyak yang menjawab kurang setuju dan setuju

dengan penentuan lokasi pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Hal ini didasari karena tempat pencairan dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera masyarakat penerima dana di sepuluh kecamatan (Tigaraksa, Cikupa,

Jambe, Cisoka, Solear, Balaraja, Jayanti, Kresek, Sukamulya dan Gunung Kaler)

dipusatkan di kantor pos Tigaraksa. Oleh karena itu, dari lokasi tempat

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

2

8

69

21

Page 124: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

103

tinggal/pemukiman masyarakat penerima dana mempunyai variasi jarak maupun

transportasi yang digunakan untuk dapat sampai ke kantor pos dan mencairkan

dana sehingga dengan adanya jarak yang dapat memakan waktu dan biaya maka

memberikan pengaruh pada biaya transportasi yang dikeluarkan oleh penerima

dana. Penerima dana yang berada di Tigaraksa saja masih memberikan tanggapan

kurang setujunya pencairan dilakukan dikantor pos karena alasan jarak dan

sulitnya akses transportasi didaerahnya. Dengan begitu, untuk masyarakat

penerima dana yang memiliki jarak yang jauh dan tidak memiliki kendaraan

merasa kesulitan untuk dapat mencapai ke lokasi pencairan dana, seperti

masyarakat penerima dana yang berada di Jayanti, Kresek, Gunung Kaler,

Sukamulya dan Solear yang memiliki jarak yang cukup jauh dan dapat memakan

waktu sampai 1 jam untuk dapat sampai ke lokasi pencairan dana.

4.5.4 Indikator Sikap Para Pelaksana

Berdasarkan indikator sikap para pelaksana ini mengenai tanggapan dari

pelaksana program. Subindikator yang terdapat pada indikator ini yaitu petugas

pelaksana ramah dalam memberikan pelayanan kepada penerima dana, petugas

pelaksana memiliki kemauan yang tinggi/bersungguh-sungguh dalam

menjalankan program, petugas pelaksana tanggap dalam memberikan pelayanan

kepada penerima dana dan sosialisasi yang diberikan oleh petugas pelaksana dapat

dipahami oleh penerima dana atau tidak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

grafik dan penjelasan yang akan dijabarkan di bawah ini.

Page 125: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

104

Grafik 4.27

Indikator Sikap Para Pelaksana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Berdasarkan Grafik 4.27 di atas, nilai rata-rata hasil jawaban responden

terhadap indikator karakteristik agen pelaksana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera sudah cukup baik. Hal ini dapat terlihat dari beberapa pernyataan pada

indikator ini seperti petugas pelaksana ramah kepada penerima dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera (2.89), petugas pelaksana bersungguh-

sungguh/memiliki kemauan yang tinggi dalam menjalankan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera (2.47), petugas pelaksana tanggap dalam melayani penerima

dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (2.76) dan sosialisasi yang

diberikan/disampaikan oleh petugas pelaksana dapat dipahami/dimengerti oleh

penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (1.47). Dari hasil jawaban

tersebut dapat dilihat bahwa dari semua pernyataan nilainya masih berada

dikisaran 1.4 sampai 2.8 dari skala 4.00. Untuk penjelasan lebih lengkapnya dapat

dilihat pada Grafik di bawah ini.

1,47

2,76

2,47

2,89

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

sosialisasi dapat dipahami olehpenerima dana

petugas pelaksana tanggap

petugas pelaksana bersungguh-sungguh dalam menjalankan PSKS

petugas pelaksana ramah

Page 126: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

105

Grafik 4.28 Hasil Pernyataan Kesembilan belas Indikator Sikap Para Pelaksana

Petugas Pelaksana Ramah Kepada Penerima Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kesembilan belas ini yakni mengenai petugas pelaksana

ramah kepada penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Berdasarkan

nilai yang telah didapat, nilai rata-rata pada pernyataan ini sebesar 2.89 dari skala

yang ada sebesar 4.00. Dengan responden yang menjawab pada pernyataan ini

yaitu sebanyak 11 responden yang menjawab sangat setuju, 67 responden

menjawab setuju, 22 responden menjawab kurang setuju dan 0 responden

menjawab tidak setuju. Dari jawaban yang ada, masyarakat penerima dana

mayoritas menjawab setuju dengan pernyataan bahwa petugas pelaksana ramah

kepada penerima dana. Sebagai petugas pelaksana yang berhubungan/berinteraksi

dengan banyak orang memang sudah seharusnya memberikan pelayanan yang

sebaik-baiknya kepada penerima dana, seperti memberikan sikap ramah. Dengan

begitu, penerima dana pun tidak sungkan jika ada sesuatu hal yang ingin

ditanyakan kepada petugas pelaksana. Selain itu, sikap ramah yang diberikan oleh

petugas pelaksana memunculkan adanya rasa saling menghargai satu sama lain.

0 20 40 60 80

SS

S

KS

TS

11

67

22

0

Page 127: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

106

Keramahan yang diberikan oleh petugas pelaksana misalnya seperti bertegur sapa,

memberikan tutur kata yang baik dan sopan dan juga pada saat pencairan dana

tidak jarang petugas pelaksana yang memberikan senyuman tulus untuk penerima

dana serta menyampaikan pesan untuk penerima dana agar dapat mempergunakan

dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera dengan sebaik-baiknya.

Grafik 4.29 Hasil Pernyataan Kedua puluh Indikator Sikap Para Pelaksana

Petugas Pelaksana Bersungguh-sungguh Dalam Menjalankan Program

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kedua puluh ini yaitu mengenai petugas pelaksana

bersungguh-sungguh/memiliki kemauan yang tinggi dalam menjalankan Program

Simpanan Keluarga Sejahtera. Berdasarkan nilai yang telah didapat, nilai rata-rata

pada pernyataan ini sebesar 2.47 dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan

responden yang menjawab pada pernyataan ini yaitu sebanyak 3 responden yang

menjawab sangat setuju, 39 responden menjawab setuju, 56 responden menjawab

kurang setuju dan 0 responden menjawab tidak setuju. Dari jawaban yang ada,

masyarakat penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera menilai bahwa

0 10 20 30 40 50 60

SS

S

KS

TS

3

39

56

0

Page 128: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

107

petugas pelaksana yang menjalankan Program Simpanan Keluarga Sejahtera

masih kurang baik. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat penerima dana

yang menjawab kurang setuju dan setuju pada pernyataan ini. Sebagai petugas

pelaksana sudah seharusnya fokus pada tugas dan fungsinya dengan selalu

berusaha untuk memberikan hal terbaik untuk penerima dana agar dapat

memperoleh hasil yang optimal dalam pekerjaannya. Petugas pelaksana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera umumnya tidak hanya menjalankan program saat

pencairan dana saja tetapi juga menjalankan sosialisasi untuk penerima dana.

Untuk petugas pelaksana yang mencairkan dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera dirasa sudah memiliki kesungguhan dalam menjalankan program. Hal

ini dapat dilihat di lapangan, petugas pelaksana mementingkan program

dibandingkan dengan hal yang lainnya seperti yang dikatakan oleh Bapak Taufik

saat proses pencairan dana petugas pelaksana fokus melayani penerima dana tanpa

meninggalkan meja atau tempat pencairan dana. Akan tetapi, untuk petugas

pelaksana yang memiliki tugas untuk melakukan sosialisasi tidak cukup baik

karena hanya segelintir petugas pelaksana yang menjalankan sosialisasi kepada

penerima dana dan hanya pada tingkat terendah saja, yaitu hanya ketua RT/RW

dan TKSK setempat saja yang memberikan sosialisasi kepada penerima dana.

Page 129: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

108

Grafik 4.30 Hasil Pernyataan Kedua puluh satu Indikator Sikap Para Pelaksana

Petugas Pelaksana Tanggap Kepada Penerima Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kedua puluh ini yaitu mengenai petugas pelaksana

tanggap dalam melayani penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Dengan responden yang menjawab pada pernyataan ini yaitu sebanyak 3

responden yang menjawab sangat setuju, 70 responden menjawab setuju, 27

responden menjawab kurang setuju dan 0 responden menjawab tidak setuju.

Berdasarkan nilai yang telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata pada

pernyataan ini sebesar 2.76 dari skala yang ada sebesar 4.00. Nilai yang diberikan

oleh responden menunjukkan bahwa petugas pelaksana tanggap dalam melayani

penerima dana. Tetapi masih ada pula yang kurang setuju dengan pernyataan

tersebut. Mengingat petugas pelaksana yang melayani banyak sekali penerima

dana, tidak heran jika terdapat satu atau dua penerima dana yang mengganggap

petugas pelaksana tidak tanggap karena memang sulit rasanya menjangkau

seluruh ribuan penerima dana yang ada. Walau begitu, sebagai petugas pelaksana

harus mempunyai sikap yang tanggap terhadap masyarakat karena dituntut dalam

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

3

70

27

0

Page 130: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

109

menjalankan tugasnya. Sebagai petugas pelaksana, harus secara cepat dapat

mengetahui, memperhatikan dan menyadari akan keadaan disekitar. Ketika ada

masyarakat penerima dana yang meminta tolong atau membutuhkan bantuan,

maka harus dengan sikap sigap dan cepat petugas pelaksana memberikan bantuan.

Selain itu, ketika ada penerima dana yang menyapa, menegur atau memberikan

senyuman, maka petugas pelaksana menanggapi hal tersebut.

Grafik 4.31 Hasil Pernyataan Kedua puluh dua Indikator Sikap Para Pelaksana

Sosialisasi Yang Diberikan Dapat Dipahami

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kedua puluh dua ini yaitu mengenai sosialisasi yang

diberikan oleh petugas pelaksana dapat dipahami/dimengerti oleh penerima dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Berdasarkan nilai yang telah didapat dari

100 responden, nilai rata-rata pada pernyataan ini sebesar 1.47 dari skala yang ada

sebesar 4.00. Dengan responden yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 0

responden yang menjawab sangat setuju, 2 responden menjawab setuju, 43

responden menjawab kurang setuju dan 55 responden menjawab tidak setuju.

0 10 20 30 40 50 60

SS

S

KS

TS

0

2

43

55

Page 131: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

110

Nilai yang diberikan oleh responden menunjukkan bahwa sosialisasi yang

diberikan oleh petugas pelaksana kurang dapat diterima oleh penerima dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Hal ini terlihat dari banyaknya responden

yang memberikan jawaban tidak setuju dan kurang setuju pada pernyataan

terakhir indicator sikap para pelaksana ini. Petugas pelaksana tidak terlalu jelas

memberikan sosialisasi gambaran mengenai Program Simpanan Keluarga

Sejahtera. Sosialisasi yang diberikan hanya mengenai kapan dan di mana dana

dapat dicairkan dan itupun disampaikan secara lisan oleh pihak setempat seperti

RT/RW. Tidak jarang, informasi tersebut juga didapat oleh penerima dana yang

lainnya. Dengan begitu, penerima dana kurang memahami dan mengerti akan

sosialisasi yang diberikan oleh petugas pelaksana yang ada.

4.5.5 Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Agen Pelaksana

Berdasarkan indikator komunikasi antarorganisasi dan aktivitas agen

pelaksana ini yaitu mengenai usaha yang dilakukan oleh petugas pelaksana untuk

mencapai hasil yang diinginkan dan kerjasama yang dijalin oleh sesame petugas

pelaksana. Subindikator yang terdapat pada indikator ini yaitu adanya sosialisasi

yang diberikan petugas pelaksana terkait Program Simpanan Keluarga Sejahtera,

informasi yang diberikan petugas pelaksana terkait Program Simpanan Keluarga

Sejahtera diberikan secara lengkap (mekanisme, lokasi dan jadwal pencairan dana

dan lain-lain), informasi mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera dapat

diketahui dengan mudah, petugas pelaksana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera berkomunikasi/berkoordinasi baik dengan sesama petugas pelaksana

(tampak terlihat dari RT/RW dan TKSK setempat yang mengetahui secara jelas

Page 132: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

111

dan lengkap mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera), penerima dana

mendapatkan informasi mengenai jadwal pencairan dana dan mengenai lokasi

pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada grafik dan penjelasan yang akan dijabarkan di bawah ini.

Grafik 4.32

Indikator Komunikasi Antarorganisasi Dan Aktivitas Agen Pelaksana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Berdasarkan Grafik 4.32 di atas, nilai rata-rata hasil jawaban responden

terhadap indikator komunikasi antarorganisasi dan aktivitas agen pelaksana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera cukup rendah. Hal ini dapat terlihat dari

beberapa pernyataan pada indikator ini seperti adanya sosialisasi yang diberikan

petugas pelaksana mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera (1.61),

informasi yang diberikan oleh petugas pelaksana terkait Program Simpanan

Keluarga Sejahtera diberikan secara lengkap (1.72), informasi mengenai Program

Simpanan Keluarga Sejahtera dapat diketahui dengan mudah (1.87), petugas

pelaksana Program Simpanan Keluarga Sejahtera berkomunikasi/berkoordinasi

2,97

2,57

2,01

1,87

1,72

1,61

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

adanya informasi lokasi pencairan dana

adanya informasi jadwal pencairan dana

petugas pelaksanaberkomunikasi/berkoordinasi dengan baik

informasi PSKS dapat diketahui denganmudah

informasi diberikan secara lengkap

adanya sosialisasi

Page 133: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

112

baik dengan sesama petugas pelaksana (2.01), penerima dana mendapatkan

informasi mengenai jadwal pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

(2.57) dan penerima dana mendapatkan informasi mengenai lokasi pengambilan

dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (2.97). Dari hasil jawaban tersebut

dapat dilihat bahwa dari semua pernyataan nilainya masih berada dikisaran 1.6

sampai 2.9 dari skala 4.00.

Grafik 4.33 Hasil Pernyataan Kedua puluh tiga Indikator Komunikasi Antarorganisasi

dan Aktivitas Agen Pelaksana Adanya Sosialisasi

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kedua puluh tiga indikator komunikasi antarorganisasi

dan aktivitas agen pelaksana ini yaitu mengenai adanya sosialisasi yang diberikan

oleh petugas pelaksana mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Berdasarkan nilai yang telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata pada

pernyataan ini sebesar 1.61 dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan responden

yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 0 responden yang menjawab sangat

setuju, 5 responden menjawab setuju, 51 responden menjawab kurang setuju dan

0 10 20 30 40 50 60

SS

S

KS

TS

0

5

51

44

Page 134: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

113

44 responden menjawab tidak setuju. Jawaban yang diberikan oleh responden

terkait sosialisasi ini sangatlah kecil karena banyaknya responden yang menjawab

kurang setuju dan tidak setuju pada pernyataan ini. Petugas pelaksana yang

memberikan sosialisasi hanya pada tingkat terendah yaitu RT/RW dan TKSK

setempat. Itupun tidak semua responden yang mendapatkan sosialisasi dari

RT/RW dan TKSK. Hal ini sejalan dengan pernyataan yang diberikan oleh Ibu

Sawi yang mengatakan bahwa tidak ada sosialisasi apapun yang diberikan oleh

TKSK, hanya sosialisasi secara lisan dan singkat yang diberikan oleh ketua RT.

Selain itu, RT/RW setempat pun hanya memberikan pemberitahuan jadwal/hari

pencairan dana dan hanya memberitahukan bahwa rumah tangga penerima dana

dapat mengambil/mencairkan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera di

kantor pos yang telah ditunjuk/ditetapkan untuk melakukan pencairan dana

dengan membawa persyaratan yang sudah ditentukan.

Grafik 4.34

Hasil Pernyataan Kedua puluh empat Indikator Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Agen Pelaksana

Informasi Diberikan Secara Lengkap

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

0 10 20 30 40 50 60

SS

S

KS

TS

0

7

58

35

Page 135: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

114

Pada pernyataan kedua puluh empat ini yaitu mengenai informasi yang

diberikan oleh petugas pelaksana terkait mengenai Program Simpanan Keluarga

Sejahtera diberikan secara lengkap (mekanisme, lokasi dan jadwal dan lain-lain).

Berdasarkan nilai yang telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata pada

pernyataan ini sebesar 1.72 dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan responden

yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 0 responden yang menjawab sangat

setuju, 7 responden menjawab setuju, 58 responden menjawab kurang setuju dan

35 responden menjawab tidak setuju. Dari 100 responden yang menjawab

pernyataan ini, mayoritas menjawab kurang setuju dan tidak setuju. Hal ini

membuktikan bahwa informasi yang diberikan oleh petugas pelaksana tidak

lengkap. Petugas pelaksana tidak memberi informasi kepada penerima dana

mengenai persyaratan apa saja yang harus dibawa saat pencairan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera. Mengenai mekanisme yang terkait dengan Program

Simpanan Keluarga Sejahtera dan lain-lain, petugas pelaksana tidak

memberitahukan hal itu. Umumnya, petugas pelaksana hanya memberikan

informasi mengenai jadwal dan lokasi pencairan dana saja, tetapi itupun tidak

mencakup semuanya, seperti jadwal pencairan yang diinformasikan hanya sebatas

pemberitahuan bahwa besok dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera dapat

dicairkan tanpa memberitahu kalau pada masing-masing daerah/desa setiap

kecamatan terdapat perbedaan waktu dalam pencairan dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera.

Page 136: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

115

Grafik 4.35 Hasil Pernyataan Kedua puluh lima Indikator Komunikasi Antarorganisasi

dan Aktivitas Agen Pelaksana Informasi Dapat Diketahui Dengan Mudah

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kedua puluh lima ini yaitu mengenai informasi mengenai

Program Simpanan Keluarga Sejahtera dapat diketahui dengan mudah.

Berdasarkan nilai yang telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata pada

pernyataan ini sebesar 1.87 dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan responden

yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 0 responden yang menjawab sangat

setuju, 18 responden menjawab setuju, 51 responden menjawab kurang setuju dan

31 responden menjawab tidak setuju. Jawaban yang diberikan oleh responden

masih sangat kecil. Itu artinya, informasi mengenai Program Simpanan Keluarga

Sejahtera belum bisa/tidak dapat diketahui dengan mudah oleh penerima dana

karena tidak semua ketua RT/RW mengetahui informasi mengenai Program

Simpanan Keluarga Sejahtera secara jelas dan lengkap. Selain itu, ketua RT/RW

yang kurang akan informasi mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera pun

harus mendatangi pihak terkait seperti Dinas Kesejahteraan Sosial atau kantor pos

atau kantor desa/kelurahan setempat untuk menanyakan agar dapat memperoleh

0 10 20 30 40 50 60

SS

S

KS

TS

0

18

51

31

Page 137: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

116

informasi mengenai program, misalnya seperti mengenai jadwal pencairan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Grafik 4.36 Hasil Pernyataan Kedua puluh enam Indikator Komunikasi Antarorganisasi

dan Aktivitas Agen Pelaksana Komunikasi/Koordinasi Sesama Petugas Pelaksana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan selanjutnya, yaitu pernyataan kedua puluh enam

mengenai komunikasi/koordinasi sesama petugas pelaksana. Apakah

komunikasi/koordinasi yang dijalankan sesama petugas pelaksana sudah baik atau

bahkan belum. Berdasarkan nilai yang telah didapat dari 100 responden, nilai rata-

rata pada pernyataan ini sebesar 2.01 dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan

responden yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 1 responden yang menjawab

sangat setuju, 11 responden menjawab setuju, 76 responden menjawab kurang

setuju dan 12 responden menjawab tidak setuju. Seperti pada pernyataan

sebelumnya, informasi mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera tidak

dapat diketahui dengan mudah karena kurangnya komunikasi/koordinasi

0 20 40 60 80

SS

S

KS

TS

1

11

76

12

Page 138: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

117

antarsesama petugas pelaksana yang ada. Bahkan terdapat pihak terkait yang tidak

tahu karena tidak memiliki data mengenai jumlah penerima dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera diwilayahnya. Selain itu, terlihat dari RT/RW

setempat yang harus bergerak aktif mendatangi pihak terkait untuk dapat

mengetahui informasi mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Meskipun begitu, tidak semua pihak terkait pun mengetahui akan informasi

program, jadi petugas pelaksana harus mencari informasi lebih luas lagi. Hal ini

menggambarkan bahwa komunikasi antarsesama petugas pelaksana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera masih kurang baik.

Grafik 4.37 Hasil Pernyataan Kedua puluh tujuh Indikator Komunikasi Antarorganisasi

dan Aktivitas Agen Pelaksana Penerima Dana Mendapatkan Informasi Jadwal Pencairan Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kedua puluh tujuh ini yaitu mengenai informasi mengenai

jadwal pencairan dana. Apakah penerima dana mendapatkan informasi mengenai

jadwal pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera atau tidak.

Berdasarkan nilai yang telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata pada

0 10 20 30 40 50 60

SS

S

KS

TS

2

53

45

0

Page 139: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

118

pernyataan ini sebesar 2.57 dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan responden

yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 2 responden yang menjawab sangat

setuju, 53 responden menjawab setuju, 45 responden menjawab kurang setuju dan

0 responden menjawab tidak setuju. Penerima dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera umumnya mendapatkan pemberitahuan mengenai jadwal atau kapan

dana dapat dicairkan. Hanya saja, jadwal yang diberitahukan hanya hari dan

tanggalnya saja, padahal terdapat jadwal pencairan dana per-jam pada masing-

masing daerah desa/kelurahan penerima dana. Selain itu, jadwal yang mereka

ketahui didapat dari RT/RW, TKSK maupun masyarakat setempat yang juga

mendapatkan dana program. Tidak jarang, ada penerima dana yang salah jadwal

pencairan karena RT/RW setempat hanya memberikan informasi bahwa dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera sudah cair tanpa memberitahukan kapan

kecamatan atau desa/kelurahan tersebut dapat mencairkan dananya. Ada pun

RT/RW setempat yang sama sekali tidak mengetahui jadwal pencairan dana.

Umumnya, jadwal pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

ditempel oleh TKSK di kantor kelurahan/desa setempat. Jadi, penerima dana atau

RT/RW lah yang harus bergerak aktif mendatangi kantor kelurahan/desa

setempat.

Page 140: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

119

Grafik 4.38 Hasil Pernyataan Kedua puluh delapan Indikator Komunikasi

Antarorganisasi dan Aktivitas Agen Pelaksana Penerima Dana Mendapatkan Informasi Lokasi Pencairan Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan kedua puluh delapan ini yaitu mengenai informasi

mengenai jadwal pencairan dana. Apakah penerima dana mendapatkan informasi

mengenai jadwal pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera atau

tidak. Berdasarkan nilai yang telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata pada

pernyataan ini sebesar 2.97 dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan responden

yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 6 responden yang menjawab sangat

setuju, 85 responden menjawab setuju, 9 responden menjawab kurang setuju dan

0 responden menjawab tidak setuju. Informasi mengenai lokasi pencairan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera sudah diketahui oleh masyarakat penerima

dana sejak masa pencairan dana BLSM. Tetapi, tidak sedikit pula masyarakat

yang bingung akan lokasi pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

karena takut salah tempat. Umumnya, informasi mengenai lokasi pencairan dana

dibarengi dengan informasi mengenai jadwal yang diberitahu oleh RT/RW dan

TKSK. Informasi yang diberikan oleh TKSK pada umumnya ditempet dipapan

0 20 40 60 80 100

SS

S

KS

TS

6

85

9

0

Page 141: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

120

informasi yang berada di kantor kelurahan/desa setempat. Dengan begitu, RT/RW

maupun masyarakat harus berperan aktif untuk mendapatkan informasi tersebut.

4.5.6 Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Berdasarkan indikator terakhir ini yaitu lingkungan ekonomi, sosial dan

politik mempunyai subindikator yaitu mengenai bagaimana kondisi lingkungan

eksternal. Besaran bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera cukup untuk

memenuhi kebutuhan harian penerima dana, apakah penerima dana merasa

layak/pantas mendapatkan/menerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera,

penerima dana antusias dengan adanya Program Simpanan Keluarga Sejahtera,

penerima dana mengetahui atau tidak bahwa program ini bernama Program

Simpanan Keluarga Sejahtera, pada saat pencairan dana program apakah terjadi

antrian panjang yang berdesakkan, tidak adanya pemotongan dana Program

Simpanna Keluarga Sejahtera dan tidak adanya respon penolakan di wilayah

penerima dana terhadap Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada grafik dan penjelasan yang akan dijabarkan di bawah

ini.

Page 142: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

121

Grafik 4.39

Indikator Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Berdasarkan Grafik 4.39 di atas, nilai rata-rata hasil jawaban responden

terhadap indikator lingkungan sosial, ekonomi dan politik cukup baik. Hal ini

dapat terlihat dari beberapa pernyataan pada indikator ini seperti besaran bantuan

Program Simpanan Keluarga Sejahtera cukup untuk memenuhi kebutuhan harian

penerima dana (2.18), penerima dana merasa layak/pantas mendapatkan/menerima

dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (2.84), penerima dana antusias

dengan adanya Program Simpanan Keluarga Sejahtera (3.1), penerima dana

mengetahui program tersebut bernama Program Simpanan Keluarga Sejahtera

(1.22), tidak terdapat antrian panjang dan berdesakkan saat pencairan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera (1.48), tidak terdapat pemotongan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera (2.76), tidak adanya respon penolakan di

wilayah penerima dana terhadap Program Simpanan Keluarga Sejahtera (3.11).

3,11

2,76

1,48

1,22

3,1

2,84

2,18

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

tidak ada respon penolakan

tidak ada pemotongan dana PSKS

tidak ada antrian panjang dan berdesakkan

penerima dana mengetahui programtersebut bernama PSKS

penerima dana antusias

kelayakan/kepantasanmendapatkan/menerima dana PSKS

besaran bantuan cukup

Page 143: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

122

Dari hasil jawaban tersebut dapat dilihat bahwa dari semua pernyataan nilainya

masih berada dikisaran 1.2 sampai 3.1 dari skala yang ada sebesar 4.00.

Grafik 4.40 Hasil Pernyataan Kedua puluh sembilan Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik Besaran Bantuan Cukup Untuk Memenuhi Kebutuhan Harian

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan pertama pada indikator lingkungan ekonomi, sosial dan

politik ini yaitu mengenai besaran bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera

cukup untuk memenuhi kebutuhan harian penerima dana. Berdasarkan nilai yang

telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata pada pernyataan ini sebesar 2.18

dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan responden yang menjawab pada

pernyataan ini yaitu 4 responden yang menjawab sangat setuju, 18 responden

menjawab setuju, 70 responden menjawab kurang setuju dan 8 responden

menjawab tidak setuju. Seperti penjelasan sebelumnya mengenai kebutuhan.

Kebutuhan akan setiap orang pasti berbeda-beda, tidak terkecuali kebutuhan

rumah tangga penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Umumnya,

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

4

18

70

8

Page 144: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

123

rumah tangga penerima dana dapat memenuhi kebutuhan hariannya saja, dalam

arti hanya dapat memenuhi kebutuhan jangka waktu pendek. Seperti yang

disampaikan oleh Ibu Mae yang mengatakan bahwa dana yang diberikan oleh

pemerintah terbatas dan hanya dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga

penerima dana dalam jangka waktu beberapa hari kedepan saja. Tidak jarang pula

penerima dana yang merasakan bahwa dengan besaran dana yang telah diberikan

masih kurang untuk dapat memenuhi kebutuhan hariannya karena dalam setiap

keluarga mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda dan dalam anggota keluarga

yang terdapat didalam suatu keluarga cukup banyak dan pasti pada setiap anggota

keluarga mempunyai kebutuhannya masing-masing.

Grafik 4.41 Hasil Pernyataan Ketiga puluh Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik Penerima Dana Merasa Layak/Pantas Mendapatkan Dana Program

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan ketiga puluh ini yaitu mengenai kepantasan/kelayakan

penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera dalam mendapatkan dana

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

8

68

24

0

Page 145: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

124

program. Berdasarkan nilai yang telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata

pada pernyataan ini sebesar 2.84 dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan

responden yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 8 responden yang menjawab

sangat setuju, 68 responden menjawab setuju, 24 responden menjawab kurang

setuju dan 0 responden menjawab tidak setuju. Rumah tangga penerima dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera adalah rumah tangga yang masuk dalam

kategori hampir miskin, miskin dan sangat miskin. Kelayakan/kepantasan

penerima dana dalam mendapatkan Program Simpanan Keluarga Sejahtera tidak

hanya dapat dilihat dari fisiknya saja, misalnya seperti kondisi fisik rumah tetapi

perlu memperhatikan aspek-aspek lainnya. Banyak responden yang menjawab

setuju mendapatkan/menerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

karena memang taraf hidup mereka jauh dari kata layak. Akan tetapi, dari 100

responden yang memberikan nilai pada pernyataan ini, masih terdapat beberapa

responden yang mengaku bahwa mereka kurang setuju jika mereka

mendapatkan/menerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera, karena jika

dilihat dari rumah tangga sekitar tempat tinggal mereka yang taraf hidupnya jauh

di bawah rumah tangga penerima dana tetapi tidak mendapatkan/menerima dana

program dana, begitupun sebaliknya, keluarga yang dapat dikatakan mampu tetapi

mendapatkan/menerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Page 146: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

125

Grafik 4.42 Hasil Pernyataan Ketiga puluh satu Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik Penerima Dana Antusias Dengan Adanya PSKS

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan ketiga puluh satu ini yaitu mengenai antusias penerima

dana terhadap Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Berdasarkan nilai yang

telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata pada pernyataan ini sebesar 3.1

dari skala yang ada sebesar 4.00. Hal ini menunjukkan antusias masyarakat

terhadap program penyaluran dana cukup baik. Dengan responden yang

menjawab pada pernyataan ini yaitu 14 responden yang menjawab sangat setuju,

82 responden menjawab setuju, 4 responden menjawab kurang setuju dan 0

responden menjawab tidak setuju. Dilihat dari banyaknya responden yang

menjawab setuju pada pernyataan ini menunjukkan bahwa antusias masyarakat

penerima dana terhadap Program Simpanan Keluarga Sejahtera ini tinggi. Hal ini

dapat didasari karena dengan adanya program penyaluran dana seperti ini

setidaknya dapat membantu meringankan beban pengeluaran keluarga yang

kurang mampu.

0 20 40 60 80 100

SS

S

KS

TS

14

82

24

0

Page 147: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

126

Grafik 4.43 Hasil Pernyataan Ketiga puluh dua Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik Penerima Dana Mengetahui Nama Dari Program Tersebut

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan ketiga puluh dua ini yaitu mengenai apakah penerima

dana mengetahui kalau program yang telah diberikan telah berganti nama menjadi

Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Berdasarkan nilai yang telah didapat dari

100 responden, nilai rata-rata pada pernyataan ini sebesar 1.22 dari skala yang ada

sebesar 4.00. Dengan responden yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 0

responden yang menjawab sangat setuju, 2 responden menjawab setuju, 18

responden menjawab kurang setuju dan 80 responden menjawab tidak setuju.

Dilihat dari nilai yang telah didapat, hal ini menunjukkan bahwa penerima dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera tidak mengetahui nama dari program yang

sebenarnya telah berganti tersebut. Banyak dari masyarakat penerima dana yang

tidak mengetahui jika sejak tahun 2014 program pencairan dana tersebut telah

berganti nama menjadi Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Pergantian nama

tersebut seiring dengan telah bergantinya pemimpin di negeri ini. Mayoritas

0 20 40 60 80

SS

S

KS

TS

0

2

18

80

Page 148: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

127

penerima dana masih menyebut program tersebut dengan sebutan BLT maupun

BLSM. Hal ini dikarenakan kurang adanya sosialisasi mengenai program yang

baru diluncurkan ini. Sejalan dengan yang terjadi di lapangan, seperti yang

dikatakan oleh Ibu Munah yang mengatakan bahwa tidak mengetahui kalau

program penyaluran dana ini sudah berganti nama menjadi Program Simpanan

Keluarga Sejahtera, Ibu Munah masih menyebut dan mengetahui nama program

penyaluran dana ini BALSEM/BLSM. Selain itu, untuk pencairan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera pada tahun 2014 dan 2015 kartu yang digunakan

adalah masih sama seperti saat pencairan BLSM lalu yaitu Kartu Perlindungan

Sosial (KPS). Jadi masyarakat penerima dana masih mengetahui dan menyebut

program tersebut dengan sebutan BLT dan BLSM bukan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera atau PSKS.

Grafik 4.44 Hasil Pernyataan Ketiga puluh tiga Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik Tidak Adanya Antrian Panjang dan Berdesakkan Saat Pencairan Dana

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

0 10 20 30 40 50 60

SS

S

KS

TS

0

5

38

57

Page 149: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

128

Pada pernyataan ketiga puluh tiga ini yaitu mengenai tidak adanya/tidak

terdapat antrian panjang dan berdesakkan saat pencairan dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera. Berdasarkan nilai yang telah didapat dari 100 responden, nilai

rata-rata pada pernyataan ini sebesar 1.48 dari skala yang ada sebesar 4.00.

Dengan responden yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 0 responden yang

menjawab sangat setuju, 5 responden menjawab setuju, 38 responden menjawab

kurang setuju dan 57 responden menjawab tidak setuju. Dilihat dari nilai yang

telah didapat, hal ini menunjukkan bahwa di lapangan, saat pencairan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera masih terdapat antrian yang panjang dan

berdesakkan. Dengan jumlah penerima dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera yang sangat banyak dan pada setiap harinya saat pencairan dana terdapat

3ribu sampai 4ribu orang/penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

perkecamatan, maka tidaklah heran jika di lapangan masih terdapat antrian

panjang saat pencairan dana bahkan tidak jarang sampai berdesak-desakkan antara

penerima dana yang satu dengan yang lainnya karena banyaknya penerima dana

yang sudah mengantri sejak pagi hingga siang bahkan sore hari.

Page 150: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

129

Grafik 4.45 Hasil Pernyataan Ketiga puluh empat Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik Tidak Terdapat Pemotongan Dana Program

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan ketiga puluh empat ini yaitu mengenai tidak adanya/tidak

terdapat pemotongan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Berdasarkan

nilai yang telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata pada pernyataan ini

sebesar 2.78 dari skala yang ada sebesar 4.00. Dengan responden yang menjawab

pada pernyataan ini yaitu 10 responden yang menjawab sangat setuju, 65

responden menjawab setuju, 16 responden menjawab kurang setuju dan 9

responden menjawab tidak setuju. Dilihat dari nilai yang telah didapat, hal ini

menunjukkan bahwa di lapangan masih terjadi pemotongan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera tetapi pemotongan dana terjadi hanya dibeberapa

daerah saja, tidak di semua daerah. Beberapa penerima dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera mengaku bahwa terdapat pemotongan dana ditingkat RT yang

pemotongan tersebut dilakukan oleh RT setempat. Adapun alasan yang diberikan

oleh RT misalnya seperti alasan dana yang dipotong untuk diberikan kepada

0 10 20 30 40 50 60 70

SS

S

KS

TS

10

65

16

9

Page 151: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

130

keluarga kurang mampu disekitar tempat tinggal RT dan masyarakat penerima

dana yang tidak mendapatkan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Selain

itu, ada pula RT yang meminta dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

kepada masyarakat penerima dana dengan seikhlasnya dan ada pula penerima

dana yang dengan sengaja memberikan beberapa uangnya kepada ketua RT/RW

setempat tanpa diminta. Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera yang

dipotong ini bervariasi karena pemotongan dana dilakukan/diminta dengan

seikhlasnya maupun dengan memberikan patokan sampai Rp. 50.000,- per kepala

keluarga. Hal ini didasari dengan pernyataan yang diberikan oleh penerima dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kecamatan Cisoka, Desa/Kel Cisoka

yang mengatakan bahwa adanya potongan dana program yang dilakukan oleh

ketua RT dengan nominal yang diberikan seikhlasnya para penerima dana PSKS.

Selain itu, ada pun penerima dana yang lain di Kecamatan Tigaraksa Desa,

Pematang yang mendapatkan pemotongan dana program mengaku terdapat

pemotongan dana sebesar Rp. 50.000,- per keluarga yang dilakukan oleh ketua RT

dengan alasan akan diberikan kepada keluarga miskin yang tidak mendapatkan

dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Tetapi hal ini tidak terjadi di seluruh

wilayah penerima dana. Terdapat juga RT yang sama sekali tidak meminta,

menerima atau bahkan memotong dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

dari warganya yang mendapatkan dana.

Page 152: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

131

Grafik 4.46 Hasil Pernyataan Ketiga puluh lima Indikator Lingkungan Ekonomi,

Sosial dan Politik Tidak Terdapat Respon Penolakan Terhadap Program Simpanan Keluarga

Sejahtera

Sumber: Hasil Penelitian Lapangan, 2016

Pada pernyataan terakhir di indikator ke enam ini yaitu pernyataan ketiga

puluh lima ini mengenai tidak adanya/tidak terdapat respon penolakan di wilayah

penerima dana terhadap Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Berdasarkan nilai

yang telah didapat dari 100 responden, nilai rata-rata pada pernyataan ini sebesar

3.11 dari skala yang ada sebesar 4.00. dari nilai yang telah didapat, hal ini

menunjukkan bahwa tidak adanya respon penolakan di wilayah penerima dana.

Dengan responden yang menjawab pada pernyataan ini yaitu 11 responden yang

menjawab sangat setuju, 89 responden menjawab setuju, 0 responden menjawab

kurang setuju dan 0 responden menjawab tidak setuju. Dilihat dari nilai yang telah

didapat, hal ini menunjukkan bahwa di lapangan, penerima dana memberikan

respon baik terhadap adanya Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Bagaimana

tidak, dengan adanya Program Simpanan Keluarga Sejahtera setidaknya dapat

0 20 40 60 80 100

SS

S

KS

TS

11

89

0

0

Page 153: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

132

sedikit membantu keluarga penerima dana dalam memenuhi kebutuhannya dan

dapat membantu meringankan beban pengeluaran keluarga penerima.

4.6 Interpretasi Hasil Penelitian

Pengertian interpertasi dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah pemberian

kesan, pendapat atau pandangan teoritis terhadap sesuatu. Hipotesis yang dibahas

dalam penelitian ini adalah implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera

di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang dan untuk menjawab rumusan

masalah ini adalah dengan melakukan asumsi pada tahap awal jika Ho diterima

maka data lebih kecil ≤ 60 sedangkan jika data yang diperoleh > 60 maka Ha yang

diterima.

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya, diketahui hasil

bahwa t hitung ≤ t tabel (-6,014 ≤ 1,291), maka hasil yang didapat adalah jatuh pada

penerimaan Ho, maka hipotesis nol atau Ho diterima dan Ha ditolak. Dalam hal

ini memiliki makna bahwa penilaian implementasi Program Simpanan Keluarga

Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang adalah paling tinggi atau

sama dengan 60%.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka perumusan masalah yang

dibuat oleh peneliti adalah seberapa besar presentase Implementasi Program

Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

Dalam penelitian untuk menjawab rumusan masalah ini, kita dapat melihat dari

perhitungan dengan menggunakan rumus t-test satu sampel dengan hasil t hitung

sebesar -6,014 dan t tabel sebesar 1,291 maka t hitung ≤ t tabel yang diterima adalah Ho

Page 154: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

133

yang menyebutkan Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di

Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang paling tinggi atau sama dengan 60%.

Interpertasi yang tepat untuk menjawab rumusan masalah adalah

Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa

Kabupaten Tangerang belum berjalan dengan baik karena hasil pengujian

hipotesis pun mencapai angka 54.94% dari angka yang di hipotesiskan yaitu 60%.

4.7 Pembahasan

Penelitian dengan judul Implementasi Program Simpanan Keluarga

Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten Tangerang ini menggunakan teori

Van Metter dan Van Horn mengenai Implementasi Kebijakan yang memiliki

enam indikator, di antaranya ukuran dan tujuan kebijakan, sumber daya,

karakteristik agen pelaksana, sikap para pelaksana, komunikasi antarorganisasi

dan aktivitas pelaksana dan lingkungan sosial, ekonomi dan politik.

1. Standar dan Sasaran Kebijakan/Ukuran dan Tujuan Kebijakan

Dalam suatu kebijakan tentunya mempunyai standar dan sasaran

kebijakan/ukuran dan tujuan kebijakan yang hendak dicapai oleh para pelaksana

kebijakan. Pemahaman mengenai maksud umum dari suatu standar dan sasaran

kebijakan/ukuran dan tujuan kebijakan adalah penting. Pada penelitian ini, peneliti

membagi indikator standar dan sasaran kebijakan/ukuran dan tujuan kebijakan

menjadi sub indikator yakni: pendistribusian diberikan merata kepada keluarga

kurang mampu dan program sesuai dengan keinginan masyarakat. Di mana dari

kedua sub indikator tersebut dapat dilihat bahwa apakah standar dan sasaran

Page 155: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

134

kebijakan/ukuran dan tujuan kebijakan sudah tepat atau belum. Dalam penelitian

ini terdapat 7 butir pernyataan terkait indikator standar dan sasaran

kebijakan/ukuran dan tujuan kebijakan dengan nilai ideal yakni 4 x 7 x 100 =

2.800 (4 = nilai tertinggi dari item pernyataan yang ada menurut skala likert, 7 =

jumlah item pernyataan yang ada dan 100 = jumlah responden). Setelah

menemukan skor ideal maka dibandingkan dengan skor riil yang diisi oleh

responden yakni 1.516 sehingga didapat hasil 1.516 / 2.800 x 100% = 54.14%.

Tabel 4.4 Kategorisasi Indikator Standar dan Sasaran Kebijakan/Ukuran dan Tujuan

Kebijakan

Nilai Skor Kesimpulan 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup Baik 21% - 40% Kurang Baik 0% - 20% Tidak Baik

Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pada indikator standar dan

sasaran kebijakan/ukuran dan tujuan kebijakan belum berjalan dengan sangat baik

atau dapat dikatakan cukup baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa yang terjadi di

lapangan Program Simpanan Keluarga Sejahtera belum diberikan merata kepada

keluarga yang kurang mampu, umumnya keluarga yang sudah dapat dikatakan

mampu mendapatkan dana program tetapi untuk yang keluarga kurang mampu

tidak mendapatkan dana tersebut. Program Simpanan Keluarga Sejahtera belum

mampu memenuhi harapan penerima dana. Secara keseluruhan, sebenarnya

Program Simpanan Keluarga Sejahtera sudah sesuai dengan keinginan

masyarakat, akan tetapi lebih baik jika diadakan program yang tidak hanya

Page 156: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

135

memberikan penyaluran dana saja. Selain itu, Program Simpanan Keluarga

Sejahtera belum mampu membantu keluarga penerima dana dalam memenuhi

kebutuhannya karena kebutuhan setiap keluarga berbeda-beda. Belum adanya

peningkatan simpanan/tabungan penerima dana dan dengan adanya Program

Simpanan Keluarga Sejahtera belum dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga

penerima dana karena untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja masih kurang

apalagi untuk disimpan/ditabung serta peningkatan kesejahteraan keluarga. Hanya

saja, simpanan yang dilakukan oleh keluarga penerima dana paling tidak

menyimpan bahan pokok untuk dipakai beberapa hari ke depan. Dengan begitu,

keluarga penerima dana pun ada yang merasakan manfaat dari adanya Program

Simpanan Keluarga Sejahtera dan ada pula yang belum merasakan adanya

manfaat dari program tersebut karena setelah penyaluran dana, tidak jarang dana

tersebut sudah habis digunakan untuk keperluan keluarga. Dalam pencairan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera pun memiliki mekanisme yang harus

dilewati oleh penerima dana, mekanisme yang telah ditetapkan tidak jarang masih

membuat penerima dana kebingungan walaupun di lapangan terdapat petugas

pelaksana yang membantu penerima dana dalam mencairkan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera.

2. Sumber Daya

Sumber daya merupakan hal terpenting dalam menjalankan suatu program.

Tanpa adanya sumber daya, suatu program tidak dapat diimplementasikan dengan

baik. Pada penelitian ini, peneliti membagi indikator sumber daya menjadi

beberapa sub indikator yakni: kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya dan

Page 157: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

136

dukungan sumber daya. Dalam mengimplementasikan suatu program, bagaimana

petugas pelaksana memanfaatkan sumber daya yang ada. Jika penggunaan sumber

daya diberdayakan secara optimum, maka suatu tujuan dalam suatu

kebijakan/program pun akan tercapai. Sumber daya yang dimanfaatkan tidak

hanya sumber daya manusia sebagai petugas pelaksana tetapi juga dukungan

sumber daya yang lain seperti sumber daya waktu dan sumber daya finansial, di

mana sumber daya waktu dan finansial ini bagaimana petugas pelaksana dapat

memanfaatkan waktu dan finansial yang ada. Dalam penelitian ini terdapat 6 butir

pernyataan terkait indikator sumber daya dengan nilai ideal yakni 4 x 6 x 100 =

2.400 (4 = nilai tertinggi dari item pernyataan yang ada menurut skala likert, 6 =

jumlah item pernyataan yang ada dan 100 = jumlah responden). Setelah

menemukan skor ideal maka dibandingkan dengan skor riil yang diisi oleh

responden yakni 1.236 sehingga didapat 1.236 / 2.400 x 100% = 51.5%.

Tabel 4.5

Kategorisasi Indikator Sumber Daya

Nilai Skor Kesimpulan 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup Baik 21% - 40% Kurang Baik 0% - 20% Tidak Baik

Sumber daya yang ada mengenai kecukupan jumlah petugas pelaksana,

baik petugas pelaksana yang berada dilokasi pencairan dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera maupun petugas pelaksana yang memberikan sosialisasi.

Tetapi, yang terjadi di lapangan masih kurangnya petugas pelaksana yang ada di

lokasi pencairan dana, apa lagi untuk petugas pelaksana yang memberikan

Page 158: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

137

sosialisasi sangat minim sekali karena yang memberikan sosialisasi hanya RT atau

pun TKSK setempat saja. Selain itu, dari waktu yang diberikan juga sangat

minim, misalnya seperti waktu sosialisasi yang diberikan oleh petugas pelaksana.

Petugas pelaksana hanya memberikan sosialisasi mengenai jadwal maupun lokasi

pencairan dana saja, jadi hanya sedikit waktu sosialisasi yang diberikan. Waktu

dalam pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera pun tidak sesuai

dengan jadwal masing-masing perdaerah/desa yang telah ditetapkan. Fasilitas

sarana dan prasarana pun masih minim, dari kondisi ruang tunggu yang belum

nyaman dirasakan oleh penerima dana, kursi-kursi di tempat pencairan dana pun

tidak tersusun rapi karena begitu banyaknya masyarakat yang mencairkan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera di lokasi pencairan dana.

3. Karakteristik Agen Pelaksana

Setiap petugas pelaksana memiliki karakternya masing-masing. Tidak

terlepas pada petugas pelaksana yang berada di masing-masing daerah tentunya

memiliki karakter yang berbeda-beda. Pada penelitian ini, peneliti membagi

indikator sumber daya menjadi beberapa sub indikator yakni: kinerja pelaksana

program dan cakupan wilayah. Di mana petugas pelaksana pada masing-masing

daerah penerima dana memiliki karakternya masing-masing dan pada cakupan

wilayah yang ditentukan, apakah sudah mencukupi bagi penerima dana atau

belum. Dalam penelitian ini terdapat 5 butir pernyataan terkait indikator sumber

daya dengan nilai ideal yakni 4 x 5 x 100 = 2.000 (4 = nilai tertinggi dari item

pernyataan yang ada menurut skala likert, 5 = jumlah item pernyataan yang ada

dan 100 = jumlah responden). Setelah menemukan skor ideal maka dibandingkan

Page 159: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

138

dengan skor riil yang diisi oleh responden yakni 1.037 sehingga didapat 1.037 /

2.000 x 100% = 51.85%.

Tabel 4.6

Kategorisasi Indikator Karakteristik Agen Pelaksana

Nilai Skor Kesimpulan 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup Baik 21% - 40% Kurang Baik 0% - 20% Tidak Baik

Dari hasil yang telah didapat, rasanya sesuai dengan yang terjadi di

lapangan. Pada masing-masing daerah peneirma dana memiliki agen pelaksananya

masing-masing dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Memang saat

pencairan dana di lokasi ada pendampingan yang dilakukan oleh petugas

pelaksana masing-masing daerah penerima dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera tetapi tidak sedikit pula masyarakat penerima dana yang tidak

merasakan adanya pendampingan saat pencairan dana karena mengingat

masyarakat yang mencairkan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

sangatlah banyak. Selain itu, jumlah petugas pelaksana yang melakukan

sosialisasi di masing-masing daerah sangatlah kurang karena pada umumnya

sosialisasi hanya dilakukan oleh RT dan/atau oleh TKSK setempat saja. Tak

terlepas dari banyaknya masyarakat penerima dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, maka pendamping penerima dana pun sulit untuk ditemui/dihubungi

oleh penerima dana ketika mereka membutuhkannya. Dari segi pelayanan pun

tidak ada perbedaan pelayanan yang berarti antara masing-masing daerah, hanya

Page 160: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

139

saja perbedaan pelayanan terjadi karena usia penerima dana yang sudah cukup tua

dan adanya penerima dana yang membawa anak kecil saat mencairkan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Penyebaran lokasi pencairan dana pun

dirasa masih menyulitkan penerima dana yang umumnya memiliki tempat tinggal

yang cukup jauh bahkan sulit dijangkau oleh penerima dana dan mereka harus

mengeluarkan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk dapat sampai ke lokasi

pencairan dana untuk dapat mencairkan dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera.

4. Sikap Para Pelaksana

Sikap petugas pelaksana akan dapat mempengaruhi keberhasilan atau

tidaknya kinerja implementasi kebijakan karena bagaimana pun juga

implementasi kebijakan dapat berhasil jika para pelaksananya pun memiliki sikap

yang baik. Pada penelitian ini, peneliti membagi indikator sikap para pelaksana

menjadi sub indikator yakni: tanggapan pelaksana program. Respon/tanggapan

dari pelaksana program sangatlah penting, di mana sebagai pelaksana program

harus memiliki sikap yang baik atau memberikan respon/tanggapan yang baik

kepada penerima dana yang berhubungan/berinteraksi dengan petugas pelaksana.

Dalam penelitian ini terdapat 4 butir pernyataan terkait indikator sumber daya

dengan nilai ideal yakni 4 x 4 x 100 = 1.600 (4 = nilai tertinggi dari item

pernyataan yang ada menurut skala likert, 4 = jumlah item pernyataan yang ada

dan 100 = jumlah responden). Setelah menemukan skor ideal maka dibandingkan

dengan skor riil yang diisi oleh responden yakni 959 sehingga didapat 959 / 1.600

x 100% = 59.93%.

Page 161: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

140

Tabel 4.7

Kategorisasi Indikator Sikap Para Pelaksana

Nilai Skor Kesimpulan 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup Baik 21% - 40% Kurang Baik 0% - 20% Tidak Baik

Dari hasil yang telah didapat, indikator sikap para pelaksana hampir

mendekati nilai dengan kesimpulan baik. Sikap yang baik ditunjukkan/diberikan

oleh para petugas pelaksana kepada penerima dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera. Petugas pelaksana berinteraksi dengan ramah kepada penerima dana,

dengan memberikan senyum, salam dan sapa tetapi tidak jarang pula ada

penerima dana yang merasa bahwa petugas pelaksana kurang ramah kepada

penerima dana. Kesungguhan petugas pelaksana pun dirasa masih kurang karena

dalam menjalankan Program Simpanan Keluarga Sejahtera tidak hanya

menyalurkan uang secara tunai saja tetapi juga harus memberikan

sosialisasi/informasi kepada penerima dana mengenai Program Simpanan

Keluarga Sejahtera. Akan tetapi, petugas pelaksana dirasa tanggap dalam

memenuhi kebutuhan penerima dana ketika mereka merasa kesulitan dan

memerlukan bantuan para petugas pelaksana, seperti apa saja persyaratan yang

harus dipersiapkan oleh penerima dana untuk dapat mencairkan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera. Selain itu, sikap para pelaksana kurang dalam

memberikan sosialisasi kepada masyarakat penerima dana sehingga penerima

dana kurang atau bahkan tidak mengerti/memahami sosialisasi mengenai Program

Page 162: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

141

Simpanan Keluarga Sejahtera yang diberikan oleh petugas pelaksana karena

sosialisasi yang diberikan hanya melalui lisan saja dan dalam waktu yang singkat.

5. Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana

Komunikasi dalam implementasi sebuah kebijakan tidak kalah penting

dengan yang lainnya. Komunikasi merupakan langkah dalam memberikan

informasi mengenai suatu kebijakan/program yang dilaksanakan. Pada penelitian

ini, peneliti membagi indikator komunikasi antarorganisasi dan aktivitas

pelaksana menjadi beberapa sub indikator yakni: usaha yang dilakukan untuk

dapat mencapai hasil yang diinginkan dan kerjasama. Karena jika tidak ada suatu

usaha dalam memberikan informasi yang dilakukan oleh petugas pelaksana, maka

suatu kebijakan/program akan sulit untuk dapat dicapai. Selain itu, sub indikator

kerjasama menjadi penting karena komunikasi antarorganisasi pun merupakan

mekanisme yang ampuh dalam implementasi kebijakan karena semakin baik

komunikasi yang dilakukan di antara pihak-pihak terkait yang terlibat dalam

implementasi kebijakan, maka kesalahan yang diterima akan semakin kecil,

demikian sebaliknya. Dalam penelitian ini terdapat 6 butir pernyataan terkait

indikator sumber daya dengan nilai ideal yakni 4 x 6 x 100 = 2.400 (4 = nilai

tertinggi dari item pernyataan yang ada menurut skala likert, 6 = jumlah item

pernyataan yang ada dan 100 = jumlah responden). Setelah menemukan skor ideal

maka dibandingkan dengan skor riil yang diisi oleh responden yakni 1.275

sehingga didapat 1.275 / 2.400 x 100% = 53.12%.

Page 163: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

142

Tabel 4.8

Kategorisasi Indikator Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana

Nilai Skor Kesimpulan 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup Baik 21% - 40% Kurang Baik 0% - 20% Tidak Baik

Komunikasi antarorganisasi maupun aktivitas pelaksana dalam

menjalankan Program Simpanan Keluarga Sejahtera belum berjalan dengan baik.

Penerima dana tidak mendapatkan sosialisasi yang diberikan oleh petugas

pelaksana secara keseluruhan mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Umumnya, sosialisasi yang penerima dana dapatkan hanya dari RT atau TKSK

setempat saja dan itupun tidak secara lengkap dan sangat terbatas. Informasi yang

diberikan hanyalah mengenai jadwal dan lokasi pencairan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera, tidak ada informasi mengenai mekanisme

pencairan dana dan lain-lain. Selain itu, informasi mengenai Program Simpanan

Keluarga Sejahtera tidak mudah untuk didapat karena RT setempat pun untuk

mengetahui mengenai Program Simpanan Keluarga Sejahtera harus datang ke

pihak-pihak yang terlibat dalam Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Dengan

begitu, komunikasi/koordinasi antar petugas pelaksana kurang berjalan dengan

baik karena untuk mendapatkan informasi mengenai Program Simpanan Keluarga

Sejahtera pun harus mendatangi pihak-pihak yang terlibat terlebih dahulu dalam

program ini. Tetapi, untuk informasi mengenai jadwal dan lokasi pencairan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera diberikan oleh RT ataupun TKSK

setempat kepada penerima dana melalui papan pengumuman yang berada dikantor

Page 164: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

143

desa/kelurahan maupun diberikan secara lisan dan tidak jarang msaih terdapat

masyarakat penerima dana yang salah jadwal pencairan karena minimnya

informasi yang diberikan oleh petugas pelaksana.

6. Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Kondisi lingkungan sekonomi, sosial dan politik turut ikut mempengaruhi

jalannya suatu kebijakan/program. Jika kondisi lingkungan sekitar memberikan

dampak yang baik/positif, maka suatu implementasi kebijakan/program pun dapat

berjalan dengan baik. Pada penelitian ini, peneliti membagi indikator lingkungan

ekonomi, sosial dan politik menjadi sub indikator yakni: kondisi lingkungan

eksternal. Kondisi lingkungan eksternal yang baik dapat mendukung dalam

implementasi suatu kebijakan/program, demikian sebaliknya, lingkungan

ekonomi, sosial dan politik yang tidak kondusif dapat menjadi sumber masalah

dari kegagalan suatu implementasi kebijakan/program. Dalam penelitian ini

terdapat 7 butir pernyataan terkait indikator sumber daya dengan nilai ideal yakni

4 x 7 x 100 = 2.800 (4 = nilai tertinggi dari item pernyataan yang ada menurut

skala likert, 7 = jumlah item pernyataan yang ada dan 100 = jumlah responden).

Setelah menemukan skor ideal maka dibandingkan dengan skor riil yang diisi oleh

responden yakni 1.669 sehingga didapat 1.669 / 2.800 x 100% = 59.60%.

Tabel 4.9

Kategorisasi Indikator Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik

Nilai Skor Kesimpulan 81% - 100% Sangat Baik 61% - 80% Baik 41% - 60% Cukup Baik 21% - 40% Kurang Baik 0% - 20% Tidak Baik

Page 165: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

144

Program Simpanan Keluarga Sejahtera menyalurkan dana kepada

penerima sebesar Rp. 400.000,-/2 bulan dan Rp. 600.000,-/3 bulan pada masing-

masing keluarga. Dari besaran bantuan yang diberikan, masih terdapat beberapa

penerima dana yang merasa kurang akan besaran bantuan tersebut tetapi juga

masih terdapat penerima dana yang sudah merasa cukup untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari penerima dana dalam jangka waktu pendek karena

kebutuhan setiap orang berbeda-beda, jadi tanggapan yang diberikan oleh

penerima dana mengenai besaran bantuan yang diberikan pun berbeda-beda.

Selain itu, ada pun penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera yang

sebenarnya dapat dikatakan mampu dan tidak layak/pantas mendapatkan dana

tetapi mereka masuk dalam daftar penerima dana dan mempunyai Kartu

Perlindungan Sosial (KPS) yang dapat digunakan untuk mencairkan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Dengan adanya Program Simpanan

Keluarga Sejahtera, masyarakat khususnya penerima dana sangat antusias karena

mereka mendapatkan bantuan penyaluran dana yang diberikan oleh pemerintah

dan dengan bantuan tersebut dapat mereka gunakan untuk membeli/memenuhi

kebutuhan yang harus mereka penuhi. Tetapi, dari sekian banyaknya penerima

dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera, mereka tidak mengetahui bahwa

program penyaluran yang dimulai pada tahun 2014 lalu terlah berganti nama

menjadi Program Simpanan Keluarga Sejahtera. Mayoritas penerima dana masih

mengetahui dan menyebut program penyaluran dana tersebut bernama BLT dan

BLSM. Pada saat pencairan dana di lapangan pun masih terjadi antrian yang

panjang dan berdesakkan antara penerima dana yang satu dengan yang lainnya.

Page 166: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

145

Hal ini terjadi karena penerima dana yang sudah mengantri sejak pagi belum juga

dapat mencairkan dananya. Selain itu, meskipun pemotongan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera tidak terjadi diseluruh wilayah penerima dana tetapi

di beberapa wilayah penerima dana, pemotongan dana masih terjadi dan hal itu

dilakukan oleh RT setempat yang berjumlah sampai Rp. 50.000,- perkepala

keluarga. Dalam pelaksanaannya, Program Simpanan Keluarga Sejahtera tidak

menimbulkan adanya respon penolakan dari masyarakat khususnya penerima dana

karena sebenarnya mereka antusias dengan adanya program penyaluran dana ini

karena setidaknya dapat sedikit membantu meringkankan beban pengeluaran

keluarga walaupun hanya dalam jangka waktu yang singkat.

Page 167: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

146

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang peneliti buat, dapat disimpulkan bahwa

implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa

Kabupaten Tangerang paling tinggi atau sama dengan 60%, yaitu hanya mencapai

angka 54.94%. Hal ini sejalan dengan hasil yang didapat per indikator, adapun

indikator ukuran dan tujuan kebijakan mendapatkan hasil sebesar 54.14%,

sumberdaya sebesar 51.5%, karakteristik agen pelaksana 51.85%, sikap para

pelaksana 59.93%, komunikasi antarorganisasi dan aktivitas agen pelaksana

53.12% dan lingkungan ekonomi, sosial dan politik sebesar 59.60%. Dari

beberapa indikator yang ada, indikator sumberdaya lah yang memiliki presentase

terkecil dari 6 (enam) indikator yang ada.

Dalam pelaksanaannya, Program Simpanan Keluarga Sejahtera telah

berjalan dengan baik karena telah terlaksana sudah sesuai dengan jadwal

pencairan dana/masa bayar utama yang telah ditetapkan dan tidak menimbulkan

gejolak maupun konflik sosial yang berarti. Meskipun dalam penetapan penerima

dana masih mengalami ketidaktepatan sasaran karena banyak penerima dana yang

kurang mampu tetapi tidak mendapatkan dana bantuan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera, demikian sebaliknya. Sumberdaya yang terlibat dalam

pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera masih kurang, seperti

sumberdaya waktu dan manusia serta fasilitas yang ada karena dalam

Page 168: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

147

pelaksanaannya jumlah petugas pelaksana dan waktu yang diberikan oleh petugas

pelaksana sangatlah sedikit dan terbatas karena mengingat jumlah petugas

pelaksana yang sangat terbatas pula serta fasilitas yang diberikan masih belum

memadai. Selain itu, pada masing-masing daerah penerima dana memiliki agen

pelaksananya masing-masing dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Agen

pelaksana pada masing-masing daerah penerima dana masih sangat kurang karena

agen pelaksana pada masing-masing daerah penerima dana hanyalah TKSK

setempat yang hanya berjumlah 1 (satu) orang saja. Hal ini menimbulkan

banyaknya masyarakat penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera

yang tidak mendapatkan pendampingan dan kesulitan untuk menemui agen

pelaksana ketika membutuhkannya. Apa lagi penyebaran lokasi pencairan dana

yang dirasa cukup jauh bagi beberapa penerima dana. Sikap yang diberikan oleh

para petugas pelaksana kepada penerima dana pun sudah sangat baik. Dengan

menunjukkan sikap yang tanggap, ramah dan bersungguh-sungguh dalam

menjalankan tugasnya. Akan tetapi, masih minimnya komunikasi yang dilakukan

oleh pihak terkait kepada penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera.

Padahal, kondisi lingkungan eksternal mendukung berjalannya Program Simpanan

Keluarga Sejahtera ini dengan tidak adanya konflik/gejolak sosial yang berarti di

wilayah penerima dana.

Page 169: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

148

5.2 Saran

Dari penelitian di atas, maka peneliti memberikan beberapa saran kepada

pihak pelaksana maupun kepada Rumah Tangga Sasaran penerima dana yang

kiranya dapat bermanfaat dalam pelaksanaan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera selanjutnya, yaitu sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaan program hendaknya Dinas Sosial, Badan Pusat

Statistik, Kantor Pos dan pihak terkait lainnya mempersiapkan dan

meningkatkan sumber daya yang akan digunakan, seperti sumber daya

manusia dan waktu serta finansial yang baik guna untuk dapat

memperlancar jalannya suatu program.

2. Peningkatan fasilitas yang ada di lapangan dapat mendukung

kelancaran dalam pencairan dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, seperti kursi yang disediakan oleh pihak Kantor Pos lebih

diperbanyak sesuai dengan jumlah penerima dana yang melakukan

pencairan dana agar dapat memberikan kenyamanan bagi penerima

dana yang ada.

3. Dalam penetapan jadwal pencairan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera pun Kantor Pos perlu mempertimbangkan jumlah

masyarakat penerima dana yang akan mencairkan dana agar tidak

menimbulkan gejala atau konflik yang berarti saat pencairan dana

dilangsungkan, misalnya seperti dalam satu hari hanya 1.000 penerima

dana di satu kecamatan saja yang dapat mencairkan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera.

Page 170: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

149

4. Perlu adanya peningkatan agen pelaksana pada masing-masing daerah

penerima dana, seperti peningkatan TKSK sebagai pendamping

penerima dana PSKS karena mengingat jumlah penerima dana

program yang sangat banyak dan agar setiap penerima dana

mendapatkan pendampingan yang baik dari setiap agen pelaksana.

5. Komunikasi antarorganisasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang

terlibat seperti Dinas Sosial, Kantor Pos, TKSK dan pihak terlibat

lainnya hendaknya lebih ditingkatkan dengan baik, seperti sosialisasi

program harus diberikan oleh Dinas Sosial sebelum program dimulai

dengan menunjuk penanggungjawab sosialisasi agar dapat terencana

dengan baik. Selain itu, informasi yang diberikan kepada penerima

dana harus secara menyeluruh dan jelas serta dapat mudah dipahami

atau dimengerti oleh masyarakat penerima dana guna untuk

meminimalisir atau mencegah terjadinya perbedaan penafsiran di

masyarakat. Selain itu, koordinasi pun perlu dilakukan dalam

menentukan waktu atau jadwal pencairan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera yang tepat guna untuk memperlancar jalannya pencairan

dana dan mencegah terjadinya antrian panjang yang berdesakkan, serta

perlunya disediakan tempat pencairan dana secara khusus di beberapa

titik wilayah penerima dana yang sulit menjangkau lokasi pencairan

dana maupun jarak tempat tinggal menuju lokasi pencairan dana cukup

jauh.

Page 171: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

150

6. Data rumah tangga sasaran penerima dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera harus diverifikasi oleh Dinas Sosial bekerjasama

dengan TKSK, Lurah/Kepala Desa serta RT maupun RW setempat

agar dapat meminimalisir ketidaktepatan sasaran karena kemungkinan

dapat terjadi perubahan status sosial atau kondisi kesejahteraan

masyarakat di lapangan selama periode pendataan dilakukan hingga

saat data digunakan.

7. Adapun saran yang peneliti berikan untuk masyarakat penerima dana

PSKS untuk mempergunakan dana PSKS dengan sebaik mungkin

sesuai dengan kebutuhan agar dapat memenuhi kebutuhan hariannya

dalam jangka waktu yang panjang.

Page 172: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abidin, Said Zainal. 2012. Kebijakan Publik, Edisi Kedua. Jakarta: Salemba

Humaika Agustino, Leo. 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta

Anggara, Sahya. 2014. Kebijakan Publik. Bandung: Pustaka Setia

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Irawan, Prasetya. 2004. Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta: STIA-LAN Press

Islamy, M Irfan. 2004. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara

Mulyadi, Deddy. 2015. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik “Konsep dan Aplikasi Proses Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik”. Bandung: Alfabeta

Pasolong, Harbani. 2010. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Page 173: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

Singarimbun, Masri, Effendi Sofian. 2008. Metode Penelitian Survai. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suharto, Edi. 2005. Analisis Kebijakan Publik “Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial”. Bandung: Alfabeta

Syafiie, Inu Kencana. 2006. Sistem Administrasi Publik Republik Indonesia (SANKRI). Jakarta: PT Bumi Aksara

Usman, Husaini dan Purnomo Setyadi Akbar. 2009. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara

Dokumen:

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial

Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar dan Program Indonesia Sehat untuk membangun Keluarga Produktif

Page 174: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

Sumber Lain:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang. 2013. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Tangerang. Hal 28.

Tim Penulis Lembaga Penelitian Smeru. 2011. Kajian Cepat Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) 2008 dan Evaluasi Penerima Program BLT 2005 di Indonesia. Hal 57.

Tim Penulis Lembaga Penelitian Smeru. 2015. Penggunaan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan Pelaksanaan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) 2013. Jakarta

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/06/18/19561159/BLSM.Mulai.Dibagikan.Akhir.Bulan.Ini (diakses pada tanggal 19 Maret 2016)

http://blsm.posindonesia.co.id/umum.php (diakses pada tanggal 3 April 2016)

https://id.wikipedia.org/wiki/Bantuan_langsung_tunai (diakses pada tanggal 5 Maret 2016)

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tangerang (diakses pada tanggal 7

September 2016)

http://intelresos.kemsos.go.id/?module=Program+Kks (diakses pada tanggal 13 Januari 2016)

http://metro.sindonews.com/read/759480/31/takut-didemo-2-000-warga-tangerang-kembalikan-kps-1373444678 (diakses pada tanggal 20 Januari 2016)

http://www.psks.sapa.or.id/tentang-psks (diakses pada tanggal 4 Maret 2016)

www.psks.info (diakses pada tanggal 4 November 2015)

www.tnp2k.go.id/id/program/program-membangun-keluarga-produktif/mengapa-bantuan-dalam-bentuk-simpanan/ (diakses pada tanggal 21 Desember 2015)

Page 175: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

Jurnal/Skripsi:

Kurniawan, Agus Rizki. 2014. Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur Kota Pontianak. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura: Jurnal

Syamsir, Nurfahira. 2014. Implementasi Program Keluarga Harapan Bidang Pendidikan di Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poltik Universitas Hasanuddin: Skripsi

Iqbal, Hasbi. 2008. Implementasi Kebijakan Program Bantuan Langsung Tunai Tahun 2008 Di Kabupaten Kudus. Magister Ilmu Administrasi Universitas Diponegoro: Tesis

Maryana, Rt. Nina. 2011. Implementasi Program Beras Miskin (Raskin) di Kelurahan Kabayan Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang Tahun 2010. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: Skripsi.

Page 176: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

LEMBARAN NEGARAREPUBLIK INDONESIA

No.341, 2014 KESRA. Penanggulangan. Kemiskinan.Percepatan. Program.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 166 TAHUN 2014

TENTANGPROGRAM PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa kemiskinan merupakan permasalahan bangsayang mendesak dan memerlukan langkah-langkahpenanganan dan pendekatan yang sistematik, terpadudan menyeluruh, dalam rangka mengurangi beban danmemenuhi hak-hak dasar warga negara secara layakmelalui pembangunan inklusif, berkeadilan, danberkelanjutan untuk mewujudkan kehidupan yangbermartabat;

b. bahwa dalam upaya meningkatkan efektifitas danefisiensi program percepatan penanggulangankemiskinan perlu dilakukan upaya-upaya penajamanprogram perlindungan sosial;

c. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut padahuruf a dan huruf b, dipandang perlu menetapkanPeraturan Presiden tentang Program PercepatanPenanggulangan Kemiskinan;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1), Pasal 28 C ayat (1), dan Pasal 34Undang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945;

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 177: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

2014, No.341 2

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SistemJaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 150, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentangRencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional2005-2025 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4700);

7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentangKesejahteraan Sosial (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 12, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

8. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentangPenanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2011 Nomor 83, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5256);

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 178: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

2014, No.3413

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PROGRAMPERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

Pasal 1

Dalam Peraturan Presiden ini, yang dimaksud dengan:

1. Penanggulangan Kemiskinan adalah kebijakan dan programpemerintah dan pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis,terencana, dan bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untukmengurangi jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkanderajat kesejahteraan rakyat.

2. Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukanoleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakatuntuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melaluibantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usahaekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangkameningkatkan kegiatan ekonomi.

Pasal 2

(1) Untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan, Pemerintahmenetapkan program perlindungan sosial.

(2) Program perlindungan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi :

a. Program Simpanan Keluarga Sejahtera;

b. Program Indonesia Pintar;

c. Program Indonesia Sehat.

Pasal 3

(1) Untuk menjamin ketepatan sasaran program perlindungan sosialsebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pemerintah melaksanakanpendataan penerima program perlindungan sosial.

(2) Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan olehKementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian terkait.

(3) Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

(1) Dalam pelaksanaan program perlindungan sosial sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2, Pemerintah menerbitkan kartu identitas bagipenerima program perlindungan sosial.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 179: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

2014, No.341 4

(2) Kartu identitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Kartu Keluarga Sejahtera untuk penerima Program SimpananKeluarga Sejahtera;

b. Kartu Indonesia Pintar untuk penerima Program Indonesia Pintar;

c. Kartu Indonesia Sehat untuk penerima Program Indonesia Sehat.

Pasal 5

(1) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program penanggulangankemiskinan, Pemerintah membentuk Tim Nasional PercepatanPenanggulangan Kemiskinan.

(2) Pembentukan Tim, tugas dan fungsi, susunan organisasi, dan tatakerja Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan denganPeraturan Presiden tersendiri.

Pasal 6

Pendanaan bagi pelaksanaan program percepatan penanggulangankemiskinan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan sumber pendanaan lainyang tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 7

Pada saat berlakunya Peraturan Presiden ini, segala kegiatan perlindungansosial tetap dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah direncanakanatau disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden ini.

Pasal 8

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 180: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

2014, No.3415

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 3 November 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 10 November 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

www.djpp.kemenkumham.go.id

Page 181: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014

TENTANG

PELAKSANAAN PROGRAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA, PROGRAM INDONESIA PINTAR, DAN PROGRAM INDONESIA SEHAT

UNTUK MEMBANGUN KELUARGA PRODUKTIF

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program

perlindungan sosial melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera,

Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat, dengan ini menginstruksikan: Kepada: 1. Menteri Koordinator Bidang

Manusia dan Kebudayaan; Pembangunan

',' ",

2. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan; .

3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Menteri Dalam Negeri;

5. Menteri Keuangan;

6. Menteri Kesehatan;

7. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; 8. Menteri Sosial;

9. Menteri Agama;

10. Menteri ...

Page 182: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

- 2 -

Untuk

10. Menteri Komunikasi dan Informatika;

11. Menteri Badan Usaha Milik Negara;

12. Jaksa Agung;

13. Panglima Tentara Nasional Indonesia;

14. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;

15. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan;

16. Kepala Badan Pusat Statistik;

17. Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;

18. Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan;

19. Para Gubernur;

20. Para Bupati/Walikota.

PERTAMA: Mengambil Iangkah-Iangkah yang diperlukan sesuai

tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat bagi keluarga kurang mampu dengan melibatkan seluruh unsur masyarakat dan dunia usaha.

KEDUA Khusus kepada:

1. Menteri Koordinator Bidang Pernbangunan

Manusia dan Kebudayaarr;

a. meningkatkan koordinasi pelaksanaan dan pengawasan Program Simp.anan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan

Program Indonesia Seh.dt;

\ b. penanganan ...

Page 183: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 3 .

b. penanganan pengaduan masyarakat berkaitan

dengan pelaksanaan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar,

dan Program Indonesia Sehat, dengan

melibatkan Menteri terkait, Para Gubernur,

Para Bupati/Walikota, dan Tim Nasional

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

c. meningkatkan koordinasi dan evaluasi pelaksanaan . Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat pada Kementerian/ Lembaga di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia

dan Kebudayaan;dan.

d. melaporkan kepada Presiden atas pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program

<I

Indonesia Sehat sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

2. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan

a. meningkatkan koordinasi kebijakan politik,

hukum, dan keamanan terkait dengan

pelaksanaan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan

Program Indonesia Sehat;

b. meningkatkan ...

Page 184: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

. r

. .'

, , '

• t

,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 4 -

b. rneningkatkan koordinasi dan evaluasi

perkembangan politik, hukum, dan keamanan

terkait dengan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan

Program Indonesia Sehat pada Kementerian/

Lembaga di bawah koordinasi Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan.

3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional melakukan perencanaan dan penganggaran Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar; dan Program Indonesia Sehat.

4. Menteri Dalam Negeri:

a. meningkatkan pemberian fasilitasi dan dukungan kebijakan kepada pemerintah

, daerah dalam pelaksanaan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat;

b. mendorong Gubernur dan / atau Bupati/

Walikota untuk berperan aktif rnenjalankan

Program Simpanan Keluarga Sejahtera,

Program Indonesia Pintar, dan Program

Indonesia Sehat di daerahnya masing-masing.

5. Menteri ...

/

Page 185: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 5 -

5. Menteri Keuangan menyediakan, mengalokasikan, dan .melakukan pengendalian anggaran untuk pelaksanaan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program

Indonesia Sehat sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

6. Menteri Kesehatan:

~

a. meningkatkan koordinasi dengan Menteri

Sosial Direktur Utama Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial Kesehatan dan Tim Nasional

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

dalam:

1) menetapkan sasaran .Prograrn Indonesia '"'

Sehat yang juga merupakan Penerima

Bantuan luran,

2) membayarkan iuran Penerima Bantuan

Iuran kepada Badan Penyelenggara .Jaminan Sosial Kesehatan; dan

3) menyediakan dan memperbaiki fasilitas kesehatan dalamm rangka pelaksanaan Program Indonesia Sehat.

b. melaksanakan sosialisasi secara intensif .

kepada penerima Program Indonesia Sehat;

c. menjadi Pengguna Anggaran dalam ..

. pelaksanaan Program Indonesia Sehat; dan

d. melaporkan…

Page 186: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PRESIDEN REPUBLIK

INDONESIA

- 6 -

d. melaporkan pelaksanaan Program Indonesia

Sehat sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan

sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan

kepada Menteri Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

7. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:

a. meningkatkan koordinasi dengan Menteri ~I, '

Sosial, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, dan Pernerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penetapan sasaran Program Indonesia

Pintar,

b. menyediakan Kartu Indonesia Pintar sejumlah

Penerima Program Indonesia Pintar untuk

siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah

Pertama, dan Sekolah Menengah Atas/Sekolah

Menengah Kejuruan;

c. membayarkan manfaat Program Indonesia.

Pintar beserta tambahan manfaat lainnya kepada, siswa .. Penerima Program Indonesia

Pintar yang berada di sekolah yang dikelola

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

d. melaksanakan sosialisasi secara intensif

kepada penerima Program Indonesia Pintar;

e. menjadi ...

. ' .... '.

Page 187: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 7 -

e. menjadi Pengguna Anggaran dalam pelaksanaan Program Indonesia Pintar di

lingkup Kementerian

Kebudayaan; dan

Pendidikan dan

f. melaporkan pelaksanaan Program Indonesia

Pintar sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan

sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

8. Menteri Sosial:

a. meningkatkan koordinasi dengan Tim Nasional

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam . penetapan sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera; , ,.. ,-

b. menyediakan Kartu Simpanan Keluarga-

Sejahtera sejumlah penerima

Simpanan Keluarga Sejahtera:

Program:

c. mendorong Dinas So sial Kabupaten/Kota

untuk melakukan verifikasi dan .pemutakhiran data Kartu Perlindungan Sosial sebelumnya;

d. menyalurkan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera melalui mekanisme penggunaan

Layanan Keuangan Digital dan Rekening Giro

Pos;

e. melaksanakan ...

Page 188: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 8 -

e. melaksanakan sosialisasi secara intensif

kepada penerima Program Simpanan Keluarga

Sejahtera;

f. menjadi Pengguna Anggaran dalam

. pelaksanaan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera; dan

g. melaporkan pelaksanaan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera sekurang- kurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

9. Menteri Agama:

a. meningkatkan koordinasi dengan Menteri: Sosiaf Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, dan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaterr/Kota dalam penetapan sasaran Program Indonesia Pintar;

b. menyediakan Kartu Indonesia Pintar sejumlah penerima Program Indonesia Pintar untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah;

c. membayarkan manfaat Program Indonesia

Pintar beserta tambahan manfaat lainnya'

kepada siswa penerima Program Indonesia

Pintar yang berada di sekolah yang dikelola

Kementerian Agama; d. melaksanakan ...

Page 189: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

- 9 -

d. melaksanakan sosialisasi secara intensif

kepada penerima Program Indonesia Pintar;

e. menjadi Pengguna Anggaran dalam

pelaksanaan Program Indonesia Pintar di

lingkup Kementerian Agama; dan

f. melaporkan pelaksanaan Program Indonesia

Pintar sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan

sekali atau sewaktu-waktu apabila diperlukan

kepada Menteri Koordinator Bidang

Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

10. Menteri Komunikasi dan Informatika:

a. meningkatkan koordinasi dengan badan

regulasi dan penyelenggara jasa

telekomunikasi untuk menjamin:

1) penyelenggara jasa telekomunikasi melakukan pendaftaran massal nomor dan Kartu SIM (Subscriber Indentity Module)"

prabayar untuk Program Simpanan

Keluarga Sejahtera melalui Layanan Keuangan Digital; dan

2) memberlakukan nomor dan Kartu S1M

(Subscriber Indentity Module) prabayar

selama pelaksanaan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera melalui Layanan

Keuangan Digital berjalan .

. b. meningkatkan ....

Page 190: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 10 -

b. meningkatkan koordinasi pelaksanaan sosialisasi Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat secara nasional.

11. Menteri Badan Usaha Milik Negara:

a. menugaskan Bank Badan Usaha Milik Negara

menjadi pelaksana .penyaluran bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera dengan menggunakan Layanan Keuangan Digital;

b. menugaskan PT. Pos Indonesia (Persero)

menjadi pelaksana penyaluran bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera dengan menggunakan Giro Pos.

12. Jaksa Agung:

a. memberikan advokasi kepada Kementerian/ Lembaga terkait pelaksanan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program, Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk menghindari terjadinya

penyimpangan dan penyelewengan; b. mempercepat

penyelesaian proses

perkara penanganan' dan

yang berhubungan

dengan penyimpangan dan penyelewengan

pelaksanaan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan

Program Indonesia Sehat.

13. Panglima…

Page 191: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PRESIDEN

REPUBLIK iNDONESIA

- 11 -

13. Panglima Tentara Nasional Indonesia memberikan dukungan dan bantuan pelaksanaan Program Sejahtera, Program Indonesia Indonesia Sehat.

14. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia:' '.

a. meningkatkan kegiatan kepolisian

bersifat pre-emptif (bimbingan dan penyuluhan) kepada masyarakat khususnya penerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan Penyelewengan;

b. mempercepat penanganan dan penyelesaian proses hukum bagi pelaku penyimpangan dan penyelewenangan pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat.

15. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan, melaksanakan pemantauan, bimbingan,

dan pembinaan terhadap kegiatan pengawasan

keuangan serta mengambil langkah- langkah

pengawasan keuangan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan atas

penyelenggaraan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar,

Indonesia Sehat.

.dan Program

16. Kepala ...

Page 192: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

., I, ,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 12 -

16. Kepala Badan Pusat

pemutakhiran Basis

Statistik melaksanakan

Data Terpadu melalui

pendataan rumah tangga penerima Program

Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia

Pintar, dan Program Indonesia Sehat.

17. Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah:

a. melaksanakan advokasi kepada Kementeriari/ Lembaga dalam proses pengadaan barang/ jasa

yang. berkaitan dengan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat;

b. merumuskan prosedur penugasan langsung kepada pihak terkait pengadaan barang/jasa

untuk pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat; dan

c. melakukan pemantauan dan evaluasi atas

pelaksanaan kebijakan pengadaan barang/

. jasa yang dilaksanakan oleh KementerianJ Lembaga.

18. Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan:

a. menyediakan Kartu Indonesia Sehat sejumlah

Penerima Bantuan luran;

b. meningkatkan koordinasi dengan Lembaga

Kebijakan Pengadaan Barang/Uasa Pemerintah berkaitan. Sehat; dan

dengan penyediaan Kartu Indonesia

c. meningkatkan ...

Page 193: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

...........-....,.,_....... • ....... ' ....··<·····.'·'1"1'W11,I·_

., '. ', \

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

- 13 -

c. meningkatkan koordinasi dengan Menteri

Sosial dan Tim Nasional Percepatan

Penanggulangan Kemiskinan terkait pelaksanaan Program Kartu Indonesia Sehat.

19. Para Gubernur beserta jajarannya memberikan

dukungan terhadap pelaksanaan dan

pengawasan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program

Indonesia Sehat di daerah masing-masing.

20. Para Bupati/Walikota beserta

memberikan dukungan terhadap. pelaksanaan dan pengawasan Program Simpanan Keluarga

Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program

Indonesia Sehat di daerah masing-rnasing.

KETIGA Pembiayaan pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta sumber lain yang tidak mengikat yang pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

KEEMPAT Melaksanakan Instruksi Presiden ini dengan penuh

tanggung jawab.

KELIMA:....

Page 194: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PRESIDEN REPUBLIK

INDONESIA

- 14 - KELIMA : Instruksi Presiden ini mulai berlaku pada tanggal

dikeluarkan.

Dikeluarkan di Jakarta

pada tanggal 3 November 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO Salinan Sesuai dengan aslinya Sekretaris Kabinet RI Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Surat Indrijarso

Page 195: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

r- ,,).

Page 196: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 197: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 198: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 199: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 200: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

IMPLEMENTASI PROGRAM SIMPANAN KELUARGA SEJAHTERA

DI KANTOR POS TIGARAKSA KABUPATEN TANGERANG

KUESIONER PENELITIAN

Nomor Responden :

Identitas Responden

Jenis Kelamin : P / L (Lingkari salah satu)

Usia : < 26 tahun

27-36 tahun

37-46 tahun

47-56 tahun

> 56 tahun

Pendidikan : Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA/Sederajat

Pekerjaan Responden : Buruh

Pedagang

Petani/Nelayan,dll

Supir/Ojeg,dll

Lainnya……..

Penghasilan/bulan : < Rp. 750.000

Rp. 750.001 – Rp. 1.000.000

Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.000

Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.000

> Rp. 1.500.001

Page 201: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

PETUNJUK PENGISIAN

1. Beri tanda checklist pada kolom yang Bapak/Ibu pilih sesuai dengan

persepsi atau penilaian Bapak/Ibu mengenai pelaksanaan Program

Simpanan Keluarga Sejahtera di Kantor Pos Tigaraksa Kabupaten

Tangerang.

2. Skor penilaian untuk masing-masing jawaban dari tiap pernyataan adalah

sebagai berikut:

SS = Sangat Setuju (Skor 4)

S = Setuju (Skor 3)

KS = Kurang Setuju (Skor 2)

TS = Tidak Setuju (Skor 1)

No Indikator Pernyataan SS S KS TS

1 Ukuran dan

Tujuan

Kebijakan

1. Program Simpanan Keluarga Sejahtera

diberikan merata kepada keluarga tidak

mampu

2. Program Simpanan Keluarga Sejahtera

sesuai dengan harapan penerima dana

3. Program Simpanan Keluarga Sejahtera

membantu dalam memenuhi kebutuhan

penerima dana

4. Adanya Program Simpanan Keluarga

Sejahtera dapat meningkatkan simpanan/

tabungan penerima dana

5. Adanya Program Simpanan Keluarga

Sejahtera dapat meningkatkan

kesejahteraan keluarga penerima dana

Page 202: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

6. Penerima dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera merasakan manfaat

dari program tersebut

7. Alur mekanisme pengambilan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera

sangat jelas (tidak berbelit-

belit/membingungkan)

2 Sumberdaya 8. Kecukupan jumlah petugas pelaksana di

lokasi pencairan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera

9. Kecukupan jumlah petugas pelaksana

dalam memberikan sosialisasi Program

Simpanan Keluarga Sejahtera

10. Waktu sosialisasi yang diberikan petugas

pelaksana cukup bagi penerima dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera

11. Pencairan dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera sesuai dengan jadwal

pencairan perdaerah/desa masing-masing

penerima dana

12. Kondisi ruang tunggu yang cukup

nyaman

13. Fasilitas sarana dan prasarana dalam

pelaksanaan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera sudah memadai

(tampak bersih dan tersusun rapi)

3 Karakteristik

Agen Pelaksana

14. Adanya pendampingan saat pencairan

dana Program Simpanan Keluarga

Sejahtera

Page 203: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

15. Kecukupan jumlah pendamping

penerima dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera pada masing-masing

daerah

16. Pendamping program mudah

ditemui/dihubungi oleh penerima dana

setiap kali dibutuhkan

17. Tidak ada perbedaan pelayanan yang

diberikan (tua/muda, status sosial, dll)

18. Penyebaran lokasi pencairan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera

tidak menyulitkan/dapat dijangkau oleh

penerima dana

4 Sikap Para

Pelaksana

19. Petugas pelaksana ramah kepada

penerima dana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera

20. Petugas pelaksana bersungguh-

sungguh/memiliki kemauan yang tinggi

dalam menjalankan Program Simopanan

Keluarga Sejahtera

21. Petugas pelaksana tanggap dalam

melayani penerima dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera

22. Sosialisasi yang diberikan petugas

pelaksana dapat dipahami oleh penerima

dana

5 Komunikasi

Antarorganisasi

dan Aktivitas

Agen Pelaksana

23. Adanya sosialisasi mengenai Program

Simpanan Keluarga Sejahtera

24. Informasi yang diberikan petugas

pelaksana terkait Program Simpanan

Page 204: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

Keluarga Sejahtera diberikan secara

lengkap (mekanisme, lokasi dan jadwal

pencairan dana dan lain-lain)

25. Informasi mengenai Program Simpanan

Keluarga Sejahtera dapat diketahui

dengan mudah

26. Petugas pelaksana Program Simpanan

Keluarga Sejahtera berkomunikasi/

berkoordinasi baik dengan sesama

petugas pelaksana (tampak dari RT/RW

yang mengetahui secara jelas mengenai

Program Simpanan Keluarga Sejahtera)

27. Penerima dana mendapatkan informasi

mengenai jadwal pencairan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera

28. Penerima dana mendapatkan informasi

mengenai lokasi pencairan dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera

6 Lingkungan

ekonomi, sosial

dan politik

29. Besaran bantuan Program Simpanan

Keluarga Sejahtera cukup untuk

memenuhi kebutuhan harian penerima

dana

30. Penerima dana merasa layak/pantas

mendapatkan/menerima dana Program

Simpanan Keluarga Sejahtera

31. Penerima dana antusias dengan adanya

Program Simpanan Keluarga Sejahtera

32. Penerima dana mengetahui program

tersebut bernama Program Simpanan

Keluarga Sejahtera

33. Tidak terdapat antrian panjang dan

Page 205: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

berdesakkan saat pengambilan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera

34. Tidak terdapat pemotongan dana

Program Simpanan Keluarga Sejahtera

35. Tidak adanya respon penolakan di

wilayah penerima dana terhadap

Program Simpanan Keluarga Sejahtera

Page 206: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

Lampiran

IDENTITAS 100 RESPONDEN

No.Resp

JenisKelamin

Usia PendidikanTerakhir

Pekerjaan PenghasilanPerbulan

1 Perempuan 27-36 SMP Buruh >Rp. 1.500.0012 Perempuan 37-46 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.0003 Perempuan 47-56 SD Lainnya Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.0004 Perempuan 27-36 SMP Lainnya <Rp. 750.0005 Perempuan 27-36 SD Lainnya <Rp. 750.0006 Perempuan 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.0007 Perempuan 47-56 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.0008 Perempuan > 56 TidakSekolah Petani /Nelayan,dll >Rp. 1.500.0019 Laki-Laki 47-56 SD Lainnya Rp. 750.001 – Rp. 1.000.000

10 Perempuan 47-56 SD Petani Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00011 Perempuan 37-46 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00012 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00013 Perempuan 37-46 SMP Buruh >Rp. 1.500.00114 Perempuan 47-56 SD Lainnya <Rp. 750.00015 Perempuan 47-56 SD Lainnya Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00016 Perempuan 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00017 Laki-Laki 47-56 SD Buruh >Rp. 1.500.00118 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00019 Perempuan 37-46 SD Buruh >Rp. 1.500.00120 Perempuan 37-46 SD Buruh >Rp. 1.500.00121 Perempuan 37-46 SD Pedagang Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00022 Perempuan 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00023 Laki-Laki 37-46 SD Pedagang Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00024 Perempuan 27-36 SMP Buruh >Rp. 1.500.00125 Laki-Laki 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00026 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00027 Laki-Laki 37-46 SMP Buruh >Rp. 1.500.00128 Laki-Laki 47-56 SD Buruh >Rp. 1.500.00129 Perempuan 47-56 TidakSekolah Lainnya Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00030 Perempuan 47-56 TidakSekolah Lainnya Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00031 Laki-Laki 37-46 SD Buruh >Rp. 1.500.00132 Perempuan 27-36 SD Buruh >Rp. 1.500.00133 Perempuan 47-56 SD Lainnya Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00034 Laki-Laki 37-46 SD Buruh >Rp. 1.500.00135 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00036 Perempuan 37-46 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00037 Laki-Laki 27-36 SMP Buruh >Rp. 1.500.00138 Perempuan 47-56 SD Lainnya Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00039 Perempuan 47-56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00040 Perempuan 47-56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00041 Perempuan 27-36 SD Lainnya Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00042 Perempuan 37-46 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00043 Laki-Laki 47-56 SD Petani/Nelayan,dll >Rp. 1.500.00144 Perempuan > 56 TidakSekolah Lainnya Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00045 Laki-Laki 27-36 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00046 Laki-Laki 37-46 SD Supir/Ojeg,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.000

Page 207: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

47 Perempuan 27-36 SMP Buruh >Rp. 1.500.00148 Perempuan > 56 TidakSekolah Lainnya Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00049 Perempuan 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00050 Laki-Laki 27-36 SD Buruh >Rp. 1.500.00151 Laki-Laki 47-56 SD Pedagang Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00052 Perempuan 47-56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00053 Perempuan 27-36 SD Lainnya <Rp. 750.00054 Laki-Laki 27-36 SMP Buruh >Rp. 1.500.00155 Perempuan 37-46 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00056 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00057 Laki-Laki 37-46 SD Supir/Ojeg,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00058 Laki-Laki 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00059 Perempuan 27-36 SD Buruh >Rp. 1.500.00160 Laki-Laki 37-46 SD Buruh Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00061 Perempuan 37-46 SD Pedagang Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00062 Laki-Laki 47-56 SD Buruh >Rp. 1.500.00163 Perempuan 27-36 SD Lainnya <Rp. 750.00064 Perempuan 47-56 SD Lainnya >Rp. 1.500.00165 Perempuan 27-36 SMP Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00066 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00067 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Lainnya Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00068 Laki-Laki 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00069 Laki-Laki 37-46 SD Supir/Ojek,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00070 Perempuan 47-56 SD Lainnya <Rp. 750.00071 Perempuan 27-36 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00072 Laki-Laki 47-56 SD Buruh >Rp. 1.500.00173 Perempuan 47-56 SD Pedagang Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00074 Laki-Laki 37-46 SD Buruh >Rp. 1.500.00175 Perempuan > 56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00076 Laki-Laki 27-36 SD Buruh >Rp. 1.500.00177 Laki-Laki 37-46 SD Buruh >Rp. 1.500.00178 Perempuan 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00079 Perempuan 37-46 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00080 Perempuan 37-46 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00081 Perempuan 27-36 SD Buruh Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00082 Laki-Laki 47-56 SD Supir/Ojek,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00083 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.000.001 – Rp. 1.250.00084 Perempuan 27-36 SD Pedagang Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00085 Laki-Laki 37-46 SD Buruh >Rp. 1.500.00186 Perempuan 47-56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00087 Perempuan 27-36 SMP Buruh >Rp. 1.500.00188 Laki-Laki 37-46 SD Buruh >Rp. 1.500.00189 Laki-Laki 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00090 Laki-Laki 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00091 Perempuan 47-56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00092 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll >Rp. 1.500.00193 Perempuan 27-36 SMP Buruh >Rp. 1.500.00194 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Petani/Nelayan,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00095 Laki-Laki 37-46 SD Supir/Ojek,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00096 Perempuan 47-56 SD Pedagang Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.00097 Laki-Laki 37-46 SD Pedagang Rp. 750.001 – Rp. 1.000.00098 Laki-Laki > 56 TidakSekolah Lainnya <Rp. 750.00099 Perempuan 47-56 SD Petani/Nelayan,dll Rp. 1.250.001 – Rp. 1.500.000

100 Perempuan 47-56 SD Lainnya <Rp. 750.000

Page 208: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 209: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 210: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 211: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 212: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 213: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 214: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 215: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 216: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 217: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 218: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 219: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 220: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 221: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 222: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 223: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 224: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 225: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 226: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 227: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 228: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 229: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 230: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 231: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 232: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 233: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 234: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 235: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 236: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...
Page 237: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Mentari Ratna Dewi

NIM : 6661120735

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 6 Desember 1994

Agama : Islam

Alamat : Jalan Pemda Tigaraksa, Kampung Ciapus,

Kelurahan Sukamulya RT/RW 018/008,

Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan Formal

1999-2000 TK Nur At-Taqwa

2000-2006 SD Negeri Cikupa 1

2006-2009 MTs Nurul Ilmi

2009-2012 SMA Negeri 4 Kabupaten Tangerang

Page 238: Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh ...repository.fisip-untirta.ac.id/907/1/IMPLEMENTASI... · Grafik 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...

2012-2016 FISIP (Ilmu Administrasi Negara) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Riwayat Pendidikan Non Formal

2003-2007 Lembaga Pendidikan Bahasa Asing (LPBA) - Mandiri