repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany...

310

Click here to load reader

Transcript of repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany...

Page 1: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

SEGITIGA STRATEGIS PROGRAM KIRAB

PEMUDA DALAM RANGKA MENINGKATKAN

PERSATUAN DAN PENGHORMATAN

TERHADAP PLURALISME DI KEMENTERIAN

PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK

INDONESIA

Skripsi

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Administrasi Publik

Oleh:

Dhany Damara

NIM : 6661141215

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, JULI 2018

Page 2: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

ii

ABSTRAK

Dhany Damara, NIM. 6661141215. Skripsi. Segitiga Strategis Program Kirab

Pemuda dalam Rangka Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan

Terhadap Pluralisme di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik

Indonesia. Pembimbing I: Dr. Ayuning Budiati, MPPM dan Pembimbing II:

Riswanda, Ph.D

Program Kirab Pemuda merupakan program kreatif dari Kementerian Pemuda dan

Olahraga yang hadir sebagai respon terhadap isu-isu perpecahan yang kala itu

sedang marak terjadi,mulai dari isu sara, radikalisme dan politik. Peneliti akan

mencoba untuk menggambarkan perumusan strategi dengan teori segitiga strategis

Mark Moore. Dalam penelitian ini peneliti akan mencoba menggambarkan

pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan seorang manajer publik dalam

membuat sebuah program. Metode yang akan peneliti gunakan ialah metodologi

penelitian kualitatif deskriptif. Adapun analisis data yang akan peneliti gunakan

ialah dengan prosedur reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan yang

dikemukakan oleh Matthew B. Milles dan Michael Huberman. Hasil penelitian ini

adalah bahwa pertimbangan yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia belum lengkap terutama pada keterlibatan organisasi

kepemudaan pada penyusunan strategi program dan survei lokasi pelaksanaan

program. Kendati begitu, secara keseluruhan program Kirab Pemuda tetap

terlaksana dengan cukup baik karena kecermatan dari Asisten Deputi Peningkatan

Kreativitas Pemuda dalam penempatan pegawai.

Kata Kunci : Strategi, Program Kirab Pemuda, Pemuda, Persatuan, dan

Pluralisme.

Page 3: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

iii

ABSTRACT

Dhany Damara, NIM. 6661141215. Skripsi. Strategic Triangle of Youth’s March

Program in Order to Improve Unity and Respect for Pluralism in Ministry of

Youth and Sports of the Republic of Indonesia. Advicer I: Dr. Ayuning Budiati,

MPPM dan Advicer II: Riswanda, Ph.D

The Youth’s March program is a creative program from the Ministry of Youth and

Sports, which was present in response to issues of disintegration that are now rife,

ranging from ERRC, radicalism and politics. The researcher will try to illustrate

the formulation of strategy with Mark Moore's strategic triangle theory. In this

research, the researcher will try to describe the considerations made by a public

manager in making a program. The method that will be used by researcher is

descriptive qualitative research methodology. The data analysis that researchers

will use is include data reduction procedures, data presentation, and draw

conclusions proposed by Matthew B. Milles and Michael Huberman. The results of

this study are that the considerations undertaken by the Ministry of Youth and

Sports of the Republic of Indonesia are not yet complete, especially on the

involvement of youth organizations in the preparation of program strategy and site

survey of program implementation. Nevertheless, the overall Youth’s March

program remains well done due to the accuracy of the Deputy Assistant for the

Improvement of Youth Creativity in the placement of employees.

Keywords: Strategy, Youth’s March Program, Youth, Unity, dan Pluralism.

Page 4: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

iv

Page 5: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

v

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Dhany Damara

NIM : 6661141215

Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 17 Januari 1997

Program Studi : Administrasi Publik

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul SEGITIGA STRATEGIS PROGRAM

KIRAB PEMUDA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PERSATUAN DAN

PENGHORMATAN TERHADAP PLURALISME DI KEMENTERIAN

PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA adalah hasil karya saya

sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan

dengan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur

plagiat maka gelar sarjana saya bisa dicabut.

Serang, Juli 2018

Dhany Damara

NIM :6661141215

Page 6: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

vi

Page 7: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

vii

Moto

&

Persembahan

“Jika seseorang merasa dirinya paling pintar,

maka sempurnalah kebodohannya.”

Skripsi ini dipersembahkan untuk Alm. Bapakku, Ibukku yang

telah memberikan segalanya yang terbaik untukku, dan untuk

kakak-kakakku yang senantiasa mendukung adiknya.

Page 8: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

viii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Peneliti ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena

dengan Rahmat, Karunia dan Taufik serta Hidayah-Nya Peneliti dapat

menyelesaikan penyusunan Skripsi ini yang diajukan untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar Sarjana (S-1) dengan judul “Segitiga Strategis Program Kirab

Pemuda Dalam Rangka Meningkatkan Persatuan Dan Penghormatan Terhadap

Pluralisme Di Kementerian Pemuda Dan Olahraga Republik Indonesia”. Shalawat

serta salam penulis curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallalahu

Alaihi Wassalam, kepada keluarga, sahabat, serta kepada kita yang senantiasa

istiqomah dan ikhlas untuk menjadi umatnya.

Dalam proses pengerjaan Skripsi ini penulis tidak lepas dari bantuan,

dukungan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu, dalam

kesempatan ini penulis dengan senang hati mengucapkan terima kasih kepada:

1 Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2 Agus Sjafari, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

3 Rahmawati, S.Sos., M.Si, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4 Iman Mukhroman, S.Ikom., M.Ikom, Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

ix

5 Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si, Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

6 Listyaningsih, S.Sos., M.Si Ketua Program Studi Administrasi Publik

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

7 Leo Agustino, Ph.D Selaku dosen pembimbing akademik saya

8 Dr. Ayuning Budiati, MPPM selaku dosen pembimbing I skripsi yang

senantiasa memberikan arahan dan waktunya selama penyusunan penelitian

ini.

9 Riswanda, Ph.D selaku dosen pembimbing II skripsi yang senantiasa

memberikan arahan dan waktunya selama penyusunan penelitian ini.

10 Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa atas ilmu selama

perkuliahan dan proses keperluan administratif.

11 Seluruh pimpinan dan staf pada Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas

Pemuda, Kemenpora RI.

12 Pihak dari instansi lain yang menjadi narasumber dalam penelitian ini.

13 Peserta Kirab Pemuda 2017.

14 Alm. Sardjikin dan Ibu Sumarni sebagai orang tua yang begitu luar biasa

mendidik anaknya sampai saat ini.

15 Diana Susanti, Niken Savitri dan Dina Ayu Widya yang bekerja keras untuk

membiayai kuliah adiknya.

16 Nabila Nisa Syabrina yang setia mendengarkan keluh kesah selama

penelitian berlangsung.

Page 10: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

x

17 DGC, Gengster, KAMI, Dodo, Sarah, Luthfiyandhi, Hanifandra, Rafli

sebagai sahabat yang selalu menghibur di tengah proses penyusunan skripsi.

18 Historica sebagai tempat peneliti mempelajari banyak ilmu yang sangat

berharga.

19 Teman-teman angkatan 2014 Administrasi Publik, dan teman teman lain

yang mungkin luput tak tertulis, yang telah meluangkan waktunya dan

menjadi teman yang baik.

Semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan kebaikan dan keberkahan

bagi semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun

akan senantiasa penulis terima dengan lapang hati. Semoga penulisan ini dapat

berguna dan bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Serang, 2018

Peneliti,

Page 11: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

xi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................... iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ v

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvi

BAB I ............................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 22

1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 22

1.4 Rumusan Masalah .......................................................................... 22

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... 23

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 23

BAB II .......................................................................................................... 24

DESKRIPSI TEORI ..................................................................................... 24

2.1 Deskripsi Teori............................................................................... 24

Page 12: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

xii

2.1.1 Konsep Strategi ....................................................................24

2.1.2 Definisi Manajemen Strategi ................................................26

2.1.3 Strategi Pemerintahan ...........................................................28

2.1.4 Pluralisme..............................................................................38

2.1.5 Persatuan dan Bhinneka Tunggal Ika....................................38

2.1.6 Pemuda..................................................................................38

2.1.7 Kirab Pemuda........................................................................39

2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 45

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian...................................................... 47

2.4 Asumsi Dasar ................................................................................. 49

BAB III ....................................................................................................... 52

METODE PENELITIAN ............................................................................. 52

3.1. Metode dan Pendekatan Penelitian ................................................ 52

3.2. Fokus Penelitian ............................................................................. 52

3.3. Lokasi Penelitian ............................................................................ 53

3.4. Variabel Penelitian ......................................................................... 53

3.4.1 Definisi Konsep .................................................................... 53

3.4.2 Definisi Operasional ............................................................. 55

3.5. Instrumen Penelitian ...................................................................... 56

3.6. Informan Penelitian ........................................................................ 57

3.7. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ............................... 59

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 59

3.7.2 Teknik Analisis Data............................................................. 62

Page 13: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

xiii

3.7.3 Uji Keabsahan Data ..................................................................... 65

3.8 Jadwal Penelitian ............................................................................ 67

BAB IV ........................................................................................................ 68

PEMBAHASAN .......................................................................................... 68

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................ 68

4.1.1 Deskripsi Lokasi .................................................................. 68

4.1.2 Visi dan Misi Kemenpora RI ............................................... 70

4.1.3 Tupoksi Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda ................ 73

4.1.4 Letak Geografis Lokasi Penelitian ....................................... 74

4.2 Deskripsi Data ................................................................................ 75

4.2.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................... 78

4.2.2 Deskripsi Informan............................................................... 80

4.2.3 Temuan Lapangan ................................................................ 82

4.3 Pembahasan .................................................................................. 165

BAB V ........................................................................................................ 169

PENUTUP .................................................................................................. 169

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 169

5.2 Saran ............................................................................................. 170

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 171

LAMPIRAN

Page 14: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 REKAP KEGIATAN KIRAB PEMUDA ZONA 1 .................... 19

Tabel 1.2 REKAP KEGIATAN KIRAB PEMUDA ZONA 2 .................... 20

Tabel 3.1 Daftar Informan............................................................................ 58

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara ................................................................... 61

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian.......................................................................... 67

Tabel 4.1 Informan Penelitian ...................................................................... 81

Page 15: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Acara Kirab Pemuda di Parigi Motong .................................... 17

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ..................................................................... 48

Gambar 3.1 Teknik Analisis Data ................................................................ 63

Gambar 4.1 Peta Kemenpora RI .................................................................. 70

Gambar 4.2 Tujuan Program Kirab Pemuda ................................................ 86

Gambar 4.3 Maksud Program Kirab Pemuda ............................................ 105

Gambar 4.4 Sasaran Program Kirab Pemuda ............................................. 114

Gambar 4.5 Keterangan Usia Pemuda ....................................................... 114

Gambar 4.6 Landasan Hukum Program Kirab Pemuda ............................. 133

Gambar 4.7 SK Kepanitiaan Program Kirab Pemuda ................................ 137

Gambar 4.8 Acara Puncak Kirab Pemuda.................................................. 140

Gambar 4.9 Struktur Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda .................. 147

Gambar 4.10 Jumlah Panitia ...................................................................... 149

Gambar 4.11 Website Kirab Pemuda ......................................................... 158

Page 16: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1 Surat Ijin Penilitian

2 Lampiran Gambar

3 Membercheck

4 Riwayat Hidup Peneliti

5 Dokumen Lain yang Relevan

Page 17: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

17

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah mencatat bahwa konflik-konflik di Dunia selain terjadi karena

perebutan kekuasaan dan ekonomi juga terjadi karena perbedaan-perbedaan

mendasar. Perbedaan mendasar yang dimaksud adalah perbedaan ras, agama, suku

dan golongan. Salah satu yang terkemuka adalah penyiksaan dan pembunuhan

terhadap ribuan bahkan jutaan bangsa Yahudi oleh NAZI yang dipimpin oleh Adolf

Hitler. Dalam Jurnal Hukum Pidana Internasional “Fenomena Hitler (NAZI) dan

Pengadilan Nuremberg 1946” oleh Zahab, Hitler menganggap bahwa yahudi adalah

parasit di Jerman. Hitler sangat membenci Yahudi karena keengganan mereka

untuk ikut berperang padahal sama-sama tinggal di Jerman.

Di benua Amerika, konflik yang berdasarkan perbedaan mendasar seperti

warna kulit masih terjadi bahkan sampai saat ini. Berawal dari perbudakan kulit

hitam pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 di Amerika, perbedaan bahwa warna

kulit hitam lebih rendah derajatnya masih terjadi sampai abad ini, pada tahun 2017,

Washington Post mencatat 987 penembakan terhadap warga Amerika-Afrika

berkulit hitam di Amerika. Dalam Jurnal “Regulasi Perlindungan Hak Asasi

Manusia Tingkat Internasional” oleh Triyanto, konflik-konflik yang terjadi atas

dasar perbedaan akhirnya dicoba diredam melalui The Universal Declaration of

Human Rights yang sebelumnya didahului oleh Magna Charta pada tahun 1215,

Piagam PBB serta instrument lain perlindungan HAM. Dideklarasikan pada tanggal

Page 18: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

2

10 Desember 1948, Deklarasi tersebut dibuat dalam rangka meningkatkan

kesadaran atas hak-hak dasar manusia yang tertindas. Beberapa poin yang dijamin

dalam deklarasi tersebut adalah Hak untuk merdeka dan tiap-tiap manusia memiliki

hak-hak yang sama, Hak untuk mendapatkan kehidupan dan keamanan pribadi, Hak

untuk bebas dari berbagai bentuk perbudakan, Dilarang menyiksa seseorang,

menghukum secara tidak manusiawi, dan menjatuhkan martabat, Hak untuk

mendapat kesamaan di dalam hukum tanpa adanya unsur diskriminasi dan berhak

dilindungi dari hal tersebut, Hak untuk mendapatkan pengadilan yang adil, bebas,

dan tidak memihak, Hak untuk bebas dalam hal beragama, Hak untuk mendapatkan

kebebasan dalam berpendapat dan menyatakan pendapat dan sebagainya. Meskipun

begitu, konflik-konflik berdasarkan perbedaan tetap saja terjadi, termasuk di

negara-negara Asia. Konflik antara militer Myanmar dan Rohingya pada tahun

2017 yang lalu juga menjadi sorotan penting tentang bagaimana sebuah negara

menyikapi perbedaan.

Berdasarkan luas wilayah pada situs BPS Indonesia, Indonesia merupakan

negara terbesar ke-empat di dunia dan terkenal sebagai negara kepulauan yang

padat penduduknya. Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang

unik, pertama, secara horizontal, ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan sosial

berdasarkan perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan. Kedua, secara

vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan antara

lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam. Perbedaan tersebut seringkali

disebut sebagai ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk. Istilah majemuk

semula dikenalkan oleh Furnivall untuk menggambarkan masyarakat Indonesia

Page 19: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

3

pada masa Hindia Belanda. Konsep masyarakat majemuk sebagaimana yang

digunakan oleh ahli-ahli ilmu kemasyarakatan, dewasa ini memang merupakan

perluasan dari konsep Furnivall tersebut.

Masyarakat Indonesia pada masa Hindia Belanda, menurut Furnivall

(1967:446) merupakan suatu masyarakat majemuk (plural society), yakni suatu

masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa

ada pembauran satu sama lain di dalam kesatuan politik. Bangsa Indonesia yang

terdiri dari 1.128 suku bangsa dengan 719 bahasa etnik, serta mengakui 6 agama

resmi dan adanya aliran kepercayaan yang hidup di masyarakat, menggambarkan

kemajemukan bangsa Indonesia. Berdasarkan data pada situs BPS dan Petunjuk

Pelaksanaan Kirab Pemuda, jumlah penduduk lebih dari 250 juta, dengan 62,8 juta

adalah usia pemuda, yang tinggal di 34 provinsi, 98 kota/416 kabupaten, 81.626

desa/kelurahan dan mendiami ribuan pulau, menunjukkan keragaman budayanya.

Sebagaimana tertulis dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 1 yang menyatakan

bahwa Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Hal ini

menunjukkan bahwa di Indonesia tidak terdapat wilayah atau daerah yang bersifat

Negara atau tidak ada Negara dalam Negara. Tertuang jelas dalam UUD 1945

bahwa Indonesia adalah Negara Kesatuan atau lebih lengkapnya disebut sebagai

Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan salah satu dari empat pilar

kebangsaan yang dianggap sebagai pondasi – pondasi Negara Indonesia. Sehingga

meskipun terdiri dari berbagai macam bahasa, suku, agama dan golongan,

Indonesia tetap sebuah satu kesatuan yang dijamin oleh konstitusi paling mendasar

yakni UUD 1945.

Page 20: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

4

Keberagaman Indonesia tersebut kemudian diakomodir melalui konsensus

Pancasila dan pilar kebangsaan lainnya. Sila pertama merupakan rumusan dari

segala aliran agama dan kepercayaan. Sila kedua merupakan rumusan dari segala

paham dan cita-cita sosial-kemanusiaan yang bersifat transnasional. Sila ketiga

merupakan rumusan sintesis dari kebhinekaan kesukuan ke dalam kesatuan bangsa.

Sila keempat merupakan rumusan dari segala paham mengenai kedaulatan. Sila

kelima merupakan rumusan dari segala paham keadilan sosial-ekonomi. Pancasila

sebagai dasar negara menjadi landasan kehidupan bangsa, ditopang dengan

konsensus dasar bernegara lainnya yaitu UUD 1945, Negara Kesatuan Republik

Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.

Dengan adanya upaya-upaya pemerintah untuk mempersatukan Indonesia

baik dari segi sosial politik maupun hukum, tidak menjamin bahwa persatuan

tersebut akan tetap utuh terjaga, terbukti dengan adanya beberapa gerakan separatis

di Indonesia. Menurut KBBI, separatis adalah orang atau golongan yang

menghendaki pemisahan diri dari suatu persatuan, golongan atau bangsa. Separatis

adalah gerakan yang bersifat mengacau dan menghancurkan yang dilakukan oleh

gerombolan pengacau yang bertujuan untuk memisahkan diri dari ikatan suatu

negara (Abdul Qadir Djaelani:2001). Menurut publikasi Bappenas pada tahun 2009

pada BAB Pencegahan dan dan penanggulangan separatism, di Indonesia terdapat

beberapa gerakan separatis seperti Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Organisasi

Papua Merdeka (OPM). GAM telah berdiri sejak 4 Desember 1976 dan OPM sudah

berdiri lebih lama yakni sejak 1965. Meskipun pemerintah berupaya untuk melerai

dan mencegah terpisahnya negara negara separatis, upaya tersebut tidak selamanya

Page 21: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

5

berhasil. Pada 4 Desember 1999, Timor Leste yang pada saat itu masih bernama

Timor-Timur melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah

ditetapkan menjadi provinsi ke 27 melalui TAP MPR No. VI / MPR/ 1978. Pada

saat itu Timor Leste diberikan 2 pilihan yakni, antara diberikan otonomi khusus

atau memerdekakan diri dan berpisah dari NKRI yang kemudian atas desakan

masyarakat Timor Leste, mereka resmi berpisah dari NKRI. Opsi tersebut juga

menjadi salah satu upaya pemerintah yang ditawarkan kepada Aceh dan Papua

karena adanya GAM dan OPM tersebut, demi mencegah terpisahnya kedua provinsi

tersebut, pemerintah memberikan otonomi khusus kepada keduanya.

Pengakuan Negara atas keistimewaan dan kekhususan daerah Aceh terakhir

diberikan melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan

Aceh (LN 2006 No 62, TLN 4633). Undang-Undang Pemerintahan Aceh ini tidak

terlepas dari Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara

Pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka yang ditandatangani pada tanggal 15

Agustus 2005 dan merupakan suatu bentuk rekonsiliasi secara bermartabat menuju

pembangunan sosial, ekonomi, serta politik di Aceh secara berkelanjutan.

Sedangkan untuk Provinsi Papua dan Papua Barat diberlakukan UU Nomor 21

Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Hal ini menunjukkan

bahwa potensi perpecahan telah menguji kesatuan NKRI dan menimbulkan adanya

kebijakan kebijakan khusus yang dikeluarkan pemerintah untuk menjaga keutuhan

NKRI.

Telah lebih dari 72 tahun kemerdekaan Indonesia yang menandakan

persatuan Indonesia setelah diproklamasikan oleh Ir. Soekarno pada 17 Agustus

Page 22: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

6

1945. Telah berganti ganti pula presiden yang menjabat mulai dari orde baru hingga

era reformasi, namun nampaknya konflik-konflik social seperti perpecahan tersebut

masih saja terjadi. Seiring dengan perkembangan zaman dan era globalisasi,

tantangan dalam berbangsa dan bernegara semakin hari nampaknya semakin sulit,

baik konflik internal yang terjadi di dalam negara tersebut, maupun intervensi dan

pengaruh dari budaya negara lain. Bila melihat keadaan saat ini, Indonesia

merupakan salah satu negara yang banyak memiliki konflik destruktif yang

mengarah kepada perpecahan. Berikut adalah publikasi terkait pemetaan konflik

sosial di Indonesia yang diperoleh dari situs kesbangpol.kemendagri.co.id;

Diagram 1.1

Konflik sosial berdasarkan pengelompokkan isu/pola konflik

Sumber ; Kemendagri, Perbandingan Peristiwa Konflik Sosial Berdasarkan

Pengelompokan Isu/Pola Konflik Di tahun 2013,2014 dan 2015.

Berdasarkan pengelompokan isu/pola konflik sosial di tahun 2013, 2014

dan 2015 (medio kuartal Januari s/d April) diantaranya sebagai berikut, tahun 2013

total telah terjadi 92 peristiwa konflik, diantaranya bentrok antar warga berjumlah

Page 23: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

7

37 kasus, isu keamanan 16 kasus, isu SARA 9 kasus, konflik kesenjangan sosial 2

kasus, konflik pada institusi pendidikan 2 kasus, konflik ORMAS 6 kasus, sengketa

lahan 11 kasus, serta ekses politik 9 kasus. Sedangkan di tahun 2014 total jumlah

konflik 83 kasus dengan rincian bentrok antar warga berjumlah 40 kasus, isu

keamanan 20 kasus, isu SARA 1 kasus, kesenjangan sosial nol (tidak ada), konflik

pada institusi pendidikan 1 kasus, konflik ORMAS 3 kasus, sengketa lahan 14

kasus, ekses konflik politik 4 kasus. Terakhir ditahun 2015 (Medio Kuartal/ Jan s/d

April) total jumlah konflik yang terjadi 26 kasus, dengan rincian bentrok antar

warga berjumlah 8 kasus, isu keamanan 9 kasus, isu SARA, kesenjangan sosial dan

konflik pada institusi pendidikan nol (tidak ada), konflik ORMAS 1 kasus, sengketa

lahan 6 kasus, dan terakhir konflik karena ekses politik berjumlah 2 kasus.

Diagram 1.2

Konflik sosial berdasarkan sumber konflik

Sumber ; Kemendagri, Perbandingan Peristiwa Konflik Sosial Berdasarkan

Sumber Konflik (UU No.7/2012) tahun 2013,2014 dan 2015.

Berdasarkan sumber konflik (UU No. 7/2012) pada tahun 2013, 2014, dan

juga tahun 2015 (medio kuartal Januari s/d April) sbb: rekapitulasi peristiwa konflik

sosial yang terjadi pada tahun 2013 diantaranya permasalahan Ipoleksosbud yang

Page 24: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

8

paling dominan dengan jumlah 71 kasus, perseteruan SARA 8 kasus, serta sengketa

SDA/Lahan 13 kasus. Sedangkan ditahun 2014 permasalahan konflik yang

bersumber oleh Ipoleksosbud berjumlah 68 kasus, perseteruan SARA 1 kasus, dan

sengketa SDA/Lahan 14 kasus. Terakhir di tahun 2015 dalam medio kuartal,

konflik sosial yang bersumber oleh Ipoleksosbud berjumlah 20 kasus, perseteruan

SARA nol (tidak ada), serta sengketa SDA/Lahan berjumlah 6 kasus.

Diagram 1.3

Konflik sosial berdasarkan pengelompokkan wilayah

Sumber ; Kemendagri, Rekapitulasi Peristiwa Konflik Sosial Berdasarkan

Pengelompokan Wilayah Provinsi di tahun 2015.

Berdasarkan pengelompokan wilayah/provinsi, rekapitulasi peristiwa

konflik sosial untuk medio kuartal di tahun 2015 (Januari s/d April) didominasi oleh

Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah 5 peristiwa konflik, Provinsi Jawa Timur 4

peristiwa konflik, Provinsi Nusa Tenggara Barat berjumlah 3 peristiwa konflik,

Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Sulawesi Selatan 2 peristiwa konflik, dan

masing-masing Provinsi Riau, Kepri, Jambi, Lampung, Jawa Tengah, Kalimantan

Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, dan Papua Barat 1 peristiwa konflik.

Sedangkan Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,

Page 25: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

9

Bangka Belitung, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Bali, NTT,

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara,

Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara masing-masing

nol (belum ada peristiwa konflik) yang terjadi.

Tidak hanya konflik-konflik yang kasat mata, dalam paparannya di Korem

Maulana Yusuf Banten, 20 Juli 2017, Dr. Riswanda menjelaskan bahwa ada bahaya

laten yakni konflik yang tidak terlihat. Indonesia pada masa mendatang dinilai akan

menghadapi rongrongan yang beragam terhadap kedaulatannya. Rongrongan

terhadap Kedaulatan NKRI semakin berkembang sesuai situasi dan kemajuan

teknologi, yakni Proxy War. Tren Proxy War, yakni kedua pihak tidak saling

berhadapan, namun menggunakan pihak ketiga untuk mengalahkan musuh. Pemain

Proxy War mampu mengorganisasi sebuah konfrontasi antar dua kekuatan dengan

menggunakan pemain pengganti untuk menghindari kontak secara langsung.

Pengamat Militer Susaningtyas Kertopati mengatakan pemain proxy war bias

berupa negara kecil, nonstate (bukan negara), LSM, media massa, ormas,

kelompok masyarakat, atau perorangan.

Bila diperhatikan, pada diagram di atas, konflik sosial yang terjadi di

Indonesia mengalami penurunan secara umum. Bahkan untuk konflik sara sampai

menjadi 0 kasus pada tahun 2015. Namun situasi sosial yang dinamis membuktikan

bahwa keadaan dapat berubah kapan saja. Setelah kasus penistaan agama yang

menimpa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok

menjelang Pemilihan Gubernur tahun 2017, isu SARA menjadi isu yang sering

muncul kembali di publik baik melalui media konvensional maupun media online.

Page 26: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

10

Bukan hanya menjadi perbincangan masyarakat, isu SARA melebar sampai

mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Isu SARA semakin memanas

sehingga menurut beberapa pihak dapat menimbulkan potensi perpecahan di NKRI.

Konflik horizontal yang terjadi selama Pilkada DKI 2017 dipandang serupa

dengan polarisasi masyarakat yang terjadi pada 1965 dan 1998 silam. Pendapat

tersebut disampaikan oleh Direktur Pusat Kajian Representasi Sosial Risa Permana

Deli melalui wawancaranya dengan CNN Indonesia di Cikini, 6 April 2017.

Menurutnya, polarisasi masyarakat pada Pilkada muncul akibat adanya penggunaan

isu Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA). Karena isu SARA, polarisasi

yang terjadi akhirnya membagi warga menjadi dua kelompok besar, muslim dan

non-muslim.

"Polarisasi pertama tahun 1965 saat ada unsur PKI dan non PKI. Ke-dua

terjadi waktu 1998 ada kelompok pribumi dan non pribumi. Kemudian tidak

sampai 20 tahun kemudian ada hal yang sama dan polarisasi saat ini adalah

muslim dan non muslim,"

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto

menyebut bahwa ancaman terbesar bagi bangsa Indonesia adalah perpecahan yang

berasal dari dalam negeri sendiri. Selain itu, ancaman lainnya yang perlu

diwaspadai adalah berasal dari luar. Hal tersebut disampaikan Wiranto saat

memberikan sambutan dalam Perayaan Capgome bersama 2017 yang diadakan

oleh Forum Bersama Indonesia Tionghoa (FBIT), 20 Maret 2017;

"Kejahatan narkoba, terorisme, radikalisme, korupsi, illegal

logging, illegal fishing dan sebagainya, itu ada dan kelihatan. Tapi,

sebenarnya yang sangat berbahaya adalah ancaman perpecahan dari bangsa

sendiri,"

Page 27: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

11

Sejalan dengan pendapat Menkopolhukam, Kapolri Jenderal Pol Tito

Karnavian juga menyebutkan bahwa potensi perpecahan memang ada. Kapolri

Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan dalam dialog pada Rakornas Ikatan

Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Asrama Haji Medan, 17 Mei 2017 bahwa;

“Bangsa Indonesia sangat berpotensi mengalami perpecahan dan hal itu

cukup menjadi ancaman serius, mengingat bangsa ini terdiri dari berbagai

macam etnis dan agama. Potensi [perpecahan] itu ada, baik eksternal

maupun internal”

Dalam kesempatan lain menjelang Natal dan Tahun Baru Desember 2017,

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian kembali menghimbau mengenai potensi

perpecahan khususnya melalui isu SARA. Dalam kewaspadaannya terkait isu

SARA dan tahun 2018 yang merupakan tahun politik karena akan diselenggarakan

pemilihan di 171 daerah, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menginstruksikan

kepada seluruh jajaran Polri agar tetap menjaga keutuhan masyarakat dan

memetakan serta menyusun rencana operasi yang matang sesuai karateristik daerah

masing-masing.

“Jangan gunakan isu sensitif terutama SARA. Masyarakat tidak boleh

berkonflik hanya demi kepentingan politik sektoral sesaat. Jangan sampai

masyarakat terbelah apalagi sampai ada kontak fisik terjadi,"

Melalui beberapa pendapat di atas, potensi perpecahan menjadi sesuatu

yang sangat diperhatikan di NKRI pada tahun 2016-2017. Meskipun SARA bukan

satu-satunya faktor dalam konflik sosial yang berujung pada perpecahan, isu ini

menjadi salah satu isu yang paling diperhatikan pemerintah terutama paska Pilkada

DKI Jakarta 2017. Akibatnya, wajah politik Indonesia juga terkena dampak dari isu

Page 28: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

12

tersebut, Pemerintah merilis data tentang pencapaian pemerintah selama 3 tahun

terakhir, salah satunya di bidang politik. Berdasarkan data dari Kantor Staf

Presiden, Indeks Demokrasi Indonesia menurun. Pada data yang dirilis oleh Badan

Pusat Statistik (BPS), Kamis 19 Oktober 2017, terlihat adanya penurunan Indeks

Demokrasi Indonesia sejak 2015. Pada 2015, indeks tersebut berada di angka

73,04% dengan target di angka 65. Pada 2016, indeks kembali menurun ke angka

72,82% dengan target 68%. Tahun 2017, Indeks Demokrasi Indonesia kembali

turun ke angka 70,09% dengan target di angka 70%. Pemerintah menargetkan

angka 72% pada 2018 dan 75 pada 2019. Mendagri Tjahjo Kumolo juga

memaparkan bahwa;

"Soal indeks demokrasi. Tolok ukurnya tidak bisa kita lihat menyeluruh.

yang turun itu DKI dan Sumatera barat. Karena isu SARA dan hoax.”

Tidak hanya sampai di situ, kritik terhadap pluralisme di Indonesia juga

disampaikan oleh dunia Internasional. Dalam jurnal berjudul Indonesia: Pluralism

in Peril, the rise of religious intolerance across the archipelago yang dirilis oleh

Christian Solidarity Worldwide (CSW) pada tahun 2014, terdapat beberapa bahasan

mengenai toleransi beragama di Indonesia, khususnya atas kekerasan terhadap

penganut agama Kristen dan perusakan yang terjadi pada gereja - gereja di

Indonesia. Salah satu kritik disampaikan oleh Dr. Dewi Fortuna Anwar yang

merupakan penasihat senior Wakil Presiden Indonesia kala itu adalah;

“The police are fairly small and weak, and have sometimes been victims of

violence themselves”. Since becoming a democracy, “The military has been

taken out of the internal security system, and the responsibility is in the

hands of the police.” In many areas, police presence is low. “We need to

improve capacity and coordination.”

Page 29: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

13

Pendapat lain dalam jurnal ini juga disampaikan oleh HKBP Filadelfia

Bekasi, Palta Panjaitan, beliau mengatakan;

“The majority of Indonesians are tolerant – but they are passive, they don’t

do anything. And the government is afraid of the radicals. The radicals are

a minority, but they are very loud, and the government does not do

anything.”

Masih dalam jurnal yang sama, Dr. Dewi Fortuna Anwar menyampaikan

bahwa Komunitas internasional harus terus memainkan peran penting dalam

memberdayakan dan mengingatkan Indonesia tentang dimana pijakannya berada,

dan tidak mengkhianati konsensus tersebut (Pancasila). Kembali mengenai isu

perpecahan di Indonesia, meskipun banyak kategori konflik sosial yang terjadi

mulai dari bentrokan antar warga, pembebasan lahan sampai dengan isu SARA, isu

SARA menjadi yang paling sering muncul ke permukaan berdasarkan pengamatan

peneliti pada tahun 2017. Sebagian upaya pemerintah juga telah dipaparkan

sebelumnya, mulai dari mediasi antar kelompok hingga menawarkan beberapa opsi

yang merujuk pada persatuan. Sebagai pemerintahan yang berdaulat, Presiden

dibantu oleh para Menteri sampai pada tingkat daerah sudah seharusnya melindungi

segenap bangsa Indonesia dan menjaga keutuhan NKRI sebagaimana tertuang

dalam UUD 1945. Upaya-upaya untuk menjaga kesatuan NKRI dan menyebarkan

semangat Bhinneka Tunggal Ika tentu bukan hanya diemban oleh pemerintah saja,

sebagai pemuda yang menjadi bagian dari masyarakat juga dirasa perlu

berkontribusi untuk melestarikan keutuhan bangsa ini, dengan bantuan pemerintah

sebagai negara yang mengakomodir kebutuhan rakyatnya.

Page 30: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

14

Salah satunya adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik

Indonesia. Kemenpora memiliki 4 deputi yang masing masing menangani

pembudayaan olahraga, peningkatan prestasi olahraga, pemberdayaan pemuda dan

pengembangan pemuda. Seperti yang telah dituliskan pada awal bab bahwa 62.8

juta penduduk Indonesia berada di golongan pemuda, menurut Undang-undang No.

40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan, pemuda adalah mereka yang berada di usia

16-31 tahun, yang mana masuk pula ke dalam usia produktif Indonesia menurut

BPS, yakni 15-64 tahun. Dengan sedemikian banyak jumlah pemuda di Indonesia,

masa depan bangsa ini berpijak pada mereka yang berada di usia pemuda dan

produktif. Sebagai salah satu Kementerian yang menunjang visi dan misi Presiden

Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kementerian Pemuda dan Olahraga

Republik Indonesia mempunyai program-program prioritas pada setiap deputi.

Deputi pembudayaan olahraga mempunyai program prioritas gala desa, deputi

peningkatan prestasi olahraga berprioritas pada perolehan medali seagames dan

paragames, deputi pengembangan pemuda mempunyai program prioritas jambore

pemuda indoensia dan deputi pemberdayaan pemuda memiliki program prioritas

yakni kirab pemuda, yang dirancang berlandaskan isu perpecahan yang sedang

hangat di Indonesia. Program tersebut bertajuk Kirab Pemuda, sebuah duplikasi

dari program Kirab Remaja yang diselenggarakan pada masa Pemerintahan

Soeharto. Program Nasional ini merupakan program distribusi langsung dari

Pemerintahan Joko Widodo kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik

Indonesia untuk dilaksanakan dalam rangka menyalurkan semangat pemuda dalam

Page 31: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

15

menjaga keutuhan NKRI dan menyebarkan semangat Bhinneka Tunggal Ika ke

seluruh Indonesia.

Merujuk kepada Petunjuk Pelaksanaan Kirab Pemuda, Kirab Pemuda

adalah pawai (perjalanan napak tilas) kebhinekaan dalam mendirikan dan

membangun NKRI, yang dilaksanakan oleh WNI berusia 16-30 tahun (Undang-

undang No. 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan), dengan melintasi seluruh

provinsi di Indonesia. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dikemas dengan

kekinian, kreatif, patriotik, gembira, massal, kompetitif, dan tak terlupakan.

Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana tepat untuk memfasilitasi para pemuda agar

dapat meningkatkan kreativitas, kapasitas, kemandirian, daya saing, dan nilai

patriotisme, sehingga dapat membangkitkan semangat nasionalisme untuk

membangun bangsa, menjaga kebhinnekaan, persatuan dan kedaulatan NKRI.

Tujuan dari dilaksanakannya program Kirab Pemuda adalah untuk

meningkatkan persatuan pemuda dengan tingginya penghormatan tehadap

kebhinekaan, menjadikan kreativitas sebagai solusi terhadap penyikapan atas

kebhinekaan untuk memperkokoh persatuan dan kemajuan bangsa, menjadikan

semangat patriotisme sebagai cara meningkatkan kecintaan pemuda terhadap

NKRI. Adapun sasaran dari kegiatan ini ialah pemuda baik perorangan maupun

perwakilan dari organisasi, komunitas, dan pelajar/mahasiswa di setiap daerah

(provinsi) yang mengikuti kegiatan Kirab Pemuda 2017.

Setiap peserta diseleksi dengan tahap pengajuan nama nama pemuda oleh

dispora di tingkat provinsi. Setelah itu dilakukan seleksi administratif dan kemudian

dilakukan wawancara secara online antara peserta dengan pihak Kemenpora secara

Page 32: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

16

langsung. Para peserta berjumlah 72 orang yang masing masing diwakili oleh satu

orang perempuan dan satu orang laki-laki dari setiap provinsi. Titik awal

keberangkatan dimulai di Jakarta dengan pembekalan peserta terlebih dahulu

selama 3 hari. Pemuda dibagi menjadi 2 grup yang masing masing akan melakukan

perjalanan dengan zona yang berbeda, zona 1 merupakan daerah daerah di

Indonesia bagian utara ke barat dan zona 2 melintasi Indonesia bagian selatan ke

barat.

Program Kirab Pemuda mendapatkan status legal untuk diselenggarakan

dan menjadi tanggung jawab deputi bidang pemberdayaan pemuda dengan

kesekretariatan di asisten deputi peningkatan kreativitas pemuda. Kelegalan status

program ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga,

berikut dengan nama nama panitia yang terlibat di dalam program Kirab Pemuda.

Berdasarkan obeservasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada bulan September-

Desember 2017 di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia terkait

dengan program Kirab Pemuda, terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaan

program Kirab Pemuda yang sedang berjalan pada bulan tersebut. Sebagai upaya

pemerintah dalam menjaga keutuhan NKRI dan menyebarkan semangat Bhinneka

Tunggal Ika lewat golongan pemuda, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia menganggarkan sebesar Rp 41.000.000.000,- dengan

anggaran sebesar itu peneliti merasa terdapat beberapa masalah dalam pelaksanaan

program Kirab Pemuda 2017.

Page 33: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

17

Pertama, tidak optimalnya pencapaian tujuan program di beberapa titik

singgah seperti Deli Serdang, DKI Jakarta, Tegal, Tenggarong, Sentani, Sorong,

Parigi Moutong, dan Bolaang Mongondow. Peserta mengatakan bahwa pada

daerah-daerah tersebut, pemuda yang hadir tidak sampai pada 10.000 pemuda

sebagaimana tercantum dalam Petunjuk Pelaksanaan Kirab Pemuda, padahal setiap

daerah yang menjadi titik singgah mendapatkan bagian anggaran yang sama untuk

menyelenggarakan Kirab Pemuda sebesar Rp 198.000.000,-.

Gambar 1.1

Acara Kirab Pemuda di Titik Singgah Parigi Moutong

Sumber: Peserta Kirab Pemuda

Kedua, berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staff pada asisten

deputi peningkatan kreativitas pemuda, terdapat beberapa daerah yang tidak

melaksanakan kegiatan inti yang telah ditetapkan. Bahkan, terdapat daerah seperti

Aceh yang tidak mau melaksanakan salah satu rangkaian inti program Kirab

Pemuda dalam bidang Keagamaan yakni Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci

Page 34: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

18

dengan ketentuan yang ada, sehingga tujuannya tidak tercapai. Gerakan Pemuda

Membaca Kitab Suci yang merupakan salah satu kegiatan rangkaian Kirab Pemuda

merupakan kegiatan penting yang mencerminkan keberagaman beragama di

Indonesia. Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci merupakan kegiatan di mana

ribuan pemuda perwakilan dari 6 agama yang diakui di Indonesia dikumpulkan di

suatu tempat pada Kabupaten/Kota yang menjadi titik singgah program Kirab

Pemuda untuk membaca ayat atau surat tertentu dari masing-masing kitab suci

agamanya secara bergantian namun di lokasi yang sama. Pada saat akan

dilaksanakan Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci di Aceh, beberapa tokoh

agama di sana menolak untuk melaksanakannya, karena mereka hanya mau

membaca ayat suci umat Islam saja yakni Al-Qur’an, tidak bersama dengan

membaca Kitab Suci agama lain di tempat yang sama. Hal ini jelas tidak sesuai

dengan tujuan Kirab Pemuda yang ingin menyebarkan semangat kebhinekaan di

seluruh daerah di Indonesia melalui pemuda. Berikut adalah tabel rekapitulasi

kegiatan Kirab Pemuda di kedua Zona.

Page 35: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

19

Tabel 1.1

Sumber: Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

Di Zona 1, terdapat 25 kegiatan Kirab Pemuda yang tidak terlaksana di

beberapa daerah. Tidak terlaksananya konsolidasi dan deklarasi pemuda di

Kalimantan timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Banten. Tidak

terlaksananya Festival dan Kompetisi Film Pendek Pemuda di Kalimantan Utara,

Kalimantan Selatan dan delapan daerah lainnya. Tidak terlaksananya pameran dan

gelarkarya kreatif di Kalimantan Barat, Sumatera Barat dan dua daerah lainnya.

Tidak dilaksanakannya Pembacaan Kitab Suci secara bersama-sama oleh Pemuda

di Aceh. Serta tidak terlaksananya gelar kreasi busana muslim di Kalimantan Barat,

Kep. Riau dan tiga daerah lainnya.

Page 36: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

20

Tabel 1.2

Sumber: Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

Sedangkan di Zona 2, kegiatan festival dan kompetisi film pendek tidak

terselenggara sama sekali di seluruh daerah. Kegiatan pameran gelar karya kreatif

juga tidak terselenggara di NTB, Bali, Papua, Papua Barat dan empat daerah

lainnya. Tidak terselenggaranya kegiatan karya kreasi busana muslim di NTT, NTB

dan lima daerah lainnya serta seperti di zona 1, gerakan pemuda membaca kitab

suci tidak terlaksana sesuai tujuan yang telah ditetapkan yakni secara bersamaan.

Ketiga, berdasarkan wawancara dengan 5 orang peserta yang merupakan

perwakilan dari Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Organisasi GemaBudhi, mereka

menyatakan bahwa kegiatan Kirab Pemuda di beberapa daerah tidak terlalu

berpengaruh bagi persatuan dan peningkatan rasa Kebhinekaan di daerah tersebut.

Pendapat mereka mengatakan bahwa kegiatan yang berlangsung tidak cukup lama

untuk meningkatkan rasa persatuan dan penghormatan terhadapan pluraslisme di

daerah tersebut. Berkaitan erat dengan kurangnya kesiapan Dinas Pemuda dan

Olahraga di beberapa titik singgah, mereka menyatakan bahwa kegiatan yang

Page 37: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

21

dilakukan hanya sebatas ceremonial dan monoton. Sebagai gambaran, salah satu

penguatan rasa Kebhinekaan di daerah, para pemuda yang menjadi peserta inti

Kirab Pemuda seharusnya berdialog kebangsaan dengan pemuda setempat, namun

seringkali waktu yang diberikan tidak cukup karena harus segera melaksanakan

kegiatan lain dan waktu yang diberikan untuk berdialog justru habis untuk

melakukan foto-foto, sehingga apa yang pemerintah ingin sampaikan melalui

maksud dan tujuan Kirab Pemuda melalui peserta inti ini tidak sampai kepada

pemuda yang berada di daerah yang menjadi titik singgah.

Keempat, menurut pengamatan peneliti yang juga diutarakan oleh salah satu

staff pada asisten deputi peningkatan kreativitas pemuda, ukuran yang digunakan

oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam program Kirab

Pemuda tidak ditindaklanjuti dengan baik. Ukuran yang diprioritaskan adalah

realisasi anggaran yang berhasil diserap, sedangkan pengukuran terhadap program

tidak ditindaklanjuti lebih jauh.

Berdasarkan masalah-masalah yang terdapat pada program Kirab Pemuda,

peneliti yang masih merupakan mahasiswa dan bagian dari pemuda Indonesia

sangat tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang program Kirab Pemuda yang

diselenggarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Dengan anggaran sebesar Rp 41.000.000.000,- peneliti ingin mengetahui lebih

lanjut apakah progam Kirab Pemuda berdampak pada rasa kesatuan dan Bhinneka

Tunggal Ika khususnya di kalangan pemuda. Oleh karena itu, peneliti akan

melakukan penelitian yang berjudul “Segitiga Strategis Program Kirab Pemuda

Page 38: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

22

dalam Rangka Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan Terhadap Pluralisme

di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia”.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Tidak optimalnya target penyebaran manfaat program dengan realisasi di

lapangan pada beberapa titik singgah.

2. Terdapat beberapa daerah yang tidak melakukan rangkaian kegiatan inti

Kirab Pemuda.

3. Beberapa peserta inti Kirab Pemuda 2017 menyatakan bahwa program

Kirab Pemuda di beberapa titik singgah hanya bersifat seremonial dan

monoton.

4. Tidak adanya tindaklanjut dari ukuran yang ditentukan selain realisasi

penyerapan anggaran.

1.3 Batasan Masalah

Peneliti menyadari bahwa permasalahan yang diteliti cukup luas. Namun

dalam penelitian ini dibatasi pada Segitiga Strategis Program Kirab Pemuda dalam

Rangka Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan Terhadap Pluralisme di

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, khususnya pada Asisten

Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

yang menyelenggarakan program Kirab Pemuda.

1.4 Rumusan Masalah

Bagaimana Segitiga Strategis Program Kirab Pemuda dalam Rangka

Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan Terhadap Pluralisme di Kementerian

Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia?

Page 39: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

23

1.5 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Gambaran Segitiga Strategis Program Kirab Pemuda

dalam Rangka Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan Terhadap Pluralisme di

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun praktis

tentang bagaimana Segitiga Strategis Program Kirab Pemuda dalam Rangka

Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan Terhadap Pluralisme di Kementerian

Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

1. Secara Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan keilmuan

dan pengetahuan karena akan memperkaya pengetahuan dalam dunia

akademis khususnya ilmu administrasi Publik, terutama yang berkaitan

dengan strategi program.

2. Secara Praktis

Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan

kemampuan dan penguasaan ilmu-ilmu yang pernah diperoleh peneliti

selama mengikuti pendidikan di Program Studi Administrasi Publik.

Selain itu, karya peneliti dapat dijadikan bahan informasi dan referensi

bagi pembaca dan peneliti selanjutnya.

Page 40: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

24

BAB II

DESKRIPSI TEORI

2.1 Deskripsi Teori

Menurut Siti Rahayu Haditomo (1999) dalam Sugiyono (2009:411),

menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti penting, bila ia lebih banyak

dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada. Deskripsi teori

dalam suatu penelitian merupakan uraian yang sistematis tentang teori yang bukan

hanya terdiri dari pendapat beberapa pakar atau penulis buku saja, melainkan juga

merupakan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. Deskripsi

teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti,

melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai

referensi, sehingga ruang lingkup keduanya dan prediksi terhadap hubungan antar

veriabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

2.1.1 Konsep Strategi

Kata strategi berasal dari Yunani, yaitu statogos atau strategis yang

berarti jendral, strategi berarti seni para jendral, maka strategi dapat

diartikan dari sudut pandang militer adalah cara menempatkan pasukan

atau menyusun kekuatan tentara di medan perang agar musuh dapat

dikalahkan (Saladin, 1999:01). Strategi merupakan cara terbaik yang

dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu.

Strategi adalah sarana yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir

(sasaran). Tetapi strategi bukanlah sekedar suatu rencana. Strategi adalah

rencana yang disatukan, strategi mengikat semua bagian perusahaan

Page 41: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

25

menjadi satu. Strategi itu menyeluruh, yaitu strategi meliputi semua aspek

perusahaan. Strategi itu terpadu, yaitu semua bagian rencana serasi satu

sama lain dan bersesuaian. Proses analisis,perumusan dan evaluasi-evaluasi

strategi-strategi usaha yang meliputi pengamatan secara hati-hati

persaingan, peraturan-peraturan, tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan

harapan konsumen, serta factor-faktor lain yang dapat mengidentifikasi

peluang dan ancaman disebut perencanaan strategis (Rangkuti, 2005).

Menurut Chandler dalam Rangkuti (2005:3) menyebutkan:

”Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan

tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi

sumber daya, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang

penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai

konsep strategi dan konsep-konsep lain yang berkaitan, sangat

menentukan suksesnya yang disusun”.

Secara sederhana, pengertian di atas menjelaskan bahwa strategi

adalah alat keberhasilan sebuah tujuan kegiatan yang dipengaruhi oleh

konsep yang dipergunakan. Definisi strategi lainnya secara umum

diungkapkan oleh Mangkuprawira (2004: 14), ia mengemukan strategi

didefinisikan sebagai cara mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan

tertentu.

Hal ini mengindikasikan adanya penggunaan strategi didalam

sebuah organisasi, tidak saja organisasi swasta yang dalam penggunaan

strateginya untuk dapat memperoleh profit. Definisi Mangkuprawira

memberikan gambaran kepada kita, bahwa strategi merupakan upaya

mengerjakan sesuatu oleh organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

Penggunaan strategi didalam organisasi publikpun sangat dibutuhkan,

Page 42: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

26

tetapi di dalam organisasi publik strategi dilakukan dalam upaya

pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Artinya dalam

perkembangan saat ini, strategi tidak saja diadopsi oleh organisasi swasta

saja tetapi dalam organisasi publik pun strategi tetap digunakan. Menurut

tokoh lain yaitu Andrew dalam Rangkuti (2005:4) menjelaskan bahwa:

”Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholder, seperti manajer,

karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah dan sebagainya, yang baik

secara langsung ataupun tidak langsung menerima keuntungan atau

biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh

perusahaan”.

Pengertian di atas menjelaskan bahwa, strategi adalah kekuatan

yang mempengaruhi resiko-resiko yang ditanggung oleh sebuah organisasi

dalam menjalankan kegiatannya. Jadi berdasarkan definisi-definisi di

atas, peneliti menyimpulkan bahwa strategi merupakan suatu rencana

atau cara terbaik dan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk

sebuah kegiatan didalamnya termasuk formulasi tujuan dan

kumpulan rencana kegiatan untuk memperoleh suatu keberhasilan

keputusan yang terencana, baik itu jangka panjang ataupun jangka

pendek. Tujuannya adalah agar sebuah keputusan itu dapat mencapai

suatu obyek yang telah ditetapkan.

2.1.2 Definisi Manajemen Strategi

Manajemen strategi merupakan suatu proses yang berlangsung

secara terus menerus dalam suatu organisasi. Manajemen strategis

(strategic management) merupakan set keputusan dan tindakan yang

menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk

Page 43: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

27

meraih tujuan suatu perusahaan, definis i tersebut dikemukakan oleh

Pearch and Robinson (1997) dalam Budiati (2015:7). Pendapat lain yang

dijelaskan oleh Fred R. David (2004) yaitu:

“Manajemen strategis adalah seni dan pengetahuan dalam merumuskan,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas

fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya.”

Manajemen strategis juga dapat dikatakan sebagai respon atas

meningkatnya pergolakan lingkungan. Pengelolaan dalam sebuah

perusahaan diperhatikan dan dilihat secara menyeluruh dan berusaha

menjelaskan mengapa beberapa perusahaan dapat berkembang dan maju

dengan pesat, sedangkan yang lainnya tidak maju dan akhirnya bangkrut.

Manajemen strategi menurut Siagian (2008: 15) merupakan

serangkaian keputusan dan tindakan yang dibuat oleh manajemen

puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi

dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut. Manajemen stratejik

berhubungan dengan proses memilih strategi dan kebijakan dalam rangka

upaya memaksimalkan sasaran-sasaran organisasi yang bersangkutan.

Manajemen strategi meliputi semua aktivitas yang menyebabkan

timbulnya perumusan sasaran organisasi, strategi-strategi dan

pengembangan rencana-rencana, tindakan-tindakan dan kebijakan untuk

mencapai sasaran- sasaran strategi tersebut untuk organisasi yang

bersangkutan secara total.

Page 44: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

28

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa manajemen strategis merupakan usaha untuk

mengembangkan kekuatan yang ada di dalam suatu perusahaan atau

organisasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Manajemen strategis dikatakan efektif apabila memberi tahu seluruh

pegawai mengenai sasaran tujuan, arah tujuan, kemajuan kearah

pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk.

Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.

2.1.3 Strategi Pemerintahan

Strategi Pemerintahan menurut model Moore (1995) dalam

Suwarsono (2012 : 71) adalah strategi pemerintah proporsional. Strategi

pemerintahan model Moore mempublikasikan bukunya yang fenomenal

dengan judul Creating Public Value: Strategic Management in

Government. Sesuai dengan judul pokoknya, model ini lebih dikenal

sebagai mazhab public value (PV), sekalipun sesungguhnya embrio ide

tentang PV sudah dimulai dikenal beberapa tahun sebelumnya, kurang

lebih akhir dasawarsa 1980-an.

Berdasarkan pada proposisi adanya keperluan untuk belajar pada

organisasi bisnis dan mengimpor apa yang mungkin diperlukan oleh

organisasi public untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi,

Moore mulai membangun kerangka konsep tentang mazhab PV. Untuk

sekedar diketahui saja bahwa pada tulisan lain yang ditulis pada masa yang

lumayan jauh hampir sepuluh tahun sesudah karya monumental dan

Page 45: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

29

klasiknya itu. Moore dan Khagram (2004) juga melihat ada hubungan yang

sebaliknya. Organisasi bisnis perlu juga belajar teori dan praktik pada

manajemen organisasi public ketika kini eksistensi dan operasi organisasi

bisnis lebih memerlukan legitimasi politik dan sosial.

Mazhab PV dimulai dengan terlebih dahulu memberikan makna

baru peran manajer publik, kemudian menerjemahkannya dalam

komponen yang lebih rinci. Moore, pada mulanya, mengusulkan bahwa

ada cara yang lebih tepat untuk merumuskan apa itu peran manajer

organisasi pemerintahan, yakni:

“… one that is closer (but by no means identical) to the image society has

of managers in the private sector. In this view public managers are seen

as explorers who, with others, seek to discover, define, and produce value.

Instead of simply devising the means for achieving mandated purposes,

they become important agents in helping to discover and define what will

be valuable to do. Instead of being responsible only for guaranteeing

continuity, they become important innovators in changing what public

organizations do and how they do it”.

Sederhananya, manajer publik merupakan manajer strategi, bukan

sekadar teknisi. Agar peran strategis manajer publik itu tidak berhenti

sekadar sebagai wacana belaka, konsep pokok itu diterjemahkan lebih

lanjut ke dalam tiga komponen sebagai penguji efektivitas, yang

implementasinya;

“… whether the purpose is publicly valuable, whether it will be politically

and legally supported, and it is administratively and operasionally

feasible”

Page 46: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

30

Komponen pertama yang disebutnya sebagai public value

outcomes menunjuk pada elemen baru dalam manajemen publik yang

membedakannya dengan administrasi publik klasik. Komponen kedua

memiliki karakter lebih politik, yang berhubungan dengan legitimasi

eksistensial organisasi yang berasal dari lingkungan di sekitarnya, yang

disebutnya sebagai the authorizing environment. Komponen ketiga yang

disebutnya sebagai kapasitas operasional organisasi (operational capacity)

memiliki karakter lebih sebagai manajemen. Dengan demikian, ketiga

komponen tersebut merupakan perpaduan antara sisi politik dan sisi

manajemen. Ketiga komponen itulah yang disebut sebagai segitiga

strategis (strategic triangle), yang secara visual dapat dilihat pada gambar

di bawah.

Manajemen publik harus membawa ketiga komponen segitiga

strategis itu berada dalam satu irama yang padu, tidak boleh ada salah satu

unsur atau lebih menjadi pembentuk nada sumbang dalam bahasa yang

digunakan oleh Moore. Lebih lanjut dan selaras mengenai segitiga

strategis dalam anzhog edu “What is Public Value”, segitiga strategis dapat

dijelaskan sebagai berikut;

Page 47: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

31

Gambar 2.1

Strategic Triangle

Sumber: Moore (1995)

1. Public value outcome (Menciptakan nilai publik)

Dasar pemikiran bahwa jika peran sektor swasta adalah

menciptakan nilai swasta, kemudian berarti bahwa sektor publik harus

menciptakann nilai publik. Dalam perusahaan swasta, manajer

diharapkan memiliki ide tentang bagaimana menciptakan nilai untuk

organisasi mereka. Rencana untuk menentukan nilai publik membentuk

tingkat pertama dari apa yang disebut segitiga strategis, alat manajemen

strategis dimana manajer sektor publik dapat mengecek tingkat mana

mereka dilibatkan dalam aktivitas yang dapat bernilai, disahkan dan

dapat dilaksanakan. Singkatnya, manajer publik harus mengetahui

apakah sebuah program perlu dilaksanakan atau tidak. Tingkat ini

berkaitan erat dengan tujuan, maksud, misi dan target dari sebuah

program.

2. The authorizing environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

Kedua adalah bagaimana seorang manajer publik memperoleh

legitimasi dan dukungan. Setelah memutuskan nilai publik, kebutuhan

berikutnya adalah untuk memiliki pengesahan dari lingkungan yang

terdiri dari para pengambil keputusan dan dukungan dari mitra lain di

luar organisasi. Singkatnya manajer publik harus mengetahui apakah

sebuah program dapat dijalankan atau tidak. Tingkat ini berkaitan erat

dengan persetujuan dan dukungan.

Public Value

Outcomes

The Authorizing

Environment

Operational

Capacity

Page 48: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

32

3. Operational capacitiy (Kapasitas operasional)

Tingkat ketiga adalah manajer publik harus memastikan dia

memiliki cukup kapasitas operasional untuk melaksanakan rencana atau

program yang telah disahkan. Manajer publik harus mengetahui batas

organisasi mereka sendiri karena semakin besar kapasitas operasional

yang dimiliki akan mampu memperbesar nilai atau manfaat kepada

sasaran. Manajer publik harus mengetahui apakah organisasi mampu

melaksanakan program atau rencana tersebut. Tingkat ini berkaitan

dengan pegawai, kemampuan pegawai, teknologi, dan infrastuktur.

Tidak ada manfaatnya jika manajer tidak mampu mengendalikan

ketiganya. Setidaknya hanya akan menghasilkan kinerja yang kurang

optimal. Hal yang dibutuhkan bukanlah mengelola salah satu atau hanya

sebagian dari ketiga elemen tersebut. Kepemilikan pada ketiganya

merupakan sebuah keharusan, bukan pilihan yang dapat ditawar atau

dinegosiasikan.

Ketika organisasi bisa memastikan nilai publik yang hendak

dihasilkan, rumusan itu hanya akan berhenti sebagai rencana ketika tidak

mendapatkan dukungan politik yang memadai, apalagi jika ternyata

organisasi tidak memiliki kapasitas yang dibutuhkan untuk

mengeksekusinya. Demikian pula jika terjadi sebaliknya. Ketika

manajemen berhasil menggalang dukungan politik dan di saat yang sama

juga membangun kompetensi, hasil yang optimal tidak akan dicapai jika

tidak mengetahui dengan pasti makna esensial yang hendak dihasilkan.

Jika kompetensi tidak dimiliki, sementara dua komponen yang lain dapat

diraih, organisasi hanya akan bekerja dengan kinerja untuk kurun waktu

yang relative pendek. Rumusan tujuan eksistensial, manajemen politik,

(poitical management), dan manajemen operasional (operational

Page 49: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

33

management) merupakan tiga kaki segitiga penopang berdiri tegaknya

bangunan. Jika salah satu kaki tidak tersedia, bangunan segitiga tidak akan

berdiri tegak. Kalaulah dipaksakan, bangunan tidak akan bertahan lama,

rentan terhadap guncangan badai, apalagi badai politik.

Perhatian tidak boleh hanya diarahkan hanya pada salah satu arah

atau sebagian dimensi saja. Jika dibuat ringkas, konsep segitiga strategis,

Moore akan menjadikan manajer organisasi publik memberikan;

“… attention outward, to the value of the organization’s production,

upward, toward the political definition of value, and downward and

inward, to the organization’s current performance.” (perhatian ke luar,

terhadap nilai produksi organisasi, ke atas, terhadap definisi nilai politik,

dan ke bawah dan ke dalam, terhadap kinerja organisasi saat ini)

2.1.4 Pluralisme

A. Definisi Pluralisme

Pluralisme dalam Dahlan (1994:604) berasal dari kata plural dan

isme, plural yang berarti banyak (jamak), sedangkan isme berarti paham.

Jadi pluralism adalah suatu paham atau teori yang menganggap bahwa

realitas itu terdiri dari banyak substansi. Dalam perspektif ilmu sosial,

pluralism yang meniscayakan adanya diversitas dalam masyarakat

memiliki dua wajah, konsesus dan konflik. Konsensus mengandaikan

bahwa masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda itu

akan survive (bertahan hidup) karena para anggotanya menyepakati hal-

hal tertentu sebagai aturan bersama yang harus ditaati, sedangkan teori

konflik justru memandang sebaliknya bahwa masyarakat yang berbeda-

beda itu akan bertahan hidup karena adanya konflik. Teori ini tidak

Page 50: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

34

menafikkan adanya keharmonisan dalam masyarakat. Keharmonisan

terjadi bukan karena adanya kesepakatan bersama, tetapi karena adanya

pemaksaan kelompok kuat terhadap yang lemah.

Sedangkan menurut Sumbulah (2010), Pluralitas merupakan

realitas sosiologi yang mana dalam kenyataannya masyarakat memang

plural. Plural pada intinya menunjukkan lebih dari satu dan isme adalah

sesuatu yang berhubungan dengan paham atau aliran. Dengan demikian

pluralisme adalah paham atau sikap terhadap keadaan majemuk atau

banyak dalam segala hal diantaranya sosial, budaya, politik dan agama.

Pluralisme agama bisa dipahami dalam tiga sudut pandang. Pertama, sosial

yaitu semua agama berhak untuk ada dan hidup artinya semua umat

beragama sama-sama belajar untuk toleran, dan menghormati iman atau

kepercayaan dari setiap penganut agama. Kedua, etika atau moral yaitu ‚

semua umat beragama memandang bahwa moral atau etika dari masing-

masing agama bersifat relatif dan sah apabila umat beragama menganut

pluralisme agama dalam nuansa etis, maka didorong untuk tidak

menghakimi penganut agama lain. Ketiga teologi filosofis yaitu, agama-

agama pada hakekatnya setara, sama-sama benar dan sama

menyelamatkan artinya semua agama menuju pada Ketuhanan Yang Maha

Esa.

Page 51: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

35

Pluralisme dalam “Embracing Commonwealth Values in Youth

Development” is a state of society in which members of diverse ethnic,

racial, religious, or social groups maintain an autonomous participation

in and development of their traditional culture or special interest, within

the confines of a common civilisation. In a pluralist society, no one group

or characteristic totally dominates social organisation because all groups

have to act as if they value and accept diversity. In other words, pluralism

guards against totalitarianism and against tribalism, though not against

tribes asserting their separate identities, providing that they accept the

equal value of other tribal cultures. Dalam “Healey, Diversity and Society:

Race, Ethinicity, and Gender” tahun 2014. Terdapat dua tipe pluraslime,

yakni;

a. Cultural pluralism exist when groups have not acculturated and each

maintains its own identity. (pluralisme budaya ada ketika kelompok

tidak berakulturasi dan masing-masing mempertahankan identitasnya

sendiri)

b. Structural pluralism exist when a group has acculturated but not

integrated. (Pluralisme struktural ada ketika sebuah kelompok

berakulturasi tapi tidak terintegrasi)

Diagram 2.1

Konsep Pluralisme

Sumber: Healey (2014)

Page 52: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

36

B. Ancaman Terhadap Pluralisme

Menurut International Herald Tribun “Indonesia’s rising religious

intolerance” (2012) dalam “Indonesia: Pluralism in Peril, the rise of

religious intolerance across the archipelago” (2014) , Indonesia, the

world’s largest Muslim-majority nation, has a long tradition of pluralism,

freedom of religion or belief, and inter-religious harmony, and is widely

respected around the world for its successful transition from authoritarian

rule to democracy. Rising religious intolerance, however, threatens to

destroy these achievements, and poses a threat not only to the country’s

religious minorities but to all Indonesians who value democracy, human

rights, peace and stability.

1. Proxy War

Dalam paparannya berjudul “Indonesia dan Peradaban Dunia,

Membangun Karakter Bangsa Guna Memperkuat Persatuan dan Kesatuan

Bangsa Menghadapi Proxy War” di Korem Maulana Yusuf Banten, 20 Juli

2017. Dr. Riswanda menyampaikan;

“Indonesia pada masa mendatang dinilai akan menghadapi rongrongan

yang beragam terhadap kedaulatannya. Rongrongan terhadap Kedaulatan

NKRI semakin berkembang sesuai situasi dan kemajuan teknologi, yakni

Proxy War. Tren Proxy War, yakni kedua pihak tidak saling berhadapan,

namun menggunakan pihak ketiga untuk mengalahkan musuh. Pemain

Proxy War mampu mengorganisasi sebuah konfrontasi antar dua kekuatan

dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari kontak secara

langsung. Dengan alasan mengurangi resiko konflik langsung yang

berakibat kehancuran fatal biasanya, pihak ketiga yang bertindak sebagai

pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bias nonstate

(bukan negara). Aktornya dapat berupa LSM, media massa, ormas,

kelompok masyarakat, atau perorangan. (Pengamat Militer, Susaningtyas

Kertopati dalam KOMPAS, 2014)

Page 53: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

37

2. Konflik

Konflik dalam Elly (2011;345) merupakan gejala sosial yang serba

hadir dalam kehidupan sosial, sehingga konflik bersifat inheren artinya

konflik akan senantiasa ada dalam setiap ruang dan waktu, dimana saja dan

kapan saja. Dalam pandangan ini, masyarakat merupakan arena konflik atau

arena pertentangan dan integrasi yang senantiasa berlangsung. Oleh sebab itu,

konflik dan integrasi sosial merupakan gejala yang selalu mengisi setiap

kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya konflik dan integrasi

adalah adanya persamaan dan perbedaan kepentingan sosial. Di dalam setiap

kehidupan sosial tidak ada satu pun manusia yang memiliki kesamaan yang

persis, baik dari unsur etnis, kepentingan, kemauan, kehendak, tujuan dan

sebagainya. Dari setiap konflik ada beberapa diantaranya yang dapat

diselesaikan, akan tetapi ada juga yang tidak dapat diselesaikan sehingga

menimbulkan beberapa aksi kekerasan.

Kekerasan merupakan gejala tidak dapat diatasinya akar konflik

sehingga menimbulkan kekerasan dari model kekerasan yang terkecil hingga

peperangan. Istilah “konflik” secara etimologis berasal dari bahasa Latin

“con” yang berarti bersama dan “fligere” yang berarti benturan atau

tabrakan. Pada umumnya istilah konflik sosial dalam Irving (1998;156)

mengandung suatu rangkaian fenomena pertentangan dan pertikaian antar

pribadi melalui dari konflik kelas sampai pada pertentangan dan peperangan

internasional.

Page 54: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

38

2.1.5 Persatuan dan Bhinneka Tunggal Ika

Menurut WJS. Poerwadarminta (1987), Persatuan ialah gabungan

(ikatan, kumpulan dan sebagainya) dari beberapa bagian yang sudah

bersatu, sedangkan Kesatuan ialah ke-Esaan, sifat tunggal atau

keseutuhan. Dengan sebutan persatuan bangsa berarti gabungan suku-suku

bangsa yang sudah bersatu. Dalam hal ini, masing-masing suku bangsa

merupakan kelompok masyarakat yang memiliki ciri-ciri tertentu yang

bersatu. Penggabungan dalam persatuan bangsa, masing-masing bangsa

tetap memiliki ciri-ciri dan adat istiadat semula.

Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia diwujudkan dalam

semboyan pada lambang Negara Republik Indonesia yaitu ”Bhinneka

Tunggal Ika” yang keberadaannya berdasarkan pada PP No. 66 Tahun

1951, mengandung arti beraneka tetapi satu. Lengkapnya Bhinneka

Tunggal Ika berbunyi Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Dharmma

Mangrva. Hal tersebut merupakan kondisi dan tujuan kehidupan yang

ideal dalam lingkungan masyarakat yang serba majemuk.

2.1.6 Pemuda

Menurut Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 tentang

Kepemudaan, yang dimaksud dengan Pemuda adalah Pemuda adalah

warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan

perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.

Sedangkan Pemberdayaan Pemuda adalah Pemberdayaan pemuda adalah

kegiatan membangkitkan potensi dan peran aktif pemuda.

Page 55: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

39

2.1.7 Kirab Pemuda

Merujuk kepada petunjuk pelaksanaan Kirab Pemuda, Kirab

Pemuda adalah pawai (perjalanan napak tilas) kebhinekaan dalam

mendirikan dan membangun NKRI, yang dilaksanakan oleh WNI berusia

16-30 tahun (Undang-undang No. 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan),

dengan melintasi seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan ini merupakan

kegiatan yang dikemas dengan kekinian, kreatif, patriotik, gembira,

massal, kompetitif, dan tak terlupakan. Kegiatan ini diharapkan menjadi

sarana tepat untuk memfasilitasi para pemuda agar dapat meningkatkan

kreativitas, kapasitas, kemandirian, daya saing, dan nilai patriotisme,

sehingga dapat membangkitkan semangat nasionalisme untuk membangun

bangsa, menjaga kebhinnekaan, persatuan dan kedaulatan NKRI. Kirab

pemuda mempunyai Maksud, Tujuan, Sasaran, Output dan Outcome

sebagai berikut;

A. Maksud

1. Memberikan wahana kebhinekaan, kebebasan, persamaan,

persaudaraan, dan persatuan pada masyarakat (khususnya pemuda)

melalui kegiatan yang kreatif, patriotik, gembira, massal, kompetitif,

dan tak terlupakan (unforgettable/memorable);

2. Menjadikan pemuda sebagai motor pemersatu dan penyebar jiwa

toleransi, hormat, dan menghargai segala perbedaan (kebhinekaan) di

masyarakat;

Page 56: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

40

3. Menjadikan kreativitas pemuda sebagai penjaga kebhinekaan budaya

bangsa;

4. Menyelenggarakan kegiatan yang kreatif, menarik, menyenangkan, dan

bermanfaat;

5. Meningkatkan partisipasi dan menggali potensi pemuda dalam

mengembangkan inovasi dan kreativitas untuk mendukung

pembangunan nasional.

B. Tujuan

1. Meningkatnya persatuan pemuda dengan tingginya penghormatan

tehadap kebhinekaan;

2. Menjadikan kreativitas sebagai solusi terhadap penyikapan atas

kebhinekaan untuk memperkokoh persatuan dan kemajuan bangsa;

3. Menjadikan semangat patriotisme sebagai cara meningkatkan kecintaan

pemuda terhadap NKRI.

C. Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini ialah pemuda baik perorangan maupun

perwakilan dari organisasi, komunitas, dan pelajar/mahasiswa di setiap

daerah (provinsi) yang mengikuti kegiatan Kirab Pemuda 2017.

D. Output

1. Sejumlah 72 orang yang terdiri dari 34 peserta pria dan 34 peserta

wanita dari 34 Provinsi (1 orang pria dan 1 orang wanita dari setiap

Page 57: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

41

provinsi), dan 4 peserta dari pemuda perwakilan organisasi kepemudaan

keagamaan yang mencerminkan keberagaman yang ada di Jakarta, yang

berhasil dibina sebagai Pemuda Peserta Inti kegiatan Kirab Pemuda

2017.

2. Sejumlah 1 (satu) juta pemuda sebagai penerima manfaat baik langsung

maupun tak langsung dalam memeriahkan kegiatan Kirab Pemuda

2017.

E. Outcome

1. Meningkatnya efektivitas pelayanan kepemudaan melalui fasilitasi

pemberdayaan pemuda di bidang kreativitas, kemandirian, dan daya

saing.

2. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam bidang kreativitas yang

meliputi seni, budaya, ekonomi kreatif, kegiatan kepemudaan, program

prioritas Kementerian Pemuda dan Olahraga dan kegiatan pemberdayaan

pemuda lainnya;

3. Meningkatnya kader pemuda Indonesia yang memiliki semangat

patriotisme, melalui pengembangan kepemimpinan dan kepeloporan,

kewirausahaan dan penghormatan terhadap persatuan dan kesatuan serta

kebhinekaan Indonesia;

4. Meningkatnya kader pemuda Indonesia yang memiliki kepedulian

terhadap kemanusiaan, lingkungan, kebersihan, dan kesehatan;

5. Tumbuhnya semangat revolusi mental pada kader pemuda Indonesia.

Page 58: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

42

Kegiatan Kirab Pemuda 2017 terdiri dari kegiatan inti dan kegiatan

pendukung. Kegiatan ini dilakukan di 34 provinsi dan 100 Kabupaten/Kota

seluruh Indonesia dimulai dari Miangas-Sabang dan Rote-Merauke.

Kegiatan di tiap provinsi dilakukan selama 3 hari 2 malam dimulai dengan

penyambutan dari provinsi. Peserta inti kegiatan Kirab Pemuda yang akan

mengelilingi Indonesia berjumlah 72 orang yang terdiri dari delegasi tiap

dinas pemuda dan olahraga tingkat provinsi sebanyak 2 orang (1 laki laki

dan 1 perempuan) serta 4 orang perwakilan dari organisasi keagamaan.

Peserta inti akan melakukan Kirab Pemuda di seluruh provinsi

secara terpisah menjadi 2 zona, zona 1 yang dimulai dari Miangas-Sabang

(Indonesia bagian Barat) dan zona 2 yang dimulai dari Rote-Merauke

(Indonesia bagian Timur). Peserta pendukung lainnya yang dimaksud dalam

Petunjuk Pelaksanaan Kirab Pemuda 2017 adalah pemuda yang berada di

tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang menjadi titik singgah Kirab

Pemuda 2017. Kegiatan Kirab Pemuda 2017 terdiri dari kegiatan inti dan

kegiatan pendukung. Kegiatan ini dilakukan di 34 provinsi seluruh

Indonesia. Kegiatan di tiap provinsi dilakukan selama 3 (tiga) hari 2 (dua)

malam dimulai dengan penyambutan dari provinsi. Diawali dengan

penyambutan dan serah terima simbol Kirab Pemuda 2017 dari provinsi

sebelumnya diiringi oleh kesenian daerah dan marching band serta

pengarakan peserta inti Kirab Pemuda 2017.

Page 59: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

43

F. Kegiatan inti terdiri atas:

1. Kegiatan di Bidang Kepesertaan Kirab, Konsolidasi, dan Deklarasi

Pemuda. Pemilihan dan pembekalan pemuda kebhinekaan (masing-

masing provinsi 2 pemuda, pria-wanita, yang sehat jasmani-rohani,

memiliki jiwa patriotik, mandiri, berdaya saing, dan penuh ide-ide

kreatif dan menginspirasi (inspiring).

2. Kegiatan di Bidang Pawai dan Gelar Seni Budaya. Kegiatan iring-

iringan kirab pemuda dan pagelaran seni dan budaya selama berada di

lokasi titik singgah di 34 provinsi.

3. Kegiatan di Bidang Festival dan Kompetisi Film Pendek Pemuda.

Penyelenggaraan festival film dan coaching clinic di setiap lokasi titik

singgah di 34 provinsi. Festival film menampilkan film-film

dokumenter, fiksi, layar lebar untuk meningkatkan apresiasi pemuda

dan masyarakat terhadap industri kreatif bidang film. Kompetisi film

pendek untuk pemuda berusia 16 - 30 tahun dilaksanakan di lokasi

puncak acara Kirab Pemuda 2017. Film pendek fiksi yang

dikompetisikan bertemakan kebhinekaan dan persatuan Indonesia

dengan durasi film 10 menit, kemudian dilakukan pengunggahan video

melalui YouTube dengan kualitas HD. Promosi dan sosialisasi acara

dimulai sebelum hari H. Kamera yang disarankan EOS 60D, 70D, dan

700D dengan tim juri dari internal dan eksternal Kementerian Pemuda

dan Olahraga.

Page 60: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

44

4. Kegiatan di Bidang Festival dan Kompetisi Band Indie Pemuda.

Kompetisi band indie dilakukan di seluruh titik singgah 34 provinsi

yang diikuti oleh pemuda. Setiap grup band mempertunjukkan live

performace (1 lagu mars pemuda, 1 lagu bebas) dengan durasi 10 menit.

Selain itu, system recording (mengirim contoh demo live/recording

kepada panitia penyelenggara) dengan penilaian 60% recording, 40%

live performance. Di bidang ini juga dilakukan festival yang

menampilkan grup band musik indie pemuda di masing-masing daerah.

5. Kegiatan di Bidang Pameran dan Gelar Karya Pemuda Kreatif. Kegiatan

berupa pameran pemuda kreatif di bidang grafika, IT Lunak, IT keras,

fashion, kuliner, kriya, musik dan film, disertai dengan workshop dan

talkshow kreativitas pemuda dengan jumlah peserta yang diharapkan

10.000 orang, dan pemberian sertifikasi pada pemuda peserta kirab dan

pendukung.

6. Kegiatan di Bidang Bakti Sosial dan Lingkungan. Bakti sosial dan

lingkungan peserta kirab (untuk masyarakat di lingkungan setempat)

adalah kegiatan membersihkan lingkungan, menanam pohon,

menginisiasi/mendirikan fasilitas untuk kreativitas pemuda, berkunjung

ke komunitas pemuda, komunitas kreatif, sekolah, taman baca, dan

kunjungan rehabilitasi narkoba pada pemuda. Selain itu juga

berpartisipasi dalam penyediaan kebutuhan dasar masyarakat misalnya

air bersih, bahan makanan, mendukung promosi potensi wisata lokal dan

Page 61: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

45

produk unggulan, serta berkolaborasi dengan kelompok pemuda di lapas

untuk menampilkan kreativitas pemuda.

7. Kegiatan di Bidang Pemuda Membaca Kitab Suci. Kegiatan Pemuda

Membaca Kitab Suci dengan tema “Membumikan Kitab Suci”

dilaksanakan di setiap titik singgah di 34 provinsi dan dipusatkan di

Alun-Alun/GOR/rumah ibadah. Peserta yang hadir diharapkan

berjumlah lima ribu orang.

8. Kegiatan Gelar Karya Kreasi Busana Muslim. Kegiatan yang

merupakan perpaduan antara pameran dan fashion show busana

muslimah pemuda yang dilakukan di titik singgah 34 provinsi.

Dilakukan kompetisi di titik singgah Pulau Jawa, yaitu Jawa Tengah,

Jawa Timur, DI Yogyakarta. Kreasi busana muslimah dapat berupa

kerudung, baju muslim, selendang, dan bentuk kreasi busana muslim

lainnya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk bahan pertimbangan dalam penelitian ini, peneliti mencantumkan

hasil penelitian terdahulu yang pernah penulis baca untuk dijadikan referensi dalam

penelitian ini. Penelitian terdahulu ini bermanfaat dalam mengolah atau

memecahkan masalah yang timbul dalam Strategi Program Kirab Pemuda di

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Walaupun fokus dan

lokusnya tidak sama persis tetapi sangat membantu peneliti menemukan sumber-

sumber pemecahan masalah dalam ranah Strategi Program pemerintah. Di bawah

ini adalah hasil penelitian yang peneliti jadikan referensi.

Page 62: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

46

Penelitian terdahulu yang dijadikan referensi yakni berjudul “Strategi

pemerintah daerah dalam pengembangan kawasan wisata muara kabupaten tapanuli

utara provinsi sumatera utara tahun 2015” yang disusun oleh Benni Olan Hutapea

di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Kesamaan yang dimiliki

dengan penelitian tersebut adalah fokus yang digunakan yakni fokus strategi, dan

juga menganalisis strategi satuan kerja pemerintahan. Hasil dari penelitian tersebut

adalah dalam upaya pengembangan kawasan wisata Muara kabupaten Tapanuli

Utara Tahum 2015, Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

kabupaten Tapanuli Utara telah melakukan upaya dan program mengacu pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2014-2019. Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan kabupaten Tapanuli Utara telah melaksanakan program ataupun

strategi dalam pengembangan kawasan wisata Muara, namun program-program

yang telah direncanakan tidak semua terealisasi, kurangnya dana dan minimnya

pihak ketiga dalam menanamkan modal menjadi salah satu penyebab kurang

maksimalnya pengembangan kawasan wisata Muara.

Adapun penelitian lain yang peneliti jadikan refrensi adalah Skripsi atas

nama Murni Agustini yang berjudul Strategi Pemerintah Kota Cilegon menuju

Cilegon Smart City Tahun 2017, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Untirta.

Dalam skripsi tersebut, teori yang digunakan adalah teori SOAR yang disandingkan

dengan Konsep Smart City. Kesamaan dengan skripsi yang sedang dikerjakan oleh

peneliti adalah disandingkannya teori strategi dengan konsep lain, pada penelitian

ini peneliti menyandingkan teori segitiga strategis dengan konsep pluralism.

Page 63: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

47

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka Berfikir menurut Sugiyono (2009) merupakan model konseptual

tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Untuk mengetahui bagaimana alur

berfikir peneliti dalam menjelaskan permasalahan penelitian, maka dibuatlah

kerangka berfikir sebagai berikut:

Page 64: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

48

Gambar 2.2

Kerangka Berfikir

Strategic Triangle

Sumber: Peneliti, diadapsi dari Moore (1995)

Masalah:

1. Tidak optimalnya target penyebaran manfaat program dengan realisasi di lapangan pada

beberapa titik singgah.

2. Terdapat beberapa daerah yang tidak melakukan rangkaian kegiatan inti Kirab Pemuda.

3. Beberapa peserta inti Kirab Pemuda 2017 menyatakan bahwa program Kirab Pemuda

di beberapa titik singgah hanya bersifat seremonial dan monoton.

4. Tidak adanya tindaklanjut dari ukuran yang ditentukan selain realisasi penyerapan

anggaran.

Sumber: Peneliti, 2018

5.

Gambaran Strategi Program Kirab Pemuda dalam Rangka

Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan Terhadap

Pluralisme di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik

Indonesia

Page 65: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

49

Dengan kerangka berfikir diatas, maka menurut penulis perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dan mengidentifikasi hal-hal yang

berkaitan dengan fenomena tersebut, dan pada akhirnya diharapkan hasil yang

diperoleh dapat membantu mendeskripsikan secara jelas perihal segitiga strategis

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dalam meningkatkan peran

aktif pemuda melalui program Kirab Pemuda.

2.4 Asumsi Dasar

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, peneliti mengajukan asumsi dasar

bahwa segitiga strategis program Kirab Pemuda dalam rangka meningkatkan

persatuan dan penghormatan terhadap pluralisme di Kementerian Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia belum berjalan sesuai tujuan yang telah ditetapkan.

Maka dari itu peneliti akan melakukan penelitian terkait segitiga strategi program

Kirab Pemuda dalam rangka meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dengan

menggunakan teori Strategic Triangle dari Moore (1995) yang dikaitkan dengan

konsep pluralisme agar sesuai dengan masalah-masalah yang telah teridentifikasi

sebelumnya.

Dengan menggunakan teori ini peneliti berusaha untuk mendapatkan

gambaran tentang segitiga strategis program Kirab Pemuda dalam rangka

meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap pluralisme di Kementerian

Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Peneliti menggunakan teori tersebut

karena teori tersebut mencakup aspek-aspek yang tidak dapat dipisahkan satu sama

lain. Dengan menggunakan teori strategic triangle, peneliti akan mencari gambaran

Page 66: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

50

yang lengkap tentang apa sebenernya yang menjadi tujuan, misi, target dan maksud

dari program Kirab Pemuda yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia. Dilihat dari berbagai masalah yang telah dipaparkan

pada latar belakang masalah penelitian, peneliti mengaitkan dimensi ini dengan

konsep pluralisme agar lebih mengetahui secara mendalam tentang mengapa

persatuan dan pluralisme menjadi sorotan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga

Republik Indonesia.

Pada dimensi yang kedua dari teori ini, yakni Authorizing Environment,

peneliti akan mendalami perihal legitimasi dan dukungan yang diberikan oleh pihak

lain di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Hal

tersebut dirasa perlu mengingat bahwa program Kirab Pemuda merupakan program

yang besar dan mengkonsumsi anggaran sampai Rp 41.000.000.000,-. Sedangkan

pada dimensi ketiga yaitu Operational Capacity, peneliti akan mencari tahu tentang

kesiapan kapasitas pegawai dan peserta untuk mencapai tujuan dari program

tersebut. Termasuk di dalamnya mengenai teknologi apa yang digunakan serta

adakah hambatan dari segi infrastruktur yang menyebabkan tidak tercapainya

tujuan program.

Ketiga komponen dalam strategic triangle, menurut Moore (1995),

merupakan satu kesatuan yang harus diperhatikan oleh manajer publik terkait

dengan program yang akan diselenggarakan. Oleh sebab itu, peneliti akan

menggunakan teori tersebut untuk memahami secara utuh dan mendapatkan

gambaran strategi program sebagai output dari penelitian. Selain itu, mengingat

bahwa program Kirab Pemuda merupakan program besar yang berbentuk roadshow

Page 67: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

51

(napak tilas) di berbagai tempat di Indonesia. Teori ini peneliti anggap sebagai teori

yang paling tepat karena penelitian ini tidak bertujuan untuk mengukur

keberhasilan strategi program Kirab Pemuda, melainkan untuk mengetahui secara

mendalam gambaran segitiga strategis program Kirab Pemuda yang digunakan oleh

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Page 68: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

52

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul Segitiga Strategis

Program Kirab Pemuda dalam Rangka Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan

Terhadap Pluralisme di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ini

adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan

dan Taylor (2010) dalam Fuad dan Nugroho (2014:54) Metode penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif bermaksud untuk mendalami dan menghayati suatu

obyek. Mengidentifikasi metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang

dan perilaku yang dapat diamati, dan pendekatan ini diarahkan pada latar dan

individu tersebut secara holistic (utuh).

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian ditetapkan agar penelitian dapat terlaksana dengan batasan

yang jelas dan hasil analisa yang mendalam. Dengan itu maka, fokus penelitian

diharapkan dapat memudahkan peneliti untuk mengkaji secara tepat masalah-

masalah yang hendak diteliti, yaitu mengenai “Segitiga Strategis Program Kirab

Pemuda dalam Rangka Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan Terhadap

Pluralisme di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia”.

Fokus penelitian didasarkan pada pemaparan yang terdapat pada latar

belakang masalah, dimana dijabarkan secara ringkas dalam identifikasi masalah.

Page 69: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

53

Adapun, fokus dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan secara mendalam,

Segitiga Strategis Program Kirab Pemuda dalam Rangka Meningkatkan Persatuan

dan Penghormatan Terhadap Pluralisme di Kementerian Pemuda dan Olahraga

Republik Indonesia.

3.3 Lokasi Penelitian

Locus penelitian ini terletak di Ibukota Indonesia yakni Provinsi DKI

Jakarta, Kota Jakarta Pusat, tepatnya di Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas

Pemuda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan

Olahraga Republik Indonesia. Peneliti tertarik mengambil lokasi penelitian karena

menurut peneliti peran pemuda masih belum optimal khususnya di masa-masa yang

perlu mengedepankan persatuan dan penghormatan terhadap pluralisme di

Indonesia.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Dalam penelitian ini,peneliti akan melakukan penelitian yang

berkaitan dengan Segitiga Strategis Program Kirab Pemuda dalam Rangka

Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan Terhadap Pluralisme di

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.. Adapun teori yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teori strategic triangle atau segitiga

strategis Moore, menjelaskan terdapatnya tiga komponen yang harus

diperhatikan oleh seorang manajer publik agar program berjalan sesuai

tujuan yaitu:

Page 70: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

54

1. Public value outcomes (Menciptakan nilai publik)

Dasar pemikiran bahwa jika peran sektor swasta adalah menciptakan

nilai swasta, kemudian berarti bahwa sektor publik harus menciptakann

nilai publik. Dalam perusahaan swasta, manajer diharapkan memiliki ide

tentang bagaimana menciptakan nilai untuk organisasi mereka. Rencana

untuk menentukan nilai publik membentuk tingkat pertama dari apa yang

disebut segitiga strategis, alat manajemen strategis dimana manajer sektor

publik dapat mengecek tingkat mana mereka dilibatkan dalam aktivitas

yang dapat bernilai, disahkan dan dapat dilaksanakan. Singkatnya, manajer

publik harus mengetahui apakah sebuah program perlu dilaksanakan atau

tidak. Tingkat ini berkaitan erat dengan tujuan, maksud dan misi dari sebuah

program.

2. The authorizing environtment (Legitimasi dan dukungan lingkungan).

Kedua adalah bagaimana seorang manajer publik memperoleh

legitimasi dan dukungan. Setelah memutuskan nilai publik, kebutuhan

berikutnya adalah untuk memiliki pengesahan dari lingkungan yang terdiri

dari para pengambil keputusan dan dukungan dari mitra lain di luar

organisasi. Singkatnya manajer publik harus mengetahui apakah sebuah

program dapat dijalankan atau tidak. Tingkat ini berkaitan erat dengan

persetujuan dan dukungan.

Page 71: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

55

3. Operational capacity (Kapasitas operasional).

Tingkat ketiga adalah manajer publik harus memastikan dia

memiliki cukup kapasitas operasional untuk melaksanakan rencana atau

program yang telah disahkan. Manajer publik harus mengetahui batas

organisasi mereka sendiri karena semakin besar kapasitas operasional yang

dimiliki akan mampu memperbesar nilai atau manfaat kepada sasaran.

Manajer publik harus mengetahui apakah organisasi mampu melaksanakan

program atau rencana tersebut. Tingkat ini berkaitan dengan pegawai,

kemampuan pegawai, teknologi, infrastuktur, dan relawan.

3.4.2 Definisi Operasional

Berdasarkan teori segitiga strategis, Moore (1999) berikut adalah

indikator dari 3 dimensi teori segitiga strategis:

1. Public value outcomes (Menciptakan nilai publik)

a. Memiliki tujuan program yang jelas dan terarah

b. Memiliki maksud program yang jelas dan terarah

c. Menetapkan sasaran program

d. Menetapkan misi dari program secara tepat

2. The authorizing environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

a. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

b. Mendapatkan dukungan dari pihak di luar organisasi

Page 72: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

56

3. Operational capacity (Kapasitas operasional)

a. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

b. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

c. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

d. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

3.5 Instrumen Penelitian

Irawan (2006) dalam Fuad dan Nugroho (2014) menjelaskan bahwa satu-

satunya instrumen terpenting dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri.

Peneliti mungkin menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan data seperti

tape recorder, video kaset, ataupun kamera. Tetapi alat-alat ini benar-benar

tergantung pada peneliti untuk menggunakannya. Peneliti sebagai instrument ini

(disebut “participant-observer”) disamping memiliki kelebihan-kelebihan, juga

mengandung beberapa kelemahan. Kelebihannya antara lain, pertama peneliti

dapat langsung melihat, merasakan, dan mengalami apa yang terjadi pada

objek/subjek yang ditelitinya. Dengan demikian peneliti lambat laun akan

“memahami” makna-makna apa saja yang tersembunyi di balik realita yang kesat

mata. Ini adalah salah satu tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian

kualitatif. Kedua, peneliti akan mampu menentukan kapan penyimpulan data telah

mencukupi, data telah jenuh, dan penelitian diberhentikan. Dalam penelitian

kualitatif pengumpulan data tidak dibatasi oleh instrument yang sengaja

membatasi penelitian pada variabel-variabel tertentu saja. Ketiga, peneliti dapat

langsung melakukan pengumpulan data, menganalisisnya, melakukan refleksi

Page 73: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

57

secara terus menerus, dan secara gradual “membangun” pemahaman yang tuntas

tentang sesuatu hal. Karena dalam penelitian kualitatif, peneliti memang

“mengkontruksi” realitas yang tersembunyi “tacit” di masyarakat.

Adapun kelemahan dimana peneliti sebagai instrument utama adalah

pertama, sungguh tidak mudah menjaga objektifitas dan neteralitas peneliti

sebagai peneliti. Keterlibatan subjek memang bagus dalam penelitian kualitatif.

Tapi jika tidak hati-hati peneliti akan secara tidak sadar mencampuradukan antara

data lapangan dengan hasil observasi dengan pikiran-pikiran sendiri. Kedua,

sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam menulis, menganalisis, dan

melaporkan hasil penelitian. Peneliti juga harus memiliki sensifitas dan “insight”

untuk menangkap symbol-simbol dan makna-makna yang tersembunyi. Lyotard

(1989) dalam Fuad dan Nugroho (2014:56) mengatakan “lantaran pengalaman

belajar ini sifatnya sangat pribadi, peneliti seringkali mengalami kesulitan untuk

mengungkannya dalam bentuk tertulis”. Ketiga, peneliti harus memiliki cukup

kesabaran untuk mengikuti dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi pada

objek/subjek yang ditelitinya. Dalam penelitian kualitatif, penelitian dianggap

telah selesai jika kesimpulan telah diambil dari hipotesis telah diketahui statusnya,

diterima atau ditolak.

3.6 Informan Penelitian

Dalam penelitian segitiga strategis program kirab pemuda dalam rangka

meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap pluralisme di Kementerian

Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, peneliti menggunakan Teknik

Page 74: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

58

purposive. Menurut Sugiyono (2005) dalam Fuad dan Nugroho (2014:58) teknik

purposive adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu

tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga

memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti. Maka yang

menjadi informan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.1

Daftar Informan

No Informan Keterangan

1. Asisten Deputi Bidang Peningkatan

Kreativitas Pemuda, Kementerian Pemuda

dan Olahraga RI

Key Informan

2. Kabid pada Asisten Deputi Bidang

Peningkatan Kreativitas Pemuda,

Kementerian Pemuda dan Olahraga RI

Secondary Informan

3. Kasubid pada Asisten Deputi Bidang

Peningkatan Kreativitas Pemuda,

Kementerian Pemuda dan Olahraga RI

Secondary Informan

4. BPP pada Asisten Deputi Bidang

Peningkatan Kreativitas Pemuda,

Kementerian Pemuda dan Olahraga RI

Secondary Informan

5. Sekretaris Asisten Deputi Bidang

Peningkatan Kreativitas Pemuda,

Kementerian Pemuda dan Olahraga RI

Secondary Informan

6. Perwakilan Organisasi Kepemudaan di

lingkungan Kementerian Pemuda dan

Olahraga RI

Secondary Informan

7. Pendamping Peserta Program Kirab Pemuda

Zona 1

Secondary Informan

8. Pendamping Peserta Program Kirab Pemuda

Zona 2

Secondary Informan

9. Ketua Peserta Program Kirab Pemuda Zona

1

Secondary Informan

Page 75: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

59

10. Ketua Peserta Program Kirab Pemuda Zona

2

Secondary Informan

11. Staf Protokoler Kemenko PMK Secondary Informan

12. Pemuda perwakilan masyarakat yang

terlibat Kirab Pemuda

Secondary Informan

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Denzin dan Lincoln (2009) dalam Fuad dan Nugroho (2014:59) pendapat

kaum kontruksionis memberikan pengertian bahwa peneliti social, melalui pola

interaksi tertentu, dapat mencipta realitas yang mengenapi ruang, tempat data-data

empiris dikumpulkan dan dianalisis. Di tempai inilah, praktik interpretif dari

penelitian kualitatif dapat diterapkan. Praktik inilah yang kemudian disebut metode

dan teknik memproduksi data-data empiris dan berbagai interpretasi teoritis

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan dari pada penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data demi keberlangsungan penelitian. Teknik yang

digunakan peneliti dalam pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a) Wawancara

Merupakan bentuk komunikasi antar 2 (dua) orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana,

2008;180). Wawancara dilakukan dengan cara mendapat berbagai informasi

Page 76: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

60

terkait masalah yang diajukan dalam penelitian, dan wawancara

dilakukukan pada informan yang dianggap menguasai penelitian.

Wawancara dilakukan dengan cara mempersiapkan terlebih dahulu

berbagai keperluan yang akan dibutuhkan yaitu tujuan informan, kriteria

informan, dan pedoman wawancara yang telah disusun dengan baik dan

dapat dipahami oleh peneliti.

b) Observasi

Merupakan bagian dari pengumpulan data. Dalam tradisi kualitatif,

data tidak dapat diperoleh dibelakang meja, tetangga, organisasi, dan

komunitas. Data yang diobservasi dapat berupa gambaran tentang perilaku,

sikap, tindakan, dan keseluruhan interaksi antar manusia. Metode observasi

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi non-

participant. Dalam hal ini, peneliti datang ke lokasi penelitian namun tidak

ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian.

c) Studi Dokumentasi

Merupakan pengumpulan data yang bersumber dari dokumen yang

resmi dan relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dokumen

tersebut dapat berupa tulisan, gambar, rekaman, atau lain sebagainya.

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1) Buku catatan,

2) Alat perekam suara, dan

3) Kamera

Page 77: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

61

3.7.1.1 Pedoman Wawancara

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

Teori Dimensi Indikator Pertanyaan

Segitiga

Strategis

(Moore, 1995)

Public value

outcomes

(Menciptakan nilai

publik)

1. Memiliki tujuan

program yang jelas

1. Apa tujuan dari program Kirab

Pemuda?

2. Bagaimana proses penetapan

tujuan program Kirab Pemuda?

3. Pertimbangan apa saja yang

dilakukan untuk menetapkan tujuan

program Kirab Pemuda?

4. Mengapa meningkatkan persatuan

dan penghormatan terhadap

pluralisme dijadikan tujuan program

Kirab Pemuda?

5. Apakah tujuan program yang

ditetapkan dirasa sudah tepat?

6. Sejauh mana tujuan tersebut

diukur?

2. Memiliki maksud

program yang jelas

1. Apa maksud dari program Kirab

Pemuda?

2. Bagaimana proses penetapan

maksud program Kirab Pemuda?

3. Pertimbangan apa saja yang

dilakukan untuk menetapkan maksud

program Kirab Pemuda?

3. Menetapkan

sasaran program

dengan tepat

1. Siapa sasaran dari program Kirab

Pemuda?

2. Pertimbangan apa yang dilakukan

dalam menetapkan sasaran?

3. Apakah manfaat dari program

Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

4. Menetapkan misi

program dengan

tepat

1. Apa misi dari program Kirab

Pemuda?

2. Bagaimana proses penetapan misi

program Kirab Pemuda?

3. apakah misi yang ditentukan sesuai

dengan kondisi sosial saat ini?

Page 78: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

62

The Authorizing

Environment

(Legitimasi dan

dukungan

lingkungan)

1. Mendapatkan

persetujuan dari

pengambil

keputusan

1. Apa landasan hukum pelaksanaan

program Kirab Pemuda?

2. Apakah program Kirab Pemuda

sudah mendapat legalitas yang sah?

2. Mendapatkan

dukungan dari

lingkungan

organisasi

1. Apakah program Kirab Pemuda

didukung oleh lingkungan organisasi?

2. Bagaimana bentuk dukungan yang

diberikan untuk program Kirab

Pemuda?

Operational Capacity

(Kapasitas

Operasional)

1. Memiliki

pegawai untuk

melaksanakan

program

1. Berapa jumlah pegawai yang

dimiliki?

2. Berapa jumlah panitia yang

disusun untuk program Kirab

Pemuda?

2. Menempatkan

pegawai sesuai

dengan kemampuan

1. Bagaimana proses penempatan

pegawai dalam program Kirab

Pemuda?

3. Mengetahui

lokasi pelaksanaan

program

1. Apakah infrastruktur lapangan

sudah diketahui sebelum menyusun

program?

4. Menggunakan

teknologi dalam

melaksanakan

program

1. Teknologi apa yang digunakan

dalam program Kirab Pemuda?

3.7.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan prosedur reduksi data, display (penyajian data), dan menarik

kesimpulan (verifikasi). Proses tersebut dijabarkan menurut Matthew B.

Milles dan A. Michael Huberman (1992) dalam Fuad dan Nugroho

(2014:64) yaitu sebagai berikut:

Page 79: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

63

Gambar 3.1

Teknik analisis data menurut Matthew B. Milles dan A. Michael Huberman

A. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data kasar

yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data

merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data

sedemikian rupa sehingga kesimpulan finalnya dapat ditarik dan

diverifikasi. Dalam hal ini peneliti melakukan reduksi data dimulai pada

saat pra riset yakni wawancara yang tidak berstruktur selanjutnya dilakukan

pencatatan dan mengolah data-data yang harus ditampilkan dan membuang

data-data yang tidak diperlukan sehingga peneliti dapat menjelaskan dan

memahami latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan penelitian.

Page 80: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

64

Reduksi data kemudian dilakukan pada hasil wawancara dengan

informan yang berkompeten yang memiliki kapasitas dan memahami

tentang strategi program kirab pemuda dalam rangka meningkatkan

persatuan dan penghormatan terhadap pluralisme di Kementerian Pemuda

dan Olahraga Republik Indonesia, data dari hasil wawancara terstruktur dan

tidak terstruktur kemudian dipilah agar dapat ditampilkan dengan baik

selanjutnya peneliti melakukan reduksi data kembali pada saat pembahasan

dan hasil.

B. Display (Penyajian Data)

Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data-data yang ada

kemudian dikelompokkan pada bagian atau sub bagian masing-masing.

Data yang disajikan disesuaikan dengan informasi yang didapat dari catatan

tertulis di lapangan. Misalnya data-data yang mendukung penelitian dari

hasil yang ada di lapangan yang didapat dengan melakukan wawancara dan

dokumentasi.

Dalam penelitian kali ini, data-data yang dianggap penting akan

dicantumkan sebagian pada hasil penelitian yang kemudian dianalisis

menggunakan teori yang ditentukan. Sehingga dalam penyajian data

memperoleh kesesuaian yang relevan dan dapat diterima dengan logika.

Kemudian dalam penyajian data, peneliti juga tetap mengacu pada panduan

penulisan karya ilmiah dengan memperhatikan ejaan bahasa yang

disempurnakan dan redaksional, sehingga mempermudah pembaca

Page 81: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

65

memahami penyajian data dan tidak menimbulkan tafsiran yang berbeda-

beda dari berbagai pihak. Sedangkan, secara lengkap hasil penelitian akan

dilampirkan pada bagian lampiran.

C. Verifikasi (Menarik Kesimpulan)

Penarikan kesimpulan dalam segitiga strategis program kirab

pemuda dalam rangka meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme di Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia,

dilakukan oleh peneliti dengan menjelaskan dan memaparkan terlebih

dahulu hasil penelitian kemudian dianalisis dengan teori yang telah

ditentukan, selanjutnya ditarik kesimpulan berdasarkan fenomena-

fenomena yang terjadi dengan kesesuaian teori yang digunakan. Kemudian

kesimpulan dijelaskan oleh peneliti dengan pemahaman peneliti terhadap

hasil penelitian dan analisis yang ditampilkan.

Menarik kesimpulan yang benar atau verifikasi hanyalah sebagian

dari satu kegiatan dalam konfigurasi yang utuh. Kesimpulan juga

diverifikasi selama penelitian berlangsung. Sebuah kenyataan ganda yang

terdapat di lapangan memungkinkan untuk terjadi. Oleh karena itu,

diperlukan kecermatan untuk dapat menarik kesimpulan yang benar-benar

utuh dan dapat diperkaya dengan melihat pada realita yang terjadi.

3.7.3 Uji Keabsahan Data

Triangulasi adalah usaha mengecek kebenaran data atau informasi

yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan

cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi pada saat

Page 82: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

66

pengumpulan dan analisis data. Patton dan Moleong dalam Fuad dan

Nugroho (1999) mengemukakan teknik triangulasi data dibedakan menjadi

empat macam, yaitu:

1) Triangulasi dengan sumber,

2) Triangulasi dengan metode,

3) Triangulasi dengan penyidik, dan

4) Triangulasi dengan teori.

Dalam penelitian ini peneliti tidak menggunakan semua jenis teknik

triangulasi, karena akan sangat sulit bagi peneliti untuk dapat melaksanakan

semua teknik tersebut. Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan

teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber disini peneliti akan

menanyakan beberapa sumber informan yang bertujuan untuk melihat

keselarasan antara informan satu dengan informan lainnya.

Pemahaman peneliti didasari pada pendapat Moleong dalam Fuad

dan Nugroho (1999) yang menyatakan bahwa : “triangulasi paling banyak

digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber”. Cara yang ditempuh

untuk pengujian validitas seperti ini menurut Patton dalam Nugroho (1999)

adalah sebagai berikut:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara;

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa

yang dikatakan secara pribadi;

c. Membandingkan apa yang dukatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu;

d. Membandingkan keadaan dan prespektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang yang memiliki latar belakang berlainan;

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berlainan.

Page 83: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

67

3.8 Jadwal Penelitian

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

Sumber: Peneliti, 2018

Page 84: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

68

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1 Deskripsi Lokasi

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia adalah salah

satu Kementerian pendukung pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia terletak di pusat Ibu

Kota Indonesia, Provinsi DKI Jakarta. Beralamat di Jalan Gerbang Pemuda

No. 3, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia. Kementerian Pemuda dan

Olahraga adalah kementerian yang membidangi urusan pemuda dan olahra.

Kementerian Pemuda dan Olahraga dipimpin oleh seorang Menteri Pemuda

dan Olahraga (Menpora) yang sejak tanggal 27 Oktober 2014 dijabat

oleh Imam Nahrawi.

Tonggak sejarah kelembagaan yang mengurusi pembangunan

kepemudaan dan keolahragaan sebenarnya sudah ada sejak masa awal

kemerdekaan Indonesia. Pada susunan Kabinet pertama yang dibentuk pada

tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat presidensial memiliki

Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro.

Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani berada di bawah Menteri

Pengajaran. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian

diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah

Page 85: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

69

kepemimpinan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14

November 1945.

Pada tahun 1999 - 2004 yakni pada masa Kabinet Persatuan

Nasional dan Kabinet Gotong Royong, Kementerian Pemuda dan Olahraga

dilebur pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sehingga

urusan pemuda dan olahraga hanya dikelola oleh struktur eselon I yaitu

Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda, dan Olahraga.

Ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyonoberkuasa, Kementerian Pemuda

dan Olahraga kembali dibentuk pada tahun 2004.

Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini tepatnya adalah bagian

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda yang dibawahi oleh Deputi

Pemberdayaan Pemuda. Terdapat 4 deputi di Kementerian Pemuda dan

Olahraga, yakni Deputi Pemberdayaan Pemuda, Deputi Pengembangan

Pemuda, Deputi Pembudayaan Olahraga dan Deputi Peningkatan Prestasi

Olahraga. Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda menjadi lokasi

penelitian karena merupakan sekretariat dari program yang akan diteliti yakni

program Kirab Pemuda.

Page 86: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

70

Gambar 4.1

Peta Wilayah Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik

Indonesia, (DKI Jakarta)

Sumber: Google Maps, 2018

4.1.2 Visi dan Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga RI

Visi:

Mewujudkan Kepemudaan dan Keolahragaan yang berdaya saing.

Visi Kementerian Pemuda dan Olahraga tahun 2010-2014 tidak

terlepas dari upaya mewujudkan Visi Pembangunan 2005-2025 yaitu

"Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur" dan melaksanakan

Misi Pembangunan Nasional 2005-2025 yaitu "Mewujudkan bangsa

Page 87: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

71

yang berdaya saing" sebagaimana tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025.

Berdaya saing dalam lingkup kepemudaan mengandung arti: "memiliki

kemampuan berkompetisi yang dihasilkan melalui pola pengaderan

dan peningkatan potensi pemuda secara terencana, sistematis, dan

berkelanjutan sesuai dengan metode pendidikan, pelatihan,

pemagangan, pembimbingan, pendampingan, serta pemanfaatan

kajian, kemitraan, dan sentra pemberdayaan pemuda yang terus-

menerus dikembangkan sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal

dalam menciptakan nilai tambah kepemudaan di berbagai bidang

pembangunan, serta peningkatan akhlak mulia dan prestasi pemuda

Indonesia di kancah kompetisi global."

Berdaya saing dalam lingkup keolahragaan mengandung arti:

"memiliki kemampuan berkompetisi yang dihasilkan melalui pola

pembinaan dan pengembangan pelaku, ketenagaan, pengorganisasian,

pendanaan, pola pelatihan, penghargaan, prasarana, dan sarana

olahraga secara berjenjang dan berkelanjutan sesuai dengan metode

penataran, pelatihan, penyuluhan, pembimbingan, pemasyarakatan,

perintisan, penelitian, uji coba, dan kompetisi yang telah menerapkan

manajemen dan iptek olahraga modern, serta pemanfaatan bantuan,

pemudahan, dan sentra keolahragaan sehingga dapat mencapai hasil

yang maksimal dalam kompetisi bertaraf regional atau internasional".

Page 88: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

72

Misi:

1. Meningkatkan kepemudaan potensi sumber dengan daya

memanfaatkan kemitraan lintas sektoral, antar tingkat

pemerintahan, untukdan mendukung pemberdayaan peningkatan

kemasyarakatan penyadaran pemuda wawasan, dan melalui

inventarisasi potensi, kapasitas keilmuan, kapasitas keimanan,

kreativitas, dan kemampuan berorganisasi pemuda sehingga

pemuda dapat meningkatkan partisipasi, peran aktif, dan

produktivitas dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan

negara;

2. Mewujudkan pemuda maju, berkarakter, berkapasitas, dan berdaya

saing melalui penyiapan pemuda kader sesuai karakteristik pemuda

yang memiliki semangat kejuangan, kesukarelaan, tanggung jawab,

dan ksatria serta memiliki sikap kritis, idealis, inovatif, progresif,

dinamis, reformis, dan futuristik tanpa meninggalkan akar budaya

bangsa Indonesia yang tercermin dalam kebhinnekatunggalikaan

untuk mendukung pengembangan kewirausahaan, kepeloporan,

pendidikan, dan kepemimpinan, kesukarelawanan pemuda di

berbagai bidang pembangunan, termasuk penugasan khusus bagi

pengembangan kepanduan/kepramukaan sebagai wadah

pengaderan calon pemimpin bangsa;

3. Meningkatkan potensi sumberdaya keolahragaan dengan

memanfaatkan kemitraan lintas sektoral, antar tingkat

pemerintahan, dan kemasyarakatan untuk mendukung pemassalan,

pembudayaan, serta pengembangan industri dan sentra-sentra

olahraga melalui pengenalan olahraga kepada keluarga, satuan

pendidikan, dan masyarakat luas sehingga masyarakat gemar

melakukan kegiatan olahraga atas kehendak sendiri serta

pemasyarakatan olahraga sebagai kebiasaan hidup sehat dan aktif

sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat

Page 89: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

73

sehingga masyarakat memperoleh tingkat kebugaran jasmani,

kesehatan, kegembiraan, dan hubungan sosial yang berkualitas; dan

4. Mewujudkan yang olahragawan berprestasi pada kompetisi

bertaraf regional dan internasional melalui peningkatan

kemampuan dan potensi olahragawan muda potensial dan

olahragawan andalan nasional secara sistematis, terpadu,

berjenjang, dan berkelanjutan serta pemanfaatan iptek olahraga

modern untuk mendukung pembibitan olahragawan berbakat dan

peningkatan mutu pelatih bertaraf internasional pada pembinaan

prestasi olahraga.

4.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas

Pemuda

Sebagai elemen dalam sebuah kementerian, pembagian tugas pokok dan

fungsi juga diatur dalam Permenpora 1516 tahun 2015 untuk menyokong visi

dan misi kementerian yang telah ditentukan. Asisten Deputi Peningkatan

Kreativitas Pemuda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 huruf f

Permenpora 1516 tahun 2015, mempunyai tugas melaksanakan perumusan

kebijakan, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, penyusunan

norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan

supervisi, dan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan

kebijakan di bidang peningkatan kreativitas pemuda. Adapun fungsi dari

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda adalah sebagai berikut;

a. Penyiapan perumusan kebijakan fasilitasi di bidang peningkatan

kreativitas pemuda;

b. Penyiapan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

peningkatan kreativitas pemuda;

Page 90: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

74

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang

peningkatan kreativitas pemuda;

d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

peningkatan kreativitas pemuda; dan

e. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kebijakan di

bidang peningkatan kreativitas pemuda.

4.1.4 Letak Geografis Lokasi Penelitian

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia terletak di pusat

Ibu Kota Indonesia, Provinsi DKI Jakarta. Beralamat di Jalan Gerbang Pemuda

No. 3, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia. Secara Administratif,

Kementerian Pemuda dan Olahraga masih merupakan bagian dari Kelurahan

Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta.

Adapun batas wilayah Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah sebagai

berikut;

a. Sebelah utara berbatasan dengan Gedung DPR/MPR Republik

Indonesia

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Stadion Gelora Bung Karno

c. Sebelah timur berbatasan dengan Studio TVRI

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Gelora

Page 91: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

75

4.2 Deskripsi Data

Dalam deskripsi data, sebelumnya peneliti akan mendeskripsikan secara

ringkas terkait program yang akan dibahas yakni program Kirab Pemuda yang

diselenggarakan oleh Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda,

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Berbeda dengan

pembahasan program pada BAB II, karena kali ini peneliti akan langsung

memfokuskan pembahasan mengenai program Kirab Pemuda secara ringkas.

Program Kirab Pemuda adalah pawai (perjalanan napak tilas) kebhinekaan

dalam mendirikan dan membangun NKRI, yang dilaksanakan oleh WNI berusia

16-30 tahun (Undang-undang No. 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan), dengan

melintasi seluruh provinsi di Indonesia. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang

dikemas dengan kekinian, kreatif, patriotik, gembira, massal, kompetitif, dan tak

terlupakan. Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana tepat untuk memfasilitasi para

pemuda agar dapat meningkatkan kreativitas, kapasitas, kemandirian, daya saing,

dan nilai patriotisme, sehingga dapat membangkitkan semangat nasionalisme untuk

membangun bangsa, menjaga kebhinnekaan, persatuan dan kedaulatan NKRI.

Tujuan dari dilaksanakannya program Kirab Pemuda adalah untuk

meningkatkan persatuan pemuda dengan tingginya penghormatan tehadap

kebhinekaan, menjadikan kreativitas sebagai solusi terhadap penyikapan atas

kebhinekaan untuk memperkokoh persatuan dan kemajuan bangsa, menjadikan

semangat patriotisme sebagai cara meningkatkan kecintaan pemuda terhadap

NKRI. Adapun sasaran dari kegiatan ini ialah pemuda baik perorangan maupun

Page 92: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

76

perwakilan dari organisasi, komunitas, dan pelajar/mahasiswa di setiap daerah

(provinsi) yang mengikuti kegiatan Kirab Pemuda 2017.

Setiap peserta diseleksi dengan tahap pengajuan nama nama pemuda oleh

dispora di tingkat provinsi. Setelah itu dilakukan seleksi administratif dan kemudian

dilakukan wawancara secara online antara peserta dengan pihak Kemenpora secara

langsung. Para peserta berjumlah 72 orang yang masing masing diwakili oleh satu

orang perempuan dan satu orang laki-laki dari setiap provinsi. Titik awal

keberangkatan dimulai di Jakarta dengan pembekalan peserta terlebih dahulu

selama 3 hari. Pemuda dibagi menjadi 2 grup yang masing masing akan melakukan

perjalanan dengan zona yang berbeda, zona 1 merupakan daerah daerah di

Indonesia bagian utara ke barat dan zona 2 melintasi Indonesia bagian selatan ke

barat. Semua tahap mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program

Kirab Pemuda berpusat atau bersekretariat pada Asisten Deputi Peningkatan

Kreativitas Pemuda, adapun struktur dari Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas

Pemuda adalah sebagai berikut;

Page 93: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

77

Sumber; Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

Page 94: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

78

4.2.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Deskripsi data penelitian merupakan penjelasan mengenai “data yang

telah didapatkan” selama proses penelitian di lapangan. Dalam penelitian ini

mengenai Segitiga Strategis Program Kirab Pemuda dalam rangka

meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap pluralism di Kementerian

Pemuda dan Olahraga RI menggunakan jenis dan analisis data menggunakan

pendekatan kualitatif. Dalam pendekatan kualitatif maka data yang diperoleh

berbentuk kata dan kalimat berdasarkan hasil wawancara dengan informan

penelitian, observasi lapangan serta studi dokumentasi yang relavan dengan

fokus penelitian.

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan

sejumlah informan penelitian yang memiliki informasi terkait permasalahan

yang sedang diteliti. Selain wawancara pengumpulan data juga dilakukan

melalui observasi langsung ke lokasi penelitian serta dokumentasi. Data

tersebut merupakan data – data yang berkaitan dengan hal yang diteliti. Hasil

pengumpulan data – data tersebut kemudian dianalisis menggunakan teknik

analisis data kualitatif sehingga data – data tersebut dapat menghasilkan suatu

pemahaman untuk mendeskripsikan hasil penelitian.

Data yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan melalui wawancara,

observasi dan dokumentasi dilakukan pengkodingan data untuk mendapatkan

tema dan pola serta diberi kode-kode pada aspek tertentu berdasarkan jawaban-

jawaban yang sama dan berkaitan dengan pembahasan permasalahan penelitian

Page 95: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

79

serta dilakukan kategorisasi. Dalam menyusun jawaban penelitian, untuk

mempermudah peneliti dalam melakukan pengkodingan, peneliti memberikan

kode pada aspek tertentu, yaitu:

a. Kode Q menunjukkan daftar pertanyaan.

b. Kode 𝐐𝟏, 𝐐𝟐, 𝐐𝟑, 𝐐𝟒, dan seterusnya menunjukkan daftar urutan

pertanyaan.

c. Kode I menunjukkan informan.

d. Kode 𝐈𝟏, 𝐈𝟐, 𝐈𝟑 dan seterusnya menunjukkan daftar informan yang

menjadi narasumber yang terlibat dalam program Kirab Pemuda

e. Kode P menunjukkan Peneliti.

Setelah pembuatan koding pada tahap pengkodingan data, langkah

selanjutnya adalah membaca keseluruhan data, dimaksudkan untuk

menunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan kembali

dalam narasi/laporan kualitatif. Pendekatan yang paling populer adalah dengan

menerapkan pendekatan naratif dalam menyampaikan hasil analisis.

Selanjutnya menginterpretasi atau memaknai data, mengajukan pertanyaan

seperti “bagaimana proses penetapan tujuan program kirab pemuda” akan

membantu peneliti mengungkap esensi dari suatu gagasan. Interpretasi juga

bisa berupa makna yang berasal dari perbandingan antara hasil penelitian

dengan informasi yang berasal dari literatur atau teori. Dalam hal ini, peneliti

menegaskan apakah hasil penelitiannya membenarkan atau justru menyengkal

informasi sebelumnya. Interpretasi/pemaknaan ini juga bisa berupa

Page 96: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

80

pertanyaan-pertanyaan baru yang perlu dijawab selanjutnya, pertanyaan-

pertanyaan yang muncul dari data dan analisis, dan buka dari hasil ramalan

peneliti.

Selanjutnya dengan triangulasi yaitu proses check dan recheck antara

sumber data dengan sumber data lainnya. Setelah semua proses analisis data

telah dilakukan peneliti dapat melakukan penyimpulan akhir. Kesimpulan

akhir dapat diambil ketika peneliti telah merasa bahwa data penelitian sudah

jenuh atau redundant, yakni ketika informasi yang disampaikan oleh

narasumber satu dan lainnya hanya menambah jumlah informasi dan tidak

menghasilkan informasi yang berbeda.

4.2.2 Deskripsi Informan

Pada bab sebelumnya mengenai metodologi penelitian, peneliti telah

menjelaskan dalam pemilihan informan penelitian, peneliti menggunakan

teknik Purposive. Adapun pihak – pihak yang peneliti tentukan merupakan

orang – orang yang menurut peneliti memiliki informasi yang dibutuhkan

dalam penelitian ini, kaena pihak tersebut senatiasa kesehariannya berurusan

dengan permasalahan yang peneliti baik secara langsung maupun tidak

langsung. Informan dalam penelitian ini yang terlibat dan memiliki informasi

mengenai Program Kirab Pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga

Republik Indonesia.

Page 97: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

81

Tabel 4.1

Informan Penelitian

No Informan Status Informan Keterangan Jenis

Kelamin Usia

Kode

Informan

1 Drs. Djunaedi, M.Si

Asisten Deputi Bidang

Peningkatan

Kreativitas Pemuda,

Kemenpora RI

Key

Informan L

58

th 𝐈𝟏

2 H. Khairil Adha, M.Si

Kabid pada Asisten

Deputi Bidang

Peningkatan

Kreativitas Pemuda,

Kemenpora RI

Secondary

Informan L

41

th 𝐈𝟐

3 Lavlya Esa

Kasubid pada Asisten

Deputi Bidang

Peningkatan

Kreativitas Pemuda,

Kemenpora RI

Secondary

Informan P

56

th 𝐈𝟑

4 Abdul Muslim,S.Pd,

M.Si

BPP pada Asisten

Deputi Bidang

Peningkatan

Kreativitas Pemuda,

Kemenpora RI

Secondary

Informan L

51

th 𝐈𝟒

5 Indah Yuliana

Sekretaris Asisten

Deputi Bidang

Peningkatan

Kreativitas Pemuda,

Kemenpora RI

Secondary

Informan P

35

th 𝐈𝟓

6 Burhanuddin Luthfi

Perwakilan OKP di

lingkungan

Kemenpora RI

Secondary

Informan L

30

th 𝐈𝟔

7 Sastra

Pendamping Peserta

Program Kirab

Pemuda Zona 1

Secondary

Informan L

31

th 𝐈𝟕

8 Noer Arief

Pendamping Peserta

Program Kirab

Pemuda Zona 2

Secondary

Informan L

25

th 𝐈𝟖

9 Fikri Nur Fahmi Ketua Peserta Program

Kirab Pemuda Zona 1

Secondary

Informan L

22

th 𝐈𝟗

10 Gilang Ramadiansyah Ketua Peserta Program

Kirab Pemuda Zona 2

Secondary

Informan L

26

th 𝐈𝟏𝟎

11 Akbar Muchlis Staf Protokoler

Kemenko PMK

Secondary

Informan L

31

th 𝐈𝟏𝟏

Page 98: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

82

12 Hanifandra Sadewo

Pemuda perwakilan

masyarakat yang

terlibat Kirab Pemuda

Secondary

Informan L

23

th 𝐈𝟏𝟐

Sumber; Peneliti, 2018

4.2.3 Temuan Lapangan

Temuan lapangan yang peneliti hendak paparkan merupakan data dan

fakta yang peneliti dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan

teori yang peneliti gunakan yaitu dengan menggunakan teori segitiga strategis

yang dikemukakan oleh Moore. Pada dasarnya, penggunaan teori segitiga

strategis peneliti gunakan untuk mengetahui bagaimana penyusunan strategi

program Kirab Pemuda, bukan untuk mengukur apakah program tersebut

berhasil atau tidak. Berikut merupakan paparan dengan dimensi yang

dikemukakan oleh Moore dalam teori segitiga strategis;

1. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

Dalam penelitian ini, peneliti perlu mengetahui bagaimana program

Kirab Pemuda disusun untuk menciptakan nilai publik yang hendak dicapai

melalui program tersebut. Dalam dimensi pertama ini, peneliti membaginya

ke dalam 4 indikator terkait menciptakan nilai publik, yakni program

memiliki tujuan yang jelas, program memiliki maksud yang jelas,

menetapkan sasaran program dengan tepat dan menetapkan misi dalam

program yang akan diselenggarakan.

a. Memiliki tujuan program yang jelas

Dalam indikator pertama, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

Page 99: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

83

sehingga pertanyaan pertama perihal tujuan program Kirab Pemuda

(Q1) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Tujuannya untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan pemuda,

keberagaman, kebhinekaan dan wawasan kebangsaan. Sekaligus

mempromosikan kualitas pemuda, dengan kreativitas mereka.” (6

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal tujuan

program, sebagai berikut;

“Tujuannya jadi untuk meningkatkan rasa persatuan di pemuda

pemuda ini mas, supaya ga terjadi perpecahan dan lain lain” (6

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Menurut Bundo (panggilan narasumber) memang kirab pemuda

ini dibuat untuk meningkatkan rasa kebersamaan antar pemuda di

Indonesia” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Kamu lihat di juklak itu sudah lengkap sudah, memang kita ini

tujuannya untuk agar pemuda ini tidak terpecah belah” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 100: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

84

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Menurut mba sih, untuk mempersatukan pemuda jadi supaya

mereka saling kenal keunikan daerah daerah masing masing” (7

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Kalau dilihat dari programnya sih kayanya tentang

mempersatukan pemuda ya, mengingatkan lagi gitu tentang

keberagamaan Indonesia” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Pemuda sekarang itu kan rasanya kurang nasionalismenya,

pengetahuan keberagaman, jadi tujuan program ini ya untuk

mengatasi itu (persatuan dan keberagaman)” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Kalau yang gue liat si ini dhan, tentang gimana supaya pemuda

ini meningkat rasa persatuannya, pengetahuan soal Indonesia,

budaya gitu gitu” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Page 101: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

85

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Jadi tujuannya itu gimana kita kita (peserta) ini bisa

menyebarkan semangat kebersamaan ke daerah dhan, yaaa

supaya gaada lagi lah itu perpecahan perpecahan” (7 Juni 2018,

Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Tujuannya biar kita kita ini yang masih muda masih sehat bisa

menyebarkan semangat persatuan dan ngasih tau ke daerah

daerah bahwa perbedaan itu indah dan jangan sampai terpecah

belah” (6 Juni 2018, Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Sama sama kita ketahui dan dishare juga pas rapat bahwa ini

tujuannya untuk gimana pemuda ini meningkat rasa

persatuannya, kebersamaannya, kebhinekaan itu loh mas” (7 Juni

2018, Ruang Rapat Anggrek Wisma Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Kurang tau sih lengkapnya gimana tapi kayanya sih tentang

kebangsaan gitu bang, gimana pemuda ini sebagai penggerak

untuk persatuan bangsa ini” (9 Juni 2018, Plaza Festival,

Kuningan, Jakarta Selatan”

Page 102: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

86

Pernyataan-pernyataan di atas kemudian diperkuat dengan

dokumentasi terkait tujuan Kirab Pemuda yang terdapat pada Petunjuk

Pelaksanaan Kirab Pemuda;

Gambar 4.2

Tujuan Program Kirab Pemuda dalam Petunjuk

Pelaksanaan Program

Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Program Kirab Pemuda, 2017

Dalam indikator pertama, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan kedua perihal proses penetapan tujuan program

Kirab Pemuda (Q2) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Jadi kita melibatkan dispora provinsi, kementerian lembaga lain

dengan kemenpora sebagai leaning centernya, nanti kita rakornis,

yang kita jadikan tujuan itu ya merespon isu isu sosial saat ini,

tentang isu sara, disintegrasi bangsa, jadi nanti kita diskusi untuk

menentukan tujuan tujuan apa yang mau dicapai, dan tujuan itu

juga harus disesuaikan dengan karateristik tiap daerah, jangan

sampai acara ini malah menjadi sumber masalah baru” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 103: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

87

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Biasanya kita tentukan di rapat, bersama dengan asdep asdep

lain dan teman teman (satu ruangan) juga, berangkatnya ya tentu

dari masalah masalah nasional tentang perpecahan, disintegrasi

bangsa, ya hal hal seperti itu yang kita gapengen terjadi” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Kita rapat nanti itu kita bahas apa apa yang penting dan menjadi

tujuan yang harus dicapai, bersama kawan kawan (pegawai) yang

lainnya juga, tujuannya juga kita sesuaikan dengan citra daerah

titik singgah itu” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Lewat rapat itu nanti bersama yang lain lain (pegawai) juga, pak

asdep, kita tentukan sesuai dengan isu nasional” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

Page 104: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

88

“Kita biasanya rapat bareng sama pak asdep, orang (pegawai)

ruangan lain juga, di awal tahun itu biasanya kita rumusin

programnya mau kaya gimana gimana” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Diskusi kita di rapat rapat kita bahas, nanti dikaji lagi lalu

diambil keputusannya ini ini ini gitu” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Rapat itu biasanya di ruang bawah (ruang rapat anggrek) , nanti

ada dari asdep asdep lain juga nyampein masukan masukan,

dasarnya ya itu dari latar belakang yang di juklak, soal

perpecahan isu sara lain lain” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Mereka (Pegawai Asdep 1.5) pasti kan udah nentuin isu isu

strategis apa sebelumnya terus dibahas di rapat kayanya abis itu

dibuatlah program program, menurut gue sih gitu” (6 Juni 2018,

Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Kita rapatkan ya, saya beberapa kali menyampaikan masukan

juga di rapat sesuai arahan bu Puan (Menko PMK)” (7 Juni 2018,

Ruang Rapat Anggrek Wisma Kemenpora)

Page 105: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

89

Dalam indikator pertama, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan ketiga perihal Pertimbangan apa saja yang

dilakukan untuk menetapkan tujuan program Kirab Pemuda (Q3) akan

dideskripsikan sebagai berikut;

“Macam macam, mulai dari lokasi lokasi titik singgah, biaya dan

kesiapan daerah titik singgah juga, sehingga berjalan lancar

semua, zero accident, budaya daerah juga yang harus dihormati

itu perlu diketahui, supaya acaranya ga menimbulkan konflik tapi

jadi acara yang nendang begitu” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Supaya lancar jadi kita harus hitung matang matang mulai dari

biaya dan hal lain juga, sampai asuransi peserta gitu mas, lalu

apakah memang tujuan ini sesuai dengan kondisi nasional apa

program ini benar dibutuhkan atau ngga” (6 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Lokasinya, biayanya ada banyak pokoknya jadi supaya tujuan

itu benar benar tepat, sesuai sama apa yang dibutuhkan pemuda

saat ini, di kondisi ini” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Page 106: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

90

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Karena saya BPP (Bendahara pengeluaran pembantu) jadi tentu

bagian saya itu mempertimbangkan soal biaya, ada juga

pertimbangan lain soal lokasi, akomodasi anak anak, esensi

programnya juga harus ada” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Kalau yang mba kerjain sih biasanya ya itu, tentang gimana

nanti pulang pergi panitia, kesiapan dispora daerahnya, terus

tujuan yang dibuat ini tuh pas apa ngga itu harus ada nota

dinasnya sesuai keputusan pak asdep” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Menurut saya sih pasti seputar bagaimana program itu akan

diselenggarakan, pertimbangan biaya, akomodasi peserta dan

lain lain” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Page 107: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

91

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Oh banyak sekali, mulai biaya, hotelnya nanti gimana anak

anak, apakah rame apa ngga acaranya itu pasti dipikirin, karena

kalau itu terhambat kan tujuannya ga tercapai pula” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Pertama mungkin apakah acara itu sesuai sama kondisi

nasional, terus titik singgahnya mau dimana, uangnya ada apa

ngga” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Pasti mereka mikirin kita sih ini peserta gimana makannya,

transport, apakah pesannya sampai” (7 Juni 2018, Lapangan

Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Banyak sih ya pasti, apalagi program gede kaya gini, mulai dari

koordinasi sama daerah, gimana gerakin pemuda pemudanya” (6

Juni 2018, Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

Page 108: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

92

“Kita sebagai pengawas juga kan koordinator yang penting itu

semua diperhitungkan, jangan sampai ada apa apa di lapangan,

semua mulai dari pakaian makanan hotel itu harus disiapkan,

lebih jauh lagi ya kita harus pahami apakah tujuan yang

ditetapkan ini sesuai sama kondisi masyarakat, apakah akan

menimbulkan konflik nantinya atau ngga” (7 Juni 2018, Ruang

Rapat Anggrek Wisma Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Hmm, mungkin mereka kan harus nentuin ya apakah perlu

program ini diadakan, pentingnya apa buat masyarakat” (9 Juni

2018, Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan”

Dalam indikator pertama, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan keempat perihal Mengapa meningkatkan persatuan

dan penghormatan terhadap pluralisme dijadikan tujuan program Kirab

Pemuda (Q4) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Jadi itu diawali dengan isu isu strategis, tentang wawasan

kebangsaan, tentang isu perlunya keberagaman, jadi kita

khawatir nanti ada disintegrasi bangsa dan radikalisme, sehingga

perlu ada program seperti ini” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

Page 109: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

93

“Itu tadi, karena memang isu isu atau ancaman terhadap

keberagaman kita nilai sedang marak terjadi di Indonesia” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Kita kan bisa lihat juga ya di berita bahwa sekarang isu isu

perpecahan ini lagi ramai, jadi kita merasa, negara merasa perlu

hadir begitu” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Karena isu nasional itu, kita ini sedang dipolarisasi, jadi dirasa

negara perlu hadir untuk itu” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Menurut mba nih ya, memang kita kan sekarang lagi kaya ada

isu isu sara perpecahan gitu jadi program program kaya gini tuh

muncul” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

Page 110: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

94

“Kalau dilihat dari kegiatannya sih pasti program ini merespon

situasi nasional saat ini, macam macam ya mulai dari isu sara, isu

kubu kubuan politik kayanya juga jadi viral” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Kita kan bisa lihat sekarang anak muda banyak yang terjerumus,

ya narkoba lah apa rokok segala macam, jadi perlu diingatkan

kembali tentang persatuan ini” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Karena itu tadi, pemuda ini dirasa sekarang kelakuannya udah

menyimpang lah gitu, kurang rasa nasionalismenya apalagi

sering main gadget juga kan akhirnya kemakan hoax” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Kayanya mereka ngeliat isu yang lagi rame sih ya, kan semenjak

pilkada itu kayanya heboh soal perpecahan ini” (7 Juni 2018,

Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Diliat dari situasi sekarang kayanya emang itu yang jadi

permasalahan sih, di sosmed apalagi kan ada kubu ini kubu itu”

(6 Juni 2018, Gedung Graha Kemenpora)

Page 111: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

95

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Kita menyadari bersama bahwa dampak Pilkada DKI itu kan

merembet kemana mana, ada perpecahan di masyarakat, nah ini

pemuda ini harus dimanfaatkan untuk menyebarkan bahwa

keberagaman itu indah loh gitu mas” (7 Juni 2018, Ruang Rapat

Anggrek Wisma Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Kalau yang gue liat sih mereka ini mencoba mengingatkan lagi

bahwa Indonesia itu luas, terus beragam” (9 Juni 2018, Plaza

Festival, Kuningan, Jakarta Selatan”

Dalam indikator pertama, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan kelima perihal apakah tujuan yang ditetapkan

dirasa tepat atau tidak (Q5) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“saya kira tepat sudah dengan apa yang menjadi permasalahan

bangsa saat ini” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

Page 112: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

96

“Sejauh ini dan melihat hasil evaluasi sih sudah tepat, memang

ada kurang di sana sini wajar tapi hal hal kecil” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Sudah sudah, sudah mantap tujuan ini bundo rasa” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Sangat tepat, sangat tepat” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Menurut mba sih tepat ya, karena kondisinya kan sekarang lagi

kaya gini (ada isu perpecahan)” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Tepat atau ngganya saya kurang yakin sih, tapi kalau dari tujuan

tertulisnya saya rasa tepat sebagai respon untuk masalah bangsa

Page 113: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

97

ini” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Sangat tepat, sebelum terlalu jauh ini muda muda (pemuda)

menyimpang memang perlu diingatkan” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Kalo kata gue sih udah ya, udah pas banget” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Udah si karena diliat sama situasi sekarang emang cocok banget”

(7 Juni 2018, Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Dibilang tepat ya tepat tepat aja sih” (6 Juni 2018, Gedung

Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

Page 114: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

98

“Menurut kami tepat sih, sangat tepat” (7 Juni 2018, Ruang Rapat

Anggrek Wisma Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Dari acara acara kemarin sih tepat ya, nambah pengetahuan

juga seru” (9 Juni 2018, Plaza Festival, Kuningan, Jakarta

Selatan”

Dalam indikator pertama, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan keenam perihal sejauh mana tujuan tersebut diukur

(Q6) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Sementara kita bisa pake indikator penyebaran manfaat, misal

sasarannya berapa orang, namun program kirab ini kan sangat

besar, jadi agak sulit diukur, selain itu ya tentu realisasi

anggaran” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Penyebaran manfaatnya ya dari kita lihat berapa pemuda yang

hadir di titik singgah, antusiasme mereka, capaian anggaran

juga” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Page 115: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

99

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Kalau diukurnya agak sulit secara pasti ya karena luas dan

banyak juga titik singgahnya, yang pasti nanti untuk laporan ya

LS (lump sump) itu urusan pa muslim (BPP pada Asdep terkait)

kalau soal anggaran” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Penerima manfaat itu pemuda itu kan mereka nanti kita lihat

seberapa besar manfaatnya, cuma yang dilaporkan ya itu soal

anggaran ini yang saya buat” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Kalau ukuran program semuanya sama sih pakai LS (lump

sump) itu yang udah diajukan sebelumnya, jadi dari anggaran itu

kepake apa ngga” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

Page 116: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

100

“Di kementerian atau dinas dinas biasanya sih menggunakan

realisasi anggaran ya (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)”

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Kita melihat antusias pemuda di daerah itu, apakah ramai

mereka apa tidak itu kan jadi tolak ukur juga” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Nanti itu biasanya di akhir, pa muslim yang ngurus soal resapan

anggaran” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Paling diliat dari ramenya acara di titik singgah sih, sama itu

serapan anggaran kayanya” (7 Juni 2018, Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Kayanya dihitung pertitik singgah mereka liat rame apa ngganya

pemuda di sana, tapi gatau juga gimana ngitungnya kan banyak

banget” (6 Juni 2018, Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

Page 117: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

101

“Kita kan evaluasi, nanti kita lihat kurangnya apa lalu apakah

serapan anggarannya tinggi” (7 Juni 2018, Ruang Rapat Anggrek

Wisma Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Diliat dari rame apa ngga nya kali ya” (9 Juni 2018, Plaza

Festival, Kuningan, Jakarta Selatan)

b. Memiliki maksud program yang jelas

Dalam indikator kedua, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan ketujuh perihal maksud dari program Kirab

Pemuda (Q7) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Sesuai juklak, maksudnya ya untuk memberikan wahana agar

pemuda ini menyebarkan semangat kebhinekaan, dengan

kreativitas mereka masing masing” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Jadi kita ingin memberikan fasilitas ke pemuda pemuda ini untuk

menyebarkan semangat kebangsaan ke banyak tempat dengan

kreativ mas, jadi nanti ada acara music ada pawai jadi meriah”

(6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 118: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

102

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Supaya pemuda ini berkumpul dia jadi nanti akan keliling kita

fasilitasi untuk memberikan dampak positif, berbagi cerita cerita

ke pemuda lain di titik singgah” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Kita kasih wadah, kita kasih jalan jalan jadi nanti mereka

keliling itu supaya mereka tau karateristik daerah masing masing,

nanti saling berbagi seperti itu” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Maksudnya menurut mba itu supaya pemuda ini punya tempat

gitu untuk bergabung trus menyalurkan kreativitas mereka, nanti

di setiap daerah ditampilkan gitu” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Saya rasa maksud dari program ini untuk memberikan jalan

kepada para pemuda perwakilan ini untuk menyebarkan semangat

Page 119: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

103

kesatuan ke daerah daerah” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Maksudnya ya itu tadi, untuk menyebarkan nilai nilai

kebangsaan, jadi mereka keliling kan 34 provinsi itu jadi luas

wawasannya” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Anak anak ini (pemuda) dikumpulin trus kita pawai, kan kirab

namanya juga, keliling Indonesia, ya maksudnya supaya mereka

saling mengenal satu sama lain” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Maksudnya itu supaya kita bersatu gitu walau ada perbedaan

perbedaan, trus semangat itu kita sebarin ke setiap titik singgah,

seru sih jadi punya temen baru juga” (7 Juni 2018, Lapangan

Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Kurang lebih sih supaya masyarakat di daerah itu tau bahwa ada

budaya budaya lain juga di luar, trus gimana caranya

menghormati perbedaan, indahnya persatuan” (6 Juni 2018,

Gedung Graha Kemenpora)

Page 120: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

104

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Gini mas jadi mereka (peserta) ini dikumpulkan trus kita adakan

pembekalan bahwa mereka nanti di daerah daerah akan

menyebarkan semangat kebhinekaan itu, ada dialog antar

pemuda, lewat acara kreativ ada pawai segala macam intinya

untuk menarik antusiasme pemuda” (7 Juni 2018, Ruang Rapat

Anggrek Wisma Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Setau gue sih maksud program ini untuk ngasih tau gitu bang,

bahwa walaupun berbeda tapi tetep akur gitu pemuda pemuda

ini” (9 Juni 2018, Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan)

Pernyataan-pernyataan di atas kemudian diperkuat dengan

dokumentasi terkait maksud Kirab Pemuda yang terdapat pada Petunjuk

Pelaksanaan Kirab Pemuda;

Page 121: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

105

Gambar 4.3

Maksud Program Kirab Pemuda dalam Petunjuk

Pelaksanaan Program

Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Program Kirab Pemuda, 2017

Dalam indikator kedua, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan kedelapan perihal maksud dari program Kirab

Pemuda (Q8) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Saya rasa hampir sama dengan saat penetapan tujuan, hanya

lebih rinci saja di bagian ini” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

Page 122: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

106

“Kita sesuaikan dengan tujuannya jadi kira kira memang

maksudnya adalah untuk menyebarkan wawasan kebangsaan itu

tadi” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Sama, di rapat rapat tadi itu juga” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Lewat rapat juga” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Sama aja seperti penetapan tujuan jadi memang lewat rapat

nanti keputusannya pak asdep yang ambil” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Tentu lewat rapat sama seperti tujuan tadi” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 123: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

107

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Sama, dengan rapat tadi itu” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Bareng sih yang di rapat itu, gajauh jauh beda juga dari tujuan”

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Nggatau juga deh gimana haha, tapi pasti kan disesuain sama

tujuan tadi, paling lewat rapat gitu gitu sih” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Yaaa itu tadi, pasti lewat rapat rapat itu sama kaya tadi (proses

penetapan tujuan)” (6 Juni 2018, Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Di rapat itu tadi, kita bahas semua tuntas” (7 Juni 2018, Ruang

Rapat Anggrek Wisma Kemenpora)

Page 124: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

108

Dalam indikator kedua, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan kesembilan perihal pertimbangan apa saja yang

dilakukan untuk menetapkan maksud program Kirab Pemuda (Q9) akan

dideskripsikan sebagai berikut;

“Pertimbangannya ya apakah maksud ini sudah benar atau belum

kita sesuaikan dengan tujuannya yang tadi kita ambil dari isu isu

yang sedang berkembang” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Kita bicarakan sama sama jadi agar tepat memang harus

spesifik maksud program ini, pertimbangannya kurang lebih sama

dengan saat menetapkan tujuan itu” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Itu tadi kita lihat dari tujuannya, apa apa aja yang harus

diperhatikan, mulai dari pemuda ini peserta harus kita bekali

apa” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

Page 125: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

109

“Kita turunkan saja itu dari tujuannya jadi maksud program ini

A,B,C, D mau buat apa apa tadi sama hampir dengan menentukan

tujuan” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Ya kita harus sesuaikan dengan tujuan tadi, kebutuhannya apa

apa aja di program ini, terus berapa biayanya bagaimana

penyelenggaraannya supaya maksud dan tujuannya tercapai” (7

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Hal hal teknis sih sepertinya, jadi supaya maksudnya sampai ya

mereka harus mempersiapkan para pemuda ini, jadi dibekali

dulu” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Supaya tidak melenceng perlu itu ditetapkan model acara apa

nanti di daerah yang diselenggarakan, supaya sampai ke

penontonnya itu maksud program ini” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

Page 126: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

110

“Paling kaya nanti teknis di lapangannya gimana, supaya

nyebarnya maksimal gitu kan perlu diperhitungkan acara

acaranya mau dibikin kaya gimana” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Sama sih kurang lebih sama tujuannya, intinya supaya apa yang

mau disampein sama gitu” (7 Juni 2018, Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Mungkin lebih kaya ke akomodasi peserta sih ya, sama daerah

daerahnya apa siap atau ngga ngadain acaranya” (6 Juni 2018,

Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Kita harus pertimbangkan apakah maksud program ini benar

benar sesuai atau tidak dengan kondisi saat ini, apakah

masyarakat daerah akan menerima atau ngga, jangan sampai

malah timbul konflik” (7 Juni 2018, Ruang Rapat Anggrek Wisma

Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Kayanya mereka harus tau sih keunikan daerah itu masing

masing gimana, kan ada adatnya segala macem di daerah itu” (9

Juni 2018, Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan)

Page 127: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

111

c. Menetapkan sasaran program dengan tepat

Dalam indikator ketiga, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan kesepuluh perihal siapa sasaran program Kirab

Pemuda (Q10) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Sasarannya tentu pemuda, dari macam macam golongan ada

dari siswa sma, mahasiswa, pemuda setempat atau dari

organisasi juga” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Pemuda usia 16-30 tahun sesuai undang undang begitu mas” (6

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Sasaran kita itu pemuda, usianya ada di undang undang pokonya

tidak lebih dari 30 tahun” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 128: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

112

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Pemuda usia di bawah 30 tahun itu, sesuai uu kepemudaan” (6

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Sasaran program ini pemuda ya, ada yang di peserta inti ada

yang di daerah daerah juga” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Sudah pasti pemuda kalau sasarannya” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Pemuda, seluruh provinsi kita ambil 2 orang 2 orang, ada juga

dari organisasi keagamaan, tapi kurang 1 itu dari hindu gaada

kayanya masalah kuota kan harus 72” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

Page 129: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

113

“Udah pasti pemuda kalau itu, usia 16-30 dhan” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Kita kita ini (pemuda) usia di bawah 30, ada yang dari pelajar

ada yang udah kerja juga” (7 Juni 2018, Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Pemuda sih, kalau di persyaratan itu 16-30” (6 Juni 2018,

Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Tentu pemuda, usianya sudah ditetapkan jadi ada syarat syarat

saat daftar itu” (7 Juni 2018, Ruang Rapat Anggrek Wisma

Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Pemuda sih bang tapi gatau persyaratannya gimana” (9 Juni

2018, Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan)

Pernyataan-pernyataan di atas kemudian diperkuat dengan

dokumentasi terkait sasaran program Kirab Pemuda yang terdapat pada

Page 130: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

114

Petunjuk Pelaksanaan Kirab Pemuda dan usia pemuda menurut UU No

40 Tahun 2009;

Gambar 4.4

Sasaran Program Kirab Pemuda dalam Petunjuk

Pelaksanaan Program

Sumber: Petunjuk Pelaksaan Program Kirab Pemuda, 2017

Gambar 4.5

Usia Pemuda menurut UU No 40 Tahun 2009

Sumber: Undang Undang No 40 tahun 2009

Page 131: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

115

Dalam indikator ketiga, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan kesebelas pertimbangan apa yang dilakukan dalam

menetapkan sasaran program Kirab Pemuda (Q11) akan dideskripsikan

sebagai berikut;

“Tentu karena kita di bawah naungan kemenpora dan deputi

pemberdayaan pemuda, memang sudah tupoksinya untuk

menjadikan pemuda sasaran, pemuda di sini sesuai dengan yang

di undang undang itu usia 16-30 tahun” (6 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Kita lihat apakah fisik mereka kuat karena kan program ini lama

dan cukup berat, kita harus tau juga apakah mereka mampu

menyebarkan manfaat manfaat di titik titik singgah” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Karena memang kita di deputi 1 (pemberdayaan pemuda), jadi

merujuk ke situ bahwa memang harus pemuda yang menjadi

sasaran” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Page 132: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

116

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Jadi kita pilih nanti dari tiap tiap provinsi itu 1 pasang jadi

beragam pesertanya” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Sesuai sama ini dong kan kita pemberdayaan pemuda jadi

memang semua sasaran programnya itu pemuda” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Asdep 1.5 ini kan masih di bawah deputi 1 ya jadi pasti sasaran

program mereka selalu pemuda, kalau untuk program ini mungkin

mereka mencari pemuda yang kuat fisiknya karena kan lama

program ini” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Tidak banyak sih ya karena sudah pasti pemuda, cuma untuk

program ini kita cari yang fisiknya bagus gitu kuat, biasanya

mereka juga anak paskibra di daerahnya masing masing” (7 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 133: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

117

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Kalau buat program ini ya dicari yang kira kira emang kuat

fisiknya, posturnya bagus juga karena mereka kan baris berbaris

nanti dipajang di tiap titik singgah” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Yaa mereka kan pemberdayaan pemuda ya, jadi pasti sesuai

tupoksinya mereka” (7 Juni 2018, Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Kayanya mereka untuk program ini (Kirab Pemuda) nyari yang

fisiknya kuat deh, banyak anak paskib juga kan” (6 Juni 2018,

Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Sasarannya ya pemuda yang kreatif, yang aktif jadi semangat

pemuda itu bener terlihat gitu saat di daerah daerah” (7 Juni

2018, Ruang Rapat Anggrek Wisma Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

Page 134: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

118

“Pasti mereka nyari yang bagus fisiknya kan lama ini acara, yang

cakep juga mungkin kan namanya juga ngewakilin daerah” (9

Juni 2018, Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan)

Dalam indikator ketiga, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan kedua belas tentang apakah manfaat dari program

Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran (Q12) akan dideskripsikan sebagai

berikut;

“Saya rasa di beberapa titik singgah sudah sampai cuma ya ada

daerah yang benar benar serius menggarap jadi ramai gitu ya

mas, ada juga yang sepi, kurang kesiapannya seperti itu, jadi tidak

terlalu sampai outcomenya, ada juga yang kaya aceh dan sidoarjo

itu kan kitab suci itu tidak sesuai ya jadi mungkin yang kaya gitu

jadi kurang nendang gitu” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Di beberapa titik singgah yang memang ramai rasanya sampai

dan bagus ya, tapi ada beberapa daerah memang yang kurang

siap” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Sampai kalau bundo rasa, kan kita bisa lihat juga antusias

mereka itu anak anak (pemuda)” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 135: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

119

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Yang ramai (titik singgah) ya sampai ada juga yang sepi jadi

kurang tersebar manfaat itu, yang model di Aceh dan Sidoarjo itu

kan baca kitab suci ga sesuai rangkaian, jadi agak kurang bagus

lah itu” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Kalau yang mba lihat sih sampai ya manfaat itu, mereka

(peserta) juga jadi lebih mengerti satu sama lain” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Saya belum baca laporan lengkapnya tapi saya rasa kalau

capaian anggarannya ga bermasalah berarti sesuai sasaran,

seharusnya sih begitu” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Sampai dong, kan kita juga melihat mereka seru gitu berarti kan

sesuai harapan mereka acara ini, tapi memang ada daerah yang

Page 136: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

120

soal kitab suci itu sempat agak repot, di aceh dan siodarjo itu, tapi

masih amanlah” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Seharusnya sih sampai, kita kan liat, kebetulan gue pendamping

juga jadi tiap daerah emang ada yang antusias pemudanya ada

yang berantakan juga” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Kalau yang kita rasain di lapangan sih kalau rame ya berarti

sampai, dan intens juga kita interaksi sama pemudanya, cuma di

beberapa titik singgah emang sepi sih” (7 Juni 2018, Lapangan

Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Ada yang sampe kalo emang daerahnya ngedukung, tapi ada

yang sepi juga, kalau ke peserta sih berasa banget manfaat itu,

jadi banyak temen banyak nambah cerita juga” (6 Juni 2018,

Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Saya kira sampai ya, kami dari PMK juga mengapresiasi

keseriusan peserta ini luar biasa” (7 Juni 2018, Ruang Rapat

Anggrek Wisma Kemenpora)

Page 137: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

121

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Yang gue liat sih lumayan bang, jadi ada program yang beda

gitu, jadi bisa tau kesenian masing masing daerah” (9 Juni 2018,

Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan)

d. Menetapkan misi program dengan tepat

Dalam indikator keempat, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan ketiga belas tentang apakah misi dari program

Kirab Pemuda (Q13) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Misi misi kebangsaan mas, patriotisme nasionalisme seperti itu,

jadi mereka keliling daerah membawa semangat itu” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Tentang kebangsaan tentunya, jadi menyebarkan semangat

positif patriotism ke pemuda pemuda lain di titik singgah” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

Page 138: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

122

“Misinya yaitu untuk membuat pemuda peserta ini agar

menyebarkan nilai nilai kebangsaan ke daerah daerah, supaya

kuat rasa persatuan itu” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Misi misi nasionalisme, kebangsaan, persatuan, supaya mereka

itu tau bahwa Indonesia itu luas dan beragam” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Misinya kalau kata mba sih ya untuk itu tadi, supaya perbedaan

itu ngga menjadi sumber perpecahan di kalangan pemuda” (7

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Tentang kebangsaan menurut saya, ya itu tadi untuk

menyebarkan semangat persatuan” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

Page 139: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

123

“Misinya ini jadi mereka membawa keunikan provinsi masing

masing, lalu akhirnya berbaur kan bersatu nah itu yang mereka

tampilkan nanti supaya dilihat sama pemuda di daerah daerah”

(7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Misinya ya untuk mencapai tujuan tadi, mereka harus bisa

mengenalkan kebudayaan provinsi mereka masing masing, terus

dishare ceritanya ke pemuda lain” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Misinya itu jadi pas pembekalan kita diamanatin untuk

menyebarkan semangat semangat persatuan, keberagaman, trus

bikin konten konten untuk dishare juga supaya makin luas

nyebarnya” (7 Juni 2018, Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Kita sih dipesenin untuk setiap titik singgah itu meramaikan,

bikin konten konten untuk di socmed, supaya maksud dan

tujuannya sampai” (6 Juni 2018, Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Misinya itu bagaimana bisa disebarluaskan bahwa perbedaan

itu indah bahwa kita sebagai bangsa dengan pemudanya ini harus

bersatu” (7 Juni 2018, Ruang Rapat Anggrek Wisma Kemenpora)

Page 140: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

124

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Misinya mungkin untuk mempersatukan pemuda pemuda ini sih

bang, supaya ga gampang dipecah belah isu isu sara, politik” (9

Juni 2018, Plaza Festival, Kuningan, Jakarta Selatan)

Dalam indikator keempat, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan keempat belas tentang proses penetan misi dari

program Kirab Pemuda (Q14) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Kembali lagi kita sesuaikan dengan juklaknya, dengan maksud

dan tujuan programnya” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Bareng bareng mas jadi sejalan dengan maksud sama tujuannya

itu” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Kita sesuaikan aja dengan tujuan dan maksud di awal tadi yang

bundo bilang…” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Page 141: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

125

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Disamakan saja dengan tadi itu penetapan tujuan kirab ini” (6

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Misinya ditetapkan sesuai dengan tujuan tadi jadi supaya

tujuannya tercapai kita harus ini harus itu, itu ditentukan pas rapat

juga” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Masih sama sih pasti melalui rapat tadi, jadi untuk mencapai visi

(tujuan) pasti kan mereka buat point point itu” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Misi misinya sesuai tujuan itu tadi” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 142: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

126

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Diselaraskan sama tujuan aja paling, jadi kan tujuannya

persatuan dan tentang kebhinekaan, misinya ya ga jauh jauh dari

situ” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Misinya itu ya supaya tujuan itu sampe, jadi apa yang kita lakuin

itu kaya dialog di titik singgah, bikin konten di socmed, jadi

diakomodasi semua ada uang sakunya buat beli kuota juga haha” (7 Juni 2018, Lapangan Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Sama mas, semua itu maksud dan tujuan, misi dibahas saat rapat

nanti pa asdep yang tentukan kita saring saring sampai pas” (7

Juni 2018, Ruang Rapat Anggrek Wisma Kemenpora)

Dalam indikator keempat, telah dilakukan wawancara dengan I1,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda (Key Informan),

sehingga pertanyaan kelima belas tentang apakah misi yang ditetapkan

sesuai dengan kondisi saata ini (Q15) akan dideskripsikan sebagai

berikut;

“Saya rasa sudah, karena memang kita mengamati betul apa yang

bisa diberdayakan dari pemuda pemuda ini” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 143: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

127

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Kurang lebih sudah, karena itu kan kita rapatkan kita

diskusikan” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Iya, iya jelas karena kita kan membuat program itu sudah ada

latar belakangnya jadi kaya isu perpecahan itu sudah tercantum

jadi dasar program ini” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“iya yang saya bilang tadi bahwa kita ini sedang terpecah belah,

jadi harus dieratkan lagi melalui program ini salah satunya” (6

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Menurut mba iya” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Page 144: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

128

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Tepat kok” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“tepat menurut abang sih” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“tepat menurut gue dhan, karena efeknya lumayan kerasa juga”

(6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Sesuai sih menurut gue dhan, bisa kita liat juga kan kaya apa itu

ribut ribut di twitter, Instagram” (7 Juni 2018, Lapangan

Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Sesuai banget, sasarannya kan pemuda, followers followers (di

social media) kita (peserta) ini kan anak anak seumuran rata rata,

jadi misi kita apa yang kita upload mereka liat sih terus banyak

Page 145: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

129

yang nanya nanya juga” (6 Juni 2018, Gedung Graha

Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Tentu mas, kita buat apa apa (program) kan harus ada

landasannya, berlatar belakang” (7 Juni 2018, Ruang Rapat

Anggrek Wisma Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Kalo kita liat acaranya ya, apalagi yang baca kitab suci bareng

itu bagus banget sih, sesuai lah”

Merujuk kepada hasil wawancara di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa pada dimensi Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai

Publik) , Kemenpora melalui Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas

Pemuda menetapkan tujuan berdasarkan isu nasional yang sedang

berkembang saat ini. Di antaranya adalah isu isu sara, penyimpangan

perilaku pemuda, kurangnya rasa kebangsaan dan persatuan di kalangan

pemuda. Tujuan dari program ini yakni untuk meningkatkan persatuan

dan penghormatan terhadap kebhinekaan melalui pemuda sebagai motor

penggeraknya. Diketahui bahwa pemuda yang mengikuti kegiatan Kirab

Pemuda telah mengelilingi 34 Provinsi di Indonesia untuk menyebarkan

semangat keberagaman dan persatuan walaupun mereka berasal dari

Page 146: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

130

bermacam macam latar belakang. Peserta Kirab Pemuda diminta untuk

menyebarkan semangat tersebut baik melalui dialog langsung di setiap

titik singgah maupun dengan konten-konten yang diunggah di media

sosial milik mereka. Mereka mengemban misi untuk mengingatkan

kembali bahwa Indonesia memang beragam dan jangan sampai terpecah

belah karena isu sara maupun politik yang belakangan marak terjadi.

Sebagai sasaran dari program tersebut, peserta program Kirab Pemuda

menyatakan bahwa ada titik singgah yang pemudanya antusias dan

terdapat pula titik singgah yang sepi, sehingga manfaat penyebaran di

setiap titik singgah berbeda.

2. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

Dalam penelitian ini, peneliti perlu mengetahui apakah program

Kirab Pemuda mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi dan

memiliki dasar pelaksanaan yang jelas. Dalam dimensi kedua ini, peneliti

membaginya ke dalam 2 indikator terkait legitimasi dan dukungan

lingkungan, yakni mengenai persetujuan dari pengambil keputusan dan

dukungan dari lingkungan organisasi.

a. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

Dalam indikator pertama di dimensi kedua ini, telah dilakukan

wawancara dengan I1, Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

(Key Informan), sehingga pertanyaan keenam belas tentang persetujuan

program (Q16) akan dideskripsikan sebagai berikut;

Page 147: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

131

“Landasan lengkapnya bisa dilihat dijuklak ya, acuannya ke

juklak itu yang dittd deputi, juknisnya belum diteken pada saat itu

jadi memang agak jadi soal juga perihal teknisnya” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Ada juklak pak deputi, itu aja yang udah disahkan, sisanya

undang undang dasar aja mas” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Petunjuk pelaksanaan pak deputi itu” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“ada juklak, ada juknis juga namun belum dittd yang juknis itu

oleh pak deputi” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

Page 148: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

132

“Kemarin itu ada petunjuk pelaksanaannya, ada SK panitia, tapi

juknisnya ngga ditandatangan sama pak deputi mba kurang tau

juga kenapa” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Ada petunjuk pak deputi (petunjuk pelaksanaan) ada SK juga

untuk panitia dari Menpora” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Setau gue sih ada juklak, dari pak deputi” (6 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Karena keterbatasan waktu laporan yang kami terima sih itu

juknisnya belum diteken, juklak sudah, jadi mengacu ke juklak aja

itu semua” (7 Juni 2018, Ruang Rapat Anggrek Wisma

Kemenpora)

Pernyataan-pernyataan di atas kemudian dilengkapi dengan

dokumentasi terkait Landasan Hukum program Kirab Pemuda di dalam

Petunjuk Pelaksanaan program Kirab Pemuda, landasan hukum berikut

tidak begitu diingat oleh para narasumber namun mereka menyadari

bahwa ada undang undang dasar selain Petunjuk Pelaksanaan sebagai

landasan hukum program;

Page 149: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

133

Gambar 4.6

Landasan Hukum program Kirab Pemuda dalam Petunjuk

Pelaksanaan Program Kirab Pemuda

Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Program Kirab Pemuda, 2017

Page 150: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

134

Dalam indikator pertama di dimensi kedua ini, telah dilakukan

wawancara dengan I1, Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

(Key Informan), sehingga pertanyaan ketujuh belas tentang legalitas

program (Q17) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Tentu sudah, ya juklak deputi itu salah satunya, karena belum

ada permenporanya pada saat itu, hanya sk kepanitiaan yang

keluar dari menteri” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Kalau programnya sudah dilaksanakan berarti sudah mas” (6

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Sudah, kita juga semua panitia ada SK Menterinya” (7 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Sudah, ada di sk juga soal panitia itu, ttd PM (Pak Menteri)” (6

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 151: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

135

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Mba kurang paham sih kalau itu, cuma kalau programnya udah

berjalan berarti udah sah” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Dilihat kalau programnya jalan ya berarti sudah, kalau ngga

pasti kena kasus itu” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Sudah kalau itu, kalau belum sah tidak cair kan itu anggaran

mau jalan pakai apa kita” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Udah kalau itu, panitia juga ada SKnya kan kalo ngga nanti

malah berantakan” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Page 152: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

136

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Kalo programnya udah jalan berarti udah deh dhan, kalo ngga

kan gaada anggaran juga ya” (7 Juni 2018, Lapangan

Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Udah sih pastinya, kalo ngga masa iya ini duit dari mana haha”

(6 Juni 2018, Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Tentu, gaakan jalan tanpa legalitas, namanya sebuah program

kan ada landasan hukumnya” (7 Juni 2018, Ruang Rapat Anggrek

Wisma Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Pasti legal sih, korupsi kan namanya berarti kalo gaada

legalitasnya” (9 Juni 2018, Plaza Festival, Kuningan, Jakarta

Selatan)

Pernyataan-pernyataan di atas kemudian diperkuat dengan

dokumentasi terkait SK Menteri No 71 Tahun 2017 tentang Kepanitiaan

Kirab Pemuda;

Page 153: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

137

Gambar 4.7

SK Menteri No 71 Tahun 2017 tentang Kepanitiaan Kirab

Pemuda

Sumber: Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda, 2017

Dalam indikator kedua di dimensi kedua ini, telah dilakukan

wawancara dengan I1, Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

(Key Informan), sehingga pertanyaan kedelapan belas tentang dukungan

lingkungan organisasi terhadap program Kirab Pemuda (Q18) akan

dideskripsikan sebagai berikut;

“Iya tentu, kita adakan rapat dengan Kemenko PMK, dengan

asdep asdep deputi lain juga, namun untuk penyusunan belum

melibatkan OKP (organisasi kepemudaan) pada saat itu” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

Page 154: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

138

“iya jadi di rapat rapat itu kita libatkan asdep asdep deputi lain,

dari KL lain juga beberapa kita undang” (6 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Kalau untuk organisasi kepemudaan belum, dia hanya di

kegiatan aja dipersiapannya kita kita aja, tapi kalau seperti KL itu

kita ajak juga untuk hadir” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Kita ada rapat sama KL itu mereka mendukung untuk program

ini” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Iya dari asdep asdep lain ikut terlibat juga” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Dari organisasi lain sih ngga tau ya, tapi kalau OKP (organisasi

kepemudaan) belum ada, karena dari KNPI juga ga dilibatkan”

(7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 155: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

139

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Keasdepan lain ikut mereka rapat ikut, ke daerah ikut juga” (7

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Kalau asdep asdep lain sih iya, mereka dating rapat karena kita

undang kan, kadang mendampingi juga di lapangan” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Pasti sih, kan di titik singgah ada orang lain juga yang gaada

pas pembekalan (di luar pegawai asdep peningkatan kreativitas

pemuda), terus pas acara puncak juga ada Menteri lain bu puan

itu” (7 Juni 2018, Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Kalau di lingkungan Kemenpora sih gue liat ini didukung

banget, mungkin karena arahan dari pa Menteri juga ya, dia kan

serius banget soal program ini sampe ikut masuk ke grup wa

(whatsapp; aplikasi chat) juga” (6 Juni 2018, Gedung Graha

Kemenpora)

Page 156: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

140

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Iya mas, kaya kita ini kan lingkungan luar kemenpora, tapi kan

ikut membantu juga, demi Indonesia mas ini, memang harus

gotong royong” (7 Juni 2018, Ruang Rapat Anggrek Wisma

Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Mungkin iya bang, satu kemenpora trus apalagi katanya ini

program prioritas pasti didukung” (9 Juni 2018, Plaza Festival,

Kuningan, Jakarta Selatan)

Pernyataan-pernyataan di atas kemudian diperkuat dengan

dokumentasi terkait Menteri yang hadir untuk mendukung acara Kirab

Pemuda di Blitar, terlihat pada gambar ada Menko PMK Ibu Puan

Maharani, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ibu Siti Nurbaya

Bakar dan Menpora Bapak Imam Nahrawi;

Gambar 4.8

Bentuk Dukungan Menteri-Menteri pada Acara Puncak

Kirab Pemuda

Sumber: merdeka.com. 2017

Page 157: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

141

Dalam indikator kedua di dimensi kedua ini, telah dilakukan

wawancara dengan I1, Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

(Key Informan), sehingga pertanyaan ke sembilan belas tentang bentuk

dukungan lingkungan organisasi terhadap program Kirab Pemuda (Q19)

akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Dengan mereka hadir rapat dan memberikan masukan saya rasa

itu sudah menjadi sebuah dukungan, karena program ini kan

harus kita gotong samasama” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Macem macem, kadang mereka juga kan terjun langsung ke

lapangan ikut membantu jadi memang ramai ramai mendukung

ini kan program prioritas” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Kalau dukungan uang gitu kan ngga ada ya, jadi paling

dukungan moril aja, datang rapat atau ke lapangan langsung

kadang kadang ada yang turun” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 158: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

142

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Dilibatkan di program ini jadi mereka kita turunkan juga ke

lapangan, dari asdep asdep lain juga kita ikut sertakan” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Mereka datang rapat, ikut bantu di lapangan juga, kasih

masukan pas rapat evaluasi” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Kalau kita dilibatkan ya pasti dukungannya macam macam ya,

karena kita kan punya cabang juga di daerah jadi bisa ada arahan

arahan supaya acaranya ramai” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Ya hadir rapat itu, memberi masukan, mendampingi juga kadang

mereka menggantikan abang kalau lagi pulang dulu” 7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 159: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

143

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Ya itu tadi (datang rapat dan turun ke lapangan)” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Mereka datang aja itu udah termasuk dukungan sih, kan bantu

bantu juga nyiapin di lapangan, ngasih sambutan” (7 Juni 2018,

Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Banyak sih mulai dari ngasih semangat pas di lapangan, bantu

nyiapin perlengkapan kita kita (peserta)” (6 Juni 2018, Gedung

Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Contoh nyata ini kita datang rapat, memberikan ide dan

masukkan untuk kebaikan bersama juga” (7 Juni 2018, Ruang

Rapat Anggrek Wisma Kemenpora)

Dari wawancara-wawancara di atas, peneliti dapat menyimpulkan

pada dimensi kedua yakni dimensi The Authorizing Environment

(Legitimasi dan Dukungan Lingkungan) bahwa program Kirab Pemuda

memiliki dasar hukum yang jelas. Kendati begitu, narasumber tidak

begitu memahami dan mengingat dasar hukum yang berasal dari undang

Page 160: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

144

undang, dasar pelaksanaan yang paling sering disebut dan digunakan

adalah petunjuk pelaksaan program Kirab Pemuda. Beberapa

permasalahan juga tergambar bahwa Petunjuk Teknis belum ditanda

tangani oleh Deputi sehingga belum resmi untuk digunakan. Legalitas

lain adalah SK No 71 tahun 2017 yang diterbitkan oleh Menteri Pemuda

dan Olahraga terkait Kepanitiaan dalam program Kirab Pemuda 2017.

Lingkungan Kemenpora dapat dikatakan mendukung program Kirab

Pemuda, terlihat dari hadirnya beberapa perwakilan Asdep lain saat

rapat dan koordinasi yang baik dengan koordinator Kemenpora yakni

Kemenko PMK. Adapun masih terlihat kekurangan dukungan dari

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora yang belum

dilibatkan pada tahap perencanaan program, hanya saat kegiatan saja,

hal ini menyebabkan minimnya masukan dan ide ide dari pemuda

dengan organisasi sebagai perwakilannya, terlebih para organisasi

tersebut memiliki cabang di berbagai daerah yang dapat dimanfaatkan

untuk memeriahkan titik singgah.

3. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

Dalam penelitian ini, peneliti perlu mengetahui apakah program

Kirab Pemuda mempunyai kapasitas operasional dalam menjalankan

sebuah program yang terbilang besar. Dalam dimensi ketiga ini, peneliti

membaginya ke dalam 4 indikator terkait kapasitas operasional yang

dimiliki, di antaranya adalah memiliki pegawai untuk melaksanakan

Page 161: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

145

program, menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan, mengetahui

lokasi program dan teknologi apa yang digunakan dalam program tersebut.

a. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

Dalam indikator pertama di dimensi ketiga ini, telah dilakukan

wawancara dengan I1, Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

(Key Informan), sehingga pertanyaan kedua puluh tentang jumlah

pegawai (Q20) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Ngga banyak kalau di sekretariat ini ya paling 20 orangan, ada

yang PNS ada juga yang masih honorer lembaga, honorer local”

(6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Mungkin 20 orang sih saya gangitungin juga, tapi kurang lebih

segitu” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Ada mungkin 20 orang di ruangan ini” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

Page 162: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

146

“20 mungkin, lihat di struktur coba nanti ya minta di indah (nama

sekretaris ruangan)” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Sama honorernya mungkin ada 20an” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Keliatannya sih 20 orangan ya, gatau pastinya saya belum lama

juga kan dilibatkan di sini” i6 (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Ada mungkin 20 orang tapi yang mau seperti ini (jadi

pendamping) kan susah” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Sama honorer kaya gue gini 20 orangan kayanya coba aja nanti

itung” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Page 163: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

147

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Gatau deh berapa pastinya, yang gue kenal itu itu aja ga sampe

5 orang hahaha” (7 Juni 2018, Lapangan Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“20 kurang lebih yang saya tau ya” (7 Juni 2018, Ruang Rapat

Anggrek Wisma Kemenpora)

Pernyataan-pernyataan di atas kemudian diperkuat dengan

dokumentasi terkait Struktur Pegawai Asisten Deputi Peningkatan

Kreativitas Pemuda yang mana jumlah pasti dari pegawainya adalah

sejumlah 19 orang ;

Gambar 4.9

Struktur Pegawai Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas

Pemuda

Sumber: Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda, 2017

Page 164: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

148

Dalam indikator pertama di dimensi ketiga ini, telah dilakukan

wawancara dengan I1, Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

(Key Informan), sehingga pertanyaan kedua puluh satu tentang jumlah

panitia (Q21) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Kalau yang di SK Menteri itu 41 kalau saya gak salah, tapi

kadang ada bantuan juga dari yang di luar sk itu” (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Lebih dari 30 orang kayanya sih saya gatau pastinya juga” (6

Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Kalau panitia agak banyak dia, hampir 40 orang setau bundo ga

hafal juga” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Di SK itu kalau ga salah 40an” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Page 165: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

149

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Lebih banyak panitia kayanya abang kira 40 45 ada mungkin

itu” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Di SK itu ada sekitar 40 orangan, taun depan mungkin nambah”

(7 Juni 2018, Ruang Rapat Anggrek Wisma Kemenpora)

Pernyataan-pernyataan di atas kemudian dilengkapi dengan

dokumentasi terkait Kepanitiaan dalam program Kirab Pemuda yang

mana jumlah pasti dari panitia dalam SK Menteri adalah sejumlah 41

orang ;

Gambar 4.10

Jumlah Panitia dalam Keputusan Menteri

Sumber: SK Menteri Pemuda dan Olahraga No 71 Tahun 2017

tentang Kepanitiaan dalam Kirab Pemuda, 2017

Page 166: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

150

b. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

Dalam indikator kedua di dimensi ketiga ini, telah dilakukan

wawancara dengan I1, Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

(Key Informan), sehingga pertanyaan kedua puluh dua tentang

penempatan pegawai (Q22) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Kita lihat dari background sehari hari mereka biasanya apa

yang mereka kerjakan, jadi nanti penempatannya itu right man in

the right place mas, harus seperti itu” (6 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Itu pak asdep yang nentuin mas jadi ya kalau dia (pegawai)

bisanya di desain ya di bagian desain, yang lain juga seperti itu

sesuai sama keahliannya” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Ya seperti biasa kalau itu kita sesuai arahan pa asdep, bundo

biasanya mengurus komunikasi dengan dispora, udah ada masing

masing pekerjaannya" (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

Page 167: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

151

“Sesuai jobdesknya masing masing, yang muda muda itu menjadi

pendamping kaya arief, sastra (nama pegawai), bagian keuangan

ada saya, udah dibagi bagi jadi semua ada porsinya” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun I5 yang menjabat sebagai sekretaris pada Asdep terkait

menyampaikan hal yang mendukung jawaban jawaban sebelumnya

sebagai berikut;

“Kalau mba ya taunya kan ngurus perjalanan, surat menyurat,

sesuai aja sih sama yang dikerjakan sehari hari” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Iya sesuai karena kaya abang ini kan yang muda muda ya jadi

pendamping, badan juga harus besar karena untuk jagain anak

anak ini kan beda beda mereka kadang rebut juga” (7 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Kayanya sesuai umur sama kerjaan sehari hari sih, kaya gue kan

masih muda terus belum nikah juga jadi ya kaya bang sastra gue

ngikut sama anak anak (peserta) terus” (6 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Sesuai sama jobdesk dia kayanya, ya ini kaya bang sastra kan

emang dia badannya gede jadi dampingin kita terus haha, yang

Page 168: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

152

lain kan di kantor ada yang ngurus uang segala macem” (7 Juni

2018, Lapangan Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Itu kebijakan asdep, karena kita kan gatau keseharian mereka

jadi ya itu kita serahkan ke ruangan (asdep 1.5)" (7 Juni 2018,

Ruang Rapat Anggrek Wisma Kemenpora)

c. Mengetahui lokasi Pelaksanaan Program

Dalam indikator ketiga di dimensi ketiga ini, telah dilakukan

wawancara dengan I1, Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

(Key Informan), sehingga pertanyaan kedua puluh tiga tentang lokasi

pelaksanaan program (Q23) akan dideskripsikan sebagai berikut;

“Iya kan itu dibahas saat rakornis dengan dispora, titik

singgahnya pun kan rekomendasi mereka, cuma memang di

beberapa daerah banyak yang tidak terprediksi juga jadi agak

jauh sekali dari kota, jalannya rusak dan sebagainya” (6 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“iya tapi karena gak disurvei jadi ada beberapa daerah yang

medannya memang agak sulit” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

Page 169: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

153

“Diketahui nama lokasinya hanya medannya itu kadang kadang

jauh sekali dari kota kadang melelahkan juga kasian anak anak

(peserta kirab)” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

“Sudah, kebetulan saya komunikasi juga sekaligus penurunan

anggaran itu kadang saya tanya tanya juga bagaimana keadaan

di lapangan” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan

Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Nah ini tadi, jadi kalau kita (OKP) dilibatkan kan kita bisa kasih

rekomendasi juga dari teman teman di daerah, supaya lebih siap

gitu” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Masalah memang infrastruktur ini, nama lokasinya memang tau

kita cuma ya allah itu kadang jauh sekali, di Kalimantan itu lewat

hutan sampai ban bis kita meledak itu karena medannya sulit

diprediksi” (7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas

Pemuda)

Page 170: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

154

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Kalau nama lokasinya iya, cuma medannya itu kadang kadang

wah gila gila juga sih (sulit ditempuh)” (6 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

“Pasti tau sih mereka, cuma kurang siap sih daerah ini beberapa

ada yang jauh banget trus jalannya susah” (7 Juni 2018,

Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Kayanya sih kurang survey, karena ada kadang jalannya yang

susah dilewatin sampe mogok mogok itu bis haha” (6 Juni 2018,

Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Ini juga jadi masalah ya karena beberapa daerah ternyata jauh

sekali dari pusat kota, banyak muncul juga masalah infrastruktur

ini di evaluasi” (7 Juni 2018, Ruang Rapat Anggrek Wisma

Kemenpora)

Pernyataan-pernyataan di atas kemudian dilengkapi dengan

dokumentasi terkait rute perjalanan lokasi program Kirab Pemuda yang

terdapat pada tabel sebagai berikut;

Page 171: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

155

d. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

Dalam indikator keempat di dimensi ketiga ini, telah dilakukan

wawancara dengan I1, Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

(Key Informan), sehingga pertanyaan kedua puluh empat tentang

teknologi dalam pelaksanaan program (Q24) akan dideskripsikan

sebagai berikut;

“Kita membuat website untuk program ini jadi dari mulai

pendaftaran sampai dengan nanti update perjalanan tiap titik

singgah itu ada di website itu mas“ (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Adapun jawaban serupa disampaikan oleh I2 sebagai Kabid yang

bertanggung jawab pada program Kirab Pemuda perihal program

tersebut, sebagai berikut;

“Ada websitenya ada aplikasinya juga itu bisa dibuka

kirabpemuda.com kalau ga salah” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I3 yang menjabat sebagai

Kasubid pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Kita buat website itu kerja sama dengan pemuda juga” (7 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, I4 sebagai

Bendahara Pengeluaran Pembantu juga menerangkan hal serupa,

sebagai berikut;

Page 172: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

156

“Di kirabpemuda.com itu ada kita buat bersama (6 Juni 2018,

Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Hal yang sama juga diterangkan oleh I5 yang menjabat sebagai

sekretaris pada Asdep terkait, yakni sebagai berikut;

“Kita punya website kirab ini tapi mba lupa namanya apa” (7 Juni

2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga disampaikan oleh I6 sebagai perwakilan

Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora, yaitu sebagai

berikut;

“Ada situs itu ya online, kirabpemuda.com kalau saya gasalah”

(7 Juni 2018, Ruangan Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Pernyataan serupa juga dikemukakan oleh I7 yang merupakan

Pendamping Peserta Kirab Pemuda Zona 1 yakni sebagai berikut;

“Kita buat web itu, aplikasi juga ada” (7 Juni 2018, Ruangan

Asdep Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Sebagai I8 yang merupakan Pendamping Peserta Kirab Pemuda

Zona 2, Informan menyatakan sebagai berikut;

“Aplikasi, sama web juga” (6 Juni 2018, Ruangan Asdep

Peningkatan Kreativitas Pemuda)

Jawaban yang sama juga dikemukakan oleh I9 yakni Ketua Zona

1 Kirab Pemuda, paparannya sebagai berikut;

Page 173: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

157

“Websitenya ada, aplikasi juga, jadi tiap titik singgah itu ada

updatenya di situ, keren sih” (7 Juni 2018, Lapangan Kemenpora)

Adapun Ketua Zona 2 Kirab Pemuda yang merupakan I10 juga

menjawab hal serupa, sebagai berikut;

“Updatenya ada di web sama aplikasi setiap titik singgah update

terus kok itu” (6 Juni 2018, Gedung Graha Kemenpora)

Perwakilan dari Staf Protokoler Kemenko PMK yang menjadi I11

juga menyatakan hal serupa dalam wawancara, yakni sebagai berikut;

“Ada websitenya dan aplikasi juga jadi dari hp juga bisa diakses

itu kegiatan anak anak (peserta)” (7 Juni 2018, Ruang Rapat

Anggrek Wisma Kemenpora)

Begitupula dengan jawaban yang diberikan oleh I12 , pemuda dari

perwakilan masyarakat yang terlibat di acara Kirab Pemuda menyatakan

sebagai berikut;

“Pas acara sih disebut ya jadi kita bisa liat kegiatan mereka

(pemuda) di website sama aplikasi kirabnya” (9 Juni 2018, Plaza

Festival, Kuningan, Jakarta Selatan)

Pernyataan-pernyataan di atas kemudian dilengkapi dengan

dokumentasi berisi tangkapan layar situs Kirab Pemuda yang telah

diupdate menjadi tahun 2018, terdapat pada gambar sebagai berikut;

Page 174: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

158

Gambar 4.11

Tangkapan Layar Situs Kirab Pemuda

Sumber: kirabpemuda2018.com (sebelumnya kirabpemuda2017.com)

Dari berbagai pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan pada

dimensi Operational Capacity (Kapasitas Operasional) bahwa program

Kirab Pemuda mempunyai cukup pegawai yang dapat diberdayakan

untuk melaksanakan sebuah program sebesar Kirab Pemuda. Dengan

jumlah pegawai internal sebanyak 19 pegawai dan 41 panitia nasional,

dimana komposisi 19 pegawai tersebut juga masuk ke dalam 41 orang

pada panitia nasional. Pembagian tugas sudah disesuaikan dengan

petunjuk pelaksanaan yang telah dibuat sesuai dengan fungsi masing-

masing sesuai apa yang pegawai tersebut kerjaan di kesehariannya.

Kirab Pemuda telah terlaksana di 34 provinsi di Indonesia. Penempatan

pegawai menjadi hal yang sangat penting dalam dimensi ini,

berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa Asdep

Page 175: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

159

peningkatan kreativitas pemuda sebagai manajer publik benar benar

cermat dalam membagi pegawai pegawainya pada program Kirab

Pemuda. Bila dilihat, pegawai dengan usia muda dan fisik yang kuat

ditempatkan pada posisi pendamping peserta, status lajang juga menjadi

pertimbangan karena pegawai pendamping peserta harus bersama

peserta selama kurang lebih 72 hari. Pegawai yang biasa mengurusi

kesekretariatan juga ditempatkan pada posisinya untuk hal hal

administrative. BPP pada porsinya juga mengurusi anggaran dan

laporan keuangan, sehingga pembagian jobdesk yang baik ini dapat

melancarkan program Kirab Pemuda. Infrastuktur di lapangan berkali

kali disebutkan oleh narasumber bahwa beberapa titik singgah sulit

ditempuh jalannya, hal tersebut dapat berakibat pada mundurnya jadwal

acara-acara di titik singgah. Teknologi juga sudah dimanfaatkan

sehingga semua kegiatan mulai dari pendaftaran sudah dilakukan secara

online.

4.3 Pembahasan

Sebagai sebuah negara yang berdaulat, sudah merupakan kewajiban bagi

pemerintahnya untuk menjaga kedaulatan bangsa tersebut. Menjaga seluruh

tumpah darah Indonesia sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945.

Berbagai bentuk upaya pemerintah sudah dilakukan bersama dengan TNI dan

Polri untuk menjaga keutuhan NKRI. Seiring berjalannya waktu, terdapat pula

cela cela sejarah dimana bagian Indonesia memisahkan diri dari keutuhan

NKRI. Beberapa daerah juga masih mengalami pergolakan untuk melakukan

Page 176: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

160

separatisme, seperti Papua contohnya. Ancaman demi ancaman terus datang

menggoyahkan pondasi kebangsaan yang sudah merdeka sejak tahun 1945.

Dewasa ini, ancaman terhadap bangsa kembali hadir dalam bentuk

radikalisme, perpecahan politik, sampai dengan hasutan hasutan dengan nilai

informasi Nola tau biasa disebut hoax. Pemerintah tetap pada upayanya untuk

menjaga keutuhan NKRI, salah satu upaya yang belakangan ditempuh adalah

dengan mengingatkan kembali, menyadarkan kembali bahwa Indonesia

memang terdiri dari berbagai macam perbedaan namun keberagaman itu yang

sebetulnya menjadi kekuatan dan keunikan bangsa ini. Kementerian sebagai

pembantu pemerintah dalam administrasi atau pelayanan Negara memang

sudah seharusnya memberikan ruang dan fasilitas bagi siapapun untuk

membantu menjaga kedaulatan Negara.

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menjadi salah

satu kementerian yang merespon isu isu perpecahan dengan cara yang kreatif.

Melalui program Kirab Pemuda, yang baru pertama kalinya lagi

diselenggarakan sejak terakhir kali digelar pada masa pemerintahan Orde Baru

dengan nama Kirab Remaja. Melalui program ini, pemerintah memberikan

fasilitasi kepada pemuda pemuda harapan bangsa untuk menyebarkan semangat

keberagaman dalam perbedaan masing masing daerah, meningkatkan lagi

persatuan antar masyarakat daerah.

Program Kirab Pemuda, merupakan salah satu program yang

diprioritaskan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga pada tahun 2017. Biaya yang

dianggarkan untuk program ini mencapai angka Rp 41.000.000.000,-. Selama

Page 177: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

161

72 hari, 72 pemuda yang masing masing terdiri dari perwakilan Provinsi dan

Organisasi Keagamaan akan mengelilingi 34 Provinsi di Indonesia dengan titik

singgah yang telah ditentukan melalui Rakornis dengan Dispora tingkat I dan

II. Pemerintah berharap bahwa pemuda pemuda ini dapat mengemban misi

kebangsaan untuk menunjukkan kembali keindahan Bhinneka Tunggal Ika

yang belakangan terancam oleh isu isu sara dan polarisasi politik. Karena

sasaran dari program tersebut adalah pemuda, maka pemerintah menggunakan

car acara kreatif untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam maksud dan

tujuan program.

Sebuah program besar yang berangkat dari isu isu strategis menurut

peneliti perlu dirancang dengan cermat, agar maksud dan tujuan program benar

benar sesuai dengan kondisi yang ingin dicapai. Manfaatnya kepada publik pun

harus benar benar terasa karena program tersebut menggunakan APBN sebagai

pembiayaan seluruh kegiatan pemuda di 34 Provinsi. Dalam segitiga strategis

Moore, seorang manajer publik harus memperhitungkan 3 aspek strategis agar

sebuah program dapat berjalan dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Dalam

penelitian kali ini, peneliti menggunakan teori Moore tersebut, dengan melihat

bagaimana ketiga komponen dalam segitiga strategis tersebut diatur oleh

seorang manajer publik yang dalam penelitian ini adalah Asisten Deputi

Peningkatan Kreativitas Pemuda, yang menjadi pelaksana program Kirab

Pemuda tahun 2017. Pembahasan per-dimensi dari segitiga strategis tersebut

akan dijabarkan sebagai berikut;

Page 178: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

162

1. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

Dasar pemikiran bahwa jika peran sektor swasta adalah

menciptakan nilai swasta, kemudian berarti bahwa sektor publik harus

menciptakann nilai publik. Dalam perusahaan swasta, manajer

diharapkan memiliki ide tentang bagaimana menciptakan nilai untuk

organisasi mereka. Rencana untuk menentukan nilai publik membentuk

tingkat pertama dari apa yang disebut segitiga strategis, alat manajemen

strategis dimana manajer sektor publik dapat mengecek tingkat mana

mereka dilibatkan dalam aktivitas yang dapat bernilai, disahkan dan

dapat dilaksanakan. Singkatnya, manajer publik harus mengetahui

apakah sebuah program perlu dilaksanakan atau tidak. Tingkat ini

berkaitan erat dengan tujuan, maksud, misi dan target dari sebuah

program.

Merujuk kepada hasil deskripsi data di sub bab sebelumnya, maka

dapat dijabarkan bahwa pada dimensi Public Value Outcomes

(Menciptakan Nilai Publik), Kemenpora melalui Asisten Deputi

Peningkatan Kreativitas Pemuda menetapkan tujuan berdasarkan isu

nasional yang sedang berkembang saat ini. Di antaranya adalah isu isu

sara, penyimpangan perilaku pemuda, kurangnya rasa kebangsaan dan

persatuan di kalangan pemuda. Tujuan dari program ini yakni untuk

meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap kebhinekaan

melalui pemuda sebagai motor penggeraknya, karena pemuda dianggap

sebagai bagian bangsa yang mempunyai pengaruh besar terhadap

Page 179: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

163

perubahan, sehingga dengan memberdayakan pemuda sebagai alat

pemersatu menjadi tujuan utama dari program Kirab Pemuda ini.

Diketahui bahwa pemuda yang mengikuti kegiatan Kirab Pemuda

telah mengelilingi 34 Provinsi di Indonesia untuk menyebarkan semangat

keberagaman dan persatuan walaupun mereka berasal dari bermacam

macam latar belakang. Peserta Kirab Pemuda diminta untuk

menyebarkan semangat tersebut baik melalui dialog langsung di setiap

titik singgah maupun dengan konten-konten yang diunggah di media

sosial milik mereka. Mereka mengemban misi untuk mengingatkan

kembali bahwa Indonesia memang beragam dan jangan sampai terpecah

belah karena isu sara maupun politik yang belakangan marak terjadi.

Sebagai sasaran dari program tersebut, peserta program Kirab Pemuda

menyatakan bahwa ada titik singgah yang pemudanya antusias dan

terdapat pula titik singgah yang sepi, sehingga manfaat penyebaran di

setiap titik singgah berbeda. Berdasarkan pengamatan peneliti, hal

tersebut dapat dimaknai sebagai dampak buruk dari Petunjuk Teknis

yang tidak diresmikan sehingga terjadi perbedaan dalam

penyelenggaraan program di setiap titik singgah. Maksud peneliti adalah

bahwa akibat dari petunjuk teknis yang tidak ditanda tangani

menimbulkan kekeliruan penyelenggaran program pada beberapa titik

singgah, tidak diresmikannya petunjuk teknis kala itu dinyatakan oleh

informan akibat dari keterlambatan pengerjaan sehingga acara sudah

harus dimulai. Bahkan beberapa kegiatan krusial seperti pembacaan

Page 180: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

164

Kitab Suci tidak terlaksana di 2 daerah karena kurangnya komunikasi

kepada daerah titik singgah, tentu hal seperti ini menjadi contoh yang

tidak baik untuk keberagaman Indonesia, sehingga manfaat publik atau

pesan yang ingin disampaikan tidak terbagi rata di setiap titik singgah.

2. The Authorizing Environment (Legitimasi dan Dukungan

Lingkungan)

Dimensi kedua adalah bagaimana seorang manajer publik

memperoleh legitimasi dan dukungan. Setelah memutuskan nilai

publik, kebutuhan berikutnya adalah untuk memiliki pengesahan dari

lingkungan yang terdiri dari para pengambil keputusan dan dukungan

dari mitra lain di luar organisasi. Singkatnya manajer publik harus

mengetahui apakah sebuah program dapat dijalankan atau tidak.

Tingkat ini berkaitan erat dengan persetujuan dan dukungan.

Dari deskripsi data di atas, peneliti dapat menjabarkan pada

dimensi kedua yakni dimensi The Authorizing Environment (Legitimasi

dan Dukungan Lingkungan) bahwa program Kirab Pemuda memiliki

dasar hukum yang jelas. Kendati begitu, narasumber tidak begitu

memahami dan mengingat dasar hukum yang berasal dari undang

undang, dasar pelaksanaan yang paling sering disebut dan digunakan

adalah petunjuk pelaksaan program Kirab Pemuda. Beberapa

permasalahan juga tergambar bahwa Petunjuk Teknis belum ditanda

tangani oleh Deputi sehingga belum resmi untuk digunakan. Hal

tersebut menyebabkan kurang sempurnanya briefing kepada daerah titik

Page 181: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

165

singgah sehingga terjadi perbedaan-perbedaan yang mengakibatkan

persebaran manfaat yang berbeda pula. Legalitas lain adalah SK No 71

tahun 2017 yang diterbitkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga terkait

Kepanitiaan dalam program Kirab Pemuda 2017.

Lingkungan Kemenpora dapat dikatakan mendukung program

Kirab Pemuda, terlihat dari hadirnya beberapa perwakilan Asdep lain

saat rapat dan koordinasi yang baik dengan koordinator Kemenpora

yakni Kemenko PMK. Adapun masih terlihat kekurangan dukungan

dari Organisasi Kepemudaan di Lingkungan Kemenpora yang belum

dilibatkan pada tahap perencanaan program, hanya saat kegiatan saja,

hal ini menyebabkan minimnya masukan dan ide-ide dari pemuda

dengan organisasi sebagai perwakilannya, terlebih para organisasi

tersebut memiliki cabang di berbagai daerah yang dapat dimanfaatkan

untuk memeriahkan titik singgah. Hal tersebut pula yang sangat

disayangkan oleh Organisasi Kepemudaan karena jika mereka

dilibatkan dari awal, mereka merasa dapat membantu lebih. Peneliti

memaknai tidak dilibatkannya Organisasi Kepemudaan dalam

menentukan tujuan program sampai kepada teknis kegiatan di daerah

menyebabkan kurang lengkapnya pertimbangan-pertimbangan Asisten

Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda dalam program Kirab Pemuda.

Hal tersebut pada akhirnya berakibat pada kurangnya koordinasi

Organisasi Kepemudaan Pusat ke daerah karena tidak adanya fasilitasi

dari manajer publik yang mempunyai hajat acara.

Page 182: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

166

3. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

Pada titik ketiga adalah manajer publik harus memastikan dia

memiliki cukup kapasitas operasional untuk melaksanakan rencana atau

program yang telah disahkan. Manajer publik harus mengetahui batas

organisasi mereka sendiri karena semakin besar kapasitas operasional

yang dimiliki akan mampu memperbesar nilai atau manfaat kepada

sasaran. Manajer publik harus mengetahui apakah organisasi mampu

melaksanakan program atau rencana tersebut. Tingkat ini berkaitan

dengan pegawai, kemampuan pegawai, teknologi, dan infrastuktur.

Dari berbagai pernyataan di atas, dapat peneliti jabarkan pada

dimensi Operational Capacity (Kapasitas Operasional) bahwa program

Kirab Pemuda mempunyai cukup pegawai yang dapat diberdayakan

untuk melaksanakan sebuah program sebesar Kirab Pemuda. Dengan

jumlah pegawai internal sebanyak 19 pegawai dan 41 panitia nasional,

Kirab Pemuda telah terlaksana di 34 provinsi di Indonesia. Peneliti

menyadari bahwa penempatan pegawai menjadi hal yang sangat penting

dalam dimensi ini, konsep the right man in the right place perlu benar

benar diterapkan. Berdasarkan data yang diperoleh di atas dapat

dikatakan bahwa Asdep peningkatan kreativitas pemuda sebagai

manajer publik benar benar cermat dalam membagi pegawai

pegawainya pada program Kirab Pemuda. Bila dilihat, pegawai dengan

usia muda dan fisik yang kuat ditempatkan pada posisi pendamping

Page 183: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

167

peserta, status lajang juga menjadi pertimbangan karena pegawai

pendamping peserta harus bersama peserta selama kurang lebih 72 hari.

Pegawai yang pada kesehariannya mengurusi kesekretariatan juga

ditempatkan pada posisinya untuk hal hal administratif. Bendahara

Pengeluaran Pembantu pada porsinya juga mengurusi anggaran dan

laporan keuangan, sehingga pembagian jobdesk yang baik ini dapat

melancarkan program Kirab Pemuda. Hal tersebur menurut pengamatan

peneliti merupakan sebuah kepiawaian seorang manajer publik dalam

membagi porsi pekerjaan dan siapa yang akan melaksanakan pekerjaan

tersebut, sehingga program Kirab Pemuda dapat terlaksana dengan baik

di banyak titik singgah.

Infrastuktur di lapangan berkali kali disebutkan oleh narasumber

bahwa beberapa titik singgah sulit ditempuh jalannya, hal tersebut dapat

berakibat pada mundurnya jadwal acara-acara di titik singgah. Peneliti

menilai bahwa Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda tidak

melakukan survei lebih lanjut terkait medan menuju titik singgah tempat

Kirab Pemuda akan dilaksanakan. Akibatnya alat transportasi yang

digunakan di beberapa tempat mengalami kendala dan tentu hal tersebut

menghambat jadwal acara Kirab Pemuda di titik singgah tersebut, pada

akhirnya hal tersebut pula yang akan mengurangi esensi atau

penyebaran manfaat yang hendak dicapai. Teknologi juga sudah

dimanfaatkan sehingga semua kegiatan mulai dari pendaftaran sudah

dilakukan secara online. Kemudahan mengakses dan mendaftar menjadi

Page 184: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

168

nilai lebih pada program Kirab Pemuda, dengan begitu menurut

pengamatan peneliti akan memudahkan tujuan dan maksud yang ingin

disampaikan tersebar ke masyarakat secara luas.

Makna yang kemudian dapat dipahami adalah bahwa manajer

publik pada penelitian ini yakni Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas

Pemuda di beberapa hal dapat dikatakan telah melakukan pertimbangan

yang cermat. Namun karena kurangnya keterlibatan elemen dan survei

lanjutan di dalam perumusan strategi program akhirnya mengakibatkan

perbedaan-perbedaan kegiatan di beberapa titik singgah, yang mana

menuju kepada berkurangnya esensi program dan manfaat yang hendak

disampaikan.

Page 185: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

169

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian Segitiga Strategis Program Kirab Pemuda

dalam rangka Meningkatkan Persatuan dan Penghormatan terhadap Pluralisme di

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia berlandaskan teori Segitiga

Strategis Moore berhasil memberikan gambaran tentang bagaimana seorang

manajer publik yang dalam penelitian ini merupakan Asisten Deputi Peningkatan

Kreativitas Pemuda merancang strategi untuk sebuah program yang terbilang besar

dan memakan biaya yang besar pula. Adapun penjabaran kesimpulannya adalah

sebagai berikut; Pertama, Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda

melakukan berbagai pertimbangan untuk mencapai manfaat yang ingin diciptakan

dan disebarkan kepada masyarakat khususnya pemuda, mulai dari menetapkan

tujuan, maksud, sasaran dan misi program, walaupun tidak semua komponen

tersusun dengan baik. Kedua, Persetujuan atas program yang hendak dilakukan

belum memiliki landasan yang lengkap walaupun sudah dapat menjadi acuan

pelaksanaan program, kurangnya keterlibatan elemen di dalam penyusunan strategi

juga menjadi kekurangan di dalam pelaksanaan program. Ketiga, kecermatan

dalam penempatan dan pembagian pekerjaan sudah terlaksana dengan baik,

begitupun dengan pemanfaatan teknologi untuk menyebarkan citra program,

namun luputnya survei lebih lanjut di lokasi titik singgah menandakan kurang

cermatnya manajer publik di bagian tersebut.

Page 186: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

170

5.2 Saran

Saran-saran yang peneliti coba ajukan kepada Asisten Deputi Peningkatan

Kreativitas Pemuda untuk program Kirab Pemuda agar lebih baik ke depannya

adalah sebagai berikut;

1. Sebaiknya landasan kegiatan program mulai dari Undang Undang Dasar

sampai Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis program diperkuat

agar tidak terjadi perbedaan pengertian oleh panitia daerah.

2. Jumlah Rakornis dengan Dispora Daerah sebaiknya ditambah agar dapat

meminimalisir melesetnya informasi mengenai penyelenggaran

program

3. Organisasi Kepemudaan pada tingkat pusat baiknya dilibatkan agar

dapat membantu menginstuksikan untuk meramaikan titik singgah di

daerah.

4. Survei lokasi titik singgah lebih baik diperinci agar dapat dipersiapkan

akomodasi yang sesuai dengan medan yang akan ditempuh sehingga

tidak menghambat jalannya acara di titik singgah tersebut.

Page 187: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

171

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Budiati, Ayuning. 2015. Modul Manajemen Stratejik. Serang: FISIP Untirta

Djaelani, Abdul Qadir. 2001. Agama dan Separatisme Menjadi Landasan Konflik

Maluku dan Poso. Cetakan 1. Jakarta : Yayasan Pengkajian Islam Madinah

Al-Munawarah.

Freddy Rangkuti. 2005. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia

Fuad, Anis dan Kandung Sapto Nugroho. 2014. Panduan Praktis Penelitian

Kualitatif. Jakarta : Graha Ilmu.

Healey, Joseph F. 2014. Diversity and Society: Race, Ethinicity, and Gender.

California: Sage Publications.

Irving M. Zeitlin, Irving M. 1998. Memahami Kembali Sosiologi. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

JS Furnivall. 1967. Netherlands India: A Study of Plural Economy. Cambridge:

Cambridge at The University Press.

Mangkuprawira, Syafry. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Mulyana, Deddy. 2008. Komunikasi Efektif “Suatu Pendekatan Lintas Budaya”.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Pius A. P, M. Dahlan. 1994. Kamus Ilmiah Popular. Surabaya: Arkola.

Poerwadarminta, W.J.S. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka,

Jakarta.

Saladin, Djaslim. 1999. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Bandung:

Linda Karya.

Setiadi, Elly M dan Usman Kolip. 2011. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta

dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siagian, Sondang P. 2008. Manejemen Stratejik. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sumbulah, Umi. 2010. Islam‚ Radikal Dan Pluralism Agama. Malang: Badan

Litbang Dan Diklat Kementrian Agama RI.

Suwarsono, Muhammad. 2012. Strategi Pemerintahan. Jakarta: Erlangga.

Page 188: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

172

Skripsi:

Agustini, Murni. 2017. “Strategi Pemerintah Kota Cilegon Menuju Cilegon Smart

City: Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

Hutapea, Benni Olan. 2015. “Strategi pemerintah daerah dalam pengembangan

kawasan wisata muara kabupaten tapanuli utara provinsi sumatera utara

tahun 2015”. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Riau.

Jurnal:

Christian Solidarity Worldwide. 2014. “Indonesia: Pluralism in Peril, the rise of

religious intolerance across the archipelago”. www.csw.org.uk/2014-

indonesia-report. Diakses pada 3 Januari 2018.

American in Class. “Making the Revolution; 1763-1791 (The Universal

Declaration of Human Right)”.

http://americainclass.org/sources/makingrevolution/rebellion/text8/decinde

p.pdf. Diakses pada 3 Januari 2018.

Triyanto. 2013. Regulasi Perlindungan Hak Asasi Manusia Tingkat Internasional.

Jurnal PPKN. Vol 1.

Zahab, Balian. 2007. Fenomena Hitler (NAZI) dan Pengadilan Nuremberg 1946.

Jurnal Hukum Pidana Internasional

Internet:

Anzhog Edu. “What is Public Value”. https://www.anzsog.edu.au/resource-

library/research/what-is-public-value. Diakses pada 8 Februari 2018.

Badan Pusat Statistik. “Usia Produktif”.

https://www.bps.go.id/istilah/index.html?Istilah_page=4. Diakses pada 28

Desember 2017.

Bappenas. “Pencegahan dan Penanggulangan Separatisme.”

https://www.bappenas.go.id/files/2513/5098/8841/narasi-buku-ii-bab-

4__20090129030143__14.pdf. Diakses pada 6 Januari 2018.

CNN Indonesia. “Pilkada Ciptakan Polarisasi Warga Seperti Tahun 1965 dan

1998”. https://www.cnnindonesia.com/kursipanasdki1/20170406215136-

516-205601/pilkada-ciptakan-polarisasi-warga-seperti-tahun-1965-dan-

1998/. Diakses pada 28 Desember 2017.

Washington Post. “Fatal Force”.

https://www.washingtonpost.com/graphics/national/police-shootings-

2017/. Diakses pada 2 Januari 2018.

Page 189: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

173

Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri. “Data Konflik”.

http://kesbangpol.kemendagri.go.id/index.php/subblog/pages/2015/350/Da

ta-Konflik-Sosial. Diakses pada 28 Desember 2017.

KBBI, 2016. “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)”. http://kbbi.web.id/pusat.

Diakses 21 Desember 2017.

News Detik. “Indeks Demokrasi RI Indonesia Menurun Karena Isu SARA”.

https://news.detik.com/berita/d-3691497/mendagri-indeks-demokrasi-ri-

menurun-karena-isu-sara. Diakses pada 28 Desember 2017.

Okezone News. “Ancaman Terbesar Indonesia adalah Perpecahan”.

https://news.okezone.com/read/2017/03/20/337/1646939/wiranto-

ancaman-terbesar-indonesia-adalah-perpecahan. Diakses pada 28

Desember 2017.

Tirto. “Kapolri Sebut ada Potensi Perpecahan di Indonesia” https://tirto.id/kapolri-

sebut-ada-potensi-perpecahan-di-indonesia-coWi. Diakses pada 28

Desember 2017.

Peraturan Pemerintah:

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang

Negara.

Petunjuk Pelaksanaan Kirab Pemuda. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda,

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

SK Menteri Pemuda dan Olahraga No 71 tahun 2017 tentang Kepanitiaan Kirab

Pemuda

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat 1 tentang Negara Indonesia ialah Negara

Kesatuan yang berbentuk Republik.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi

Papua.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan.

Page 190: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Wawancara dengan Bapak Muslim (BPP)

Wawancara dengan Bapak Khairil Adha (Kabid)

Page 191: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Wawancara dengan Bapak Djunaedi M.Si (Asdep)

Wawancara dengan Ibu Indah (Sekretaris)

Page 192: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Wawancara dengan Bapak Burhanuddin Luthfi (OKP)

Wawancara dengan Ibu Lavyla Esa (Kasubid)

Page 193: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Wawancara dengan Bapak Sastra (Pendamping Peserta Zona 1)

Wawancara dengan Bapak Arief (Pendamping Peserta Zona 2)

Page 194: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Wawancara dengan Fikri (Ketua Kirab Pemuda Zona 1)

Page 195: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 196: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟏

A. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

1. Memiliki tujuan program yang jelas

a. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Tujuannya untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan pemuda,

keberagaman, kebhinekaan dan wawasan kebangsaan. Sekaligus

mempromosikan kualitas pemuda, dengan kreativitas mereka.

b. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda? (Q2)

Jawaban:

Jadi kita melibatkan dispora provinsi, kementerian lembaga lain

dengan kemenpora sebagai leaning centernya, nanti kita rakornis, yang

kita jadikan tujuan itu ya merespon isu isu sosial saat ini, tentang isu

sara, disintegrasi bangsa, jadi nanti kita diskusi untuk menentukan

tujuan tujuan apa yang mau dicapai, dan tujuan itu juga harus

disesuaikan dengan karateristik tiap daerah, jangan sampai acara ini

malah menjadi sumber masalah baru

c. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan tujuan

program Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Macam macam, mulai dari lokasi lokasi titik singgah, biaya dan

kesiapan daerah titik singgah juga, sehingga berjalan lancar semua,

zero accident, budaya daerah juga yang harus dihormati itu perlu

diketahui, supaya acaranya ga menimbulkan konflik tapi jadi acara

yang nendang begitu

d. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Jadi itu diawali dengan isu isu strategis, tentang wawasan kebangsaan,

tentang isu perlunya keberagaman, jadi kita khawatir nanti ada

disintegrasi bangsa dan radikalisme, sehingga perlu ada program

seperti ini

e. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat? (Q5)

Jawaban:

saya kira tepat sudah dengan apa yang menjadi permasalahan bangsa

saat ini

Page 197: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

f. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Sementara kita bisa pake indikator penyebaran manfaat, misal

sasarannya berapa orang, namun program kirab ini kan sangat besar,

jadi agak sulit diukur, selain itu ya tentu realisasi anggaran

2. Memiliki maksud program yang jelas

a. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Sesuai juklak, maksudnya ya untuk memberikan wahana agar pemuda

ini menyebarkan semangat kebhinekaan, dengan kreativitas mereka

masing masing

b. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Saya rasa hampir sama dengan saat penetapan tujuan, hanya lebih rinci

saja di bagian ini

c. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud

program Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Pertimbangannya ya apakah maksud ini sudah benar atau belum kita

sesuaikan dengan tujuannya yang tadi kita ambil dari isu isu yang

sedang berkembang

3. Menetapkan sasaran program dengan tepat

a. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Sasarannya tentu pemuda, dari macam macam golongan ada dari siswa

sma, mahasiswa, pemuda setempat atau dari organisasi juga

b. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Tentu karena kita di bawah naungan kemenpora dan deputi

pemberdayaan pemuda, memang sudah tupoksinya untuk menjadikan

Page 198: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

pemuda sasaran, pemuda di sini sesuai dengan yang di undang undang

itu usia 16-30 tahun

c. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Saya rasa di beberapa titik singgah sudah sampai cuma ya ada daerah

yang benar benar serius menggarap jadi ramai gitu ya mas, ada juga

yang sepi, kurang kesiapannya seperti itu, jadi tidak terlalu sampai

outcomenya, ada juga yang kaya aceh dan sidoarjo itu kan kitab suci

itu tidak sesuai ya jadi mungkin yang kaya gitu jadi kurang nendang

gitu

4. Menetapkan misi program dengan tepat

a. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Misi misi kebangsaan mas, patriotisme nasionalisme seperti itu, jadi

mereka keliling daerah membawa semangat itu

b. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Kembali lagi kita sesuaikan dengan juklaknya, dengan maksud dan

tujuan programnya

c. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

Saya rasa sudah, karena memang kita mengamati betul apa yang bisa

diberdayakan dari pemuda pemuda ini

B. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

1. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

a. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Landasan lengkapnya bisa dilihat dijuklak ya, acuannya ke juklak itu

yang dittd deputi, juknisnya belum diteken pada saat itu jadi memang

agak jadi soal juga perihal teknisnya

Page 199: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

b. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Tentu sudah, ya juklak deputi itu salah satunya, karena belum ada

permenporanya pada saat itu, hanya sk kepanitiaan yang keluar dari

menteri

2. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

a. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Iya tentu, kita adakan rapat dengan Kemenko PMK, dengan asdep

asdep deputi lain juga, namun untuk penyusunan belum melibatkan okp

(organisasi kepemudaan) pada saat itu

b. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Jawaban:

Dengan mereka hadir rapat dan memberikan masukan saya rasa itu

sudah menjadi sebuah dukungan, karena program ini kan harus kita

gotong samasama

C. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

1. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

a. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

Ngga banyak kalau di sekretariat ini ya paling 20 orangan, ada yang

PNS ada juga yang masih honorer lembaga, honorer lokal

b. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Kalau yang di SK Menteri itu 41 kalau saya gak salah, tapi kadang ada

bantuan juga dari yang di luar sk itu

2. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

Page 200: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

a. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Kita lihat dari background sehari hari mereka biasanya apa yang

mereka kerjakan, jadi nanti penempatannya itu right man in the right

place mas, harus seperti itu

3. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

a. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Iya kan itu dibahas saat rakornis dengan dispora, titik singgahnya pun

kan rekomendasi mereka, cuma memang di beberapa daerah banyak

yang tidak terprediksi juga jadi agak jauh sekali dari kota, jalannya

rusak dan sebagainya

4. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

a. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Jawaban:

Kita membuat website untuk program ini jadi dari mulai pendaftaran

sampai dengan nanti update perjalanan tiap titik singgah itu ada di

website itu mas

Page 201: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 202: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟐

D. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

5. Memiliki tujuan program yang jelas

g. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Tujuannya jadi untuk meningkatkan rasa persatuan di pemuda pemuda

ini mas, supaya ga terjadi perpecahan dan lain lain

h. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda? (Q2)

Jawaban:

Biasanya kita tentukan di rapat, bersama dengan asdep asdep lain dan

teman teman (satu ruangan) juga, berangkatnya ya tentu dari masalah

masalah nasional tentang perpecahan, disintegrasi bangsa, ya hal hal

seperti itu yang kita gapengen terjadi

i. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan tujuan program

Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Supaya lancar jadi kita harus hitung matang matang mulai dari biaya

dan hal lain juga, sampai asuransi peserta gitu mas, lalu apakah

memang tujuan ini sesuai dengan kondisi nasional apa program ini

benar dibutuhkan atau ngga

j. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap pluralisme

dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Itu tadi, karena memang isu isu atau ancaman terhadap keberagaman

kita nilai sedang marak terjadi di Indonesia

k. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat? (Q5)

Jawaban:

Sejauh ini dan melihat hasil evaluasi sih sudah tepat, memang ada

kurang di sana sini wajar tapi hal hal kecil

l. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Penyebaran manfaatnya ya dari kita lihat berapa pemuda yang hadir di

titik singgah, antusiasme mereka, capaian anggaran juga

Page 203: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

6. Memiliki maksud program yang jelas

d. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Jadi kita ingin memberikan fasilitas ke pemuda pemuda ini untuk

menyebarkan semangat kebangsaan ke banyak tempat dengan kreativ

mas, jadi nanti ada acara music ada pawai jadi meriah

e. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Kita sesuaikan dengan tujuannya jadi kira kira memang maksudnya

adalah untuk menyebarkan wawasan kebangsaan itu tadi

f. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud program

Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Kita bicarakan sama sama jadi agar tepat memang harus spesifik

maksud program ini, pertimbangannya kurang lebih sama dengan saat

menetapkan tujuan itu

7. Menetapkan sasaran program dengan tepat

d. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Pemuda usia 16-30 tahun sesuai undang undang begitu mas

e. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Kita lihat apakah fisik mereka kuat karena kan program ini lama dan

cukup berat, kita harus tau juga apakah mereka mampu menyebarkan

manfaat manfaat di titik titik singgah

f. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Di beberapa titik singgah yang memang ramai rasanya sampai dan

bagus ya, tapi ada beberapa daerah memang yang kurang siap

8. Menetapkan misi program dengan tepat

Page 204: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

d. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Tentang kebangsaan tentunya, jadi menyebarkan semangat positif

patriotism ke pemuda pemuda lain di titik singgah

e. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Bareng bareng mas jadi sejalan dengan maksud sama tujuannya itu

f. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

Kurang lebih sudah, karena itu kan kita rapatkan kita diskusikan

E. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

3. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

c. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Ada juklak pak deputi, itu aja yang udah disahkan, sisanya undang

undang dasar aja mas

d. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Kalau programnya sudah dilaksanakan berarti sudah mas

4. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

c. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

iya jadi di rapat rapat itu kita libatkan asdep asdep deputi lain, dari KL

lain juga beberapa kita undang

d. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Page 205: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban:

Macem macem, kadang mereka juga kan terjun langsung ke lapangan

ikut membantu jadi memang ramai ramai mendukung ini kan program

prioritas

F. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

5. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

c. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

Mungkin 20 orang sih saya gangitungin juga, tapi kurang lebih segitu

d. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Lebih dari 30 orang kayanya sih saya gatau pastinya juga

6. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

b. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Itu pak asdep yang nentuin mas jadi ya kalau dia (pegawai) bisanya di

desain ya di bagian desain, yang lain juga seperti itu sesuai sama

keahliannya

7. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

b. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

iya tapi karena gak disurvei jadi ada beberapa daerah yang medannya

memang agak sulit

8. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

b. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Jawaban:

Ada websitenya ada aplikasinya juga itu bisa dibuka kirabpemuda.com

kalau ga salah

Page 206: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 207: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟑

G. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

9. Memiliki tujuan program yang jelas

m. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Menurut Bundo (panggilan narasumber) memang kirab pemuda ini

dibuat untuk meningkatkan rasa kebersamaan antar pemuda di

Indonesia

n. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda? (Q2)

Jawaban:

Kita rapat nanti itu kita bahas apa apa yang penting dan menjadi tujuan

yang harus dicapai, bersama kawan kawan (pegawai) yang lainnya

juga, tujuannya juga kita sesuaikan dengan citra daerah titik singgah

itu

o. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan tujuan program

Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Lokasinya, biayanya ada banyak pokoknya jadi supaya tujuan itu benar

benar tepat, sesuai sama apa yang dibutuhkan pemuda saat ini, di

kondisi ini

p. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap pluralisme

dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Kita kan bisa lihat juga ya di berita bahwa sekarang isu isu perpecahan

ini lagi ramai, jadi kita merasa, negara merasa perlu hadir begitu

q. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat? (Q5)

Jawaban:

Sudah sudah, sudah mantap tujuan ini bundo rasa

r. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Kalau diukurnya agak sulit secara pasti ya karena luas dan banyak juga

titik singgahnya, yang pasti nanti untuk laporan ya LS (lump sump) itu

urusan pa muslim (BPP pada Asdep terkait) kalau soal anggaran

Page 208: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

10. Memiliki maksud program yang jelas

g. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Supaya pemuda ini berkumpul dia jadi nanti akan keliling kita fasilitasi

untuk memberikan dampak positif, berbagi cerita cerita ke pemuda lain

di titik singgah

h. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Sama, di rapat rapat tadi itu juga

i. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud program

Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Itu tadi kita lihat dari tujuannya, apa apa aja yang harus diperhatikan,

mulai dari pemuda ini peserta harus kita bekali apa

11. Menetapkan sasaran program dengan tepat

g. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Sasaran kita itu pemuda, usianya ada di undang undang pokonya tidak

lebih dari 30 tahun

h. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Karena memang kita di deputi 1 (pemberdayaan pemuda), jadi merujuk

ke situ bahwa memang harus pemuda yang menjadi sasaran

i. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Sampai kalau bundo rasa, kan kita bisa lihat juga antusias mereka itu

anak anak (pemuda)

12. Menetapkan misi program dengan tepat

g. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Page 209: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban:

Misinya yaitu untuk membuat pemuda peserta ini agar menyebarkan

nilai nilai kebangsaan ke daerah daerah, supaya kuat rasa persatuan

itu

h. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Kita sesuaikan aja dengan tujuan dan maksud di awal tadi yang bundo

bilang…

i. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

Iya, iya jelas karena kita kan membuat program itu sudah ada latar

belakangnya jadi kaya isu perpecahan itu sudah tercantum jadi dasar

program ini

H. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

5. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

e. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Petunjuk pelaksanaan pak deputi itu

f. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Sudah, kita juga semua panitia ada SK Menterinya

6. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

e. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Kalau untuk organisasi kepemudaan belum, dia hanya di kegiatan aja

dipersiapannya kita kita aja, tapi kalau seperti KL itu kita ajak juga

untuk hadir

Page 210: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

f. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Jawaban:

Kalau dukungan uang gitu kan ngga ada ya, jadi paling dukungan moril

aja, datang rapat atau ke lapangan langsung kadang kadang ada yang

turun

I. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

9. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

e. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

Ada mungkin 20 orang di ruangan ini

f. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Kalau panitia agak banyak dia, hampir 40 orang setau bundo ga hafal

juga

10. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

c. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Ya seperti biasa kalau itu kita sesuai arahan pa asdep, bundo biasanya

mengurus komunikasi dengan dispora, udah ada masing masing

pekerjaannya

11. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

c. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Diketahui nama lokasinya hanya medannya itu kadang kadang jauh

sekali dari kota kadang melelahkan juga kasian anak anak (peserta

kirab)

12. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

Page 211: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

c. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Jawaban:

Kita buat website itu kerja sama dengan pemuda juga

Page 212: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 213: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟒

J. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

13. Memiliki tujuan program yang jelas

s. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Kamu lihat di juklak itu sudah lengkap sudah, memang kita ini

tujuannya untuk agar pemuda ini tidak terpecah belah

t. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda? (Q2)

Jawaban:

Lewat rapat itu nanti bersama yang lain lain (pegawai) juga, pak asdep,

kita tentukan sesuai dengan isu nasional

u. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan tujuan program

Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Karena saya BPP (Bendahara pengeluaran pembantu) jadi tentu

bagian saya itu mempertimbangkan soal biaya, ada juga pertimbangan

lain soal lokasi, akomodasi anak anak, esensi programnya juga harus

ada

v. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap pluralisme

dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Karena isu nasional itu, kita ini sedang dipolarisasi, jadi dirasa negara

perlu hadir untuk itu

w. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat? (Q5)

Jawaban:

Sangat tepat, sangat tepat

x. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Penerima manfaat itu pemuda itu kan mereka nanti kita lihat seberapa

besar manfaatnya, cuma yang dilaporkan ya itu soal anggaran ini yang

saya buat

14. Memiliki maksud program yang jelas

Page 214: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

j. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Kita kasih wadah, kita kasih jalan jalan jadi nanti mereka keliling itu

supaya mereka tau karateristik daerah masing masing, nanti saling

berbagi seperti itu

k. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Lewat rapat juga

l. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud program

Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Kita turunkan saja itu dari tujuannya jadi maksud program ini A,B,C,

D mau buat apa apa tadi sama hampir dengan menentukan tujuan

15. Menetapkan sasaran program dengan tepat

j. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Pemuda usia di bawah 30 tahun itu, sesuai uu kepemudaan

k. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Jadi kita pilih nanti dari tiap tiap provinsi itu 1 pasang jadi beragam

pesertanya

l. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Yang ramai (titik singgah) ya sampai ada juga yang sepi jadi kurang

tersebar manfaat itu, yang model di Aceh dan Sidoarjo itu kan baca

kitab suci ga sesuai rangkaian, jadi agak kurang bagus lah itu

16. Menetapkan misi program dengan tepat

j. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Page 215: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Misi misi nasionalisme, kebangsaan, persatuan, supaya mereka itu tau

bahwa Indonesia itu luas dan beragam

k. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Disamakan saja dengan tadi itu penetapan tujuan kirab ini

l. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

iya yang saya bilang tadi bahwa kita ini sedang terpecah belah, jadi

harus dieratkan lagi melalui program ini salah satunya

K. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

7. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

g. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

ada juklak, ada juknis juga namun belum dittd yang juknis itu oleh pak

deputi

h. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Sudah, ada di sk juga soal panitia itu, ttd PM (Pak Menteri)

8. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

g. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Kita ada rapat sama KL itu mereka mendukung untuk program ini

h. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Jawaban:

Dilibatkan di program ini jadi mereka kita turunkan juga ke lapangan,

dari asdep asdep lain juga kita ikut sertakan

Page 216: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

L. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

13. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

g. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

20 mungkin, lihat di struktur coba nanti ya minta di indah (nama

sekretaris ruangan)

h. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Tidak hapal lagi saya itu ada lihat saja di SK panitia

14. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

d. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Sesuai jobdesknya masing masing, yang muda muda itu menjadi

pendamping kaya arief, sastra (nama pegawai), bagian keuangan ada

saya, udah dibagi bagi jadi semua ada porsinya

15. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

d. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Sudah, kebetulan saya komunikasi juga sekaligus penurunan anggaran

itu kadang saya tanya tanya juga bagaimana keadaan di lapangan

16. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

d. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Jawaban:

Di kirabpemuda.com itu ada kita buat bersama mas anas (pembuat

website)

Page 217: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 218: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟓

M. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

17. Memiliki tujuan program yang jelas

y. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Menurut mba sih, untuk mempersatukan pemuda jadi supaya mereka

saling kenal keunikan daerah daerah masing masing

z. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda? (Q2)

Jawaban:

Kita biasanya rapat bareng sama pak asdep, orang (pegawai) ruangan

lain juga, di awal tahun itu biasanya kita rumusin programnya mau

kaya gimana gimana

aa. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan tujuan

program Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Kalau yang mba kerjain sih biasanya ya itu, tentang gimana nanti

pulang pergi panitia, kesiapan dispora daerahnya, terus tujuan yang

dibuat ini tuh pas apa ngga itu harus ada nota dinasnya sesuai

keputusan pak asdep

bb. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Menurut mba nih ya, memang kita kan sekarang lagi kaya ada isu isu

sara perpecahan gitu jadi program program kaya gini tuh muncul

cc. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat? (Q5)

Jawaban:

Menurut mba sih tepat ya, karena kondisinya kan sekarang lagi kaya

gini (ada isu perpecahan)

dd. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Kalau ukuran program semuanya sama sih pakai LS (lump sump) itu

yang udah diajukan sebelumnya, jadi dari anggaran itu kepake apa

ngga

Page 219: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

18. Memiliki maksud program yang jelas

m. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Maksudnya menurut mba itu supaya pemuda ini punya tempat gitu

untuk bergabung trus menyalurkan kreativitas mereka, nanti di setiap

daerah ditampilkan gitu

n. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Sama aja seperti penetapan tujuan jadi memang lewat rapat nanti

keputusannya pak asdep yang ambil

o. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud

program Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Ya kita harus sesuaikan dengan tujuan tadi, kebutuhannya apa apa aja

di program ini, terus berapa biayanya bagaimana penyelenggaraannya

supaya maksud dan tujuannya tercapai

19. Menetapkan sasaran program dengan tepat

m. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Sasaran program ini pemuda ya, ada yang di peserta inti ada yang di

daerah daerah juga

n. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Sesuai sama ini dong kan kita pemberdayaan pemuda jadi memang

semua sasaran programnya itu pemuda

o. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Kalau yang mba lihat sih sampai ya manfaat itu, mereka (peserta) juga

jadi lebih mengerti satu sama lain

Page 220: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

20. Menetapkan misi program dengan tepat

m. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Misinya kalau kata mba sih ya untuk itu tadi, supaya perbedaan itu ngga

menjadi sumber perpecahan di kalangan pemuda

n. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Misinya ditetapkan sesuai dengan tujuan tadi jadi supaya tujuannya

tercapai kita harus ini harus itu, itu ditentukan pas rapat juga

o. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

Menurut mba iya

N. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

9. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

i. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Kemarin itu ada petunjuk pelaksanaannya, ada SK panitia, tapi

juknisnya ngga ditandatangan sama pak deputi mba kurang tau juga

kenapa

j. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Mba kurang paham sih kalau itu, cuma kalau programnya udah

berjalan berarti udah sah

10. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

i. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Page 221: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Iya dari asdep asdep lain ikut terlibat juga

j. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Jawaban:

Mereka datang rapat, ikut bantu di lapangan juga, kasih masukan pas

rapat evaluasi

O. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

17. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

i. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

Sama honorernya mungkin ada 20an

j. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Di SK itu kalau ga salah 40an

18. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

e. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Kalau mba ya taunya kan ngurus perjalanan, surat menyurat, sesuai aja

sih sama yang dikerjakan sehari hari

19. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

e. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Kalau ini kayanya tanya ke bang sastra karena dia pendamping peserta,

setau mba sih semua lokasinya udah ada dari awal tapi ada aja masalah

di lapangan

20. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

e. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Page 222: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban:

Kita punya website kirab ini tapi mba lupa namanya apa

Page 223: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 224: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟔

P. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

21. Memiliki tujuan program yang jelas

ee. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Kalau dilihat dari programnya sih kayanya tentang mempersatukan

pemuda ya, mengingatkan lagi gitu tentang keberagamaan Indonesia

ff. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda? (Q2)

Jawaban:

Pasti lewat rapat, cuma karena tahun lalu OKP belum dilibatkan ya jadi

kurang tau prosesnya seperti apa

gg. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan tujuan

program Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Menurut saya sih pasti seputar bagaimana program itu akan

diselenggarakan, pertimbangan biaya, akomodasi peserta dan lain lain

hh. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Kalau dilihat dari kegiatannya sih pasti program ini merespon situasi

nasional saat ini, macam macam ya mulai dari isu sara, isu kubu

kubuan politik kayanya juga jadi viral

ii. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat? (Q5)

Jawaban:

Tepat atau ngganya saya kurang yakin sih, tapi kalau dari tujuan

tertulisnya saya rasa tepat sebagai respon untuk masalah bangsa ini

jj. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Di kementerian atau dinas dinas biasanya sih menggunakan realisasi

anggaran ya

22. Memiliki maksud program yang jelas

Page 225: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

p. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Saya rasa maksud dari program ini untuk memberikan jalan kepada

para pemuda perwakilan ini untuk menyebarkan semangat kesatuan ke

daerah daerah

q. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Tentu lewat rapat sama seperti tujuan tadi

r. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud

program Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Hal hal teknis sih sepertinya, jadi supaya maksudnya sampai ya mereka

harus mempersiapkan para pemuda ini, jadi dibekali dulu

23. Menetapkan sasaran program dengan tepat

p. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Sudah pasti pemuda kalau sasarannya

q. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Asdep 1.5 ini kan masih di bawah deputi 1 ya jadi pasti sasaran

program mereka selalu pemuda, kalau untuk program ini mungkin

mereka mencari pemuda yang kuat fisiknya karena kan lama program

ini

r. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Saya belum baca laporan lengkapnya tapi saya rasa kalau capaian

anggarannya ga bermasalah berarti sesuai sasaran, seharusnya sih

begitu

24. Menetapkan misi program dengan tepat

Page 226: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

p. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Tentang kebangsaan menurut saya, ya itu tadi untuk menyebarkan

semangat persatuan

q. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Masih sama sih pasti melalui rapat tadi, jadi untuk mencapai visi

(tujuan) pasti kan mereka buat point point itu

r. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

Tepat kok

Q. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

11. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

k. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Untuk landasan hukumnya saya kurang tau sih kalau yang 2017, karena

tidak dilibatkan dari awal

l. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Dilihat kalau programnya jalan ya berarti sudah, kalau ngga pasti kena

kasus itu

12. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

k. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Dari organisasi lain sih ngga tau ya, tapi kalau OKP (organisasi

kepemudaan) belum ada, karena dari KNPI juga ga dilibatkan

Page 227: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

l. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Jawaban:

Kalau kita dilibatkan ya pasti dukungannya macam macam ya, karena

kita kan punya cabang juga di daerah jadi bisa ada arahan arahan

supaya acaranya ramai

R. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

21. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

k. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

Keliatannya sih 20 orangan ya, gatau pastinya saya belum lama juga

kan dilibatkan di sini

l. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Tahun 2017 saya gatau tapi mungkin ga jauh beda dengan tahun depan

(2018)

22. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

f. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Itu sesuai jobdesk masing masing kali ya

23. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

f. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Nah ini tadi, jadi kalau kita (OKP) dilibatkan kan kita bisa kasih

rekomendasi juga dari teman teman di daerah, supaya lebih siap gitu

24. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

f. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Jawaban:

Page 228: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Ada situs itu ya online, kirabpemuda.com kalau saya gasalah

Page 229: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 230: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟕

S. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

25. Memiliki tujuan program yang jelas

kk. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Pemuda sekarang itu kan rasanya kurang nasionalismenya,

pengetahuan keberagaman, jadi tujuan program ini ya untuk mengatasi

itu (persatuan dan keberagaman)

ll. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda? (Q2)

Jawaban:

Diskusi kita di rapat rapat kita bahas, nanti dikaji lagi lalu diambil

keputusannya ini ini ini gitu

mm. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan

tujuan program Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Oh banyak sekali, mulai biaya, hotelnya nanti gimana anak anak,

apakah rame apa ngga acaranya itu pasti dipikirin, karena kalau itu

terhambat kan tujuannya ga tercapai pula

nn. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Kita kan bisa lihat sekarang anak muda banyak yang terjerumus, ya

narkoba lah apa rokok segala macam, jadi perlu diingatkan kembali

tentang persatuan ini

oo. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat? (Q5)

Jawaban:

Sangat tepat, sebelum terlalu jauh ini muda muda (pemuda)

menyimpang memang perlu diingatkan

pp. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Kita melihat antusias pemuda di daerah itu, apakah ramai mereka apa

tidak itu kan jadi tolak ukur juga

Page 231: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

26. Memiliki maksud program yang jelas

s. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Maksudnya ya itu tadi, untuk menyebarkan nilai nilai kebangsaan, jadi

mereka keliling kan 34 provinsi itu jadi luas wawasannya

t. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Sama, dengan rapat tadi itu

u. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud

program Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Supaya tidak melenceng perlu itu ditetapkan model acara apa nanti di

daerah yang diselenggarakan, supaya sampai ke penontonnya itu

maksud program ini

27. Menetapkan sasaran program dengan tepat

s. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Pemuda, seluruh provinsi kita ambil 2 orang 2 orang, ada juga dari

organisasi keagamaan, tapi kurang 1 itu dari hindu gaada kayanya

masalah kuota kan harus 72

t. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Tidak banyak sih ya karena sudah pasti pemuda, cuma untuk program

ini kita cari yang fisiknya bagus gitu kuat, biasanya mereka juga anak

paskibra di daerahnya masing masing

u. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Sampai dong, kan kita juga melihat mereka seru gitu berarti kan sesuai

harapan mereka acara ini, tapi memang ada daerah yang soal kitab suci

itu sempat agak repot, di aceh dan siodarjo itu, tapi masih amanlah

Page 232: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

28. Menetapkan misi program dengan tepat

s. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Misinya ini jadi mereka membawa keunikan provinsi masing masing,

lalu akhirnya berbaur kan bersatu nah itu yang mereka tampilkan nanti

supaya dilihat sama pemuda di daerah daerah

t. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Misi misinya sesuai tujuan itu tadi

u. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

tepat menurut abang sih

T. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

13. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

m. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Ada petunjuk pak deputi (petunjuk pelaksanaan) ada SK juga untuk

panitia dari Menpora

n. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Sudah kalau itu, kalau belum sah tidak cair kan itu anggaran mau jalan

pakai apa kita

14. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

m. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Page 233: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Keasdepan lain ikut mereka rapat ikut, ke daerah ikut juga

n. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Jawaban:

Ya hadir rapat itu, memberi masukan, mendampingi juga kadang

mereka menggantikan abang kalau lagi pulang dulu

U. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

25. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

m. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

Ada mungkin 20 orang tapi yang mau seperti ini (jadi pendamping) kan

susah

n. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Lebih banyak panitia kayanya abang kira 40 45 ada mungkin itu

26. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

g. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Iya sesuai karena kaya abang ini kan yang muda muda ya jadi

pendamping, badan juga harus besar karena untuk jagain anak anak ini

kan beda beda mereka kadang rebut juga

27. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

g. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Masalah memang infrastruktur ini, nama lokasinya memang tau kita

cuma ya allah itu kadang jauh sekali, di Kalimantan itu lewat hutan

sampai ban bis kita meledak itu karena medannya sulit diprediksi

28. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

Page 234: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

g. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Jawaban:

Kita buat web itu, aplikasi juga ada

Page 235: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 236: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟖

V. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

29. Memiliki tujuan program yang jelas

qq. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Kalau yang gue liat si ini dhan, tentang gimana supaya pemuda ini

meningkat rasa persatuannya, pengetahuan soal Indonesia, budaya gitu

gitu

rr. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda? (Q2)

Jawaban:

Rapat itu biasanya di ruang bawah (ruang rapat anggrek) , nanti ada

dari asdep asdep lain juga nyampein masukan masukan, dasarnya ya

itu dari latar belakang yang di juklak, soal perpecahan isu sara lain lain

ss. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan tujuan

program Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Pertama mungkin apakah acara itu sesuai sama kondisi nasional, terus

titik singgahnya mau dimana, uangnya ada apa ngga

tt. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Karena itu tadi, pemuda ini dirasa sekarang kelakuannya udah

menyimpang lah gitu, kurang rasa nasionalismenya apalagi sering

main gadget juga kan akhirnya kemakan hoax

uu. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat? (Q5)

Jawaban:

Kalo kata gue sih udah ya, udah pas banget

vv. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Nanti itu biasanya di akhir, pa muslim yang ngurus soal resapan

anggaran

Page 237: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

30. Memiliki maksud program yang jelas

v. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Anak anak ini (pemuda) dikumpulin trus kita pawai, kan kirab namanya

juga, keliling Indonesia, ya maksudnya supaya mereka saling mengenal

satu sama lain

w. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Bareng sih yang di rapat itu, gajauh jauh beda juga dari tujuan

x. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud

program Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Paling kaya nanti teknis di lapangannya gimana, supaya nyebarnya

maksimal gitu kan perlu diperhitungkan acara acaranya mau dibikin

kaya gimana

31. Menetapkan sasaran program dengan tepat

v. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Udah pasti pemuda kalau itu, usia 16-30 dhan

w. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Kalau buat program ini ya dicari yang kira kira emang kuat fisiknya,

posturnya bagus juga karena mereka kan baris berbaris nanti dipajang

di tiap titik singgah

x. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Seharusnya sih sampai, kita kan liat, kebetulan gue pendamping juga

jadi tiap daerah emang ada yang antusias pemudanya ada yang

berantakan juga

Page 238: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

32. Menetapkan misi program dengan tepat

v. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Misinya ya untuk mencapai tujuan tadi, mereka harus bisa mengenalkan

kebudayaan provinsi mereka masing masing, terus dishare ceritanya ke

pemuda lain

w. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Diselaraskan sama tujuan aja paling, jadi kan tujuannya persatuan dan

tentang kebhinekaan, misinya ya ga jauh jauh dari situ

x. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

tepat menurut gue dhan, karena efeknya lumayan kerasa juga

W. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

15. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

o. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Setau gue sih ada juklak, dari pak deputi

p. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Udah kalau itu, panitia juga ada SKnya kan kalo ngga nanti malah

berantakan

16. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

o. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Page 239: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Kalau asdep asdep lain sih iya, mereka dating rapat karena kita undang

kan, kadang mendampingi juga di lapangan

p. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Jawaban:

Ya itu tadi (datang rapat dan turun ke lapangan)

X. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

29. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

o. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

Sama honorer kaya gue gini 20 orangan kayanya coba aja nanti itung

p. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Nggatau kalau itu dhan, tapi lebih dari 30 mah

30. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

h. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Kayanya sesuai umur sama kerjaan sehari hari sih, kaya gue kan masih

muda terus belum nikah juga jadi ya kaya bang sastra gue ngikut sama

anak anak (peserta) terus

31. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

h. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Kalau nama lokasinya iya, cuma medannya itu kadang kadang wah gila

gila juga sih (sulit ditempuh)

32. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

h. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Page 240: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban:

Aplikasi, sama web juga

Page 241: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 242: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟗

Y. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

33. Memiliki tujuan program yang jelas

ww. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Jadi tujuannya itu gimana kita kita (peserta) ini bisa menyebarkan

semangat kebersamaan ke daerah dhan, yaaa supaya gaada lagi lah itu

perpecahan perpecahan

xx. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda? (Q2)

Jawaban:

Kurang tau sih gue kalau itu kan kita tau tau udah dikasih aja di-

briefing pas pembekalan

yy. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan tujuan

program Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Pasti mereka mikirin kita sih ini peserta gimana makannya, transport,

apakah pesannya sampai

zz. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Kayanya mereka ngeliat isu yang lagi rame sih ya, kan semenjak

pilkada itu kayanya heboh soal perpecahan ini

aaa. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat?

(Q5)

Jawaban:

Udah si karena diliat sama situasi sekarang emang cocok banget

bbb. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Paling diliat dari ramenya acara di titik singgah sih, sama itu serapan

anggaran kayanya

Page 243: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

34. Memiliki maksud program yang jelas

y. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Maksudnya itu supaya kita bersatu gitu walau ada perbedaan

perbedaan, trus semangat itu kita sebarin ke setiap titik singgah, seru

sih jadi punya temen baru juga

z. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Nggatau juga deh gimana haha, tapi pasti kan disesuain sama tujuan

tadi, paling lewat rapat gitu gitu sih

aa. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud

program Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Sama sih kurang lebih sama tujuannya, intinya supaya apa yang mau

disampein sama gitu

35. Menetapkan sasaran program dengan tepat

y. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Kita kita ini (pemuda) usia di bawah 30, ada yang dari pelajar ada yang

udah kerja juga

z. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Yaa mereka kan pemberdayaan pemuda ya, jadi pasti sesuai tupoksinya

mereka

aa. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Kalau yang kita rasain di lapangan sih kalau rame ya berarti sampai,

dan intens juga kita interaksi sama pemudanya, cuma di beberapa titik

singgah emang sepi sih

Page 244: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

36. Menetapkan misi program dengan tepat

y. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Misinya itu jadi pas pembekalan kita diamanatin untuk menyebarkan

semangat semangat persatuan, keberagaman, trus bikin konten konten

untuk dishare juga supaya makin luas nyebarnya

z. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Misinya itu ya supaya tujuan itu sampe, jadi apa yang kita lakuin itu

kaya dialog di titik singgah, bikin konten di socmed, jadi diakomodasi

semua ada uang sakunya buat beli kuota juga haha

aa. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

Sesuai sih menurut gue dhan, bisa kita liat juga kan kaya apa itu ribut

ribut di twitter, instagram

Z. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

17. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

q. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Wah gatu deh kalo itu

r. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Kalo programnya udah jalan berarti udah deh dhan, kalo ngga kan

gaada anggaran juga ya

18. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

q. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Page 245: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Pasti sih, kan di titik singgah ada orang lain juga yang gaada pas

pembekalan (di luar pegawai asdep peningkatan kreativitas pemuda),

terus pas acara puncak juga ada Menteri lain bu puan itu

r. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Jawaban:

Mereka datang aja itu udah termasuk dukungan sih, kan bantu bantu

juga nyiapin di lapangan, ngasih sambutan

AA. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

33. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

q. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

Gatau deh berapa pastinya, yang gue kenal itu itu aja ga sampe 5 orang

hahaha

r. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Apalagi itu, tapi kayanya sih banyak pas pembukaan itu kan panitia ya

34. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

i. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Sesuai sama jobdesk dia kayanya, ya ini kaya bang sastra kan emang

dia badannya gede jadi dampingin kita terus haha, yang lain kan di

kantor ada yang ngurus uang segala macem

35. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

i. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Pasti tau sih mereka, cuma kurang siap sih daerah ini beberapa ada

yang jauh banget trus jalannya susah

36. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

Page 246: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

i. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Jawaban:

Websitenya ada, aplikasi juga, jadi tiap titik singgah itu ada updatenya

di situ, keren sih

Page 247: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 248: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟏𝟎

BB. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

37. Memiliki tujuan program yang jelas

ccc. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Tujuannya biar kita kita ini yang masih muda masih sehat bisa

menyebarkan semangat persatuan dan ngasih tau ke daerah daerah

bahwa perbedaan itu indah dan jangan sampai terpecah belah

ddd. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda?

(Q2)

Jawaban:

Mereka (Pegawai Asdep 1.5) pasti kan udah nentuin isu isu strategis

apa sebelumnya terus dibahas di rapat kayanya abis itu dibuatlah

program program, menurut gue sih gitu

eee. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan

tujuan program Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Banyak sih ya pasti, apalagi program gede kaya gini, mulai dari

koordinasi sama daerah, gimana gerakin pemuda pemudanya

fff. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Diliat dari situasi sekarang kayanya emang itu yang jadi permasalahan

sih, di sosmed apalagi kan ada kubu ini kubu itu

ggg. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat?

(Q5)

Jawaban:

Dibilang tepat ya tepat tepat aja sih

hhh. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Kayanya dihitung pertitik singgah mereka liat rame apa ngganya

pemuda di sana, tapi gatau juga gimana ngitungnya kan banyak banget

Page 249: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

38. Memiliki maksud program yang jelas

bb. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Kurang lebih sih supaya masyarakat di daerah itu tau bahwa ada

budaya budaya lain juga di luar, trus gimana caranya menghormati

perbedaan, indahnya persatuan

cc. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Yaaa itu tadi, pasti lewat rapat rapat itu sama kaya tadi (proses

penetapan tujuan)

dd. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud

program Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Mungkin lebih kaya ke akomodasi peserta sih ya, sama daerah

daerahnya apa siap atau ngga ngadain acaranya

39. Menetapkan sasaran program dengan tepat

bb. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Pemuda sih, kalau di persyaratan itu 16-30

cc. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Kayanya mereka untuk program ini (Kirab Pemuda) nyari yang fisiknya

kuat deh, banyak anak paskib juga kan

dd. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Ada yang sampe kalo emang daerahnya ngedukung, tapi ada yang sepi

juga, kalau ke peserta sih berasa banget manfaat itu, jadi banyak temen

banyak nambah cerita juga

Page 250: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

40. Menetapkan misi program dengan tepat

bb. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Kita sih dipesenin untuk setiap titik singgah itu meramaikan, bikin

konten konten untuk di socmed, supaya maksud dan tujuannya sampai

cc. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Gatau sih kalo proses nentuinnya, mungkin sama kaya tadi (maksud dan

tujuan)

dd. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

Sesuai banget, sasarannya kan pemuda, followers followers kita

(peserta) ini kan anak anak seumuran rata rata, jadi misi kita apa yang

kita upload mereka liat sih terus banyak yang nanya nanya juga

CC. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan

lingkungan)

19. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

s. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Kurang tau dhan kalau itu

t. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Udah sih pastinya, kalo ngga masa iya ini duit dari mana haha

20. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

s. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Page 251: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Kalau di lingkungan Kemenpora sih gue liat ini didukung banget,

mungkin karena arahan dari pa Menteri juga ya, dia kan serius banget

soal program ini sampe ikut masuk ke grup wa (whatsapp; aplikasi chat)

juga

t. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Jawaban:

Banyak sih mulai dari ngasih semangat pas di lapangan, bantu nyiapin

perlengkapan kita kita (peserta)

DD. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

37. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

s. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

Kurang apal sih jumlahnya, yang ke sini seringnya kan bang Arief aja

t. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Gatau deh

38. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

j. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Sesuai arahan asdep sih paling itu, gatau teknis bagi baginya gimana

39. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

j. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Kayanya sih kurang survey, karena ada kadang jalannya yang susah

dilewatin sampe mogok mogok itu bis haha

40. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

j. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Page 252: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban:

Updatenya ada di web sama aplikasi setiap titik singgah update terus

kok itu

Page 253: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 254: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟏𝟏

EE. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

41. Memiliki tujuan program yang jelas

iii. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Sama sama kita ketahui dan dishare juga pas rapat bahwa ini tujuannya

untuk gimana pemuda ini meningkat rasa persatuannya,

kebersamaannya, kebhinekaan itu loh mas

jjj. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda? (Q2)

Jawaban:

Kita rapatkan ya, saya beberapa kali menyampaikan masukan juga di

rapat sesuai arahan bu Puan (Menko PMK)

kkk. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan

tujuan program Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Kita sebagai pengawas juga kan koordinator yang penting itu semua

diperhitungkan, jangan sampai ada apa apa di lapangan, semua mulai

dari pakaian makanan hotel itu harus disiapkan, lebih jauh lagi ya kita

harus pahami apakah tujuan yang ditetapkan ini sesuai sama kondisi

masyarakat, apakah akan menimbulkan konflik nantinya atau ngga

lll. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Kita menyadari bersama bahwa dampak Pilkada DKI itu kan merembet

kemana mana, ada perpecahan di masyarakat, nah ini pemuda ini harus

dimanfaatkan untuk menyebarkan bahwa keberagaman itu indah loh

gitu mas

mmm. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat?

(Q5)

Jawaban:

Menurut kami tepat sih, sangat tepat

nnn. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Page 255: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Kita kan evaluasi, nanti kita lihat kurangnya apa lalu apakah serapan

anggarannya tinggi

42. Memiliki maksud program yang jelas

ee. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Gini mas jadi mereka (peserta) ini dikumpulkan trus kita adakan

pembekalan bahwa mereka nanti di daerah daerah akan menyebarkan

semangat kebhinekaan itu, ada dialog antar pemuda, lewat acara

kreativ ada pawai segala macam intinya untuk menarik antusiasme

pemuda

ff. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Di rapat itu tadi, kita bahas semua tuntas

gg. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud

program Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Kita harus pertimbangkan apakah maksud program ini benar benar

sesuai atau tidak dengan kondisi saat ini, apakah masyarakat daerah

akan menerima atau ngga, jangan sampai malah timbul konflik

43. Menetapkan sasaran program dengan tepat

ee. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Tentu pemuda, usianya sudah ditetapkan jadi ada syarat syarat saat

daftar itu

ff. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Sasarannya ya pemuda yang kreatif, yang aktif jadi semangat pemuda

itu bener terlihat gitu saat di daerah daerah

Page 256: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

gg. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Saya kira sampai ya, kami dari PMK juga mengapresiasi keseriusan

peserta ini luar biasa

44. Menetapkan misi program dengan tepat

ee. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Misinya itu bagaimana bisa disebarluaskan bahwa perbedaan itu indah

bahwa kita sebagai bangsa dengan pemudanya ini harus bersatu

ff. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Sama mas, semua itu maksud dan tujuan, misi dibahas saat rapat nanti

pa asdep yang tentukan kita saring saring sampai pas

gg. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

Tentu mas, kita buat apa apa (program) kan harus ada landasannya,

berlatar belakang

FF. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

21. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

u. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Karena keterbatasan waktu laporan yang kami terima sih itu juknisnya

belum diteken, juklak sudah, jadi mengacu ke juklak aja itu semua

v. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Tentu, gaakan jalan tanpa legalitas, namanya sebuah program kan ada

landasan hukumnya

Page 257: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

22. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

u. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Iya mas, kaya kita ini kan lingkungan luar kemenpora, tapi kan ikut

membantu juga, demi Indonesia mas ini, memang harus gotong royong

v. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Jawaban:

Contoh nyata ini kita datang rapat, memberikan ide dan masukkan

untuk kebaikan bersama juga

GG. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

41. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

u. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

20 kurang lebih yang saya tau ya

v. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Di SK itu ada sekitar 40 orangan, taun depan mungkin nambah

42. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

k. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Itu kebijakan asdep, karena kita kan gatau keseharian mereka jadi ya

itu kita serahkan ke ruangan (asdep 1.5)

43. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

Page 258: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

k. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Ini juga jadi masalah ya karena beberapa daerah ternyata jauh sekali

dari pusat kota, banyak muncul juga masalah infrastruktur ini di

evaluasi

44. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

k. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Jawaban:

Ada websitenya dan aplikasi juga jadi dari hp juga bisa diakses itu

kegiatan anak anak (peserta)

Page 259: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id
Page 260: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban Wawancara Informan 𝐈𝟏𝟐

HH. Public Value Outcomes (Menciptakan Nilai Publik)

45. Memiliki tujuan program yang jelas

ooo. Apa tujuan dari program Kirab Pemuda? (Q1)

Jawaban:

Kurang tau sih lengkapnya gimana tapi kayanya sih tentang

kebangsaan gitu bang, gimana pemuda ini sebagai penggerak untuk

persatuan bangsa ini

ppp. Bagaimana proses penetapan tujuan program Kirab Pemuda?

(Q2)

Jawaban:

Ga paham deh kalau itu

qqq. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan

tujuan program Kirab Pemuda? (Q3)

Jawaban:

Hmm, mungkin mereka kan harus nentuin ya apakah perlu program ini

diadakan, pentingnya apa buat masyarakat

rrr. Mengapa meningkatkan persatuan dan penghormatan terhadap

pluralisme dijadikan tujuan program Kirab Pemuda? (Q4)

Jawaban:

Kalau yang gue liat sih mereka ini mencoba mengingatkan lagi bahwa

Indonesia itu luas, terus beragam

sss. Apakah tujuan program yang ditetapkan dirasa sudah tepat? (Q5)

Jawaban:

Dari acara acara kemarin sih tepat ya, nambah pengetahuan juga seru

ttt. Sejauh mana tujuan tersebut diukur? (Q6)

Jawaban:

Diliat dari rame apa ngga nya kali ya

46. Memiliki maksud program yang jelas

Page 261: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

hh. Apa maksud dari program Kirab Pemuda? (Q7)

Jawaban:

Setau gue sih maksud program ini untuk ngasih tau gitu bang, bahwa

walaupun berbeda tapi tetep akur gitu pemuda pemuda ini

ii. Bagaimana proses penetapan maksud program Kirab Pemuda? (Q8)

Jawaban:

Di rapat kali ya, gatau juga deh bang

jj. Pertimbangan apa saja yang dilakukan untuk menetapkan maksud

program Kirab Pemuda? (Q9)

Jawaban:

Kayanya mereka harus tau sih keunikan daerah itu masing masing

gimana, kan ada adatnya segala macem di daerah itu

47. Menetapkan sasaran program dengan tepat

hh. Siapa sasaran dari program Kirab Pemuda? (Q10)

Jawaban:

Pemuda sih bang tapi gatau persyaratannya gimana

ii. Pertimbangan apa yang dilakukan dalam menetapkan sasaran?

(Q11)

Jawaban:

Pasti mereka nyari yang bagus fisiknya kan lama ini acara, yang cakep

juga mungkin kan namanya juga ngewakilin daerah

jj. Apakah manfaat dari program Kirab Pemuda sampai sesuai sasaran?

(Q12)

Jawaban:

Yang gue liat sih lumayan bang, jadi ada program yang beda gitu, jadi

bisa tau kesenian masing masing daerah

48. Menetapkan misi program dengan tepat

hh. Apa misi dari program Kirab Pemuda? (Q13)

Jawaban:

Page 262: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Misinya mungkin untuk mempersatukan pemuda pemuda ini sih bang,

supaya ga gampang dipecah belah isu isu sara, politik

ii. Bagaimana proses penetapan misi program Kirab Pemuda? (Q14)

Jawaban:

Gatau deh bang kalau prosesnya

jj. Apakah misi yang ditentukan sesuai dengan kondisi sosial saat ini?

(Q15)

Jawaban:

Kalo kita liat acaranya ya, apalagi yang baca kitab suci bareng itu

bagus banget sih, sesuai lah

II. The Authorizing Environment (Legitimasi dan dukungan lingkungan)

23. Mendapatkan persetujuan dari pengambil keputusan

w. Apa landasan hukum pelaksanaan Kirab Pemuda? (Q16)

Jawaban:

Gatau bang kalo soal gitu gitu

x. Apakah program Kirab Pemuda sudah mendapat legalitas yang sah?

(Q17)

Jawaban:

Pasti legal sih, korupsi kan namanya berarti kalo gaada legalitasnya

24. Mendapatkan dukungan dari lingkungan organisasi

w. Apakah program Kirab Pemuda didukung oleh lingkungan

organisasi? (Q18)

Jawaban:

Mungkin iya bang, satu kemenpora trus apalagi katanya ini program

prioritas pasti didukung

x. Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan untuk program Kirab

Pemuda? (Q19)

Page 263: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Jawaban:

Kurang tau deh bang

JJ. Operational Capacity (Kapasitas Operasional)

45. Memiliki pegawai untuk melaksanakan program

w. Berapa jumlah pegawai yang dimiliki? (Q20)

Jawaban:

Banyak ya kayanya

x. Berapa jumlah panitia yang disusun untuk program Kirab Pemuda?

(Q21)

Jawaban:

Gatau sih bang tapi kalo diliat yang pake baju merah putih banyak pas

acara

46. Menempatkan pegawai sesuai dengan kemampuan

l. Bagaimana proses penempatan pegawai dalam program Kirab

Pemuda? (Q22)

Jawaban:

Sesuai bosnya itu pasti bang, gatau teknisnya gimana

47. Mengetahui lokasi pelaksanaan program

l. Apakah infrastruktur lapangan sudah diketahui sebelum penyusunan

program? (Q23)

Jawaban:

Tau sih sepertinya, kan harus lengkap mereka kalau bikin acara

48. Menggunakan teknologi dalam melaksanakan program

l. Teknologi apa yang digunakan dalam program Kirab Pemuda?

(Q24)

Jawaban:

Pas acara sih disebut ya jadi kita bisa liat kegiatan mereka (pemuda) di

website sama aplikasi kirabnya

Page 264: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

RIWAYAT HIDUP PENELITI

1 Nama : Dhany Damara

2 Tempat/ Tanggal Lahir : Tangerang, 17 Januari 1997

3 NIM : 6661141215

4 Jurusan : Administrasi Publik

5 Semester : VIII (Genap)

6 Tahun Ajaran : 2017-2018

7 Jenis Kelamin : Laki - laki

8 Agama : Islam

9 Status Perkawinan : Belum Menikah

10 Pekerjaan : Mahasiswa

11 Alamat : Jl. Mataram Raya No. 81, Tangerang

12 Riwayat Pendidikan : - SDN PARAPAT 1 (2002-2008)

- SMPN 9 KOTA TANGERANG (2008-2011)

- SMAN 5 KOTA TANGERANG (2011-2014)

- UNIVERSITAS SULTAN AGENG

TIRTAYASA (2014-Sekarang)

13 Riwayat Pekerjaan : - Editor Historica Design Studio

- Marketing Primagama Tangerang Raya

14 Riwayat Organisasi : - Kepala Departemen Humas BEM FISIP Untirta

2017

Page 265: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Demikian daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguh-sungguhnya dan

apabila dikemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar maka saya bersedia

dituntut di muka pengadilan serta bersedia, menerima segala tindakan yang diambil

oleh pemerintah.

Page 266: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

NOMOR TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN KIRAB PEMUDA 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan kegiatan Kirab

Pemuda 2017 sebagai bagian untuk meneguhkan persatuan bangsa

dengan tingginya penghormatan terhadap kebhinekaan, meningkatkan

kreativitas seni budaya guna memperkokoh persatuan dan kemajuan

bangsa, dan menjadikan patriotisme dan nasionalisme sebagai sarana

meningkatkan kecintaan terhadap NKRI, memerlukan panduan yang

sistematis dan terarah untuk dapat dikembangkan bagi kemandirian

pemuda dan kemajuan bangsa.

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

a, perlu menetapkan Peraturan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda

Tentang Petunjuk Pelaksanaan Kirab Pemuda 2017.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan

Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan;

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 tentang Pengembangan

Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, serta Penyediaan Prasarana

dan Sarana Kepemudaan;

4. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2015 tentang Kementerian

Pemuda dan Olahraga;

5. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0059 Tahun 2013

tentang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda;

6. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1516 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Page 267: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KIRAB PEMUDA 2017

Pasal 1

Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Kirab Pemuda 2017 sebagaimana

terlampir dalam Peraturan Deputi ini.

Pasal 2

Petunjuk Pelaksanaan Kirab Pemuda 2017 sebagaimana dimaksud Pasal 1

menjadi acuan dan arahan bagi Kementerian Pemuda dan Olahraga, dinas

yang menangani kepemudaan di Provinsi/Kabupaten/Kota dan para

pemangku kepentingan kepemudaan dalam melaksanakan kegiatan Kirab

Pemuda 2017.

Pasal 3

Petunjuk Pelaksanaan Kirab Pemuda 2017 dapat diubah sesuai dengan

perkembangan lingkungan dan apabila ada kekeliruan di dalamnya.

Pasal 4

Petunjuk Pelaksanaan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal September 2017

DEPUTI BIDANG PEMBERDAYAAN PEMUDA,

FAISAL ABDULLAH

Page 268: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh dua cirinya yang unik, yaitu (1)

secara horizontal, ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan sosial berdasarkan

perbedaan suku bangsa, agama, adat, serta perbedaan kedaerahan. Sedangkan

(2) secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya

perbedaan antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.

Perbedaan suku bangsa, agama, adat, dan kedaerahan seringkali disebut

sebagai ciri masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk, suatu istilah yang

semula dikenalkan oleh Furnivall untuk menggambarkan masyarakat

Indonesia pada masa Hindia Belanda. Konsep masyarakat majemuk

sebagaimana yang digunakan oleh ahli-ahli ilmu kemasyarakatan, dewasa ini

memang merupakan perluasan dari konsep Furnivall tersebut.

Masyarakat Indonesia pada masa Hindia Belanda, menurut Furnivall

merupakan suatu masyarakat majemuk (plural society), yakni suatu

masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri

tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam kesatuan politik (JS Furnivall,

Netherlands India: A Study of Plural Economy, Cambridge at The University

Press, 1967, halaman 446-469).

Bangsa Indonesia yang terdiri dari 1.128 suku bangsa dengan 719 bahasa etnik,

serta mengakui 6 agama resmi dan adanya aliran kepercayaan yang hidup di

masyarakat, menggambarkan kemajemukan bangsa Indonesia, dengan jumlah

penduduk lebih dari 250 juta, dengan 62,8 juta adalah usia pemuda, yang

tinggal di 34 provinsi, 98 kota/416 kabupaten, 81.626 desa/kelurahan dan

mendiami ribuan pulau, menunjukkan keragaman budayanya.

Saat ini muncul ketegangan di masyarakat, seperti terjadinya konflik antar-

agama, konflik antar-etnis, dan tawuran antar-kampung. Meningkatnya rasa

saling curiga seperti munculnya konflik antar-pendukung parpol/pemimpin

dan kurangnya rasa percaya terhadap pemimpin. Berkurangnya rasa cinta tanah

air terlihat dari berkurangnya cinta pada budaya sendiri namun gandrung pada

budaya asing (terutama budaya Barat), kurang memahami sejarah, nilai-nilai

dasar perjuangan Indonesia dan 4 konsensus dasar bernegara Indonesia, dan

kurang memahami geografi dan geopolitik NKRI. Kehidupan di Tanah Air

yang begitu luas wilayahnya, banyak penduduknya, beragam suku dan

budayanya, sulit meraih kebaikan dan kebahagiaan hidup bersama tanpa

adanya ‘titik temu’.

Sisi terlemah manusia Indonesia justru mencolok pada aspek ingin menang

sendiri. Kita juga bisa menyaksikan, hampir semua hal bersifat kolektif

mengalami dekadensi: partai politik sakit, lembaga perwakilan rakyat sakit,

birokrasi sakit, aparatur penegak hukum dan pertahanan-keamanan sakit,

Page 269: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

bahkan organisasi keagamaan berskala besar pun mulai menunjukkan gejala

sakit.

Krisis pada aspek ingin menang sendiri ini mencerminkan kelalaian dunia

pendidikan dan pembudayaan mengembangkan "kecerdasan kewargaan" (civic

quotient). Pendidikan terlalu menekankan kecerdasan personal dengan

mengabaikan usaha menautkan keragaman kecerdasan personal kedalam

kecerdasan kolektif-kewargaan. Setiap individu dibiarkan menjadi deret

"huruf" alfabet tanpa disusun secara kesatuan dalam perbedaan (Bhinneka

Tunggal Ika) ke dalam "kata" dan "kalimat" bersama. Akibatnya, banyak

manusia baik dan cerdas tidak menjadi warga negara dan penyelenggara negara

yang baik dan cerdas (sadar akan kewajiban dan haknya).

Padahal, bangsa Indonesia sebagai masyarakat majemuk, dengan suku bangsa

yang banyak jumlahnya, tidak mungkin bisa dijumlahkan menjadi kebaikan

bersama kalau tidak menemukan bilangan penyebut yang sama (common

denominator) sebagai ekspresi identitas dan kehendak bersama. Oleh karena

itu, pendidikan kecerdasan kewargaan berlandaskan Pancasila merupakan

jurus pamungkas yang paling dibutuhkan.

Titik temu itu bernama Indonesia, dengan landasan nilai kebersamaannya

terkandung dalam Pancasila. Secara historis kelima sila Pancasila merupakan

perpaduan (sintesis) dari keragaman keyakinan, paham, dan harapan yang

berkembang di negeri ini. Sila pertama merupakan rumusan sintesis dari segala

aliran agama dan kepercayaan. Sila kedua merupakan rumusan sintesis dari

segala paham dan cita-cita sosial-kemanusiaan yang bersifat transnasional. Sila

ketiga merupakan rumusan sintesis dari kebhinekaan (aspirasi-identitas)

kesukuan ke dalam kesatuan bangsa. Sila keempat merupakan rumusan sintesis

dari segala paham mengenai kedaulatan. Sila kelima merupakan rumusan

sintesis dari segala paham keadilan sosial-ekonomi. Pancasila sebagai dasar

negara menjadi landasan kehidupan bangsa, ditopang dengan konsensus dasar

bernegara lainnya yaitu UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

Bhineka Tunggal Ika.

Bangsa Indonesia yang memegang teguh 4 konsensus dasar tersebut akan kuat

dan bertahan, tetapi jika mengabaikannya akan membuatnya lemah dan runtuh.

Untuk itulah sebagai ideologi terbuka, Pancasila memiliki peluang untuk

dikontekstualisasi dengan kondisi kekinian. Di sinilah seni, budaya, kreativitas

dapat menjadi alat untuk memperkuat penghayatan terhadap Pancasila, UUD

1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, untuk persatuan Indonesia.

Melihat kondisi bernegara saat ini, tentu pemuda Indonesia tidak bisa diam

saja. Sejarah membuktikan, peran pemuda dalam mendirikan Negara

Indonesia ini amatlah penting. Tanpa peran pemuda mustahil Proklamasi

dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu kebutuhan saat

ini adalah: (1) alat pemersatu, berupa 4 konsensus dasar bernegara Indonesia;

(2) kegiatan pemersatu: Kirab Pemuda, yang merupakan kegiatan untuk napak

tilas kebhinekaan Indonesia, penguatan jatidiri pemuda Indonesia, dan

Page 270: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

peningkatan kreativitas & kapasitas pemuda, penting untuk dilakukan. Dengan

mengusung slogan kebhinekaan, kebebasan, persamaan, persaudaraan,

persatuan, kreativitas, “Kreatif adalah Solusi”, “Pemuda Pemersatu Bangsa”,

“Bhineka Adalah Anugrah - Bersatu Adalah Amanah” menjadi semangat untuk

terus mengobarkan kebhinekaan untuk persatuan dan cinta NKRI.

Untuk itulah Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia,

menyelenggarakan kegiatan KIRAB PEMUDA 2017, sebagai wahana

mewujudkan kebhinekaan Indonesia. Kirab Pemuda adalah pawai (perjalanan

napak tilas) kebhinekaan dalam mendirikan dan membangun NKRI, yang

dilaksanakan oleh WNI berusia 16-30 tahun (Undang-undang No. 40 Tahun

2009 Tentang Kepemudaan), dengan melintasi seluruh provinsi di Indonesia.

Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dikemas dengan kekinian, kreatif,

patriotik, gembira, massal, kompetitif, dan tak terlupakan

(unforgettable/memorable). Kegiatan ini diharapkan menjadi sarana tepat

untuk memfasilitasi para pemuda agar dapat meningkatkan kreativitas,

kapasitas, kemandirian, daya saing, dan nilai patriotisme, sehingga dapat

membangkitkan semangat nasionalisme untuk membangun bangsa, menjaga

kebhinnekaan, persatuan dan kedaulatan NKRI.

Untuk suksesnya kegiatan ini, sangat dibutuhkan partisipasi semua pihak, baik

Pemerintah (lintas Kementerian/Lembaga, TNI, POLRI), Pemerintah

Provinsi/Kabupaten/Kota, komunitas/organisasi pemuda, komunitas kreatif

dan komunitas lainnya, pelajar/mahasiswa, pramuka, para profesional,

akademisi, tokoh masyarakat dan agama, swasta dan berbagai pihak lainnya.

Partisipasi tidak hanya dalam bentuk uang/barang, namun juga dukungan

semangat atau bentuk lainnya, sehingga Kirab Pemuda 2017 dapat berhasil

sesuai maksud dan tujuannya. Kegiatan ini direncanakan berkelanjutan setiap

tahun dan menjadi kegiatan lintas Kementerian/Lembaga, lintas Pemerintahan

(Pusat/Daerah), lintas komunitas pemuda dan menjadi milik seluruh rakyat

Indonesia dan diikuti seluruh pemuda dan masyarakat Indonesia.

B. Dasar Pelaksanaan

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara:

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan;

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2011 tentang

Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda serta Penyediaan

Prasarana dan Sarana Kepemudaan;

Page 271: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

7. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan

Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 339);

8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2015 Tentang

Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Rencana

Kerja Pemerintah Tahun 2015;

9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2015 Tentang

Kementerian Pemuda dan Olahraga;

10. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara

Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara;

12. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

168/PMK.05/2015 tanggal 7 September 2015 Tentang Mekanisme

Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian

Negara/Lembaga;

13. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1516 Tahun 2015

Tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Pemuda dan Olahraga;

14. Permenpora Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Rencana Strategis

Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2016-2019.

C. Maksud dan Tujuan

Maksud kegiatan Kirab Pemuda 2017 adalah:

6. Memberikan wahana kebhinekaan, kebebasan, persamaan, persaudaraan,

dan persatuan pada masyarakat (khususnya pemuda) melalui kegiatan

yang kreatif, patriotik, gembira, massal, kompetitif, dan tak terlupakan

(unforgettable/memorable);

7. Menjadikan pemuda sebagai motor pemersatu dan penyebar jiwa toleransi,

hormat, dan menghargai segala perbedaan (kebhinekaan) di masyarakat;

8. Menjadikan kreativitas pemuda sebagai penjaga kebhinekaan budaya

bangsa;

9. Menyelenggarakan kegiatan yang kreatif, menarik, menyenangkan, dan

bermanfaat;

10. Meningkatkan partisipasi dan menggali potensi pemuda dalam

mengembangkan inovasi dan kreativitas untuk mendukung pembangunan

nasional.

Page 272: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Tujuan diselenggarakannya Kirab Pemuda 2017 adalah:

4. Meningkatnya persatuan pemuda dengan tingginya penghormatan

tehadap kebhinekaan;

5. Menjadikan kreativitas sebagai solusi terhadap penyikapan atas

kebhinekaan untuk memperkokoh persatuan dan kemajuan bangsa;

6. Menjadikan semangat patriotisme sebagai cara meningkatkan kecintaan

pemuda terhadap NKRI.

D. Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini ialah pemuda baik perorangan maupun perwakilan

dari organisasi, komunitas, dan pelajar/mahasiswa di setiap daerah (provinsi)

yang mengikuti kegiatan Kirab Pemuda 2017.

E. Keluaran Kegiatan (Output dan Outcome)

Kegiatan ini memiliki Output antara lain:

3. Sejumlah 72 orang yang terdiri dari 34 peserta pria dan 34 peserta wanita

dari 34 Provinsi (1 orang pria dan 1 orang wanita dari setiap provinsi), dan

4 peserta dari pemuda perwakilan organisasi kepemudaan keagamaan yang

mencerminkan keberagaman yang ada di Jakarta, yang berhasil dibina

sebagai Pemuda Peserta Inti kegiatan Kirab Pemuda 2017.

4. Sejumlah 1 (satu) juta pemuda sebagai penerima manfaat baik langsung

maupun tak langsung dalam memeriahkan kegiatan Kirab Pemuda 2017.

Kegiatan ini memiliki Outcome antara lain:

6. Meningkatnya efektivitas pelayanan kepemudaan melalui fasilitasi

pemberdayaan pemuda di bidang kreativitas, kemandirian, dan daya saing.

7. Meningkatnya partisipasi pemuda dalam bidang kreativitas yang meliputi

seni, budaya, ekonomi kreatif, kegiatan kepemudaan, program prioritas

Kementerian Pemuda dan Olahraga dan kegiatan pemberdayaan pemuda

lainnya;

8. Meningkatnya kader pemuda Indonesia yang memiliki semangat

patriotisme, melalui pengembangan kepemimpinan dan kepeloporan,

kewirausahaan dan penghormatan terhadap persatuan dan kesatuan serta

kebhinekaan Indonesia;

9. Meningkatnya kader pemuda Indonesia yang memiliki kepedulian

terhadap kemanusiaan, lingkungan, kebersihan, dan kesehatan;

Page 273: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

10. Tumbuhnya semangat revolusi mental pada kader pemuda

Indonesia.

F. TARGET DAN JUMLAH PEMUDA PENERIMA MANFAAT

Target peserta dan jumlah pemuda penerima manfaat adalah sebagai berikut:

1. Peserta Inti sebanyak 72 orang yang terdiri dari 34 peserta pria dan 34

peserta wanita dari 34 Provinsi (1 orang pria dan 1 orang wanita dari

setiap provinsi), dan 4 peserta dari pemuda perwakilan organisasi

kepemudaan keagamaan yang mencerminkan keberagaman yang ada di

Jakarta.

2. Duta Pemuda Kreatif tahun 2017 sebanyak 34 (tigapuluh empat) orang

dari 34 provinsi.

3. Duta Pemuda Kreatif tahun 2016 sebanyak 9 (sembilan) orang.

4. Pemuda yang terlibat langsung terdiri dari pelajar/mahasiswa, komunitas

pemuda kreatif, dan organisasi kepemudaan lainnya yang berjumlah ±

10.000 orang di titik singgah tiap provinsi.

5. Pemuda yang tidak terlibat langsung adalah pemuda penggiat sosial

media dan/atau media komunikasi lainnya, serta pemuda yang tahu

kegiatan Kirab Pemuda 2017 yang berjumlah ± 20.000 orang di titik

singgah tiap provinsi.

G. Nama Kegiatan

Kegiatan yang dimaksud ialah “Kirab Pemuda 2017” yang diikuti oleh

pemuda Indonesia dari Miangas sampai Rote, dan dari Sabang sampai

Merauke.

H. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pedoman pelaksanaan Kirab Pemuda 2017 memuat ketentuan-

ketentuan penyelenggaraan Kirab Pemuda 2017.

I. Pengertian

1. Kirab adalah perjalanan bersama-sama atau beriring-iringan secara

teratur dan berurutan dari muka ke belakang dalam suatu rangkaian

upacara atau seremonial tertentu (adat, keagamaan, dan sebagainya).

2. Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting

pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai

30 (tiga puluh) tahun.

3. Kirab Pemuda adalah pawai napak tilas kebhinekaan yang dilaksanakan

oleh pemuda Indonesia, dengan melintasi seluruh provinsi di Indonesia,

sesuai dengan rute yang ditentukan, yang melalui perjalanan darat, laut,

dan udara.

Page 274: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

4. Napak tilas adalah sebuah perjalanan yang dilakukan untuk memaknai

kembali kebhinekaan, nasionalisme, dan sejarah bangsa Indonesia.

5. Peserta Inti adalah 72 orang pemuda yang terdiri dari 34 peserta pria dan

34 peserta wanita dari 34 Provinsi (1 orang pria dan 1 orang wanita dari

setiap provinsi), dan 4 peserta dari pemuda perwakilan organisasi

kepemudaan keagamaan yang mencerminkan keberagaman yang ada di

Jakarta.

6. Peserta pendukung ialah pemuda yang terdiri dari pelajar/mahasiswa,

komunitas pemuda kreatif, dan organisasi kepemudaan lainnya, pemuda

penggiat sosial media dan/atau media komunikasi lainnya.

7. Kreatif adalah memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk

menciptakan, atau pekerjaan yang menghendaki kecerdasan dan

imajinasi.

8. Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan

atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang

sudah ada.

9. Duta Pemuda Kreatif adalah pemuda yang telah lolos seleksi untuk

menjadi Duta Pemuda Kreatif dan dikukuhkan sebagai Duta Pemuda

Kreatif oleh Kemenpora Republik Indonesia.

10. Penerima manfaat langsung adalah pemuda peserta inti dan partisipan

Kirab Pemuda 2017.

11. Penerima manfaat tidak langsung adalah seluruh pemuda yang

mengetahui dan/atau mendukung kegiatan Kirab Pemuda 2017, tetapi

tidak mengikuti kegiatan Kirab Pemuda 2017 secara langsung.

12. Masyarakat pendukung adalah masyarakat setempat yang terlibat dalam

pelaksanaan kegiatan Kirab Pemuda 2017.

13. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut pemerintah dalam hal ini

Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menangani urusan kepemudaan

dan keolahragaan.

14. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan di daerah.

15. Masyarakat adalah perorangan/organisasi/yayasan/lembaga dan lainnya

yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang kepemudaan baik

di pusat maupun di daerah sesuai peraturan perundang undangan.

16. Pemangku Kepentingan (stakeholders) kepemudaan adalah organisasi

yang dibentuk oleh pemuda berdasarkan kesamaan azas, agama,

ideologi, minat, bakat atau kepentingan yang tidak bertentangan dengan

ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

Page 275: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

BAB II

SLOGAN, TAGAR, TEMA DAN LOGO

Slogan, Tagar, Tema, dan Logo Kirab Pemuda 2017 adalah sebagai berikut:

A. S l o g a n , T a g a r , d a n T e m a

Slogan : BERANI BERSATU…!!!

Tagar/Hashtag : #BeraniBersatu

Tema : “Kirab Pemuda untuk Persatuan Indonesia”

B . L o g o d a n M a k n a L o g o

Logo Kirab Pemuda 2017, adalah seperti pada gambar di bawah ini:

MAKNA LOGO

❖ Sayap 3 (tiga) warna, melambangkan pemuda yang siap terbang dan bebas,

tapi masih mengakar pada budaya Indonesia dan selalu mengutamakan

persatuan. Bentuk dan warna-warna sayap tersebut melambangkan aspek

utama Revolusi Mental (Integritas, Gotong Royong, dan Kerja sama).

❖ Warna merah melambangkan keberanian, kekuatan, energi, dan semangat.

❖ Warna biru melambangkan kecerdasan dan rasa percaya diri.

❖ Warna oranye melambangkan kehangatan dan keceriaan.

❖ Bola dunia berwarna hijau melambangkan keseimbangan, kedamaian,

kesuburan, dan kesegaran. Bahwa dengan tagar #BeraniBersatu, maka

pemuda Indonesia siap go international dengan berani bersatu dan

mengakar pada kebhinekaan Indonesia.

❖ Balok 3 (tiga) warna di belakang tagar #BeraniBersatu menggambarkan

kebhinekaan dan keberagaman di Indonesia.

Page 276: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

BAB III

WAKTU, TEMPAT DAN RUTE

A. Waktu

Pelaksanaan Kirab Pemuda 2017 terdiri dari:

No. Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Penanggungjawab

Kegiatan

Penanggungjawab

Program

1. Persiapan,

Koordinasi dan

Sosialisasi

Januari –

Agustus 2017

Asdep 1.5

2. Soft Launching

Kirab Pemuda

2017

12 Juni 2017

Asdep 1.5

3. Rakornis I

(sosialisasi dan

menyamakan

persepsi)

dengan Dispora

Prov/Kab/Kota

1 1 -1 3

A gu s t us

2 0 17

Asdep 1.5

4. Grand

Launching

Kirab Pemuda

2017

1 2 A gu s tu s

2 0 17

Asdep 1.5

5. Seleksi Peserta

Inti Kirab

Pemuda 2017

14-31 Agustus

2017

Asdep 1.5

6. Wawancara

Online dan

Penetapan

Peserta Inti

Kirab Pemuda

2017

5-8 September

2017

Asdep 1.5

7. Rakornis II

(pemantapan

dan pemaparan

rencana

kegiatan)

dengan Dispora

Prov/Kab/Kota

18-20

September

2017

Asdep 1.5

8. Pembekalan

Peserta Inti

Kirab Pemuda

2017

22-24

September

2017

Asdep 1.5

Page 277: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

9. Start Zona I

(Miangas-

Sabang-Blitar)

napak tilas

kebhinekaan

selama 72 hari

26 September

s/d

6 Desember

2017

Asdep 1.5

10. Start Zona II

(Rote-Merauke-

Blitar) napak

tilas

kebhinekaan

selama 72 hari

28 September

s/d

6 Desember

2017

Asdep 1.5

11. Acara Puncak

Kirab Pemuda

2017

6 - 8

D es em b er

2 0 17

Asdep 1.5

12. Evaluasi

kegiatan

Desember

2017

Asdep 1.5

B. Tempat

1. Persiapan, Koordinasi dan Sosialisasi Kirab Pemuda 2017 dilaksanakan di

Jakarta dan beberapa daerah titik singgah selama bulan Januari s.d.

Agustus 2017;

2. Soft launching kegiatan Kirab Pemuda 2017 dilaksanakan di halaman

Kementerian Pemuda dan Olahraga bersamaan dengan kegiatan buka

puasa bersama Menteri Pemuda dan Olahraga tanggal 12 Juni 2017;

3. Rakornis I (sosialisasi dan menyamakan persepsi) dengan Dispora

Provinsi/Kabupaten/Kota dilaksanakan di Hotel Sany Rosa Kota Bandung-

Jawa Barat, pada tanggal 11 s.d 13 Agustus 2017;

4. Grand Launching Kirab Pemuda 2017 dilaksanakan di Gedung Budaya

Sabilulungan, Kabupaten Bandung-Jawa Barat, pada tanggal 12 Agustus

2017;

5. Seleksi Peserta Inti Kirab Pemuda 2017 dilaksanakan di Jakarta pada

tanggal 14 s.d 31 Agustus 2017;

6. Pembekalan Pemuda Peserta Inti Kirab Pemuda 2017 dilaksanakan di

Jakarta pada 22-24 September 2017;

7. Grand Launching Kirab Pemuda 2017 dilaksanakan bersamaan dengan

Rakornis I di Bandung pada tanggal 11 s.d. 13 Agustus 2017;

8. Rakornis II Kirab Pemuda 2017 dilaksanakan di Batam pada tanggal 18 s.d

20 September 2017;

9. Wawancara Online dan Penetapan Peserta Inti Kirab Pemuda 2017

Page 278: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

dilaksanakan di Jakarta, pada tanggal 5 s.d 8 September 2017;

10. Rakornis II (pemantapan dan pemaparan rencana kegiatan) dengan

Dispora Provinsi/Kabupaten/Kota dilaksanakan di Batam, pada tanggal 18

s.d 20 September 2017;

11. Pembekalan Peserta Inti Kirab Pemuda 2017 22 s.d 24 September 2017

dilaksanakan di Jakarta;

12. Start Zona I (Miangas-Sabang-Blitar) napak tilas kebhinekaan

mengelilingi wilayah Indonesia selama 72 hari;

13. Start Zona II (Rote-Merauke-Blitar) napak tilas kebhinekaan selama

mengelilingi wilayah Indonesia selama 72 hari;

14. Puncak Kegiatan Kirab Pemuda 2017 dilaksanakan di Blitar, Provinsi Jawa

Timur pada tanggal 6 s.d. 8 Desember 2017;

15. Perjalanan peserta dari satu provinsi ke provinsi lainnya di sepanjang

lokasi pelaksanaan Kirab Pemuda 2017 dilaksanakan di lokasi yang sudah

ditetapkan untuk Kirab Pemuda 2017 (Lampiran 1).

C. Rute Perjalanan

Perjalanan Kirab Pemuda 2017 akan melewati sekitar 100 Kabupaten/Kota dan

34 provinsi yang memiliki nilai sejarah dan budaya Indonesia yang akan dimulai

pada 26 September 2017. Dimulai dari posisi 2 (dua) titik, yaitu di titik paling

utara wilayah Indonesia yaitu Miangas, Provinsi Sulawesi Utara dan titik paling

selatan yaitu Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kemudian berlanjut dengan

kirab (pawai dan napak tilas sejarah berdirinya bangsa) melewati tempat-tempat

bersejarah. Perjalanan Kirab juga melintasi titik paling barat wilayah Indonesia

yaitu Sabang, dan titik paling timur yaitu Merauke, kemudian menuju puncak

acara di kota Blitar, Provinsi Jawa Timur, yang merupakan kota Proklamator dan

Kota Patria.

Pulau Miangas secara geografis berada pada 5°34'2" LU - 126°34'54" BT dan

merupakan pulau terluar Indonesia yang terletak dekat perbatasan antara

Indonesia dengan Filipina. Pulau ini termasuk ke dalam Desa Miangas,

Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara,

Indonesia. Pulau ini mayoritas ditinggali oleh Suku Talaud, dan karena

kedekatan jarak dengan Filipina maka perkawinan dengan warga Filipina tidak

dapat dihindarkan. Bahkan ada beberapa laporan mengatakan mata uang yang

digunakan di Miangas adalah Peso. Dikutip dari situs resmi Kepresidenan, yakni

presidenri.go.id, Presiden Jokowi mengakui bahwa Miangas masih perlu

perhatian. Presiden menyatakan hal ini pada saat peresmian Bandara Miangas

pada 19 Oktober 2016 lalu. Presiden ingin informasi yang mengalir ke

masyarakat Miangas adalah informasi dari Indonesia, bukan dari Filipina yang

memang lebih dekat secara geografis.

Kepulauan Rote secara geografis berada pada 10°28'0" LS - 123°23'0" BT yang

terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan merupakan wilayah paling selatan

Page 279: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Indonesia. Sebelum Kemerdekaan Indonesia, Rote merupakan kerajaan dengan

kepadatan tertinggi di Hindia Timur. Bahkan saat ini, pulau Rote dan kerajaan

dibagi mengikuti tradisi kuno menjadi dua domain yang dikenal sebagai Sunrise

dan satu sebagai Sunset. Seorang Tuan "laki-laki", seorang Tuan "perempuan"

dan beberapa penasihat, mewakili klan dalam domain tersebut. Setiap klan yang

memiliki hak seremonial melakukan ritual sendiri selama perayaan HUS

tahunan, festival Tahun Baru tradisional.

Kota Sabang secara geografis berada pada 95°13'02"-95°22'36" BT, dan

05°46'28"-05°54'-28" LU, merupakan wilayah administratif paling barat, dan

titik 0 kilometer untuk Republik Indonesia.

Kota Merauke secara geografis berada pada 137°-141° BT dan 5°00'9.00' LS

dan terletak di wilayah paling timur Indonesia yang berbatasan langsung dengan

Papua Nugini. Di kota ini terdapat Tugu Kembar di Distrik Sota. Tugu ini hanya

ada dua di Indonesia, di Merauke dan Sabang sebagai tugu peringatan batas

paling timur dan paling barat Indonesia.

Blitar selain disebut sebagai kota Proklamator dan Kota Patria, kota ini juga

disebut sebagai Kota Peta (Pembela Tanah Air) karena di bawah kepemimpinan

Soeprijadi, Laskar Peta melakukan perlawanan terhadap Jepang untuk pertama

kalinya pada tanggal 14 Februari 1945 yang menginspirasi timbulnya

perlawanan menuju kemerdekaan di daerah lain.

Perjalanan Kirab Pemuda 2017 dilakukan dengan berjalan kaki, mengendarai

kendaraan angkutan darat, mengarungi lautan menggunakan angkutan laut, dan

menggunakan pesawat udara. Kombinasi penggunaan alat transportasi

disesuaikan dengan kondisi geografi dan ketersediaan waktu.

Page 280: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

BAB IV

KEPESERTAAN

A. Peserta Kirab Pemuda

Peserta Kirab Pemuda 2017 terdiri dari:

a. Peserta inti yang berjumlah 72 orang dibagi menjadi dua pada setiap titik

pemberangkatan, yaitu di titik utara: Miangas, Provinsi Sulawesi Utara

sebanyak 36 orang dan di titik selatan: Rote, Provinsi Nusa Tenggara

Timur sebanyak 36 orang.

b. Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota

menjadi Peserta pendukung Kirab di Provinsi/Kabupaten/Kota masing-

masing, berjumlah 66 orang dengan dibagi atas 3 (tiga) formasi, yaitu: 28-

10-28, yang mencerminkan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928:

- Dua orang peserta kirab (putra dan putri) yang berasal dari PPI dipilih

menjadi pembawa panji Kirab Pemuda 2017, yang merupakan anggota

formasi 28 bagian depan;

- Peserta lainnya mengiringi pembawa panji sesuai dengan rute yang

sudah ditentukan;

- Pembawa panji kirab menyerahkan panji kepada pembawa panji di

Page 281: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

daerah berikutnya;

- Di setiap daerah panji akan disimpan di lokasi kirab selama 3 hari 2

malam selama kegiatan festival, kompetisi, pameran, bakti sosial dan

lingkungan, serta pawai seni dan budaya berlangsung.

c. Duta Pemuda Kreatif 2016 dan 2017;

d. Tokoh pemuda yang berasal dari organisasi kepemudaan;

e. Pemuda kreatif;

f. Wirausaha muda;

g. Pemuda pelopor;

h. Pemuda peduli lingkungan, kebersihan, dan kesehatan,

i. Pemuda alumni program Kementerian Pemuda dan Olahraga;

j. Pemuda berprestasi akademik;

k. Atlit muda berprestasi;

l. Pemuda difabel berprestasi;

l. Pramuka;

m. Pemuda pelaku seni budaya;

n. Pelajar/mahasiswa;

o. Peserta pendukung Kirab Pemuda 2017.

B. Persyaratan Peserta

1. Persyaratan Peserta Inti:

1. Pemuda Warga Negara Indonesia;

2. Memiliki jiwa nasionalisme dan setia kepada Pancasila dan UUD 1945;

3. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

4. Minimal lulusan SMA/sederajat, dibuktikan dengan fotocopy ijazah

terakhir yang dilegalisir;

5. Pemuda, berusia 16 - 30 tahun, pada bulan Desember 2017;

6. Memiliki izin dari orang tua dalam bentuk surat pernyataan bermaterai;

7. Sanggup mengikuti seluruh rangkaian seleksi yang ditetapkan panitia;

8. Aktif dalam organisasi/komunitas Pemuda (melampirkan Surat

Keterangan/SK Kepengurusan/keanggotaan dari

Organisasi/komunitas);

9. Mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia,

bahasa daerah dan menguasai bahasa asing minimal bahasa Inggris;

10. Tinggi badan Minimal 165cm (Pria) dan 160cm (Wanita) dengan berat

badan proposional;

Page 282: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

11. Sehat jasmani dan rohani, yang dijelaskan melalui surat keterangan

dokter, serta memenuhi kriteria fisik bugar;

12. Memiliki dan aktif menggunakan media sosial (Whatsapp, Facebook,

Twitter, Instagram, Email, dll);

13. Lulus tes bebas narkoba, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari

Rumah Sakit Umum Daerah setempat;

14. Berkelakuan baik, yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan

Kepolisian/SKCK;

15. Meng-upload 1 (satu) foto close up dan 1 (satu) foto seluruh badan di

formulir pendaftaran;

16. Melampirkan surat rekomendasi dari Dinas Pemuda dan Olahraga

Provinsi yang diwakilinya, atau dinas yang menangani bidang

kepemudaan di wilayah provinsi tersebut;

17. Asli putra daerah yang mewakili Provinsi sesuai dengan yang tertera

dalam KTP dan masih berdomisili selama 2 (dua) tahun terakhir yang

dibuktikan dengan surat pernyataan yang diketahui oleh RT/RW;

18. Menguasai salah satu jenis kesenian daerah yang diwakilinya yang

harus ditampilkan pada saat seleksi;

19. Belum menikah dan sanggup tidak menikah selama kegiatan

berlangsung yang dinyatakan dalam surat pernyataan bermaterai;

20. Pelajar/Mahasiswa harus mendapatkan surat izin dari Sekolah/Kampus;

21. Pegawai harus mendapatkan surat izin dari Instansi atau perusahaan

tempat bekerja;

22. Sanggup menaati segala norma, peraturan, dan perundangan yang

berlaku dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai;

23. Mengisi Formulir pendaftaran.

Semua persyaratan dikirim dengan email dan dikirim melalui pos dan apabila

ada pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi:

Sekretariat Panitia Nasional Kirab Pemuda 2017

Kementerian Pemuda dan Olahraga,

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda,

Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda,

Wisma Menpora, Lantai 3,

Jl. Gerbang Pemuda No.3 Senayan, Jakarta Pusat, Kode Pos 10270,

Telp (021) 5738325, Email: [email protected] dan

[email protected]

2. Persyaratan Peserta Pendukung:

1. Berkewarganegaraan Republik Indonesia;

Page 283: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

2. Memiliki Nasionalisme dan berakhlak mulia;

3. Berusia minimal 16 tahun dan maksimal 30 tahun pada bulan Desember

2017.

C. Seleksi

Seleksi calon peserta inti:

1. Pendaftaran melalui pencalonan yang diajukan oleh Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi yang meliputi 2 s.d 3 pasang (pria dan wanita);

2. Seleksi administrasi dari pemuda yang dicalonkan oleh Dinas Pemuda dan

Olahraga Provinsi, dilakukan oleh Panitia Nasional Kirab Pemuda 2017;

3. Wawancara online, dari pemuda yang dicalonkan Dinas Pemuda dan

Olahraga, dilakukan oleh Panitia Nasional Kirab Pemuda 2017, dipilih

hanya 1 (satu) pasang;

4. Pemanggilan calon peserta inti Kirab Pemuda 2017;

5. Pembekalan calon peserta inti Kirab Pemuda 2017.

D. Hak dan Kewajiban Peserta Inti

Hak-hak peserta inti:

1. Mendapatkan fasilitas akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama

kegiatan berlangsung;

2. Mendapatkan uang saku, asuransi jiwa dan kesehatan;

3. Mendapatkan perlengkapan Kirab Pemuda 2017 (baju seragam, dll.)

4. Memperoleh sertifikat kepesertaan yang ditandatangani oleh Menteri

Pemuda dan Olahraga RI;

5. Mendapatkan prioritas untuk mengikuti program-program kepemudaan

lainnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga;

6. Memperoleh pembinaan dan wawasan tentang kepemudaan oleh panitia

selama acara berlangsung;

7. Kementerian Pemuda dan Olahraga akan mengganti seluruh biaya

transportasi dari daerah asal ke kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga

RI di Jakarta (Pulang-Pergi) dengan syarat melampirkan bukti tiket

perjalanan;

Kewajiban Peserta Inti:

1. Mematuhi semua tata tertib dan peraturan yang ditetapkan oleh panitia;

2. Mengikuti semua rangkaian kegiatan;

3. Menjaga nama baik Kementerian Pemuda dan Olahraga dan daerah yang

diwakili;

4. Menjunjung tinggi nilai persatuan, kesatuan, dan kebhinekaan Indonesia.

Page 284: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Sanksi bagi Peserta Inti:

1. Apabila peserta inti keluar/berhenti/mengundurkan diri sebelum masa tugas

berakhir wajib mengganti seluruh biaya yang telah dikeluarkan panitia

terhadap yang bersangkutan;

2. Panitia berhak mengeluarkan dan membatalkan sebagai peserta inti apabila

yang bersangkutan melanggar tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan

atau melanggar hukum yang berlaku.

Page 285: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

BAB V

KEPANITIAAN

Panitia terdiri dari Panitia Nasional dan Panitia Daerah di setiap

Provinsi/Kabupaten/Kota.

A. Panitia Nasional

Panitia Nasional memiliki struktur panitia pengarah dan panitia pelaksana, yang

dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik

Indonesia. Panitia tersebut bertugas merencanakan, mempersiapkan dan

menyelenggarakan Kirab Pemuda 2017.

B. Panitia Daerah

Panitia pelaksana di daerah adalah panitia yang dibentuk di

Provinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan Keputusan Kepala Pemerintahan

Provinsi/Kabupaten/Kota, untuk memudahkan koordinasi antara Panitia

Nasional dengan Panitia Daerah. Struktur Panitia Daerah agar menyesuaikan

dengan struktur Panitia Nasional sesuai pedoman pelaksanaan kegiatan Kirab

Pemuda 2017.

C. Panitia Kontingen

Panitia Kontingen Kirab Pemuda 2017 dibentuk dengan Keputusan Deputi

Bidang Pemberdayaan Pemuda yang terdiri dari unsur pemerintah Pusat dan

Daerah. Dilengkapi dengan pembagian tugas para peserta inti Kirab Pemuda

2017 selama melintasi 34 provinsi, sesuai dengan pembagian zona

keberangkatan.

D. Tugas Panitia

• Panitia Pengarah bertugas memberikan arahan kepada Panitia Nasional dan

Panitia Daerah;

• Panitia Nasional menyusun dan menjalankan pedoman pelaksanaan Kirab

Pemuda 2017 dengan cakupan seluruh wilayah Indonesia;

• Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia Nasional bertanggung jawab kepada

Ketua Panitia Pengarah.

• Panitia Daerah menyusun, menjalankan, dan mendukung segala bentuk

kegiatan Kirab Pemuda 2017 sebagaimana yang telah ditentukan oleh

Panitia Nasional di daerah masing-masing;

• Dalam melaksanakan tugasnya, Panitia Daerah bertanggung jawab kepada

Panitia Nasional.

E. Koordinasi

Koordinasi antar panitia dapat dilihat pada bagan berikut:

Panitia Nasional adalah internal Kementerian Pemuda dan Olahraga, yang terdiri

dari panitia pengarah dan panitia pelaksana. Panitia pengarah mengarahkan

Page 286: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

panitia pelaksana untuk melaksanakan dan menyukseskan seluruh kegiatan

Kirab Pemuda 2017. Panitia pelaksana nasional berwenang untuk mengarahkan

Panitia Daerah serta bertanggungjawab kepada Panitia Pengarah Nasional.

Panitia Pelaksana Daerah adalah Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota.

Panitia Pelaksana Daerah menjalankan arahan dan rekomendasi dari Panitia

Pelaksana Nasional dan bertanggung jawab kepada Panitia Pelaksana Nasional.

F. Pembiayaan Panitia

Seluruh kegiatan Panitia Nasional didanai oleh APBN dan sumber pendanaan

lainnya yang sah dan tidak mengikat. Sedangkan Panitia Daerah didanai juga

oleh APBN Kementerian Pemuda dan Olahraga, dengan dukungan dan sinergi

APBD, dan sumber pendanaan lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Page 287: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

BAB VI

PENYELENGGARAAN KIRAB PEMUDA 2017

A. Persiapan Kirab Pemuda 2017

Kegiatan ini meliputi persiapan-persiapan yang perlu dilakukan oleh Panitia

Nasional di setiap Provinsi/Kabupaten/Kota meliputi:

1. Penyediaan kelengkapan informasi terdiri dari potensi wilayah/jejak

sejarah, kepesertaan, akomodasi, dan kegiatan-kegiatan Kirab Pemuda

2017;

2. Kesiapan fasilitas pelayanan berupa penerangan, air bersih, transportasi,

jaringan komunikasi, konsumsi, bahan bakar minyak, keamanan, dan

kesehatan;

3. Kesiapan lokasi, materi dan sarana prasarana yang diperlukan untuk

kegiatan Kirab Pemuda 2017;

4. Penyusunan pedoman pelaksanaan oleh panitia nasional, untuk

penyelenggaraan dan pelaksanaan Kirab Pemuda 2017.

B. Sosialisasi

Sosialisasi penyelenggaraan Kirab Pemuda 2017 oleh Panitia Pelaksana

Nasional dan Daerah diselenggarakan melalui media elektronik, media cetak,

media sosial, dan media informasi lainnya yang terkait.

C. Koordinasi

Panitia Nasional melakukan koordinasi ke semua institusi pendukung kegiatan

melalui rapat koordinasi lintas K/L dan pemerintah daerah serta rapat-rapat

lainnya yang dianggap perlu. Pendataan dukungan dari K/L, pemerintah

daerah, swasta, dan masyarakat disusun dalam kategorisasi bentuk, jenis,

lokasi, waktu pelaksanan kegiatan.

D. Penerimaan Pendaftaran Calon Peserta dan Seleksi

a. Calon peserta inti (pemuda 16-30 tahun) mendaftar melalui Dinas

Pemuda dan Olahraga Provinsi, dengan menyertakan seluruh

persyaratan yang telah ditentukan;

b. Panitia Nasional melakukan seleksi terhadap calon peserta inti,

dengan seleksi administrasi dan wawancara online;

c. Panitia Nasional menetapkan peserta inti Kirab Pemuda 2017 dalam

bentuk Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga ;

d. Menyiapkan surat edaran kepada Gubernur/Bupati/Walikota dengan

tembusan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi/Kabupaten/Kota

agar menginformasikan kepada seluruh pemuda diwilayahnya, untuk

Page 288: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

turut serta dalam kegiatan mendukung dan mensukseskan Kirab

Pemuda 2017.

E. Pelaksanaan Kegiatan Kirab Pemuda 2017

Pelaksanaan Kirab Pemuda 2017 terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu:

1. Pembekalan Peserta Inti

Pembekalan merupakan penyiapan baik mental dan spiritual dari peserta inti

Kirab Pemuda 2017 yang dilaksanakan selama beberapa hari, dengan:

a. Materi Pokok

1. 4 konsensus dasar bernegara NKRI;

2. Pembangunan Kepemudaan dan Kirab Pemuda (Konten termasuk isu-

isu penting kepemudaan);

3. Pembekalan Revolusi Mental;

4. Pengembangan potensi kepemimpinan dan kepeloporan pemuda;

5. Pentingnya kreativitas pemuda untuk menjadi pemuda mandiri dan

berdaya saing;

6. Pemuda menyikapi globalisasi di era teknologi informasi.

b. Materi Penunjang

1. Iman dan taqwa;

2. Penyadaran terhadap penyalahgunaan bahaya narkoba;

3. Ancaman bahaya radikalisme dan terorisme;

4. Kewirausahaan;

5. Team and character building;

6. Materi teknis pelaksanaan kirab (pelatihan baris berbaris, koreografer,

kostum, dll.)

7. Outbond.

c. Narasumber

1. Kementerian Pemuda dan Olahraga;

2. Kementerian/lembaga non kementerian terkait;

3. Perguruan tinggi;

4. Pemuda berprestasi/Duta Pemuda Kreatif;

5. Tokoh-tokoh kepemudaan;

6. Profesional dan/atau praktisi lain di bidangnya.

2. Kirab Pemuda 2017

Kegiatan Kirab Pemuda 2017 terdiri dari kegiatan inti dan kegiatan

pendukung. Kegiatan ini dilakukan di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Kegiatan di tiap provinsi dilakukan selama 3 (tiga) hari 2 (dua) malam

dimulai dengan penyambutan dari provinsi. Diawali dengan penyambutan

dan serah terima simbol Kirab Pemuda 2017 dari provinsi sebelumnya

diiringi oleh kesenian daerah dan marching band serta pengarakan peserta

inti Kirab Pemuda 2017.

Page 289: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

A. Kegiatan inti terdiri atas:

1.Kegiatan di Bidang Kepesertaan Kirab, Konsolidasi, dan

Deklarasi Pemuda

Pemilihan dan pembekalan pemuda kebhinekaan (masing-masing

provinsi 2 pemuda, pria-wanita, yang sehat jasmani-rohani, memiliki

jiwa patriotik, mandiri, berdaya saing, dan penuh ide-ide kreatif dan

menginspirasi (inspiring).

2. Kegiatan di Bidang Pawai dan Gelar Seni Budaya

Kegiatan iring-iringan kirab pemuda dan pagelaran seni dan budaya

selama berada di lokasi titik singgah di 34 provinsi.

3. Kegiatan di Bidang Festival dan Kompetisi Film Pendek Pemuda

Penyelenggaraan festival film dan coaching clinic di setiap lokasi titik

singgah di 34 provinsi. Festival film menampilkan film-film

dokumenter, fiksi, layar lebar untuk meningkatkan apresiasi pemuda

dan masyarakat terhadap industri kreatif bidang film.

Kompetisi film pendek untuk pemuda berusia 16 - 30 tahun

dilaksanakan di lokasi puncak acara Kirab Pemuda 2017. Film pendek

fiksi yang dikompetisikan bertemakan kebhinekaan dan persatuan

Indonesia dengan durasi film 10 menit, kemudian dilakukan

pengunggahan video melalui YouTube dengan kualitas HD. Promosi

dan sosialisasi acara dimulai sebelum hari H. Kamera yang disarankan

EOS 60D, 70D, dan 700D dengan tim juri dari internal dan eksternal

Kementerian Pemuda dan Olahraga.

4. Kegiatan di Bidang Festival dan Kompetisi Band Indie Pemuda

Kompetisi band indie dilakukan di seluruh titik singgah 34 provinsi

yang diikuti oleh pemuda. Setiap grup band mempertunjukkan live

performace (1 lagu mars pemuda, 1 lagu bebas) dengan durasi 10

menit. Selain itu, system recording (mengirim contoh demo

live/recording kepada panitia penyelenggara) dengan penilaian 60%

recording, 40% live performance. Di bidang ini juga dilakukan

festival yang menampilkan grup band musik indie pemuda di masing-

masing daerah.

5. Kegiatan di Bidang Pameran dan Gelar Karya Pemuda Kreatif

Kegiatan berupa pameran pemuda kreatif di bidang grafika, IT Lunak,

IT keras, fashion, kuliner, kriya, musik dan film, disertai dengan

workshop dan talkshow kreativitas pemuda dengan jumlah peserta

yang diharapkan 10.000 orang, dan pemberian sertifikasi pada

pemuda peserta kirab dan pendukung.

6. Kegiatan di Bidang Bakti Sosial dan Lingkungan

Bakti sosial dan lingkungan peserta kirab (untuk masyarakat di

Page 290: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

lingkungan setempat) adalah kegiatan membersihkan lingkungan,

menanam pohon, menginisiasi/mendirikan fasilitas untuk kreativitas

pemuda, berkunjung ke komunitas pemuda, komunitas kreatif,

sekolah, taman baca, dan kunjungan rehabilitasi narkoba pada

pemuda.

Selain itu juga berpartisipasi dalam penyediaan kebutuhan dasar

masyarakat misalnya air bersih, bahan makanan, mendukung promosi

potensi wisata lokal dan produk unggulan, serta berkolaborasi dengan

kelompok pemuda di lapas untuk menampilkan kreativitas pemuda.

7. Kegiatan di Bidang Pemuda Membaca Kitab Suci

Kegiatan Pemuda Membaca Kitab Suci dengan tema “Membumikan

Kitab Suci” dilaksanakan di setiap titik singgah di 34 provinsi dan

dipusatkan di Alun-Alun/GOR/rumah ibadah. Peserta yang hadir

diharapkan berjumlah lima ribu orang.

8. Kegiatan Gelar Karya Kreasi Busana Muslim

Kegiatan yang merupakan perpaduan antara pameran dan fashion

show busana muslimah pemuda yang dilakukan di titik singgah 34

provinsi. Dilakukan kompetisi di titik singgah Pulau Jawa, yaitu Jawa

Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta. Kreasi busana muslimah dapat

berupa kerudung, baju muslim, selendang, dan bentuk kreasi busana

muslim lainnya.

Urutan Kegiatan Kirab Pemuda 2017

Adapun urutan kegiatan Kirab Pemuda 2017 adalah sebagai berikut:

a. Pembukaan

Merupakan kegiatan upacara sebagai tanda dimulainya secara resmi pelaksanaan

Kirab Pemuda 2017. Kegiatan akan dilaksanakan bulan September 2017 yang

dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga.

Pembukaan kegiatan dilakukan di titik utara: Pulau Miangas, Provinsi Sulawesi

Utara dan titik selatan: Pulau Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

b. Atraksi seni budaya dari Pemuda Kebhinnekaan Indonesia

Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peserta inti Kirab Pemuda 2017 yang

menunjukkan kemampuan seni budaya.

c. Pentas Musik

Merupakan kegiatan seni musik yang diadakan pada saat pembukaan Kirab

Pemuda 2017.

d. Deklarasi / Ikrar Pemuda Kebhinnekaan Indonesia

Merupakan kegiatan ikrar bersama yang dilakukan oleh peserta inti Kirab

Pemuda 2017 yang menunjukkan komitmen kebangsaan dan kebhinekaan dan

Page 291: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

tanda dimulainya kegiatan Kirab Pemuda 2017.

e. Launching/Promosi Potensi Wisata dan Potensi lainnya

Merupakan kegiatan sosialisasi potensi budaya dan wisata di Miangas dan Rote.

f. Medley Lagu-lagu Daerah dan Perjuangan

Merupakan pemutaran lagu-lagu perjuangan yang memotivasi peserta dan

undangan tentang nasionalisme dan perjuangan bangsa.

g. Parade dan Pawai Budaya

Merupakan kegiatan pertunjukan berupa pawai dan budaya nusantara untuk

menunjukkan keanekaragaman budaya nasional.

h. Puncak Acara Pelaksanaan Kirab Pemuda 2017 di Kota Blitar dengan

rangkaian acara:

1. Seremoni Puncak Acara Kirab Pemuda 2017

Merupakan kegiatan upacara sebagai tanda berakhimya seluruh rangkaian

kegiatan pelaksanaan Kirab Pemuda 2017. Kegiatan akan dilaksanakan

tanggal 6 s.d. 8 Desember 2017 yang dihadiri dan ditutup secara resmi oleh

Presiden Rl.

2. Penayangan Video Profile Perjalanan Kirab

Merupakan penayangan dokumentasi kegiatan dan perjalanan peserta inti

Kirab Pemuda 2017 dari 2 (dua) zona, yaitu Zona Miangas-Sabang-Blitar dan

Zona Rote-Merauke-Blitar.

3. Pentas Seni Budaya dan Musik

Merupakan kegiatan pertunjukan berupa pentas musik dan budaya nusantara

untuk menunjukkan keanekaragaman musik dan budaya daerah dan sekaligus

mempererat nasionalisme.

4. Pameran Nasional

Kegiatan ini memamerkan beberapa hasil karya anak bangsa yang kreatif di

berbagai bidang kehidupan mulai dari aspek sosial, seni-budaya, teknologi,

pendidikan, olahraga, ekonomi, dan lainnya, sejalan dengan bidang sub sektor

ekonomi kreatif.

5. Deklarasi Pemuda Nasional

Deklarasi merupakan bagian dari gagasan, kesepakatan, dan komitmen

bersama seluruh pemuda Indonesia untuk terus menjaga persatuan dan

kesatuan serta kebhinekaan Indonesia yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur

Pancasila dan UUD 1945.

Page 292: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

6. Pentas dari Pemuda Kebhinekaan Indonesia

Kegiatan ini menampilkan perwakilan pemuda dari masing-masing daerah

(provinsi) dengan kreativitas yang mereka miliki sekaligus menampilkan

kekompakan tiap pemuda baik secara kelompok maupun perorangan sebagai

wakil dari identitas budaya, jati diri, dan kebhinekaan Indonesia.

7. Dialog dengan Presiden

Untuk membangun komunikasi dan motivasi serta menyampaikan informasi

tentang perkembangan daerah khususnya di bidang pemuda serta

mendengarkan arah kebijakan pemerintah dalam bidang pembangunan

pemuda yang disampaikan oleh Presiden Rl.

8. Penganugerahan Pemenang Kompetisi Film Pendek Pemuda

Merupakan upacara pemberian piala, piagam, dan uang kegiatan kompetisi

kreativitas pemuda di bidang film pendek.

9. Coaching Clinic dengan Film Maker

Merupakan pelatihan bagi pemuda untuk membuat film pendek bersama sang

ahlinya (maestro) sehingga menghasilkan karya film yang berkualitas dan

sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.

10. Kompetisi Musik Indie Nasional

Merupakan kegiatan kompetensi kreativitas pemuda yang menunjukkan

keragaman kreativitas dibidang musik nusantara.

11. Workshop Pencegahan Hoax, Radikalisme, dan Isu Sosial

Merupakan seminar dan diskusi kebangsaan yang mendiskusikan

pencegahan radikalisme, hoax, dan isu nasional lainya bersama dengan

pemuda.

1. Konferensi Nasional bertemakan Peran Pemuda dalam Membangun Bangsa

di Era Globalisasi

Merupakan temu ilmiah dari kalangan akademisi, pemerintah, praktisi,

komunitas kepemudaan, pihak industri, dan pakar lainnya yang saling tukar

ide dan gagasan melalui presentasi karya tulis dan/atau poster ilmiah terkait

upaya pemuda Indonesia dalam mendorong pembangunan nasional. Acara

ini menghasilkan sebuah laporan ilmiah baik yang berbentuk proceedings,

buku, jurnal, maupun working paper.

B. Kegiatan Pendukung Kirab Pemuda Nusantara 2017

1. Kegiatan di Bidang Pelatihan Pemuda Pelopor

Page 293: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Kegiatan bidang pelatihan pemuda pelopor meliputi:

▪ Seminar/diskusi kebangsaan, deklarasi pemuda untuk kebhinekaan;

▪ Kegiatan pelatihan/vokasi, pemuda anti narkoba, dan pemuda pelopor.

2. Kegiatan di Bidang Pelatihan Kewirausahaan Pemuda

Kegiatan bidang pelatihan kewirausahaan pemuda meliputi:

▪ Pelatihan pemuda kreatif dan pemuda wirausahawan mandiri;

▪ Konferensi Nasional bertemakan Peran Pemuda Kreatif dalam

Membangun Bangsa di Era Globalisasi.

3. Kegiatan di Bidang Olahraga dan Rekreasi

Kegiatan bidang olahraga dan rekreasi meliputi:

▪ Pemuda sehat dengan melakukan aktivitas olahraga bersama peserta lain

di tiap provinsi;

▪ Outbond meliputi dinamika kelompok dan permainan tradisional/tim.

Page 294: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

BAB VII

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

A. PEMANTAUAN

Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari

penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat

apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang

dilihat/ditemui dapat diatasi serta pengukuran kemajuan dan efek yang

ditimbulkan oleh sebuah program secara periodik dan sistematik. Pemantauan

dilakukan sebagai upaya untuk mengukur pelaksanaan kegiatan, kemajuan

maupun kendala, dan memperoleh gambaran perbaikan program/kegiatan di

masa yang akan datang. Pemantauan/monitoring sebaiknya dilakukan secara

periodik selama kegiatan Kirab Pemuda 2017 berlangsung.

Berikut instrumen monitoring yang digunakan:

Logika

Intervensi

Indikator Sumber

Verifikasi

Cara

Pengumpulan

Data/Info

Frekuensi

Pengumpulan

Data/Info

PJ

Tujuan

Outcome

Output

B. EVALUASI

Evaluasi program kegiatan dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:

a. Evaluasi administrasi yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan

laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan; dan

b. Evaluasi kegiatan yang menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan

bentuk dan hasil serta dampak kegiatan. Evaluasi kegiatan secara tidak

langsung dapat dilihat dari informasi yang beredar melalui media massa dan

penilaian masyarakat serta peninjauan langsung ke lapangan.

Evaluasi bertujuan untuk:

a. Mengetahui tingkat keberhasilan dalam menjalankan program dan

kegiatannya;

b. Menilai kualitas manajemen pembinaan pemuda dan olahraga, serta

organisasi sesuai dengan peraturan yang berlaku;

c. Menilai kelayakan kelanjutan program/kegiatan;

d. Menilai kerja pengelola program dan tantangan yang dihadapi saat ini dan

yang akan datang.

Page 295: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Model evaluasi program yang dapat digunakan adalah model CIPP (context-

input-process-product). Model ini melakukan evaluasi terhadap konteks,

input/masukan, proses, dan terhadap hasil. Model CIPP adalah model evaluasi

yang memandang program yang dievaluasi sebagai sebuah sistem.

Page 296: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

BAB VII

LAPORAN KEGIATAN DAN KEUANGAN

Dana APBN untuk kegiatan Kirab Pemuda 2017 dialokasikan di pusat, termasuk

untuk membiayai kegiatan di kabupaten/kota dalam pelaksanaan kegiatan Kirab

Pemuda 2017. Selain itu, sumber pendanaan dapat diperoleh baik dari swasta,

masyarakat dan sumber lainnya yang sah dapat dipergunakan dalam Kegiatan Kirab

Pemuda 2017 baik di pusat, Provinsi maupun di Kabupaten/Kota sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Seluruh kegiatan dari dana APBN wajib dibuatkan laporan secara tertulis

kepada Panitia Nasional 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan kegiatan. Bentuk

pertanggungjawaban penyelenggaraan kegiatan Kirab Pemuda 2017 secara garis

besar adalah sebagai berikut:

A. Laporan Kegiatan

Laporan kegiatan merupakan gambaran kongkret dari rangkaian kegiatan yang

dilakukan dan dibiayai melalui APBN. Laporan kegiatan minimal memuat hal-

hal sebagai berikut:

1. Latar belakang;

2. Tujuan;

3. Sasaran;

4. Pokok-pokok kegiatan;

5. Bentuk kegiatan;

6. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan;

7. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan;

8. Hasil yang dicapai;

9. Realisasi dan pertanggungjawaban anggaran;

10. Lampiran-lampiran (data pendukung);

B. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

1. Laporan pertanggungjawaban keuangan merupakan satu kesatuan dari

laporan kegiatan. Laporan pengeluaran anggaran biaya dibuktikan dengan

kuitansi, daftar hadir, setoran pajak, dan bukti lainnya yang berkaitan

dengan pembiayaan dari seluruh kegiatan. Laporan keuangan memuat hal-

hal sebagai berikut:

a. Rekapitulasi pengeluaran;

b. Kuitansi dan daftar tanda terima;

Page 297: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

c. Surat Perintah Kerja (SPK) untuk pembelanjaan barang/jasa di atas

Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah);

d. Bukti setoran pajak;

e. Daftar hadir (untuk rapat-rapat);

f. Bukti perjalanan (Surat Tugas, Tiket, Boarding Pass, Bukti Penginapan

dan bukti lainnya yang diperlukan.

2. Laporan pertanggungjawaban keuangan berpedoman pada Standar Biaya

Masukan (SBM) sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun

Anggaran 2016.

3. Berdasarkan Pasal 2 ayat (1) huruf a Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997

tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak bahwa:

“jasa penerimaan yang termasuk kelompok penerimaan negara bukan pajak

bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah antara lain penerimaan jasa

giro, sisa anggaran pembangunan dan sisa anggaran rutin”.

BAB IX

PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan Kirab Pemuda 2017 ini merupakan acuan dasar untuk

penyelenggaraan Kirab Pemuda 2017. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman

pelaksanaan ini, yang akan ditetapkan dalam petunjuk teknis yang akan disusun

oleh Panitia Pelaksana di Provinsi.

Kegiatan ini berjalan simultan dalam rangka mendorong terbinanya jalinan

kerjasama dan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat dalam

menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berdampak strategis bagi pembangunan

kepemudaan.

Page 298: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA

REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 71 TAHUN 2017

TENTANG

PENGANGKATAN/PENUNJUKAN PANITIA NASIONAL

KIRAB PEMUDA 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan

kegiatan Kirab Pemuda 2017 sebagai bagian untuk

meneguhkan persatuan bangsa dengan tingginya

penghormatan terhadap kebhinekaan, meningkatkan

kreativitas seni budaya sebagai solusi dalam merawat

kebhinekaan guna memperkokoh persatuan dan

kemajuan bangsa, dan menjadikan patriotisme dan

nasionalisme sebagai sarana meningkatkan kecintaan

terhadap NKRI, perlu menunjuk dan/atau mengangkat

Panitia Nasional Kirab Pemuda 2017;

Page 299: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan

Menteri Pemuda dan Olahraga tentang

Pengangkatan/Penunjukan Panitia Nasional Kirab

Pemuda 2017;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang

Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu

Kebangsaan;

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang

Kepemudaan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 tentang

Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan

Pemuda, serta Penyediaan Prasarana dan Sarana

Kepemudaan;

4. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2015 tentang

Kementerian Pemuda dan Olahraga;

5. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0059

Tahun 2013 tentang Pengembangan Kepemimpinan

Pemuda;

6. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1516

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pemuda dan Olahraga;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA

TENTANG PENGANGKATAN/PENUNJUKAN PANITIA

NASIONAL KIRAB PEMUDA 2017.

KESATU : Mengangkat/menunjuk 41 Panitia Nasional Kirab Pemuda

2017, yang selanjutnya dalam Keputusan Menteri ini disebut

Panitia Nasional Kirab Pemuda 2017, dengan susunan

keanggotaan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

KEDUA : Panitia Nasional Kirab Pemuda 2017 sebagaimana dimaksud

dalam DIKTUM KESATU mempunyai tugas merencanakan,

mengkoordinasikan, dan melaksanakan kegiatan Kirab

Pemuda 2017.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

DIKTUM KEDUA, Panitia Nasional Kirab Pemuda 2017

bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pemuda dan

Olahraga.

Page 300: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

KEEMPAT : Panitia Nasional Kirab Pemuda 2017 berkewajiban

menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada

Menteri Pemuda dan Olahraga, selambat-lambatnya 14 (empat

belas) hari setelah seluruh rangkaian kegiatan tersebut selesai

dilaksanakan.

KEENAM : Segala pendanaan yang diperlukan dalam pelaksanaan

Keputusan Menteri ini dibebankan pada Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor SP DIPA-

092.01.1.418137/2017 kode program kegiatan

3809.010.001.051.A Kementerian Pemuda dan Olahraga

Tahun Anggaran 2017 dan sumber-sumber lain yang sah serta

tidak mengikat, sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

SALINAN Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;

2. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian

Keuangan; dan

3. Inspektur Kementerian Pemuda dan Olahraga.

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada yang

bersangkutan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 15 September 2017

MENTERI PEMUDA DAN

OLAHRAGA

REPUBLIK INDONESIA

IMAM NAHRAWI

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI PEMUDA DAN

OLAHRAGA

NOMOR 71 TAHUN 2017

TENTANG

PENGANGKATAN/PENUNJUKAN PANITIA

NASIONAL

KIRAB PEMUDA 2017

Page 301: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

A. PANITIA PENGARAH

KETUA : Menteri Pemuda dan Olahraga.

ANGGOTA : 1. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga;

1. Staff Khusus Menpora Bidang Kepemudaan;

2. Staff Khusus Menpora Bidang Komunikasi dan

Kemitraan.

B. PANITIA PELAKSANA TINGKAT PUSAT

KETUA : Eny Budi Sri Haryani

SEKRETARIS I : I Gusti Ngurah Bagus Sucitra.

BENDAHARA I : Esa Sukmawijaya.

BENDAHARA II : Abdul Muslim.

C. KOORDINATOR BIDANG KEGIATAN

NO. BIDANG KEGIATAN KETUA ANGGOTA

1.

Bidang Acara, Protokol,

Humas, Publikasi, Media,

dan Dokumentasi

Amar Ahmad.

1. Agus Lesmana;

2. Dwi Agus Susilo;

3. Annisa Dhani Permatasari;

4. Annas Fitrah Akbar;

5. Indra Jayaatmaja.

2. Bidang Keamanan dan

Transportasi Mulyadi Adnan.

1. Basuki Tugas Irianto;

2. Deswan;

3. Moh. Faisal;

4. Andi Farid Akbar.

3.

Bidang Akomodasi,

Konsumsi, dan

Perlengkapan

I Gusti Ngurah Bagus

Sucitra

1. Edi Darmawan;

2. Dian Adhiawati;

3. Andi Farid Akbar;

4. Sastra.

4. Bidang Kesehatan Edi Nurinda.

1. Annisa Dhani Permatasari;

2. Hartoko Yuwono;

3. Rora Asyulia;

4. Efril Handyanto.

Page 302: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

5.

Bidang Keuangan,

Administrasi dan

Kesekretariatan Esa Sukmawijaya.

1. Lavlya Esa;

2. Sudarmono.

3. Nur Wahid;

4. Indah Yuliana.

6.

Bidang Kepesertaan Kirab,

Konsolidasi dan Deklarasi

Pemuda,

Seminar/Talkshow/

Workshop/Pelatihan, dan

Temu Komunitas Pemuda

Henry Ridwan Tobing.

1. Dwi Agus Susilo.

2. Sarlawati Gita;

3. Annas Fitrah Akbar.

7. Bidang Pawai dan Gelar

Seni Budaya Djunaedi.

1. Hery Supriyadi;

2. Lavlya Esa;

3. Moh. Faisal.

8.

Bidang Festival dan

Kompetisi Film Pendek

Pemuda, serta Pagelaran

Kreasi Busana/Fashion

Sanusi.

1. Yudistira.

2. Annisa Dhani Permatasari.

3. Sudarmono.

9.

Bidang Festival dan

Kompetisi Band Indie

Pemuda

Imam Gunawan.

1. H. Khairil Adha;

2. Dian Adhiawati;

3. Annas Fitrah Akbar;

4. Noer Arief.

10.

Bidang Pameran/Gelar

Karya Pemuda Kreatif dan

Kewirausahaan

Ponijan.

1. Sutrija;

2. Moh. Faisal.

3. Indah Yuliana.

11. Bidang Bakti Sosial dan

Lingkungan Alman Hudri.

1. Alfredo do Karmo;

2. Hartoko Yuwono;

3. Moh. Faisal.

12. Bidang Pemuda Membaca

Kitab Suci Esa Sukmawijaya.

1. Syafril;

2. Yossi Ahmad Falah;

3. Sudarmono.

13. Bidang Kepemimpinan

dan Kepeloporan Pemuda Ibnu Hasan.

1. Sopti Popiyati;

2. Lavlya Esa;

3. Noer Arief.

14. Bidang Olahraga dan

Rekreasi Zainal Aminin

1. Arman;

2. Burhanuddin Luthfi;

3. Sastra.

15. Bidang Kemitraan dan

Penghargaan Pemuda Wisler Manalu

1. Abri Eko Noerjanto;

2. Lavlya Esa;

3. Sudarmono.

16.

Bidang Koordinasi

Kementerian/Lembaga dan

Daerah

Alman Hudri

1. Yudistira;

2. Moh. Faisal;

3. Burhanuddin Luthfi.

Page 303: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

D. KOORDINATOR ZONA PELAKSANAAN KEGIATAN KIRAB

PEMUDA 2017

NO. ZONA/WILAYAH PROVINSI KETUA ANGGOTA

1. Koordinator Zona I

(Miangas - Sabang -

Solo)

1. Miangas

2. Kalimantan

Utara,

3. Kalimantan

Timur,

4. Kalimantan

Selatan,

5. Kalimantan

Tengah,

6. Kalimantan

Barat,

7. Kep. Riau,

8. Sabang;

9. Aceh,

10. Sumatera

Utara,

11. Sumatera

Barat,

12. Riau,

13. Jambi,

14. Sumatera

Selatan

15. Bangka

Belitung,

16. Bengkulu,

17. Lampung,

18. Banten,

19. DKI Jakarta,

20. Jawa Barat,

21. Jawa Tengah,

22. DI

Yogyakarta,

23. Blitar

Mulyadi. 1. Yudistira;

2. Basuki Tugas Irianto;

3. Eddy Darmawan;

4. Andi Farid Akbar;

5. Sastra.

Page 304: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

MENTERI PEMUDA DAN

OLAHRAGA

REPUBLIK INDONESIA,

IMAM NAHRAWI

2. Koordinator Zona II

(Rote – Merauke -

Solo)

1. Rote,

2. Nusa

Tenggara

Timur,

3. Nusa

Tenggara

Barat,

4. Bali,

5. Merauke,

6. Papua,

7. Papua Barat,

8. Maluku,

9. Maluku Utara,

10. Sulawesi

Utara,

11. Gorontalo,

12. Sulawesi

Tengah,

13. Sulawesi

Barat,

14. Sulawesi

Tenggara,

15. Sulawesi

Selatan,

16. Jawa Timur,

17. Blitar.

Djunaedi. 1. Deswan;

2. Alfredo Do Karmo;

3. Dwi Agus Susilo;

4. Moh. Faisal;

5. Burhanuddin Luthfi.

Page 305: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Rute Perjalanan Kirab Pemuda 2017

Jadwal Rute Kirab Pemuda 2017

Zona I (Miangas – Sabang – Blitar)

TANGGAL KEBERANGKATAN

TEMPAT KEGIATAN

26 September 2017 Jakarta - Manado - Miangas - Manado

29 September 2017

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Manado - Tarakan - Tanjung Selor

3 Oktober 2017

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Tanjung Selor - Balikpapan - Tenggarong

Tenggarong - Tanah Grogot

6 Oktober 2017

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Tanah Grogot - Barabai - Banjar Baru

Banjar Baru – Banjarmasin

9 Oktober 2017

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Banjarmasin - Kuala Kapuas - Palangka Raya - Sampit

Sampit - Pangkalan Bun

12 Oktober 2017

PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pangkalan Bun - Ketapang

Ketapang - Sekadau - Pontianak

Page 306: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

16 Oktober 2017

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Pontianak - Batam

19 Oktober 2017

PROVINSI ACEH

Batam - Banda Aceh - Sabang - Banda Aceh

Banda Aceh - Lhokseumawe

22 Oktober 2017

PROVINSI SUMATERA UTARA

Lhokseumawe - Medan - Deli Serdang

Deli Serdang - Sibolga

25 Oktober 2017

PROVINSI SUMATERA BARAT

Sibolga - Padangpanjang

Padang Panjang - Bukittinggi - Payakumbuh

29 Oktober 2017

PROVINSI RIAU

Payakumbuh - Pekanbaru - Rengat

1 November 2017

PROVINSI JAMBI

Rengat - Muara Bungo - Jambi

5 November 2017

PROVINSI SUMATERA SELATAN

Jambi - Sekayu

Sekayu - Palembang

Palembang - Indralaya

9 November 2017 PROVINSI BANGKA BELITUNG

Page 307: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Indralaya - Toboali

Tobo Ali - Tanjung Pandan

Tanjung Pandan - Manggar

13 November 2017

PROVINSI BENGKULU

Manggar - Pagar Alam - Bengkulu

Bengkulu - Karang Tinggi

17 November 2017

PROVINSI LAMPUNG

Karang Tinggi - Panaragan

Panaragan - Bandar Lampung - Kalianda

21 November 2017

PROVINSI BANTEN

Kalianda - Cilegon

Cilegon - Serang - Tangerang Selatan

24 November 2017

PROVINSI DKI JAKARTA

Tangerang Selatan – Jakarta

27 November 2017

PROVINSI JAWA BARAT

Jakarta - Subang - Cirebon

30 November 2017

PROVINSI JAWA TENGAH

Cirebon - Tegal

Tegal - Wonosobo

3 Desember 2017 PROVINSI DIY

Page 308: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Wonosobo - Sleman

Sleman - Bantul - Blitar

Jadwal Rute Kirab Pemuda 2017

Zona II (Rote – Merauke – Blitar)

TANGGAL KEBERANGKATAN

TEMPAT KEGIATAN

28 September 2017

PROVINSI NTT

Jakarta - Kupang - Rote

Rote - Kupang

Kupang - Ende

Ende - Aimere

Aimere - Borong

Borong - Labuan Bajo

3 Oktober 2017

PROVINSI NTB

Labuan Bajo - Sape

Sape - Bima - Poto Tano

Poto Tano - Kayangan

Kayangan - Mataram

Mataram – Praya

7 Oktober 2017 PROVINSI BALI

Page 309: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

Praya - Denpasar

Denpasar - Tabanan – Singaraja

11 Oktober 2017

PROVINSI PAPUA

Singaraja / Denpasar - Sentani

Sentani - Merauke - Sentani

16 Oktober 2017

PROVINSI PAPUA BARAT

Sentani - Sorong

21 Oktober 2017

PROVINSI MALUKU

Sorong - Ambon - Maluku Tenggara Barat - Ambon

26 Oktober 2017

PROVINSI MALUKU UTARA

Ambon - Ternate - Tidore - Halmahera Utara

31 Oktober 2017

PROVINSI SULAWESI UTARA

Halmahera Utara - Bitung

Bitung - Manado

Manado - Bolaang Mongondow

5 November 2017

PROVINSI GORONTALO

Bolaang Mongondow - Gorontalo Utara - Kwandang

Kwandang - Isimu - Boalemo - Pohuwato

Page 310: repository.fisip-untirta.ac.idrepository.fisip-untirta.ac.id/1028/1/Skripsi Dhany Damara...repository.fisip-untirta.ac.id

10 November 2017

PROVINSI SULAWESI TENGAH

Pohuwato - Parigi

Parigi Moutong - Kebun Kopi - Palu

Palu - Donggala

15 November 2017

PROVINSI SULAWESI BARAT

Donggala - Mamuju

20 November 2017

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Mamuju - Pinrang - Parepare

Parepare - Bone - Bajoe

25 November 2017

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Bajoe - Kolaka

Kolaka - Unaaha - Kendari

30 November 2017

PROVINSI JAWA TIMUR

Kendari - Surabaya

Surabaya - Sidoarjo

Sidoarjo - Madura - Blora - Blitar