Diajukan Kepada Sekoiah Tinggi Teologi Amanat Agung

19
<aBT -5 SEKOLAH TINGGITEOLOGIAMANAT AGUNG STUDI TENTANG MOTIF ESKATOLOGI DAN KAITANNYA DENGAN ETIKA DALAM SURAT YAKOBUS SKRIPSI Diajukan Kepada Sekoiah Tinggi Teologi Amanat Agung Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi Oleh Herty Togatorop 1010912059 029944 Jakarta 2013

Transcript of Diajukan Kepada Sekoiah Tinggi Teologi Amanat Agung

<aBT -5

SEKOLAH TINGGITEOLOGIAMANAT AGUNG

STUDI TENTANG MOTIF ESKATOLOGI DAN KAITANNYA DENGAN ETIKA

DALAM SURAT YAKOBUS

SKRIPSI

Diajukan KepadaSekoiah Tinggi Teologi Amanat AgungUntuk Memenuhi Sebagian PersyaratanGuna Memperoleh Gelar Sarjana Teologi

Oleh

Herty Togatorop1010912059

029944

Jakarta

2013

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI AMANAT AGUNG

JAKARTA

Ketua Sekolah Tinggi Teologi Amanat Agung menyatakan bahwa skripsi yang berjudulSTUDI TENTANG MOTIF ESKATOLOGI DAN KAITANNYA DENGAN ETIKA DALAM

SURAT YAKOBUS dinyatakan lulus setelah diuji oleh Tim Dosen Penguji pada tanggal 26Agustus 3013.

Dosen Penguji Tanda Tangan

1. Johan Djuandy, Th.M.

2. Jonathan Lowijaya, Ph.D. (Cand.)

3. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D.

Jakarta

Andre awan

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sebenarnya bahwaskripsi yang berjudul STUDITENTANG MOTIF ESKATOLOGI DAN KAITANNYA DENGAN

ETIKA DALAM SURAT YAKOBUS, sepenuhnya adalah hasil kaiya tulis saya sendiri danbebas dari plagiarisme.

Jika di kemudian hari terbukti bahwa saya telah melalukan tindakan plagiarismedalam penulisan skripsi ini, saya akan bertanggung jawab dan siap menerima sanksiapapun yang dijatuhkan oleh Sekolah Tinggi Amanat Agung.

Jakarta, 26 Agustus 2013

BF756749016IkUUrtAH

Herty Togatorop

NIM:1010912059

ABSTRAK

SEKOLAH TINGGITEOLOGIAMANAT AGUNG

JAKARTA

(A) Herty Togatorop C1010912059)

(B) STUDITENTANG MOTIF ESKATOLOGI DAN KAITANNYA DENGAN ETIKADALAM SURAT YAKOBUS

(C) ix + 105 him; 2013

(D) Program Studi Teologi/Kependetaan

(E) Skripsi ini merupakan sebuah studi tentang motif eskatologi dalam suratYakobus. Surat Yakobus yang sekian lama "diabaikan" oleh para ahli danorang Kristen beberapa abad yang lalu ternyata memiliki struktur dan isiyang indah dan tidak boleh diabaikan. Surat yang bersifat praktis ini,memiliki konsep pemikiran yang dalam yang disampaikan kepada orangKristen mula-mula. Setiap nasihat praktis dalam surat ini dibingkai dalamsatu bingkai eskatologis yang membungkus seluruh isi surat. Tidak hanya itudalam isi utama juga Yakobus memberikan nuansa eskatologi sebagailandasan untuk mengerti setiap nasihatnya. Dalam skripsi ini penulis inginmemperlihatkan bahwa surat Yakobus memiliki motif eskatologi yang harusdijadikan sebagai landasan atau kacamata dalam membaca surat Yakobus.Pemahaman eskatologi Yakobus yang memiliki kesamaan dengan eskatologiYahudi pada umumnya dipakai oleh Yakobus untuk memotivasi parapembacanya supaya memiliki kehidupan yang sesuai dengan kehendakTuhan. Motivasi akan datangnya Tuhan yang bertindak sebagai hakimmenjadi harapan sekaligus peringatan bagi pembaca surat Yakobus untukmemperhatikan cara hidup mereka. Dengan demikian penulis inginmenunjukkan bagaimana Yakobus menggunakan pemahaman eskatologinyasebagai dasar setiap nasihat etisnya untuk memotivasi umat percaya zamanitu.

(F) BIBLIOGRAFI 70 (1916-20123

(G3 Johan Djuandy, Th.M.

DAFTAR ISl

ABSTRAK i

DAFTAR ISI ii

UCAPAN TERIMAKASIH iv

BAB SATU:PENDAHULUAN 1

Latar Belakang Permasalahan 1

Pokok Permasalahan 6

Tujuan Penulisan 6

Batasan Penulisan 7

Metodologl Penulisan 8

Sistematika Penulisan 9

BAB DUA: MOTIF ESKATOLOGI DAN KAITANNYA DENGAN ETIKA DALAM

LITERATUR YAHUDI DAN KITAB-KITAB PERJANJIAN BARU 10

Motif Eskatologi dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama 12

Motif Eskatologi dalam Kitab-kitab Intertestamental 18

Motif Eskatologi dalam Kitab-kitab Perjanjian Baru 26

Motif Eskatologi dalam Kitab-kitab Injil Sinoptik 28

Motif Eskatologi dalam Surat-surat Paulus 34

Motif Eskatologi dalam Surat-surat Umum 33

BAB TIGA: MOTIF ESKATOLOGI DALAM SURAT YAKOBUS 44

Penulis dan Penerima Surat 44

Konteks Historis Pembaca Mula-mula 50

Motif Eskatologi dalam Surat Yakobus 51

Kerangka Surat Yakobus 52

Pembukaan Surat (Yak. 1:1) 54

Bingkai Surat Yakobus: Pengantar Bagian Utama

(Yak.l:2-12) dan Kesimpulan Bagian Utama

Ill

(Yak.4:6-5:12) 55

Bagian Utama Surat (Yak. 1:13-4:5) 69

Penutup Surat (Yak. 5:13-20) 75

BAB EMPAT: BEBERAPA NASIHAT ETIS DAN HUBUNGANNYA DENGAN

ESKATOLOGI DALAM SURAT YAKOBUS 78

Nasihat Etis Mengenai Ketekunan, Hikmat, dan Kesempurnaan

(Yak.l:2-8) 79

Nasihat Etis Mengenai Iman dan Perbuatan (Yak. 2:14-26) 84

Nasihat Etis mengenai Kerendahan Hati, Kesetiaan, dan Ketundukan

kepada Allah (Yak. 4:4-10) 88

BAB LIMA: KESIMPULAN DAN PENUTUP 97

BIBLIOGRAFI 101

BAB SATU

PENDAHULUAN

Latar Belakang Permasalahan

Setiap kitab dalam Alkitab kaya akan pengajaran, baik bagi para pembaca

mula-mula maupun bagi pembaca masa kini, misalnya pengajaran tentang masa

yang akan datang. Salah satu kitab yang mengandung pengajaran akan hal-hal masa

depan atau yang bersifat eskatologls adalah surat Yakobus.

Ketlka berbicara mengenai unsur eskatologl dalam surat Yakobus, ada

beberapa perbedaan pendapatdi kalangan para ahli. Tidak semua teolog atau

penafsir dalam tulisan mereka tentang surat Yakobus mencantumkan dan

memperlihatkan adanya nuansa eskatologls dalam surat tersebut. Menurut penulis,

hal itu bisa saja dikarenakan ketidaksetujuan mereka dengan pendapat bahwa ada

nuansa eskatologls dalam surat tersebut. Atau blsa saja mereka setuju bahwa ada

nuansa eskatologls namun tldak terlalu penting atau tldak terlalu terlihat, hanya

minor.

Beberapa perbedaan pendapat Inl penulis temukan melalul penelltlan dari

seklan banyak buku mengenai surat Yakobus yang dltulls beberapa orang, hanya

sebaglan kecll yang membahas konsep eskatologl dalam surat Inl dengan panjang

lebar. Cralg L. Blomberg secara jelas mengatakan dalam bukunya bahwa tema

mengenai eskatologi itu bukanlah tema mayor dalam surat Yakobus.i Luke Timothy

Johnson sama sekali tidak membahas eskatologi dalam tafsiran yang dia tulis untuk

Anchor Bible. Meskipun kelihatannya Martin Dibelius membahas mengenai parousia

dalam surat Yakobus, namun dia tidak secara jelas mengatakan bahwa konsep itu

mayor.2

Menurut penulis ada hal yang "dilewatkan" para ahli ini, yang justru adalah hal

yang sangat menarik untuk dibahas. Beberapa ayat sangat eksplisit memperlihatkan

unsur eskatologi, misalnya pasal 1:12; 5: 7-9. Beberapa ayat ini dengan cukup jelas

mengacu pada hal-hal yang akan terjadi di masa depan. Pasal 1:12 menuliskan

bahwa orang yang setia dalam pencobaan akan mendapat mahkota kemuliaan, Kata

"mahkota kemuliaan" ini merujuk kepada kehidupan kekal yang akan digenapi di

masa depan.

Menurut Sutanto, "unsur eskatologi dalam surat ini terlihat juga dalam cara

Yakobus menyampaikan sebuah berita atau pesan yang penting dan relevan kepada

pembacanya, yang sesuai dengan pergumulan dan situasi hidup mereka."3 Berita

dan pesan ini "dibayang-bayangi" eskatologi yang ditekankan oleh penulis surat.

Dalam pasal 1:12,15; 2:5,12-13; 3:1; 4:12; 5:1-7,9,20, akan terlihat indikasi tentang

adanya penghakiman terakhir dan "reward" yang akan diterima di masa depan.

Kedua hal ini disertakan ketika penulis Yakobus memberikan nasihatnya. Dalam

pasal 1:12-15 penulis mengajarkan dan menguatkan pembacanya untuk bertahan

1. Craig L. Blomberg dan Mariam J. Kamell, Exegetical Commentary on the New Testament:James (Grand Rapids: Zondervan, 2008); 260.

2. Martin Dibelius,/ames (Minneapolis: Fortress, 1975), 471.3. Hasan Sutanto, Surat Yakobus: Berita Pendamaianyang Patut Didenaar (Malang: Literatur

SAAT, 2008), 187.

dalam pencobaan, dan dia mengingatkan ada "reward"yaitu. menerima mahkota

kehidupan. Kalimat lain adalah pernyataan bahwa barang siapa yang dikendalikan

dosa, maka dia akan mendapatkan maut, yang merujuk kepada kematian kekal.

Davids menyatakan bahwa "tema eskatologi dalam surat Yakobus bisa

dikatakan menjadi perspektif yang mengarahkan, karena dengan jelas Yakobus

mengarahkan dan mengingatkan pembacanya supaya memperhatikan semua

peringatan dan perintah dalam suratnya itu dengan satu alasan bahwa akhir zaman

sudah dekat'"^ Artinya adalah pengharapan eskatologi diberikan penulis surat untuk

menstimulus pembaca memiliki kebiasaan dan sikap yang baik.

Hal lain yang bisa dikatakan termasuk stimulus bagi pembaca surat adalah

ketika Yakobus berbicara mengenai "hakim berdiri di depan pintu dan kedatangan

Tuhan sudah dekat" dalam pasal 5:7-9. Ini bisa menjadi indikasi bahwa penulis

surat memberikan peringatan bahwa ada yang akan terjadi di masa depan yang

harusnya mempengaruhi kehidupan para pembaca di masa kehidupan mereka.

Yakobus menunjukkan bahwa pemahaman eskatologi menjadi motivasi utama

dalam kehidupan Kristen. Yakobus melarang orang Kristen untuk memfitnah dan

menghakimi saudaranya, karena jika seseorang berbuat demikian berarti dia

menempatkan dirinya di tempat Tuhan yaitu sebagai hakim yang berdiri di depan

pintu (4:11-12).

Penulis surat juga mengingatkan supaya setiap orang bertekun sampai

kedatangan Tuhan (5:7) yang sudah dekat. Di sini ditemukan ketegangan

eskatologis yang juga meresapi seluruh PB bahwa Tuhan sudah dekat, dan setiap

4. Peter H. Davids, The Epistle of James: A Commentaty on the Greek Text ( Grand Rapids:Eerdmans, 1982), 39.

orang harus menantikan dengan penuh harapan, sambil bertekun dalam iman

dalam kehidupan sehari-hari.

Harapan akan kedatangan Tuhan dan penghakiman (5:7-11) membentuk

kerangka eskatologi yang mendesak dalam nasihat yang diekspresikan Yakobus.

"Ketika hari Itu datang, nilai-nilai zaman yang terbalik akan terbuka dan

ketidakadilan akan digulingkan [l:9-ll;2:l-5;5:l-6)."5 Harapan akan kedatangan

Tuhan adalah dasar dari nasihat untuk bertekun dalam iman (1:2-4,12; 5:7-8) dan

peringatan tentang kepuasan orang kaya (1:9-11; 5:6). Orang Kristen diminta

menantikan kedatangan Tuhan dengan sabar, sama seperti seorang petanl yang

menunggu hasil tanahnya. Kesabaran orang Kristen ini bukan tanpa alasan dan

bukan tanpa pegangan, karena kedatangan Tuhan akan membuat suatu perubahan

yang dahsyat. "Orang benar akan dihibur dan orang jahat akan dihukum."^

Keyakinan akan kedatangan Tuhan menguatkan orang Kristen menghadapl

tantangan dan kesulltan yang ada dl hadapannya.

Tetapl pemyataan yang berkaltan dengan kedatangan Tuhan blsa

menlmbulkan pertanyaan apakah Inl merujuk kepada kedatangan Yesus, atau justru

dlmaksudkan mengenai kedatangan Tuhan dalam PL. Untuk menjawab hal tersebut

penulls mempelajarl motif eskatologi orang Yahudi dalam PL yang diperbandlngkan

dengan PB. Dengan demlkian dlharapkan akan ditemukan jawaban atas pertanyaan

tersebut.

5. I. Howard Marshall, Stephen Travis dan Ian paul. Exploring the New Testament: A Guide tothe Letter & Revelation, vo/Z,f Illinois: InterVarsity Press, 2002), 256.

6. Hasan Sutanto, Surat Yakobus, 231.

Penulis melihat bahwa dalam surat Yakobus ada pengharapan eskatologis

yang unik, berbeda dari unsur eskatologi dalam kitab lain dalam Alkltab, yang

bersifat kuat dan 'mendesak'. Unik karena ada kombinasi eskatologi dan hikmat

dalam surat Yakobus, kuat dan mendesak karena penulis surat menyadarkan

pembacanya, bahwa masa hidup mereka ada batasnya. "Kesadaran ini menyokong

ketergantungan kepada pemeliharaan Tuhan, sehingga pantas dipikirkan berguna

atau tidaknya membuat rencana panjang, apalagi tanpa Tuhan Sang Pemberi

Hidup."7

Todd Penner dalam bukunya The Epistle of James and Eschatology mengatakan

bahwa "surat Yakobus bukan sekadar sebuah dokumen karya sastra hikmat, tetapi

lebih merupakan sepucuk surat yang berisi instruksi komunitas yang

menggabungkan nasihat kepada komunitas dengan pemberitaan yang berwarna

nubuat eskatologis."® Penulis setuju dengan pernyataan ini karena kombinasi

hikmat dan eskatologi yang terlihat kuat dalam surat Yakobus, memberikan

keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan konsep eskatologi yang terdapat

dalam kitab-kitab lain dalam Alkitab.

Tujuan penulisan surat Yakobus bersifat praktis, yaitu bertujuan untuk

menguatkan orang-orang Kristen yang kebanyakan berasal dari masyarakat

golongan bawah yang sedang mengalami penindasan dari orang kaya. Memang

tidak ada bukti bahwa orang Kristen dianiaya karena menjadi orang Kristen, namun

yang jelas, Yakobus menulis sebagai orang Kristen kepada sesama orang Kristen.

7. Ulrich Beyer, Garis-garis Besar Eskatologi dalam Perjanjian Baru (Jakarta: BPK GunungMulia, 2001), 61.

8. Todd. C. Penner, The Epistle of James and Eschatology.Re-reading an AncientChristian Letter (Sheffield: Sheffield Academic Press, 1996), 255.

Yakobus menulis dan menguatkan orang Kristen dengan membayangi dan memberi

pengharapan eskatologi dalam pesan-pesannya.

Bagaimana Yakobus membingkai dan melandaskan setiap nasihat etisnya

dengan motif eskatologi, menjadi latar belakang permasalahan yang akan dibahas

dalam tulisan ini.

Pokok Permasalahan

Untuk mempelajari motif eskatologi dalam surat Yakobus, terdapat beberapa

permasalahan yang harus diperhatikan lebih lanjut yaitu:

1. Terlihat motif eskatologi yang cukup menonjol dalam surat Yakobus yang

seolah-olah membingkai semua nasihat dalam suratnya. Namun hal ini perlu

dibuktikan karena tidak semua ahli setuju bahwa motif eskatologi ini menjadi

bingkai surat Yakobus.

2. Perhatian yang kurang diberikan para ahli mengenai peran eskatologi dalam

menafsirkan dan membaca setiap pesan Yakobus.

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini adalah:

1. Memperlihatkan bagaimana Yakobus menjadikan eskatologi sebagai bingkai

dari seluruh pesan etisnya.

2. Mempelajari motif eskatologi dari beberapa kltab-kitab PL, kltab-kitab

Intertestamental, serta kltab-kitab PB. Studi ini berguna untuk melihat

perbandingan dan perkembangan motif eskatologi Yahudi dengan eskatologi

Kristen, serta supaya lebih memahami eskatologi yang ditekankan oleh penulis

Yakobus.

3. Mempelajari konteks sejarah dari pembaca mula-mula surat Yakobus, dengan

tujuan supaya memahami situasi sosial pembaca pertama, sehingga bisa

mengerti signifikansi pemahaman eskatologi Yakobus dalam setiap nasihat

etisnya

4. Mempelajari bingkai eskatologi surat Yakobus dan signifikansinya dalam

membaca seluruh isi surat.

Batasan Penulisan

Fokus utama dalam pembahasan skripsi ini adalah studi mengenai motif

eskatologi dalam surat Yakobus dan melihat signifikansinya dalam membaca

seluruh isi surat yang berisi nasihat etis. Kemudian penulis mencoba mempelajari

beberapa ayat dalam surat Yakobus untuk memperkuat bukti bahwa eskatologi

menjadi landasan dalam membaca surat Pembuktian tersebut dilakukan

berdasarkan sumber-sumber tafsiran yang sudah dituliskan oleh para ahli serta

membuat kesimpulan dari semua pendapat dan pandangan para ahli.

Untuk mendapatkan pemahaman yang utuh dan menemukan keunikan motif

eskatologi dalam surat Yakobus dibandingkan dengan eskatologi yang ditulis orang

lain, maka penulis akan membahas dan mencoba meneliti tentang pemahaman

eskatologl dari kitab-kltab PB lainnya, bahkan pada zaman yang lebih mundur lagi

yaitu kitab-kitab Intertestamental dan kitab-kltab PL. Penulis menyadari

pembahasan mengenai pemahaman eskatologl cukup luas, maka penulis

mengkhususkan meneliti motif eskatologl dari literatur-literatur lain yang berkaitan

dengan etika dan penghakiman. Dengan demikian perbandingan yang didapatkan

adalah perbandingan yang sejajar dengan motif eskatologl surat Yakobus, sebab

eskatologl surat Yakobus memiliki kaitan yang erat dengan etika dan penghakiman.

Metodologi Penulisan

Untuk mengerjakan skripsi ini, penulis akan melakukan metode historikal

grammatikal, dengan mengkaji secara historis dengan mengunakan studi literatur

terhadap buku-buku yang sudah ditulis para ahli. Penulis juga akan melakukan

analisa terhadap Alkitab bahasa asli, Alkitab terjemahan, ensiklopedi. jurnal,

tafsiran, kamus teologi dan literatur lain yang terkait dengan topik skripsi.

Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab pertama adalah pendahuluan yang

mencakup latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penulisan,

pembahasan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua adalah suatu studi mengenai motif eskatologl dalam beberapa jenis

literatur yang berbeda yaitu kitab-kitab PL, kitab-kitab Intertestamental, kitab-kitab

PB, termasuk kitab-kitab Injil, surat-surat Paulus dan beberapa surat yang

dikategorikan kepada surat umum. Studi ini berfiingsi untuk menunjukkan bahwa

ada perbedaan pemahaman eskatologi Yahudi dan eskatologi kekristenan mula-

mula. Dalam bab ini juga penulis memperlihatkan bahwa dalam beberapa literatur

tersebut, eskatologi memiliki hubungan yang erat dengan etika.

Bab ketiga adalah fokus penulisan skripsi ini. Penulis memulainya dengan

melakukan survei singkat mengenai penulis, penerima surat dan latar belakang

historis pembaca mula-mula. Survei latar belakang historis ini berfungsi untuk

melihat pergumulan apa yang sedang dihadapi pembaca Yakobus, sehingga

memahami mengapa surat Yakobus berisi pesan etis yang praktis. Setelah itu

penulis akan melakukan studi mengenai struktur surat Yakobus dan mempelajari

bingkai eskatologis dalam struktur tersebut. Dalam bab ini juga penulis akan

membahas dan mempelajari beberapa ayatyang secara eksplisit memiliki motif

atau nuansa eskatologi. Hal tersebut berguna sebagai pembuktian seberapa besar

eskatologi dalam surat Yakobus berpengaruh dalam menafsirkan seluruh pesannya.

Bab keempat adalah sebuah studi singkat atas beberapa unit atau perikop

dalam surat Yakobus. Beberapa perikop tersebut tidak memiliki motif eskatologi

yang eksplisit, namun sesungguhnya nasihat etis dalam perikop tersebut harus

dibaca dalam terang eskatologi.

Bab V adalah kesimpulan dari seluruh hasil studi dari kitab Yakobus.

BAB LIMA

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Berdasarkan hasil studi dalam skripsi ini, penuiis menyimpulkan bahwa dari setiap

periode kehidupan orang Yahudi, ketika berbicara mengenai eskatologi, selalu terlihat

dengan jelas implikasi etis yang menyertainya. "Studi sejarah, telah mengungkapkan bahwa

pada prakteknya eskatologi memiliki komponen etika yang kuat. ̂ Hal tersebut dibuktikan

dengan survei singkat mengenai motif eskatologi dari beberapa literatur yang berbeda

yang dilakukan dalam bab II. "Bisa dikatakan bahwa eskatologi adalah intisari dari iman

Yahudi."2 "Tindakan Allah dalam sejarah, berkat dan kutuk, dan perjanjian menjadi sumb

eskatologi, dan dia menunjukkan bagaimana ketegangan antara keyakinan ini dan

kehidupan nyata menyebabkan proyeksi ke masa depan. 3 Jika eskatologi dijadikan sebag

landasan sikap etis seseorang berarti, ini menunjukkan kaitan yang sangat eratanta

harapan dan tindakan.

Tentu saja eskatologi bukan satu-satunya pendorong untuk tindakan ti

yang diinginkan Tuhan. Eskatologi hanya salah satu dari beberapa hal yang bis j

sebagai pendorong tindakan etis seseorang. Kekuatan eskatologi etis adalah bahtidak hadir untuk mencerca seseorang karena kegag^lannya, tidak memperi g

seseorang akan apa yang terjadi jika dia tidak nielakukan hal yang lebih baik, tetap

1. Donald E. Gowan, £sc/iato/oay m t/ie 0/d

2. Gowan, Eschatology in the Old Testament, viii.3. Gowan, Eschatology in the Old Testament, viii.

97

99

eskatologi, tetapi eskatologi adalah sebagai "framework" atau menjadi bingkai untuk setiap

instruksi etisnya."'

Eskatologi dalam surat Yakobus bagaikan benang yang menghubungkan semua

nasihat hikmat dan etis dari Yakobus. Tuhan yang akan datang sebagai hakim itu membawa

dampak yang kontras atas kehidupan manusia. Penghakiman yang dibawa-Nya akan

membuat orang kaya akan lenyap seperti rumput [1:10); di tengah kehidupan mereka,

mereka akan menjadi layu (1:11), penghakiman ini juga menjanjikan mahkota kehidupan

bagi yang mengasihi Allah (1:12), memberi janji kepada yang miskin bahwa mereka akan

menjadi pewaris kerajaan Allah (2:5), sehingga bisa dikatakan bahwa kehidupan orang

percaya berorientasi pada masa depan dengan akhir eskatologis yang mengakibatkan baikkeselamatan (hidup) dan juga penghakiman (hukuman).®

Tema eskatologi dalam surat Yakobus bisa dikatakan menjadi perspektifyang

mengarahkan, karena dengan jelas Yakobus mengarahkan dan mengingatkan pembacanya

supaya memperhatikan semua peringatan dan perintah dalam suratnya itu dengan satu

alasan bahwa akhir zaman sudah dekat.^ Artinya adalah pemahaman eskatologi diberikan

Yakobus untuk menstimulus pembaca memiliki kebiasaan dan sikap yang baik.

Cheung mengutip Robert Wall melihat Yakobus "sebagai literatur apokaliptik yang

menekankan etika masyarakat yang eskatologis, ia mengisolasi adanya unsur apokaliptik

dalam surat Yakobus.' Kesimpulannya adalah bahwa konsep Eskatologi Yakobus adalah

landasan yang mendasari nasihat yang Yakobus berikan kepada setiap pembacanya.

7. Hartin, A Spirituality of Perfection, 51.8. Hartin, "'Who is Wise and Understanding among You' 9849. Peter H. Davids, The Epistle of James: A Commentary ari the Greek Text ( Grand Rapids: Eerdmans,

1982), 39.10. Luke L. Cheung, The Genre, Composition and Hermeneuticsofthe Epistle of James (Milton Keynes:

Paternoster, 2003), 44.

100

Eskatologi adalah harapan dan tujuan akhir dari pesan Yakobus. Dalam surat Yakobus, bisa

dikatakan bahwa masa depan memegang kendali atas masa kini. Kedatangan Tuhan

sebagai motivasi yang mengarahkan kehidupan seseorang di masa sekarang.

Sejak dari zaman PL sampai kepada zaman Yakobus, setiap penulis Yahudi memiliki

penekanan yang sama, bahwa dalam menanti kedatangan Tuhan setiap orangharus

melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Baik dalam PL, kitab-kitab Intertestamental,

kitab-kitab Injil sinoptik, surat-surat Paulus dan surat-surat umum termasuk Yakobus,

mengajarkan bahwa tindakan etis yang tercermin lewat perlakuan kepada sesama

manusia, terlebih kepada saudara seiman harusnya didasari oleh kesadaran akan apa yang

terjadi di masa depan.

Nasihat etis dan pengharapan eskatologis yang ada dalam surat Yakobus tidak hanya

berlaku bagi pembaca di zaman Yakobus. Nasihat etis ini berlaku bagi semua orang Kristen

di segala zaman. Setiap orang Kristen harus merperhatikan tindakan etisnya karena

kesadaran akan penghakiman yang akan segera datang dan tidak ada banyak lagi

kesempatan untuk segera berbalik kepada Tuhan.

Iman orang Kristen harus tercermin dari setiap tindakan etis yang dia lakukan

terhadap sesama sebagai bukti kasihnya kepada Tuhan. Setiap tindakan etis yang

dilakukan karena kesadaran tentang kedatangan sang Hakim yang sudah berdiri di depan

pintu Siap menghakimi setiap orang sesuai perbuatannya di dunia. Orang Kristen yanghidup di hari-hari terakhir menjelang kedatangan Vesus sang Hakim yang adil harusmemiliki kesadaran bahwa mereka akan menerima "hadiah" atas apa yang dia lakukan.