SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh ...
Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu...
Transcript of Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat Untuk Memperoleh ... · Diajukan Guna Memenuhi Salah satu...
Diajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
Pengaruh Pendapatan dan Biaya
Terhadap Laba Operasi Pada
PT.Perkebunan Nusantara IV ( Persero )
Medan
50
BAB IV
DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik
Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Sumatera Utara. Pada umumnya
perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang
sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada awalnya keberadaaan perkebunan ini
adalah milik Maskapai Belanda yang dinasionalisasi sekitar tahun 1959 yang
selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa kali sebelum menjadi PT
Perkebunan Nusantara IV (Persero).
Secara kronologis riwayat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), dapat
disajikan sebagai berikut:
a. Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi
Perusahaan-perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA
dinasionalisasikan oleh Pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi
perusahaan milik pemerintah atas dasar Peraturan Pemerintah No. 19 tahun
1959.
b. Tahun 1967, Tahap Regrouping I
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
51
Pada tahun 1967-1968 selanjutnya pemerintah melakukan regrouping menjadi
Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN
Serat.
c. Tahun 1968, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP)
Dengan Kepres No. 144 tahun 1968, Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)
yang ada di Sumut dan Aceh di regrouping ulang menjadi PNP I s.d IX.
d. Tahun 1971, Tahap Perubahan menjadi Perusahaan Perseroan
Dengan dasar Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1971, Perusahaan Negara
Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas dengan nama resmi
PT Perkebunan I s.d IX (Persero)
e. Tahun 1996, Tahap Peleburan menjadi PTPN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996,
semua PTP yang ada di Indonesia di regrouping kembali dan dilebur menjadi
PTPN I s.d XIV.
PT. Perkebunan Nusantara IV merupakan hasil peleburan dari 3 (tiga)
perusahaan perseroan, yaitu PT Perkebunan VI, PT Perkebunan VII, dan PT
Perkebunan VIII yang berada di wilayah Sumatera Utara. Sedangkan proyek
pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada di luar sumut diserahkan
kepada PTPN yang dibentuk di masing-masing propinsi.
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun,
Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No.37 tanggal 11 Maret 1996 dari
Harun Kamil, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
52
Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-
8332.HT.01.01.Thn.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No.
8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I
Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun
No.001/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001.
Anggaran dasar perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 18 dari
Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH. Tanggal 26 September 2002, tetang tempat
kedudukan Kantor Pusat (dari Bah Jambi Simalungun ke Medan) dan Modal Dasar
Perusahaan (dari 425.000 lembar saham prioritas dan 550.000 lembar saham biasa
yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 975.000 lembar saham). Akta
perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak
Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-
0652.HT.01.04.TH.2002 tanggal 23 Oktober 2002.
PT. Perkebunan Nusantara IV mengelola 3 (tiga) budidaya perkebunan yang
berupa tanaman kelapa sawit, kakao dan teh yang dilengkapi dengan sarana
pengolahannya berupa pabrik kelapa sawit, pabrik pengeringan biji kakao dan
pabrik teh serta industri hilir (pabrik pengolahan minyak sawit dan pabrik
pengolahan inti sawit).
Kegiatan usaha perusahaan tersebut terletak di atas lahan seluas + 152 ribu
Ha, yang tersebar di 8 (delapan) Kabupaten Daerah Tingkat II yaitu Kabupaten
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
53
Simalungun, Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Toba Samosir,
Tapanuli Selatan dan Kota Madya Medan.
2. Struktur Organisasi
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Perseroan diurus oleh
Direktur di bawah pengawasan Komisaris. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat
Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan Anggaran
Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 3
(tiga) tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 11
dan 16 dari anggaran dasar Perseroan.
Penetapan Komisaris Utama berdasarkan SK Mentri Negara BUMN RI
Nomor : KEP-07/M-BUMN/2001 tanggal 31 Oktober 2001 tentang penggantian
Komisaris Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV,
sedangkan anggota Komisaris berdasarkan SK Mentri Negara Pendayagunaan
BUMN RI Nomor : KEP-156/M-PBMUN/1999 tanggal 26 April 1999 tentang
Pemberhentian Dan Pengangkatan Angota-anggota Komisaris Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV. Adapun susunan anggota
Komisaris, adalah :
Komisaris
Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution
Komisaris : Ir. M. Badrun
Komisaris : Drs. Indomen Saragih, MA
Komisaris : Dr. Ir. Ato Suprapto, MSc.
Komisaris : Mayjen. TNI (Purn) Oetomo S
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
54
Berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik Negara RI No. : KEP-214/M-
MBU/2003 tanggal 5 Juni 2003 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara IV, ditetapkan susunan Anggota Komisaris Perusahaan yang baru yaitu:
Komisaris
Komisaris Utama : Prof. Dr. Ir. Lutfi Ibrahim Nasution
Komisaris : Drs. Djoened Ahmad, SH
Komisaris : H. Leo Djamaria D.
Komisaris : Hebron Sinaga, SH
Komisaris : Djamin Purba
Penetapan Anggota-anggota Direksi berdasarkan SK Mentri Keuangan RI
Nomor : 241/KMK.05/2001 tanggal 30 April 2001 tentang Pemberhentian Dan
Pengangkatan Anggota-anggota Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Perkebunan Nusantara IV. Adapun susunan anggota Direksi, adalah :
Direksi
Direksi Utama : Ir. H. Sugiat
Direksi Keuangan : Drs. Kimmer Damanik
Direksi Produksi : Ir. H. Soehardjo
Direksi SDM & Umum : Ir. H. Amin Siregar
Direksi Pemasaran : Ir. V.H.S. Limbong
Berdasarkan SK Mentri Badan Usaha Milik Negara RI No. : KEP-
246/MBU/2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan
Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan
Nusantara IV, ditetapkan susunan Anggota Direksi Perusahaan yang baru, yaitu :
Direksi
Direksi Utama : Ir. Dahlan Harahap
Direksi Produksi : Ir. Balaman Tarigan, MM
Direksi SDM & Umum : H. Rusdi Lubis, SH
Direksi Pemasaran : Washington Sipayung
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
55
Sedangkan posisi Direktur Keuangan (Drs. Kimmer Damanik) tetap
berdasarkan SK Menteri Keuangan RI Nomor : 241/KMK.05/2001 tanggal 30
April 2001. Dalam melaksanakan kegiatan/opersional perusahaan manajemen
menetapkan beberapa direktorat (berdasarkan SK Direksi Nomor
04.13/Kpts/53/VIII/2001 tanggal 31 Agustus 2001 tentang Pedoman Organisasi
PT Perkebunan Nusantara IV (Persero), masing-masing sebagai berikut :
a. Direktur Produksi membawahi bidang tugas ; Tanaman, Pengolahan, Teknik,
Pengkajian dan Pengembangan.
b. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas ; Pemasaran hasil dan
Administrasi pemasaran hasil.
c. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas ; Keuangan, Akuntansi,
Pengadaan dan Pengolahan Data Elektronik.
d. Direktur SDM & Umum membawahi bidang tugas ; Sekretaris Perusahaan,
Sumber Daya Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi/Kemitraan dan Bina Lingkungan.
e. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bidang
tugas Satuan Pengawas Intern (SPI) yang langsung bertanggung jawab kepada
Direktur Utama.
Seluruh bidang tugas tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berkedudukan di Kantor Direksi.
Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian, seluruh Kebun/Unit
dibagi dalam 3 (tiga) daerah kerja yang dibawahi oleh Kooerdinator Daerah Kerja
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
56
yang bertanggung jawab kepada Direksi. Hal ini dimaksaudkan untuk kelancaran
dan kemudahan, komunikasi serta koordinasi, daerah kerja dimaksud adalah :
a. Daerah kerja Utara dan Barat (UBA) yang terdiri atas Kebun Dolok Lihir, Lars,
Pabatu, Adolina, Sawit Langkat, Dolok Sinumbah, Mayang dan Bukit Lima
serta Unit Pabrik Mesin Tenera Dolok lihir, Pabrik Minyak Nabati Belawan dan
Unit Rumah Sakit Laras, Pabatu dan Balimbingan.
b. Daerah kerja Selatan dan Timur (SEBA) yang terdiri dari Kebun Bah Jambi,
Marihat, Balimbing, Tonduhan, Sei Kopas, Pasir Mandoge, Bah Birung Ulu,
Sidamanik, bah Butong, Tobasari, Marjandi dan Sibosur.
c. Daerah kerja Selatan dan Timur (SETI) yang terdiri atas Kebun Gunung Bayu,
Tanah Itam Ulu, Tinjowan Sawit-I, Tinjowan Sawit-II, Tinjowan Kakao, Air
Batu, Pulu Raja, Berangir, Ajamu-I, Ajamu-II dan Sosa, serta Unit Pabrik
Kelapa Sawit Sosa dan Unit Sosa Plasma (dalam tahap pembangunan).
Untuk pelaksana tugas di masing-masing Kebun dan Unit dipimpin oleh
seorang administrasi/kepala unit. Tugas dan wewenang koordinator daerah kerja
adalah:
a. Tugas-tugas:
1) Melakukan koordinasi kegiatan operasi kebun/unit yang berada di bawah
koordinasinya, dengan berpedoman kepada rencana kerja operasional yang
telah disetujui direksi.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
57
2) Melakukan koordinasi dalam penyusunan RKAP dan rencana kerja
operasional kebun/unit yang berada di bawah koordinasinya, dengan
berpedoman kepada kebijakan yang ditetapkan direksi.
3) Membantu dan atau mewakili direksi dalam melakukan koordinasi dengan
pemerintah daerah dan instansi terkait untuk kelancaran terselenggaranya
tugas/pekerjaan perusahaan di daerah.
b. Wewenang:
1) Melakukan penilaian, antara lain mengenai norma dan standar kerja yang
diberlakukan di kebun/unit yang berada di bawah koordinasinya serta
mengajukan usul penyempurnaannya.
2) Menyarankan kepada direksi untuk mengatasi hal-hal yang perlu segera
ditindaklanjuti guna kelancaran operasi kebun/unit di daerah kerjanya
dengan segera.
3) Melakukan konsultasi dengan Direksi beserta perangkat Direksi lainnya
untuk kelancaran tugas koordinasi.
Dalam melaksanakan kegiatan/opersional perusahaan, manajemen
menetapkan Surat Keputusan Direksi Nomor 04.13/Kpts/43/VIII/2003 tanggal 27
Agustus 2003 tentang Pedoman Organisasi Dan Penetapan Kedudukan Kantor
Pusat PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) dengan Surat Edaran No.
04.11/SE/33/IX/2003 tentang Pelaksanaan Restrukturisasi dan Perubahan
Pedoman Organisasi PTPN – IV, dimana manajemen melakukan Restrukturisasi
Pengelolaan Usaha Perusahaan dengan mengelompokkan Unit Usaha
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
58
(Kebun/Unit) dalam 6 Grup Unit Usaha (GUU) dan 1 Unit Perbengkelan serta
membubarkan keberadaan Koordinator Daerah Kerja UBA, SETI dan SEBA.
Dengan Restrukturisasi dan Perubahan Pedoman Organisasi, sebutan Kantor
Direksi PTP Nusantara IV (Persero) berubah menjadi Kantor Pusat PTP Nusantara
IV (Persero) berubah menjadi Kantor Pusat PTP Nusantara IV (Persero) dan
berkedudukan di Jalan RA. Kartini No. 23 Medan, sehingga semua kegiatan dan
pengelolaan bagian juga berada di Medan.
SK/SE tersebut juga menetapkan perampingan organisasi tingkat Bagian di
Kantor Pusat dari 16 Bagian menjadi 13 Bagian, masing-masing sebagai berikut:
a. Direktur Produksi membawahi bidang tugas Bagian ; Tanaman, Teknik,
pengelolaan, dan Perencanaan, pengkajian dan Pengembangan.
b. Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian ; Pemasaran dan
Pengadaan.
c. Direktur Keuangan membawahi bidang tugas bagian ; Keuangsan dan
Akuntansi.
d. Direktur SDM & Umum membawahi bidang tugas Bagian ; Sumber Daya
Manusia (SDM), Umum, dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi/Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PUKK/KBL).
e. Diluar bidang tugas dimasing-masing direktorat, ditambah lagi dengan bidang
Sekertaris Perusahaan (Corporate Secretary) dan Satuan Pengawasan Intrn
(SPI) yang langsung bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
59
Seluruh bidang tugas trersebut dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang
berkedudukan di Kantor Pusat. Tugas Utama, Wewenng dan Tanggungjawab
Kepala Bagian adalah :
a. Tugas Utama :
Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi dlam
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dan bidangnya.
Tugas Utama Khusus untuk Bagian Sekertaris Perusahaan (Corporate
Secretary) : Membantu dan memberikan saran/pemikiran kepada Direksi
(Direktur Utama) dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di bidang
sekretariat, aspek legal (corporate law) dan kepatuhan (Compliance), aspek
manajemen hubungan investor, aspek komunikasi perusahaan (Corporate
Communication), hubungan masyarakat dan protokoler.
Tugas utama Khusus Untuk Bagian Satuan Pengawasan Intrn : Membantu dan
memberikan saran/pemikiran kepada Direksi (Direktur Utama) dalam
melaksanakan fungsi-fungsi pengawasan perusahaan di bidang penggunaan
sumber daya operasional serta sistem dan prosedur unruk menciptakan
efektivitas dan efisiensi perusahaan.
b. Wewenang :
1) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan operasional
dibidangnya.
2) Mengambil keputusan yang berhubungan dengan tugas utamanya, yang
tidak menyimpang dari kebijakan perusahaan.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
60
3) Melakukan penilaian, mengusulkan : promosi, mutasi, pengiriman pelatihan
intern maupun ekstern, dan tindakan disiplin bagi jajaran dibagiannya.
4) Menggunakan sumber daa di bagiannya sesuai dengan kegiatan dan
anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP.
Disamping wewang tersebut, Bagian Sekretaris Perusahaan (Corporate
Secretary) mempunyai wewenang lainnya yaitu : Menjawab pertanyaan investor,
stakeholder, dan Bapepam tentang kebijakan dn kinerja perusahaan.
Demikian juga halnya dengan Bagian Satuan Pengawasan Intrn wewenang
lainnya yaitu : Melakukan pemeriksaan terhadap kegiatan operasional, sistem dan
prosedur disemua unit kerja perusahaan dan memberi pendapat dan pertimbangan
berdasarkan kesimpulan hasil pemeriksaan dalam bentuk Laporan Hasil
Pemeriksaan kepada Direktur Utama.
c. Tanggungjawab :
1) Bertanggungjawab kepada Direksi yang membawahi bidangnya.
2) Bertanggungjawab atas efektivitas dan efisiensi tugas Bagiannya.
3) Bertanggungjawab terhadap penggunaan sumber daya di Bagiannya.
Untuk melakukan fungsi pembinaan dan pengendalian atas pengelolaan Unit
Usaha, seluruh Unit Usaha dibagi dalam 6 (enam) Grup Unit Usaha yang dibawahi
oleh Manajer Grup yang bertangguungjawab kepada Direksi. Hal ini dimaksudkan
untuk mencapai dan meningkatkan kinerja masing-masing Unit Usaha dalam
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
61
kesatuan tujuan Grup Unit Usaha secara efektif dan efisien, Grup Unit Usaha
dimaksud adalah :
a. Grup Unit Usaha-I (GU-I) yang terdiri atas Unit Usaha ; Bah Jambi,
Balimbingan, Tonduhan, Pasir Mandoge, Sei Kopas, Dolok Sinumbah dan
Marihat (termasuk tanaman kelapa sawit dari Unit Usaha Bah Birung Ulu).
b. Grup Unit Usaha-II (GU-II) yang terdiri atas Unit Usaha; Gunung Bayu,
Mayang, Bukit Lima, Dolok Ilir, Laras dan Tanah Itam Ulu.
c. Grup Unit Usaha-III (GU-III) yang terdiri atas Unit Usaha; Pabatu, Adolina,
Air Batu, Tinjowan Sawit-I, Tinjowan Sawit-II, Tinjowan Kakao dan Sawit
Langkat.
d. Grup Unit Usaha-IV (GU-IV) yang terdiri atas Unit Usaha; Pulu Raja,
Berangir, Ajamu-I, Ajamu-II, Sosa dan PKS Sosa.
e. Grup Unit Usaha-V (GU-V) yang terdiri atas Unit Usaha; Marjandi, Bah
Butong, Sidamanik, Tobasari, Sibosur, dan Bah Birung Ulu.
f. Grup Unit Usaha-VI (GU-VI) yang merupakan GUU Rumah Sakit dan terdiri
atas Unit Usaha Rumah Sakit; Laras, Pabatu dan Balimbingan.
Untuk pelaksanaan tugas di masing-masing unit usaha dipimpin oleh seorang
manajer unit. Tugas utama, wewenang dan tangung jawab manajer unit grup unit
usaha, antara lain:
a. Tugas Utama
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
62
1) Memimpin grup unit usaha untuk mencapai kinerja (hasil usaha) secara
efektif dan efisien sesuai dengan sasaran dan kebijakan yang digariskan
oleh direksi.
2) Mengkoordinir, membina, serta mengendalikan unit usaha yang ada di
dalam grupnya untuk mencapai kinerja masing-masing unit usaha dalam
kesatuan tujuan grup unit usaha secara efektif dan efisien.
b. Wewenang
1) Melakukan pengawasan dan memberikan koreksi terhadap kegiatan
operasional ke unit-unit usaha dalam rangka pencapaian sasaran unit
usaha/grup.
2) Memberikan keputusan dalam rangka efektivitas kepemimpinan dan
pelaksanaan tugas di grup unit usaha, yang sejalan dengan kebijakan direksi
dan atau pencapaian sasaran kinerja grup unit usaha.
3) Menilai kinerja manajer dan karyawan grup unit usaha.
4) Menetapkan kebijakan dalam rangka efektivitas pencapaian sasaran unit
usaha dan grup yang tidak bertentangan dengan kebijakan direksi.
c. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab kepada direksi
2) Bertanggung jawab terhadap pencapaian sasaran grup unit usaha
3) Bertanggung jawab terhadap terciptanya kerjasama, keserasian, keselarasan,
dan keharmonisan diantara unit usaha di dalam grupnya.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
63
4) Bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya dalam kesatuan unit
usaha di dalam grupnya.
Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir, tidak termasuk dalam kelompok
salah satu grup unit usaha dan ditetapkan sebagai unit usaha perbengkelan
tersendiri yang merupakan unit jasa pelayanan keteknikan/perbengkelan bagi unit-
unit usaha di lingkup PTP Nusantara IV yang pengelolaannya berada di bawah/
bertanggung jawab kepada direksi.
Pabrik Minyak Nabati Belawan sebagai unit usaha fraksionasi minyak sawit,
berdasarkan persetujuan pemegang saham dalam RPUPS pengesahan Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2003 PTP Nusantara IV (Persero)
pada tanggal 07 Januari 2003, akan dilepas dan digabungkan ke PT Pamina
Adolina sebagai anak perusahaan PTP Nusantara IV (Persero) dan saat ini sedang
dalam proses penyelesaian.
3. Laba Rugi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Laba/rugi operasi pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) berasal dari
penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan beban-beban operasi. Laba
pada perusahaan ini dapat dilihat jelas pada laporan laba rugi, di mana dari angka-
angka ini akan terlihat dengan jelas berapa besar pendapatan operasi yang didapat
perusahaan dan seberapa besar biaya operasi yang dikeluarkan oleh perusahaan
pada tahun-tahun tersebut, yang kemudian akan dapat diperbandingkan berapa
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
64
besar laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Adapun laba yang diperoleh adalah
hasil dari pendapatan operasi dikurangi dengan biaya operasi.
Berikut ini adalah daftar laba/rugi PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)
dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2004.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
65
B. Pembahasan
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
66
1. Analisa Pendapatan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pendapatan operasi dikatakan sebagai penerimaan dari aktivitas operasionl
perusahaan, jadi untuk melihat sampai mana pendapatan operasi perusahaan dapat
dijelaskan pada tabel berikut. Pada Tabel IV-2 menjelaskan pertumbuhan
pendapatan operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) berdasarkan tahun
1996 s/d 2004.
Tabel IV-2
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Pendapatan Operasi tahun 1996 s/d 2004
Tahun Pendapatan Operasi (Rp) Pertumbuhan
(%)
1996 460.391.451.132 -
1997 697.089.819.237 51,41
1998 1.492.662.121.154 114,13
1999 1.275.184.274.659 -14,57
2000 1.428.139.757.154 11,99
2001 1.443.075.617.879 1,05
2002 1.775.870.770.112 23,06
2003 2.074.391.633.911 16,81
2004 2.149.275.519.000 3,61
Jumlah 12.796.080.964.238 207,49
Rata-rata 1.421.786.773.804 23,05
Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
67
Gambar IV-3
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Pendapatan Operasi tahun 1996 s/d 2004
51,41
114,13
11,99
1,05
23,0616,81
3,61
-14,57-40,00
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel IV-2 dan Gambar IV-3 di atas, diketahui bahwa
pendapatan operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun 1996 s/d
2004 terus mengalami peningkatan dan penurunan (berfluktuasi), hal tersebut
disebabkan karena aktivitas operasional tidak stabil yang bersumber dari produksi
di perusahaan.
Jika dilihat pada persentase pertumbuhan pendapatan tentunya juga
cendrung mengalami kenaikan. Di mana pertumbuhan pendapatan yang paling
tinggi terjadi pada tahun 1997, yaitu sebesar 114,13%. Sedangkan pertumbuhan
yang paling rendah terjadi pada tahun 1999, yaitu sebesar -14,57%.
Secara keseluruhan jumlah pendapatan PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 1996 s/d 2004 sebesar Rp
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
68
12.796.080.964.238 dengan tingkat pertumbuhan 207,49%. Sedangkan rata-rata
pendapatan selama lima tahun sebesar Rp 1.421.786.773.804 dengan rata-rata
pertumbuhan 23.05%.
2. Analisa Biaya PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Biaya operasi dikatakan sebagai Pengeluaran dari aktivitas operasional
perushaan, jadi untukmelihat sampai sejauhmana biaya operasi perusahaan dapat
dijelaskan pada tabel berikut. Pada Tabel IV-3 menjelaskan pertumbuhan biaya
operai PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Berdasarkan Tahun 1996 s/d 2004.
Tabel IV-3
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Biaya Operasi tahun 1996 s/d 2004
Tahun Biaya Operasi (Rp) Pertumbuhan (%)
1996 43.072.747.344 -
1997 116.605.336.336 170,72
1998 159.319.563.344 36,63
1999 262.169.238.048 64,56
2000 245.250.145.520 -6,45
2001 226.370.811.893 -7,70
2002 358.049.550.965 58,17
2003 416.829.212.962 16,42
2004 458.995.204.000 10,12
Jumlah 2.286.661.810.412 342,45
Rata-rata 254.073.534.490 42,81
Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
69
Gambar IV-4
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Biaya Operasi tahun 1996 s/d 2004
170,72
36,63
64,56
-6,45 -7,70
58,17
16,4210,12
-20,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
140,00
160,00
180,00
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
Sumber: data diolah
Berdasarkan tabel IV-3 dan gambar IV-4 di atas, diketahui bahwa biaya
operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun1996 s/d 2004 terus
mengalami peningkatan dan penurunan (berfluktuasi), hal tersebut disebabkan
karena aktivitas operasional perusahaan.
Jika dilihat pada persentase pertumbuhan pendapatan tentunya juga
cendrung mengalami kenaikan pertumbuhan biaya paling tinggi terjadi pada tahun
1996 sebesar 170,72%. Sedangkan pertumbuhan yang paling rendah terjadi pada
tahun 2002 sebesar -7,70 %.
Secara keseluruhan jumlah biaya PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 1996 s/d 2004 sebesar Rp
2.286.661.810.412 dengan tingkat pertumbuhan 342,45%. dengan rata-rata biaya
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
70
selama setiap tahunnya Rp 254.073.534.490 dengan rata-rata pertumbuhan
42,81%.
3. Analisa Laba PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Laba perusahaan adalah laba yang tercipta dari adanya selisih pendapatan
operasi dengan biaya-biaya operasi, atau dikatakan di sini laba perusahan adalah
laba murni sebelum dipotong dengan pajak penghasiln atau laba kotor. Tabel IV-4
berikut menjelaskan pertumbuhan laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) Berdasarkan Tahun 1996 s/d 2004.
Tabel IV-4
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Laba Operasi tahun 1996 s/d 2004
Tahun Laba Operasi (Rp) Pertumbuhan (%)
1996 171.707.163.342 -
1997 238.561.754.535 38,94
1998 792.673.339.616 232,27
1999 210.805.840.117 -73,41
2000 209.967.650.122 -0,40
2001 158.510.348.756 -24,51
2002 236.607.248.538 49,27
2003 179.559.397.709 -24,11
2004 258.206.910.000 43,80
Jumlah 2.456.599.652.735 241,86
Rata-rata 272.955.516.971 30,23
Sumber: Laporan Laba/Rugi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
71
Gambar IV-5
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Pertumbuhan Laba Operasi tahun 1996 s/d 2004
38,94
232,27
-73,41
-0,40
-24,51
49,27
-24,11
43,80
-100,00
-50,00
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel IV-4 dan Gambar IV-5 di atas, diketahui bahwa laba
operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dari tahun1996 s/d 2004 cendrung
mengalami fluktuasi (naik turun), hal tersebut karena adanya peningkatan dan
penurunan laba operasi dari tahun ke tahun yang disebabkan perbedaan biaya dan
pendapatan yang tidak sesuai.
Jika dilihat pada persentase laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) tentunya juga mengalami fluktuasi. Di mana pertumbuhan laba yang
paling tinggi terjadi pada tahun 1998 sebesar 232,27%. Sedangkan penurunan laba
paling rendah terjadi pada tahun 1999 sebesar -73,41. Secara keseluruhan jumlah
laba operasi selama kurun waktu sembilan tahun dari tahun 1996 s/d 2004 sebesar
Rp 2.456.599.652.735 dengan tingkat pertumbuhan 241,86%. Sedangkan rata-rata
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
72
laba operasi selama kurun waktu sembilan tahun sebesar Rp 272.955.516.971
dengan rata-rata pertumbuhan 30,23%.
4. Analisa Pengaruh Pendapatan Terhadap Laba PT. Perkebunan Nusantara
IV (Persero)
Untuk melihat pengaruh pendapatan operasi dan biaya operasi terhadap laba
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dapat dilihat dari perbandingan
pertumbuhan antara realisasi pendapatan dan realisasi laba operasi dan juga
pertumbuhannya, perbandingan tersebut akan menggambarkan secara jelas
pengaruh pendapatan operasi jika dikaitkan dengan laba perusahaan. Untuk dapat
melihat gambaran secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel IV-5
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Operasi tahun 1996 s/d 2004
Tahun Pendapatan
Operasi (Rp) (%)
Laba Operasi
(Rp) (%)
1996 460.391.451.132 - 171.707.163.342 -
1997 697.089.819.237 51,41 238.561.754.535 38,94
1998 1.492.662.121.154 114,13 792.673.339.616 232,27
1999 1.275.184.274.659 -14,57 210.805.840.117 -73,41
2000 1.428.139.757.154 11,99 209.967.650.122 -0,40
2001 1.443.075.617.879 1,05 158.510.348.756 -24,51
2002 1.775.870.770.112 23,06 236.607.248.538 49,27
2003 2.074.391.633.911 16,81 179.559.397.709 -24,11
2004 2.149.275.519.000 3,61 258.206.910.000 43,80
Jumlah 12.796.080.964.238 207,49 2.456.599.652.735 241,86
Rata-
rata 1.421.786.773.804 23,05 272.955.516.971 30,23
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
73
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel IV-5 di atas menjelaskan perbandingan pertumbuhan
pendapatan terhadap laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tahun
1996 s/d 2004. Berdasarkan tabel tersebut, pendapatan operasi cenderung
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sedangkan untuk laba operasi
cenderung mengalami fluktuasi (naik-turun). Perbandingan tersebut dapat
diketahui di mana pada tahun 1998 pendapatan operasi mengalami peningktan
hanya sebesar 114,13% sedangkan laba operasi meningkat jauh lebih tinggi yaitu
sebesar 232,27% kemudian pada tahun 2001 pendapatan operasi juga mengalami
peningkatan sebesar 1,05% sedangkan laba operasi mengalami penurunan yang
cukup besar yaitu sebesar -24,51%.
Terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan antara pendapatan dan laba
perusahaan ini disebabkan karena pada tahun-tahun tersebut yaitu tahun 1998 dan
2003 adanya peningkatan biaya operasi. Hal ini merupakan indikasi adanya
inefisiensi penggunaan kinerja manajer operasi, di mana seharusnya peningkatan
pendapatan operasi diikuti atau berbanding lurus terhadap peningkatan laba
perusahaan.
Jadi untuk tahun 1998 dan tahun 2003 terdapat inefisiensi kinerja manajer
operasi terhadap antisipasi biaya-biaya, di mana peningkatan pendapatan tidak
diikuti oleh meningkatnya laba perusahaan. Sedangkan pada tahun yang lainnya
terjadi efisiensi kinerja manajer operasi yaitu peningkatan pendaptan operasi akan
meningkatkan laba perusahaan atau berpengaruh positif.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
74
Selanjutnya untuk lebih mengetahui apakah ada pengaruh, seberapa besar
pengaruh dan persentase pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba pada PT.
Perkebunan Nusantara IV (Persero), maka akan dibahas dengan rumus Analisa
Regresi Linier Sederhana, Analisa Korelasi Product Moment, Analisa Uji
Determinasi dan Analisa Uji-t.
Sebelum masuk ke dalam pembahasan dengan memasukan beberapa rumus,
maka diperlukan tabel penolong untuk menghitungnya, berikut beberapa tabel
penolong, diantarannya untuk pendapatan dan laba dengan menggunakan angka
logaritma :
Tabel IV-6
Nilai-nilai Logaritma untuk Pendapatan dan Laba
Tahun Pendapatan (X) Laba (Y)
Rp Log Rp Log
1996 460.391.451.132 11,66 171.707.163.342 11,23
1997 697.089.819.237 11,84 238.561.754.535 11,38
1998 1.492.662.121.154 12,17 792.673.339.616 11,90
1999 1.275.184.274.659 12,11 210.805.840.117 11,32
2000 1.428.139.757.154 12,15 209.967.650.122 11,32
2001 1.443.075.617.879 12,16 158.510.348.756 11,20
2002 1.775.870.770.112 12,25 236.607.248.538 11,37
2003 2.074.391.633.911 12,32 179.559.397.709 11,25
2004 2.149.275.519.000 12,33 258.206.910.000 11,41
Σ 12.796.080.964.238 109 2.456.599.652.735 102
Sumber: data diolah
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
75
Tabel IV-7
Tabulasi Data untuk Variabel X (Pendapatan) dan Variabel Y (Laba)
Tahun X Y X2 Y2 XY
1996 11,66 11,23 136,03 126,22 131,03
1997 11,84 11,38 140,26 129,45 134,75
1998 12,17 11,90 148,21 141,59 144,86
1999 12,11 11,32 146,54 128,23 137,08
2000 12,15 11,32 147,74 128,19 137,62
2001 12,16 11,20 147,85 125,44 136,18
2002 12,25 11,37 150,05 129,37 139,33
2003 12,32 11,25 151,71 126,66 138,62
2004 12,33 11,41 152,09 130,23 140,74
Total 109,00 102,40 1320,47 1165,38 1240,20
Sumber: data diolah
5. Analisa Pengaruh Pendapatan dan Biaya Terhadap Laba PT. Perkebunan
Nusantara IV (Persero).
Untuk melihat pengaruh pendapatan operasi dan biaya operasi terhadap laba
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) dapat dilihat dari perbandingan
pertumbuhan antara pertumbuhan pendapatan dan biaya terhadap laba operasi
perusahaan. Untuk dapat melihat gambaran secara jelas dapat di lihat pada tabel
berikut :
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
76
Tabel IV-8
Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan, Biaya dan Laba Operasi
Tahun Pendapatan % Biaya % Laba %
1996 460.391.451.132 0 43.072.747.344 0 171.707.163.342 0
1997 697.089.819.237 51,41 116.605.336.336 170,72 238.561.754.535 38,94
1998 1.492.662.121.154 114,13 159.319.563.344 36,63 782.061.385.249 227,82
1999 1.275.184.274.659 (14,57) 262.169.238.048 64,56 210.805.840.117 (73,04)
2000 1.428.139.757.154 11,99 245.250.145.520 (6,45) 209.967.650.122 (0,40)
2001 1.443.075.617.879 1,05 226.370.811.893 (7,70) 158.510.348.756 (24,51)
2002 1.775.870.770.112 23,06 358.049.550.965 58,17 236.607.248.538 49,27
2003 2.074.391.633.911 16,81 416.829.212.962 16,42 179.559.397.709 (24,11)
2004 2.149.275.519.000 3,61 458.995.204.000 10,12 258.206.910.000 43,80
Total 12.796.080.964.238 207 2.286.661.810.412 342 2.445.987.698.368 238
Sumber: data diolah
Berdasarkan Tabel IV-8 di atas menjelaskan perbandingan pertumbuhan
pendapatan, biaya dan laba operasi PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) tahun
1996 s/d 2004. Berdasarkan tabel tersebut, pendapatan operasi cenderung
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun begitu juga dengan biaya sedangkan
laba operasi perusahaan cenderung mengalami penurunan. Terjadinya
ketidakseimbangan antara pendapatan dan biaya terhadap laba disebabkan
peningkatan biaya operasi.
Jadi untuk tahun 2000 dan 2003 terdapat inefisiensi kinerja manajer operasi
terhadap antisipasi biaya-biaya, dimana peningkatan pendapatan dan biaya tidak
diikuti dengan peningkatan laba perusahaan.
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
77
Sebelum masuk kedalam pembahasan dengan memasukkan beberapa rumus,
maka diperlukan tabel penolong untuk menghitungnya, berikut beberapa tabel
penolong.
Tabel IV-9
Tabulasi untuk Variabel X1 (Pendapatan), X2 (Biaya) dan Y (Laba)
Tahun X1 X2 Y X12 X2
2 Y
2 X1X2 X1Y X2Y
1996 11,66 10,63 11,23 136,03 113,09 126,22 124,03 131,03 119,47
1997 11,84 11,07 11,38 140,26 122,47 129,45 131,07 134,75 125,91
1998 12,17 11,20 11,89 148,21 125,49 141,45 136,38 144,79 133,23
1999 12,11 11,42 11,32 146,54 130,38 128,23 138,23 137,08 129,30
2000 12,15 11,39 11,32 147,74 129,72 128,19 138,44 137,62 128,95
2001 12,16 11,35 11,20 147,85 128,93 125,44 138,07 136,18 127,17
2002 12,25 11,55 11,37 150,05 133,49 129,37 141,53 139,33 131,41
2003 12,32 11,62 11,25 151,71 135,02 126,66 143,12 138,62 130,77
2004 12,33 11,66 11,41 152,09 136,00 130,23 143,82 140,74 133,08
109,00 101,90 102,39 1320,47 1154,60 1165,24 1234,67 1240,13 1159,32
Sumber: data diolah
a. Analisa Regresi Linier Sederhana
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba
dapat digunakan rumus regresi linier dengan memasukkan data diats sebagai
berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Untuk mencari nilai a dan b1 dan b2 dicari dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
78
a = Y – B1X1 – B1X1
b1 = 2
21
2
2
2
1
2121
2
2
)())((
))(())((
XXXX
XXYXYXX
b2 = 2
21
2
2
2
1
2112
2
1
)())((
))(())((
XXXX
XXYXYXX
Dari tabel diperoleh :
N = 9
1X = 109,00
2X = 101,90
Y = 102,39
YX1 = 1240,13
YX 2 = 1159,32
2
1X = 1320,47
2
2X = 1154,60
21 XX = 1234,67
b1 = 2
21
2
2
2
1
2121
2
2
)())((
))(())((
XXXX
XXYXYXX
= 2
67,234.160,154.147,320.1
67,234.132,159.113,240.160,154.1
= 01,410.522.167,614.524.1
62,377.431.110,854.431.1
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
79
= 66,207.2
48,476
= 0,22
b2 = 2
21
2
2
2
1
2112
2
1
)())((
))(())((
XXXX
XXYXYXX
= 2
67,234.160,154.160,320.1
67,234.113,240.132,159.147,320.1
= 01,410.524.176,764.524.1
34,151.531.128,847.530.1
= 75,354
03,304
= – 0,86
a = Y – b1X1 – b2X2
a = 102,39 – (0,22*109) – (-0,86*101,90)
= 102,39 – (23,98 + 87,63)
= – 9,22
Dari perhitungan diatas dapat diketahui persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = – 9,22 + 0,22X1 – 0,86X2
Dari rumus regresi di atas disimpulkan bahwa jika pendapatan meningkat
sebesar 1% maka peningkatan pendapatan tersebut akan meningkatkan laba
sebesar 0,22 dengan asumsi apabila terjadi penurunan biaya sebesar 0,86.
b. Analisa Korelasi Product Moment
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
80
Korelasi product moment bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh antara pendapatan dan biaya terhadap laba. Karena pendapatan dan biaya
serta laba sangat besar untuk dimasukkan dalam tabel penolong menghitun
korelasi, maka penulis menggunakan angka logaritma untuk menyederhanakan
dengan tidak meninggalkan keakuratan data data yang dihitung. Jadi angka
logaritma tetap menggambarkan nilai dari pendapatan, biaya dan laba perusahaan
lebih sederhana.
Dari data yang ada tersebut, dapat dianalisa pengaruh antara variabel Y
untuk lebih jelasnya dapat dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut :
rx1,x2,y = ))(.)()(.(
)).((.
2222 yynxxn
yxxyn
= 22
39,10224,165.1967,234.192,691.1699
39,10267,234.137,047.149
= 71,483.1016,487.1001,410.524.119,227.527.1
86,417.12633,426.126
= 45,318,817.2
47,8
= 27,719.9
47,8
= 59,98
47,8
= 0,09
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
81
Dari perhitungan di atas dapatlah diketahui bahwa koefisien korelasi
(rx1,x2,y) adalah sebesar 0,09. Melihat hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan
(korelasi) antara variabel X1 (pendapatan), X2 (biaya) dan Y (laba), berkorelasi
rendah.
Dan bila dilihat dalam rtabel untuk n-9 taraf signifikan 5% atau tingkat
kesalahan sebesar 5% (0,05) dan derajat kepercayaan atau tingkat kebenarannya
sebesar 95%, maka diperoleh nilai kritik sebesar 0,666. Hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengaruh positif pada taraf yang rendah antara pendapatan,
biaya dan laba perusahaan.
Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh antara variabel
bebas (X1, X2) yaitu pendapatan dan biaya dengan variabel terikat (Y) yaitu laba
adalah positif dan tergolong pada pengaruh yang rendah yaitu 0,09 berada pada
kisaran 0,000 – 0,1999 seperti tabel di bawah ini.
Tabel IV-10
Interprestasi Korelasi Product Moment
rxy Interprestasi
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
0,600 – 0,999 Kuat
0,400 – 0,599 Sedang
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber: Sugiyono (2003, hal. 183)
c. Analisa Uji Determinasi
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
82
Untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh pendapatan dan biaya
terhadap laba perusahaan digunakan dengan menguji koefisien determinasi dengan
rumus dan perhitungan sebagai berikut:
D = rx1,x2,y X 100%
= (0,09)2 x 100%
= 0.0081 x 100%
= 0,81%
Nilai di atas menunjukkan bahwa pengaruh variabel X1 (pendapatan), X2
biaya terhadap Y (laba) sebesar 0,08% sedangkan sisanya sebesar 99,92% (100-
0,08) laba perusahaan dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor lain yang
mempengaruhi tingkat laba perusahaan selain pendapatan dan biaya adalah
volume produksi.
d. Analisa Uji-t
Selanjutnya untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh pendapatan, biaya
terhadap laba perusahaan dengan menggunakan uji-t, karena yang diteliti lebih
kecil dari 50 yaitu 9 tahun dengan perhitungan berikut:
t = 2)(1
2
r
nr
= 2
09,01
2909,0
= 99,0
65,209,0
iajukan Guna Memenuhi Salah satu syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi NPM : 0005170582
83
= 99,0
24,0
= 0,24
Dari hasil uji-t tersebut kemudian apakah uji-t besar atau kecil dari ttabel
maka dapat dicari ttabel di mana dengan anggapan dasar bahwa, n = 9 maka dk = 7
(dk= n – 2).
Jadi taraf signifikan 5% atau 0,05 dengan derajat kepercayaan 0,5% maka
didapat ttabel sebesar 2,365. Sehingga thitung lebih kecil dari ttabel (0,24 < 2,365).
Dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima berarti pengaruh pendapatan dan
biaya terhadap laba perusahaan adalah tidak signifikan. Dengan kata lain bahwa
pengaruh pendapatan dan biaya terhadap laba pada PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero) tidak berpengaruh signifikan walaupun hubungan antar variabel positif.