Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

126
ii ANALISIS PUTUSAN TENTANG TINDAK PIDANA PENGGELAPAN, NOMOR. 766/PID.B/2016/PN.JMB, MENURUT KUHP DAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Program Sarjana Hukum Dalam Hukum Pidana Isam Oleh: MUHAMMAD AIZUDDIN NIM : SHP.141664 JURUSAN HUKUM PIDANA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN JAMBI 2018 H / 2019 M

Transcript of Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

Page 1: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

ii

ANALISIS PUTUSAN TENTANG TINDAK PIDANA PENGGELAPAN, NOMOR.

766/PID.B/2016/PN.JMB, MENURUT KUHP DAN HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Program Sarjana Hukum

Dalam Hukum Pidana Isam

Oleh:

MUHAMMAD AIZUDDIN

NIM : SHP.141664

JURUSAN HUKUM PIDANA ISLAM FAKULTAS

SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN

JAMBI 2018 H / 2019 M

Page 2: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

ii

Page 3: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

iii

Pembimbing I : Dr. Ruslan Abdul Gani, SH.,MH

Pembimbing II : Abdul Razak, S.HI.,M.IS

Alamat : Fakultas Syari’ah UIN Shultan Thaha Saifuddin Jambi, Jl.

Jambi Muara Bualian KM. 16 Simp Sungai Duren, Kabupaten

Muaro Jambi, Jambi, 3134 Telp : (0741) 582021

Jambi, / / 2018

Kepada :

Yth. Bapak Dekan Fakultas Syariah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Di

Jambi

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami

berpendapat bahwa Skripsi Saudara MUHAMMAD AIZUDDIN, NIM :

SHP.141664 yang berjudul “Analisis Putusan Tentang Tindak Pidana

Penggelapan, No. 766/Pid.B/2016/PN.Jmb, Menurut KUHP dan Hukum

Islam” telah dapat di ajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi tugas-tugas

dan syarat-syarat mencapai gelar Sarjana Hukum Strata Satu (S1) dalam Hukum

Pidana Islam pada Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Demikian, kami ucapkan terimakasih, semoga bermanfaat bagi

kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Wassalam wr.wb

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ruslan Abdul Gani, SH,M.Hum Abdul Razak, S.HI.,M.IS

NIP:19650929 200501 1 002 NIP:1980020 720090 1 107

Page 4: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...
Page 5: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

v

MOTTO

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah

kamu membunuh dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”. (Qs. An-Nisa (4): 29)

Page 6: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan, skripsi ini kepada orang tua saya yang selalu

mendoakan saya sehingga syukur Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan,

saya ucapkan terimakasih tak terhingga atas doanya.

Buat teman-teman yang selalu menemani, suka dan duka selama

perjuanganku, terimakasih untuk semuanya.

Tak lupa pula buat sahabat seperjuangan, terima kasih atas kritik dan

sarannya dalam pembuatan skripsi ini. Semoga pengorbanan orang-orang tercinta

mendapat balasan rahmat dan karunia dari Allah SWT.

Page 7: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

vii

ABSTRAK

Tindak pidana penggelapan adalah perbuatan mengambil barang milik

orang lain (sebagian atau seluruhnya) dimana penguasaan atas barang itu sudah

ada pada pelaku, tapi penguasaan itu terjadi secara sah. Tindak pidana

penggelapan merupakan perbuatan melawan hukum yang sering terjadi dalam

kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertimbangan

hakim dalam memutuskan tindak pidana penggelapan menurut KUHP pada

putusan Pengadilan Negeri Jambi nomor 766/Pid.B/2016/PN Jmb tentang

penggelapan sepeda motor, untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap

putusan hakim Pengadilan Negeri Jambi Nomor : 766/Pid.B/2016/PN Jmb tentang

penggelapan sepeda motor. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan

yuridis normative, data ini diperoleh dari Pengadilan Negeri Klas 1A Jambi yang

dikumpulkan dari beberapa buku-buku, peraturan perundang-undang dan

dokumen lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa Penanganan perkara tindak pidana

penggelapan di Pengadilan Negeri Jambi sudah dilakukan sesuai dengan

ketentuan Hukum Acara Pidana yang berlaku, hal ini dapat diketahui dari judul

perkara penggelapan yang melalui sidang 3 (tiga) tahun terakhir yakni tahun 2014

s/d 2016 sebanyak 85 kasus, Dasar Pertimbagan hukum oleh hakim dalam

menjatuhkan pidana penggelapan terhadap nomor 766/Pid.B/2016/PN.Jmb.

didasarkan pada perkara-perkara hukum yang diperoleh selama di dalam proses

persidangan yakni, keterangan saksi, barang bukti dan alat bukti, keterangan

terdakwa, selain itu yang tidak kalah pentingnya persidangan adalah didasar pada

hal-hal yang memberatkan dan meringankan yang ada pada diri terdakwa.

Kata Kunci : Putusan, Tindak Pidana, Penggelapan.

Page 8: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah AWT yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Disamping itu, tidak lupa pula

iringan sholawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW.

Skripsi ini diberi judul “Analisis Putusan Tentang Tindak Pidana

Penggelapan, Nomor. 766/Pid.B/2016/Pn Jmb.” Kemudian dalam penyelesaian

skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis temui

baik dalam mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya. Dan berkat

adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang

diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih

kepada semua pihak yang turut membantu menyelesaikan skripsi ini, terutama

sekali kepada yang terhormat: Penulis juga menghaturkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Uin STS Jambi.

2. Bapak Dr. A.A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syar’iah UIN STS

Jambi.

3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc.,M.HI.,Ph.D. Ibu Dr. Rahmi Hidayati, MH

dan Ibu Dr. Yuliatin, MH selaku Wakil Dekan I,II, dan III di lingkungan

Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi.

Page 9: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

ix

Page 10: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................i

LEMBARAN PERNYATAN .............................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN .....................................................................iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................................vi

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI .........................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah........................................................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 7

D. Batasan Masalah ............................................................................. 9

E. Kerangka Teori Dan Konseptual................................................... 9

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 15

BAB II METODE PENELITIAN ..................................................................... 19

A. Pendekatan Penelitian ................................................................... 19

B. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 20

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 21

D. Teknis Analisis Data ...................................................................... 23

E. Sistematika Penulisan .................................................................... 25

F. Jadwal Penelitian ........................................................................... 26

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PENGGELAPAN DAN

LOKASI PENELITIAN ..................................................................................... 28

A. Definisi Jenis-jenis Penggelapan ................................................... 28

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................ 30

BAB IV PENYELESAIAN TERHADAP PERKARA .................................... 41

A. Penanganan Perkara-perkara Tindakan

Pidana Penggelapan di Pengadilan Negeri

Jambi ............................................................................................... 41

B. Tindak Pidana Penggelapan Terhadap

Prespektif Hukum Islam ............................................................... 64

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 71

A. Kesimpulan ..................................................................................... 71

B. Saran-Saran .................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 11: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tindak pidana penggelapan di Indonesia saat ini menjadi salah satu

penyebab terpuruknya sistem kesejahteraan material yang mengabaikan

nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat. Kehidupan masyarakat sedikit

demi sedikit mulai berubah, Penghormatan atas nilai-nilai hukum yang ada

mulai bergeser, masyarakat mulai berfikir materialistis dan egois dalam

menghadapi kehidupan ini, hal ini juga menyebabkan mulai melemahnya

rasa kepercayaan masyarakat terhadap sesama individu.

Menurut Pasal 372 KUHP tindak pidana penggelapan adalah

barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu

yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang

ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam karena

penggelapan, dengan pidana penjara paling lama 4 tahun atau pidana

denda paling banyak 900.000,00 (sembilan ratus ribu rupiah).

Soerjono Soekanto mengemukakan pendapatnya, bahwa kejahatan

(tindak pidana) adalah gejala sosial yang senantiasa dihadapi untuk

setiap masyarakat di dunia. Apapun usaha untuk menghapuskannya

tidak tuntas karena kejahatan itu memang tidak dapat dihapus. Hal

itu terutama disebabkan karena tidak semua kebutuhan dasar

manusia dapat dipenuhi secara sempurna, lagi pula manusia

mempunyai kepentingan yang berbeda yang dapat berwujud

sebagai pertentangan yang prinsipil1.

1 Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, cet 9, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1999), hlm. 14.

Page 12: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

2

Adapun tujuan pemidanaan menurut Utilitarian adalah

sebagai berikut :

Tujuan Pemidanaan di Indonesia menurut Pandangan

Utilitarian yang menyatakan bahwa tujuan pemidanaan harus

menimbulkan kosekuensi bermanfaat yang dapat di buktikan.

Keadilan tidak boleh melalui pembebanan penderitaan itu sendiri,

selain itu pandangan Retibutivist menyatakan bahwa keadilan dapat

dicapai apabila tujuan yang theological tersebut dilakukan dengan

menggunakan ukuran prinsip-prinsip keadilan. Misalnya

penderitaan pidana tersebut tidak boleh melebihi ganjaran yang

selayaknya diperoleh pelaku tindak pidana tersebut oleh karena itu

suatu tujuan pemidanaan sangatlah penting sebagai pedoman dalam

memberikan dan menjatuhkan pidana.2

Pemidanaan tidak dimaksudkan untuk menderitakan dan tidak

diperkenankan merendahkan martabat manusia. Sehubungan dengan

tujuan pidana, Andi Hamzah mengemukakan tentang tiga R dan satu D

(Menurut Literatur Inggris R3D) :3

1. Reformation berarti memperbaiki atau penjahat menjadi orang

baik dan berguna menjadi masyarakat.

2. Restrain maksudnya adalah mengasingkan pelanggar dari

masyarakat.`

3. Retribution ialah pembalasan terhadap pelanggar karena telah

melakukan kejahatan.

4. Deterrence berarti terdakwa sebagai individual maupun orang

lain yang potensial menjdi penjahat akan jera atau takut untuk

melakukan kejahatan, melihat pidana yang dijatuhkan kepada

terdakwa.

Dalam hukum Islam masalah penggelapan sepeda motor tidak

disebutkan dengan jelas dalam Al-Qur’andan al-Hadist, akan tetapi bukan

berarti Islam tidak mengatur masalah ini. Justru diperlakukan penggalian

atau penafsiran dari Al-Qur’an untuk menemukan hukum dari masalah ini.

Hukum Islam merupakan hukum yang bersumber dari al-Qur’an dan

2 Https://www.google.co.id/search?q=muladi+lembagahttp:// hari jumat tanggal 15

februari 2018 pukul 09.15 3 Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, 1994, hal 28.

Page 13: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

3

Hadist. Apapun bentuk tindak kejahatan yang dilakukan oleh

manusia pasti ada hukumn`ya. Dalam hukum Islam bentuk tindak

kejahatan dikenal dengan istilah jarimah, yaitu perbuatan-perbuatan yang

dilarang oleh syara’ yang diancam oleh Allah dengan hukuman hadd atau

ta’zir.4

Pada umumnya, para ulama membagi jarimah berdasarkan

aspek berat dan ringannya hukuman serta ditegaskan atau tidaknya

oleh al-Qur’an atau Hadist. Dalam hal ini dibagi manjadi tiga

macam, yakni:

1. Jarimah hudud, meliputi perzinaan, qazaf (menuduh zina),

minum khamr (meminum minuman keras), pencurian,

perampokan, pemberontakan dan semi sengaja.

2. Jarimah qisas/diyat, meliputi pembunuhan sengaja,

pembunuhan semi sengaja, pembunuhan karena kesalahan,

pelukaan sengaja, dan pelukaan semi sengaja.

3. Jarimah ta’zir terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Jarimah hudud atau qisas/diyat yang subhat atau tidak

memenuhi syarat, namun sudah merupakan maksiat.

Seperti pencurian aliran listrik, percobaan pembunuhan.

b. Jarimah yang ditentukan oleh al-Qur’an dan al-Haddist,

namun tidak ditentukan sanksinya. Seperti saksi palsu,

penghinaan, tidak melaksanakan amanah, dan menghina

agama.

c. Jarimah yang ditentukan oleh ulil amri untuk

kemaslahatan umum, seperti pelanggaran atas peraturan

lalu lintas.5

Dari uraian diatas, maka penggelapan dengan nomor :

766/Pid.B/2016/PN. Jmb, yaitu penggelapan sepeda motor sepenuhnya

diserahkan kepada ulil amri atau badan yang mempunyai kewenangan

untuk menangani masalah tersebut.6

Tindak pidana penggelapan dalam hukum Islam lebih ditunjukkan

kepada tindakan kriminal. Pada tindak pidana penggelapan dalam jabatan

4 Kemal Pasha, Mustofa, fiqh Islam, Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2002, hlm.20.

5 A. Djazuli, fiqh Jinayah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, hlm.13.

6 Ibid., 163.

Page 14: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

4

prinsipnya bertentangan dengan moral dan etika keagamaan. Dalam hal

penegakan dan pemeliharaan harta, Islam menetapkan ketentuan tentang

cara memperoleh harta dan konsekuensinya (akibat hukumnya). Banyak

cara untuk memperoleh dan menguasai harta yang benar dan sah, tentu

saja Islam melarang memperoleh harta dengan jalan yang tidak benar

serta melanggar ketentuan hukum. Sebagaimana dalam al-Qur’an surat al-

Baqarah (1) ayat 188 yaitu:7

“dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang

lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu

membawa (urusan) ha rta itu kepada hakim, supaya kamu dapat

memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan

(jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui”.

Ayat di atas menjelaskan bahwasanya mengambil harta yang

bukan haknya merupakan perbuatan tercela. Sama halnya dalam tindak

pidana penggelapan berupa penggelapan jabatan dalam arti tidak sesuai

dengan peraturan yang berlaku dan secara prosedural yang mengakibatkan

karugian negara karena dengan adanya penggelapan makin banyak

pengeluaran pemerintah yang sebenarnya sudah dianggarkan.

Kecenderungan usaha untuk mencapai kesejahteraan material

dengan mengabaikan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat mulai

tampak, sehingga mulai banyak bermunculan pelanggaran dan

pemanfaatan kesempatan secara illegal untuk kepentingan diri sendiri

7 Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, jakarta: Depag RI, 2004, hlm.1.

Page 15: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

5

tanpa mengabaikan hak-hak dari orang lain serta norma-norma yang ada.

Hal ini diperburuk dengan semakin meluasnya tindak pidana penggelapan,

dimana tindak pidana penggelapan akan membawa sisi negative yaitu

pelanggaran hak-hak sosial serta lunturnya nilai-nilai kehidupan dalam

masyarakat.

Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pertanggungjawaban

pidana yang seharusnya dilakukan oleh pelaku tindak pidana penggelapan.

Dalam tiga tahun belakangan ini saja jumlah kasus tindak pidana

penggelapan yang dilakukan seseorang yang sampai ke Pengadilan Negeri

Jambi adalah sebanyak 85 kasus.8 Mengenai jumlah kasus tersebut penulis

menghitung dari alamat internet yang sudah disediakan Pengadilan Negeri

Jambi dari tahun 2014 s/d 2016.

Tindak pidana penggelapan merupakan suatu tindak pidana yang

berhubungan dengan kepercayaan dan harta kekayaan. Tindak

pidana penggelapan diatur dalam buku kedua bab XXIV Pasal 372,

373, 374, 375, 376, dan 377 KUHP. Penggelapan dengan segala

macam bentuknya merupakan suatu jenis tindak pidana yang cukup

berat bila dilihat dari akibat yang ditimbulkan dan pengaruhnya

terhadap masyarakat. Hal tersebut berbanding lurus dengan upaya

pemberantasan tindak pidana penggelapan harus dituntut dengan

cara yang sesuai dengan yang terdapat di dalam KUHP, serta

melibatkan potensi yang ada dalam masyarakat khususnya

pemerintah dan aparat penegak hukum. Penegakan hukum di

Indonesia dilakukan oleh aparat Negara yang berwenang. Aparat

Negara yang berwenang dalam pemeriksaan perkara pidana adalah

aparat kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan. Polisi, Jaksa, Hakim

merupakan tiga unsur penegak hukum yang masing-masing

mempunyai tugas, wewenang, dan kewajiban sesuai dengan

Peraturan Perundang-undang yang berlaku. Aparat penegak hukum

merupakan unsur yang menjalankan tuganya sebagai subsistem dari

sistem peradilan pidana. Para penegak hukum ini masing-masing

8 http://putusan.mahkamahagung.go.id/pengadilan/pn-jambi/ hari minggu tanggal 17

februari 2018 pukul 10.25

Page 16: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

6

mempunyai peranan yang berbeda-beda sesuai dengan bidangnya.

Ketiganya secara bersama-sama mempunyai kesamaan dalam

tujuan pokoknya yaitu pemasyarakatan kembali para narapidana.

Penjatuhan sanksi pidana oleh hakim yang terlalu ringan akan

memberikan dampak negatif yaitu akan munculnya pelaku-pelaku yang

lain untuk melakukan tindak pidana, karena penjatuhan pidana relatif

ringan oleh hakim, padahal hakim dalam menjatuhkan pidana haruslah

menyadari apa makna pemidanaan itu, serta harus menyadari apa yang

hendak dicapai dengan ia menjatuhkan sanksi kepada seseorang yang telah

melanggar ketentuan undang-undang. Hakim juga dalam menetapkan

hukum tidak semata-mata hanya menegakkan hukum dari hukum itu

sendiri melainkan untuk mengejar kemanfaatan sosial.

Seperti salah satu kasus penggelapan yang terjadi dalam perkara

yang diputus Pengadilan Negeri Jambi Nomor : 198/PID.B/2015/PN.Jmb

Tentang tindak pidana penggelapan yang dilakukan terdakwa Isa Bella

Septiana Nk. Alias Ica Binti Helmi Firmansyah yang melakukan

penggelapan dirumah Danni, melakukan penggelapan Sebuah Kendaraan

Bermotor Jenis Honda Blade No. Pol BH 6059 MY warna hitam Noka,

sehingga terdakwa mengalami kerugian apabila ditaksir sebesar

Rp.8.000.000,- (Delapan Juta Rupiah). perbuatan terdakwa Sebagaimana

diatur dan di ancam dalam Pasal 372 KUHP.9

Bertitik tolak dari permasalahan di atas, serta banyak bentuk

perbuatan melanggar hukum terutama bagi penggelapan barang bagi

9 https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/771e83f11915d33dcb0f2bfd4f6eb6f0

pukul 12:12, senin 12/23/2017

Page 17: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

7

pelaku-pelaku tersebut. Maka penulis tertarik untuk mengetahui

bagaimana sanksi pidana terhadap pelaku penggelapan tersebut. Maka hal

ini menjadi objek penelitian ini yang berjudul. “Analisis Putusan Tentang

Tindak Pidana Penggelapan, Nomor. 766/Pid.B/2016/PN.Jmb, Menurut

KUHP Dan Hukum Islam”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana penanganan perkara tindak pidana penggelapan di

Pengadilan Negeri Jambi?

2. Bagaimana tindak pidana penggelapan terhadap perspektif Hukum

Islam?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berikut tujuan penelitian tindak pidana penggelapan sebagai berikut :

1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dengan diadakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui penanganan perkara tindak pidana

penggelapan di Penggelapan Negeri Jambi.

b. Untuk mengetahui tindak pidana penggelapan terhadap perspektif

Hukum Islam.

Page 18: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

8

2. Manfaat Penulisan

Dalam rangka memperoleh manfaat penulisan yang relevan

dengan pembahasan tulisan ini, maka penulis melakukan teknik

penulisan sebagai berikut :

a. Secara Teoritis

Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan

masukan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan pengetahuan

tentang penggelapan pada khususnya.

b. Secara Praktis

1. Sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar SH pada

Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan baik kepada

Mahasiswa, Peneliti, maupun pihak lain yang ingin

memahami hukum pidana terutama mengenai pertimbangan-

pertimbangan hukum yang dikeluarkan oleh hakim dalam

suatu putusan.

c. Secara Akademis

1. Memberikan solusi untuk mencegah, mengatasi, dan

memberi jalan penyelesaian terhadap masalah

penggelapan.

2. Memberikan masukan kepada aparat penegak hukum

untuk menangani penyelesaian kasus penggelapan melalui

jalur penegakan hukum.

Page 19: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

9

3. Menberikan gambaran kepada masyarakat tentang akibat

hukum terhadap tindak pidana pengelapan.

4. Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu hukum khususnya hukum pidana.

D. Batasan Masalah.

Agar pembahasan ini tepat pada sasaran dan tidak terlalu meluas

serta tidak menyalahi sistematika penulisan karya ilmiah sehingga

membawa hasil yang diharapkan, maka perlu pembatasan masalah ini akan

dibatasi pada Putusan Pengadilan Negeri Nomor, 766/Pid.B/2016/PN.Jmb

tentang penggelapan sepeda motor (dilihat dari KUHP dan Hukum Islam).

E. Kerangka Teori Dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah konsep-konsep yang merupakan abstrak

dari hasil pemikiran atau kerangka acuan yang pada dasarnya

bertujuan untuk mengadakan identifikasi terhadap dimensi-dimensi

sosial yang dianggap relevan oleh peneliti.

Kerangka teori merupakan susunan dari beberapa anggapan,

pendapat, cara, aturan, asas, keterangan sebagai kesatuan yang logis

untuk menjadi landasan, acuan, dan pedoman untuk mencapai tujuan

dalam penelitian atau penulisan.10

Kerangka teori yang digunakan

pada penelitian ini adalah teori pemidanaan absolut (retributive),

relative (deterrence/utilitarian), dan penggabungan (integrative).

10

Abdul Kadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum, Bandung, Citra Aditya, 2004,

hlm. 73.

Page 20: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

10

Teori pemidanaan absolut (retributive), memandang bahwa

pemidanaan merupakan pembalasan atas kesalahan yang telah

dilakukan, jadi berorientasi pada perbuatan dan terletak pada

kejahatan itu sendiri. Menurut teori ini, dasar hukuman harus dicari

dari kejahatan itu sendiri, karena kejahatan itu telah menimbulkan

penderitaan bagi orang lain, sebagai imbalannya (vergelding) si

pelaku harus diberi penderitaan.11

Setiap kejahatan harus diikuti dengan pidana, tidak boleh tidak,

tanpa tawar menawar. Seseorang mendapat pidana oleh karena

melakukan kejahatan. Tidak dilihat akibat-akibat apapun yang timbul

dengan dijatuhkannya pidana, tidak peduli apakah masyarakat

mungkin akan dirugikan. Pembalasan sebagai alasan untuk memidana

suatu kejahatan.12

Penjatuhan pidana pada dasarnya penderitaan pada

penjahat dibenarkan karena penjahat telah membuat penderitaan bagi

orang lain.13

Menurut Hegel bahwa, pidana merupakan keharusan

logis sebagai konsekuensi dari adanya kejahatan.14

Ciri pokok atau karakteristik teori retributive, yaitu :15

a. Tujuan pidana adalah semata-mata untuk pembalasan.

11

Laden Marpaung, Asas-Teori-Praktek Hukum Pidana, Jakarta : Sinar Grafika, 2009,

hlm.105. 12

Dwidja Priyanto, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia, Bandung : PT.

Rafika Aditama, 2009, hlm.24. 13

Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah, Politik Hukum Pidana (Kajian

Kebijakan Kriminalisasi dan Dekriminalisasi), Jakarta : Pustaka Pelajar, 2005, hlm.90 14

Muladi dan Barda Nawawi, Bunga Rampai Hukum Pidana, Bandung, Alumni,

Bandung, 1992, hlm.12. 15

Karl O.Cristiansen sebagaimana dikutip oleh Dwidja Priyanto, Op. Cit, hlm.26

Page 21: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

11

b. Pembalasan adalah tujuan utama dan didalamnya tidak

mengandung sarana-sarana untuk tujuan lain misalnya untuk

kesejahteraan masyarakat.

c. Kesalahan merupakan satu-satunya syarat untuk adanya pidana.

d. Pidana harus disesuaikan dengan kesalahan si pelanggar.

e. Pidana melihat ke belakang, ia merupakan pencelaan yang

murni dan tujuannya tidak untuk memperbaiki, mendidik atau

memasyarakatkan kembali si pelanggar.

Teori relative (deterrence), teori ini memandang pemidanaan

bukan sebagai pembalasan atas kesalahan si pelaku, tetapi sebagai

sarana mencapai tujuan bermanfaat untuk melindungi masyarakat

menuju kesejahteraan. Dari teori ini muncul tujuan pemidanaan

sebagai sarana pencegahan, yaitu pencegahan umum yang ditujukan

pada masyarakat. Berdasarkan teori ini, hukuman yang dijatuhkan

untuk melaksanakan maksud atau tujuan dari hukuman itu, yakni

memperbaiki ketidakpuasan masyarakat sebagai akibat kejahatan itu.

Tujuan hukuman harus dipandang secara ideal, selain dari itu, tujuan

hukuman adalah untuk mencegah (prevensi) kejahatan.16

Menurut Leonard, teori relatif pemidanaan bertujuan mencegah

dan mengurangi kejahatan. Pidana harus dimaksudkan untuk

mengubah tingkah laku penjahat dan orang lain yang berpotensi atau

cenderung melakukan kejahatan. Tujuan pidana adalah tertib

masyarakat, dan untuk menegakkan tata tertib masyarakat itu

diperlukan pidana.17

16

Leden Marpung, Op. Cit, hlm.106. 17

Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah, Op, Cit, hlm.96-97

Page 22: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

12

Pidana bukanlah sekedar untuk melakukan pembalasan atau

pengimbalan kepada orang yang telah melakukan suatu tindak pidana,

tetapi mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat. Pembalasan

itu sendiri tidak mempunyai nilai, tetapi hanya sebagai sarana untuk

melindungi kepentingan masyarakat. Dasar pembenaran pidana

terletak pada tujuannya adalah untuk mengurangi frekuensi kejahatan.

Pidana dijatuhkan bukan karena orang membuat kejahatan, melainkan

supaya orang jangan melakukan kejahatan. Sehingga teori ini sering

juga disebut teori tujuan (utilitarian theory).18

Adapun ciri pokok atau karakteristik teori relative (utilitarian),

yaitu :19

a. Tujuan pidana adalah pencegahan (prevention).

b. Pencegahan bukan tujuan akhir tetapi hanya sebagai sarana

untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi yaitu kesejahteraan

masyarakat.

c. Hanya pelanggaran-pelanggaran hukum yang dapat

dipersalahkan kepada si pelaku saja (missal karena sengaja atau

culpa) yang memenuhi syarat untuk adanya pidana.

d. Pidana harus ditetapkan berdasarkan tujuannya sebagai alat

untuk pencegahan kejahatan.

e. Pidana melihat ke muka (bersifat prospektif), pidana dapat

mengundang unsur pencelaan, tetapi unsur pembalasan tidak

dapat diterima apabila tidak membantu pencegahan kejahatan

untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat.

Teori gabungan (integrative) mendasarkan pidana pada asas

pembalasan dan asas tertib pertahanan tata tertib masyarakat, dengan

kata lain dua alasan itu menjadi dasar dari penjatuhan pidana. Pada

dasarnya teori gabungan adalah gabungan teori absolut dan teori

18

Dwidja Priyanto, Op. Cit, hlm.26 19

Dwidja Priyanto, Ibid.

Page 23: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

13

relative. Gabungan kedua teori itu mengajarkan bahwa penjatuhan

hukuman adalah untuk mempertahankan tata tertib hukum dalam

masyarakat dan memperbaiki pribadi si penjahat.20

Teori gabungan ini dapat dibedakan menjadi dua golongan

besar, yaitu :21

a. Teori gabungan yang mengutamakan pembalasan, tetapi

pembalasan itu tidak boleh melampaui batas dari apa yang perlu

dan cukup untuk dapatnya dipertahankannya tata tertib

masyarakat.

b. Teori gabungan yang mengutamakan perlindungan tata tertib

masyarakat, tetapi penderitaan atas dijatuhinya pidana tidak

boleh lebih berat daripada perbuatan yang dilakukan terpidana.

Teori treatmen, mengemukakan bahwa pemidanaan sangat

pantas diarahkan kepada pelaku kejahatan, bukan kepada

perbuatannya. Teori ini memiliki keistimewaan dari segi proses re-

sosialisasi pelaku sehingga diharapkan mampu memulihkan kualitas

sosial dan moral masyarakat agar dapat berintrgrasi lagi ke dalam

masyarakat. Menurut Albert Camus, pelaku kejahatan tetap human

offender, namun demikian sebagai manusia, seorang pelaku kejahatan

tetap bebas pula mempelajari nilai-nilai baru dan adaptasi baru. Oleh

karena itu, pengenaan sanksi harus mendidik pula, dalam hal ini

seorang pelaku kejahatan membutuhkan sanksi yang bersifat

treatment.22

20

Leden Marpaung, Op, Cit. hlm.107 21

Admi Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta : PT. Raja Grafindo, 2010,

hlm.162-163. 22

Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah, Op. Cit, hlm.12

Page 24: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

14

2. Kerangka konseptual

Konseptual adalah kerangka yang menggambarkan hubungan

antara konsep-konsep khusus yang merupakan kumpulan dari arti-arti

yang berkaitan dengan istilah yang diinginkan dan diteliti.23

Guna menjelaskan nalar yang terkandung dalam judul tersebut

di atas untuk dapat dilihat dari kerangka konseptual berikut ini :

a. Analisis putusan adalah cara pemeriksaan salah satu soal dengan

tujuan menemukan suatu unsur dasar, hubungan antara unsur-

unsur yang bersangkutan.24

b. Tindak pidana penggelapan adalah suatu perbuatan yang melawan

hukum pidana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana serta pelakunya diancam dengan hukuman pidana, yang

diatur dalam Pasal 372, Pasal 373, Pasal 374, Pasal 375, Pasal

376, Pasal 377KUHP.

c. KUHP adalah peraturan perundang-undang yang mengatur

mengenai perbuatan pidana secara materil di Indonesia.

d. Hukum Pidana adalah keseluruhan peraturan-peraturan yang

menentukan apa yang dilarang termasuk kedalam tindak pidana,

serta menentukan hukuman apa yang dapat dijatuhkan terhadap

yang melakukannya.

23

Soerjono Soekanto, Penghantar Penelitian Hukum, Jakarta, Universitas Indonesia,

1986, hlm. 132 24

Suharso, Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang, Widya Karya,

2012,hlm. 15

Page 25: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

15

F. Tinjauan Pustaka

Demi mendukung penyusunan yang lebih komprehensif, penyusun

melakukan penelaahan awal terhadap karya-karya terdahulu yang relevan

dengan topik yang akan diteliti. Masalah tindak pidana penggelapan

sebenarnya sudah banayak yang menyoroti dan mengkaji, terutama kajian

yang disajikan dalam bentuk buku.

Selain itu penyusun juga menemukan beberapa dalam bentuk judul

skripsi tentang tindak pidana penggelapan. Di antaranya Zilfa Sehan

Bachmid.25

Dengan judul skripsi “Tinjauan Kriminologis Terhadap

Kejahatan Penggelapan Yang Dilakukan Oleh Wanita Di Kota Makasar”.

Pada penelitian ini hanya membahas tentang faktor-faktor yang

menyebabkan terjadinya penggelapan oleh wanita adalah faktor ekonomi

dan kebutuhan yang konsumtif. Tingkat ekonomi yang rendah kemudian

memaksa wanita untuk melakukan tindak pidana penggelapan guna

memenuhi kebutuhan hidup, agar bisa mengimbangi taraf hidup. Upaya

penanggulangan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam mencegah

dan menanggulangi terjadinya kembali penggelapan adalah dengan banyak

memberi penyuluhan dan menumbuhkan kesadaran tiap pelaku tindak

pidana untuk tiidak lagi melakukan penggelapan dengan alasan apapun

karena ganjaran ataupun sanksi yang akan diterima oleh pelaku sangat

berat.

25

Zilfa sehan bachmin, Tahun 2013 Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin

Makasar, https://respository.unhas.ac.id/handle/123456789/789?show=full pukul 19.35

Page 26: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

16

Dalam skripsi itu membahas tentang tindak pidana penggelapan

yang di lakukan oleh wanita karena faktor ekonomi dengan cara motif

penipuan, pemalsuan surat, dan penggelapan dalam jabatan. Sedangkan

skripsi saya membahas tentang penggelapan yang dilakukan karena faktor

depresi perginya istri dengan lelaki pilihannya.

Indriawan.26

Dengan judul skripsi “kajian terhadap tindak pidana

penggelapan kendaraan bermotor roda dua (Studi kasus di pengadilan

negeri Sukoharjo)”. Pada penelitian ini hanya membahas tentang dasar

pertimbangan yang di gunakan Hakim di dalam pemeriksaan perkara

tindak pidana penggelapankendaraan bermotor meliputi : Surat Dakwaan

Jaksa Penuntut Umum, tanggapan terdakwa atas Dakwaan Jaksa Penuntut

Umum, keterangan para saksi, barang bukti perkara yang dihadirkan di

dalam persidangan, kesinambungan, kesesuaian dan hubungan antara

fakta-fakta hukum dan keterangan antar saksi, hal-hal yang memberatkan

dan meringankan dari si terdakwa, dan keterangan terdakwa tentang

kebenaran tindak pidana yang dilakukan. Penanganan kasus tindak pidana

penggelapan secara umum tidak mengalami hambatan yang berarti

mengingat bahwa penanganan kasus berjalan dengan baik dan mampu

menghasilkan suatu keputusan yang sesuai dengan asas keadilan bagi

pihak-pihak yang bersengketa. Dalam skripsi ini ada hambatan dalam

pemeriksaan perkara tindak pidana penggelapan sepeda motor, yakni sulit

menghadirkan saksi yang mengetahui kejadian pelaku atau terdakwa

26

Indriawan, Tahun 2008 Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta https://eprints.uns.ac.id/5086/1/02807200901081.pdf pukul 20.21

Page 27: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

17

dalam mendapatkan barangnya dan pembuktian barang ditangan pelaku

atau terdakwa bukan karena kejahatan. Sedangkan didalam skripsi saya

tidak ada hambatan untuk mendatangkan saksi-saksi di persidangan, dan

dalam persidangan penanganan kasus berjalan dengan baik dan sesuai

dengan asas keadilan bagi pihak-pihak yang bersengketa.

Muhammad Zein Nur.27

Dengan judul “skripsi tinjauan yuridis

tindak pidana penggelapan yang dilakukan oleh tenaga kerja honorer (studi

kasus Putusan No.83/Pid.B/2012/PN.Wtp)”. Pada penelitian ini hanya

membahas tentang penerapan hukum materil dalam Putusan No.

83/Pid.B/2012/PN.Mks. Pertimbangan hakim sebelum menjatuhkan

putusan dalam putusan No.83/Pid.B/2012/PN.Mks. Tapi menurut penulis

sudah sesuai dengan aturan hukum yang berlaku seperti yang didapatkan

oleh penulis sebelumnya, yaitu berdasarkan pada sekurang-kurangnya dua

alat bukti yang sah. Dimana dalam kasus yang diteliti penulis. Alat bukti

yang digunakan hakim adalah keterangan saksi dan keterangan terdakwa.

Lalu kemudian mempertimbangkan tentang pertanggungjawaban pidana,

dalam hal ini Majlis Hakim berdasarkan fakta-fakta yang timbul di

persidangan menilai bahwa terdakwa dapat dipertanggungjawabkan atas

perbuatan yang dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada saat

melakukan perbuatannya terdakwa sadar akan akibat yang ditimbulkan,

27

Zein Nur, angkatan 2013 Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin

Makassar https://www.google.co.id/search?q=tindak+pidana+penggelapan+pdf&client=ucweb-

b&chanel=sb di akses tanggal 25 mei 2018 pukul 10.15.

Page 28: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

18

pelaku dalam melakukan perbuatannya. Ada unsur melawan hukum, serta

tidak adanya alasan penghapusan pidana.

Sedangkan didalam skripsi saya tidak jauh beda dengan apa yang

sudah di bahas dengan skripsi diatas, yaitu menggunakan sekurang-

kurangnya dua alat bukti yang sah. Dimana dalam kasus yang saya teliti

menggunakan alat bukti yang digunakan hakim adalah keterangan saksi

dan keterangan terdakwa.

Jadi, dari beberapa penelitian penulis memang menemukan hasil

penelitian yang mengkaji tentang pengelapan motor, akan tetapi

pembahasannya dilakukan dengan sengaja, berbeda dengan penelitian

yang akan penulis teliti yakni Analisis Putusan Tentang Tindak Pidana

Penggelapan, Nomor. 766/Pid.B/PN.Jmb, menurut KUHP dan Hukum

Islam.

Page 29: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

19

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,

merumuskan dan menganalisi sampai menyusun laporannya. Jadi metode

penelitian merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-

peraturan yang terdapat dalam penelitian.28

Menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data dan informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik, minat, dan

penting bagi peneliti. Penelitian ini berbentuk penelitian yuridis normatif

yaitu penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan analisa. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar

fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Adapun pendekatan yang

digunakan dalam pengumpulan data ini menggunakan pendekatan yuridis

normatif dan yuridis empiris dilakukan dengan penelitian lapangan yang

ditujukkan pada penerapan hukum acara pidana dalam perkara pidana.

1. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan

berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori,

konsep-konsep, asas-asas serta peraturan perundang-undang yang

berhubungan dengan penelitian ini. Pendekatan ini dikenal pula

dengan pendekatan kepustakaan, yakni dengan mempelajari buku-

buku, peraturan perundang-undang dan dokumen lain yang

berhubungan dengan penelitian ini.

28

Ishaq, Metode Penelitian Hukum Dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Desertasi (Edisi

Revisi), cet ke4. (Kerinci: STAIN Kerinci Press, 2015), Hlm. 151.

Page 30: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

20

B. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

a. Data primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari cerita para

pelaku peristiwa sendiri, dan saksi mata yang mengalami atau

yang mengetahui peristiwa tersebut.29

Dan data primer merupakan data yang diperoleh atau

dikumpulkan langsung dari lapangan oleh yang melakukan

penelitian atau yang bersangkutan memerlukannya. Data

primer ini disebut juga sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpulan data.30

Untuk lebih

jelasnya penulis akan mengemukakan sebagai berikut :

1. Bahan hukum primer

a. Undang-undang Tindak Pidana penggelapan.

b. Kitab Undang-undang Hukum Pidana.

Sedangkan sumber hukum Islam adalah Al-Qur’an dan

Hadist.

Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari penelitian

lapangan yaitu penelitian yang dilakukan di pengadilan Negeri

Jambi, yang mana data primer yang diambil oleh hakim yang

menangani kasus penggelapan di Pengadilan Negeri Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui

pengumpulan atau pengelolaan data yang bersifat studi

29

Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan dan Prakteknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara.

2012), Hlm. 205. 30

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D,

cet. Ke-12. (Bandung: Alfabeta, 2011). Hlm. 308.

Page 31: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

21

dokumentasi (analisis dokumen) atau data yang berbentuk sudah

jadi.31

Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam

penelitian ini berupa literature-literatur yang mendukung

penelitian ini baik berupa buku, Koran, jurnal maupun tulisan-

tulisan lain yang dianggap penting seperti Putusan Pengadilan

Perkara Pidana Nomor. 766/Pid.B/2016/PN.Jmb.

2. Sumber Data

Sumber data adalah tempat di perolehnya data.32

Berdasarkan

sumbernya, data dibedakan menjadi dua (2), yaitundata primer dan

data sekunder.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka memperoleh data yang relevan dengan pembahasan

tulisan ini, maka penulis melakukan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

(1) Observasi, (2) Wawancara, dan (3) Dokumentasi. 33

1) Observasi

Observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan

“kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan

seluruh indera.” Observasi dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan panduan observasi yang disiapkan untuk memudahkan

31

Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif, Kualitatif, (Jakarta: GP

Press, 2008), Hlm. 253. 32

Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta Desertasi (Edisi

Revisi), cet. Ke-4, (Kerinci: STAIN Kerinci Press, 2015), Hlm. 157. 33

Suharsim Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm.156.

Page 32: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

22

dan membantu peneliti dalam memperoleh data. Panduan tersebut

dikembangkan dan diperbaharui selama penulis berada di lokasi

penelitian. Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode observasi partisipan, yaitu suatu proses pengamatan

yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam

kehidupan orang-orang yang akan diobservsi. yang mana peneliti

melibatkan diri seara langsung dalam lingkungan penelitian, dengan

demikian diharapkan bahwa data yang diperoleh oleh peneliti dari

narasumber maupun informan yang berkaitan dengan penelitian yang

peneliti teliti yaitu tentang keadaan kantor Pengadilan Negeri Jambi.

2) Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilaksanakan oleh

pewancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.34

Wawancara dilakukan dalam penelitian ini, yaitu wawancara bebas /

non terstruktur yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak

ditentukan lebih dahulu dan pembicaraannya tergantung kepada

suasana wawancara. Wawancara bebas seringkali juga disebut

wawancara tidak berstruktur karena tidak terikat pada daftar

pertanyaan tertentu. Wawancara ini penulis gunakan untuk

memperoleh data-data yang berhubungan dengan analisis penggelapan

di Pengadilan Negeri Jambi.

34

Ibid., hlm155.

Page 33: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

23

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mencari data mengurai hal-hal atau

variabel-variabel yang merupakan catatan manuskrip, buku, surat

kabar, majalah, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.35

Data

yang dikumpulkan mengenai teknik tersebut berupa kata-kata,

tindakan dan dokumen tertulis lainnya, dicatat menggunakan catatan-

catatan. Dokumentasi penulis gunakan untuk memperoleh semua data-

data yang berhubungan dengan tinjauan umum tentang pencurian

dalam KUHP, juga mengenai kondisi Pengadilan Negeri Jambi secara

luas.

D. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data kualitatif, Bogdan dan Biklen mengemukakan

bahwa analisis data adalah proses pencarian dan pengaturan secara

sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang

dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang

dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang ditemukan.36

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis data mengalir (jalinan) adalah dimana dalam model analisis

mengalir tiga komponen analisis yaitu reduksi data, display data dan

verifikasi/penarikan kesimpulan dilakukan saling menjalin dalam proses

pengumpulan data, yang pada prinsipnya dilakukan sepanjang kegiatan

penelitian (during data collection), dan kegiatan yang paling inti

35

Ibid., hlm.231. 36

Michael A. Huberman dan Matthew B. Miles. Analisis Data Kualitatif. (Jakarta:

UI.1992), hlm.16-19

Page 34: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

24

mencangkup menyederhanakan data (data reduction), penyajian data (data

display) serta menarik kesimpulan (making conclusion). Hal ini dijabarkan

sebagai berikut :37

1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemutusan,

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data-

data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di apangan.

Tumpukan data yang didapat di lapangan akan direduksi dengan cara

merangkum, meresume, kemudian mengklasifikasikan sesuai dengan

kebutuhan penelitian. Masalah kasus penggelapan motor Nomor.

766/Pid.B/2016/Pn Jmb yang diambil melalui wawancara dan

dokumentasi kemudian dianalisis dengan menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data tersebut sehingga bisa disajikan.

2. Display Data

Penyajian data sebagai sekumpulan data/informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambian

tindakan. Sajian data merupakan upaya peneliti untuk mendapatkan

gambaran dari data yang telah diperoleh serta hubungannya dengan

fokus penelitian yang dilaksanakan, untuk itu saian data dapat dibuat

dalam bentuk matriks, grafik, tabel dan lain sebagainya. Penyajian data

mengenai data dari Pengadilan Negeri Jambi mengenai tindak pidana

37

Michael A. Huberman dan Matthew B. Miles, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta:

UI,1992), hlm.16-19.

Page 35: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

25

penggelapan yang telah yang telah direduksi melalui bab-bab yang

sudah tersedia.

3. Verifikasi/Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan sebagian dan suatu kegiatan dari konfigurasi

yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian

dalam pikiran menganalisis dengan menulis suatu tinjauan ulang pada

catatan. Menarik kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari proses

analisis data, yaitu dengan cara merumuskan kesimpulan penelitian,

baik kesimpulan sementara maupun kesimpulan akhir. Kesimpulan

sementara dapat dibuat terhadap setiap data yng ditemukan pada saat

penelitian sedang berlangsung, dan kesimpulan akhir dapat dibuat

setelah seluruh data doanalisis. Hasil penyajian data bisa diambil

kesimpulan tentang temuan lapangan dan menyesuaikan dengan teori

yang telah disusun sebelum penelitian dilakukan.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab yang masing-masing

berisikan sebagai berikut :

Pada bagian pendahuluan, penulis menggambarkan tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

batasan masalah, kerangka konseotual, kerangka teori, tinjauan pustaka.

Pada bab 2 berisikan tentang pendekatan penelitian, jenis dan

sumber data, teknik pengumpulan data, teknis analisis data, sistematika

penulisan.

Page 36: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

26

Bab 3 berisikan tinjauan mengenai penggelapan, jenis-jenis

penggelapan, unsur-unsur penggelapan, serta gambaran umum lokasi

penelitian yang mana pada penelitian ini dilakukan pada Pengadilan

Negeri Jambi.

Pada bab 4 ini berisi tentang hasil penelitian dilapangan mengenai

penanganan perkara-perkara tindak pidana penggelapan di Pengadilan

Negeri Jambi, dasar pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara no.

766/Pid.B/2016/PN.Jmb, tinjauan hukum Islam terhadap putusan hakim

tentang penggelapan.

Pada bab 5 berisikan kesimpulan dan saran-saran yang

disampaikan pihak-pihak terkait setelah mengetahui masalah yang

berkaitan dengan kasus tindak pidana penggelapan motor nomor :

766/Pid.B/2016/PN Jmb di Pengadilan Negeri Jambi.

F. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama enam bulan. Penelitian dilakukan

dengan pembuatan proposal, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan hasil

seminar proposal skripsi. Setelah pengesahan judul dan izin riset, maka

penulis mengadakan pengumpulan data, verifikasi dan analisis data dalam

waktu yang berurutan. Hasilnya penulis melakukan konsultasi dengan

pembimbing sebelum diajukan kepada kesidang munaqosah. Adapun

jadwal penelitian sebagai berikut :

Page 37: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

27

Tabel 1 : Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun 2017/2018

September

Februari Maret April Agustus September

1 Pengajuan Judul

x

2 Pembuatan

Proposal x

3 Perbaikan dan

Seminar x x

4 Surat Izin Riset X

5 Pengumpulan

Data x

6 Verifikasi dan

Analisis Data x

7 Konsultasi

Pembimbing x

8 Bimbingan x

9 Agenda dan

ujian skripsi x x

10 Perbaikan dan

Penjilidan x

Page 38: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

28

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG PENGGELAPAN

DAN LOKASI PENELITIAN

A. Definisi dan Jenis-Jenis Penggelapan

1. Definisi Tindak Pidana Penggelapan

Mengenai tindak pidana penggelapan diatur dalam bab XXIV

Pasal 372 KUHP sampai pasal 377 KUHP dalam bentuk pokoknya

disebutkan sebagai berikut :

“barang siapa dengan sengaja dan dengan melawan hukum

memiliki barang yang sama sekali atau sebagian kepunyaan

orang lain dan berada dalam kekuasaannya bukan karena

kejahatan, dipidana karena penggelapan, dengan pidana

selama-lamanya empat tahun atau denda sebesar-besarnya

Sembilan ratus rupiah”

Limintang memiliki pendapat tentang arti penggelapan yang

pada dasarnya sama dengan uraian Pasal 372 KUHP. Menurut

Limintang, tidak pidana penggelapan penyalahgunaan kepercayaan

oleh seorang yang mana kepercayaan tersebut diperolehnya tanpa

adanya unsur melawan hukum.38

2. Jenis-Jenis Penggelapan

Jenis-jenis tindak pidana penggelapan berdasarkan Pasal

372, 373, 374, 375 KUHP.

a. Pasal 372

Penggelapan biasa adalah penggelapan yang diatur dalam

Pasal 372 KUHP: “Barang siapa dengan sengaja dan melawan

38

Limintang. Hukum Pidana Indonesia, Penerbit: Sinar Baru, Bandung, 1981, hlm.229-

230.

Page 39: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

29

hukum mengaku sebagai pemilik sendiri (zich toeegenen)

barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah

kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya

bukan karena kejahatan, diancam karena penggelapan dengan

pidana penjara paling lama empat tahun.

Unsur-unsurnya

a. Dengan sengaja memiliki.

b. Memiliki suatu barang.

c. Barang yang dimiliki seluruhnya atau sebagian trmasuk

orang lain.

d. Mengakui memiliki secara melawan hukum.

e. Barang yang ada dalam kekuasaan bukan karena

kejahatan.

Hukuman : hukuman penjara selama-lamanya 4 tahun.

b. Pasal 373

Penggelapan Ringan adalah penggelapan yang apabila yang

digelapkan bukan ternak dan harganya tidak lebih dari Rp.25.

Diatur dalam Pasal 373 KUHP.

Unsur-unsurnya

a. Dengan sengaja memiliki.

b. Memiliki suatu bukan ternak.

c. Barang yang dimiliki seluruhnya atau sebagian termasuk

milik orang lain.

d. Mengakui memiliki secara melawan hukum.

e. Barang yang ada dalam kekuasaan bukan karena

kejahatan.

f. Harganya tidak lebih dari Rp.25.-

Hukuman : hukuman penjara selama-lamanya 3 bulan.

c. Pasal 374

Penggelapan dengan Pemberatan yakni penggelapan yang

dilakukan oleh orang yang memegang barang itu berhubungan

dengan pekerjaannya atau jabatannya atau karena ia mendapat

upah (Pasal 374 KUHP).

Unsur-unsurnya

a. Dengan sengaja memiliki.

b. Memiliki suatu barang.

c. Barang yang dimiliki seluruhnya atau sebagian termasuk

milik orang lain.

d. Mengakui memiliki secara melawan hukum.

e. Barang yang ada dalam kekuasaan bukan karena

kejahatan.

f. Berhubungan dengan pekerjaan atau jabatan.

Hukuman : hukuman penjara selama-lamanya 5 tahun.

Page 40: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

30

d. Pasal 375

Penggelapan dalam Lingkungan Keluarga yakni penggelapan

yang dilakukan oleh orang yang karena terpaksa diberi barang

untuk disimpan, atau pelaksana suratwasiat, pengurus lembaga

sosial atau yayasan, terhadap barang sesuatu yang dikuasainya

(Pasal 375 KUHP).39

Unsur-unsurnya

a. Dengan sengaja memiliki.

b. Memiliki suatu barang.

c. Barang yang dimiliki seluruhnya atau sebagian termasuk

milik orang lain.

d. Barang yang ada dalam kekuasaan bukan karena jabatan.

e. Terpaksa disuruh menyimpan barang.

f. Dilakukan oleh wali, atau pengurus atau pelaksana surat

wasiat, atau pengurus lembaga sosial atau yayasan.

Hukuman : hukuman penjara selama-lamanya 6 tahun.

B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdiri Pengadilan Negeri Kelas 1A Jambi

Pengadilan Negeri Jambi berdiri pada masa peralihan

penduduk jepang Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan

terbentuknya Proponsi Jambi berdasarkan undang-undang Nomor

61 Tahun 1958, yang pada waktu itu bernama Pengadilan Negeri

Djambi, kemudian berubah kembali menjadi Pengadilan Negeri

Telanaipura pada Tahun 1972 dan berubah kembali menjadi

Pengadilan Negeri Jambi.

Lokasi gedung kantor pengadilan negeri jambi yang

pertama di jalan Rd. Mattaher (Kantor Pendapata Daerah, Kantor

Catatan Sipil Kodya Jambi, Kantor Markas Pertahanan Sipil Kodya

Jambi) yang semula berasal dari kantor pengadilan adat jambi.

39

Moeljatno, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011),

Cet. 29, hal.132.

Page 41: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

31

Kemudian pindah ke gedung kantor pengadilan negeri jambi yang

baru di jalan jendral ahmad yani no. 16 telanaipura jambi, yang

oprsional penggunaan gedungnya diresmikan oleh Mentri

Kehakiman yang diwakili oleh Direktur Jendral Badan-badan

Peradilan, Bapak Hadi Purnomo, SH. Pada tanggal 22 April

1972.40

2. Struktur dan Tugas Pokok Pengadilan Negeri Jambi

a. Struktur organisasi dan tugas masing-masing

Adapun struktur dan tugas pokok pengadilan negeri jambi

sebagai berikut :

Tugas masing-masing jabatan diantaranya :

1) Tugas ketua pengadilan

a) Menyelenggarakan administrasi keuangan perkara dan

mengawasi keuangan rutin dan pembangunan.

b) Melakukan pengawasan secara rutin terhadap

pelaksanaan tugas dan memberi petunjuk serta

bimbingan yang diperlukan baik bagi para hamkim

maupun seluruh karyawan.

c) Sebagai kawal depan Mahkamah Agung, yaitu dalam

melakukan pengawasan atas :

1) Penyelenggaraan peradilan dan pelaksanaan tugas,

para hakim dan pejabat kepaniteraan, sekretaris dan

jurusita didaerah hukumnya.

2) Masalah-masalah yang timbul.

3) Masalah tingkah laku dan perbuatan hakim pejabat

kepaniteraan sekretaris, dan juru sita didaerah

hukumnya.

4) Masalah eksekusi yang berada diwilayah hukumnya

untuk diselesaikan dan dilaporkan kepada

Mahkamah Agung.

d) Memberikan izin berdasarkan ketentuan undang-undang

untuk membawa keluar dari ruang kepaniteraan : daftar,

catatan, risalah, berita acara serta berkas acara.

40

Dokumentasi Arsip Pengadilan Negeri Kelas 1A Jambi

Page 42: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

32

e) Menetapkan panjar biaya perkara (dalam hal penggugat

atau tertugat tidak mampu, ketua dapat mengizinkan

untuk beracara secara prodeo atau tanpa membayar

biaya perkara.

2) Tugas wakil ketua pengadilan

a) Membantu ketua dalam membuat program kerja jangka

pendek dan jangka panjang pelaksanaannya serta

pengorganisasiannya.

b) Mewakili ketua ketika berhalangan.

c) Melaksanakan delegasi wewenang dari ketua.

d) Melakukan pengawasan intern untuk mngamati apakah

pelaksanaan tugas telah dikerjakan sesuai dengan

rencana kerja dan ketentuan yang berlaku serta

melaporkan hasil pengawasan tersebut kepada ketua.

3) Tugas hakim

a) Hakim pengadilan adalah pejabat yang melaksanakan

tugas kekuasaan kehakiman. Tugas utama hakim

menerima, memeriksa, mengadili serta menyelesaikan

semua perkara yang diajukan.

b) Dalam hukum perdata hakim harus membantu para

pencari keadilan dan berusaha keras untuk mengatasi

hambatan-hambatan da rintangan agar terciptanya

peradilan sederhana, cepat dan ringan.

4) Tugas panitera

a) Kedudukan panitera merupakan unsur pembantu

pimpinan.

b) Panitera dibantu dengan wakil panitera dan panitera

muda harus menyelenggarakan administrasi secara

cermat mengenai jalannya perkara perdata dan pidana

maupun situasi keuangan.

c) Bertanggungjawab atas pengurusan berkas perkara,

putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara,

uang titipan pihak ketiga, surat-surat bukti dan surat-

surat lainnya yang disimpan dikepaniteraan.

d) Membuat salinan putusan.

e) Menerima dan mengirimkan berkas perkara.

f) Melaksanakan eksekusi perkara perdata yang diperintah

oleh ketua pengadilan dalam jangka waktu yang

ditentukan.

5) Tugas wakil panitera

a) Membantu pimpinan pengadilan dalam membuat

program jangka pendek dan jangka panjang

pelaksanaannya dan pengorganisasian.

b) Membantu panitera didalam membina dan mengawasi

pelaksanaan tugas-tugas administrasi perkara dan

laporan periodic.

Page 43: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

33

c) Melaksanakan tugas panitera apabila panitera

berhalangan.

d) Melaksanakan tugas yang didelegasikan panitera

kepadanya.

6) Tugas panitera muda

a) Membantu pimpinan pengadilan dalam membuat

program kerja jangka panjang dan jangka pendek serta

pengorganisasiannya.

b) Membantu panitera dalam menyelenggarakan

administrasi perkara dan pengolahan / penyusunan

laporan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

7) Tugas panitera pengganti membantu hakim dalam

persidangan perkara perdata dan pidana serta melaporkan

kegiatan persidangan tersebut kepada panitera muda.

8) Tugas panitera pengadilan bertugas menyelenggarakan

administrasi umum pengadilan.

9) Tugas wakil sekretaris membantu tugas pokok sekretaris.

10) Kepala sub bagian umum.

a) Memberikan pelayanan guna terciptanya proses

peradian.

b) Menangani surat keluar dan surat masuk yang hukum

bersifat perkara.

11) Tugas kepala sub-bagian keuangan menangani masalah

keuangan baik keuangan penerimaan Negara hukum pajak,

pengeluaran, anggaran, dan hal-hal lain yang menyangkut

pengeluaran pengadilan diluar perkara pengadilan.

12) Tugas kepala sub-bagian kepegawaian.

Kedudukan kepala bagian kepegawaian adalah

unsur pembantu sekretaris yang :

a) Menangani keluar masuknya pegawai.

b) Menangani pensiunan pegawai.

c) Menangani kenaikan pangkat pegawai.

d) Menangani gaji pegawai.

e) Menangani mutasi pegawai.

f) Menangani tanda kehormatan.

g) Menangani usulan atau promosi jabatan dan lain-lain.

13) Tugas jurusita

a) Jurusita bertugas untuk melaksanakan semua perintah

yang diberikan oleh hakim ketua majlis.

b) Jurusita bertugas menyampaikan pengumuman-

pengumuman, teguran-teguran, protes-protes dan

pemberitahuan putusan pengadilan

c) Jurusita melakukan penyitaan atas perintah ketua

pengadilan negeri.

Page 44: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

34

d) Jurusita membuat berita acara penyitaan yang

salinannya kemudian diberikan kepada pihak-pihak

terkait.41

b. Tugas pokok peradilan

Pengailan negeri kelas 1A Jambi adalah pengadilan tingkat

pertama merupakan lingkungan peradilan umum sebagai

pelaksana kekuasaan kehakiman terdepan atau kawal depan

(voori post) mahkamah agung, dalam menyelenggarakan

peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan, bertugas dan

berwenang menerima, memeriksa, memutuskan atau

menyelesaikan perkara yang masuk ditimgkat pertama.42

41

Dokumentasi Pengadilan Negeri/Tipikor/PHI Kelas 1A Jambi. 42

Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri Jambi, http//:tugas pokok dan fungsi. Html

diakses 09 maret 2018.

Page 45: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

35

3. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Kelas IA Jambi43

43

Dokumentasi Kaur Umum Pengadilan Negeri Kelas 1A Jambi.

KELOMPOK JABATAN FUNFSIONAL KEPANITERAAN

JURU SITA PENGGANTI

SUB BAG KEPEGAWAIAN & ORTALA SUB BAG UMUM & KEUANGAN

HAKIM ADHOC TIPIKOR

SRI WARNIWATI, SH.,MH

HAKIM KARIR

KASWAN, SH

SEKRETARIS

ZAILANI SYAHIB, SH

PANITERA

MOH. MUCHLIS, SH.MH

WAKIL KETUA

BADRUN ZAINI, SH.MH

KETUA

SUB BAG IT & PELAPORAN

SURYA DHARMA, SH., MH

ISMAIL, SH.,MH

HAKIM ADHOC PHI

EDI ISTANTO, SH.,MH

H. ADLY, SH.,MH

H. AMIR ASWANI, SH

PANITERA MUDA TIPIKOR PANITERA MUDA HUKUM

PANITERA MUDA PHI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KEPANITERAAN KESEKRETARIAT

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KEPANITERAAN PANITERA PENGGANTI

PANITERA MUDA PIDANA PANITERA MUDA PERDATA

FUNGSIONAL BENDAHARA FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

FERDINAND EFRATA, SH JANNER TUMANGGOR

H. MAKARODA HAFAT, SH.,M.HUM

LUCAS SAHABAT DUHA, SH.,MH

ARFAN YANI, SH

RACHMAWATY, SH

OKTAVIATRI KUSUMANINGSIH, SH.,M.HUM

ERIKA SARI EMSAH GINTING, SH.,MH

SILVI ARIANI, SH

SRITUTI WULANSARI, SH.M.,HUM

LEDIS MERIANA BAKARA, SH,MH

SINTA GABERIA PASARIBU, SH.MH

MORAILAM PURBA, SH

KAHFI A LUTFI,SH

STAF

HAMDAN

ATIKA, SH

MISLAN

SERIANA SILALAHI

YUNARDI, SH.,MH

STAF

RIMA HASLINDA, SE

RENO SAPTA MAIZA,Ssi.,SH

STAF

SOBIRIN

MUSTAQIM

NIZOM,SH

STAF

SITI SUMARYANTI, SH

RIDUAN

RAHMINA RINDANI, Sip.,MH

RISA FITRIYANI, SH

STAF

ZAINAL ABIDIN

DAHMIYATI, SH

EKA MERDEKA SARI, S.KOM

MARIA SITEPU, SE

P. SIMANJUNTAK, Bsc

LISA HARIYATI, S.KOM

SYAFRI Pit. AMELIA K NASUTION, SE

STAF

ANGGI STEFANIE, ST

TRIONO, Amd

ZULKHAIRY IBRAHIM

NASUTION

EMSOR INDI

STAF

APRISA, SH

SUHIRTA, SH

EFFENDI

SUDIHARTATI

HASBI

SYAMSURIZAL

ERMIYATI MARLIN SITUMORANG, SH

ELINORITA

RIANTO, SH

NURKUMALA DEWI, SH

HERPRAPTO PRIYOUTOMO,Amd

DEWI DARMI

ANANDA MUNES SUYADI, SH

DIAN WAHYUDI PASARIBU

ROBERT SIBARANI

EFREDI

TRI MULYANI

SRI WAHYUNINGSIH

BULYANI

BAHARUDIN, SH

-

-

FUNGSIONAL PUSTAKAWAN

-

-

-

-

FUNGSIONAL ARSIPARIS

-

-

Page 46: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

36

4. Daftar Nama Ketua dan Hakim Pengadilan Negeri Jambi

a. Daftar Nama Ketua Pengadilan Negeri Jambi

Adapun daftar nama Ketua Pengadilan Negeri Jambi adalah

sebagai berikut :

1) Abdullah Basri, S.H. (Tahun 1972 s.d. 1980).

2) H. P. Panggabean, S.H., M.S. (Tahun 1981 s.d. 1984).

3) Wagiman, S.H. (Tahun 1984 s.d. 1987).

4) H. Dirwoto, S.H. (Tahun 1987 s.d. 1990).

5) Soeharso, S.H. (Tahun 1990 s.d. 1993).

6) Amir Sjarifuddin Harahap, S.H. (1999 s.d. 1994).

7) Ramelan, S.H. (Tahun 1994 s.d. 1997).

8) M. Ali Syarifuddin, S.H. (11-03-1997 s.d. 12-09-1998).

9) Monang Sihir Sitohang, S.H. (12-09-1998 s.d. 07-10-

2000).

10) H. M. Suwis Dachlan, S.H., M.H. (07-10-2000 s.d. 15-

07-2003).

11) H. Chairil Anwar, S.H. (15-07-2003 s.d. 29-01-2007).

12) H. Irwan, S.H. (29-07-2003 s.d. 00-12-2007).

13) Achmad Subaidi, s.H., M.H. (26-02-2008 s.d. 28-04-

2010).

14) Makkasau, S.H., M.H. (28-04-2010 s.d. 31-08-2010).

15) Haryono, S.H., M.H. (01-09-2010 s.d. 28-08-2012).

16) Suprabowo, S.H., M.H. (29-08-2012 s.d. 29-01-2015).

17) Dr. H. Zulfahmi, S.H., M,Hum. (29-01-2015 s.d. 16-

06-2016).

18) Berita Saragih, S.H., LLM (16-06-2016 s.d. 02-08-

2017).

19) Badrun Zaini, S.H., M.H (02-08-2017 s.d. sekarang).

Pada uraian diatas adalah nama-nama ketua Pengadilan

Negeri Jambi Kelas IA Jambi.

b. Daftar Nama Hakim Pengadilan Negeri Jambi

Adapun daftar nama Hakim Pengadilan Negeri Jambi klas 1A

Jambi sebagai berikut :

a. Badrun Zaini, SH.MH

b. Fransiskus Arkadeus Ruwe, SH.HM

Page 47: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

37

c. Sri Warni Wati, SH.MH

d. H. Makaroda Hafat, SH.M.Hum

e. Lucas Sahabat Duha. SH.MH

f. Arfan Yani, SH

g. Yandri Roni, SH.MH

h. Oktafiarti Kusumaningsih, SH.M.Hum

i. Rachmawati, SH

j. Ledis Mariana Bakara, SH,MH

k. Erika Sari Emsah Ginting, SH.MH

l. Sri Tuti Wulansari,SH.M.Hum

m. Silvi Ariani, SH

n. Sinta Gaberia Pasaribu, SH.MH

o. Annisa Bridgestirana, SH.MH

p. Morniam Purba, SH

5. Visi dan Misi Pengadilan Negeri kelas 1A Jambi

Adapun Visi pengadilan Negeri Jambi kelas 1A Jambi

(Mahkamah Agung Republik Indonesia) adalah “Terwujudnya

Pemgadilan Negeri Jambi”44

MISI :

a. Menjaga kemandirian pengadilan negeri jambi

b. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan

kepada pencari keadilan.

c. Meningkatkan kualitas kepemimpinan.

d. Meningkatkan kredibilitas dan transparasi pengadilan

negeri jambi.

MOTTO :

Pelayanan prima jadi keutamaan kami.

6. Sarana dan Prasarana

Pengadilan negeri jambi terletak dijalan jendral Ahmad yani

no16 jambi gedung kantor pengadilan negeri jambi terdiri dari 2

lantai yang berdiri diatas lahan tanah 3000 m2 dan luas bangunan

44

Dokumen kaur umum yang di dapatkan dari PENGADILAN NEGERI/TIPIKOR/PHI

KLAS 1A jambi pada tanggal 06 Maret 2018

Page 48: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

38

gedung 1.400 m2

gedung 1 (lantai dasar) merupakan pintu masuk

kedalam gedung utama pengadilan negeri jambi dimana terdapat

ruang sidang :

a. Ruang penjaga keamanan (satpam).

b. Ruang pahmud hukum.

c. Ruang kasubag.

d. Umum.

e. Ruang tunggu jaksa.

f. Ruang tunggu penasehat hukum.

g. Ruang barang bukti.

h. Gudang.

i. Ruang dharma yuktikariai dan ruang tahanan.

Ruang lantai 2 gedung 1 terdapat :

a. Ruang tunggu.

b. Ruang ketua.

c. Ruang operator.

d. Ruang panitera atau sekretaris.

e. Ruang wakil panitera.

f. Ruang wakil sekretaris.

g. Ruang rapat atau pertemuan.

h. Kasubag keuangan dan ruang kasubag.

i. Kepegawaian.

Pada lantai 2 gedung 2 terdapat ruang hakim 1,2,3 dan 4

jumlah ruangan sidang 1 dilantai 2 dan 2 ruang sidang 2 dan 3

dilantai dasar. Fasilitas lainnya :

a. Toilet umum terletak dilantai dasar 2 buah dan 2 buah

dilantai 2.

b. Kantin terletak diarea belakang gedung.

c. Rumah juga terdapat dibelakang gedung.

d. Mushola terletak diarea samping belakang gedung.

e. Tempat parker kendaraan roda 4 dihalaman depan dan

parker kendaraan roda 2 di belakang gedung.45

45

Dokumentasi Arsip Pengdilan Negeri Jambi Tahun 2018.

Page 49: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

39

7. Tata Tertib Persidangan Pengadilan Negeri Jambi

Tata tertib yang harus dipatuhi oleh semua orang memasuki

ruang sidang pengadilan negeri jambi :

a. Ketua majlis hakim bertanggungjawab untuk menjaga

ketertiban dari semua pihak yang hadir diruang sidang.

Semua yang hadir diruang sidang harus mentaati semua

perintah yang dikeluarkan oleh ketua majis hakim.

b. Semua yang hadir diruang sidang harus selalu

menunjukkan rasa hormat kepada institusi pengadilan.

Dan apabila ada pihak yang tidak menunjukan rasa

hormat institusi pengadilan, maka ketua majlis hakim

memerintahkan individu tersebut untuk keluar dari

ruang sidang bahkan dapat dituntut secara pidana.

c. Mengenakan pakaian yang sopan.

d. Berbicara dengan suara yang jelas ketika seorang

hakim atau penasehat hukum mengajukan pertanyaan,

sehingga para hakim yang lain dapat

mendengarkannya.

e. Memanggil seorang hakim dengan sebuta “yang mulia”

dan seorang penasehat hukum dengan sebutan

“penasehat hukum”.

f. Berbagai benda berikut ini tidak diperkenankan untuk

dibawa keruang sidang :

1) Senjata api dan sejenisnya.

2) Benda tajam atau tumpul.

3) Bahan peledak.

4) Peralatan atau berbagai benda yag dapat

membahayakan.

Petugas keamanan dapat melakukan penggeledahan setiap

orang yang di curigai memiliki salah satu atau lebih dari berbagai

benda tersebut diatas. Kedalam pengunjung sidang dapat

menitipkan pada satpam. Apabila pengunjung yang kedapatan

membawa berbagai benda tersebut diatas ke dalam ruang atau

kedalam gedung kantor dapat dikenakan tuntutan pidana.

Kepada pengunjung sidang dilarang

Page 50: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

40

a. Dilarang membuat kegaduhan, baik di dalam ruang

sidang maupun diluar sidang.

b. Dilarang makan dan minum diruang sidang.

c. Dilarang merokok baik didalam ruang sidang maupun

didalam gedung pengadilan.

d. Dilarang mengaktifkan telepon genggam (hp) didalam

ruang sidang selama sidang berlangsung.

e. Dilarang membawa anak-anak dibaawah umur 12

tahun. Kecuali majlis hakim menghendaki anak

tersebut menghadiri persidangan.

f. Bagi wartawan media masa atau cetak untuk

melakukan liputan atau rekaman baik kamera, tape

recorder, video recorder, dimohon untuk minta izin

terlebih dahulu kepada majlis hakim.

g. Dilarang menempelkan pengumuman atau brosur

dalam bentuk apapun dalam gedung peradilan.

Para pengunjung sidang yang bukan saksi atau terlihat

dalam persidangan perkara tersebut, diharapkan untuk memenuhi

ketentuan sebagai berikut :

a. Wajib menghormati institusi pengadilan dari tata tertib

yang elah disebut diatas.

b. Dilarang berbicara dngan pengunjung lain selama

sidang berlangsung.

c. Dilarang berbicara memberikan komentar, dukungan,

atau keberatan atas keterangan yang diberikan oleh

saksi selama persidangan.

d. Dilarang keluar masuk ruang persidangan selama

persidangan berlangsung.

e. Dilarang memberikan / menyerahkan suatu barang

kepada terdakwa Selma berada dalam ruang tahan

pengadilan, dan harus melalui izin petugas tahanan.46

46

Dokumentasi Arsip Pengadilan Negeri Jambi Tahun 2018.

Page 51: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

41

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Penanganan Perkara-Perkara Tindak Pidana Penggelapan di

Pengadilan Negeri Jambi

1. Tingkat penyidikan

Adapun proses penyidikan perkara tindak pidana penggelapan

motor berdasakan laporan Polsekta Jambi Timur tanggal 25 Mei 2016

s/d 14 Juni 2016. Kemudian ditindak lanjuti direktorat reserse criminal

khusus Polda Jambi sebagai berikut :

a. Laporan Polisi

Laporan Polisi adalah laporan tertulis yang dibuat oleh

petugas Polri tentang adanya pemberitahuan yang disampaikan

oleh seseorang karena hak atau kewajiban berdasarkan Undang-

undang bahwa akan, sedang atau telah terjadi peristiwa pidana.

Laporan Polisi tentang adanya tindak pidana dibuat sebagai

landasan dilakukannya pproses penyelidikan dan/atau penyidikan,

terdiri dari Laporan Polisi Model A, Laporan Polisi Model B,

Laporan Polisi Model C, dengan pengertian sebagai berikut :

1) Laporan Polisi Model A dibuat oleh anggota Polri yang

mengetahui adanya tindak pidana.

Laporan Polisi Model A harus ditandatangani oleh anggota

Polri yang membuat laporan.

Page 52: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

42

2) Laporan Polisi Model B dibuat oleh petugas di SPK

berdasarkan laporan atau pengaduan yang disampaikan oleh

seseorang.

Laporan Polisi Model B harus ditandatangani oleh petugas

penerima laporan di SPK dan oleh orang yang

menyampaikan laporan tindak pidana.

3) Laporan Polisi Model C dibuat oleh penyidik yang pada saat

melakukan penyidikan perkara telah menemukan tindak

pidana atau tersangka yang belum termasuk dalam laporan

Polisi yang sedang diproses.

Laporan Polisi Model C harus ditandatangani oleh penyidik

yang menemukan tindak pidana atau tersangka yang belum

termasuk dalam laporan Polisi yang sedang diproses dan

disahkan oleh Perwira Pengawas Penyidik.

Laporan Polisi Model A dan Model B dan Model C yang

telah ditandatangani oleh pembuat laporan Polisi selanjutnya

harus disahkan oleh Kepala SPK setempat agar dapat dijadikan

dasar untuk proses penyidikan perkaranya.

Ketentuan tentang laporan Polisi diatur dalam Perkap 12

tahun 2009 tanggal 30 Oktober 2009 tentang pengawasan dan

pengendalian perkara pidana di lingkungan kepolisian Negara

Republik Indonesia.

Page 53: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

43

Untuk kepentingan penyidikan Polsekta Jambi Timur

mengeluarkan Surat Perintah kepada Penyidik/Penyidik pembantu

yang memuat perintah melaksanakan penyidikan tindak pidana

dalam perkara dugaan tindak pidana penggelapan yang

mengakibatkan kerugian sebesar Rp. 9000.000,-(sembilan juta

rupiah).

Surat perintah sekurang-kurangnya memuat dasar

penguasaan, identitas petugas, jenis penugasan, lama waktu

penugasan, dan pejabat pemberi perintah.

Penyidik adalah pejabat POLRI yang diberi wewenang

khusus oleh Undang-undang untuk melakukan penyidikan,

sedangkan Penyidik Pembantu adalah pejabat POLRI yang karena

diberi wewenang tertentu dapat melakukan tugas penyidikan.

Kegiatan penyidikan dilaksanakan secara bertahap meliputi

: penyelidikan, pengiriman SPDP, upaya paksa, pemeriksaan,

gelar perkara, penyelesaian berkas perkara, penyerahan berkas

perkara ke penuntut umum, penyerahan tersangka dan barang

bukti dan penghentian Penyidikan.

b. Penyidikan

Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidikan

untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang di duga

sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya

dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-

Page 54: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

44

undang, sedangkan penyelidik adalah pejabat Kepolisian Negara

Republik Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-undang

untuk melakukan penyelidikan. Dengan kata lain penyidikan

dilakukan bukan atas praduga terhadap seseorang menurut

penyidik bahwa ia bersalah. Penyidik dilaksanakan bukan sekedar

didasarkan pada dugaan belaka, tetapi suatu asas dipergunakan

adalah bahwa penyidikan bertujuan untuk membuat suatu perkara

menjadi terang dengan menghimpun pembuktian-pembuktian

mengenai terjadinya suatu perkara pidana. Penyidikan dilakukan

bila telah cukup petunjuk-petunjuk bahwa seseorang atau para

tersangka telah melakukan peristiwa yang dapat dihukum.47

Ketentuan dalam kitab Undnag-Undang Hukum Acara

Pidana (KUHP) memberikan peranan utama kepada kepolisian

Negara Republik Indonesia (POLRI) dalam penyelidikan dan

penyidikan sehingga secara umum diberi kewenangan untuk

melakukan peyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak

pidana. Namun demikian, hal tersebut tetap memperhatikan dan

tidak mengurangi kewenangan yang dimiliki oleh penyidik

lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

menjadi dasar hukumnya masing-masing.

Asas legalitas sebagai aktualisasi paradigma supremasi

hukum dalam undang-undang ini secara tegas dinyatakan dalam

47

Abdussalam, H, R, Hukum Kepolisian Sebagai HukumPositif dalam Disiplin Hukum,

Restu Agung, Jakarta, 2009, hlm.86

Page 55: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

45

perincian kewenangan Kepolisian Negara Republik Indonesia,

yaitu melakukan penyelidikan terhadap semua tindak pidana

sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-

undang lainnya.

Tahap penyidikan merupan tahap pertama yang dilakukan

oleh penyidik dalam melakukan penyelidikan tindak pidana serta

tahap tersulit dalam proses penyidikan. Tahap penyidikan ini

harus dapat membuktikan tindak pidana yang terjadi serta

bagaimana dan sebab-sebab tindak pidana tersebut untuk dapat

menentukan bentuk laprang polisi yang akan dibuat. Adapun

administrasi penyidikan yang dilakukan oleh kepolian meliputi

surat perintah tugas, surat perintah penyelidikan dan laporan hasil

penyelidikan.

c. Aparat Penyidik

Dalam Pasal KUHAP, ditentukan instansi dan kepangkatan

seseorang pejabat penyidik yang melakukan tugas. Aparat

penyidik berdasarkan KUHAP secara garis besar pada saat ini

ditentukan :

1) Berdasarkan KUHAP Pasal 6 atat (1) KUHAP yang berbunyi

sebagai berikut :48

48

Hartono, Penyidikan dan Penegakan Hukum Pidana Melalui Pendekatan Hukum

Progresif, Sinar Grafika, Jakarta, 2012, hlm.36.

Page 56: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

46

a) Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia.

b) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi

wewenang khusus oleh undang-undang.

Pasal 1 angka 2 KUHAP menjelaskan bahwa penyidik

Polri bertugas dan berkewajiban untuk membuat terang

tentang dugaan tindak pidana yang terjadi pengertian

membuat terang tentang tindak pidana harus dipahami bahwa

Polri yang penyidik itu bukan harus menyatakan bahwa

dugaan tindak pidana itu harus tetap dinyatakan tindak

pidana, tetapi Polri yang menyidik itu bertugas berdasarkan

hasil penyidikan bahwa perkara itu adalah peristiwa pidana

berdasarkan bukti permulaan yang cukup, atau bukan

merupakan tindak pidana setelah mendapatkan bahan

keterangan yang cukup bahwa perkara itu bukan dalam ranah

(wilayah) pidana, tetapi dalam ranah perkara lain.

2) Berdasarkan peraturan perundang-undang.

Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 2 tentang

Undang-undang Kepolisian Negara Republik Indonesia yang

berbunyi sebagai berikut :

“Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan

Negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban

masyarakat, penegakan hukum, perlindungan,

pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat”.49

49

Ibid

Page 57: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

47

Kewenangan umum KepolisisnNegara Republik

Indonesia diatur dalam Pasal 15 Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2002, yang secara umummenyebutkan Kepolisian

berwenang :

a) Menerima laporan atau dugaan.

b) Membantu menyelesaikan perselisihan warga

masyarakat.

c) Mencegah dan menanggulangi timbulnya penyakit

masyarakat.

d) Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan

atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

e) Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup

kewenangan administrasi kepolisian.

f) Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari

tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan.

g) Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.

h) Mengambil sidik jari dan identitas lainnya dan memotret

seseorang.

i) Mencari keterangan dan barang bukti.

j) Menyelenggarakan pusat informasi

Berdasarkan KUHAP dan Undang-undang Nomor 2

Tahun 2002 tentang kepolisian maka untuk meringankan

beban penyidik telah diatur adanya penyidik pembantu yang

diatur dalam Pasal 10 KUHAP adalah pejabat Kepoisian

Negara Republik Indonesia yang diangkat oleh kepala

Kepolisian Negara Republik Indonesia berdasarkan syarat

kepangkatan yang diberi wewenang tertentu dalam

melaksanakan tugas penyidikan yang diatur dalam undang-

Page 58: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

48

undang.50

Syarat kepangkatan diangkat sebagai pejabat

penyidik pembantu yaitu :

a) Sekurang kurangnya berpangkat Sersan Dua Polisi.

b) Pegawai Negeri Sipil dalam lingkungan kepolisian

Negara dengan syarat sekurang-kurangnya berpangkat

Pengatur Muda.

c) Diangkat oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia

atau usul komandan atau pimpinan kesatuan masing-

masing.51

d) Berdasarkan peraturan perundang-undang

Dalam hal itu, tujuan utama penyidikan adalah untuk

mencari serta mengumpulkan suatu tindak pidana, maka

penyidik karena kewajibannya mempunyai wewenang

sebagaimana tercantum di dalam ketentuan Pasal 7 ayat (1)

KUHAP Jo. Pasal 16 ayat (1) Undang-Undang Nomor 2

Tahun 2002 tentang kepolisian Republik Indonesia, yang

menyebutkan bahwa wewenang penyidik yaitu :

a) Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang

tentang tindak pidana.

b) Melakukan tindakan pertama ditempat terjadinya

perkara.

c) Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan mmeriksa

tanda pengenal diri tersangaka.

d) Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan,

dan penyitaan surat.

e) Mengambil sidik jari dan memotret seseorang.

f) Memanggil ahli yang diperlukan dalam hubungannya

dengan pemeriksaan perkara.

g) Mengadakan pengertian penyidikan.

h) Melakukan tindakan lain menurut hukum yang

bertanggung jawab.52

50

Nico Ngani, Inyoman Budi Jaya, Mengenal Hukum Acara Pidana,Bagian Umum dan

Penyidikan, Liberty, Yogyakarta, hlm.19. 51

M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHAP, Penyidikan

dan Penuntutan.Cet VII, Sinar Grafika, Jakarta, hlm.111.

Page 59: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

49

Penyidikan yang dilakukan tersebut didahului dengan

pemberitahuan kepada penuntut umum bahwa penyidikan

terhadap suatu peristiwa pidana telah mulai dilakukan. Secara

formal pemberitahuan tersebut disampaikan melalui

mekanisme surat pemberitahuan dimulainya penyidik

(SPDP), hal ini diatur dalam Pasal 109 KUHAP. Berdasarkan

uraian diatas maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan

penyidikan oleh penyidik harus berdasar pada peraturan

perundang-undangan tanpa aturan yang mengaturnya dapat

dikatakan justru petugas sendiri yang tidak menegakkan

hukum bahkan melawan hukum. Penyidik tidak boleh

melakukan penyidikan, penahanan, ataupun penyitaan seperti

yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukun Acara

Pidana, yakni apabila ia tidak ingin disebut telah melakukan

tindakan-tindakan yang bersifat melawan hukum.

d. Tujuan Penyidikan

Tujuan penyidikan adalah untuk menunjuk siapa yang telah

melakukan kejahatan dan memberi pembuktian-pembuktian

mengenai kesalahan yang telah dilakukannya serta membuat suatu

perkara menjadi jelas, yaitu dengan mencari dan menemukan

kebenaran materil yang selengkap-lengkapnya tentang suatu

perbuatan atau tindak pidana yang telah terjadi. Tujuan

52

Mukhlis R, Pergeseran Kedudukan dan Tugas Penyidikan Polri dengan Perkembangan

Delik-Delik Diluar KUHP, Juenal Ilmu Hukum, Vol.3 No.1.

Page 60: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

50

penyidikan secara konkrit dapat diperinci sebagai tindakan

penyidik untuk mendapatkan keterangan tentang :

1) Tindak pidana apa yang dilakukan.

2) Kapan tindak pidana dikakukan.

3) Dengan apa tindak pidana dilakukan.

4) Bagaimana tindak dilakukan.

5) Mengapa tindak pidana dilakukan.

6) Siapa pembuatnya atau yang melakukan tindak pidana

tersebut.53

e. Proses Penyidikan

Dalam hal Penyidik telah mulai melakukan Penyidikan

Tindak Pidana memberitahukan pada Penuntut Umum (SPDP).

Acara penyidikan atau proses jalannya pemeriksaan penyidikan

diatur dalam Pasal 106 sampai 136 KUHAP, adalah sebagai

berikut :

1) Penyidik yang mngetahui, menerima laporan atau pengaduan

tentang terjadinya suatu peristiwa yang patut diduga

merupakan tindak pidana wajib segera melakukan tindakan

penyidikan yang diperlukan.

2) Setelah menerima tersangka yang tertangkap tangan,

penyelidik atau penyidik wajib segera melakukan

pemeriksaan dan tindakan lain dalam rangka penyidikan.

3) Penyelidik atu penyidik yang telah menerima laporan segera

datang ke tempat kejadian, dapat melarang setiap orang untuk

meninggalkan tempat itu selama pemeriksaan disitu belum

selesai.

4) Apabila penyidik telah mulai melakukan penyidikan suatu

peristiwa yang merupakan tindak pidana, maka

memberitahukan hal itu kepada penuntut umum.

5) Apabila penyidik menghentikan penyidikan karena tidak

terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan

merupakan peristiwa peristiwa pidana atau penyidikan

dihentiksn demi hukum, maka penyidik memberitahukan hal

itu kepada penuntut umum tersangka atau keluarga.

53

Ansori Sabuan, Hukum Acara Pidana, Angkasa Anggota IKAPI, Jakarta, 1990, hlm.77.

Page 61: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

51

6) Apabila penyidik telah selesai melakukan penyidikan, ia

wajib segera enyerahkan berkasnya kepada penuntut umum

dan penyidikan dianggap selesai apabila dalam waktu empat

belas hari penuntut umum tidak mengembalikan hasil

penyidikan atau sebelum batas waktu tersebut berakhir telah

ada pemberitahuan tentang hal itu dari penuntut umum

kepada penyidik.

7) Dalam melakukan penyidikan, penyidik berwenang

melakukan penangkapan penahanan, penggeledahan,

penyitaan dan pemeriksaan surat dengan syarat-syarat yang

ditentukan oleh undang-undang.

Penyidikan memerlukan beberapa upaya agar pengungkapan

perkara dapat diperoleh secara cepat dan tepat. Upaya-upaya

penyidikan tersebut mulai dari surat panggilan, penggeledahan,

hingga penangkapan dan penyitaan. Dalam hal ini penyidik telah

memulai melakukan penyidikan suatu peristiwa yang merupakan

tindak pidana, penyidik pemberitahuan kepada penuntut umum

sehari dikenal dengan SPDP atau Surat Pemberitahuan

Dimulainya Penyidikan. Hal ini sesuai dengan KUHAP Pasal 109

ayat (1) setelah bukti-buti dikumpulkan dan yang diduga

tersangka telah ditemukan maka penyidik menilai dengan cermat

apakah cukup bukti untuk melimpahkan kepada Penuntut Umum

atau ternyata bukan tindak pidana. Jika penyidik berpendapat

bahwa peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana maka

penyidikan dihentikan demi hukum. Pemberitahuan ini

dibritahukan kepada penuntut umum dan kepada tersangka atau

keluarga. Setelah selesai penyelidikan, berkas diserahkan pada

Page 62: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

52

penuntut umum (KUHAP Pasal 8 ayat (2)). Penyerahan ini

dilakukan dua tahap :54

1) Tahap pertama, penyidik hanya menyerahkan berkas perkara.

2) Dalam hal penyidik sudah dianggap selesai, penyidik

menyerahkan tanggungjawab atas tersangka dan barang bukti

kepada penuntut umum.

Apabila pada penyerahan tahap pertama, penuntut umum

berpendapat bahwa berkas kurang lengkap maka ia dapat

mengembalikan berkas perkara kepada penyidik untuk dilengkapi

disertai petunjuk dan yang kedua melengkapi sendiri.

2. Kronologi perkara

Pengadilan Negeri Jambi yang memeriksa dan mengadili perkara-

perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat

pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara

terdakwa:55

dengan Nama lengkap Said Faisal Alias Faisal Bin Abu

Bakar, Tempat lahir Sigli (Aceh Sigli), Umur/tanggal lahir 39 Tahun /

28 Oktober 1977, Jenis kelamin Laki-laki, Kebangsaan Indonesia,

Tempat tinggal Jalan Dewi Sartika RT.07 Kelurahan Beringin

Kecamatan Pasar Kota Jambi, Agama Islam, Pekerjaan Swasta,

Pendidikan S.1 Akuntasi.

Terdakwa telah ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan

Penahanan :

a. Penyidik, sejak tanggal 26 Mei 2016 s/d tanggal 14 Juni 2016;

b. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal

15 Juni 2016 s/d tanggal 24 Juli 2016;

54

Tri Andrisman, Buku Ajar Hukum Acara Pidana, Fakultas Hukum Unila, Bandar

Lampung, hlm.37. 55

Putusan Pengadilan Negeri Jambi Nomor : 766/Pid.B/2016/PN.Jmb hlm.1.

Page 63: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

53

c. Penuntut Umum, sejak tanggal 20 Juli 2016 s/d tanggal 8

Agustus 2016;

d. Majelis Hakim Pengadilan Negeri, sejak tanggal 3 Agustus

2016 s/d tanggal 1 September 2016;

e. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri

Jambi, sejak tanggal 2 September 2016 s/d tanggal 31 Oktober

2016;

Terdakwa dipersidangkan tidak berkehendak didampingi

Penasehat Hukum Pengadilan Negeri Jambi;

Setelah mendengar tuntutan pidana / requisitoir Penuntut Umum

yang pada pokoknya menuntut supaya Majelis Hakim Pengadilan

Negeri Jambi yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar

berkenan memutuskan sebagai berikut :56

a) Menyatakan terdakwa Said Faisal Alias Faisal Bin Abu Bakar

telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan

Tindak Pidana “Penggelapan” melanggar Pasal 372 KUHP

sebagaimana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum;

b) Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara

selama 2 (dua) Tahun dan 6 (enam) Bulan dikurang selama

terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah

terdakwa tetap ditahan.

c) Menetapkan barang bukti 1 (satu) buah BPKB (Bukti Pemilik

Kendaraan Bermotor) sepeda jenis Yamaha Mio warna merah

marun dengan No. Pol : BH 4874 NW, No Rangka :

56

Putusan Pengadilan Negeri Jambi Nomor : 766/Pid.B/2016/PN.Jmb hlm.2.

Page 64: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

54

MH314D205CK372059, No. Mesin : 14D-1371505 atas nama

Doni Firma.

d) Menetapkan supaya terdakwa dibebani membayar biaya

perkara sebesar Rp.2000,- (dua ribu rupiah).

Setelah mendengar Pembelaan / Pledooi secara lisan dari

terdakwa yang pada pokoknya berupa permohonan keringanan

hukuman dengan alasan terdakwa merasa bersalah, menyesal dan

berjanji tidak akan mengulanginya lagi perbuatannya;

Setelah mendengar Replik Penuntut Umum sebagai tanggapan

atas Pembelaan / Pledooi terdakwa yang disampaikan secara lisan

pada pokoknya menyatakan tetap pada Tuntutan Pidananya, dan

Terdakwa dalam Duplik lisannya yang pada pokoknya menyatakan

tetap pada pembelaannya;

Menimbang bahwa Terdakwa dihadapan ke muka persidangan

Pengadilan Negeri Jambi karena didakwa oleh Penuntut Umum

dengan dakwaan, sebagai berikut :

Bahwa terdakwa Said Faisal Alias Faisal Bin Abu Bakar pada

hari senin tanggal 01 Februari 2016 sekira pukul 12.30 WIB, atau

setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Februari Tahun 2016,

bertempat di Warnet Maconet Kelurahan Sulanjana Kecamatan Jambi

Timur Kota Jambi, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih

termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri Jambi, dengan

sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang

Page 65: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

55

seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada

dalam kekuasaannya hukum karena kejahatan, perbuatan tersebut

dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :57

a) Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas,

awalnya saksi korban Rudy Alnando Firma Alias Buyung Bin Toni

Firdaus datang ke Warnet Maconet dengan mengendarai 1 (satu)

unit sepeda motor Yamaha Mio warna merah marun dengan nomor

polisi BH 4874 NW dan memarkirkan sepeda motor miliknya

tersebut dihalaman parkir depan Warnet dan saat itu saksi korban

langsung masuk ke dalam Warnet. Saat bermain di dalam Warnet

tersebut, saksi korban duduk bersebelahan dengan terdakwa yang

juga sedang bermain Warnet dan kemudian saksi korban pun

berkenalan dengan terdakwa. Sekira pukul 12.30 WIB, tiba-tiba

terdakwa meminjam sepeda motor saksi korban dengan

mengatakan “de… bisa minta tolong dak, abang mau deposit ke

ATM BNI…. Minjam motor bentar yo” namun saat itu saksi

korban keberatan dengan berkata “dak biso bang, kami bentar lagi

nak balek” namun terdakwa tetap ingin meminjam sepeda motor

milik saksi korban dengan berkata “minta tolong nian dek” hingga

akhirnya saksi korban pun mengizinkandan menyerahkan kunci

kontak sepeda motor miliknya kepada terdakwa serta menunjukkan

posisi / letak sepeda motor di halaman parker Warnet, namun saksi

57

Putusan Pengadilan Negeri Jambi Nomor : 766/Pid.B/2016/PN.Jmb hlm.3.

Page 66: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

56

korban berpesan “tapi cepat yo bang” dan terdakwa pun menjawab

“iyo”. Selanjutnya terdakwa pun menuju kearah sepeda motor dan

langsung membawa pergi hingga beberapa jam di Warnet ternyata

terdakwa tidak kunung datang mengembalikan sepeda motor saksi

korban. Lalu saksi korban berupaya mencari terdakwa ke ATM

Bank BNI Abadi dan BNI lainnya yang ada di seputaran Pasar

Jambi namun tida berhasil menemukan terdakwa hingga akhirnya

saksi korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsekta Jambi

Timur.

b) Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban Rudy Alnando

Alias Buyung Bin Toni Firdaus mengalami kerugian berupa 1

(satu) unit sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul warna merah

marun dengan No. Pol BH 4874 NW, No Rangka :

MH314D205CK372059, No Mesin : 14D-1371506 yang apabila

ditaksir sebesar Rp.9000.000,- (sembilan juta rupiah).

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan di ancam pidana dalam

pasal 372 KUHP.

Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan

telah mengerti aka nisi serta maksudnya, selanjutnya atas dakwaan

menyatakan telah mengerti aka nisi serta maksudnya, selanjutnya

atas dakwaan tersebut terdakwa menyatakan tidak mengajukan

esepsi atau keberatan.

Page 67: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

57

3. Keterangan saksi

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut

Umum telah menghadirkan saksi-saksi di persidangan yang semuanya

telah didengar keterangannya di bawah sumpah, yaitu :58

a. Saksi Rudi Alnando Firma Alias Buyung Bin Toni Firdaus, di

persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1) Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di depan Penyidik,

keterangan saksi sebagaimana termuat dalam BAP Penyidik

adalah benar;

2) Bahwa saksi mengalami tindak pidana penggelapan yang terjadi

pada hari senin tanggal 01 Februari 2016 sekira pukul 12.30

WIB, bertempat di warnet Maconet Kelurahan Sulanjuna

Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi.

3) Bahwa penggelapan yang dilakukan terdakwa adalah dengan

meminjam barang milik saksi yaitu 1 (satu) unit sepeda motor

jenis Yamaha Mio Soul warna merah marun dengan No.Pol BH

4874 NW, No Rangka : MH314D205CK372059, No Mesin :

14D-1371506 namun hingga saat ini terdakwa tidak pernah

mengembalikan sepeda motor milik saksi tersebut.

4) Bahwa awalnya saksi datang sendiri ke Warnet Maconet dengan

mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio warna

merah marun dengan nomor polisi BH 4874 NW dan

58

Putusan Pengadilan Negeri Jambi Nomor : 766/Pid.B/2016/PN.Jmb hlm..

Page 68: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

58

memarkirkan sepeda motor saksi di halaman parkir depan

Warnet dan saat itu saksi langsung masuk ke dalam Warnet.

5) Bahwa pada saat bermain di dalam Warnet tersebut, tiba-tiba

terdakwa yang duduk bersebelahan dengan saksi meminjam

sepeda motor milik saksi dengan mengatakan “de… bisa minta

tolong dak, abang mau deposit ke ATM BNI…. Minjam motor

bentar yo” namun terdakwa tetap ingin meminjam sepeda motor

milik saksi dengan dengan berkata “mintak tolong nian dek”

hingga akhirnya saksi pun mengizinkan dan menyerahkan kunci

kontak sepeda motor miliknya kepada terdakwa serta

menunjukkan posisi / letak sepeda motor di halaman parkir

Warnet.

6) Bahwa pada saat itu saksi sempat berpesan kepada terdakwa

“tapi cepat yo bang” dan terdakwa pun menjawab “iyo”.

7) Bahwa beberapa jam di Warnet ternyata terdakwa tidak kunjung

datang mengembalikan sepeda motor saksi hingga saksi pun

berupaya mencari terdakwa ke ATM Bank BNI Abadi dan BNI

lainnya yang ada di seputaran Pasar Jambi namun tidak berhasil

menemukan terdakwa.

8) Bahwa terdakwa berhasil ditangkap pihak Kepolisian setelah 3

(tiga) bulan kejadian.

9) Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi mengalami kerugian

berupa 1 (satu) unit sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul warna

Page 69: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

59

merah marun dengan No.Pol BH 4874 NW, No Rangka :

MH314D205CK372059, No Mesin : 14D-1371506 yang apabila

ditaksir sebesar Rp.9.000.000,- (sembilan juta rupiah).

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa

membenarkan dan tidak keberatan;

b. Saksi Angga Pramana Bin M, Ayub, dibawah sumpah

dipersidangan menerangkan yang pada pokoknya sebegai berikut :

1) Bahwa saksi mengetahui tindak pidana penggelapan yang terjadi

pada hari senin tanggal 01 Februari 2016 sekira pukul 12.30

WIB, bertempat di Warnet Maconet Kelurahan Sulanjuna

Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi.

2) Bahwa pelaku tindak pidana tersebut adalah terdakwa

sedangkan yang menjadi korbannya adalah saksi Rudi Alnando

Firma.

3) Bahwa penggelapan yang dilakukan terdakwa adalah dengan

meminjam barang milik saksi korban yaitu 1 (satu) unit sepeda

motor jenis Yamaha Mio Soul warna merah marun dengan

No.Pol BH 4874 NW, No Rangka : MH314D205CK372059, No

mesin : 14D-1371506 namun hingga saat ini terdakwa tidak

pernah mengembalikan sepeda motor milik saksi korban

tersebut.

4) Bahwa awalnya saksi sudah berada di Warnet dan bermain

game, tiba-tiba saksi korban datang sendirian dengan

Page 70: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

60

mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio Soul

warna merah marun dengan Nomor Polisi BH 4874 NW dan

memarkirkan sepeda motornya dihalaman parkir depan Warnet

dan saat itu saksi korban langsung masuk ke dalam Warnet dan

bermain game bersama saksi.

5) Bahwa pada saat bermain di dalam Warnet tersebut, tiba-tiba

terdakwa yang duduk bersebelahan dengan saksi korban

meminjam sepeda motor milik saksi korban dengan alasan mau

ke ATM BNI sebentar karena mau deposit uang dan saksi

melihat saksi korban ada menyerahkan kunci motornya kepada

terdakwa.

6) Bahwa pada setelah beberapa lama menunggu ternyata

terdakwa tidak datang lagi ke Warnet dan tidak ada

mengembalikan sepeda motornya kepada terdakwa.

7) Bahwa saksi ikut membantu saksi korban mencari sepeda motor

miliknya tersebut yang dibawa terdakwa tetapi tidak

diketemukan.

8) Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami

kerugian berupa 1 (satu) unit motor jenis Yamaha Mio Soul

warna merah marun dengan No.Pol BH 4874 NW.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa

membenarkan dan tidak keberatan;

Page 71: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

61

4. Keterangan terdakwa

Menimbang, bahwa selanjutnya di persidangan telah pula di

dengar Keterangan Terdakwa, pada pokoknya sebagai berikut :59

a. Bahwa terdakwa melakukan penggelapan pada hari senin tanggal

01 Februari 2016 sekira pukul 12.30 WIB, bertempat di Warnet

MACONET Kelurahan Sulanjuna Kecamatan Jambi Timur Kota

Jambi.

b. Bahwa penggelapan yang dilakukan terdakwa adalah dengan

meminjam barang milik saksi korban Rudi Alnando yaitu 1 (satu)

unit sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul warna merah marun

dengan No.Pol BH 4874 NW, No Rangka :

MH314d205CK372059, No Mesin : 14D-1371506 namun hingga

saat ini terdakwa tidak pernah mengembalikan sepeda motor milik

saksi korban tersebut.

c. Bahwa sebelumnya terdakwa tidak mempunyai niat dan rencana

untuk membawa kabur sepeda motor milik saksi korban dan ketika

terdakwa meminjam sepeda motor milik saksi korban memang

tujan terdakwa untuk mengambil uang di ATM Bank BNI Pasar.

d. Bahwa pada saat di perjalanan, istri terdakwa menelpon dan

mengatakan akan pergi ke Palembang bersama pria pilihannya,

mendengar itu terdakwa pun membawa sepeda motor saksi korban

untuk menyusul istri terdakwa.

59

Putusan Pengadilan Negeri Jambi Nomor : 766/Pid.B/2016/PN.Jmb hlm.7.

Page 72: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

62

e. Bahwa sampai di jembatan sungai lilin terdakwa merasa putus asa

karena tidak bertemu dengan dengan istri terdakwa sehingga

terdakwa pun menceburkan diri ke sungai bersama sepeda motor

milik saksi korban.

f. Bahwa ketika terdakwa sadar, terdakwa tidak mengetahui dimana

keberadaan sepeda motor milik saksi korban tersebut.

g. Bahwa terdakwa tidak ada meminta ijin sakso korban untuk

membawa sepeda motor saksi korban ke daerah Palembang.

h. Bahwa terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya.

i. Bahwa terdakwa belum pernah di hukum.

Adapun jerat pidana sebagai sanksi atas pelanggaran yang

dilakukan terdakwa diatur dalam pasal 372 KUHP sebagai pidana penjara

4 (empat) tahun. Akan tetapi dalam pelaksanannya terjadi pengampunan

atas kesalahan penggelapan karena adanya unsur kelalaian dalam suatau

tindak pidana penggelapan dengan pemberian sanksi yang lebih ringan

dimana para pihak berwajib sepakat karena terdakwa telah lalai atau unsur

tidak sengaja dan juga baru pertama kali melakukan penggelapan tersebut.

Dalam kasus tersebut Hakim memutuskan untuk mengklarifikasi

tentang kronologi perkara, keterangan saksi, dan keterangan terdakwa agar

tidak terjadi perselisihan di antara terdakwa.

Dalam kasus diatas terdapat data kasus tindak pidana penggelapan

yang masuk di Pengadilan Negeri dalam tiga tahun terakhir.

Page 73: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

63

Dari hasil pengambilan data kasus yang dapat dikategorikan

sebagai tindak pidana penggelapan yang masuk di Pengadilan Negeri

Jambi dalam tiga tahun yang penulis ambil dari kurun waktu tahun 2014

sampai 2016 yakni tercatat sebanyak 85 kasus, sebagaimana ditentukan

setiap orang yang melakukan tindak pidana harus dikenakan sanksi pidana

tak terkecuali terhadap tindak pidana pengeksploitasian.

Berdasarkan penelusuran penulis di Pengadilan Negeri Jambi,

diperoleh data mengenai tindak pidana penggelapan yang telah

diselesaikan oleh Pengadilan Negeri Jambi dalam jumlah yang cukup

banyak, yaitu sebagaimana yang dapat dilihat melalui tabel di bawah ini :

Tabel 2 :

jumlah kasus Perkara Pidana Biasa Pengadilan Negeri Jambi60

No Tahun Jumlah Kasus

1 2014 24

2 2015 40

3 2016 21

Sumber Data : Pengadilan Negeri Jambi 2018

Dari data di atas dapat diketahui di mana jumlah perkara

penggelapan yang masuk di Pengadilan Negeri Jambi selama 3 (tiga) tahun

terakhir yakni tahun 2014 s/d 2016 sebanyak 85 kasus.

Berdasarkan tabel di atas dapat diklasifikasi bahwa hukuman yang

dijatuhkan pada umumnya berfariasi, ada yang dihukum penjara 2 tahun, 6

60

Dokumen Register Induk Perkara Pidana Biasa Pengadilan Negeri Jambi Tahun 2014-

2016.

Page 74: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

64

bulan, 7 bulan, 12 bulan, dan 1 tahun, hal ini mengingat perkara pidana

yang sampai di Pengadilan Negeri Jambi sudah merupakan perkara yang di

perkara yang dianggap serius, jadi jelaslah bahwa terhadap pelaku Tindak

Pidana Penggelapan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu dapat

diterapkan pidana dan salah satunya terlihat pada kasus Nomor :

766/Pid.B/2016/PN.Jmb.

B. Tindak Pidana Penggelapan terhadap Prespektif Hukum Islam

Penggelapan adalah seseorang yang tanpa disetujui oleh pemilik

harta, mengalihkan harta tersebut kepada dirinya ataupun kepada orang

lain.61

Dari definisi penggelapan diatas, dapat diketahui undur-undur

penggelapan yaitu :

1. Memiliki barang milik ornag lain.

2. Barang yang dimiliki berupa harta.

3. Barang tersebut harus sudah ada dalam penguasaannya dan tidak

karena kejahatan.

4. Adanya niat yang melawan hukum.

Dalam huku Islam, suatu perbuatan baru dianggap sebagai tindak

pidana (jarimah) apabila unsur-unsurnya telah terpenuhi. Unsur ini ada

yang umum da nada yang khusus. Abdul Qadir A sudah seperti yang di

61

Hasby Ass Shiddieqy, Koleksi Hadist-Hadist Hukum, Semarang; Pustaka Rezeki,

hlm.169.

Page 75: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

65

kutib Ahmad Wardi Muslich mengemukakan bahwa unsur-unsur umum

jarimah ada tiga macam yaitu :62

1. Unsur formal yaitu yaitu adanya nash atau ketentuan yang melarang

perbuatan dengan hukuman.

2. Unsur materil yaitu adanya tingkah laku yang membentuk jarimah,

baik berupa perbuatan nyata (positif) maupun sikap tidak berbuat

(negatif).

3. Unsur moril yaitu bahwa pelaku adalah orang mukallaf yakni orang

yang dapat dimintai pertanggungjawaban atas tindak pidana yang

dilakukan.

Dalam khazanah pemikiran hukum Islam masalah penggelapan

yang dihubungkan dengan tindak pidana penggelapan sepeda motor

memang tidak disebutkan secara jelas dan khusus dalam ketentuan salah

satu hukum tindak pidana. Akan tetapi bukan berarti penggelapan sepeda

motor diperbolehkan atau terjangkau dalam syariat Islam.

Dalam Islam penggelapan sepeda motor dikategorikan sebagai

ghulul, karena ghulul merupakn penghianatan atau penggelapan harta

rampasan perang pada zaman Rasulullah. Apabila ghulul dikaitkan dengan

masa sekarang yakni penggelapan sepeda motor, maka ghulul merupakan

tindakan penggelapan yang dilakukan oleh seorang untuk memperkaya diri

sendiri.

62

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam,Jakarta : Sinar Grafika, 2004, hlm.27-28

Page 76: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

66

Didalam Al-Qur’an sebagai kitab suci umat islam, sangat

menentang dan mengutuk bahkan mengharamkan tindak pidana

penggelapan. Walaupun Al-Qur’an tidak menyebutkan secara tegas bentuk

dan hukuman penggelapan, Islam sangat menentang bentuk-bentuk

perbuatan mengambil harta orang lain dengan cara tidak benar, serta

segala sesuatu yang merugikan orang banyak. Diantara ayat-ayat Al-

Qur’an yang mencegah, melarang perbuatan-perbuatan tersebut adalah :

a. QS. Al-Baqarah: 188

“dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang

lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu

membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat

memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan

(jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui”.63

Yakni kalian mengetahui kebatilan dari apa yang kalian dakwakan

dan kalian palsukan melalui ucapan kalian.

Ayat di atas menjelaskan bahwasanya mengambil harta yang bukan

haknya merupakan perbuatan yang tidak benar dan berdosa. Sama halnya

dengan penggelapan sepeda motor yang dilakukan oleh warganet Mconet

yaitu memakan harta dengan jalan yang salah yang tidak menurut jalan

yang benar sesuai dengan peraturan. Hal ini merupakan menyalahgunakan

amanah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Penyalahgunaan

63

Depag RI, Al-qur’an dan Terjemahnya, hlm. 46

Page 77: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

67

wewenang yang berkaitan dengan harta dalam hukum Islam dapat

dikenakan hukuman. Hukuman tersebut ditentukan dengan bentuk

kesalahan dan kejahatan yang telah dilakukannya.

Penggelapan yang dilakukan oleh warnet maconet tersebut dalam

hukum Islam dikenakan hukuman ta’zir, yang mana besar kecilnya

hukuman itu diserahkan kepada ulil amri (pemerintah) dan hakim. Adapun

hukuman ta’zir yang berat dan tidaknya berdasarkan ijtihad, yaitu

berdasarkan peraturan perundang-undang.

Sedangkan menurut Ahmad Wardi Muslich, hukuman adalah salah

satu tindakan yang diberikan oleh syara’, sebagai pembalasan atas

perbuatan yang melanggar ketentuan syara’. Tujuannya untuk memelihara

ketertiban dan kepentingan masyarakat, sekaligus juga untuk melindungi

kepentingan individu.64

1. Hukuman takzir

Berdasarkan nas Al-Qur’an, hukuman untuk seorang yang

memakan harta secara tidak sah dengan melanggar hak adalah

hukuman ukhrawi. Hukuman ukhrawi berupa siksa neraka, yang

disesuaikan dengan kejahatannya.

Inti jarimah takzir adalah perbuatan maksiat. Maksiat adalah

meninggalkan perbuatan yang diwajibkan dan melakukan perbuatan

yang diharamkan (dilarang). Para fuqaha memberikan contoh

meninggalkan kewajiban yaitu menghianati amanah, seperti

64

Ahmad Wardi Muslich, Op. Cit, hlm.136

Page 78: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

68

menggelapkan titipan, memanipulasi harta anak yatim, hasil waqaf,

dan lain-lain. Sebagai contoh perbuatan yang dilarang, seperti sumpah

palsu, penipuan dalam jual beli, melakukan riba, melindungi dan

menyembunyikan pelaku kejahatan, memakan barang-barang yang

diharamkan.65

2. Hukuman potong tangan

Menurut Hasbi Ash-Shidsiqy, orang yang mengingkari telah

meminjam sesuatu barang dipotong tangannya.66

Sedangkan menurut

Ahmad dan Ishaq yang dikutip Haliman, terhadap delik penggelapan

ini berlaku ketentuan hukuman had pemotongan tangan.67

Tetapi

Jumhur berpendapat, peminjam yang ingkar itu tidak harus dipotong

tangannya. Mereka berdalil dengan Al-Quran dan As-Sunnah, yang

hanya mewajibkan potong tangan itu atas pencuri, sedang peminjam

yang ingkar itu bukan pencuri. Pendapat ini dibantah, bahwa orang

yang ingkar itu dapat digolongkan sebagai pencuri.68

Zufar serta ulama Khowarij, Ahluh Dhahir dan Ibnu Hazm

seperti yang dikutip Hasby Ash-Shidsiqy, menetapkan bahwa mereka

yang mengingkari barang yang dipinjamnya dipotong tangan. Ibnu

Qayyim, memasukan orang yang mengingkari pinjaman kedalam

65

Ahmad Wardi Muslich, Op. Cit, hlm.249. 66

Hasby As-Shiddieqy, koleksi Hadist-Hadist Hukum, Semarang : Pustaka Rezeki,

hlm.167 67

Haliman, Hukum Pidana Syariat Islam Menurut Adjaran Ahlu Sunnah, Jakarta : Bulan

Bintang, 1970, hlm.440. 68

Faishol, Nailul Uthar VI, Surabaya : Bina Ilmu, 1986, 1986, hlm63

Page 79: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

69

golongan pencuri. Mereka yang menyerobot dan menggelapkan

barang tidak dikategorikan sebagai pencuri.69

Dalam KUHP pasal 372, hukuman 4 (empat) tahun penjara

merupakan hukuman maksimal bagi pelaku yang berulang kali melakukan

tindak pidana penggelapan sepeda motor berulang-ulang. Serta wajib

mengembalikan kendaraan yang telah di gelapkan, mengganti kerugian

saksi korban, dan wajib membayar denda karena hubungannya dengan

huzuq Al-Insan (hak-hak manusia).

Hukum seperti ini sudah melakukan kejahatan dua kali, yaitu

berkhianat pada Allah dan Rasul serta berkhianat pada umat dan

masyarakat. Maka persoalan di Indonesia, tampaknya bukan pada tataran

hukum, tetapi pada tataran implementasi hukum itu sendiri, sehingga

penggelapan tidak bisa dihilangkan atau minimal ditekan. Nilai-nilai

universal Al-Qur’an dan sunnah memang memberikan perspektif preventif

terhadap pelaku kejahatan yang intinya ialah sebagai upaya memelihara

agama, memelihara jiwa, memelihara keturunan, memelihara harta, dan

memelihara akal. Islam bersifat lebih preventif dalam menentukan

hukuman-hukuman bagi pelaku kejahatan. Ungkapan yang digunakan,

baik menggunakan ghulul atau fasad, pada akhirnya harus sampai pada

titik balik bahwa penggelapan harus bisa dijerat dengan hukuman

semaksimal mungkin.

69

Ibid.

Page 80: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

70

Dalam penerapan hukuman-hukuman tersebut terdapat perbedaan

pendapat ulama fikih, apakah hukuman itu boleh dipilih atau hukuman

yang dikenakan sesuai dengan bentuk tindak pidana yang dilakukan dalam

penggelapan sepeda motor tersebut. Bentuk hukuman ta’zir yang akan

dikenakan diserahkan sepenuhnya kepada hakim. Adapun menurut ulama

Mazhab Maliki, penerapan hukuman diserahkan sepenuhnya kepada

kebijaks anaan hakim setelah dimusyawarahkan dengan pihak-pihak

terkait, dengan syarat hakim memilih hukuman yang terbaik bagi

kemaslahatan.

Dengan menganalogikan penggelapan sepeda motor dengan ghulul

maka hukuman bagi pelaku tindak pidana penggelapan sepeda motor yang

dilakukan oleh warganet maconet dapat dikenakan hukuman penjara,

apabila tindak pidana penggelapan dilakukan dalam jumlah yang sangat

sedikit, seperti dalam jumlah jutaan atau puluhan juta. Tindak pidana

penggelapan untuk hukuman sepeda motor yang paling ringan ini sesuai

dengan toleransi karena kebutuhan hidup. Dan hukuman paling lama

maksimal 4 (empat) tahun penjara.

Page 81: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan kesimpulan atau uraian hasil pembahasan sebagai

jawaban atas permasalahan yang timbul pada bab pendahuluan skripsi ini,

dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Penanganan perkara-perkara tindak pidana penggelapan di Pengadilan

Negeri Jambi adalah sebagai berikut :

a. Tingkat penyidikan

b. Kronologi perkara

c. Keterangan saksi

d. Alat bukti

e. Keterangan terdakwa

3. Tindak Pidana Penggelapan terhadap Prespektif Hukum Islam

Dalam Islam penggelapan sepeda motor dikategorikan sebagai

ghulul, karena ghulul merupakan penghianatan atau penggelapan harta

rampasan perang pada zaman Rasulullah. Apabila ghulul dikaitkan

dengan masa sekarang yakni penggelapan sepeda motor, maka ghulul

merupakan tindakan penggelapan yang dilakukan oleh seorang untuk

memperkaya diri sendiri. Bentuk hukuman ta’zir yang akan dikenakan

diserahkan sepenuhnya kepada hakim. Adapun menurut ulama

Mazhab Maliki, penerapan hukuman diserahkan sepenuhnya kepada

kebijaksanaan hakim setelah dimusyawarahkan dengan pihak-pihak

Page 82: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

72

Page 83: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

73

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

A. Djazuli, fiqh Jinayah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996, hlm.13.

Abdussalam, H, R, Hukum Kepolisian Sebagai HukumPositif dalam

Disiplin Hukum, Restu Agung, Jakarta, 2009, hlm.86

Abdul Kadir Muhammad, Hukumdan Penelitian Hukum, Bandung, Citra

Aditya, 2004

Admi Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta : PT. Raja Grafindo,

2010, hlm.162-163.

Ahmad Wardi Muslich, Hukum Pidana Islam,Jakarta : Sinar Grafika,

2004, hlm.27-28

Ahmad Rifai, Penegakan Hukum Oleh Hakim Dalam Perspektif Hukum

Progresif, Jakarta, Sinar Grafika, 2010

Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, 1994, hal

28.

Ansori Sabuan, Hukum Acara Pidana, Angkasa Anggota IKAPI, Jakarta,

1990, hlm.77.

Bapak lucas sahabat duha, sebagai seorang hakim anggota, tempat

wawancara: di pengadilan negri kelas 1A Jambi, Jl. A Yani,

interview pada tanggal 23-04-2018 pukul 11.30 wib.

Barda Nawawi Arif, Bunga Rampai Hukum Pidana, Bandung, Bina

Aksara, 2002,

Depag RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (jakarta: Depag RI, 2004)

Dokumen yang di dapatkan dari pengadilan negeri jambi pada tanggal 06

Maret 2018

Dwidja Priyanto, Sistem Pelaksanaan Pidana Penjara Di Indonesia,

Bandung : PT. Rafika Aditama, 2009, hlm.24.

Faishol, Nailul Uthar VI, Surabaya : Bina Ilmu, 1986, 1986, hlm63

Haliman, Hukum Pidana Syariat Islam Menurut Adjaran Ahlu Sunnah,

Jakarta : Bulan Bintang, 1970, hlm.440.

Page 84: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

74

Hartono, Penyidikan dan Penegakan Hukum Pidana Melalui Pendekatan

Hukum Progresif, Sinar Grafika, Jakarta, 2012, hlm.36.

Hasby Ass Shiddieqy, Koleksi Hadist-Hadist Hukum, Semarang; Pustaka

Rezeki

Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, Serta

Desertasi (Edisi Revisi), cet. Ke-4, (Kerinci: STAIN Kerinci Press,

2015)

Iskandar, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial Kuantitatif, Kualitatif,

(Jakarta: GP Press, 2008)

J.R Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik dan

keunggulannya, (Jakarta: Grasindo, 2010)

Karl O.Cristiansen sebagaimana dikutip oleh Dwidja Priyanto, Op. Cit,

hlm.26

Kemal Pasha, Mustofa, fiqh Islam, (Yogyakarta: Citra KarsaMandiri,

2002),

Laden Marpaung, Asas-Teori-Praktek Hukum Pidana, Jakarta : Sinar

Grafika, 2009, hlm.105.

M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHAP,

Penyidikan dan Penuntutan.Cet VII, Sinar Grafika, Jakarta,

hlm.111.

Michael A. Hubermandan Matthew B. Miles, Analisis Data Kualitatif,

(Jakarta: UI,1992)

Moeljanto, 1987, Kejahatan-kejahatan Terhadap Kepentingan Umum,

Bandung, Bina Aksara, 1987

Muladi dan Barda Nawawi, Bunga Rampai Hukum Pidana, Bandung,

Alumni, Bandung, 1992, hlm.12.

Moeljatno, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, (Jakarta: PT. Bumi

Aksara, 2011), Cet. 29

Mukhlis R, Pergeseran Kedudukan dan Tugas Penyidikan Polri dengan

Perkembangan Delik-Delik Diluar KUHP, Juenal Ilmu Hukum,

Vol.3 No.1.

Page 85: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

75

Nico Ngani, Inyoman Budi Jaya, Mengenal Hukum Acara Pidana,Bagian

Umum dan Penyidikan, Liberty, Yogyakarta, hlm.19.

Roeslan Saleh, Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana,

Jakarta, Angkasa, 1982

Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, cet 9, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1999)

Soerjono Soekanto, Penghantar Penelitian Hukum, Jakarta, Universitas

Indonesia, 1986

Suharso, Ana Retno ningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang,

Widya Karya, 2012

Soedarto, Hukum Pidana Jilid I, Semarang, Universita Deponegoro, 1975

Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan dan Prakteknya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara. 2012), Hlm. 205.

Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif

dan R&D, cet. Ke-12. (Bandung: Alfabeta, 2011)

Suharsim Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006)

Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan dan Prakteknya, (Jakarta: PT

Bumi Aksara. 2012)

Teguh Prasetyo dan Abdul Halim Barkatullah, Politik Hukum Pidana

(Kajian Kebijakan Kriminalisasi dan Dekriminalisasi), Jakarta :

Pustaka Pelajar, 2005, hlm.90

Tri Andrisman, Buku Ajar Hukum Acara Pidana, Fakultas Hukum Unila,

Bandar Lampung, hlm.37.

Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Negeri Jambi, http//:tugas pokok dan

fungsi. Html diakses 09 maret 2018

B. Karya Ilmiah, Jurnal, Skripsi

Putusan Pengadilan Negeri Jambi Nomor : 766/Pid.B/2016/PN.Jmb

Wahyu Afandi, Hakim dan Hukum dalam Praktek, Alumni, Bandung,

2008, Hal.33.

Page 86: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

76

C. Web Site

Zilfa sehan bachmin, Tahun 2013 Fakultas Hukum Universitas

Hasanuddin Makasar,

https://respository.unhas.ac.id/handle/123456789/789?show=full

pukul 19.35

Indriawan, Tahun 2008 Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

Surakarta https://eprints.uns.ac.id/5086/1/02807200901081.pdf

pukul 20.21

Zein Nur, angkatan 2013 Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin

Makassar https://www.google.co.id/search?q=tindak+pidana+penggelapan+p

df&client=ucweb-b&chanel=sb di akses tanggal 25 mei 2018 pukul

10.15.

Http//pn-jambi.go.id/main/index.php/profil/tentang-pengadilan-negeri-

jambi/sejarah-pengadilan-negeri-jambi&ei. Di akses tanggal 08

Februari 2018.

Http//pn-jambi.go.id/main/index.php/profil/tentang-pengadilan-negeri-

jambi/sejarah-pengadilan-negeri-jambi&ei. Di akses tanggal 08

Februari 2018.

https://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/771e83f11915d33dcb0f2bf

d4f6eb6f0 pukul 12:12, senin 12/23/2017

https://eprints.uns.ac.id/5086/1/02807200901081.pdf pukul 20.21

http://blogspot.com/2009/01/kejahatan-terhadap-harta-kekayaan.html.

A.Djazuli, fiqh Jinayah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996)

Page 87: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

77

Putusan

Nomor 766/Pid.B/2016/PN Jmb

“demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha esa”

Pengadilan Negeri Jambi yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara

pidana dengan cara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat pertama telah

menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :

Nama lengkap : Said Faisal Alias Faisal Bin Abu Bakar

Tempat lahir : Sigli (Aceh Sigli)

Umur / tanggal lahir : 39 tahun / 28 Oktober 1977

Jenis kelamin : Laki-Laki

Kebangsaan : Indonesia

Tempat tinggal : Jalan Dewi Sartika Rt.07 Kelurahan

Beringin Kecamatan Pasar Kota Jambi.

Agama : Islam

Pekerjaan : Swasta

Pendidikan : S.1 Akuntasi

Terdakwa telah ditahan berdasarkan Surat Perintah / Penetapan Penahanan :

1. Penyidik, sejak tanggal 26 mei 2016 s/d tanggal 14 juni 2016;

2. perpanjangan penahanan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 15 juni 2016

s/d tanggal 24 juli 2016;

3. Penuntut Umum, sejak tanggal 20 juli 2016 s/d tanggal 08 agustus 2016;

4. Majlis Hakim Pengadilan Negeri Jambi, sejak tanggal 3 agustus 2016 s/d

tanggal 1 september 2016;

Page 88: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

78

5. perpanjangan penahanan oleh wakil ketua Pengadilan Negeri Jambi sejak

tanggal 2 september 2016 s/d tanggal 31 oktober 2016;

terdakwa dipersidangan tidak berkehendak didampingi penasehat hukum;

Pengadilan Negeri tersebut;

setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan;

setelah membaca penetapan ketua Pegadilan Negeri Jambi Nomor :

766/Pid.B/2016/PN Jmb, tertanggal 3 agustus 2016 tentang penunjukan majlis

hakim;

setelah membaca Penetapan Hakim Ketua Majelis Nomor :

766/Pid.B/2016/PN Jmb, tertanggal 4 Agustus 2016 tentang Penetapan Hari

Sidang;

setelah mendengarpembacaan pembacaan Surat Dakwaan Penuntut

Umum;

setelah mendengar keterangan saksi-saksi serta keterangan terdakwa

persidangan;

setelah memperhatikan barang bukti yang diajukan dalam perkara ini;

setelah mendengar tuntutan pidana / requisitoir Penuntut Umum yang

pada pokoknya menuntut supaya Majlis Hakim Pengadilan Negeri Jambi yang

memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan memutuskan sebagai berikut :

a. Menyatakan terdakwa Said Faisal Alias Faisal bin Abu Bakar telah terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana

“Penggelapan” melanggar Pasal 372 KUHP sebagaimana dalam dakwaan

Jaksa Penuntut Umum;

Page 89: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

79

b. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 2 (dua)

Tahun dan 6 (enam) Bulan dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan

sementara dengan perintah terdakwa tetap ditahan.

c. Menetapkan barang bukti berupa :

1) 1 (satu) buah BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor) sepeda motor

jenis Yamaha Mio warna merah marun dengan No. Pol : BH 4874 NW,

No. Rangka : MH314D205CK372059, No. Mesin : 14D-1371506 atas

nama Doni Firma.

Dikembalikan kepada saksi korban Rudi Alnando Firma.

d. Menetapkan supaya terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar

Rp.2000,- (dua ribu rupiah).

Setelah mendengar Pembelaan / Pledooi secara lisan dari terdakwa yang

pada pokoknya berupa permohonan keringan hukuman dengan alasan terdakwa

merasa bersalah, menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya;

Setelah mendengar Replik Penuntut Umum sebagai tanggapan atas

Pembelaan / Pledooi terdakwa yang disampaikan secara lisan pada pokoknya

menyatakan tetap pada Tuntutan Pidananya, dan Terdakwa dalam Duplik lisannya

yang pada pokoknya menyatakan tetap pada pembelaannya;

Menimbang bahwa Terdakwa dihadapkan ke muka persidangan

Pengadilan Negeri Jambi karena didakwa oleh Penuntut Umum dengan dakwaan,

sebagai berikut :

Bahwa terdakwa Said Faisal Alias Faisal bin Abu Bakar pada hari senin

tanggal 01 Februari 2016 sekira pukul 12.30 WIB, atau setidak-tidaknya pada

Page 90: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

80

suatu waktu dalam bulan Februari Tahun 2016, bertempat di Warnet Maconet

Kelurahan Sulanjana Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi, atau setidak-tidaknya

di suatu tempat yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri

Jambi, “dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang suatu yang

seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam

kekuasaannya bukan karena kejahatan”, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa

dengan cara sebagai berikut :

a. Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, awalnya saksi

korban Rudy Alnando Firma Alias Buyung bin Firdaus datang ke Warnet

Maconet dengan mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio warna

merah marun dengan Nomor Polisi BH 4874 NW dan memarkirkan sepeda

motor miliknya tersebut dihalaman parkir depan Warnet dan saat itu saksi

korban langsung masuk ke dalam Warnet. Saat bermain di dalam warnet

tersebut, saksi korban duduk bersebelahan dengan terdakwa yang juga sedang

bermain warnet dan kemudian saksi korban pun berkenalan dengan terdakwa.

Sekira pukul 12.30 WIB, tiba-tiba terdakwa meminjam sepeda motor saksi

korban dengan mengatakan “de…bisa minta tolong dak, Abang mau deposit

ke ATM BNI…. Minjam motor bentar yo” namun saat itu saksi korban

keberatan dengan berkata “dak biso bang, kami bentar lagi nak balek” namun

terdakwa tetap ingin meminjam sepeda motor milik saksi korban dengan

berkata “minta tolong nian dek” hingga akhirnya saksi korban pun

mengizinkan dan menyerahkan kunci kontak sepeda motor miliknya kepada

terdakwa serta menunjukkan posisi / letak sepeda motor di halaman parkir

Page 91: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

81

warnet, namun saksi korban berpesan “tapi cepat yo bang” dan terdakwa pun

menjawab “iyo”. Selanjutnya terdakwa pun menuju kearah sepeda motor dan

langsung membawa pergi sepeda motor saksi korban. Setelah saksi korban

menunggu hingga beberapa jam di warnet ternyata terdakwa tidak kunjung

datangmengembalikann sepeda motor saksi korban, lalu saksi korban

berupaya mencari terdakwa ke ATM Bank BNI Abadi dan BNI lainnya yang

ada di seputaran Pasar Jambi, namun tidak berhasil menemukan terdakwa

hingga akhirnya saksi korban pun melapor kejadian tersebut ke polsekta

Jambi Timur.

b. Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban Rudy Alnando Firma Alias

Buyung bin Toni Firdaus mengalami kerugian berupa 1 (satu) unit sepeda

motor jenis Yamaha Mio warna merah marun dengan No. Pol BH 4874 NW,

No Rangka : MH314D205CK372059, No Mesin : 14D-1371506 yang apabila

ditaksir sebesar Rp. 9000.000,-(sembilan juta ripiah).

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal

372 KUHP.

Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut terdakwa menyatakan telah

mengerti aka nisi serta maksudnya, selanjutnya atas dakwaan tersebut terdakwa

menyatakan tidak mengajukan eksepsi atau keberatan;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum

telah menghadirkan saksi-saksi dipersidangan yang semuanya telah didengar

keterangannya di bawah sumpah, yaiyu :

Page 92: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

82

a. Saksi Rudy Alnando Firma Alias Buyung bin Toni Firdaus, di persidangan

pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1) Bahwa saksi pernah memberikan keterangan di depan Penyidik,

keterangan saksi sebagaimana termuat dalam BAP Penyidik adalah

benar;

2) Bahwa saksi mengalami tindak pidana penggelapan yang terjadi pada

hari Senin tanggal 01 Februari 2016 sekira pukul 12.30 WIB, bertempat

di Warnet Maconet Kelurahan Sulanjana Kecamatan Jambi Timur Kota

Jambi.

3) Bahwa penggelapan yang dilakukan terdakwa adalah dengan meminjam

barang milik saksi yaitu 1 (satu) unit sepeda motor jenis Yamaha Mio

Soul warna merah marun dengan No. Pol BH 4874 NW, No. Rangka :

MH314D205CK372059, No Mesin : 14D-1371506 namun hingga saat

ini terdakwa tidak pernah mengembalikan sepeda motor milik saksi

tersebut.

4) Bahwa awalnya saksi datang sendirian ke warnet Maconet dengan

mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio warna merah

marun dengan nomor polisi BH 4874 NW dan memarkirkan sepeda

motor saksi di halaman parkir depan warnet dan saat itu saksi langsung

masuk ke dalam warnet.

5) Bahwa pada saat bermain di dalam warnet tersebut, tiba-tiba terdakwa

yang duduk bersebelahan dengan saksi meminjam sepeda motor milik

saksi dengan mengatakan “de… bisa minta tolong dak, Abang mau

Page 93: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

83

deposit ke ATM BNI.. minjam motor bentar yo” namun saat itu saksi

korban keberatan dengan berkata “dak biso bang, kami bentar lagi nak

balek” namun terdakwa tetap ingin meminjam sepeda motor milik saksi

korban dengan berkata “minta tolong nian dek” hingga akhirnya saksi

korban pun mengizinkan dan menyerahkan kunci kontak sepeda motor

miliknya kepada terdakwa serta menunjukkan posisi / letak sepeda motor

di halaman parkir warnet.

6) Bahwa pada saat itu saksi sempat berpesan kepada terdakwa “tapi cepat

yo bang” dan terdakwa pun menjawab “iyo”.

7) Bahwa beberapa jam di warnetternyata terdakwa tidak kunjung datang

mengembalikan sepeda motor saksi hungga saksi pun berupaya mencari

terdakwa ke ATM Bank BNI Abadi dan BNI lainnya yang ada di

seputarab Pasar Jambi namun tidak berhasil menemukan terdakwa.

8) Bahwa terdakwa berhasil ditangkap pihak kepolisian setelah 3 (tiga)

bulan kejadian.

9) Bahwa akibatperbuatan terdakwa, saksi mengalami kerugia berupa 1

(satu) unit sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul warna merah marun

dengan No. Pol BH 4874 NW, No Rangka : MH314D205CK372059, No

Mesin : 14D-1371506 yang apabila ditaksir sebesar Rp. 9000.000,-

(sembilan juta rupiah).

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan

dan tidak keberatan;

Page 94: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

84

b. Saksi Angga Pramana Bin M. Ayub, dibawah sumpah dipersidangan

menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut :

1) Bahwa saksi mengetahui tindak pidana penggelapan yang terjadi pada

hari Senin tanggal 01 Februari 2016 sekira pukul 12.30 WIB, bertempat

di Warnet Mocanet Kelurahan Sulanjana Kecamatan Jambi Timur Kota

Jambi.

2) Bahwa pelaku tindak pidana tersebut adalah terdakwa sedangkan yang

menjadi korbannya adalah saksi Rudi Alnando Firma.

3) Bahwa penggelapan yang dilakukan terdakwa adalah dengan meminjam

barang milik saksi korban yaitu 1 (satu) unit sepeda motor jenis Yamaha

Mio Soul warna merah marun dengan No.Pol BH 4874 NW, No Rangka

: MH314D205CK372059, No Mesin : 14D-1371506 namun hingga saat

ini terdakwa tidak pernah mengembalikan sepeda motor milik saksi

korban tersebut.

4) Bahwa awalnya saksi sudah berada di Warnet dan bermain game, tiba-

tiba saksi korban datang sendirian dengan mengendarai 1 (satu) unit

sepeda motor Yamaha Mio warna merah marun dengan nomor polisi BH

4874 NW dan memarkirkan sepeda motornya di halaman parkir depan

Warnet dan saat itu saksi korban langsung masuk ke dalam Warnet dan

bermain game bersama saksi.

5) Bahwa pada saat bermain di dalam Warnet tersebut, tiba-tiba terdakwa

yang duduk bersebelahan dengan saksi korban meminjam sepeda motor

milik saksi korban dengan alasan mau ke ATM BNI sebentar karena mau

Page 95: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

85

deposit uang dan saksi melihat saksi korban ada menyerahkan kunci

motornya kepada terdakwa.

6) Bahwa setelah beberapa lama menunggu ternyata terdakwa tidak datang

lagi ke Warnet dan tidak ada mengembalikan sepeda motor milik saksi

korban.

7) Bahwa saksi ikut membantu saksi korban mencari sepeda motor miliknya

tersebut yang dibawa terdakwa tetapi tidak diketemukan.

8) Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban mengalami kerugian

berupa 1 (satu) unit sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul warna merah

marun dengan No.Pol BH 4874 NW.

Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkan

dan tidak keberatan;

Menimbang, bahwa selanjutnya di persidangan telah pula didengar

keterangan Terdakwa, pada pokoknya sebagai berikut :

a. Bahwa terdakwa melakukan penggelapan pada hari Senin tanggal 01 Februari

2016 sekira pukul 12.30 WIB, bertempat di Warnet Mocanet Kelurahan

Sulanjana Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi.

b. Bahwa penggelapan yang dilakukan terdakwa adalah dengan meminjam

barang milik saksi korban Rudi Alnando yaitu 1 (satu) unit sepeda motor

jenis Yamaha Mio Soul warna merah marun dengan No.Pol BH 4874 NW,

No Rangka : MH314D205CK372059, No Mesin : 14D-1371506 namun

hingga saat ini terdakwa tidak pernah mengembalikan sepeda motor milik

saksi korban tersebut.

Page 96: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

86

c. Bahwa sebelumnya terdakwa tidak mempunyai niat dan rencana untuk

membawa kabur sepeda motor milik saksi korban dan ketika terdakwa

meminjam sepeda motor milik saksi korban memang tujuan terdakwa untuk

mengambil uang di ATM Bank BNI Pasar.

d. Bahwa pada saat di perjalanan, isteri terdakwa menelpon dan mengatakan

akan pergi ke Palembang bersama pria pilihannya, mendengar itu terdakwa

pun membawa sepeda motor saksi korban untuk menyusul isteri terdakwa.

e. Bahwa ketika sampai di jembatan Sungai Lilin terdakwa merasa putus asa

karena tidak bertemu dengan isteri terdakwa sehingga terdakwa pun

menceburkan diri ke sungai bersama sepeda motor milik saksi korban.

f. Bahwa ketika terdakwa sadar, terdakwa tidak mengetahui dimana keberadaan

sepeda motor milik saksi korban tersebut.

g. Bahwa terdakwa tidak ada meminta izin saksi korban untuk membawa sepeda

motor saksi korban ke daerah Palembang.

h. Bahwa Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya.

i. Bahwa Terdakwa belum pernah dihukum.

Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa tidak mengajukan saksi a de

charge (saksi yang meringankan) meskipun haknya telah diberitahukan oleh

Majelis Hakim kepada Terdakwa ;

Menimbang, bahwa untuk memperkuat dakwaannya, Penuntut Umum Di

persidangan telah mengajukan barang bukti berupa :

a. 1 (satu) buah BPKB (Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor) sepeda motor jenis

Yamaha Mio warna merah marun dengan No. Pol : BH 4874 NW, No.

Page 97: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

87

Rangka : MH314D205CK372059, No. Mesin : 14D- 1371506 atas nama

Doni Firma.

Menimbang, bahwa barang bukti tersebut di atas telah disita secara sah

menurut hukum, oleh karena itu maka barang bukti tersebut dapat dipergunakan

untuk memperkuat pembuktian di persidangan ;

Menimbang, bahwa barang bukti yang diajukan Jaksa Penuntut Umum di

persidangan tersebut telah diperlihatkan pula kepada para saksi dan Terdakwa di

persidangan dan atas barang bukti tersebut para saksi dan Terdakwa

membenarkan ;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini maka segala

sesuatu yang termuat dalam Berita Acara Persidangan dianggap merupakan satu

kesatuan dengan putusan ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan

terdakwa yang saling bersesuaian satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan

bukti surat dan barang bukti yang diajukan, maka diperoleh fakta-fakta yuridis

sebagai berikut :

1. Bahwa terdakwa telah melakukan tindak pidana penggelapan pada hari Senin

tanggal 01 Februari 2016 sekira pukul 12.30 WIB, bertempat di Warnet

Mocanet Kelurahan Sulanjana Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi.

2. Bahwa barang yang digelapkan oleh terdakwa yaitu 1 (satu) unit sepeda

motor jenis Yamaha Mio Soul warna merah marun dengan No.Pol BH 4874

NW, No Rangka : MH314D205CK372059, No Mesin : 14D-1371506 yang

Page 98: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

88

merupakan milik saksi korban Rudi Alnando Firma Alias BUYUNG Bin

Toni Firdaus.

3. Bahwa sepeda motor tersebut berada di tangan terdakwa karena atas izin saksi

korban Rudi Alnando Firma dimana terdakwa meminjam kepada saksi korban

dengan alasan pergi sebentar untuk mengambil uang di ATM BNI Pasar

sehingga saksi korban pun mempercayainya dan meminjamkan sepeda

motornya kepada terdakwa.

4. Bahwa perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara awalnya saksi

korban Rudy Alnando Firma Alias Buyung Bin Toni Firdaus datang ke

Warnet Mocanet dengan mengendarai 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha

Mio warna merah marun dengan nomor polisi BH 4874 NW dan

memarkirkan sepeda motor miliknya tersebut di halaman parkir depan Warnet

dan saat itu saksi korban langsung masuk ke dalam Warnet. Saat bermain di

dalam Warnet tersebut, saksi korban duduk bersebelahan dengan terdakwa

yang juga sedang bermain Warnet dan kemudian saksi korban pun berkenalan

dengan terdakwa. Sekira pukul 12.30 WIB, tiba-tiba terdakwa meminjam

sepeda motor saksi korban dengan mengatakan “de..bisa minta tolong dak,

abang mau deposit ke atm bni....minjam motor bentar yo” namun saat itu

saksi korban keberatan dengan berkata “dak biso bang, kami bentar lagi nak

balek” namun terdakwa tetap ingin meminjam sepeda motor milik saksi

korban dengan berkata “minta tolong nian dek” hingga akhirnya saksi korban

pun mengizinkan dan menyerahkan kunci kontak sepeda motor miliknya

kepada terdakwa serta menunjukkan posisi / letak sepeda motor di halaman

Page 99: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

89

parkir Warnet, namun saksi korban berpesan “tapi cepat yo bang” dan

terdakwa pun menjawab “iyo”. Selanjutnya terdakwa pun menuju ke arah

sepeda motor dan langsung membawa pergi sepeda motor saksi korban.

Setelah saksi korban menunggu hingga beberapa jam di Warnet ternyata

terdakwa tidak kunjung datang mengembalikan sepeda motor saksi korban,

lalu saksi korban berupaya mencari terdakwa ke ATM Bank BNI Abadi dan

BNI lainnya yang ada di seputaran Pasar Jambi namun tidak berhasil

menemukan terdakwa hingga akhirnya saksi korban pun melaporkan kejadian

tersebut ke Polsekta Jambi Timur.

5. Bahwa akibat perbuatan terdakwa, saksi korban Rudy Alnando Firma

Alias Buyung Bin Toni Firdaus mengalami kerugian berupa 1 (satu) unit

sepeda motor jenis Yamaha Mio Soul warna merah marun dengan No.Pol BH

4874 NW, No Rangka : MH314D205CK372059, No Mesin : 14D-1371506

yang apabila ditaksir sebesar Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah).

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di

persidangan yang berasal dari keterangan saksi-saksi dan Terdakwa yang saling

bersesuaian satu sama lain yang didukung dengan bukti surat dan barang bukti

sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan

apakah fakta-fakta tersebut dapat memenuhi unsur-unsur pasal yang didakwakan

kepada Terdakwa dan apakah Terdakwa dapat dipersalahkan telah melakukan

tindak pidana sebagaimana yang didakwakan kepadanya ;

Menimbang, bahwa terdakwa telah dihadapkan dipersidangan dengan

Dakwaan tunggal melanggar Pasal 372 KUHP yang unsurnya terdiri dari:

Page 100: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

90

a. Barang Siapa.

b. Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang, yang sama sekali

atau sebagian kepunyaan orang lain.

c. Yang ada padanya bukan karena kejahatan.

Menimbang, bahwa apakah terdakwa dapat dipersalahkan telah

terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dituntut oleh

Penuntut Umum, maka sejalan dengan bentuk dakwaan yang berbentuk

tunggal Majelis Hakim Pengadilan akan menguji fakta-fakta yang diperoleh

dari hasil persidangan kedalam tiap unsur dari dakwaan tunggal Penuntut

Umum tersebut dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Unsur Barang Siapa .

Menimbang, bahwa dalam praktik peradilan yang dimaksud sebagai

unsur “Barang Siapa” adalah menyangkut pelaku tindak pidana yang telah

melanggar Undang-Undang ataupun pasal-pasal yang telah didakwakan

Penuntut Umum kepadanya, yaitu menunjuk pada seseorang atau pribadi-

pribadi sebagai subjek hukum yang memiliki hak dan kewajiban serta dapat

mempertanggungjawabkan perbuatannya ;

Menimbang, bahwa unsur “Barang Siapa”, pada dasarnya menunjuk

pada “siapa orangnya yang harus bertanggungjawab atas perbuatan atau

kejadian yang didakwakan, atau setidak-tidaknya siapa orangnya yang harus

dijadikan Terdakwa dalam perkara ini”, hal mana sesuai dengan kaedah

dalam putusan Mahkamah Agung RI No. 1398 K/Pid/1994 tanggal 30 Juni

1995, yang menyebutkan bahwa, “Barang siapa atau “HIJ” adalah sebagai

Page 101: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

91

siapa saja yang harus dijadikan Terdakwa/ dader atau setiap orang sebagai

subyek hukum (pendukung hak dan kewajiban) yang dapat dimintai

pertanggung jawaban dalam setiap tindakannya” ;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur “Barang Siapa” yang

dimaksud dalam perkara ini adalah siapa saja yang dapat menjadi subyek

hukum pendukung hak dan kewajiban, dan kepadanya dapat

dipertanggungjawabkan atas segala perbuatannya ;

Menimbang, bahwa perlunya dipertimbangkan unsur “Barang Siapa”

ini adalah dengan maksud untuk pencegahan terjadinya error in persona atau

salah menghadapkan Terdakwa ke muka persidangan, sedangkan mengenai

terbukti atau tidaknya kesalahan Terdakwa melakukan tindak pidana yang

didakwakan kepadanya, baru dapat ditentukan setelah mempertimbangkan

unsur-unsur berikutnya ;

Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan pada pokoknya

menerangkan bahwa keseluruhan identitas yang tercantum dalam surat

dakwaan Penuntut Umum adalah benar diri Terdakwa. Demikian pula

keseluruhan saksi-saksi pada pokoknya telah menerangkan bahwa yang

dimaksud dengan Said Faisal Alias Faisal Bin Abu Bakar adalah benar diri

Terdakwa, yang saat ini dihadapkan dan diperiksa di persidangan Pengadilan

Negeri Jambi;

Menimbang, bahwa oleh karena itu berdasarkan hasil pemeriksaan di

persidangan, bahwa benar yang dihadapkan sebagai Terdakwa dalam perkara

ini Said Faisal Alias Faisal Bin Abu Bakar sebagaimana dimaksud oleh

Page 102: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

92

Penuntut Umum dalam surat dakwaannya, sehingga oleh karenanya Majelis

berpendirian tidak ada kesalahan (error in persona) tentang Terdakwa yang

diajukan di persidangan perkara ini ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka

unsur “Barang Siapa” telah terpenuhi secara sah dan meyakinkan menurut

hukum ;

2. Unsur Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang, yang sama

sekali atau sebagian kepunyaan orang lain;

Menimbang, bahwa “dengan sengaja dan dengan melawan

hukum“dapat didifinisikan bahwa pelaku mengetahui dan sadar atas apa yang

telah diperbuatnya, tindakan Terdakwa dilakukan memang disadari dan

dikehendaki oleh Terdakwa, dan perbuatan tersebut dilakukan tanpa seijin

dari pemiliknya;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “Barang” adalah segala

sesuatu yang berwujud termasuk gas dan aliran listrik, sedangkan yang

dimaksud dengan “memiliki secara melawan hukum” dapat diartikan sebagai

perbuatan penguasaan atas barang atau melakukan kekuasaan dengan nyata

dan mutlak atas barang itu sehingga seolah-olah ia pemilik atas barang itu

sedangkan ia bukan pemilik atau tidak mempunyai hak milik atas barang itu ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap

dipersidangan ternyata bahwa berawal pada hari Senin tanggal 1 Februari

2016 sekitar pukul 12.30 Wib bertempat di warnet Mocanet di kelurahan

Sulanjana Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi, Terdakwa meminjam 1 (satu)

Page 103: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

93

sepeda motor Yamaha Mio warna merah marun No. Pol BH 4874 NW milik

saksi korban Rudy Alnando Firma Alias Buyung Bin Toni Firdaus dengan

alasan mau ke ATM BNI di pasar. Dimana awalnya saksi korban tidak mau

meminjamkannya namun oleh karena terdakwa terus mendesak akhirnya

saksi korban mau meminjamkan sepeda motor miliknya kepada terdakwa

dengan mengatakan kepada terdakwa “tapi cepat yo bang, aku nak balek”

sambil saksi korban menyerahkan kunci motor kepada terdakwa dengan

disaksikan oleh saksi Angga Pramana yang pada saat itu juga ada di warnet

tersebut.

Menimbang, bahwa setelah sepeda motor tersebut dipinjam oleh

Terdakwa dari saksi korban sepeda motor tersebut dibawah oleh terdakwa

dan ketika diperjalanan terdakwa mendapat telpon dari isterinya yang

mengatakan kalau ia pergi dengan pria lain ke Palembang. Mendengar hal

tersebut terdakwa dengan menggunakan sepeda motor milik saksi korban

menyusul isteri terdakwa ke Palembang namun tidak ketemu. Ketika sampai

di jembatan Sungai Lilin terdakwa merasa putus asa karena tidak bertemu

dengan isterinya dan akhirnya terdakwa menceburkan diri ke Sungai bersama

dengan sepeda motor milik saksi korban yang dipinjam oleh terdakwa. atas

kejadian tersebut terdakwa tidak sadarkan diri dan tidak mengetahui dima

keberadaan sepeda motor milik saksi korban yang dipinjamnya tersebut ;

Menimbang, di persidangan terungkap fakta bahwa terdakwa tidak

pernah meminta izin kepada saksi korban Rudy untuk membawa sepeda

Page 104: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

94

motor Yamaha Mio warna merah marun No.Pol BH 4874 NW milik saksi

korban ke Palembang ;

Menimbang, bahwa sepeda motor milik saksi korban Rudy tersebut

pada saat terdakwa ke Palembang sepeda motor tersebut di jembatan Sungai

Lilin tercebur bersama dengan terdakwa dan tidak diketahui dimana

keberadaan sepeda motor milik saksi korban Rudy dan terdakwa

telah bertindak seolah-olah dia adalah pemilik dari barang-barang tersebut,

sehingga Majelis Hakim berpendapat bahwa terdakwa telah dengan sengaja

dan melawan hukum memiliki barang kepunyaan orang lain. sehingga akibat

perbuatan terdakwa saksi korban Rudy Alnando Firma mengalami kerugian

materi yang ditaksir lebih kurang sebesar Rp 9.000.000 (sembilan juta

rupiah);

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur kedua telah terpenuhi dan

terbukti ;

3. Unsur Yang Ada Dalam Kekuasaannya Bukan Karena Kejahatan;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam

persidangan ternyata benar Terdakwa Said Faisal Alias Faisal Bin Abu Bakar

pada hari Senin tanggal 1 Februari 2016 sekira pukul 12.30 Wib bertempat di

Warnet Mocanet Keluarahan Sulanjana Kecamatan Jambi Timur Kota Jambi

telah meminjam 1 (satu) unit sepeda motor Yamaha Mio warna merah marun

No Pol. BH 4874 NW milik saksi korban Rudy Alnando Firma Als Buyung

Bin Toni Firdaus. Sehingga sepeda motor tersebut dalam kekuasaan

Terdakwa ;

Page 105: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

95

Menimbang, bahwa terdakwa telah meminjam sepeda motor milik

saksi korban Rudy Alnando Firma Als Buyung Bin Toni Firdaus namun

bukan berarti sepeda motor tersebut menjadi milik Terdakwa dan tanda

sepengetahuan dan seizin dari saksi korban Rudy Alnando Firma Als Buyung

Bin Toni Firdaus, terdakwa telah menggunakan sepeda motor dan sepeda

motor tersebut tidak diketahui lagi keberadaannya pada saat terdakwa

menceburkan diri ke di Sungai Lilin dan sampai sekarang sepeda motor milik

saksi korban tersebut tidak dikembalikan oleh terdakwa kepada saksi korban ;

Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan hukum diatas

unsur “Yang ada dalam kekuasaanya bukan karena kejahatan” ini telah

terpenuhi pula dalam perbuatan Terdakwa;

Menimbang, bahwa dengan demikian unsur ketiga telah terpenuhi

dan terbukti ;

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan

mempertimbangkan apakah terhadap pribadi dan perbuatan Terdakwa,

ada alasan penghapus atau peniadaan pidana baik alasan pemaaf maupun

alasan pembenar, sehingga Terdakwa dapat mempertanggung jawabkan

perbuatannya ;

Menimbang, bahwa alasan pemaaf (schuld uitsluitings gronden)

adalah bersifat subjektif dan melekat pada diri Terdakwa/ pelaku, khususnya

mengenai sikap bathin sebelum atau pada saat akan berbuat, dan telah diatur

dalam dalam pasal 44 ayat (1), 48, 49 ayat (2), dan 51 ayat (2) KUHP, dan

selama proses persidangan Majelis Hakim tidak menemukan keadaan-

Page 106: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

96

keadaan sebagaimana ketentuan pasal-pasal di atas, sehingga Terdakwa

dikatergorikan dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya;

Menimbang bahwa tentang alasan pembenar (rechts vaardingungs

gronden) adalah bersifat objektif dan melekat pada perbuatan atau hal-hal lain

di luar bathin pembuat, sebagaimana diatur dalam pasal 49 ayat (1), 50, dan

pasal 51 ayat (1) KUHP, dan selama proses persidangan Majelis hakim tidak

menemukan fakta-fakta yang membuktikan adannya keadaan-keadaan yang

dikehendaki pasal-pasal tersebut di atas, sehingga tidak ada alasan kehilangan

sifat melawan hukum perbuatan Terdakwa;

Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan tersebut di

atas, Majelis Hakim telah mendapatkan bukti-bukti yang menurut hukum,

dari bukti mana Majelis Hakim memperoleh keyakinan bahwa Terdakwa Said

Faisal Alias Faisal Bin Abu Bakar, telah terbukti secara sah dan meyakinkan

melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan Penuntut Umum

melanggar Pasal 372 KUHP, dan oleh karena tidak ditemukan alasan pemaaf

yang meniadakan sifat melawan hukum dan alasan pembenar yang

meniadakan kesalahan dalam diri Terdakwa, maka Terdakwa harus

dinyatakan bersalah dan kepada Terdakwa harus dijatuhi pidana yang

setimpal dengan perbuatannya ;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini terhadap diri terdakwa pernah

dikenakan penahanan yang sah dengan jenis Penahanan Rutan maka sesuai

dengan ketentuan pasal 22 ayat (4) KUHAP, beralasan hukum untuk

Page 107: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

97

menetapkan agar lamanya masa penahanan yang pernah dijalani terdakwa

dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa ditahan dan penahanan

terhadap diri terdakwa dilandasi alasan yang cukup, maka perlu ditetapkan

agar terdakwa tetap berada dalam tahanan ;

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti yang diajukan dalam

perkara ini oleh karena terbukti milik saksi korban Rudy Alnando Firma Als

Buyung Bin Toni Firdaus , maka barang bukti tersebut harus dikembalikan

kepada saksi korban Rudy Alnando Firma Als Buyung Bin Toni Firdaus;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dijatuhi pidana maka harus

pula dibebani untuk membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan dalam

pasal 197 ayat (1) huruf (i) KUHAP yang besarnya sebagaimana ditentukan

dalam amar putusan ini ;

Menimbang, bahwa terhadap pledooi/ pembelaan Terdakwa yang

pada pokoknya berisi permohonan keringanan hukuman, Majelis Hakim akan

mempertimbangkan bersama-sama dengan pertimbangan hal-hal yang

meringankan bagi Terdakwa ;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa,

terlebih dahulu akan dipertimbangkan mengenai hal-hal yang meringankan

maupun hal-hal yang memberatkan bagi Terdakwa sebagaimana ditentukan

dalam pasal 197 ayat (1) huruf (f) KUHAP, yaitu :

Hal-hal yang memberatkan :

a. Perbuatan Terdakwa meresahkan masyarakat ;

Page 108: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

98

b. Terdakwa merugikan orang lain ;

Hal-hal yang meringankan :

a. Terdakwa bersikap sopan dan mengakui terus terang perbuatannya di

persidangan sehingga memperlancar jalannya persidangan ;

b. Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi

perbuatan yang melanggar hukum lagi ;

c. Terdakwa belum pernah dihukum;

Menimbang, bahwa suatu pemidanaan adalah dimaksudkan disamping

membawa manfaat bagi masyarakat umum, yang terpenting adalah diharapkan

agar membawa manfaat dan berguna pula bagi diri pribadi terpidana itu sendiri.

Oleh karena itu penjatuhan pidana tidaklah bertujuan sebagai balas dendam dan

untuk menimbulkan duka nestapa bagi Terdakwa, melainkan dimaksudkan agar

Terdakwa kelak dikemudian hari setelah selesai menjalani pidana dapat kembali

ke masyarakat menempuh hidup dan kehidupannya secara layak dengan bekal

kesadaran penuh yang disertai tekad dan prinsip untuk senantiasa lebih

berhati-hati dalam menapaki perjalanan hidup dan kehidupannya serta dapat

berusaha menimba kembali sebagai manusia yang berharkat dan bermartabat di

tengah-tengah masyarakat ;

Menimbang, bahwa dengan memperhatikan pada pengertian pidana dan

tujuan dari pemidanaan dikaitkan dengan fakta yang telah terungkap di

persidangan sebagaimana tersebut di atas, maka pidana yang akan dijatuhkan

terhadap diri Terdakwa di bawah ini oleh Majelis Hakim dipandang telah sesuai

dengan tujuan pemidanaan yaitu bukan sebagai pembalasan ataupun duka nestapa,

Page 109: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

99

melainkan untuk mendidik dan menyadarkan Terdakwa akan perbuatan salahnya,

disamping itu agar dapat pula dijadikan pelajaran bagi orang lain bahkan seluruh

anggota masyarakat agar tidak melakukan perbuatan sebagaimana telah dilakukan

oleh Terdakwa tersebut ;

Menimbang, bahwa oleh karena semua hal telah dipertimbangkan oleh

Majelis Hakim dalam putusan ini, maka penjatuhan hukuman/ pidana kepada

Terdakwa telah di pandang adil atau memenuhi rasa keadilan baik bagi Terdakwa

bagi korban maupun masyarakat ;

Mengingat, Pasal 372 KUHP, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

tentang KUHAP serta pasal-pasal lain dari undang-undang dan peraturan lain

yang bersangkutan ;

MENGADILI :

1. Menyatakan terdakwa SAid Faisal Alias Faisal Bin Abu Bakar telah terbukti

secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana

“Penggelapan”;

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Said Faisal Alias Faisal Bin Abu

Bakar oleh karena itu dengan pidana penjara selama : 2 (dua) tahun;

3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani Terdakwa dikurangkan

seluruhnya dari pidana penjara yang dijatuhkan.

4. Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam tahanan;

5. Menetapkan barang bukti berupa :

a. 1 (satu) buah BPKB sepeda motor jenis Yamaha Mio warna merah

marun dengan No.Pol BH 4874 NW, No. Rangka :

Page 110: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

100

MH314D205CK372059, No. Mesin : 14D-1371506 atas nama DONI

FIRMAN.

Dikembalikan kepada saksi korban Rudi Alnando Firman;

6. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) ;

Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

Pengadilan Negeri Jambi pada hari Kamis tanggal 8 September 2016, oleh kami

Sri Warni Wati, SH.MH, sebagai Hakim Ketua Majelis, Lucas Sahabat Duha,

S.H.,M.H dan Arfan Yani, SH , masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan

tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal

itu juga oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi Hakim-Hakim Anggota

tersebut di atas, dan dibantu oleh Risafitriyani,SH Panitera Pengganti pada

Pengadilan Negeri Jambi, yang

dihadiri oleh RAMA TRIRANTY, SH.MH Penuntut Umum pada Kejaksaan

Negeri Jambi dan dihadapan Terdakwa;

Page 111: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

101

Page 112: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

102

Page 113: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

103

Page 114: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

104

Page 115: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

105

Page 116: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

106

Page 117: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

107

Page 118: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

108

Page 119: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

109

Page 120: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

110

Page 121: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

111

Page 122: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

112

Page 123: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

113

Page 124: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

114

Page 125: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

115

Page 126: Diajukan Untuk Melangkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh ...

116

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Aizuddin

TTL : Muara Bungo, 11-12-1995

Alamat : Perumah Mendalo Arza AR12. Kel. Mendalo Indah. Kec. Muaro

Jambi

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan : UIN STS Jambi, Fak.Syari’ah

Nama orang Tua

Ayah : Suyoto

Ibu : Sumarni

Alamat : Jln. Kruing unit 6 Kabupaten Tebo Kecamatan Rimbo Bujang

Provinsi Jambi.

Latar Belakang Pendidikan

NO JENIS PENDIDIKAN TAHUN ANGKATAN ALAMAT

1 SD 77/VIII 2003 MERANTI

2 MTS FATHUL HUDA 2009 RAMPAI

3 MA FATHUL HUDA 2012 RAMPAI

4 UIN STS JAMBI 2014 MENDALO