Diagnosis Kerja, Planing, Preventif

2
Diagnosis Kerja: G1P0A0H0 UK 41-42 minggu kehamilan post date keadaan umum ibu dan janin baik. Planning: - Planning Assesment: o USG untuk melihat keadaan janin dan panggul ibu - Apabila tidak ada penyulit/distosia dan CPD maka akan dilakukan induksi persalinan - Setelah melahirkan os akan menggunakan kontrasepsi hormonal injeksi tiap 3 bulan sekali Preventif Upaya preventif dalam kehamilan post date salah satunya adalah menghindari kehamilan dengan resiko 4 T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, terlalu banyak). Apabila terjadi kehamilan diharapkan untuk melakukan Antenatal care (ANC) sesuai program pemerintah yaitu minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester I dan II, dan 2 kali pada trimester III. Pencegahan kehamilan beresiko di masyarakat dapat dimulai sejak kehamilan muda ( trimester 1 ) pada ibu hamil dibutuhkan pengenalan dini adanya masalah ( faktor risiko ) misalnya umur ibu 35 tahun atau lebih, tinggi badan ≤/145 cm, ibu pernah melahirkan dengan operasi Sesar, di sebut ibu Risiko Tinggi, selanjutnya oleh bidan di desa, PKK atau kader dapat dilakukan Komunikasi Informasi Edukasi/ KIE tentang kemungkinan terjadinya penyulit ( komplikasi dalam persalinan kepada ibu hamil, suami, keluarga agar tahu dan peduli, kontak pada kehamilan lebih tua ( trimester II atau III ).

description

Diagnosis Kerja, Planing, Preventif

Transcript of Diagnosis Kerja, Planing, Preventif

Diagnosis Kerja: G1P0A0H0 UK 41-42 minggu kehamilan post date keadaan umum ibu dan janin baik. Planning: Planning Assesment: USG untuk melihat keadaan janin dan panggul ibu Apabila tidak ada penyulit/distosia dan CPD maka akan dilakukan induksi persalinan Setelah melahirkan os akan menggunakan kontrasepsi hormonal injeksi tiap 3 bulan sekali

PreventifUpaya preventif dalam kehamilan post date salah satunya adalah menghindari kehamilan dengan resiko 4 T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, terlalu banyak).Apabila terjadi kehamilan diharapkan untuk melakukan Antenatal care (ANC) sesuai program pemerintah yaitu minimal 4 kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester I dan II, dan 2 kali pada trimester III.Pencegahan kehamilan beresiko di masyarakat dapat dimulai sejak kehamilan muda ( trimester 1 ) pada ibu hamil dibutuhkan pengenalan dini adanya masalah ( faktor risiko ) misalnya umur ibu 35 tahun atau lebih, tinggi badan /145 cm, ibu pernah melahirkan dengan operasi Sesar, di sebut ibu Risiko Tinggi, selanjutnya oleh bidan di desa, PKK atau kader dapat dilakukan Komunikasi Informasi Edukasi/ KIE tentang kemungkinan terjadinya penyulit ( komplikasi dalam persalinan kepada ibu hamil, suami, keluarga agar tahu dan peduli, kontak pada kehamilan lebih tua ( trimester II atau III ).Pada ibu hamil dengan primi muda (< 20 tahun) seperti pada kasus ini pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu ibu PKK, Kader Posyandu dan masyarakat :1. Komunikasi Informasi Edukasi / KIE kepada ibu hamil suami keluarga agar melakukan perawatan kehamilan secara teratur, paling sedikit 4 kali : 1-1-2 kali pada tiap trimester, ibu mendapatkan 5 T : Tablet zat besi, imunisasi TT 2 kali, Timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri untuk memeriksa perkembangan dari kehamilan dan janinnya2. Rujukan kehamilan ibu primimuda kepada bidan di desa atau Bidan / Dokter Puskesmas3. Pengenalan dini adanya masalah lain yang kemudian hari muncul misalnya penyakit ibu atau ada nya kelainan pada kehamilan, misalnya terjadi perdarahan, tekanan darah tinggi dan kaki bengkak pada keracunan kehamilan / pre eklampsi.4. Merencanakan tempat dan penolong untuk persalinan aman oleh bidan di desa bersama ibu hamil, suami dan keluarga.5. Apabila diketahui terdapat penyulit dalam persalinan segera melakukan perujukan pada fasilitas kesehatan yang lebih lengkap dan memadai seperti Rumah Sakit.