Kuliah-4. Network Planing
-
Upload
apriliana-umi-lestari -
Category
Documents
-
view
20 -
download
2
description
Transcript of Kuliah-4. Network Planing
-
PENJADWALAN
(Scheduling) Perangkat untuk menentukan aktivitas yang
diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu
Proses untuk merencanakan durasi (duration) proyek
Menetapkan hubungan antar kegiatan atau pekerjaan dalam suatu proyek.
Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek. Sebagai dasar dari penghitungan cashflow proyek.
-
Manfaat Penjadualan
Bagi Pemilik :
(1) Mengetahui waktu mulai dan selesainya proyek.
(2) Merencanakan aliran kas.
(3) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan
biaya proyek.
Bagi Kontraktor:
(1) Memprediksi kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri.
(2) Merencanakan kebutuhan material, peralalan, dan tenaga kerja.
(3) Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor.
(4) Menghindari konflik antara sub-kontraktor dan pekerja.
(5) Merencanakan aliran kas
(6) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan
biaya proyek.
-
PENGENDALIAN
Memantau dan mengkaji agar langkah-langkah kegiatan terbimbing kearah tujuan yang ditetapkan
Untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan.
Antisipasi keterlambatan jadwal
Pembengkakan biaya proyek dapat dihindari.
MUTU PROYEK
PENILAIAN BIAYA
PENILAIAN WAKTU
PENILAIAN FISIK
KONSTRUKSI
-
DESIGN PROJECT PLANNING
PROJECT PLAN :
SCHEDULE
BUDGET
QUALITY
SAFETY
LABOUR
COST
INDIRECT &
OVERHEAD
COST
MATERIAL
COST
PROGRESS
REPORT
EQUIPMENT
COST
OTHER
CONTRACT
COST
CHANGE
ORDER
PROJECT
CONTRO
L
ASPEK PENGENDALIAN PROYEK
-
Fungsi Penjadualan Waktu Proyek
Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
Menentukan waktu pelaksanaan setiap kegiatan.
Menentukan kegiatan yang tidak boleh terlambat atau tertunda pelaksanaannya (kegiatan kritis) dan jalur kritis.
Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.
Dasar penghitungan cashflow proyek.
Dasar penjadualan sumberdaya proyek lain, seperti tenaga, material, dan peralatan.
Alat pengendalian proyek.
-
Macam Metode Penjadwalan
Bar Chart
Network Planning
PERT
LOB
Kurva S
-
Teknik Penjadualan
Teknik
Penjadualan
Proyek
Gannt Chart
Network
Planning
Tidak menunjukkan suatuhubungan yang spesifik antarkegiatan di dalamnya, sehinggatidak menunjukkan sebagai suatujaringan kerja.
Komponen proyek dan hubunganketergantungan antara satudengan yang lain disajikan denganmenggunakan tanda-tanda yangjelas.
-
Gannt Chart
Jenis PekerjaanNoMaret
1 2 3 4
April
1 2 3 4
Mei
1 2 3 4
Juni
1 2 3 4
Juli
1 2 3 4
Persiapan1
2
Pekerjaan Pondasi3
Pekerjaan Struktur4
Pekerjaan M/E5
Finishing6
Pekerjaan Tanah
Sederhana, mudah dibuat dandipahami.
Sangat bermanfaat sebagai alatperencanaan, dan komunikasi padasetiap level manajemen.
Dapat digabung dengan metode lain,misal kurva S yang digunakan untukmenunjukkan tingkat kemajuanproyek.
Tidak menunjuk secara spesifikhubungan ketergantungan antarkegiatan, sehingga sulit mengetahuidampak akibat keterlambatan satukegiatan terhadap jadual seluruhproyek.
Kurang tepat untuk proyek berukuransedang atau besar yang memilikikegiatan yang kompleks.
-
NETWORK PLANNING
A. DEFINISI
Network planning adalah suatu cara/teknik baru di dalam bidang perencanaan dan pengawasan suatu proyek dengan menggunakan sistem jaringan kerja terencana.
Network planning sangat penting digunakan dalam bidang-bidang engineering, production, marketing, administration, dan research.
-
Pengertian Perencanan Jaringan Kerja (Network Planning)
Network Planning ditinjau dari segi penyusunan jadwal, dan jaringan kerja merupakan suatu langkah penyempurnaan dari metode bagan balok, karena dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan oleh metode bagan balok diantaranya :
1. Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek.
2. Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kritis dalam hubungannya dengan penyelesaian proyek.
3. Bila terjadi kelambatan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagaimana pengaruhnya terhadap sasaran jadwal penyelesaian proyek secara menyeluruh.
-
Network Planning
Suatu jaringan yang terdiri dari serangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Jaringan ini disusun berdasarkan urutan kegiatan tertentu dan menunjukkan hubungan yang logis antar kegiatan, hubungan timbal balik antara pembiayaan, dan waktu penyelesaian proyek.
Network
Critical Path Method (CPM)
Project Evaluation andReview Technique (PERT)
Presedence Diagram Method(PDM)
Activity on
Node
(AON)
Activity on
Arrow
(AOA)
Activity on arrow
Activity on node
-
Manfaat Network Planning Dalam network planning dikenal network diagram yang merupakan hubungan rangkaian kegiatan yang saling menunjang. Adapun manfaatnya adalah :
1. Diketahui logika ketergantungan dari kegiatan yang satu terhadap kegiatan yang lain.
2. Ditunjukkan dengan jelas waktu-waktu penyelesaian yang kritis dan yang tidak, sehingga memungkinkan kita untuk mengatur pembagian usaha dan perhatian.
3. Memberikan kepada kita bantuan yang sangat berharga dalam komunikasi
4. Memungkinkan dapat dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih ekonomis dipandang dari segi pembiayaan.
5. Terdapatnya kepastian dalam penggunaan sumber-sumber tenaga, bahan-bahan dan peralatan.
-
Keunggulan Metode Network Planning
1. Dapat menjawab atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan oleh metode bagan balok seperti tersebut di atas.
2. Dapat menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar komponen dengan hubungan ketergantungan yang kompleks.
3. Dapat membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis. 4. Mengetahui logika ketergantungan dari kegiatan yang satu dengan
kegiatan yang lain. 5. Dapat menunjukkan dengan jelas waktu-waktu penyelesaian yang
kritis dan yang tidak, sehingga memungkinkan untuk mengatur pembagian usaha dan perhatian.
6. Memungkinkan dapat dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih ekonomis dipandang dari segi pembiayaan.
7. Dapat memastikan penggunaan sumber daya tenaga, bahan-bahan dan peralatan.
-
Sistematika Penyusunan Rencana Jaringan Kerja (Network Planning)
1. Mengkaji dan mengidentifikasi lingkup proyek, menguraikan atau memecahkan menjadi kegiatan-kegiatan yang merupakan komponen proyek.
2. Menyusun kembali komponen-komponen kegiatan sesuai urutan logika ketergantungan menjadi jaringan kerja.
3. Memberikan perkiraan kurun waktu masing-masing kegiatan.
4. Identifikasi jalur kritis, Float dan kurun waktu penyelesaian proyek.
5. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumber daya.
-
Network Diagram
1. Tanda (Symbol) Network Planning merupakan sebuah pernyataan secara grafis dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan akhir. Untuk membentuk gambar dari network Planning digunakan tanda/symbol sebagai berikut :
A. Anak panah (arrow), Kegiatan (activity), Kegiatan ini memerlukan jangka waktu tertentu (duration), dengan penggunaan sejumlah sumber tenaga, peralatan, bahan dan biaya (resourses).
B. Lingkaran kecil (node), kejadian/peristiwa, event. Kejadian ini merupakan awal dari ujung atau pertemuan dari satu atau lebih
kegiatan-kegiatan. C. Anak panah terputus-putus, kegiatan semu, dummy. Kegiatan semu digunakan untuk membatasi mulainya kegiatan-kegiatan atau
penghubung kejadian/peristiwa. Perbedaan dengan kegiatan biasa ialah bahwa dummy tidak mempunyai duration karena tidak menggunakan atau menghabiskan resourses (sumber tenaga/manpower, peralatan/eguipment, dan material/bahan dan biaya).
-
Macam Hubungan Kegiatan
1. Kegiatan B baru dapat dimulai setelah kegiatan A selesai (hubungan seri)
2. Kegiatan A dan B dapat berjalan bersamaan (hubungan paralel)
3. Kegiatan A dan B harus selesai terlebih dahulu sebelum kegiatan C dapat dimulai, atau Kegiatan C baru dapat dimuali setelah kegiatan A dan B selesai.
4. Kegiatan C dan D baru dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai.
A
B
A B
A
B C
A
B
C
D
-
5. Kegiatan B dan C baru dapat dimulai setelah kegiatan A selesai.
6. Kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan A selesai. Kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan-kegiatan A dan B selesai (dummy).
7. Kegiatan-kegiatan A dan B dapat dimulai bersama-sama sedang kegiatan C baru dapat dimulai setelah kegiatan-kegiatan A dan b selesai.
A B
C
A
B
C
D
A B C
-
Syarat-syarat network diagram : Harus jelas dan mudah dibaca
Harus dimulai dari satu kejadian (event) dan diakhiri pada satu kejadian
Anak panah digambar dengan garis lurus (boleh garis patah tetapi tidak boleh garis lengkung)
Harus dihindari pertemuan antar anak panah
Antara dua kejadian hanya boleh ada satu anak panah
Tidak boleh ada dummy yang tidak perlu
-
Syarat-syarat network diagram : Macam kegiatan ditulis di atas anak panah
Durasi ditulis di bawah anak panah
Disyaratkan menggunakan satu macam satuan waktu : hari, minggu, bulan dll.
Diambil angka yang bulat (kecuali dengan komputer)
-
Unsur Waktu
Tinjauan waktu pelaksanaan tiap kegiatan dan menganalisis Network diagram untuk mendapatkan waktu terjadinya masing-masing kejadian sebagai berikut :
Saat kejadian paling pagi EARLIEST EVENT TIME (EET)
Nomor kejadian
Saat kejadian paling lambat LATEST EVENT TIME (LET)
Analisis Network Diagram
1. Saat kejadian paling pagi (EET)
EET ialah waktu terpanjang yang melalui suatu lintasan dari lingkaran kejadian permulaan (nomor nol) sampai kelingkaran kejadian yang ditinjau. Yang diperhatikan adalah kegiatan yang masuk lingkaran. Harga yang terbesar yang dipakai untuk menentukan saat kejadian paling
pagi (EET)
Perhitungan ke depan (dari kiri ke kanan) 16
21
27
-
2. Saat kejadian paling lambat (LET)
LET ialah waktu paling lambat, suatu kejadian dapat terjadi tanpa mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek keseluruhan. Yang diperhatikan adalah kegiatan-kegiatan yang meninggalkan
lingkaran Harga yang terkecil yang dipakai untuk menentukan saat
kejadian paling lambat (LET).
3. Lintasan Kritis
Lintasan kritis adalah lintasan yang terpanjang dalam suatu Network diagram yang menentukan waktu pelaksanaan proyek. Penyimpangan yang terjadi pada lintasan kritis akan berpengaruh terhadap akhir penyelesaian proyek.
25
21
-
4. Event Slack
Perbedaan antara LET dan EET pada suatu lingkaran kejadian disebut even slack yaitu sejumlah waktu yang menyatakan daerah waktu dimana kejadian itu dapat atau boleh terjadi tanpa mempengaruhi selesainya proyek. Pada lingkaran kejadian kritis mempunyai slack sama dengan nol. Untuk lingkaran kejadian yang mempunyai perbedaan EET dan LET kecil disebut lingkaran kejadian sub kritis, sedang lintasan-lintasan yang melalui lingkaran-lingkaan kejadian sub kritis disebut lintasan sub kritis. Sebaliknya bila kejadian perbedaannya besar, maka lingkaran kejadiannya disebut lingkaran kejadian non kritis, sedang lintasan yang melalui disebut lintasan non kritis.
5. Float
Activity float adalah duration kegiatan yang melalui lintasan tidak kritis yang dapat diperpanjang sampai jumlah tertentu dan tidak mengakibatkan perubahan waktu penyelesaian proyek keseluruhan.
-
Macam activity float diantaranya : 1). Total Float yaitu sejumlah waktu untuk penundaan atau
waktu untuk terlambat, yang terdapat pada suatu kegiatan dimana kegiatan tersebut dapat terlambat atau diperlambat pelaksanaannya tanpa mempengaruhi selesainya proyek keseluruhan. 2) Free Float yaitu sejumlah penundaan atau waktu untuk
terlambat, dari suatu kegiatan yang memungkinkan dapat terlambat atau diperlambatnya kegiatan tersebut tanpa mempengaruhi dimulainya kegiatan yang langsung mengikutinya.
-
NETWORK DIAGRAM
1 4
4 2
7
7
E
3
DURASI
NAMA
KEGIATAN
KEJADIAN
AWAL
KEJADIAN
AKHIR
EET-1
LET-1
N1
N2
EET-2
LET-2
-
NETWORK DIAGRAM
0 0
0 2
4
5
3 3
3
4 8
8
1 2
4
D
4
F
5
E
3
A
2
C
3
B
4
6
7
8
-
CONTOH kegiatan-kegiatan A, B, dan C adalah kegiatan-kegiatan permulaan
kegiatan-kegiatan F, G, dan H adalah kegiatan-kegiatan akhir
kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan A selesai
kegiatan-kegiatan E, dan F dapat berjalan bersama dan dapat dimulai setelah kegiatan B selesai
kegiatan G menunggu selesainya kegiatan C
kegiatan H baru dapat mulai setelah kegiatan D dan E selesai
-
NETWORK DIAGRAM-1
1 3
4
6
2 D
G
F
A
C
B
5
E H
-
NETWORK DIAGRAM
1 0
0 3
4
4
4 3
5
6 10
10
2 2
3
D
4
G
5
F
3
A
2
C
3
B
4
10
7
8
5 7
7
E
3
H
3
-
LATIHAN-1 1. A & B adalah 2 kegiatan yang dapat berjalan bersamaan dan merupakan
permulaan kegiatan suatu proyek
2. C, D & E adalah kegiatan yang berjalan bersamaan, dan baru dapat mulai setelah kegiatan A selesai
3. F & G adalah 2 kegiatan yang berjalan bersamaan dan mengikuti selesainya kegiatan B
4. H & I adalah 2 kegiatan yang berjalan bersamaan dan baru dapat mulai setelah kegiatan E & F selesai
5. Kegiatan K dapat mulai setelah kegiatan C, D & H selesai
6. Kegiatan J mengikuti kegiatan G
7. Kegiatan L dapat mulai setelah kegiatan E, F & J selesai
8. Kegiatan M adalah akhir kegiatan suatu proyek dan dapat mulai setelah kegiatan I, K & L selesai.
-
LATIHAN-1
1 0
0 5
6
7
3 3
3
9 14
14
2 2
3
C
5
F
5
A
2
B
3
I
4
81 11
11
4 7
9
6 9
9
7 8
9
D
3
E
4
K
5
L
3
J
2
G
6
F
2
H
2
LK = B+G+J+L = 3+6+2+3= 14
-
Pelaksanaan Metode Network Planning Pada Pembangunan Gedung
K
21 75 96 A B C D E F 96 H
7 7 14 33 47 14 21 14 14 47 61 82 96
21 I
dummy
21 J dummy
G
68 28
1 7
7 0 0 0
2 14 14
7 68 82
8 68
96
3 35 68
5 63 96
4 47 47
6 61
61 9 82
82 10 96 96
11110
110
-
Pengertian Barchart Metode Bagan Balok (Barchart) adalah metode penyajian perencanaan dan pengendalian, khususnya jadwal kegiatan proyek secara sistematis dan analitis. Adapun penyajian dari bagan balok yang lengkap berisikan : perkiraan urutan pekerjaan, skala waktu, dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat pelaporan.
Penyusunan Barchart Didalam pembuatan/menyusun rencana kerja ada beberapa hal yang penting/perlu diperhatikan diantaranya : a). Keadaan Lapangan Kerja b). Kemampuan Tenaga Kerja c). Penyediaan Bahan Bangunan d). Alat-alat/Peralatan Pembangunan f). Gambar-gambar kerja (Shop drawing) g). Kelangsungan Pelaksanaan Pekerjaan
-
Keunggulan/Keuntungan dan Kelemahan
Keuntungan dari metode bagan balok (Barchart) diantaranya : Sebagai alat perencanaan, komunikasi, bila digabungkan dengan metode
lain seperti grafik kurva S. Mempunyai bentuk sederhana, mudah dibuat, mudah dibaca dan cepat
dimengerti oleh semua lapisan pelaksanaan , pimpinan, dan para peserta proyek.
Bila proyek tersebut berskala kecil, jenis kegiatannya sedikit dan tidak ada keterkaitan dengan satu kegiatan lain maka metode bagan balok mudah dilaksanakan.
Kelemahan metode bagan balok (Barchart) diantaranya : Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara
satu kegiatan/pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan. Untuk proyek berukuran sedang , besar, dan proyek yang bersifat
kompleks, penggunaan bagan balok akan menghadapi kesulitan dalam menyusun sedemikian besar jumlah kegiatan yang mencapai puluhan juta, dan memiliki keterkaitan tersendiri diantara mereka, sehingga penyajiannya kurang sistematis.
-
NO JENIS PEKERJAAN
I Pekerjaan Persiapan
II Pekerjaan Tanah
1. Galian Tanah Biasa
2. Galian Tanah Keras
3. Timbunan Tanah
4. Gebalan Rumput
III Pekerjaan pasangan
1. Pasangan Batu Kali 1PC : 4 Ps
2. Plesteran 1PC : 3Ps
3. Siaran 1PC : 2Ps
4. Besi Beton
5. Mistar Duga
IV Lain - lain
1. Pengeringan
2. Papan Nama Proyek
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Keterangan :
= rencana
= realisasi
Contoh Bagan Balok Waktu Pelaksanaan (per minggu)
Jenis
Pekerj
aan
-
TABEL 2.2 DIAGRAM BATANG
-
Kesimpulan
1. Metode bagan balok (Barchart) mengidentifikasi urutan kegiatan dan unsur waktu, yang terdiri dari waktu mulai sampai waktu selesai
2. Metode bagan balok (Barchart) akan bermanfaat sebagai alat perencanaan dan komunikasi apabila digabung dengan grafik kurva S.
3. Metode Jaringan Kerja (Network Planning) merupakan penyempurnaan dari metode bagan balok (Barchart).
4. Metode Jaringan Kerja (Network Planning) memberikan petunjuk dengan jelas waktu kritis dan tidak, sehingga dapat dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih ekonomis biayanya dan terdapat kepastian dalam penggunaan sumber tenaga, bahan dan material.
-
Saran 1. Penggunaan Metode bagan balok (Barchart) dengan
modifikasi kurva S sudah cukup untuk perencanaan dan pelaksaaan proyek yang bersifat kecil, sedang dan tidak kompleks
2. Penggunaan metode bagan balok (Barchart) dengan modifikasi kurva S dan jaringan kerja (Network Planning) dapat digunakan bersama untuk perencanaan dan pelaksaaan proyek yang bersifat sedang, besar dan kompleks, sehingga dalam pelaksanaan akan lebih efektif , terperinci dan mudah dalam komunikasi antar kegiatan pelaksanaan yang terkait dalam proyek tersebut.