Kuliah-4. Network Planing

38
PENJADWALAN (Scheduling) Perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu Proses untuk merencanakan durasi (duration) proyek Menetapkan hubungan antar kegiatan atau pekerjaan dalam suatu proyek. Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek. Sebagai dasar dari penghitungan cashflow proyek.

description

bahan kuliah perencanaan proyek

Transcript of Kuliah-4. Network Planing

  • PENJADWALAN

    (Scheduling) Perangkat untuk menentukan aktivitas yang

    diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu

    Proses untuk merencanakan durasi (duration) proyek

    Menetapkan hubungan antar kegiatan atau pekerjaan dalam suatu proyek.

    Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek. Sebagai dasar dari penghitungan cashflow proyek.

  • Manfaat Penjadualan

    Bagi Pemilik :

    (1) Mengetahui waktu mulai dan selesainya proyek.

    (2) Merencanakan aliran kas.

    (3) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan

    biaya proyek.

    Bagi Kontraktor:

    (1) Memprediksi kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri.

    (2) Merencanakan kebutuhan material, peralalan, dan tenaga kerja.

    (3) Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor.

    (4) Menghindari konflik antara sub-kontraktor dan pekerja.

    (5) Merencanakan aliran kas

    (6) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan

    biaya proyek.

  • PENGENDALIAN

    Memantau dan mengkaji agar langkah-langkah kegiatan terbimbing kearah tujuan yang ditetapkan

    Untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan.

    Antisipasi keterlambatan jadwal

    Pembengkakan biaya proyek dapat dihindari.

    MUTU PROYEK

    PENILAIAN BIAYA

    PENILAIAN WAKTU

    PENILAIAN FISIK

    KONSTRUKSI

  • DESIGN PROJECT PLANNING

    PROJECT PLAN :

    SCHEDULE

    BUDGET

    QUALITY

    SAFETY

    LABOUR

    COST

    INDIRECT &

    OVERHEAD

    COST

    MATERIAL

    COST

    PROGRESS

    REPORT

    EQUIPMENT

    COST

    OTHER

    CONTRACT

    COST

    CHANGE

    ORDER

    PROJECT

    CONTRO

    L

    ASPEK PENGENDALIAN PROYEK

  • Fungsi Penjadualan Waktu Proyek

    Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

    Menentukan waktu pelaksanaan setiap kegiatan.

    Menentukan kegiatan yang tidak boleh terlambat atau tertunda pelaksanaannya (kegiatan kritis) dan jalur kritis.

    Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.

    Dasar penghitungan cashflow proyek.

    Dasar penjadualan sumberdaya proyek lain, seperti tenaga, material, dan peralatan.

    Alat pengendalian proyek.

  • Macam Metode Penjadwalan

    Bar Chart

    Network Planning

    PERT

    LOB

    Kurva S

  • Teknik Penjadualan

    Teknik

    Penjadualan

    Proyek

    Gannt Chart

    Network

    Planning

    Tidak menunjukkan suatuhubungan yang spesifik antarkegiatan di dalamnya, sehinggatidak menunjukkan sebagai suatujaringan kerja.

    Komponen proyek dan hubunganketergantungan antara satudengan yang lain disajikan denganmenggunakan tanda-tanda yangjelas.

  • Gannt Chart

    Jenis PekerjaanNoMaret

    1 2 3 4

    April

    1 2 3 4

    Mei

    1 2 3 4

    Juni

    1 2 3 4

    Juli

    1 2 3 4

    Persiapan1

    2

    Pekerjaan Pondasi3

    Pekerjaan Struktur4

    Pekerjaan M/E5

    Finishing6

    Pekerjaan Tanah

    Sederhana, mudah dibuat dandipahami.

    Sangat bermanfaat sebagai alatperencanaan, dan komunikasi padasetiap level manajemen.

    Dapat digabung dengan metode lain,misal kurva S yang digunakan untukmenunjukkan tingkat kemajuanproyek.

    Tidak menunjuk secara spesifikhubungan ketergantungan antarkegiatan, sehingga sulit mengetahuidampak akibat keterlambatan satukegiatan terhadap jadual seluruhproyek.

    Kurang tepat untuk proyek berukuransedang atau besar yang memilikikegiatan yang kompleks.

  • NETWORK PLANNING

    A. DEFINISI

    Network planning adalah suatu cara/teknik baru di dalam bidang perencanaan dan pengawasan suatu proyek dengan menggunakan sistem jaringan kerja terencana.

    Network planning sangat penting digunakan dalam bidang-bidang engineering, production, marketing, administration, dan research.

  • Pengertian Perencanan Jaringan Kerja (Network Planning)

    Network Planning ditinjau dari segi penyusunan jadwal, dan jaringan kerja merupakan suatu langkah penyempurnaan dari metode bagan balok, karena dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan oleh metode bagan balok diantaranya :

    1. Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek.

    2. Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kritis dalam hubungannya dengan penyelesaian proyek.

    3. Bila terjadi kelambatan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagaimana pengaruhnya terhadap sasaran jadwal penyelesaian proyek secara menyeluruh.

  • Network Planning

    Suatu jaringan yang terdiri dari serangkaian kegiatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.

    Jaringan ini disusun berdasarkan urutan kegiatan tertentu dan menunjukkan hubungan yang logis antar kegiatan, hubungan timbal balik antara pembiayaan, dan waktu penyelesaian proyek.

    Network

    Critical Path Method (CPM)

    Project Evaluation andReview Technique (PERT)

    Presedence Diagram Method(PDM)

    Activity on

    Node

    (AON)

    Activity on

    Arrow

    (AOA)

    Activity on arrow

    Activity on node

  • Manfaat Network Planning Dalam network planning dikenal network diagram yang merupakan hubungan rangkaian kegiatan yang saling menunjang. Adapun manfaatnya adalah :

    1. Diketahui logika ketergantungan dari kegiatan yang satu terhadap kegiatan yang lain.

    2. Ditunjukkan dengan jelas waktu-waktu penyelesaian yang kritis dan yang tidak, sehingga memungkinkan kita untuk mengatur pembagian usaha dan perhatian.

    3. Memberikan kepada kita bantuan yang sangat berharga dalam komunikasi

    4. Memungkinkan dapat dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih ekonomis dipandang dari segi pembiayaan.

    5. Terdapatnya kepastian dalam penggunaan sumber-sumber tenaga, bahan-bahan dan peralatan.

  • Keunggulan Metode Network Planning

    1. Dapat menjawab atas pertanyaan-pertanyaan yang belum terpecahkan oleh metode bagan balok seperti tersebut di atas.

    2. Dapat menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah besar komponen dengan hubungan ketergantungan yang kompleks.

    3. Dapat membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis. 4. Mengetahui logika ketergantungan dari kegiatan yang satu dengan

    kegiatan yang lain. 5. Dapat menunjukkan dengan jelas waktu-waktu penyelesaian yang

    kritis dan yang tidak, sehingga memungkinkan untuk mengatur pembagian usaha dan perhatian.

    6. Memungkinkan dapat dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih ekonomis dipandang dari segi pembiayaan.

    7. Dapat memastikan penggunaan sumber daya tenaga, bahan-bahan dan peralatan.

  • Sistematika Penyusunan Rencana Jaringan Kerja (Network Planning)

    1. Mengkaji dan mengidentifikasi lingkup proyek, menguraikan atau memecahkan menjadi kegiatan-kegiatan yang merupakan komponen proyek.

    2. Menyusun kembali komponen-komponen kegiatan sesuai urutan logika ketergantungan menjadi jaringan kerja.

    3. Memberikan perkiraan kurun waktu masing-masing kegiatan.

    4. Identifikasi jalur kritis, Float dan kurun waktu penyelesaian proyek.

    5. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumber daya.

  • Network Diagram

    1. Tanda (Symbol) Network Planning merupakan sebuah pernyataan secara grafis dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam mencapai suatu tujuan akhir. Untuk membentuk gambar dari network Planning digunakan tanda/symbol sebagai berikut :

    A. Anak panah (arrow), Kegiatan (activity), Kegiatan ini memerlukan jangka waktu tertentu (duration), dengan penggunaan sejumlah sumber tenaga, peralatan, bahan dan biaya (resourses).

    B. Lingkaran kecil (node), kejadian/peristiwa, event. Kejadian ini merupakan awal dari ujung atau pertemuan dari satu atau lebih

    kegiatan-kegiatan. C. Anak panah terputus-putus, kegiatan semu, dummy. Kegiatan semu digunakan untuk membatasi mulainya kegiatan-kegiatan atau

    penghubung kejadian/peristiwa. Perbedaan dengan kegiatan biasa ialah bahwa dummy tidak mempunyai duration karena tidak menggunakan atau menghabiskan resourses (sumber tenaga/manpower, peralatan/eguipment, dan material/bahan dan biaya).

  • Macam Hubungan Kegiatan

    1. Kegiatan B baru dapat dimulai setelah kegiatan A selesai (hubungan seri)

    2. Kegiatan A dan B dapat berjalan bersamaan (hubungan paralel)

    3. Kegiatan A dan B harus selesai terlebih dahulu sebelum kegiatan C dapat dimulai, atau Kegiatan C baru dapat dimuali setelah kegiatan A dan B selesai.

    4. Kegiatan C dan D baru dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai.

    A

    B

    A B

    A

    B C

    A

    B

    C

    D

  • 5. Kegiatan B dan C baru dapat dimulai setelah kegiatan A selesai.

    6. Kegiatan C dapat dimulai setelah kegiatan A selesai. Kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan-kegiatan A dan B selesai (dummy).

    7. Kegiatan-kegiatan A dan B dapat dimulai bersama-sama sedang kegiatan C baru dapat dimulai setelah kegiatan-kegiatan A dan b selesai.

    A B

    C

    A

    B

    C

    D

    A B C

  • Syarat-syarat network diagram : Harus jelas dan mudah dibaca

    Harus dimulai dari satu kejadian (event) dan diakhiri pada satu kejadian

    Anak panah digambar dengan garis lurus (boleh garis patah tetapi tidak boleh garis lengkung)

    Harus dihindari pertemuan antar anak panah

    Antara dua kejadian hanya boleh ada satu anak panah

    Tidak boleh ada dummy yang tidak perlu

  • Syarat-syarat network diagram : Macam kegiatan ditulis di atas anak panah

    Durasi ditulis di bawah anak panah

    Disyaratkan menggunakan satu macam satuan waktu : hari, minggu, bulan dll.

    Diambil angka yang bulat (kecuali dengan komputer)

  • Unsur Waktu

    Tinjauan waktu pelaksanaan tiap kegiatan dan menganalisis Network diagram untuk mendapatkan waktu terjadinya masing-masing kejadian sebagai berikut :

    Saat kejadian paling pagi EARLIEST EVENT TIME (EET)

    Nomor kejadian

    Saat kejadian paling lambat LATEST EVENT TIME (LET)

    Analisis Network Diagram

    1. Saat kejadian paling pagi (EET)

    EET ialah waktu terpanjang yang melalui suatu lintasan dari lingkaran kejadian permulaan (nomor nol) sampai kelingkaran kejadian yang ditinjau. Yang diperhatikan adalah kegiatan yang masuk lingkaran. Harga yang terbesar yang dipakai untuk menentukan saat kejadian paling

    pagi (EET)

    Perhitungan ke depan (dari kiri ke kanan) 16

    21

    27

  • 2. Saat kejadian paling lambat (LET)

    LET ialah waktu paling lambat, suatu kejadian dapat terjadi tanpa mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek keseluruhan. Yang diperhatikan adalah kegiatan-kegiatan yang meninggalkan

    lingkaran Harga yang terkecil yang dipakai untuk menentukan saat

    kejadian paling lambat (LET).

    3. Lintasan Kritis

    Lintasan kritis adalah lintasan yang terpanjang dalam suatu Network diagram yang menentukan waktu pelaksanaan proyek. Penyimpangan yang terjadi pada lintasan kritis akan berpengaruh terhadap akhir penyelesaian proyek.

    25

    21

  • 4. Event Slack

    Perbedaan antara LET dan EET pada suatu lingkaran kejadian disebut even slack yaitu sejumlah waktu yang menyatakan daerah waktu dimana kejadian itu dapat atau boleh terjadi tanpa mempengaruhi selesainya proyek. Pada lingkaran kejadian kritis mempunyai slack sama dengan nol. Untuk lingkaran kejadian yang mempunyai perbedaan EET dan LET kecil disebut lingkaran kejadian sub kritis, sedang lintasan-lintasan yang melalui lingkaran-lingkaan kejadian sub kritis disebut lintasan sub kritis. Sebaliknya bila kejadian perbedaannya besar, maka lingkaran kejadiannya disebut lingkaran kejadian non kritis, sedang lintasan yang melalui disebut lintasan non kritis.

    5. Float

    Activity float adalah duration kegiatan yang melalui lintasan tidak kritis yang dapat diperpanjang sampai jumlah tertentu dan tidak mengakibatkan perubahan waktu penyelesaian proyek keseluruhan.

  • Macam activity float diantaranya : 1). Total Float yaitu sejumlah waktu untuk penundaan atau

    waktu untuk terlambat, yang terdapat pada suatu kegiatan dimana kegiatan tersebut dapat terlambat atau diperlambat pelaksanaannya tanpa mempengaruhi selesainya proyek keseluruhan. 2) Free Float yaitu sejumlah penundaan atau waktu untuk

    terlambat, dari suatu kegiatan yang memungkinkan dapat terlambat atau diperlambatnya kegiatan tersebut tanpa mempengaruhi dimulainya kegiatan yang langsung mengikutinya.

  • NETWORK DIAGRAM

    1 4

    4 2

    7

    7

    E

    3

    DURASI

    NAMA

    KEGIATAN

    KEJADIAN

    AWAL

    KEJADIAN

    AKHIR

    EET-1

    LET-1

    N1

    N2

    EET-2

    LET-2

  • NETWORK DIAGRAM

    0 0

    0 2

    4

    5

    3 3

    3

    4 8

    8

    1 2

    4

    D

    4

    F

    5

    E

    3

    A

    2

    C

    3

    B

    4

    6

    7

    8

  • CONTOH kegiatan-kegiatan A, B, dan C adalah kegiatan-kegiatan permulaan

    kegiatan-kegiatan F, G, dan H adalah kegiatan-kegiatan akhir

    kegiatan D dapat dimulai setelah kegiatan A selesai

    kegiatan-kegiatan E, dan F dapat berjalan bersama dan dapat dimulai setelah kegiatan B selesai

    kegiatan G menunggu selesainya kegiatan C

    kegiatan H baru dapat mulai setelah kegiatan D dan E selesai

  • NETWORK DIAGRAM-1

    1 3

    4

    6

    2 D

    G

    F

    A

    C

    B

    5

    E H

  • NETWORK DIAGRAM

    1 0

    0 3

    4

    4

    4 3

    5

    6 10

    10

    2 2

    3

    D

    4

    G

    5

    F

    3

    A

    2

    C

    3

    B

    4

    10

    7

    8

    5 7

    7

    E

    3

    H

    3

  • LATIHAN-1 1. A & B adalah 2 kegiatan yang dapat berjalan bersamaan dan merupakan

    permulaan kegiatan suatu proyek

    2. C, D & E adalah kegiatan yang berjalan bersamaan, dan baru dapat mulai setelah kegiatan A selesai

    3. F & G adalah 2 kegiatan yang berjalan bersamaan dan mengikuti selesainya kegiatan B

    4. H & I adalah 2 kegiatan yang berjalan bersamaan dan baru dapat mulai setelah kegiatan E & F selesai

    5. Kegiatan K dapat mulai setelah kegiatan C, D & H selesai

    6. Kegiatan J mengikuti kegiatan G

    7. Kegiatan L dapat mulai setelah kegiatan E, F & J selesai

    8. Kegiatan M adalah akhir kegiatan suatu proyek dan dapat mulai setelah kegiatan I, K & L selesai.

  • LATIHAN-1

    1 0

    0 5

    6

    7

    3 3

    3

    9 14

    14

    2 2

    3

    C

    5

    F

    5

    A

    2

    B

    3

    I

    4

    81 11

    11

    4 7

    9

    6 9

    9

    7 8

    9

    D

    3

    E

    4

    K

    5

    L

    3

    J

    2

    G

    6

    F

    2

    H

    2

    LK = B+G+J+L = 3+6+2+3= 14

  • Pelaksanaan Metode Network Planning Pada Pembangunan Gedung

    K

    21 75 96 A B C D E F 96 H

    7 7 14 33 47 14 21 14 14 47 61 82 96

    21 I

    dummy

    21 J dummy

    G

    68 28

    1 7

    7 0 0 0

    2 14 14

    7 68 82

    8 68

    96

    3 35 68

    5 63 96

    4 47 47

    6 61

    61 9 82

    82 10 96 96

    11110

    110

  • Pengertian Barchart Metode Bagan Balok (Barchart) adalah metode penyajian perencanaan dan pengendalian, khususnya jadwal kegiatan proyek secara sistematis dan analitis. Adapun penyajian dari bagan balok yang lengkap berisikan : perkiraan urutan pekerjaan, skala waktu, dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat pelaporan.

    Penyusunan Barchart Didalam pembuatan/menyusun rencana kerja ada beberapa hal yang penting/perlu diperhatikan diantaranya : a). Keadaan Lapangan Kerja b). Kemampuan Tenaga Kerja c). Penyediaan Bahan Bangunan d). Alat-alat/Peralatan Pembangunan f). Gambar-gambar kerja (Shop drawing) g). Kelangsungan Pelaksanaan Pekerjaan

  • Keunggulan/Keuntungan dan Kelemahan

    Keuntungan dari metode bagan balok (Barchart) diantaranya : Sebagai alat perencanaan, komunikasi, bila digabungkan dengan metode

    lain seperti grafik kurva S. Mempunyai bentuk sederhana, mudah dibuat, mudah dibaca dan cepat

    dimengerti oleh semua lapisan pelaksanaan , pimpinan, dan para peserta proyek.

    Bila proyek tersebut berskala kecil, jenis kegiatannya sedikit dan tidak ada keterkaitan dengan satu kegiatan lain maka metode bagan balok mudah dilaksanakan.

    Kelemahan metode bagan balok (Barchart) diantaranya : Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara

    satu kegiatan/pekerjaan dengan pekerjaan yang lain. Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan. Untuk proyek berukuran sedang , besar, dan proyek yang bersifat

    kompleks, penggunaan bagan balok akan menghadapi kesulitan dalam menyusun sedemikian besar jumlah kegiatan yang mencapai puluhan juta, dan memiliki keterkaitan tersendiri diantara mereka, sehingga penyajiannya kurang sistematis.

  • NO JENIS PEKERJAAN

    I Pekerjaan Persiapan

    II Pekerjaan Tanah

    1. Galian Tanah Biasa

    2. Galian Tanah Keras

    3. Timbunan Tanah

    4. Gebalan Rumput

    III Pekerjaan pasangan

    1. Pasangan Batu Kali 1PC : 4 Ps

    2. Plesteran 1PC : 3Ps

    3. Siaran 1PC : 2Ps

    4. Besi Beton

    5. Mistar Duga

    IV Lain - lain

    1. Pengeringan

    2. Papan Nama Proyek

  • 1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

    Keterangan :

    = rencana

    = realisasi

    Contoh Bagan Balok Waktu Pelaksanaan (per minggu)

    Jenis

    Pekerj

    aan

  • TABEL 2.2 DIAGRAM BATANG

  • Kesimpulan

    1. Metode bagan balok (Barchart) mengidentifikasi urutan kegiatan dan unsur waktu, yang terdiri dari waktu mulai sampai waktu selesai

    2. Metode bagan balok (Barchart) akan bermanfaat sebagai alat perencanaan dan komunikasi apabila digabung dengan grafik kurva S.

    3. Metode Jaringan Kerja (Network Planning) merupakan penyempurnaan dari metode bagan balok (Barchart).

    4. Metode Jaringan Kerja (Network Planning) memberikan petunjuk dengan jelas waktu kritis dan tidak, sehingga dapat dicapainya pelaksanaan proyek yang lebih ekonomis biayanya dan terdapat kepastian dalam penggunaan sumber tenaga, bahan dan material.

  • Saran 1. Penggunaan Metode bagan balok (Barchart) dengan

    modifikasi kurva S sudah cukup untuk perencanaan dan pelaksaaan proyek yang bersifat kecil, sedang dan tidak kompleks

    2. Penggunaan metode bagan balok (Barchart) dengan modifikasi kurva S dan jaringan kerja (Network Planning) dapat digunakan bersama untuk perencanaan dan pelaksaaan proyek yang bersifat sedang, besar dan kompleks, sehingga dalam pelaksanaan akan lebih efektif , terperinci dan mudah dalam komunikasi antar kegiatan pelaksanaan yang terkait dalam proyek tersebut.