Diagnosis Gagal Jantung Kiri
-
Upload
lidya-christy-agustine-bonita -
Category
Documents
-
view
128 -
download
0
Transcript of Diagnosis Gagal Jantung Kiri
Diagnosis
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang kelompok kami
menegakkan “Gagal Jantung Kiri “ sebagai diagnosa pada pasien ini.Terdapat pula kelainan
anatomis seperti : mitral insufisiensi, hipertrofi ventrikel kiri, infark anterolateral dan dilatasi
v.kiri yang menunjang diagnosis kami. Selain itu terdapatnya factor-faktor resiko untuk gagal
jantung yang ditemukan pada pasien ini seperti : umur pasien yang sudah lansia, gender pasien
adalah laki-laki, pasien merokok sampai sekarang dan mempunyai riwayat penyakit jantung
sebelumnya.
Klasifikasi fungsional dari The New York Heart Association (NYHA),
Klasifikasi ini dipakai untuk menyatakan hubungan antara awitan gejala dan derajat latihan fisik:
Klas I: tidak timbul gejala pada aktivitas sehari-hari, gejala akan timbul pada
aktivitas yang lebih berat dari aktivitas sehari-hari.
Klas II: gejala timbul pada aktivitas sehari-hari.
Klas III: gejala timbul pada aktivitas lebih ringan dari aktivitas sehari-hari.
Klas IV: gejala timbul pada saat istirahat.
Menurut klasifikasi NYHA, kelompok kami menetapkan pasien ini berada di klas II berdasarkan
hasil anamnesis yaitu pasien cepat lelah bila melakukan aktivitas fisik.
Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk menegakkan diagnosis gagal jantung
Kriteria mayor:
1. Paroxismal Nocturnal Dispneu
2. distensi vena leher
3. ronkhi paru
4. kardiomegali
5. edema paru akut
6. gallop S3
7. peninggian tekanan vena jugularis
8. refluks hepatojugular
Kriteria minor:
1. edema ekstremitas
2. batuk malam hari
3. dispneu de effort
4. hepatomegali
5. efusi pleura
6. takikardi
7. penurunan kapasitas vital sepertiga dari normal
Diagnosis ditegakkan dari 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 1 kriteria minor harus ada
pada saat yang bersamaan. Pada pasien ini telah ditemukan adanya paroxysmal nocturnal
dispneu, ronkhi paru, edema paru, gallop S3 (+) dan dispneu on effort sehingga diagnosis gagal
jantung dapat ditegakkan.
Komplikasi
Komplikasi gagal jantung adalah sebagai berikut :
a. Efusi pleura: di hasilkan dari peningkatan tekanan kapiler. Transudasi cairan terjadi dari
kapiler masuk ke dalam ruang pleura. Efusi pleura biasanya terjadi pada lobus bawah darah.
b. Aritmia: pasien dengan gagal jntung kongestif mempunyai risiko untuk mengalami
aritmia, biasanya disebabkan karena tachiaritmias ventrikuler yang akhirnya menyebabkan
kematian mendadak.
c. Trombus ventrikuler kiri: pada gagal jntung kongestif akut dan kronik, pembesaran
ventrikel kiri dan penurunan kardiac output beradaptasi terhadap adanya pembentukan thrombus
pada ventrikel kiri. Ketika thrombus terbentuk, maka mengurangi kontraktilitas dari ventrikel
kiri, penurunan suplai oksigen dan lebih jauh gangguan perfusi. Pembentukan emboli dari
thrombus dapat terjadi dan dapat disebabkan dari Cerebrivaskular accident (CVA)
d. Hepatomegali: karena lobus hati mengalami kongestif dengan darah vena sehingga
menyebabkan perubahan fungsi hati. Kematian sel hati, terjadi fibrosis dan akhirnya sirosis
Sugeng dan Sitompul. 2003. Gagal Jantung. Dalam : Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Jota, Santa. 2002. Diagnosis Penyakit Jantung. Jakarta : Penerbit Widya Medika
Buku ipd