Diagnosis Banding Sindrom Guillain Barre

4
DIAGNOSIS BANDING SINDROM GUILLAIN BARRE Gejala klinis SGB biasanya jelas dan mudah dikenal sesuai dengan criteria diagnostik dari NINCDS, tetapi pada stadium awal kadang-kadang harus dibedakan dengan keadaan lain, seperti: Mielitis akuta Poliomyelitis anterior akuta Porphyria intermitten akuta Miastenia gravis 1. Miastenia gravis Miastenia gravis adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan autoimun. Imunoglobulin G antibody berikatan dengan reseptor asetilkolin. Otot skeletal mudah mengalami kelemahan. Dijumpai pada anak, dewasa dan orang tua, terbanyak pada usia 10-30 tahun. Umur dibawah 40 tahun banyak pada wanita, umur lebih dari 40 tahun banyak pada pria. Gejala khas dari penyakit ini adalah kelemahan otot skelet membaik setelah istirahat. Kriteria diagnosis dari Miatenia gravis adalah: 1. Klinis : bangun tidur penderita merasa segar setelah beraktifitas penderita merasa lemah, pandangan ganda,suara makin lemah dan kesulitan menelan

Transcript of Diagnosis Banding Sindrom Guillain Barre

Page 1: Diagnosis Banding Sindrom Guillain Barre

DIAGNOSIS BANDING SINDROM GUILLAIN BARRE

Gejala klinis SGB biasanya jelas dan mudah dikenal sesuai dengan criteria diagnostik dari

NINCDS, tetapi pada stadium awal kadang-kadang harus dibedakan dengan keadaan lain,

seperti:

Mielitis akuta

Poliomyelitis anterior akuta

Porphyria intermitten akuta

Miastenia gravis

1. Miastenia gravis

Miastenia gravis adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan autoimun.

Imunoglobulin G antibody berikatan dengan reseptor asetilkolin. Otot skeletal mudah

mengalami kelemahan. Dijumpai pada anak, dewasa dan orang tua, terbanyak pada usia

10-30 tahun. Umur dibawah 40 tahun banyak pada wanita, umur lebih dari 40 tahun

banyak pada pria. Gejala khas dari penyakit ini adalah kelemahan otot skelet membaik

setelah istirahat.

Kriteria diagnosis dari Miatenia gravis adalah:

1. Klinis : bangun tidur penderita merasa segar setelah beraktifitas penderita merasa

lemah, pandangan ganda,suara makin lemah dan kesulitan menelan

2. Pemeriksaan antibodi anti reseptor asetilkolin : titer antibodi ini meninggi pada 90%

penderita MG golongan IIa dan IIb. Titer antibodi ini berkorelasi dengan beratnya

penyakit

3. Pemeriksaan antibodi anti oto skelet : ditemukan 90% pada penderita dengan timoma

4. Tes tensilon : positif apabila ada perbaikan kekuatan otot yang jelas

5. Foto dada : untuk melihat adanya timus persisten atau timoma

6. Wartenberg test

7. Tes prostigmin

Page 2: Diagnosis Banding Sindrom Guillain Barre

SINDROM GUILLAN BARRE MIASTENIA GRAVIS

Klinis

Semua usia, >> umur muda, pria = perempuan

Umur dibawah 40 thn perempuan >> laki2

Kesemutan pada tangan dan kaki (fenomena gloves and stocks)

bangun tidur penderita merasa segar setelah beraktifitas penderita merasa lemah

Lemah bersifat acenden

Kelemahan otot terutama yang sering digunakan seperti otot bola mata, otot-otot untuk menelan dan untuk bicara, tidak ada keluhan sensorik.

Pemeriksaan Penunjang

LP : sel normal, protein tinggi (disosiasi sitoalbuminik)

Pemeriksaan antibodi anti reseptor asetilkolin : titer antibodi ini meninggi pada 90% penderita MG.

2. Mielitis transversa

Page 3: Diagnosis Banding Sindrom Guillain Barre

Mielitis transversa adalah radang medulla spinalis yang mengenai segmen medulla

spinalis (substansia alba & grisea). Penyebab dari penyakit ini bisa karena proses

infeksius atau noninfeksius.

Gambaran klinis:

• Pasca infeksi / pasca vaksinasi mulai timbul deficit neurology setelah 5 – 10 hari

• Perjalanan penyakit akut

– ±50% timbul dalam waktu 12 jam

– ±75% timbul dalam waktu 24 jam

• Mula mula berupa demam, malaise, mialgia.

• Deficit neurologik berupa:

– Kelemahan ekstremitas

– Gangguan sensibilitas

– Gangguan genitourinaria & defekasi

• Segmen medulla spinalis yang sering terkena antara segmen thoracal 2 – thorakal

6

• KHAS : Spinal Shock à semua fungsi di bawah lesi tersebut berhenti

Pada pemeriksaan laboratorium:

• Pleiositosis moderat 20 – 200 sel/mm3 . limfosit lebih banyak.

• Protein sedikit meningkat 50 – 120 mg/dl.

• Kadar glukosa normal.