Diagnosa Mikosis

19
Diagnosa Mikosis Selain dari gejala-gejala khas dari masing-masing jamur, untuk diag nosa penyakit jamur dengan beberapa pemeriksaan laboratorium

description

arteriola, kapiler dan venula

Transcript of Diagnosa Mikosis

Page 1: Diagnosa Mikosis

Diagnosa Mikosis

Selain dari gejala-gejala khas dari masing-masing jamur, untuk diag nosa penyakit jamur dengan beberapa pemeriksaan laboratorium

Page 2: Diagnosa Mikosis

Yaitu; 1. Pemeriksaan preparat langsung

2. Pembiakan (cultur)

3. Reaksi immunologik(alergi)

4. Biopsi atau pemeriksaan histopa

tologik

5. Pemeriksaan dengan sinar Wood

Page 3: Diagnosa Mikosis

1. Pemeriksaan langsung

Untuk melihat adanya infeksi jamur perlu di buat preparat dari kerokan kulit, rambut atau kuku.

Jika bahan dari kerokan kulit, sediaan dituangi larutan KOH 10%

Jika bahan dari rambut, sediaan dituangi larutan KOH 20%

Jika bahan dari kuku, sediaan dituangi KOH 40%

Page 4: Diagnosa Mikosis

• Fungsi KOH pada sediaan adalah untuk melarutkan keratin (zat tanduk) kulit, rambut dan kuku. Dengan demikian yang tinggal hanya elemen jamurnya saja

• Setelah dibiarkan 5 menit atau sesudah dipanasi diatas api kecil (jangan sampai menguap), maka dilihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 X

Page 5: Diagnosa Mikosis

• Adanya elemen jamur tampak sebagai benang-benang hifa, dan bola-bola kecil sebagai spora berukuran 1-3 µ

Page 6: Diagnosa Mikosis

Cara pengambilan sampel

Kulit

Kulit dipilih dari bagian yang aktif, yaitu daerah pinggir, terlebih dahulu bersihkan dengan alkohol 70%, lalu dikerok dengan skalpel, sehingga diperoleh skuama (sisik kulit) yang cukup lalu tuangi dengan larutan KOH 10%

Page 7: Diagnosa Mikosis

Rambut

Rambut yang dipilih yaitu rambut yang terpu tus-putus atau rambut yang warnanya tidak mengkilap lagi. Kemudian dituangi larutan KOH 20%

Page 8: Diagnosa Mikosis

Kuku

Bahan diambil dari massa dibawah kuku atau dari bahan kuku yang rusak. Kemudian dituangi larutan KOH 40% lalu diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat adanya hifa atau spora jamur

Page 9: Diagnosa Mikosis

2. Pembiakan (cultur)

Pembiakan dilakukan pada media Sabaroud agar pada suhu kamar 25-30 ºC. Setelah 1 minggu dilihat pertumbuhan koloni

Bentuk koloni;

1.Koloni Ragi

Makroskopik tampak bulat, lunak, lembek, halus,rata, mengkilat, tidak berpigmen, kuning seperti koloni bakteri

Page 10: Diagnosa Mikosis

Mikroskopik hanya didapati sel-sel ragi (tampak seolah-olah mempunyai 2 dinding sel) kadang-kadang dijumpai adanya budding sel ( sel tunas), misalnya candida

2.Koloni menyerupai ragi

makroskopik tampak lembek, permukaan halus, mengkilat, berwarna putih kekuningan.

Page 11: Diagnosa Mikosis

Mikroskopik tampak sebagai sel-sel tunggal dan kadang-kadang tampak sebagai miselium semu (pseudomiselium)

Pseudomiselium tampak sel memanjang tidak khas dan tidak bersekat. Kadang ada tampak sel bulat dan ada yang bertunas

Page 12: Diagnosa Mikosis

3. Koloni filamen

Makroskopik tampak sebagai kapas, berupa benang –benang halus, permukaan dan pinggirannya tidak rata, menonjol diatas permukaan media

Mikrosopik tampak adanya hifa sejati, berinti dan mempunyai sekat (septum)

Kadang-kadang tampak bentuk campuran

Page 13: Diagnosa Mikosis

Yaitu pada pembiakan 37ºC dapat menghasilkan koloni ragi, tetapi pada suhu kamar akan menghasilkan koloni filamen

3. Reaksi immunologik Dengan menyuntikkan secara intrakutan semacam antigen (yang dibuat dari koloni

jamur). Bila reaksi alergi positif berarti ada infeksi oleh jamur

Page 14: Diagnosa Mikosis

Mis;

a. Reaksi trikofitin. Antigen yang dibuat dari hasil pembiakan trikomikosis. Kalau positif berarti ada trikofiton sp

b. Reaksi Histoplasmin. Antigen yang dibuat dari pembiakan Histoplasma capsulatum. Kalau positif berarti ada infeksi Histoplasma capsulatum

Page 15: Diagnosa Mikosis

C. Reaksi sporotrikin. Antigen yang dibuat dari koloni sporotrichum schenkii. Kalau posisit berarti ada infeksi species sporotrichum

Page 16: Diagnosa Mikosis

4 Biopsi dan pemeriksaan histopatologik

Khusus untuk penyakit mikosis dalam

dari suatu jaringan biopsi dilakukan pewarnaan khusus seperti pewarnaan Gram yang dapat mewarnai elemen jamur dalam jaringan, sehingga tampak lebih jelas

Page 17: Diagnosa Mikosis

5. Pemeriksaan sinar Wood

yaitu sinar uv yang setelah melewati suatu saringan wood, sinar yang tadinya bersifat polikhromatis menjadi monokhro matis dengan panjang gelombang 3600 nm

Sinar ini tidak dapat dilihat

Page 18: Diagnosa Mikosis

Bila sinar ini diarahkan kekulit atau rambut,yang mengalami infeksi jamur tertentu, maka sinar ini berubah menjadi sinar yang dapat dilihat dengan memberi warna yang kehijauan atau berfluoresensi. Apabila pemeriksaan memberikan fluoresensi, maka sinar wood dinyatakan positif dan sebaliknya

Page 19: Diagnosa Mikosis

Jamur yang sinar wood positip adalah

Microsporum lanosum

Microsporum audolini

Microsporum canis

Malasezia furfur