Diagnosa Keperawatan

9
A. Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan persepsi sensori : penglihatan b.d penekanan pada kiasma optik 2. Gangguan eliminasi urine b.d hiposekresi ADH. 3. Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan dehidrasi 4. Gangguan pola tidur b.d perubahan pada pola aktifitas 5. Ansietas b.d stress psikologis internal 6. Kurang pengetahuan akan penyakit b.d kurang terpajan informasi B. Intervensi dan Rasional 1. Gangguan persepsi sensori : penglihatan b.d penekanan pada kiasma optik Tujuan : Penggunaan penglihatan yang optimal. Kriteria hasil : a. Pasien ikut berpartisipasi dalam program pengobatan. b. Pasien akan mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut. Intervensi : a. Pastikan derajat/tipe kehilangan penglihatan. R/: mengetahui perubahan berkurangnya lapang pandang klien. b. Lakukan tindakan untuk membantu pasien menangani keterbatasan penglihatan, contoh : kurangi kecemasan, atur perabot, ingatkan memutar kepala ke subjek yang terlihat, perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam hari.

Transcript of Diagnosa Keperawatan

A. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan persepsi sensori : penglihatan b.d penekanan pada kiasma optik

2. Gangguan eliminasi urine b.d hiposekresi ADH.

3. Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan dehidrasi

4. Gangguan pola tidur b.d perubahan pada pola aktifitas

5. Ansietas b.d stress psikologis internal

6. Kurang pengetahuan akan penyakit b.d kurang terpajan informasi

B. Intervensi dan Rasional

1. Gangguan persepsi sensori : penglihatan b.d penekanan pada kiasma optik

Tujuan : Penggunaan penglihatan yang optimal.

Kriteria hasil :

a. Pasien ikut berpartisipasi dalam program pengobatan.

b. Pasien akan mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa

kehilangan lebih lanjut.

Intervensi :

a. Pastikan derajat/tipe kehilangan penglihatan.

R/: mengetahui perubahan berkurangnya lapang pandang klien.

b. Lakukan tindakan untuk membantu pasien menangani keterbatasan

penglihatan, contoh : kurangi kecemasan, atur perabot, ingatkan memutar

kepala ke subjek yang terlihat, perbaiki sinar suram dan masalah

penglihatan malam hari.

R/: Menurunkan bahaya keamanan b.d perubahan lapang pandang atau

kehilangan penglihatan dan akomodasi pupil terhadap sinar lingkungan

c. Kolaborasi obat sesuai dengan indikasi.

R/:Mempercepat penyembuhan pasien.

2. Gangguan eliminasi urine b.d hiposekresi ADH.

Tujuan : Pola eliminasi urin pasien kembali normal

Kriteria hasil :

a. pasien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi

b. pasien mempertahankan keseimbangan masukan/haluaran urin

c. pasien mengungkapkan/mendemonstrasikan perilaku dan teknik untuk

mencegh retensi urin.

Intervensi:

a. Kaji pola berkemih seperti frekuensi dan jumlahnya. Bandingan keluaran urin

dan masukan cairan dan catat berat jenis urin

R/: mengidentifikasi fungsi kandung kemih (mis: pengosongan kandung

kemih, fungsi ginjal dan keseimbangan cairan.

b. Palpasi adanya distensi kandung kemih dan observasi pengeluaran cairan

R/: disfungsi kandung kemih bervariasi, ketidakmampuan berhubungan

dengan hilangnya kontraksi kandung kemih untuk merilekskan sfingter

urinarius

c. Anjurkan pasien untuk minum/masukan cairan (2-4 /hr)

R/: membantu mempertahan fungsi ginjal

d. Bersihkan daerah perineum dan jaga agar tetap kering lakukan perawatan

kateter bila perlu

R/: menurunkan resiko terjadinya iritasi kulit/kerusakan kulit

e. Pantau BUN, kretinin, SDP

R/: meggambarkan fungsi ginjal dan mengidentifikasi komplikasi

f. Berikan pengobatan sesuai indikasi seperti: vitamin dan atau antiseptik urinarius

R/: mempertahankan lingkungan asam dan menghambat pertumbunhan bakteri

(kuman)

3. Devisit volume cairan berhubungan dengan dehidrasi

Tujuan : kebutuhan volume cairan kembali normal

Kriteia hasil :

a. intake dan output seimbang

b. Volume urine, berat badan dan tanda-tanda vital dalam batas normal.

Intervensi :

a) pantau masukan dan pengeluaran, catat warna dan volume cairan

R/: memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan penganti,fungsi ginjal,

dan keefektifan dari terapi yang di berikan.

b) Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500ml/hari dalam

batas yang dapat di toleransi jantung jika pemasukan cairan melalui oral

sudah dapat di berikan.

R/: mempertahankan hidrasi/volume sirkulasi

c) Kaji nadi perifer,pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa

R/: merupakan indikator dari tingkat dehidrasi / volume sirkulasi yang

adekuat.

d) Ukur berat badan setiap hari

R/: memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang

sedang berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan cairan pengganti.

e) Kaji tanda- tanda vital

R/: mengetahui keadaan umum pasien.

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada pola aktivitas

Tujuan : pasien bisa tidur dan mampu menentukan kebutuhan atau waktu tidur

Kriteria Hasil :

a. pasien akan mampu menciptakan pola tidur yang adekuat dengan

penurunan terhadap pikiran yang melayang-layang

b. pasien akan melaporkan dapat beristirahat dengan cukup

Intervensi:

a. Berikan kesempatan untuk beristirahat/tidur sejenak, anjurkan latihan saat

siang hari, turunkan aktivitas mental/fisik pada sore hari

R/: karena aktivitas fisik dan mental yang lama mengakibatkan kelelahan

yang dapat meningkatkan kebingungan, aktifitas yang terprogram tanpa

stimulasi berlebihan yang meningkatkan waktu tidur

c. Evaluasi tingkat stress/orientasi sesuai perkembangan hari demi hari

R/: peningkatan kebingungan, disorientasi da tingkah laku yang tidak

koopertif dapat malanggar pola tidur yang mencapai tidur pulas

d. Berikan makanan kecil sore hari, susu hangat mandi dan masase punggung

R/: meningkatkan relaksasi dengan perasaan mengantuk

e. Turunkan jumlah minum pada sore hari. Lakukan berkemih sebelum tidur

R/: menurunkan kebutuhan akan bangun untuk pergi ke

kamarmandi/berkemih selama malam hari

5. Ansietas b.d faktor internal stress psikologis

Tujuan : pasien tidak cemas dan mengungkapkan kemampuan untuk mengatasi

Kriteria Hasil :

a. pasien tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat

diatasi

b. pasien mengidentifikasi ketidakefektifan pereilaku koping dan

konsekuensinya

Intervensi:

a. Kaji tingkat ansietas pasien tentukan bgaimana pasien menangani masalah

dimasa yang lalu dan bagaiman pasien malakukan koping dengan masalah

yang dihadapinya sekarang

R/: membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan ketrampilan yang

mungkin membantu pasien mengatasi keadaannya sekarang dan atau

kemungkinan lain untuk memberikan bantuan yang sesuai

b. Berikan informasi yang akurat dan jawab dengan jujur

R/: memungkinkan pasien untuk membuat keputusan yang didasarkan atas

pengetahuannya.

c. Berikan kesempatan psien untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya

R/: kebanyakan pasien mengalami masalah yang perlu untuk diungkapkan dan

diberi respon dengan informasi yang akurat untuk meningkatkan koping

terhadap situasi yang sedang dihadapinya

d. Catat perilaku dari orang terdekat/keluarga yang meningkatkan peran sakit

pasien

R/: orang terdekat/keluarga mungkin secara tidak sadar memungkinkan pasien

untuk mempertahankan ketergantungan dengan melakukan sesuatu yang

pasien sendiri mampu melakukannya tanpa bentuan orang lain

7. Kurang pengetahuan akan penyakit b.d kurang terpajan informasi

Tujuan :

- Pasien dapat menerangkan hubungan antara proses penyakit dan terapi

- Menjelaskan secara verbal diet, pengobatan dan cara beraktivitas

- Mengidentifikasi dengan benar tanda dan gejala yang membutuhkan

perhatian medis

- Memformulasikan rencana untuk follow –up

Kriteria Hasil:

Pasien menunjukkan:

a. Pemahaman terhadap penyakit yang diderita

b. Menjauhi pantangan penyakit dan menjalani pengobatan teratur untuk

kesembuhan

c. Mengetahui tanda dan gejala penting dari penyakit

Intervensi dan rasional :

a. Berikan pembelajaran yang dibutuhkan pasien. Berikan informasi dengan

jelas dan mudah dimengerti.

R/: Penyembuhan dari tumor mungkin memerlukan perhatian, konsentrasi,

dan energi untuk menerima informasi baru. Ini meliputi tentang proses

penyakit yang akan menjadi berat atau yang sedang mengalami

penyembuhan.

b. Sediakan informasi masalah dan penyebab dari penyakit yang sedang

dialami pasien

R/: Pasien sering bingung oleh perkembangan tumor, dalam kesehatan

sistem endokrin sebelumnya.

c. Instruksikan tindakan pencegahan, jika dibutuhkan.

R/: Infeksi yang mungkin terjadi untuk mencegah komplikasi dan

metastase berikutnya

d. Sediakan informasi baik secara verbal atau tulisan mengenai pengobatan

misalnya: tujuan, efek samping, cara pemberian , dosis, dan kapan

diberikan

R/: Merupakan instruksi bagi pasien untuk keamanan pengobatan dan

cara-cara pengobatan dapat diikutinya

e. Kaji rencana untuk mengunjungi pasien seperti kunjungan perawat atau

keluarga

R/: Mendukung selama periode penyembuhan