Diagnosa Dan Penatalaksanaan Laringitis

8
RADANG PITA SUARA (LARINGITIS) September 28, 2008 oleh Dr. Kris Laringitis adalah suatu radang laring yang disebabkan terutama oleh virus dan dapat pula disebabkan oleh bakteri. Berdasarkan onset dan perjalanannya, laringitis dibedakan menjadi laringitis akut dan kronis (1,2) . Laringitis akut merupakan radang laring yang berlangsung kurang dari 3 minggu dan pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus influenza (tipe A dan B), parainfluenza (tipe 1, 2, 3), rhinovirus dan adenovirus. Penyebab lain adalah Haemofilus influenzae, Branhamella catarrhalis, Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae (4) . Laringitis akut lebih banyak dijumpai pada anak-anak (usia kurang dari 3,5 tahun), namun tidak jarang dijumpai pada anak yang lebih besar, bahkan pada orang dewasa atau orang tua (3,4) . Diagnosis laringitis akut dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemerinksaan penunjang. Pada anamnesis biasanya didapatkan gejala demam, malaise, batuk, nyeri telan, ngorok saat tidur, yang dapat berlangsung selama 3 minggu, dan dapat keadaan berat didapatkan sesak nafas, dan anak dapat biru-

Transcript of Diagnosa Dan Penatalaksanaan Laringitis

Page 1: Diagnosa Dan Penatalaksanaan Laringitis

RADANG PITA SUARA (LARINGITIS)

September 28, 2008 oleh Dr. Kris

Laringitis adalah suatu radang laring yang disebabkan

terutama oleh virus dan dapat pula disebabkan oleh bakteri. Berdasarkan onset dan

perjalanannya, laringitis dibedakan menjadi laringitis akut dan kronis(1,2). Laringitis akut

merupakan radang laring yang berlangsung kurang dari 3 minggu dan pada umumnya

disebabkan oleh infeksi virus influenza (tipe A dan B), parainfluenza (tipe 1, 2, 3), rhinovirus dan

adenovirus. Penyebab lain adalah Haemofilus influenzae, Branhamella catarrhalis, Streptococcus

pyogenes, Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae(4).

Laringitis akut lebih banyak dijumpai pada anak-anak (usia kurang dari 3,5 tahun),

namun tidak jarang dijumpai pada anak yang lebih besar, bahkan pada orang dewasa atau orang

tua(3,4).

Diagnosis laringitis akut dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan

pemerinksaan penunjang. Pada anamnesis biasanya didapatkan gejala demam, malaise, batuk,

nyeri telan, ngorok saat tidur, yang dapat berlangsung selama 3 minggu, dan dapat keadaan

berat didapatkan sesak nafas, dan anak dapat biru-biru. Pada pemeriksaan fisik, anak tampak

sakit berat, demam, terdapat stridor inspirasi, sianosis, sesak nafas yang ditandai dengan nafas

cuping hidung dan/atau retraksi dinding dada, frekuensi nafas dapat meningkat, dan adanya

takikardi yang tidak sesuai dengan peningkatan sushu badan merupakan tanda hipoksia(3, 8, 9).

Pemeriksaan dengan laringoskop direk atau indirek dapat membantu menegakkan

diagnosis. Dari pemeriksaan ini plika vokalis berwarna merah dan tampak edema terutama

Page 2: Diagnosa Dan Penatalaksanaan Laringitis

dibagian atas dan bawah glotis(3,4). Pemeriksaan darah rutin tidak memberikan hasil yang khas,

namun biasanya ditemui leukositosis(4). pemeriksaan usapan sekret tenggorok dan kultur dapat

dilakukan untuk mengetahui kuman penyebab, namun pada anak seringkali tidak ditemukan

kuman patogen penyebab(3, 4, 10).

Proses peradangan pada laring seringkali juga melibatkan seluruh saluran nafas baik

hidung, sinus, faring, trakea dan bronkus, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan foto.

Laringitis akut pada anak sering menyebabkan obstruksi saluran nafas yang kemudian

mengakibatkan terjadinya distres respirasi akut, yang apabila tidak ditangani dengan cepat

dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : (11)

a. Agen penyebab laringitis akut, terutama virus menyebabkan inflamasi, peningkatan

produksi mukous, dan berkurang atau hilangnya aktivitas silia di saluran nafas.

b. Diameter saluran nafas pada anak lebih kecil dibanding orang dewasa, sehingga inflamasi

dan produksi mukous yang meningkat dapat dengan cepat menyebabkan obstruksi saluran

nafas yang hebat

c. Subglotis terdiri dari kartilago cricoid yang kaku, sehingga inflamasi dan edema di daerah

ini akan semakin memperkecil diameter saluran nafas

d. Kolaps dinamik (yaitu menyempitnya saluran nafas bagian atas pada saat fase inspirasi)

cenderung terjadi pada anak kecil oleh karena struktur kartilago trakea yang belum

sempurna.

e. Bayi dan anak amat rentan terhadap kelelahan otot nafas dan gagal nafas akibat

peningkatan kerja nafas.

Diagnosa dan Penatalaksanaan Laringitis

Laringitis adalah inflamasi laring yang dapat disebabkan oleh proses infeksi ataupun noninfeksi.

ETIOLOGI

Page 3: Diagnosa Dan Penatalaksanaan Laringitis

Laringitis dapat disebabkan oleh virus, bakteri atau jamur. Virus merupakan etiologi laringitis yang paling sering, yaitu rhinovirus, virus influenza, virus parainfluenza, adenovirus, coxsackievirus, coronavirus, dan respiratory synsitial virus (RSV).

Sedangkan, beberapa bakteri yang menyebabkan laringitis yaitu :

Streptokokus grup A C. Diphtheriae Moraxella Catarrhalis Mycobacterium tuberculosis; laringitis akibat bakteri ini biasanya sulit dibedakan dengan

kanker laring karena tidak terdapat tanda, gejala, dan hasil pemeriksaan radiologis yang spesifik

Jamur juga dapat menyebabkan laringitis, yaitu :

Histoplasma Blastomyces; biasanya menyebabkan laringitis sebagai komplikasi dari inflamasi

sistemik Candida; biasanya menyebabkan laringitis dan esofagitis pada pasien imunosupresi Coccidioides Cryptococcus

Laringitis juga merupakan akibat dari penggunaan suara yang berlebihan, pajanan terhadap polutan eksogen, atau infeksi pada pita suara. Refluks gastroesofageal, bronkitis, dan pneumonia juga dapat menyebabkan laringitis. Selain itu, laringitis berkaitan dengan rinitis alergi. Onset dari laringitis berhubungan dengan perubahan suhu yang tiba-tiba, malnutrisi, atau keadaan menurunnya sistem imun.

PATOFISIOLOGI

Laringitis diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu laringitis akut dan laringitis kronik.Laringitis akut terjadi akibat infeksi bakteri atau virus, penggunaan suara yang berlebih, inhalasi polutan lingkungan. Laringitis akut ditandai dengan afonia atau hilang suara dan batuk menahun. Gejala ini semakin diperparah dengan keadaan lingkungan yang dingin dan kering. Sedangkan, laringitis kronik ditandai dengan afonia yang persisten. Pada pagi hari, biasanya tenggorokan terasa sakit namun membaik pada suhu yang lebih hangat. Nyeri tenggorokan dan batuk memburuk kembali menjelang siang. Batuk ini dapat juga dipicu oleh udara dingin atau minuman dingin. Pada pasien yang memiliki alergi, uvula akan terlihat kemerahan.

Laringitis kronik dapat terjadi setelah laringitis akut yang berulang, dan juga dapat diakibatkan oleh penyakit traktus urinarisu atas kronik, merokok, pajanan terhadap iritan yang bersifat konstan, dan konsumsi alkohol berlebih. Tanda dari laringitis kronik ini yaitu nyeri tenggorokan yang tidak signifikan, suara serak, dan terdapat edema pada laring.

Page 4: Diagnosa Dan Penatalaksanaan Laringitis

Laringitis pada anak sering diderita oleh anak usia 3 bulan hingga 3 tahun, dan biasanya disertai inflamasi pada trakea dan bronkus dan disebut sebagai penyakit croup. Penyakit ini seringkali disebabkan oleh virus, yaitu virus parainfluenza, adenovirus, virus influenza A dan B, RSV, dan virus campak. Selain itu, M. Pneumoniae juga dapat menyebabkan croup.

Infeksi oleh bakteri dan virus menyebabkan inflamasi dan edema pada laring, trakea, dan bronkus, sehingga menyebabkan obstruksi jalan napas dan menimbulkan gejala, yaitu berupa afonia, suara stridor, dan batuk. Produksi mukus dapat terjadi dan menyebabkan obstruksi jalan napas semakin parah. Tidak terdapat gangguan menelan. Gejala ini biasanya muncul saat malam hari dan dapat membaik di pagi hari. Penyakit croup dapat sembuh sendiri dalam waktu 3 – 5 hari.

TANDA DAN GEJALA

Tanda dan gejala dari laringitis yaitu 

Afonia, yaitu suara serak atau hilang suara Nyeri tenggorokan Batuk karena teriritasi Stridor, biasanya ditemukan pada anak-anak iritasi pada tenggorokan yang menggelitik sehingga memicu keinginan untuk batuk,

demam, dan nyeri tenggorokan rhinorrhea kongesti nasal

Pada pemeriksaan dengan laringoskopi, ditemukan tanda laringitis yaitu eritem laring difus, edema, dan pembengkakan vaskular pada pita suara. Pada laringitis kronik, dapat ditemukan nodul dan ulkus pada mukosa.

DIAGNOSA

Diagnosis laringitis dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Hasil anamnesis yang berkaitan dengan laringitis ini yaitu adanya batuk yang timbul sering di malam hari dan terdengar kasar. Pemeriksaan fisik ini mencakup pemeriksaan telinga, hidung, tenggorokan, dan leher. Pemeriksaan tenggorokan ini dapat menggunakan scope yang kecil. Scope ini dimasukkan melalui hidung hingga terlihat laringnya. Pemeriksaan ini dapat memperoleh informasi mengenai keadaan saraf laringeal yang mengatur pergerakan pita suara. Selain itu, suhu tubuh dapat normal atau naik sedikit. Auskultasi perlu dilakukan untuk menilai suara napas di kedua paru.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan yaitu :

Page 5: Diagnosa Dan Penatalaksanaan Laringitis

Laringoskop, yang menunjukkan adanya pita suara yang membengkak dan kemerahan Kultur eksudat pada kasus laringitis yang lebih berat Biopsi, yang biasanya dilakukan pada pasien laringitis kronik dengan riwayat merokok

atau ketergantungan alkohol pemeriksaan laboratorium CBC (complete blood cell count) pemeriksaan foto toraks pada tanda dan gejala yang berat

PENATALAKSANAAN

Laringitis akut biasanya diatasi dengan :

istirahat yang cukup, terutama pada laringitis akibat virus. Istirahat ini juga meliputi pengistirahatan pita suara

pemberian antibiotik; antibiotik tidak disarankan kecuali bila penyebab berupa streptokokus grup A dapat ditemukan melalui kultur. Pada kasus ini, antibiotik yang dapat digunakan yaitu penicillin

menghindari iritan yang memicu nyeri tenggorokan atau batuk menghindari udara kering konsumsi cairan yang banyak konsumsi asetaminofen atau ibuprofen untuk mengurangi nyeri berhenti merokok dan konsumsi alkohol trakeostomi, jika terjadi edema laring konsumsi antasida atau bloker histamin-2 pada laringitis dengan penyebab GERD9

Sedangkan, penatalaksanaan laringitis kronik bergantung pada mikroorganisme penyebabnya, yang biasanya ditemukan melalui biopsi dan kultur.

KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi yaitu laringitis kronik. Selain itu, dapat terjadi perubahan suara jika gejala suara serak tersebut terjadi selama 2 – 3 minggu. Perubahan suara ini dapat diakibatkan oleh refluks asam lambung atau pajanan terhadap bahan iritan. Hal tersebut berisiko untuk menimbulkan keganasan pada pita suara. Pada pasien yang berusia lebih tua, laringitis bisa lebih parah dan dapat menimbulkan pneumonia.

Penyakit croup jarang menimbulkan komplikasi, namun beberapa komplikasi yang terjadi berkaitan dengan obstruksi jalan napas, yaitu respiratory distress, hipoksia, atau superinfeksi bakteri. Kortikostreoid dapat digunakan untuk mengurangi inflamasi. Pemberian epinefrin aerosol menimbulkan efek konstriksi pada mukosa dan dapat mengurangi edema.

Prognosis dari laringitis ini biasanya baik. Langkah pencegahan laringitis yang dapat dilakukan yaitu :

- Menghindari pasien laringitis

Page 6: Diagnosa Dan Penatalaksanaan Laringitis

- Mencuci tangan secara teratur- Menghindari keramaian8- Pemberian vaksin H. Influenzae pada anak-anak- Tidak menggunakan suara secara berlebihan