Diagnisis banding.docx

2
Diagnisis banding Salah satu masalah utama didalam mendiagnosis gangguan konversi adalah kesulitan untuk benar-benar menyingkirkan gangguan medis. Pemeriksaan neurologis dan medis yang menyeluruh penting dilakukan pada semua kasus.(1,3,4) Diagnosis banding untuk gangguan konversi seperti: gangguan neurologis seperti demensia atau penyakit degenerative lainnya, tumor otak, dan penyakit ganglia basalis. Contohnya kelemahan pada gangguan konversi dapat juga di diagnosis banding dengan miastenia gravis, polimiositis, miopati yang didapat, dan bahkan multiple sklerosis. Kebutan pada gangguan konversi dapat di diagnosis banding dengan neuritis optic Gejala gangguan konversi terdapat pada skizofrenia, gangguan depresif, dan gangguan anxietas, tetapi gangguan ini disertai gejala khas yang akhirnya membuat diagnosis menjadi mungkin.(3) Memasukkan differensial diagnosis terutama gangguan somatisasi sangat sulit ketika yang mendasari karakteristik penyakit ini dapat dengan gejala neurologi yang tidak khas. Mendiagnosis gangguan konversi disarankan ketika gejala somatik tidak sesuai dengan gangguan somatic sebenarnya. Dimana gangguan somatisasi adalah penyakit kronis yang dimulai pada masa kehidupan awal dan mencakup gejala pada banyak system organ lain dan tidak terbatas pada gejala neurologis saja. (2,5,7) Pada hipokondriasis, pasien tidak mengalami distorsi atau kehilangan fungsi yang sebenarnya, melainkan terdapat perilaku serta keyakinan yang khas. Pada gangguan buatan atau malingering, gejala di dalam kendali kesadaran dan volunteer. Riwayat seorang yang melakukan malingering biasanya lebih tidak konsisten dan kontradiktif dari pada pasien dengan gangguan konversi, perilaku menipu seorang yang melakukan melingering jelas memiliki tujuan.(3) 2.8 PENATALAKSANAAN

description

Salah satu masalah utama didalam mendiagnosis gangguan konversi adalah kesulitan untuk benar-benar menyingkirkan gangguan medis. Pemeriksaan neurologis dan medis yang menyeluruh penting dilakukan pada semua kasus.(1,3,4)Diagnosis banding untuk gangguan konversi seperti: gangguan neurologis seperti demensia atau penyakit degenerative lainnya, tumor otak, dan penyakit ganglia basalis. Contohnya kelemahan pada gangguan konversi dapat juga di diagnosis banding dengan miastenia gravis, polimiositis, miopati yang didapat, dan bahkan multiple sklerosis. Kebutan pada gangguan konversi dapat di diagnosis banding dengan neuritis optic

Transcript of Diagnisis banding.docx

Diagnisis banding

Salah satu masalah utama didalam mendiagnosis gangguan konversi adalah kesulitan untuk benar-benar menyingkirkan gangguan medis. Pemeriksaan neurologis dan medis yang menyeluruh penting dilakukan pada semua kasus.(1,3,4)Diagnosis banding untuk gangguan konversi seperti: gangguan neurologis seperti demensia atau penyakit degenerative lainnya, tumor otak, dan penyakit ganglia basalis. Contohnya kelemahan pada gangguan konversi dapat juga di diagnosis banding dengan miastenia gravis, polimiositis, miopati yang didapat, dan bahkan multiple sklerosis. Kebutan pada gangguan konversi dapat di diagnosis banding dengan neuritis opticGejala gangguan konversi terdapat pada skizofrenia, gangguan depresif, dan gangguan anxietas, tetapi gangguan ini disertai gejala khas yang akhirnya membuat diagnosis menjadi mungkin.(3)Memasukkan differensial diagnosis terutama gangguan somatisasi sangat sulit ketika yang mendasari karakteristik penyakit ini dapat dengan gejala neurologi yang tidak khas. Mendiagnosis gangguan konversi disarankan ketika gejala somatik tidak sesuai dengan gangguan somatic sebenarnya. Dimana gangguan somatisasi adalah penyakit kronis yang dimulai pada masa kehidupan awal dan mencakup gejala pada banyak system organ lain dan tidak terbatas pada gejala neurologis saja.(2,5,7)Pada hipokondriasis, pasien tidak mengalami distorsi atau kehilangan fungsi yang sebenarnya, melainkan terdapat perilaku serta keyakinan yang khas. Pada gangguan buatan atau malingering, gejala di dalam kendali kesadaran dan volunteer. Riwayat seorang yang melakukan malingering biasanya lebih tidak konsisten dan kontradiktif dari pada pasien dengan gangguan konversi, perilaku menipu seorang yang melakukan melingering jelas memiliki tujuan.(3)

2.8 PENATALAKSANAAN