Diabetes Melitus Tipe 2.doc

download Diabetes Melitus Tipe 2.doc

of 3

description

j

Transcript of Diabetes Melitus Tipe 2.doc

Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Secara epidemiologik diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya diabetes adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan.

Resistensi insulin dan sekresi insulin yang abnormal merupakan faktor penyebab munculnya Diabetes Melitus tipe 2. Walaupun defek primernya masih kontroversial, kebanyakan penelitian mendukung pandangan bahwa resistensi insulin menginisiasi defek pada sekresi insulin, tetapi diabetes muncul hanya ketika sekresi insulin menjadi inadekuat. Pelepasan insulin dapat normal ataupun meningkat, tetapi target organnya memiliki sensitivitas yang sudah berkurang terhadap insulin.

DM tipe 2 bersifat poligenik dan multifaktorial. DM tipe 2 dapat muncul akibat predisposisi genetik dan berbagai faktor-faktor lingkungan, seperti obesitas, nutrisi, dan aktivitas fisik yang kemudian memodulasi fenotipnya. Konkordansi DM tipe 2 pada kembar identik adalah sekitar 70-90%. Individu yang memiliki salah satu orang tua dengan DM tipe 2 memiliki resiko diabetes yang lebih besar. Jika kedua orangtua mempunyai DM tipe 2, resiko DM tipe 2 dapat meningkat hingga 70-90%. Sementara itu, intake makanan yang tinggi, aktivitas fisik yang minimal akan meningkatkan konsentrasi asam lemak dalam darah dan penggunaan glukosa berkurang di otot dan jaringan lemak sehingga timbul resistensi insulin.

Pada awal DM tipe 2, terjadi peningkatan sekresi insulin sebagai respon terhadap resistensi insulin untuk mempertahankan toleransi normal glukosa. Hiperglikemi kronik kemudian menyebabkan fungsi islet terganggu akibat toksisitas glukosa dan hiperglikemi pun bertambah buruk. Peningkatan kadar asam lemak bebas (lipotoksik) juga ikut merusak fungsi islet. Akibatnya, sel berkurang pada individu dengan DM tipe 2 yang kronik.

Pada DM tipe 2, resistensi insulin pada hati menyebabkan kegagalan hiperinsulinemia untuk mensupresi glukoneogenesis sehingga terjadi hiperglikemi pada saat puasa dan penurunan penyimpanan glikogen dalam hati pada kondisi postprandial.

Faktor resiko DM tipe 2 antara lain:

a. Riwayat diabetes pada keluarga

b. Obesitas

c. Aktivitas fisik kurang

d. Toleransi glukosa terganggu (TGT)

e. Riwayat DM gestasional / melahirkan anak > 4kg

f. Hipertensi (TD 140/90 mmHg)

g. HDL < 35 mg/dL dan/atau TG>250mg/dL

h. Riwayat penyakit vascular

Kriteria Diagnosis DM ialah:a. Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu 200mg/dL

b. Gejala klasik DM + glukosa plasma puasa 126mg/dL

c. Glukosa plasma 2 jam pada TTGO (Tes Toleransi Glukosa Oral) 200mg/dL

1) TTGO dilakukan dengan standar WHOCara Pelaksanaan TTGO (WHO 1994)a. 3 hari sebelum pemeriksaan tetap makan dan melakukan aktivitas seperti biasab. Berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari) sebelum pemeriksaan, minum air putih tanpa gula diperbolehkanc. Diperiksa konsentrasi glukosa darah puasa

d. Diberikan glukosa 75gr untuk dewasa atau 1,75mg/kgBB untuk anak-anak, dilarutkan dalam air 250mL dan diminum dalam waktu 5 menit

e. Berpuasa kembali sampai pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan 2 jam setelah minum larutan glukosa

f. Diperiksa glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa

g. Selama proses pemeriksaan, subjek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok

1) Jika kadar glukosa darah