Diabetes Melitus Tipe II Kabin

download Diabetes Melitus Tipe II Kabin

of 69

Transcript of Diabetes Melitus Tipe II Kabin

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    1/69

    DIABETES MELITUS TIPE IIOleh :

     Aziz Djohari 06120172

     Ari Gusnover 07923027

    Hasnan Habibi Srg 07923048

    Milla Silvia 0810312046

    Putri Yanasari 0810312083Sari Budi Pertiwi0810312093

    Dwi Sabtika Julia0810313212

    Farah Nuruliayana0810314272

    Nurdalila Bt Zainal 0810314275

     

    Pembimbing :

    Dr. Amirah Zatil Izzah

     

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    2/69

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindroma

    klinis kelainan metabolik, ditandai oleh adanya

    hiperglikemik yang disebabkan oleh defek

    sekresi insulin, defek kerja insulin atau

    keduanya.

    Diperkirakan pada tahun 2030 jumlah penderita

    diabetes di Indonesia akan berjumlah 21,3 juta.

    Tetapi, hanya 50% dari penderita diabetes di

    Indonesia menyadari bahwa mereka menderitadiabetes, dan hanya 30% dari penderita

    melakukan pemeriksaan secara teratur.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    3/69

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi

    Menurut American Diabetes Association(ADA)

    2005, Diabetes melitus merupakan suatu

    kelompok penyakit metabolik dengan

    karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena

    kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau

    kedua-duanya. Sedangkan menurut WHO 1980

    dikatakan bahwa diabetes melitus sebagai suatu

    kumpulan problema anatomik dan kimiawi yangmerupakan akibat dari sejumlah faktor di mana

    didapat defisiensi insulin absolut atau relatif dan

    gangguan fungsi insulin.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    4/69

    2.2 Klasifikasi

    Klasifikasi Diabetes Melitus menurut American

    Diabetes Association (ADA), 2005, yaitu

    1. Diabetes Melitus Tipe 12. Diabetes Melitus Tipe 2

    3. Diabetes Melitus Tipe lain

    a. Defek genetik pada fungsi sel beta

    b. Defek genetik pada kerja insulin

    c. Penyakit eksokrin pankreas

    d. Endokrinopati

    e. Diinduksi obat atau zat kimia

    f. Infeksi

    g. Imunologi

    4. DM Gestasional

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    5/69

    2.3 Prevalensi

    World Health Organization (WHO) memperkirakan,

    prevalensi global diabetes melitus tipe 2 akan

    meningkat dari 171 juta orang pada 2000 menjadi 366 juta tahun 2030. WHO memperkirakan Indonesia

    menduduki ranking ke-4 di dunia dalam hal jumlah

    penderita diabetes setelah China, India dan Amerika

    Serikat.2.4 Patogenesis

    2.4.1 Diabetes mellitus tipe 1

    Defisiensi insulin absolut akibat destuksi sel beta,

    karena:1.autoimun

    2. idiopatik

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    6/69

    2.4.2 Diabetes Melitus Tipe 2

    Pasien DM tipe 2 mempunyai dua defek fisiologik :

    sekresi insulin abnormal dan resistensi terhadap kerjainsulin pada jaringan sasaran (target). Secara

    deskriptif, tiga fase dapat dikenali pada urutan klinis

    yang biasa.

    1. Glukosa plasma tetap normal walaupun terlihatresistensi insulin karena kadar insulin meningkat.

    2. Resistensi insulin cenderung memburuk sehingga

    meskipun konsentrasi insulin meningkat, tampak

    intoleransi glukosa dalam bentuk hiperglikemiasetelah makan.

    3. Resistensi insulin tidak berubah, tetapi sekresi

    insulin menurun, menyebabkan hiperglikemia puasa

    dan diabetes yang nyata.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    7/69

    2.5 Manifestasi Klinik

    Polifagi dengan penurunan berat badan,

    Polidipsi dengan poliuri, juga keluhantambahan lain seperti sering kesemutan, rasa

    baal dan gatal di kulit.

    Kriteria diagnostik :

    Gula Darah Sewaktu ≥200 mg/dl.

    Gula Darah Puasa ≥ 126 mg/dl.

    Gula darah 2 jam pada TTGO ≥200 mg/dl.

    TTGO dilakukan dengan standard WHO,menggunakan beban glukosa yang setara

    dengan 75 gram glukosa anhidrus yang

    dilarutkan dalam air

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    8/69

     Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi

    kriteria normal atau DM, maka dapat

    digolongkan ke dalamkelompok TGT (toleransi

    glukosa terganggu) atau GDPT (glukosa darah

    puasa terganggu) dari hasil yang diperoleh

    TGT : glukosa darah plasma 2 jam setelah

    pembenanan antara 140-199 mg/dl

    GDPT : glukosa darah puasa antara 100-125

    mg/dl

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    9/69

    2.6 Komplikasi

    a. Penyulit akut

    1. Ketoasidosis diabetik

    KAD adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensiinsulin absolut atau relatif dan peningkatan hormon kontra

    regulator (glukagon, katekolamin, kortisol dan hormon

    pertumbuhan). Keadaan tersebut menyebabkan produksi

    glukosa hati meningkat dan penggunaan glukosa oleh sel

    tubuh menurun dengan hasil akhir hiperglikemia.

     

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    10/69

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    11/69

    3. Hipoglikemia

    Ditandai dengan menurunnya kadar glukosa

    darah < 60 mg% tanpa gejala klinis atau GDS< 80 mg% dengan gejala klinis. Dimulai dari

    stadium parasimpatik: lapar, mual, tekanan

    darah turun. Stadium gangguan otak ringan :

    lemah lesu, sulit bicara gangguan kognitifsementara. Stadium simpatik, gejala

    adrenergik yaitukeringat dingin pada muka,

    bibir dan gemetar dada berdebar-debar.

    Stadium gangguan otak berat, gejalaneuroglikopenik : pusing, gelisah, penurunan

    kesadaran dengan atau tanpa kejang.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    12/69

    b. Penyulit menahun

    1. Mikroangiopati

    Terjadi pada kapiler arteriol karena disfungsi endotel

    dan trombosis.

    Retinopati Diabetik

     Retinopati diabetik nonproliferatif, karena

    hiperpermeabilitas dan inkompetens vasa. Kapiler

    membentuk kantung-kantung kecil menonjol sepertititik-titik mikroaneurisma dan vena retina mengalami

    dilatasi dan berkelok-kelok. Bahayanya dapat terjadi

    perdarahan disetiap lapisan retina. Rusaknya sawar

    retina darah bagian dalam pada endotel retinamenyebabkan kebocoran cairan dan konstituen plasma

    ke dalam retina dan sekitarnya menyebabkan edema

    yang membuat gangguan pandang.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    13/69

     Pada retinopati diabetik prolferatif terjadi iskemia

    retina yang progresif yang merangsang

    neovaskularisasi yang menyebabkan kebocoran

    protein-protein serum dalam jumlah besar.Neovaskularisasi yang rapuh ini berproliferasi ke

    bagian dalam korpus vitreum yang bila tekanan

    meninggi saat berkontraksi maka bisa terjadi

    perdarahan masif yang berakibat penurunanpenglihatan mendadak. Dianjurkan penyandang

    diabetes memeriksakan matanya 3 tahun sekali

    sebelum timbulnya gejala dan setiap tahun bila sudah

    mulai ada kerusakan mikro untuk mencegah

    kebutaan. Faktor utama adalah gula darah yang

    terkontrol memperlambat progresivitas kerusakan

    retina.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    14/69

    Nefropati Diabetik

    Ditandai dengan albuminura menetap > 300 mg/24

     jam atau > 200 ig/menit pada minimal 2x

    pemeriksaan dalam waktu 3-6 bulan. Berlanjut

    menjadi proteinuria akibat hiperfiltrasi patogenik

    kerusakan ginjal pada tingkat glomerulus. Akibat

    glikasi nonenzimatik dan AGE, advanced glication

    product yang ireversible dan menyebabkan

    hipertrofi sel dan kemoatraktan mononuklear serta

    inhibisi sintesis nitric oxide sebagai vasadilator,

    terjadi peningkatan tekanan intraglomerulus dan

    bila terjadi terus menerus dan inflamasi kronik,nefritis yang reversible akan berubah menjadi

    nefropati dimana terjadi keruakan menetap dan

    berkembang menjadi chronic kidney disease.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    15/69

    Neuropati diabetik

     Yang tersering dan paling penting adalah

    neuropati perifer, berupa hilangnya sensasidistal. Berisiko tinggi untuk terjadinya ulkus

    kaki dan amputasi. Gejala yang sering

    dirasakan kaki terasa terbakar dan bergetar

    sendiri dan lebih terasa sakit di malam hari.Setelah diangnosis DM ditegakkan, pada

    setiap pasien perlu dilakukan skrining untuk

    mendeteksi adanya polineuropati distal

    dengan pemeriksaan neurologi sederhana,dengan monofilamen 10 gram, dilakukan

    sedikitnya setiap tahun.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    16/69

    2. Makroangiopati

    Pembuluh darah jantung atau koroner dan

    otakKewaspadaan kemungkinan terjadinya PJK dan

    stroke harus ditingkatkan terutama untuk

    mereka yang mempunyai resiko tinggi seperti

    riwayata keluarga PJK atau DM.Pembuluh darah tepi

    Penyakit arteri perifer sering terjadi pada

    penyandang diabetes, biasanya terjadi dengan

    gejala tipikal intermiten atau klaudikasio,

    meskipun sering anpa gejala. Terkadang ulkus

    iskemik kaki merupakan kelainan yang pertama

    muncul.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    17/69

    PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI Kebutuhan basal :

    Laki-laki = berat badan ideal (kg) x 30 kalori

    Wanita = berat badan ideal (kg) x 25 kalori

    Koreksi :

    Umur 40-59 th : -5%

    60-69 : -10%

    >70% : -20

     AktivitasIstirahat : +10% Aktivitas ringan: +20%

     Aktivitas sedang : +30% Aktivitas berat : +50%

    Berat badan

    Kegemukan : - 20-30%

    Kurus : +20-30%

    Stress metabolik : + 10-30%

     

    Makanan tersebut dibagi dalam 3 porsi besar :

    makan pagi 20%

     makan siang 30% a

    makan malam 25%

    2-3 porsi ringan 10-15% diantara porsi besar

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    18/69

    LATIHAN JASMANIDM ringan atau terkontrol bisa latihan berat

    DM yang agak berat (GDS > 350 mg/dl) olahraga ringanSemua latihan harus memenuhi:CRIPE,yaitu:

    Continous : berkesinambungan

     Rhytmical: berirama, yaitu otot berkontraksi dan relaksi

    secara teratur.

    Interval : dilakukan selang-seling antara gerak cepat dan

    lambat.

    Progresive dilakukan bertahap sesuai kemampuan

    (intensitas ringan sampai sedang hingga 30-60 menit)Endurance : latihan daya tahan untuk meningkatkan

    kemampuan kardiopulmoner seperti jalan santai, jogging

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    19/69

    OBAT HIPOGLIKEMI ORAL

    Insulin Secretagogue

    •α glukosidase inhibitor (acarbose) :Bekerja

    menghambat absorbsi glukosa di usus halus sehingga

    mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah

    sesudah makan

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    20/69

    INDIKASI INSULINpenurunan berat badan yang cepat

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    21/69

    TERAPI KOMBINASI

    D

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    22/69

    PENCEGAHANPrimer

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    23/69

    BAB II

    LAPORANKASUS

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    24/69

    LAPORAN KASUS

     

    Identitas Pasien

    a. Nama : Ratna wilis

    b. Umur: 73 tahun

    c. Alamat: Jl. Padang pasir 9, no 26 A

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    25/69

     Latar belakang sosial ekonomi-

    demografi lingkungankeluarga-kebiasaan

    Status Pernikahan: Menikah

    Jumlah Anak: 9 orang

    Status Ekonomi Keluarga

     Cukup, penghasilan dari anak pasien ± Rp3.500.000,-

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    26/69

    KONDISI RUMAH

    Ibu Ratna tinggal di sebuah rumah permanen.

     Luas rumah 5x7m2yang terdiri atas rumah inti

    dan paviliun, rumah inti terdiri dari 2 kamar

    tidur, ruang keluarga dan dapur.

    Untuk MCK di kamar mandi yang terdapat di

    dalam rumah.

    Sirkulasi udara baik dan terdapat ventilasi yang

    cukup di dalam rumah.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    27/69

    KEBIASAAN SEHARI-HARI

    Kebiasaan sehari-hari, setiap hari pasien

    makan 3x sehari dengan porsi yang

    secukupnya setengah piring dengan laukpauk seperti ikan, tahu, tempe, dan sering

    mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan

     Pasien sudah memulai untuk hidup sehat

    sejak 2 tahun yang lalu, sebelumnya pasien

    sering mengemil

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    28/69

    Kebiasaan pada saat sakit, ketika pasien

    merasa sering lelah, pasien hanya

    membatasi makanan dan mengkonsumsi

    obat yang didapatkan dipuskesmas

    Kebiasaan olahraga jarang dilakukan,

    aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah

    tangga juga tidak terlalu banyak karena

    telah dibantu oleh dua orang anaknya

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    29/69

     ANAMNESIS

     Seorang wanita usia 73 tahun datang ke PuskesmasPadang Pasir, dengan :

      Keluhan Utama

     Kontrol gula darah

    Riwayat Penyakit Sekarang:

    Pasien sering merasa letih walaupun tidak melakukan

    aktivitas berat

    Pasien sering merasa haus

    Pasien sering merasa lapar

    Pasien sering terbangun malam hari karena ingin BAK

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    30/69

    Nilai gula darah paling tinggi >300, pada

    pemeriksaan 1 bulan yang lalu

    Penurunan berat badan 5 kg selama

    setahun terakhir tanpa sebab

    Riwayat mata kiri kabur sejak tahun 2005

    dan telah dilakukan pemeriksaan dengan

    dokter mata, didapatkan retinopati diabetik.

    Kini mata kiri pasien tidak dapat berfungsi

    seperti biasa

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    31/69

    RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

    Pasien sudah dikenal dengan diabetes melitus

    sejak 10 tahun yang lalu, sering tidak kontrol

    berobat namun dua tahun terakhir pasien

    berobat teratur ke puskesmas

    Pasien menderita hipertensi sejak 8 tahun yang

    lalu dan berobat teratur ke puskesmas

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    32/69

    RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

     Kakak perempuan pasien juga menderita

    penyakit diabetes mellitus

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    33/69

    PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan umum : baik

    Tinggi badan : 145 cm

    Berat badan : 48 kg

    IMT : 22.87

    Tekanan darah:160/ 90mmHg

    HR : 87x/menit

    RR : 20x/menit

    Suhu: 36,80C

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    34/69

    Status

    Ophtalmikus

    Okuler Dekstra Okuler Sinistra

     Visus 3/5 0

    Silia/ Supersilia Madarosis(-),

    Trikiasis (-)

    Madarosis(-),

    Trikiasis (-)Palpebra superiorUdem (-) Udem (-)

    Palpebra inferior Udem (-) Udem (-)

    Margo palpebral Hordeolum (-)

    Khalazion (-)

    Hordeolum (-)

    Khalazion (-)

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    35/69

    Konjungtiva

    tarsalis

    Hiperemis (-),

    Papil (-), Folikel (-)

    Hiperemis (-),

    Papil (-), Folikel (-)

    Konjungtiva forniks Khemosis (-) Khemosis (-)

    Konjungtiva bulbi Hiperemis(-), InjeksiKonjungtiva(-),

    Injeksi Siliaris

    (-), Sekret (-)

    Hiperemis(-), InjeksiKonjungtiva(-),

    Injeksi Siliaris

    (-), Sekret (-)

    Sclera Tidak dilakukan Tidak dilakukan

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    36/69

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    37/69

    Telinga , Hidung, Tenggorok: dalam batas normal 

    Toraks

    Paru

    Inspeksi : simetris kiri dan kanan

    Palpasi : fremitus kiri = kanan

    Perkusi: sonor

     Auskultasi: suara nafas vesikuler, ronkhi (-), wheezing(-)

    Jantung

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    38/69

    Jantung

    Inspeksi: Iktus tidak terlihat

    Palpasi : Iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V

    Perkusi: batas-batas jantung dalam batas normal

     Auskultasi: irama teratur, bising (-)

     Abdomen

    Inspeksi: Tidak tampak membuncit. Distensi (-)

    Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, NT(-),

    NL(-)

    Perkusi :Timpani

     Auskultasi: Bising usus (+) normal

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    39/69

     Extremitas

    Tidak ditemukan adanya edema maupun

    sianosis, refiling kapiler kurang dari 1 detik,

    Pemeriksaan Penunjang

     GDR : 184 mg/dl

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    40/69

    DIAGNOSIS HOLISTIK

      Aspek personal

     Pasien sering merasa letih padahal tidak melakukan kegiatan

    yang berat, sering merasa haus dan lapar, BAK sering pada

    malam hari.

     Mata kiri pasien tidak berfungsi karena keterlambat

    mendapatkan pengobatan.

     Kedua keluhan tersebut mengganggu aktivitas pasien melakukan

    pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.

     Aspek klinis

    Diabetes Mellitus tipe II tidak terkontrol dengan hipertensi grade

    I ec essential

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    41/69

      Aspek Faktor Resiko Internal

    Pola Makan   :

    Pola makan yang tidak sehat,

     Aktivitas yang kurang:

    Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.

    Dikategorikan sebagai aktivitas ringan, kegiatan

    sehari-hari membereskan rumah memasak, jika

    tidak ada kegiatan duduk-duduk.

    Faktor usia :

    pasien > 70 tahun

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    42/69

     Aspek faktor resiko eksternal

    Pola makan keluarga :

    Pasien dan keluarga sering makan berat diantara

    waktu makan yang telah ditentukan, ini menjadi

    suatu kebiasaan

    Perhatian keluarga:

    ahli keluarga pasien merupakan tenaga kesehatan

    namun tinggal jauh di Jakarta sehingga anak

    pasien yang tinggal bersama pasien tidak terlalu

    mengerti diet untuk pasien diabetes dan jarang bisa

    membatasi makan pasien.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    43/69

      Aspek penilaian fungsional

    Terganggu aktivitas sehari-hari karena sering

    merasa letih dan pola tidur pasien terganggu karena

    sering BAK di malam hari.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    44/69

    MANAJEMEN

    Promotif

    Edukasi kepada pasien mengenai penyakit DM

    merupakan penyakit yang disebabkan oleh

    peningkatan gula dalam darah,

    Edukasi mengenai penyakit DM tidak dapat

    disembuhkan tapi dapat dikontrol dengan

    perubahan gaya hidup dan obat-obatan, serta

    komplikasi yang mungkin terjadi seperti gangguan

    penglihatan mata, gangguan pada ginjal, jantung

    dan lain- lain.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    45/69

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    46/69

    PREVENTIF

    Menjaga kadar gula darah untuk menghindari

    kerusakan pembuluh darah kecil seperti pada mata

    dan saraf berupa kesemutan pada bagian ujung

     jari. Serta menghindari kerukan pembuluh darah

    besar seperti gangguan pada ginjal dan jantung.

    Pemeriksaan berkala untuk mencegah agar tidak

    terjadi komplikasi lebih lanjut.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    47/69

    Olah raga 3-4 kali seminggu selama ½ jam, olah raga

    yang ringan seperti jalan santai, bersepeda, berenang.

    Menjaga berat badan dalam keadaan stabil atau ideal.

    Memakai sandal atau sepatu jika keluar rumah,

    sandal dan sepatu tidak boleh yang sempit untuk

    mencegah terjadi luka yang tidak dapat disembuhkan

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    48/69

    KURATIF

    Non Farmakologis

    Terapi Gizi Medis

      Perubahan pola makan yang didasarkan pada gaya

    hidup dan pola kebiasaan makan. Beberapa faktor

    yang perlu diperhatikan sebelum melakukan

    perubahan pola makan pada pasien diabetes adalah

    tinggi badan, berat badan, status gizi, status

    kesehatan, aktivitas fisik, dan faktor usia.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    49/69

     Pasien seorang wanita berusia 73 tahun,

    mempunyai tinggi 145 cm dan berat badan 48 kg,

    mempunyai pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.

    Berat Badan Ideal = (145-100)-10 %

     =45-4,5

    = 40,5 kg

    Status Gizi = (BB actual : BB ideal) x 100 %

    =( 48 kg:40,5 kg) x 100 %

    = 118,5 %

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    50/69

     Jumlah kebutuhan kalori perhari

    Kebutuhan kalori basal = BB ideal x 25 kalori =40,5 x 25 kalori= 1012,5kalori

    Koreksi aktivitas ringan +20 % = 20 % x 1012,5 =

    202,5 kalori

    Koreksi berat badan ideal +20% = 20% x 1012,5 =

    202,5 kalori

    Umur diatas 70 tahun dikurangi -20 % = 20% x

    1012,5 = 202,5 kalori

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    51/69

    Jadi total kebutuhan kalori perhari untuk

    penderita 1012,5 kalori + 202,5 kalori-

    202,5kalori -202,5 kalori =1215 kalori

    Untuk mempermudah perhitungan dalam

    konsultasi gizi digenapkan menjadi1200 kalori

    M k b db dl b k k

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    52/69

    Makanan tersebut dibagi dalam tiga porsi besar untuk makan

    pagi 20%, makanan siang 30%, makan sore 25%, 2-3 porsi

    makanan ringan 10-15 %.

    Distribusi makanan :

    Karbohidrat 60 % = 60 % x 1200 kalori = 720 kalori dari

    karbohidrat yang setara dengan 180 gram karbohidrat (720

    kalori: 4 kalori/gram karbohidrat)

    Protein 20 %=20 % x 1200 kalori = 240 kalori dari protein yang

    setara dengan 60 gram protein (240 kalori : 4 kalori/gram

    protein)

    Lemak 20 %=20% x 1200 kalori = 240 kalori dari lemak yang

    setara dengan 26,7 gram lemak (240 kalori : 9 kalori /gram

    lemak)

    CONTOH POLA MAKAN PASIEN

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    53/69

    DIABETES :

    1200 KAL/HARI

    Golongan Bahan Makanan umlah

     &asi atau penukar

    Ikan atau penukar

    *aging atau penukar +Tempe atau penukar

    Sauranpenukar . S

    Sauranpenukar !

    !uah atau penukar /

    Susu atau penukar -

    0inak atau penukar "

    PEMBAGIAN MAKANAN SEHARI TIAP STANDAR

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    54/69

    DIET DIABETES MELLITUS DAN NILAI GIZI

    enis Makanan umlah Takaran Menu

    Pagi

     &asi

    Ikan

    Tempe

    Sauran .

    0inak 

    +

    -

    S

    +

    +" gls

    + ptg sdg

    ptg sdg

    + sdm

     &asi

    epes ikan

    1seng-oseng tempe

    Sop oong$tomat

    Pukul !"#""

    !uah

    Susu

    +

    -

    + ptg sdg apaa

    $iang

     &asi

    *agingTempe

    Sauran .

    Sauran !

    !uah

    0inak 

    +

    ++

    S

    +

    +

    +

    gelas

    + ptg sdg ptg sdg

    + gls

    2 bh sdg

    sdm

     &asi

    *agingTempe goring

    Sop oong $ tomat

    %alapan kc panjang

     &enas

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    55/69

    Pukul !%#""

    Buah ! ! &h Pisang

    Malam

     &asi

    Ikan

    Tempe

    Sauran .

    Sauran !

    !uah

    0inak 

    +

    +

    +

    S

    +

    +

    +

    gls

    + ptg sdg

    ptg sdg

    + gls

    + ptg sdg

    sdm

     &asi

    epes ikan

    Tempe bacem

    Sop aam

    tomat

    Stup buncis $

    3ortel

    apaa

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    56/69

    BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN (DIBATASI/DIHINDARI)

    Mengandung banyak gula sederhana, seperti :Gula pasir, gula jawa

    Sirop, jam, jeli, buah-buahan yang diawetkan dengan gula,

    susu kental manis, minuman botol ringan dan es krim

    Kue-kue manis, dodol, dan lain-lain

    Mengadung banyak lemak, seperti cake,

    makan siap saji (fast food), goreng-gorengan

    Mengandung banyak natrium, seperti ikan

    asin, telur asin, makanan yang diawetkan.

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    57/69

    LATIHAN JASMANI PADA PASIEN DIABETES

    Frekuensi :

     jumlah oalahraga perminggu sebaiknya dilakukan

    denga teratur 3-5 kali per minggu

    Intensitas :

    Ringan dan sedang (60-70 % Maximum Heart

    Rate)

    Durasi :

    30-60 menit

    Jenis:

    latihan jasmani untuk meningkatkan

    kemamapuan kardiorespirasi seperti jalan,

     jogging, berenang, dan bersepeda

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    58/69

    Farmakologis

    Metformin 1x250 mg Amlodipin 1x5mg

    Rehabilitatif-Kontrol teratur ke puskesmas dan pemeriksaan

    gula darah dan tekanan darah secara berkala

     

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    59/69

    Masalah yang ditemukan

    1. Keluarga belum mendukung secara maksimaluntuk pengaturan pola makan

    2. Pasien tidak melakukan olahraga.

    Manajemen

    Komunikasikan pada keluarga untuk ikut serta

    mengontrol pola makan

    Edukasi pasien untuk kontrol teratur ke puskesmas

    dan rutin untuk cek gula darah dan tekanan darah.

    Edukasi pasien untuk melakukan olahraga secara

    rutin

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    60/69

    DINAS KESEHATAN KODYA PADANG

    PUSKESMAS PADANG PASIR

    DOKTER : DR.MILLA SILVIA

    Tanggal: 11 Maret 2014

     

    R/ Metformin tab 500 mg No.XV

     S 1 dd tab I £ 

    R/ Amlodipin tab 5 mg No.VII

     S 1 dd tab I/2 tab £

    Pro : Ratna

    Umur : 73 tahun

     Alamat: Jl. Padang Pasir 9, No. 26A

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    61/69

    FOLLOW UP

    HARI/TANGGAL : SABTU/8 MARET

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    62/69

    2014

    STATUS GENERALIS Keadaan Umum : tidak tampak sakit

    Kesadaran: CMC

    Nadi: 87x/ menit

    Nafas: 20x/menitTD: 160/90 mmHg

    Suhu: 36,80C

    BB: 48 kg

    TB: 145 cmStatus gizi: Baik

    Mata: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik

    Kulit: tidak ada kelainan

    KGB: tidak teraba membesar

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    63/69

    Thorak

    Paru

    Inspeksi : simetris kiri = kananPalpasi: fremitus kiri = kananPerkusi : sonor Auskultasi: suara nafas vesikuler, ronkhi

    (-/-)wheezing (-/-)

    Jantung

    Inspeksi: iktus tidak terlihatPalpasi: iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC VPerkusi: batas-batas jantung dalam batas normal Auskultasi: irama teratur, bising (-)

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    64/69

     Abdomen

    Inspeksi: tidak tampak membuncit, distensi (-)

    Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, nyeritekan (-), nyeri lepas (-),

    Perkusi: timpani

     Auskultasi: bising usus (+) normal

    Extremitas

    Tidak ditemukan adanya edema maupun

    sianosis, capillary refill kurang dari 1 detik

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    65/69

    Kesan pasienRasa letih semakin berkurang

    BAK pada malam hari berkurang

    Manajemen

    Lanjutkan pengobatan yang dilakukan

    Edukasi pasien jika obat sudah habis

    tetap harus kontrol ke puskesmas

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    66/69

    FOLLOW UPHARI/TANGGAL : SELASA /11 MARET 2014

    STATUS GENERALIS

     Keadaan Umum : tidak tampak sakit

    Kesadaran : CMC

    Nadi: 74x/ menit

    Nafas: 21x/menitTD: 150/80 mmHg

    Suhu: 36,50C

    BB: 48 kg

    TB: 145 cmStatus gizi : Baik

    Mata: konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik

    Kulit: tidak ada kelainan

    KGB : tidak teraba membesar

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    67/69

      Thorak

    Paru

    Inspeksi : simetris kiri = kananPalpasi : fremitus kiri = kanan

    Perkusi : sonor

     Auskultasi: suara nafas vesikuler, ronkhi

    (-/-)wheezing (-)

    Jantung

    Inspeksi: iktus tidak terlihat

    Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC VPerkusi: batas-batas jantung dalam batas normal

     Auskultasi: irama teratur, bising (-)

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    68/69

     Abdomen

    Inspeksi: tidak tampak membuncit, distensi (-)

    Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, nyeri

    tekan (-), nyeri lepas (-),

    Perkusi: timpani

     Auskultasi: bising usus (+) normal

    Extremitas

    Tidak ditemukan adanya edema maupun

    sianosis, capillary refill kurang dari 1 detik

    Pemeriksaan gula darah :119mg/dl

  • 8/18/2019 Diabetes Melitus Tipe II Kabin

    69/69

    Kesan pasien

    Rasa letih semakin berkurangBAK pada malam hari berkurang

     

    Manajemen

    Lanjutkan pengobatan yang dilakukanEdukasi pasien jika obat sudah habis tetap harus

    kontrol ke puskesmas