Di suatu sore yang hangat.docx

6
Semesta kata tanpa jeda Menembus ruang dan waktu Menepis hampa dan sepi Tiada alfa Hanya cinta Di suatu sore yang hangat, seorang pria sedang duduk sendirian disebuah kafe sambil menikmati secangkir kopi hitam pekat yang selalu menjadi favoritnya. Matanya menerawang kerumunan orang yang berjalan lalu lalang dari jendela kaca sembari menambahkan gula pada kopinya lalu menyeduhnya. Ia amat senang berdiam diri dan menikmati apa yang ia lihat karena ia heran bagaimana orang-orang tersebut bisa memiliki tatapan yang berbeda-beda, ada yang matanya berbinar-binar mekar penuh dengan euphoria letupan kembang api tahun baru. Ada yang tatap matanya sendu mengaduh-aduh hingga terlihat sebuah celah yang bersemayam disana, sebuah celah yang berisi kesedihan yang selama ini dipendam, kesedihan yang tak sempat terucap, tak sempat diungkapkan, bersemayam disana, entah sampai kapan ia dapat membendung kubangan air bah yang siap tumpah ruah dari kedua kantung matanya. Dibalik itu semua, keheranannya yang paling heran ialah dengan orang-orang yang menatap kosong, tiada apa-apa disana, ia tak dapat membaca apapun, seakan mereka sengaja menyimpan rasa apa saja yang mereka rasakan dari dunia dan tak berniat untuk membaginya. Orang-orang ini menyimpan penuh misteri, dan aku sangat menyukainya karena ada sebuah kehampaan

description

hdhdhhdhdhdhsffkj

Transcript of Di suatu sore yang hangat.docx

Semesta kata tanpa jeda

Menembus ruang dan waktu

Menepis hampa dan sepi

Tiada alfa

Hanya cinta

Di suatu sore yang hangat, seorang pria sedang duduk sendirian disebuah kafe sambil menikmati secangkir kopi hitam pekat yang selalu menjadi favoritnya. Matanya menerawang kerumunan orang yang berjalan lalu lalang dari jendela kaca sembari menambahkan gula pada kopinya lalu menyeduhnya. Ia amat senang berdiam diri dan menikmati apa yang ia lihat karena ia heran bagaimana orang-orang tersebut bisa memiliki tatapan yang berbeda-beda, ada yang matanya berbinar-binar mekar penuh dengan euphoria letupan kembang api tahun baru. Ada yang tatap matanya sendu mengaduh-aduh hingga terlihat sebuah celah yang bersemayam disana, sebuah celah yang berisi kesedihan yang selama ini dipendam, kesedihan yang tak sempat terucap, tak sempat diungkapkan, bersemayam disana, entah sampai kapan ia dapat membendung kubangan air bah yang siap tumpah ruah dari kedua kantung matanya. Dibalik itu semua, keheranannya yang paling heran ialah dengan orang-orang yang menatap kosong, tiada apa-apa disana, ia tak dapat membaca apapun, seakan mereka sengaja menyimpan rasa apa saja yang mereka rasakan dari dunia dan tak berniat untuk membaginya. Orang-orang ini menyimpan penuh misteri, dan aku sangat menyukainya karena ada sebuah kehampaan yang juga ikut kurasakan saat melihat mereka, aku tak tau masalah mereka, namun aku tau kekosongan yang mereka rasa, kekosongan yang selama ini kurasa.. Di suatu sore yang hangat, aku terduduk menikmati kopi hitam pekat yang selalu menjadi favoritku ditemani dengan sebuah kosong yang selama ini kurasakan.

Tak lama kemudian aku melihat sesuatu yang seketika mencuri perhatianku. Seorang wanita berambut hitam pekat yang berjalan tergopoh-gopoh masuk kedalam kafe. Wanita itu terlihat terburu-buru sehingga bajunya tampak lusuh namun berkelas dan tingkahnya serba salah. Ia terlihat sedang memesan sesuatu di meja kasir, aku hanya bisa melihat siluetnya namun aku dapat menerka wanita itu adalah seorang model atau setidaknya seseorang yang bekerja di majalah fashion dari tubuh tinggi semampai nan kurus dan rambut hitam pekatnya yang tergerai, juga pakaiannya yang menunjukan bahwa ia seorang wanita dengan selera tinggi. Tak lama kemudian ia berbalik, dan.. Oh Tuhan.. Ia mungkin bukan orang yang paling cantik di dunia namun ada sesuatu dari dirinya yang membuatnya tampak spesial, istimewa. Ia punya penampilan dan raut muka yang begitu kau melihatnya, kau takkan bisa melupakannya. Terutama tatapan matanya, aku benar-benar tak habis pikir dengan tatapan mata dari kedua bola mata hitam pekatnya, ia punya tatapan mata yang seakan bisa menghipnotis hingga kau benar-benar jatuh dalam pikatnya yang paling pekat, seakan ia dapat melihat menerawang menembus jiwamu, seluruh sudut jiwamu, bahkan sudut tergelapmu.

Mata wanita itu melihat sekeliling, mungkin sedang mencari tempat duduk selagi ia menunggu pesanannya. Kafe ini penuh riuh sesak orang sehingga membuat semua kursi terisi. Ia kemudian mendekat ke arahku.

Permisi, boleh ikut duduk nggak? Tanyanya.

Silahkan..Sahutku.

Selalu rame kayak gini ya?

Nggak juga sih cuman karena hari ini weekend aja Ujarku. kamu orang baru? aku baru kali ini melihatmu di kafe ini Tambahku.

Iya nih, entah kenapa pengen aja nyoba kopi disini

Aku ingin bertanya banyak tentang dia andai ia tau, aku ingin bertanya ia berasal darimana, aku ingin bertanya mengapa ia memiliki tatapan yang paling memesona sejagat raya ini, aku ingin bertanya mengapa ia memiliki rambut hitam pekat yang sangat memikat, aku ingin bertanya mengapa dari semua kafe yang ada ia kesini, aku ingin bertanya tentang semuanya. Namun kata-kata itu seketika lenyap ketika ia menatap ke mataku. Seakan semua kata yang sudah susah payah kupikirkan tadi lenyap dilumat habis olehnya. Hanya menyisakan sebuah diam.. diam yang begitu menenangkan.. diam yang menjembatani semua kesunyian.. diam yang benar-benar diam.

Kamu keliatan familiar banget, apa kita pernah bertemu sebelumnya? Tanyanya yang berujung dengan pecahnya semua diam yang sudah terangkai sedemikian rupa, juga membuatku bingung.

Belum, kita belum pernah bertemu sahutku, Namun aku bersyukur dapat bertemu denganmu Bisik hati kecilku. Aku juga merasa pernah melihatmu, entah itu ditempat lain, atau cuman mimpi aja Kataku.

Aneh ya, kita belum pernah bertemu tapi saling mengaku familiar satu sama lain.. hmm mungkin deja vu, lebih tepatnya [footnoteRef:1]Deja Senti sahutnya sambil melukiskan sebuah senyum di wajahnya, sebuah senyum yang keindahannya melebihi sebuah mawar yang merekah ditaman bunga firdaus. Matanya masih menatap mataku, dan semakin menarikku kedalamnya. Aku penasaran dengan semesta yang bersemayam dibalik pekat matanya. Semesta yang masih ia tutupi dengan kekosongannya. [1: Deja Senti ; perasaan ini merujuk pada sesuatu "yang sudah dirasakan". Hal itu merupakan fenomena kejiwaan dan para peneliti meyakini bahwa sesuatu yang telah dirasakan di masa lalu itu sangat mirip dengan yang dirasakan saat ini. Kesamaan pada kedua pengalaman tersebut membuat seseorang merasa bahwa dia telah merasakan hal yang sama di masa lalu.]

Atau jangan-jangan kita pernah bertemu di kehidupan sebelumnya?sahutku sambil tertawa.

Bisa jadi, ada sesuatu dari kamu yang begitu ambigu, begitu membuatku penasaran jawab sang wanita itu.

Kamu juga

Dalam hitungan ketiga kita sama-sama bilang ya

1..

2..

3..

Matamu kami melontarkan jawaban yang sama ke masing-masing.

Seketika kami diam dan membiarkan keheningan menari-nari bersama aroma kopi hitam pekat yang berterbangan diudara mengelilingi aku dan ia dengan rambut hitamnya yang sangat pekat.

aku selalu tertarik dengan mata orangucapnya. jangan kira aku psikopat ya, aku cuman kagum dengan mata orang, karena dengan cuma natap mata seseorang kita bisa liat jiwanya tambahnya.

ikut-ikutan! Padahal aku baru aja pengen jawab itu lho..sahutku terkejut karena ia memiliki pemikiran sama sepertiku. tapi ada yang berbeda dengan tatapanmu, kosong, tiada senang tiada sedih, kamu kayak nutupin sesuatu tambahku.

apapun itu yang kamu liat di aku, itu juga yang aku liat di kamubalasnya.

mungkin kita terlalu takut dengan orang lain sehingga kita mengubur apapun itu yang kita sembunyikan dibalik tatapan kita, kita takut kalau ketika orang itu sudah mengetahui semua tentang kita, ia akan pergi..

ia akan pergi ninggalin dan bawa semuanya dari kita,

apa yang kamu rasakan?tanyaku.

senang, sedih, semuanya..

I found love where it wasn't supposed to be

Right in front of me

Lagu akustik dari Amber Run yang berjudul I Found ini mengalun dari sudut-sudut ruangan kafe dengan lirik yang begitu ambigu, begitu nyata, begitu pas denganku, aku merasa telah menemukan seseorang yang patut untuk ku perjuangkan, seseorang yang kosongnya mungkin dapat menyatu dengan kosongku.