DHF

5
Dengue Hemoragic Fever Infeksi Virus Dengue pada manusia mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang luas mulai dari demam dengue, demam hemoragic fever, dengue shock syndrome. Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue disebabkan virus Dengue yang termasuk kelompok B Artropod Virus dan mempunyai empat jenis serotipe yakni Den 1, Den 2, Den 3 dan Den 4. Cara Penularan Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue yakni manusia, virus, dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty. Nyamuk ini dapat mengundang virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di kelenjar air liur dapat berkembang biak selama 8-10 hari sebelum dapat ditularkan kembali pada manusia pada saat gigitan berikutnya. Di tubuh manusia virus memerlukan waktu masa tunas 4-7 hari sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari manusia ke nyamuk hanya dapat terjadi pada saat manusia mengalami viremia yakni 2 hari sebelum demam terjadi dan 5 hari setelah demam timbul. Patogenesis Patogenesis DBD dan DSS masih merupakan masalah kontroversial. Dua teori yang banyak dianut pada DBD dan DSS 1

description

Dengue Hemorrhagic Fever

Transcript of DHF

Page 1: DHF

Dengue Hemoragic Fever

Infeksi Virus Dengue pada manusia mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang

luas mulai dari demam dengue, demam hemoragic fever, dengue shock syndrome. Demam

Dengue dan Demam Berdarah Dengue disebabkan virus Dengue yang termasuk kelompok B

Artropod Virus dan mempunyai empat jenis serotipe yakni Den 1, Den 2, Den 3 dan Den 4.

Cara Penularan

Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue

yakni manusia, virus, dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada manusia

melalui gigitan nyamuk Aedes aegepty. Nyamuk ini dapat mengundang virus dengue pada

saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. Kemudian virus yang berada di

kelenjar air liur dapat berkembang biak selama 8-10 hari sebelum dapat ditularkan

kembali pada manusia pada saat gigitan berikutnya. Di tubuh manusia virus memerlukan

waktu masa tunas 4-7 hari sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari manusia ke

nyamuk hanya dapat terjadi pada saat manusia mengalami viremia yakni 2 hari sebelum

demam terjadi dan 5 hari setelah demam timbul.

Patogenesis

Patogenesis DBD dan DSS masih merupakan masalah kontroversial. Dua teori yang

banyak dianut pada DBD dan DSS adalah hipotesis infeksi sekunder atau hipotesis

immune enhacement. Hipotesis ini menyatakan secara langsung bahwa pasien yang

mengalami infeksi yang kedua kalinya dengan serotipe virus dengue yang heterolog

mempunyai resiko yang berat yang lebih besar untuk menderita DBD. Antibodi heterolog

yang telah ada sebelumnya akan mengenai virus lain yang akan menginfeksi dan

kemudian membentuk komplek antigen antibodi yang kemudian akan berikatan dengan Fc

reseptor dari membran sel leukosit terutama makrofag. Sebagai tanggapan terhadap

infeksi tersebut terjadi sekresi mediator vasoaktif yang kemudian menyebabkan

peningkatan permeabilitas pembuluh darah sehingga mengakibatkan hipovolemia dan

syok.

1

Page 2: DHF

Diagnosa DHF

Klinis

Gejala klinis berikut harus ada yaitu :

1. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama

2-7 hari.

2. Terdapat manifestasi perdarahan yang ditandai dengan :

a. Uji torniquet positif

b. Ptekie, ekimosis, purpura

c. Perdarahan mukosa, epistaksis, perdarahan gusi

d. Hematemesis dan melena

3. Pembesaran hati

4. Syok ditandai dengan nadi cepat, lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki

dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.

Laboratoris

1. Trombositopenia ( 100.000 /mm5 atau kurang)

2. Hemokonsentrasi : meningginya nilai hematokrit atau HB ≥ 20% dibandingkan nilai

pada masa konvalesen, atau dibandingkan dengan nilai Hct/Hb rata-rata pada anak di

daerah tersebut.

Menurut WHO, untuk mendiagnosis DBD/DSS Kriteria laboratoris terpenuhi ditambah

dua kriteria klinik (salah satunya adalah panas) cukup untuk menegakkan diagnosa

Derajad Penyakit

Derajat penyakit DBD dapat diklasifikasikan dalam 4 derajad :

Derajad I :Demam disertai gejala tidak khas dan satu satunya manifestasi perdarahan

ialah uji torniquet

Derajad II : Seperti derajad I disertai perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain.

Derajad III : Didapatkan kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi

menurun atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin dan lembab dan

anak tampak gelisah.

Derajad IV : Syok berat ditandai dengan nadi tidak dapat diraba dan tekanan darah tidak

dapat diukur.

2

Page 3: DHF

Dengue Syok Syndrom (DSS)

Dengue Syok Syndrom adalah sindrom syok yang terjadi pada penderita Dengue

Hemorrhagic Fever (DHF) atau demam berdarah dengue.

DSS bukan saja merupakan suatu permasalahan kesehatan masyarakat yang menyebar

dengan luas dan tiba-tiba, melainkan juga merupakan suatu permasalahan klinis, karena

30-50% penderita demam berdarah dengue akan mengalami renjatan dan berakhir dengan

suatu kematian, terutama bila tidak ditangani secara dini dan adekuat.

Diagnosis Banding

Pada awal perjalanan penyakit diagnosis banding mencakup infeksi bakteri, virus, atau

infeksi parasit seperti demam tifoid, campak, influenza, hepatitis, demam chikungunya,

leptospirosis dan malaria.

Idiopatic Trombositopenia Purpurae sulit dibedakan dengan DHF derajad II oleh karena

ditemukan demam disertai dengan perdarahan dibawah kulit.

Komplikasi

Encepalopati Dengue

Kelainan ginjal berupa gagal ginjal akut apabila terjadi pada fase terminal sebagai

akibat dari syok yang tidak teratasi dengan baik.

Udem paru

3