DHF Compliance Unair

2
Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untuk digunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah. Tim Peneliti : sri puspitasari Compliance Implementasi Pedoman The Surviving Sepsis Campaign untuk Penanganan Severe Sepsis dan Septic Shock dan Mortalitas pada pasien Ruang Resusitasi, ROI dan ICU RSU Dr. Sutomo Surabaya periode Januari - Maret 2011 Abstrak : Compliance Implementasi Pedoman The Surviving Sepsis Campaign untuk Penanganan Severe Sepsis dan Septic Shock dan Mortalitas pada pasien Ruang Resusitasi, ROI dan ICU RSU Dr. Sutomo Surabaya periode Januari - Maret 2011 Sri Puspitasari, Bambang Wahyuparjitno Latar belakang : Mortalitas severe sepsi dan septic shock masih tinggi. Di Indonesia masih belum ada data resmi mengenai mortalitas ini. Jika telah terjadi disfungsi organ maka proses severitas akan berlangsung progresif dan meningkatkan mortalitas. Dibutuhkan deteksi dini, diagnosis dan penanganan yang cepat dan terpadu untuk menurunkan mortalitas. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observationallongitudinal prospektif. pasien yang didiagnosa severe sepsis dan septic shock yang dirawat di ruang resusitasi, ROI dan ICu RSU Dr. Sutomo Surabaya diambil data pelaksanaan dan compliance terhdap protokol severe sepsis bundles dalam periode Januari - Maret 2011. Sample diambil secara total dari populasi, dievaluasi compliance implementasi severe sepsis bundles dan 28 hari mortalitas Hasil : dengan menggunakan analisis deskriptif, didapoatkan compliace pengukuran kadar serum laktat 6 jam 0%, pengambilan kultur darah sebelum pemvberian antibiotik 0%, pemberain antibiotik spektrum luasi sebelum 2 jam diemergensi dan 1 jam non emergensi 77,8%, pemberian inisial cairan 88,9%, mempertahankan MAP > 65mmHg 88,9%, mempertahankan CVP > 8 mmHg 55,6%, mempertahan saturasi oksigen vena central (ScvO2 ) > 70% atau SvO2 > 65% sebesar 22,2%, pemberian steroid dosis rendah 11,1%, pemberian drotrecogin alfa 0%, mempertahankan kontrol glukosa 66,7%, mempertahankan median inspiratory plateau (IPP) < 30 Cm H2O 44,4%, terhadap akumulasi bundle resusitasi yang harus dipenuhi dalam 6 jam pertama mencapai 47,57%± SD 14,3%. Swedangkan compliance terhadap akumulsi bundle manajemen sepsisdalam 24 jam pertama mencapai 34,26% ± SD 22,99%. Compliance total terhdap seluruh bundle baik 6 jam mau pun 24 jam dicapai 0%. Mortalitas 28 hari 77,8%. Kesimpulan : mortalitas pasien severe sepsis dan septic shock yang tinggi (77,8%) dimungkinkan karena hasil compliance Page 1

description

DHF Compliance Unair

Transcript of DHF Compliance Unair

Page 1: DHF Compliance Unair

Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untukdigunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah.

Tim Peneliti : sri puspitasari

Compliance Implementasi Pedoman The Surviving Sepsis Campaign untuk Penanganan Severe Sepsis dan Septic Shock dan Mortalitas

pada pasien Ruang Resusitasi, ROI dan ICU RSU Dr. SutomoSurabaya periode Januari - Maret 2011

Abstrak :

Compliance Implementasi Pedoman The Surviving Sepsis Campaign untuk Penanganan Severe Sepsis dan Septic Shock dan Mortalitas pada pasien Ruang Resusitasi, ROI dan ICU RSU Dr. Sutomo Surabaya periode Januari - Maret 2011

Sri Puspitasari, Bambang Wahyuparjitno

Latar belakang : Mortalitas severe sepsi dan septic shock masih tinggi. Di Indonesia masih belum ada dataresmi mengenai mortalitas ini. Jika telah terjadi disfungsi organ maka proses severitas akan berlangsung progresif dan meningkatkanmortalitas. Dibutuhkan deteksi dini, diagnosis dan penanganan yang cepat dan terpadu untuk menurunkan mortalitas.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observationallongitudinal prospektif. pasien yang didiagnosa severe sepsis dan septic shock yang dirawat di ruang resusitasi, ROI dan ICu RSUDr. Sutomo Surabaya diambil data pelaksanaan dan compliance terhdap protokol severe sepsis bundlesdalam periode Januari - Maret 2011. Sample diambil secara total dari populasi, dievaluasi compliance implementasi severe sepsis bundles dan 28 hari mortalitasHasil : dengan menggunakan analisis deskriptif, didapoatkan compliace pengukuran kadar serum laktat 6jam 0%, pengambilan kultur darah sebelum pemvberian antibiotik 0%, pemberain antibiotik spektrum luasisebelum 2 jam diemergensi dan 1 jam non emergensi 77,8%, pemberian inisial cairan 88,9%,mempertahankan MAP > 65mmHg 88,9%, mempertahankan CVP > 8 mmHg 55,6%, mempertahansaturasi oksigen vena central (ScvO2 ) > 70% atau SvO2 > 65% sebesar 22,2%, pemberian steroiddosis rendah 11,1%, pemberian drotrecogin alfa 0%, mempertahankan kontrol glukosa 66,7%,mempertahankan median inspiratory plateau (IPP) < 30 Cm H2O 44,4%, terhadap akumulasi bundle resusitasi yang harus dipenuhi dalam 6 jampertama mencapai 47,57%± SD 14,3%. Swedangkan complianceterhadap akumulsi bundle manajemen sepsisdalam 24 jam pertama mencapai 34,26% ± SD22,99%. Compliance total terhdap seluruh bundle baik 6 jam mau pun 24 jam dicapai 0%. Mortalitas 28 hari 77,8%.Kesimpulan : mortalitas pasiensevere sepsisdanseptic shock yang tinggi (77,8%) dimungkinkan karena hasilcompliance

Page 1

Page 2: DHF Compliance Unair

Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untukdigunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah.

Tim Peneliti : sri puspitasari

implementasisevere sepsis bundle masih rendah

Keyword :

severe sepsis, septic shock, severe sepsis bundles, the surviving sepsis campaign, mortalitas, compliance

Page 2