deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN...

20
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6 OLEH : 1. Eki Fitriendi Tunjungsari (081017002) 2. Fauziyah Firdausi M. S (081017008) 3. Anggrian Riska A. S (081017013) 4. Mirzaq Hussein Anwar (081017018) 5. Muhammad Yusuf R (081017046) 6. Yudhistira Suryanto (080810285) Dosen Pembimbing : Kristanti W, dr.

Transcript of deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN...

Page 1: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIAPraktikum 2 : KEKUATAN OTOT

Pelaksanaan PraktikumHari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

OLEH :

1. Eki Fitriendi Tunjungsari (081017002)2. Fauziyah Firdausi M. S (081017008)3. Anggrian Riska A. S (081017013)4. Mirzaq Hussein Anwar (081017018)5. Muhammad Yusuf R (081017046)6. Yudhistira Suryanto (080810285)

Dosen Pembimbing : Kristanti W, dr.

PROGRAM STUDI S1 TEKNOBIOMEDIKFAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA2012

PRAKTIKUM

Page 2: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

KEKUATAN OTOT

I. PENDAHULUAN

Kekuatan otot merupakan salah satu variable penting dalam pemeriksaan dan evaluasi

kebugaran fisik. Kekuatan otot dipengaruhi oleh factor rangsangan saraf, besar recruitment,

peregangan, dan jenis atau tipe jaringan otot itu sendiri. Otot yang sering diperiksa sebagai

sampel kekuatan otot adalah otot kaki atau tungkai dan otot tersebut menyebabkan timbulnya

gangguan medis, seperti osteorayhitis, kifosis, skoliosis dan lordosis punggung.

II. TUJUAN

Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan mahasiswa dapat :

1. Melakukan pemeriksaan kekuatan otot

a. Kaki : quadriceps femoris, gatrocnemius dan hamstring

b. Punggung : trapezius dan paraspinalis

c. Tangan : Manum digitorum

2. Mengamati pengaruh peregangan terhadap kekuatan otot

3. Mengamati pengaruh repetisi terhadap kekuatan otot

III. LANDASAN TEORI

Strenght adalah kemampuan suatu otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan

ketegangan atau gaya selama usaha maksimal, baik secara dinamik maupun statik.

Pengukuran strength dengan menggunakan MMT, Dinamometer dan Sphygmomanometer.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan otot normal :

a. Ukuran diameter otot

b. Ukuran ketegangan pada saat kontraksi

c. Banyaknya motor unit

d. Tipe kontraksi otot

e. Tipe serabut otot

f. Simpanan energi dan suplai darah

g. Kecepatan kontraksi

h. Motivasi orang yang bersangkutan

KEKUATAN OTOT PUNGGUNG

Page 3: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

Otot punggung memiliki peranan yang sangat besar dalam aktivitas sehari-hari. Gerakan-

gerakan seperti saat tarik tambang, mengemudi, menimba air, berenang, membuka pintu, dan

memanjat memerlukan bantuan otot punggung. Dalam olahraga, otot punggung yang kuat

dan terlatih baik akan mendukung performa dalam cabang berenang (mengayuh), judo

(menarik), bilyar (mencondongkang tubuh), golg (mengayun), dayung, selancar, hingga

panjat tebing dan gulat.

Otot punggung yang lemah menggambarkan potensi cedera yang tinggi, karena otot

punggung adalah salah satu otot penyangga tubuh yang berada di pusat tubuh manusia.

Bersamaan dengan otot-otot yang menyelimuti perut, otot punggung termasuk dalam

kategori core muscle atau otot pusat tubuh. Sakit pinggang yang diderita oleh banyak orang

adalah pertanda otot punggung yang lemah. Banyak orang yang sakit pinggang justru

menghindari melakukan latihan punggung dengan alasan takut cedera. Hal yang sebaliknya

justru terjadi, di mana latihan punggung dengan beban justru membantu meningkatkan

kekuatan otot punggung sehingga rasa sakit tersebut bisa dihilangkan atau diminimalisir.

KEKUATAN OTOT TANGAN

Kekuatan genggaman tangan memerlukan kombinasi aksi dari sejumlah otot tangan

dan lengan bawah, dan aksi ini sangat penting untuk banyak aktivitas sehari-hari. Kekuatan

genggaman tangan adalah salah satu metode yang umum digunakan dalam pengukuran

kekuatan ekstremitas atas. Kekuatan genggaman tangan merupakan suatu indikator status

Page 4: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

nutrisi yang sangat berguna, khususnya saat pengukuran antropometri gagal membedakan

seseorang undernourished dari underweight. Kekuatan otot genggaman tangan juga termasuk

dalam komponen kesegaran jasmani, maka sangat perlu untuk kekuatan otot ini tetap selalu

dilatih untuk ditingkatkan kekuatannya. Alat yang digunakan dalam tes Grip Strenght ini

adalah Grip Strenght Dynamometer atau Hand Dynamometer. Satuan dari alat ini adalah

Kilogram (Kg ).

Pengukuran dilakukan pada posisi berdiri dengan kaki kiri maju, tangan kanan

menyilang perut. Setelah dijelaskan subyek kemudian menarik pegas dynamometer sekuat

yang bisa dilakukan dalam beberapa detik kemudian dilepaskan. Pengukuran dilakukan

sebanyak tiga kali, dan nilai tertinggi yang digunakan dalam analisis.

Adanya perbedaan kekuatan genggaman tangan antara laki-laki dan perempuan dapat

dijelaskan oleh besarnya perbedaan massa otot antara laki-laki dan perempuan. Perempuan

secara signifikan memiliki kekuatan yang lebih rendah per cm2 luas otot lengan.

DAYA LEDAK OTOT

Berikut adalah berbagai definisi dari daya ledak otot berdasarkan literature yang berbeda-

beda:

Daya ledak merupakan suatu unsur diantara unsur-unsur komponen kondisi fisik yaitu

kemampuan biomotorik manusia, yang dapat ditingkatkan sampai batas-batas tertentu

dengan melakukan latihan-latihan tertentu yang sesuai.

Daya ledak adalah suatu kemampuan seorang atlet untuk mengatasi suatu hambatan

dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Daya ledak ini diperlukan di beberapa

gerakan asiklis, misalnya pada atlet seperti melempar, tendangan tinggi atau

tendangan jauh (Harre,1982:16). Lebih lanjut dikatakan bahwa daya ledak adalah

kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan dengan suatu kecepatan kontraksi

tinggi (Harre, 1982:102).

Daya ledak ialah kombinasi dari kecepatan maksimal dan kekuatan maksimal. Daya

ledak ini harus ditunjukkan oleh perpindahan tubuh (dalam tendangan jauh) atau

benda (peluru yang ditolakkan) melintasi udara, dimana otot-otot harus mengeluarkan

kekuatan dengan kecepatan yang tinggi, agar dapat membawa tubuh atau obyek pada

saat pelaksanaan gerak untuk dapat mencapai suatu jarak (Janssen,1983:167).

Daya ledak ialah kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi

tahanan beban dengan kekuatan dan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh

(Suharno HP, 1984:11). Daya ledak atau explosive power adalah kemampuan otot

Page 5: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang

dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya. Unjuk

kerja kekuatan maksimal yang dilakukan dalam waktu singkat ini tercermin seperti

dalam aktivitas tendangan tinggi, tolak peluru, serta gerak lain yang bersifat eksplosif.

Daya ledak merupakan hasil perpaduan dari kekuatan dan kecepatan pada kontraksi

otot (Bompa,1983:231; Fox,1988:144 ). Daya ledak merupakan salah satu dari

komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktivitas yang sangat berat

karena dapat menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh seseorang

dapat melempar, seberapa cepat seseorang dapat berlari dan lainnya.

Radcliffe dan Farentinos (1985:1-33) menyatakan bahwa daya ledak adalah faktor

utama dalam pelaksanaan segala macam ketrampilan gerak dalam berbagai cabang

olahraga. Berdasar pada definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dua unsur

penting yang menentukan kualitas daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan.

Upaya dalam meningkatkan unsur daya ledak dapat dilakukan dengan cara :

meningkatkan kekuatan tanpa mengabaikan kecepatan atau menitik beratkan pada

kekuatan

meningkatkan kecepatan tanpa mengabaikan kekuatan atau menitik beratkan pada

kecepatan

meningkatkan kedua-duanya sekaligus, kekuatan dan kecepatan dilatih secara

simultan (Jessen, Schultz dan Bangertes, 1984 : 17).

Latihan kombinasi antara kekuatan dan kecepatan merupakan latihan untuk meningkatkan

kualitas kondisi fisik dengan tujuan utama meningkatkan daya ledak. Latihan tersebut

memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap nilai dinamis jika dibandingkan dengan

latihan kekuatan saja. Adapun dalam mengembangkan daya ledak, beban latihan tidak boleh

terlalu berat sehingga gerakan yang dilakukan dapat berlangsung cepat dan frekuensinya

banyak (Pyke, 1980:75 ).

Berdasar pada beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat ditarik suatu pengertian bahwa

daya ledak otot tungkai adalah suatu kemampuan otot tungkai untuk melakukan aktivitas

secara cepat dan kuat untuk menghasilkan tenaga.

IV. ALAT

Alat yang di gunakan pada praktikum kali ini adalah :

1. Back and leg dynamometri

Page 6: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

2. Grip dynamometri

3. Jangka sudut ROM

V. TATA CARA KERJA

PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG

Posisi AWAL penderita berdiri:

1. Penderita berdiri di atas alas dynamometri dengan kedua kaki dan pandangan

lurus ke depan

2. Peganglah pegangan dynamometri yang terhubung pada alas melalui rantai

yang dapat disesuaikan ketinggiannya

3. Sesuaikan panjang rantai dengan memperhatikan sudut yang dibentuk antara

punggung badan dan kaki sebesar 30 derajat sampai pasien merasa nyaman

dengan kondisi tersebut

4. Pada hitungan ketiga, pasien dimint menarik pegangan dynamometri dengan

cara menegakkan punggung badan semampunya. Posisi kaki dipertahankan

tetap lurus

5. Catat angka yang tertera pada monitor dynamometri sebagai hasil pengukuran

kekuatan otot punggung

PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT KAKI

Posisi AWAL penderita berdiri:

1. Penderita berdiri di atas alas dynamometri dengan punggung badan dan

pandangan lurus ke depan

2. Peganglah pegangan dynamometri yang terhubung pada alas melalui rantai

yang dapat disesuaikan ketinggiannya

3. Sesuaikan panjang rantai dengan memperhatikan sudut yang dibentuk antara

paha dengan betis sebesar 120 derajat sampai pasien merasa nyaman dengan

kondis tersebut

4. Pada hitungan ketiga, pasien diminta menarik oegangan dynamometri dengan

cara meluruskan kaki semampunya. Posisi punggung badan dipertahankan

tetap lurus.

5. Catat angka yang tertera pada monitor dynamometri sebagai hasil pengukura

kekuatan otot kaki

Page 7: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT JARI TANGAN

Posisi AWAL penderita berdiri

1. Penderita berdiri tegak dengan posisi tangan berada di samping memegang dan

pandangan lurus ke depan

2. Peganglah pegangan grip pada posisi yang nyaman

3. Pada hitungan ketiga, pasien diminta menarik pegangan grip dynamometri

dengan mempertahankan posisi tangan tetap lurus di samping

4. Catat angka yang tertera pada monitor dynamometri sebagai hasil pengukuran

kekuatan otot kaki

5. Ulangi prosedur tersebut sebanyak 1x, 3x, dan 5x dalam 1 menit

6. Bandingkan hasil pengukuran kekuatan otot dengan dan tanpa repetisi

PEMERIKSAAN DAYA LEDAK OTOT

Posisi AWAL penderita berdiri

1. Praktikan berdiri di atas mat lalu menyalakan alat sensor dengan cara menekan

tombol ON

2. Layar pada alat sensor akan menampilkan angka 1 (pertanda untuk lompatan

pertama)

3. Setelah bunyi beep terdengar, praktikan melompat setinggi-tingginya.

Praktikan diperbolehkan melompat dengan menggunakan awalan maupun

tidak. Percobaan dinyatakan VALID hanya jika kedua kaki praktikan setelah

melompat memijak mat dari alat ini.

4. Layar akan menampilkan tinggi lompatan

5. Setelah tampilan angka 2 dan bunyi beep, praktikan melakukan proses yang

telah disebutkan di atas.

VI. DATA HASIL PENGAMATAN

Nama Respon Time

Kekuatan tangan Kekuatan Kaki

Kekuatan punggungKanan Kiri

Yusuf 49 48.8 47.2 107.5 108Mirzaq 60 46.9 43.6 102.5 88Yudhis 42 27.9 40.9 91 45

Eki 37 18.8 15.1 29 24.4Anggi 42 19.4 15.3 24 21.5Firda 33 26.1 22.1 37.5 47

Page 8: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

Pembanding :

VII. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini kami mempelajari tentang kekuatan otot. Kekuatan otot sejatinya

terdiri dari 2 pengertian dasar yakni strength dan power. Perbedaan antara keduanya terletak

di cara bagaimana keduanya mengukur pada tubuh manusia. Strength mengukur kekuatan

otot pada saat keadaan statis sedangkan power mengukur kekuatan otot pada saat keadaan

dinamis. Keadaan dinamis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kecepatan, waktu

tempuh dan besar kekuatan otot.

Ada beberapa hal yang dilakukan dalam percobaan kali ini, yaitu pengukuran strength

pada kaki, punggung, dan tangan dengan menggunakan dynamometer. Selain itu power

diukur dengan menggunakan vertikal jump. Seharusnya pada praktikum ini dilakukan 2

macam kondisi percobaan yaitu dengan melakukan pemanasan terlebih dahulu dan langsung

melakukan praktikum. Fungsi dari pemanasan ini yaitu agar otot pada tubuh lebih meregang

sehingga akan didapatkan perbedaan antara kekuatan otot sebelum pemanasan dan sesudah

pemanasan. Dikarenakan waktu yang terbatas, maka dari itu hanya dilakukan oleh keenam

praktikan tanpa pemanasan terlebih dahulu. Disini akan dibahas bagaimana alat dynamometer

dan jump meter digital bekerja serta hasil dari pengukuran.

Page 9: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

KEKUATAN OTOT TANGAN

Kami mengukur kekuatan otot tangan (manus digitorum) dengan menggunakan Grip

Dynamometer. Alat ini ditekan sekuat mungkin

dengan jari tangan, kemudian pada layar akan

muncul seberapa besar kekuatan jari-jari tangan

(dalam kilogram). Percobaan dilakukan pada

tangan kanan dan kiri dengan posisi tangan lurus

ke bawah. Seluruh praktikan mencoba ngrip

dynamometer dan dapat didapatkan hasil bahwa

tangan kanan memiliki kekuatan otot lebih besar

daripada tangan kiri. Ini dikarenakan jari kanan

lebih sering digunakan daripada jari kiri,

Mungkin akan berbeda hasilnya dengan seseorang yang memiliki kebiasaan

menggunakan tangan kiri lebih sering daripada tangan kanan (kidal). Hal ini menunjukkan

bahwa kekuatan otot sangat dipengaruhi oleh latihan dan frekuensi penggunaan. kekuatan

otot akan semakin besar jika tiap hari ia dipergunakan dan dilatih.

Dalam percobaan ini juga didapatkan hasil bahwa kekuatan otot laki-laki cenderung lebih

besar jika dibandingkan dengan kekuatan otot perempuan. Ini disebabkan massa otot laki-laki

lebih besar daripada wanita.

Berikut ini adalah table hasil tes grip dynanometri beserta kategorinya berdasarkan literature

yang kami dapat:

Rating* Males (kg) Females (kg)

excellent > 64 > 38

very good 56-64 34-38

above average 52-56 30-34

average 48-52 26-30

below average 44-48 22-26

Poor 40-44 20-22

very poor < 40 < 20

Berdasarkan table di atas, dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot Mirzaq dan Yusuf

adalah di bawah rata-rata, sedangkan kekuatan otot tanganYudis buruk. Berdasarkan table

yang sama, kekuatan otot tangan semua praktikan perempuan tergolong sangat buruk.

Pengkategorian pada tabel di atas kemungkinan berdasarkan dari survey pada masyarakat

Page 10: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

Barat. Tentunya kategori tersebut akan berbeda apabila survey dilakukan pada orang-orang

Asia.

KEKUATAN OTOT KAKI

Hal kedua yang akan dibahas yaitu leg dynamometer. Fungsi dari leg dynamometer yaitu

untuk mengukur besar kekuatan otot bagian ekstremitas bawah. Cara penggunaan alat ini

yaitu, badan tegak lurus menghadap lurus ke depan, kemudian kaki ditekuk hingga

membentuk sudut 120o kemudian menarik pegangan yang ada pada dynamometer. Disitu

akan muncul seberapa besar kekuatan otot pada ekstremitas bawah kita. Dari praktikum yang

dilakukan , didapatkan sebuah hasil bahwa laki-laki memiliki kekuatan otot yang lebih besar

pada ekstremitas bawah jika dibandingkan dengan perempuan. Hal ini dikarenakan laki – laki

cenderung memiliki kekuatan otot yang lebih besar daripada perempuan, namun hasil dari

praktikum yang dilakukan menunjukkan bahwa semua praktikan memiliki kekuatan oto kaki

yang sangat buruk karena nilai yang diperoleh berada di bawah nilai buruk. Hal ini

disebabkan kurang digunakannya kekuatan otot kaki secara maksimal sehingga selama ini

peregangan yang terjadi cenderung berada di ambang minimum.

KEKUATAN OTOT PUNGGUNG

Alat untuk mengukur kekuatan otot punggung juga menggunakan alat untuk mengukur

kekuatan otot kaki. Hanya bedanya pada posisi pada saat mengukur besarnya kekuatan otot

punggung adalah dengan posisi badan agak membungkuk dengan membentuk sudut sebesar

30o antara punggung badan dan kaki. Pemeriksaan otot punggung ini mungkin memiliki

sedikit sensasi rasa yang berbeda daripada pemeriksaan otot yang lain karena ketika harus

menarik beban sekuat tenaga dengan menggunakan punggung maka punggung akan terasa

cukup nyeri terlebih pada orang – orang yang cukup jarang memanfaatkan otot punggungnya

pada kondisi sehari – hari.

Pada hasil praktikum kali ini menunjukkan bahwa rata – rata nilai kekuatan otot jantung

lebih rendah daripada nilai kekuatan otot punggung. Firda dan Yusuf memiliki nilai yang

cukup parah sedangkan yang lain sangat parah. Ini semakin menunjukkan bahwa praktikan

selama ini jarang menggunakan kekuatan ototnya secara maksimum.

DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

Pada percobaan terakhir kami mengukur daya ledak otot tungkai dengan mengetahui

ketinggian lompatan. Daya ledak otot atau yang biasa disebut dengan muscular power adalah

Page 11: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam

waktu yang sependek-pendeknya. Dalam hal ini, dapat dinyatakan bahwa daya ledak (Power)

sama dengan kekuatan (force) dikalikan dengan kecepatan (velocity). Untuk mengetahui daya

ledak otot tungkai dapat dilakukan tes vertical jump.

Tes ini dapat dilakukan secara manual yaitu dengan cara melompat setinggi-tingginya

sambil menjulurkan tangan ke atas dan menggoreskan kapur ke papan. Ketinggian goresan

kapus pada papan dapat menyatakan ketinggian lompatan. Namun dalam praktikum ini kami

mengukur daya ledak otot menggunakan perangkat elektronik yang dapat mengonversi

tekanan pada sebuah mat / landasan dan waktu menjadi ketinggian lompatan. Di pasaran alat

ini dikenal dengan Jump Meter Digital.

Alat ini terdiri atas dua komponen utama yaitu landasan (rubber mat) yang menerima

sinyal berupa tekanan dan waktu lompatan yang kemudian ditransmisikan ke komponen

kedua yang mengonversi sinyal tersebut menjadi tinggi lompatan (dalam centimeter). Cara

kerja alat ini cukup sederhana; mula-mula praktikan berdiri di atas landasan. Setelah tombol

on ditekan, akan muncul angka 1 yang diikuti dengan bunyi beep yang menjadi indikasi

untuk mulai melompat. Praktikan kemudian melompat setinggi-tingginya, boleh

menggunakan awalan atau tidak. Setelah mendarat di landasan, di layar akan muncul angka

yang merepresentasikan ketinggian lompat. Kemudian proses ini diulang untuk kedua

kalinya. Namun jika ketika mendarat kaki berada di luar landasan, hasil tes dianggap gagal

dan harus diulang. Alat ini cukup mudah dan praktis untuk digunakan, namun sayang alat ini

kurang akurat dan dapat dimanipulasi.

VIII. PERTANYAAN

1. Apa perbedaan antara strength dan power?

Jawaban :

PERBEDAAN STRENGTH POWER

Waktu Terjadinya pada kontraksi isometrik pada kontraksi dinamis

Faktor yang mempengaruhi kekuatan otot kekuatan otot, jarak, dan

kecepatan waktu tempuh

2. Sebutkan alat – alat yang di pakai untuk mengukur kekuatan otot!

Jawaban :

Alat – alat yang di pakai dalam percobaan ini adalah

Page 12: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

a) Back and leg dynamometri

b) Grip dynamometri

c) Jangka sudut ROM

3. Sebutkan pengaruh peregangan pada kekuatan otot!

Jawaban :

Peregangan yang di lakukan sebelum melakukan praktikum adalah untuk

mongoptimalkan kebugaran fisik dan membuat otot meregang sehingga akibat

terjadinya peregangan itu, otot mampu melakukan recruitment secara optimal.

Namun peregangan yang di lakukan juga perlu di wspadai karena peregangan

yang berlebihan dan membuat otot berkontraksi secara maksimum hingga di luar

batas wajar yang dikhawatirkan akan menyebabkan cedera otot ataupun kram.

4. Sebutkan pengaruh repetisi pada kekuatan otot!

Jawaban :

Repetisi mengakibatkan kekuatan otot semakin membesar tetapi di samping itu

menyebabkan kerja otot menjadi tidak maksimal karena sudah terlalu lelah ketika

melakukan kegiatan tersebut selama berkali – kali.

5. Dari hasil percobaan, bandingkan kekuatan otot akibat pengaruh :

a) Peregangan

b) Repetisi 1x, 3x, dan 5x

Jawaban :

a. Peregangan : Tidak dilakukan peregangan sebelum praktikum karena waktu

percobaan sangat terbatas.

b. Repetisi 1x, 3x, 5x : jika dibandingkan antara ketiganya maka akan didapatkan

hasil yang berbeda-beda dan kurang maksimal ini dikarenakan otot sudah terlalu lelah

untuk melakukan kerja yang berulang-ulang. tetapi dengan repetisi tersebut akan

mengakibatkan kekuatan otot yang makin membesar

6. Faktor apa saja yang dapat meningkatkan kekuatan otot?

Jawaban :

Menurut Suharno Hp. (1993: 39-40) faktor-faktor penentu kekuatan otot

adalah:

Page 13: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

a) Besar kecilnya potongan melintang otot (potongan morfologis yang tergantung

dari proses hypertropi otot.

b) Jumlah fibril otot yang turun bekerja dalam melawan beban, makin banyak

fibril yang otot yang bekerja berarti kekuatan bertambah besar

c) Tergantung besar kecilnya rangka tubuh, makin besar skelet makin besar

kekuatan.

d) Innervasi otot baik pusat maupun perifer.

e) Keadaan zat kimia dalam otot (glykogen, ATP).

f) Keadaan tonus otot saat istirahat, tonus makin rendah berarti kekuatan otot

tersebut pada saat bekerja makin besar.

g) Umur dan jenis kelamin juga menentukan baik dan tidaknya kekuatan otot.

7. Faktor apa saja yang dapat meningkatkan kekuatan otot?

Jawaban :

Menurut Suharno Hp. (1993: 39-40) faktor-faktor penentu kekuatan otot

adalah:

a. Besar kecilnya potongan melintang otot (potongan morfologis yang tergantung

dari proses hypertropi otot.

b. Jumlah fibril otot yang turun bekerja dalam melawan beban, makin banyak

fibril yang otot yang bekerja berarti kekuatan bertambah besar

c. Tergantung besar kecilnya rangka tubuh, makin besar skelet makin besar

kekuatan.

d. Innervasi otot baik pusat maupun perifer.

e. Keadaan zat kimia dalam otot (glykogen, ATP).

f. Keadaan tonus otot saat istirahat, tonus makin rendah berarti kekuatan otot

tersebut pada saat bekerja makin besar.

g. Umur dan jenis kelamin juga menentukan baik dan tidaknya kekuatan otot.

IX. KESIMPULAN

Kesimpulan yang kami dapatkan dari praktikum kekuatan otot ini adalah :

1. Rata – rata hasil kekuatan otot yang yang di dapat berada di bawah ‘cukup’ hal ini

disebabkan karena praktikan sangat jarang sekali menggunakan kekuatan ototnya

secara optimal sehingga mempengaruhi nilai kekuatannya.

Page 14: deyra.files.wordpress.com · Web viewLAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI MANUSIA Praktikum 2 : KEKUATAN OTOT Pelaksanaan Praktikum Hari : Rabu Tanggal : 21 Maret 2012-03-16 Jam : ke 5 - 6

2. Peregangan berpengaruh untuk mongoptimalkan kebugaran fisik dan membuat otot

meregang sehingga akibat terjadinya peregangan itu, otot mampu melakukan

recruitment secara optimal. Namun peregangan yang di lakukan juga perlu di wspadai

karena peregangan yang berlebihan dan membuat otot berkontraksi secara maksimum

hingga di luar batas wajar yang dikhawatirkan akan menyebabkan cedera otot ataupun

kram

3. Repetisi mengakibatkan kekuatan otot semakin membesar tetapi di samping itu

menyebabkan kerja otot menjadi tidak maksimal karena sudah terlalu lelah ketika

melakukan kegiatan tersebut selama berkali – kali.

X. DAFTAR PUSTAKA

http://www.andriewongso.com/artikel/health_corner/1277/Jaga_Otot_Punggung_Anda/