Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf ·...

82
Dewan Redaksi Pembina : Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I., CFP® (Ketua STIE MDP) Penanggung jawab : M. Rizky Pribadi, M.Kom. (Kepala LPPM STIE MDP) Ketua Penyunting : Dr. Anton Arisman, SE., M.Si., Ak., CA. Penyunting Ahli : 1. Prof. H. Syamsurijal, Ak, Ph.D. (Universitas Sriwijaya) 2. Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M (Universitas Bengkulu) 3. Dr. Istijanto, M.M., M.Com. (Prasetiya Mulya Business School) 4. Dr. H. Zakaria Wahab, MBA. (Magister Manajemen UNSRI) 5. Dr. H. Zamzami, S.E., M.Si. (Universitas Jambi) 6. Dr. Lukluk Fuadah, SE., MBA., Ak., CA (Pasca Sarjana UNSRI) 7. Dr. Yulizar Kasih, SE., M.Si. (STIE MDP) Penyunting Pelaksana : 1. Siti Khairani, S.E.Ak., M.Si., CFP® 2. Retno Budi Lestari, S.E., M.Si. 3. Kardinal, SE., MM., CFP® Sekretariat : Trisnadi Wijaya, S.Kom., S.E., M.Si. Penerbit : STIE Multi Data Palembang Alamat : Jl. Rajawali 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400 Fax. 0711-376360 E-mail : [email protected] Forum Bisnis dan Kewirausahaan adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengembangan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, perpajakan, ekonomi, dan kewirausahaan. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun (September dan Maret) dan bertujuan untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian terbaru dan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan kepada masyarakat ilmiah.

Transcript of Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf ·...

Page 1: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Dewan Redaksi

Pembina : Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I., CFP® (Ketua STIE MDP)

Penanggung jawab : M. Rizky Pribadi, M.Kom. (Kepala LPPM STIE MDP)

Ketua Penyunting : Dr. Anton Arisman, SE., M.Si., Ak., CA.

Penyunting Ahli : 1. Prof. H. Syamsurijal, Ak, Ph.D. (Universitas Sriwijaya)2. Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M (Universitas Bengkulu)3. Dr. Istijanto, M.M., M.Com. (Prasetiya Mulya Business School)4. Dr. H. Zakaria Wahab, MBA. (Magister Manajemen UNSRI)5. Dr. H. Zamzami, S.E., M.Si. (Universitas Jambi)6. Dr. Lukluk Fuadah, SE., MBA., Ak., CA (Pasca Sarjana UNSRI)7. Dr. Yulizar Kasih, SE., M.Si. (STIE MDP)

Penyunting Pelaksana : 1. Siti Khairani, S.E.Ak., M.Si., CFP® 2. Retno Budi Lestari, S.E., M.Si. 3. Kardinal, SE., MM., CFP®

Sekretariat : Trisnadi Wijaya, S.Kom., S.E., M.Si.

Penerbit : STIE Multi Data Palembang

Alamat : Jl. Rajawali 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400Fax. 0711-376360 E-mail : [email protected]

Forum Bisnis dan Kewirausahaan adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitiandan pengembangan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, perpajakan, ekonomi, dankewirausahaan. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun (September dan Maret) danbertujuan untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian terbaru dan gagasan dalambidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan kepada masyarakat ilmiah.

Page 2: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

DAFTAR ISI

Pengaruh Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Modal Intelektual

Chritine Caroline, KusmawatiUniversitas Katolik Musi Charitas 1 - 10

Kompleksitas Tugas Sebagai Pemoderasi Pengaruh Compliance Pressure Dan AuditJudgement (Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi FEB UNTAN Pontianak)

MuhsinUniversitas Tanjungpura Pontianak 11 - 22

Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Earnings Quality Serta Implikasinya Pada AuditQuality

Pardomuan RitongaInstitut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan 23- 34

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Food And Beverage Pada HotelKartika Chandra Jakarta

SupriyantoUniversitas Pamulang 35 - 43

Financial Satisfaction Ibu Rumah Tangga Di Kota Palembang (Studi Kasus Kecamatan IlirTimur 1)

Sri Megawati ElizabethSTIE Multi Data Palembang 44 - 52

Dampak Sanksi Pajak Terhadap Kemauan Membayar Pajak Kendaraan Bermotor Di KotaPalembang Dengan Sosialisasi Perpajakan Sebagai Variabel Moderating

Cherrya Dhia Wenny, Icha FajrianaSTIE MDP 53 - 64

Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja KaryawanDi PT. Thamrin Brothers Cabang Baturaja 1

Dyah Ayu PutrianiUniversitas Baturaja 65- 76

Pedoman Penulisan Artikel 77- 80

Page 3: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Pengaruh Kepemilikan Terhadap Pengungkapan Modal Intelektual

Chritine Caroline, Kusmawati

Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Katolik Musi Charitas

Jl. Bangau No. 60 Palembang 30113

Abstract: The purpose of this study was to obtain empirical evidence of the effect of ownership of the firm tointellectual capital disclosure. The population used in this study is all company of consumer goods according toIndonesian stock exchange during the period 2016-2018. The sampling technique using purposive sampling methodand obtained sample 39 of company. The method used is quantitative research method and data analysis usingmultiple linear regression analysis. The results showed (1) Managerial ownership, foreign ownership, and governmentownership have a positive affect on the extent of disclosure of intellectual capital and isntitutional ownership andR&D have no effect.

Keywords: ownership, R&D, Intellectual Capital.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris dari pengaruh kepemilikan perusahaanterhadap pengungkapan modal intelektual. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaanbarang konsumsi menurut bursa efek Indonesia selama periode 2016-2018. Teknik pengambilan sampel menggunakanmetode purposive sampling dan diperoleh sampel 39 perusahaan. Metode yang digunakan adalah metode penelitiankuantitatif dan analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan (1)Kepemilikan manajerial, kepemilikan asing, dan kepemilikan pemerintah memiliki pengaruh positif pada tingkatpengungkapan modal in telektual dan kepemilikan isitusional dan R&D tidak berpengaruh.

Kata kunci: kepemilikan, R&D, Modal Intelektual.

1. PENDAHULUAN

Modal intelektual melekat pada keterampilan,pengetahuan, dan pengalaman serta dalam sistem danprosedur organisasional (Purnomosidhi, 2012). Agarperusahaan dapat terus bertahan dari persaingan,perusahaan-perusahaan harus dengan cepatmengubah strateginya dari bisnis yang didasarkanpada tenaga kerja (labor-based business) menujubisnis yang didasarkan pengetahuan (knowledgebased business), sehingga karakteristik utamaperusahaan menjadi perusahaan berbasispengetahuan. (Wahyuni dan Rasmini (2016).

Penerapan modal intelektual di perusahaandapat dilihat dari pengungkapan laporan keuanganperusahaan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No 19 (Revisi 2009) aktiva tidakberwujud adalah aktiva non-moneter yangteridentifikasi tanpa wujud fisik.

Pengungkapan diwajibkan untuk memenuhikebutuhan informasi investor agar dapat mengetahuiperkembangan perusahaan. Saat ini, pengungkapaninformasi merupakan hal penting dan merupakantolak ukur bagi stakeholders dalam dunia bisnis,dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat,informasi yang sangat jelas dapat diketahui melaluiinternet. Perkembangan kebutuhan informasi jugamenyebabkan fokus perusahaan bergeser daripemanfaatan aset-aset individual menjadi sekelompokaset yang bagian pentingnya merupakan aset tidakberwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan(knowladge capital) atau yang disebut juga dengan

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 1

Page 4: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

modal intelektual (intellectual capital). Kewajibanmengungkapkan aset tidak berwujud juga diisyaratkan oleh Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan (PSAK) No 19 (Revisi 2009).

Pengungkapan di perusahaan manufakturtepatnya sektor industri barang konsumsi di awasisalah satunya oleh struktur kepemilikan yaitukepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,kepemilikan asing, dan kepemilikan pemerintah.Kepemilikan ini sebagai fungsi pengawasan atasmanajer sebagai pengelola perusahaan. Faktor lainyang penting dalam penciptaan modal intelektualdan dapat dipandang sebagai ukuran ekonomikmodal intelektual salah satunya adalah kegiatanR&D (Aisyah dan Sudarno, 2014).

Beberapa penelitian sebelumnya yang jugameneliti tentang pengungkapan modal intelektualyaitu Nurziah dan Darmawati (2014), Aisyah danSudarno (2014), Utama dan Khafid (2015), Hidayat(2017), Rahayuni, dkk (2018), Purnomosidhi(2005). Permasalahan dalam penelitian ini adalahapakah kepemilikan manajerial, kepemilikaninstitusional, kepemilikan asing, kepemilikanpemerintah, dan kegiatan R&D berpengaruhtehadap luas pengungkapan modal intelektual(intellectual capital).

Hasil penelitian ini diharapkan dapatmemberikan informasi dan menjadi masukan bagiinvestor dalam pertimbangan pengambilankeputusan. Baik keputusan investasi jangka panjangmaupun investasi jangka pendek. Selain itu manfaatpenelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbanganbagi perusahaan untuk memperbaiki kinerjaperusahaan.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Agensi dan Teori Signal

Teori keagenan (agency theory) telahdikembangkan di tahun 1970-an terutama padaulisan Jensen dan Meckling (1976) yang berjudul“Theory of the firm: Managerial behaviour, agency

tcosts, and ownership structure” (Tatiana danUmar, 2018).

Teori ini menggambarkan hubungankeagenan dalam bentuk kontraktual antara pemiliksumber daya ekonomis (principal) dan manajer(agent) dalam melakukan pelayanan atas namapemilik sumber daya ekonomis (prinsipal) yangmelibatkan pendelegasian kewenangan pengambilankeputusan kepada agen. Pemilik sumber dayaekonomis memerlukan informasi yang cukup tentangpengelolaan sumber daya yang mereka investasikan.Salah satu informasi yang bisa digunakan adalahsignal-signal yang dikeluarkan oleh agen. Signal-signal ini dijelaskan melalui teori signal.

Teori sinyal (signalling theory) merupakanteori yang mengemukakan tentang bagaimanaseharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyalkepada pengguna laporan tahunan, sinyal tersebutmerupakan informasi dari agen yang dapat membantuinvestor dalam mempertimbangkan dan menentukanpilihan untuk menanamkan sahamnya atau tidak padaperusahaan bersangkutan. Teori ini mengindikasikanbahwa perusahaan akan berusaha untuk menunjukkansinyal berupa informasi positif kepada investorpotensial, dan salah satu caranya adalah melaluipengungkapan dalam laporan keuangan dan laporantahunan (Widarjo, 2011).

Laporan tahunan memuat tentang laporankeuangan dan infromasi-informasi non keuangantermasuk modal intelektual. Informasi mengenaimodal intelektual juga dapat menjadi signal baik bagiinvestor.

A. Pengungkapan Modal Intelektual

Pengungkapan laporan keuangan dalam artiluas berarti penyampaian (release) informasi. Jikadikaitkan dengan data, pengungkapan memberikaninformasi yang bermanfaat kepada pihak yangmemerlukan seperti investor. Pengungkapan terbagimenjadi dua, yaitu pengungkapan wajib danpengungkapan sukarela. Pengungkapan wajib(Mandatory Disclosure) merupakan pengungkapaninformasi yang wajib dibuat. Menurut Badan

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 2 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 5: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Pengawasan Pasar Modal (Bapepam), keputusanKetua Bapepam Nomor 38/PM/1996 tanggal 17Januari 1996 mengenai laporan tahunan, bahwa yangdimaksud dengan pengungkapan wajib adalahmeliputi semua pengungkapan informasi dalamlaporan keuangan (Soemarso, 2003).

Pengungkapan yang berikutnya adalahpengungkapan sukarela, yaitu pengungkapanmengenai tata kelola perusahaan, pengungkapanmengenai tanggung jawab sosial perusahaan, yangsalah satunya merupakan pengungkapan mengenaimodal intelektual untuk meningkatkan daya saing bagiperusahaan.

Saat ini, di Indonesia belum ada standar yangmenetapkan item-item apa saja yang termasuk dalamintangible asset yang harus dilaporkan perusahaanbaik secara mandatory maupun secara voluntary. Halini yang menyebabkan beberapa perusahaan masihbelum mengungkapkan informasi yang berkaitandengan modal intelektual.

Pengungkapan yang bersifat sukarela pentingdilakukan saat ini, karena telah menjadi salah satupertimbangan bagi investor dalam keputusanberinvestasi. Pengungkapan modal intelektualtermasuk dalam pengungkapan yang bersifatsukarela.

Secara garis besar intellectual capitaldiklasifikasikan ke dalam enam kategori, yaitu humanresources sebanyak 28 item pengungkapan,customers sebanyak 14 item pengungkapan,information technology sebanyak 6 itempengungkapan, proccess seabnayak 9 itempengungkapan, research and development sebanyak9 item pengungkapan, dan strategic statementssebanyak 15 item pengungkapan. (Utama dan Khafid(2015). Jumlah pengungkapan ini sebagaimana yangjuga digunakan oleh Singh dan Zahn (2008).

Bergunanya informasi dari pengungkapansukarela oleh investor, maka peranan tata kelolaperusahaan yang di pegang oleh kepemilikanperusahaan menjadi suatu hal yang penting.Kepemilikan perusahaan tersebut yaitu kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikanasing, dan kepemilikan pemerintah.

2.2 Pengaruh Kepemilikan ManajerialTerhadap Luas Pengungkapan ModalIntelektual

Kepemilikan manajerial adalah proporsisaham biasa yang dimiliki oleh manajer dalamperusahaan. (Bodie dalam syahrul (2016).

Menurut Aisyah dan Sudarno (2014) dalamkepemilikan manajerial, manajer akan cenderungterlibat dalam aktivitas penciptaan nilai yang dapatmeningkatkan keunggulan kompetitif jangka panjangbagi perusahaan karena mereka merasa memilikitanggung jawab terhadap perusahaan tersebut,sehingga manajer akan mengurangi tindakanoportunistiknya untuk mencapai kepentingan yangsama dengan pemegang saham denganmengungkapkan informasi yang lebih banyaktermasuk melalui pengungkapan modal intelektual.

Dengan kepemilikan manajerial manajemenakan berupaya untuk mengungkapkan informasi yanglebih rinci terhadap modal intelektualnya. Sedangkanperusahaan dengan kepemilikan manajerial yangrendah tingkat pengungkapan intellectual capitalnyacenderung rendah pula, itu mengakibatkan kurangnyapengungkapan yang dilakukan manajemen karenamanajemen tidak merasa memiliki perusahaan dantidak akan merasakan dampak atau pengaruh darikualitas laporan tahunan perusahaan. (Nurziah danDarmawati, 2014, Aisyah dan Sudarno, 2014, danRahayuni, dkk 2018).

H1: Kepemilikan Manajerial berpengaruh positifterhadap luas pengungkapan modal intelektual.

2.3 Pengaruh Kepemilikan InstitusionalTerhadap Luas Pengungkapan ModalIntelektual

Kepemilikan institusional adalah kepemilikanjumlah saham perusahaan oleh lembaga keuangan nonbank dimana lembaga tersebut mengelola dana atasnama orang lain. Menurut Nurziah dan Darmawati

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 3

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 6: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

(2014), kepemilikan institusional memiliki arti pentingdalam mengawasi manajemen perusahaan guna untukmengurangi konflik keagenan suatu perusahaan.

Menurut Purnomosidhi (2005) dalam Aisyahdan Sudarno (2014) menyatakan, keberadaaninvestor institusional yang relatif kecil dalam strukturkepemilikan dan rendahnya persentase saham yangdiperdagangkan di bursa efek di Indonesia menurutteori keagenan dapat menurunkan jumlah ungkapankarena manager tidak memiliki insentif yang kuatuntuk meyakinkan stakeholders tentang kinerjaoptimal perusahaan.

Dengan adanya kepemilikan institusionalpada perusahaan asuransi, bank, perusahaaninvesatasi dan kepemilikan oleh institusi-institusi lainakan mendorong peningkatan pengawasan yang lebihoptimal terhadap kinerja manajer (Listyani, 2003).

H2: Kepemilikan Institusional berpengaruh positifterhadap luas pengungkapan modal intelektual.

2.4 Pengaruh Kepemilikan Asing TerhadapLuas Pengungkapan Modal Intelektual

Kepemilikan asing adalah persentasekepemilikan saham perusahaan yang dimiliki olehinvestor asing yang berinvestasi dalam perusahaan.Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 Padapasal 1 angka 6, kepemilikan asing adalahperseorangan warga negara asing, badan usaha asing,dan pemerintah asing yang melakukan penanamanmodal di wilayah Republik Indonesia.

Menurut Aisyah dan Sudarno (2014)kepemilikan asing menuntut standar corporategovernance yang tinggi sehingga dapat menjadimonitor yang efektif bagi manajer dalam pasar yangsedang tumbuh. Investor asing akan lebih memilihdan mendukung kebijakan yang meningkatkannilai jangka panjang bagi perusahaan yang dapatdilihat dari pengungkapan modal intelektual yanglebih luas dan lengkap. Sehinga perusahaan dengankepemilikan asing yang besar akan berusahameningkatkan nilai perusahaannya dengan caramengungkapkan asetnya berupa modal intelektual

secara lebih lengkap.

H3: Kepemilikan asing berpengaruh positif terhadapluas pengungkapan modal intelektual.

2.5 Pengaruh Kepemilikan PemerintahTerhadap Luas Pengungkapan ModalIntelektual

Kepemilikan pemerintah adalah jumlahsaham perusahaan yang dimiliki oleh pihak luar ataupemerintah.

Menurut Firer (2003) dalam Aisyah danSudarno (2014) pihak pemerintah memberikan fokusyang besar pada kebijakan yang berkaitan denganpengembangan sumber daya manusia untukkesejahteraan masyarakat. Perusahaan dengankepemilikan pemerintah yang tinggi dituntut untukmengungkapkan informasi yang lebih lengkapmengenai sumber daya yang dimiliki.

Pengungkapan sukarela mengenai modalintelektual dapat menjadi sinyal perusahaan kepadapemerintah dan masyarakat bahwa perusahaan telahmengungkapkan untuk mengikuti kebijakanpemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraansosial (Aisyah dan Sudarno 2014). Maka denganadanya kepemilikan pemerintah yang tinggiperusahaan dituntut untuk mengungkapkan modalintelektual yang lebih luas.

H4: Kepemilikan pemerintah berpengaruh positifterhadap luas pengungkapan modalintelektual.

2.6 Pengaruh R&D Terhadap LuasPengungkapan Modal Intelektual

R&D atau research and developmentmerupakan salah satu jenis penelitian yang banyakdikembangkan. Pada era ekonomi baru berbasispengetahuan. Strategi research and developmentmenjadi kunci penting kesuksesan perusahaan dalammenciptakan modal intelektual (Purnomosidhi,2012). Banyak perusahaan-perusahaan yang telahmengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk kegiatan

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 4 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 7: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

R&D guna menciptakan produk atau proses baru,memperbaiki produk yang ada, dan menemukanpengetahuan baru yang dapat bermanfaat. AktifitasR&D dalam perusahaan dapat menjadi suatuinformasi penting bagi stakeholder mengenai strategipenciptaan nilai jangka panjang perusahaan danpengelolaan modal intelektualnya.

Kegiatan penelitian dan pengembangan dapatmenjadi signal bagi investor bahwa perusahaan telahmengelola modal intelektual dengan baik gunamenciptakan nilai jangka panjang perusahaan, makadengan adanya penelitian dan pengembangan,memungkinkan perusahaan melakukan pengungkapanlebih luas mengenai modal intelektual (Aisyah danSudarno, 2014).

H5: R&D berpengaruh positif terhadap luaspengungkapan modal intelektual

3. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatifkausal dan tidak ditujukan untuk melakukan prediksi.Penelitian asosiatif kausal adalah penelitian yangbertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibatantara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2017: 224).

Populasi yang digunakan dalam penelitian iniadalah perusahaan manufaktur sektor barangkonsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI) periode 2015-2018. Terdapat 42 perusahaanselama periode pengamatan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI). Sampel digunakan sebanyak39 sampel perusahaan yang menyajikan datakeuangan yang lengkap dalam periode amatan.

Jenis data dalam penelitian ini adalah datasekunder, yaitu data yang diterbitkan oleh organisasiyang bukan pengolahnya (Suliyanto, 2009:132). Datasekunder dalam penelitian ini di dapat dari laporantahunan perusahaan yang dijadikan sampel. Teknikpengumpulan data pada penelitian ini denganmenggunakan teknik dokumentasi denganmengumpulkan semua data sekunder yangdibutuhkan.

Penelitian ini menggunakan dua variabel,yaitu variabel independen dan variabel dependen.Variabel independen yang digunakan dalam penelitianini adalah kepemilikan manajerial, kepemilikaninstitusional, kepemilikan asing, dan kepemilikanpemerintah, serta intensitas R&D.

Kepemilikan manajerial merupakan proporsikepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajer(Aisyah dan Sudarno, 2014), pengukuran kepemilikanmanajerial menggunakan rumus:

Kepemilikan institusional merupakanproporsi kepemilikan saham yang dimiliki olehlembaga keuangan non bank dimana lembaga tersebutmengelola dana atas nama orang lain sepertiperusahaan asuransi, bank, investasi dan institusi-institusi lain (Utama dan Khafid, 2015). Kepemilikaninstitusional diukur dengan menggunakan rumus:

Kepemilikan asing merupakan proporsikepemilikan saham perusahaan yang dimiliki olehwarga negara asing, badan usaha asing (Aisyah danSudarno, 2014). Pengukuran kepemilikan asingmenggunakan rumus:

Kepemilikan pemerintah merupakan proporsikepemilikan saham yang dimiliki oleh pemerintah(Utama dan Khafid, 2015). Kepemilikan pemerintahdiukur secara dummy, yaitu:

0: perusahaan bukan milik pemerintah1: perusahaan yang dimiliki pemerintah

Penelitian dan pengembangan merupakansuatu proses atau langkah-langkah untukmengembangkan suatu produk baru ataumenyempurnakan produk yang telah ada. R&Ddiukur dengan membagikan total pengeluaranresearch and development dengan total penjualan(Astuti dan Wirama, 2016):

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 5

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 8: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Variabel dependen pada penelitian ini adalahluas pengungkapan modal intelektual denganmenggunakan indeks yang dikembangkan oleh Singhdan Zahn (2008). Luas pengungkapan modalintelektual diukur menggunakan enam kategori yaituhuman resources (28 item), customer (14 item),information technology (6 item), processes (9

Model persamaan regresi yang diajukanadalah sebagai berikut:

EICD = + 1MANOWN + 2INSOWN +3FOROWN + 4GOVOWN + 5R&D +

Keterangan :EICD = Luas Pengungkapan Modal

Intelektual perusahaan= Konstanta= Koefisien regresi

MAN.OWN = Kepemilikan manajerial perusahaanINS.OWN = Kepemilikan Institusional

perusahaan

item), research and development (9 item) , danstrategic statements (15 item). Apabila perusahaanmengungkapkan modal intelektual maka diberi angka1, sedangkan perusahaan yang tidak mengungkapkanmodal intelektual diberi angka 0. Item-itempengungkapan modal intelektual dapat dilihat padalampiran 1.

Persentase dari indeks pengungkapan modalintelektual dapat dihitung menurut rumusan sebagaiberikut:

FOR.OWN = Kepemilikan asing perusahaanGOV.OWN = Kepemilikan pemerintah

perusahaanR&D = Research and Development

= error

Teknik analisis data digunakan adalahanalisis regresi berganda, yang meliputi uji asumsiklasik dan uji hipotesis. Pengujian asumsi klasikmeliputi uji normalitas, multikolinieritas,autokorelasi, dan heterokedastisitas. Uji Hipotesismeliputi uji F, uji T, dan Koefisien determinasi.

4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber : Data yang telah diolah, 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 6 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 9: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Mean yang diperoleh dari keseluruhandata luas pengungkapan modal intelektualpada perusahaan barang konsumsi adalahsebesar 42,92498. Hal ini menunjukkan rata-rataluas pengungkapan modal intelektual yangdilakukan perusahaan barang konsumsi sudahcenderung tinggi yaitu sebesar 42,92498% daritotal 81 item pengungkapan. Sektor barangkonsumsi di Indonesia menaruh perhatian bahwapengungkapan modal intelektual penting untukdilakukan.

Bedasarkan hasil run test untuk ujiautokorelasi yang terdapat pada tabel 3, dapat dilihatbahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,052.Nilai signifikan > 0,05 yang berarti bahwa tidakterdapat masalah autokorelasi pada data yang diuji,sehingga model regresi ini layak digunakan.

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas dan Multikolinearitas

Berdasarkan pada hasil uji Kolmogorov-Smirnov Z yang terdapat di tabel 2, dapat dilihatbahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,180.Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) tersebut > 0,05. Hal inimenunjukkan bahwa hasil nilai residual modeldinyatakan telah terdistribusi secara normal. Hasilpengujian multikorelasi menunjukkan dari kelimavariabel tidak ada variabel independen yang memilikinilai VIF > 10 dan nilai tolerance < 0,10. Sehinggadapat dinyatakan tidak terdapat hubunganmultikorelasi.

Uji heterokedastisitas yang menggunakan uji glejser.Menunjukkan nilai signifikansi dari kelima variabelindependen > 0,05 yang menjelaskan bahwa terjadikesamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain dalam model penelitiansehingga dinyatakan tidak terjadi heterokedastisitas.

Sumber : Data yang telah diolah, 2019

Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi dan Heterokedastisitas

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 7

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 10: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Dari koefisien regresi ditabel 4, makadiketahui bahwa variabel independen memiliki nilaipositif yang berarti bahwa jika variabel kepemilikanmanajerial, kepemilikan institusional, kepemilikanasing, kepemilikan pemerintah, dan R&D meningkatmaka pengungkapan modal intelektual juga akanmeningkat. Hasil uji F menunjukkan tingkatsignifikansi sebesar 0,001 yang lebih kecil dari 0,005maka berarti model regresi yang digunakan dalampenelitian ini layak untuk dilakukan pengujianhipotesis.

Hasil uji T pada tabel 5 yang mengujipengaruh variabel indepen terhadap variabeldependen menunjukkan bahwa variabel kepemilikanmanajerial, kepemiilikan asing, dann kepemilikanpemerintah memiliki nilai signifikansi diibawah 0,05yang berarti bahwa hipotesis ke 1, 3, dan 4 diterima.Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwakepemilikan manajerial, kepemilikan asing, dankepemilikan pemerintah berpengaruh terhadappengungkapan modal. intelektual. Sementarakepemilikan institusional dan intensitas R&D tidakberpengaruh terhadap perngungkapan modalintelektual.

Tabel 5. Hasil Uji Regresi Berganda

Tabel 4. Hasil Uji Regresi Berganda

Hipotesis 1 diterima yang berarti bahwaperusahaan dengan kepemilikan manajerial yangtinggi akan mempengaruhi pihak manajemen dalammengungkapkan banyaknya informasi termasukinformasi mengenai modal intelektual. Hal inidikarenakan pihak manajemen mempunyai kewajibanbagi para pemegang saham tentang informasi.

Hipotesis ketiga diterima yang berarti bahwahipotesis yang menyatakan kepemilikan asingberpengaruh positif terhadap luas pengungkapanmodal intelektual diterima. Hal ini dikarenakandengan adanya kepemilikan asing yang tinggi akanmendorong bagi para manajer untuk mengungkapkanpengungkapan modal intelektual lebihlengkap.

Hipotesis keempat diterima. BerdasarkanPeraturan Pemerintah Nomor 01 Tahun 2008 (Pasal2 ayat 2) tentang investasi pemerintah menyatakanbahwa investasi pemerintah bertujuan untukmeningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam rangkamemajukan kesejahteraan umum. Sehingga dengankepemilikan pemerintah yang tinggi pada suatuperusahaan akan mendorong pemerintah melakukanpengawasan.

Hasil pengujian ini bertolak belakang denganhasil penelitian yang dilakukan oleh Nurziah danDarmawati (2014), Rahayuni, dkk (2018) yangmenyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidakberpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapanmodal intelektual, dan juga bertolak belakang denganhasil penelitian yang dilakukan oleh Utama danKhafid (2015) yang menyatakan bahwa kepemilikanmanajerial berpengaruh secara negarif terhadap luaspengungkapan modal intelektual.

Hipotesis kedua ditolak yang berarti bahwakeberadaan investor institusional tidak membuatpeningkatan ataupun penurunan dalam pengungkapanmodal intelektual, hal ini bisa juga karena investorinstitusional masih memiliki keterkaitan denganperusahaan.

Hipotesis kelima ditolak. Hal ini mendukungpenelitian yang dilakukan oleh Astuti dan Wirama

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 8 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 11: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

(2016) yang menyatakan bahwa R&D tidakberpengaruh terhadap luas pengungkapan modalintelektual. Hasil pengujian ini mendukung penelitianyang dilakukan oleh Nurziah dan Darmawati (2014),dan yang menyatakan bahwa kepemilikaninstitusional tidak berpengaruh terhadap luaspengungkapan modal intelektual.

Namun hasil penelitian ini bertolak belakangdengan penelitian dari Utama dan khafid (2015) danRahayuni, dkk (2018) yang menyatakan bahwakepemilikan institusional berpengaruh terhadap luaspengungkapan modal intelektual.

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa rata-rata kepemilikan manajerial, kepemilikaninstitusional, kepemilikan asing, kepemilikanpemerintah dalam perusahaan barang konsumsicenderung rendah yang berarti bahwa sahamperusahaan dimiliki oleh para investor lain diluarpemegang saham manajerial, institusional, sahamasing, dan saham pemerintah. Mean yang diperolehresearch and development (R&D) menunjukkanbahwa perusahaan barang konsumsi 1,14581%mengungkapkan R&D.

5. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan, makakesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian iniadalah kepemilikan institusional dan R&D tidakberpengaruh terhadap luas pengungkapan modalintelektual. Sedangkan kepemilikan manajerial,kepemilikan asing, dan kepemilikan pemerintahberpengaruh positif terhadap luas pengungkapanmodal intelektual.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwapihak manajemen mempunyai kewajiban bagi parapemegang saham tentang informasi, kepemilikanasing yang tinggi akan mendorong bagi para manajeruntuk mengungkapkan pengungkapan modalintelektual, kepemilikan pemerintah yang tinggi padasuatu perusahaan akan mendorong pemerintahmelakukan pengawasan yang tinggi ataspengungkapan modal intelektual.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anggraini, Yessy Dwi 2013, Pemetaan PolaPengungkapan Intellectual Capital Perusahaan-Perusahaan Perbankan yang Terdaftar padaBursa Efek Indonesia Periode 2011, JurnalIlmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol 2,No.2. Hal 1-20.

[2] Aisyah, Cut Nur & Sudarno 2014, PengaruhStruktur Kepemilikan Dan R&D Terhadap LuasPengungkapan Modal Intelektual, DiponegoroJournal of Accounting, Vol 3, No. 3. Hal 1-9.

[3] Astuti & Wirama 2016, Pengaruh UkuranPerusahaan, Tipe Industri dan IntensitasResearch and Development pada PengungkapanModal Intelektual, E-Jurnal AkuntansiUniversitas Udayana Vol.15 No.1 Hal 522-548.

[4] Bodie, Syahrul 2016, Pengertian KepemilikanManajerial Menurut Pendapat Ahli, (https://www.wawasanpendidikan.com) Diakses 10 Juni2019.

[5] Hidayat, Muhammad. 2017, Faktor-faktor yangMempengaruhi Pengungkapan Sukarela padaLaporan Tahunan Sektor Perbankan di BursaEfek Indonesia, Dimensi, Vol 6. No.1. Hal151-172.

[6] Ikatan Akuntansi Indonesia 2009, StandarAkuntansi Keuangan, Salemba Empat,Jakarta.

[7] Listyani Theresia Tyas 2003, KepemilikanManajerial dan Pengaruhnya TerhadapKepemilikan Saham Institusional , JurnalPoliteknik Negeri Semarang Vol 3.

[8] Nurziah, Fatwa & Deni Darmawati 2014,Analisis Pengaruh Corporate Governance,Kepemilikan Manajerial, dan KepemilikanInstitusional Terhadap Intellectual CapitalDisclosure, Finance and BankingJournal, Vol 16, No. 2. Hal 172-192.

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 9

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 12: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

[9] No Name 2018, Macam-Macam dan PengertianConsumer Goods (Barang Konsumsi), (http://tellmenews.com), Diakses 14 Juli 2019.

[10] Purnomosidhi, Bambang 2012, PengungkapanSukarela Modal Intelektual pada PerusahaanPublik di BEJ, Pengungkapan Sukarela ModalIntelektual pada Perusahaan Publik di BEJ, 1-19.

[11] Rahayuni, Nastiti, dkk 2018, Mampukah KinerjaKeuangan Memediasi Pengaruh MekanismeCorporate Governance TerhadapPengungkapan Modal Intelektual, Jurnal KajianAkuntansi, Vol 2, No.1. Hal 67-81.

[12] Soemarso, S.R 2003, Akuntansi SuatuPengantar (Buku 2), Salemba Empat, Jakarta.

[13] Singh, I. & J-L.W. M. Zahn 2008, Determinantsof Intellectual Capital Disclosure inProspectuses of Initial Public Offerings,Accounting and Bussiness Research. 38 (5):409-431

[14] Suliyanto 2009, Metode Riset Bisnis, Edisi 2,Andi, Yogyakarta.

[15] Sugiyono 2017, Statistik untuk Penelitian,Edisi 1, Alfabeta, Bandung.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 10 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 13: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Kompleksitas Tugas Sebagai Pemoderasi Pengaruh CompliancePressure Dan Audit Judgement

(Studi Empiris Mahasiswa Akuntansi FEB UNTAN Pontianak)

Muhsin

Universitas Tanjungpura [email protected]

Abstract: Research aims to determine the complexity of the task as moderating the impact of compliance and auditjudgment. The research sample is accounting students, with the determination of the sample using the purposivesampling method provided that students who have taken 1 auditing and auditing courses 2. Analysis techniquesusing the soft WarpPLS 6.0 tool. Research produces obedience pressure which results in audit judgment beingaccepted, following the impact of compliance pressure on audit judgment moderated task complexity is accepted.

Keywords: audit judgment, complex tasks, pressure on obedience, and goal setting theory.

Abstrak: Riset bertujuan untuk mengetahui kompleksitas tugas sebagai pemoderasi dampaktekanan ketaatan danaudit judgment.Sampel riset adalah mahasiswa jurusan akuntansi, dengan penentuan sample memakai metodepurposive sampling dengan ketentuanmahasiswa yang sudah menempuhmata kuliah auditing 1 dan auditing 2.Teknik analisis menggunakan perangkat lembut WarpPLS 6.0.Riset menghasilkan tekanan ketaatan berdampakpadaaudit judgment diterima, berikutdampak tekanan ketaatan terhadap auditjudgment dimoderasi kompleksitastugas diterima.

Kata kunci: audit judgment, tugas yang kompleks, tekanan pada ketaatan, dan teori ketetapan tujuan.

1. Pendahuluan

Tugas pemeriksa/auditor sangat besar untukmemberikan keyakinan memadai atas laporankeuangan perusahaan, untuk memastikan bahwasistem akuntansi keuangan perusahaan berjalan sesuaiprinsip akuntansi berterima umum. Auditor mendapatperan yang monopoli untuk melakukan audit ataslaporan keuangan, yang mana hasil akhir suatu prosesaudit akan melahirkan opini audit laporan keuanganperushaan. Auditor dalam melaksanakan tugas audit,kadang kala akan mendapatkan suatu tekanan danintervensi.

Menurut Praditaningrum (2012) pemeriksa/auditor selalu mengalami tekanan/beban dalambekerja, beban tersebut dapat tejadi karena pressuredari manajemen puncak dan tekanan dari entitas

auditee. Tugas audit dilaksanakan oleh pemeriksadituntut untuk selalu patuh dan taat terhadap standarprofesional akuntan publik di Indonesia. Tekananyang dirasakan oleh auditor dapat berdampakpadakritis, moral dan juga pada kemakmuranpemeriksa tersebut (Liyanarachchi & McNamara,2007). Kemudian daripada itu beban/tekanan yangdihadapi auditor juga akan berhubungan denganpekerjaan yang rumit lainya.

Tugas auditor sangat kompleks, sehinggadiperlukan kerja keras dan keseriusan untukmenghasilkan opini audit yang mencerminkan kondisikeuangan auditan yang sebenarnya. Diperlukanalasan dan dasar yang kuat untuk menjelaskanmengapa riset tentang kompleksitas tugasyang dihadapi oleh pemeriksa/auditor pentingdilakukan.

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 11

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 14: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Berawal dari bahwa suatu tugas yangkompleks/rumit diduga mempunyai pengaruh danberdampak pada hasil akhir tugas auditor. Kemudian,perlu dijelaskan bahwa memahami sepenuhnya artidari kompleksitas/kerumitan tugas sangat membantudan meringankan tugas tim audit perusahaan dandiharapkan dapat memberikan solusi danpenyelesaian yang tepat dan baik untuk staf audit sertatugas audit. (Jamilah dkk, 2007).

Nirmala & Latrini, 2017, menemukantekanan kepatuhan tidak berefek pada kualitaspertimbangan audit/auditjudgment. Berikutnyavariabel kompleksitas tugas bukan pemoderasipengaruh antara tekanan ketaatan dan kualitas auditjudgment. Hasil riset Ayudia et al (2015) menemukanvariabel pressure ketaatan memiliki pengaruh negatifpada pertimbangan audit yang dihasilkan pemeriksa.Ariyantini et al, 2014 menghasilkan bahwa variabeltekanan kepatuhan dan kerumitan tugas memilikidampak pada pertimbangan audit/auditjudgment.

Suatu proses audit atas atestasi laporankeuangan (financial statement) berakhir pada prosespemberian opini auditor atas kertas kerja audit makamembutuhkan pertimbangan/ judgment.Pertimbangan audit sangat diperlukan oleh auditordalam menjalankan tugasnya (Jamilah et.al, 2007)menyatakan pembentukan opini adalah hasil akhirdari seluruh kertas kerja dan proses audit yangbersumber dari dalam diri auditor maupun dari luarauditor itu sendiri.

Auditor perlu melakukan evaluasi dantelaahan sistem internal klien atas risiko audit danmembuat rancangan yang berimplikasi padakebutuhan dan alokasi waktu dan anggaran audit.Kadang kala dalam proses audit auditor mendapatkantekanan ketaatan atau kepatuhan pada aturan yangberlaku, serta juga terdapat kerumitan/kompleksitastugas yang dihadapi auditor.

Menurut (Hartono, 1999; dalam Jamilah et.al, 2007) bahwa tekanan kepatuhan menjadi problemtersendiri dalam melaksanakan tugas audit, dimanabisa berdampak pada masalah dan hilangnyakepercayaan publik terhadap profesi auditor.

Kerumitan suatu pekerjaan sering dikaitkandengan kompleksitas tugas, yaitu suatu pekerjaanyang secara kuantitas, berlainan dengan yang lainnya,dan saling keterkaitan yang akan menyebabkan suatutekanan. Menurut (Struart, 2001; dalam Tielman,2012) menyebutkan makin rumit tugas seorangpemeriksa/auditor maka akan makin sulit/berat bagipemeriksa/auditor dalam memberikan penilaian/judgment yang cepat dan akurat atas kertas kerjaauditnya. Kemudian menurut Bonner (1994) makintinggi kerumitan tugas auditor maka otomatis akanmakin sulit/berat seorang auditor dalam merumuskanpembentukan opini laporan keuangan tepat.

Hasil riset tentang audit judgment: pertama,Praditaningrum & Januarti (2011) tekanan ketaatanberdampak kepada pertimbangan audit, kemudianvariabel kerumitan pekerjaan tidak ada pengaruh padapertimbangan audit (audit judgement). Kedua,Jamilah dkk (2007) menemukan hasil kontradiktifyaitu variabel tekanan kepatuhan ada pengaruhnyapada audit judgment, sebaliknya kerumita tugas tidakberdampak pada per timbangan audit (auditjudgement). Ketiga, berlawanan hasil Astriningrum(2011) dimana tekanan untuk patuh mempengaruhipertimbangan audit, dan variabel kompleksitaspekerjaa tidak memiliki efek terhadap audit judgment.

Temuan yang berbeda Fitriani dan Daljono(2012), mendapatkan tekanan kepatuhan sertakerumitan tugas tidak ada pengaruh padapertimbangan audit. Dimana riset Yuliani (2010)menemukan tekanan untuk taat, dan tugas yang rumit,memiliki pengaruh terhadap variabel dependen auditjudgment.Hasil riset di Indonesia tentangpertimbangan audit/audit judgment, masih belumkonsisten, dan belum bisa digeneralisi, dengandemikian masih diperlukan riset sebagai tambahanbukti empiris, hal ini yang memotivasi peneliti untukmeneliti ulang tentang apa saja yang dapatmemengaruhi pemeriksa untuk merumuskan suatupertimbangan/judgment.

Peneliti melakukan riset ini merupakanreplikasi dan modifikasi hasil riset Nugraha danJanuarti, 2015. Perbedaan riset ini dengan Nugrahadan Januarti, 2015, ada pada pengurangan variabel-

Hal - 12 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 15: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

variabel yaitu gender, pengalaman, serta keahlian,dengan alasan bahwa responden riset ini adalahmahasiswa akuntansi dimana menurut pengamatanpeneliti untuk gender lebih dominan perempuan lebihkurang 85% sedang sisanya 15% laki-laki,pengalaman dirasakan belum memadai secara praktekkarena mahasiswa relatif masih memperoleh teoritentang audit, dan keahlian juga belum memadaikarena proses audit hanya didapat pada tatanan teori,karena itu peneliti mempertahankan variabel-variabelyaitu tekanan ketaatan sebagai variabel independen,kemudian kompleksitas tugas sebagai variabelmoderasi dan variabel audit judgment sebagaiveriabel dependen, dimana menurut peneliti, tigavariabel ini mahasiswa cukup memadai yangdiperoleh dari materi kuliah.

Harapan penelitian ini akan semakinmemperjelas dan menambah kajian empiriskompleksitas tugas sebagai pemoderasi pengaruhtekanan ketaatan terhadap audit judgment. Selain ituperbedaan riset ini dengan riset Nugraha dan Januarti,2015, menggunakan alat analisis MRA (MultipleRegression Analysis), sedang pada riset inimenggunakan, WarpPLS 6.0.

1.1 Masalah Penelitian.

Uraian diatas sebagai dasar penelitimerumuskan suatu masalah penelitian yaitu:a. Apakah beban untuk melakukan ketaatan ada

pengaruh positif kepada variabel pertimbanganpemeriksa dalam memberikan opini.

b. Apakah pekerjaan yang rumit sebagai pemoderasipengaruh variabel tekanan ketaatan dan auditjudgment.

1.2 Tujuan Penelitian

Riset ini memilik tujuan sebagai berikut:a. Untuk melakukan pengujian dan penganalisaan

atas pengaruh tekanan ketaatan kepada suatupertimbangan audit.

b. Untuk mengujikan dan menganalisis kemungkinanapakah variabel pekerjaan yang rumit menjadipemoderasi pressure on obedience terhadappertimbangan audi.

1.3 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap, hasil riset ini agarbermanfaat untuk teori dan dalam praktek. Adapunmanfaat teoritis yaitu memberikan masukan dalamilmu auditing dan sebagai salah satu rujukan penelitiberikut. Kemudian manfaat pada tatanan praktispedoman bagi auditor baik auditor sektor privatmaupun auditor sektor pemerintah pada saatmelakukan audit perlu memperhatikan variabel auditjudgment dengan didukung sifat tekanan ketaatanserta kompleksitas tugas pada saat bekerja.

2. LANDASAN TEORI

Riset ini menggunakan teori tujuan sudahditentukan/goal setting theory dikembangkan olehLocke (1978). Teori penetapan tujuan mengemukakanauditor/karyawan yang mengerti dan memahamitujuan dari suatu lembaga tempat dia bekerja akanmempengaruhi sikap dan perilaku dalam setiapmelaksanakan tugas. Suatu lembaga biasanya sudahmenetapkan tujuan-tujuan yang akan dicapai baiktujuan sekarang, terus menengah bahkan tujuanjangka waktu nanti.

Tujuan tersebut biasanya sudah ditetapkandengan metode dan cara-cara bagaimana mencapaitujuan tersebut sehingga bawahan dan atasanmempunyai hubungan yang erat. Pemeriksa/auditoryang mengerti tujuan organisasi/lembaga, makaauditor tersebut akan mengimplementasikan tujuan-tujuan tersebut dalam setiap tugas yang diemban, dantentu saja tujuan organisasi juga merupakan harapanyang ingin auditor tersebut capai, dengan demikianjika ada tekanan, hambatan, serta kerumitan dalammencapai tujuan tersebut, auditor akan selalu ingatpada tujuan awal lembaga.

Menurut (Nugraha & Januarti, 2015) apabilaauditor memahami tujuan organisasi dan tujuan tugasmaka auditor tersebut akan terbantu dalam setiapmelaksanakan audit judgment. Dengan demikiantugas-tugas pemeriksa atas laporan keuangan, akanselalu berpedoman pada standar etika dan standarauditing, sehingga akan menghasilkan judgment audit

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 13

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 16: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

yang dimilikinya dalam membuat suatu keputusanpenting yang tepat pula. Menurut (Lombardi, 2012)bahwa variabel judgment adalah salah satu elemenstrategis dan sangat penting dalam suatu proses auditdan dalam rangka mencapai kesuksesan dan ketepatanmenjalankan proses penyelesaian langkah-langkahaudit.

2.1 Kompleksitas Tugas:

Menurut Jamilah et al, 2007, kompleksitas/kerumitan/kepadatan suatu pekerjaan/tugas adalahpendapat orang tentang sulitnya suatu pekerjaan yangmana penyebabnya adalah kapabilitas yang terbatas,serta ingatan dan mampu atau tidaknya seorangauditor dalam menyatukan/mengintegrasikanpermasalahan.

2.2 Tekanan Ketaatan:

Definisi tekanan ketaatan yaitu auditorketika menerima tugas dari atasan atau kliennya,

2.4.2 Hipotesis Penelitian

Tekanan Ketaatan/Kepatuhan dan pertimbanganAudit/AuditJudgmen .

Pemeriksa sering menemui problem moral

apakah merasa tertekan/beban, yang akan berdampakpada terjadinya ketidakpatuhan pada standar etikaauditor (Jamilah et al, 2007).

2.3 Audit Judgment:

Definisi yang dikemukakan oleh Jamilah dkk,2007 tentang pertimbangan audit atau audit judgmentyaitu dimana diskresi seorang pemeriksa untukmerumuskan opini audit independen atas proses auditlaporan keuangan yang dilakukan yang bersumberpada informasi internal dan eksternal (gagasan,perkiraan tentang objek, kejadian, status danperistiwa).

2.4 Konseptual dan Hipotesis Riset

2.4.1Kerangka Konseptual

Adapun gambar kerangka konseptual dalampenelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1 sebagaiberikut:

atau etika yang akan berimplikasi pada pemilihankeputusan dengan nilai-nilai yang tidak sejalan. Teoritujuan sudah ditetapkan menyimpulkan auditor bisadengan baik paham tujuan yang telah ditetapkanlembaga pada dirinya, maka akan mempengaruhi

Gambar: Kerangka Konseptual Sumber: Dikembangkan untuk Penelitian ini, 2019.

Hal - 14 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 17: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

pada perilaku kerja karyawan/auditor, begitu pula jikaauditor yang sangat paham tujuan lembaga dan apayang akan menjadi harapan auditor atas pekerjaannya,tidak mungkin melanggar jika ada paksaan klienterhadap tugas audit yang diperiksa (Nadhiroh, 2010).

Menurut (Jamilah, dkk., 2007) kondisi ini,dimana auditee akan dapat memengaruhi proses auditlaporan keuangan. Auditan kemungkinan menekanpemeriksa supaya auditor mau melanggar standaraudit.

Biasanya independensi seorang pemeriksaakan terganggu jika ada suatu tekanan dalam tugas.Kondisi tugas seperti ini akan berdampak pada auditorterbawa pada situasi konflik, yang idealnya auditorberusaha dan wajib mematuhi standar profesionalyang berlandaskan pada prinsip akuntabel terhadapentitas tempat bekerja dan pemerintah. Beban yangdirasakan auditor juga selalu mematuhi regulasiauditing akan berefek hasil pertimbangan audit yangdiformulasikan. Pertimbangan audit yang kurangtepat akan lahir jika auditor ada tekanan yang tinggi.

Menurut teori penetapan tujuan menjelaskanbahwa pemeriksa yang tidak tahu tujuan lembagacenderung akan bersikap yang tidak sesuai denganstandar yang akan berdampak pada menurutikemauan perintah manajemen puncak dan manajemenauditan dan akan melanggar ketentuan auditingdengan demikian judgment yang dibuat kurang tepat.Variabel pressure on obedience memengaruhipertimbangan audit yang dibuat, merupakan temuanAriyantini et al (2014), Praditaningrum (2011),Astriningrum (2011), Yuliani (2010) dan Jamilah etal (2007).

H1:Tekanan ketaatan berpengaruh padapertimbangan audit.

Peran Moderasi Kompleksitas/Kerumitan Tugasdan/Pressure/Tekanan Ketaatanpada Pertimbangan Audit atau Audit Judgment

Menurut Bonner (1994), informasi dihasilkandari 3 (tiga) langkah dimana yaitu: pertama adalahinput/masukan, kedua adalah proses/pengolahan, dan

ketiga adalah output/hasil. Posisi pertama dan keduayaitu tahapan input/masukan dan proses/pengolahan,dimana kompleksitas tugas cenderung akanmeningkatdiikuti adanya penambahan faktor sinyalatau isyarat/cues. Bahwa banyaknya isyarat/cuesyang tersedia, maka seorang decision maker/pembuatkeputusan harus berupaya melakukan pemilihan atasisyarat yang ada dalam membuat pertimbangan danpada akhirnya terintegrasi/disatukan formulasijudgment (pertimbangan).

Oleh karena itu akan berbeda pada tingkatkesulitan tugas dan struktur tugas, kedua aspektersebut adalah aspek menyusun dari kerumitan/kompleksitas tugas. Sulit atau tidaknya suatupekerjaan yang berkaitan dengan adanya informasitugas, kemudian struktur akan berhubungan denganinformasi yang jelas (information clarity).

Suatu keputusan yang akan dibuat dapatdiberikan segera apabila tersedia sinyal yang dilihatdan tidak menyisakan batas kapasitas bagi yangmembuat suatu keputusan (Chung & Monroe, 2001).

Menurut Nirmala & Latrini, (2017) bahwakompleksitas dan kerumitan tugas berhubungandengan pressure on obedience dan pertimbanganaudit. Jika makin banyak pressure pada pemeriksa,berikutnya judgment/pertimbangan akan menurunkualitasnya, apabila hal ini dihubungkan denganpressure kepatuhan dan pertimbangan audit, makasebaiknya dengan adanya kompleksitas tugaspemeriksa maka dapat menambah beban ketaatanpada pertimbangan audit, implikasinya pertimbanganaudit menurun.

Munculnya beban kepatuhan dari topmanagement merupakan pressure bagi pemeriksa,serta adanya penambahan tugas yang sulit seringmenjadikan pemeriksa akan merasakan makinmembingungkan dalam menyelesaikan tugas-tugasaudit sehingga berpengaruh pada judgement yangbaik (Nugraha & Januarti, (2015).

H2: Kompleksitas/kerumitan pekerjaan/tugasmemoderasi pengaruh beban untuk taatterhadap pertimbangan pemeriksa

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 15

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 18: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

3. METODELOGI RISET

3.1 Bentuk Penelitian

Metode riset ini adalah kuantitatif dimanametode untuk menyelesaikan penelitian ilmiah denganmaksud dapat memecahkan dan menjawab masalahriset, dengan variabel riset kompleksitas/kerumitantugas/pekerjaan, tekanan/pressure ketaatan danpertimbangan audit/audit judgment, survei kuesionerkepada Mahasiswa FEB Universitas Tanjungpura.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi danBisnis UNTAN, waktu penelitian mulai bulan Aprildan berakhir pada bulan September 2018

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah Mahasiswa Prodi AkuntansiAngkatan 2014 & 2015, yang dipilih menjadiresponden adalah mahasiswa Pria dan Perempuanyang sudah menempuh mata kuliah auditing1 danauditing2.

3.4 Sumber dan Prosedur Pengumpulan Data

Riset ini menggunakan data primer, berupakuesioner berisi item pertanyaan dari variabel yangdigunakan yaitu kompleksitas tugas, tekanan ketaatandan audit judgment. Prosedur pengumpulan data,dibagikan langsung pada saat mahasiswa kuliahdidalam kelas, disebarkan kepada mahasiswakemudian diberikan alokasi waktu sekitar 30 menit,untuk menjawab kuesioner, setelah selesai langsungdikumpulkan kepada peneliti.

3.5 Variabel dan Pengukuran

Peneliti ini terdapat3 (tiga) variabel yangdikembangkan dala, model yaitu :

3.5.1 Kompleksitas Tugas:

Kompleksitas tugas merupakan variabelpemoderasi. Kompleksitas tugas didefinisikan sebagai

persepsi/pandangan seseorang terkait dengan sulit/susah suatu tugas/pekerjaan yang dikarenakan adanyaketerbatasan yang dimiliki seseorang berkaitankemampuan/kapabilitas, dan kemampuan suatu dayaingatan dan kemampuan/kecakapan dalampengintegrasian permasalahan yang dihadapi olehseseorang pembuat keputusan/decision maker. Skalapengukuran variabel riset dengan menggunakan skalalikert 5 (lima) bersumber dari (Jamilah,dkk, 2007)dimana terdiri (angka 1=SS sangat salah) ; (angka2=S salah; (angka 3=N netral; (angka 4=B benar,dan (angka 5=SB sangat benar).

3.5.2 Tekanan Ketaatan:

Tekanan ketaatan adalah variabelindependen/bebas dalam riset ini. Tekanan ketaatanmerupakan tekanan/beban yang diterima seorangpemeriksa/auditor yang berkaitan dengan tugas yangdiberikan atasan/manajemen puncakdan auditandalam melakukan tugas audit, kadang kala ketika adatekanan dalam tugas ini maka sering kali auditorterlibat dalam pelanggaran etika yang sudahditentukan.

Variabel independen ini diukur dan rujukan(Jamilah et al, 2007), yang menggunakan likert 5angka yaitu (1 bermakna “sangat tidak setuju, STS”); (pilihan 2, bermakna” TS tidak setuju); (pilihan 3,bermakna”netral N”; (pilihan angka 4, bermaknaSsetuju), dan (pilihan nomor 5 berarti” SS sangatsetuju”).

3.5.3Pertimbangan Seorang Auditor DalamMelakukan Tugas Audit/Audit Judgment :

Variabel terikat yakni pertimbangan audit.Menggunakan sumber (Jamilah et al, 2007), auditjudgment adalah diskresi yang dimiliki dan dibuatoleh pemeriksa untuk tujuan perumusan dan formulasiopini/pendapat auditor independen terkait denganhasil proses audit yang dilakukan, dalam hal inimerujuk pada pembentukan suatu opini audit yangjuga akan mempertimbangkan hal-hal seperti jenisperistiwa dan objek baik internal maupun eksternal.Pengukuran/measurement dengan skala likert 5 (lima)nomor angka terdiri (nomor 1 dimaknai STM “sangat

Hal - 16 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 19: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

tidak mungkin”); (nomor 2 berarti tidak mungkin”TM”); (nomor 3 dengan maksud N netral); (nomor4 yaitu mungkin “M”), dan (nomor 5 adalah “SM”sangat mungkin).

3.5.4 Teknik Analisis Data

Riset ini menggunakan software WarpPLS6.0, untuk menganalisis data serta untuk mengujihipotesis penelitian, dengan memenuhi standar dan

Dari tabel 1, tentang koefisien variabel latenriset dapat dijelaskan bahwa koefisien dari masing-masing konstruk/variabel laten. Menurut Ghozali danLatan (2017) batas rule of thumb dan signifikansiuntuk R-Square atau Adjusted R2sebesar < 0.70,artinya model riset ini bermakna kuat/tangguh,sedangkan < 0.45, artinya model riset posisi moderat,dan < 0.25, mempunyai makna model riset kategorilemah. Analisis yang dilakukan tabel 1 adalah R2-Square atau Adjusted R2, memiliki nilai (0.828, atau0.824), maka dapat dikategorikan bahwa menunjukanpengaruh variabel audit judgment memiliki modelyang kuat. Batas rule of thumb dan signifikansi untukComposite reliability > 0.70 untuk riset jeniskonfirmasi dan 0.60-0.70 untuk riset eksplorasi/baru.

Tabel 1 menghasilkan nilai kompleksitastugas 0.815, audit judgment 0.921 dan tekanan ketaatan0.931. Average variance extracted (AVE) > 0.50.Tabel 1 menghasilkan nilai kompleksitas tugas 0.409,audit judgment 0.334 dan tekanan ketaatan 0.371,dimana mendekati nilai 0.50. Cronbach alpha > 0.6

cut-off yang sesuai dengan WarpPLS 6.0.

4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

4.1 Teknik/Alat Analisis Data

Penganalisaan data riset ini dibantu denganperangkat lunak WarpPLS 6.0, berbasis SEM, hasilyang diperoleh terdapat pada tabel 1 berikut:

– 0.70. Tabel 1 menghasilkan nilai kompleksitas tugas0.697, audit judgment 0.786 dan tekanan ketaatan0.822. Full colinearity variance inflation factor(VIF) < 3.3. Tabel 1 menghasilkan nilai kompleksitastugas 1.577, audit judgment 5.713 dan tekanan ketaatan2.446 dan Koefisien Q-squared (QS) menunjukannilai validitas prediktif/predictive validity atau nilairelevansi blok variabel laten riset prediktor terhadapvariabel-variabel laten kriterion.

Berdasarkan tabel 1, hasil penelitianmenghasilkan bahwa semua variabel penelitianterpenuhi tingkat cut-offreliabiltas internalconsistency/konsisten internal. Ukuran hasil nilaivaliditas prediktif yang layak adalah jika koefisienQ-squared di atas nol (Hair et al., 2011). Penelitianini menghasilkan Angka koefisien Q-squared sesuaicut-off yaitu di atas dan lebih besar dari nila nol (0)ini bermakna bahwa sebesar 0.869, untuk variabelaudit judgment, maka diambil kesimpulan modelpenelitian adalah memenuhi nilai standar validitaspredictive relevance yang baik dan layak.

Tabel 1: Koefisien Variabel Laten

Sumber: Hasil WarpPLS 6.0. (2019).

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 17

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 20: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Tabel 2: Ukuran Model Penelitian Baik

Sumber: Uji WarpPLS 6.0 (2019)

Tabel 2 menggambar simpulan nilai cut-offtoleransi yang menjelaskan model riset apakah fit/baik dan nilai Probalita menghasilkan 5 (lima)indikator/ukuran model fit sebagai berikut:(1) Nilai APC, nilai standar WarpPLS skor P-value

= < 0.05. hasil uji didapatkan APC = 0.509, P< 0.001, jadi model riset ini adalah terpenuhistandar signifikan dan baik.

(2) Syarat ARS adalah P-value < 0.05. skordiperoleh = 0.828, diikuti P < 0.001, akhirnyaterpenuhinya nilai signifikan

(3) Cut-off AARS diterima nilai berdasarkan P-value < 0.05. dalam tabel 2 diatas adalah =0.824, dan P < 0.001, maka signifkan.

(4) Batas nilai AFVIF yaitu < 3.3 dan sampaidengan nilai 5, hasil diperoleh dari uji kualitas =1.491, artinya masuk hasil ideal serta tidak adamultikolinearitas.

(5) Skor standar GoF yaitu pertama kriteria small/kecil > = 0.1, kedua kategori sedang/medium >= 0.25, serta rangking big/besar > = 0.36. outputadalah GoF = 0.490, bermakna memiliki nilaibesar, kuat model riset yang dibangun.(Ghozalidan Latan, 2017).

4.2 Statistik Deskripsi

Sampel penelitian mahasiswa jurusanakuntansi dengan syarat sudah menempuh matakuliah auditing (auditing 1 dan 2). Kuesioner yangdidistribusikan 115 eksemplar, setelah batas waktuyang ditentukan maka terkumpul kuesioner 108eksemplar. Sejumlah 108 kuesioner ditelilit/evaluasiatas isian responden,hasilnya ada 9 kuesioner yangtidak lengkap dijawab mahasiswa, jadi data yang bisadiikutkan dalam olah data riset sejumlah 99eksemplar.

Responden rate sebesar 86%, nilaikembalian kuesioner (responden rate) adalah baikkarena berada diatas rata-rata jawaban untuk risetilmu-ilmu sosial di Tanah Air Indonesia dimanakisaran 10 sampai 20% (Indriantoro & Supomo,2007). Perbandingan prosentase mahasiswa auditingadalah 14 atau (15%) mahasiswa berjenis kelaminpria , dan 85 atau (85%) adalah mahasiswi,dominasnsi angkatan kuliah tahun 2015 yaitusebanyak 90 mahasiswa, dan sisanya 9 orangmahasiswa angkatan tahun 2014.

Hasil pada Tabel 1 dan disajikan Gambar 2,semua variabel riset dapat terpenuhi syarat konsisteninternal yaitu validitas dan reliabilitas.

Hal - 18 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 21: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Gambar 2. Model Hasil Penelitian Sumber: Hasil Olah Data WarpPLS 6.0 (2018).

Hasil pengujian hipotesis 1, ada pengaruhpositif tekanan kepatuhan kepada pertimbanganaudit, secara statistik hasil signifikan pada P < 0.01(H1), maka hipotesis 1 diterima. Berdasarkan gambar2, pengujian pada H1 menghasilkan nilai estimasi0,39, dan p < 0,001. Nilai p dalam batas normalmaka disimpulkan adanya tekanan ketaatanmenyebabkan dampak positif, serta memiliki nilaisignifikansi terhadap variabel pertimbangan seorangauditor.

Hasil ini mendukung riset Jamilah. Dkk(2007); Astriningrum (2011); Praditaningrum &Januarti (2011);Yuliani (2010); Ariyantini et al(2014); Nugraha dan Januarti, 2015, serta tidaksejalan dengan Fitriani dan Daljono (2012), yangmana hasil riset bahwa tekanan ketaatan tidak adapengaruh terhadap variabel pertimbangan audit yangdibuat oleh pemeriksa.

Teori ketetapan tujuan/goal setting theoryoleh Locke, 1978 berpendapat seorang ataupemeriksa/auditor yang sudah paham akan suatutujuan suatu lembaga/organisasi serta sudahmemahami akan datang apa yang akan ia hasilkan,maka tidak akan bersikap menyimpang atau akan

Tabel 3: Kesimpulan dan Hasil Riset

Sumber: Hasil Riset Diolah (2019).patuh pada atasan walaupun ada tekanan/perintahdari manajemen puncak, dan manajemen entitasdiperiksa.

Dengan ada tekanan supaya taat dan patuhakan berdampak pada judgment yang dibuatpemeriksa. Adanya tekanan yang semakin tinggi yangterjadi pada pemeriksa maka judgment yang dibuatpemeriksa/auditor juga akan cenderung berdampakkurang akurat.

Sebaliknya menurut teori tujuan yang sudahditetapkan, seorang pemeriksa yang belum memahamidengan jelas tujuan akan selalu cenderung mudahterjadi penyimpangan melalui cara patuh danmenuruti perintah dari manajemen puncak/atasan danauditan untuk mau melakukan penyimpangan danmelanggar etika profesi.

Dampak dari hal tersebut adalah auditortidak akan dapat membuat judgment/pertimbanganyang baik. Sebaliknya terjadi pada responden risetini yang mana proksi auditor adalah mahasiswa yangsudah menempuh mata kuliah auditing justru terjadipemeriksaan nantinya melakukan tugas audit saat adatekanan dari manajemen atas maka akan semakin

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 19

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 22: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

patuh dan taat pada prosedur audit. Hal ini terjadikarena pressure on obedience/tekanan ketaatandimaknai suatu beban yang dapatditerima auditormuda dari pemeriksa yang sudah banyak pengalamanatasan dan auditan untuk melaksanakan perbuatanyang justru semakin mematuhi standar profesionalauditing dalam bekerja.

Perintah atasan langsung dalam lembagaakan berdampak pada perilaku staf karena manajemenpuncak memiliki kekuasan yang penuh (Nugraha danJanuarti, 2015), sehingga auditor akan semakin patuhkarena tekanan ketaatan sehingga semakin baik danberkualitas dalam membuat audit judgment.

Hasil uji mengindikasikan bahwa variabelkerumitan pekerjaan atau tugas sebagai pemoderasipengaruh antara variabel tekanan ketaatan terhadapvariabel auditjudgment, dan secara statistik signifikanpada P < 0.01 (H2), maka hipotesis 2 diterima. Hasilpengujian kompleksitas tugas terbukti memilikipengaruh positif atau memoderasi dan signifikan padaP < 0.01 terhadap hubungan antara variabel tekananketaatan dan audit judgment.

Berdasarkan gambar 2, hasil uji H1menunjukkan nilai 0,39 dimana p < 0,001. Nilai pada dalam kriter ia normal sehingga dapatdisimpulkan kompleksitas tugas pemoderasi pengaruhtekanan ketaatan pada variabel pertimbangan audit.

Temuan riset ini berbeda atau tidak sejalandengan temuan Nugraha & Januarti, 2015; NirmalaLatrini, 2017) menyatakan kompleksitas tugas bukansebagai pemoderasi pengaruh tekanan ketaatan padapertimbangan audit/audit judgment. Riset inimenghasilkan temuan baru dan berbeda dari risetsebelumnya, dimana kompleksitas tugas sebagaipemoderasi atau memperkuat hubungan tekananketaatan kepada pertimbangan audit/audit judgment.

Teori tujuan yang sudah ditetapkan/goalsetting theory (Locke, 1978) menyatakan bilapemeriksa sudah mengetahui tugas-tugas, juga akanmengalami kesulitan ketika menemui tugas yangkompleks dan rumit. Munculnya kompleksitas tugastinggi dapat memperkuat/pemoderasi judgment

auditor. Auditor sudah mengetahui tujuan apa yangharus dicapai pada saat melaksanakan tugas audit,dengan demikian terjadi pengaruh terhadap akuratdan tidaknya judgment yang dibuat.

Pemeriksa meyakini bahwa tugas auditmerupakan tugas yang rumit sehingga pemeriksa/auditor termotivasimelakukan tugas audit dan mampumelahirkan audit judgment secara baik, profesionaldan tepat. Kompleksitas tugas sebagai pemoderasipengaruh variabel tekanan untuk taat terhadappertimbangan auditor, karena pemeriksa menyadaribahwa dalam proses audit bukan tugas yang rumit/kompleks dengan demikian pemeriksa tidak merasakesulitan dalam melaksanakan tugas audit dan dapatmenghasilkan audit judgment yang benar.

Tugas auditor yang berat dan rumit sebagaipenyemangat, sehingga pemeriksa merasakansemakin sungguh-sungguh dan obyektif dalammembuat audit judgment atas audit laporan keuanganklien.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Riset ini dapat menyimpulkan bahwa,hubungan yang positif tekanan ketaatan padapertimbangan audit/audit judgment, bermakna bahwatingginya tekanan ketaatan pada pemeriksa/auditor,akan semakin tinggi pula pertimbangan audit/auditjudgment atas laporan keuangan, sebaliknya pulaapabila tekanan kepatuha/ketaatan dirasakanpemeriksa/auditor rendah maka akan menghasilkanaudit judgment yang rendah pula.

Kemudian kompleksitas tugas sebagaipemoderasi hubungan variabel pressure kepatuhan/ketaatan terhadap pertimbangan auditor diterima, halini bermakna dalam model riset ini, adanyakompleksitas tugas seorang auditor akan semakinmemperkuat atau pemoderasi suatu hubungantekanan ketaatan auditor terhadap variabelpertimbangan audit/audit judgment yang dibuatauditor atas audit laporan keuangan.

Hal - 20 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 23: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

5.2 Implikasi

Implikasi praktis atau pada tatananpenerapan regulasi bahwa, kesatu organisasipemerintah dan swasta perlu untukmempertimbangkan menggunakan variabel tekananketaatan, kompleksitas tugas bagi setiap auditordalam melaksanakan tugas dan prosedur audit dalamrangka melahirkan audit judgment.

Terakhir tekanan kepatuhan/ketaatan,kerumitan/kompleksitas tugas dapat meningkatkankualitas pertimbangan audit yang dihasilkan olehpemeriksa, hal ini juga disebabkan oleh auditormemahami secara jelas tujuan mereka dalammelakukan audit, sesuai dengan teori penetapantujuan/goal setting theory.

5.3 Keterbatasan

Penulis sudah berusaha merancang danmelaksanakan semaksimal mungkin riset ini, tetapimasih ada limitasi yang perlu diteliti lebih lanjutpertama, variabel prediktor/dependen modelpenelitian ini menghasilkan nilai sebesar 82%. Artinyamasih ada peluang riset sebesar 18% yang perlu digalidari model riset ini. Jadi variabel penelitian yangdigunakan belum bisa digeneralisasi untukmenjelaskan pengaruhnya terhadap audit judgment.

Terakhir riset sekarang menggunakan surveikuesioner dan tidak dengan metode wawancara daninterpretif dimana mungkin ada ketidakpahamanresponden dalam menjawab kuesioner. Sebaiknyadalam riset mendatang bisa menggunakan mix method(metode kuantitatif dan kualitatif).

5.4 Saran

Saran yang bisa dirancang untuk risetkedepan adalah: (1) mereplikasi model penelitian inisebagai pijakan untuk menguji pada auditor negara(BPK) dan pemeriksa KAP di Kalbar, karenapemeriksa BPK dan auditor KAP adalah nyata sudahmelakukan audit atas laporan keuangan/financialstatement; (b) memadukan variasi variabel lainmisalremunerasi dan pengalaman auditor.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Astriningrum, R. T. 2011. Faktor-faktor yangBerpengaruh (Gender, Kompleksitas Tugas,Tekanan Ketaatan dan Pengalaman Audit)Terhadap Audit Judgement, Jurnal Akuntansidan Manajemen Vol 2, No.3.

[2] Ariyantini, S & Darmawan. 2014, “TekananKetaatan, Pengalaman Auditor, danKompleksitas Tugas dan Audit Judgment, JurnalAkuntansi, Vol. 2,No.1: 1-10.

[3] Ayudia, S, Amir H &Ilham. 2015, PengaruhTekanan Ketaatan, Pengetahuan danPengalaman Auditor Terhadap Audit Judgmentdengan Kompleksitas Tugas Sebagai VariabelModerating JOM FEKON.Vol.2.

[4] Bonner, S. E. 1994, A Model of The Effects ofAudit Task Complexit y. Accounting,Organizations and Society, 19 (3), pp: 213-234.

[5] Chung, J. and Monroe, G.S. 2001, A ResearchNote on The Effects of Gender and TaskComplexity on An Audit Judgment, BehavioralResearch in Accounting, 13. (1), pp: 111-125.

[6] Fitriani, S dan Daljono. 2012. PengaruhTekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas,Pengetahuan dan Persepsi Etis Terhadap AuditJudgement, Diponegoro Journal of Accounting,Vol. 1, Nomor 1.

[7] Ghozali, Imam. 2011, Aplikasi AnalisisMultivariate Dengan Program IBM SPSS19, BP UNDIP, Semarang.

[8] Jamilah, dkk. 2007. “Pengaruh Gender,Tekanan Ketaatan dan Kompleksitas TugasTerhadap Audit Judgment”, SimposiumNasional Akuntansi 10. Makasar.

[9] Liyanarachchi, G. A., dan S.M. McNamara.2007, Time Budget Pressure in New ZealandAudits, Business Review, 9 (2), pp: 61-68.

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 21

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 24: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

[10] Lombardi, D. R. 2012, Using An Expert Systemto Debias Auditor Judgment: An ExperimentalStudy, Dissertation University of New Jersey.

[11] Nadhiroh, S. A. 2010. “Pengaruh KompleksitasTugas, Orientasi Tujuan, dan Self EfficacyTerhadap Kinerja Auditor Dalam PembuatanAudit Judgment, Skripsi UNDIP, Semarang.

[12] Nirmala, M. R. V & Latrini, M. Y, 2017,Pengaruh Keahlian, Tekanan Ketaatan, WaktuTerhadap Kualitas Audit Judgment,Kompleksitas Tugas Sebagai Pemoderasi, E-Jurnal Akuntansi UNUD, Bali Vol.19.1. April(2017): 683-711

[13] Nugraha, A. P. dan Januarti, I. 2015, “PengaruhGender, Pengalaman, Keahlian Auditor danTekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgmentdengan Kompleksitas Tugas Sebagai VariabelModerasi pada BPK RI Jawa Tengah”.DIPONEGORO JOURNAL OFACCOUNTING Volume 4, No.4.

[14] Praditaningrum, A. S & I.Januarti. 2011,“Analisis Faktor-Faktor yang BerpengaruhTerhadap Audit Judgement”. Skripsi UNDIP,Semarang.

[15] Raiyani, Ni Luh K.P dan I.D.G. D Suputra.2013, Pengaruh Kompetensi, KompleksitasTugas dan Locus of Control Terhadap AuditJudgement, E-Jurnal Akuntansi UniversitasUdayana Vol 6 (3).

[16] Tielman, Elisabeth M. A. 2012, PengaruhTekanan Ketaatan, Tekanan Anggaran Waktu,Komplesitas Tugas, Pengetahuan danPengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment,Skripsi FEBUNDIP, Semarang.

[17] Yuliani. 2010, “Pengaruh Tekanan Ketaatan,Kompleksitas Tugas, Independensi,Pengetahuan dan Pengalaman AuditorTerhadap Audit Judgment, Skripsi FE, UM,Magelang.

Hal - 22 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 25: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Earnings Quality SertaImplikasinya Pada Audit Quality

Pardomuan Ritonga

Dosen Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlanemail: [email protected]

Abstract: This research is aim to examine and establish sciantifically the effect of book-tax differences (BTD) onthe earnings quality and its implications for audit quality. Measurement of audit qualitty in this research based onadditions and a non-weighted approach from the audit quality proxy used, i.e. auditor size, audit opinion, auditspecialization and audit tenure as soon as adding audit fee factor’s.This study is a causal comparative researchwith quantitative approach. The population in this research is manufacturing company listed on the IndonesianStock Exchange in 2013-2017. The sampling technique used purposive sampling and counting in amount of 320companies. Data collected using literature study and documentation. Data obtained through of www.idx.co.id andcompany official website. Methods of data analysis using path analysis model. These results ot this study indicatebook-tax differences have a significant effect on the earnings quality direcly and earnings quality have a significanteffect on the audit quality direcly too. Meanwhile, earnings quality doesn’t mediate the effect of book-tax differencesto the audit quality.

Keywords: non-weighted approach, BTD, earnings quality, audit quality

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara ilmiah pengaruh book-tax differences(BTD) terhadap earnings quality serta implikasinya terhadap audit quality. Pengukuran audit quality pada penelitianini berdasarkan penambahan dan pendekatan tidak tertimbang (non-weighted) dari proksi kualitas audit yangdigunakan yaitu ukuran kantor auditor, opini audit, spesialisasi audit dan tenur audit serta menambahkan faktorbiaya audit. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas dengan pendekatan kausal komparatif. Populasi dalampenelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2017. Teknik pengambilansampel menggunakan purposive sampling dan ditetapkan sebanyak 320 perusahaan. Pengumpulan data menggunakanstudi kepustakaan dan dokumentasi. Data diperoleh melalui situs www.idx.co.id dan website resmi perusahaan.Metode analisis data menggunakan model analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara langsungbook-tax differences berpengaruh signifikan terhadap earnings quality dan earnings quality juga berpengaruhsignifikan terhadap audit quality. Sementara, earnings quality tidak memediasi pengaruh book-tax differencesterhadap audit quality.

Kata kunci: pendekatan tidak tertimbang, BTD, earnings quality, audit quality

1. PENDAHULUAN

Kebutuhan audit atas laporan keuangansemakin meningkat seiring dengan perkembangandunia usaha saat ini. Kondisi keuangan suatuperusahaan diperoleh pada laporan keuangan yangmemuat informasi posisi keuangan dan kinerjadiperlukan untuk memenuhi akuntabilitas yangdituntut oleh para pemangku kepentingan

(stakeholders’) dan digunakan untuk pengambilankeputusan ekonomi. Peranan laporan keuangan dalampengambilan keputusan ekonomi menuntut jaminanbahwa laporan keuangan telah disajikan secara benardan wajar oleh entitas bisnis. Berbagai skandalkeuangan yang melibatkan kantor akuntan publik(KAP), yaitu:

(1) kasus kredit macet milik Bank BRI Jambi yang

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 23

Page 26: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

tidak membuat 4 (empat) data dalam laporankeuangannya yang pada akhirnya ditemukantindakan korupsi pada proseskredit yangkerjasama antara PT Raden Motor denganakuntan publiknya [1];

(2) kasus SNP Finance yang merugikan 14 bank ataspinjaman/kredit dari perbankan dan menerbitkansurat utang jangka menengah (medium term note/MTN) yang berpotensi mengalami gagal bayardan/atau menjadi kredit bermasalah sehinggamerugikan banyak pihak dan masyarakat [2].Kondisi ini merupakan dampak dari buruknyakualitas laporan keuangan yang telah diaudit olehakuntan publik yang pada akhirnya pada tahun2018 SNP Finance dinyatakan pailit olehPengadilan Niaga Jakarta Pusat [3]. Kedua kasusdi atas merupakan pelanggaran terhadap standarprofesi dalam pelaksanaan audit umum berupatidak memadainya prosedur deteksiresiko audit dan skeptisme professional.

Teori agensi yang melibatkan 2 (dua) pihakdalam model keagenan yaitu pihak manajemen (agent)dan pemilik (principal) yang melakukan kesepakatan(kontrak) kerja untuk mencapai manfaat (utilitas)yang diharapkan. Keterbukaan dalam kepemilikanmengakibatkan terpisahnya antara agent danprincipal karena kepemilikan terhadap entitas usahaberupa saham dan investasi dapat dimiliki olehberbagai pihak. Adanya ketidakseimbangan informasi(asimetri informasi) dan konflik kepentingan antaraprincipal dan agent mendorong penyajian informasiyang tidak sebenarnya oleh manajemen.

Audit dapat dijadikan sebagai proses untukmengurangi asimetri informasi antara agent danprincipal. Kemampuan auditor untuk mendeteksikesalahan dan salah saji signifikan serta mengurangitingkat asimetri informasi akuntansi antara agent danprincipal menjadi faktor yang paling penting darikualitas audit. Kualitas audit dapat tercermin dalamefisiensi dan kinerja praktik audit yang baik.Identifikasi terkait dengan perencanaan dan penilaianrisiko dalam pelaksanaan audit menjadi salah satuaktivitas utama yang harus dilakukan auditor untukmencapai efisiensi dan kinerja praktik audit yang baik.

Perbedaan laba akuntansi dan pajak (BTD)memainkan peran penting dalam menjelaskan kualitaslaba dalam perusahaan. Besarnya BTD yang munculterutama sebagai akibat dari manajemen laba akanmengarah pada penyimpangan manajemen, dimanasemakin besar BTD maka kualitas laba akan semakinmenurun sebagai akibat dari semakin tingginyatingkat manajemen laba [4].

Selanjutnya, hubungan kualitas laba yangdiukur dengan BTD dengan kualitas auditmenyatakan bahwa jika auditor menggunakaninformasi yang tercermin dalam BTD dalam menilaikualitas laba, maka BTD besar mencerminkaninformasi yang mewakili risiko manajemen laba yanglebih tinggi dan kualitas laba yang lebih rendahsehingga menunjukkan perlunya bagi auditor untukmelakukan lebih banyak upaya untuk memperolehkualitas audit yang tinggi [5] [6].

Kualitas laba terbukti dapat menjadimediator dalam hubungan BTD dengan kualitas auditdengan temuan penelitian bahwa kualitas laba yangdiukur dengan konservatisme akuntansi dan kualitasaudit menunjukkan BTD berpengaruh positif terhadapkualitas audit dan memediasi hubungan antara BTDdan kualitas audit [7]. Kualitas laba akan menurunkarena adanya praktik manajemen laba yangtercermin pada akrual yang tidak dapat dijelaskanoleh proyeksi linier yang dapat diamati. Akrual yangtidak dapat dijelaskan tersebut sering disebut akrualabnormal atau akrual diskresioner [8]. Pemilihanproksi kualitas akrual adalah untuk melihatkonsistensi hasil penelitian apabila mengunakanproksi yang berbeda.

Penelitian ini menggunakan objek padaindustri manufaktur karena sangat diminati olehinvestor dalam menanamkan dalam bentuk saham danobligasi. Industri manufaktur juga dapat dikatakanmemiliki proses bisnis yang sangat kompleks. Industrimanufaktur yang diklasifikasi menjadi 3 (tiga) sektorindustri, yaitu sektor industri kimia dan dasar, sektoraneka industri dan sektor industri barang konsumsi,dimana industri manufaktur masih mendominasi danmemberikan pertumbuhan sektoral sebesar 20,16persen pada PDB Indonesia pada tahun 2017 [9].

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 24 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 27: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Gambar 1: Kontribusi dan PertumbuhanSektoral PDB Indonesia Tahun 2017

Ketidakkonsistenan hasil penelitian di atasmenjadi penting dan menarik untuk dikaji lebih lanjutkarena masih menggunakan objek penelitian sebelumimplementasi Standar Pelaporan Keuangan berbasisIFRS (International Financial Reporting Standard)yang berlaku efektif secara menyeluruh sejak tahun2013. Penelitian ini bertujuan untuk menguji danmembuktikan secara empiris pengaruh book-taxdifferences (BTD) terhadap Earnings Quality sertaimplikasinya terhadap Audit Quality.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Agensi

Teori agensi merupakan teori yang mendasarihubungan antara pemilik (principal) dengan pihakmanajemen (agent) yang diperkenalkan oleh Jensendan Meckling pada tahun 1976. Teori keagenanmerupakan pengembangan dari suatu teori yangmempelajari suatu desain kontrak dimana para agentbekerja atau bertugas atas nama principal ketikakeinginan atau tujuan agent bertolak belakang makaakan terjadi suatu konflik dengan principal tersebut[10]. Konflik ini terjadi karena kemungkinan agenttidak bertindak sesuai dengan kepentingan principal.

Teori agensi berhubungan dengan book taxdifferences ketika terjadi konflik karena principaltidak memperoleh informasi yang semestinya dari

manajer sebagai pihak agent yang memiliki inisiasibesar untuk dapat memanipulasi laba akuntansi danlaba pajak. Kebebasan yang diperbolehkan dalampengukuran laba fiskal melalui mekanisme book-taxdifferences dalam memberikan informasi tentangmanagement discretion dan proses akrual, hal inidapat memberikan informasi tentang laba berjalan[11]

Penetapan auditor eksternal sebagai “waliterpercaya” diharapkan dapat mengurangi biayaagensi dan memastikan keandalan informasikeuangan. Audit eksternal adalah mekanisme tatakelola yang membatasi biaya pengawasan yangmemiliki misi dalam mengidentifikasi anomali yangdisengaja dan mengungkapkannya kepada parapemangku kepentingan yang berbeda.

2.2 Book-Tax Differences

Book-Tax Differences (BTD) atau perbedaanlaba akuntansi dengan laba fiskal diatur dalamPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)No. 46 Revisi 2010 tentang Akuntansi PajakPenghasilan. Perusahaan melakukan perhitungan labamelalui 2 (dua) tujuan yaitu: (1) tujuan pelaporankeuangan berdasarkan Standar Akuntansi; dan (2)pelaporan pajak berdasarkan Undang-UndangPerpajakan. Pendekatan asset-liability digunakanuntuk mendefinisikan elemen-elemen laporankeuangan sedangkan Undang-Undang Perpajakanmenggunakan pendekatan revenue-expense [12].

Perbedaan antara perhitungan laba akuntansiuntuk menghasilkan laba pajak disebut rekonsiliasifiskal. Perbedaan pengakuan ini ditujukan untukmenghitung pajak penghasilan perusahaan yangdikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: (1)perbedaan temporer adalah perbedaan antara jumlahtercatat aset atau kewajiban di laporan keuangan yangdisusun secara akuntasi dengan Dasar PengenaanPajak (DPP) diklasifikasikan atas perbedaan temporerkena pajak dan perbedaan temporer yang bolehdikurangkan [13]; dan (2) perbedaan tetap terjadikarena suatu transaksi yang dapat menjadi bagiandalam penghitungan laba fiskal tetapi tidak dapatdimasukkan ke dalam laba komersial atau sebaliknya

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 25

Page 28: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

suatu transaksi yang tidak dapat menjadi bagiandalam penghitungan laba fiskal tetapi tidakdimasukkan atau menjadi bagian ke dalam labakomersial [13].

2.3 Earnings Quality

Earnings quality didefinisikan sebagaikualitas laba yang tinggi adalah yang lebih jujur(faithfully) merepresentasikan fitur dari proses labafundamental perusahaan yang relevan untukkeputusan tertentu yang dibuat oleh pembuatkeputusan. Beberapa atribut yang dapat digunakanuntuk mengukur earnings quality antara lain kualitasakrual (accruals quality), persistensi (persistence),prediktabilitas (predictability), smoothness, valuerelevance, timeliness dan conservatism [14].

2.4 Audit Quality

Audit quality didefinisikan kualitas produkdan jasa dapat dit injau dari sudut pandangperfomance, features, reliability, conformance,durability, serviceability, aesthetis, dan perceivedquality. Kualitas audit berdasarkan dua definisi diatas, dapat disimpulkan dari reputasi auditor yangdiukur dengan kompetensi cerapan (perceived) dan

Hipotesis:

H1= BTD berpengaruh signifikan terhadapEarnings Quality

H2= Earnings Quality berpengaruh signifikanterhadap Audit Quality

H3= Earnings Quality memediasi pengaruhBTD terhadap Audit Quality

tingkat independensi seorang auditor. MenurutWatkins et al., banyak peneliti yang sepakat bahwapenggunaan audit yang berkualitas harus dilakukanoleh auditor yang kompeten dan independen danmenjadi kekuatan pemonitoran (monitoring strength)[15].

Kualitas audit yang baik dapat terceminkandari bagaimana auditor mendeteksi kejanggalan yangterjadi dengan menerapkan standar audit yang baikdan benar. Auditor yang terpilih terus dikembangkankemampuannya lewat penerapan kemampuan teknisdi lapangan dan melalui pelatihan-pelatihan teknisyang dilakukan secara berkala. Hasilnya, auditor yangdimiliki benar-benar menguasai bidangnya dan dapatmemberikan jasa profesional terbaik kepada klien.

Kualitas audit dapat diukur denganmenggunakan pendekatan lainnya, seperti AuditQuality Index (AQI) dengan membandingkan jumlahatribut pada perusahaan saat ini dengan total atributyang digunakan antara lain auditor size, Co-statutory,audit opinion, audit lag, audit specialization, auditorsize and Co-statutory, audit tenure dan experience[7].

2.5 Model Penelitian

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah ex-post factoresearch atau kausal komparatif yaitu penelitiandimana peneliti berusaha menentukan penyebab ataualasan untuk keberadaan perbedaan dalam perilakuatau status dalam kelompok individu. Penelitian inimenggunakan metode kuantitatif yang berlandaskanpada filsafat positivisme, digunakan untuk menelitipada populasi atau sampel tertentu [16]. Hasil

Gambar 2: Rerangka Model Penelitian

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 26 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 29: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

penelitian diolah secara statistik dengan menggunakanbantuan program SPSS Versi 24.00.

3.1 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalahperusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEI(Bursa Efek Indonesia) sejak tahun 2013-2017.Prosedur sampling menggunakan metode purposive,yaitu dengan pertimbangan tertentu dimana umumyadisesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian[16].

Kriteria yang menjadi pertimbangan dalampengambilan sampel adalah sebagai berikut:a. Perusahaan bergerak pada industri manufaktur.b. Perusahaan telah menyampaikan laporan tahunan

tahun 2013-2017 ke BEI secara lengkap.c. Perusahaan tidak mengalami delisting atau

penghapusan pencatatan dalam tahun 2013- 2017.d. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama

tahun 2013- 2017.e. Laporan keuangan perusahaan disajikan dengan

mata uang rupiah (IDR).

3.2 Pengukuran dan Definisi OperasionalVariabel

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian iniadalah Book-Tax Differences (X) yang diukurmenggunakan abnormal BTD dengan skala rasioberdasarkan perhitungan rumus berikut ini:

Keterangan:BTDit : BTD total untuk perusahaan i pada

tahun t diperoleh dari selisih antaralaba buku sebelum pajak denganpenghasilan kena pajak (EBT –EAT)

REVit : Perubahan pendapatan dari tahun t-1 ke tahun t

PROFit : Variabel biner yang sama dengan

angka 1 jika perusahaan melaporkanpendapatan sebelum pajak positifdan angka 0 jika sebaliknya

INVit : Perubahan dalam investasi dalamaset tetap dari tahun t-1 ke tahun t

LagBTD : Nilai BTD pada tahun t-1

2. Variabel Mediasi

Variabel independen dalam penelitian iniadalah Earnings Quality (Y1) yang diukur denganpenghitungan akrual diskresioner pada ModelModified Jones dengan menambahkan perubahanReturn on Assets (ROA) dalam untuk meminimalkankesalahan spesifikasi, sehingga akan mampumengukur manajemen laba secara lebih akurat [8].

Keterangan:TAACit : Total akrual perusahaan i dalam

periode tahun t. (NIit – CFOit)NIit : Laba bersih perusahaan i dalam

periode tahun tCFOit : arus kas dari aktivitas operasi

perusahaan i dalam periode tahun tASSETit-1 : total aset perusahaan i dalam

periode tahun t-1 REVit : Perubahan pendapatan dari

tahun t-1 ke tahun tPPEit : aset tetap perusahaan i dalam

periode tahun t ARit : Perubahan piutang perusahaan i

dalam periode tahun t

3. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalahAudit Quality (Y2) menggunakan skala rasio yangdiukur oleh Audit Quality Index (AQI) berdasarkanpenambahan dan pendekatan tidak tertimbang (non-weighted) dari proksi kualitas audit yang digunakan.

Penelitian ini menggunakan 5 (lima) atributyaitu auditor size, audit opinion, audit specialization

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 27

Page 30: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

dan audit tenure serta menambahkan faktor audit feeyang diukur dengan honorarium audit yang tercantumdalam laporan tahunan perusahaan yang terdaftar diBEI [17].

3.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian inimenggunakan analisis jalur (path analysis). Analisisjalur merupakan bagian dari analisis regresi yangdigunakan untuk menganalisis hubungan antarvariabel. Hasil dari uji analisis jalur ini juga akandigunakan untuk membandingkan pengaruh manayang lebih besar antara pengaruh langsung danpengaruh tidak langsung, serta menarik suatukesimpulan apakah dengan adanya variabel mediasi(intervening) ini dapat memperkuat atau justrumemperlemah pengaruh independen terhadapdependen.

Adapun model persamaan regresidirumuskan sebagai berikut:

Y1 = + 1 X + Y2 = + 2 Y1 +

Keterangan:X : Book-Tax DifferencesY1 : Earnings QualityY2 : Audit Quality

: Konstansa1 ... 2 : Koefisien Regresi

: Error

Pengujian hipotesis dengan teknik pathanalysis dilakukan dengan pengujian linearitas (curvefit), pengujian koefisien determinasi total (Rm2), ujisignifikansi parameter individual (sobel test).

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan teknik purposivesampling dalam pemilihan sampelnya. Hasil seleksisampel pada penelitian ini hanya melibatkan 77 (tujuhpuluh tujuh) dari keseluruhan populasi pada industrimanufaktur yang terdaftar di BEI dikalikan 5 (lima)

tahun pengamatan sehingga sampel data awalperusahaan yang ditetapkan pada penelitian ini adalah375.

Sebelum dilakukan pengujian asumsik klasik,maka screening data dilakukan terlebih dahulu untukmengetahui kasus atau data yang memilikikarakteristik unit yang terlihat sangat berbeda jauhdari observasi-observasi lainnya dan muncul dalambentuk nilai ekstrim (outlier) baik untuk sebuahvariabel tunggal maupun variabel kombinasi [18].

Adapun nilai skor outlier disajikan padaTabel 1.

Sumber: Output SPSS 23.00 (2019)

Nilai skor outlier pada 13 data sampel di atasharus dikeluarkan dari sampel untuk mengurangi nilaibias, dimana untuk sampel besar (lebih dari 80)standar skor dinyatakan outlier jika nilainya padakisaran lebih dari (>) 3. Oleh karena itu, sampel dataakhir perusahaan yang digunakan pada penelitian iniadalah 307.

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif keseluruhan variabelpenelitian yang mencakup nilai rata-rata, minimum,maksimum dan standar deviasi disajikan pada Tabel2.

Tabel 1: Nilai Skor Outlier

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 28 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 31: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Tabel 2: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Sumber: Output SPSS 23.00 (2019)

Variabel book-tax differences (X) padapenelitian ini mempunyai nilai rata-rata sebesar7.955.354.711.207 dengan nilai minimum danmaksimum yang berkisar antara minus 6.498.700.000sampai dengan 81.414.179.000.000. Variasi databook-tax differences pada 307 sampel penelitian padaperusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEItahun 2013-2017 sangat besar (nilai standar deviasidibandingkan nilai mean adalah lebih dari angka 1yaitu 2,059).

Variabel earnings qual ity (Y1) padapenelitian ini mempunyai nilai rata-rata sebesar0,18090855 dengan nilai minimum dan maksimumyang berkisar antara minus 0,451227 sampai dengan0,758130. Variasi data earnings quality pada 307sampel penelitian pada perusahaan industrimanufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2017sangat besar (nilai standar deviasi dibandingkan nilaimean adalah lebih dari 30% yaitu 0,9260).

Variabel audit quality (Y2) pada penelitianini mempunyai nilai rata-rata sebesar 6,632370dengan nilai minimum dan maksimum yang berkisarpada skor 5,0045 sampai dengan 8,8062. Variasi dataaudit quality pada 307 sampel penelitian padaperusahaan industri manufaktur yang terdaftar di BEItahun 2013-2017 relatif kecil (nilai standar deviasidibandingkan nilai mean adalah kurang dari 30%yaitu 0,13519).

4.2 Uji Kualitas Data

Uji normalitas data dilakukan dengan teknikmelihat sebaran unstandardized residual masing-masing pada Gambar 2.

Sumber: Output SPSS 23.00 (2019)

Gambar 2: Hasil Grafik P-Plots

Kedua grafik di atas menunjukkan bahwasebaran unstandardized residual berada di sekitargaris diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 29

Page 32: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

sehingga nilai residu dari model persamaan regresiterdistribusi secara normal atau memenuhi asumsinormalitas data. Selanjutnya, uji kualitas datadilakukan dengan uji multikolinearitas dengan melihatbesaran nilai tolerance dan VIF (variance inflatedfactor) pada Tabel 3.

Tabel 3: Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23.00 (2019)

Nilai tolerance pada masing-masing variabelindependen lebih besar (>) daripada 0,1 dan nilai VIFlebih kecil (<) daripada 10 pada kedua modelpersamaan regresi di atas. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa model regresi terbebas darimultikolineartias antar variabel independen.Selanjutnya, uji kualitas data dilakukan dengan ujiheteroskedastisitas dengan teknik melihat masing-masing scatterplot pada Gambar 3.

Jika pada scatter diagram membentuk polatertentu, seperti titik-titik yang membentuk polatertentu yang teratur (bergelombang, melebarkemudian menyempit) maka mengindikasikan telahterjadi heteroskedastisitas. Atau sebaliknya, jika tidakterdapat pola tertentu yang jelas serta titik-titikmenyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbuY, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sumber: Output SPSS 23.00 (2019)

Gambar 3: Hasil Uji Scatter Diagram

Kedua variabel yang dipetakan ke dalamscatterplot memperlihatkan grafik menunjukkanbahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka0 dan sumbu Y, yang berarti bahwa model penelitianini telah terbebas dari gejala heteroskedastisitas antarvariabel penelitian.

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengujiapakah di dalam model regresi linear terdapat korelasiantara kesalahan penggangu pada periode t dengankesalahan penggangu pada periode t-1 (periodesebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan dengan Run-test, dengan syarat jika antar residual tidak terdapathubungan korelasi maka dikatakan bahwa residualadalah acak atau random, atau sebaliknya [18]. Hasiluji autokorelasi disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4: Hasil Uji Autokorelasi

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23.00 (2019)

Hasil outpus SPSS 23.00 menghasilkan nilaitest adalah -0,10891 dengan probabilitas signifikansisebesar 0,864 (tidak signifikan) pada level 5 persenyang berarti bahwa residual acak atau tidak terjadiautokorelasi antar nilai residual.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 30 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 33: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

4.3 Uji Linearitas

Evaluasi terhadap pemenuhan asumsi yangmelandasi analisis jalur (path analysis) perludilakukan agar hasilnya memuaskan yang dilakukanmelalui uji linearitas. Pendekatan yang digunakanadalah Curve Fit dengan kaidah keputusan merujukpada konsep parsimony, yaitu bilamana seluruh model

Hasil pengujian atas kedua model di atasdapat diketahui bahwa semua hubungan antarvariabel dalam penelitian ini menunjukkan hubunganyang linear, sehingga model analisis yang dibuat layakuntuk diterapkan.

4.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini ditujukanuntuk membuktikan secara ilmiah pengaruh book-tax differences terhadap earnings quality sertaimplikasinya pada audit quality yang dilakukandengan model analisis jalur (path analysis). Adapunhasil persamaan regresi linear pada masing-masingmodel 1 dan 2 pada penelitian ini adalah:

Constant : 0,161, artinya jika book-taxdifferences – BTD (X) dianggapkonstan, maka besarnya earningsquality (Y1) adalah 0,161 satuansedangkan 6,404, artinya jika earningsquality (Y1) dianggap konstan, makabesarnya audit quality (Y2) adalah6,404 satuan.

BTD (X) : Koefisien regresi untuk variabelindependen BTD (X) sebesar 1,025E-013X dapat diartikan bahwa setiappenambahan satu satuan BTD, makaberdampak secara signifikan pada

Tabel 5: Hasil Uji Linearitas

yang digunakan sebagai dasar pengujian adalahsignifikan atau nonsignifikan atau fungsi liniersignifikan berarti model dikatakan linier. Spesifikasimodel yang digunakan sebagai dasar pengujian adalahmodel linier, kuadratik, kubik, inverse, logarithmic,power, S, compound, growth dan eksponensial. Hasiluji model linearitas untuk setiap hubungan antarvariabel disajikan pada Tabel 5.

peningkatan earnings quality sebesar1,025E-013X satuan dengan asumsivariabel lain diabaikan dan konstan.

Earnings Quality (Y1) : Koefisien regresi untukvariabel interveningearnings qual ity (Y1)sebesar 1,260 dapatdiar tikan bahwa setiappenambahan satu satuanearnings quality, makaberdampak secarasignifikan padapeningkatan audit qualitysebesar 1,260 satuandengan asumsi variabel laindiabaikan dan konstan.

Uji hipotesis dalam penelitian ini ditujukanuntuk membuktikan secara ilmiah pengaruh book-tax differences terhadap earnings quality sertaimplikasinya pada audit quality yang dilakukandengan model analisis jalur (path analysis).

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23.00 (2019)

Tabel 6: Rangkuman Hasil Uji KoefisienDeterminasi Total (Rm2)

Y2 = 6,404 + 1,260Y1 +

Y1 = 0,161 + 1,025E-013X +

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23.00

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 31

Page 34: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Hasil Perhitungan Standar error of estimate dariModel I:

Hasil Perhitungan Standar error of estimate dariModel II:

Berdasarkan total keragaman data yangdapat dijelaskan oleh model, dihitung dengan rumus:

Nilai koefisien determinasi total (Rm2)diperoleh sebesar 0,11359 yang berarti 11,36 persenvariasi dari variabel audit quality dapat dijelaskanoleh variasi variabel book-tax difference serta variabelearnings quality sedangkan sisanya 88,64 persen

Berdasarkan hasil sobel test pada bagianindirect effect terlihat pengaruh tidak langsung BTDterhadap audit quality melalui earnings quality,dalam hal ini besarnya pengaruh tidak langsungadalah 0,6482 yang merupakan hasil perkaliankoefisien antara b(MX) atau jalur p1 denganb(YM.X). Nilai koefisien mediasi 0,0171 berada padatingkat signifikansi 0,3355 yang lebih besar dari 0,05.Nilai standard error adalah 0,0178 sehingga nilai thitung menjadi:

dijelaskan oleh variabel lain di luar model yangdibentuk dalam penelitian ini.

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23.00 (2019)

Hasil uji path analysis diketahui bahwakedua model regresi memiliki probabilitas signifikansiyang lebih kecil dari (<) 0,05 yaitu p1 (X Y1) dan(Y1 Y2) sehingga menerima H1 dan H2.Selanjutnya, hasil dari pengujian H3 melalui analisisjalur (path analysis) pengaruh tidak langsung,terlebih dahulu dilakukan transformasi dalam bentukLogaritma (Log10) atas variabel book-tax differences(X) untuk mendapatkan angka yang dapatdimasukkan ke dalam sobel test.

Nilai t hitung ini adalah lebih kecil dari t tabeldengan signifikansi 5% yaitu sebesar 1,96. Dengandemikian, dapat disimpulkan bahwa variabelearnings quality tidak memediasi hubungan antaraBTD dengan audit quality.

4.5 Pembahasan

Hasil pembahasan secara keseluruhanterhadap 3 (tiga) hipotesis awal yang diajukan dalampenelitian ini, 2 (dua) hipotesis terbukti berpengaruhsignifikan yaitu pengaruh langsung dan 1 (satu)hipotesis tidak terbukti yaitu pengaruh tidak langsung.Dengan kata lain, tujuan penelitian ini untuk mengkaji

Tabel 7: Hasil Uji Analisis Jalur (path analysis) –Pengaruh Langsung

z = 0,3355Gambar 4: Pengaruh BTD Terhadap Audit Quality Melalui Earnings Quality

t = 0,0171 0,0178

t = 0,9606

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 32 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 35: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

dan membuktikan pengaruh book-tax differences(BTD) terhadap earnings quality serta implikasinyapada audit quality mendukung teori agensi yangmelatarbelakangi timbulnya konflik kepentingan yangterjadi antara pihak manajemen (agent) denganprincipal melalui penentuan auditor eksternal dalammemastikan keandalan informasi keuangan denganstandar auditnya untuk mengurangi konflikkepentingan tersebut melalui audit quality.

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa book-tax differences secara langsung berpengaruhsignifikan terhadap earnings quality, dimana semakinbesar BTD maka kualitas laba akan semakinmeningkat sebagai akibat dari kualitas laba yangdiukur berdasarkan akrual diskresioner danberbanding terbalik dengan semakin menurunnyasebagai akibat dari meningkatnya tingkat manajemenlaba [4].

Hasil penelitian ini menyatakan bahwaearnings quality secara langsung berpengaruhsignifikan terhadap audit quality, dimana semakintingginya kualitas laba maka kualitas audit akansemakin meningkat sebagai akibat rendahnya risikomanajemen laba sehingga menunjukkan kualitas audityang tinggi [5] [6].

Hasil penelitian ini menyatakan bahwaearnings quality tidak terbukti mampu memediasipengaruh book-tax differences terhadap audit quality,hal ini berarti bahwa perusahaan dengan BTD yangbesar dikaitkan dengan kualitas audit yang lebih tinggimenyiratkan bahwa kualitas laba tidak mewakilipengukuran yang dapat mempengaruhi keputusanauditor [7]. Kualitas laba akan menurun karenaadanya praktik manajemen laba disinyalir akanberdampak pada keputusan auditor melalui auditquality.

4. SIMPULAN DAN SARAN

a. Book-Tax Differences terbukti berpengaruhsignifikan terhadap Earnings Quality.

b. Earnings Quality terbukti berpengaruhsignifikan terhadap Audit Quality.

c. Earnings Quality tidak terbukti memediasihubungan antara Book-Tax Differences terhadapAudit Quality.

Keterbatasan dari penelitian ini antara lain:a. Variabel earnings quality tidak memediasi

pengaruh atas book-tax differences terhadapaudit quality yang diukur dengan penghitunganakrual diskresioner pada model Modified Jonesdengan menambahkan hanya pada perubahanReturn on Assets (ROA).

b. Sampel dalam penelitian ini hanya terbatas padaperusahaan industri manufaktur yang terdaftardi BEI tahun 2013-2017 sehingga hasil penelitianini tidak cukup representatif menggambarkansecara umum perusahaan-perusahaan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia dalammengukur audit quality.

Berdasarkan keterbatasan dari penelitian diatas, maka saran dari penelitian ini antara lain:

a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapatmerumuskan perhitungan earnings qualitydengan model lainnya seperti pendekatanconditional revenue model sehingga diharapkandapat lebih representatif menguji dampaknyaterhadap audit quality.

b. Penelitian selanjutnya, diharapkan dapatmelibatkan sampel pada perusahaan sektor selainindustri manufaktur agar dapat memberikanhasil yang lebih representatif untuk mengujiearnings quality dan audit quality.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Deviana Ika Putri, Nyata Nugraha, and IwanBudiyo 2015, “Analisis Pengaruh Independensi,Kompetensi, Ukuran Kantor Akuntan PublikTerhadap Kualitas Audit (Studi Kasus padaAuditor KAP di Kota Semarang),” in ProsidingSentrinov, Vol. 001, pp. 463-481, Semarang.

[2] Liputan 6. 2018, https://www.liputan6.com/.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 33

Page 36: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

[3] Bisnis Indonesia 2018, https://kabar24.bisnis.com/.

[4] Bradley Blaylock, Terry Shevlin, and Ryan J.Wilson 2012, “Tax Avoidance, Large PositiveTemporary Book-Tax Differences, and EarningsPersistence,” The Accounting Review, Vol. 87,No. 1, pp. 91-120,

[5] Michelle Hanlon 2005, “The Persistence andPricing of Earnings, Accruals, and Cash Flowswhen Firms Have Large Book-Tax Differences,”The Accouting Review, Vol. 80, No. 1, pp. 137-166.

[6] Michelle Hanlon, Gopal V. Krishnan, and LillianF. Mills 2012, “Audit Fees and Book-TaxDifferences,” Journal of the American TaxationAssociation, Vol. 34, No. 1, pp. 55-86, Spring

[7] Rakia Riguen Koubaa and Anis Jarboui 2017,“Direct and Mediated Associations AmongEarnings Quality, Book-Tax Differences and TheAudit Quality,” Journal of Financial Reportingand Accounting, Vol. 15, No. 3, pp. 293-316.

[8] S.P. Kothari, Andrew Leone, and Charles E.Wasley 2005, “Performance MatchedDiscretionary Accrual Measures,” Journal ofAccounting and Economics, Vol. 39, No. 1, pp.163-197.

[9] (2018, April) Databoks.co.id. [Online]. https://databoks.katadata.co.id.

[10] William R. Scott 2015, Financial AccountingTheory, 7th ed. Prentice-Hall International, Inc.,New Jersey.

[11] Aulia Eka Persada and Dwi Martani 2010,“Analisis Faktor yang Mempengaruhi Book TaxGap dan Pengaruhunya Terhadap PersistensiLaba,” Jurnal Akuntansi dan KeuanganIndonesia, Vol. 7, No. 2, pp. 205-221,

[12] Harnanto 2013, Perencanaan Pajak. BPFE,Yogyakarta

[13] Wirawan B. Ilyas and Diaz Priantara 2013,Manajemen & Perencanaan Pajak BerbasisRisiko. IN MEDIA, Jakarta.

[14] Patricia M. Dechow, Weili Ge, and CatherineM. Schrand 2010, “Understanding EarningsQuality: A Review of the Proxies, TheirDeterminants and Their Consequences,”Journal of Accounting and Economics, Vol. 50,No. 2-3, pp. 344-401,

[15] Mathius Tandiontong 2016, Kualitas Audit danPengukurannya, Alfabeta, Bandung.

[16] Sugiyono 2015, Metode Penelitian Kombinasi(Mixed Methods), 5th ed., M.T. Sutopo, Ed.Alfabeta, Bandung.

[17] K. Dwiyani Pratistha and Ni Luh Sari Widhiyani2014, “Pengaruh Independensi Auditor danBesaran Fee Audit Terhadap Kualitas ProsesAudit,” E-Jurnal Akuntansi UniversitasUdayana, Vol. 6, No. 3, pp. 419-428.

[18] Imam Ghozali 2016, Aplikasi Analisis MultiVariate dengan Program: IBM SPSS 23, VIIIed. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 34 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 37: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Food AndBeverage Pada Hotel Kartika Chandra Jakarta

SupriyantoAlumni Universitas Pamulang

email: [email protected]

Abstract: The purpose of this research is to analysis and acknowledge the work discipline applied by Hotel KartikaChandra Multi Tarex in the Food And Beverage Departement. The research method that being use is the causalityresearch method, which is the work discipline known as X variable and the employee performance as Y Variable. Theresult of this research indicate that: (1) based on the results of testing the coefficient of determination resulted in R-Square of 0,457 or 45,7 percent; and (2) Partially testing (t-test) accept the alternative hypothesis (Ha) whichmeans the work discipline has a significant effect on the employee performance.

Keywords: work discipline, employee performance

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh disiplin kerja yangditerapkan Hotel Kartika Chandra pada departemen Food and Beverage. Metode penelitian yang digunakan adalahmetode penelitian kausalitas, dimana disiplin kerja menjadi variabel X dan kinerja karyawan menjadi variabel Y.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menghasilkan nilai R-Square sebesar 0,457 atau 45,7 persen; dan (2) Uji secara parsial (uji-t) menerima hipotesis alternatif (Ha) yangberarti disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: disiplin kerja, kinerja karyawan

1. PENDAHULUAN

Hotel merupakan organisasi yang komplekdengan beberapa bagian yang mungkin tidak akanterlihat oleh masyarakat biasa pada umumnya. Hoteldapat beroperasi secara efektif dan efisienmembutuhkan para karyawan yang bergerak dengansangat cepat dan terampil. Setiap karyawan dandepartemen harus menyadari dan bekerja untukmencapai seluruh tujuan perusahaan.

Team work (kerja team) merupakan kuncibagi operasi yang handal, hal ini memerlukankerjasama dan saling membantu antar karyawandengan departemen lainnya dalam hotel. Bagianhousekeeping dan front office harus menjadi tim yangterkoordinasi. Prinsip yang sama juga berlaku untukbagian front office dan sales, house dan sales, foodand beverage juga front office demikianseterusnya.

General manager ditugaskan untukbertanggungjawab atas koordinasi, perencanaan,danpelaksanaan filosofi team work di seluruh hotelagar tiap-tiap karyawan dapat saling membantu,demikian pula harus diterapkan kepada semua tamudi hotel. Karyawan bekerja bersama sebagai sebuahtim yang akan membuat hotel menjadi sukses sehinggasukses akan tercermin kepada para karyawannya(Komar, 2006).

Pembinaan sumber daya manusia (humanresource development) akan dapat menumbuhkansence of belonging yaitu rasa memiliki terhadapperusahaan, loyalitas, dan dedikasi tinggi kepadaperusahaan, meningkatkan kerjasama team,komunikasi antar bagian, dan hubungan antarmanusia sehingga pada akhirnya dapat meningkatkanefisiensi kerja dan efektivitas perusahaan untukmencapai produktivitas yang tinggi (Almasri,2016).

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 35

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 38: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Disiplin organisasi tidak dapat dipisahkandengan kinerja (performance) dari sumber dayamanusianya. Semakin tinggi disiplin kerja organisasi,maka semakin kuat dorongan untuk berprestasi.Disiplin organisasi dapat membantu kinerjakaryawan, dimana menciptakan motivasi yang luarbiasa untuk memberikan kemampuan terbaiknyadalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan olehorganisasi. Disiplin merupakan suatu sikap kesediaandan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaatinorma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya(Singodimedjo, dalam Sutrisno, 2016:86).

Disiplin karyawan yang baik akanmempercepat tujuan organisasi sedangkan disiplinyang kurang baik akan menjadi penghalang danmemperlambat pencapaian tujuan organisasi. Prestasiyang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan

Gambar di atas menunjukan adanya disiplinyang kurang terhadap karyawan Departement Foodand Beverage Hotel kartika Chandra. Pada tahun2015 persentasi absensi kehadiran kurang baik danpada tahun 2016 menurunnya persentase kehadiranyang disebabkan tingkat kurangnya disiplin karyawansemakin meningkat. Kurangnya tingkat disiplinsangat mempengaruhi di dalam perusahaan yangmenjadikan permasalahan. Permasalahan disebabkankurangnya kepedulian karyawan terhadap tugas dantanggungjawab, kerjasama antar karyawan yang

tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanyabersumber dari Kinerja (Sandy, 2015).

Hotel Kartika Chandra Jakarta sebagai salahsatu perusahaan industri perhotelan dan pariwisatayang bertaraf internasional yang melayani kebutuhanpelanggannya, seperti swimming-pool, travel agent,drug store, convention & banquet facilities, officetower, shopping arcade, studio XXI, tailor, tenniscourt, taxi service dan pelayanan lainnya. Untuk tetapbertahan diperlukan modernisasi yang berawal daridisiplin kerja yang maksimal agar visi dan misiperusahan tercapai sesuai target yang pada akhirnyadapat meningkatkan kinerja karyawan. Berikut inidisajikan data persentase tingkat kehadiran tahun2015 dan 2016 karyawan Departement Food AndBeverage Hotel Kartika Chandra pada tabel di bawahini:

kurang baik, kebersihan lingkungan kerja yang tidakterjaga, tata letak perlengkapan kerja yang kurangrapih dan sering tidak masuknya karyawan tanpaalasan.

Penelitian ini menggunakan objek penelitiandi Departement Food And Beverage Hotel KartikaChandra Jakarta yang memiliki karyawan cukupbanyak sehingga akan mampu mendukung untukpenelitian ini dan mengetahui seberapa besarpengaruh disiplin kerja perusahaan terhadap kinerja

Sumber: Data HRD Hotel Kartika Chandra Tahun 2017

Gambar 1. Kerangka Model Penelitian

Hal - 36 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 39: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

karyawan. Tujuan penelitian ini adalah untukmengetahui dan membuktikan secara empirispengaruh disiplin kerja perusahaan terhadap kinerjakaryawan Departement Food and Beverage HotelKartika Chandra Jakarta.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Disiplin Kerja

Beberapa ahli mengungkapkan definisi daridisiplin, disiplin kerja menurut A.A. PrabuMangkunegara (2013) merupakan bentukpelaksanaan manajemen untuk memperteguhpedoman-pedoman organisasi. Kadang-kadang,perilaku pekerja dalam organisasi menjadi sangatmengganggu sehingga berdampak dengan kinerjayang menurun seperti terlambatnya karyawan hadirke kantor, mengabaikan prosedur keselamatan, tidakmengikuti petunjuk yang telah ditentukan atau terlibatmasalah dengan rekan kerjanya.

Singodimedjo dalam Edy Sutrisno (2016:86),mendefinisikan disiplin kerja sebagai sikap kesediaandan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaatinorma-norma peraturan yang berlaku di sekitarnya.Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat

Agung Setiawan pada tahun 2013 melakukanpenelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja danMotivasi terhadap Kinerja Karyawan pada RumahSakit Umum Daerah, hasil penelitian membuktikanbahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antaradisiplin kerja terhadap kinerja karyawan. YanceTawas Winerungan pada tahun 2013 melakukanpenelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerjaterhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di KantorKecamatan Langowan Selatan, hasil penelitian jugamembuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dansignifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja.

tujuan perusahaan sedangkan disiplin yangmenurunakan menjadi penghalang dan memperlambatpencapaian tujuan perusahaan.

2.2 Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan pencapaian hasil kerjayang telah dicapai oleh seorang karyawan. Capaiankinerja karyawan bertujuan untuk menciptakan ataumencapai tujuan yang sudah ditetapkan olehperusahaan dengan optimal. Menurut OxfordDictionary, kinerja (performance) merupakan suatutindakan proses atau cara bertindak atau melakukanfungsi organisasi. Pada dasarnya, kinerja merupakansuatu konstruk, dimana banyak ahli memiliki sudutpandang yang berbeda dalam mendefinisikan kinerja

Menurut Wilson Bangun (2012:231), kinerjadidefinisikan sebagai hasil pekerjaan yang dicapaiseseorang berdasarkan persyaratan pekerjaaan (jobrequirement) sedangkan menurut A.A. PrabuMangkunegara (2013:67), kinerja dapat didefinisikansebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yangdicapai oleh seseorang karyawan dalammelaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

2.3 Kerangka Berpikir

Hipotesis:H0 = Disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja KaryawanHa = Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Karyawan

3. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah penelitian kausalitas yaitu suatu penelitianuntuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu

Gambar 2. Kerangka Berpikir

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 37

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 40: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

variabel a tau beberapa variabel (variableindependent) terhadap variabel lainnya/variabeldependent (Sugiyono, 2015:62). Penelitian inimenggunakan pendekatan kuantitatif dimanamerupakan serangkaian observasi atau pengukuranhasilnya menggunakan data primer berupa survei.

3.1 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalahkaryawan Departement Food and Beverage HotelKartika Chandra Jakarta yang berjumlah 60 orang.Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampeldiambil dengan menggunakan metode total sampling,dimana jumlah sampel sama dengan populasi(Sugiyono, 2015). Penentuan metode sampling inibertujuan untuk lebih mendapatkan hasil yangrepresentatif, objektif dan dapat digeneralisasimengingat pentingnya faktor disiplin kerja.

3.2 Pengukuran dan Definisi OperasionalVariabel

Variabel bebas atau independent seringdisebut variabel stimulus, prediktor atau antecedent.Variabel bebas merupakan variabel yangmempengaruhi atau yang menjadi sebabperubahannya atau timbulnya variabel dependen(terikat) (Sugiyono, 2015:64). Variabel terikat ataudependent sering disebut variabel output, kriteria atauconsecuent. Variabel terikat merupakan variabel yangdipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanyavariabel independen (bebas) (Sugiyono, 2015:64).Variabel terikat dalam penelitian ini adalah KinerjaKaryawan.

1. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian iniadalah Disiplin Kerja (X). Indikator disiplin kerjapada penelitian ini antara lain tujuan dan kemampuan,teladan pimpinan, balas jasa, keadilan, waskat, sanksihukuman serta hubungan kemanusiaan.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

Kinerja Karyawan (Y). Indikator kinerja karyawanpada penelitian ini antara lain kualitas, kuantitas,pelaksanaan tugas serta tanggung jawab.

Variabel yang diteliti akan diukur denganmenggunakan alat ukur yaitu skala ordinal (dalamsatuan Likert). Skala likert digunakan untukmengubah data kualitatif menjadi data kuantitatifdengan cara memberikan skor atau nilai pada jawabanyang telah disediakan pada pernyataan-pernyataan(kuesioner). Jumlah butir instrumen variabel X terdiridari 10 (sepuluh) pernyataan, dan jumlah butirinstrumen variabel Y juga terdiri dari 10 (sepuluh)pernyataan. Skor yang diberikan untuk tiap jawabankuesioner adalah sebagai berikut :a. Apabila jawaban “Sangat Setuju”diberi nilai 5b. Apabila jawaban “Setuju” diberi nilai 4c. Apabila jawaban “Ragu-Ragu” diberi nilai 3d. Apabila jawaban “Tidak Setuju”diberi nilai 2e. Apabila jawaban “Sangat Tidak Setuju”diberi

nilai 1

3.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian inimenggunakan analisis regresi linier sederhana (simplelinear regression analysis) melalui tahapan-tahapanpengujian berikut ini: (1) analisis statistik deskriptif,(2) uji kualitas data; dan (3) uji hipotesis. Adapunmodel persamaan regresi linier sederhana dirumuskansebagai berikut:

Keterangan:Y = Kinerja KaryawanX = Disiplin Kerjaa = Konstansaß = Koefisien Regresi

= Error

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan cara untukmendeskripsikan atau menggambarkan data yang

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 38 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 41: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

telah terkumpul dan menyajikan informasi tanpabertujuan untuk membuat kesimpulan yangdigeneralisasi.

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

Variabel Disiplin Kerja (X) menunjukkannilai rata-rata sebesar 40,3625 dengan standardeviasi sebesar 3,24620. Artinya, 80 orangresponden yang mewakili sampel penelitian inimemiliki variasi data yang relatif kecil (nilai meandibandingkan nilai standar deviasi adalah kurangdari 30% yaitu 0,08043).

Variabel Kinerja Karyawan (Y)menunjukkan nilai rata-rata sebesar 40,8125 denganstandar deviasi sebesar 3,38311. Artinya, 80 orangresponden yang mewakili sampel penelitian inimemiliki variasi data yang juga relatif kecil (nilaimean dibandingkan nilai standar deviasi adalahkurang dari 30% yaitu 0,08290).

4.2 Uji Kualitas Data

Uji validitas akan menguji masing-masingvariabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimanakeseluruhan variabel penelitian memuat 10 (sepuluh)pernyataan yang harus dipilih oleh responden dengansyarat minimum yang digunakan untuk dianggapmemenuhi syarat adalah r

hitung > rtabel dimana r

tabel =0,220 (korelasi alpha 5%).

Uji validitas dilakukan dengan menggunakanproduk moment correlation dan penghitungan SPSS23.00. Berdasarkan hasil pengujian validitas datadapat diketahui bahwa semua butir-butir dalampernyataan kuesioner dalam bentuk indikator memilikinilai r-Pearson Correlation lebih dari (>) 0,220 pada 80sampel penelitian sehingga dapat disimpulkan bahwa

Tabel 1: Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif keseluruhan variabelpenelitian yang mencakup nilai rata-rata, minimum,maksimum dan standar deviasi.

semua butir-butir pernyataan yang terdapat dalamkuesioner adalah valid.

Rangkuman hasil uji validitas dapat dilihatpada Tabel 2 berikut ini:

Tabel 2: Hasil Uji Validitas Data

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23.00 (2018)

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 39

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 42: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Berdasarkan hasil pengujian validitas datadapat diketahui bahwa semua butir-butir dalampernyataan kuesioner dalam bentuk indikatormemiliki nilai r-Pearson Correlation lebih dari (>) 0,220 pada80 sampel penelitian sehingga dapat disimpulkanbahwa semua butir-butir pernyataan yang terdapatdalam kuesioner adalah valid.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian inidilakukan dengan melihat ukuran cronbach’scoefficient alpha. Sebuah konstruk mempunyaireliabilitas yang baik jika nilai cronbach’s alpha 0,6. Perhitungan uji reliabilitas pada masing-masingvariabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3 berikutini:

Tabel 3: Hasil Uji Reliabilitas Data

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23.00(2018)

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas datadapat diketahui bahwa semua instrumen yangdibentuk dalam variabel penelitian mempunyai nilaicronbach’s aplha lebih besar atau sama dengan

0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwavariabel penelitian memliki instrumen yang layakdigunakan pada penelitian ini.

4.3 Uji Asumsi Klasik

Gambar di bawah ini menunjukkan GrafikP-Plot pada unstandardized residual berada di sekitargaris diagonal dan mengikuti arah garis diagonalsehingga nilai residu dari model persamaan regresiterdistribusi secara normal atau memenuhi asumsinormalitas data. Uji normalitas data dilakukandengan melihat sebaran unstandardized residual yangdapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini:

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

Gambar 3: Grafik P-Plots untuk Uji AsumsiNormalitas

Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukandengan teknik melihat scatter diagram yang sajikanpada Gambar 4 berikut ini:

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

Gambar 4: Scatterplot untuk UjiHeteroskedastisitas

Gambar di atas memperlihatkan grafikscatterplot dari variabel kinerja karyawan (Y),dimana grafik tersebut menunjukkan bahwa titik-titikmenyebar di atas dan di bawah angka 0 dan sumbuY, yang berarti bahwa model penelitian ini telah

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 40 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 43: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

terbebas dari heteroskedastisitas antar variabelpenelitian.

Uji multikolinearitas dilakukan denganmelihat besaran nilai tolerance dan VIF (varianinflated factor) yang dapat dilihat pada Tabel 4berikut ini:

Tabel 4: Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23.00 (2018)

Berdasarkan hasil pengujianmultikolinearitas dapat diketahui bahwa nilaitolerance pada masing-masing variabel lebih besar(>) daripada 0,1 dan nilai VIF lebih kecil (<) daripada10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwamodel regresi terbebas dari multikolinearitas antarvariabel independen.

4.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini ditujukanuntuk mengetahui dan membuktikan secara empirispengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawanyang dilakukan dengan model analisis regresi linearsederhana, pengujian koefisien determinasi (R-

Berdasarkan hasil pengujian koefisiendeterminasi (R2) dapat diketahui bahwa nilai koefisienkorelasi (R) adalah 0,676. Nilai ini berada pada

Square), dan pengujian signifikansi parameterindividual (Uji-t). Adapun model persamaan regresilinear sederhana yang dihasilkan pada penelitian iniadalah:

Keterangan:Y : Kinerja KaryawanX : Disiplin Kerjaa : Konstansaß : Koefisien Regresi

: ErrorConstant : 12,380. Artinya jika Disiplin Kerja (X) dianggap konstan, maka besarnya Kinerja karyawan adalah 12,38 satuan.

Disiplin Kerja (X) : Koefisien regresi untukvariabel Disiplin Kerja (X)

sebesar 0,704 dapat diartikan bahwa setiap penambahan satu satuan variabel ini, maka berdampak secara signifikan pada peningkatan kinerja karyawan sebesar 70,4 persen dengan asumsi variabel lain diabaikan dan konstan.

Pengujian koefisien determinasi dilakukanuntuk mengukur kekuatan pengaruh yang terjadiantara variabel independen terhadap variabeldependen. Adapun hasil dari pengujian koefisiendeterminasi dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini:

interval koefisien 0,600 – 0,799 (Sugiyono,2015:242). Koefisien korelasi dalam penelitian iniberarti terdapat hubungan antara variabel independen

Tabel 5: Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 41

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 44: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

(disiplin kerja) terhadap variabel dependen (kinerjakaryawan) yang memiliki tingkat koefisien yang kuat.Model regresi menghasilkan nilai R2 sebesar 0,457atau 45,7 persen yang artinya perubahan variabelkinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabeldisiplin kerja sedangkan sisanya sebesar 54,3 persendijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkandalam model regresi pada penelitian ini.

Nilai standard error of the estimate sebesar2,50916 pendugaan kesalahan baku berganda, hal iniberarti model regresi semakin baik dalam tingkat

Hasil dari uji signifikansi secara individual(Uji-t) menghasilkan nilai koefisien regresi atasvariabel Disiplin Kerja (X) dengan nilai thitung sebesar8,100 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000,hal ini berarti nilai thitung lebih besar (>) dari ttabel atausignifikansi probabilitas kurang dari (<) 0,05sehingga Ha diterima (H0 ditolak). Dengan demikian,disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerjakaryawan.

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil persamaan regresi linearlogistik diperoleh nilai koefisien â atas variabeldisiplin kerja (X) sebesar 12,380 dengan probabilitassignifikansi sebesar 0,000, hal ini menunjukkanbahwa setiap penambahan sebanyak 1 (satu) kalimaka akan berdampak peningkatan kinerja karyawansebesar 70,4 persen dan signifikan. Hasil pengujianhipotesis ke-1 membuktikan bahwa disiplin kerjaberpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,dimana temuan ini mendukung penelitian AgungSetiawan dan Yance Tawas Winerungan (2013) yang

Tabel 6. Hasil Uji-t

memprediksi kinerja karyawan karena memilikinilai kurang dari standar deviasi (Y) senilai3,38311.

Pengujian signifikansi parameter individual(uji-t) pada analisis regresi linier sederhana dilakukanuntuk melihat pengaruh dari variabel independensecara parsial terhadap variabel dependen. Disamping itu, pengujian ini dimaksudkan untukmemprediksi sejauhmana kontribusi perubahan yangterjadi pada masing variabel independen terhadapbesarnya variabel dependen.

menyatakan pengaruh positif dan signifikan antaradisiplin kerja terhadap kinerja. Semakin baik disiplinkerja karyawan Food And Beverage pada HotelKartika Chandra Jakarta maka akan dapatmeningkatkan kinerja karyawan.

5. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dari penelitian ini yaitu disiplinkerja berpengaruh signifikan terhadap kinerjakaryawan. Saran dari penelitian ini antara lain:

a. Berdasarkan uji parsial (ujit-t) dalam pengujianhipotesis menunjukan bahwa disiplin kerjamempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan.Oleh karena itu, penelitian ini memberikanrekomendasi pada Departement Food AndBeverage Hotel kartika Chandra untuk selalumengevaluasi perilaku yang berkaitan dengandisiplin karyawan seperti kehadiran ke kantor,prosedur-prosedur kerja yang telah ditetapkanorganisasi atau hal-hal yang terkait dengan

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 42 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 45: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

masalah-masalah yang terdapat pada rekan kerjakaryawan.

b. Berdasarkan uji koefisien determinasi (R-Square)menunjukkan bahwa hanya 45,7 persen perubahanvariabel kinerja karyawan dapat dijelaskan olehvariabel disiplin kerja. Oleh karena itu, penelitianselanjutnya dapat menambahkan variabel lainnyadalam menguji pengaruh terhadap kinerjakaryawan, seperti kompensasi, semangat kerja,motivasi kerja, produktivitas dan variabel lainnyayang terkait dengan kinerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Almasri, M. Nazar. 2016, Manajemen SumberDaya Manusia: Implementasi dalam PendidikanIslam, Kutubkhanah: Jurnal Penelitian SosialKeagamaan, 19 (2), 133-151.

[2] Bangun, Wilson. 2012, Manajemen SumberDaya Manusia, Erlangga, Jakarta.

[3] Komar, R. 2006, Hotel Manajemen (ManajemenPerhotelan), Gramedia Widiasara Indonesia,Jakarta.

[4] Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2013,Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung.

[6] Setiawan, Agung. 2013, Pengaruh Disiplin KerjaDan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan PadaRumah Sakit Umum Daerah Kanjuruan Malang,Jurnal Ilmu Manajemen,1 (4), 1245-1253.

[5] Sandy Martha, Muhammad. 2015, KarakteristikPekerjaan Dan Kinerja Dosen Luar Biasa UINSunan Gunung Djati Komitmen OrganisasiSebagai Variabel Moderating, Bandung: TesisDi Universitas Widayatama Bandung.

[7] Sugiyono. 2015, Metode Penelitian Kombinasi(Mixed Methods), Cetakan ke-7, Alfabeta,Bandung.

[8] Sutrisno, E. 2016, Manajemen Sumber DayaManusia, Cetakan Ke-8, Kencana PrenadaMedia Group, Jakarta.

[9] Winerungan, Y. Tawas. 2013, Pengaruh DisiplinKerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil diKantor Kecamatan Langowan Selatan, JurnalManajemen dan Bisnis . 1 (1).

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 43

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 46: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Financial Satisfaction Ibu Rumah Tangga di Kota Palembang(Studi Kasus Kecamatan Ilir Timur 1)

Sri Megawati Elizabeth

STIE Multi Data [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh income, financial knowledge terhadap financialsatisfaction ibu rumah tangga di Kota Palembang (studi kasus kecamatan ilir timur 1) baik secara parsial maupunsimultan. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 14.476 ibu rumah tangga. Sampel yang didapat denganmenggunakan Slovin sebanyak 389 orang. Analisis statistik yang digunakan menggunakan SPSS. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa income, financial knowledge berpengaruh signifikan secara parsial maupun simultan.

Kata kunci: pendapatan,pengetahuan keuangan,kepuasan keuangan

Abstract: This study aims to determine the effect of income, financial knowledge on financial satisfaction ofhousewives in Palembang City (case study of ilir timur district 1), both partially and simultaneously. The populationin this study amounted to 14,476 housewives. Samples obtained by using Slovin were 389 people. Statistical analysisused using SPSS. The results showed that income, financial knowledge had a significant and partially significanteffect.

Keywords: income, financial knowledge, financial satisfaction

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keuangan rumah tangga sangat perludikelola dengan baik oleh seorang ibu rumah tangga.Kesalahan dalam pengelolaan keuangan rumahtangga akan berdampak terhadap kehidupan dimasayang akan datang. Ibu rumah tangga sebaiknyamemiliki pengetahuan keuangan yang baik - baik itumengenai produk maupun jasa keuangan.

Namun sangat disayangkan, berdasarkanhasil survei yang dilakukan oleh OJK tahun 2013terhadap seluruh masyarakat Indonesia menunjukkanbahwa tingkat literasi keuangan Indonesia dibagimenjadi empat bagian yakni: well literate (21.84%)penduduk Indonesia memiliki pengetahuan dankeyakinan terhadap jasa keuangan serta produk jasakeuangan, Sufficient literate (75.69%), memilikipengetahuan dan keyakinan tentang jasa keuangan

serta produk dan jasa keuangan termasuk fitur,manfaat dan kewajiban terkait produk dan jasakeuangan, less literate (2.06%) hanya memilikipengetahuan tentang lembaga jasa produk dan jasakeuangan dan not literate (0.41%), tidak memilikipengetahuan dan keyakinan terhadap keuangan sertaproduk dan jasa keuangan, serta tidak memilikiketerampilan menggunakan produk dan jasakeuangan. (www.ojk.go.id, 2013).

Dalam menyusun rencana keuangan seorangibu rumah tangga harus bisa menerapkan prinsip BeSmart yaitu: spesifik dalam menetapkan tujuan secarajelas dan rinci agar lebih fokus, measurable yaitutujuan keuangan harus terukur (satuan uang, satuanwaktu dan lainnya), achievable yaitu memastikantujuan kita secara realistis, relevant denganmemastikan anggaran yang dibuat dengan tujuan yangmasuk akal dan time related yaitu memastikan tujuankita memiliki batas waktu yang nyata. Perencanaankeuangan yang baik akan mewujudkan berbagai

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 44 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 47: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

tujuan keuangan dimasa yang akan datang. Kepuasankeuangan (financial satisfaction) tercapai jika sudahmencapai tujuan keuangan. Kepuasan keuangan(financial satisfaction) merupakan ukuran subjektifkesejahteraan keuangan dan menunjukkan tingkatkepuasan yang dirasakan oleh individu yang dikaitkandengan kondisi keuangan pribadi maka orang tersebutakan semakin puas dan bahagia (Sahi, 2013).

Faktor yang mempengaruhi kepuasankeuangan yang ingin diteliti dalam penelitian iniadalah pendapatan (income) dan pengetahuankeuangan (financial knowledge). Menurut dataotoritas jasa keuangan (OJK, 2013) indeks literasiberdasarkan jenis kelamin adalah untuk laki-lakisebesar 33,0% sedangkan perempuan 25.5%).

Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnyapengetahuan keuangan perempuan dibandingandengan laki-laki. Sedangkan indeks literasi keuanganberdasarkan pekerjaan adalah untuk pengusahasebesar 27.6%, pegawai dan profesional sebesar39.8%, pelajar/mahasiswa 23.2%, tidak bekerjasebesar 22.8% dan ibu rumah tangga sebesar 15,2%.

Dari data ini juga masih menunjukkan bahwaibu rumah tangga masih memiliki pengetahuan yanglebih kecil dibandingkan dengan profesi-profesilainnya. (www.OJK.go.id, 2016).

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengujipengaruh income dan financial knowledge terhadapfinancial satisfaction ibu rumah tangga di KotaPalembang (Studi Kasus Ibu Rumah TanggaKecamatan Ilir Timur 1).

1.3 Permasalahan

1. Bagaimana pengaruh income terhadap financialsatisfaction ibu rumah tangga di KotaPalembang secara parsial?

2. Bagaimana pengaruh financial knowledgeterhadap financial satisfaction ibu rumah tanggadi Kota Palembang secara parsial?

3. Bagaimana pengaruh income, financialknowledge terhadap financial satisfaction iburumah tangga di Kota Palembang secara simultan?

2. LANDASAN TEORI

2.1 Financial Satisfaction

Kepuasan keuangan sebagai perspektifsubjektif individu pada kecukupan sumber dayakeuangan yang dimiliki (Hira dan Mugenda, 1998).Indikator financial satisfaction seseorang bisa diukurmelalui kepuasan dari pendapatan yang diterima,kemampuan mengatasi masalah keuangan,kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar, levelhutang yang dimiliki, jumlah utang dan tabungan yangdimiliki dan ketersediaan uang untuk kebutuhan dimasa yang akan datang.

Kepuasan keuangan merupakan faktor yangsangat penting untuk menentukan kualitas hidupseseorang. Indikator kepuasan keuangan baikekonomi maupun non-ekonomi yaitu: aset, utang,ukuran rumah tangga, tingkat tabungan dan jumlahkekayaan bersih yang disimpan dalam jangka waktutertentu (Coskuner, 2016).

Falahati (2012), kepuasan keuanganmerupakan salah satu ukuran dalam mengukur tingkatkebahagian yang diinginkan. Ada beberapa faktoryang mempengaruhi financial satisfaction yaitu:income, financial knowledge, financial behavior,chillhodod consumer experience.

2.2 Income

Pendapatan (income) adalah penghasilanyang diterima oleh seseorang dalam periode waktutertentu (Toscano, 2006). Income bisa digunakanuntuk membeli barang dan jasa yang dibutuhkan dandiinginkan oleh seseorang.

`Utility Theory (Xiao, 2015) menyatakanbahwa peningkatan pendapatan secara umummerupakan hal yang diinginkan dari perspektifindividu dan individu akan melakukan sebaik-baiknya

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 45

Page 48: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

dalam situasi finansial tersebut untukmemaksimumkan utilitas mereka. Komponen incomedapat berupa uang dari pekerjaan utama dan bukanutama, dividen yang diperoleh dari saham, bungatabungan dan deposito, royalti, dana pensiun, bonusdan lain sebagainya.

Income ada 2 jenis yaitu income individuyang diperoleh oleh seseorang dan income rumahtangga yaitu pendapatan yang diperoleh secarakeseluruhan. Semakin tinggi income seseorangsemakin tinggi tingkat konsumsi terhadap barang danjasa sehingga akan meningkatkan financialsatisfaction. Jika jumlah pendapatan memilikipengaruh yang paling besar atas kepuasan keuanganseseorang, semakin tinggi pendapatan seseorang makakepuasan keuangan akan meningkat (Coskuner,2016).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukanoleh (Carbonell, 2005) menyatakan bahwa kepuasanfinansial menjadi tolak ukur keseluruhankesejahteraan seseorang, karena kebahagaian individusecara umum dipengaruhi oleh banyak faktor selainpendapatan, namun pendapatan merupakan faktorutama untuk mencapai kepuasan finansial.

2.3 Financial Knowledge

Financial Knowledge merupakanpengetahuan seseorang untuk mengelola keuangandalam pengambilan keputusan keuangan (Chen danVolpe, 1998). Ada beberapa aspek untuk mengukurfinancial knowledge (Nababan dan Sadalia, 2013)yaitu:1. Basic Personal Finance, yaitu pengetahuan dasar

mengenai keuangan pribadi mencakup beberapahal yang mendasar tentang sistem keuanganseperti: perhitungan tingkat bunga sederhana danbunga majemuk, pengaruh inflasi, opportunitycost, nilai waktu dari uang, likuidits suatu asetdan lain sebagainya.

2. Money Management, merupakan cara bagaimanaseseorang untuk mengelola uang serta kemampuanuntuk menganalisis sumber pendapatan pribadiyang dimiliki baik itu membuat prioritas

penggunaan dana serta membuat anggaranpemasukan dan pengeluaran dana.

3. Credit and Debt Management, merupakanmanajemen kredit dan utang seperti kelayakankredit yaitu pertimbangan dalam melakukanpinjaman, karakteristik kredit, tingkat bungapinjaman, jangka waktu pinjaman serta sumberdalam mendapatkan kredit dan utang. Pengetahuanini sangat penting bagi individu agar dapatmenggunakan kredit dan utang secara bijaksana.

4. Saving and investment, tabungan merupakanakumulasi dana yang kelebihan yang disisihkandari pendapatan. Dalam pemilihan tabungan adabeberapa faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu:tingkat pengembalian, inflasi, pertimbangan-pertimbangan pajak, likuiditas, keamanan dan feeuntuk setiap transaksi yang dilakukan. Investasibagian dari tabungan yang digunakan untukkegiatan dalam menghasilkan barang yangbertujuan untuk mendapatkan keuntungan.Beberapa faktor yang mempengaruhi pilihandalam investasi yaitu: keamanan, risiko, return,dan likuiditas.

5. Risk Management, penanganan suatu risiko akanberpengaruh terhadap keamanan finansial di masayang akan datang. Salah satu cara yang dapatmenanggulangi risiko adalah dengan caramengasuransikan aset yang berisiko yangbertujuan untuk memperkecil risiko danmenghindari risiko tambahan yang mungkinterjadi.

2.4 Pengaruh Income Terhadap FinancialSatisfaction

Kepuasan keuangan merupakan ukuransubjektif kesejahteraan keuangan dan menunjukkantingkat kepuasan yang dirasakan oleh individu.Semakin puas seseorang dengan kondisi keuanganmaka kehidupan kita akan lebih bahagia (Sahi, 2013).

Menurut Toscano, 2006 pendapatan(income) merupakan penentu kepuasan keuangan.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 46 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 49: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Income yang diperoleh dapat dipergunakan untukmembeli barang dan jasa yang dibutuhkan, orangberusaha memperoleh pekerjaan dengan income yangbesar untuk mencapai kepuasan secara finansial.

Menurut Pavot dan Diener, 2008 hargabarang yang semakin meningkat tanpa diimbangikemampuan untuk meningkatkan pendapatan, makamengelola keuangan secara tepat merupakan suatuhal yang sangat penting untuk mencapai kepuasankeuangan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yangdilakukan oleh Andani dan Nindya, 2018 yangmenyatakan bahwa income berpengaruh positif dansignifikan terhadap financial satisfaction seseorang.Hal ini berarti semakin tinggi income yang diperolehseseorang maka semakin banyak konsumsi yang dapatdilakukan untuk memenuhi keinginan maka akansemakin tinggi pula tingkat financial satisfaction.

H1: Income Berpengaruh Terhadap FinancialSatisfaction

2.5 Pengaruh Financial Knowledge TerhadapFinancial Satisfaction

Menurut Robb dan Woodyard (2011),pengetahuan keuangan akan membuat seseorangmampu membuat keputusan keuangan yang baik.Semakin tinggi pengetahuan keuangan seseorangmaka akan memiliki perilaku keuangan yang lebihterencana misal membayar semua tagihan tepatwaktu, mengenali kondisi keuangan dengan caramencatat semua pengeluaran setiap bulan,mengelompokkan harta dan utang, memiliki danacadangan untuk kondisi darurat dan kebutuhan masadepan yang akan meningkatkan kepuasan keuanganseseorang.

Menurut Falahati (2012) seseorang memilikifinancial knowledge yang baik dapat mengambilkeputusan keuangan secara tepat akan berdampakterhadap kondisi keuangan yang lebih baik. Sehinggajika seseorang mampu mengatasi masalahkeuangannya, maka kondisi keuangan pribadisemakin baik dan akan tercapai financial satisfaction.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yangdilakukan oleh Andani dan Nidya (2018) yangmenyatakan bahwa financial knowledge berpengaruhpositif dan signifikan terhadap financial satisfaction.

H2: Financial Knowledge Berpengaruh TerhadapFinancial Satisfaction

2.5 Pengaruh Income, Financial KnowledgeTerhadap Financial Satisfaction

Semakin tinggi pendapatan seseorang denganpengetahuan keuangan yang baik akan menciptakanfinancial satisfaction bagi seseorang. Hal inididukung dengan penelitian yang dilakukan olehAndani dan Nindya (2018) yang menyatakan bahwaIncome dan financial knowledge berpengaruhterhadap financial satisfaction. Begitu juga denganpenelitian yang dilakukan oleh Siti Hawiyanti (2017)yang menyatakan bahwa income, financial literacyberpengaruh positif terhadap financial satisfaction.

H3: Income, Financial Knowledge BerpengaruhTerhadap Financial Satisfaction

2.6 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang digunakan dalampenelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitianini adalah ibu rumah tangga yang ada di KotaPalembang (studi kasus kecamatan ilir timur 1)sejumlah 14.476 orang (www.bps.go.id)

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 47

Page 50: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

3.2 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian iniberjumlah 389 responden dengan menggunakanrumus slovin sebagai berikut:

Dimana:n= jumlah sampel

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sahatau tidaknya indikator atau kuesioner dari masing-masing variabel yaitu dengan cara membandingkannilai r hitung dan r tabel. Dalam penelitian ini jumlahsampel (n) yang digunakan adalah berjumlah 389sehingga didapat nilai r tabel dua sisi sebesar (n-2) =0.0835. Apabila r hitung > r tabel = valid, jika r hitung< r tabel = tidak valid. Hasil uji validitas dalampenelitian ini disajikan dalam tabel di bawahini:

Tabel 1. Definisi Operasional Variabel

N=jumlah populasie=tingkat kesalahan pengambilan sampel 5%

3.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primeryakni data yang diperoleh dari individu berupa hasilkuesioner

3.4 Definisi Operasional Variabel

Tabel 2. Uji Validitas

Sumber: Penulis, 2019

Sumber: Penulis, 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 48 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 51: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Dari hasil tabel uji validitas memperlihatkanbahwa nilai r hitung setiap indikator Income, financialknowledge, financial satisfaction lebih besardibandingkan nilai r tabel. Hal ini berarti indikatordari masing-masing kuesioner dinyatakan valid untukdigunakan sebagai alat ukur variabel.

4.2 Uji Reliabilitas

4.3 Asumsi Klasik

4.3.1Uji Normalitas

Uji normalitas untuk melihat apakah dataterdistribusi secara normal dengan menggunakanRasio Skewness dan Rasio Kurtosis.

Berdasarkan tabel 4 diatas diperoleh RasioSkewness dan Rasio Kurtosis berada diantara -2 dan+2 yaitu -1.653 dan 1.421 sehingga dapatdisimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

4.3.2Uji Multikolinearitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahuiapakah indikator atau kuesioner yang digunakandapat dipercaya atau handal sebagai alatukur variabel. Jika nilai dari > 0.70 makaindikator dari masing-masing pertanyaanadalah reliabel (Ghozali, 2016). Berikut hasiluji reliabilitas yang disajikan pada tabel dibawahini:

Uji multikolinearitas digunakan untukmelihatbahwa tidak terjadi korelasi antar variabelindependen. Hasil uji multikolinearitas dapatdisajikan pada tabel dibawah ini:

Berdasarkan hasil tabel 5 diatas maka dapatdisimpulkan tidak terjadi multikolinearitas antarvariabel independen dikarenakan nilai tolerance 0.999atau diatas 0.10 dan nilai VIF semua variabelindependen sebesar 1.001 atau < 10.00.

4.3.3 Uji Heterokedastisitas

Berikut disajikan hasil uji heterokedastisitasdengan menggunakan metode pada tabel dibawah ini:

Tabel 3. Uji Reliabilitas

Sumber: Penulis, 2019

Tabel 4. Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test

Sumber: Penulis, 2019

Tabel 5. Uji Multikolinearitas denganMenggunakan Tolerance dan VIF

Sumber: Penulis, 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 49

Page 52: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Tabel 6. Uji Heterokedastisitas Dengan UjiGlejser

Sumber: Penulis, 2019Berdasarkan hasil perhitungan diatas bahwa

secara statistik variabel independen tidak signifikankarena > 0.05 sehingga dapat diambil kesimpulanbahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

4.3.4Uji Autokorelasi

Berikut ini disajikan hasil uji autokorelasidengan menggunakan Durbin Watson pada tabeldibawah ini:

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai DW1.459. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusanbahwa nilai DW diantara -2 sampai +2 berarti tidakterjadi autokorelasi.

4.4 Uji Hipotesis

4.4.1Uji t atau Parsial

Berikut disajikan hasil Uji T pada tabeldibawah ini:

Berdasarkan hasil tabel 8 diatas diperolehangka t-hitung sebesar 2.010 > t-tabel sebesar 1.966dengan nilai signifikan 0.048 > 0.05. Hal ini berartivariabel income t berpengaruh terhadap Financial

Tabel 7. Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson

Sumber: Penulis, 2019

Tabel 8. Uji T atau Parsial

Sumber: Penulis, 2019

Satisfaction. Untuk variabel financial Knowledgeangka t-hitung sebesar 2.040 > t-tabel 1.966 dengannilai signifikan sebesar 0.032 < 0.05. Hal ini berartibahwa variabel financial knowledge berpengaruh dansignifikan terhadap financial satisfaction.

4.4.2Uji Regresi Linear Berganda

Dari tabel diatas dapat disimpulkanpersamaan regresi adalah sebagai berikut:

Financial Satisfaction = 11.876 + 0.009 Income +0.008 financial knowledge

4.4.3Uji F

Hasil uji F disajikan pada tabel dibawah ini:

Berdasarkan tabel diatas nilai F hitungsebesar 2.978 > F-tabel 2.63 dengan nilai signifikan0.043 < 0.05 yang berarti bahwa income dan financialknowledge berpengaruh secara bersama-samaterhadap financial satisfaction.

4.5 Pembahasan

1. Pengaruh Income Terhadap FinancialSatisfaction

Berdasarkan hasil uji statistik menyimpulkanbahwa income berpengaruh signifikan terhadapfinancial satisfaction. Semakin tinggi pendapatanseseorang maka tingkat konsumsi dan keinginanpribadi akan semakin tinggi sehingga akanmenimbulkan kepuasan keuangan (financialsatisfaction) yang tinggi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yangdilakukan oleh (Andani dan Nindya, 2018) bahwaincome berpengaruh secara positif dan signifikanterhadap financial satisfaction.

2. Pengaruh Financial Knowledge TerhadapFinancial Satisfaction

Sumber: Penulis, 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 50 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 53: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Financial Knowledge berpengaruh signifikanterhadap financial satisfaction. Menurut Robb danWoodyard (2011) menyatakan bahwa pengetahuankeuangan dapat menghasilkan individu yang mampumembuat keputusan keuangan yang lebih effektif.

Hal ini sejalan dengan penelitian yangdilakukan oleh (Joo dan Grable, 2004) yangmenyatakan bahwa financial knowledge berpengaruhpositif dan signifikan terhadap financial satisfaction.Selda, 2016 juga menyatakan bahwa financialknowledge berpengaruh terhadap financialsatisfaction.

3. Pengaruh Income dan FinancialKnowledge Terhadap Financial Satisfaction

Berdasarkan hasil uji statistik bahwa incomedan financial knowledge berpengaruh signifikanterhadap financial satisfaction. Semakin tinggipendapatan seseorang dan semakin baik pengetahuankeuangan maka akan semakin tercipta kepuasankeuangan (financial satisfaction) yang lebih baik.

5. SIMPULAN DAN SARAN

Pendapatan (income) yang semakin tinggiakan meningkatkan daya beli individu terhadapbarang atau jasa. Maka pengelolaan keuangan yangtepat sangat pengting untuk mencapai kepuasankeuangan karena pendapatan merupakan faktor utamauntuk mencapai kepuasan keuangan (financialsatisfaction).

Selain pendapatan yang menyebabkanseseorang tidak mencapai kepuasan keuangan(financial satisfaction) adalah kesalahan dalampengelolaan keuangan, sehingga dibutuhkanpengetahuan keuangan (financial knowledge) yangbaik supaya terhindar dari masalah keuangan. Halini dapat tercermin dari kemampuan seseorangmengelola keuangan pribadinya, semakin baikpengetahuan keuangan seseorang baik itu untukproduk tabungan, kredit, investasi dan lain sebagainyamaka akan tercapai kepuasan keuangan yangtinggi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Andani dan Delvi Nidya 2018, PengaruhIncome, Financial Knowledge, FinancialBehavior, dan Childhood ConsumerExperience Terhadap Financial Satisfactionpada Pegawai PT Perusahaan Listrik Negara(PLN Persero) Wilayah Sumatera Utara,Skripsi Program Studi Manajemen, FakultasEkonomi dan Bisnis, Universitas SumateraUtara, Medan.

[2] Chen, H., & Volpe 1998, An Analysis of PersonalFinancial Literacy Among College Student,Financial Services Review, p.35-39.

[3] Carbonell, A.F 2005, Income and Well Being:An Empirical Analysis of The ComparisonIncome Effect, Journal of PublicEconomics,p.997-1019.

[4] Coskuner, Selda 2016, Understanding FactorsAffecting Financial Satisfaction: The Influenceof Financial Behavior, Financial Knowledge andDemographics, Imperial Journal ofInterdisciplinary Research, Vol-2 issue -5.p.377-385, Hacettepe University, Turkey.

[5] Falahati, L., Sabri, F. & Laily 2012, AssesmentA Model of Financial SatisfactionPedictors:Examining The Mediate Effect of FinancialBehavior and Financial Strain, World AppliedSciences Journal, p. 190-197.

[6] Ghozali, I 2016, Aplikasi Analisis DenganProgram SPSS (Edisi 8), Badan PenerbitUniversitas Diponegoro, Semarang.

[7] Hira,T., & Mugenda,O 1998, Predictors ofFinancial Satisfaction: Differences BetweenRetirees and Non Retiress Journal FinancialConseling and Planning. P.48-75.

[8] Joo,S., & Grable 2004, An ExploratoryFramework of The Determinants of FinancialSatisfaction, Journal of Family and EconomicsIssues, p.25-50.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 51

Page 54: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

[9] Nababan, D., & Sadalia, I 2013, AnalisisPersonal Financial Literacy dan FinancialBehavior Mahasiswa Strata 1 Fakultas EkonomiUniversitas Sumatera Utara, Media InfomasiManajemen, p.1-16.

[10] Pavot, W., & Diener, E 2008, The SatisfactionWith Life Scale and The Emerging Construct ofLife Satisfaction, The Journal of PositivePsychology, p.137-152.

[11] Robb, V., & Carbonell, F 2011, Life SatisfactionDifferences Between Workers and Non-Workers,Timbergen Institute Discussion Papers, p.1-23.

[12] Sahi, S 2013, Demographic and Socio EconomicDeterminants of Financial Satisfaction.International Journal of Socio Economics, p.127-150.

[13] Santoso, Siti Harwianti 2017, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi FinancialSatisfaction pada Masyarakat di Kota Makasar.Skripsi Universitas Islam Negeri Alauddin,Makasar, P.75-77.

[14] Toscano, E., Amestory, & Delrosal 2006,Building Financial Satisfaction, SocialIndicators Research, p.1-30.

[15] Xiao.,J.J 2015, Consumer Economic Wellbeing,Springer New York, USA.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 52 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 55: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Dampak Sanksi Pajak Terhadap Kemauan Membayar PajakKendaraan Bermotor Di Kota Palembang Dengan Sosialisasi

Perpajakan Sebagai Variabel Moderating

Cherrya Dhia WennySTIE MDP

[email protected]

Icha FajrianaSTIE MDP

[email protected]

Abstract: The purpose of this research is to determine how the impact of tax sanctions on the willingness to paymotor vehicle tax in Palembang with tax socialization as a moderating variable. The data used in this study areprimary data obtained through questionnaires. The results showed that the variable tax sanctions and tax socializationhave a significant effect on the taxpayer’s willingness to pay taxes. In addition, tax socialization also proved ableto moderate the relationship between tax sanctions and the ability to pay taxes.

Keywords : tax sanctions , tax socialization

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dampak sanksi pajak terhadap kemauanmembayar pajak kendaraan bermotor di kota palembang dengan sosialisasi perpajakan sebagai variabel moderating.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa variabel sanksi pajak dan sosialisasi perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kemauanWP membayar pajaknyaselain itu sosialisasi perpajakan juga terbukti mampu memoderasi hubungan antara sanksipajak dengan kemampuan membayar pajak

Kata Kunci : Sosialisasi pajak, Sanksi Pajak

1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Adanya kemajuan teknologi yang salahsatunya adalah kemajuan dibidang otomotifberdampak pada meningkatnya penggunaankendaraan bermotor yang mendorong pemerintahuntuk meningkatkan pengawasan jumlah kendaraanbermotor yang akan berpengaruh dikemudian hari,Semakin meningkatnya permintaan atas jumlahkendaraan bermotor membuat Dinas PendapatanDaerah (Dispenda) di seluruh Indonesia membidik

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untukmeningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).Masyarakat Wajib pajak yang semakin well informedakan hak dan kewajibannya merupakan tantangansekaligus peluang bagi penyedia layanan dalam halini ketiga unsur mitra layanan yang adadalam kantor bersama SAMSAT.

Pelayanan yang sesuai prosedur dan janji,terpercaya dan transparan merupakan tuntutanmasyarakat yang harus segera dipenuhi dandiwujudkan apabila pemerintah menginginkanterwujudnya kepuasan masyarakat wajib pajak yang

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 53

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 56: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

berhubungan linier dengan peningkatan pendapatandaerah yang saat ini mendapatkan prioritas dalamotonomi daerah (Mahmudi, 2007).

Di kota Palembang memiliki penduduksebanyak 1.623.099 jiwa yang akan terus berkembangsetiap tahunnya (BPS, 2017). Seperti yang kitaketahui, sebagian besar penduduk kota Palembanglebih didominasi oleh kendaraan roda 2. Dengan

Berdasarkan tabel diatas menunjukkanbahwa terdapat peningkatan jumlah penerimaan PajakKendaraan Bermotor di Kota Palembang tahun 2013sebesar 102,54% dan tahun 2015 sebesar 102,83%.Namun tahun 2014 dan tahun 2016 mengalamipenurunan dari target pencapaian sebesar yangmasing-masing tahun 2014 sebesar 98.95% dan tahun2016 sebesar 82.61%. Ini membuktikan bahwa belummaksimalnya pemungutan yang dilakukan sehinggarealisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor diKota Palembang belum mencapai target yangdiinginkan.

Namun pada tahun 2017 jumlah pencapaianrealisasi penerimaan pajak meningkat sebesar103,67%. Ini disebabkan karena adanya kemudahan

adanya jumlah kendaraan bermotor yang tinggi diSumatera Selatan, maka DISPENDA KotaPalembang melakukan pemungutan pajak untukmeningkatkan jumlah pendapatan daerahnya.

Adapun target yang ditetapkan DISPENDAKota Palembang dan jumlah realisasi PajakKendaraan Bermotor yang diterima di KotaPalembang adalah sebagai berikut:

yang didapatkan oleh masyarakat dalam bentukpelayanan yang cepat dan mudah dalam rangkapembayaran pajak kendaraan yang dilakukan setiaptahun oleh masing-masing pemilik kendaraanbermotor.

Menurut data Badan Pendapatan Daerah(BAPENDA Sumsel), menyatakan bahwa hampirseparuh pemilik kendaraan masih tidak patuh dalammembayar pajak. Diperkirakan sebanyak 1,5 jutakendaraan menunggak dari total unit yang ada,dilansir melalui laman republika.co.id (brilio.net,2017). Berikut perhitungan persentase tunggakankendaraan bermotor roda 2 dan kendaraanbermotor roda 4 di kota Palembang tahun 2012-2016:

Tabel 1. Data Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotordi DISPENDA Kota Palembang Tahun 2013-2017

Sumber: Kantor Bersama Samsat Kota Palembang (2019)

Tabel 2. Persentase Tunggakan Kendaraan Bermotor di Kota Palembang Tahun 2012-2016

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 54 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 57: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Sumber: BAPENDA Provinsi Sumatera Selatan, 2017

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwalebih dari 70% masyarakat kota Palembang lebihcenderung menggunakan kendaraan roda 2dibandingkan dengan kendaraan roda 4. Dan sepertiyang kita lihat kendaraan roda 2 maupun kendaraanroda 4 dari tahun 2012-2016 terus mengalamipeningkatan.Jumlah unit kendaraan bermotor roda 2maupun kendaraan bermotor roda 4 yang melakukanpembayaran masih rendah.

Hal ini berbanding lurus dengan kesadaranwajib pajak akan membayar pajaknya yang masihrendah juga. Dari Tabel 1.1 terdapat perbandinganyang mana persentase tunggakan membayar pajakyang lebih tinggi. Dan berdasarkan tabel perhitungantersebut terbukti bahwa persentase tunggakankendaraan bermotor yang lebih tinggi adalahkendaraan bermotor roda 2.

Kesadaraan masyarakat khususnya wajibpajak dalam melakukan kewajibannya yaitumembayar pajak kendaraan bermotor dapat dibilangmasih minim. Jika peningkatan penggunaankendaraan bermotor tidak diimbangi dengankesadaran dalam membayar pajak, maka dapatmenimbulkan tunggakan serta denda yang cukupbesar di kantor SAMSAT kota Palembang.

Salah satu penyebab kurangnya kemauanmembayar pajak ialah berasal dari asas perpajakanitu sendiri yaitu bahwa hasil dari pemungutan pajaktersebut tidak dapat dinikmati secara langsung olehpara wajib pajak yang telah memenuhi kewajibannyadan masyarakat tidak pernah melihat secara konkritwujud imbalan dari uang yang telah dibayarkan untukmembayar pajak (Hardiningsih dan Yulianawati,2011).

Untuk mengurangi jumlah tunggakan makaperlu diadakan sosialisasi perpajakan untukmeningkatkan kesadaran Wajib pajak dalammemenuhi kewajiban dalam membayarpajaknya.

SAMSAT Kota Palembang telahmenyelenggarakan berbagai macam sosialisasi untukmeningkatkan kesadaran Wajib pajak, misalnyaadanya program SAMSAT keliling serta programpemutihan pajak berkendaraan bermotor, dapat dilihatmelalui koran, internet, spanduk, dan media lainnya.Besar angka penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor(PKB) sangat bergantung pada kesadaran Wajib pajakdalam melaporkaan dan membayar pajak kendaraanbermotor.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebutdiatas, rumusan masalah yang diajukan dalampenelitian ini adalah Bagaimana Dampak SanksiPajak Terhadap Kemauan Membayar PajakKendaraan Bermotor Di Kota Palembang DenganSosialisasi Perpajakan Sebagai Variabel Moderating?

2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1Teori Perilaku Rencana (Theory Of PlannedBehaviour)

Berdasarkan teori perilaku rencana,kesadaran Wajib pajak terkait dengan behaviorbeliefs. Teori perilaku rencana relevan digunakanuntuk menjelaskan perilaku Wajib pajak dalammemenuhi kewajiban perpajakannya. Sebelumindividu melakukan sesuatu, individu tersebut akanmemiliki keyakinan mengenai hasil yang akandiperoleh dari perilaku tersebut. Kemudian yangbersangkutan akan memutuskan bahwa akanmelakukan atau tidak akan melakukannya. Adapunsanksi pajak terkait dengan control beliefs. Sanksipajak dibuat untuk mematuhi peraturan perpajakan.Kepatuhan Wajib pajak akan ditentukan berdasarkanpersepsi Wajib pajak tentang seberapa kuat sanksipajak mampu mendukung perilaku Wajib pajak untuktaat pajak (Arum, 2012).

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 55

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 58: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

2.1.1 Pajak Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor merupakan semuakendaraan beroda beserta gandengannya yangdigunakan disemua jenis darat, dan digerakkan olehperalatan teknik berupa motor atau peralatan lainnyayang berfungsi untuk mengubah suatu sumber dayaenergi tertentu menjadi tenaga kendaraan bermotoryang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yangdalam operasinya menggunakan roda dan motor yangtidak melekat secara permanen serta kendaraanbermotor yang dioperasikan di air. Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerahdan Retribusi Daerah, pajak kendaraan bermotor(PKB) merupakan pajak atas kepemilikan ataupenguasaan kendaraan bermotor.

Menurut Peraturan Daerah ProvinsiSumatera Selatan Nomor 3 Tahun 2011 terdapatobjek dan subjek kendaraan bermotor, yaitu objekpajak kendaraan bermotor yang merupakankepemilikan dan atau penguasaan kendaraanbermotor yang terdaftar di daerah sedangkan subjekpajak kendaraan bermotor merupakan orang pribadiatau badan yang memiliki kendaraan bermotor.

2.1.2 Sanksi Pajak

Sanksi pajak merupakan jaminan bahwaketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan(norma perpajakan) akan dituruti atau ditaati ataudipatuhi atau dengan kata lain sanksi perpajakanmerupakan alat pencegah (preventif) agar wajib pajaktidak melanggar norma perpajakan (Mardiasmo,2013).

Menurut Peraturan Daerah ProvinsiSumatera Selatan Nomor 3 Tahun 2011, dasarpengenaan pajak kendaraan bermotor yaitu hasilperkalian dari dua unsur pokok, yaitu nilai jualkendaraan bermotor dan bobot yang mencerminkansecara relatif tingkat kerusakan jalan atau pencemaranlingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor.

2.1.1 Kemauan Membayar Pajak

Kemauan membayar pajak dapat diartikan

sebagai suatu nilai atau tindakan untuk secarasukarelayang dilakukan oleh Wajib pajak denganmengeluarkan uang dimana uang tersebut akandipergunakan untuk keperluan umum negara denganmendapatkan suatu timbal balik secara langsung darinegara (Setyonugroho, 2012). Kemauan membayarpajak juga dapat di artikan bahwa wajib pajak relauntuk melaksanakan kewajibannya kepada negarayang didasari pada kesadaran dari dalam diri sendiri.

Kemauan Wajib pajak untuk membayarpajak merupakan salah satu faktor yang penting danharus diimbangi oleh pertumbuhan kemauan Wajibpajak untuk melaksanakan kewajiban sebagai warganegara sesuai dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku. Ketika Wajib pajak telah memilikikesadaran yang kuat bahwa setiap warga negara wajibmelaksanakan kewajibannya yaitu untuk membayarpajak sesuai peraturan yang berlaku, maka Wajibpajak akan merasa tidak terbebani dalam membayarpajak.

2.1.1 Sosialisasi Perpajakan

Sosialisasi perpajakan merupakan upayayang dilakukan oleh SAMSAT untuk memberikanpengetahuan kepada masyarakat khususnya bagi paraWajib pajak agar mematuhi tentang segala halmengenai perpajakan baik peraturan serta tata tertibcara perpajakan melalui metode yang tepat (Saragih,2013).Kegiatan penyuluhan pajak memiliki andil yangcukup besar dalam mensukseskan sosialisasi pajakkeseluruh wajib pajak. Berbagai media diharapkanmampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untukpatuh terhadap pajak dan membawa pesan moralterhadap pentingnya pajak bagi negara.

Program-program yang telah dilakukanDirektorat Jenderal Pajak antara lain denganmengadakan seminar-seminar ke berbagai profesi,pelatihan baik untuk pemerintah maupun swasta,memasang spanduk yang bertemakan pajak,memasang iklan layanan masyarakat di berbagaistasiun televisi, serta mengadakan acara tax goes tocampus yang diisi dengan berbagai acara yangmenarik mulai dari debat pajak sampai denganseminar pajak dimana acara tersebut bertujuan guna

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 56 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 59: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

menimbulkan pemahaman tentang pajak kemahasiswa yang dinilai sangat kritis.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapatdisimpulkan bahwa sosialisasi perpajakan merupakansaah satu bentuk upaya dari SAMSAT untukmemberikan informasi kepada masyarakat terutamakepada Wajib pajak khususnya mengenai perpajakandan peraturan perundang-undangan.

Dalam Surat Edaran Direjen Pajak No.SE-98/PJ/2011 tentang Pedoman Penyususn RencanaKerja dan Laporan Kegiatan Penyuluhan PerpajakanUnit Vertikal di Lingkungan Direktorat Jendral Pajak,disebutkan bahwa upaya untuk meningkatkanpemahaman dan kesadaran masyarakat tentang hakkewajiban perpajakan harus tetap dilakukan karenasebagai berikut:1. Program ekstensifikasi yang terus menerus

dilakukan Dirjen Jenderal Pajak diperkirakan akanmenambah jumlah Wajib pajak baru yangmembutuhkan sosialisasi atau penyuluhan

2.3 Hipotesis

2.3.6Pengaruh Sanksi Pajak TerhadapKemauan Membayar Pajak

Menurut Mardiasmo (2013)sanksi pajakmerupakan sebuah jaminan bahwa ketentuanperaturan perundang-undangan perpajakan (norma

2. Tingkat kepatuhan Wajib pajak terdaftar masihmemiliki ruang yang besar untuk ditingkatkan

3. Upaya untuk meningkatkan jumlah penerimaanpajak dan meningkatkan besarnya tax ratio

4. Peraturan dan kebijakan di bidang perpajakanbersifat harmonis

2.2 Kerangka pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian inimerupakan pengembangan dari beberapa konsep teoridan beberapa penelitian terdahulu, dimana DampakSanksi Pajak Terhadap Kemauan Membayar PajakKendaraan Bermotor Di Kota Palembang DenganSosialisasi Perpajakan Sebagai VariabelModerating.Penelitian ini menjelakan hubunganantara kesadaran wajib pajak dan sanksi pajakterhadap kemauan membayar dengan sosialisasiperpajakan sebagai moderating. Berikut kerangkaberpikir penelitian ini:

pajak) akan ditaati, dituruti, dan dipatuhi. Sanksiadalah suatu tindakan berupa hukuman yangdiberikan kepada orang yang melanggar peraturan(Arum, 2012).

Dengan diterapkannya pelaksanaan sanksipajak secara tegas baik itu sanksi pidana maupunsanksi administrasi, maka Wajib pajak akan

Sumber: Penulis, 2019Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 57

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 60: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

cenderung mau melaksanakan kewajibannya untukmembayar pajak serta patuh terhadap peraturan yangada. Sehingga semakin tinggi tingkat sanksi pajakmaka semakin tinggi pula tingkat kemauan wajibpajak untuk memenuhi kewajibannya dalammembayar pajaknya. Maka berdasarkan teori yangtelah dijelaskan didapat hipotesis, yaitu:

H1: Sanksi Pajak Berpengaruh TerhadapKemauan Membayar Pajak

2.3.7 Pengaruh SosialisasiPerpajakan TerhadapKemauan Membayar Pajak

Kurangnya tingkat kesadaran Wajib pajakdalam menjalankan kewajibannya akanmempengaruhi tingkat kepatuhan serta akanberdampak pada penerimaan negara. Oleh sebab itudengan adanya sosialisasi perpajakan yang baik,pemerintah berharap Wajib Pajak dengan sendirinyamempunyai kemauan untuk membayar pajaknya.Dalam pengertian ini sosialisasi perpajakan akanmeningkatkan kemauan membayar pajak. Makaberdasarkan penjelasan di atas didapat hipotesissebagai berikut:

H2: Sosialisasi Perpajakan BerpengaruhTerhadap Kemauan Membayar Pajak

2.3.8Pengaruh Sanksi Pajak TerhadapKemauan Membayar Pajak DimoderasiOleh Sosialisasi Perpajakan

Menurut Arum (2012), menyatakan bahwasanksi merupakan tindakan yang merupakanhukuman yang diberikan kepada seseorang khususnyapara wajib pajak yang melanggar peraturanperundang-undangan perpajakan. Sanksi dibutuhkanagar peraturan perundang-undangan tidak dilanggar.Oleh karena itu sanksi pajak sangat diperlukan untukmeningkatkan kesadaran wajib pajak agar membayarpajaknya.

Akan tetapi tidak sedikit wajib pajak belummengetahui apa saja dampak yang disebabkan daritidak mematuhui dan tidak menjalankankewajibannya karena kurangnya sosialisasi

perpajakan. Sedangkan sosialisasi pajak yang baikakan meningkatkan kemauan wajib pajak untukmembayar pajak. Dalam penelitian ini sosialisasipajak akan meningkatkan hubungan antara sanksipajak dengan kemauan membayar pajak.

Berdasarkan penjelasan diatas didapathipotesis sebagai berikut:

H2: Sanksi Pajak Berpengaruh TerhadapKemauan Membayar Pajak DenganSosialisasi Perpajakan Sebagai VariabelModerating

3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakanpendekatan kuantitatif dengan tingkat ekplanasipenelitian yang berbentuk penelitian asosiatif.Pendekatan kuantitatif ini biasanya digunakan untukmeneliti pada populasi atau sampel tertentu yangbertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis yangtelah ditetapkan (Sugiyono, 2016). Maksud daripenelitian yang berbentuk asosiatif disini adalahpenelitian yang bertujuan untuk mengetahui apapengaruh sebab akibat variabel yang akan diteliti.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitasdan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian iniadalah Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di KotaPalembang sebanyak 888.449 Wajib Pajak. Sampelmerupakan bagian dari jumlah atau karakteristik yangdimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2016). Metodepengambilan sampel dalam penelitian ini adalahsecara random atau acak (Probabilty Sampling)dengan menggunakan teknik Simple RandomSampling yang artinya seluruh anggota populasidiasumsikan memiliki kesempatan yang sama untukterpilih menjadi sampel penelitian.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 58 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 61: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Untuk menentukan ukuran sampel digunakanrumus Slovin yaitu sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan maka jumlahsampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak400 Wajib pajak kendaraan bermotor di kotaPalembang.

3.3 Jenis Data

Data yang akan digunakan dalam penelitianini adalah data primer. Data primer dalam penelitianini diperoleh melalui kuisioner yang akan diolah

dengan Software SPSS agar dapat menghasilkanhasil yang akurat dan juga data pendukung yangdiperoleh dari kantor SAMSAT Palembang berupajumlah Wajib pajak kendaraan bermotor pada tahun2018.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian merupakan segala sesuatuyang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinggadiperoleh informasi tentang hal tersebut dan dapatditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).

Adapun operasionalisasi dari variabel yangakan diteliti adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Operasional Variabel dan Pengukurannya

Sumber: Penulis, 2019

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 59

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 62: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Skala yang digunakan dalam penelitian iniadalah skala ordinal. Peneliti menggunakan skala inidengan tujuan memberikan informasi berupa nilaipada jawaban. Variabel tersebut diukur dalam bentukkuesioner berskala ordinal yang memenuhipernyataan-pernyataan tipe skala ordinal.

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Uji Kualitas Data

3.5.1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sahatau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisionerdikatakan valid jika pertanyaan pada kuisionermampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukurpada kuisioner tersebut (Ghozali, 2013). Pengujianvaliditas pada penelitian ini menggunakan metodeCorrected Item - Total Corelations. Bila hasil dari rhitung lebih besar dari r tabel maka butir pernyataantersebut dikatakan valid dan sebaliknya.

3.5.1.2 Uji Reabilitas

Menurut Ghozali (2016), uji reabilitas adalahalat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakanindikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatukuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawabanseseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten ataustabil dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakanpada penelitian ini dengan mengukur koefisienCronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabeljika memberikan nilai Cronbach Alpha diatas 0,60maka butir pertanyaan tersebut dikatakan reliabelatau dapat dihandalkan dan sebaliknya jika nilaiCronbach Alpha kurang dari 0,6 maka butirpernyataan tidak reliable.

3.5.3 Uji Hipotesis

3.5.4.1 Analisis Regresi Berganda

Pengujian hipotesis penelitian menggunakanteknik analisis regresi linier berganda dengan variabelmoderasi (MRA). Menurut Ghozali (2016) MRAmerupakan aplikasi khusus regresi linier berganda

untuk mengetahui pengaruh variabel independenterhadap variabel dependen dan variabel moderating.Dalam teknik analisia MRA mengandung unsurinteraksi (perkalian dua atau lebih variabelindependen). Variabel moderasi bisa bersifat moderasimurni (pure moderation) atau moderasi semu (quasimoderation).

Persamaan regresi linier berganda padapenelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

Keterangan:Y = Kemauan Membayar Pajak

= Sanksi PajakM = Sosialisasi Perpajakan

= Konstanta

= Koefisien Regresi

= Eror Term, yaitu tingkat kesalahan dalam penelitian 5%

3.5.3.2 Uji t (Parsial)

Menurut Ghozali (2016) uji statistik t padadasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satuvariabel independen secara individual dalammenerangkanvariabel dependen. Pengujian dilakukandengan menggunakan signifikan level 0,05(á=5%).

3.5.4.3 Uji f (Simultan)

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruhvariabel independen secara simultan.Menurut Ghozali(2016), kriteria pengujiannya:

1. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka keputusannyaadalah terima hipotesis atau variabel independensecara simultan berpengaruh signifikan terhadapvariabel dependen

2. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka keputusannyaadalah tolakhipotesis atau variabel dependensecara simultan tidak berpengaruh signifikanterhadap variabel dependen

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 60 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 63: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Uji koefisien determinan bertujuan untukmengetahui seberapa jauh kesadaran wajib pajak,sanksi pajak, dan sosialisasi perpajakan dalammenjelaskan variabel kemauan membayar pajakkendaraan bermotor. Besar kecilnya presentasemasing-masing variabel independen dapat diketahuidengan melihat besarnya koefisien determinan.

4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

4.1.1Uji Validitas dan Reabilitas

Berdasarkan hasil pengujian validitas danreabilitas, dapat disimpulkan bahwa masing-masingdari 12 butir pertanyaan dalam penelitian ini validdengan nilai conbach Alpha lebih besar dari 0,6 yangberarti reliable dan dapat diolah lebih lanjut,

4.1.3Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, makaterlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yangterdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, danuji heteroskedastisitas dengan hasil sebagaiberikut:

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dengan menggunkan metodeJarque Bera (JB Test)dapat dilihat sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapatdisimpulkan bahwa nilai Jarque Bera (JB) lebih kecildari Chi Square Table, maka data berdistribusinormal.

Tabel 5. Hasil Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan hasil uji heterokedastisitaspersamaan pada Tabel diatas, menunjukan bahwanilai sig dari variabel Interaksi antara Sanksi Pajakdengan Sosialisasi Perpajakan (X1M) sebesar 0,800.Variabel tersebut lebih besar dari 0,05, maka dapatdikatakan tidak terjadi heterokedastisitas.

Tabel 6. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

3.5.4.4 Uji Koefisien Determinasi

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 61

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 64: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Dari tabel di atas, terlihat nilai VIF < 10 dantolerance > 0.1 yang berarti bebas dari masalahmultikolinearitas.

4.1.4 Uji Hipotesis

4.1.4.1 Uji t

Dari Tabel dapat diketahui bahwa variabel

X1 mempunyai sebesar 2,627 lebih besar dari

nilai sebesar 1,965dan nilai signifikan0,009lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwaSanksi Pajak (X1) berpengaruh terhadap KemauanMembayar Pajak (Y).

Variabel M1 mempunyai sebesar 4,119 lebihbesar dari nilai sebesar 1,965 dan nilai signifikan0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

Y= -1,198 + 0,624X1 + 0,920M - 0,033+ e

Tabel 7. Hasil Uji Parsial

Berdasarkan Tabel berikut maka persamaanregresi untuk variabel Kemauan Membayar Pajak (Y)dalam penelitian ini adalah:

Sosialisasi Perpajakan (M) berpengaruh terhadapKemauan Membayar Pajak (Y).

Variabel interaksi X1M mempunyai sebesar-2,168lebih besar dari nilai sebesar -1,965 dan nilaisignifikan 0,031lebih kecil dari 0,05. Hal inimenunjukan bahwa Sosialisasi Perpajakan (M)memoderasi hubungan antara Sanksi Pajak (X1)dengan Kemauan Membayar Pajak (Y).

4.1.4.2 Uji F

sehingga didapat nilai sebesar 2,236. Dari tabel diatasdapat diketahui nilai sebesar 38,217lebih besar daridan nilai signifikan 0.000 lebih kecil dari 0,05.Berdasarkan hasil pengujian tersebut menunjukan

Tabel 8. Hasil Uji Simultan

Berdasarkan dapat diketahui bahwanilai sebesar 2,236 yang didapat dari k;n-k, dimanan adalah banyak jumlah responden dan k adalahbanyaknya variabel, sehingga didapat 400-5 = 395,

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 62 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 65: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

bahwa Sanksi Pajak (X1), Sosialisasi Perpajakan(M), dan Interaksi Sanksi Pajak dengan SosialisasiPerpajakan (X1M) berpengaruh secara simultanterhadap Kemauan Membayar Pajak (Y) dan modelpada penelitian ini layak digunakan. BerdasarkanTabel 9 di bawah ini menunjukan bahwa nilai

4.1.5 Pembahasan

Dari hasil penelitian, terbukti bahwa variabelsanksi pajak berpengaruh signifikan terhadapkemauan WP membayar pajaknya. Denganditerapkannya pelaksanaan sanksi pajak secara tegas,baik itu sanksi pidana maupun sanksi administrasi,maka wajib pajak akan cenderung mau melaksanakankewajibannya untuk membayar pajak serta patuhterhadap peraturan yang ada. Sehingga semakin tinggitingkat sanksi pajak maka semakin tinggi pula tingkatkemauan wajib pajak untuk memenuhi kewajibannyadalam membayar pajak.

Akan tetapi tidak sedikit wajib pajak yangbelum mengetahui apa saja dampak yang disebabkandari tidak mematuhui dan tidak menjalankankewajibannya karena kurangnya sosialisasi. Saragih,2013 menyebutkan bahwa sosialisasi perpajakanmerupakan upaya yang dilakukan oleh SAMSATuntuk memberikan pengetahuan kepada masyarakatkhususnya bagi para wajib pajak agar mematuhitentang segala hal mengenai perpajakan baikperaturan serta tata tertib cara perpajakan melaluimetode yang tepat seperti koran, internet, spanduk,dan media lainnya.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan

Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Adjusted sebesar 0,219atau 21,9% yang

artinya pengaruh Sanksi Pajak (X1), SosialisasiPerpajakan (M), dan Interaksi Sanksi Pajak denganSosialisasi Perpajakan (X1M) mampu menjelaskanvariabel Kemauan Membayar Pajak (Y).

bahwa sanksi pajak memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap kemauan membayar oleh wajibpajak kendaraan bermotor di Kota Palembang. Selainitu, pengaruh sanksi terhadap kemauan membayarpajak dapat diperkuat dengan adanya sosialisasiperpajakan. Sosialisasi perpajakan merupakan salahsatu bentuk upaya dari SAMSAT untuk memberikaninformasi kepada masyarakat terutama kepada Wajibpajak khususnya mengenai perpajakan dan peraturanperundang-undangan, dalam bentuk seminar-seminarke berbagai profesi, pelatihan baik untuk pemerintahmaupun swasta, memasang spanduk yangbertemakan pajak, memasang iklan layananmasyarakat di berbagai stasiun televisi, sertamengadakan acara tax goes to campus.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian maka penulismemberikan saran agar fiskus selalu tegas melakukanpengawasan dalam hal pemberian sanksi pajak agarsanksi tersebut menimbulkan efek jera bagi para wajibpajak. Sanksi maupun informasi terkini mengenaipajak juga harus lebih banyak disosialisasikan agarmasyarakat mengetahui dan memahami dengan lebihjelas.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arum, H.P 2012, Pengaruh Kesadaran WajibPajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi PajakTerhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 63

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 66: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha danPekerjaan Bebas di KPP Pratama Cilacap,Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis,Universitas Diponegoro, Semarang.

[2] Ghozali, Imam. 2016, Aplikasi AnalisisMultivariate dengan Program IBM SPSS 23(Edisi 8), Cetakan ke VIII, UniversitasDiponegoro, Semarang.

[3] Hardiningsih, P dan Yulianawati 2011, Faktor-faktor yang Mempengaruhi KemauanMembayar Pajak, Jurnal Dinamika Keuangandan Perbankan, Vol No.2, Program StudiAkuntansi Universitas Stikubank, Semarang.

[4] Mahmudi. 2007, Manajemen Kinerja SektorPublik, Edisi Revisi, UPP STIM YKPN,Yogyakarta.

[5] Mardiasmo 2013, Perpajakan Edisi Revisi2013, Andi, Yogyakarta.

[6] Saragih. S. F 2013, Analisis PengaruhSosialisasi Perpajakan, Kualitas PelayananFiskus, dan Saksi Perpajakan TerhadapKepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi diKantor Pelayanan Pajak (KPP) PratamaMedan Timur, Fakultas Ekonomi SumateraSelatan Utara, Medan.

[7] Setyonugroho, Hariyadi 2012, Faktor-faktoryang Mempengaruhi Kemauan untukMembayar Pajak pada Wajib Pajak OrangPribadi di KPP Pratama Surabaya Tegalsari,STIE Asia, Surabaya.

[8] Sugiyono. 2016, Metode Peneli tianKuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,Bandung.

[9] Peraturan Daerah Provinsi Sumatera SelatanNomor 3 Tahun 2011, Pajak Daerah, dariwww.jdih.palembang.go.id.

[10] Undang-Undang No.28 Tahun 2009 TentangPajak Daerah dan Retribusi Daerah, dariwww.djp.depkeu.go.id.

[11] https://sumsel.bps.go.id/dynamictable/2018/01/22/306/ jumlah-penduduk-menurut -kabupaten-kota-di-provinsi-sumatera-selatan-2014-2017.html

[12] https://www.brilio.net/creator/wow-juta-kenda raan-bermotor-nunggak-pa jak—101899.html

[13] Vanessa Tatiana,Priyo Hari. 2009, DampakSunset Policy Terhadap Faktor-faktor yangMempengaruhi Kemauan Membayar Pajak,Makalah Simposium Nasional IndonesiaPerpajakan II.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 64 Vol. 9 No. 1 September 2019

Page 67: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja Dan KompensasiTerhadap Kinerja Karyawan Di PT. Thamrin Brothers

Cabang Baturaja 1

Dyah Ayu Putriani

Dosen Fakultas EkonomiUniversitas Baturaja

[email protected]

Abstract: Based on the results of multiple linear regression analysis obtained the conclusion Work Environmentvariable (X1) t-count 2.732, Work Discipline (X2) t count 3.657 and Compensation (X3) t count 3.180 while the t-table value is 2.024 at 95% confidence level. This means that the Work Environment, Work Discipline andCompensation significantly influence Employees’ Performance at PT. Thamrin Brothers Baturaja Branch 1. Theresults of the f test calculation obtained the f-count value of 87.62 while the f-table was 3.24. This means thatsimultaneously the Work Environment, Work Discipline and Compensation influence on Employees’ Performanceat PT. Thamrin Brothers Baturaja Branch 1. The value of Adjusted R Square is 0.864 or (86.4%). This shows thatthe influence of the Work Environment, Work Discipline and compensation for Employees’ Performance at PT.Thamrin Brothers Baturaja 1 Branch was 86.4%, while the remaining 13.4% was influenced or explained by othervariables which are not included in this research model such as work motivation and leadership style (Kasmir,2016).

Keywords: work environment, work discipline, compensation, employees’ performance.

Abstrak: Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh kesimpulan variabel Work Environment (X1)t-hitung 2,732, Work Disiplin (X2) t hitung 3,657 dan Kompensasi (X3) t hitung 3,180 sedangkan nilai t-tabel2,024 pada 95% tingkat kepercayaan diri. Ini berarti bahwa Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, dan Kompensasisecara signifikan mempengaruhi Kinerja Karyawan di PT. Thamrin Brothers Cabang Baturaja 1. Hasil perhitunganuji f diperoleh nilai f-hitung 87,62 sedangkan f-tabel adalah 3,24. Ini berarti bahwa secara simultan LingkunganKerja, Disiplin Kerja dan Kompensasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan di PT. Thamrin Brothers BaturajaCabang 1. Nilai Adjusted R Square adalah 0,864 atau (86,4%). Ini menunjukkan bahwa pengaruh LingkunganKerja, Disiplin Kerja dan kompensasi terhadap Kinerja Karyawan di PT. Cabang Thamrin Brothers Baturaja 1adalah 86,4%, sedangkan sisanya 13,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalammodel penelitian ini seperti motivasi kerja dan gaya kepemimpinan (Kasmir, 2016).

Kata kunci: Lingkungan Kerja, Disiplin Kerja, Kompensasi, Kinerja Karyawan.

1. PENDAHULUAN

Karyawan atau pegawai di suatuorganisasi atau perusahaan merupakan unsur yangpenting karena karyawan atau pegawai sangatmenentukan maju atau tidaknya perusahaan tersebut.Di dalam dunia bisnis, perusahaan sangat dituntutuntuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggidemi kemajuan perusahaan. Kinerja karyawan yang

tinggi merupakan salah satu syarat dalam pencapaianvisi dan misi perusahaan. Pencapaian visi danmisi tersebut tidak lain adalah dari mengelolasumber daya manusia yang berpotensi agar dapatmeningkatkan hasil kinerjanya. Selain itu, dalammengembangkan perusahaan dunia bisnis, saat inidituntut untuk menerapkan manajemen sumberdaya manusia yang baik dan menghasilkankaryawan yang berkualitas tinggi. Hal ini

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 65

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 68: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

menunjukkan bahwa perusahaan tidak bisa terlepasdari peran tenaga kerja manusia yang harusdiperhatikan segala kebutuhannya. Oleh karenaitu, terdapat tuntutan pada karyawan untukmenunjukkan kinerjanya dengan baik.

Menurut Sedarmayanti (2011:27-28),Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannyadengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yangoptimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatukondisi lingkungan yang sesuai. Suatu kondisilingkungan dikatakan baik atau sesuai apabilamanusia dapat melaksanakan kegiatannya secaraoptimal, sehat, aman dan nyaman. Ketidak sesuaianlingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangkawaktu yang lama. Lebih jauh lagi, keadaanlingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenagadan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukungdiperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien.

Tidak hanya lingkungan kerja, kinerjakaryawan juga dipengaruhi oleh faktor lainnya sepertikompensasi. Setiap anggota dari sebuah organisasimempunyai kepentingan dan tujuan tersendiri ketikabergabung dengan organisasi tersebut. Bagi sebagiankaryawan, harapan untuk mendapatkan uang adalahsatu-satunya alasan untuk bekerja, namun ada yangberpendapat bahwa uang hanyalah salah satu daribanyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kinerja.

Seseorang yang mampu bekerja keras akanmerasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya,dibandingkan dengan yang tidak bekerja. Dalammenjamin tercapainya tujuan tersebut, pimpinanorganisasi bisa memberikan perhatian terhadapkaryawan/pegawai dengan memberikan kompensasi,karena dengan kompensasi merupakan bagian darihubungan timbal balik antara organisasi dan sumberdaya manusia.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lingkungan Kerja

Menurut Nitisemito (1988:183) lingkungankerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para

pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalammenjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Misalnyakebersihan musik dan lain-lain.

Lingkungan kerja merupakaan suasana ataukondisi disekitar lokasi tempat bekerja. Lingkungankerja dapat berupa ruangan, layout, sarana danprasarana, serta hubungan kerja dengan sesama rekankerja. Jika lingkungan kerja dapat membuat suasananyaman dan memberikan ketenangan maka akanmembuat suasana kerja menjadi kondusif sehingga,dapat meningkatkan hasil kerja seseorang menjadilebih baik, karena bekerja tanpa gangguan (Kasmir,2016:192).

2.2 Disiplin Kerja

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaanseseorang menaati semua peraturan perusahaan dannorma-norma sosial yang berlaku. kesadaran adalahsikap seseorang yang secara sukarela mentaati semuaperaturan dan kesadaran akan tugas dan tanggungjawabnya. Jadi dia akan mematuhi/mengerjakansemua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan(Hasibuan, 2017:193).

Disiplin adalah suatu kekuatan yangberkembang di dalam tubuh karyawan danmenyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diridengan sukarela pada keputusan peraturan, dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku (Hamali,2016:214).

2.3 Kompensasi

Sedangkan menurut Hamali (2016:78-79)kompensasi merupakan salah satu fungsi yang pentingdalam manajemen sumber daya manusia.Kompensasi dimaksudkan sebagai balas jasa (reward)perusahaan terhadap pengorbanan waktu, tenaga, danpikiran yang telah diberikan karyawan kepadaperusahaan. Kompensasi bagi perusahaan merupakanbagian dari biaya produksi. Penggunaan biaya harusdilakukan secara efisien untuk mendapatkankeuntungan, sehingga satu diantaranya pengusahacenderung menekan kompensasi semaksimalmungkin.

Hal - 66 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 69: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Menurut Kasmir (2016:233) Kompensasimerupakan balas jasa yang di berikan perusahaankepada karyawannya, baik yang bersifat keuanganmaupun non keuangan. Artinya perusahaan akanmemberikan balas jasa kepada seluruh karyawanyang terlibat di dalamnya. Balas jasa yang di berikanmerupakan kewajiban perusahaan atas jerih payahyang di berikan kepada perusahaan selama bekerja.Sebaliknya bagi karyawan, kompensasi adalah hakkaryawan atas beban dan tanggung jawab yangdiberikan kepada perusahaan. Jadi kompensasi bagiperusahaan adalah sebagai kewajiban yang wajibdiberikan, sedangkan bagi karyawan adalah hak yangharus di terimanya.

2.4 Kinerja Karyawan

Menurut Wirawan (dalam Hamali, 2016:98)konsep kinerja atau prestasi kerja merupakan

Keterangan :pengaruh secara parsialpengaruh secara simultan - - - - - - - - -

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Populasi

singkatan dari kinetika energi kerja yang padananyadalam bahasa Inggris adalah performance. Istilahperformance sering di Indonesiakan sebgai performa,atau dikenal juga dengan istilah kinerja. Kinerjaadalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsiatau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatuprofesi dalam waktu tertentu.

2.5 Kerangka Pemikiran

Bertitik tolak dari permasalahan yang telahdirumuskan, kemudian disajikan dalam bentuk judulyang memiliki tiga variabel yang mempengaruhi yaitulingkungan kerja (X1), Disiplin kerja (X2) dankompensasi (X3) serta satu variabel yang dipengaruhikineja karyawan (Y). Berdasarkan pada uraiantersebut, maka kerangka pemikiran penelitian inidapat digambarkan sebagai berikut:

Menurut Sugiyono (2009:85) populasi adalahwilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyekyang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yangditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudiandi tarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalahkaryawan pada PT. Thamrin Brothers cabang BaturajaI yang berjumlah 42 orang. Pada penelitian inimenggunakan penelitian populasi, hal ini berdasarkan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 67

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 70: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

keterangan yang menjelaskan bahwa apabila subyeknyakurang dari 100, lebih baik diambil semua sehinggapenelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto,2002:112).

3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.2.1Uji Validitas

Menurut (Ridwan dan Sunarto, 2007: 348)Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukantingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid mempunyai validitastinggi dan sebaliknya bila tingkat instrumennyarendah maka instrumen tersebut kurang valid. Sebuahinstrumen dikatakan valid apabila mampu diukur apayang hendak diukur/diinginkan. Sebuah instrumendikatakan valid apabila dapat mengungkap data darivariabel yang diteliti.

Validitas instrumen terbagi dalam validitasinternal (validitas konstruk/constract validity danvaliditas isi/content validity) dan validitas eksternal/empiris. Untuk mengetahui t ingkat validitasperhatikan angka pada Corrected Item-TotalCorrelation yang merupakan korelasi antara skoritem dengan skor total item (nilai r hitung)dibandingkan dengan r tabel dengan cara Jumlah data (n). Jika nilai r hitung lebih besar dari rtabel atau nilai r hitung > nilai r tabel, maka itemtersebut adalah valid.

3.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untukmengukur kehandalan, ketetapan atau konsistensisuatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan handaljika jawaban responden terhadap butir-butirpertanyaan dalam kuesioner adalah konsisten ataustabil dari waktu ke waktu (Sugiyono 2009:349).

normalitas adalah untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Ujinormalitas diperlukan karena untuk melakukanpengujian-pengujian variabel lainnya denganmengasumsikan bahwa nilai residual mengikutidistribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka ujistatistik menjadi tidak valid dan statistik parametriktidak dapat digunakan.

3.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji ini adalah untuk mendeteksi apakahterdapat hubungan yang kuat antara sesama variabelindependent. Jika terdapat hubungan yang kuat antaravariabel independent maka terdapat gejalamultikolinieritas, sebaliknya jika tidak terdapathubungan yang kuat antara variabel independetartinya tidak terjadi multikolinieritas (Rasul,2011:84).

3.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Santoso (2002:208) tujuan ujiheterokedastitas adalah bertujuan untuk melihatapakah terdapat ketidaksamaan varians dari residualsatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ujiheteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui adaatau tidaknya penyimpangan asumsi klasikheteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaanvarian dari residual untuk semua pengamatan padamodel regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalammodel regresi adalah tidak adanya gejalaheteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi ada tidaknyaheteroskedastisitas dalam model regresi maka penelitimenggunakan metode pola grafik regresi(scatterplot). Menurut Santoso (2002:210) dasarpengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentuyang teratur (bergelombang, melebar, kemudianmenyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titikmenyebar di atas dan di bawah angka nol padasumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.3 Uji Asumsi Klasik

3.3.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2007:110) tujuan dari uji

Hal - 68 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 71: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

3.4 Analisis Regresi linear Berganda

Analisis regresi berganda adalahpengembangan dari analisisi regresi sederhana.Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabelterikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua ataulebih. Analisis regresi berganda ialah suatu alatanalisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebasatau lebih terhadap variabel terikat untukmembuktikan ada atau tidak nya hubungan fungsiatau hubungan kausal antara dua variabel beebas ataulebih (X1), (X2), (X3),...., (Xn) dengan satu variabelterikat. (Riduwan dan Sunarto, 2007:108).

3.5 Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk menghitung nilai-nilai koefisien regresidilakukan dengan metode ordinary least square (OLS)dengan bantuan paket program statistik spss 18 forwindows.

3.6 Pengujian Hipotesis

3.6.1 Uji t / Secara Parsial (uji secara individual)

a. Untuk Variabel Lingkungan kerja (X1)

Ho : b1 = 0, artinya, lingkungan kerja tidakberpengaruh terhadap kinerja karyawan di PTThamrin Brothers Cabang Baturaja 1Ha : b1 = 0, artinya, lingkungan kerja berpengaruhterhadap kinerja karyawan di PT Thamrin BrothersCabang Baturaja 1

b. Untuk Variabel disiplin kerja (X2)

Ho : b2 = 0, artinya, disiplin kerja tidak berpengaruhterhadap kinerja karyawan di PT Thamrin BrothersCabang Baturaja 1Ha : b2 = 0 artinya, disiplin kerja berpengaruhterhadap kinerja karyawan di PT Thamrin BrothersCabang Baturaja 1

c. Untuk Variabel kompensasi (X3)

Ho : b3 = 0, artinya, kompensasi tidak berpengaruhterhadap kinerja karyawan di PT Thamrin Brothers

Cabang Baturaja 1Ha : b3 = 0 artinya, kompensasi berpengaruhterhadap kinerja karyawan di PT Thamrin BrothersCabang Baturaja 1

2. Uji F / secara simultan (secara serentak)

Hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah:

a. Menentukan formulasi hipotesis

Ho : b1 : b2 : b3 = 0, Tidak ada Pengaruh secarasignifikan perubahan lingkungan kerja, disiplin kerjadan kompensasi terhadap kinerja karyawan.Ha : b1: b2: b3 = 0, Ada pengaruh secara signifikanperubahan lingkungan kerja, disiplin kerja dankompensasi terhadap kinerja karyawan.

b. Menentukan taraf nyata ( á ) dengan F tabel

Taraf nyata dari F tabel ditentukan dengan derajatbebas, df1 = N = Jumlah Variabel – 1df2 = N – K - 1n = jumlah responden, k = jumlah variabelindependen.

c. Menentukan kriteria pengujian

Ho diterima apabila Fhitung d” FtabelHo ditolak apabila Fhitung > Ftabel

d. Membuat kesimpulan

Menyimpulkan apakah Ho diterima atau ditolak.

3.7 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2 / KP) pada intinyadigunakan untuk menunjukkan seberapa besarkontribusi variabel bebas dalam menjelaskan variabelterikat. Nilai dapat dihitung dengan persamaansebagai berikut: (Ridwan dan Sunarto, 2007: 80-81)KP = r 2 x 100%.........................................................................................(3.4)Dimana :

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 69

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 72: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

KP (Koefisien Penentu) = nilai koefisien determinasi

r ...........................................................................

= nilai koefisien korelasi

Tabel 1. Hasil Analisis Uji Validitas

4. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.1.1Uji Validitas

Hal - 70 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 73: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Berdasarkan uji validitas terhadap 42responden, diketahui bahwa nila i koefisienkorelasi r-hitung setiap pertanyaan darivariabel

4.1.1.2 Uji Reliabilitas

4.2 Uji Asumsi Klasik

Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untukmemberikan kepastian bahwa persamaan regregasi yangdi dapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi tidak biasdan konsistensi. Perlu diketahui, terdapat kemungkinan

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

indefenden lebih besar dari r-tabel sehingga dapatdisimpulkan bahwa setiap pernyataan yangdigunakan adalah valid.

data aktual tidak memenuhu semua asumsi klasikini. Beberapa perbaikan, baik pengecekan kembalidata outlier maupun recollecterror data dapatdilakukan. . Uji asumsi klasik yang di kemukakandalam penelitian ini antara lain: ujimultikolinearitas dan uji heteroskedastisitas

Sumber : Data primer, 2018 (diolah)

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 71

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 74: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Gambar 2. Grafik Normalitas

Pada Gambar 2 grafik memperlihatkan P-PPlot terletak sekitar garis diagonal. P-P Plot tidakmenyebar jauh dari garis diagonal, sehinggamenunjukkan bahwa distribusi data faktor-faktoryang mempengaruhi adalah normal.

4.2.1Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil penghitungan KoefisienVIF (Variance Inflation Faktor) masing-masingvariabel yaitu lingkungan kerja (X1) sebesar 2,732,displin kerja (X2) sebesar 3,657, dan kompensasi (X3)sebesar 3,180. Pada ketiga variabel bebas yangmenunjukkan hal yang sama yaitu tidak ada variabelbebas yang memiliki nilai VIF < 10 dan mempunyainilai tolerance > 0,1. Dengan demikian dapatdisimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritasantar variabel dalam regresi.

4.2.2Uji Heteroskedastisitas

Tabel 3. Hasil Uji Multikoliniearitas

Coefficientsa

Sumber : Data primer, 2018 (diolah)

Gambar 3. Hasil Pengujian AsumsiHeteroskedastisitas

Pada gambar 1.2 terlihat bahwa penyebaranresidual adalah tidak teratur, hal tersebut dapatdilihat pada plot yang terpancar. Dengan demikiandapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejalaheteroskedestitas atau persamaan regresi memenuhiasumsi homoskedastisitas.

4.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Berdasarkan tabel diatas spesifikasi modelpersamaan regresi berganda dirumuskan:

Tabel 4. Hasil Analisis RegresiLinier Berganda

Sumber : Data primer, 2018 (diolah)

Y = -2,204 + 0,068X1 + 0,264X2 + 0,394 X3

Persamaan regresi di a tas dapatdiinterpretasikan sebagai berikut:1. Konstanta bernilai -2,204, menunjukkan bahwa

jika variabel lingkungan kerja (X1), disiplin kerja(X2) dan kompensasi (X3) sama dengan nol makakinerja karyawan (Y) berkurang sebesar 2,204.

Hal - 72 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 75: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

2. Koefisien regresi variabel lingkungan kerja (X 1)sebesar 0,068 artinya jika variabel lingkungankerja (X1) mengalami kenaikan sebesar satusatuan, maka Kinerja karyawan akan mengalamipeningkatan sebesar 0,068 dengan asumsi nilaidisiplin kerja (X2) dan kompensasi (X3) tidakberubah atau tetap.

3. Koefisien regresi variabel disiplin kerja (X2)sebesar 0,264 artinya jika variabel diiplin kerja(X2) mengalami kenaikan sebesar satu satuan,maka kinerja karyawan mengalami kenaikansebesar 0,264 dengan asumsi nilai kompensasi

Berdasarkan hasil pengolahan data yangterdapat dalam tabel 5.8 diperoleh:

4.5 Hipotesis Untuk Variabel Lingkungan Kerja(X1)

Ho : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yangsignifikan antara lingkungan kerjaterhadap kinerja karyawan PT.Thamrin Brothers Cabang Baturaja1.

Ha : b1 = 0, artinya ada pengaruh yang signifikanantara lingkungan kerja terhadapkinerja karyawan PT. ThamrinBrothers Cabang Baturaja 1.

Nilai koefisien t hitung lingkungan kerja (X1)sebesar 2,732 dan t tabel ( df=n-k-1=42-3-1= 38 =2,02439), maka diperoleh t tabel : 2,02439. Jika thitung = 2,732 dan t tabel= 2,02439 jadi t hitunglebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh antaralingkungan kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y).

4.6 Hipotesis Untuk Variabel Disiplin Kerja (X2)

Tabel 5. Hasil Pengujian Secara Parsial (t-test)

(X3) dan lingkungan kerja (X1) tidak berubah atautetap.

4. Koefisien regresi variabel kompensasi (X3) sebesar0,394 artinya jika variabel kompensasi (X3)mengalami kenaikan sebesar satu satuan, makakinerja karyawan akan mengalami kenaikansebesar 0,394 dengan asumsi nilai lingkungankerja (X1) dan disiplin kerja (X2) tidak berubahatau tetap.

4.4 Pengujian Hipotesis Individual (Uji T)

Ho : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yangsignifikan antara disiplin kerjaterhadap kinerja karyawan PT.Thamrin Brothers Cabang Baturaja1.

Ha : b1 = 0, artinya ada pengaruh yang signifikanantara disiplin kerja terhadap kinerjakaryawan PT. Thamrin BrothersCabang Baturaja 1.

Nilai koefisien t hitung disiplin kerja (X2)sebesar 3,657 dan t tabel ( df=n-k-1=42-3-1=38 =2,02439), maka diperoleh t tabel : 2,02439. Jika thitung = 3,657 dan t tabel= 2,02439 jadi t hitunglebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Haditerima yang artinya terdapat pengaruh antaradisiplin kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y).

4.7 Hipotesis Untuk Variabel Disiplin Kerja (X3)

Ho : b1 = 0, artinya tidak ada pengaruhyang signifikan antara kompensasiterhadap kinerja karyawan PT.Thamrin Brothers Cabang Baturaja1.

Sumber : Data primer, 2018 (diolah)

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 73

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 76: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Ho : b1 = 0, artinya ada pengaruh yang signifikanantara kompensasi terhadap kinerjakaryawan PT. Thamrin BrothersCabang Baturaja 1.

Nilai koefisien t hitung kompensasi (X2)sebesar 3,180 dan t tabel ( df=n-k-1=42-3-1=38 =2,02439), maka diperoleh t tabel : 2,02439. Jika thitung = 3,180 dan t tabel= 2,02439 jadi t hitunglebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Haditerima yang artinya terdapat pengaruh antarakompensasi (X3) terhadap kinerja karyawan (Y).

4.8 Pengujian Hipotesis Serentak (Uji F)

Berdasarkan tabel 5.9 diperolehkoefisien nilai f hitung 87,625 lebih besar dari Ftabel, df 1 jumlah variabel (4-1) = 3 dan df 2 (n-k-1) = (42-3-1=38) n adalah jumlah data dan k adalahjumlah variabel independen/bebas). Makadiperoleh f tabel = 2,85. hal ini menunjukan bahwaF hitung > dari F tabel maka Ho ditolak dan Haditerima

4.9 Analisis Koefisien Determinasi

Berdasarkan tabel diatas diperoleh angka

Tabel 6. Hasil Uji F

Sumber : Data primer, 2018 (diolah)

Tabel 7. Koefisien Determinasi (R2)

1

Sumber : Data primer, 2018 (diolah)

Adjusted R Sguare sebesar 0,864 hal ini menunjukanbahwa besarnya sumbangan variabel lingkungankerja (X1), disiplin kerja (X2) dan kompensasi (X3)terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Thamrin BrothersCabang Baturaja 1 sebesar 86,4%, sedangkan sisanyasebesar 13,6% dipengaruhi oleh variabel lain yangtidak dimasukan dalam model penelitian ini sepertimotivasi ker ja, gaya kepemimpinan, danpengembangan karir (Kasmir, 2016).

4.10 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis bahwa lingkungankerja memang diperlukan pada PT. Thamrin BrothersCabang Baturaja 1 mengingat setiap karyawan yangbekerja pasti membutuhkan lingkungan kerja yangnyaman dan tenang.

Untuk menyelesaikan pekerjaannya sepertiruangan kerjanya bersih dan rapi, suhu udara yangada ditempat bekerja bersih, tidak ada bau-bau yangtidak sedap menganggu saat bekerja, sarana danprasarana sudah tersedia serta tidak ada suara yangbising atau menganggu dalam menyelesaikanpekerjaan, karena jika lingkungan kerja karyawantidak nyaman seperti tempat bekerja kotor, suhu udaratidak baik serta banyak suara yang menganggu saatbekerja pasti karyawan akan sangat merasa terganggudan akhirnya akan menghambat dalam penyelesaiaanpekerjaannya sehingga kinerjanya bisa turun.

Sebaliknya jika karyawan merasa lingkungantempat mereka bekerja sudah nyaman, aman danbersih maka akan membuat kinerja karyawan tersebutdapat meningkat. Lingkungan kerja merupakaansuasana atau kondisi disekitar lokasi tempatbekerja.

Selanjutnya menurut Kasmir (2016:192)Lingkungan kerja dapat berupa ruangan, layout,sarana dan prasarana, serta hubungan kerja dengansesama rekan kerja. Jika lingkungan kerja dapatmembuat suasana nyaman dan memberikanketenangan maka akan membuat suasana kerjamenjadi kondusif sehingga, dapat meningkatkan hasilkerja seseorang menjadi lebih baik, karena bekerjatanpa gangguan Menurut Kasmir (2016:192).

Hal - 74 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 77: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Selain itu disiplin kerja sangat dibutuhkandalam perusahaan. Setiap perusahan menginginkankaryawan yang disiplin begitu juga dengan PT.Thamrin Brothers Cabang Baturaja 1. Karyawandiharuskan untuk mentaati aturan seperti berdisiplin,karyawan di wajibkan untuk datang tepat padawaktunya begitu juga dengan pulang kerja harussesuai dengan waktu yang ditetapkan perusahaankarena jika karyawan tidak melanggar aturan makakinerjanya akan meningkat.

Disiplin kerja merupakan usaha karyawanuntuk menjalankan aktivitas kerjanya secara sungguh-sungguh. Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupawaktu, misalnya masuk kerja selalu tepat waktu.Kemudian disiplin dalam mengerjakan apa yangdiperintahkan kepadanya sesuai dengan perintah yangharus dikerjakan. Karyawan yang disiplin akanmempengaruhi kinerja (Kasmir, 2016:193).

Kompensasi, setiap perusahaan pastimemberikan kompensasi kepada karyawannya sesuaidengan tugas masing-masing. Jika karyawan sudahbekerja dengan baik, sudah melakukan penjualansesuai dengan target perusahaan maka karyawan akandiberikan imbalan berupa kompensasi. Karena halutama yang di inginkan setiap karyawan dalambekerja itu adalah untuk mendapatkan imbalan berupaupah atau gaji untuk memenuhi kebutuhannya, halini membuktikan bahwa setiap karyawan akanmendapatkan kompensasi yang sesuai dariperusahaan atas hasil kerja yang sudah diberikan olehkaryawan.

Selain itu insentif juga pasti akan diberikanoleh perusahaan kepada karyawannya yangmencapai target maupun yang berprestasi sesuaidengan yang ditetapkan perusahaan. Sehinggaapabila karyawan sudah diberikan kompensasiberupa upah, gaji, insentif serta tunjangan makakinerja karyawan juga akan meningkatkan. Begitujuga sebaliknya jika kompensasi yang diberikan tidaksesuai maka kinerja karyawan juga ikut menurun.

Menurut Kasmir (2016:239) denganpemberian kompensasi yang benar, maka karyawanakan terus meningkatkan kualitas kerjanya yang ada

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 75

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

pada akhirnya akan meningkatkan prestasi kerja dankinerjanya. Hal ini dilakukan karena makin tinggikinerja yang dihasilkan maka akan mempengaruhikinerjanya demikian pula sebaliknya, jika tidak ataukinerjanya kurang, maka kompensasi yang diperolehjuga ikut menurun.

Nillai koefisien determinasi ( Adjusted R2) adalahsebesar 0,864. Hal ini menunjukan bahwa pengaruhlingkungan kerja, disiplin kerja dan kompensasiterhadap kinerja karyawan di PT. Thamrin BrothersCabang Baturaja 1 sebesar 0,864 atau (86,4%),sedangkan sisanya sebesar 13,6% dipengaruhi olehvariabel lain yang tidak dimasukan dalam modelpenelitian ini misalnyamotivasi kerja, gayakepemimpinan, dan pengembangan karir(Kasmir,2016).

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telahdilakukan pada bab-bab sebelumnya penelitianyang bertujuan untuk mengetahui pengaruhlingkungan kerja, disiplin kerja dan kompensasiterhadap kinerja karyawan PT. Thamrin Brotherscabang Baturaja 1, menghasilkan kesimpulansebagai berikut:1. Hasil analsis uji t (secara parsial) didapatkan

bahwa lingkungan kerja (X1), disiplin kerja(X2) dan kompensas i (X3) berpengaruhterhadap kinerja karyawan (Y). Hasilanalisis uji F (secara simultan) didapatkanbahwa lingkungan kerja (X1), disiplin kerja(X2) dan kompensasi (X3) berpengaruh secarabersama-sama terhadap kinerja karyawan (Y).

2. Besarnya sumbangan pengaruh variabellingkungan kerja (X1), disiplin kerja (X2) dankompensasi (X3) secara bersama-sama terhadapkinerja karyawan (Y) sebesar 86,4%, sedangkansisanya sebesar 13,6% dipengaruhi oleh variabellain yang tidak dimasukan dalam model penelitianini seperti motivasi kerja, gaya kepemimpinan danpengembangan karir (Kasmir, 2016)..

Page 78: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas makadapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa variabellingkungan kerja, disiplin kerja dan kompensasimemberikan pengaruh yang sangat besar makahendaknya PT. Thamrin Brothers CabangBaturaja 1, agar lebih memperhatikan lagi hal-hal yang dapat menyebabkan karyawan terjadinyalingkungan kerja yang tidak baik, disiplin yangkurang dalam bekerja, dengan begitu diharapkandapat meningkatkan kinerja yang ingin dicapai.

2. Bagi peneliti berikutnya agar meneliti lebih lanjutuntuk mengungkap variabel-variabel lain yangdapat mempengaruhi kinerja karyawan selain lingkungan kerja, disiplin kerja dan kompensasi.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arikunto, Suharsimi. 2002, Prosedur PenelitianSuatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi, RinekaCipta, Jakarta.

[2] Ghozali, Imam. 2007, Aplikasi AnalisisMultivariate Dengan Program SPSS, BadanPenerbit Universitas Dipenegoro, Semarang.

[3] Hamali, Arif Yusuf. 2016, Pemahaman SumberDaya Manusia, Cetakan pertama, CAPS(Center for Academic Publishing Servive),Yogyakarta.

[4] Hasibuan, M.S.P. 2017, Manajemen SumberDaya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara,Jakarta.

[5] Kasmir. 2016, Manajemen Sumber DayaManusia (Teori dan Praktik), Cetakan Kedua,Rajawali Pers, Jakarta.

[6] Nitisemito, EC. Alex S. 1988, ManajemenPersonalia, Ghalia Indonesia, Jakarta.

[7] Rasul, Agung Abdul. 2011, EkonometrikaFormula dan Aplikasi Dalam Manajemen,Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.

[8] Riduan & Sunarto, 2007, Pengantar Statistika,Cetakan ke -1, Alfabeta, Bandung.

[9] Santoso, Singgih. 2002, Buku Latihan StatistikParakmatik, PT. Elex Media Komputindo,Jakarta.

[10] Sedarmayanti. 2011, Tata Kerja danProduktivitas Kerja, Cetakan Ketiga, MandarMaju, Bandung.

[11] Sugiyono. 2009, Metodelogi Peneli tianKuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta,Bandung.

Hal - 76 Vol. 9 No. 1 September 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Page 79: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 77

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL

1.Artikel yang akan dipublikasi dalam jurnal ini merupakan hasilpenelitian, dan pengembangan atau usulan gagasan baru yang berhubungandengan bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan.

2.Artikel yang diterima penyunting ditulis dalam bahasa Indonesia bakuatau bahasa Inggris dan tidak sedang dikirimkan ke jurnal/terbitanlain serta belum dipublikasikan dalam jurnal lain.

3.Naskah diketik dengan komputer menggunakan Microsoft Word, di ataskertas ukuran A4, 2 kolom, spasi 1,5, jenis huruf Times New Romandengan ukuran 11 point. Naskah dapat dikirim dalam bentuk file.Panjang artikel sekitar 12-20 halaman termasuk daftar pustaka danlampiran.

4.Judul Artikel harus mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas,dengan menggunakan kata-kata yang tepat, jelas dan mengandung unsur-unsur yang akan dibahas. Ukuran huruf untuk judul adalah Times NewRoman 16 point bold (huruf besar). Nama penulis ditulis di bawah judulsebelum abstrak tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun,asal lembaga tempat penulis bernaung dan alamat email untuk korespondensidengan ukuran 11 point bold.

5.Sistematika Penulisan

a.Artikel Hasil Penelitian

i. Abstrak dan Kata KunciAbstrak secara ringkas memuat uraian mengenai masalah dantujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian.Panjang abstrak 50-75 kata yang disusun dalam satu paragrafdengan ukuran 10 point Times New Roman. Kata kunci terdiridari 3-5 kata, yakni istilah yang mewakili ide-ide ataukonsep dasar yang dibahas dalam artikel.

ii. PendahuluanBerisi permasalahan penelitian, batasan masalah penelitian,serta tujuan dan manfaat penelitian.

iii.Landasan TeoriBerisi rancangan penelitian atau desain penelitian, sasarandan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulandata, dan teknik analisis.

iv. Metode PenelitianBerisi rancangan penelitian atau desain penelitian, sasarandan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulandata, dan teknik analisis.

Page 80: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 78 Vol. 9 No. 1 September 2019

v. Hasil Penelitian dan PembahasanBerisi hasil analisis data, pengujian hipotesis, menjawabpertanyaan-pertanyaan penelitian, temuan-temuan, danmenginterpretasikan temuan-temuan.

vi. Simpulan dan SaranBerisi ringkasan dan penegasan penulis mengenai hasil penelitiandan pembahasan. Saran dapat berisi tindakan praktis, pengembanganteori baru dan penelitian lanjutan.

vii.Daftar PustakaDiutamakan apabila sumber pustaka atau rujukan berasal darilebih satu sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet, danlain-lain.

b.Artikel Konseptual atau non penelitian

i. Abstrak dan Kata KunciAbstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secarapadat bukan komentar atau pengantar penulis. Panjang abstrak50-75 kata yang disusun dalam satu paragraf dengan ukuran huruf10 point Times New Roman. Kata kunci terdiri dari 3-5 kata,yakni istilah yang mewakili ide-ide atau konsep dasar yangdibahas dalam artikel.

ii. PendahuluanMenguraikan hal-hal yang menarik perhatian pembaca, memberikankonteks bagi permasalahan yang akan dibahas, serta tujuanpembahasan.

iii.PembahasanBerisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, dan pendirianpenulis mengenai masalah yang dibahas.

iv. Penutup atau SimpulanBerisi penegasan sikap penulis atas masalah yang dibahas.

v. Daftar PustakaDiutamakan apabila sumber pustaka atau rujukan berasal darilebih satu sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet, danlain-lain.

6.Tabel/gambar sebaiknya diletakkan pada halaman tersendiri, umumnyadiakhir teks. Penulis cukup menyebutkan pada bagian di dalam tekstempat pencantuman tabel atau gambar. Setiap tabel dan gambar diberinomor urut, judul yang sesuai dengan isi tabel dan gambar, sertadilengkapi dengan sumber kutipan.

7.Daftar pustaka disusun menurut alphabet penulis atau nomor urut.Urutannya dimulai dengan penulisan nama penulis, tahun, judul, penerbit,dan kota terbit. Nama penulis mendahulukan nama keluarga atau namadibalik, tanpa gelar. Untuk kutipan dari internet berisi nama penulis,judul artikel, alamat website dan tanggal akses.

Page 81: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

8.Sumber kutipan dalam teks ditulis diantara kurung buka dan kurungtutup yang berisi nama akhir penulis, tahun, dan nomor halaman bilaperlu.

Contoh :

a. Kutipan berasal dari satu sumber dan satu penulis: (Hendra, 2008:22).b. Kutipan berasal dari satu sumber dan dua penulis: (Ely dan Thomas,

2001), bila lebih dari dua penulis (Jensen,et.all, 2007) atau(Mulyadi, dkk, 2009).

c. Kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang berbeda: Hendra,2008 dan Mulyadi, 2009).

d. Kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang sama: (Hendra,2008, 2010), jika tahunnya sama (Hendra 2008a, 2008b).

e. Kutipan berasal dari institusi: (BPS, 2009).

9.Daftar pustaka ditulis menurut urutan alphabet sesuai dengan namaakhir penulis tanpa gelar akademik, baik penulis asing maupun penulisIndonesia.

Contoh:

a. Satu PengarangBecker, Gary S. 1993, Human Capital, A Theoritical and EmpiricalAnalysis with Special Reference to Education, Third Edition,Chicago: The University of Chicago Press.

b. Dua PengarangVan Horne, J. and J. M. Wachowicz. 1997, Fundamentals of FinancialManagement, Eleventh Edition, USA: Prentice Hall Inc.c. ReferensiJurnal/Majalah Ilmiah.

c. Referensi Jurnal/Majalah IlmiahGarbarino, E. and M.S. Johnson. 1999, “The Different Roles ofSatisfaction , Trust, and Commitment in Customer Relationships”,Journal of Marketing, Vol 63, p.70-87.

d. Referensi dari InstitusiIkatan Akuntansi Indonesia. 1994, “Standar Profesional AkuntanPublik”, Jakarta, Devisi Penerbitan IAI.

e. Referensi dari Makalah/ProceedingMayangsari, Sekar, dan Murtanto. 2002, “Reaksi Pasar Modal IndonesiaTerhadap Pembentukan Komite Audit”, Proceeding Simposium SurvivingStrategies to Cope With the Future , Fakultas Ekonomi UniversitasAtma Jaya Yogyakarta (FE UAJY), Yogyakarta.

f. Referensi dari Situs InternetSulistyanto, H. Sri. 2003, ”Good Corporate Governance: BisakahMeningkatkan Kepercayaan Masyarakat?,”http://artikel.us/sulistyanto1.html, diakses pada 29/08/2007.

Vol. 9 No. 1 September 2019 Hal - 79

Page 82: Dewan Redaksi - STIE MDPforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Gabungan.pdf · berwujud (intangible asset), yaitu modal pengetahuan (knowladge capital) atau yang disebut

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

10. Isi tulisan bukan tanggung jawab penyunting. Penyunting berhakmengedit redaksionalnya tanpa mengubah arti. Naskah yang tidakmemenuhi syarat atau yang tidak akan diterbitkan tidak dikembalikankecuali ada permintaan dari penulis.

11. Redaksi berhak menentukan naskah yang akan diterbitkan di jurnal.

Hal - 80 Vol. 9 No. 1 September 2019