Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Dewan...

78
Dewan Redaksi Pembina : Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I.,CFP® (Ketua STIE MDP) Penanggung jawab : M.Rizky Pribadi, M.Kom (Kepala LPPM STIE MDP) Ketua Penyunting : Dr. Anton Arisman, SE., M.Si., Ak., CA Penyunting Ahli : 1. Prof. H. Syamsurijal, Ak, Ph.D. (Universitas Sriwijaya) 2. Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M (Universitas Bengkulu) 3. Dr. Istijanto, M.M., M.Com. (Prasetiya Mulya Business School) 4. Dr. H. Zakaria Wahab, MBA. (Magister Manajemen UNSRI) 5. Dr. H. Zamzami, S.E., M.Si. (Universitas Jambi) 6. Dr. Lukluk Fuadah, SE., MBA., Ak., CA (Pasca Sarjana UNSRI) 7. Dr. Yulizar Kasih, SE., M.Si. (STIE MDP) Penyunting Pelaksana : 1. Siti Khairani, S.E., Ak, M.Si.,CFP® 2. Retno Budi Lestari, S.E., M.Si 3. Kardinal, SE., M.M., CFP® Sekretariat : Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom., M.Si Penerbit : STIE Multi Data Palembang Alamat : Jl. Rajawali 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400 Fax. 0711-376360 E-mail: [email protected] Forum Bisnis dan Kewirausahaan adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitian dan pengembangan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, perpajakan, ekonomi, dan kewirausahaan. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun (September dan Maret) dan bertujuan untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian terbaru dan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan kepada masyarakat ilmiah.

Transcript of Dewan Redaksi - forbiswira.stie-mdp.ac.idforbiswira.stie-mdp.ac.id/wp-content/uploads/2019/...Dewan...

Dewan Redaksi

Pembina : Johannes Petrus, S.Kom., M.T.I.,CFP® (Ketua STIE MDP)

Penanggung jawab : M.Rizky Pribadi, M.Kom (Kepala LPPM STIE MDP)

Ketua Penyunting : Dr. Anton Arisman, SE., M.Si., Ak., CA

Penyunting Ahli : 1. Prof. H. Syamsurijal, Ak, Ph.D. (Universitas Sriwijaya)2. Prof. Dr. Kamaludin, S.E., M.M (Universitas Bengkulu)3. Dr. Istijanto, M.M., M.Com. (Prasetiya Mulya Business School)4. Dr. H. Zakaria Wahab, MBA. (Magister Manajemen UNSRI)5. Dr. H. Zamzami, S.E., M.Si. (Universitas Jambi)6. Dr. Lukluk Fuadah, SE., MBA., Ak., CA (Pasca Sarjana UNSRI)7. Dr. Yulizar Kasih, SE., M.Si. (STIE MDP)

Penyunting Pelaksana : 1. Siti Khairani, S.E., Ak, M.Si.,CFP®2. Retno Budi Lestari, S.E., M.Si3. Kardinal, SE., M.M., CFP®

Sekretariat : Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom., M.Si

Penerbit : STIE Multi Data Palembang

Alamat : Jl. Rajawali 14 Palembang 30113 Telp. 0711-376400Fax. 0711-376360 E-mail: [email protected]

Forum Bisnis dan Kewirausahaan adalah jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil penelitiandan pengembangan gagasan dalam bidang manajemen, akuntansi, perpajakan, ekonomi, dankewirausahaan. Jurnal ini terbit 2 (dua) kali dalam setahun (September dan Maret) danbertujuan untuk menyebarkan hasil-hasil penelitian terbaru dan gagasan dalambidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan kepada masyarakat ilmiah.

DAFTAR ISI

Evaluasi Pada Proyek Pembangunan Jalan Kalimantan Kota Bengkulu Dengan MenggunakanMetode Program Evaluation And Review Technique (PERT)

Sandi Zahari Putra, Trisna MurniUniversitas Bengkulu 69 - 83

Pelatihan Dan Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Untuk UMKM Kerajinan SouvenirDi Kelurahan 30 Ilir Palembang

Siti Khairani,Raisa PratiwiSTIE MDP, Palembang 84 - 93

Pengaruh Komite Dan Kualitas Audit Terhadap Tax Avoidance

T. Husain, Syamsu AlangSTMIK Widuri, Jakarta 94 - 106

Pengaruh Keterkaitan Religiusitas, Sosial Ekonomi Dan Sikap Love Of Money Dalam EtikaPenggelapan Pajak Wajib Pajak UMKM Di KPP Pratama Palembang Ilir Barat

Icha FajrianaSTIE MDP, Palembang 107 - 121

Hubungan Kualifikasi Standar Kerja Dengan Penempatan Pegawai Pada Kantor Dinas PariwisataKabupaten Pringsewu

Yoeyong Rahsel, WulandariSTMIK Pringsewu, Lampung 122 - 132

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kompleksitas Operasi Perusahaan, Dan Reputai KAP TerhadapTimeliness Dengan Audit Delay Sebagai Variabel Intervening

Havieza Dwy Cahya dan Cherrya Dhia WennySTIE MDP, Palembang 133 - 143

Pedoman Penulisan Artikel 144 - 147Biodata Penulis 148 - 150Indeks Penyunting/Mitra Bestari 151Abstrak Volume 8 Nomor 1 152 - 154Indeks Jurnal Volume 8 Nomor 1 155

Evaluasi Pada Proyek Pembangunan Jalan KalimantanKota Bengkulu Dengan Menggunakan Metode

Program Evaluation And Review Technique (PERT)

Sandi Zahari Putra, Trisna Murni

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas [email protected]

Abstract: This study aims to analyze the time, cost, and probability of completing the road construction project inKota Bengkulu using the PERT method (Program Evaluation and Review Technique). The type of data used issecondary data obtained from PT Rodateknindo Purajaya contractors. The data obtained shows that the completionof the road construction project takes 180 days, with a total project cost of Rp. 7,865,146,000. When analyzed usingthe PERT method, it turns out that the project completion time can be faster which is 143 days with the probabilityof project completion being 99.99%, and there are no additional costs.

Keywords: time, cost, network planning, PERT, probability.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis waktu, biaya, dan probabilitas penyelesaian proyekpembangunan jalan di Kota Bengkulu menggunakan metode PERT (Evaluasi Program dan Teknik Tinjauan). Jenisdata yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari kontraktor PT Rodateknindo Purajaya. Data yangdiperoleh menunjukkan bahwa penyelesaian proyek pembangunan jalan memakan waktu 180 hari, dengan totalbiaya proyek sebesar Rp. 7,865,146,000. Ketika dianalisis menggunakan metode PERT, ternyata waktu penyelesaianproyek dapat lebih cepat yaitu 143 hari dengan probabilitas penyelesaian proyek menjadi 99,99%, dan tidak adabiaya tambahan.

Kata kunci: waktu, biaya, perencanaan jaringan, PERT, probabilitas.

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan proyek konstruksi merupakanrangkaian dari kegiatan yang saling bergantung satusama lain. Semakin besar suatu proyek, menyebabkansemakin banyak pula masalah yang harus dihadapi.Mulai dari perencanaan kita dihadapkan padapengaturan sumber daya seperti tenaga kerja, biaya,waktu, peralatan dan lain sebagainya, sampai padapelaksanaan proyek. Jika hal-hal tersebut tidakditangani dengan benar, berbagai masalah akanmuncul seperti keterlambatan penyelesaian proyek,penyimpangan mutu, pembiayaan membengkak,pemborosan sumber daya dan lain sebagainya yangsangat merugikan bagi pelaksanaan proyek (Karethet al., 2012).

Dalam usaha untuk meningkatkan kualitasinfrastruktur Kota Bengkulu, pemerintah KotaBengkulu membangun jalan dan drainase di JalanKalimantan Kota Bengkulu dengan menggunakananggaran APBD (Dinas Pekerjaan Umum danPenataan Ruang Kota Bengkulu). Dalampenyelesaian proyek tersebut, diperlukan jasakontraktor. Proyek ini dikerjakan oleh PT. RodaTekninindo Purajaya. Durasi penyelesaian proyekdisepakati oleh kontraktor yaitu selama 180 hari, yangdilaksanakan mulai tanggal 7 Juli 2017 sd. 30Desember 2017 dan nilai kontrak sebesar 7,8 miliarrupiah (Surat Perjanjian Kerja, 2017).

Selama ini menurut karyawan PT.Rodateknindo Purajaya, dalam merencanakanpenjadwalan proyek, PT. Rodateknindo Purajayabelum menggunakan pedoman yang pasti untuk

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 69

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

menentukan berapa lama kira – kira waktu yangoptimal untuk penyelesaian proyek. Time scheduleyang dibuat oleh pelaksana tidak dihasilkan darijaringan kerja melainkan hasil estimasi subyektifpengalaman dilapangan. Sehingga time schedule yangdihasilkan tidak dapat menjabarkan secara detailapakah time schedule tersebut berasal dari lintasankritis atau tidak. Untuk memperbaiki time scheduleagar lebih optimal diperlukan suatu analisis networkplanning yang lebih baik, salah satunya dengan caraanalisis network planning dengan menggunakanmetode PERT.

Adapun PERT memiliki fokus padapenjadwalan suatu proyek melalui koordinasi dansinkronisasi semua elemen yang merupakan bagiandari proyek dan menyelesaikan proyek secepatmungkin. Metode PERT memungkinkan untukmengestimasi dampak dari ketidakpastian waktu daripenyelesaian setiap pekerjaan dari proyek yangberdampak pada ketidakpastian durasi proyek secarakeseluruhan (Hall, 2012).

Tingkat ketepatan estimasi waktupenyelesaian proyek ditentukan oleh tingkat ketepatanperkiraan durasi setiap kegiatan di dalam proyek.Selain ketepatan perkiraan waktu, penegasanhubungan antar kegiatan suatu proyek jugadiperlukan untuk perencanaan suatu proyek. Dalammengestimasi waktu dan biaya di sebuah proyek makadiperlukan optimalisasi. Optimalisasi biasanyadilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yangada serta meminimalkan r isiko namun tetapmendapatkan hasil yang optimal (Dayanti, 2010).

Berdasarkan penelitian sebelumnya yangdilakukan oleh Risnawati (2014), denganmenggunakan metode PERT, waktu penyelesaianproyek yang dilakukannya lebih cepat dibandingkandengan yang ditentukan pada kontrak kerja. Penelitian– penelitian sebelumnya yang juga dilakukan oleh(Aditya, 2011; Misrali et al., 2015; Aqilah, 2015;Susanty et al., 2016; Shofa et al., 2017) membuktikanbahwa penerapan network planning menggunakanmetode PERT (Program Evaluation and ReviewTechnique), mampu mengoptimalkan waktu danbiaya pada suatu proyek.

Berdasarkan uraian diatas penulis mengambiltopik manajemen proyek, yang berkaitan denganpenjadwalan proyek dengan judul “Evalusi PadaProyek Pembangunan Jalan Kalimantan KotaBengkulu Dengan Menggunakan Metode PERT”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka masalahpokok penelitian ini adalah: berapa waktu optimal,biaya optimal dan probabilitas penyelesaian proyekpembanguanan Jalan Kalimantan Kota Bengkuludengan menggunakan metode PERT.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: untukmenganalisis waktu optimal, biaya optimal danprobabilitas penyelesaian proyek pembanguananJalan Kalimantan Kota Bengkulu denganmenggunakan metode PERT.

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Proyek

Menurut Project Management Body ofKnowledge (PMBOK, 2000), proyek adalah suatuupaya yang bersifat sementara yang dilakukan untukmembuat suatu produk, layanan, atau hasil yang unik.Cleand dan Realand (1994), mengatakan proyekadalah gabungan dari berbagai sumber daya yangdihimpun dalam suatu wadah organisasi sementarauntuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Heizer & Render (2014),manajemen Proyek meliputi tiga fase yaitu:

a. Perencanaan, pada fase ini mencakup penetapansasaran, mendefinisikan proyek, dan organisasitimnya.

b. Penjadwalan, pada fase ini menghubungkan orang,uang, dan bahan untuk kegiatan khusus danmenghubungkan masing-masing kegiatan satudengan yang lainnya.

c. Pengendalian, perusahaan mengawasi sumber

Hal - 70 Vol. 8 No. 2 Maret 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

daya, biaya, kualitas, dan anggaran. Perusahaanjuga merevisi atau mengubah rencana danmenggeser atau mengelola kembali sumber dayaagar dapat memenuhi kebutuhan waktu dan biaya.

2.2 PERT (Program Evaluation and ReviewTehcnique)

Menurut Ervianto (2009), PERTdikembangkan sejak tahun 1958 oleh US Navy dalamproyek pengembangan Polaris Missile System. Teknikini mampu mereduksi waktu selama dua tahun dalampengembangan sistem senjata tersebut dan sejak itumulai digunakan secara luas. Sedangkan menurutHeizer dan Render (2014), PERT merupakan teknikmanajemen proyek yang meggunakan tiga perkiraanwaktu untuk setiap aktivitas. PERT dapat membantupara manajer melakukan penjadwalan, pemantauan,serta pengendalian proyek – proyek besar dankompleks.

PERT merupakan suatu metode yangbertujuan sebanyak mungkin mengurangi adanyapenundaan, maupun gangguan dan konflik produksi;mengkoordinasikan dan mensinkronisasikan berbagaibagian sebagai suatu keseluruhan pekerjaan; danmempercepat selesainya proyek (Levin danKirkpatrick, 1977).

PERT merupakan metode untuk menentukanjadwal dan anggaran dari sumber-sumber, sehingggasuatu pekerjaan yang sudah ditentukan terlebih dahuludapat diselesaikan tepat pada waktunya. PERTmerupakan suatu fasilitas komunikasi dalam halbahwa PERT dapat melaporkan kepada manajer,perkembangan yang terjadi, baik yang bersifatmenguntungkan maupun tidak.

PERT dapat menjaga agar para manajermengetahui dan mendapat keterangan ini secarateratur. Lebih dari itu semua, PERT merupakan suatupendekatan yang baik sekali untuk mencapaipenyelesaian proyek tepat pada waktunya.

2.2.1Dasar-dasar PERT

Menurut Levin dan Kirkpatrick (1977), ada

dua konsep yang harus diperhatikan sehubungandengan PERT:1. Event: Suatu event (kejadian) adalah suatu

keadaan yang terjadi pada saat tertentu.2. Aktivitas: Suatu aktivitas adalah pekerjaan

yang diperlukan untuk menyelesaikan suatukejadian.

Dalam jaringan PERT, kejadian biasanyadilukiskan dalam bentuk lingkaran, dan aktivitas-aktivitas dilukiskan dalam bentuk tanda panah yangmenghubungkan dua buah lingkaran.

2.2.2Kerangka Kerja PERT

Menurut Heizer dan Render (2014), PERTmengikuti enam langkah dasar sebagai berikut:1. Menetapkan proyek dan menyiapkan struktur

penguraian kerjanya.2. Membangun hubungan antara aktivitas-

aktivitasnya. Memutuskan aktivitas yang harusdilakukan lebih dahulu dan aktivitas yang harusmengikuti aktivitas lain.

3. Menggambarkan jar ingan yangmenghubungkan keseluruhan aktivitas.

4. Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biayauntuk setiap aktivitas.

5. Menghitung jalur waktu terpanjang melaluijaringan. Hal ini disebut jalur kritis.

6. Menggunakan jaringan untuk membantuperencanaan, penjadwalan, dan pengendalianproyek.

2.2.3Probabilitas PERT

Dalam PERT, kita menggunakan distribusiprobabilitas berdasarkan tiga perkiraan waktu untuksetiap perkiraan berikut (Heizer & Render, 2014):

1. Waktu optimistis (a): Waktu yang dibutuhkan olehsebuah aktivitas jikasemua hal berlangsung sesuairencana. Dalam memperkirakan nilai ini,biasanyaterdapat probabilitas yang kecil (katakanlah 1/100) bahwa aktivitasakan < a.

2. Waktu pesimistis (b): Waktu yang dibutuhkansebuah aktivitas denganasumsi kondisi yang ada

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 71

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

sangat tidak diharapkan. Dalammemperkirakan nilai ini, biasanya terdapatprobabilitas yang kecil (juga 1/100) bahwawaktu aktivitas > b.

3. Waktu realistis (m): Perkiraan waktu yangdibutuhkan untuk menyelesaikansebuah aktivitasyang paling realistis.

Gambar 1: Probabilitas Perkiraan WaktuMetode PERT (Heizer & Render, 2014)

2.3 Network Planning

Perencanaan jaringan kerja (networkplanning) adalah suatu model yang banyak digunakandalam penyelenggaraan proyek, yang produknyaberupa informasi mengenai kegiatan-kegiatan yangada dalam diagram jaringan kerja yang bersangkutan(Herjanto, 2003). Jaringan kerja merupakan metodeyang dianggap mampu menyuguhkan teknik dasardalam menentukan urutan dan kurun waktu kegiatanunsur proyek, dan pada giliran selanjutnya dapatdipakai memperkirakan waktu penyelesaian proyeksecara keseluruhan (Soeharto, 1999).

Sebelum menggambarkan diagram networkperlu diingat (Badri,1997):a. Panjang, pendek, maupun kemiringan anak panah

sama sekali tidak mempunyai arti, dalampengartian letak pekerjaan, banyak durasi maupunsumberdaya yang dibutuhkan.

b. Aktifitas – aktifitas apa yang mendahului danaktifitas-aktifitas apa yang mengikuti.

c. Aktifitas – aktifitas apa yang dapat bersama-sama.d. Aktifitas – aktifitas itu dibatasi saat mulai dan

saat selesaie. Waktu, biaya, dan resources yang dibutuhkan dari

aktifitas-aktifitas ini.

f. Kepala anak panah menjadi pedoman arah darisetiap kegiatan.

g. Besar kecilnya lingkaran juga tidak mempunyaiarti, dalam pengertian pentingtidaknya suatu peristiwa.

2.4 Jalur Kritis (Critical Path)

Menurut Adegoke (2011), Jalur kritis adalahrantai kegiatan melalui jaringan dan berisi kegiatanyang tidak bisa ditunda. Jalur kritis mempunyaikemungkinan siklus waktu terkecil untuk prosestersebut. Jalur kritis akan memberikan perkiraanproses siklus waktu. Sedangkan menurut Heizer danRender (2014), Jalur kritis adalah jalur waktuterpanjang yang terdapat diseluruh jaringan. Dalammelakukan analisis jalur kritis menurut Heizer danRender (2014), digunakan proses two-pass yangterdiri atas forward pass dan backward pass untukmenentukan jadwal waktu suatu aktivitas.

ES dan EF ditentukan selama forward pass.LS dan LF ditentukan selama backward pass. ES(earliest start) adalah waktu paling awal suatuaktivitas dapat dimulai dengan asumsi semuapendahulunya sudah selesai. EF (Earliest Finish)adalah waktu paling awal suatu aktivitas dapatselesai. LS (Late Start) adalah waktu terakhir suatuaktivitas dapat dimulai sehingga tidak menunda waktupenyelesaian keseluruhan proyek. LF (Late Finish)adalah waktu terakhir suatu aktivitas dapat selesaisehingga tidak menunda waktu penyelesaiankeseluruhan proyek.

2.4.1Forward Pass

Aturan Waktu Mulai Paling Awal. Sebelumsuatu aktivitas dapat dimulai, semua pendahululangsungnya harus diselesaikan.(a) Jika suatu aktivitas hanya mempunyai satu

pendahulu langsung, ES-nya sama dengan EF daripendahulunya.

(b) Jika suatu aktivitas mempunyai beberapapendahulu langsung, ES-nya adalah nilaimaksimum dari semua EF pendahulunya, yaitu:

ES = Max {EF seemua pendahulunya langsung}

Hal - 72 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Aturan Selesai Paling Awal. Waktu selesaipaling awal (EF) dari suatuaktivitas adalah jumlahdari waktu mulai paling awal (ES) dan waktuaktivitasitu sendiri, yaitu:

EF = ES + Waktu aktivitas . . . . . . .(1)

2.4.2 Backward Pass

Aturan Waktu Selesai Paling Lambat. Sekalilagi, aturan ini didasarkan pada kenyataan bahwasebelum suatu aktivitas dapat dimulai, seluruhpendahulu langsungnya harus diselesaikan.(a) Jika suatu aktivitas adalah pendahulu langsung

dari hanya satu aktivitas, LF-nya sama denganLS dari aktivitas yang secara langsungmengikutinya.

(b) Jika suatu aktivitas adalah pendahulu langsungdari lebih dari satu aktivitas, maka LF adalahminimum dari seluruh nilai LS dari aktivitas-aktivitas yang secara langsung mengikutinya,yaitu:

LF = Min {LS dari seluruh aktivitas langsungyang mengikutinya}

Aturan Waktu Mulai Paling Lambat. Waktumulai paling lambat (LS) dari suatu aktivitas adalahselisih dari waktu selesai paling lambat (LF) danwaktu aktivitasnya yaitu:

LS = LF – Waktu aktivitas . . . . . . .(2)

2.5 Anggaran Biaya

Biaya total proyek merupakan penjumlahanbiaya langsung dengan biaya tidak langsung. Biayatotal proyek sangat tergantung terhadap penyelesaianproyek, semakin lama proyek selesai maka biaya yangdikeluarkan akan semakin besar (Soeharto, 1999).

2.6 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang, rumusanmasalah, tujuan, dan manfaat penelitian yang telahdisebutkan, dapat disimpulkan bahwa penelitian inidilakukan untuk menganalisis metode PERT dalammeningkatkan waktu pelaksanaan proyek yangoptimal serta biaya yang efisien. Adapun kerangkakonseptual dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:

Gambar 2: Kerangka Pemecahan Masalah

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 73

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Dalam pelaksanaan pembangunan proyekkonstruksi sering terjadi keterlambatan akibatberbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugianwaktu dan biaya. Untuk mengatasi permasalahantersebut maka diperlukan suatu analisis pada setiapkegiatan. Agar keseluruhan pekerjaan dapatdiselesaikan denga baik, maka aktifitas-akttfitastersebut dapat dilakukan dengan menerapkan metodePERT. Kerangka konseptual diatas menjelaskanproses penelitian.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatifdeskriptif. Penelitian kualitatif disebut metodepenelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukanpada kondisi yang alamiah (natural setting); disebutjuga sebagai metode etnografi, karena pada awalnyametode ini lebih banyak digunakan untuk penelitianbidang antropologi budaya; disebut sebagai metodekualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnyalebih bersifat kualitatif (Sugiyono, 2016).

Riset deskritif ber tujuan untukmenggambarkan atau mendefinisikan siapa yangterlibat didalam suatu kegiatan, apa yangdilakukannya, kapan dilakukan, dimana danbagaimana melakukannya (Cooper dan Shindler,2003).

3.2 Definisi Operasional

Opersional variabel dalam PERT dapatdiuraikan sebagai berikut (Adegoke, 2013):

1. PERT event, suatu titik tanda dimana mulai atauselesainya satu atau lebih kegiatan, ini tidakmemerlukan waktu sumberdaya, PERT eventmenandai selesainya satu atau lebih kegiatan dantidak dapat dicapai sebelum semua kegiatan yangmengarah pada kegiatan ini sudah selesai.

2. Predecessor event, sebuah kejadian yang secaralangsung mendahului beberapa kegiatan lain tanpa

gangguan dari kejadian lain, ini dapat berupaakibat lebih dari satu kegiatan.

3. Successor event, kejadian yang secara langsungmengikuti kejadian lain tanpa gangguan darikejadian lain, ini dapat berupa akibat lebih darisatu kegiatan.

4. PERT activity, merupakan performa nyata darikegiatan, kegiatan ini memerlukan waktu sertasumber daya, dan dapat dianggap sebagairepresentasi dari waktu, usaha, serta sumbernyayang digunakan untuk bergerak dari satu kegiatankekegiatan berikutnya.

5. Optimistic time, kemungkinan minimum waktuyang diperluakan untuk menyelesaikan suatukegiatan, dengan mengasumsikan segala sesuatudalam kondisi ideal dan lebih baik dari keadaannormal.

6. Pessimistic time, kemungkinan maksimal waktuyang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatukegiatan, dengan mengasumsikan segala sesuatuberjalan tidak sesuai harapan namun tanpaterjadinya bencana alam.

7. Most likely time, estimasi terbaik waktu yangdibutuhkan untuk menyelsaikan suatu pekerjaan,dengan mengasumsikan segala sesuatu berjalandengan normal.

8. Expected time, estimasi waktu terbaik untukmenyelsaikan suatu pekerjaan denganmengasumsikan segala sesuatu berjalan dengannormal (implikasinya adalah bahwa expected timemerupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan olehsuatu kegiatan jika kegiatan tersebut dilakukansecara berulang-ulang dalam periode waktu).

9. Rencana anggaran biaya proyek, biaya proyekadalah anggaran yang dikeluarkan untukpelaksanaan proyek, dalam hal ini merupakanpenggunaan dana untuk melaksanakan pekerjaandalam kurun waktu tertentu. Dalam mengerjakansuatu proyek, aspek biaya diperhitungkan denganmembuat hubungan biaya dan waktu (duration)

Hal - 74 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

untuk setiap aktifitas yang dilakukkan. Biayadalam hal ini hanya biaya langsung saja, tidaktermasuk biaya administrasi, supervisi dan lain –lain.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data skunder.Data sekunder merupakan data yang mengacu padainformasi yang dikumpulkan dari sumber yang telahada. Sumber data sekunder adalah catatan,dokumentasi perusahaan, publikasi pemerintah,analisis industri oleh media, situs web, internet danseterusnya (Sekaran, 2011). Dalam penelitian ini datasekunder dikumpulkan dari dokumen-dokumen yangada pada PT. Roda Teknindo Purajaya KotaBengkulu.

3.4 Populasi dan Unit Analisis

Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitasdari karateristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono, 2014). Sedangkan menurut Arikunto(2002), populasi adalah seluruh data yang menjadiperhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktuyang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengandata, bukan manusianya. Populasi dari penelitian iniadalah seluruh aktivitas proyek pada PT. RodaTekniknindo Purajaya Kota Bengkulu yangdilaksanakan pada periode 2017 – 2018. Unit analisispada penelitian ini adalah Pembangunan JalanKalimantan Kota Bengkulu.

3.5 Metode Analisis

Metode PERT digunakan dalam penelitianini karena PERT memegang peranan yang sangatpenting bukan hanya dalam hal peningkatan akurasipenentuan waktu kegiatan, tetapi juga dalam halpengkoordinasian dan pengendalian kegiatan-kegiatan. Tujuan dari metode ini adalah untukmengedentifikasi jalur kritis dalam grafik, grafik inimerepresentasikan model dari proyek. Implementasialgoritma PERT didasarkan pada metode jalur kritis(Doubravsky dan Doskocil, 2013).

Estimasi ekspektasi waktu penyelesaiandiperoleh dari tiga estimasi, yaitu: kondisi pesimistik,normal, dan optimistik. Formula yang digunakanuntuk menghitung ekspektasi waktu penyelesaiansetiap aktivitas adalah sebagai berikut (Soeharto,1999):

Keterangan:te = expected duration a = waktu optimism= waktu realistis b = waktu pesimis

Dengan menggunakan konsep te maka jalurkritis dapat diidentifikasi. Pada jalur kritis berlakuslack = 0. Rentang waktu pada tiga angka estimasiPERT menandai derajat ketidakpastian dalamestimasi kurun waktu. Besarnya ketidakpastiantergantung pada besarnya angka a dan b. Deviasistandar kegiatan dirumuskan sebagai berikut (Heizerdan Render, 2014):

Keterangan: = standar deviasi kegiatan

a = waktu optimisb = waktu pesimis

Varians estimasi waktu penyelesaian dapat dihitungdengan formula:

Keterangan: = varians kegiatan

a = waktu optimisb = waktu pesimis

a. Mencari Jalur KritisMenurut Chase dan King (1995), Jalur kritis

dapat dicari dengan terlebih dahulu menghitungEarliest Start (ES), Latest Start (LS), Earliest Finish(EF), dan Latest Finish (LF). Untuk menghitung ESdan EF seluruh pekerjaan, dimulai dari awal sampaiakhir proyek (forward pass). Formula untuk mencariEF adalah sebagai berikut:

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 75

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

EF = ES + t………… (1)

Untuk menghitung LS dan LF, dimulai dariakhir proyek menuju awal proyek (backward pass).Formula untuk menghitung LS adalah sebagaiberikut:

LS = LF – t………… (2)

Untuk selanjutnya adalah mengidentifikasisetiap aktivitas yang termasuk kedalam jalur kritis.Operasinya dengan menghitung slack time (waktumenganggur), formula yang digunakan adalah sebagaiberikut:

Slack = LS – ES = LF –

b. Mengetahui Probabilitas Mencapai Target JadwalUntuk mengetahui probabilitas mencapai

target jadwal dapat dilakukan denganmenghubungkan antara waktu yang diharapkan (TE)dengan target T(d) yang dinyatakan dengan rumus:

Z = …………. (9)

Keterangan:z = angka kemungkinan mencapai targetT(d) = target jadwalTE = jumlah waktu lintasan kritisS = deviasi standar kegiatan

4. PEMBAHASAN DAN HASIL

Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifatsementara yang telah ditetapkan waktu awal dan akhirpenyelesaiannya (dan biasanya selalu dibatasi olehwaktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumberpendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yangspesifik dan unik, dan umumnya menghasilkan sebuahperubahan. Dalam gambaran umum proyek terdapatberbagai elemen dari proyek diantaranya; profilproyek, perencanaan waktu proyek, perencanaananggaran biaya proyek yang dijabarkan secaralengkap.

4.1 Profil Proyek

Jalan Kalimantan kota Bengkulu merupakanjalan penghubung yang sangat penting dan rentanmengalami kerusakan. Jalan ini juga seringmengalami banjir saat musim hujan datang. Dalamusaha untuk meningkatkan kualitas infrastruktur kotaBengkulu, pemerintah kota Bengkulu membangunJalan dan drainase di jalan Kalimantan kota Bengkuludengan menggunakan anggaran APBD tahunanggaran 2017 dengan nilai kontrak sebesar Rp.7.865.146.000,00 dan waktu penyelesaian proyekselama 180 hari.

4.2 Perncanaan Waktu Proyek

Dalam menentukan kegiatan – kegiatan yangakan dilaksanakan untuk menyelesaikan proyekpembangunan jalan Kalimantan ini perlu untukmemperhatikan faktor cuaca, ketersediaan material,komunikasi, dana, serta semangat kerja parakaryawan. Dengan perencanaan ini diharapkan dapattercapainya suatu koordinasi dan komunikasi yangsangat diperlukan dalam proses pengawasan.Selanjutnya ditentukan jadwal kegiatan-kegiatan dariproyek tersebut dengan menerjemahkannya kedalamsuatu diagram yang sesuai dengan skala waktu yangdigunakan, proses ini disebut sebagai penjadwalanproyek. Berikut adalah waktu yang direncanakanuntuk pelaksanaan proyek pembangunan jalanKalimantan kota Bengkulu.

Sumber: PT Rodateknindo Purajaya 2017

Tabel 1: Rencana Waktu Proyek

Hal - 76 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

4.3 Perencanaan Anggaran Biaya Proyek

Perencanaan anggaran biaya dalam suatuproyek dibuat berdasarkan uraian pekerjaan yangdisusun menurut jenis pekerjaan yang ada dalampelaksanaan konstruksi dan berdasarkan gambar kerjadengan memperhitungkan segala biaya pengadaanbahan maupun alat. Berikut ini adalah rekapitulasirencana anggaran biaya proyek.

Tabel 2: Biaya Proyek Pembangunan JalanKalimantan Kota Bengkulu

Tabel 2: Biaya Proyek Pembangunan JalanKalimantan Kota Bengkulu Lanjutan

Sumber: PT Rodateknindo Purajaya 2017

4.4 Hasil Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk merubah datahasil dari penelitian menjadi informasi sehinggamenjadi informasi tersebut dapat dipergunakan untukmengambil kesimpulan. Analisis data pada penelitianini menggunakan analisis deskriptif dan jugamenggunakan metode PERT (Program Evaluation

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 77

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

and Review Technique). Adapun analisis data dalammetode PERT dapat dilihat dari penjelasan dibawahini.

4.4.1Analisis Hubungan Antar Kegiatan Proyek

Penentuan urutan kegiatan proyek padaumumnya disusun berdasarkan tata cara kerjanya.Berikut ini akan diperlihatkan keterkaitan antarakegiatan yang ada dalam proyek pembangunan jalanKalimantan kota Bengkulu.

4.4.2Penyusunan Diagram Network

Setelah hubungan keterkaitan dan waktuantar masing-masing kegiatan diketahui, makadiagram network dapat digambarkan. Diagramnetwork ini menunjukkan keterkaitan antar kegiatansatu dengan kegiatan-kegiatan yang lainnya. Dalamnetwork, menyusun komponen-komponen sesuaiurutan logika ketergantungannya merupakan dasarpembuatan jaringan kerja, sehingga di ketahui urutankegiatan dari awal mulainya proyek sampai denganselesainya proyek secara keseluruhan. Dalampembuatan network ada beberapa kemungkinan yangdapat terjadi dari hubungan antar kegiatan yang

Tabel 3: Hubungan Antar Kegiatan Proyek

disusun menjadi mata rantai urutan kegiatan yangsesuai dengan logika ketergantungan, yaitu:

1. Suatu kegiatan dapat dikerjakan secara bersamaandengan kegiatan lainnya.

2. Suatu kegiatan hanya dapat dikerjakan apabilakegiatan sebelumnya sudah selesai dikerjakan.

3. Suatu kegiatan dapat dikerjakan secara tersendiritanpa harus menunggu kegiatan sebelumnya(Dummy).

Berikut ini adalah network planning dariproyek pembangunan jalan Kalimantan kotaBengkulu.

4.4.3Menentukan Lintasan Kritis

Yang dimaksud dengan lintas kritis padalangkah ini adalah jalur yang terdiri dari rangkaiankegiatan dalam lingkup proyek, yang bila terlambatakan mengakibatkan keterlambatan proyek secarakeseluruhan. Kegiatan yang berada dalam jalur inidisebut kegiatan kritis.

Lintasan kritis dapat diketahui denganmenggunakan perhitungan ES-EF dan LS-LF padamasing-masing kegiatan proyek. Perhitungan EF-ESdan LS-LF diperoleh melalui proses forward passdan backward pass. Perhitungan forward passdimulai dari awal sampai akhir proyek dan nantinyaakan diperoleh EF paling akhir dari kegiatan proyek.EF diperoleh dari ES ditambah dengan waktukegiatan tersebut. EF terakhir tersebut merupakanwaktu tercepat penyelesaian proyek. Sedangkanperhitungan backward pass dimulai dari akhir proyekmenuju awal proyek. LS diperoleh dari LF dikurangidengan waktu pada kegiatan tersebut. Suatu kegiatandikatakan kritis apabila memiliki slack (waktulonggar) sama dengan nol, artinya EF dan LF atauES dan LS memiliki nilai yang sama. Slack dapatdiperoleh dengan menggunakan rumus sebagaiberikut:

Ket:LS = Latest Start adalah Waktu terakhir suatu

aktivitas dapat dimulai sehingga tidak

Sumber: Rodateknindo Purajaya, 2017

Slack = LS – ES = LF– EF

Hal - 78 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

menunda waktu penyelesaian keseluruhanproyek.

ES = Earliest Start adalah Waktu paling awalsuatu aktivitas dapat dimulai dengan asumsisemua pendahulunya sudah selesai.

LF = Latest Finish adalah Waktu terakhir suatuaktivitas dapat selesai sehingga tidakmenunda waktu penyelesaian keseluruhanproyek.

Sumber: Data Peneliti Diolah

A: Umum E: Perkerasan Berbutir B: Drainase F: Perkerasan Aspal C: Struktur G: Pelebaran Perkerasan

dan Bahu Jalan D: Pekerjaan Tanah H: Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

Pada Gambar 3. dapat kita lihat bahwakegiatan yang ditunjukkan oleh dua anak panahmerupakan kegiatan keritis, Karena nilai ES dan LFnya sama. Sedangkan kegiatan yang ditunjukkan satuanak panah bukan merupakan kegiatan kritis, karenanilai ES dan LF nya berbeda. Kegiatan yangmerupakan jalur kritis adalah A, C, D, E, F, G, danH. Sedangkan yang bukan merupakan Kegiatan kritisadalah kegiatan B.

Pada tabel 4 berikut ini dapat dilihat hasilperhitungan waktu optimis dan waktu pesimismasing-masing pekrjaan pada proyek pembangunan

EF = Earliest Finish adalah Waktu paling awalsuatu aktivitas dapat selesai.

Lintasan kritis dari kegiatan pembangunanjalan Kalimantan kota Bengkulu ini dapat dilihat darigambar diagram network dengan perhitungan forwardpass dan backward pass. Apabila nilai forward passberbeda dengan nilai backward pass maka kegiatanitu bukan merupakan kegiatan kritis.

jalan Kalimantan kota Bengkulu ini dilakukan untukmencari ekspektasi penyelesaian proyekpembangunan jalan Kalimantan kota Bengkulu.

Sumber: Data Peneliti Diolah

Gambar 3: Jalur Kritis Proyek Pembangunan Jalan Kalimantan Kota Bengkulu

Tabel 4: Perhitungan Waktu Optimis dan Pesimis

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 79

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Tabel 5: Hasil Perhitungan Ekspektasi Waktu(Waktu yang Diharapkan)

memungkinkan terjadinya penundaan. PERTmenggunakan varians kegiatan jalur kritis untukmembantu menentukan varians proyek keseluruhandengan menjumlahkan varians kegiatan kritis. Berikutadalah varians waktu penyelesaian kegiatan padajalur kritis:

Sumber: Data Peneliti Diolah

Sumber: Data Peneliti Diolah

Pada Tabel 7. diatas diperoleh nilai varianswaktu penyelesaian proyek berdasarkan lintasan

Setelah ketiga estimasi waktu telah diperoleh, makaekspektasi waktu (yang diharapkan) dari masing –masing kegiatan juga dapat ditentukan dengan cara:

Sumber: Data Peneliti Diolah

Pada Tabel 5. dapat kita lihat bahwaekspektasi waktu penyelesaian waktu proyekpembangunan jalan Kalimantan kota Bengkulu daritotal waktu pengerjaan masing-masing proyek, makaekspektasi waktu penyelesaian proyek pembangunanJalan Kalimantan Kota Bengkulu adalah 180 hari.

4.4.4Menentukan Varians BerdasarkanPerkiraaan Waktu

Untuk menghitung dispersi (dispertion) atauvarians waktu penyelsaian kegiatan (variance ofactivity time), dapat digunakan rumus:

Pada Tabel 6. Variasi dalam kegiatan yangberbeda pada jalur kritis dapat mempengaruhi waktupenyelesaian proyek secara keseluruhan dan

T =

b - aVarians =

Tabel 6: Perhitungan Varians untuk Masing –masing Kegiatan

Tabel 7: Varians Waktu Penyelesaian Kegiatanpada Jalur Kritis

Hal - 80 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

kritis adalah sebesar 53,38 dengan standar deviasiadalah = 7,30 hari.

4.4.5Menentukan Probabilitas WaktuPenyelesaian Proyek

Berdasarkan perhitungan varians diatas,waktu penyelsaian kegiatan yang melewati lintasankritis adalah 4,90 hari. Dengan menggunakan kurvanormal dapat ditentukan probabilitas waktupenyelesaian proyek dengan menggunakan rumussebagai berikut:

Nilai deviasi normal (Z) = [batas waktu –waktu yang diharapkan] / standar deviasi

Pada tabel kurva normal dapat dikonversikanZ = 5,06 adalah sama dengan 0,99999660 = 99,99%. Jadi besarnya probabilitas proyek dapatdiselesaikan dalam waktu 143 hari adalah sebesar99,99 % dan tidak terjadi perubahan biaya sehinggaselisih waktu pengerjaan dapat digunakan perusahaanuntuk pengecekan dan perbaikan.

Dengan menggunakan analisis NetworkPlanning dengan metode PERT(Program Evaluationand Review Technique), proyek pembangunan JalanKalimantan Kota Bengkulu ini dapat terselesaikandalam jangka waktu 143 hari sehingga perusahaan

Tabel 8: Perbandingan Hasil Waktu dan BiayaProyek pada Pekerjaan Normal dan Menggunakan

Analisis PERT

dapat menghemat waktu penyelesaian proyek selama37 hari dari waktu yang telah ditentukan olehperusahaan yaitu selama 180 hari.

Dengan selisih waktu 37 hari tersebut, dapatdigunakan oleh pihak kontraktor untuk menyelesaikanpekerjaan yang lain. Sementara biaya proyek yangdikeluarkan adalah sama yaitu biaya yang dibutuhkansebesar Rp.7.865.146.000,00, yang menunjukkanbahwa walau penyelesaian proyek dengan metodePERT lebih cepat tapi tidak ada biaya tambahan yangmuncul.

Dalam penelitian ini tidak terjadi perubahanbiaya karena, dalam pelaksanaan proyekPembangunan Jalan Kalimantan Kota Bengkulu inisistem pembiayaan yang dilakukan adalahmenggunakan sistem borongan, artinya untuk setiappengerjaan masing-masing kegiatan biaya yangdigunakan adalah tetap sesuai dengan anggaran biayapada perusahaan. Pada metode PERT ini tidakdilakukan percepatan pengerjaan proyek, sehinggatidak membutuhkan penambahan tenaga kerja yangbisa menyebabkan penambahan biaya.

Dari analisis yang telah dilakukan, biayayang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyekpembangunan jalan Kalimantan kota Bengkuludidapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan jumlahbiaya yang dibutuhkan dalam menyelsaikan kegiatanproyek tersebut. Hal ini terlihat dari analisis yangtelah dilakukan jika proyek tidak menggunakanmetode network planning dengan metode PERT,maka proyek tersebut membutuhkan total biayasebesar Rp.7.865.146.000,00. Sedangkan jikapengerjaaan proyek menggunakan metode networkplanning dengan metode PERT, maka proyek tersebutmembutuhkan dana yang sama besarnya jikaperusahaaan tidak menggunakan metode PERT yaitusebesar Rp. 7.865.146.000,00.

Dalam penelitian ini tidak terjadi perubahanbiaya karena, dalam pelaksanaan proyekpembangunan jalan Kalimantan kota Bengkulu inisistem pembiayaan yang dilakukan adalahmenggunakan sistem borongan, artinya untuk setiappengerjaan masing-masing kegiatan biaya yang

Sumber: Data Peneliti Diolah

Z = = = 5,06

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 81

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

digunakan adalah tetap sesuai dengan anggaran biayapada perusahaan.

Jadi, dengan menggunakan metode PERT(Program Evalution and Review Technique) dalamperencanaan pembangunan jalan Kalimantan kotaBengkulu perusahaan dapat mempercepat waktupenyelesaian proyek tanpa mengeluarkan biayatambahan, sehingga perusahaan dapatmengoptimalkan waktu dan biaya pengerjaaanproyek.

Hal ini sesuai dengan penelitian – penelitiansebelumnya yang juga dilakukan oleh (Aditya, 2011;Misrali et al., 2015; Aqilah, 2015; Susanty et al.,2016; Shofa et al., 2017) membuktikan bahwapenerapan network planning menggunakan metodePERT(Program Evaluation and Review Technique),mampu mengoptimalkan waktu dan biaya pada suatuproyek.

Dari hasil penelitian ini dihasilkankan bahwametode PERT memiliki keunggulan diantaranya,seperti yang dikemukakan Heizer & Render (2008),diantaranya; sangat berguna terutama saatmenjadwalkan dan mengendalikan proyek besar,konsep yang lugas atau secara langsung dan tidakmemerlukan hitungan matematis yang rumit, jaringangrafis membantu melihat hubungan antar kegiatansecara cepat, analisis jalur kritis dan waktu slackmembantu menunjukkan kegiatan yang perludiperhatikan lebih dekat, dokumentasi proyekmenunjukkan siapa yang bertanggung jawab untukkegiatan yang beragam, dapat diterapkan untukproyek yang bervariasi, berguna dalam mengawasijadwal dan biaya.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan perhitungan menggunakanmetode PERT waktu optimal pembangunan jalanKalimantan kota Bengkulu adalah 143 hari. Berartiterjadi penghematan waktu kerja yaitu 37 hari dariyang sebelumnya 180 hari. Sementara biaya proyek

yang dikeluarkan adalah tetap. Proyek tersebuttersebut diperkirakan memiliki peluang sebesar 99,99% untuk dikerjakan dalam jangka waktu 143 hari.

5.2 Saran

Berdasrkan hasil penelitian dan hasil analisis,maka dapat disarankan bahwa sebaiknya PTRodateknindo Purajaya menerapkan networkplanning dengan metode PERT dalam membuat suatuperencanaan waktu dan biaya pada proyek – proyekyang akan dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Adegoke, A.S. 2011, Measuring ProcessEffectiveness Using CPM/PERT, InternationalJournal of Business and Management, 6 (6): 286.

[2] Aditya, N. 2011, Analisis Network Planningpada Konsep HunianModern dan AlamiPerumahan Permata Indah Jember, SkripsiTidak Dipublikasikan, Program SarjanaUniversitas Jember, Jember.

[3] Aqilah, N. K. L. 2015, Otimalisasi Waktu padaProsedur Pelelangan dan Penjadwalan Proyekdengan Menggunakan Metode PERT pada PTPelabuhan Indonesia (Persero) IV CabangMakasar, Skripsi Tidak Dipublikasikan,Universitas Hasanudin Makasar, Makasar.

[4] Arikunto, S. 2002, Metodologi Penelitian, PT.Rhineka Cipta, Jakarta.

[5] Badri, S. 1997, Dasar-dasar NetworkPlanning, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

[6] Cleand, D. I., dan Realand, L. R. 1994, ProjectManagement: Strategic Design andImplementation (Vol. 4), McGraw-Hill, NewYork.

[7] Cooper, D. R., dan Schindler, P. S. 2003,Business Research Methods, McGraw-HillCompanies, Inc, New York.

Hal - 82 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

[8] Dayanti, E. 2010, Optimalisasi PelaksanaanProyek dengan Metode PERT dan CPM, SkripsiTidak Dipublikasikan, Universitas Diponegoro,http: Optimalisasi Pelaksanaan Proyek denganMetode CPMPERT, pdf (Objek Application /pdf)[20 Januari 2018], Semarang.

[9] Doubravsky, K., dan Doskocil, R. 2013, RiskAnalysis of Stochatic PERT Graph, TrendsEconomic and Management, 7 (14): 35 – 43.

[10] Ervianto, I. W. 2009, Manajemen ProyekKonstruksi, Edisi Revisi, Andi, Yogyakarta.

[11] Hall, N. G. 2012, Project Management: RecentDevelopments and Research Opportunities,Journal of System Sciene and SystemEngineering, 21 (2): 129 – 143.

[12] Heizer, J., dan Rander, B. 2014, ManajemenOperasi, Edisi Ketujuh, Salemba Empat, Jakarta.

[13] Herjanto, E. 2003, Manajemen Produksi danOperasi, Cetakan Ketiga, PT. Grasindo, Jakarta.

[14] Kareth, M., Tarore, H. J., Tjakra, Walangitan,D. R. O. 2012, Analisis Optimalisasi Waktudan Biaya dengan Program Primavera 6.0(Studi Kasus: Proyek Perumahan Puri KelapaGading), Jurnal Sipil Statik, 1 (1): 53-59.

[15] Levin, R., dan Kirckpatrick, C. 1977,Perencanaan dan Pengendalian dengan PERTdan CPM (Network Planning), Balai Aksaran,Jakarta.

[16] Management. Body of. Knowledge. (PMBOK®Guide). 2000, Project Management Institute,Newtown Square, Pennsylvania, USA.

[17] Misrali, Bambang, E. G. dan Joko, A. N. 2015,Evaluasi PenjadwalanWaktu dan Biaya padaProyek Pembangunan Gedung Kelas di FakultasEkonomi Universitas Jember dengan MetodePERT, Artikel Ilmiah Mahasiswa.

[18] Misrali. 2015, Evaluasi Penjadwalan Waktu danBiaya pada Proyek Pembangunan Gedung Kelasdi Fakultas Ekonomi Universitas Jember denganMetode PERT, Skripsi Tidak Dipublikasikan,Program Sarjana Universitas Jember, Jember.

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 83

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Pelatihan Dan Pendampingan Penyusunan Laporan KeuanganUntuk UMKM Kerajinan Souvenir Di Kelurahan 30 Ilir

Palembang

Peneliti1) Siti Khairani, Peneliti 2)Raisa Pratiwi

1,2 STIE Multi Data PalembangJalan Rajawali No. 14 Palembang

E-mail: [email protected]), [email protected])

Abstract: MSMEs are part of the creative industry, which is a business activity that focuses on creation and innovation.Indonesia is a country that is rich in culture and traditions that can be a source of creativity. The classic problemsthat are generally faced by MSMEs are business management problems which include production problems, capitalmarketing and access to capital in banks. These problems can be overcome by providing training and assistance toMSMEs in order to develop more competitively with other MSME actors. One form of training and assistance thatcan be given to MSMEs is training in making financial reports. The financial report is a condition that must be metby businesses to apply for loan capital assistance to banking institutions. This study aims to determine the extent towhich SMEs can find out about recording / accounting, financial reports and the introduction of operational activities,investment activities, financial activities and financing. The training was held both places of Palembang TypicalSouvenirs, namely sweet songket and yusuf effendi, each of which has 5 (five) employees including the owner. Theresults of the study show that the majority of business people have been able to find out about accounting records,preparation of financial reports and information on financing for investment and business operations developmentafter training has been held.

Keywords: Training, Financial Report, UKM, Craft Souvenir

Abstrak: UMKM merupakan bagian dari industri kreatif, yang merupakan suatu kegiatan usaha yang fokus padakreasi dan inovasi. Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya serta tradisi yang bisa menjadi sumberkreativitas. Permasalahan klasik yang pada umumnya dihadapi oleh UMKM adalah masalah manajemen usahayang meliputi masalah produksi, pemasaran permodalan dan akses permodalan di perbankan. Permasalahan tersebutdapat diatasi dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM agar dapat berkembang lebihkompetitif dengan pelaku UMKM lainnya. Salah satu bentuk pelatihan dan pendampingan yang dapat diberikankepada UMKM adalah pelatihan membuat laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan syarat yang harusdipenuhi oleh pelaku usaha untuk mengajukan bantuan modal pinjaman ke lembaga perbankan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui sejauhmana para pelaku UKM dapat mengetahui mengenai pencatatan/akuntansi,laporan keuangan serta pengenalan kegiatan operasional, kegiatan investasi, kegiatan keuangan dan pembiayaan.Pelatihan dilaksanakan kedua tempat UKM Souvenir Khas Palembang yaitu cantik manis songket dan yusuf effendidimana masing – masing memiliki 5 (lima) orang pegawai yang termasuk pemilik. Hasil penelitian menunjukkansebagian besar pelaku usaha telah dapat mengetahui mengenai pencatatan akuntansi, penyusunan laporan keuangandan informasi mengenai pembiayaan untuk pengembangan investasi dan operasional usaha setelah diadakannyapelatihan.

Kata kunci: Pelatihan, Laporan Keuangan, UKM, Kerajinan Souvenir

1. PENDAHULUAN

UMKM merupakan bagian dari industri kreatif, yang

merupakan suatu kegiatan usaha yang fokus padakreasi dan inovasi. Indonesia merupakan Negara yangkaya akan budaya serta tradisi yang bisa menjadi

Hal - 84 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

sumber kreativitas. kontribusi ekonomi kreatifterhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesiapada 2014 adalah Rp 784,82 triliun dan pada 2015menjadi Rp 852 triliun atau meningkat 8,6 persen.

“Dari total kontribusi tersebut, sub-sektorkuliner, kriya, dan fashion memberikan kontribusiterbesar pada ekonomi kreatif. Sub-sektor kulinertercatat berkontribusi sebesar 41,69 persen, kemudianfashion sebesar 18,15 persen, dan kriya sebesar 15,70persen. Selain itu, industri film bertumbuh 10,28persen, musik 7,26 persen, seni/arsitektur 6,62 persen,dan game tumbuh 6,68 persen.(Kompas.id:2017dalam Khairani dan Raisa, 2018).

Berdasarkan data di atas, seharusnyaUMKM mendapat perhatian yang serius daripemerintah dan pihak lainnya agar dapat dibina dandikembangkan sehingga UMKM mampu menjadipenopang perekonomian Indonesia dan sekaligusmemberdayakan masyarakat secaramandiri.(Khairani dan Raisa, 2018).

Permasalahan klasik yang pada umumnyadihadapi oleh UMKM adalah masalah manajemenusaha yang meliputi masalah produksi, pemasaranpermodalan dan akses permodalan di perbankan.Permasalahan tersebut dapat dia tasi denganmemberikan pelatihan dan pendampingan kepadaUMKM agar dapat berkembang lebih kompetitifdengan pelaku UMKM lainnya.

Salah satu bentuk pelatihan danpendampingan yang dapat diberikan kepada UMKMadalah pelatihan membuat laporan keuangan.Laporan keuangan merupakan syarat yang harusdipenuhi oleh pelaku usaha jika ingin mengajukanbantuan modal pinjaman ke lembaga perbankan.

Laporan keuangan secara sederhanamerupakan hasil dari proses pencatatan transaksiyang terjadi dalam perusahaan, yang disusun secarasistematis untuk menghasilkan informasi yang relevanmengenai posisi keuangan entitas selama satu periodepelaporan. Laporan keuangan adalah suatu penyajianterstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangansuatu entitas.

Tujuan laporan keuangan adalahmemberikan informasi mengenai posisi keuangan,kinerja keuangan, dan arus kas entitas yangbermanfaat bagi sebagain besar kalangan penggunalaporan keuangan dalam membuat keputusanekonomi (PSAK N0. 1 (revisi 2009): 2009). Selainitu laporan keuangan juga menunjukkan hasilpertanggungjawaban manajemen atas penggunaansumber daya yang dipercayakan kepada mereka.

Dalam menyusun laporan keuanganhendaklah disajikan secara lengkap dan benar sesuaidengan kenyataan-kenyataan ekonomi yang tejadi diperusahaan mengenai keberadaan dan operasi entitas.Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari laporanposisi keuangan (neraca) pada akhir periode, laporanlaba rugi komprehensif selama periode, laporanperubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan aruskas selama periode,

Namun kenyataannya masih banyakperusahaan khususnya UMKM belum membuatlaporan keuangan yang lengkap dan benar. Pihak bankdan fiskus seringkali mengeluhkan ketidakmampuandan atau kelemahan-kelemahan UMKM dalammenyusun laporan keuangan. Kondisi ini disebabkankarena rendahnya tingkat pendidikan pelaku UMKM,minimnya pengetahuan mereka dalam membuatpembukuan dan laporan keuangan, kurang memahamiStandar Akuntansi Keuangan (SAK) serta tidak adaaturan pemerintah yang mewajibkan mereka untukmembuat laporan keuangan.

Propinsi Sumatera Selatan khususnya diKota Palembang, mempunyai sentra UMKM yangtersebar di beberapa tempat. Salah satunya adalahUMKM kerajinan souvenir khas Palembang. SentraUMKM kerajinan souvenir khas Palembang beradadi Kelurahan 30 ilir yang juga merupakan pusatpembuatan dan penjualan songket Palembang.

Sebagian besar UMKM kerajinan souvenirmerupakan usaha rumahan dengan tenaga kerja yangberjumlah kurang lebih dua sampai dengan limaorang. Manajemen usaha masih bersifat sederhanakarena belum adanya perencanaan dan pengelolaankeuangan yang baik. UMKM kerajinan souvenir yang

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 85

menjadi pengamatan penulis adalah usaha kerajinansouvenir milik Ibu Nyayu Nurhayati dan usahakerajinan souvenir milik Bapak Yusuf Effendi yangsekarang dikelola oleh anak beliau yang bernamaNyayu Rahmawati.

Berdasarkan uraian di atas, maka padaartikel ini penulis akan menganalisis mengenaikemampuan pelaku UMKM dalam menyusun laporankeuangan dengan perumusan masalah bagaimanakemampuan pelaku UMKM dalam menyusun laporankeuangan.

Tujuan kegiatan pelatihan dan pendampinganpenyusunan laporan keuangan untuk UMKMkerajinan souvenir di kelurahan 30 ilir Palembangadalah:1) untuk mensosialisasikan pentingnya pembuatan

laporan keuangan,2) untuk membantu UMKM dalam menyusun

laporan keuangan dan bagaimana menganalisakemajuan usaha melalui laporan keuangan,

3) membantu pihak yang terkait khususnyapemerintah dalam mensosialisasikan pentingnyapembuatan laporan keuangan.

Adapun manfaat pendampingan danpelatihan penyusunan laporan keuangan bagi UMKMagar para peserta mempunyai kemampuan untukmembuat laporan keuangan dan meningkatkan usahakerajinan souvenir kelak dapat membuka lapanganpekerjaan sehingga berguna untuk masyarakat disekitarnya dengan meningkatkan derajat ekonomimasyarakat.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Usaha Mikro Kecil (UMK) danUsaha Menengah (UM)

Pengertian Usaha Mikro Kecil (UMK) danUsaha Menengah (UM) terus mengalami perubahansesuai dengan perkembangan usaha tersebut. Selamaini pengertian (penggolongan) UMKM diatur olehpemerintah melalui keputusan menteri keuangan yaituKeputusan Menteri Keuangan No. 40/KMK.06/2003

tanggal 29 Januari 2003, kemudian disempurnakanmelalui Undang-Undang No. 20 tahun 2008 tentangUsaha Mikro Kecil dan Menengah. Dasar yangdipakai dalam mendefinisikan dan menggolongkanjenis UMKM tersebut adalah sifat kepemilikan,jumlah kekayaan bersih usaha, hasil penjualan(omzet), dan jumlah pengajuan kredit kepada bank.(Kasih, 2018).

Menurut Kuncoro (2013) dalam Kasih(2018), secara umum usaha mikro dan kecil memilikikarakteristik sebagai berikut:1) Manajemen pengelolaan usaha yang masih

sederhana,2) Rendahnya akses usaha mikro dan kecil terhadap

lembaga kredit,3) Belum memiliki status badan hokum,4) Terkonsentrasi pada kelompok usaha tertentu.

Sedangkan secara khusus usaha mikro dapatdikenali dari ciri-ciri berikut:1) Jenis barang/komoditi yang dijual tidak selalu

tetap,2) tempat usaha tidak selalu menentap,3) belum memisahkan keuangan keluarga dengan

keuangan usaha,4) belum memiliki administrasi keuangan yang

sederhana sekalipun,5) pemilik usaha atau pelaku usaha belum memiliki

jiwa wirausaha yang memadai,6) tingkat pendidikan pemilik atau pelaku usaha rata-

rata relative rendah,7) pemiliki usaha secara umum belum mampu

mengakses permodalan bank, tetapi sudah banyakyang memanfaatkan lembaga keuangan non bank,

8) Umumnya tidak memiliki izin usaha ataupersyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP.

Menurut Tambunan (2009) dalam Putra(2017), UMKM memiliki beberapa permasalahanyaitu masalah internal yang meliputi: kurangnyapermodal, terbatasnya Sumber Daya Manusia,lemahnya jaringan usaha dan kemampuan penetrasiusaha. Sedangkan masalah ekternal meliputi iklimusaha belum sepenuhnya kondusif dengankebijaksanaan pemerintah untuk menumbuhkembangkan UMKM, terbatasnya sarana dan

Hal - 86 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

prasarana usaha, kurangnya informasi yangberhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi.

2.2 Pelaporan Keuangan UMKM BerdasarkanSAK ETAP

Kriteria UMKM Kriteria usaha kecilMenurutUndang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, usaha kecilmenengah, usaha menengah dan usaha besar adalahsebagai berikut: 1) Kriteria Usaha Mikro Kriteria dari Usaha Mikro

ialah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidaktermasuk tanah dan bangunan tempat usaha ataumemiliki hasil penjualan tahunan paling banyakRp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

2) Kriteria Usaha Kecil Kriteria dari Usaha Kecilialah memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampaidengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (limaratus juta rupiah) tidak termasuk tanah danbangunan tempat usaha atau memiliki hasilpenjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan palingbanyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar limaratus juta rupiah).

3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:Kriteria dari Usaha Menengah ialah memilikikekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00(lima ratus juta rupiah) sampai dengan palingbanyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyarrupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempatusaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebihdari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratusjuta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Laporan keuangan merupakan proses akhirdari kegiatan akuntansi. Laporan keuangan jugamerupakan bentuk pertanggungjawaban pihakmanajemen perusahaan kepada para pemilik modal.Laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak-pihakyang berkepentingan untuk mengambil keputusan.Menurut PSAK No. 1 (Revisi 2009) paragraph

9 dalam Waluyo (2014), laporan keuangan adalahsatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dankinerja keuangan suatu entitas. Sedangkan sebagaitujuan laporan keuangan dimaksudkan adalahmemberikan informasi mengenai posisi keuangan,kinerja keuangan, dan arus kas entitas yangbermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporankeuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Haltersebut tampak laporan keuangan bertujuan umum(general pupose financial statement) agar dapatdibandingkan baik dengan laporan keuangan periodesebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitaslainnya.

Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari:1) laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir

periode,2) laporan laba rugi komprehensif selama periode,3) laporan perubahan ekuitas selama periode,4) laporan arus kas selama periode,5) catatan atas laporan keuangan berisi ringkasan

kebijakan akuntansi penting dan informasipenjelasan lainnya, dan

6) laporan posisi keuangan pada awal periodekomparatif yang disajikan ketika entitasmenerapkan kebijkan akuntansi secara retrospektifatau membuat penyajian kembali pos-pos laporankeuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Sedangkan menurut Kasmir (2013), tujuanpembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu:1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah

aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saatini.

2. Memberikan informasi tentang jenis danjumlah kewajiban dan modal yang dimilikiperusahaan pada saat ini.

3. Memberikan informasi tentang jenis danjumlah pendapatan yang diperoleh padasuatu periode tertentu.

4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya danjenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalamsuatu periode tertentu.

5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva,dan modal perusahaan.

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 87

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemenperusahaan dalam suatu periode

7. Memberikan informasi tentang catatan-catatanatas laporan keuangan

8. Informasi keuangan lainnya.

2.3 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan Keuangan merupakan alat yangsangat penting untuk mendapatkan informasisehubungan dengan posisi keuangan dan hasil hasilyang dicapai oleh perusahaan. Data keuangan tersebutakan lebih berarti jika diperbandingkan dan dianalisislebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang dapatmendukung keputusan yang diambil.

Laporan Keuangan menurut Munawir (2004)adalah sebuah hasil dari proses akuntansi yang akandigunakan sebagai alat yang bertujuan untukberkomunikasi antara data keuangan serta aktivitassuatu perusahaan dengan pihak-pihak yangberkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaantersebut.

Sedangkan pengertian laporan keuanganmenurut Sofyan Syafri Harahap (2006) yaitumurupakan suatu media yang sangat penting yangdigunakan untuk menilai prestasi serta kondisiekonomis suatu perusahaan. Pengertian laporankeuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalamPSAK tahun 2009 adalah sebagai berikut: LaporanKeuangan untuk tujuan umum adalah keuangan yangditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersamasebagian besar pengguna laporan keuangan untuktujuan umum termasuk juga laporan keuangan yangdisajikan terpisah atau yang disajikan dalam dokumenpublik lainnya seperti laporan tahunan atauprospektus.

3. METODE

Sifat dari kegiatan ini adalah berbasiskebutuhan dan kemampuan responden, maka metodeyang digunakan dalam pelaksanaannya adalah denganpendekatan partisipatif (partisipative approach)dimana responden terlibat langsung baik dalam FGD

(focus group discussion), wawancara, berkonsultasi,dan menentukan keputusan tindakan. Pelaksanaankegiatan melalui 4 tahapan berikut:1) Tahap Persiapan dan Perencanaan Tim pelaksana

melakukan persiapan dan perencanaan dalambentuk:

(a) Sosialisasi Implementasi Pengabdian. Pada tahapini tim pelaksana akan memaparkan maksud dantujuan, metode dan teknis pelaksanaan kegiatan,serta melakukan FGD untuk menyepakatiprioritas masalah yang dihadapi dan alternatifsolusinya.

(b) Penyusunan Program Kegiatan. Tim pelaksanamelakukan FGD dengan kedua mitra untukmenentukan bentuk, waktu dan tempatpelaksanaan kegiatan. Program kegiatan terdiridari penyuluhan pentingnya kreativitas dan inovasiproduk; pelatihan pemasaran dan promosiusaha;

2) Tahap Implementasi Kegiatan Tim pelaksana akanmemulai kegiatan sesuai dengan jadwal yangsudah ditentukan dan disepakati bersama denganresponden. Kegiatan pelatihan menggunakanmetode ceramah dan diskusi (tanya jawab)sedangkan penentuan keputusan lain berdasarkanhasil FGD dengan responden. Kegiatan pembinaanyang dilaksanakan terdiri aspek keuangan kegiatanpendampingan dan pelatihan pembuatan laporankeuangan metode yang digunakan dengan caramengadakan ceramah mengenai dasar-dasarakuntansi dan penyusunan laporan keuangan.Diakhir pemberian materi dilanjutkan dengantanya jawab serta melakukan praktek bagaimanacara pembuatan laporan keuangan yang baikuntuk kegiatan operasional, kegiatan investasi,kegiatan keuangan dan pembiayaan, pembuatanbuku persediaan, buku hutang, buku piutang danbuku kas.

3) Tahap Evaluasi dan Monitoring Kegiatandimonitoring oleh tim sendiri dan melihat apasaja kendala dan masalah yang muncul dilapangan. Kemudian dilakukan evaluasi apabilamemang muncul kendala dan masalah untukselanjutnya dicarikan solusi agar kegiatan tetapberlangsung dengan baik sesuai yang diharapkan.

Hal - 88 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Metode yang digunakan adalah FGD denganresponden.

4) Tahap Refleksi terhadap hasil pelaksanaankegiatan dilakukan dengan tujuan untukmemperoleh umpan balik terhadap manfaatmaupun dampak yang dirasakan mitra setelahdilakukan pelatihan dan pembinaan. Hal inidiperlukan sebagai masukan bagi pelaksanaankegiatan serupa di masa datang. Metode yangdigunakan adalah FGD dengan responden.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan keuangan merupakan hasil dariproses pencatatan transaksi keuangan. Laporankeuangan dapat digunakan untuk menilai kinerjaperusahaan. Masalah klasik UMKM di Indonesiasalah satunya adalah belum menerapkan akuntansisebagai sarana untuk mencatat transaksi keuanganhingga ke penyusunan laporan keuangan. Hampir90% kondisi tersebut terjadi di Indonesia.

Alasan utama yang selalu dikemukakan olehpelaku UMKM adalah karena akuntansi itu susahdan ribet apalagi kalau harus menyusun laporankeuangan, belum lagi masalah sumber daya manusiayang terbatas keahliannya. Untuk itu, maka timpengabdian dari STIE Multi Data Palembangmelakukan kegiatan pelatihan dan pendampinganpenyusunan laporan keuangan untuk UMKMkerajinan souvenir yang berlokasi di 30 IlirPalembang.

Beberapa hal yang diperoleh daripelaksanaan pengabdian pada masyarakat dapatdiuraikan dalam pembahasan berikut ini:

Para peserta sudah memahami akan adanyabukti transaksi. Bukti transaksi berupa nota ataupunkwitansi jarang mereka simpan dan langsungdiberikan kepada pembeli, jika ada pembeli minta notaatau kwitansi baru dibuatkan. Begitupun dengan buktipembelian kadang ada yang disimpan, jadi tidaksemua transaksi ada bukti transaksi dan tidakdisimpan dengan rapi. Kondisi ini menunjukkan

bahwa pelaku UMKM memahami akan adanya buktitransaksi tetapi bukti transaksi tersebut tidakdigunakan untuk menyusun laporan keuangan.

Bukti transaksi tersebut ada yang direkap danada yang tidak sehingga bukti transaksi tersebut tidakdapat dilanjutkan dalam menyusun laporan keuangan.Selain itu mereka juga belum menerapkan pencatatanlaporan keuangan dengan baik. Para pelaku usahahanya membuat catatan kecil yang tidak dilakukanrekapitulasi sehingga menyebabkan kendala mengenaikeberadaan asset yang tidak tercatat ataupunpenjualan yang masih belum tercatat yangmengakibatkan ketidakdisiplinan siklus perputaranuang pada UKM bahkan berdampak pada kerugian.

Dari kondisi tersebutlah maka timpengabdian merasa perlu untuk memberikanpemahaman kepada pelaku UMKM mengenaipentingnya bukti transksi sebagai dokumen usaha danmenyarankan untuk menyimpan semua jenis buktitransaksi tersebut, serta memberikan pelatihanmengenai cara membuat Laporan Laba/Rugi, Neraca,Perubahan Modal dan Arus Kas.

Berikut adalah beberapa hasil kegiatan yangtelah dilaksanakan pada UKM Kerajinan SouvenirPalembang di Kelurahan 30 Ilir:

a) Pengenalan Dasar – Dasar Akuntansi

Pengenalan dasar -dasar Akuntansi bagiUMKM merupakan proses yang penting sebagaipedoman para pelaku UKM dalam menyusun laporankeuangan. Beberapa informasi keuangan yang dapatdiperoleh UKM dalam mempraktekkan akuntansiadalah para UKM dapat memperkirakan Informasikinerja, Informasi posisi dana, Informasi PerubahanModal dan Informasi Pemasukan dan PengeluaranKas dari usaha yang telah dijalankan oleh pelakuUKM.

Dalam pelatihan ini para pelaku UKMdiberikan pendampingan untuk dapat mencatat hasilpenjualan beserta komponen – komponen laporankeuangan dalam periode berjalan sehingga dapatmengetahui secara pasti laba bersih, harta, modal dan

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 89

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

kewajiban dari usahanya. Berikut hasil angket yangtelah dibagikan kepada masing – masing pegawaiUKM Kerajinan Souvenir Palembang di Kelurahan30 ilir yang terdiri dari dua UKM yaitu Cantik manisSongket dan Yusuf Effendi mengenai pengenalanpencatatan Akuntansi.

Sumber : Data Diolah

b) Penyusunan Laporan Keuangan

Pelatihan penyusunan laporan keuanganyang diberikan kepada para pelaku UKM yaitudengan pendampingan secara khusus dan pemberianmateri serta memberikan solusi dalam permasalahanmenyusun laporan keuangan di UKM KerajinanSouvenir Palembang di Kelurahan 30 ilir.

Dalam memahami Informasi Kinerja UKM,para pelaku UKM diberikan pelatihan penyusunanlaporan laba rugi agar UKM dapat mencatatpenjualan periode sebelumnya dan dibandingkandengan penjualan periode berjalan serta pencatatanbeban – beban untuk menghitung laba/ rugi bersihdari usaha sehingga menjadikan para pelaku usahadapat mempertimbangkan kebijakan yang akan dibuatdalam usahanya.

Informasi Dana UKM merupakan hal yangbelum sama sekali disadari oleh pelaku UKMsehingga terdapat masalah dalam pencatatan assetyang dimiliki oleh UKM dan para pemilik tidakmengetahui secara persis mengenai kepemilikan totalasset. Dalam pencatatan Akuntansi untuk memahamiinformasi dana UKM dihasilkanlah laporan neracauntuk mencerminkan dana berupa asset yaitu hartaatau aktiva serta sumber – sumber modal para pelakuUKM yang didapat dari modal sendiri atau berupahutang.

Tabel 1. Pengenalan Dasar – Dasar Akuntansi

Hal tersebut merupakan hal penting yangharus diketahui oleh UKM untuk mengetahuigambaran mengenai posisi keuangan usahanya. Untukmengetahui sumber pendanaan dari usaha parapemilik perlu memahami informasi perubahan modalbagi pemilik usaha dimana para pelaku usahadiberikan pelatihan mengenai penyusunan laporanperubahan ekuitas dan komponen dalam laporantersebut.

Pelatihan diberikan bertujuan agar parapemilik dapat mengetahui perkembangan modalusaha. Informasi pemasukan dan pengeluaran secarakeseluruhan telah dicatat oleh para pelaku UKMsebelum adanya pelatihan khusus dalam menyusunlaporan keuangan namun kendala yang dihadapi yaitutidak adanya rekapitulasi atau buku akuntansi sertapengumpulan bukti transaksi yang tidak dicatat secarakolektif membuat ada beberapa kekurangan yang barudisadari oleh para pemilik setelah beberapa lama daritransaksi tersebut terjadi.

Dalam hal ini para pemilik diberikanpelatihan mengenai pencatatan laporan arus kas.Semakin baik pencatatan yang dilakukan para pelakuUKM maka akan semakin sukses usaha yangdijalaninya.

Dari beberapa pelatihan yang diberikan, adabeberapa pertanyaan kepada responden yang dibuatdalam bentuk angket dan diberikan kepada pesertapelatihan yaitu mengenai pemahaman dalammenyusun laporan laba/rugi dihasilkan bahwasebanyak 90% dari responden mengetahuipenyusunan laporan laba/rugi setelah diadakannyapelatihan. Para responden menganggap bahwakomponen dalam laba/rugi masih bisa diterima dandipahami dengan mudah oleh para responden.

Sumber : Data Diolah

Tabel 2. Pencatatan Laba/Rugi

Hal - 90 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Pelatihan mengenai penyusunan laporanneraca atau laporan posisi keuangan masih banyakpara peserta yang belum terlalu memahami komponenpenyusunan laporan Neraca.

Hal tersebut terlihat dari hasil angket yangtelah dibagikan hanya 30% dari responden yangmengetahui pencatatan laporan neraca. Alasan yangdiberikan oleh responden dikarenakan sebagianresponden menganggap bahwa komponen dalamlaporan neraca terlalu kompleks dan waktupembelajaran yang masih tergolong singkat.

Sumber : Data Diolah

Dalam pelatihan pencatatan perubahanmodal sebagian responden dapat mengetahuimengenai tata cara dalam pencatatan perubahanmodal yaitu sebanyak 60% dari responden. Namunmasih ada 40% dari responden yang masih belumterlalu paham mengenai laporan perubahan modal.

Sumber : Data Diolah

Pelatihan pencatatan Arus Kas dapat lebihmudah dipahami oleh responden sehingga sebagianbesar dari responden dapat mengikuti dengan baikilmu pengetahuan yang diberikan selama pelatihanmengenai tata cara penyusunan pencatatan Arus kasyaitu sebanyak 80% responden menjawab dapatmengetahui penacatatan arus kas namun masih adasebanyak 20% dari responden masih belummengetahui secara jelas mengenai pencatatan aruskas.

Tabel 3. Pencatatan Neraca

Tabel 4. Pencatatan Perubahan Modal

Tabel 5. Pencatatan Arus Kas

Sumber : Data Diolah

c) Pengenalan kegiatan operasional, kegiataninvestasi, kegiatan keuangan dan pembiayaan

UKM Kerajinan Souvenir Palembang diKelurahan 30 ilir merupakan bisnis keluarga yangdikelola secara turun temurun. Para pelaku UKMmasih kurang memahami mengenai pengetahuandasar – dasar operasional, pengembangan investasidalam usaha serta kegiatan keuangan. UKMKerajinan Souvenir Palembang di Kelurahan 30 ilirmasih belum memiliki pembiayaan dari pihakeksternal, rata – rata dari para pelaku UKM tersebutmasih mengelola menggunakan modal sendirisehingga pengembangan usaha masih belummaksimal.

Para pelaku UKM memberikan respon yangsangat positif mengenai materi pembiayaandikarenakan para pelaku UKM menganggap haltersebut merupakan bagian yang penting yang inginmereka ketahui dalam pengembangan usahanya.Kegiatan pelatihan yang dilakukan memberikanpengetahuan dasar bagi para UKM untuk dapatmengajukan pinjaman bagi pihak eksternal denganmelakukan pencatatan laporan keuangan yang tertibsehingga para pelaku UKM dapat memenuhi syaratpengajuan pembiayaan. Dalam kegiatan pelatihandilakukan juga sosialisai kepada para pelaku UKMuntuk mengikuti seminar – seminar dari Perbankandalam pengajuan pembiayaan usaha sehingga parapengusaha dapat mengetahui syarat terbaru dalampembiayaan dan memahamicara pengembanganinvestasi dalam usahanya.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 91

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaankegiatan pengabdian kepada masyarakat denganmengadakan pelatihan dan pendampingan pembuatanlaporan keuangan bagi UKM Kerajinan SouvenirPalembang di Kelurahan 30 ilirPalembang adalahsebagai berikut:

1. Pengenalan dasar – dasar akuntansi yangdiberikan kepada pelaku UKM memberikanrespon yang positif karena sebagian besar daripara pelaku UKM dapat mengetahui mengenaiakuntansi pencatatan dapat dilihat dari sebanyak80% dari responden menjawab mengenalAkuntansi walaupun dalam realisasinya parapelaku UKM masih belum melakukan pencatatanlaporan keuangan secara tertib dan sesuai kaidahakuntansi.

2. Pelatihan penyusunan laporan keuangan, sebagiandari responden dapat mengikuti materi yangdiberikan yaitu menyusun laba/rugi, neraca,perubahan, modal dan arus kas. Sebagian besarlaporan keuangan mendapat respon positif yaitulebih dari 50% responden menjawab mengetahuimengenai pelatihan laporan keuangan yangdiberikan. Namun, laporan neraca hanya dapatdipahami oleh 30% dari responden sajadikarenakan sebagian responden menganggapbahwa komponen dalam laporan neraca terlalukompleks dan waktu pembelajaran yang masihtergolong singkat.

3. Para pelaku UKM sangat antusias denganPengenalan kegiatan operasional, kegiataninvestasi, kegiatan keuangan dan pembiayaan.Para pelaku UKM masih mengelola usaha denganmodal sendiri sehingga dengan adanya pelatihanini para pelaku UKM dapat memahami pengajuanpembiayaan untuk investasi dan operasionalusahanya.

5.2 Saran

Minimnya penerapan sistem akuntansi yangdilakukan oleh usaha kecil dan menengah dikarenakankurangnya keinginan dari pelaku usaha kecil danmenengah untuk melakukan pencatatan atau

pembukuan untuk usahanya, pelaku UKM masihbelum mempunyai motivasi atau keinginan untukmenjadi lebih baik di masa yang akan datang.

Untuk mempermudah para pelaku usahakecil dan menengah (UKM) dalam melakukanusahanya diharapkan adanya bimbingan dankerjasama dari pihak-pihak terkait terutama DinasUMKM Kota Palembang untuk dapat membina danmemberikan pelatihan yang lebih intensif lagi bagipara pelaku UKM, agar usaha mereka jadi jauh lebihbaik kedepannya. Dan diharapkan pula bagi parapelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)agar dapat menerapkan ilmu yang telah di berikan didalam menjalankan usahanya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Harahap, Sofyan Syafri. 2006, Analisis KritisAtas Laporan Keuangan, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.

[2] Kasmir. 2013, Analisis Laporan Keuangan,Rajawali Pers, Jakarta.

[3] Kasih, Yulizar. 2018, Dasar-dasarKewirausahaan, STIE MDP, Palembang

[4] Khairani, Siti dan Pratiwi, Raisa, 2018,Peningkatan Omset Penjualan MelaluiDiversifikasiProduk dan StrategiPromosi pada UMKM Kerajinan SoevenirKhas Palembang, Carrade: JurnalPengabdian Kepada Masyarakat, Makasar.

[5] Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK) No. 1 (Revisi). 2009, Dewan StandarAkuntansi Keuangan, Jakarta

[6] Putra, Adi Vico. 2017, Kemampuan UsahaMikro, Kecil dan Menengah (UMKM) DalamMenyusun Laporan Keuangan (Studi KasusUMKM AA Cetring dan UMKM NiniCatering di Kota Padang), Poltek NegeriPadang.

Hal - 92 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

[7] S. Munawir. 2004, Analisis Laporan Keuangan,Edisi Ke-4, Liberty, Yogyakarta.

[8] Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008,Tentang Usaha Mikro Kecil Menengah(UMKM), Jakarta.

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 93

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Pengaruh Komite Dan Kualitas Audit Terhadap Tax Avoidance

T. Husain1), Syamsu Alang2)

1 STMIK Widuri Jakartaemail: [email protected]

2 STIE Bhakti Prasetya Karya Prajaemail: [email protected]

Abstract: This research is aim to examine and establish sciantifically the effect of the committee and quality auditon the tax avoidance to sub-sectors infrastructure and construction non building companies listed on the IndonesianStock Exchange. Measurement of tax avoidance in this research using formulas of effective tax rate (ETR) on dividethe amount of corporate tax income by earnings before taxes during the period. This study is a causal research withquantitative approach. The population in this research is sub-sectors infrastructure and construction non buildingcompanies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2013-2017. The sampling technique used purposive samplingand counting in amount of 8 companies. Data collected using literature study and documentation. Data obtainedthrough of www.idx.co.id and company official website. Methods of data analysis using logistic regression analysismodel. These results ot this study indicate that committee and quality audit have no significant effect eithersimultaneously or partially test on the tax avoidance.

Keywords: effective tax rate (ETR), audit committee, audit quality, tax avoidance.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan membuktikan secara ilmiah pengaruh dari komite dan kualitasaudit terhadap tax avoidance pada perusahaan sub sektor infrastruktur dan konstruksi non bangunan yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengukuran tax avoidance pada penelitian ini menggunakan rumus tarif pajakefektif (ETR) dengan membandingkan besarnya pajak penghasilan perusahaan dibagi dengan laba sebelum pajakdalam satu periode. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalampenelitian ini adalah perusahaan sub sektor infrastruktur dan konstruksi non bangunan yang terdaftar di BEI tahun2013-2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan ditetapkan sebanyak 8 perusahaan.Pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan dokumentasi. Data diperoleh melalui situs www.idx.co.iddan website resmi perusahaan. Metode analisis data menggunakan model analisis regresi logistik. Hasil penelitianini menunjukkan bahwa komite dan kualitas audit tidak berpengaruh signifikan baik secara simultan maupunsecara parsial terhadap tax avoidance.

Kata kunci: tarif pajak efektif (ETR), komite audit, kualitas audit, tax avoidance.

1. PENDAHULUAN

Optimalisasi penerimaan target pendapatanpada sektor perpajakan di Indonesia beberapa tahunterakhir ini menjadi agenda utama yang harusdidukung oleh semua pihak dan elemen masyarakat.Kebijakan yang ditetapkan Pemerintah terkait upayapengamanan pencapaian target pendapatan danperpajakan antara lain optimalisasi pemeriksaan yangberfokus pada sektor-sektor unggulan dari masing-masing Kantor Wilayah (Kanwil), mencegah adanyapraktik transfer pricing dan kecurangan serta data

matching. Kebijakan APBN 2016 Pemerintah dengantarget penerimaan pendapatan negara sebesarRp1.822,5 triliun dengan sumbangan perpajakanmencapai 75 persen atau sebesar Rp1.360,2 triliundapat dijadikan momentum sebagai tahun dimanaperpajakan menjadi motor penggerak pembangunanmenuju negara yang modern (Haryanto, 2016).Adanya mekanisme self assessment dalam sistempemungutan pajak berdasarkan perubahan ke-4 UUPajak Penghasilan, UU Nomor 36 Tahun 2008 hinggapenerbitan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016tentang pengampunan pajak atau tax amnesty yang

Hal - 94 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

meniadakan sanksi administrasi dan sanksi pidanaperpajakan dijadikan sebagai sumber pendanaanutama yang dibidik oleh Pemerintah guna menopangperekonomian Indonesia.

Kebebasan yang diberikan kepada WajibPajak (WP) untuk menghitung, menyetor danmelaporkan pajak terutangnya sendiri menyebabkanwajib pajak dapat melakukan aktivitas manajemenpajak untuk menekan beban pajak terutangnya melaluiteknik penghindaran, pada satu sisi tax avoidancetidak melanggar hukum (legal) sedangkan di sisi laintax avoidance tidak diinginkan oleh pemerintah(Diantari dan Ulupui:2016).

Teknik perpajakan yang dipakai oleh wajibpajak harus dicegah Pemerintah dalam upayamengurangi dan memberikan kesempatan pada pihakmanajemen yang secara aktif melakukan perencanaanpajak yang agresif (Hasan et al., 2016). Setelahprogram tax amnesty berakhir pada 31 Maret 2017,Pemerintah mengult imatum kepada parapengemplang pajak (tax avoider) yang akan mengusutdan memberikan sanksi berat karena merupakanpelanggaran yang serius atas asas keadilan pajak,keadilan ekonomi dan keadilan sosial (Lako, 2017).

Praktik tax avoidance merupakanimplementasi dari penerapan corporate governancetidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang seharusnya,tidak adanya mekanisme pengawasan yang memadai(Vidiyanti, 2017). Komite audit merupakan salah satustruktur corporate governance yang diatur dalamperaturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) danjumlahnya ditetapkan sekurang-kurangnya 3 (tiga)orang yang diketuai oleh komisaris independen.Komite audit ini berfungsi sebagai pengawasaninternal dan berkontribusi dalam pembuatan laporankeuangan khususnya pada perusahaan-perusahaanpublik (Cahyono, Andini dan Raharjo, 2016).

Praktik tidak hanya dipengaruhi oleh peransentral komite audit sebagai salah satu strukturcorporate governance yang berasal dari pihakinternal. Faktor yang berasal dari pihak eksternal yangjuga berdampak pada praktik penghindaran pajakadalah kualitas audit. Kualitas audit dapat diukur

denganmenggunakan proksi dikeluarkannya opiniaudit going-concern oleh auditor kepada kliennya(Francis, dalam Darwin, 2016).

Kantor akuntan publik atau KAP denganukuran dan reputasi yang lebih besar disebut denganBig 4 memiliki kecenderungan untuk menjaga namabaik mereka dengan tidak memiliki ketergantunganterhadap kliennya sehingga diyakini dapatmenghilangkan tekanan dari klien terhadap merekadibandingkan dengan KAP selain Big 4. Opini inidapat dijadikan sebagai salah satu proksi untukmenilai kualitas audit yang dilakukan oleh auditorkarena sifatnya yang lebih independen maka secarateoritis auditor akan cenderung mngeluarkan opiniaudit going-concern.

Perkembangan bisnis pada sektor konstruksibangunan di Indonesia dengan paradoks infrastrukturdan pertumbuhan usaha pemerintahan Jokowi secarasignifikan dinilai dapat memperbaiki kondisiinfrastruktur di seluruh Indonesia yang didasari olehalasan yang baik untuk mendorong dunia usahamelalui pengadaan barang publik yang diperlukanuntuk aktivitas ekonomi, seperti jalan, rel, bandara,pembangkit listrik dan jaringan, atau sistem irigasi(LPEM FEB UI, 2018:10).

RPJMN direncanakan dengan 2.650 km jalanbaru pada segmen Trans Sumatera, Trans-Jawa, Non-Trans Jawa, Samarinda-Balikpapan, Manado-Bitung,dan seterusnya yang dibangun dalam 3 tahun pertamapemerintahan Jokowi melebihi total panjang jalantol yang dibangun selama 40 tahun sebelumnya.Keterbatasan kemampuan anggaran negara untukmencakup semua pendanaan infrastruktur yangdipimpin oleh BUMN, keterlibatan sektor swastadalam pembiayaan infrastruktur menjadi sangatpenting untuk strategi pembangunan infrastrukturjangka panjang yang berkelanjutan. Namun, masihterdapat beberapa kendala dalam strategi ini dimanadalam 5 (lima) tahun terakhir, Indonesia telahmengalami masa pertumbuhan investasi infrastrukturyang lambat dari pihak swasta.

Praktik tax avoidance dalam kaitannyadengan komite audit dan kualitas audit telah dilakukan

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 95

oleh beberapa peneliti, diantaranya adalah Damayantidan Susanto (2015), Vidiyanti (2017), dan Eksandy(2017).

Beberapa penelitian tidak menunjukkan hasilyang konsisten seperti penelitian Damayanti danSusanto serta Vidiyanti (2017) yang t idakmembuktikan pengaruh komite audit dan kualitasaudit terhadap praktik penghindaran pajak. PenelitianEksandy (2017) hanya membuktikan pengaruhkualitas audit terhadap tax avoidance sedangkankomite audit tidak berpengaruh signifikan.

Kemudian, penelitian yang menggunakanprofitabilitas dengan proksi return on assets jugacukup banyak diteliti diantaranya dilakukan olehPradipta dan Supriyadi (2015), Ismi dan Linda(2016), Saifudin dan Yunanda (2016), Mulyani,Kusmuriyanto dan Suryarini (2017), serta Vidiyanti(2017). Beberapa penelitian menunjukkan hasil yangkonsisten seperti penelitian Pradipta dan Supriyadi(2015), Saifudin dan Yunanda (2016), Mulyani,Kusmuriyanto dan Suryarini (2017) serta Vidiyanti(2017) yang menggunakan profitabilitas denganpengukuran return on assets mempengaruhi praktiktax avoidance.

Ketidakkonsistenan hasil penelitian di atasmenjadi penting dan menarik untuk dikaji lebih lanjutkarena masih menggunakan objek penelitian sebelumimplementasi Standar Pelaporan Keuangan berbasisIFRS (International Financial Reporting Standard)yang berlaku efektif secara menyeluruh sejak tahun2013. Penelitian ini bertujuan untuk menguji danmembuktikan secara empiris pengaruh komite auditdan kualitas audit terhadap tax avoidance.Perkembangan bisnis pada sub sektor infrastrukturdan konstruksi non bangunan menjadi salah satu yangmelatarbelakangi pemilihan objek pada penelitian ini.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Agensi

Teori agensi merupakan teori yang mendasarihubungan antara pemilik (principal) dengan pihak

manajemen (agent) yang diperkenalkan oleh Jensendan Meckling pada tahun 1976. Scott (2015:340)mendefinisikan teori agensi “Agency theory is abranch of game theory that studies the design of con-tract to motivate a rational agent to act on behalf ofa principal when the agent’s interest would other-wise conflict with those of the principal”.

Perbedaan kepentingan di atas dapatmenimbulkan konflik keagenan. Konflik ini terjadikarena kemungkinan agent tidak bertindak sesuaidengan kepentingan principal. Kebijakan tax amnestydapat memberikan kesempatan pihak manajemenuntuk melaporkan penghasilan kena pajak (PKP)seminimal mungkin tanpa adanya sanksi administrasidan sanksi pidana perpajakan.

Standar akuntansi yang ditetapkan olehIkatan Akuntan Indonesia (IAI) mengijinkan pihakmanajemen untuk mengambil suatu kebijakan dalammengaplikasikan metode akuntansi gunamenyampaikan informasi mengenai kinerjaperusahaan kepada pihak eksternal sehingga bebanpajak yang ditanggung perusahaan menjadi positifatau negatif. Kecenderungan manajer yang rasionalakan memilih kebijakan akuntansi yang sesuai dengankepentingannya yang menyebabkan timbulnyaasimetri informasi yang mendorong pihak agentmenggunakan asimetris informasi dengan melakukantax avoidance dalam mekanisme tax managementyang menjadikan keuntungan tersendiri yang tidakdapat didapatkan dari kerjasama yang terjadi denganpihak principal.

2.2 Komite Audit

Arens et al. (2014), definisi komite auditadalah: “Audit committees is a selected number ofmembers of a company’s board of directors whoseresponsibilities include helping auditors remainindependent of management, most audit committeesare made up of three to five or sometimes as manyas seven directors who are not a part of companymanagement.”

Komite audit adalah komite yang dibentukoleh dan bertanggung jawab kepada Dewan

Hal - 96 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas danfungsi Dewan Komisaris.

Anggota komite audit diangkat dandiberhentikan oleh dewan komisaris. Komite auditpaling sedikit terdiri dari 3 (tiga) orang anggota yangberasal dari Komisaris Independen dan pihak dari luarEmiten atau perusahaan publik (OJK, 2015).

Jumlah komite audit juga harus disesuaikandengan kompleksitas perusahaan dengan tetapmemperhatikan efektifitas dalam pengambilankeputusan. Bagi perusahaan yang sahamnya tercatatdi bursa efek, perusahaan Negara, PerusahaanDaerah, perusahaan yang menghimpun dan mengeloladana masyarakat. Komite audit harus terdiri dariindividu-individu yang mandiri dan tidak terlibatdengan tugas sehari-hari dari manajemen yangmengelola perusahaan, dan satu dari beberapa alasanutama kemandirian ini adalah untuk memeliharaintegritas serta pandangan yang obyektif dalamlaporan serta penyusunan rekomendasi yang diajukanoleh komite audit, karena individu yang mandiricenderung lebih adil dan tidak memihak serta obyektifdalam menangani suatu permasalahan.

2.3 Kualitas Audit

Kualitas audit merupakan dapat dipahamidengan memisahkan antara pengertian kualitas danaudit. Menurut ISO 8402: dalam Quality Vocabulary,kualitas adalah the totally of features characteristicsof a product or service that bear on its ability tosatisfy stated or implied needs of costumers. Daripengertian di atas, kualitas produk dan jasa dapatditinjau dari sudut pandang perfomance, features,reliability, conformance, durability, serviceability,aesthetis, dan perceived quality. Menurut Arens,Elder, dan Beasley (2014).

Audit didefinisikan atas pemeriksaan secaraobjektif terhadap laporan keuangan suatu perusahaanatau organisasi yang lain dengan tujuan untukmenentukan apakah laporan keuangan tersebutmenyajikan secara wajar keadaan keuangan dan hasilusaha perusahaan yang dilakukan oleh seorangakuntan (Tandiontong, 2016:159,67).

Kualitas audit berdasarkan dua definisi diatas, dapat disimpulkan dari reputasi auditor yangdiukur dengan kompetensi cerapan (perceived) dantingkat independensi seorang auditor. Reputasi auditoryang tergabung dalam instansi Kantor Akuntan Publik(KAP) merupakan suatu bentuk organisasi akuntanpublik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berusaha di bidangpemberian jasa profesional dalam publik akuntanpublik. (Agoes, 2012:43).

Seorang auditor dituntut untuk memilikiindependensi, kompetensi dan pertimbanganprofesional dalam menilai keadaan entitas danpenilaian risiko perusahaan berdasarkan GenerallyAccepted Accounting Principles (GAAP) dalambentuk opini atas laporan keuangan perusahaan yangdirilis oleh KAP. Banyak peneliti yang sepakat bahwapenggunaan audit yang berkualitas harus dilakukanoleh auditor yang kompeten dan independen danmenjadi kekuatan pemonitoran (monitoring strength)(Watkins et al., dalam Tandiontong, 2016).

Kantor akuntan publik Big 4 dipandangmemiliki kualitas jasa audit yang lebih baikdibandingkan dengan kantor akuntan publik yangberskala lebih kecil. Salah satunya dapat dilihat darikualitas sumber daya manusia yang direkrut. Lewatproses selektif, auditor dipilih berdasarkankemampuan yang dimilikinya terkait dengankemampuannya di bidang akuntansi, auditing,perpajakan dan bidang-bidang pendukung lainnya.

Auditor yang terpilih terus dikembangkankemampuannya lewat penerapan kemampuan teknisdi lapangan dan melalui pelatihan-pelatihan teknisyang dilakukan secara berkala. Hasilnya, auditor yangdimiliki benar-benar menguasai bidangnya dan dapatmemberikan jasa profesional terbaik kepada klien.Dengan kata lain, laporan keuangan perusahaan yangdiaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Big 4seharusnya lebih berkualitas dibandingkan denganlaporan keuangan yang diaudit oleh KAP selain Big 4.KAP Big 4 dapat diyakini atau dipercaya akanmemberikan jasa audit yang lebih independen dantransparan dalam mengungkapkan praktik taxavoidance yang dilakukan oleh perusahaan.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 97

2.4 Model Penelitian

Hipotesis:H1= Komite audit berpengaruh signifikan

terhadap tax avoidanceH2= Kualitas audit berpengaruh signifikan

terhadap tax avoidance

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitiankausalitas, yaitu tipe penelitian dengan karakteristikmasalah berupa hubungan yang bersifat sebab akibatantara variabel independen (var iabel yangmempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi)(Sugiyono, 2015:62). Penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatif yang menekankan pada studiempiris untuk membuktikan secara ilmiah pengaruhkomite dan kualitas audit terhadap tax avoidancedengan pendekatan effective tax rate (ETR) yangberfokus pada perusahaan-perusahaan go-publicdengan prosedur statistik. Hasil penelitian diolahsecara statistik dengan menggunakan bantuanprogram SPSS Versi 23.00.

3.1 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalahperusahaan pada sub sektor infrastruktur dankonstruksi non bangunan yang terdaftar di BEI (BursaEfek Indonesia) sejak tahun 2013-2017. Prosedursampling menggunakan metode purposive, yaitudengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:126),dimana umumya disesuaikan dengan tujuan ataumasalah penelit ian. Kriteria yang menjadipertimbangan dalam pengambilan sampel adalahsebagai berikut:

Gambar 1: Kerangka Model Penelitian1. Perusahaan bergerak pada sub sektor infrastruktur

dan konstruksi non bangunan.2. Perusahaan telah menyampaikan laporan tahunan

tahun 2013-2017 ke BEI secara lengkap.3. Perusahaan yang menggunakan satuan mata uang

selain rupiah (IDR) sebagai mata uang pelaporanakan dikonversikan menggunakan kurs tengahKMK.

3.2 Pengukuran dan Definisi OperasionalisasiVariabel

Variabel independen sering disebut sebagaivariabel stimulus, predictor, antecedent atau variabelbebas. Variabel bebas merupakan variabel yangmempengaruhi atau yang menjadi sebabperubahannya atau timbulnya variabel dependen(terikat). Variabel dependen sering disebut sebagaivariabel output, kriteria, konsekuen yangdioperasikan sebagai variabel terikat. Variabel terikatmerupakan variabel yang dipengaruhi atau yangmenjadi akibat, karena adanya variabel bebas(Sudaryono, 2017:154,155).

3.3 Pengukuran dan Definisi OperasionalVariabel

Variabel independen sering disebut sebagaivariabel stimulus, predictor, antecedent atau variabelbebas. Variabel bebas merupakan variabel yangmempengaruhi atau yang menjadi sebabperubahannya atau timbulnya variabel dependen(terikat). Variabel dependen sering disebut sebagaivariabel output, kriteria, konsekuen yangdioperasikan sebagai variabel terikat. Variabel terikatmerupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

Hal - 98 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas(Sudaryono, 2017:154,155).

1. Variabel Independen

Komite Audit

Variabel Komite Audit (X1) pada penelitianini menggunakan skala rasio yang dihitung daribanyaknya keanggotaan komite audit yang dimilikiperusahaan.

Kualitas Audit

Variabel Kualitas Audit Audit (X2) padapenelitian ini menggunakan variabel dummy yangdiukur dengan mengklasifikasikan kantor akuntan publikBig 4 diberi kode “1” sedangkan kantor akuntan selainBig 4 diberi kode “0”.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalahTax avoidance (Y). Tax avoidance menggunakanproksi effective tax rate (ETR) dengan menggunakantotal rasio beban pajak penghasilan kini terhadap pre-tax income. (Dyreng et al., 2008 dalam Astuti danHaryani, 2017).

Beban pajak penghasilan merupakanpenjumlahan beban pajak kini dan beban pajaktangguhan. Pre-tax income adalah laba bersihsebelum dikurangi pajak penghasilan.

Keterangan:

ETR : effective tax rateTax Expense : beban pajak penghasilanPretax Income : laba sebelum pajak

Dalam penelitian ini, tax avoidance jugamenggunakan variabel dummy yang dikodifikasidengan angka “1” jika nilai CETR positif artinyaperusahaan tidak melakukan penghindaran pajak dan

angka “0” jika nilai CETR negatif artinya perusahaanjelas-jelas melakukan penghindaran pajak.

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian inimenggunakan rasio profitabilitas dengan proksipengukuran return on assets (ROA) melaluiperhitungan antara laba setelah pajak terhadapkeseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian inimenggunakan analisis regresi logistik (logisticregression analysis) melalui tahapan-tahapanpengujian berikut ini: (1) analisis statistik deskriptif,(2) uji kualitas data; dan (3) uji hipotesis. Adapunmodel persamaan regresi logistik dirumuskan sebagaiberikut:

Keterangan:

Y : Tax AvoidanceX1 : Komite AuditX2 : Kualitas AuditROA : Variabel Kontrol

: Konstansaß1 ... ß3: Koefisien Regresi

: Error

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan teknik purposivesampling dalam pemilihan sampelnya. Keseluruhanpopulasi mencakup 13 (tiga belas) perusahaansub sektor infrastruktur dan konstruksi nonbangunan yang terdaftar di BEI dengan mengeliminasi4 (empat) perusahaan yang listing pada periodepengamatan dan 1 (satu) perusahaan tidak dapatdiakses melalui website BEI. Dengan demikian,terdapat 8 (delapan) rincian nama perusahaansub sektor infrastruktur dan konstruksi nonbangunan yang layak digunakan sebagai sampelpenelitian.

= + 1X2 + 2X2 + 3ROA +Y

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 99

Tabel 1: Rincian Nama Perusahaan Sampel Penelitian

Sumber: Data BEI, 2018 melalui https://www.sahamok.com/emiten/sektor-infrastruktur- utilitas-transportasi/

4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan cara untukmendeskripsikan atau menggambarkan data yangtelah terkumpul dan menyajikan informasi tanpa

Tax Avoidance (Y) pada penelitian inimempunyai nilai rata-rata ETR 0,191768 dengan nilaimemiliki minimum dan maksimum yang berkisarantara minus -1,5770 sampai dengan 0,76963. Variasidata tax avoidance pada sampel 40 perusahaan subsektor infrastruktur dan konstuksi non bangunan yangterdaftar di BEI tahun 2013-2017 relatif besar (nilaimean dibandingkan nilai standar deviasi adalahkurang dari 30% yaitu 0,560951).

Variabel Komite Audit (X1) menunjukkannilai rata-rata sebesar 3,20 anggota komite auditdan Variabel Kualitas Audit (X2) menunjukkan 33,3persen diantaranya diaudit oleh KAP Big 4 dansisanya 66,7 diaudit oleh KAP selain Big 4 .

Tabel 2: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

bertujuan untuk membuat kesimpulan yangdigeneralisasi. Statistik deskriptif keseluruhanvariabel penelitian yang mencakup nilai rata-rata,minimum, maksimum dan standar deviasi pada tabelberikut ini:

Variabel profitabilitas (ROA) menunjukkannilai rata-rata sebesar 0,048710 dengan standardeviasi sebesar 0,3418623. Artinya, 40 data sampelpenelitian yaitu perusahaan sub sektor infrastrukturdan konstruksi non bangunan yang terdaftar di BEItahun 2013-2017 memiliki rata-rata nilai return-onassets (ROA) yang cukup rendah.

4.2 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data pada penelitian ini tidakmelakukan uji normalitas data karena menurutlogistic regression tidak memerlukan asumsinormalitas pada variabel bebasnya (Ghozali, 2017).Di samping itu, penelitian ini juga mengabaikan

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

Hal - 100 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

heteroskedastisitas (Gujarati, 2003). Selanjutnya, ujikualitas data dilakukan dengan uji multikolinearitadengan melihat besaran nilai tolerance dan VIF(variance inflated factor).

Nilai tolerance pada masing-masing variabelindependen lebih besar (>) daripada 0,1 dan nilai VIFlebih kecil (<) daripada 10. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa model regresi terbebas darimultikolineartias antar variabel independen.

Sebelum melakukan pengujian regresilogistik, langkah selanjutnya adalah menilaikelayakan model regresi dengan melihat nilai hosmerand lemeshow’s test.

Nilai chi-square sebesar 8,691 dengansignifikansi sebesar 0,369 pada derajat bebas (df) =8. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebihbesar (>) dari á = 5% (H0 diterima) sehingga tidakterdapat perbedaan yang signifikan antara modeldengan nilai observasinya. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa model regresi logistik yangdigunakan cukup baik menggambarkan hubunganantara komite dan kualitas audit dengan tax avoidancepada perusahaan sub sektor infrastruktur dankonstruksi non bangunan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI).

Setelah melakukan pengujian kelayakanmodel regresi yang digunakan, maka langkahselanjutnya adalah menilai keseluruhan model (over

Tabel 3: Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23.00 (2018)

Tabel 4: Hasil Uji Hosmer and Lemeshow’s Test

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

all model fit) dengan membandingkan nilai -2 loglikelihood (LL) pada masing-masing block number.

Hasil perbandingan nilai -2 log likelihood(LL) dapat diketahui bahwa nilai -2 log likelihood(LL) pada awal (Block Number = 0) sebesar 33,817dan pada akhir (Block Number = 1) sebesar 30,447sehingga terjadi penurunan nilai -2 log likelihoodsebesar 3,37. Dengan demikian, dapat disimpulkanbahwa model regresi logistik yang digunakan baik /fit.

Setelah menilai keseluruhan model (overallmodel fit) regresi, maka langkah selanjutnya adalahpengujian koefisien determinasi dengan melihat nilaiNakelkerke R Square. Nilai Nakelkerke R Square (R2)diperoleh sebesar 0,142, hal ini menunjukkan bahwatax avoidance dapat dijelaskan sebesar 14,2 persenoleh variabel independen yaitu komite dan kualitasaudit serta profitabilitas sebagai variabel kontrol.Sedangkan sisanya sebesar 85,8 persen diterangkan

Tabel 5: Hasil Uji Perbandingan Nilai -2 LogLikelihood

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

Tabel 6: Koefision Determinasi (R2)

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 101

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam modelregresi logistik ini.

4.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam penelitian ini ditujukanuntuk membuktikan secara ilmiah pengaruh komitedan kualitas audit terhadap tax avoidance yangdilakukan dengan model analisis regresi logistik,pengujian secara simultan (Omnibus Test of ModelCoefficient), dan pengujian signifikansi parameterindividual (Uji Wald). Adapun model persamaanregresi linear logistik yang dihasilkan pada penelitianini adalah:

Keterangan:Y : Tax AvoidanceX1 : Komite AuditX2 : Kualitas AuditROA : Variabel Kontrola : Konstansaß1 ... ß3: Koefisien Regresie : Error

Constant : -58,694. Artinya jika komiteaudit (X1), kualitas audit(X2) dan profitabilitas(ROA) dianggap konstan,maka besarnya taxavoidance adalah 58,694satuan.

Komite Audit (X1) : Koefisien regresi untukvariabel independen komiteaudit (X1) sebesar 19,910dapat diart ikan bahwasetiap penambahan satuanggota komite audit, makaberdampak secara tidaksignifikan pada peningkatantax avoidance sebesar19,910 satuan denganasumsi var iabel laindiabaikan dan konstan.

Y = - 58,694 + 19,910X1 + 0,472X2 +5,528ROA +

Kualitas Audit (X2) : Koefisien regresi untukvariabelindependen kualitasaudit (X2) sebesar 4,72dapat diart ikan bahwasetiap penambahan satu

` satuan variabel kualitasaudit, maka berdampaksecara tidak signifikan padapeningkatan tax avoidancesebesar 4,72 satuan denganasumsi var iabel laindiabaikan dan konstan.

Profitabilitas (ROA): Koefisien regresi untukvariabel kontrolprofitabilitas (ROA)sebesar 5,528 yang dihitungdengan return on assetsdapat diart ikan bahwasetiap penambahan satusatuan variabelprofitabilitas, makaberdampak secarasignifikan pada taxavoidance sebesar 5,528satuan dengan asumsivariabel lain diabaikan dankonstan.

Pengujian secara simultan (Uji-F) ataudikenal dengan istilah Omnibus Test of ModelCoefficient pada analisis regresi logistik dilakukanuntuk mengetahui apakah semua variabel independenyang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruhsecara bersama-sama atau simultan terhadap variabeldependen.

Tabel 7: Hasil Uji-F (Omnibus Test of ModelCoefficient)

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

Hal - 102 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hasil pengujian omnibus test of modelcoefficient diperoleh nilai Chi-Square sebesar 3,370pada derajat bebas (df) = 3 dengan nilai signifikansiyang lebih besar dari alpha 5%, yaitu 0,338 sehinggamenolak Ha.

Dengan demikian, variabel independenkomite dan kualitas audit secara simultan tidakberpengaruh signifikan terhadap tax avoidance.

Hasil dari uji signifikansi secara individual(Uji Wald) dijelaskan secara rinci berikut ini:

H1: Komite audit berpengaruh signifikan terhadaptax avoidanceHasil Perhitungan:Nilai Wald = 0,000; dengan sig.= 0,999Variabel komite audit (X1) memiliki nilai waldsebesar 0,000 dengan tingkat signifikansi lebih besardari 5 %, yaitu 0,999. Hal ini menunjukkan bahwakomite audit tidak terbukti berpengaruh secarasignifikan terhadap tax avoidane. Dengan demikian,hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwakomite audit berpengaruh signifikan terhadap taxavoidance menjadi Ditolak.

H2: Kualitas audit berpengaruh signifikan terhadaptax avoidanceHasil Perhitungan:Nilai Wald = 0,236; dengan sig.= 0,627Variabel kualitas audit (X2) memiliki nilai waldsebesar 0,236 dengan tingkat signifikansi lebihbesar dari 5%, yaitu 0,627. Hal ini menunjukkanbahwa kualitas audit tidak terbukti berpengaruhsecara signifikan terhadaptax avoidance. Dengandemikian, hipotesis kedua (H2) yang

Tabel 8: Hasil Uji Wald

Pengujian signifikansi parameter individual(uji-t) atau dikenal dengan istilah uji Wald padaanalisis regresi logistik dilakukan untuk melihatpengaruh dari masing-masing variabel independensecara parsial terhadap variabel dependen. Disamping itu, pengujian ini dimaksudkan untukmemprediksi sejauhmana kontribusi perubahan yangterjadi pada masing variabel independen terhadapbesarnya variabel dependen.

menyatakan bahwa kualitas audit berpengaruhsignifikan terhadap tax avoidance juga menjadiDitolak.

Variabel profitabilitas (ROA) yang diusulkansebagai variabel kontrol memiliki nilai wald sebesar0,226 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari a5%, yaitu 0,634. Hal ini menunjukkan bahwaprofitabilitas tidak terbukti berpengaruh secarasignifikan dan berfungsi sebagai variabel kontrol.

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil persamaan regresi linearlogistik diperoleh nilai koefisien â1 untuk variabelkomite audit (X1) sebesar 19,910 dengan probabilitassignifikansi sebesar 0,999, hal ini menunjukkanbahwa setiap penambahan keanggotaan komite auditsebanyak 1 (satu) kali maka akan berdampakpeningkatan tax avoidance sebesar 19,910 satuan dantidak signifikan.

Hasil pengujian hipotesis ke-1 t idakmembuktikan bahwa komite audit berpengaruhsignifikan terhadap tax avoidance, dimana temuanpenelitian ini tidak mendukung teori agensi yang

Sumber: Output SPSS 23.00 (2018)

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 103

melatarbelakangi timbulnya konflik kepentingan yangterjadi antara pihak manajemen (agent) denganprincipal, komite audit dinilai tidak efektif dalammengawasi mekanisme manajemen pajak untukmelaporkan beban penghasilan pajak tanpa melanggarketentuan dan regulasi yang berdampak pada sanksiadministrasi dan sanksi pidana perpajakan.

Hasil penelitan ini tidak sejalan denganpenelitian Diantar i dan Ulupui (2016) yangmembuktikan pengaruh komite audit berpengaruhnegatif terhadap tax avoidance. Kondisi ini dapatdipahami bahwa dengan jumlah keanggotaan komiteaudit yang hanya memenuhi persyaratan minimalyang ditetapkan oleh OJK yaitu sekurang-kurangnya3 (tiga) orang tidak mampu mengevaluasi praktik-praktik tax avoidance.

Anggota komite audit juga harus dipilihberdasarkan kompetensi latar belakang keilmuandalam bidang akuntansi dan keuangan sertakesesuaian dengan jenis industri perusahaan tersebutsehingga dapat menjalankan fungsi dantanggungjawabnya dalam mengawasi perusahaandengan baik.

Sebaliknya, temuan ini membuktikanpenelitian Eksandy (2017) dan Vidiyanti (2017) yangtidak membuktikan pengaruh komite audit terhadaptax avoidance. Dengan demikian, banyak atausedikitnya keanggotaan komite audit yang dimilikiperusahaan dalam penelitian ini tidak menjadi faktoryang dapat mempengaruhi tax avoidance.

Berdasarkan hasil persamaan regresi linearberganda diperoleh nilai koefisien â2 untuk variabelkualitas audit (X2) sebesar 0,472 dengan probabilitassignifikansi sebesar 0,627, hal ini menunjukkanbahwa setiap penambahan variabel kualitas yangdiukur dengan proksi klasifikasi KAP Big 4 dan selainBig 4 sebanyak 1 (satu) kali maka akan berdampakpeningkatan tax avoidance sebesar 0,472 dan tidaksignifikan.

Hasil pengujian hipotesis ke-2 membuktikanbahwa kualitas audit tidak berpengaruh signifikanterhadap tax avoidance, temuan ini mengindikasikan

bahwa kualitas audit yang berasal dari KAP Big 4tidak menjadi jaminan untuk mengurangi praktik-praktik tax avoidance.

Temuan penelitian ini tidak mendukungpenelitian Eksandy (2017) yang membuktikanpengaruh positif kualitas audit terhadap taxavoidance. Setiap kantor akuntan publik (KAP) diIndonesia mengaudit perusahaan-perusahaan yanglisting di pasar modal akan cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan proses audit karena diawasisecara ketat oleh pihak-pihak yang berkepentinganterhadap laporan keuangan auditan, seperti OtoritasJasa Keuangan (OJK) dan fiskus pajak yang menjadiacuan dalam pemeriksaan pajak.

Sebaliknya, temuan ini membuktikanpenelitian Vidiyanti (2017) yang tidak membuktikanpengaruh kualitas audit terhadap tax avoidance.Kebijakan tax amnesty juga dinilai tidak cukup efektifdalam mengurangi adanya praktik-praktik taxavoidance. Seorang auditor yang bekerja di KAPdituntut untuk memiliki independensi, kompetensi danpertimbangan profesional dalam mengevaluasiperhitungan pajak penghasilan kini (current tax)untuk mengetahui besarnya pajak terutang Auditorharus bersikap independen, artinya tidak mudahdipengaruhi karena auditor melaksanakanpekerjaannya untuk kepentingan umum.

Kepercayaan masyarakat akan menurun jikaterdapat bukti bahwa independensi sikap auditorternyata berkurang (SA Seksi 220.1 SPAP:2013).Dengan demikian, kualitas audit yang berasal dariKAP Big 4 dan selain Big 4 dalam penelitian ini jugatidak menjadi faktor yang dapat mempengaruhi taxavoidance.

5. SIMPULAN DAN SARAN

a. Komite Audit tidak terbukti berpengaruhsignifikan terhadap Tax Avoidance.

b. Kualitas Audit tidak terbukti berpengaruhsignifikan terhadap Tax Avoidance.

Keterbatasan dari penelitian ini antara lain:

Hal - 104 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

a. variabel komite audit dan kualitas audit tidakmembuktikan pengaruh terhadap variabel taxavoidance yang diproksikan dengan effective taxrate (ETR) yang hanya dikelompokkan secaraumum berdasarkan kategori nilai positif dannegatif.

b. Sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada8 (delapan) perusahaan sub sektor infrastrukturdan konstruksi non bangunan yang terdaftar diBEI tahun 2013-2017 sehingga hasil penelitianini tidak cukup representatif menggambarkansecara umum perusahaan-perusahaan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia dalammengidentifikasi adanya praktik-praktik taxavoidance.

Berdasarkan keterbatasan dari penelitian diatas, maka saran dari penelitian ini antara lain:a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat

menentukan rumus perhitungan tax avoidancedengan proksi lainnya seperti cash effective taxrate (CETR) dengan skala rasio sehingga dapatlebih baik dalam mengukur tingkat tax avoidance.

b. Penelitian selanjutnya, diharapkan dapatmemperluas jumlah sampel dan menambahperiode pengamatan agar mendapatkan hasilpenelitian yang dapat digeneralisasi dalammengidentifikasi trend adanya praktik-praktik taxavoidance.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Agoes, Sukrisno. 2012, Auditing PetunjukPraktis Pemeriksaan Akuntan oleh AkuntanPublik. Jilid-1, Edisi Ke-4, Salemba Empat,Jakarta.

[2] Arens, Alvin A., Elder, Randal J., Mark S.Beasley. 2014, Auditing and Assurance Service,an Integrated Approach, (Global Edition),Pearson Education Limited, England.

[3] Astuti, Titiek P. dan Aryani Y. Anni. 2017, TrenPenghindaran Pajak Perusahaan Manufaktur

di Indonesia yang Terdaftar di BEI 2001-2014,Jurnal Akuntansi, 20 (3) 375-388.

[4] Cahyono, Dedy D., Andini, R. dan Raharjo, K.2016, Pengaruh Komite Audit, KepemilikanInstitusional, Dewan Komisaris, UkuranPerusahaan (SIZE), Leverage (DER) danProfitabilitas (ROA) terhadap TindakanPenghindaran Pajak (Tax Avoidance) padaPerusahaan Perbankan yang Listing BEIperiode Tahun 2011-2013. Jurnal of Accounting.2 (2).

[5] Damayanti, F. dan Susanto, T. 2015, PengaruhKomite Audit, Kualitas Audit, KepemilikanInstitusional, Risiko Perusahaan dan Return onAssets terhadap Tax Avoidance, ESENSI JurnalBisnis dan Manajemen, 5 (2), 187-206.

[6] Darwin. 2016, Analisis Perbedaan KualitasAudit KAP Big 4 dan KAP Second Tier Dinilaidari Independensi Auditor, Manajemen Labadan Nilai Relevansi Laba, Skripsi FakultasEkonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.

[7] Diantari, P.R dan Ulupui, IGK Agung. 2016,Pengaruh Komite Audit, Proporsi KomisarisIndependen, dan Proporsi Kepemil ikanInstitusional Terhadap Tax Avoidance, E-JurnalAkuntansi, 16 (1), 702-732.

[8] Eksandy, Arry. 2017, Pengaruh KomisarisIndependen, Komite Audit, dan Kualitas Auditterhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidane)(Studi Empiris pada Sektor Industri BarangKonsumsi yang Terdaftar di Bursa EfekIndonesia Periode 2010-2014, CompetitiveJurnal Akuntansi dan Keuangan, 1 (1),1-12.

[9] Gujarati, Damodar. 2003, Ekonometrika Dasar,Edisi Ke-6, Erlangga, Jakarta.

[10] Ghozali, Imam. 2017, Aplikasi AnalisisMultivariate Dengan Program: IBM SPSS 23,Edisi Ke-8, Badan Penerbit UniversitasDiponogoro, Semarang.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal -105

[11] Haryanto, Joko Tri. 2016, Tax Amnesty danKinerja Perpajakan 2016, Diakses pada 03November 2018, https://www.kemenkeu.go.id/media /43 77/ tax -amnes t y-dan-kiner j a -perpajakan-2016.pdf.

[12] Hasan, M.M, Al-Hadi, A., Taylor G. danRichardson G. 2016, Does a Firm’s Life CycleExplain Its Propensity to Engage in CorporateTax Avoidance?. European Accounting Review.1-33.

[13] Ikatan Akuntan Indonesia-KompartemenAkuntan Publik (... . ). (2013), StandarProfesional Akuntan Publik, Salemba Empat,Jakarta.

[14] Ismi, Fadhil dan Linda 2016, Pengaruh ThinCapitalization, ROA, dan CorporateGovernance pada Perusahaan JII, Jurnal IlmiahMahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), 1(1), 150-165.

[15] Lako, Andreas. 2017, Mengusut PengelapPajak, Diakses pada 03 November 2018,https:/ /www.pressreader.com/indonesia /kompas/20170518/ 281638190136165.

[16] LPEM FEB UI. 2018, Seri AnalisisMakroekonomi: Indonesia Economic Outlook,Diakses pada 10 November 2018, https://www.lpem.org/wp-content/uploads/ 2017/11/Indonesia-Economic-Outlook-2018-ID.pdf.

[17] Mulyani, Sri, Kusmuriyanto, dan Suryarini, T.2017, Analisis Determinan Tax Avoidance padaPerusahaan Manufaktur di Indonesia, JurnalRiset Akuntansi Keuangan (RAK). 2(3), 53-66.

[18] OJK. 2015, Salinan Peraturan Otoritas JasaKeuangan Nomor 55 /POJK.04/ 2015 TentangPembentukan dan Pedoman Pelaksanaan KerjaKomite Audit, Jakarta.

[19] Pradipta dan Supriyadi. 2015, PengaruhCorporate Social Responsibility (CSR),Profitabilitas, Leverage, dan Komisaris

Independen Terhadap Praktik PenghindaranPajak, Prosiding Simposium Nasional AkuntansiXX, Jember (27-30 September).

[20] Scott, W.R. 2015, Financial Accounting Theory(7th ed), Prentice-Hall International, New Jersey.

[21] Saifudin dan Yunanda, D. 2016, DeterminasiReturn On Asset, Leverage, UkuranPerusahaan, Kompensasi Rugi Fiskal danKepemilikan Institusi Terhadap PenghindaranPajak, Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi Wiga, 6(2), 131-143.

[22] Sugiyono. 2015, Metode PenelitianPendidikan: Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung.

[23] Sudaryono. 2017, Metodologi Penelitian,Rajawali Press, Depok.

[24] Tandiontong, Mathius. 2016, Kualitas Audit danPengukurannya, Alfabeta, Bandung.

[25] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan.

[26] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11Tahun 2006 Tentang Pengampunan Pajak atauTax Amnesty.

[27] Vidiyanti. 2017, Pengaruh Komite Audit,Kualitas Audit, Kepemilikan Institusional,Return on Assets, dan Leverage Terhadap TaxAvoidance, Skripsi STIE Perbanas, Surabaya.

Hal - 106 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Pengaruh Keterkaitan Religiusitas, Sosial Ekonomi Dan Sikap LoveOf Money Dalam Etika Penggelapan Pajak Wajib Pajak UMKM Di

KPP Pratama Palembang Ilir Barat

Icha Fajriana

STIE [email protected]

Abstract: The purpose of this research is to determine the effect of Religiosity, Social Economy, and Love of Moneyon the UMKM taxpayer’s tax evasion ethics, either simultaneously or partially. The data used are IndividualTaxpayers of particular entrepreneur in KPP Pratama Palembang Ilir Barat in 2017. The method of analysis usedis quantitative analysis, with the multiple regression models. The research shows that Religiosity, Social Economy,and Love of Money has impact on the UMKM taxpayer’s tax evasion ethics, either simultaneously or partially inKPP Pratama Palembang Ilir Barat

Keywords: Religiosity, Social Economy, Love of Money, tax evasion

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Religiusitas, Sosial Ekonomi, Love of Moneyberpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap etika penggelapan pajak Wajib Pajak UMKM Di KPPPalembang Ilir Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib pajak UMKM di KPP PratamaPalembang Ilir Barat tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan modelregresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen berpengaruhsignifikan terhadap etika penggelapan pajak Wajib Pajak UMKM Di KPP Palembang Ilir Barat.

Kata kunci: religiusitas, sosial ekonomi, love of money, penggelapan pajak

1. PENDAHULUAN

Lingkungan dan budaya masyarakatberpengaruh pada pandangan akan bagaimana caraberperilaku yang dianggap baik. Perilaku yangdianggap baik dan buruk dari masing-masing daerahdisebut sebagai norma yang nantinya akan diterapkandalam etika berperilaku.

Etika merupakan cara pandang bagaimanamenilai sesuatu apakah dikatakan baik ataupunburuk. Etika diperlukan dalam masyarakat gunameminimalisir adanya perselisihan antar asyarakatpada suatu pandangan, karena setiap orang entunyamemiliki pandangannya masing-masing. Etika hadirsebagai pedoman masyarakat dalam berperilaku sertamenentukan apa yang dianggap baik dan buruksehingga mampu terciptanya keharmonisan hidup.

Menjamurnya kasus penggelapan pajakdi Indonesia mengartikan bahwa persepsi masing-masing individu terkait dengan etika penggelapanpajak sangat berbeda. Perbedaan persepsi antaramasing- masing individu dapat dipengaruhi olehbeberapa hal yang erat kaitannya dengan psikologisseseorang. Salah satu yang menjadi alasan terjadinyatindakan Tax Evasion adalah Money Ethics atau etikauang. Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Tang,2002).

Etika uang berpengaruh secara signifikanterhadap perilaku yang tidak etis. Tindakan yang tidaketis ini salah satunya adalah kecurangan pajak.Tindakan kecurangan pajak salah satunya dapatdipengaruhi oleh kecintaan yang tinggi terhadap uang.Seseorang menempatkan uang sebagai prioritasutama dalam kehidupannya, akan merasa tindakan

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 107

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Tax Evasion adalah tindakan yang dapatditerima (Lau, Choe, & Tan, 2013). Hal ini dapatdiartikan bahwa semakin tinggi kecintaan (HighMoney Ethics) seseorang terhadap uang maka orangtersebut cenderung melakukan tindakan Tax Evasiondari pada seseorang yang memiliki kecintaan yangrendah terhadap uang (Low Money Ethics).

Setiap individu dalam melakukan suatupekerjaan pada dasarnya memiliki motivasi yangberbeda-beda. Kemungkinan seseorang dalammelakukan perilaku yang tidak etis dalam keadaanstatus sosial ekonomi yang berbeda dapat terjadi.Semakin tinggi status sosial ekonomi seseorang, makaia cenderung untuk berperilaku konsumtif. Hal inidapat berhubungan dengan perilaku etisnya, karenabiasanya seseorang yang memiliki status sosialekonomi yang tinggi dan berperilaku konsumtif,cenderung dapat berperilaku tidak etis (Sipayung,2015).

Secara teori, penggelapan pajak dinilaisebagai hal yang mempunyai konotasi negatif dantergolong tindakan kriminal karena dilakukan atasdasar kesadaran menyalahi aturan undang-undangdan dapat merugikan negara. Penggelapan pajaktergolong ke dalam kerangka hukum dari hukum pajakkarena mengindikasikan adanya tindakan eksploitasidalam hukum pajak untuk mengurangi kewajibanpajak (Sandmo, 2005).

Namun faktanya, etika penggelapan pajakdipandang lebih dari satu sisi sehingga dapattergolong ke dalam tindakan bahkan diperboleh.Banyak kasus skandal penggelapan pajak yangterjadi, misalnya skandal yang terjadi padaperusahaan besar yaitu Enron dan Worldcom, yangmelakukan manipulasi terhadap laporan keuangan.Kasus manipulasi laporan keuangan juga terjadi diIndonesia dengan adanya rekayasa laporan keuanganPT Waskita Karya (Liputan6.com).

Kasus manipulasi laporan keuangan yangdilakukan oleh perusahaan Toshiba menjadi perhatianserius, penggelapan laba perusahaan sebesarRp.15,85 Triliun oleh perusahaan Toshiba yangdilakukan sejak tahun 2008 telah merugikan para

pemegang saham. Kasus manipulasi yang dilakukanperusahaan Toshiba tentunya berdampak padamenurunnya tingkat kepercayaan masyarakat padaprofesi akuntan. Profesi akuntan di pandang negatifdan diragukan kualitasnya dalam memberikan jasapenyusunan laporan keuangan.

Selain itu kasus penggelapanpajak yangdilakukan oleh aktris Fan Bingning yang terjeratmasalah hukum karena mengemplang pajak, diketahuibahwa pendapatan yang di dapat Fang Bingbingsebesar US$ 7,8 juta sementara dokumen lain FanBingbing sebutkan hanya dibayar sebesar US$ 1,56juta. Terkuak fakta bahwa motif yang dilakukan FanBingbing yaitu menyayangkan besarnya jumlah pajakyang harus dibayar oleh karena itu Fan Bingbingmelakukan mengempangan pajak dengan melaporkanhasil pendapatan yang tidak akurat. (Liputan6.com2018).

Pemahaman tidak mampu memastikanterbentuknya intelektual serta kematangan etisseseorang. Reaksi seseorang yang melakukan usahamikro, kecil dan menengah pada berbagai kasuskecurangan pelaporan keuangan yang ada dapatdilihat dari sesi religiusitas, sosial ekonomi dan loveof money (kecintaan kepada uang).

Dengan adanya tindakan penggelapan pajakyang dilakukan oleh Wajib Pajak membuatpemerintah tidak dapat mengoptimalkan penerimaanpajak. Berikut ini adalah tabel jumlah UMKM yangterdaftar di KPP Pratama Palembang Ilir Barat tahun2013-2017.

Di Indonesia yang telah menganut prinsipSelf Assessment System, pemerintah memberikepercayaan penuh kepada Wajib Pajak untukmelaksanakan kewajiban perpajakan atas kesadaran,kejujuran dan rasa tanggung jawab, serta denganmenegakkan keadilan hukum dan juga perbaikanmutu pelayanan yang prima diharapkan dapatmeningkatkan kesadaran, Wajib Pajak akankewajbannya dan diharapkan dapat meningkatkankesadaran, pemahaman dan penghayatan Wajib Pajakakan kewajbannya dibidang perpajakan dan ikut sertaberperan dalam mensukseskan pembangunan.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 108 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Tabel 1.Jumlah UMKM yang Terdaftar di KPP Pratama

Palembang Ilir Barat Tahun 2013-2017

Sumber : KPP Pratama Palembang Ilir Barat, 2018

Dari data diatas dapat dilihat bahwapertumbuhan UMKM di kota Palembang dari tahun2013 – 2017 mengalami peningkatan, inimembuktikan bahwa di Indonesia khususnya dikotaPalembang UMKM mendapat respon yang baik dimasyarakat. Dengan pertumbuhan yang semakinmeningkat dan omzet yang juga meningkat membuatmasyarakat semakin ingin membuka usaha namunpermasalahan yang sering datang yaitu adanyakelalaian dan kecurangan seperti tidak membayarpajak atau melakukan penghindaran pajak.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Teori Motivasi

Teori motivasi menjelaskan bahwa terdapatsuatu dorongan atau alasan bagi seseorang untukmelakukan dan menyelesaikan sesuatu (Frederickson,Miller dan Cline, 2008). Dengan adanya motivasi,seseorang akan memiliki tujuan yang ingin dicapai.Teori motivasi oleh Maslow menjelaskan bahwaseseorang memiliki kebutuhan fisiologis, yaknikebutuhan akan makanan, tempat tinggal, sertapendapatan (Hasibuan, 2011).

Seseorang akan memiliki motivasi untukbekerja guna memenuhi kebutuhannya. Status sosialekonomi dan kecintaan seseorang pada uang eratberkaitan dengan keinginan manusia untuk memenuhikebutuhannya berdasarkan teori motivasi. Dalamteori motivasi, terdapat kebutuhan akan berafiliasiyang erat kaitannya dengan tingkat religiusitas. Teorimotivasi digunakan untuk menjelaskan hubungan

religiusitas, status sosial ekonimi, dan sikap love ofmoney pada persepsi etis usaha mikro, kecil danmenengah apakah dengan adanya dorongan yangdiberikan seseorang akan terpengaruh untuk tidakmelakukan suatu tindakan yang tidak etis.

Dari penjelasan diatas tedapat hubunganantara teori motivasi dengan penelitian yangdilakukan oleh penulis yaitu suatu motivasi yangdiberikan kepada Wajib Pajak sebagai suatugambaran mengenai sikap Wajib Pajak dalammemenuhi kewajibannya, dimana seseorang memilikiniat untuk memenuhi kewajibannya membayar pajakdan menentukan apakah suatu dorongan yangdiberikan kepada Wajib Pajak dapat terealisasikandengan baik sebagai suatu keputusan yang diambilnantinya.

2.2 Theory of Planned Behavior (TPB)

Theory of Reasoned Action (TRA)dikembangkan oleh Ajzen dan diberi nama Theoryof Planned Behaviour (TPB). Teori ini menjelaskantentang adanya niat dalam berperilaku yangditimbulkan oleh individu itu sendiri. MenurutFishbein dan Azjen (2005), norma subjektif secaraumum niat yang muncul dalam berperilaku ditentukanoleh beberapa faktor, yaitu:

2.2.1Behavioral Beliefs

Faktor pertama merupakan hasil yangdiperoleh dari bentuk dan evaluasinya dalam suatukeyakinan individu. Wajib Pajak tersebut akanmemiliki keyakinan terhadap keadilan telahditerapkan akan menimbulkan taat pada pajak, haltersebut akan mempengarui keyakinan mengenaipentingnya keadilan untuk membuat Wajib Pajak taatpada kewajibannya untuk membantumenyelenggarakan pembangunan negara (BehavioralBeliefs).

2.2.2Normative Beliefs

Faktor kedua merupakan harapan motivasiyang dipegang teguh oleh keyakinan individu dalamharapan normatif kepada orang lain maupun motivasi

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 109

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

dalam memenuhi harapan. Normative Beliefsberkaitan dengan persepsi etis penggelapan pajak,dimana sikap religiusitas, sosial ekonomi, dan Loveof Money yang baik dapat memberikan motivasikepada Wajib Pajak agar taat pajak. Lingkunganterkait dengan Control Beliefs, lingkungan yang baikadalah lingkungan yang dimana lingkungan tersebuttaat kepada pajaknya sedangkan jika lingkungan tidakbaik maka akan menimbulkan ketidakpatuhan kepadaperpajakan.

2.2.3Control Beliefs

Faktor yang terakhir ini merupakankeberadaan suatu hal yang dapat mendukung danmenghambat perilaku dalam keyakinan individu yangakan ditampilkan kepada orang lain dan persepsi olehindividu itu sendiri terhadap seberapa kuat suatu halyang dapat mendukung dan menghambat perilakuindividu.

Ketiga faktor tersebut yang menemtukanseseorang untuk berperilaku, setelah wajib pajakterdapat 3 faktor tersebut, maka Wajib Pajak masukketahap Intention kemudian tahap Behavior. TahapIntention merupakan tahap dimana seseorangmemiliki niat untuk berperilaku sedangkan Behavioradalah tahap seseorang berperilaku. Religiusitas,sosial ekonomi, dan Love of Money dapat menjadifaktor yang menentukan perilaku Wajib Pajak, olehkarena itu Wajib Pajak akan memiliki niat untukmembayar pajaknya dan kemudian merealisasikanniat tersebut.

2.3 Religiusitas

Menurut Mc Daniel dan Burnett (1990),religiusitas adalah sebuah kepercayaan kepada Tuhandengan berkomitmen untuk mengikuti prinsip-prinsipyang telah ditetapkan Tuhan. Religiusitas merupakannilai-nilai agama yang dianut oleh seseorang. Semuaagama umumnya memiliki tujuan yang sama dalammengontrol perilaku yang baik dan menghambatperilaku yang buruk (Basri, 2015).

Religiusitas dapat didefinisikan sebagai suatusistem yang terintegrasi dari keyakinan, gaya hidup,

aktivitas, ritual dan institusi yang memberikan maknadalam mengarahkan manusia pada nilai-nilai yangsuci (Glock dan Strak, 1965).

Religiusitas memiliki dua dimensi yangberbeda, yaitu religiusitas ekstrinsik dan religiusitasintrinsik. Religiusitas ekstrinsik mengacu padamotivasi seseorang dalam beragama danmencerminkan motivasi seseorang untk persetujuansosial. Sedangkan, religiusitas intrinsik mengacupada motvasi yang didasarkan pada inheren dantradisi keagamaan itu sendiri. Religiusitas intrinsikmenunjukan adanya komitmen dan keterlibatan untuktujuan rohani yang lebih melekat dalam berkomitmendengan prinsip agama.

Glock dan Strak merumuskan religiusitassebagai komitmen yang berhubungan dengan agamaatau keyaninan iman yang dapat dilihat melaluiaktivitas atau perilaku individu yang bersangkutandengan agama atau keyakinan yang dianut.

2.4 Sosial Ekonomi

Sosial ekonomi adalah suatu keadaan ataukedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkanseseorang dalam posisi tertentu dalam strukturmasyarakat. Pemberian posisi ini disertai pulaseperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhioleh pembawa status. Tingkat sosial ekonomimerupakan faktor non ekonomis seperti budaya,pendidikan umur dan jenis kelamin.

Sedangkan, tingkat ekonomi spesifik yaitupendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi.Penjelasan sosial dan ekonomi biasa menjadi objekpembahasan yang berbeda. Dalam konsep sosiologimanusia biasa disebut dengan makhluk sosial yangmempunyai arti manusia tidak bisa hiudp tanpaadanya bantuan dari orang lain, sehingga arti sosialbiasa diartikan sebagai hal yang berhubungan denganmasyarakat. Sedangkan ekonomi berasal dari bahasaYunani yakni oikos yang artinya keluar dan ataurumah tangga dan namos artinya peraturan.

Menurut Soekanto (2012) mengemukakanbahwa sosial ekonomi adalah posisi seseorang dalam

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 110 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam artilingkungan pergaulan, prestasinya dan hak-hak sertakewajiban dalam hubungan dengan sumber daya.

2.5 Love of Money

Uang merupakan aspek yang sangat pentingdalam khidupan sehari-hari. Menurut Rubenstein diAmerika Serikat, keberhasilan diukur dengan uangdan pendapatan. Meskipun uang tersebut digunakansecara universal makna dan pentingnya uang tidakditerima secara universal. Herzberg mengatakanbahwa uang adalah motivator kebanyakan orang.

Karena pentingnya uang dan interpretasiyang berbeda, Tang (2002) memperkenalkan konsepcinta uang untuk liberatur psikologi. Konsep iniberusaha mengukur perasaan subjektif seseorangterhadap uang, pengertian seseorang terhadap uang,serta keinginan dan apresiasi seseorang terhadapuang.

Love of Money juga diartikan sebagai levelkecintaan seseorang terhadap uang, bagaimanamereka menganggap pentingnya uang bagi kehidupanmereka. Sikap terhadap uang dipelajari melalui prosessosialisasi yang didirikan pada masa kanak-kanak dandipelihara dalam kehidupan dewasa.

Tang dan Chiu (2003) menyatakan bahwaorang-orang dengan orientasi Love of Money yangtinggi memiliki kepuasan rendah dengan gaji. Merekajuga menyebut bahwa konsep Love of Money sangatterkait dengan ketamakan dan akar dari kejahatan.Basri (2015) menjelaskan bahwa orang-orang denganperilaku cinta uang atau Money Ethics yang tinggiakan menempatkan kepentingan yang besar pada uangakan kurang etis dan sensitif daripada orang denganMoney Ethics rendah.

2.6 Persepsi Etika Penggelapan Pajak

Persepsi etika mempunyai beragam maknayang berbeda, salah satu maknanya adalah prinsiptingkah laku yang mengatur individu atau kelompok.Seperti penggunaan istilah etika profesional, yaitumengacu pada aturan-aturan dalam lingkup dimana

orang per orang menjalani kehidupan pribadinya.Selain itu, kita menggunakan istilah akuntansi ketikamengacu pada seperangkat aturan yang mengaturtindakan profesional akuntan.

Untuk makna yang kedua, Persepsi etikaadalah kajian moralitas. Hal ini berarti etika berkaitandengan moralitas. Meskipun berkaitan etika tidaksama persis dengan moralitas. Persepsi etika adalahsemacam penelaahan (baik aktivitas penelaahanmaupun hasil-hasil penelaahan itu sendiri), sedangkanmoralitas merupakan pedoman yang dimiliki individuatau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, ataubaik dan jahat (Suminarsasi, 2011).

Mardiasmo (2016) mendefinisikanpenggelapan pajak merupakan usaha yang dilakukanWajib Pajak untuk meringankan beban pajak dengancara melanggar Undang-Undang. Dikarenakanmelanggar Undang-Undang, penggelapan pajak inidilakukan dengan menggunakan cara yang tidak legal.Wajib Pajak melakukan berbagai cara menghindarikewajibannya, baik menggunakan cara yangdiperbolehkan peraturan perundang-undang yangberlaku.

Penghindaran pajak dengan melanggar danmenentang peraturan Undang-Undang yang berlakudisebut Tax Evasion. Tindakan ini dapat merugikannegara, dan pelakunya akan dikenakan sanksiadministrasi ataupun pidana sesuai dengan peraturanUndang-Undang yang ditetapkan. Sedangkan upayadalam meminimalisirkan beban pajak sepanjangmasih menggunakan peraturan yang berlakudiperbolehkan dengan penanganan dan pengolahanyang baik disebut Tax Avoidence.

2.7 Penelitian Terdahulu

Selain menggunakan teori sebagai landasandi dalam penelitian, terdapat beberapa penelitianterdahulu yang dapat dijadikan sebagai acuan dalampenelitian ini. Dalam hal ini, fokus peneliti yangdijadikan acuan adalah terkait dengan masalahkepatuhan Wajib Pajak. Oleh karena itu, penelitimelakukan langkah kajian terhadap beberapa hasilpenelitian terdahulu.

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 111

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Dewi Sofha (2018) meneliti pengaruhketerkaitan religiusitas, gender, Lom, dan PersepsiEtika Penggelapan Pajak. Hasil pengujianmembuktikan bahwa pengaruh antara genderterhadap persepsi etika penggelapan pajak danterdapat pengaruh antara religiusitas terhadappersepsi etika penggelapan pajak, namun tidakterdapat pengaruh LoM terhadap persepsi etikapenggelapan pajak. Selain itu, religiusitas tidakmemediasi pengaruh antara gender dengan persepsietika penggelapan pajak begitu juga LoM tidakmemediasi pengaruh antara gender dengan persepsietika penggelapan pajak.

A.A. Gde Ari Widhiasmana Pemayun (2018)meneliti Pengaruh Religiusitas, Status SosialEkonomi dan Love of Money pada Persepsi EtisMahasiswa Akuntansi. Hasil penelitian menunjukanbahwa mahasiswa akuntansi dengan tingkatreligiusitas dan love of Money yang tinggi akanmemiliki persepsi etis yang tinggi dan mahasiswaakuntansi dengan status sosial yang tinggi akanmemiliki persepsi etis yang rendah.

Firdausia, Oktaviana (2016) menelitiPengaruh Love of Money, Religiusitas TerhadapPersepsi Etis Mahasiswa Akuntansi di Kota Malang.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabelgender tidak berpengaruh terhadap Love of Money,religiusitas dan persepsi etis mahasiswa akuntansi,

Sumber: Penulis, 2018

variabel Love of Money dan religiusitas berpengaruhterhadap persepsi mahasiswa akuntansi. Semakintinggi Love of Money mahasiswa maka akan semakinrendah tingkat persepsi etis mereka. Semakin tinggitingkat religiusitas mahasiswa maka akan semakintinggi pula tingkat persepsi etis mereka.

Annisa Zenhy Wankhar (2018) menelitipengaruh Money Ethics terhadap Tax Evasion denganreliogioisity, gender, materialism sebagai variabelmoderating. Hasil penelitian tersebut adalah MoneyEthics dan Tax Evasion berpengaruh signifikan secarasimultan. Interaksi Money Ethics dengan IntrinsicReligiousity memiliki pengaruh negatif signifikanterhadap Tax Evasion. Interaksi Money Ethics denganExtrinsic Religiousity tidak berpengaruh secarasignifikan terhadap Tax Evasion. Interaksi MoneyEthics dengan Gender memiliki pengaruh positifsignifikan terhadap Tax Evasion. Sedangkan interaksiMoney Ethics dengan Materialisme memilikipengaruh negatif signifikan terhadap Tax Evasion.

2.8 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam penelitian inimerupakan pengembangan dari beberapa konsep teoridan beberapa penelitian terdahulu, dimanaReligiusitas, Sosial Ekonomi dan Sikap Love ofMoney berpengaruh dalam Etika PenggelapanPajak.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 112 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Keterangan :Simultan = Parsial =

Kerangka pemikiran yang terlihat padagambar 1. menunjukkan hubungan variabel bahwavariabel bebas (X) yaitu religiusitas, sosial ekonomidan sikap Love of Money, sedangkan variabel terikat(Y) yaitu persepsi etika menggelapan pajak (studiempiris UMKM yang terdaftar di KPP Ilir BaratPalembang).

Dimana variabel religiusitas berhubunganapakah dengan tingkat religius seseorang berpengaruhterhadap etika penggelapan pajak, variabel sosialekonomi berpengaruh apakah dengan tingkatpendidikan dan penghasilan yang tinggi dapatmempengaruhi Wajib Pajak dalam persepsi merekamengenai etika penggelapan pajak serta Love ofMoney atau kecintaan uang yang berlebihan seseorangmempengaruhi pola fikir mereka tentang persepsietika penggelapan pajak.

Variabel tersebut memastikan apakah gender,religiusitas, sosial ekonomi dan Love of Money telahmemenuhi persepsi etika penggelapan pajak sehinggadapat meningkatkan pemahaman mengenai etikapenggelapan pajak dan dapat juga mengukursejauhmana pemahaman Wajib Pajak UMKM dalammembayar pajak sehingga tingkat pemahaman bagiWajib Pajak UMKM dapat berpengaruh yangsignifikan.

2.9 Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah sebagaiberikut:

H1: Religiusitas terhadap persepsi etikamenggelapan pajak Wajib Pajak UMKM di KPPPalembang Ilir Barat.

H2: Sosial ekonomi berpengaruh terhadap persepsietika penggelapan pajak Wajib Pajak UMKMdi KPP Palembang Ilir Barat.

H3: Love of Money berpengaruh terhadap etika

penggelapan pajak Wajib Pajak UMKM di KPPPalembang Ilir Barat.

H4: Religiusitas, Sosial Ekonomi, Love of Moneyberpengaruh terhadap etika penggelapan pajakWajib Pajak UMKM di KPP Palembang IlirBarat.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini merupakan jenis penelitiankuantitatif. Sumber data tersebut dapat diperoleh baiksecara langsung (data primer) maupun tidak langsung(data sekunder) yang berhubungan dengan objekpenelitian.

Menurut Sanusi (2011), data primer adalahdata yang pertama kali dicatat dan dikumpulkanpeneliti, sedangkan data sekunder adalah data yangsudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah datasekunder. Data sekunder yang digunakan adalahberupa data Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawanyang terdaftar di KPP Pratama Ilir Barat Tahun 2018.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitasdan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya(Sugiyono, 2016).

Populasi dalam penelitian ini adalah WajibPajak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)yang terdaftar di KPP Pratama Palembang Ilir Baratpada tahun 2017 sejumlah 4.621 orang

Selama tahun 2015 hingga 2017, Wajib PajakPajak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)yang terdaftar di KPP Pratama Palembang Ilir Baratsemakin bertambah . hingga di tahun 2017 Wajibpajak yang terdaftar telah mencapai 4.621 dan dapatdilihat pada tabel dibawah ini:

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 113

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Tabel 2. Jumlah UMKM yang Terdaftar di KPP Pratama

Palembang Ilir Barat Tahun 2015-2017

Sumber : KPP Pratama Palembang Ilir Barat, 2018

Teknik sampling dalam penelitian inimenggunakan purposive sampling. Purposivesampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukanberdasarkan pertimbangan dari peneliti yangmenggangap unsur-unsur yang dikehendaki telah adadalam populasi (Nazir, 2011).

Dalam penelitian ini ada 4.621 jumlah WajibPajak UMKM orang pribadi/badan yang terdaftar diKPP Pratama Palembang Ilir Barat. Berdasarkan datadiatas, maka sampel untuk penelitian ini dapatdiketahui dengan menggunakan rumus slovin sebesar10% dengan perhitungannya adalah sebagai berikut:

Dimana: n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggotasampel yang diteliti (Tingkat kesalahan yangdiambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

Jumlah sampel yang digunakan dalampenelitian ini adalah sejumlah 98 dari 4.621 WajibPajak Orang Pribadi Usahawan yang terdaftar di KPPPratama Palembang Ilir Barat.

3.3 Definisi Variabel Operasional

Dalam Operasional Variabel, indikatorpengukuran penelitian ini adalah Religiusitas, SosialEkonomi, Love of Money dan etika penggelapanpajak. Definisi operasional variabel dependen danindependen dalam penelitian ini adalah sebagaiberikut:

Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 114 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Penelitian Lanjutan

Sumber: Penulis, 2018 diolah

3.4 Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2013), penelitian initermasuk penelitian asosiatif (hubungan) yaitupenelitian bertujuan untuk mengetahui hubunganantara dua variabel atau lebih. Penelitian inimempunyai tingkatan yang paling tinggi biladibandingkan dengan penelitian deskriptif dankomparatif. Melalui penelitian ini maka akan dapatdibangun suatu teori yang dapat berfungsi untukmenjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatugejala.

Penelitian ini digolongkan kedalam hubungankausal yaitu terdapat variabel independen. Penelitimenggunakan penelitian asosiatif karena peneliti inginmengetahui hubungan keterkaitan Religiusitas, SosialEkonomi dan Sikap Love of Money dalam EtikaPenggelapan Pajak di KPP Palembang Ilir BaratTahun 2018.

3.5 Model Persamaan

Untuk menguji hipotesis yang telahdikembangkan, maka penelit ian ini akanmenggunakan analisis regresi berganda yangbertujuan untuk meramalkan bagaimana keadaan(naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebihvariabel independen sebagai faktor predictor

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Rumus linearberganda ditunjukkan oleh persamaan:

Dimana:

Y = Etika Penggelapan Pajak= Konstanta

= Koefisien RegresiX1 = ReligiusitasX2 = Sosial EkonomiX3 = Sikap Love of Money

= variabel residual (tingkat eror)

3.6 Uji Asumsi Klasik

3.6.1Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk mengujiapakah dalam model regresi, variabel penggangguatau residual memiliki distribusi normal. Normalitasdapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)pada sumbu diagonal dan grafik dengan melihathistogram dari residualnya.

Dasar pengambilan keputusannya adalah:

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 115

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal danmengikuti arah garis diagonal atau grafikhistogramnya menunjukkan pola berdistribusinormal, maka model regresi memenuhi asumsinormalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidakmengikuti arah garis diagonal atau grafikhistogram tidak menunjukkan data berdistribusinormal, maka model regresi tidak memenuhiasumsi normalitas.

3.6.2Uji Multikolinearitas

Uji Multikolonieritas bertujuan untukmenguji apakah model regresi ditemukan adanyakorelasi antara variabel independen. Model regresiyang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabelindependen. Ada tidaknya multikolonieritas dapatdideteksi dengan melihat nilai matriks korelasi(correlation matrix) dari semua variabel adalahkurang dari 0,8.

3.6.3Uji Heteroskedastisitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakahdalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansdari residual suatu pengamatan ke pengamatan yanglain. Apabila varians dari residual satu pengamatanke pengamatan lainnya tetap, maka disebuthomoskedastisitas. Apabila varians berbeda, makadisebut heterokedasitas. Ada tidaknyaheteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihatpola residual dari hasil estimasi regresi. Jika residualbergerak konstan maka tidak ada heteroskendastisitas.Akan tetapi, jika residual membentuk suatu polatertentu, maka hal tersebut mengindikasikan adanyaheteroskendastisitas.

3.7 Pengujian Hipotesis

3.7.1Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui bahwavariabel independen (Religiusitas, Sosial, Ekonomidan Sikap Love of Money) secara simultanmempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen (Etika Penggelapan Pajak) di KPPPalembang Ilir Barat Tahun 2018. Uji statistik dalampengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Ha : Religiusitas, Sosial Ekonomi, Love of Moneytidak berpengaruh terhadap etikapenggelapan pajak.

a) Dasar pengambilan keputusan:

Jika F-hitung < F-tabel maka Ho diterimaJika F-hitung > F-tabel maka Ho ditolak

b) Berdasarkan nilai probabilitasnya(signifikansi)dasar pengambilan keputusannya adalah:

Jika probabilitas > 0,10 maka Ho diterimaJika probabilitas < 0,10maka Ho ditolak

3.7.2Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui bahwavariabel independen (Religiusitas, Sosial, Ekonomidan Sikap Love of Money) secara simultanmempunyai pengaruh yang signifikan terhadapvariabel dependen (Etika Penggelapan Pajak) di KPPPalembang Ilir Barat Tahun 2018.

Uji statistik dalam pengujian hipotesis adalahsebagai berikut:

H1 : Pengaruh Religiusitas terhadap persepsi etikamenggelapan pajak

H2 : Pengaruh Sosial Ekonomi berpengaruh terhadappersepsi etika penggelapan pajak

H3: Pengaruh Love of Money berpengaruhterhadap etika penggelapan pajak.

H4 : Pengaruh Religiusitas, Sosial Ekonomi, Loveof Money berpengaruh terhadap etikapenggelapan pajak.

a) Dasar pengambilan keputusan:

Jika t-hitung < t-tabel maka Ho diterima

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 116 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak

b) Berdasarkan nilai probabilitasnya (signifikansi)dasar pengambilan keputusannya adalah:

Jika probabilitas > 0,10 maka Ho diterimaJika probabilitas < 0,10maka Ho ditolak

3.7.3Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefis ien Determinasi (R2) inimenunjukkan kemampuan garis regresi yangmenerangkan variasi variabel terikat yang dapatdijelaskan oleh variabel bebas. Nilai (R2) atau (R2adjusted) berkisar antara 0 sampai 1. Semakinmendekati 1 maka semakin baik. (Ajija dkk, 2011).

Dalam penelitian ini koefisien determinasi(R2) atau (R2 adjusted) berguna untuk mengukurseberapa besar peranan variabel PengaruhReligiusitas, Sosial Ekonomi, Love of Moneymenjelaskan perubahan yang terjadi pada etikapenggelapan pajak.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini peneliti menggunakanmetode Jarque Bera (JB Test). Bila nilai Jarque Beralebih kecil dari Chi Square Tabel maka data dikatakanberdistribusi normal. Berikut tabel hasil uji normalitassebagai berikut:

Pada penelitian ini nilai tolerasi yangdigunakan yaitu 5%. Untuk melihat tabel Chi Squaredf = n – banyaknya variabel. Untuk persamaan df =100 – 3 = 97, maka nilai tabel Chi Square sebesar119,87 sehingga data berdistribusi normal.

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas

4.1.2Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitasdilakukan dengan menggunakan uji Glejser, dimanajika korelasi uji Glejser antara masing-masingvariabel independen dengan residualnya mempunyainilai signifikansi lebih besar dari 5%, maka tidakterdapat heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23, 2018

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan hasildari uji heterokedastisitas. Jika semua nilainyasignifikan > 0,05 maka tidak terdapatheterokedastisitas. Hasil dari tabel diatasmenunjukkan bahwa keempat variabel tersebutmemiliki nilai yang lebih besar dari 0,05 makakeempat variabel tersebut t idak ter jadiheterokedastisitas.

4.1.3Uji Multikolineritas

Untuk melihat uji multikolineritas dapatdigunakan dengan melihat nilai tolerance dan ValueInflation Factor (VIF), jika nilai VIF > 10 makaterjadi multikolineritas. Sebaliknya jika VIF < 10maka tidak terjadi multikolineritas.

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS 23, 2018

Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapatdisimpulkan bahwa penelitian tersebut tidak terjadiMultikolineritas karena nilai Collinearity Statistic

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23, 2018

Tabel 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Tabel 6. Hasil Uji Multikolineritas

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 117

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Religiusitas, Sosial Ekonomi, dan Love of Moneyterdapat nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10,00.

4.1.4Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, dilakukan uji-F danuji-t guna mengetahui pengaruh variabel independenterhadap variabel dependen secara simultan maupunsecara parsial. Hasil uji simultan menggunakan uji-

Dari tabel di atas juga dapat dibentuk modelregresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 3,527 + 0,470 X1 + 0,114 X2 + 0,088 X3 + e

Pada persamaan regresi diatas menunjukkannilai konstanta adalah 3,527 dapat diartikan jikaReligiusitas, Sosial Ekonomi dan Love of Moneybernilai nol, maka besarnya Persepsi EtikaPenggelapan Pajak akan mengalami peningkatansebesar 3,527 satuan (karena nilai konstanta ujiregresi linier berganda positif). Koefisien regresi padavariabel Religiusitas (X1) sebesar 0,470 dimanasetiap peningkatan Religiusitas sebesar satu satuan,maka akan meningkatkan persepsi etika penggelapanpajak sebesar 0,470.

Variabel Sosial Ekonomi (X2) sebesar 0,114dimana setiap peningkatan Sosial Ekonomi sebesarsatu satuan, maka akan meningkatkan persepsi etikapenggelapan pajak sebesar 0,114. variabel Love ofMoney (X3) sebesar 0,088 dimana setiap peningkatan

Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

F menyatakan bahwa keseluruhan variabelindependen yang terdiri dari Religiusitas, Sosial,Ekonomi dan Sikap Love of Money secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadapetika penggelapan pajak.

Namun secara parsial, Religiusitas, Sosial,Ekonomi dan Sikap Love of Money terbukti jugaberpengaruh terhadap etika penggelapan pajak.

Love of Money sebesar satu satuan, maka akanmeningkatkan persepsi etika penggelapan pajaksebesar 0,088 satu satuan dengan asumsi variabelindependen lain nilainya tetap.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkanbahwa Religiusitas adalah sebesar 9,876 sedangkannilai t tabel dengan probabilitas sebesar 0,05 (5%)adalah sebesar 1,984, maka dapat disimpulkan bahwaReligiusitas berpengaruh signifikan terhadap persepsietika penggelapan pajak.

Hal ini berarti Wajib Pajak UMKMmengganggap bahwa semakin tinggi tingkatkepercayaan kepada agamanya maka perilakupenggelapan pajak dianggap sebagai perilaku yangtidak etis. Sebaliknya semakin rendah tingkatkepercayaan kepada agamanya maka perilakupenggelapan pajak dianggap sebagai perilaku yangcenderung etis. Agama dipercaya dapat mengawasi

Sumber: Data diolah penulis, 2018

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 118 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

perilaku seseorang, karena semakin tinggi tingkatpemahaman seseorang mengenai Religiusitas, makaia dapat mengontrol perilakunya seperti menghindaripenggelapan pajak.

Sesuai dengan teori Motivasi menjelaskanbahwa terdapat suatu dorongan atau alasan bagiseseorang untuk melakukan dan menyelesaikansesuatu (Frederickson, Miller dan Cline, 2008).Motivasi yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagaisuatu gambaran mengenai sikap Wajib Pajak dalammemenuhi kewajibannya, dimana seseorang memilikiniat untuk memenuhi kewajibannya membayar pajakdan menentukan apakah suatu dorongan yangdiberikan kepada Wajib Pajak dapat terealisasikandengan baik sebagai suatu keputusan yang diambilnantinya.

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkanbahwa Sosial Ekonomi (X3) adalah sebesar 2,335sedangkan nilai t tabel dengan probabilitas sebesar0,05 (5%) adalah sebesar 1,984, maka dapatdisimpulkan bahwa Sosial Ekonomi berpengaruhsignifikan terhadap persepsi etika penggelapan pajak.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkatsosial yang dimiliki Wajib Pajak UMKM membuatmereka semakin sadar akan perilaku yang etis. Sesuaidengan teori Teori of Planned Behavior (TPB),tingkat pendidikan yang disandang, pekerjaan yangdimiliki, serta penghasilan yang didapat tidaksepenuhnya membuat seseorang bersikap konsumtifdan mementingkan kepentingan pribadi saja, denganstatus sosial yang tinggi tidak mempengaruhiseseorang untuk melakukan tindakan yang tidak etis,semua bisa tergantung dari lingkungan tempat merekabersosialisasi.

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkanbahwa Love of Money (X4) adalah sebesar 2,389sedangkan nilai t tabel dengan probabilitas sebesar0,05 (5%) adalah sebesar 1,984, maka dapatdisimpulkan bahwa Love of Money berpengaruhsignifikan terhadap persepsi etika penggelapan pajak.Ini berarti semakin tinggi sifat Love of Money ataucinta uang Wajib Pajak UMKM maka persepsiterhadap etika penggelapan pajak juga makin tinggi.

Sanksi hukum dan sosial akanmengakibatkan seseorang enggan untuk berperilakutidak etis. Seseorang dengan kecintaan terhadap uangakan memiliki motivasi bekerja yang giat dan baiksehingga dihormati dan menjadi tolok ukurkeberhasilan di lingkungannya, Love of Money akanmemacu karir seseorang karena adanya apresiasi baikberupa uang ataupun kekuasaan bagi mereka yangbekerja dengan baik dan berperilaku etis.

Sesuai dengan teori Teori of PlannedBehavior (TPB) yang menjelaskan bahwa salah satuasal pembentuk perilaku adalah adanya niat seseoranguntuk berperilaku, niat yang timbul dari dalam diriseseorang baik atau buruk akan mempengaruhiseseorang tersebut untuk melakukan perbuatan yangtidak etis dan teori motivasi yang menjelaskan bahwasuatu dorongan atau adanya alasan seseorang dalamniat tertentu akan memotivasi seseorang tersebutuntuk melakukan tindakan yang cenderung kurangetis.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telahdipaparkan sebelumnya maka didapati kesimpulansebagai berikut:1. Religiusitas memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap persepsi etika penggelapan pajak, halini menunjukkan bahwa dengan tingkatkepercayaan kepada agama yang tinggi akanmempengaruhi seseorang untuk melakukantindakan yang tidak etis, Agama dipercaya dapatmengawasi perilaku seseorang, karena semakintinggi tingkat pemahaman seseorang mengenaiReligiusitas, maka ia dapat mengontrolperilakunya seperti menghindari penggelapanpajak.

2. Sosial Ekonomi memiliki pengaruh yangsignifikan terhadap persepsi etika penggelapanpajak, hal ini membuktikan bahwa status ekonomiyang disandang baik ekonomi tinggi maupunrendah tidak berpengaruh untuk membuat

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 119

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

seseorang melakukan tindakan kurang etis. Semuabisa terjadi karena adanya niat dan faktorpendukung yang membuat seseorang melakukantindakan kurang etis seperti melakukan tindakanpenggelapan pajak.

3. Love of money memiliki pengaruh yang signifikanterhadap persepsi etika penggelapan pajak, hal inimembuktikan bahwa semakin tinggi sifat Love ofMoney seseorang maka etika penggelapan pajakjuga semakin tinggi. Adanya dorongan atau alasanseseorang dalam niat tertentu akan memotivasiseseorang tersebut untuk melakukan tindakan yangcenderung kurang etis.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapatdisampaikan di sini adalah:

1. Bagi KPP Pratama Palembang Ilir Barat, prosedurdalam pelaksanaan pengawasan harusmenjalankan sesuai dengan peraturan yangberlaku. Selain itu pihak fiskus dapat memberikansosialisasi perpajakan bagi Wajib Pajak agardalam pelaksanaannya mampu dan secara efektifdapat mendeteksi upaya penggelapan pajak..

2. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukanpenelitian sejenis, disarankan untuk menambahfaktor-faktor lain diluar ruang lingkup penelitianini sehingga lebih dapat dijadikan sebagai dasarpenilaian lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ajija, Shochrul R, dkk. 2011, Cara CerdasMenguasai Eviews, Salemba Empat, Jakarta.

[2] Ajzen. 2005, The Theory of Planned Behavior,In:Organizational Behavior and HumanDecision Process, Amherst, MA: Elseive.

[3] Basri, Yessi Mutia. 2015, Efek ModerasiReligiusitas dan Gender Terhadap HubunganEtika Uang (Money Ethics) dan Kecurangan

Pajak (Tax Evasion), SNA XVII Mataram,Lombok.

[4] Dewi Sofha, 2018, Pengaruh KeterkaitanReligiusitas, Gender, Lom, dan Persepsi EtikaPenggelapan Pajak, Jurnal Ilmu Manajemen danAkuntansi Terapan (JIMAT) Volume 9 Nomor2, FEB Universitas Dian Nuswantoro,Semarang.

[5] Frederickson, N., Miller, A. & Cline, T. 2008,Topics in Applied Psychology: EducationalPsychology, Hodder Arnold, London.

[6] Glock dan Strak. 1965, Religion and Society inTension, Rand Mcnally, Chicago.

[7] Hasibuan, Malayu S.P. 2011, ManajemenSumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta.

[8] Kementerian Negara Badan Usaha. 2009, DuaDireksi Waskita Dicopot, Diakses dari: https://www.liputan6.com, Jakarta.

[9] Lau, Choe, & Tan. 2013, The Moderating Effectof The Religiousity Between Money Ethics andTax Evasion, Auditing and Taxation.

[10] McDaniel, S. W., & Burnett, J. J. 1990,Consumer Religiosity and Retail StoreEvaluative Criteria, Journal of The Academyof Marketing Science, A&M University CollegeStation, Texas, USA.

[11] Mardiasmo. 2016, Perpajakan, Edisi Revisi,Andi, Yogyakarta.

[12] Nazir, Mohammad. 2011, Metode Penelitian,Ghalia, Jakarta.

[13] Oktaviana, Firdausia. 2016, Pengaruh Love ofMoney, Religiusitas Terhadap Persepsi EtisMahasiswa Akuntansi di Kota Malang,Universitas Islam Malang, Malang.

[14] Pemayun,Widhiasmana. 2018, PengaruhReligiusitas, Status Sosial Ekonomi dan Love

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 120 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

of Money pada Persepsi Etis MahasiswaAkuntansi. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal AkuntansiUniversitas Udayana Vol. 23, No.2, Mei (2018):1600-1628, Denpasar, Bali.

[15] Sipayung, Cahyonowati . 2015, AnalisisPengaruh Aspek Demografi, Status SosialEkonomi dan Pengalaman Kerja TerhadapPersepsi Etis Mahasiswa Akuntansi denganLove of Money Sebagai Variabel Intervening,Diponegoro Journal of Accounting, Volume 4,Nomor 2, Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id.

[16] Tang, T. L. P. 2002. Is The Love of Money TheRoot of All Evil? or Different Strokes forDifferent Folks:Llessons in 12 Countries, PaperPresented to The International Conference onBusiness Ethics in The Knowledge Economy,Hongkong, China.

[17] Tang, T. L. P., & Chiu, R. K, 2003, Income,Money Ethics, Pay Satisfaction, Commitment,and Unethical Behavior: is The Love of MoneyThe Root of Evil for Hongkong Employees?Journal of Business Ethics, 46.13-30,Hongkong, China.

[18] Ratnaning, Asih. 2018, Didenda Lebih dariRp 1 Triliun, Fan Bingbing Pasrah, Diaksesdari: https://www.liputan6.com, Jakarta.

[19] Sandmo, A. 2005, The Theory of Tax Evasion:A Retrospective View. National Tax Journal,58(4), 643-663, Michigan State University, USA

[20] Sanusi, Anwar. 2011, Metodologi PenelitianBisnis, Erlangga, Jakarta.

[21]Soekanto, Soerjono. 2012, Sosiologi SuatuPengantar, Rajawali Pers, Jakarta.

[22] Suminarsasi, Wahyu dan Supriyadi. 2011,“Pengaruh Keadilan, Sistem Perpajakan danDiskriminasi Terhadap Persepsi Wajib PajakMengenai Penggelapan Pajak,” UniversitasGajah Mada, Yogyakarta.

[23] Sugiyono. 2016, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitiatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung.

[24] Wankhar, Annisa. 2018, Pengaruh MoneyEthics Terhadap Tax Evasion denganReliogioisity, Gender, Materialism SebagaiVariabel Moderating, Jurnal Riset Akuntansi,Vol 7, No 05, Universitas Islam Malang,Malang.

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 121

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hubungan Kualifikasi Standar Kerja Dengan Penempatan PegawaiPada Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Pringsewu

Yoeyong Rahsel1, Wulandari2

STMIK [email protected], [email protected]

Abstract: Human resources factor plays crucial role in achieving the goal of an organization or institution that ismore effective and efficient through the placement of employees in accordance with their respective competenciesand abilities, thus an accurate decision from a manager or the leader of an agency or organization is needed indetermining policies to establish working standard qualification that is able to support the placement of employeesin the institution or organization the leader leads. This research was conducted to reveal the relation betweenworking standard qualification and the placement of employees at the Pringsewu Regency Tourism Office (KantorDinas Pariwisata Kabupaten Pringsewu). The problem of this research is the extent of the relation between workingstandard qualification and the placement of employees. Working standard qualification (variable x) is measuredthrough some indicators, they are education, work experience, age, health, skills/expertise and personality. Whereasthe placement of employees (variable y) is measured through indicators such as job analysis, the accuracy ofselection, suitability of ability, discipline, and placement procedure. The method used in this research is descriptiveanalysis method. As for the population in this research, there are 74 people with the sample of 40 people. The datagathering techniques used are observation, interview, questionnaire, literature studies and documentation studies.Furthermore, the data analysis technique used in this research is Spearman’s Rank Correlation with the use ofSPSS. Based on the results of the analysis, it is known that the relation between working standard qualification andthe placement of employees obtained a correlation coefficient of 0,5591 and the results of correlation coefficient’ssignificance test obtain Tcount of 4,16 and Ttable of 1,68, therefore it can be concluded that there is a positive relationbetween working standard qualification and the placement of employees. Consequently, the hypothesis of thisresearch is acceptable. Whilst the suggestions of this research are, it is needed to improve working standardqualification in the placement of employees, it is needed to be improved in terms of accuracy and tidiness of workwith regular supervision, it is needed to eliminate the notion that working is a burden, it is needed to improve thelack of discipline and it is needed to raise working condition that is more family-like for the smooth communicationand execution of work.

Keywords: working standard qualification, the placement of employees, Spearman’s rank correlation.

Abstrak: Faktor sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam rangka pencapaian tujuaninstansi atau lembaga suatu organisasi yang lebih efektif dan efisien melalui penempatan pegawai yang sesuaidengan kompetensi dan kemampuanya masing-masing, sehingga diperlukan suatu keputusan yang tepat dari seorangmanajer atau pemimpin instansi atau lembaga organisasi dalam menentukan kebijakan-kebijakan untuk menetapkankualifikasi standar kerja yang dapat menunjang terhadap penempatan pegawai dalam istansi atau lembaga organisasiyang dipimpinnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengingkap hubungan kualifikasi standar kerja dengan penempatanpegawai pada Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Pringsewu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauhmanahubungan antara kualifikasi standar kejra dan penempatan pegawai. Kualifikasi Standar Kerja (variabel X) diukurmelalui indikator pendidikan, pengalaman kerja, umur, kesehatan, keterampilan/keahlian, dan kepribadian.Sedangkan Penempatan Pegawai (variabel Y) diukur melalui indicator analisa pekerjaan, ketepatan seleksi, kesesuaiankemampuan, kedisplinan, prosedur penempatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifanalisis. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini sebanyak 74 orang dengan sampel penelitian sebanyak

Hal - 122 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

40 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, angket, studi kepustakaan dan studidokumentasi. Selanjutnya teknik analisis data menggunakan Korelasi Rank Spearman dengan bantuan SPSS.Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa hubungan kualifikasi standar kerja dan penempatan pegawai diperolehangka koefisien korelasi sebesar 0,5591 dan hasil uji signifikansi koefisien korelasi diperoleh Thitung sebesar 4,16 danTtabel sebesar 1,68, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara kualifikasi standar kerjadengan penempatan pegawai. Dengan demikian hipotesis penelitian ini dapat diterima. Sedangkan saran hasilpenelitian ini adalah perlunya meningkatkan kualifikasi standar kerja dalam penempatan pegawai, perlunyapeningkatan dalam hal ketelitian dan kerapihan kerja dengan pengawasan yang berkala, perlu dihilangkannyaanggapan bahwa pekerjaan merupakan beban, peningkatan disiplin yang masih kurang serta perlunya ditingkatkankondisi kerja yang lebih kekeluargaan demi kelancaran komunikasi dan pelaksanaan pekerjaan.

Kata kunci: kualifikasi standar kerja, penempatan pegawai, korelasi rank spearman.

1. PENDAHULUAN

Pada era reformasi saat ini dan untukmenyongsong era perdagangan bebas, faktor sumberdaya manusia menjadi prior itas utama,pengembangan sumber daya manusia sedang ramaidigalakkan dengan tujuan meningkatkanprofesionalitas manusia Indonesia. Selain itu sumberdaya manusia merupakan penentu dalam keberhasilansuatu instansi atau lembaga. Begitu pentingnya faktormanusia bagi suatu instansi atau lembaga maka untukmemperoleh sumber daya manusia yang mempunyaikemampuan dana kompetensi sesuai dengankebutuhan maka diperlukan perencanaan sumberdaya manusia yang baik, seperti dikemukakan olehSP Siagian yang dikutip oleh Faustino Gomes( 1999:83 ) bahwa: “Perencanaan SDM adalahlangkah-langkah tertentu yang diambil olehmanajemen guna menjamin bahwa bagi organisasitersedia tenaga kerja yang tepat untuk mendudukiberbagai kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepatpada waktu yang tepat, kesemuanya itu dalam rangkapencapaian tujuan dan berbagai sarana yang telahditetapkan”

Merencanakan sumber daya manusia perlumemperhatikan faktor-faktor yang dapatmempengaruhinya seperti faktor-faktor eksternal danfaktor-faktor internal. Faktor eksternal akan datangdari luar organisasi seperti kemajuan teknologi, sosialbudaya, politik dan ekonomi. Sedangkan faktor-faktorinternal akan datang dari dalam organisasi sepertitujuan organisasi, anggaran pendapatan dan biaya,kegiatan organisasi dan lain-lain. Maka dengan

memperhatikan faktor-faktor tersebut perlu kiranyapihak manajerial untuk dapat mencari cara agarmemperoleh pegawai yang sesuai dengan kebutuhandan tujuan organisasi yang dipimpinnya.

Menyadari betapa pentingnya sumber dayamanusia dalam suatu organisasi maka dibutuhkanpegawai yang sesuai dengan kualifikasi standar kerjasehingga dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangandan kebijakan dalam menempatkan pegawai dalamsuatu instansi atau lembaga organisasi manapun. Dariuraian di atas penulis ingin mengetahui hubunganantara kualifikasi standar kerja dengan penempatanpegawai, mengingat pada kantor dinas pariwisata kotaBandung penempatan pegawai belum memperhatikankualifikasi standar kerja yang dimiliki oleh parapegawai, maka dengan latar belakang masalahtersebut penulis akan mengadakan penelitian denganjudul: “Hubungan Kualifikasi Standar Kerja denganPenempatan Pegawai pada Kantor Dinas PariwisataKabupaten Pringsewu”

2. LANDASAN TEORI

Landasan teoritis dimaksudkan untukmemberikan ketajaman pandangan terhadappermasalahan yang akan diteliti, yaitu denganmengungkapkan berbagai teori dan konsep denganmenganalisanya terhadap permasalahan yang akanditeliti. Sejalan dengan judul penelitian yaitu:“Hubungan Kualifikasi Standar Kerja denganPenempatan Pegawai pada Kantor Dinas PariwisataKota Bandung”, maka landasan teoritisnya meliputi:

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 123

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

2.1 Konsep Kualifikasi Standar Kerja

Pegawai yang mempunyai kualitas dankompetensi yang tinggi itu dapat diperoleh dengansuatu standar kerja yang harus dipenuhi oleh seorangpegawai. Dengan adanya kualifikasi standar kerjayang harus dipenuhi oleh pegawai diharapkan mampumenciptakan hasil kerja yang profesional danberkualitas, selain itu terdapat kerjasama yang baikantara pegawai dan oganisasi dalam usaha mencapaitujuan suatu intansi atau lembaga. Usaha untukmeningkatkan kualifikasi standar kerja harus terusmenerus dilakukan dan ditingkatkan, sehingga denganadanya usaha untuk meningkatkan kualifikasi standarkerja diharapkan setiap pegawai yang berada dalamsuatu intansi atau lembaga organisasi mempunyaikesadaran dir i untuk meningkatkanprofesionalismenya masing-masing.

Berkaitan dengan kualitas yang harusditingkatkan, Komaruddin mengemukakan bahwa:“ yang dimaksud dengan kualitas disini adalah sesuatuyang berkaitan dengan sifat-sifat fisik dari bahan-bahan yang dipergunakan dan oleh sebab itu kualitastersebut pada hakekatnya berhubungan dengankemampuan untuk dipergunakan “. (1994:253).

Antara penetapan kualifikasi standar kerjadengan kualitas kerja sangat erat kaitannya, karenayang dituntut untuk ditingkatkan oleh pegawai adalahprofesionalitas dan kualitas kerjanya sehingga dapatmelaksanakan tugas-tugasnya dengan baik.Pengertian kualifikasi menurut WJS Poerwadarmintamengemukakan bahwa “kualifikasi adalah syaratkecakapan untuk melakukan suatu pekerjaan ataumenduduki suatu jabatan, dan sebagainya”. ( 1982:545 ).

Jadi dengan menetapkan kualifikasi standarkerja diharapkan para pegawai dapat mempunyaikemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Untuk menentukan kualifikasi standar kerjayang harus dipenuhi oleh pegawai, penulis akanmemberikan beberapa pendapat terkait dengankualifikasi yang harus dimiliki oleh pegawai dari para

ahli, antara lain: menurut Selamet Saksono ( 1988:55 ) bahwa: “yang menjadi karakteristik pekerja itusekaligus juga merupakan suatu kualifikasi yangharus dimiliki oleh pegawai antara lain:1. Tingkat pendidikan2. Keadaan fisik3. Pengetahuan dan kecakapan4. Status perkawinan5. Jenis kelamin6. Usia7. Keahlian

Menurut Moekijat (1988:69):“mengihtisarkan syarat-syarat dalam penentuanpekerjaan antara lain:1. Kecakapan (keahlian)2. Pengalaman usia3. Jenis kelamin4. Pendidikan dan latihan5. Syarat-syarat khusus6. Penampilan7. Kecerdasan, inisiatif dan kejujuran8. Bakat9. Kematangan dan stabilitas perasaan10.Sikap terhadap pekerjaan11.Kepribadian

Dari pendapat di atas pada dasarnya banyakfaktor-faktor yang mempengaruhi standar kerja bagipegawai dalam suatu intansi atau lembaga organisasiyang jika dirangkum terdiri dari:1. Pendidikan2. Pengalaman kerja3. Umur4. Kesehatan5. Keterampilan dan kesehatan6. Kepribadian

Selanjutnya uraian dari keenam faktortersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

2.1.1Pendidikan

Pendidikan merupakan syarat yang termasukpenting dan sangat mendasar, karena denganpendidikan inilah kemungkinan manusia untukberkembang lebih cepat dan maju menuju kearah yang

Hal - 124 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

penuh perhitungan dan pertimbangan. Dengan dasarpendidikan yang disyaratkan maka dalam pemberiantugas dan pekerjaan akan disesuaikan dengan jenjangpendidikan yang dimilki oleh pegawai agar terciptarelevansi antara ilmu yang dimilikinya dengankarakteristik pekerjaan yang menjadi tugasnyasehingga mampu melaksanakan pekerjaanya denganbaik, selain dapat meningkatkan pengetahuan dankeahlian dari pegawai yang bersangkutan.

Hal ini sejalan dengan pendapat dari MalayuSP Hasibuan bahwa: “ pendidikan merupakan suatuindikator yang mencerminkan kemampuan seseoranguntuk dapat mengerjakan atau menjabat suatujabatan. Karena dengan latar belakang pendidikanini dianggap seseorang akan mampu menjabat suatujabatan tertentu”. (1997:61).

Dengan demikian pendidikan mendudukiperanan yang sangat penting bagi manusia dalammembantu pekerjaannya dan tugas yang menjaditanggung jawabnya.

2.1.2Pengalaman Kerja

Yang dimaksud pengalaman kerja disiniadalah lamanya seorang pegawai bekerja dalambidang pekerjaannya yang menjaditanggungjawabnya, semakin lama seseorang bekerjabiasanya akan semakin banyak pengalaman yang iadapatkan. Pengalaman kerja sudah barang tentu sudahdijadikan salah satu kriteria dalam mengisi jabatan-jabatan yang kosong, baik melalui mutasi maupunperekrutan pegawai baru.

Salah satu sisi penting dalam pengembanganinstansi atau lembaga organisasi adalah kualitaspegawainya yang didalamnya terkandungpengalaman yang dimilikinya, dengan demikian untukmengisi suatu pekerjaan harus benar-benar adakesesuaian antar kebutuhan akan pegawai dengankualifikasi yang dimiliki oleh pegawai. Pada akhirnyadari kesesuaian ini akan didapat hasil yang maksimal.

Pengalam kerja akan sangat berguna bagipegawai dalam menjalankan aktivitas kerjanya sebabdari pengalaman kerja ini akan diperoleh gambaran

bagaimana menyelesaikan pekerjaan ataupermasalahan yang dihadapi. Oleh karena itusebaiknya pengalaman kerja juga digunakan sebagaikualifikasi standar kerja, yang juga sejalan denganpendapat Malayu SP Hasibuan ( 1997:62 ) bahwa:“pengalaman kerja seorang pelamar hendaknyamendapat pertimbangan utama dalam proses seleksikarena orang yang berpengalaman merupakan calonpegawai yang telah siap pakai”.

2.1.3Umur

Masalah batasan umur sebenarnya telahundang-undang yang mengaturnya sehingga untukmenetapkan kualifikasi standar kerja tentang faktorumur ini dengan cara menyesuaikan dengan undang-undang yang ada. Tetapi batasan umur berdasarkanundang-undang juga belum dijadikan patokan yangpasti. Hal ini sejalan dengan pendapat Malayu SPHasibuan bahwa: “karyawan yang muda usianyaumumnya fisiknya kuat, dinamis dan kreatif tetapicepat bosan dan kurang bertanggungjawab sertacenderung absensi dan turnovernya tinggi, pegawaiyang umumnya lebih tua kondisi fisiknya kurangtetapi bekerja ulet, bertanggungjawab, absensi danturnovernya rendah”. ( 1997:60 )

Karena itu untuk mendapatkan pegawai yangsesuai dengan yang dibutuhkan, maka perludisesuaikan pula dengan jenis pekerjaannya, apakahmenuntut fisik yang kuat atau membutuhkan keuletandalam mengerjakannya.

2.1.4Kesehatan

Kesehatan merupakan hal yang pentingdalam menentukan pegawai yang akan diangkat.Hal ini didasarkan karena kesehatan dapatmempengaruhi fisik dari pegawai. Fisik yang sehattentu akan menunjang terhadap pelaksanaan tugasdan tanggungjawab yang dilimpahkan kepadapegawai, demikian sebaliknya jika seorang pegawaitidak sehat maka tugas yang diberikan kemungkinantidak dapat dilaksanakan, bahkan mungkin akanmerugikan suatu instansi atau lembaga organisasikarena harus menanggung biaya pengobatan pegawaiyang sakit.

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 125

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Maka dapat disimpulkan bahwa kesehatanmerupakan salah satu faktor yang dapat dijadikansebagai kualifikasi standar kerja yang harus dipenuhioleh pegawai.

2.1.5Keterampilan dan Keahlian

Keterampilan dan keahlian diperoleh melaluipendidikan khusus, pelatihan atau pengalaman-pengalaman yang berhubungan dengan pekerjaantersebut. Dengan keterampilan dan keahlian yangdimiliki oleh pegawai sudah tentu akan mempengaruhikualitas kerja yang akan dihasilkannya. Biasanyaketerampilan dan keahlian seseorang pegawai akantinggi pada bidang kerjanya apabila ia sudah lamabekerja pada posisi tersebut. Jadi faktor waktu jugaakan dapat mempengaruhi keterampilan dan keahlianseseorang.

Untuk meningkatkan keterampilan dankeahlian kerja para pegawai, pihak instansi ataulembaga organisasi biasanya selalu melakukan usaha-usaha yang dapat menunjang seperti mengadakanprogram pelatihan dan pengembangan yang dilakukansecara berkelanjutan. Malayu SP Hasibuanberpendapat bahwa: “keahlian harus mendapatperhatian utama kualifikasi seleksi, karena hal iniakan dapat menentukan mampu tidaknya seseorangmengerjakan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.Keahlian ini mencakup teknikal skill, human skill,konseptual skill, dan kecakapan untuk memanfaatkankesempatan serta kecermatan untuk mempergunakanperalatan yang dimiliki perusahaan dalam mencapaitujuan”. ( 1997:60 )

Jadi dengan menetapkan keterampilan dankeahlian sebagai kualifikasi standar kerja kiranyadapat menunjang terhadap keberhasilan organisasidalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.6Kepribadian

Kepribadian merupakan sifat pembawaanseseorang yang dibawanya sejak lahir. Kepribadiansetiap orang akan berbeda-beda, tetapi sifat ini dapatdipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya faktorkebutuhan, faktor lingkungan, faktor pendidikan dan

lain-lain, seperti yang dikemukakan oleh Malayu SPHasibuan bahwa: “karakter atau kepribadianmerupakan sifat pembawaan seseorang yang dapatdiubah oleh lingkungan atau pendidikan”. ( 1997:62 ).

Dalam lingkungan organisasi kepribadianseseorang akan berpengaruh terhadap keberhasilanorganisasi yang bersangkutan, karena pegawai yangakan melaksanakan tugas dan bertanggungjawabterhadap keberhasilan organisasi. Maka dalamkualifikasi standar kerja perlu dipenuhi syarat-syaratkepribadian yang baik sehingga dapat menunjangtercapainya tujuan organisasi.

2.2 Konsep Penempatan Pegawai

Penempatan pegawai merupakan langkahyang diambil setelah proses seleksi pegawaidilaksanakan. Proses penempatan merupakan salahsatu fungsi terpenting dalam manajemenkepegawaian, karena pegawai yang akan ditempatkanharus sesuai dengan kebutuhan organisasi, baik darisegi jumlah maupun kualitas pegawainya. Prosespenempatan pegawai haruslah direncanakan karenakesalahan dalam proses ini dapat menimbulkandampak buruk terhadap pelaksanaan kegiatan instansiatau lembaga organisasi yang akan dapat berpengaruhterhadap pencapaian tujuan organisasi.

Dalam melaksanakan penempatan pegawaiperlu memperhatikan syarat-syarat penting yangdapat menunjang terhadap keberhasilan penempatanpegawai tersebut. Menurut Faustino C. Gomes syarat-syarat yang perlu diperhatikan adalah:

1. Informasi analisa jabatan yang memberikandeskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar-standar prestasi yang diisyaratkan setiap jabatan.

2. Perencanaan SDM yang memberikan informasikepada manajer tentang tersedia atau tidaknyalowongan pekerjaan dalam organisasi.

3. Keberhasilan fungsi rekrutmen yang akanmenjamin manajer bahwa tersedianya orang yangakan dipilih. (1999:118)

Hal - 126 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Selain syarat-syarat tersebut, langkah-langkah dan tanggungjawab proses penempatan jugaharus diperhatikan. Menurut Faustino C. Gomes(1999:122 ) bahwa: “langkah-langkah proses staffingmeliputi:

1. Menentukan kebutuhan-kebutuhan SDM.2. Mengupayakan persetujuan anggaran untuk

mengadakan dan atau mengisi jabatan-jabatan.3. Mengembangkan kriteria seleksi yang valid.4. Pengadaan (rekrutmen).5. Mengadakan tes atau sebaliknya menscreaning

para pelamar.6. Menyiapkan daftar dari pelamar yang berkualitas.7. Mengadakan wawancara dan seleksi terhadap

para pelamar yang paling berkualitas.

Dari hasil seleksi yang telah dilakukan olehpihak manajer kepegawaian akan memperolehinformasi penting yang dapat digunakan untukmelakukan penempatan pegawai.

2.3 Hubungan Kualifikasi Standar Kerja denganPenempatan Pegawai

Proses penempatan pegawai bukanmerupakan suatu kegiatan yang tersendiri dalamproses pengadaan pegawai melainkan merupakanproses kegiatan yang menyeluruh dalam artipenempatan pegawai terhadap suatu bidang yangakan ditempatinya. Penetapan kualifikasi standarkerja besar manfaatnya bagi pelaksanaanperkembangan organisasi terutama bagi prosespenempatan pegawai, karena penempatan pegawaiharus sesuai dengan uraian pekerjaan (jobdescription) dan posisi jabatan (job position).

Hal ini sejalan dengan pendapat GunawanJiwanto (1980:38) bahwa: “ penempatan pegawaimerupakan proses mencocokkan ataumembandingkan kualifikasi pegawai dengankebutuhan atau persyaratan dari suatu jabatan ataupekerjaan”.

Penempatan pegawai merupakan aktivitasmanajemen kepegawaian sebagai suatu prosespengambilan keputusan dimana seseorang akan

dipilih dan ditempatkan pada suatu kedudukan ataujabatan yang sesuai dengan keahlian dan keterampilanyang dimilikinya. Mengingat penempatan pegawaibesar pengaruhnya terhadap kegiatan dari suatuinstansi atau lembaga organisasi maka untukmendapatkan pegawai profesional dan berkualitasserta sesuai dengan kebutuhan maka penempatanpegawai perlu direncanakan.

Pada proses perencanaan inilah dibutuhkananalisa pekerjaan dan analisa jabatan. Melalui analisapekerjaan dan analisa jabatan dapat ditetapkankualifikasi standar kerja yang harus dipenuhi olehpegawai sehingga dapat membantu manajerpersonalia dalam mengadakan seleksi yang akandilanjutkan dengan penempatan pegawai pada posisiyang tepat dan benar atau sesuai dengan prinsip theright man in the right place and the right man behindthe right job dapat dilaksanakan serta dapatmenunjang pencapaian tujuan suatu instansi ataulembaga organisasi.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitiandeskriptif analistis, yaitu untuk melihat keterkaitanantara dua variabel atau lebih. Dalam pelaksanaannyametode deskriptif lebih menekankan pada suatu studiuntuk memperoleh informasi mengenai keadaan suatugejala yang muncul pada saat penelitian berlangsung,dengan memakai metode ini tidak hanya memberikansuatu gambaran mengenai gejala-gejala yang muncul,melainkan juga memberikan keterangan mengenaiketerkaitan variabel-variabel yang bersangkutan.

Hal ini sejalan dengan pendapat dariConsoelo G. Sevilla yang diterjemahkan olehAlimuddin Tuwu bahwa: “seperti kita ketahui bahwametode deskriptif dirancang untuk mengumpulkaninformasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang(sementara berlangsung). Tujuan utama kita dalammenggunakan metode ini adalah untukmenggambarkan sifat suatu keadaan yang sementaraberjalan pada saaat penelitian berlangsung danmemeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu”.(1993:71).

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 127

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Gambar 1: Penjabaran Variabel-variabel

3.1 Definisi Variabel

Tujuan pembuatan definisi variabel adalahuntuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan danmengartikan variabel yang terkandung dalampenelitian ini. Maka perlunya untuk menguraikanistilah-istilah variabel-variabel tersebut. Sebagaimanadikemukakan oleh Komaruddin bahwa: “umumnyadalam ilmu sosial terjadi istilah-istilah yang berlainanuntuk menunjukkan isi atau maksud yang sama,obyeknya sama, tetapi istilah atau nama untuk obyek-obyek itu berbeda, dan sebaliknya terdapat istilah-istilah yang sama untuk maksud yang berbeda”.(1994:57).

Dengan demikian untuk mempermudahdalam penjelasan lebih lanjut, maka penjabaranvariabel-variabel itu dapat dilihat sebagai berikut:

3.2 Populasi dan Sampel

Setiap penelitian akan selalu berhadapandengan populasi, karena populasi merupakan sumberdata. Dari populasi ini dapat dikumpulkanketerangan-keterangan juga data yang berguna dandiperlukan dalam penelitian untuk mengambil suatukesimpulan penelitian. Populasi juga dapat diartikansebagai obyek penelitian berupa manusia, gejala-

gejala, benda-benda, tingkah laku dan sebagainya.Sejalan dengan pendapat dari Winarno Surachmad(1989:93) bahwa: “populasi adalah sekumpulanobyek, manusia, gedung, peristiwa dan benda-benda”.

Populasi untuk penelitian ini adalah parapegawai tetap di lingkungan kantor dinas pariwisatakota Bandung. Jumlah Populasi penelitian inisebanyak 84 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihatdari tabel di bawah ini:

Penentuan sampel penelitian adalah sebagiandari populasi yang diambil dengan cara-cara tertentu,sehingga sumber data yang diperoleh akan berlakuumum bagi keseluruhan populasi. Berdasarkanmasalah yang akan diteliti maka jumlah sampel yangakan diambil sebanyak 40 orang untuk mewakilijumlah populasi.

Hal ini dilakukan sejalan dengan pendapatdari Nana Sudjana (1989:72) bahwa: “besarnyasampel tidak ada ketentuan yang baku sebabkeabsahan sampel terletak pada sifat karakteristiknyamendekati populasi atau tidak bukan pada besarnyaatau banyaknya”.

3.3 Teknik Pengolahan Data

Rumus yang digunakan untuk mengetahuihubungan antara variabel X dan Y adalah denganmenggunakan rumus dari Spearman (r-s) yangmempunyai rangking kembar (sama) yaitu sebagaiberikut:

Dengan ketentuan:

Tabel 1: Daftar Pegawai pada Dinas PariwisataKota Bandung 2016

Hal - 128 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

(Sidney Siegel, 1997:256)

4. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian diperoleh dari analisis datayang dimaksudkan untuk mengetahui signifikan atautidaknya hubungan antara variabel kualifikasi standarkerja dengan variabel penempatan pegawai sebagaidata yang terkumpul melalui angket. Dalam analisisdata ini dilakukan perhitungan-perhitungan terhadapdata yang terkumpul dengan menggunakan analisakoefisien korelasi rank spearman untuk mengujihipotesis.

Langkah awal dalam menganalisis data iniadalah seleksi angket yang dimaksud untukmengetahui apakah data yang terkumpul telahmemenuhi syarat untuk diolah atau tidak. Adapunsyarat-syarat suatu angket dapat diolah adalahsebagai berikut:1. Pengisian angket sesuai dengan petunjuk yang

telah ditentukan.2. Pengisiannya jelas dan tidak diragukan.3. Angket harus utuh, tidak ada bagian yang hilang

atau rusak.

Dari hasil penyebaran seleksi angket yangtelah dilakukan, menunjukkan keadaan sebagaiberikut:1. Angket terkumpul sebanyak 40 eksemplar atau

100% dengan pengisian sesuai petunjuk yang telahditentukan serta pengisiannya tidak diragukan.

2. Setiap eksemplar angket kembali dalam keadaanutuh, artinya tidak ada halaman atau lembaran

yang hilang atau kurang. Untuk lebih jelasnyadapat dilihat dari tabel berikut ini:

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwadata yang terkumpul dapat diolah seluruhnya, yaitu40 eksemplar atau 100% dari seluruh angket yangtersebar. Setelah data diseleksi, langkah berikutnyaadalah mengelompokkan data berdasarkan variabeldan memberi bobot atau skor pada setiap alternatifjawaban sesuai dengan pedoman pada tabel dibawahini:

Adapun jumlah bulir kedua variabel tersebutsebanyak 40 bulir, yang terdiri dari 30 bulirpernyataan positif dan 10 bulir pernyataan negatif.

4.2 Pengujian Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian iniadalah terdapat hubungan positif antara penetapankualifikasi standar kerja dengan penempatan pegawaipada kantor dinas pariwisata kabupaten Pringsewu.Untuk membuktikan hipotesis tersebut makadigunakan analisis koefisien korelasi rank spearmandan hasil perhitungan korelasi antara variabel Xdengan variabel Y sebagai berikut:1. Koefisien korelasi (rs) antara variabel X dengan

variabel Y adalah sebesar 0,5591. Dengandemikian koefisien korelasi antara kedua variabeltersebut menurut klasifikasi Guilford termasuk kedalam korelasi sedang atau cukup.

2. Uji signifikansi koefisien korelasi (uji T student)

Tabel 2:Rekapitulasi Angket yang Tersebar, Terkumpul dan

Dapat Diolah

Tabel 3:Pemberian Skor Masing-Masing Bulir

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 129

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

diperoleh t hitung sebesar 4,16 sedangkan ttabel(0,99) dengan derajat kebebasan (dk) = (n – 2)adalah sebesar 1,68.

Melihat hasil ini maka dapat diketahui bahwathitung (4,16) lebih besar dari ttabel (1,68). Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasiantara variabel X dengan variabel Y adalah signifikan.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapatdisimpulkan bahwa: “terdapat hubungan positifantara kualifikasi standar kerja dengan penempatanpegawai pada kantor dinas pariwisata kabupatenPringsewu”. Dengan demikian hipotesis penelitian inidapat diterima.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Gambaran Kualifikasi Standar Kerja padaKantor Pariwisata Kabupaten Pringsewu

Untuk mengetahui gambaran pelaksanaankualifikasi standar kerja pada Kantor dinas pariwisatakabupaten Pringsewu, menurut persepsi pegawaiapakah dibutuhkan atau tidak dalam penelitian inidapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwapersepsi pegawai terhadap penetapan kualifikasistandar kerja menunjukkan:1. Pegawai yang mempunyai persepsi tinggi

sebanyak 26 orang atau 65%.2. Pegawai yang mempunyai persepsi sedang

sebanyak 14 orang atau 35%.3. Pegawai yang mempunyai persepsi rendah tidak

ada.

Sedangkan skor rata-rata perolehan sebesar63,4. Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi para

Tabel 4:Kualifikasi Standar Kerja pada Kantor Dinas

Pariwisata Kabupaten Pringsewu

pegawai cukup tinggi terhadap penetapan kualifikasistandar kerja pada Kantor Dinas Pariwisata KotaBandung.

4.3.2Gambaran Penempatan Pegawai padaKantor Dinas Pariwisata KabupatenPringsewu

Untuk mengetahui gambaran pelaksanaanpenempatan pegawai pada Kantor Dinas PariwisataKabupaten Pringsewu, menurut persepsi pegawaiapakah ada relevansinya dengan kebutuhan pegawaiatau tidak dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabeldibawah ini:

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwapersepsi pegawai terhadap penempatan pegawaimenunjukkan:1. Pegawai yang mempunyai persepsi tinggi

sebanyak 34 orang atau 85%.2. Pegawai yang mempunyai persepsi sedang

sebanyak 6 orang atau 15%.3. Pegawai yang mempunyai persepsi rendah tidak

ada.

Sedangkan skor rata-rata perolehan sebesar64,7. Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi parapegawai cukup tinggi terhadap penempatan pegawaipada Kantor Dinas Pariwisata Kota Bandung.

4.3.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis terhadap penelitiandapat diketahui bahwa pegawai yang ditempatkansesuai dengan kualifikasi kerja yang telah ditetapkanakan mempunyai tingkat pekerjaan yang lebih baikdibandingkan dengan pegawai yang tidak ditempatkansesuai dengan kualifikasi standar kerja.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa denganpenetapan kualifikasi standar kerja akan membantu

Tabel 5:Penempatan Pegawai pada Kantor Dinas

Pariwisata Kabupaten Pringsewu

Hal - 130 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

pihak manajemen atau pimpinan intansi atau lembagaorganisasi dalam menempatkan pegawainya dilingkungan Dinas Pariwisata Kabupaten Pringsewuberdasarkan hasil uji signifikansi diperoleh thitung 4,16lebih besar dari ttabel 1,68 artinya kualifikasi standarkerja mempunyai hubungan dengan penempatanpegawai.

Dengan kualifikasi standar kerja padadasarnya adalah berusaha untuk meningkatkan danmengembangkan pengetahuan, keterampilan dansikap kerja para pegawai dalam menghadapipekerjaannya sehingga dapat menunjangterlaksananya tugas-tugas yang menjaditanggungjawabnya yang pada akhirnya dapatmembantu pihak manajemen atau pimpinan instansiatau lembaga suatu organisasi dalam mencapai tujuanyang efektif dan efisien.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam penelitian ini penulis merumuskantiga kesimpulan, yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkanbahwa dengan penetapan kualifikasi standar kerjaakan memberi keuntungan yang berarti dan positif,artinya kualifikasi standar kerja yang harusdipenuhi para pegawai dapat membantu pihakmanajamen atau pimpinan instansi atau lembagasuatu organisasi dalam melaksanakan penempatanpegawai. Sehingga dapat menunjang terhadappelaksanaan tugas dan tanggungjawab yangdibebankan kepada pegawai tersebut.

2. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwakoefisien korelasi antara variabel X (kualifikasistandar kerja) dengan variabel Y (penempatanpegawai) adalah 0,5591 yang berarti termasukdalam sedang atau cukup.

3. Pada uji signifikansi koefisien korelasimenunjukkan thitung = 4,16 lebih besar dari ttabel =1,68. Artinya korelasi antara variabel kualifikasi

standar kerja dengan variabel penempatanpegawai adalah signifikan.

Akhirnya dapat ditarik kesimpulan secaraumum bahwa terdapat hubungan yang positif antarapenetapan kualifikasi standar kerja denganpenempatan pegawai pada Kantor Dinas PariwisataKabupaten Pringsewu.

5.2 Saran

Dalam penelitian ini penulis merumuskanlima saran, yaitu sebagai berikut:1. Berdasarkan hasil penelitian korelasi antara

variabel X kualifikasi standar kerja denganvariabel Y penempatan pegawai sebesar 0,5591berarti hubungan antara variabel X denganvariabel Y termasuk dalam kategori sedang,keadaan tersebut merupakan tantangan bagipimpinan kantor, yaitu meningkatkan kondisi inidi masa yang akan datang. Sehingga tujuan padaKantor Dinas Pariwisata Kabupaten Pringsewutercapai dengan efektif dan efisien.

2. Dari hasil angket terlihat kurangnya ketelitian dankerapihan kerja yang jika dibiarkan akanmenimbulkan dampak buruk bagi pelaksanaanpekerjaan sehingga perlu dilaksanakanpengawasan yang berkala.

3. Masih kurangnya kesadaran akan pentingnyasuatu pekerjaan sehingga menganggap pekerjaanadalah suatu beban.

4. Perlunya peningkatan kedisiplinan yang dirasakanmasih kurang dan perlu diperbaiki lagi.

5. Perlunya menciptakan suasana kekeluargaandalam pelaksanaan pekerjaan yang lebihkomunikatif dan kondusif.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Gomes Faustino Cardoso. 1999, ManajemenSumber Daya Manusia, Andi Offset,Yogyakarta.

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 131

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

[2] Hasibuan, Malayu SP. 1997, ManajemenPersonalia, PPM UGM, Yogyakarta.

[3] Jiwanto, Gunawan. 1980, Manajemen SumberDaya Manusia Dasar Kunci Keberhasilan, PT.Toko Gunung Agung, Jakarta.

[4] Moekijat. 1988, Manajemen Tenaga Kerja DanHubungan Kerja, Pionir Jaya, Bandung.

[5] Poerwadarminta, WJS. 1982, Kamus UmumBahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta.

[6] Saksono, Selamet. 1988, AdministrasiKepegawaian, Kanisius, Yogyakarta.

[7] Sastradipoera, Komaruddin. 1994, EnsiklopediaManajemen, Bina Aksara, Bandung.

[8] Sudjana, Nana. 1989, Tuntunan PenyusunanKarya Ilmiah, Sinar Baru, Bandung.

[9] Surachman, Winarno. 1985, PengantarPenelitian Ilmiah Dasar Metode Teknis, Tarsito,Bandung.

[10] Sevilla, Consoelo G. 1993, PengantarMetodologi Penelitian, UI Press, Jakarta.

[11] Siegel, Sidney. 1997, “Statistik Nonparametikuntuk Ilmu-ilmu Sosial”, Dialihbahasakan olehZanzawi Suyuti dan Landung Simatupang,Gramedia, Jakarta.

Hal - 132 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL

1.Artikel yang akan dipublikasi dalam jurnal ini merupakan hasilpenelitian, dan pengembangan atau usulan gagasan baru yang berhubungandengan bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan kewirausahaan.

2.Artikel yang diterima penyunting ditulis dalam bahasa Indonesia bakuatau bahasa Inggris dan tidak sedang dikirimkan ke jurnal/terbitanlain serta belum dipublikasikan dalam jurnal lain.

3.Naskah diketik dengan komputer menggunakan Microsoft Word, di ataskertas ukuran A4, 2 kolom, spasi 1,5, jenis huruf Times New Romandengan ukuran 11 point. Naskah dapat dikirim dalam bentuk file.Panjang artikel sekitar 12-20 halaman termasuk daftar pustaka danlampiran.

4.Judul Artikel harus mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas,dengan menggunakan kata-kata yang tepat, jelas dan mengandung unsur-unsur yang akan dibahas. Ukuran huruf untuk judul adalah Times NewRoman 16 point bold (huruf besar). Nama penulis ditulis di bawah judulsebelum abstrak tanpa disertai gelar akademik atau gelar lain apapun,asal lembaga tempat penulis bernaung dan alamat email untuk korespondensidengan ukuran 11 point bold.

5.Sistematika Penulisan

a.Artikel Hasil Penelitian

i. Abstrak dan Kata KunciAbstrak secara ringkas memuat uraian mengenai masalah dantujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian.Panjang abstrak 50-75 kata yang disusun dalam satu paragrafdengan ukuran 10 point Times New Roman. Kata kunci terdiridari 3-5 kata, yakni istilah yang mewakili ide-ide ataukonsep dasar yang dibahas dalam artikel.

ii. PendahuluanBerisi permasalahan penelitian, batasan masalah penelitian,serta tujuan dan manfaat penelitian.

iii.Landasan TeoriBerisi rancangan penelitian atau desain penelitian, sasarandan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulandata, dan teknik analisis.

iv. Metode PenelitianBerisi rancangan penelitian atau desain penelitian, sasarandan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulandata, dan teknik analisis.

Hal - 144 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 145

v. Hasil Penelitian dan PembahasanBerisi hasil analisis data, pengujian hipotesis, menjawabpertanyaan-pertanyaan penelitian, temuan-temuan, danmenginterpretasikan temuan-temuan.

vi. Simpulan dan SaranBerisi ringkasan dan penegasan penulis mengenai hasil penelitiandan pembahasan. Saran dapat berisi tindakan praktis, pengembanganteori baru dan penelitian lanjutan.

vii.Daftar PustakaDiutamakan apabila sumber pustaka atau rujukan berasal darilebih satu sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet, danlain-lain.

b.Artikel Konseptual atau non penelitian

i. Abstrak dan Kata KunciAbstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secarapadat bukan komentar atau pengantar penulis. Panjang abstrak50-75 kata yang disusun dalam satu paragraf dengan ukuran huruf10 point Times New Roman. Kata kunci terdiri dari 3-5 kata,yakni istilah yang mewakili ide-ide atau konsep dasar yangdibahas dalam artikel.

ii. PendahuluanMenguraikan hal-hal yang menarik perhatian pembaca, memberikankonteks bagi permasalahan yang akan dibahas, serta tujuanpembahasan.

iii.PembahasanBerisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, dan pendirianpenulis mengenai masalah yang dibahas.

iv. Penutup atau SimpulanBerisi penegasan sikap penulis atas masalah yang dibahas.

v. Daftar PustakaDiutamakan apabila sumber pustaka atau rujukan berasal darilebih satu sumber seperti buku, jurnal, makalah, internet, danlain-lain.

6.Tabel/gambar sebaiknya diletakkan pada halaman tersendiri, umumnyadiakhir teks. Penulis cukup menyebutkan pada bagian di dalam tekstempat pencantuman tabel atau gambar. Setiap tabel dan gambar diberinomor urut, judul yang sesuai dengan isi tabel dan gambar, sertadilengkapi dengan sumber kutipan.

7.Daftar pustaka disusun menurut alphabet penulis atau nomor urut.Urutannya dimulai dengan penulisan nama penulis, tahun, judul, penerbit,dan kota terbit. Nama penulis mendahulukan nama keluarga atau namadibalik, tanpa gelar. Untuk kutipan dari internet berisi nama penulis,judul artikel, alamat website dan tanggal akses.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 146 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

8.Sumber kutipan dalam teks ditulis diantara kurung buka dan kurungtutup yang berisi nama akhir penulis, tahun, dan nomor halaman bilaperlu.

Contoh :

a. Kutipan berasal dari satu sumber dan satu penulis: (Hendra, 2008:22).b. Kutipan berasal dari satu sumber dan dua penulis: (Ely dan Thomas,

2001), bila lebih dari dua penulis (Jensen,et.all, 2007) atau(Mulyadi, dkk, 2009).

c. Kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang berbeda: Hendra,2008 dan Mulyadi, 2009).

d. Kutipan berasal dari dua sumber dengan penulis yang sama: (Hendra,2008, 2010), jika tahunnya sama (Hendra 2008a, 2008b).

e. Kutipan berasal dari institusi: (BPS, 2009).

9.Daftar pustaka ditulis menurut urutan alphabet sesuai dengan namaakhir penulis tanpa gelar akademik, baik penulis asing maupun penulisIndonesia.

Contoh:

a. Satu PengarangBecker, Gary S. 1993, Human Capital, A Theoritical and EmpiricalAnalysis with Special Reference to Education, Third Edition,Chicago: The University of Chicago Press.

b. Dua PengarangVan Horne, J. and J. M. Wachowicz. 1997, Fundamentals of FinancialManagement, Eleventh Edition, USA: Prentice Hall Inc.c. ReferensiJurnal/Majalah Ilmiah.

c. Referensi Jurnal/Majalah IlmiahGarbarino, E. and M.S. Johnson. 1999, “The Different Roles ofSatisfaction , Trust, and Commitment in Customer Relationships”,Journal of Marketing, Vol 63, p.70-87.

d. Referensi dari InstitusiIkatan Akuntansi Indonesia. 1994, “Standar Profesional AkuntanPublik”, Jakarta, Devisi Penerbitan IAI.

e. Referensi dari Makalah/ProceedingMayangsari, Sekar, dan Murtanto. 2002, “Reaksi Pasar Modal IndonesiaTerhadap Pembentukan Komite Audit”, Proceeding Simposium SurvivingStrategies to Cope With the Future , Fakultas Ekonomi UniversitasAtma Jaya Yogyakarta (FE UAJY), Yogyakarta.

f. Referensi dari Situs InternetSulistyanto, H. Sri. 2003, ”Good Corporate Governance: BisakahMeningkatkan Kepercayaan Masyarakat?,”http://artikel.us/sulistyanto1.html, diakses pada 29/08/2007.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

10. Isi tulisan bukan tanggung jawab penyunting. Penyunting berhakmengedit redaksionalnya tanpa mengubah arti. Naskah yang tidakmemenuhi syarat atau yang tidak akan diterbitkan tidak dikembalikankecuali ada permintaan dari penulis.

11. Redaksi berhak menentukan naskah yang akan diterbitkan di jurnal.

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 147

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 148 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Yulizar Kasih adalah dosen tetap Program StudiManajemen STIE Multi Data Palembang.Pendidikan Sarjana Ekonomi (Manajemen)diselesaikannya pada tahun 1990 dariFakultas Ekonomi Universitas TridinantiPalembang. Pendidikan pascasarjana (M.Si)diperoleh dari Program PascasarjanaUniversitas Andalas pada tahun 1998 denganmengambil bidang PerencanaanPembangunan. Kemudian pada tahun 2008memperoleh gelar doctor (Dr.) Program dariPascasarjana Universitas AndalasPadang dengan spesialisasi Micro Finance.Saat ini mengasuh mata kuliah PembiayaanUsaha Kecil dan Mikro dan Kewirausahaan.

Kardinal adalah dosen tetap Program StudiManajemen STIE Multi Data Palembang.Pendidikan sarjana diselesaikan tahun 1996dari Universitas Tridinanti Palembang.Pendidikan pasca sarjana diperoleh dariuniversitas yang sama pada tahun 2006.Mengikuti program pendidikan konsultankeuangan Certified Financial Planner tahun2014 dan Qualifield Wealt Planner pada tahun2015. Saat ini aktif mengajar di STIE MDPPalembang untuk mata kuliah Pemasaran danKeuangan selain itu juga menjadi pengajardalam pelatihan Register Financial Plannerdan Certified Financial Planner.

Cherrya Dhia Wenny dosen tetap Program StudiAkuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi MultiData Palembang (STIE MDP). Pendidikansarjana akuntansi diperoleh dari UniversitasSriwijaya (UNSRI) Palembang pada tahun2007. Tahun 2012 mendapat kesempatanmenempuh pendidikan pascasarjana (S2) dalambidang kajian utama akuntansi pada Program

` Pascasarjana Universitas Sriwijaya. Matakuliah yang diasuh antara lain statistik bisnis,akuntansi perbankan, akuntansi sektor public,E-government, dan Akuntansi menengah.

BIODATA PENULIS

Faradila Meirisa adalah dosen tetap ProgramStudi Akuntansi STIE Multi DataPalembang. Pendidikan sarjana diperolehdari Universitas Sr iwijaya Palembang.Sedangkan pendidikan Magister Manajemendiperoleh dari Universitas SriwijayaPalembang pada tahun 2015.

Trisnadi Wijaya adalah dosen tetap ProgramStudi Akuntansi pada Sekolah Tinggi IlmuEkonomi Multi Data Palembang (STIE MDP)sejak tahun 2009 hingga sekarang. Pendidikansarjana diperolehnya dalam dua bidangilmu sekaligus, yaitu Sarjana Ekonomi dariSekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi (STIEMUSI) Palembang jurusan ManajemenKeuangan, sedangkan Sarjana Komputer(Sistem Informasi) diselesaikannya di SekolahTinggi Manajemen Informatika dan KomputerMulti Data Palembang (STMIK MDP). Saatini mengasuh mata kuliah ManajemenKeuangan dan Analisis Pasar Uang dan PasarModal.

Megawati adalah dosen tetap Program StudiManajemen STIE Multi Data Palembang.Pendidikan sarjana Ekonomi diselesaikan tahun2008 dari STIE Musi. Pendidikan pascasarjanadiperoleh di universitas Sriwijaya pada tahun2015. Saat ini beliau aktif mengajar danmengampu mata kuliah Manajemen Pemasarandan Perilaku Organisasi.

Sri Megawati Elizabeth.P adalah dosen tetapProgram Studi Manajemen STIE Multi DataPalembang. Menyelesaikan pendidikanAdministrasi Niaga dari Politeknik NegeriSriwijaya pada tahun 2006 dan pada tahun 2009menyelesaikan kembali pendidikan SarjanaEkonomi konsentrasi Manajemen Keuangan dariFakultas Ekonomi Universitas SriwijayaPalembang. Pendidikan Pascasarjana (M.Si)diperoleh dari Program Pascasarjana

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Universitas Sriwijaya pada tahun 2014 dengankonsentrasi Manajemen Keuangan. Saat inimengasuh mata kuliah Manajemen Keuangan,Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio,Analisis Pasar Modal dan Pasar Uang, danManajemen Keuangan Internasional.

Trisna Murni adalah dosen tetap Program StudiManajemen Fakultas Ekonomi Univ. Bengkulu.Pendidikan Sarjana Ekonomi (Manajemen)diselesaikannya pada tahun 1987 dari FakultasEkonomi Universitas Andalas Padang.Pendidikan pascasarjana (M.Si) diperoleh dariProgram Pascasarjana Universitas Gajah Madapada tahun 2000 dengan mengambil bidangManajemen Operasional. Saat ini mengasuhmata kuliah MOP, Manajemen Mutu,Manajemen Rantai Pasokan dan MetodeKuantitatiff

Siti Khairani adalah dosen tetap Program StudiAkuntansi STIE Multi Data Palembang.Pendidikan sarjana diselesaikan tahun 1997 dariUniversitas Sriwijaya. Pendidikan Pascasarjanadiperoleh dari universitas yang sama pada tahun2008. Mata kuliah yang diampu meliputi,akuntansi dan perpajakan.

T. Husain adalah dosen tetap Program Studi SistemInformasi STMIK Widuri. Pendidikan SarjanaEkonomi (Akuntansi) diselesaikannya padatahun 2009 dari Fakultas Ekonomi UniversitasTrisakti dan Sarjana Komputer diselesaikannyapada tahun 2013 dari STMIK Widuri.Pendidikan pascasarjana ditempuh di FakultasIlmu Komputer Universitas Bina Nusantarapada tahun 2010 dengan mengambil spesialisasiTechnopreneurship serta pascasarjana denganmengambil spealisasi Sistem InformasiAkuntansi pada tahun 2013. Saat ini mengasuhmata kuliah Ekonomi Informasi, Perpajakan danSistem Informasi Manajemen.

Syamsu Alang adalah dosen tetap Program StudiAkuntansi STIE BPKP Jakarta. PendidikanSarjana Ilmu Administrasi (Bisnis)diselesaikannya pada tahun 1993 dari Fakultas

Ilmu Administrasi Universitas 17 Agustus 1945Jakarta. Pendidikan Pascasarjana (M.Si)diperoleh dari Program PascasarjanaUniversitas Respati Indonesia pada tahun 2011dengan mengambil bidang Ilmu AdministrasiBisnis. Saat ini menjabat sebagai Wakil KetuaI STIE BPKP Jakarta, dan aktif mengajardibeberapa perguruan tinggi, serta mengelolaperusahaan milik sendiri bidang konsultan SDMdan Training Center sebagai Direktur.

Icha Fajriana adalah alumni Program Studi IlmuAdministrasi Fiskal pada Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik, Universitas Indonesia. GelarSarjana Ilmu Administrasi, dengan konsentrasiperpajakan diperoleh pada tahun 2011. Sejakmasih dibangku kuliah, beliau aktif mengikutiberbagai seminar dan workshop, khususnyayang terkait dengan ilmu perpajakan.

Yoeyong Rahsel adalah dosen tetap STMIKPringsewu. Pendidikan Sarjana bidangmanajemen Perkantoran diselesaikan pada tahun2008 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)Bandung. Pendidikan Pascasarjana (MM)diperoleh dari program pascasarjana MagisterManajemen Bisnis di Universitas PendidikanIndonesia (UPI) Bandung bidang Konsentrasimanajemen SDM. Saat ini mengampu matakuliah E-Business, E-Government dankewirausahaan.

Wulandari adalah dosen tetap pada STMIKPringsewu . Pendidikan Sarjana EkonomiManajemen diselesaikannya pada tahun 2010dari Fakultas Ekonomi Universitas Lampung.Pendidikan Pasca Sarjana (M.M) diperoleh dariUniversitas Bandar Lampung pada tahun 2012dengan mengambil jurusan Manajemen SumberDaya Manusia (SDM). Saat ini, mengasuh matakuliah Manajemen Umum pada STMIKPringsewu.

Kathryn Sugara adalah dosen tetap Program StudiAkuntansi STIE MDP. Pendidikan SarjanaEkonomi ( Akuntansi) diselesaikannya padatahun 2011 dari Fakultas Ekonomi STIE Musi

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 149

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 150 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Palembang. Pendidikan Pasca Sarjana (M.Si)di peroleh dari Program Pasca sarjana UNSRIpada tahun 2016 dengan mengambil bidangAkuntansi. Saat ini mengasuh mata kuliahPerpajakan dan Banl Lembaga Keuanganlainnya.

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

UNSRI. Selain mengajar, beliau juga aktifmenulis di beberapa jurnal ilmiah.

Sri Rahayu adalah dosen tetap Jurusan ManajemenFakultas Ekonomi Universitas MuhammadyahPalembang (UMP). Pendidikan SarjanaEkonomi diselesaikannya pada tahun 1991 dariFakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.Pendidikan pascasajana diperoleh dari ProgramMagister Manajemen UNSRI pada tahun 1998dengan mengambil bidang ManajemenKeuangan. Sedangkan pendidikan strata 3(program doktor) diperoleh dari ProgramPascasarjana Universitas Pancasila Jakarta padatahun 2010.

Yulizar Kasih adalah dosen tetap Program StudiManajemen STIE Multi Data Palembang.Pendidikan Sarjana Ekonomi (Manajemen)diselesaikannya pada tahun 1990 dari FakultasEkonomi Universitas Tridinanti Palembang.Pendidikan pascasarjana (M.Si) diperoleh dariProgram Pascasarjana Universitas Andalaspada tahun 1998 dengan mengambil bidangPerencanaan Pembangunan. Kemudian padatahun 2008 memperoleh gelar doctor (Dr.) dariProgram Pascasarjana Universitas AndalasPadang dengan spesialisasi Micro Finance.Saat ini mengasuh mata kuliah PembiayaanUsaha Kecil dan Mikro dan Kewirausahaan.

Zakaria Wahab adalah dosen tetap pada FakultasEkonomi Universitas Sriwijaya Palembang.Pendidikan sarjana diperoleh dari UniversitasSriwijaya Tahun 1983 dan pascasarjanadiperoleh dari Universitas Padjadjaran Bandungpada tahun 2008. Saat ini aktif mengajar padaProgram Studi Manajemen dengan mengampumata kuliah Manajemen Pemasaran, ManajemenStrategik, dan Kewirausahaan.

Betri Sirajudin adalah dosen tetap pada FakultasEkonomi Universitas MuhammadyahPalembang. Pendidikan sarjana akuntansidiperolehnya dari Fakultas Ekonomi UniversitasMuhammadyah Palembang tahun 1994.Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) diperolehdari Universitas Sr iwijaya tahun 2007.Sedangkan pendidikan pascasarjana dalambidang ilmu ekonomi kajian utama akuntansiumum diperoleh dari PPS Universitas Sriwijayatahun 2008.

Kamaludin adalah Guru Besar tetap FakultasEkonomi Universitas Bengkulu dengan bidangkeahlian manajemen keuangan dan stratejik.Pendidikan magister diperolehnya dari ProgramPascasarjana Universitas Brawijaya Malangtahun 1995. Sedangkan pendidikan doktoraldiperolehnya dari Program PascasarjanaUniversitas Padjadjaran Bandung tahun 2005dalam bidang ilmu manajemen keuangan. Saatini aktif menulis artikel ilmiah dibeberapa jurnalbaik dalam dan luar negeri, beberapa buku yangsudah diterbitkan antara lain : ManajemenKeuangan, Teori dan Aplikasi, 2011;Manajemen Keuangan Perusahaan, 2009;Manajemen Keuangan Keputusan JangkaPendek, 2002.

Luk Luk Fuadah adalah dosen tetap JurusanAkuntansi Fakultas Ekonomi UniversitasSriwijaya (UNSRI). Pendidikan SarjanaAkuntansi diselesa ikannya pada tahun1997 dari Fakultas Fakultas EkonomiUniversitas Sriwijaya. Sedangkan pendidikanpascasajana diperoleh dari Flinders UniversityAustralia pada tahun 2004 denganmengambil bidang Internasional Business. Saatini beliau sedang menempuh pendidikan strata3 (program doktor) pada ProgramPascasarjana Universitas Diponegoro,Semarang. Beliau juga pernah mengelolajurnal ilmiah “Jurnal Akuntabilitas” F.E.

INDEKS PENYUNTING/MITRA BESTARI

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 151

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 152 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

Pengaruh Total Quality Management (TQM) Dan Penghargaan Terhadap Kinerja KaryawanPT. Pos Indonesia Persero Baturaja

Noviansyah, S.E., M.Si.

Universitas [email protected]

Abstract: This study aims to determine the effect of Total Quality Management and Award on Employee Performanceof PT. Pos Indonesia Persero Baturaja. The data used is primary data through a questionnaire. A sample of 39respondents was determined by population research techniques. The analysis used is multiple linear regressionanalysis, t test, F test, and analysis of the coefficient of determination. The results of data analysis show that TotalQuality Management and rewards affect the performance of employees of PT. Pos Indonesia Persero Baturaja bothpartially and simultaneously.The result of the determination coefficient shows the contribution of the Total QualityManagement influence and mutual appreciation of employee performance by 65.3% while the remaining 34.7% isinfluenced by other variables. For companies so that PT. Pos Indonesia Baturaja Persero continues to improve theability of human resources (HR) in an effort to provide satisfaction for services to the public.

Keywords: total quality management, appreciation, employee performance

Peranan Pembinaan Terhadap Kinerja Usaha Kerajinana Kain Tajung Di Kelurahan Tuan KentangKecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang

Kardinal, Yulizar Kasih

STIE Multi Data [email protected], [email protected]

Abstract: The purpose of this development activity is to enhance the performance of the business partner such asproduction capacity, production quantity, sales turnover, and understanding in marketing and business promotion,social media usage, business bookkeeping, and alternative source of the capital. Benefit gained is the increase inthe capacity and quantity of production, sales turnover, and understanding of marketing, promotion, bookkeeping,and capital aspects. The method used is empowerment by involving direct community participation (participatorylearning and action). The partners are Mr. Misro and Mr. Syarifudin, the owner of Kain Tajung craft industry. Thepartners are selected purposively based on economic needs and productivity criteria. Coaching was done through4 steps: preparation, implementation, monitoring and evaluation, and reflection of activity result. The problemsfaced from both partners are the capacity and quantity of production is not optimal, the lack of marketing andpromotion activities, the absence of bookkeeping and business financial statements, and lack of knowledge aboutalternative sources of business capital. To solve the problem, the production capacity was increased through theprocurement of ATBM (manual loom), enhancement of marketing and promotion activities through training andprocurement of promotion media, bookkeeping and financial reporting, and training of business capital sources.This activities have a positive impact on the business performance of both partners, the increase in capacity andproduction quantity an average of 30-35% and sales turnover average 25-30% every week.

Keywords: coaching, craft, business performance

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Reciprocal Effect: Opini Audit Going Concern Dan Auditor Changes

Cherrya Dhia Wenny

STIE [email protected]

Abstract: The purpose of this research is to determine the effect of going concern opinion on auditor changes andto determine the effect of auditor changes on going concern opinion . The data used in this study are auditedfinancial statements of manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2013-2016, obtained through theBEI website (ww.idx.co.id). This research is a quantitative study using logistic regression models. The results showthat going concern opinion has a significant effect on auditor changes, but the auditor changes are not proven toaffect the going concern opinion in the following year.

Keywords: going concern opinion, auditor changes

Kontribusi Kecerdasan Emosional Mahasiswa Terhadap Minat Belajar Pengantar Akuntasi

Kathryn Sugara

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Multi Data [email protected]

Abstract:This study aims to examine the influence of emotional intelligence of students to wards learning out comesintroductory accounting courses. The research method used in this study is a quantitative method, Sampel wasdetermined by purposive sampling method. The method of analysis is multiple regression analysis.The test resultstates that the components of the emotional intelligence variable (self-introduction, empathy, and social skills)influence on the introductory accounting course, while the emotional intelligence variable component (self-controlvariable, and motivation) has noeffect on the value of introductory accounting courses. So it can be concluded thatthe cooperation will greatly affect the value of introductory accounting courses.

Keyword :emotional intelligence, learning outcomes introduction to accounting course.

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE) Terhadap PriceEarning Ratio (PER) Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Periode 2013-2017

Faradila Meirisa dan Trisnadi Wijaya

STIE [email protected]

[email protected]

Abstract: Capital markets implement two functions that play an important role for the economy of a country,namely as a means for funding efforts and as a means for companies to obtain funds from investors in the form ofinvestment. Investors using fundamental analysis to consider the intrinsic value of a stock by using company’sfinancial data. In fundamental analysis, there are two approaches that can be used to calculate intrinsic value ofthe stock, i.e., present value approach and Price Earning Ratio (PER)approach. Companies that have high growthusually have a high value PER, and vice versa with a low growth company has a low PER. This research aims toanalyze the effect of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity to Price Earning Ratio either partially

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 153

or simultaneous. The sample used in this study as many as 15 consumer goods company that was taken using apurposive sampling method. This research using multiple linear regression analysis. Results of the study stated theCurrent Ratio (CR) has no effect against a partially significant Price Earning Ratio (PER). Debt to Equity Ratio(DER) and Return on Equity (ROE) effect significantly partially against the Price Earning Ratio (PER). CurrentRatio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), and Return on Equity (ROE) of significant effect simultaneously againstthe Price Earning Ratio (PER).

Keywords: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Price Earning Ratio.

Peningkatan Produktivitas Usaha Jamur Tiram dengan Penggunaan Teknologi Tepat Guna Di KotaPalembang

Megawati, Sri Megawati Elizabeth.P, Kathryn Sugara

STIE MULTI DATA [email protected],[email protected],

[email protected]

Abstract: The demand for oyster mushrooms in the city of Palembang is quite high, but this is not supported by thestock of oyster mushrooms themselves. The number of oyster mushroom farmers in the city of Palembang has notbeen able to meet market needs, because some problems faced by oyster mushroom farmers. One of the problems isthe unavailability of advanced equipment in processing oyster mushroom seeds because they do not have thecapital to buy these advanced equipment. With the manual equipment, the production of their oyster mushrooms isonly a small amount and the monthly profit potential is only IDR 2,250,000. The existence of a service programprovided by the government to the dedication team can help overcome the problems faced by oyster mushroomfarmers in increasing production of oyster mushrooms, with the provision of equipment in the form of press machines,stirring machines for baglog, steam pumps and press tools for packaging can increase the profit of mushroomfarmers (partners) to 7,550,000 / month. In addition, the provision of blogging training to market oyster mushroomproducts with online media was also provided by the service team.

Keywords:baglog, oyster mushrooms, technology

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Hal - 154 Vol. 8 No. 2 Maret 2019

INDEKS JURNAL FORUM BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Forum Bisnis Dan KewirausahaanJurnal Ilmiah STIE MDP

Vol.

Vol. 8 No. 1

Judul

Pengaruh Total Quality Management (TQM) DanPenghargaan Terhadap Kiner ja KaryawanPT. Pos Indonesia Persero Baturaja

Peranan Pembinaan Terhadap Kinerja UsahaKerajinana Kain Tajung Di Kelurahan Tuan KentangKecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang

Reciprocal Effect: Opini Audit Going Concern DanAuditor Changes

Kontribusi Kecerdasan Emosional MahasiswaTerhadap Minat Belajar Pengantar Akuntasi

Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio(DER), Return On Equity (ROE) Terhadap PriceEarning Ratio (PER) Pada Perusahaan Consumer GoodsYang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017

Peningkatan Produktivitas Usaha Jamur Tiram DenganPenggunaan Teknologi Tepat Guna Di Kota Palembang

Halaman

1

18

26

34

43

57

Penulis

Noviansyah

Kardinal, YulizarKasih

Cherrya Dhia Wenny

Kathryn Sugara

Faradila Meirisa,Trisnadi Wijaya

Megawati, SriMegawatiElizabeth.P, KathrynSugara

Vol. 8 No. 2 Maret 2019 Hal - 155