DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus...

27
394 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANITIA KHUSUS DPR RI PEMBAHASAN RUU TENTANG PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN Tahun Sidang : 20010-2011 Masa Persidangan : III Rapat ke : XVI Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Pansus Hari,Tanggal : Rabu, 6 April 2011 Waktu : Pukul 14.45 WIB. s.d 16.25 WIB. Acara : Mendapatkan masukan terhadap Pembahasan RUU tentang Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dari Iembaga- Iembaga terkait: 1. Gubernur Provinsi Bengkulu 2. Gubernur Provinsi Jambi Tempat : Ruang Rapat Gedung Nusantara II Ruang Pansus C Lt. 3 Ketua Rapat : Ir. H. Daryatmo Mardiyanto Sekretaris Rapat : Dra. Mitra Anindyarina Hadir : 15 orang Anggota Pansus. ANGGOTA HADIR: PIMPINAN: 1. Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO(KETUA/F.PDIP) 2. Ir. H. ROESTANTO WAHIDI D., MM (WAKIL KETUA/F-PD) 3. H. MUHAMMAD NASIR DJAMIL, S.Ag (WAKIL KETUA /F- PKS) FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 4. DRS. H. DJUFRI 5. IR. NANANG SAMODRA, KA., M.Sc 6. H. ZULKIFLI ANWAR 7. IR. DJOKO UDJIANTO FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA: -

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus...

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

394

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANITIA KHUSUS DPR RI PEMBAHASAN RUU TENTANG PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN

Tahun Sidang : 20010-2011 Masa Persidangan : III Rapat ke : XVI Jenis Rapat : Rapat Dengar Pendapat Pansus Hari,Tanggal : Rabu, 6 April 2011 Waktu : Pukul 14.45 WIB. s.d 16.25 WIB. Acara : Mendapatkan masukan terhadap Pembahasan RUU tentang

Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dari Iembaga- Iembaga terkait:

1. Gubernur Provinsi Bengkulu2. Gubernur Provinsi Jambi

Tempat : Ruang Rapat Gedung Nusantara II Ruang Pansus C Lt. 3 Ketua Rapat : Ir. H. Daryatmo Mardiyanto Sekretaris Rapat : Dra. Mitra Anindyarina Hadir : 15 orang Anggota Pansus. ANGGOTA HADIR: PIMPINAN: 1. Ir. H. DARYATMO MARDIYANTO(KETUA/F.PDIP)2. Ir. H. ROESTANTO WAHIDI D., MM (WAKIL KETUA/F-PD)3. H. MUHAMMAD NASIR DJAMIL, S.Ag (WAKIL KETUA /F- PKS)FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 4. DRS. H. DJUFRI5. IR. NANANG SAMODRA, KA., M.Sc6. H. ZULKIFLI ANWAR7. IR. DJOKO UDJIANTOFRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA: -

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

395

FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN: 8. Ir. SUDJADI9. HONING SANNYFRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA: 10. KH. IR. ABDUL HAKIM, MMFRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL : 11. H. CHAIRUL NAIM, M. ANIK, SH., MHFRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN : - FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA : 12. ABDUL MALIK HARAMAIN, M.Si13. Hj. MASITAH, S.Ag.,M.Pd.LFRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA: 14. RINDOKO DAHONO WINGIT, SH., M. HumFRAKSI PARTAI HATI NURANI RAKYAT: 15. MIRYAM S. HARYANI, S.E., M.Si

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

396

Jalannya rapat: KETUA RAPAT (Ir. H. DARYATMO MARDIYANTOIF-PDIP): Bapak, Ibu sekalian. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Selamat siang dan salam sejahtera buat kita semua, Saudara-saudara yang terhormat Pimpinan Pansus dan Anggota Pansus RUU tentang Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan yang kami hormati, Yang saya hormati Saudara Wakil Gubernur Jambi Bapak Fachroni Umar, maaf tidak saya sebut gelarnya Bapak, Yang saya hormati Saudara Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu bapak Junaidi Hamzah, Hadir pula menyertai kita dari Instansi Gubernur Riau, Sesuai dengan Peraturan Tata Tertib DPR RI Pasal 240 maka Rapat Dengar Pendapat pansus pada siang hari ini dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.

(RAPAT DIBUKA PADA PUKUL 14.45 WIB) Bapak, Ibu sekalian. Menurut catatan dari Sekretariat Jenderal daftar hadir telah ditandatangani oleh 16 orang

Anggota dari keseluruhan Anggota Pansus 30 orang karena rapat ini bisa kita mulai. Sebelum melanjutkan acara kita pada siang hari ini, terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang melirnpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa menghadiri Rapat Dengar Pendapat Panitia Khusus DPR RI mengenai RUU tentang Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan semuanya dalam keadaan sehat wal'afiat. Demikian pula kami sampaikan terima kasih dan selamat datang kepada Saudara-saudara yang telah berkenan memenuhi undangan dari Pansus ini.

Perlu kami sampaikan bahwa Panitia Khusus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan ini terdiri dari 30 orang dan yang hadir pada saat ini, kmai ingin perkenalkan di sebelah kanan kami atau di sebelah kin Bapak-bapak sekalian dari ujung dari Fraksi PKB dihadiri oleh Ibu Masitah. Kemudian dari Fraksi PAN dihadiri oleh Bapak Chairul Naim Malik. Kemudian selanjutnya disebelah kanan kami ujung adalah bapak Abdul Hakim dari Fraksi PKS. Kemudian disebelah kin kami, disebelah kanan Bapak-bapak ini dari Fraksi Partai Demokrat Bapak Nanang Samodra. Kemudian yang ujung kin kami Bapak Honing Sanny dari Fraksi PDI Perjuangan. Selamat datang kebetulan baru hadir kami perkenalkan Bapak Djufri dari Fraksi Partai Demokrat. Kemudian Pimpinan Pansus ada 4 orang, terdiri dari tidak hadir pada saat ini adalah Bapak Roestanto Wahidi dari Fraksi Partai Demokrat, kemudian Bapak Taufiq Hidayat dari Fraksi Partai Golkar dan Bapak Nasir Djamil dari Fraksi PKS, kemudian Ketua Pansus saya sendiri Daryatmo Mardiyanto dari Fraksi PDI Perjuangan.

Seluruhnya kami akan memberikan garnbaran mumpung belum dilanjutkan yang terakhir hadir adalah bapak Sudjadi dari Fraksi PDI Perjuangan. Mengulangi yang kami sampaikan, kami akan menyampaikan gambaran sedikit tentang Pansus RUU tentang Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan ini. Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

397

Rapat paripurna DPR RI tanggal 25 januari 2011 untuk membahas draft RUU yang disampaikan oleh pemerintah melalui surat nomor R982010 tertanggal 15 Desember 2010. Untuk itu sesuai dengan Peraturan Tata Tertib DPR RI Pasal 136 ayat (1) huruf b dikatakan "bahwa dalam pembicaraan tingkat I dilakukan kegiatan pembahasan daftar inventarisasi masalah" dan apabila RUU berasal dari presiden dalam ayat (5) huruf b disebutkan "bahwa daftar inventarisasi masalah tersebut akan diajukan oleh DPR RI karenanya kemudian untuk mendapatkan masukan yang cukup untuk Fraksi-fraksi di DPR RI ada 9 Fraksi yaitu kesempatan Fraksi-fraksi akan menyusun daftar inventarisasi masalah maka Pansus mengundang berbagai kalangan baik dari instansi pemerintah, akademisi dari berbagai perguruan tinggi, praktisi, LSM, dan pihak-pihak yang dapat memberikan saran, masukan terhadap draft yang akan dibahas oleh DPR RI bersama-sama pemerintah.

Di dalam amanat presiden, Ampres kita menyebut Presiden menyampaikan surat bahwa yang akan mewakili pemerintah untuk pembahasan ini ada 5 kementerian, yaitu Menteri Dalam Negeri, kemudian Menteri Keuangan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Kepala Bappenas dan Menteri Aparatur Negara dan Informasi Birokrasi. Ada 5 kementerian yang mnejadi wakil pemerintah dan Pansus sedang menunggu coordinator dari utusan pemerintah untuk akan kita lakukan menjadi rriitra pernbahasan nantinya.

Saudara-saudara Anggota Pansus, Para undangan dan Bapak-bapak sekalian, Kita mulai rapat tadi pukul 14.45 WIB kita mempunyai jadwal sampai pukul 16.00 nanti

tergantung perkembangan karenanya kami akan segera mempersilahkan dan kami mohon kesediaannya Wakil Gubernur Jambi terlebih dahulu, kemudian akan disusul dari pelaksana tugas Gubernur Bengkulu. Mekanismenya kemudian pada saatnya kita akan melakukan pendalaman-pendalaman. Jadi naskah akademik dan RUU telah dikirimkan kepada Bapak-Ibu sekalian khususnya kepada Gubernur Jambi dan Gubernur Bengkulu, makanya kita ingin memperoleh masukan-masukan. Kami menyampaikan bahwa ini berbeda dengan Rapat Kerja kita menyebut dengan RDP agar kesempatan yang leluasa yang menjadi harapan, pertimbangan maupun masukan bahkan koreksi dan usul-usul lainnya dari pemerintah provinsi pada saat ini terhadap hal tersebut. Kami akan mengundang 33 gubernur seluruh Indonesia untuk kita dengar secara persis persepsi, tanggapan, usulannya maupun harapannya terhadap RUU ini.

Kami persilahkan terlebih dahulu, namun melakukan itu kami sampaikan ada perubahan keanggotaan Panitia Khusus Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan yaitu ada penggantian dari Fraksi PDI Perjuangan yaitu nama Anggota Pansus Saudara yang terhormat Irvansyah nomor Anggota 337 diganti oleh yang terhormat Saudara Arif Wibowo nomor Anggota 380, dengan jumlah yang tetap adalah 30 orang.

Waktunya kami silahkan selanjutnya kepada Wakil Gubernur Jambi Bapak Fachruri WAKIL GUBERNUR JAMBI (DRS. H. FACHRURI UMAR, M.Hum): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Selamat sore salam sejahtera buat kita semua,

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

398

Yang kami hormati Bapak Ketua Pansus Bapak Ir. H. Daryatmo Mardiyanto beserta seluruh Anggota Pansus RUU tentang Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan, Rekan-rekan sebagai Wakil Gubernur dan Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu dan sdeluruh peserta yang hadir, hadirin-hadirot yang berbahagia. Syukur alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena pada saat slang

hari ini sangat berbahagia sekali kami dapat hadir dan berterima kasih sekali atas undangannya untuk mengikuti RDP Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan. namun kami juga mohon maaf Bapak Gubernur tidak bisa langsung menghadiri ini maka beliau mewakili kepada saya, mudah-mudahan ketidakhadirari Bapak Gubernur ini tidak mengurangi arti dan makna apa yang kita inginkan dalam rapat yangri berbahagia ini.

Kemudian kami telah mempersiapkan bahan dan sekali lagi kami mengucapkan terima kasih banyak dan berbahagia sekali bahwa adanya kegiatan seperti ini karena kami sudah lama menunggununggu karena memang pada akhir-akhir ini yang ramai di daerah pada umumnya yang mempunyai lahan pengusaha dan investor dan apakah itu karet atau wawit dan sebagainya memang ramai. Maka istilah saya itu kita-kita yang baru saja menjabat sebagai pimpinan daerah merasa memang kita bukan lagi menuai madu tetapi adalah menuai empedu atau pahitnya empedu, begitu.

Oleh karena itu kami menyampaikan hasil olahan kami, kajian kami di Prov. Jambi tentang beberapa yang ingin kami sampaikan yang kami bed masukan yiatu tentang RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan.Bahan catatan untuk RDP Pansus RUU tentang Pengadaan Tanah Untuk Perribangunan, satu pengertian kepentingan umum.

KETUA RAPAT: Mohon maaf, ada bahannya?. WAKIL GUBERNUR JAMBI: Ada Pak, Cuma KETUA RAPAT: Kalau bisa sambil di fotokopi, diserahkan di fotokopi atau mau dilayarkan ditayangkan di layar

juga silahkan. WAKIL GUBERNUR JAMBI:

1. Pengertian kepentingan umum, dalam batang tubuh RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan tidak dijelaskan pengertian dan kriteria kepentingan umum. Padahal kriteria dan pengertian ini sangat untuk mencegah penyalahgunaan dan kesewenangan pemerintah dan atau swasta mengambil tanah masyarakat atas nama kepentingan umum. Pasal 13 RUU hanya menyebutkan objek kepentingan umum tanpa menjelaskan pengertian dan kriteria dari kepentingan umum. Kami mengusulkan agar: a. Pengertian kepentingan umum tetap dimasukkan dalam ketentuan Pasal 1, rumusan terhadap

pengertian kepentingan umum tersebut dapat mengacu pada ketentuan peraturan perundangundangan yang sudah ada. Misalnya rumusan di dalam penjelasan pasal 49 B Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang menyebutkan

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

399

"bahwa kepentingan umum adalah kepentingan bangsa dan Negara dan/atau kepentingan masyarakat bersama dan/atau kepentingan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Kriteria kepentingan umum sebagaimana tercantum dalam naskah akademik halaman 56, 57 tetap dimasukkan dan dimuat pada bagian penjelasan dengan criteria: • Tidak untuk mencari keuntungan yang merupakan karakter dasar pelayanan public yang

harus dilakukan Negara. • Pengadaan tanah itu dilaksanakan oleh pemerintah atas nama Negara termasuk

lembagalembaga public yang dimungkinkan untuk melaksanakan pembangunan untuk kepentingan umum dan/atau bersama swasta.

• Hasil pembangunan yang dipergunakan untuk kepentingan umum dalam tenggat waktu tertentu menjadi atau dimiliki oleh pemerintah.

2. Pengadaan tanah untuk kepentingan swasta. RUU ini memberikan kemungkinan bagi swasta dalam kurung secara mandiri untuk mengadakan tanah untuk kepentingan swasta sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 dan pasal 12 RUU, bahkan swasta diberi ruang dan peran yang sangat besar. Mengingat secara perorangan maupun badan hokum dapat melakukan pembebasan tanah masyarakat yang terkena proyek atas nama pembangunan dalam kurung Pasal 54 dan Pasal 55. Terhadap ketentuan-ketentuan dimaksud ada 2 opsi yang dapat dipilih, yaitu: 1. Peraturan yang memberikan kemungkinan bagi swasta (secara mandiri) untuk melakukan

pengadaan tanah sebagaimana diatur dalam pasal 11, 12, 54 dan Pasal 55 ditiadakan. Alasannya: a. Semangat RUU ini baik ditinjau dari sudut historis maupun keseluruhan pasal dalam batang

tubuhnya adalah pengadaan tanah untuk kepentingan ummum. Oleh karena itu memberikan kemungkinan bagi swasta (secara mandiri) untuk melakukan pengadaan tanah jelas tidak atau kurang sesuai dengan semangat RUU ini.

b. Tidak sesuai dengan kriteria kepentingan umum dalam naskah akademik RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan. Dalam naskah akademik sawsta hanya dapat melakukan pengadaan tanah untuk kepentingan umum hanya apabila bekerja sama dengan pemerintah dan hasil pembangunan yang dipergunakan untuk kepentingan umum dalam tenggat waktu tertentu menjadi atau dimiliki pemerintah. Dengan demikian jika suatu proyek pembangunan yang dilakukan oleh swasta tersebut dibiayai, dimiliki dan dikelola oleh swasta maka bertentangan dengan criteria sebagaimana dimaksud pada naskah akademik.

c. Skema untuk swasta sudah diatur tersendiri dalam perizinan lokasi. 2. Jika pengaturan bagi swasta masih tetap diperlukan serta rumusannya harus tetap mengacu

pada criteria kepentingan umum sebagaimana dicantumkan dalam naskah akademik halaman 55-56.

3. Perencanaan pengadaan tanah, Pasal 17 ayat (2) RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan menyebutkan bahwa "perencanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum sebagaimana

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

400

dimaksud pada ayat (1) didasarkan atas prioritas pembangunan yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka menengah, rencana strategis, dan rencana kerja pemerintah instansi yang bersangkutan. Persoalannya adalah apa konsekuensi hukumnya apabila pengadaan tanah untuk kepentingan umum tersebut tidak tercantum dalam prioritas pembangunan yang tercantum dalam rencana pembangunan jangka meenengah dan atau rencana strategis dan atau rencana kerja pemerintah instansi yang bersangkutan. Pertanyaan ini penting diajukan mengingat seringkali hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan tanah tidak atau belum tercantum dalam ketiga atau salah satu dokumen perencanaan dimaksud. Kami mengusulkan aka nada satu klausul yang meengatur hal ini karena ini berkaitan dengan azaz-azaz pengadaan dalam RUU ini khususnya azaz keterbukaan, di mana pengadaan tanah untuk pembangunan dilakukan dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pengadaan tanah serta atas kepestian hukum.

4. Tindak lanjut perolehan tanah untuk pembangunan. Pasal 47 RUU menyebutkan "pada saatpelaksanaan pembayaran ganti kerugian dan pelepasan hak sebagaimana dimaksud Pasal 45dalam dilaksanakan atau pembayaran ganti kerugian sudah dititipkan ke pengadilan negerisebagaimana dimaksud Pasal 66 kepemilikan atau hak atas tanah dari pihak yang berhakmenjadi hapus dan alat bukti haknya dinyatakan tidak berlaku dan tanahnya menjadi tanahyang langsung dikuasai Negara". Kami mengusulkan dalam rangka tertib administrasipertanahan dan tertib pengelolaan barang milik Negara atau daerah perlu dibuat klausul baruagar sejak peroleh tanah untuk keperluan pembangunan bagi kepentingan umum diselesaikansecara tuntass hingga diikuti pendaftarannya di kantor pertanahan setempat untukmendapatkan sertifikat hak pakai atau sertifikat hak pengelolaan sesuai peruntukan tanahnya.Dengan demikian sebagai aset Negara atau daerah menjadi jelas statusnya untuk menghindarisengketa di kemudian hari.

5. Hal-hal penting lainnya, ada beberapa hal yang diperlukan secara seksama berkaitan denganRUU ini antara lain:• Konsideran RUU, RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dalam bagian

mengingatnya tidak merujuk pasal-pasal penting dan UUD 1945, rriisalnya Pasal 18B ayat(2) yang menyebutkan bahwa "Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuanmasyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya" Undang-undang Nomor 26 Tahun2007 tentang Penataan Ruang, Undangundang Nomor 14 Tahun 2008 tentang KeterbukaanInformasi dan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak atas Tanahpadahal keseluruhannya sangat terkait dengan RUU Pengadaan Tanah UntukPembangunan, apalagi dengan rencana tata ruang wilayah.

• Kejelasan lembaga eksekusi, RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan tidak mengaturinstansi yang memiliki kewenangan untuk melakukan eksekusi pengadaan tanah apabilaterjadi keberatan, gugatan atau tuntutan atas pelaksanaan pengadaan tanah.

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

401

Demikian kurang Iebih mohon maaf dan terima kasih atas perhatiannya. Wabillahittaufiq Wal Hidayah,

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Baik, terima kasih Pak Fachruri Umar Wakil Gubernur Jambi. Selanjutkan kita silahkan dari pelaksana tugas Gubernur Bengkulu, nanti kita akan melakukan

pendalaman Bapak Junaidi Harrijah. Silahkan Pak. PLT GUBERNUR BENGKULU (H. JUNAIDI HAMJAH): Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bapak Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat, Wakil Gubernur Jambi yang kami hormati, Bapak-Ibu yang kami hormati, Pertama sebelum membaca draft yang tidak sedetil yang diusulkan oleh provinsi Jambi, saya

ingin menyampaikan bahkan keluhan yang tidak pernah tuntas-tuntas berkenaan juga masalah tanah, tentang perbatasan Bengkulu-Sumatera Barat. lni di luar konteks ini Pak, izinkan saya dulu untuk mengadu itu, dasar hokum yang kita pakai tentang perbatasan tanah Sumatera Barat-Bengkulu itu adalah Stablak 1910. Dalam bahasa Hindia Belanda sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia itu garis lurus seperti ini, saying saya tidak membawa petanya mohon maaf. Lalu ada perjanjian Gubernur Azwar Anas dengan Sooeprapto Gubernur Bengkulunya tahun 1985 masih mengacu kepada Statblak. Setelah kabupaten Muko-muko bagian Muko ini mekar oleh Sumatera Barat batas tanah itu bergeser mengambil wilayah Provinsi Bengkulu lebih kurang sekitar 1,9 Km kali 19 kilo. Inilah di area itu tinggal warga Muko-muko orang Bengkulu, ketika kita menyurati terakhir, dijawab oleh Ibu Diah Anggraini Sekjen Kemendagri itu selalu mengacu kepada surat keputusan dari Menteri Dalam Negeri yang tahunnya 1995. Yang menurut kami jauh lebih mudah dari Statblak 1910 dan 1985, kisruh yang terjadi itu warga Muko-muko yang tinggal yang kisruh ini, yang masuk wilayah kita yang di klaim oleh Sumatera Barat oleh Walinagari tanah itu dijual kepada pengusaha perkebunan dan disitulah konflik masalah itu terjadi.

Ini kondisi terkini Bengkulu-Sumatera Barat, seminggu yang lalu, lebih kurang 2 minggu yang lalu sudah hadir Komnas HAM dan kita cerita kronologisnya seperti itu. Yang berikutnya jujur saya katakana mungkin kekurangfahaman tentang masalah apa yang diminta oleh Pansusu RUU ini sehingga persiapan tidak maksimal. Kami pikir hanya rapat lebih dahulu, pointer pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang sudah diserahkan tadi itu berkenaan dengan itu. 1. Dasar Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksana

Pembangunan untuk kepentingan umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PresidenNo. 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentangPengadaan Tanah bagi Pelaksana Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

402

2. Peraturan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 tentangKetenntuan Pelaksana Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagiPelaksana Pembangunan untuk Kepentingan Umum sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPresiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun2005 tentang Pelaksanaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan bagi Kepentingan Umum. IITata cara pengadaan tanah berdasarkan Perpres Nomor 36 Tahun 2005, perlu saya bacakanseluruhnya Pak.

KETUA RAPAT: Mangga saja, tapi mohon waktunya tidak lama yang penting substansinya Bapak masuk. PLT GUBERNUR BENGKULU (H. JUNAIDI HAMJAH): Saya pikir tidak ada substansinya dari usulan kita ini, tidak seperti yang di Jambi nanti kami

akan susulkan draft ini ke sini karena tidak ada materi yang diusulkan ini. F-PD (DRS. H. DJUFRI): lnterupsi Pimpinan. Kami ingin bertanya sama secretariat, apakah kita kirimkan RUU ini dengan naskah

akademisnya. Kami rasa dengan pengiriman Undang-undang kan perlu kita mendapatkan masukan berkenaan dengan rancangan itu mana yang mau ditambah, mana yang mau dikurangi dan lain-lain. Kami rasa cukup jelas penjelasan dari kita, dari Pansus kepada Gubernur Bengkulu.

Terima kasih. KETUA RAPAT: Mohon maaf sebelum diteruskan, jadi kita teruskan ketika mengundang kita mengirirnkan satu

bundel naskah dan RUU, naskah akademik dan RUU. Jadi mohon maaf kalau belum sampai kita akan cek.

PLT GUBERNUR BENGKULU: Belum kami terima itu Pak Pimpinan. F. PDIP (Ir. SUDJADI): lya, saya belum kenal dengan Bengkulu, saya tidak membela Bengkulu. Kami juga pertemuan

di Bali, saya tidak tahu gubernurnya juga tidak menerima ini, tolong sekretartiat di cek pengirimannya, apakah pakai tiki dan sebagainya. Pengalaman di Bali begitu, Gubernur di Bali sama sekali belum menerima tapi ada yang sudah seminggu menerima yaitu dari BPN, saya bilang kalau dari BPN nggak usah menerima minta saja langsung diberi, kira-kira begitu.

Terima kasih. ANGGOTA DPR RI : Kami tambahkan Pimpinan, waktu kita ke Sulawesi Utara itu Universitas Sam Ratulangi juga

belum terima, terlambat, jadi nggak sempat sehingga kita hadir mubazirlah. KETUA RAPAT: Sebelum diteruskan jadi saya kira ini, contoh-contoh yang menggambarkan kondisi ada yang

terima ada yang belum. Jadi saya kira contoh yang kami juga sudah menerima, kebetulan Gubernur

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

403

Jambi sudah menerima. Jadi begini saja, kita teruskan ini Pak Junaidi silahkan akan menjelaskan menurut Bapak yang penting nanti kemudian kita akan sesi pendalaman. Kemudian apabila ini selesai masih ada kesempatan apabila perlu setelah menerima naskah itu yangn terlambat ataupun akan membawa naskah itu sekarang juga sesudah ini, lalu kemudian bisa disusulkan dalam bentuk tertulis kepada kita terhadap masukan-masukan tersebut. Contoh hari ini menggambarkan sebuah kondisi yang berbeda tapi mewakili keadaannya, yang satu sudah menerima dan memberikan jalan keluar atau unsure-unsur yang konkrit, yang satu masih samar-samar. Oleh karena itu kita bisa teruskan, kalau Bapak mau akhiri silahkan, kalau masih ada penjelasan barang 5-10 menit lalu kita akan melakukan pendalaman dan ini masih ada ruang, yakinlah bahwa Undang-undang ini tidak akan di ketok besok. Saya khawatir 2012, tapi kita tidak berprasangka pendek atau panjang semuanya bisa dipanjangkan dan dipendekkan, tapi kita ambil tengahtengah saja pasti akan dimulai lagi pada masa sidang ini untuk RDP-RDP.

Jadi silahkan Bapak, 5 menit kemudian kita akan lakukan pendalamannya. PLT GUBERNUR BENGKULU: Terima kasih Pak. Barangkali di luar dari yang kami bawa, yang kami belum tahu rancangan tadi. Pada dasarnya

kisruh masalah ini sama apa yang disampaikan oleh Bapak Wagub Jambi tadi karena belum tuntasnya RTRW yang berkepanjangan ini, maka kadang-kadang dari awalnya Cuma sekian kilo, pertama sekian kilo dan ini yang menyebabkan kita sulit untuk menata kondisi. Salah satunya kisruh di Bengkulu adalah ditutupnya kembali ring road kita, padahal itu awalnya adalah tanah umum yang bisa kita kelola setelah masuk BKSDK ternyata itu sudah masuk kepada wilayahnya cagar alam, akhirnya harus ditutup. Ini menjadi permasalahan dalam kondisi yang ada.

Kemudian keluhan gubernur se-Indonesia ketika ketemu di Istana Bogor sama itu, ketidakada kompromiannya antara bupati dengan gubernur sehingga ketika itu bermasalah baru mereka curhat kepada kita dan di Bengkulu ini pernah terjadi ketika kita izinkan mereka untuk berinvestor ternyata setelah diarribil kayunya tanah tinggal seperti itu saja, ini kondisinya. Di lain sisi banyak hal-hal dahulunya masih zaman Orde Baru ini juga menjadi kemelut salah satunya yang terjadi di tampat kita adalah PT Koltendo Rezeki, yang pada zaman Orde Baru itu sifatnya pemaksaan, 1 penebang dikelilingi oleh 3 polisi. Sekarang ini berimbas masyarakat mau merebut kembali ketika kita ingin menata aturan ini, ini kondisi yang ada dan itu yang dapat saya sampaikan insya allah setelah kami menerima draft itu, kami akan secepatnya menyampaikan itu ke Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan ini. Barangkali demikian Pak.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Baik, terima kasih. F- PDIP (HONING SANNY):

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

404

Saudara Pimpinan, sebelum dilanjutkan saya ingin member catatan saja karena besok kita Rapat Internal satu agenda diantaranya adalah di organisir kesekretariatan karena hal yang semacam ini sangat elementer, tidak pernah kita awasi dan ini memalukan, orang di suruh hadir tanpa adanya bahan. Jadi besok ketika internal saya pikir itu menjadi agenda, begitu Ketua.

Terima kasih. KETUA RAPAT: lya, terima kasih Pak Honing Sanny. Kami sudah catat itu, besok hari Kamis memang ada

rapat. Baik, terima kasih Pak Junaidi Hamjah masukannya dan telah hadir di meja Pimpinan, wakil Ketua Pansus Pak Nasir Djamil.

Bapak-bapak sekalian. Saya kira kita waktunya untuk pendalaman, jadi kiranya bisa berikan masukan-masukan dan

kami silahkan kepada Anggota apabila akan memulai ini, silahkan, apakah ada, sebentar lagi bahan ada sedang dibagikan.

Silahkan Pak Honing Sanny. F- PDIP (HONING SANNY): Baik, Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota Pansus, Wakil Gubernur Jambi, Pejabat Gubernur Bengkulu dan jajarannya, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Soal latar belakang mengapa kemudian para gubernur dihadirkan tadi sudah dijelaskan dengan sangat baik oleh Ketua Pansus. Namun sebelum Pansus membuat keputusan politik berkaitan dengan RUU ini karena ini inisiatifnya ada di pemerintah. Jadi DPR RI punya tanggung jawab untuk menghimpun informasi sebanyak mungkin, satu diantaranya adalah menjadi alasan mengapa kita bertemu siang hail ini. Secara keseluruhan paling tidak dari kami keliling-keliling selain mendengarkan para pakar berkaitan dengan ini, ada hal-hal spesifik di masing-masing daerah yang justru quote and quote menjadi kendala mengapa kemudian pembangunan terutama infrastruktur perjalanannya itu lamban seperti sekarang ini. Pagi tadi berita cukup menggembirakan ketika kepala BKPM mengatakan hari ini, paling tidak sampai saat ini lebih dari 1.300 triliun uang itu berputar-putar di atas Indonesia artinya investor itu sudah wait and seek, tapi satu diantaranya yang menjadi mereka tidak yakin adalah juga berkaitan dengan ketidakpastian soal status tanah.

Dalam perkembangan seperti itu maka ketika Saudara saya dari Bengkulu belum mendapatkan bahan justru ini momentum yang saya pikir agak terlampau sulit, mengapa? lni bahan yang baik untuk kemudian kita sharing. Saya ambil contoh misalnya di Bali, ternyata yang kita bayangkan di Bali tidak serumit ketika kita membahas kasus pertanahan. Kalau di Bengkulu misalnya adak hak ulayat, hak atas tanah. Di Bali itu ada desa adat atau kawasan suci, namanya Niskalu. Itu hampir tidak bisa untouchable jadi tidak bisa kita lakukan dengan lahan yang masuk kategori kawasan atau desa adat itu. Bagaimana kita member jembatan? Satu hal yang tadi diusulkan secara eksplisit oleh Wakil Gubernur Jambi, juga ini menjadi keseriusan dari semua pihak bahwa Undang-undang ini mengatur mengenai kepentingan umum, kepentingan perribangunan tetapi karena niscaya berbicara

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

405

mengenai pembangunan kalau tidak base on kepentingan umum, maka semua hampir sepakat bahwa hal-hal yang berkaitan dengan swasta termasuk Pasal 56 dan 55 itu dikeluarkan dari Undang-undang itu.

Jadi Pak Ketua, beberapa catatan tadi saya kira, satu lagi Bengkulu berkaitan dengan RTRWP. Saya kebetulan di luar Pansus, di Komisi IV DPR RI Bengkulu termasuk yang belum menyelesaikan itu dan belum mengajukan itu ke Menteri Kehutanan. Itu juga menjadi persoalan, satu diantaranya Pak Ketua, Kalimantan Selatan sudah tahun kemarin, DPR RI periode kemarin sudah menyetujui RTRWP Kalimantan Selatan. Faktanya hari ini mau diajukan kembali karena yang diusulkan oleh tim terpadu tidak sesuai dengan kebutuhan, terutama di daeraj-daerah yang baru dimekarkan. Ini problem sungguh serius, jadi memang agak lamban kita harus menjaring aspirasi dari semua kalangan tetapi yakinkan saja bahwa kita sama-sama ber'itikad baik karena pada saat bersamaan ini Pak Gubernur atau yang mewakili, ketika DPR RI sungguh-sungguh membahas soal RUU ini, pada saat yang bersamaan masyarakat terutama kelompok civil society berlomba-lomba secara serentak untuk kemudian menentang jangan satu Undang-undang ini dihasilkan, jangan sampai ini jadi Undang-undang, dianggap bahwa akan didompleng oleh kepentinngan swasta.

Jadi karena ini masukan kita berterima kasih betul Pak Ketua, mudah-mudahan langkah baik dari Jambi dan Bengkulu bisa juga diikuti oleh gubernur dari daerah-daerah yang lain. Saya pikir begitu Pak Ketua.

Sekian, terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Honing. Saya kira respon itu tidak perlu tanggapi nanti pada gilirannya, hanya sebelum sampai ke

yang lain, mau konfirmasi dulu Bapak-Ibu sekalian. Kami menerima dokumen 2 eksemplar, mau konfirmasi saja, yang pointer pengadaan tanah untuk kepentingan umum ini dari Pemda mana? Bengkulu, soalnya di situ ada PLT, Kabag, Tatapraja Fauzan Rizal. Jadi pengurusannya ini dokumen Bapak, tentunya kita tidak berharap kedua belah pihak tidak melakukan penghargaan yang memadai begitu apabila ini dikirim tanpa ada keterangan yang jelas.

Kemudian dokumen berikutnya adalah beberapa catatan terhadap RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan mt.ilai dari pengertian kepentingan umum, saya mau konfirmasi karena sampai halaman 3 tidak ada komanya ini dari siapa, jangan sampai ini dari LSM atau dari Jambi. Saya kira ini mohon dilengkapi sebelum karni terima, tidak ada stempelnya Pak, ya. Jadi ini jangan-jangan kita berternu, tertinggal di ruangan punya orang kita fotokopi, dianggap punya Jambi. Jadi mohon nanti dilengkapi karena ini Panitia Khusus RUU dan semuanya akan kita dokumentasikan dengan baik harapan kita, ketika nawaitu-nya begitu, niatnya begitu agar itu hasil-hasil yang digunakan itu akan sangat bermanfaat dan dapat ditelusuri riwayat lahirnya sebuah Undang-undang ini secara detil. Jadi mohon sekali lagi Bengkulu di, saya kikra sudah ada keterangannya Bengkulu tapi ini Kabag Rapat Praja Kabupaten Muko-muko atau Kabag Rapat Praja Provinsi Bengkulu, kan begitu, ada Kabag

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

406

Rapat Praja daerah yang sedang disengketakan kan susah juga ini tidak jelas Pak. Kemudian yang kedua, perlu legalitasnya.

Baik, silahkan Pka Nairn. F-PAN (H. CHAIRUL NAIM, M. ANIK, SH., MH): Terima kasih Pimpinan, Yang terhormat Bapak Wagub Jambi, ini Wagub saya Pak Ketua dan rombongan, Yang terhormat PLT Gubernur Bengkulu dan juga saya hormati dari Riau Bapak Asisten yang nanti akan didatangkan Wagub minimal, Bapak Ketua, Pimpinan dan Rekan-rekan Anggota Pansus, Pertama-tama saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Wagub Jambi dan Bengkulu

yang telah berkenan hadir dalam rangka memberikan masukan untuk RUU yang saat ini sedang digodok di Pansus. Sebenarnya hakikat utama daripada RUU ini adalah sebagai pembaharuan atau perubahan daripada regulasi yang ada sebelumnya, itu ada kita kenal Undang-undang No. 20 Tahun 1961 kemudian Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993, kemudian diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 dan terakhir Nomor 65 Tahun 2006. Jadi semua regulasi yang ada ini tidak mampu nampaknya mengantisipasi daripada lajunya pembangunan berhadapan dengan tersedianya tanah. Banyak persoalan-persoalan yang muncul di daerah ketika pembangunan itu digerakkan ternyata kita mendapat hakikat di dalam pengadaan tanah ini. Oleh karena itu Undang-undang ini lahir diharapkan ini bisa mengantisipasi persoalan-persoalan yang selama ini ada. Memang seperti dikatakan oleh rekan terdahulu bahwa kehadiran gubernur diharapkan betul dalam rangka memberikan masukan karena yang rnelaksanakan di daerah adalah pimpinannya gubernur, percuma kita atur di sini ternyata mendapatkan hambatan di daerah tidak bisa dilaksanakan. Terus saya mengucapkan terima kasih kepada Wagub Jambi bahwa nampaknya apa yang telah dipaparkan ini banyak sekali memberikan masukan kepada Pansus kita, antara lain hampir sependapat Pak mengenai kepentingan umum, kemudian ada suatu keputusan yang harus ada pemisah pelaksanaan ini dan yang lain-lain, hampir sama dengan pendapat kami di sini.

Kemudian Bengkulu memang kita berharap betul Pak, masukan tetapi kita juga tidak bisa menyalahkan Pak, mudah-mudahan dengan ada semacam Tanya-jawab ini akan terjawab oleh Bengkulu dan itu menjadi masukan kita. Di dalam RUU ini apabila ini menjadi Undang-undang ada 2 hal yang sangat penting peranan daripada daerah, pertama adalah RPJM dan tata ruang. Ini dasar utama Pak, percuma ini Undang-undang akhirnya dilegalkan sepanjang daerahnya tidak punya RPJM dan tata ruang. Tadi dikatakan RTRW belum selesai, inikan persoalan Pak. Padahal menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 itu sudah ada tata ruang nasional. Kepada Bengkulu kami pertanyakan pertama bagaimana kira-kira kesiapannya nanti apabila Undang-undang ini hadir di hadapan kita bersama. Kita sudah banyak mendapatkan masukan sangat berharap dan kita juga yakin bahwa RUU ini adalah kebutuhan objektif yang seperti dikatakan tadi. Kemudian juga mungkin tadi disampaikan sekilas kikta harus batasi Pak, pengadaan tanah, pengadaan tanah proses pembangunan yang digunakan tanah untuk itu. Berbeda dengan sengketa-sengketa tanah yang ada sebelumnya itu lain,

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

407

duplikasi daripada sertifikat, pemberian ganti rugi yang tidak jelas itu bukan otonominya di sini. Tetapi di sini otonominya adalah pemerintah menggunakan tanah, tanahnya tidak ada yang punya tanah, tanahnya masyarakat, tanah itu digunakan melalui mekanisme ini. Pertanyaan saya kepada Bapak dari Bengkulu kira-kira pengalaman-pengalaman yang selama ini apa, yang telah dilalui sehingga ada hambatan atau ada semacam masukan penting kepada kami permasalahan investor bagaimana penyelesaiannya. Itu yang pertama Pak.

Terus yang kedua, mengenai sengketa perbatasan itu sebenarnya Pak, itu juga tidak termasuk dari wewenang daripada RUU ini, itu lain, itu ada lagi yang akan menyelesaikannya. Dikatakan oleh Pak Wagub Jambi kira-kkira daripada draft ini baik itu teknis yuridisnya maupun dari substansi RUU-nya itu bagaimana itu kalau diterapkan dengan masyarakat Bengkulu. Saya yakin di Bengkulu tidak ada kekhususannya, seperti di daerah Papua, di daerah Sumatera Barat, di daerah DIY, tetapi paling tidak RUU ini lahir kita sambut secara bersama dan di sana kita bisa laksanakan secara bersama. lnsya allah mudah-mudahan kita proses dan kita dapat masukan dari mana-mana ini narasumbernya dan itu pengayaan dari RUU ini dan semua masyarakat berharap RUU ini bisa menjadi Undang-undang karena sudah 3 regulasi sebelumnya gagal semua.

Kemudian yang terakhir dari Bengkulu hubungannya dengan BPN karena ini, ini maaf Pak Wagub Jambi di sini disebutkan yang mengadakan penetapan lokasi adalah BPN, kemudian yang melaksanakan pengadaan tanah ini BPN. Kami berpendapat bahwa BPN tidak pada tempatnya sdebagai pelaksana ini karena BPN hanya sebaga lembaga pendaftar. Ini disinggung dari Jambi betul, sedangkan perpindahan haknya itu bukan di BPN, di badan- badan lain kalau selama ini kita kenal dengan PPAT atau camat, kan begitu. RUU ini disebutkan pelaksana daripada pengadaan tanah ini adalah lembaga pertanahan, sefangkan lembaga pertanahan itu menurut ketentuan umum adalah BPN. Ini pertanyaan mungkin ini akan mengheboh pendapat daripada daerah. Terus yang kedua penetapan lokasi, penetapan lokasi itu adalah itu dilakukan oleh BPN. Sementara di luar kerangka otonomi daerah yang menentukan perizinan semuanya itu adalah gubernur. Inikan akan overlap nanti kalau kita beratkan di sini BPN sebagai penetap lokasi, ini akan berbenturan dengan kewenangan yang ada di gubernur. Ini kita mau berbincang-bincang di sini Pak, kira-kira bagaimana apakah dari daerah cocok itu pelaksananya BPN atau penetapan BPN atau bagaimana hingga kini kita minta masukan betul dari Bapak Bengkulu.

Barangkali sementara itu Pak, nanti mungkin akan dikembangkan lagi Cuma harapan saya kepada Bapak dari Bengkulu kita akan menerima lagi Pak, bahasannya itu masukan seperti yang disampaikan dari Jambi karena sangat penting sekali untuk kita karena ini berlaku secara nasional Undang-undang kita ini. Lebih kurang begitu Bapak Ketua, mohon maaf.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Baik, terima kasih Pak Naim. Selanjutnya tadi sudah kita dengar suara lain yang melengkapi dari Ibu Masitah. Silahkan Ibu Masitah.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

408

F-PKB (Hj. MASITAH, S.Ag., M.Pd.I): Terima kasih atas waktunya yang diberikan kepada saya Pak. Yang saya hormati Ketua dan Anggota Pansus dan para gubernur atau wakil gubernur yang hadir baik dari Jambi maupun dari Bengkulu, terima kasih atas kehadirannya, Saya di sini hanya ingin menjelaskan lebih jelas karena ini ada miskomunikasi yang terputus

ya, mungkin karena tadi sudah dibicarakan pemberitahuan tentang RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan yang belum sampai padahal ini sangat penting sekali dan kita tunggu masukannya dari para gubernur atau wakilnya yang hadir di sini karean RUU ini adalah bagi saya adalah sesuatu yang sangat penting sekali kita hadir di sini, kita membahas di sini adalah sudah disoroti oleh swasta termasuk oleh LSM bahwa RUU ini adalah sangat merugikan masyarakat, sangat merugikan rakyat, RUU ini sangat menguntungkan pengusaha, sangat menguntungkan swasta tapi kita sangat hati-hati sekali makanya keinginan Pansus ini menghadirkan para gubernur satu-persatu itu besar sekali untuk bisa member masukan terhadap terwujudnya RUU ini, bisa terwujud atau tidak terwujudnya RUU ini adalah tergantung kepada semua yang diundang oleh Pansus ini. lni dukungan yang sangat penting karena pembangunan inikan sudah berjalan, mulai dulu memang sudah berajalan dan terus berjalan sebagaimana yang sudah dihadapi Bapak didaerahnya masing-masing. Pembangunan infrastruktur sudah berjalan, pembangunan untuk kepentingan masyarakat ya sudah berjalan, tapi ini dibuatlah RUU Pansus ini biar pembangunan itu biar lancar, jalannya tidak tersendat dengan permasalahan-permasalahan yang selama ini mungkin terhadap pembangunan banyak permasalahan. Saya membuka dan browsing tentang permasalahan yang ada di Bengkulu juga banyak sekali permasalahan masalah kasus tanah, masalah ada yang pada tahun berapa itu ada yang ditahan 20 orang, kemudian ada juga yang sejak 25 tahun hingga tahun berapa itu ada permasalahan jugalah di Bengkulu. lni permasalahan-permasalahan ini berharap mengundang Bapak ini biar dibawa ke sini bagaimana solusinya biar dimasukkan ke dalam draft RUU ini.

Permasalahan-permasalahan masalah pembangunan ini sangat sensitive sekali Pak, jadi kalau tidak ada pemasukan dari para gubernur ini sangat mubazirlah kita membuat RUU ini. Jadi harapan kami walaupun nanti Bapak sekarang tidak slap tapi nanti secara tertulis ketika draft RUU ini sudah sampai ke Bapak secara tertulis atau secara bagaimana kami mohon masukannya baik dari Gubernur Jambi maupun dari Gubernur Bengkulu. Masalah-masalah kasus di daerah itu berbeda-beda Pak, jadi masalah-masalah kasus di daerah-daerah itu berbeda-beda bagaimana kita itu bisa mengakomodir, mengumpulkan permasalahan itu dalam suatu RUU ini, itu Pak.

Terima kasih. KETUA RAPAT: Terima kasih Ibu Masitah. Selanjutnya silahkan Pak Djufri. F-PD (DRS. H. DJUFRI): Terima kasih Pimpinan dan kawan-kawan Pansus Tentu Iebih khusus kepada Pka Gubernur Jambi, Pak Gubernur Bengkulu atau yang mewakili maupun dari Riau,

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

409

Saya Djufri, Dapil saya Sumatera Barat Pak Gubernur Bengkulu, jadi tadi disebut-sebut bersaudara Bengkulu itu, ini belum selesai nampaknya dengan kekeluargaan. Yang kedua, Pak Pimpinan dan Pak Gubernur saya termasuk salah seorang Anggota Pansus yang betul-betul mengharapkan mengundang kehadiran user daripada Undang-undang ini nanti yaitu gubernur, kepala daerah, bupati, walikota se-Indonesia. Untuk bupati, walikota sudah diundang Apeksi dan Apkasi dan untuk gubernur ada yang kita kunjungi ke Aceh, ke Sumatera Utara, ke Sulut, ke Bali dan lain-lain dan hari ini khusus lagi diundang kehadiran Pak gubernur dari Jambi, dari Bengkulu. Bahkan tadi saya lihat kenapa Gubernur Sumatera Barat nggak hadir, saya Tanya secretariat nupanya ada informasi tidak bisa hadir hari ini akan dijadwal ulang lagi karena nggak saya akan telepon juga karena saya malu, Bengkulu datang, Jambi datang kenapa Sumatera Barat tidak datang.

Bapak yang kami hormati, Saya kebetulan juga berangkat dari habitatnya Bapak, saya juga pernah menjadi kepala

daerah di Bukittinggi 2 masa bakti, Undang-undang atau aturan atau paying hokum bagi para kita di daerah untuk bisa membebaskan tanah itu saya katakana masih ada kerancuan penafsiran atau abu-abu. Katakanlah Perpres Nomor 36 Tahun 2005, kemudian Perpres Nomor 65 Tahun 2006, kemudian ada Peraturan kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007 kadang-kadang menjadi gampang kita menimbulkan menafsirkan penafsiran yang berbeda-beda. Kami mengalami karena banyaknya penafsiran tentu juga menimbulkan masalah, akhirnya banyak pejabat kita di daerah yang terpaksa berurusan di pengadilan negeri atau menjadi kasus pengadaan tanah, ada yang kena mark up, ada proses ini tidak benar, ada penetapan harganya terlampau tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Jadi kalau saya melihat kehadiran Undang-undang ini nanti betul-betul memberikan perlindungan kepada pejabat daerah dalam proses pengadaan tanah sebab yang akan menentukan harga itu adalah penilai yang di-SK-kan oleh Menteri Keuangan kemudian diberikan sertifikat khusus oleh BPN untuk bisa menentukan berapa harga tanah yang akan dibebaskan. Sehingga dengan demikian pejabat kita di daerah tidak terlibat lagi, sehingga dia akan bisa aman bekerja Cuma saja tadi ada pertanyaan Pak Gubernur Jambi masalah eksekusi. Saya juga pada saat rapat pertama yang minggu yang lalu mengatakan perlu dalam perencanaan dari awal sudah dicantumkan anggaran untuk eksekusi, kalau pejabat eksekusi jelas karena kalau putusan itu putusan pengadilan negeri yang disebut final dan inkra maka yang eksekusi adalah pengadilan negeri tentu biayanya kita dengan itu dengan pengamanan-pengamanan. Kita juga rninta kepada Pimpinan mungkin kita perlu bertemu dengan aparat yang, apa perlu Menteri Kehakiman atau mahkamah yang membicarakan masalah ini, kalau di Malaysia namanya mahkamah ini yang bersama pola pembebasan tanah kita yang dimuat dalam RUU ini hampir sama dengan aturan yang berlaku di Malaysia perlu dihadirkan, sebab nanti dia jangan kaget, begitu aturannya berlaku akan banyak eksekusi-eksekusi pengadaan tanah di lapangan yang mungkin mereka juga nggak siap untuk itu. Bahkan kalau kita tanyakan penilai tanah ini pun masih kurang seperti di Sulut kemarin yang hadir hanya satu, luas wilayah begitu seperti Sulawesi Utara apakah mampu dia melakukan penilaian terhadap tanah walaupun berangkat dengan NJOP

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

410

tentu juga harga pasar yang berlaku aka nada titik pertemuan antara harga pasar dengna harga NJOP.

Jadi 2 hal Pak, pertama pengadilan negeri sebagai eksekutornya nanti karena putusannya yang final dan inkra itu ada di pengadilan negeri. Yang kedua, bagaimana kita mendesak agar pengadaan tim penilai ini dari sekarang sudah mulai dipersiapkan aturannya oleh pemerintah. Sehingga nanti begitu Undang-undang ini jadi dia harus bisa dijalankan. Yang ketiga, bagaimana kita mendesak Menteri Dalam Negeri dan juga Menteri PU untuk segera mendesak juga provinsi kabupaten dan kota menyusun RTRW, RPJM-nya, kalau nggak jadi ini apa yang dikatakan oleh Pak Chairul Naim tadi Undang-undang, ganti Undang-undang tapi bagaimana akan diterapkan sebab juga kita di daerah misalnya untuk adanya bangunan ada artist planning, artist planning nggak mungkin kita berikan kalau nggak pola untuk itu atau RTRW dan sekarang ternyata berdasarkan informasi yang kita dapatkan masih sangat sedikikt provinsi kabupaten/kota yang punya RTRW itu.

lni barangkali Pak, ini masalah lain betul-betul nanti Pak Gubemur Jambi tadi sudah menyampaikan, Pak Guberrnur Bengkulu ini kita yang akan melaksanakan di lapangan. Prosentasi penggunaan ada di bupati, walikota dan gubernur, pengalaman-pengalaman di lapangan mungkin perlu mungkin kita pertemukan sehingga Undang-undang ini tidak ada kelemahan-kelemahannya dan efektif di lapangan dilaksanakan. Jangna nanti Undang-undang sudah ditetapkan oleh pemerintah bersama DPR RI atau DPR RI bersama pemerintah ternyata ini kurang, ini kurang, saya rasa nggak ada lagi waktu itu mengatakan kurang. Makanya kehadiran pak gubemur, pak bupati, pak walikota sangat kita harapkan kepedulian. Bahkan seperti yang kami juga menyatakan setiap RUU ataupun RPP yang dioperasionalisasinya ada di lapangan ini kita kirirrikan konsepnya sehingga kita dapat masukan, sebeb yang mengundang di lapangan itu adalah orang-orang di daerah itu. Saya kira tidak ingin terlalu banyak pejabat kita harus dapat perizinan untuk menjadi saksi atau tersangka di pengadilan negeri, di kejaksaan.

Saya mungkin demikian Pimpinan, terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Baik, terima kasih Pak Djufri. Kalau ada tambahan, silahkan Pak Sudjadi. F- PDIP (Ir. SUDJADI): Terima kasih Pimpinan. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Ada tadi keluhan dari Bapak kita dari Bengkulu tentang batas wilayah, saya tidak tahu apakah nanti rencana Undang-undang pengadaan tanah itu kaitannya dengan batas wilayah karena tidak hanya di Jambi dan Sumatera Barat itu dalam cerita pewayangan pun pernah terjadi perang besar antara Pandawa dengan Ndoro Wati hanya karena rebutan kikis namanya Tunggorono hanya batas saja. Jadi memang itu harus jadi perhatian kita, itu yang pertama.

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

411

Yang kedua, tentang tadi permohonan tadi Ibu Masitah tadi mungkin saya yakkin Bapak tidak akan memberikan karena yang diminta itu pemasukan, itukan rahasia Bapak, tapi kalau masukan kan boleh ya, tapi kalau pemasukan nanti berikan saya saja sebagian ya. Saya sangat terima kasih kepada Pak Gubernur Jambi, saya akan menilai apa yang disampaikan ini suara daerah adalah suara rakyat. In' suara Jambi karena Bapak sudah mulai mengidentifikasi ternyata lebih condong sebaiknya Undang-undang ini penekanannya pada semangat pada kepentingan umum karena RUU-nya semangatnya ke sana. Lalu Bapak mungkin agak malu-malu kok ada nyelonong ada kepentingan swasta yang sangat kontradiksi dengan naskah akademik. Tadi juga dari BKPM saya beritahu Pak, Beliau juga sangat setuju kalau Undang-undang itu fokusnya kepada kepentingan umum sehingga nanti masalah dugaan conflict of interest itu tidak berkepanjangan, sehingga Undang-undang ini nanti bisa berjalan sebagaimana mestinya karena bapak juga usul bagus ini, skema. Ini catatan Pak, saya mengomentari saja skema swasta itu sudah diatur dalam perizinan dan sebagainya.

Jadi lalu pertanyaannya adalah kepentingan umum yang belum masuk ke dalam rumusan itu bagaimana itu masukan karena juga swasta itu ada yang kepentingan swasta itu ada nyeleneh menanyakan kalau itu dkuasai swasta nanti tidak untuk pembangunan. itu lalu kalau diambil alih untuk kepentingan lain bagaimana, jadi saya kira memang semangatnya sama dengan BKPM. Saya hanya mengomentari ide-ide Bapak yang bagus ini menjadi catatan kami, ailinya salah satu Bapak turut memecahkan bahwa sebaiknya Undang-undang ini lebih difokuskan pada semangat RUU-nya yaitu untuk kepentingan umum.

Sekian, terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Sudjadi. Jadi sudah lengkap semua, kami silahkan dari Wakil Gubernur Jambi untuk memberikan

penjelasan-penjelasan yang penting. Silahkan. WAKIL GUBERNUR JAMBI: Tadi saya sudah bicara maka sekarang saya persilahkan kepada staf ahli Pak Haji Fauzi

Syam. STAF AHLI GUBERNUR JAMBI (H. FAUZI SYAM): Terima kasih Pimpinan. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Yang pertama kami memberikan apresiasi bahwa apa yang disampaikan oleh Jambi kemudian menjadi catatna penting oleh Pansus RUU ini, itu yang pertama Pak. Kemudian yang kedua, saya juga menggarisbawahi pernyataan Anggota Dewan yang terhormat Pak Djufri agak ke depan tentang masalah RUU yang dibahas khususnya yang dibahas oleh Komisi II DPR RI atau Pansus barangkali juga mengundang daerah secara langsung begini Pak. Jadi kami dapat memberikan apresiasi secara langsung kepada Dewan. Kemudian yang ketiga Pak, apapun yang tadi

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

412

ditanggapi oleh Dewan itu sudah kami catat dan untuk penyempurnaan khusus dari Jambi nanti akan kami sampaikan secara lebih karena tadi belum ada kulitnya dan memang catatan kecil saja Pak, undangan yang disampaikan ini memnag agak cukup mendesak. Kemudian yang terakhir barangkali di luar apa yang kami sampaikan tadi Pak, terjadi perbincangan kecil pada waktu kami dari Jambi tadi menuju Jakarta. Kembali kami mendiskusikan RUU ini, di luar apa yang sudah disampaikan secara tertulis ada beberapa hal kecilnya barangkali yang perlu dicermati oleh Pansus ini.

Yang pertama berkaitan dengan Pasal 6 Pak, di sana dikatakan bahwa "wajib melepaskan hak atas tanahnya" pertanyaannya sederhana apakah kewajiban ini pada tahap perencanaan sebagaimana dimaksudkan, sebab pengadaan tanah itu adalah tahapan Pak. Pelaksanaan pengadaan tanah itu 5 tahapan apakah pada kewajiban itu pada tahap perencanaan, apakah pada tahap persiapan, apakah pada tahap pelaksanaan pengadaan, apakah pada tahap penentuan nilai ganti rugi atau pada tahap pelepasan ataukah pada saat pengendalian. lni perlu dikaji lebih dalam, tahapan mana kewajiban itu harus dilakukan karena di situ hanya disebutkan secara umum.

Kemudian yang kedua, terkait dengan Pasal 25 keberatan terhadap penetapan lokasi tadi sudah disinggung, bahwa begitu suatu penetapan lokasi atau pengumuman sudah diadakan dan diundang para yang terkait dan kebetulan ada yang menolak, kemudian mengajukan keberatan kepada kepala daerah atau kepada menteri. Menteri dalam hal ini bisa menerima atua kepal adaerah bisa menerima atau menolak, pertanyaannya adalah kalau kemudian keberatan ini diterima konsekuensi hukumnya apakah kemudian pelaksanaan pengadaan tanah untuk umum hapus dengan sendirinya karena tidak ada dalam penejlasan kalau diterima. Apakah dimaksud kalau diterima itu terjadi relokasi, oh diterima relokasinya berubah. Jadi ini perlu juga dipikirkan karena pemahaman diterima tadi artinya adalah dokumen perencanaan otomatis dia tidak berlaku karena keberatannya kemudian diterima. Jadi ini perlu dijelaskan Pak, lebih dalam itu yang kedua.

Yang ketiga, terkait dengan ini bahwa kebetulan kalau ditolak keberatan ini setiap yang namanya pengaju keberatan dapat menggugat ke PTO karena tidak disebutkan dalam ini bahwa keputusan itu bersifat final dan mengikat. Mengajukan gugatan ke PTUN dan kebetulan pula PTUN kemudian memenangkan itu baik melalui proses acara biasa maupun proses acara singkat, bagaimana kejadiannya nanti di lapangan. Ini juga harus dipikirkan di dalam terkait dengna Pasal 25 ini Pak.

Kemudian Pasal 40 bentuk ganti rugi, bahwa masalah bentuk ganti rugi itu diserahkan kepada tim penilai. Tim penilai, bentuk ganti rugi itu ada uang, ada tanah pengganti, ada pemukiman kembali dan kemudian ada yang lainnya. Pertanyaannya adalah apakah keseluruhannya tugas tim penilai karena bentuk kerugian itu ada 5. Konotasinya tadi tanggapan umumnya ke tim penilai ini hanya berkaitan dengan uang, padahal bentuk kerugiannya ada 5, apakah keseluruhannya bentuk kerugiannya ini adalah tim penilai ataukah bukan. Jadi ini perlu juga diperdalam Pak.

Kemudian Pasal 47 konsinyasi, konsinyasi tadi sudah kami jelaskan secara tertulis, tapi hal tertinggal. Apakah kemudian dengan dititipkan uang ke pengadilan itu serta-merta haknya kemudian beralih karena di sini tidak diceritakan bahwa ada putusan atau penetapan dari pengadilan, prosesnya

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

413

juga tidak dijelaskan Pak. Konsinyasi ini kita titip, kemudian diterima oleh pengadilan, kemudian apakah terjadi memang di sini ada putusan sela atau penetapan ataukah putusan kan nggak jelas. Sehingga memang ketika kita mengatakan hak itu beralih dengan sendirinya ini perlu juga dikaji lebih dalam, khususnya ada keinginan kita dari Pansus tadi untuk mengundang lembaga-lembaga yang terkait dengan pengadilan.

Kemudian Pasal 70 Pak, seolah-olah RUU ini pemrakarsanya adalah BPN karean semua ketentuan peraturan pelaksana ini ditindaklanjuti oleh lembaga BPN. Kami di tingkat daerah bingung jugaa Pak, BPN juga kelabakan ini, waduh berat tanggung jawab kami ini kalau begini, seolah-olah pemrakarsanya ini adalah BPN karena semuanya dilimpahkan kepada BPN. Apapun terkait dengan peraturan pelaksana ini diserahkan kepada BPN. Kami berpendapat bahwa keterkaitan ini memang bukan hanya BPN, misal tentang lembaga penilai tadi sudah disebutkan bahwa pengangkatannya oleh Menteri Keuangan. Maka alangkah lebih baiknya pengaturan di pasal itu disebutkan pengaturan lebih lanjut tentang masalah lembaga penilai diatur dengan PP atau dengan Peraturan Menteri Keuangan, ada tambahan klausul itu Pak, atau misalnya terkait dengan tadi masalah penetapan lokasi yang juga sesungguhnya bukan kewenangan daripada BPN, tetapi kewenangan daripada pemerintah daerah dan terkait dengan ini adalah dengan Badan Bappenas. Maka pengaturan tentang itu bukan oleh BPN tetapi bisa dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri ataupun bisa dengan Peraturan Bappenas. Jadi saran karni korikritnya adalah sebaiknya di setiap pasal ketika kita memerlukan pengaturan lebih Ianjujt dan kepada siapa ini akan harus dilaksanakan atau ditugaskan dicantumkan secara tegas pada pasal terkait Pak.

Demikian barangkali diskusi kecil selama perjalanan kami dari Jambi sampai ke Jakarta. Terima kasih Pimpinan.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: lya, silahkan Bapak ada tambahan Bapak Wagub, cukup Pak. Baik, terima kasih selanjutnya

dari Gubernur Bengkulu. PLT GUBERNUR BENGKULU: Terima kasih Bapak Pimpinan dan Anggota Dewan yang terhormat. Jujur kami tidak bisa berkomentar banyak bahan kami hanya surat undangan selembar ini, ini

yang kita punyai. Kami sekedar bercerita apa yang terjadi di Bengkulu, sejauh ini tentang bagaimana penyelesaian tanah untuk kepentingan umum, kita hanya selama ini membentuk tim untuk pembebasan lahan. Ada yang kita relokasi untuk pembangunan pariwisata, sejauh ini berjalan bagus, baik. Yang menjadi masalah ini berkenaan dengan swasta atau BUMN. Barangkali Ibu Masitah mendengar tentang kemelut PTPN VII di Bengkulu, ini berkenaan yang 25 tahun lalu itu PTPN itu Bu. Masalahnya sampai sekarang masyarakat mengangsur itu kalau pengakuan masyarakat tidak pernah dikasih bill itu berapa sisa utang. Akhirnya masyarakat menjual hash karetnya keluar, kemelut ini akhirnya menjadi rebut masyarakat dengan PTPN. Itu yang terjadi, kalau untuk pengadaan umum di Bengkulu alhamdulillah lancar, aman. Cuma amat sangat sayang yang RUU ini sangat-sangat

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

414

diperlukan tapi sampai sekarang ini karni belum menerima draft itu, dengan BPN kita tetap koordinasi, hubungan baik. Kemelut kita itu tadi, ketika kita sudah bangun dan itu ditetapkan sebagai cagar alam, salah satunya ring road sudah kita musyawarahkan kembali, BKSDA bisa menerima dan 1,6 kilometer itu akan kita ganti tanahnya BKSDA menerima, selesai, ring road akan kita buka kembali.

Tentang hal lainnya sebatas itu kepentingan umum di Bengkulu tidak ada masalah, barangkali yang amat kami sayangkan itu tadi draft ini belum kami dapatkan. Jadi ini mungkin setelah selesai rapat ini karni mohon draft itu kami bawa pulang, kita undang stakeholder yang berkenaan dengan ini. Saya juga akan kami kirim kea tau kami hadirkan kembali ke sini.

Terima kasih Pak. KETUA RAPAT: Baik, terima kasih dari Bengkulu. Masih ada tambahan Pak Djufri, silahkan. F-PD (DRS. H. DJUFRI): Terima kasih Pimpinan. Jadi menarik apa yang disampaikan oleh Bengkulu Beliau mempunyai perhatian, atensi yang

tinggi sebenarnya gubernur, walikota kalau kita undang seperti ini. Cuma saja ada miskomunikasi, mistransportasi juga nampaknya terjadi, tapi itu surat biasanya dibunyikan, lampiran berapa atau dalam surat dibunyikan bersama ini kami lampirkan ini, ini, ini. Begini, kita harus kasih tahu staf bawahan mulai dari pangkat golongan II, kalau ada seperti itu maka dalam amplop itu sebelum amplop dikirim harap di paraf, tapi pengirim harus cek dulu apakah surat yang dikirim sudah lengkap dengan lampiran, itu arti paraf di amplop surat yang di stempel itu.

Yang kedua, saya juga pernah bekerja membuka amplop itu sewaktu saya baru tamat sekolah dulu melihat apakah ada lampiran atau tidak, kalau ada Iampirannya tidak ada masalah, tapi kalau tidak ada lampiran segera kikta susul ke daerah pengirim bahwa surat Saudara tanggal sekian lampiran tidak kami terima. Masalah administrasi ini saya rasa kadang-kadang agak menyepelekan, itu Pak. Jadi dalam hal ini kami tidak, mungkin perlu periksa, kita secretariat sudah buat surat tidak dimasukkan Iampirannya, kemungkinan kesalahan di sini. Tetapi juga mungkin kesalahan itu terjadi lagi di Bengkulu sudah surat diterima ada lampiran, kok tidak ada lampiran didiamkan saja, kenapa tidak konfirmasi lagi ke Pansus atau DPR RI bahwa surat tanggal sekkian-sekian kami terima tapi draft tidak ada, inikan biasa terjadi.

Yang kedua, pointer pengadaan tanah untuk kepentingan umum dari Bengkulu Pak Pimpinan, ini ditandatangani oleh PLT Kabag Tata Praja, saya rasa ini perlu kita perhatikan siapa kira-kira yang menandatangani surat kalau memang ke DPR RI ini. Saya kenal juga dari birokrat, jadi kami rasa ini sekda atau paling kurang asisten. Tapi ini PLT Kabag, jadi sudah sekda, ada biro, di bawah biro ada kabag. Kabag ini PLT pula yang menandatangani, kami mohon perhatian kita Pak.

Terima kasih. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

415

KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Djufri. Selanjutnya Pak Sudjadi. F- PDIP (Ir. SUDJADI): Terima kasih Pimpinan. Saya hanya minta bantuan dari Rekan dari Jambi tadi, saya juga sependapat bahwa

konsideran tadi dinyatakn lemah. Memang lemah artinya jauh dari pesan-pesan dari Undang-undang Dasar, tolong nanti kami ditambahi, dikirim Pak pendapatnya itu. Yang kedua, tentang konsultan tim penilai itu di konsep itu, konsep pemerintah Pak ya. Itu tetap ada pada BPN karena yang meng-approve itu BPN kalau Menteri Keuangan hanya mengeluarkan hanya kertas selembar lisensi. Pertannyaan saya konsep Undang-undang yang diajukan pemerintah ini apakah tidak membuat BPN ini menjadi superbody, tolong nanti dianalisa untuk memperkaya pendapat kami karena kalau ini dibiarkan nanti mungkin superbody dan super menteri BPN ini, sudah menilai, ngatur, yang dulu itu alat pendaftaran tanah, sekarang jadi APBN-APBD dikumpulkan satu karung lalu yang menghadapi, yang mengurus itu BPN. Pertanyaannya apakah, itukan ada pasal-pasal itu Pak. Jadi tanah itu APBN atau APBD, apakah itu bisa dijalarikan. Bapak yang sangat faham di daerah walaupun saya di daerah tidak seperti Beliau yang sudah 2 kali, saya dulu masih gitugitulah.

Terima kasih, pertanyaan saya, saya ambil jawaban kalau ini dibikinkan apakah tidak superbory, kira-kira kalau superbodi solusi dari bapak apa? Bapak cukup tajam, saya nilai, kalau saya jadi atasa saya naikkan pangkat, tidak hanya staf ahli.

Terima kasih. KETUA RAPAT: Baik, terima kasih Pak Sudjadi yang terakhir. Jadi, Bapak-Ibu sekalian, tadi kita sepakat selesai pukul 16.00 WIB lebih 5 menit jadi kita

perpanjang dulu, kita perpanjang 10 menit sampai. Kita perpanjang dulu Pak, 15 menit, Pak. Ya, silakan Pak, kalau ada respons. WAKIL GUBERNUR JAMBI: Melihat kondisi, ya, apakah miskomunikasi apa namanya, cuma memang saya melihat ini ada

protokoler yang lemah diantara kita dan ini yang selalu saya hati, saya cermati di lingkungan Pemda dan lain sebagainya, gitu.

Pertama, contoh saja, kalau dulu disebutkan pakaiannya apa, dalam acara apapun, apalagi ini di Jakarta, saya tadi bertanya-tanya itu,apa perlu pakai PSL, gitu kan, apa baju Batik, apa baju SPJ yang kayak saya, ini PSH bukan. Saya kan, juga, kan gitu, Pak, ada dulu itu, jadi itu, supaya kami tidak raguragu. Contoh kemarin, ini rahasia, Pak ya, off the record, acara di KPK juga pakaian itu enggak jelas, sehingga dibukalah, ininya, semuanya Gubernur enggak pakai ini enggak, ada yang enggak pakai nama, ada yang, enggak tahulah apa maksudnya, apa takut nampak oleh KPK, enggak tahu sehingga nama ada yang pakai begini, ada yang tidak. Nah, ini dipersoalkan, ini jadi buah pikir. Sebab begini, kami ini kan dari daerah, nanti apa mereka pakai baju PSL, pakai jas barangkali ya, kami enggak, malu lah Bapak, malu kita, ini protokoler juga.

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

416

Kemudian yang kedua, kami memang alhamdulillah, menerima surat ini sebenamya disposisi Pak Gubernur tanggal 31 bulan 3, 2011, nah disitu disebutlah, amat segera Saudara Wagub pelajari dan siapkan bahan-bahan, segera rapat. Nah, ada disitu dan surat ini sampai sama saya itu tanggal 2 bulan 4, jarak berapa hari gitu, Pak ya, 2 bulan 4. Nah, maka itu bunyinya itu. Nah, disini kebetulan juga memang alhamdulillah mungkin ya, lampirannya ada, tapi memang, ada atau tidak ada, saya memang saya juga sangat ketat itu, saya bilang, tolong Ajudan hubungi ke Jakarta, hubungi Protokol apa itu namanya, Staf Pansus ini siapa, coba tanya-tanya gitu, selalu saya bilang begitu. Bahkan, posisi kita duduknya dimanadimana itu, Ajudan terpaksa, bahkan apa namanya, Protokolernya turun juga, Pak. Nah, gitu itu, berapa orang yang mau dibawa, nanti jangan sampai, ini kan begitu, jadi semuanya bisa bicara. Nah, oleh karena itu, ya mungkin kedepan, masing-masing kita ini, apalagi Protokoler itu, sangat-sangat perlu sekali. Tadi juga kami masuk, sempat mencari-cari dimana ya? Sudah masuk Nusantara II, tapi dimana ya, jadi Ajudan juga kebingungan, Bapak duduk dimana dulu, biasanya saya suruh duduk dulu, supaya jangan sama-sama mencari hilir mudik gitu. Hendak bertanya dengan siapo, orang berkeliaran banyak. Tadi disuruh naik lantai, salah pula salah naik, turun lagi kan, Pak. Jadi, ini kan luas, Pak, sebab kita pernah juga, Rapat apa itu, dengan DPD, di ruang apa? Nusantara pernah juga, Nusantara V ya, itu begitu, jadi enggak ada yang nyambut. Jadi, kita diundang waktu itu, Pak mohon maaf, di DPD itu kita diundang jam 8, saya bilang biasanya Politikus ini lambat tidur, lambat bangun, lain dengan orang, ya ini Pesantren ya, kalau Pesantren kan cepat tidur cepat bangun, kan gitu. Jadi, tahu-tahu kita masuk sana jam setengah 8, Pak, nunggulah gitu, akhirnya jam berapa itu, jam 11 baru mulai, astaghfirullahu al adzim. Nah itu-itu, jadi kita kayak orang minta-minta saja. Nah, ini juga tolong sama-sama kita ini Pak, sama-sama kita sikapi hal-hal begini, bahwa memang Protokoler ini makin melorot, kalau dulu itu keras sekali Protokolernya, paling tidak ada yang menyambutlah gitu di depan pintu, ya Pak ya? Tadi untunglah, Anggota DPR-RI-nya yang terhormat, yang menyambut kami, yang dari Jambi, kan gitu, nah duduklah sini, dibawanyalah Teh Manis, kan gitu, Bapak. lni, kami tidak minta-minta dilayani sangat-sangat, itu enggak jugalah, cuma supaya kita tidak model begini ini, yang saling mau menang sendiri atau bagaimana kira-kira. Jadi, Beliau memang, kita tahu kan bahwa Gubernur di Bengkulu kan lagi ini ada masalah, maka Beliau langsung nampaknya melaksanakan tugas pada Gubernur. Wakil Gubernur juga merangkap itu, ya Pak ya, sebagai Gubernur, begitu. Jadi, oleh karena itu memang agak berat juga, berat bekerja Beliau ini, maka kalau sedikit agak emosi wajar-wajar saja ini. Karena itu tadi kata Beliau, ya semuanya itu harus tandatangan Sekda, gitu ya. Nah, itulah tadi, Sekdanya masih tetap ya, Pak, ya, belum diganti kan? Nah, demikian Pak, kurang Iebih mohon maaf dan terima kasih atas segala-galanya, tidak bermaksud apa-apa, tapi ya, hanya sekedar untuk ingin kenyamanan bersama Pak, itu saja.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT: Baik, terima kasih.

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

417

Jadi, tadi sudah sampai pada catatan-catatan yang disampaikan oleh kita, pendalaman, sudah direspons. Kita akhirnya sampai pada bagian akhir, karenanya beberapa masukan yang terakhir mengingat keprotokoleran akan menjadi catatan kami semua, namun barangkali kalau diizinkan juga kita perlu menyarripaikan beberapa hal yang untuk kita ketahui bersama.

Bahwa yang pertama, kehadiran Saudara-saudara sekalian, khususnya Gubernur, PLT Gubernur Bengkulu dan Wagub Jambi merupakan kehormatan dan penghargaan bagi kita atas kesediaannya hadir dan yang kedua, bahwa memang DPR-RI ini sering disebut sebagai rumah rakyat gitu, jadi cukup leluasa untuk masuk dan keluar didalamnya selama itu menunjukkan KTP dan hal-hal lainnya. Jadi, kalau memang ada kesulitan hal tersebut, nanti akan kita lengkapi dengan catatan kekurangan dan sebagainya. Namun, tentu kami harapkan juga ada respons yang sama dengan inisiatif-inisiatif yang dibuat oleh Pejabat yang kami undarig untuk berkomunikasi secara awal agar hal-hal tersebut bisa dilakukan dengan baik.

Lalu, mengenai penjemputan, tentu kita belum bisa menjanjikan hal tersebut ya, kalau paling bagus ya dijemput ke Bengkulu, diajak kesini, tapi kalau dijemput ke Bengkulu, nanti orang asosiasinya dijemput KPK, kan susah juga, jadi kita harus sederhanakan.

Jadi, yang perlu kita sampaikan adalah tadi menggarisbawahi Pak Djufri, kiranya nanti dapat dilengkapi formalitasnya yang berhubungan dengan tadi yang ditandatangani PLT, Kabag, Kabag Praja tadi. Ya, nanti...

Kemudian dari Bengkulu, kami berharap juga ada kesempurnaan, tetapi sebagai catatan, saya terus terang juga harus mengklarifikasi kepada Sekjen, karena ada yang terima ada yang tidak. Jadi, untuk catatan, bahwa dokumen tersebut kita kirim Pos Ekspres JKP DPR-RI seberat 566 gram, dengan istilah Ekspres Dokumen Nasional. Ya, dikirimkan kepada Gubernur, Provinsi Bengkulu, Jalan Pembangunan, PD Arma No.1, Bengkulu, 38111. Dikirim oleh Sekjen DPR-RI, Jalan Jend. Gatot Subroto. Dokumen ini dikirim serentak pada tanggal 25 Maret 2011, pukul 11.21.09 WIB. Kemudian ini dicek, diterima di Kantor Gubernur Bengkulu, ya. Mohon maaf, Bapak-Bapak, karena ini terbuka dan direkam semua, saya kira...kepada yang terhormat ini juga menyampaikan penjelasan. Diterima Kantor Gubernur Bengkulu dan dicek oleh Staf bernama Saudara Erwan, telp. 0736-20666 atau 0736-21500, Hp-nya 0811-7300995. Tadi kami cek di Kantor Pos dibawah, mereka menjamin dalam waktu paling lambat 2 hari sudah diterima di Kantor Pemerintahan yang bersangkutan. Apabila ini kami ukur dari informasi yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Jambi, bahwa tanggal 31 Maret sudah ada disposisi dari Gubernur dan itu disampaikan kepada Wagub pada tanggal 2, sekarang tanggal 6, rasanya harus dipertimbangkan kembali Pemerintahan Provinsi Bengkulu untuk hal ini.

Saya kira demikian, Bapak-Bapak, saya kira clear ya? F- PDIP (Ir. SUDJADI): Pak, ini saya tidak membela, cuma tadi saya selentingan di Bengkulu itu Gubernurnya ada

masalah, betul ya? Mungkin faktor-faktor itu juga mohon dipertimbangkan, karena, apa masalah dengan Kejaksaan atau apa, Pak? Saya enggak tahu apa masalahnya.

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

418

KETUA RAPAT: Ini saja, Pak Sudjadi, F- PDIP (Ir. SUDJADI): Enggak, enggak, maksudnya begini, Pak, maksudnya begini, kita terbuka, tetapi kita buka

secara ini, tetapi juga kita juga harus melihat apakah masalahnya Gubernur itu cukup berat, misalnya dipanggil KPK atau masalah Kejaksaan atau masalah apa, mungkin barangkali itu lalu membuat arus surat-menyurat jadi terganggu, jadi, bukan, bukan kesalahan, tetapi memang arus surat-menyurat itu terganggu di Gubernur, Kantor Gubernuran, tapi barangkali mungkin karena faktor itu lalu tidak, tidak lancar, barangkali itu. Jadi, ini supaya merijadi tenanglah, jadi tidak bergelombang suasananya.

Terima kasih. PLT. GUBERNUR BENGKULU: Ya, terima kasih Pak Sudjadi. Jadi, sebentar, Pak Pimpinan, kami kiarifikasi. KETUA RAPAT: Jadi, Pak, mohon maaf, Pak, diberikan ijin untuk bicara. Jadi, Pak Sudjadi terima kasih. Jadi,

saya kira dalam era keterbukaan inilah kita juga meluruskan, kita tidak ingin mencari kambing hitam, tetapi mendudukkan masalah-masalah pada tempatnya. Saya juga berkepentingan, kami, untuk mencek prosedur yang dilakukan oleh Pansus karena, mohon maaf beberapa kali Bapak PLT Gubernur Bengkulu barangkali lebih dari 4 kali mengatakan itu, belum pernah terima ya, lebih dari 4 kali. Jadi, karena itu menyangkut sebuah institusi, pada tempatnyalah Ketua Pansus mengklarifikasi, agar ini juga direkam, didokumentasikan agar persisnya itu ditempat mana perjalanannya, itu tidak menjadi hal yang dipertimbangkan sebagai sebuah masalah, tetapi kompetensi dari setiap langkah institusi apapun untuk melakukan langkah itu sampai pada titik. Titik yang kami maksudkan disini adalah titik yang dilakukan kesekjenan untuk sampai mendokumentasikan seluruh prosedur pengirimannya itu, sampai tanggalnya dengan bukti-buktinya. Apabila ada hal yang ditengah jalan, itulah diluar kuasa kami. Kalau Bapak menginformasikan hal tersebut, barangkali juga diluar kuasa Bapak, tetapi bahwa apabila ini disampaikan, lalu kita bisa bandingkan bahwa kiriman untuk bagian lainnya diterima, tentulah ada suatu masalah, tapi Kantor Pos sudah melepas itu pada tanggal 25, dengan berat 566 gram. Itu yang ingin kami jelaskan. Baik, saya kira silakan, kalau akan menyampaikan hal ini, tetapi dengan harapan ya, tidak lagi melakukan hal-hal yang apakah pembelaan diri atau pun apa, karena, Bapak belum terima, itu urusan Bapak, tapi Bapak belum terima, kami tunjukkan bahwa kami sudah kirim tanggal 25. Saya kira itu untuk meluruskan.

Kemudian, sebelum mengakhiri ini nanti ada kesempatan untuk closing speech, artinya bahwa, apa-apa, sesuatu yang Bapak sampaikan tentu menjadi catatan, rekaman, dan perhatian kita semua. Justru untuk Wakil Gubernur Jambi dan jajarannya, apabila dirasa kurang, tentu akan mempunyai waktu yang cukup menelaah dan kemudian menginformasikan sebagai masukan kepada Panitia Khusus RUU Pengadaan Tanah untuk Pembangunan. Dengan demikian, juga sama untuk Wakil, untuk PLT Gubernur Bengkulu, tersedia ruang dan waktu yang cukup, karena kita besok akan

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

419

segera memasuki Reses selama 1 bulan sampai 8 Mei dan kita akan lakukan hal yang sama dengan Gubernur-Gubernur lainnya. Saya kira merupakan kesempatan, bahwa pada Bapak-Bapak merupakan Gubernur yang kami undang pada urutan yang pertama dari 10 Pejabat Kegubernuran ini, diluar yang kami kunjungi, 6 Provinsi itu. Baik, saya kira itu, akan segera akhiri, saya mohon ada closing speech, tadi dari, ya kita balik saja, silakan dari PLT Gubernur Bengkulu dan Wagub Jambi untuk kata-kata penutupnya.

Silakan. PLT. GUBERNUR BENGKULU: Terima kasih Pak. Mohon maaf, kalau yang dimaksudkan tadi itu, mohon maaf saya ingin kembali klarifikasi,

kalau Erwanto orangnya ini, Erwan Sulaili yang Bapak maksudkan itu. Jadi, bukan mau membela diri, tapi mungkin pelajaran bagi kita semua, dimana letak kesalahan dan saya mendukung juga pernyataan Pak Wagub Jambi supaya kami ini bisa tampilnya disini tertib, barangkali adalah NB dibawahnya ini, pakaian misalnya Batik untuk berikutnya, supaya kami tidak mereka-reka untuk ini, ini sekedar usulan dan berikutnya kami mohon waktu, insyaAllah Bengkulu slap dengan draft yang ada itu untuk kami susun, kita undang Akademisi, BPN dan Stakeholder yang berkenaan dengan ini dan mewakili Jambi, mohon maaf kalau tidak berkenan, kami mohon maaf, itu yang kami sampaikan juga,semestinya itu pegangan kami pribadi itu, kalaupun itu untuk Anggota Dewan Terhormat, pasti kami baju karni kasih celananya, dalam artian kita bentukkan sampulnya, karena itu diminta, sama saya lihat gagapnya Jambi dengan saya tadi, kok mints draft, kita belum slap tentang itu, jadi kami mohon berkenan yang itu tadi tidak jadi kami kasih, kami ambil kembali, Jambi juga seperti itu, InsyaAllah kedepan, ya kami lengkapiiah dengan format dan bertanggung jawab. Itu kan semacam surat kaleng saja bentuknya, untung karena ada orangnya disini. Jadi, kami mohon maaf, jadi itu sebenamya adalah untuk pegangan kami pribadi dan kami siap untuk membawa draft ini ke Bengkulu dan untuk kita bahas di Bengkulu.

Terima kasih Pak, mohon maaf ya. KETUA RAPAT: Baik, terima kasih. Selanjutnya dari Wakil Gubernur Jambi, atau untuk anu, sebelum Gubernur Jambi, ini

kelengkapan administrasinya, jadi tanda terima itu adalah dokumennya, nomornya 11489138420 ya, tanggalnya 30 bulan 3 tahun 2011, pukul 16.05 WIB ditandatangani oleh Saudari atau Saudara Mike. lni dokumen yang kami terima. Itu saja, ya, baik.

Silakan Wakil Gubemur Jambi untuk closing speech, kata-kata penutup. WAKIL GUBERNUR JAMBI: Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Yang jelas, kami sangat berterima kasih sekali atas kegiatan Pansus tentang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan dan kami juga diikutsertakan, berarti kami sangat dihargai dan kami juga berterima kasih sekali dan mudah-mudahan ini mendapat berkah dan diridhoi Allah S.W.T.

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/leg_1... · Pansus RUU Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan dibentuk oleh DPR RI dalam . 397 . Rapat paripurna

420

Kemudian, kami mohon maaf kalau katakanlah, beberapa catatan yang kami sampaikan memang tadinya itu juga tidak mengira bahwa karni akan menyerahkan catatan ini, maka ada ada juga baju dan ininya kan gitu, kalau tidak mungkin lebih ini dan kami berjanji, insyaAllah mungkin dalam, kan Beliau sebut sebulan lebih, sebulan lebih, nanti kami akan kirim yang lebih sempurna, sehingga membikin Bapak-Bapak Pimpinan dan Iainnya dan seluruh Anggota merasa puas dengan apa yang kami sampaikan itu dan akhirnya kami juga menyarnpaikan mohon maaf kalau ada hal, sesuatu yang kurang berkenan di hati, pada penyampaian dan apa-apa yang kami buat selama ini, dan untuk itu, kami mendoakanlah, mudahmudahan Pansus tentang RUU Pengadaan Tanah untuk Pembangunan ini benar-benar dapat kita rasakan manfaatnya untuk semua untuk masyarakat yang tadi disebut suara pansus suara rakyat, itu, suara daerah, suara daerah saja deh.

Mungkin itulah yang dapat kami sampaikan, kurang lebih. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Baik, Ibu dan Bapak sekalian, terima kasih. Ibu Anggota Pansus yang terhormat, Pansus RUU Pembangunan Tanah untuk

Pembangunan, Wakil Gubernur Jambi beserta jajarannya, Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu beserta jajarannya, Kami Pansus mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas masukan, pertimbangan,

koreksi maupun kritik-kritik yang ditujukan untuk kesempumaan perjalanan RUU Pembahasan Rancangan Undang-undang ini.

Demikian Rapat segera bisa kita akhiri. Saya ucapkan terima kasih. Wa Bilahittaufiq Wal Hidayah,

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 16.25 WIB) Jakarta, 6 April 2011 a.n. KETUA RAPAT

SEKRETARIS RAPAT, Ttd

DRA. MITRA ANINDYARINA