DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK...

44
,. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PANITIA KHUSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS Tahun Sidang Masa Sidang Jenis Rapat Rapat Pansus Sifat Rapat Hari, Tanggal Jam Undangan A car a Tempat Ketua Rapat Sekretaris Rapat Had ir : 2005 - 2006 : III : Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) : Ke-6 : Terbuka : Kamis, 19 Januari 2006 : Pukul 09.00 WIB : 1. Pembukaan oleh Ketua Pansus; 2.Masukan dan saran terhadap RUU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis oleh Indonesia Tionghoa (INTI), Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia, Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa, Perhimpunan Islam Tionghoa. 3. Lain-lain : Ruang Rapat Badan Kehormatan Gedung Nusantara II Lantai 2 : Albert Yaputra : Dra. Prima M. B. Nuwa : 39 Anggota dari 50 Anggota I. FRAKSI PARTAI GOLKAR 1. Dion Hardi, BA. 2. Drs. Made Suwendha 3. Drs. H. Wasma Prayitno 4. Nusron Wahid, SS. ARSIP DAN MUSEUM DPR RI

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK...

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

•,.

DEWAN PERWAKILAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

RISALAHRAPAT PANITIA KHUSUS

RANCANGAN UNDANG-UNDANGTENTANG

PENGHAPUSAN DISKRIMINASI RAS DAN ETNIS

Tahun Sidang

Masa Sidang

Jenis Rapat

Rapat Pansus

Sifat Rapat

Hari, Tanggal

Jam Undangan

A car a

Tempat

Ketua Rapat

Sekretaris Rapat

Had i r

: 2005 - 2006

: III

: Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU)

: Ke-6

: Terbuka

: Kamis, 19 Januari 2006

: Pukul 09.00 WIB

: 1. Pembukaan oleh Ketua Pansus;

2.Masukan dan saran terhadap RUU

Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis

oleh Indonesia Tionghoa (INTI), Paguyuban

Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia, Forum

Komunikasi Kesatuan Bangsa, Perhimpunan

Islam Tionghoa.

3. Lain-lain

: Ruang Rapat Badan Kehormatan

Gedung Nusantara II Lantai 2

: Albert Yaputra

: Dra. Prima M. B. Nuwa

: 39 Anggota dari 50 Anggota

I. FRAKSI PARTAI GOLKAR1. Dion Hardi, BA.2. Drs. Made Suwendha3. Drs. H. Wasma Prayitno4. Nusron Wahid, SS.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 2-

5. Hj. Tyas Indyah Iskandar, SH., M.Kn.6. Budiarsa Sastra Winata7. Victor Bungtilu Laiskodat, SH.8. Drs. Mukhtarudin9. Hasanuddin Murad, SH.10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno, M.Psi.

II. FRAKSI PARTAI DEMOKRASIINDONESIA PERJUANGAN1. H.M. Said Abdullah2. Dra. Hj. Siti Soepami3. Murdaya Poo4. Ir. Rudianto Tjen5. Drs. Elva Kusuma Sundari, MA., MDE.6. Hj. Elva Hartati Murman, S.IP., MM.7. DR. Drs. H. Moeh. Hasib Wahab

III. FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN1. H. M. Syumli Syadli, SH.2. TGK. Muhammad Yus3. H. Husairi Abdi, Le.4. H.M. Hifnie Sarkawie

IV. FRAKSI PARTAI DEMOKRAT1. Alberty Yaputra2. Benny K. Harman, SH.3. H. Zaenudin

V. FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL1. Patrialis Akbar, SH.2. Hj. Azlaini Agus, SH. MH.3. H. Totok Daryanto, SE.

VI. FRAKSI KEBANGKITAN BANGSA1. Drs. Mufid A. Busyairi, M.Pd.2. Nursyahbani Katjasungkana, SH.3. Drs. H. Bisri Romli, MM.4. Tony Wardoyo5. H. Abdul Hamid Wahid

VII. FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA1. Abdul Aziz Arbi, Le.2. Fahri Hamzah, SE.3. Djalalluddin Asy-Syatibi, Le.4. Drs. RB. Suryama MS, S.Psi.

VIII. FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRASI1. Drs. H. Mudaffarsyah

IX. FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI1. Andi Djalal Baehtiar

X. FRAKSIPARTAIDAMAISEJAHTERA1. Ir. Apri Hananto Sukandar, M. Div.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 3 -

KETUA RAPAT (ALBERT YAPUTRA) :

Selamat Pagi Bapak dan Ibu; sertaPara undangan yang kami hormati.

Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang kami hormati,

Rapat akan kami mulai, tetapi akan kita skors untuk menunggusebagian Anggota datang. Rapat sekarang kita mulai

(RAPAT DIBUKA PUKUL 09.30 WIB)

Sekarang kita tunda selama 10 menit untuk menunggu Anggota lainyang belum datang.

(RAPAT DISKORS PUKUL 09.30 WIB)

Skors dicabut, maka kita akan dapat memulai rapat.

(SKORS DICABUT PUKUL 09.40 WIB)

Saudara Pimpinan Pansus danPara undangan yang kami hormati,

Terlebih dahulu saya mengajak hadirin untuk memanjatkan puji dansyukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telahmelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kitabisa menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum Pansus RUU tentangPenghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dalam keadaan sehat wal'afiat.

Pada hari ini sesuai dengan jadwal yang kita rencanakan maka kitaakan mengadakan rapat dengan acara tunggal yaitu Rapat DenganPendapat Umum dalam rangka meminta masukan dan saran kepadaIndonesia-Tionghoa, Paguyuban Sosial Masyarakat, Tionghoa-IndonesiaForum Komunikasi Kesatuan Bangsa, Perhimpunan Islam Tionghoa­Indonesia untuk melengkapi naskah Rancangan Undang-Undang tersebut.

Bapak-bapak Pimpinan;Para Anggota Pansus yang kami hormati; danPara Undangan yang kami hormati,

DPR-RI memandang perlu untuk membentuk Pansus RUU tentangPenghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Hal ini terus dilakukan dalamRapat Paripurna pada tahun 2005 yang lalu, dimana Pansus ini terdiridari 50 (Iimapuluh) orang Anggota Dewan dari 1o (sepuluh) unsur fraksiyang ada.

Perlu kami informasikan bahwa Pansus ini telah memilih Pimpinandengan susunan sebagai berikut :

1. H.M. Said Abdullah dari Fraksi Partai Demokrasi IndonesiaPerjuangan sebagai Ketua Pansus, yang pada hari ini kebetulanBeliau meminta izin karena ada urusan lain.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

-4-

2. Bambang Sadono, S.H., MH. dari Fraksi Golkar sebagai WakilKetua Pansus dan kebetulan Beliau masih melaksanakan IbadahHaji sampai sekarang.

3. H.M. Syumli Syadli, SH. dari Fraksi Partai PersatuanPembangunan sebagai Wakil Ketua Pansus.

4. Albert Yaputra dari Fraksi Partai Demokrat sebagai Wakil KetuaPansus, yang pada hari ini dipercaya untuk memimpin RapatPansusini.

5. Drs. Mufid A. Busyairi, M.Pd. dari Fraksi Partai KebangkitanBangsa sebagai Wakil Ketua Pansus, yang sedalam perjalananuntuk menghadiri Rapat Pansus ini.

RUU ini merupakan inisiatif DPR-RI, digulirkannya RUU ini didasariberdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

A. Bahwa umat manusia berkedudukan sama dihadapan TuhanYang Maha Esa dan umat manusia dilahirkan bebas memilikimartabat dan hak-hak yang sama tanpa perbedaan apapun, baikras maupun etnis.

B. Bahwa segala tindakan diskriminasi berdasarkan ras dan/atauetnis adalah bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, UUD RItahun 1945 dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

C. Bahwa seluruh warga negara sama dihadapan hukum danberhak atas perlindungan terhadap bentuk diskriminasi maupunterhadap proses menuju diskriminasi.

D. Bahwa diskriminasi antar warga negara berdasarkan atas rasdan/atau etnis merupakan hambatan bagi hubunganpersahabatan, perdamaian, keserasian, keamanan dankehidupan bermartabat dan bermata pencarian diantara warganegara yang hidup berdampingan.

Kita ketahui bersama bahwa masalah hak-hak warga negara, hakasasi dan diskriminasi dan terdapat dalam Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia tahun 1945. Pada Pasal 20, Pasal 21 dan seterusnya.Kita juga sudah mempunyai Undang-Undang antara lain Undang-UndangNomor 29 tahun 1999 tentang Kovensi Internasional tentang penghapusansegala bentuk diskriminasi. Rasial 1965 dan Undang-Undang Nomor 39tahun 1969 tentang Hak Asasl Manusia serta banyak aturan Pemerintahdan aturan-aturan lain yang menyangkut Hak Asasi Manusia.

DPR-RI berpendapat bahwa RUU tentang PenghapusanDiskriminasi Ras dan Etnis perlu disahkan menjadi Undang-Undang.Dalam rangka pembahasan RUU ini, maka sesuai dengan Tata tertibDPR-RI Nomor 08/DPR-RI/2005-2006 Pasal 143 disebutkan "bahwa selainberdasarkan permintaan masyarakat, Alat Kelengkapan Dewan yangmenyiapkan atau membahas RUU dapat melakukan kegiatan untukmendapatkan masukan dari masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebutdiatas maka Pansus RUU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnismengundang Bapak dan Ibu sekalian untuk memberikan masukan dalamrangka penyempurnaan RUU yang akan dibahas bersama Pemerintah.

Untuk mempersingkat waktu, kami mempersilahkan Bapak dan Ibuuntuk memberikan masukan-masukan yang telah dipersiapkan. Kamimempersilahkan undangan dari Bapak atau Wakil dari Indonesia­Tionghoa, Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa-Indonesia, Forum

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 5-

Komunikasi Kesatuan Bangsa, Perhimpunan Islam Tionghoa-Indonesiadan saya mengucapkan terima kasih atas saran dan masukan yang nantiakan diberikan.

Kami persilahkan. Diawali darimana? Kami persilahkan dari PITI

P.I.T.1. (H. ANDA HAKIM) :

Terima kasih, Bapak Pimpinan Sidang.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabaratuh.Salam sejahtera dan bahagia untuk kita semua.

Pertama-tama, saya mewakili Perwakilan Islam Tionghoa-Indonesiadan saya ingin memperkenalkan

1. H. Budi Setya Graha sebagai Sekretaris Umum2. Syarif Tanujaya sebagai Ketua Bidang Dakwah dan Pendidikan.3. H. Prana sebagai Wakil Bendahara4. Leksindo Hakim, S. H., dan5. Saya sendiri, H. Anda Hakim

Yang saya hormati para Anggota Pansus RUU PenghapusanDiskriminasi Ras dan Etnis;Ibu/Bapak Anggota Dewan yang kami muliakan; sertaRekan-rekan Organisasi yang sudah tidak asing lagi terutamadari PSMTI yaitu Bapak Teddy Yusuf, Bapak Hendardi yangmewakili forum Kesatuan Bangsa, Bapak Ulung Rusman yangmewakili INTI,

Kami sangat berbahagia sekali atas kesempatan yang diberikankepada PITI pada pagi hari ini karena ini sudah sangat lama kitadambakan, dimana salah satu dasar pengacuan RUU ini adalah mungkinKasus Kerusuhan Mei pada tahun 1998, serta bentrokan antar etnis antaratahun 1998-1999. Jadi kita sebagai warga negara masih merasakanadanya diskriminasi yang dilakukan oleh perorangan, baik kelompokmaupun negara. Mungkin negara mempunyai kepentingan politik, kita jugabelum tahu, tetapi saya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepadafraksi-fraksi yang ada di DPR, yang berani mengajukan Undang-Undangini.

Kemudian Rancangan Undang-Undang rm memang sangatdiperlukan, mengingat terjadinya diskriminasi etnis dan ras. Meskipun disisi ini kita menyadari barangkali kita ini masih banyak kemajemukan. Jadikalau kita ingin mempunyai rambu-rambu dalam mengatasi konflik antaretnis dan ras maka inilah yang harus kita kerjakan, Rancangan Undang­Undang ini yang harus kita selesaikan. Barangkali penyelesaian ini janganterlalu lama supaya konflik yang akan berkelanjutan ini bisa diselesaikansecara dini.

Diskriminasi sebenarnya memang merupakan fenomena yangumum> Barangkali di belahan dunia ini memang ada diskriminasi. Tetapitidak lazim kalau suatu pemerintahan yang berdasarkan hukum masih adatindakan diskriminasi terhadap warga negaranya, apalagi jika dilakukanmelalui berbagai kebijakan dan peraturan perundang-undangan.Barangkali saya sebagai warga negara Indonesia, saya hanya

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 6 -

menghimbau dan memohon pada para Ketua Pansus yang pada hari inidiwakili oleh Pak Albert Yaputra supaya satu dengan lainnya kita tidakperlu mencari kambing hitam dan kita sama-sama berbuat danmengharapkan Indonesia Baru yang akan datang ini supaya segera akandiwujudkan sesuai dengan Undang-Undang kita yaitu Undang-UndangDasar 1945.

Jadi mungkin mari kita sama-sama kita dapat mewujudkan Baldatunthoyibatun waroghbun ghofur, dimana kemakmuran dan kesejahteraan ituyang dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Jadi masukan-masukan maupunkonsep yang akan kita berikan, kita siapkan dan sementara sedang kitafotocopy. Mungkin kita akan kembangkan dan kita akan serahkan kepadaPimpinan Rapat Undang-Undang.

KETUA RAPAT :

Mohon maaf, tadi ada yang terlewat karena saya belummemperkenalkan Anggota Pansus dan izinkan saya memperkenalkan.

INTERUPSI F-PD (BENNY K. HARMAN, S.H.) :

Pimpinan, interupsi.

Daripada kita membuang-buang waktu untuk perkenalan, nantikalau bicara langsung saja memperkenalkan supaya waktu ini kita pakaiuntuk dialog.

Sekian dan terima kasih.

KETUA RAPAT :

Bisa diterima? Terima kasih.Izinkan saya memperkenalkan Anggota-anggota Pansus yang hadir.

Dari Fraksi Partai Golongan Karya1. Drs. Made Suwendha2. Hj. Tyas Indyah Iskandar, S.H., M.Kn.'3. Hasanuddin Murad, S.H.4. Ny. Ora. Trulyanti HabibIe Sutrasno, M.Psi5. Drs. H. Wasma Prayitno

Dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan1. Murdaya Poo2. Ir. Rudianto Tjen3. Hj. Elva Hartanti Murman, S.ip, M.M4. DR. Drs. H. Moch. Hasib Wahab

Dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan1. Tengku Muhammad Yus2. H. Husairi Abdi, Lc3. H. M. Hifnie Sarkawie

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 7 -

Dari Fraksi Partai Demokrat1. Benny K. Harman, S.H.2. H. Zaenuddin

Dari Fraksi Partai Amanat Naional1. Hj. Azlaini Agus, S.H., M.H

Dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera1. H. Abdul Aziz Arbi, Lc2. Djala/uddin Asy-Syatibi, Lc

Dari Fraksi Partai Bintang Pelopor Demokrasi1. Drs. H. Mudaffarsyah

Dari Fraksi Partai Bintang Reformasi1. Andi Djalal Bachtiar

Perlu diketahui bahwa rapat ini akan diselesaikan pada Pukul 12.30W/B. Mohon maaf ini dari Pimpinan yaitu Wakil Ketua Pansus atas namaPak H. M. Syumli Syadli, S.H dari Partai Persatuan Pembangunan. Sayapersilahkan kepada PIT/ untuk melanjutkan.

P.I.T.I. (H. ANDA HAKIM) :

Terima kasih, Pimpinan Sidang.

Bapak dan Ibu Anggota Dewan yang kami muliakan,

Kini saatnya dipundak Bapak dan Ibu Anggota yang saya muliakanmr, marilah kita sama-sama mengintropeksikan diri, merenung sejenakmana nilai-nilai kemanusiaan yang kita harus junjung tinggi supaya rasdan etnis tidak adalagi perbedaan setelah keluarnya Undang-Undang.Barangkali mari kita sama-sarna mempertahankan NKRI keutuhan inijangan sampai setengah-setengah tetapi harus sampai titik darahpenghabisan, jadi tidak adalagi kata 'diskriminasi'. Kemudian kita tidakboleh .kebablasan dalam mewujudkan Rancangan Undang-Undang inikarena kita juga harus mempertanggungjawabkan sebagai mandat darirakyat, harus jeli, teliti dan menerima semua masukan, baik masukan darikita ataupun masukan dari rakyat. Semoga dalam penyusunan RancanganUndang-Undang ini, se/amat bekerja kepada Bapak dan /bu AnggotaDewan yang kami mulikan dan semoga apa yang kami berikan masukanini barangkali ada yang kurang berkenan kami mohon maaf.

Terima kasih.Wabillahittaufiq WalhidayahWassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.Silahkan, Pak.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 8-

P.I.T.1. (H. BUDI SETYA GRAHA) :

Bapak Pimpinan yang saya hormati; sertaAnggota DPR yang saya hormati,

Assalamu'alaikum Warahmatul/ahi Wabarakatuh.Salam sejahtera bagi kita semua.

Saya dari PITI ingin rriemberikan satu contoh konkrit mengenaidiskriminasi yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di DaerahIstimewa Yogyakarta, itu orang-orang keturunan Tionghoa tidak bisamemiliki tanah hak milik kecuali orang Tionghoa sebab peraturansebetulnya memperbolehkan, mengizinkan Warga Negara Indonesia, baiklaki-Iaki maupun perempuan untuk membeli tanah, dimanapun danstatusnya apapun. Namun dengan adanya edaran Gubernur itu bisamengalahkan Undang-Undang, ini sangat luar biasa karena DaerahIstimewa Yogyakarta, saya kira mungkin karena ada Sultannya jadi sangatistimewa dan istimewanya itu tadi edaran Gubernur bisa mengalahkanUndang-Undang.

Itu mungkin ada bahan yang telah saya bawa untuk dibagikankepada Bapak-bapak untuk nanti bisa menjadi bahan pertimbangan.Bagaimana edaran ini sampai sekarang masih tetap berlaku? Bahkansaya secara pribadi menuntut kepada pertanahan itupun juga akhirnyadikandaskan. Ini saya mohon sekali kepada Bapak-bapak yang ada diDPR bahwa Wakil Rakyat itu sangat meresahkan di Daerah IstimewaYogyakarta, itu satu.

Kedua, juga tentang akte kelahiran. Akte kelahiran itu harus adastandoff, sehingga kalau melihat surat kelahiran pasti akan tahu bahwaseseorang ini adalah seorang keturunan. Jadi mudahan-mudahan kalaustandoff ini bisa dihilangkan, artinya juga bisa mensamakan dari semuaWarga Negara Indonesia yang lahir di Indonesia itu adalah Warga NegaraIndonesia. Sebab edaran Gubernur ini mengatakan bahwa non pribumi itutidak boleh mempunyai hak milik atas tanah di Yogyakarta.

Kadang-kadang kita juga mengherankan bahwa yang dimaksudpribumi itu apa? Tetapi Saudara kita yang keturunan Arab itu tidak adarnasalah, saya juga tidak merasa heran dan saya juga pernah mengatakankepada Pertanahan bahwa apa bedanya kami bangsa Indonesia-Tionghoadan bangsa Arab? Sebetulnya sernua sama-sama warga negaraIndonesia. Tetapi ini Bahasa Jawanya orang Yogja mengatakan kalaumelihat saya itu lihat saja saya Warga Negara Indonesia dari sukuTionghoa. Tetapi mengapa kalau melihat orang keturunan Arab ituotomatis orang Indonesia, kalau melihat orang Madura otomatis Indonesia,tetapi kalau melihat saya tidak otomatis Indonesia pasti Cinanya masihada. Sehingga saya berharap kalau melihat sayapun Indonesia, alangkahindahnya kalau semua seperti itu.

Jadi sewaktu saya menggugat kepada Pemerintah, sayamengatakan kalau orang keturunan Arab kok boleh, mengapa? Karenamereka Islam, agamanya sama. Saya mengatakan sayapun Tionghoajuga Islam, kan tidak ada bedanya dan bahkan saya mengatakan sayapunsudah menjadi Anggota DPR di Provinsi, kan seharusnya lebih bolehkatakanlah. Saya tidak menuntut prioritas karena saya Tionghoa tetapisaya meminta bahwa peraturan diskriminasi ini yang harus dihilangkan.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 9 -

Jadi kitapun sebagai Wakil Rakyat akan memperjuangkan, sebabmerekapun termasuk Warga Negara Indonesia. Sehingga ini ada bahan­bahan yang konkret yang diberikan kepada Bapak-bapak, mudah­mudahan bisa ditindaklanjuti dan saya kira peraturan ini akan mudahsekali untuk Oaerah Istimewa Yogyakarta sebab Undang-Undangnyasudah ada, Perda-nya juga sudah ada. Sehingga edaran ini sangatmelecehkan Anggota OPR sebetulnya Ikarena tidak dilaksanakan olehEksekutif. Itu saja yang bisa saya sampaikan, kurang dan lebihnya sayamohon maaf.

Akhirul kalam,Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.Kami persilahkan, yang berikutnya Pak Edi

P.S.M.T.1. (TEDDY YUSUF) :

Terima kasih.

Yang terhormat Pimpinan Pansus dan seluruh Anggota Pansus;Bapak/lbu yang berbahagia,

Salam sejahtera untuk kita semua.

Saya selaku Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga TionghoaIndonesia sangat menghargai atas undangan untuk memberikan masukandalam mensukseskan RUU ini. Kemudian naskah resmi dari PSMTI akankami susulkan.

Pada kesempatan ini saya akan memperkenalkan rombongan kami.Nama saya Teddy Yusuf selaku Ketua Umum Paguyuban Sosial MargaTionghoa Indonesia. Latar belakang saya adalah TNI, sama dengan PakAndi Djalal. Kita satu angkatan. Kebetulan saya pernah di gedung ini danlengser pada tahun 1997, menjadi Anggota DPR Fraksi ABRI. Jadi sayabernostalgia datang ke sini. Di sebelah kiri saya adalah Saudara Hertanto,SH. selaku Wakil Ketua. Di belakang saya persis adalah Pak Drs. EdySadeli, SH. selaku Penasehat Bidang Hukum. Kemudian Pak Hanadi, SH.selaku Sekretaris. Selanjutnya Pak Teguh Prayitno, SH. sebagai WakilKetua. Kemudian Pak Yo, ahli didalam sosial - budaya.

Bapak/lbu sekalian,

Saya langsung saja kepada materi. Kalau Bapak-bapak mungkinmembawa naskah, Bab I Ketentuan Umum Pasal 3 ini memang di sinisumbernya. Etnis adalah golongan manusia berdasarkan kepercayaan,nilai, kebiasaan, adat istiadat, norma, bahasa, agama, sejarah, geografidan hubungan kekerabatan. Kalau kita membaca kamus-kamus BahasaIndonesia, di situ sebetulnya ada kesamaan keturunan, kesamaan budayadan adat istiadat. Kemudian di sini juga ada menyangkut masalah agama,masalah sejarah, masalah kepercayaan. Jadi kalau kita berbicara

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 10-

mengenai etnis nantinya kita akan berkembang kepada masalah-masalahyang lebih substansial.

Bapak/lbu sekalian,

Kemudian Pasal 8, tindakan diskriminatif atau tindakan diskriminasiberdasarkan ras dan etnis, mungkin tindakan diskriminasi adalah tindakanyang membeda-bedakan, yang berdasarkan perbedaan ras. Jadi tindakandiskriminasi adalah tindakan yang membeda-bedakan. Memang iniberkaitan lagi dengan Pasal 4 ayat (1), disini disebutkan tindakan ituadalah memberlakukan yang lebih baik atau lebih buruk. Saya kiramasalah baik dengan buruk ini sangat relatif. Tadi Pak Budi mengatakanbahwa orang keturunan Tionghoa tidak boleh punya tanah, mungkin bisakita nilai itu baik, bisa juga mengatakan itu tidak baik. Jadi saya rasamungkin kita lebih fokus pada tindakan yang membeda-bedakan.Umpamanya saya naik bis, saya harus duduk di belakang, bisa saja itubaik bagi bapak sebab jika terjadi tabrakan bapak mungkin selamat,padahal di depan itu hanya untuk orang-orang yang bayarnya lebihbanyak.

Saya menyampaikan yang bersifat makro dan substansial/penting.Sebenarnya kalau kita melihat di belakang Pasal 25, tindakan diskriminasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 apabila dilakukan olehpenyelenggara negara yang berarti aparatur Pemerintah, diancam pidanasesuai dengan ketentuan pidana di dalam undang-undang ini tambahsepertiga.

Bapak/lbu sekalian.

Memang saya baru saja dari Jawa Tengah, di Solo dikatakan bahwadalam mengurus pasport khusus untuk orang Jawa diharuskanmemperlihatkan SBKRI, padahal akte lahirnya sudah warga negaraIndonesia dimana dari etnis lain cukup KTP saja, padahal akte lahirnyatidak ada.

Jadi apabila dilihat dari segi pengamanan ternyata memang bahwabanyak orang Malaysia, Filiphina, keturunan India juga diberi saja. Suatucontoh, Saudara Imam Samudra mendapatkan paspor dari Pekanbaru,hanya menunjukkan KTP yang dibuat Lurah Pekanbaru padahal dia belumpernah ke Pekanbaru.

Kemudian khusus keturunan Tionghoa itu ada biaya screening. Jadikalau umpamanya di Pekanbaru pegawai Imigrasi menscreeningsebetulnya pasti ketahuan karena kalau orang Pekanbaru dialegnya lain.

Kemudian dari Kudus keluhan dari ibu-ibu mengatakan bahwaanaknya masuk sekolah baik negeri maupun swasta juga harusmemperlihatkan SBKRI. Jadi ini juga suatu hal yang aneh padahal di luarnegeri siapa saja mau sekolah tidak ada masalah. Orang asing pundiundang untuk sekolah.

Nanti mungkin Ibu Rebecca akan menjelaskan di Tegal Alur, untukmeminta KTP tidak bisa. Karena harus ada SBKRI, mengurus SBKRI tidakbisa karena tidak ada KTP, akhirnya tidak ada semua. Ini rahasia umumbahwa untuk menjadi Anggota TNI, Polisi, Pegawai Negeri dari golonganTionghoa ada resistensi. Jadi pernah ada satu orang anak asli orang Jawadan minta saya membuat rekomendasi untuk masuk sekolah Bintara. Saya

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

"

- 11 -

sebagai Perwira Tinggi TNI membuatkan rekomendasi. Artinya kalau sayamembuat rekomendasi, saya jamin mental ideologinya. Sebetulnyarekomendasi dari seorang perwira tinggi berhak menjamin dari aspekmental ideologinya. Katakanlah kalau dia berontak pada negara saya inginbunuh, bukan masalah kesehatan dan sebagainya.

Tetapi ternyata dia tidak lulus karena mental ideologi. Karena sayarekomendasi, dia dianggap orang Tionghoa juga, ini untuk bapak-bapakrenungkan sedikit. Padahal untuk masuk menjadi TNI itu suatupengabdian kepada negara dan kita yang dari keturunan apapunmempunyai hak dan kewajiban membela negara ini. Dari angkatan kitaada 450 orang ada 11 orang Tionghoa disitu dan nyatanya jugapangkatnya sampai mayor, ada 2 orang yang menjadi Brigadir Jenderal, 3orangmenjadi Kolonel dan 1 orang hanya sampai Letnan Dua, 1 orangLetnan Kolonel.

Bapakllbu sekalian,

Kemudian sebagai penyelenggara rru kadang-kadang diamengatakan saya tidak melakukan diskriminasi, tapi peraturannya masihdemikian. Saya bicara dengan Kepala Imigrasi Jakarta Timur, diamengatakan peraturannya masih begitu. Tapi saya katakan saya sudahJenderal dan pensiun, kalau saya bukan warga negara Indonesia,bagaimana? Jadi sudah terlanjur jadi Jenderal ternyata bukan warganegara Indonesia. Memang waktu ada dwi kewarganegaraan itu, orangTionghoa harus memilih kecuali ada yang tidak berhak memilih, dia haruswarga negara Indonesia yaitu pejuang anggota TNI yang sudah mengikutiPemilu tahun 1955. Memang saya sebagai anggota TNI selama 38 tahunmemang sedikit merasa malu bahwa ketentuan kita masih harus ditata.

Kemudian kalau kita masuk kepada Pasal 26, sebetulnya PeraturanPerundangan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan denganUndang-Undang ini. Saya berpikir kalau terbalik bagaimana? Kalaubertentangan bagaimana? Apa ini tidak berlaku atau Undang-Undang ituyang tidak berlaku. Jadi mungkin di sini yang penting adalah apabila adaPeraturan Perundang-Undangan atau Perda ataupun surat edaran dansebagainya yang bertentangan ini diberi jangka waktu tertentu untukmerevlsi atau bagaimana. Di sini sebenarnya kuncinya. Kalau kitamengatakan yang bertentangan dengan peraturan ini gugur, maka banyaksekali yang gugur. Karena, masalah mengajukan kredit dan sebagainyakadang-kadang masih dipermasalahkan masalah itu. Jadi ini berkaitandengan masalah akte lahir.

Memang Pemerintah sudah waktunya memberikan akte lahir kepadasemua penduduk. Kalau menurut PBB, Indonesia ini termasuk negarayang buruk di dalam membuat akte lahir. Jadi tidak sampai 30%. Jaditerlalu banyak rakyat Indonesia itu tidak punya akte lahir atau identitas.Sehingga di sinilah kesempatan bagi orang asing dari mana saja menjadipenduduk ilegal dan akhirnya menjadi legal. Sebenarnya kuncinya bukanKTP tetapi akte lahir. Di sini juga apabila dia lahir tidak punya uangataupun bayi ditemukan di tempat sampah dan masih hidup, ini kewajibanPemerintah untuk memberikan akte lahir. Saya pernah baca satu Iiteraturkalau kita tidak mau kapan dia dilahirkan maka disebutkan tanggal 1.Kemudian jika dia 6 atau 7 tahun diketemukan maka 17 Agustuslah harilahirnya.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 12 -

Dengan perkiraan dia umur 5 tahun, jadi 17 Agustus 2000 atau 2002karena dia anak negara. Akte lahirnya harus ada. Sampai orang tuanyadiketemukan. Kalau orang tuanya mengklaim bahwa dia warga negaraJepang atau warga negara apa, nanti baru diperbaiki tanggal lahirnya.Kalau dia tidak diketemukan, ya sudah dia adalah warga negaraIndonesia.

Namun di sini menjadi permasalahan Pasal 26 dan ternyatamemang banyak peraturan yang bertentangan dengan diskriminasi ini.Tadi di depan etnis ini termasuk agama, jadi saya ambil contohumpamanya orang yang mengaku beragama konghutcu itu ditolakmendaftarkan pernikahannya di catatan sipil. Jadi hanya 5 negara sajayang diakui Pemerintah. Termasuk perkawinan campur misalnya agamaislam menikah dengan agama kristen, juga ditolak. Jadi sebenarnya kenaperaturan itu, jadi membeda-bedakan. Saya kira ini pekerjaan Bapak/lbuyang sangat mulia tapi juga sangat berat. Tapi apabila ini digolkan makaini suatu citra yang sangat baik bagi kita banqsa Indonesia.

Salam sejahtera bagi kita semua.Terima kasih.

KETUA RAPAT ;

Terima kasih.Berikutnya kami persilahkan dari Forum Komunikasi Kesatuan

Bangsa, Pak Endardi.Kami persilahkan.

F.K.K.B. (ENDARDI) :

Terima kasih, Bapak Ketua.Salam sejahtera untuk kita semua.

Bapak-bapak Anggota Pansus yang kami hormati,

Ini suatu kebahagiaan sebetulnya, suatu perjuangan. Sejak YayasanPrasetya Mulya, di dalam Anggaran Dasar itu juga ingin menghilangkanperbedaan itu, tiga puluh tahun bahkan lebih. Latar belakang sayapegawai negeri, kalau beliau tentara sedangkan saya pegawai negeri. Dankebetulan juga merasa tidak dibedakan sebagai pegawai negeri. Hanya didalam masyarakat luas, saya tidak hanya bicara ras karena kebetulankalau saya tidak salah DPR sudah mengesahkan kovensi tentang hak-haksipil dan hak sosial serta budaya dan ekonomi. Ini saya kira sangatmenarik sekali dalam pembicaraan dengan konsep atau RUU tentangPenghapusan Diskriminasi. Misalnya kalau lihat Pasal 10 dari konsep iniatau draf ini, ini jelas sekali sudah mengakomodir apa yang disahkan olehDPR yang terhormat ini mengenai hak sipil, hak sosial, budaya, sosial danekonomi ini.

Oleh karena itu kalau tadi sudah bicara soal ras yang ada bobotnyaterhadap keturunan Tionghoa. Saya pikir itu betul di dalam praktek, tapimudah-mudahan dengan nanti disahkannya Undang-Undang tentangDiskriminasi khususnya kalau kita baca Pasal 22, itu para pejabat punakan kena walaupun mengatasnamakan melaksanakan jabatan negara.Kalau saya melihat dari Pasal 22, itu sungguh bagus sekali.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 13 -

Jadi jelas akan ada sanksi-sanksi. Jadi mudah-mudahan nanti tidakterjadi lagi. Kalau berikutnya atau setelah dsahkannya Undang-Undang inikarena tidak bisa melaksanakan tugas negara. Selama itu melanggarketentuan tentang ketentuan Undang-Undang ini, itu kena sanksipidananya. Oleh karena itu tentu kami semua mengharapkan denganpenuh keyakinan bahwa hal-hal yang semacam ini di dalam pelaksanaandi masyarakat ini akan sangat bailk barangkali. Termasuk jugamembicarakan soal organisasi yang non Pemerintah ini. NGO-NGO inijuga diatur di dalam diskriminasi ini. Hal-hal semacam inilah yang sungguhmenarik bagi kami dari Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa ini.

Bapakllbu Anggota Dewan yang saya hormati,

Sangat menarik juga kalau bicara soal catatan sipil ini. Ternyataperbedaan itu bukan hanya terhadap peranakan atau keturunan Tionghoasaja, antar agama pun dibedakan. Ini yang hebat, sampai republikmerdeka 60 tahun, itu dibedakan dalam ketentuan-ketentuan peraturanperundangan. Yaitu misalnya kalau masih menggunakan asli atau pribumi.Orang pribumi yang beragama muslim itu diatur sendiri. Orang pribumiyang beragama non muslim barangkali kristen, ltu saya yakin adaperbedaan. Inilah saya pikir dan saya sudah mendengar bahwa RUUtentang Catatan Sipil oleh Baleg masa lalu juga sudah disetujui, disepakatioleh Anggota Baleg itu untuk menjadi usul inisiatif OPR. Saya pikir kalauitu memang dilaksanakan, satu paket yang sangat menarik adanyaUndang-Undang Kewarganegaraan, adanya Undang-UndangPenghapusan Oiskriminasi, adanya Undang-Undang PengesahanKonvensi dari hak sipil dan politik, hak ekonomi, sosial, budaya dansebagainya serta ada Undang-Undang tentang Catatan Sipil.

Memang menarik, saya menggarisbawahi juga seperti juga tadiBapak dari Sekjen Oikti int. Bahwa peraturan-peraturan yang dibuat olehMenteri itu juga mengalahkan Undang-Undang. Ini soal kelahiran. Adasuatu edara atau apa namanya dari Menteri Oalam Negeri, ini tahun 1989.Itu juga yang memberikan kesempatan atau juga memberikan dispensasitentang akte kelahiran ini. Oispensasi baik untuk orang Indonesia aslimaupun keturunan. Hanya beda waktunya. Kalau yang Indonesia asli yangtidak punya akte kelahiran ini maka tahun 1989 ini brikan dispensasi. Apaartinya, tidak perlu melalui proses penetapan pengadilan tapi langsungbisa diberikan. Yang menarik lainnya adalah dengan staatblad1920,Kemudian kepada keturunan Arab dan India juga diberikan kesempatandengan tahun statblat 1920. Ini rancunya dari segala ketentuan peraturanperundangan yang ditetapkan, dasarnya adalah Surat Mendagri.

Kemudian pada tahun 1997 juga pada peran masyarakat Tionghoaatau keturunan Tionghoa itu diberikan dispensasi juga bagi yang belummempunyai akte kelahiran itu, tentu dengan tahun staatblaad 1917. Olehkarena itu, tadi diceritakan, disinggung-singgung mengenai catatan sipilatau akte kelahiran ini walaupun (maaf) kalau penampilannya itu katakansudah hitam, jelek seperti apapun tetapi kalau di dalam akte kelahirannyadisebut tahun staatblaadnya 1917 itu pasti akan diminta SBKRI, karenakamu inikan warga keturunan Tionghoa. Darimana kamu tahu? Karenadalam catatan akte kelahiran itu disebutkan No. 17 tahun 191 kalau sayatidak salah.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 14 -

Jadi pasti kalau di atas itu sudah menyebutkan akte kelahiranWarga Negara Indonesia, tetapi dengan menyebutkan staatblaadnyanomor sekian pasti orang ini adalah warga keturunan Tionghoa. Inilahyang tadi kemudian disebut, maka andaikata nanti ada RUU tentangCatatan Sipil sehingga ini akan hilang. Kalau kita bisa berandai-andaisemacam teori, kalau kebetulan orang itu sebetulnya orang itu pribumiyang tidak boleh ada larangan karena itu menyangkut agama. Tapimungkin untuk sementara itu dibolehkan saja karena profilnya itu orangpribumi. Tapi setelah dilihat akte kelahirannya dengan staatblaad 1930, iniorang kristen. Jadi tidak boleh ini dan itu dan sebagainya. Contoh initerjadi di dalam perkawinan. Semula dianggap ada perkawinan karenaputerinya ini memang beragama islam, puteranya sama-sama pribumi.Setelah dilihat akte kelahiran, si prianya ini Kristen. Maka terjadilah konflik.Inllah yang terjadi di lapangan.

Oleh karena itu, kalau ada semacam paket seperti Undang-UndangKewarganegaraan, Undang-Undang Penghapusan Diskriminasi, Undang­Undang tentang Hak-hak Sipil, Hak-hak Sosial Budaya, dan kemudianjuga tentang Catatan Sipil kalau bisa dibilang itu satu paket, itu adalahsangat menarik.

Karena inilah salah satu persoalan-persoalan tentang pembedaan,bisa diharapkan untuk dihilangkan. Kalau nanti ada tindakan-tindakanyang dianggap walaupun mengatasnamakan negara, sanksi didalamUndang-Undang Penghapusan Ras dan Diskriminasi sudah mengatur.

Saya pikir ini adalah salah satu hal yang sangat menarik kalau itubenar. Kami pernah mendengar dan pernah mengikuti juga, sedangdibahas oleh DPR RI ini mengenai Rancangan Undang-UndangKependudukan, didalamnya mengatur tentang "sebagian" catatan sipil.

Kalau saya tidak salah, juga ada pandangan danb pendapat bahwasebaiknya bisa dipisahkan, adalah hal yang cukup menarik. Bukan inginmencermahi, proses administrasi kependudukan dan pencatatan sipil inisecara legal dan yuridis adalah sangat berbeda. Produk-produk yangkeluar dari catatan sipil ini suatu Akta. Kalau kependudukan, saya pikiradalah administratif. Kalau catatan sipil akta kelahiran misalnya, maka inijuga akan menyangkut, katakanlah kalau masih mengikuti Undang­Undang Kewarganegaraan, Asas Ius Sanguinis (asas keturunan). Ini jugamempunyai akibat hukum terhadap hak-hak waris.

Jadi inilah saya pikir satu hal yang sangat menarik, yang tadi sayasebutkan, kalau bisa menjadi satu paket, maka Undang-UndangKewarganegaraan dan sebagainya ini termasuk PenghapusanDiskriminasi Ras dan Etnis adalah suatu hal yang cukup menarik.

Saya pikir sementara itu dahulu, dan kami juga akan mencoba untukmempersiapkan masukan tertulis untuk Bapak-bapak di Pansus ini,mengenai Pasal-pasal yang ada didalam RUU ini. Sementara ini dahuluBapak Ketua, terima kasih atas kesempatannya.

KETUA RAPAT :

Terima kasih, Pak Hendardi.Kami persilahkan dari Indonesia Tionghoa.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 15 -

P.I.T.I. (LORENZ GUNADI) :

Yang terhormat Bapak Ketua Pansus;Anggota Pansus yang kami hormati; danRekan-rekan dari Organisasi Etnis Tionghoa yang hadirbersama kami pada kesempatan ini,

Terima kasih atas undangannya kepada kami semua, sehinggakami boleh hadir disini, boleh memberikan masukan dan pendapat kamimengenai Rancangan Undang-Undang tentang Penghapusan OiskriminasiRas dan Etnis. Walaupun serba cepat dan mendadak, kami juga barudapat kemarin bahannya, kami coba baca, kami mencoba bisamemberikan apa yang kami bisa berikan pada hari ini, walaupun nantikami akan persiapkan yang tertulis secara lebih rinsi, karena waktu yangsedikit sempit.

Bapak/lbu yang kami hormati dari Anggota Pansus,

Yang pertama, memang satu pihak kami gembira menyambutlahirnya kedatangan satu undang-undang baru tentang penghapusandiskriminasi ras dan etnis. Tetapi dilain pihak juga kami sedih, setelah 60tahun merdeka, ternyata masalah etnis, diskriminasi, masih aktual diIndonesia. Sedih sekali kami melihatnya. Pertama-tama karena kita sendiridi dunia internasional termasuk negara yang gencar menyatakan antidiskriminasi. Buktinya apa, kita mati-matian menentang politik Apartheid diAfrika Selatan, kit amati-matian mengecam perbedaan warna kulit diAmerika Serikat, dahulu yang pernah terjadi sebelum tahun 1960,sekarang mereka sudah berubah banyak di Amerika Serikat.

Kedua, kami juga sedih kalau kita berbincang-bincang dengan orangketurunan Tionghoa, warga negara Malaysia, warga negara Filiphina,warga negara Amerika, Kami sedih sekali. Pada waktu kami berceritabahwa 10 kami dahulu, KTP kami mempunyai tanda khusus. Tetapisekarnag sudah dihapuskan. Kami menunjukkan kami mempunyai tandakhusus, kami sedih sekali. Karena hal ini tidak terjadi di negara-negara diMalaysia, Filiphina, Vietnam, Kamboja, Amerika, Jerman, Belanda danAustralia. Oimana juga komunal-komunal etnis Tiong Hoa disana. Merekakaget sekali. Inilah permasalahan yang kami hadapi sekarang.

Biasanya yang menjadi kambing hitam masalah etnis adalahmantan penjajah kita, Belanda. Kita paling senang mengkambinghitamkanmereka, karena mereka kita menjadi begini sekarang. Padahal selama 60tahun secara tidak langsung termasuk pemerintah juga, ikut melestarikanperbedaan-perbedaan ini secara tidak langsung. Kita tahu pada jamanorde baru, rezim orde baru itu mencoba menguasai kebijakan bahwa etnisTionghoa itu digiring masuk kelapangan ekonomi. Sehingga tidak punyaakses masuk kelapangan politik ataupun birokrat ini mempertajam lagiperbedaan-perbedaan etnis di Indonesia.

Kedua, kami juga khawatir pak, senang tapi juga khawatir iniadalahundang-undang kita Iihat contohnya penghapusan SBKRI tahun 96 keluarKeputusan Presiden nomornya saya agak lupa, tentang tidak diperlukanlagi SBKRI dalam setiap pengurusan-pengurusan surat-surat, dokumenataupun akte bagi etnis Tionghoa. Tahun 99 Presiden Habibimengeluarkan kembali Keppres itu tetapi setelah 6 (enam) tahun, sampai

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 15 -

P.I.T.I. (LORENZ GUNADI) :

Yang terhormat Bapak Ketua Pansus;Anggota Pansus yang kami hormati; danRekan-rekan dari Organisasi Etnis Tionghoa yang hadirbersama kami pada kesempatan ini,

Terima kasih atas undangannya kepada kami semua, sehinggakami boleh hadir disini, boleh memberikan masukan dan pendapat kamimengenai Rancangan Undang-Undang tentang Penghapusan DiskriminasiRas dan Etnis. Walaupun serba cepat dan mendadak, kami juga barudapat kemarin bahannya, kami coba baca, kami mencoba bisamemberikan apa yang kami bisa berikan pada hari ini, walaupun nantikami akan persiapkan yang tertulis secara lebih rinsi, karena waktu yangsedikit sempit.

Bapakllbu yang kami hormati dari Anggota Pansus,

Yang pertama, memang satu pihak kami gembira menyambutlahirnya kedatangan satu undang-undang baru tentang penghapusandiskriminasi ras dan etnis. Tetapi dilain pihak juga kami sedih, setelah 60tahun merdeka, ternyata masalah etnis, diskriminasi, masih aktual diIndonesia. Sedih sekali kami melihatnya. Pertama-tama karena kita sendiridi dunia internasional termasuk negara yang gencar menyatakan antidiskriminasi. Buktinya apa, kita mati-matian menentang politik Apartheid diAfrika Selatan, kit amati-matian mengecam perbedaan warna kulit diAmerika Serikat, dahulu yang pernah terjadi sebelum tahun 1960,sekarang mereka sudah berubah banyak di Amerika Serikat.

Kedua, kami juga sedih kalau kita berbincang-bincang dengan orangketurunan Tionghoa, warga negara Malaysia, warga negara Filiphina,warga negara Amerika, Kami sedih sekali. Pada waktu kami berceritabahwa 10 kami dahulu, KTP kami mempunyai tanda khusus. Tetapisekarnag sudah dihapuskan. Kami menunjukkan kami mempunyai tandakhusus, kami sedih sekali. Karena hal ini tidak terjadi di negara-negara diMalaysia, Filiphina, Vietnam, Kamboja, Amerika, Jerman, Belanda danAustralia. Oimana juga komunal-komunal etnis Tiong Hoa disana. Merekakaget sekali. Inilah permasalahan yang kami hadapi sekarang.

Biasanya yang menjadi kambing hitam masalah etnis adalahmantan penjajah kita, Belanda. Kita paling senang mengkambinghitamkanmereka, karena mereka kita menjadi begini sekarang. Padahal selama 60tahun secara tidak langsung termasuk pemerintah juga, ikut melestarikanperbedaan-perbedaan ini secara tidak langsung. Kita tahu pada jamanorde baru, rezim orde baru itu mencoba menguasai kebijakan bahwa etnisTionghoa itu digiring masuk kelapangan ekonomi. Sehingga tidak punyaakses masuk kelapangan politik ataupun birokrat ini mempertajam lagiperbedaan-perbedaan etnis di Indonesia.

Kedua, kami juga khawatir pak, senang tapi juga khawatir ini adalahundang-undang kita lihat contohnya penghapusan SBKRI tahun 96 keluarKeputusan Presiden nomornya saya agak lupa, tentang tidak diperlukanlagi SBKRI dalam setiap pengurusan-pengurusan surat-surat, dokumenataupun akte bagi etnis Tionghoa. Tahun 99 Presiden Habibimengeluarkan kembali Keppres itu tetapi setelah 6 (enam) tahun, sampai

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 16 -

hari ini pun Keppres itu praktis kalau '<ita bisa katakana lumpuh, tidakjalan.

Pada waktu orang etnis Tionghoa membuat Paspor di kantorimigrasi dimintakan mana SBKRlnya? Kami tunjukan Keppres itu, ituKeppres pak. Juklaknya belum ada. 96 sudah keluar Keppres sampai hariini masih menjadi masalah, pada waktu kita rapat dengan biokrat loh paksudah ada Keppresnya sudah tidak perlu lagi menunjukan SBKRI. Oh pakmaaf Juklaknya belum ada, setelah 6 tahun dan kami tidak mau juganasibnya undang-undang ini seperti itu pada waktu undang-undang inikeluar disambut dengan gembira, pada waktu realisasinya dalam public.Oh pak maaf ini belum bisa pak, Juklaknya belum ada. Keppres saja 6tahun sampai 10 tahun Juklaknya belum ada, apalagi undang-undangmungkin sampai pergantian abad saya khawatir Jukalknya juga belum adasehingga akhirnya perbedaan-perbedaan yang kami rasakan sekarangmasih tetap saja lanjut.

Ini satu permasalahan yang mungkin harus diperhatikan pak, yangkedua RUU undang-undang Penghapusan Oiskriminasi Ras dan Etnisjuga mempunyai kaitan erat dengan Undang-Undang Kewarganegaraankita, ini juga problem. Ini juga menyumbang masalah Etnis disini, hurufnyaapa pak? Kan di dunia ini mempunyai 2 sistem asas kewarganegaraansatu asas Ius Sanguinis berdasarkan turunan yang kedua asas Ius soliberdasarkan kelahiran. Makanya keponakan saya lahir di Amerikalangsung warga negara Amerika, keponakan saya lahir di Singapuralangsung warga Singapura, keponakan saya lahir di Jerman langsungwarga negara Jerman. Tidak ada lagi permasalahan kewarganegaraan, diIndonesia jarang sekali menerapkan asas Ius Sanguinis, kita masih pak.

Kita dengan Jepang masih pak, makanya mantan Presiden PeroAlberto Pujimari tetap dianggap warga negara Jepang karena bapaknyadari Jepang, padahal dia bekas Presiden Peru menyandang warga negaraPeru. Tetapi oleh Jepang dengan asas Ius Sanguinisnya diwarganegaraan mereka menganggap Alberti Pujimari masih warga negaraJepang, sehingga diberikan perlindungan dan sebagainya. Kita juga masihmenganut asas Ius Sanguinis keturunan pak, sehingga tidak heran begitubanyak etnis Tionghoa turun temurun ratusan tahun mungkin merekatinggal di Indonesia tetap warga negara asing.

. Oi negara lain tidak terjadi ini karena ius soli pakenya, ini konektingpak dengan RUU Oiskriminasi Ras dan Etnis. Sangat konekting sekalimasalah kewarganegaraan kita ini juga menjadi RUU saya dengar danakan diundang-undangkan juga, kalau masalah kewarganegaraan jugamasih menganut Ius Sanguinis masalah diskriminasi Ras dan Etnis inimasih akan terjadi harus dirubah menjadi ius Soli sebenarnya, sebagianbesar di dunia menganut asas Ius Soli.

Ketiga, Undang-Undang ini juga menyangkut dengan hukumPerdata kita. Hukum perdata kita yang berlaku di Indonesia yang dibuatoleh Hindia Belanda, yang dijiplak dari code civil Napoleon, itu juga masihmenganut perbedaan-perbedaan. Sehinqa banyak pasal-pasal dalamundang-undang Pemerintahan kita yang mengatakan ini hanya berlakuuntuk golongan Tionghoa, ini untuk Timur Asing non Tionghoa. Contohnyadalam permasalahan masalah adopsi. Oalam undang-undangpemerintahan kita dikatakan ini hanya berlaku untuk golongan Tionghoa.Kita belum punya hukum pemerintahan internasional. Mereka masihmembeda-bedakan dalam pemerintahan kita. Kalau hukum pemerintah

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 17 -

kita tidak dibuat yang baru, yang bersifat nasional, bertentangan lagidengan undang-undang ini. Mereka masih menganut perbedaan­perbedaan. Kalau tidak dihapuskan, tidak dibuat undang-undangpemerintahan yang baru, kena lagi dengan undang-undang kita ini. Itumasalahnya.

Berikutnya adalah, yang kami harapkan dalam DPR RI ini sebagaipengantar kita terhadap pansus ini adalah bahwa kalau ini menjadiundang-undang, kami harapkan DPR juga bisa memonitor, bagaimanarealisasi pelaksanaannya, PP, Kepmen dan Juklak. Jangan sampainasibnya seperti Keppres tentang penghapusan SBKRI.

Itu saja mungkin sebagai masukan, sebagai pengantar. Mungkinkami juga akan membuat yang tertulis mengenai substansi RancanganUndang-Undang ini yang kami perlu susulkan nanti sebagai masukan darikami.

Terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih.Saya persilahkan.

P.S.M.T. (SURYA) :

Terima kasih, Pak.Nama saya Surya, Wakil Ketua Umum Paguyuban Sosial

Masyarakat Tionghoa Indonesia.

Selamat pagi dan salam sejahtera.

Terima kasih atas waktunya.Pertama-tama, usulan dari DPR ini sangat baik untuk kita semua.

Kenapa Indonesia sekarang sudah 60 tahun tidak maju karena kita tidakmenganut made a system. Kita selalu diskriminasi. Kita harus belajar dariMalaysia. Kalau Menterinya Tionghoa, wakilnya orang Bumiputra. JadiSinergi Bangsa benar-benar dimanfaatkan. Kedua, teman-teman saya diTNI, di Pegawai Negeri, putra-putra terbaik meskipun dia juara, tetapikarena agamanya Kristen menjadi Kapolda di Papua, Manado, jadi tidakmungkin di Jawa. Seperti Kasad Pak Jhonny Lumintang, tidak lebih dari 24jam kemudian diganti. Jadi ban-yak orang-orang yang terbaik tidak bisamemimpin negara ini.

Kalau peraturan ini bisa digulirkan, maka Indonesia akan lebihbagus. Kedua, mengapa diskriminasi ini terjadi, kita selalu belajar dariBelanda, sejak tahun 1740 sampai dengan tahun 1998, kerusuhan selaluterjadi, kurang lebih 20 kali kerusuhan. Saya minta, kalau undang-undangini berlaku, ini berlaku surut, jangan tahun 2006 tetapi kalau bisa kejahatanyang terjadi tahun 1998 bisa diungkap. Karena kalau misalnya pejabatnegara melihat kita berkuasa dizalimi, tetapi diam saja, menurut kita itusuatu kejahatan juga karena kewajiban dia melindungi warga negara.

Juga masih banyak peraturan-peraturan yang diskriminasi tentangpaspor, tentang akte lahir dan banyak PR kita setelah ini Pak. Jadi banyakperatura-peraturan kita yang diskriminasi contohnya Undang-UndangPerkawinan jadi sudah 32 tahun, kita kan warga negara Indonesia,

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 18-

namanya Indonesia kalau kita bisa kawin campur seperti kakek sayadatang ke Indonesia kawinnya sarna wanita pribumi, jadi kalau gen-gen itubersatu, bersinergi.

Jadi orang-orang kita lebih cerdas kalau kita hanya bermain dikelompok kita, kita akan menurunkan kita punya bibit. Jadi kalau kita kawinantar keluarga itu jadi idiot Pak, cacat jadi kalau kita menikah satu sarnalain dan tidak dilarang oleh pemerintah itu luarbiasa dan anak-anakIndonesia sangat jenius, juara-juara diseluruh dunia tetapi begitu dia lulusSMA dia jadi manusia yang kurang pintar karena Iingkungannya tidakmendukung, kalau kita punya remaja-remaja kita selalu juara Olimpiadedan segala macam.

Kedua, mengenai peraturan peribadatan. Saya heran, kalau orangberdo'a sarna Tuhan kalau dilarang, saya sangat dekat dengan alamsemesta, saya sangat dekat dengan agama saya Katholik tetapi kenapauntuk beribadat saja dilarang? Perlu diatur-atur, dan mengapa agama diKPPI itu ada itu. Saran saya, agama di KTP tidak perlu ada, karena kalausweeping KTP kalau saya sudah Tionghoa orang Katholik lagi pasti sayadiamankan. Jadi kita bikin peraturan yang membuat kita bodoh sendiri.Jadi saran saya terakhir, kalau Undang-Undang ini disahkan, kalauUndang-Undang Kewarganegaraan disahkan, jadi Indonesiamasyarakatnya akan berbaur dan kita benar-benar jadi manusiaIndonesia, dan kita dengan sistem manage sistem, jadi siapapun putratebraik Indonesia bisa memimpin ini, kalau kita dulu disuruh dagangmemang sudah ribuan tahun dagang dan 32 tahun dagang terus, jadi kitajago di dagang karena kita fokus. Kalau kita dibiarkan semua masuk TNI,Anggota DPR seperti rekan-rekan saya disini saya pikir kita bisamenyumbangkan sesuatu. Terima kasih atas waktunya.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.Kami persilakan.

PITI :

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Jadi kita ini hanya ingin bicara bahwa ternyata diskriminasi itu terjadidari tingkat paling bawah, saling paling atas. Dari pengalaman sayasekolah dulu Tahun 1985 ketika mau ikut test saja masuk mendaftarUniversitas Gajah Mada itu ketika dia mau mendaftar diminta SPKRI,ketika itu tidak ada di internet anda tidak bisa diterima pendaftaran sajabelum test Pak. Kemudian di organisasi kita juga menghadapi hal yanqsarna, jadi kebetulan anak saya di suatu sekolah negeri SMP 115, disekolah memang ada kegiatan untuk semacam cinta tanah air dalambentuk paskibra (pasukan Perkibaran Bendera). Ketika diadakan pemilihansaja untuk menjadi paskibra di sekolahan ada keturunan cina jadi janganharap itu bisa menang didalam pemilihan.

Dalam hal seperti itu saja bagaimana anak kita, jadi akhirnyaterbentuk apa? Terbentuk anak-anak kita yang bagaimana maubersosialisasi dengan lingkungan. Dalam hal-hal tertentu mereka dibatasipergaulannya oleh di lingkungan sendiri, di lingkungan sekolah saya

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 19 -

katakan pendidikan dasar kita. Bagaimana mereka akan menjadi manusiayang tidak egois kalau hal-hal tertentu mereka mau berbaur denganlingkungan saja yang dikatakan tidak bisa ada seperti itu walaupun anaksaya Islam.

Hanya karena mungkin kulitnya putih, matanya agak sipit, ngomong"R" nya tidak jelas itu dia agak membatasi. Bahkan saya suatu ketika duluwaktu itu juga yang namanya keluarga masa lalu ini menerima beasiswaSUPERSEMAR, mungkin masuk suatu keanehan jadi ketika waktu masihPak Harto berkotbah menjadi Presiden saya salah satu adalah anakbangsa yang sempat mendapatkan beasiswa SUPERSEMAR. Di sanamungkin ada orang keturunan Cina di Indonesia, seperti saya salahsatunya.

Ketika kitapun berlomba untuk menjadi suatu pengurusan ya sayadisarankan secara halus oleh Ketua yang lama "mohon maaf kalau bisaanda jangan mencalonkan diri karena bakal kita tidak memilih anda". Sayakatakan hal-hal kecil seperti itu mohon kita perhatikan juga dari Iingkungansekolah saya katakan, jadi akar masalah adalah bahwa kita 60 tahun tidakpernah mereview secara keseluruhan peraturan-peraturan mana yangbertentangan dengan Undang-Undang ini sendiri atau bertentangandengan masalah-masalah kewarganegaraan atau diskriminasi apapuntidak pernah kita mereview sehingga suatu ketika peraturan keluar pastiada peraturan yang lain, sehingga akhirnya di lapangan terjadilahkesewenang-wenangan.

Saya hanya melihat satu hal di badan pertanahan, ketika orang dulumengajukan hak milik kan harus WNI. Sekarang siapapun WNI yangmengajukan, walaupun dia keturunan tidak pernah lagi diminta SPKRI, tiusaya lihat di pertanahan tetapi di lembaga-;embaga lain saya kira hal inimasih menjadi. Jadi mohon sekaligus mungkin ada beberapa peraturan­peraturan yang kalau bertentangan mungkin dalam Undang-Undang inikita bisa usulkan ditiadakan atau dicabut. Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih, dari PITI.Tetapi ada suatu pertanyaan mungkin tidak pernah ditanya, apakah

Bapak-bapak sudah disunat belum? Kami ingat tadi Pak Fredy. Adaseorang ibu yang ingin menyampaikan sesuatu. Ini yang terakhir karenawaktu akan kita gunakan untuk para Anggota Dewan.

Terima kasih.

LADI (REBECA):

Kami dari LADI (Lembaga Anti Diskriminasi Indonesia) yangseharusnya diundang pada tanggal 26. Tetapi karena ada audiensi, jadisaya sekedar ingin belajar, saya ikut mendengarkan di belakang. Cumakalau memang diberi kesempatan, kami pergunakan sedikit saja.

Nama saya Rebeca Harsono. Saya mendampingi Ibu-ibu yang AkteLahirnya itu terlambat dari usia 1 tahun sampai 42 tahun. Nanti Ibu-ibusekedar memberikan kesaksian.

Kami sudah ke pengadilan dan menyelesaikan 150 anak. Karenadari yang dikatakan oleh Bapakllbu semua bahwa untuk keterlambatanorang Tionghoa dalam staatblaat diatur harus memakai penetapan

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 20 -

pengadilan. Kami sudah menyelesaikan150 anak Tionghoa dan 530 anakyang pribumi tidak memakai penetapan pengadilan. Jadi saya juga sudahmemberikan klipingan koran kami kepada Ibu Prima, nanti bisadisampaikan kepada Pimpinan. Lalu yang kami ingin tanyakan adalahsekarang ini ada 3 (tiga) kategori yang merupakan hasil dari kawincampur, yaitu :

1. Anak dari Ibu pribumi Islam;2. SBKRI-nya tidak ada; dan3. SBKRI-nya ada tetapi terpaksa menggunakan milik nenek.

Itulah yang saat ini sulit sekali, dimana pengadilan menolak danKantor Catatan Sipil juga menolak. Jadi pada kasus keterlambatan AkteLahir ini memang harus memakai penetapan pengadilan. Itu kami setuju,tetapi untuk yang kasusnya parah, yang tadi saya katakan 3 (tiga) kategoriitu. Yang Ibunya adalah pribumi Islam sudah jelas bisa masuk ke pribumiIslam. Tetapi kenapa Kantor Catatan Sipil di Tangerang maupun di Jakartaharus menggunakan lagi SBKRI Papanya? Padahal ini statusnya di luarnikah semua, sudah tidak perlu lagi menggunakan surat dari pihak ayah.

Kemudian nanti akan kami jabarkan lebih luas pada tanggal 26nanti. Justru dengan bertemunya kami dengan Bapak-bapak dari PSMTI,FKKB maupun INTI, kami juga ingin supaya ini menjadi masalah kitabersama bahwa orang Tionghoa miskin itu semuanya tidak mampumembuat Akte Lahir maupun SBKRI-nya betul-betul karena tidak punyauang. Kalau ada kecurigaan bahwa telah terjadi penyerobotan, justru LSMkami itu tidak mau menyelundupkan orang. Tetapi ada kecurigaan daripihak Pemerintah mulai dari Rt/Rw-nya sampai ke petinggi-petinggi diCatatan Sipil sampai ke OPRO, dimana mereka selalu curiga bahwa LSMini membantu orang untuk menyelundupkan.

Ini membuat pusing, diskriminasi belum selesai, tetapi orang yangmenolong masih dianggap menolong orang-orang dari RRC atau dariSingapura. Oleh karena itu, saya senang sekali dengan adanya ROPU iniuntuk menyampaikan masalah ini juga ke organisasi Tionghoa lainnyabahwa Tionghoa miskin itu banyak dan mari kita bersama-samamemperjuangkan. Oi Tegal Alur atau di Tangerang ini hanya kasus saja,bahwa memang sangat sulit membuat Akte Lahirnya.

.Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.Kami persilahkan.

P.S.M.T.I. (HARNADI SANTOSA):

Terima kasih atas kesempatan yang diberikan.

Hadirin yang terhormat,

Pada saat ini kami ingin memberikan sedikit ilustrasi mengenaidiskriminasi. Maat, dalam ilustrasi ini kami bukan ingin melecehkan suatuprofesi tertentu, tetapi ini hanya sebagai ilustrasi supaya kita semua bisamendapat gambaran yang lebih jelas.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 21 -

Nama saya Harnadi Santosa dari PSMTI. Profesi kami adalahsebagai financial planner dan saya sebagai leader. Di tim kami ada 70orang, dimana anggotanya adalah orang Tionghoa dan sebagian lagi(30%) adalah non-Tionghoa.

Dari penghasilan yang kami terima setiap bulan, kami membayarpajak kepada negara. Itu jelas, dipotong langsung. Tetapi ada sebagiandari teman-teman kita, katakanlah misalnya tukang bakmi, tukang ketoprakkeliling dan lain-lain, yang menurut perkiraan saya mungkin bayar pajakdan mungkin tidak. Tetapi mereka mendapatkan perlakuan yang berbedadengan kita dalam birokrasi, misalnya dalam pengurusan KTP, danmungkin bagi mereka ini tidak perlu SBKRI. Apakah ini adil? Ini sebagaicatatan saya untuk Anggota Dewan yan~g terhormat ini. Karena sekarangini kita bicara mengenai masalah diskriminasi. Kewajiban orang-orangTionghoa sepertinya jelas, misalnya membayar pajak. Tetapi ketikamenuntut hak, saya kira tidak perlu saya elaborate, rekan-rekanseperjuangan saya sudah cukup jelas menjelaskannya kepada forum yangterhormat ini.

Sedikit menyinggung masalah SKB 2 Menteri, tadi rekan saya (PakSurya) sudah mengangkat sedikit. Bagaimana bangsa ini bisa mempunyaimental yang baik kalau dalam pendirian rumah ibadah yang notabenetujuannya sudah jelas baik saja dipersulit. Sedangkan ada kejadian dilapangan yang sangat jelas, dimana dalarn pembangunan rumah ibadahtertentu, di jalan digelar dengan mic dan segala macam dan mengganggulalu Iintas tidak dilarang. Itu hanya i1ustrasi, mohon maaf, tanpa bermaksudmelecehkan suatu agama tertentu. Ini hanya sebagai ilustrasi saja.

Terakhir saya tutup statement saya ini, bahwa bangsa yang besaradalah bangsa yang memanfaatkan perbedaan sebagai kekuatan.Menurut saya kalau kita ingin menjadi bangsa yang besar, maka kita harusbersinergi antara satu dengan yang lainnya tanpa prasangka apa-apa,sehingga semua elemen dan semua komponen akan sepenuh hatiberjuang bersama. Karena ini adalah negara kita bersama, jadidiperjuangkan bersama. Tentunya kalau ada perbedaan, saya tidak tahu.Kalau· kami yang biasa aktif di LSM, kami mempunyai mental bahwa inisepenuhnya NKRI. Ini negara kami, kami patut perjuangkan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.Uraian-uraian dan penjelasan yang sangat baik.Mungkin sudah saatnya untuk Bapak/lbu Anggota

memperdalam atau menanyakan sesuatu, kami persilahkan.dicatat, kami mulai dari sebelah kanan.

DewanTolongARSIP

DAN M

USEUM DPR R

I

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 22-

F-PG (HJ.TYAS INDYAH ISKANDAR, SH, M.Kn) :

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.Salam sejahtera untuk kita semua.

Pertama-tama mungkin suatu penghargaan yang tinggi kepada paranarasumber atau para undangan yang telah sudi menghadiri pertemuanini. Ini juga merupakan suatu kehormatan bagi DPR-RI ini.

Banyak masukan yang kami terima dan sebagian besar adalahmerupakan suatu keluhan, penyampaian uneg-uneg, dan ada pulamasukan yang sangat jelas disampaikan pasal per pasal. Memang kali inikita bertindak selaku penerima uneg-uneg, tetapi sebetulnya kita jugamempunyai uneg-uneg. Tetapi sekarang kita memposisikan diri kitamasing-masing.

Bapak/lbu yang saya hormati,

Barangkali negara kita ini perlu berkaca kepada negara-negara lainseperti yang disampaikan tadi, yang walaupun bangsanya terdiri daribermacam-macam ras, namun mereka dapat melakukan semua kegiatankenegaraan maupun kemasyarakatan dengan baik. Kita juga perlumengkaji bahwa sebetulnya dengan diberlakukan seperti itu kira-kiradampak apa saja yang diterima oleh suatu negara itu. Ini perlu catatan,seperti Malaysia, New Zaeland, Australia, Amerika. Namun demikian,memang RUU ini perlu mendapatkan suatu perhatian dan kita harusbermain dengan perasaan untuk berbicara masalah RUU ini. Tentang haltersebut semuanya tadi sudah disampaikan oleh Bapak/lbu.

Barangkali yang pertama-tama ingin saya dapatkan penjelasan dantanggapan lebih lanjut yaitu mungkin dari PSMTI. Kalau dari PITI tadimungkin sudah dapat kami tangkap maksudnya. Namun, dari PSMTI iniada yang perlu kami perjelas dan klarifikasi, misalnya Pasal 1 ayat (3)tentang Agama yang Bapak sampaikan tadi. Menurut Bapak, apakahmemang sudah benar RUU kita ini juga membicarakan masalah agama?Kalau memang agama itu dikaitkan dengan etnis, sebetulnya yang tepatitu yang seperti apa? Atau pertanyaan yang mudah, apakah Pasal 1 ayat(3) ltu sudah pas? Itu yang pertama.

Kemudian Pasal 4 ayat (1) mengenai kata-kata lebih baik atau lebihburuk, saya ingin mengingatkan Pak Teddy bahwa KASAL kita yangkemarin (Bernard Sondakh) itu juga keturunan Tionghoa. Artinya, bahwaada yang sampai menjadi KASAL. Bernard Sondakh itu Manado tetapiCina, yang kebetulan satu angkatan dengan suami saya. Pasal 4 ayat (1),tadi Bapak keberatan atau mungkin setuju juga ada kata-kata lebih baikatau lebih buruk. Apakah menurut Bapak kata-kata ini perlu diganti jugaatau menurut Bapak artinya tidak pas dalam pasal tersebut?

Kemudian dalam Pasal 25 ada kata-kata sepertiga. Apakah ini perludiseratuspersenkan ataukah menurut Bapak kata-kata sepertiga inimengganggu? Kira-kira seperti apa yang pas? Itu untuk PSMTI.

Kemudian untuk FKKB, Pak Hendardi, yang juga seorang PNS danternyata tidak ada perasaan mengganjal lainnya selama Bapak menjadiPNS. Mungkin memang setelah ini DPR-RI perlu berpikir juga tentangyang disampaikan oleh Bapak-bapak tadi tentang Catatan Sipil.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 23 -

Barangkali di sanalah tempat-tempat yang mestinya dibenahiterlebih dahulu, termasuk juga masalah merevisi atau mungkinmembetulkan Undaag-Undang yang semuanya dibuat pada zamanBelanda. Kalau kita sempat kuliah di Fakultas Hukum, maka hal itusebetulnya menjadi suatu hal yang harus dipikirkan terlebih dahulu(termasuk oleh dosen-dosen itu), namun mereka tidak mampu untukmengganti atau membetulkan seluruh perundang-undangan yangnotabene adalah buatan Belanda ketika itu.

Jelas di sana ketika itu di perundang-undangan itulah memang kitaini dibuat ada suatu diskriminasi.. sekarang memang PemerintahIndonesia itu harus mulai memilah-milah yang mana yang harusdidahulukan. Untunglah saat ini kita sudah melangkah lebih maju dengandukungan Saudara-saudara dan Bapak-bapak sekalian.

Kemudian hal-hal lain barangkali kami sependapat dan inginmembicarakan lebih lanjut dalam Tim Pansus ini karena ini merupakaninisiatif kita, sehingga masukan itu nanti akandigodok dalam Tim Pansusini. Namun, beberapa hal yang setelah menyebutkan pasal dengan jelas,kami memberikan komentar seperti itu.

Barangkali itulah yang bisa saya sampaikan.Terima kasih.Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Terima kasih.Dari depan ada?

F-PDIP (HJ. ELVA HARTATI MURlIIAN, S.lP, MM.) :

Terima kasih, Pimpinan.

Assalamu'alaikum Warahmatul/ahi Wabarakaatuh.

,Bapak/lbu sekalian yang saya hormati; sertaPara undangan yang saya hormati,

Tadi saya telah mendengar masukan-masukan, terutama dari ForumIndonesia - Tionghoa, yang menyatakan bahwa seandainya Undang­Undang ini telah berjalan ke masyarakat yang katanya mungkin tidak akanberjalan sebagaimana mestinya. Saya mengatakan bahwa tugas DPRsalah satunya adalah pengawasan. Jadi tugas kita-Iah yang akanmengawasi apabila Undang-Undang ini telah diketok.

Kedua, saya juga pernah menerima masukan dari pegawai­pegawai, seperti mereka mendapat diskriminasi, justru sebaliknya. Sepertidi Bank HSBC, itu katanya Bank Hongkong. Justru pegawai-pegawai yangorang kita yang didiskriminasikan, contohnya penggajiannya. Mereka yangmendapat jabatan justru kaum Tionghoa. Karena saya Komisi IX, sehinggapara pegawainya memberikan masukan ke saya. Jadi yang memegangjabatan justru orang Tionghoa. Kita yang orang melayu ini gajinya tidaksama, sedangkan sistem penggajian itu ada UMR-nya.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 24 -

Maksud saya adalah kita persandingkan supaya RaneanganUndang-Undang ini bisa berjalan seirama, balance. Jadi jangan masukandari kaum Tionghoa saja. Ada beberapa pegawai yang selalu memberimasukan kepada saya, bahwa kalau orang melayu bekerja di bank sanagajinya lebih keei/. Apakah benar? Oleh sebab itu, di sini bukan masukandari Bapak-bapak dari etnis Tionghoa saja. Kita persandingkan saja,sehingga kita bisa menelurkan Undang-Undang yang memang tidak adaanti diskriminasi itu. Jadi berjalan balance.

Cukup sekian dari saya dan terima kasih.Wassa/amu'a/aikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

P.S.M.T.I. :

Interupsi, Pak.Saya bisa menginterupsi sebentar?

KETUA RAPAT:

Nanti saja sekalian, tolong dieatat.Kami persilahkan kepada yang di sebelah kanan.

F-PKS (FAHRI HAMZAH, SE) :

Terima kasih.

Assa/amu'a/aikum Warahmatullahi INabarakaatuh.

Pertama-tama saya ueapkan terima kasih kepada Pimpinan ataswaktunya. Saya juga mengueapkan terima kasih kepada teman-teman darietnis Tionghoa yang bersedia hadir di forum kita ini.

Bapak-bapak sekalian,

Saya hanya ingin sharing perasaan bahwa Alhamdulillah bangsakita ini termasuk salah satu bangsa yang eepat masuk ke dalam apa yangdisebut dengan abad demokrasi, dimana semua kekuatan masyarakat ituboleh mengekspresikan dirinya dan identitasnya seeara bebas merdeka,apalagi hal-hal yang sifatnya primordial. K:arena kita tidak pernah memintalahir menjadi orang Cina, menjadi orang Arab, menjadi orang Tamil ataumenjadi orang Jawa.

Oleh karena itu, saya kira kesalahan-kesalahan yang terjadi di masalalu yang mendera kelompok-kelompok etnis dan kelompok-kelompoksosial serta kelompok agama itulah yang ingin dibenahi melalui Undang­Undang yang sedang kita buat ini, bahwa tidak boleh ada satu pun orangdi atas bumi Republik Indonesia ini yang mendapatkan perlakuan tidak adilakibat etniknya, akibat agamanya dan akibat hal-hal yang primordiallainnya.

Marilah kita tanggap pada persoalan ini. Karena kalau kita membaeasejarah Republik Indonesia, kelompok etnis yang paling banyakkontroversinya dalam sejarah, termasuk kerusuhan-kerusuhan anti etnisTionghoa pada tahun 1700-an di Indonesia sej.': zaman Belanda, ituadalah etnis Tionghoa.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 25-

Oleh karena itu, kehadiran Bapak-bapak di sini sungguh merupakankontribusi baik bagi kita semua. Oleh karenanya, pertama-tama saya inginmeminta perhatian yang agak serius supaya kita menyelesaikan Undang­Undang ini bersama-sama. Mohon kontribusi aktifnya, bukan eumasekarang, tetapi mungkin melalui surat, e-mail dan sebagainya, supayakita bisa benar-benar menyempurnakan Undang-Undang ini menjaidsuatu obat yang kalau bisa sekali untuk seterusnya.

Kita tentu yakin bahwa akan ada amandemen atau perubahan­perubahan di tengah jalan. Tetapi kalau ternan-ternan aktif memberikan,mudah-mudahan ini bisa menjadi satu penyelesaian yang eukupkomprehensif dari ketiadaan peraturan yang memberikan perlindungankepada persoalan diskriminasi etnis dan golongan ini. Itu yang pertamayang ingin saya sharing supaya kita semua positif.

Oleh karena itu, marilah kita juga mengakui bahwa banyakpersoalan, dimana kita dihadapkan dan diposisikan seeara terpaksa olehsetting politik masyarakaf dan setting sosial masyarakat pada satu situasidimana kita tidak mempunyai pilihan seperti yang Bapak katakan tadi,terpaksa menjadi pengusaha. Kalau orang terpaksa menjadi pengusaha,kalau tidak untung maka rugi. Hanya ada dua pilihan. Kebanyakankemudian menjadi untung. Ketika untung, orang menjadi eemburu. Ketikarugi, orang tidak peduli. Setting-setting seperti ini harus dijelaskan danBapak juga harus menyadari itu. Karena ini harus dituntaskan.

Pada ujungnya, bangsa Indonesia ini harus belajar untuk dudukberdampingan bahwa kenyataannya kita berbeda. Ini yang tidak pernahkita rasakan selama ini, karena sepertinya kita ini bukan persatuan,dipaksa untuk bersatu dan ditakut-takuti. Undang-Undang ini inginmelindungi kita semua dengan perbedaan kita, dengan aspirasi kita yangpaling keeil sedikit pun. '

Saya kira itu yang ingin saya sampaikan. Oleh karenanya, dalamelaborasinya kita perlu penegasan-penegasan yang lebih konkret. Kitaakan masuk pada isu-isu yang akan sensitif, misalnya soal pembangunanekonomi, soal hal-hal yang tidak boleh rnenampakkan kita terlalu eksklusifdan sebagainya, sebab ada platform nasional, ada platform kelompok danada platform individual. Saya kira demikian.

Terima kasih.,Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT :

Terima kasih, Pak Fahri.Kami persilahkan dari sebelah kiri, Pak Rudi TjenARSIP

DAN M

USEUM DPR R

I

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 26-

F-PDIP (IR. RUDIANTO TJEN) :

Terima kasih, Pimpinan.Selamat siang bagi kita semua.

Bapak dan Ibu dari Masyarakat atau Perkumpulan EtnisTionghoa,Selamat datang.

Saya sungguh mengerti apa yang diungkapkan oleh Bapak-bapaksemua, karena saya sendiri merasakan itu. Cuma mungkin saya lebihuntung sedikit karena dahulu saya menjadi Anggota DPRD, sehingga didaerah saya tidak mengalami banyak masalah. Kemudian sekarang sayadi DPR-RI juga tidak mengalami hal-hal yang seperti itu.

Dari masukan-masukan Bapak, saya katakan bahwa saya sangatmengerti. Untuk itulah Rancangan Undang-Undang ini kita perjuangkan.Kita harapkan Rancangan Undang-Undang ini bisa menjawab apa yangkita rasakan. Jadi bukan dari etnis keturunan Tionghoa saja yang kitaperjuangkan, tetapi kita juga bersama-sama memperjuangkan sepertimasyarakat-masyarakat Indonesia umumnya. Tetapi mungkin secaraglobalnya memang etnis Tionghoa itu bisa dikatakan jumlahnya besar dankita yang paling banyak mendapat diskriminasi-diskriminasi di waktu-waktuyang lalu.

Untuk itu, pada kesempatan ini mungkin saya juga berharap kepadaBapak-bapak dan Ibu-ibu semua dari masukan-masukan ini tentu sajamungkin banyak sekali yang kita rasakan negatif. Ada yang selama inimemang peraturan-peraturannya masih negatif seperti itu dan adaperaturan-peraturan yang mungkin sudah positif tetapi dalampelaksanaannya masih dikatakan negatif. Dari pernyataan Bapak yangpaling ujung tentang SBKRI dan tentang Juklak tadi, secara hukummemang saya tidak tahu persis bagaimana aturannya.

Saya sempat menghubungi Saudara kita di DPR juga yaitu GayusLumbun, itu memang kelihatan kendalanya ke sana, karena memang satuKeppres itu baru bisa dilaksanakan secara formal itu harus ada Juklaknya.Untuk itulah maka saya tanyakan kepada Pak Gayus yang kebetulanBeliau Komisi III yang membidangi ini. Bagaimana ini kelanjutannya?Jawabannya memang ini adalah suatu perjuangan dan memang sedangdiperjuangkan untuk diadakan Juklaknya, karena kenapa? Karena padawaktu Keppres terakhir yaitu jaman Ibu Megawati yaitu Keppres yangterakhir yang tentang SKBRI itu memang ada sedikit keterlambatan karenaada hambatan dari kesibukan atau apapun juga bahwa memang Juklak initidak terbit katanya. Tetapi sekarang sedang diperjuangkan untuk kitaselesaikan.

Untuk itu karena kita punya banyak masalah seperti ini, saya pikirBapak-bapak inikan terlibat dalam suatu organisasi yang mempunyaijaringan yang sangat luas. Saya katakan sebenarnya kalau suatuperaturan itu sudah ada Keppresnya atau sudah ada Undang-Undangnyatetapi belum bisa dilaksanakan, memang secara formal tanpa Juklaknya.Tetapi kalau Pemerintah Daerah atau mungkin aparat-aparat kita dilapangan kalau mempunyai niat baik sebenarnya belum bisa dilaksanakansecara total tetapi secara parsial sudah bisa dilaksanakan.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 27-

Untuk itu seperti di awal saya katakan bahwa, karena saya sebagaiAnggota Legislatif tingkat daerah waktu itu beberapa tahun yang lalu dansekarang di tingkat pusat, saya tidak mengalami hal-hal itu. Mengapa?Karena kalau seandainya mungkin kita sebagai masyarakat umumbiasanya ujung-ujungnya itukan dipakai biar tidak dilaksanakan akhirnyaujung-ujungnya uang. Tetapi karena saya sebagai suatu pejabat negara itudilaksanakan tanpa embel-embel. Untuk itu saya pikir kita di dalamorganisasi ini kita mempunyai jaringan luas, seperti yang saya katakantadi. Tolong kita itu sebagai suatu organisasi yang bisa mensosialisasikanpaling itu meringankan dan tanpa Juklak itu paling tidak bisa dilaksanakansecara parsial.

Kemudian kita juga bisa menjadi suatu advisor atau advokat untukmembantu masyarakat-masyarakat terutama yang tidak mengetahui hal­hal yang krusial seperti ini. Saya pikir kita karena sebagai Wakil Rakyat,saya sangat welcome kalau seandainya ada kesulitan-kesulitan dilapangan kita siap untuk membantu paling tidak membantu yaitumencarikan jalan keluarnya untuk masalah-masalah yang seperti ini.Mungkin itu sedikit yang bisa saya sampaikan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Kami sedikit menjelaskan kepada Pak Benny, karena sistem tadisaya gunakan dari depan belakang kanan, belakang satu, kiripun depanbaru kebelakang dan saya harapkan sama-sama orang Demokrat jangansaling mengganggu.

Kami persilahkan kepada Pak Apri.

F-PDS (JR. APRJ HANANTO SUKANDAR, M. DJV) :

Yang kami hormati Pimpinan; danAnggota Pans US, bersama Partner kerja kita dari masyarakat

.Tionghoa yang kami cintai.

Nama saya yaitu IR. Apri Hananto Sukandar, M. DIV dari FraksiPDS dan kebetulan saya agak beruntung Ikarena Orang Tua saya itu orangJawa tetapi saya lahir di Manado dan Istri saya orang Batak dan sayadibimbing, dibina oleh orang Dayak, saya mewakili Papua kemudian sayasekolah di Papua kemudian saya sekolah di ceminary Tionghoa. Jadi sayasenang menjadi orang Indonesia, kalau ke Papua itu seperti ke China dansaya sudah pernah ke China dengan Pak SBY selama 7 (tujuh) jam hanyake Papua itu harus 2 (dua) kali transit sedangkan ke China itu langsung.

Memang betul sekali apa yang kita alami di negeri ini, ini terjadiinternal kolonisasi. Kalau dulu 350 tahun kita dijajah oleh Sriwijaya, 200oleh Majapahit, 350 oleh Belanda, 3,5 oleh Jepang karena tidak beraparatus tahun lagi kita dijajah satu etnis, satu agama, atau satu suku kepadayang lain. Ini sebuah realita, makanya saya masuk di RPJPN di situ itu 25tahun ke depan Indonesia akan dipandang sebagai negara apa? Kitabelajar dari India, Presidennya itu orang Muslim, ahli nuklir sedangkan

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 28-

Perdana Menteri orang Singh yang sarna-sarna suku minoritas dari Hinduyang besar di sana, tetapi hebat di sana.

Mengenai Diskriminasi ini dominannya di Jawa ini, saya lahirbersyukur di Sulawesi, paling orang tahu saja kamu Apri kan orang Jawatetapi Jawa Tondano tetapi saya bilang saya Jaman (Jawa-Manado). Jadisaya lihat ini Pak, yang terjadi di Pulau Jawa (maaf) hampir semua tetapikalau di Timur sepertinya saya juga kaget setelah saya sekolah di Jawabaru saya melihat tentang diskriminasi ini dan diskriminasi ini terjatuhresiprof seperti yang dikatakan tadi. Yang satu menjajah satu sedangyang satu menjajah yang lain. Saya bilang, saya ini dari ceminary (sekolahagama) itu dan mungkin saya kalau tidak di diskriminasi saya tidakmenjadi Anggota DPR tetap mungkin menjadi ceminary. Saya tetap jujursaja kecewa mungkin saya di Surga dan kita tidak didiskriminasi olehTuhan. Kalau masih di dunia ini memang itulah realita makanya sayamenanamkan diri saya inilah sebuah realita perjuangan, begitu.

Sewaktu saya ingin ditest menjadi seorang imam di tempat ituternyata majlis itu bicara "oh si Apri itu dicek-cek bukan etnis kita,kemudian saya tereliminasi" karena hal itu. Bayangkan di Institusi yangseharusnya tidak terjadi tetapi terjadi tetapi saya tidak kecewa karena bagisaya semua itu pasti ada sesuatu yang menarik untuk jalani, buktinya sayasampai di sini boleh menyampaikan pendapat di sini.

Tetapi memang benar Undang-Undang ini mudah-mudahan menjadisemacam dahaga di tengah-tengah bangsa yang tidak menentu dan sayasangat mendukung Bapak-bapak dan saya sudah SMS kepada teman­ternan saya Etnis Tionghoa bahwa kami sedang merancang soal SKBRI,soal KTP bahkan ke depan itu akan menyimpan bara sekam masalahSKB2Menteri. Ini betul-betul bangsa ini mempertaruhkan masa depannyatentang ini karena ada kemarin Gubernur suatu provinsi mengatakan'kalian yang kecil minoritas jangan luka tentang perlakuan yang kalianalami bahwa kita terluka semua' karena si Bangsa sendiri satu yang kuatmenjajah yang lemah.

Kedua, kalau begitu apa solusinya? Kita harus membuatnasionalisme Jilid II. Kita harus diingatkan bahwa Indonesia ini harusbersatu bukan mau satu atau dua kelompok tetapi mau bersama-sama,28-1945 kita bersatu dengan satu komitmen bahwa memang kita iniberbeda untuk bergabung. Saya sampai bicara dengan teman-teman,kalau memang sudah kawin susah begitu lebih kita atur baik-baik sajabagaimana baiknya. Tetapi dia yakin semua itu masih mau sarna-samahanya bangun pagi yang sudah pikir siapa lagi yang mengerjai kita danpulang lagi siapa yang mau mengerjai kita, enggak enak tinggal diIndonesia bukan?

Mari kita sarna-sarna Undang-Undang ini kita mendesain Indonesiaini mau menjadi model yang seperti apa untuk 25 tahun ke depan? Sayakhawatir juga akan terjadi orang ini akan apatis terhadap bangsa ini danmudah-mudahan dengan Undang-Undang ini kita duduk sarna-sarna danmari kita benahi di kelompok ini apa yang kurang kita perbaiki, di sini apakurang kita tambahkan supaya ke depan kita menjadi lebih baik. Sayasetuju bahwa kita harus kumpul dan RPJPN akan kumpul semuakomponen bangsa untuk bicara mengenai nasionalisasi, masih maubersama-sama atau tidak? kalau bersama-sama mari kita atur denganbalk-balk negeri ini.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 29-

Saya mencoba untuk melihat supaya RUU ini juga Bapak-bapakAnggota OPR coba sosialisasikan entah pribadi atau kelompok di tempatdaerah pemilihan kita masing-masing atau dimanapun. Sehingga betul­betul apa yang dikatakan oleh teman-teman tadi bahwa ini kertasnyabagus, lrnplernentasinya, ribuan Undang-Undang seperti iniimplementasinya nol juga ini sudah tidak berfungsi maksimal.

Terakhir yang ingin saya katakan bahwa saya bangga menjadiorang Indonesia. Sewaktu saya pulang dari Timur Tengah, airmata sayaitu menetes saat tiba di Bandara Soekarno Hatta. Mengapa? Karenasepanjang Minggu saya tidak pernah melihat Padang Hijau di negeri itutetapi sewaktu turun di Indonesia begitu mudah sekali menemukan itu.Sehingga saya mengatakan bahwa di Indonesia itu adalah surganyadunia, hanya kita perlu manajemen mau dibangun bagaimana bangsa itu.

Terima kasih kepada ternan-ternan dari masyarakat Tionghoa.

KETUA RAPAT :

Terima kasih.Kami persilahkan kepada Pak Benny.

F-PD (BENNY K. HARMAN, S.H) :

Pimpinan dan Masyarakat Paguyuban Tionghoa yang sayahormati.

Saya tidak menggunakan perasaan sebab kalau kita menggunakanperasaan maka perasaan ini yang membuat kita tidak maju-maju karenadijajah kita oleh perasaan itu. Ada hal-hal umum yang ingin sayasampaikan dan ada hal khusus yang ingin saya tanyakan. Oi mulai denganhal yang khusus itu, saya ingin tanyakan tadi disampaikan ada bentuk­bentuk tindakan diskriminasi, pembedaan-pembedaan yang dilakukan olehstate aparatis.

Menurut saya, Undang-Undang ini dibuat untuk itu sebetulnya.Bagaimana mencegah state aparatis ini melakukan tindakan-tindakandiskriminasi dengan abuse kekuasaan, abuse kemenangan yangdimilikinya. Mengapa demikian? Sebab standar kita jelas, konstitusi sudahjelas.

Hak Asasi Manusia juga sudah ratifikasi, semua sudah jelas,pengakuan sama di depan hukum, sama di depan pemerintahan. Yangingin saya tanyakan adalah tadi ada yang menyampaikan kalaubagaimana pendapat Bapak-Bapak kalau Pejabat Pemerintah yangmelakukan diskriminasi itukan dihukum dan apakah juga Pemerintah ataulegislatif yang membuat peraturan yang diskriminatif itu juga harus dimintaipertanggungjawaban secara pidana, mengapa begitu?

Saya menyampaikan ini karena konstitusi sudah jelas, Undang­Undang sudah jelas tetapi ada Peraturan Oaerah, ada surat edaran yangsengaja. Jadi bukan tindakannya diskriminatif tetapi memang produkhukumnya sudah diskriminasi, dia buat. Sehingga kalau konsisten denganapa yang disampaikan itu harusnya yang membuat peraturan itu yangharus dimintai pertanggungjawaban secara pidana, itu yang pertama.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 30-

Kedua, pihak yang dirugikan akibat tindakan diskriminatif yangdilakukan oleh state aparatis itu juga wajib untuk memberikan kompensasikepada victim itu, itu kalau kita mau konsisten dengan itu. saya inginpendapat dan pandangan Bapak-bapak sekalian dari Paguyuban.

Ketiga, tadi dikatakan bahwa kita ini Undang-Undangnya sudah danperaturannya jelas tetapi implementasinya tidak jelas malah terkadangimplementasinya seperti kasus Yogya harus surat edaran. Padahal jelas,mengapa Paguyuban tidak mengenakan mekanisme hukum denganmembawa surat edaran itu ke Mahkamah Agung karena jelas-jelas itubertentangan dengan Undang-Undang, bertentangan dengan konstitusi.

Kita ingin tahu apa keputusan Mahkamah Agung berkaitan denganini? Jadi kita jangan hanya mengeluh karena upaya hukum harus kitalakukan. Ini nanti penting supaya kita tahu ada tidak komitmen bangsa iniuntuk melakukan perubahan atau tidak? ada tidak komitmen bangsa iniuntuk melaksanakan apa yang telah menjadi komitmen bersama itu?Teman dari PDS tadi sudah mengatakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika itujangan sampai menjadi Bhinneka Tinggal Satu. Kita uji komitmenPemerintah itu tadi dengan upaya-upaya semacam itu.

Berkaitan dengan itu tadi kita tidak usah takut, kalau nanti Undang­Undang sudah dibuat tetapi ada hambatan implementasinya tidakmasalah. Tetapi paling tidak Undang-Undang ini bisa kita pakai sebagaiinstrumen untuk melawan abuse itu. Jadi tetap ini penting, janganmenganggap bahwa Undang-Undang ini untuk nanti juga pelaksanaannyauntuk apa, ini tetap penting. Saya tidak setuju kalau sikap acuh tak acuhbegitu, Undanq-Undanq ini penting dan kita yakin bahwa Undang-Undangini adalah instrumen bagi rakyat untuk memperjuangkan hak-hak dan inipenting sekali menurut saya.

Keempat, adalah hal-hal umum yang ingin saya sampaikan. Sayasangat setuju bahwa ada kesan kelompok yang dominan mendikte yangminoritas atau yang lemah. Tetapi tidak hanya secara sosial, tidak hanyasecara agama tetapi juga jangan lupa secara ekonomi juga, Tionghoaadalah kelompok minoritas tetapi menguasai dunia ekonomi, mendikteekonomi. Tadi saya ingin menyampaikan ini sebab inilah yang membuat,yang menjadi basis, yang mernproduksi persoalan-persoalan kita selamaini. Saya tidak mengartikan bahwa itu adalah akibat kebijakan, rezimadalah masa lampau itu iya.

Ini saya bicara di tingkat poresedum belum pada soal implementasi,soal perilaku. Kalau soal perilaku, kita lihat teman-teman dari golonganTionghoa perilaku sangat menjengkelkan, ini soal perilaku tetapi samajuga soal usahakan soal lain, sama juga. Orang Madura, orang Jawa, sayaorang Flores prilaku dan menjengkelkan tetapi maksud saya janganmengangkat prilaku yang individual itu dari sebuah basis policy tidak, sayatidak ngomong soal itu tetapi saya hanya mau katakan bahwa soal-soalsemacam itu adalah soal umum, ini soal umum dan itu jangan jadikanbasis untuk kemudian harus begini, harus begini celaka kita nanti.

Jadi tetap Undang-Undang ini kita jadikan sebagai policy, landasanpondasi untuk kita memulai, memanage bangsa ini, katakanlah kita sama­sama untuk memperbaikinya karena saya sangat setuju sekali kelemahandalam Undang-Undang ini dan jangan sampai Undang-Undang ini jadisebuah kompromi yang endingnya tidak jelas lagi ya itu jadi soal.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 31 -

Karena tugas kita di Dewan untuk memantau itu Pak, pemerintahsiapapun jadi Presiden akan datang ini Undang-Undang harus kitalakukan, mau jadi Presiden yuk lakukan, jadi jelas, jadi ada tagihan­tagihan yang secara politik wajib kita lakukan, kita tagi. Jadi sekian saja8apak-8apak dan Ibu-Ibu sekalian yang saya hormati, hal-hal yang inginsaya sampaikan dan hal-hal yang ingin saya sampaikan juga untukmendapat tanggapan. Sekian dan terima kasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih Pak 8eny. Kami persilakan belah kanan. Silakan Pak.

F-PKS (H. ABDUL AZIZ ARBI, Lc) :

Saya Abdul Aziz Arbi dari F-PKS dari Ambon. Yang perlu 8apak­8apak ketahui, kalau tadi di Yogya masyarakat Tionghoa dilarang untukmemiliki tanah terbalik dengan di Ambon, di Ambon yang paling banyakpunya tanah itu justru orang Tionghoa. Kemudian yang jadi imam besarMesjid Raya Alfatah juga orang Tionqhoa KH. Ahmad Khan, kemudianwakilnya Ali Fauzim Lim, Wakilnya lagi Abdulrahman Hoo, wakilnya lagiMuhammad Idris Kyan, semua orang-orang Tionghoa.

Kita yang orang melayu disana tidak ada yang merasa iri kepadamereka, kita tidak menganaktirikan orang Tionghoa kenapa? Karenamereka memang lebih berhak daripada orang melayu. Didalam bahasaagama dikatakan apabila diserahkan satu urusan kepada orang yangbukan ahlinya tunggu saja masa kehancurannya, yang ahli justru disanadalam agama orang Tionghoa maka kita berikan kepemimpinan ini kepadaorang Tionghoa, itu yang pertama.

Kedua, masuknya islam di Maluku itu pada abad ke-16. MasuknyaKatolik di Maluku pada abad ke-18. Jadi orang islam lebih tua daripadaKatolik. Ternyata sekarang lebih banyak orang kristennya. Kemudian disana dibuat satu sistem yang namanya Pelagandung, dimana darah orangIslam diambil setetes, kemudian ditaruh di satu wajan. Kemudian darahorang Kristen diambil setetes, kemudian diberi air dan diminumkan untukorang Islam dan orang Kristen. Maka dari dua kelompok ini menjadisaudara kandung dan kita tidak boleh menikah dengan mereka. Merekajuga tidak boleh menikah dengan kita karena kita memang kandung.

Kemudian untuk pembangunan mesjid, orang Kristen ikutmembangun mesjid. Untuk pembangunan gereja, orang Islam ikutmembangun gereja. Demikian bagusnya. Tetapi ternyata pada tanggal 19Januari, ketika umat Islam sedang merayakan hari raya umat Islam,ternyata kita diserang. Terjadilah kerusuhan. Kemudian Pelagandung ituhanya merupakan pepesan kosong saja pada saat itu. Kenapa? Kalaudahulu dalam Pelagandung itu, kalau ada orang Islam menyerang orangKristen yang kita sudah pela dengan dia, maka kewajiban orang Islamuntuk membantu orang Kristen dan sebaliknya. Tetapi apa yang terjadisekarang? Pada tanggal 19 Januari 1999, kita diserang oleh orang Kristen.Tidak ada satupun dari mereka yang memlbela kita. Ternyata mereka akanmengatakan, " Kita harus melakukan 88M".

Jadi sebelum B8M dibicarakan di Jakarta, itu sudah dibicarakan diMaluku. Apa itu 88M? 8unuh 8akar Muslim. Itu yang terjadi dan saya ikutdalam itu semua. Saya adalah salah satu Imam Mesjid Raya AI-FatahAmbon. Kalau 8apak bisa membaca masalah Sabili, silahkan putar

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 32 -

kembali. Semua CD ada di sana, sillahkan lihat kembali bagaimanapembantaian umat Islam di sana. Oleh karena itu, kita tidak ingin terjadiitu. Kita ingin Indonesia bersatu. Yang menjadi anak emas Belanda padasaat itu adalah orang-orang Kristen. Tetapi setelah Indonesia merdeka,siapa yang menjadi Gubernur? Orang Kristen.

Periode berikutnya juga orang Kristen, periode selanjutnya jugaorang Kristen. Kita, umat Islam, tidak ada satupun yang menentang. CobaIihat kembali sejarah. Oleh karena itu, dalam rangka menyusun Undang­Undang ini marilah kita duduk bersama-sama dengan hati yang bersih,dengan pikiran yang jernih, supaya tidak ada perbedaan satu dengan yanglain, tidak ada perbedaan antara Islam dan Kristen. Orang Islam tidakmerasa dianaktirikan di Ambon, orang Kristen tidak merasa dianaktirikan diIndonesia. Kita semuanya satu. Kullukum min Adam, semua manusiaberasal dari Nabi Adam, Wa Adam min thumb, dan Nabi Adam berasaldari tanah.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.Sebelumnya saya ingatkan waktu kita sampai dengan pukul 12.30

WIB.Kami persilahkan.

F-PKB (NURSYAHBANI KATJASUNGKANA, SH):

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Pertama-tama saya ingin sampaikan terirna kasih kepada Bapak/lbuundangan yang memberikan masukan kepada kita semua tentangrancangan undang-undang yang sangat penting ini, mengingat tadiberbagai hal yang sudah kita bicarakan panjang lebar. Tapi saya juga inginkembali kepada akar permasalahan ini yang saya kira tidak terlepas darikonteks sejarah.

Apakah yang diterapkan oleh Belanda saya kira yang membagi-bagigolongan penduduk menjadi tiga golongan waktu itu. Yaitu Eropa, TimurAsing yang terdiri dari Tionghoa dan Arab, yang mereka dipersamakanEropa dan Pribumi.

Dan ketika kemerdekaan kita tidak berhasil sepenuhnya untukkeluar dari situasi itu meskipun dalam konstitusi kita sudah jelas bahwasetiap orang kedudukannya sarna dalam hukum dan Pemerintahan, tapi ditingkat implementasi kita gagal karena persoalan-persoalan politik yangtidak terlepas juga dari persoalan politik global.

Akan tetapi akibat kebijakan hukum Belanda yang sangat rasialdiskriminatif dan juga gender diskriminatif itu ktia rasakan sampaisekarang karena itu sejarah ratusan tahun yang bentuk strukturmasyarakat yang akhirnya diskriminatif, terkotak-kotak terutama dari segipendidikan dan kesempatan-kesempatan politik ekonomi yang tadi jugadigambarkan oleh bapak-bapak semua maupun juga yang terakhir olehPak Hasbi Arbi yang terjadi terakhir di Ambon.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 33-

Barangkali kita juga mesti sadari bahwa itu adalah terkait denganmasalah politik dan karena saya yakin betul bangsa Indonesia tidak punyaakar yang begitu membenci satu sama lain, misalnya apakah itupembantaian umat Islam, pernbantaian umat Kristen, karena sama-samajuga menjadi korban, mohon dilihat juga bahwa ini pengaruh struktursosial, politik, ekonomi yang berakar pada sejarah kita dari politik hukumBelanda yang diskriminatif itu. Kalau kita menyadari itu barangkali kitatidak akan saling menyalahkan juga dan mencari akar masalahnyadimana, terutama melalui pendekatan-pendekatan hukum.

Kebijakan yang itu artinya tidak hanya berkaitan dengan masalahkonten hukumnya tapi juga sikap-sikap para penegak hukumnya terutamayang banyak tadi disinggung oleh Pak Benny yang ternyata kita sangatakomodatif terhadap sikap-sikap para penyelenggara pemerintah ataupenegak hukum yang diskriminatif itu dan tidak mempersoalkannya lewatmekanisme-mekanisme yang ada dan membiarkannya dan cenderungkompromi dengan sikap-sikap itu melalui kekuatan-kekuatan ekonomiyang dimiliki oleh masing-masing kelompok untuk memuluskan jalan itudan saya kira itu kontribusi yang cukup signifikan bagi berlangsungnyadiskriminasi selama ini dan aspek ketiga tentu saja perilaku aspekperilaku.

Oleh karena itu perjuangan untuk mendapatkan undang-undang inihanya satu langkah lagi. Kita punya medan pertempuran yang lain ketikamengimplementasikan pertampuran yang besar dan mungkin energinyaakan tersedot kesana, kalau kita mau serius undang-undangnya ada tapibagaimana mengubah sikap, cara pandang baik penegak hukumnya,aparat pemerintahannya maupun kita sendiri didalam memandangmasalah ini, itu adalah yang kita harus hadapi.

Mungkin itu background umum supaya kita punya suatu pandanganmengenai ini kita menyadari bahwa ini kesalahan sejarah dan kita tidakmampu untuk memperbaiki kesalahan sejarah itu dan kondisinya sekarangcukup kondusif karena undang-undang dasarnya sudah memuat tidak sajaPasal 27 tentang persamaan di muka umum bagi setiap orang tanpamelihat apapun.

Kemudian ada bab tersendiri mengenai hak asasi manusia danditambah lagi ratifikasi berbagai konvensi internasional sehingga kita tidakhanya bisa menggunakan mekanisme nasional tapi juga mekanismeinternasional. Ini modal yang baik sekali bagi kita untuk menghapuskansegala bentuk diskriminasi baik itu terhadap etnis maupun ras.

Saya kebetulan orang Madura, mungkin tidak pernah mengalamidiskriminasi secara jelas-jelas. Tapi saya merasakan diskriminasi itu darisisi yang sangat substail karena orang Madura selalu mendapatkanstigma-stigma negatif, bahkan ada yang menyebutkan disini itutemperamental dan lain sebagainya yang saya kira itu juga bentuk-bentukdiskriminasi yang kalau bapak-bapak begitu nyata tapi cara-cara seperti itujuga sangat diskriminatif dalam mendiskriminasikan satu etnis tertentu.Karena kalau orang Madura suka melawan terus, kalau kita lihat sejarahMadura, tesisnya Dr. Kunto Wijoyo itu jelas perlawanan terus menerusterhadap usaha-usaha menindas mereka.

Oleh karena itu kemudian dikatakan Madura itu gersang,temperamental, suka carek dan lain sebagainya dan kemudianmendapatkan isolasi politik dan ekonomi sampai semakin gersang selamaini. Itu ilustrasi saja.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 34-

Jadi sebagai orang yang sudah lama sekali memperjuangkan hakasasi manusia saya kira saya setuju dengan Pak Benny tadi bahwa inibukan soal perasaan, ini soal prinsip-prinsip kemanusiaan yang harus kitategakkan. Kalau itu basisnya maka saya kira kita akan bisa menatap masadepan kita Indonesia yang modern, Indonesia yang sejahtera, Indonesiayang tanpa diskriminasi.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.Kami persilahkan.

F-BPD (Drs. H. MUDAFFARSYAH):

Terima kasih saudara Pimpinan.Setelah mengikuti penyampaian dari saudara-saudara kita dari

Tionghoa, baik dari Islamnya, Kristennya atau mungkin ada Konghucunya,adalah sangat penting masukan-masukan itu hanya saya tangkap bahwayang disampaikan ltu adalah soal-soal teknis hukum di bidangnya masing­masing. Misalnya ada tadi yang membawa soal imigrasi, lalu ada Undang­undang Keimigrasian, soal pencatatan sipil, soal agama itu diserahkan keDepartemen Agama.

Jadi ingin sampaikan yaitu bahwa jangan sampai ada ekspestasiterlalu tinggi dengan undang-undang yang akan kita bahas. Sebab nantikalau tidak tercapai nanti akan kecewa. Yaitu bahwa kita akan berusahaundang-undang ini bukan soal etnik menurut saya. Tetapi suatu grandstrategy, yaitu bahwa kita lebih banyak bicara disini soal kejiwaan danperasaan. Sebab tiap-tiap etnik itu mempunyai nilai-nilai yang dijunjungtinggi.

Kalau nilai-nilai ini yang harus kita berusaha setelah mendengarkanrapat dengar pendapat umum, sebanyak-banyaknya pendapat darimasyarakat, kita berusaha menyusunnya dalam kata-kata. Apakah kita inisebagai manusia yang dhaif, manusia dengan penuh kekurangan akanmampu menyusun kata-kata itu yang bisa menampung roh daripadamanusia. ini yang menjadi sangat krusial nanti.

Tetapi kita harus mencoba, berusaha dan tentu nanti akan adabanyak kekurangan karena ini rapat pertama kali sehingga kita jugaharapkan bahwa pertemuan ini tidak ada sedang disini saja. Dan terusmengikuti pada saat undang-undang ini nanti Insya Allah kalau disahkan.Terus diikuti dan sampaikan saran terus menerus karena perlu perbaikan­perbaikan. Itu sedikit saran dan tadi saya ingin menyambung saudara sayadari Ambon, hanya seperti kemarin saya katakan bahwa seluruhkerusuhan di Indonesia itu di Ternate paling cepat reda karena adanyapemimpin yang mengayomi semua yaitu Sultan, kebetulan saya sekarangini.

Mengapa saya bisa mengayomi? Sejarah sedikit, saya sejak kelas 3SD zaman Belanda tahun 1947 disekolahkan pendidikan Katolik.Kemudian pindah ke Makasar tahun 1949 sampai masuk Jakarta tahun

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 35-

1950 dan saya selesaikan di Canisius tahun 1956, jadi saya ahli dalambidang agama Kristen dan bible.

Di sini saya merasa keuntungan dengan situasi negara kitasekarang ini, saya bisa bergerak bebas, saya bisa berdialog, karena sayatahu isi Bibble itu, riwayat daripada Yesus. Bahkan pendidikan Islam itukurang, otodidak sebenarnya. Setelah mencapai tingkat pengetahuanyang seimbang antara Kristen dan Islam, sekarang saya mengembangkansuatu pemikiran bagaimana mempersatukan, bukan akidah, tetapipelaksanaan ajaran-ajaran Yesus, saya selalu memakai syariat Isa dansyariat Muhammad.

Saya sampaikan di forum ini bahwa coba pikirkan, anjurkan kepadabapak-bapak yang dari Kristen itu gunakanlah waktu untuk mempelajariagama Islam, ini sangat menguntungkan. Yang dari agama Islambelajarlah agama Kristen. Sehingga kalau kita duduk berdialog itu sama­sama memahami mengapa orang Kristen jalan pikirannya begini,mengapa Islam jalan pikirannya seperti ini, mengapa Budha begini.Padahal semua dicari yang satu itu. Jalannya saja berbeda, too many wiseto round.

Perbedaan-perbedaan ini yang sekiranya sekarang harus dapatmeng-contain. Jangan kita mengembangkan ke arah yang sadis. Misalnyasaya ini studi filsafat di UI. Salah satu dosen yang dikatakan killer itu RomoMahnis. Waktu saya diuji, dia tanya "Bapak inikan Islam?" Saya jawab"ya". Tapi waktu huru-hara itu saya punya nama di internet di seluruhdunia "melindungi umat Kristen dan Tionghoa". Saya bilang itu ajaran nabisaya, Nabi Muhammad. Bahwa harus meIindungi orang yang teraniaya,orang yang tersiksa. Itu yang saya lakukan. Itulah yang saya lakukan.Setelah saya bicara saya bilang "coba Bapak Mahnis juga belajar Islam".Yang pokok-pokok saja supaya kita bisa dialog.

Saya bilang "sampai sekarang ini sangat dipertentangkan yaituantara Nabi Isa atau Yesus AI Masih dengan Nabi Muhammad. Kalau kitasekarang ini tidak mencari daya upaya untuk mempertemukan ini, kitamenipu diri kita. Kita sering pidato tentang rekonsiliasi agama,menghormati agama. Tapi prakteknya tidak begitu. Kenapa, karena Andatidak mengerti agama saya. Dan saya juga tidak mengerti agama Anda.Kebetulan saya berpendidikan Kristen cukup jauh dan cukup dalam,kemudian agama Islam juga cukup mendalam, karena sebagai sultan ituAmiril Mu'minin. Jadi tanggung jawab itu berat Pak. Saya laksanakan.Saya beri contoh kepada Romo Mahnis, waktu Yesus mendakwahkanagamanya kepada 12 murid dari yang pihak Kristen, apa yang Yesusbilang? ...dikirim oleh Bapakku di surga. Mengapa Yesus mengatakan akudikirim oleh Bapakku di surga? Karena waktu itu orang Israel belum tahuitu tauhid atau Tuhan yang satu.

Maka dia harus pakai adat orang Israel. Dia bilang kalau waktu itudia katakan "ikutlah saya, sembah Tuhan yang satu", pasti orang Israelakan meninggalkan dia. Dia bilang "apalagi Tuhan yang satu?". Dia bilang"aku dikirim oleh Bapakku di surga". Orang Arab juga bilang apa dan orangIsrael juga bilang apa. Karena bangsa Israel ini sangat kritis, positifthingking, maka dia bilang kalau ini yang tanya itu Bapaknya. Kalau diabilang itu bapaknya maka dia katakan ini anaknya. Maka dalamperkembangan selanjutnya itulah lahir doktrin Tuhan Bapak dan TuhanAnak. Yang menambah roh kudus menjadi trinitas. Tetapi itu bukan Tuhan,keillahian Yesus yang ditonjolkan di sini. Itu yang diajarkan oleh Yesus

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 36-

tentang Tauhid. Saya bicara supaya ini menjadi pemikiran. Barangkali adadari Saudara-saudara kita golongan Tionghoa ini mengambil prakarsa kearah itu.

Oalam pembahasan Undang-Undang Guru dan Dosen pun sayaanjurkan itu. Karena kalau guru tidak sekaligus dia lulus pendidikan gurulangsung dia mengajar. Dia harus melalui suatu proses, baru diberikansertifikat kompetensi. Dia lulus maka dia baru mendapatkan sertifikatprofesi. Tetapi dia bisa langsung mengajar, seperti kedokteran kan? Begitudia lulus dokter dia belum bisa berpraktek. Dia harus ikut dulu di rumahsakit Pemerintah beberapa tahun, baru dia diberi izin untuk berpraktek.Guru pun kita buat seperti itu. Mudah-mudahan dengan seperti itu dapatguru yang berkualitas. Kembali kepada urusan ini, jadi Yesus mengatakankepada muridnya begitu. Sehingga rnurid-muridnya itu dapat mengikuti.Kalau saya perhatikan, saya katakan kepada Romo Mahnis " Yesusmenunjukan dua oknum di situ yaitu Bapaknya dan dia sendiri. Setelah600 tahun kemudian Nabi Muhammad dilahirkan di Mekkah.

Apa yang Nabi Muhammad ajarkan?lman, pertama-tama. Bukanmengaji, bukan puasa, bukan shalat tetapi syahadat. Ashaduallail/ahaillallah , itu yang Yesus bilang Bapakku. Muhammaddarosullah itulahpesuruhnya. Sebab kita lihat inikan koneksitasnya itu ada. Cuma kita tidakmemeriksa. Sampai Mahnis langsung tidak tanya lagi, dia bilang "Bapaklulus". Selamatlah saya. Ini signifikansikan bahwa dari pihak kristenbelajarlah Islam bukan sebagai agama tetapi pengetahuan. Supaya kitabisa berdialog, begitu juga dari pihak Islam, belajarlah bukan sebagaiagama tapi pengetahuan. Ini saya yang mengalami itu sehingga saya bisameredakan kerusuhan yang di Maluku Utara.

Bagaimana saya meredakan itu, kita lari ke plate form adat. Oi situkita bicara soal nenek moyang kita, bukan bicara soal agama. Dan semuaitu terima, dan semua itulah yang berlaku sudah sejak eksistensikesultanan Ternate itu 800 tahun dari 1257. Jadi kalau saya dengansaudara saya ini atau ke Ambon, itu tidak ada cangkungnya karena kulturitu sama. Saya katakan juga kepada saudara-saudara yang kristen diAmbon, belajarlah sebagai pengetahuan. Jadi kalau kita duduk berbicaraitu nyambung. Kalau tidak nanti orang-orang di kampung kita mengatakan"Apa itu, Tuhan kok tiga?". Dan macam-macam lainnya. Padahal itukeillahian Yesus yang ditonjolkan. Sebenarnya Yesus itu mengajar kalaudalam bahasa Arabnya tauhid. Tuhan yang satu.

Kemudian saya bawa lagi ke nama Tuhan. Dari sejak Nabi Musa itunamanya Yahwe. Itu di dalam Quran itu Yahu. Kemudian di dalamperkembangannya dia jadi Yehofa, selanjutnya menjadi Ellohim danterakhir Yesus yang berteriak menjadi Elle. Itu jadi namanya Elle. Yangrunyam adalah waktu Yesus mengatakan bahwa akan datang nabi akhirzaman setelah aku. Dia bilang namanya Ahmad. Di sini runyamnya, jadiorang Yahudi itu kritis. Itu Yesus bilang namanya Ahmad, dia tunggu yangnamanya Ahmad. Padahal Ahmad itu bukan person yang dimaksudkanYesus di situ tapi ini suatu, jadi sedikit-sedikit mengenai Tasawuf.Rasulullah punya nama sebelum lahir itu adalah Ahmad. Simbol daripadaAlit, ha, mim, dal. Kemudian pada state tertentu dalam rahiim namanyaMahmud, itu ada semua mim,ha, mim, ka.

Pada waktu dilahirkan dia tidak mau Muhammad tetap dengansimbol mim, ha, mim, ka. Ini yang orang tidak mempelajarinya. Sehinggatidak sambung. Dikira orang Yahudi mungkin juga orang Kristen, "wah itu

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 37-

Yesus bilang namanya Ahmad kok, kenapa kita mesti kesana". Barangkaliitu a stage of technic, perkembangan tertentu disitu. Nah, kalau inidipelajari insyaallah diskriminasi ini bisa langsung tereliminir tidak perludengan pertauran, tidak perlu dengan Undang-undang. dan saya kiradiskriminasi ini tidak mungkin kita letakan dalam beberapa kalimat. Karenaitu nanti merupakan akrobatik kata-kata saja, yang indah dibaca, indahdipandang, indah didengar. Tapi sangat tidak indah dalam praktek.

Sudah berapa banyak kita bikin peraturan itu. Baik untuk sifatnasional maupun bersifat daerah. Nah, saya punya pengalaman untukmembina masyarakat ini, Kristen, konghucu dan segala macam. sayabawa cerita begini. Jadi, Yesus sendiri pakai adat. Begitu jugaMuhammad. Saya waktu di masjid itu kan tidak boleh pakai kain. Ada yangprotes, datang sama saya. "Kamu Islam? "Ya Islam". Saya tanya,"Rasullullah pergi ke masjid pakai apa?" pakai kain? Tidak. Pakai apa?Pakai gamis. Karena beliau orang Arab, ya dia pakai pakaian arab. Semuaini bertumpu kepada adat ltu, Pak Pimpinan.

Maka saya kira, barangkali ada baiknya ya teman-teman ini kitamulai memikirkan, kalau ini istilah populer. Nilai-nilai luhur BangsaIndonesia. Nenek moyang kita sudah menunjukan kebolehannya dalammemimpin negara loh, belum ada republik. Dan tidak kacau sepertirepublik ini. kacau terus. Bagi tugas kita sekarang untuk menjaga republikini untuk tidak kacau. Dan menjaga kesatuan itu. Kesatuan politik sudahselesai 60 tahun sudah beres-beres. Nah, sekarang tinggal apa? Onemax. Sukarno dengan demokrasi terpimpin, ambruk. Siapa yang sengsara,rakyat. Masuk Suharto dengan demokrasi Pancasila, ambruk ini lebihcelaka lagi. Lalau apa kemudian, bangsa ini mau kemana?

Saya baru kembali dari Afrika Selatan dalam rangka kunjungan kerjabilateral antara DPR RI dan DPR Afrika Selatan. Disana, saya tangkapberbagai dia punya, saya minta dulu buku Undang-undang Dasar. DidalamUndang-undang Dasar nya itu ditetapkan, "hukum adat dipakai untukmenyelesaikan hal-hal yang timbul didalam sukunya atau pun antar suku.Nah, baru hubungan dipakai Undang-undang tertulis. Ada yang dariBelanda, dari Inggris. Luar biasa kan ini. way not, kenapa kita tidakmemikirkan begitu? Padahal saudara-saudara kita dikampung-kampungitu tidak mengerti bahwa kalau mencuri diproses sekian-sekian. Dua tahunmasuk sel. Itu sangat merusak perasaan karena dia tidak mengerti kenapadia dihukum. Itu satu.

Kedua, ada orang jual beli tanah 'dlkampunq saya. Satu meterRp10.000 tetapi yang diukur itu kan fiftah. Dia bilang sama saya, "aduhPak Sultan mereka beli satu meter kok diukur sebegini banyak?" mungkin1 meter itu kan hanya garis saja bagi kita. Saya memberi penjelasan, jadidisini yang sangat signifikan bagi bangsa ini selanjutnya bagi bangsa­bangsa yang masih didesa itu, Pak. jadi yang bisa kita berikan disiiniadalah the figure yang masih sangat menentukan kehidupan bangsa ini.maaf, Pak figure itu bisa ahli dan bijaksana wawllahuallam bisa, Pak.

Sekian, terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatul/ahi Wabarakaatuh.Sal/om.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 38-

KETUA RAPAT :

Pak Sultan terima kasih banyak atas siraman rohani dansebagainya. Alangkah baiknya kalau bisa memahami agama Hindu danBudha. Jadilah kita penyelamat untuk Indonesia, Pak. karena semuaagama di pahami. Terima kasih.

Waktu juga sudah menunjukan pukul 12.20 WIB. Kami minta paraundnagan, bapak-bapak dan ibu-ibu untuk sedikit memberikan secarasingkat kalau lebih lanjut secara tertulis dikirim pada sekretariat kitadengan Ibu Prima, alamatnya nanti minta dengan Ibu Prima.

Kami persilahkan dari PITI, Pak Budi. Tolong secara singkat, Pak.terima kasih.

P.I.T.1. (H. BUOI SETYA GRAHA) :

Terima kasih, Bapak Pimpinan.Seperti Ibu tadi yang sudah pulang itu. Kalau orang-orang

Tionghoa, pimpinan perusahaan pada umumnya suka orang jawa. Ini sayasedikit memberikan catatan, Pak. tapi saya juga merasa, alhamdulillahkalau sudah pukul 12.30 selesai. Kalau pukul 12.30 belum selesaimungkin anggota dewan sudah banyak yang pulang lagi, Pak.

Kalau orang Tionghoa yang secara tradisional memang kita akuimereka memakai oarng-orangnya sendiri, Pak. karena famili,ya. Itu sayakira manusiawi. Kalau bapak-bapak punya perusahaan itu yang dipercayapasti saudaranya dari pada orang lain. Itu yang lama, Pak. yangtradisional. Namun sekarang yang saya amati kalau mereka sudahprofesional. Itu anak pun kalau bodoh juga tidak diberikan kepadaanaknya, Pak. Itu, saya juga mempraktekan, karyawan saya ada 500, satupun orang tidak ada yang saya pakai. Karena saya bisa mempercayaiorang-orang yang profesional, Pak.

Mengacu pada peraturan yang khususnya dari Jogjakarta. Itu sayajuga menjawab pada bapak. Saya sudah pernah menutut, Pak dipengadilan, PTUN, Pak. tapi akhirnya saya dikalahkan. Bapak-bapakmenyadari lah itu rahasia umum. Kalau hukum di negara kita Indonesia itutidak adil. Itu nanti akan saya berikan contoh copy nya. Saya telahmenuntut, pertama di Kotamadya. Terus naik banding di Surabaya. Dikejaroleh pertanahan. Akhirnya saya tidak terima.

Saya naik lagi juga dikejar oleh pihak pemerintah. Akhirnya sayadikalahkan. Namun, jawabannya juga mengambang. Bukannya tidakboleh, katanya hanya belum bisa diproses. Itu ada buktinya semua, Pak.sehingga saya pikir kalau hanya orang-perorang untuk mengadakanperlawanan itu susah, Pak saya kira. Dan ciri khas oarang Tionghoa inimemang agak unik, Pak. kalau kena urusan paling takut, Pak. sehinggamereka tidak akan berani untuk mengadakan suatu aksi seperti demikianini.

Di jogja sudah pernah saya himbau. Di Jogja ada beberpaorganisasi Tionghoa itu ada 7 atau 8 organisasi, Pak. saya ajak mereka, 1organisasi wakil 2 orang saja untuk ke OPR. Pada waktu itu saya masihanggota OPR, Pak. saya bilang, kamu datang saja audiensi dengananggota OPR menanyakan mengenai hall ini. karena peraturan ini sangatmelecehkan OPR. Sudah ada Perdanya masih tidak mau dilaksanakanoleh eksekutif. Tapi tidak ada satu pun orang Tionghoa yang berani

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 39-

kesana, Pak. mereka tidak berani. Sehingga orang Tionghoa ini umumnya,sukanya ya itu tadi kalau ada masalah cepat-cepat selesaikan dan keluar.Karena mereka punya kendala-kendala yang tidak bisa diutarakan, Pak.

Kalau bicara tentang orang Tionghoa ini memang agak uniksebenarnya, Pak. di Islam pun Rasullullah pernah mengatakan, utubul i1miwa rabbisil, tuntutlah ilmu sampai kenegara Cina. Sehingga orangTionghoa itu memang uni, Pak. sehingga, tidak usah sampai ke negaraCina lah, di Indonesia pun orang Tionghoa juga banyak. Jalan-jalandengan mereka. Dan saya sebagai orang Tionghoa juga tidak malu kalausaya masuk Islam. Sebab, walau pun Islam itu dianggap sebagai agamayang kelas kambing pada zaman Belanda.

Tetapi saya kadang-kadang juga merasa bangga. Diantara santrisaya paling Tionghoa. Tetapi diantara Tionghoa, saya paling santri. Inilahkeunikan orang Tionghoa. Sehingga pada kesempatan siang hari ini sayamohon sekali pada bapak-bapak yang ada di DPR itu betul-betulmemahami filosofi kehidupan orang Tionghoa. Kalau orang Tionghoa itutidak dipaksa suruh berdagang, merka tidak akan sukses seperti hari. ini,Pak. karena menjadi ABRi, tidak bisa.

Menjadi Pegawai Negeri, tidak bisa. Bolehnya menjadi pedagangmencari uang. Kalau bapak dan ibu yang ada disini. Saya beri satualternatif, hanya bisa jadi tukang pijet kalau bapak, ibu berusaha jaditukang pijet akhirnya menjadi ahli pijet. Sehingga timbul komunitas orang­orang jawa. Karena tidak boleh masuk dibidang apa-apa. Saya katakandisini sangat tidak boleh mengatakan, orang Tionghoa ini adalah orang­oarang yang tersesat dijalan yang benar. tersesat di jalan yang benarkarena orang-orang kaya, Pak. itulah yang mungkin saya perlu sampaikan.Kuranglebihnya saya mohon maaf.

Akhirullkalam,Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

KETUA RAPAT :

Terima kasih. Kami persilahkan mungkin dari Pak Deddy.

P.S.M.T.I. (TEDDY YUSUF) :

Terima kasih.Yang tadi ditanyakan oleh ibu yang suaminya Angkatan Laut.

Sebetulnya itu sangat mendasar bapak, ibu sekalian. Memang tugas sayadulu itu bagian mentelaah filosofi dari pada suatu RUU. Atau waktu di stafahli Pangap Bidang Polkam juga bagian menata pola pikir. Memang disini,saya akan mencoba kita renungkan. Undang-undang ini adalahmenghapus diskriminasi ras dan etnis. Berarti dengan adanya Undang­undang ini berarti mampu menghapus. Bagaimana kita menghapusnya?Tentunya nanti ada di pasal-pasal duapuluh-an keatas.

Diskriminasi ini ada dua. Satu, yang bersifat kulturra. Yang satunyabersifat struktural. Jadi yang kultur ini berada didalam masyarakat. Tetapiyang perlu kita segera atasi adalah yang struktur. Yaitu peraturan­peraturan yang diskriminatif yang apakalh dibuat oleh Belanda atau punyang dibuat oleh kita ini. yang kultur itu memerlukan waktu memang.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 40-

Nah, sekarang kita masuk pada diskriminasi ras dan etnis. Kitamasuk kedalam rumusannya. Pertama kali saya lihat apa sih yangdimaksud dengan etnis. Saya Iihat bapak-bapak, tidak membawa. Jadietnis adalah penggolongan manusia berdasarkan kepercayaan, nilai,kebiasaan, adat-istiadat, norma, bahasa, agama. Secara geografishubungan kekerabatan. Kalau kita baca dari kamus, itu etnis atau suku ituadalah penggolongan berdasarkan kesamaan ketun.inan budaya dan adat­istiadat.

Jadi kalau kita berkembang kepada masalah yang bersifat agama,ataupun diskriminasi yang bersifat kultur. Itu sudah masuk kepadadiskriminasi berdasarkan agama. Diskriminasi berdasarkan gender,berdasarkan umpamanya cacat kemudian juga diskriminasi bisaberdasarkan pandangan politik. Umpamanya ini bukan bekas GAM ataubekas G 30 S, berarti dia tidak kita tempatkan di sini. Memang ideal sekalikalau penempatan diskriminasi ini tidak berdasarkan ras dan etnis sajasebetulnya disitu karena problema kita nanti bisa, umpamanya orangMinahasa pada umumnya beragama Kristen. Jadi bisa saja, sayamendiskriminasikan orang Minahasa yang bukan karena dia ras tetapikarena agama. Loh disini tidak dilarang kok diskriminasi yang berdasarkanagama. Bagaimana? jadi ini mohon direnungkan disini.

Kemudian bapak, ibu sekalian. Kita mendiskriminasikan orang ituartinya kita membeda-bedakan orang. Bukan berdasarkan membedakanyang baik dan buruk, bukan. Jadi membedakan masalah baik dan tidakbaik ini hak relatif. Umpamanya saja, saya sebagai Direktur Bank HSBC,yang Melayu saya gaji 1 juta, yang Tionghoa saya gaji 2 juta. Loh Pak inikok diskriminasi. Tidak, saya anggap you 1 juta baik, dia 2 juta baik. kitatidak bisa, di pengadilan kita tidak bisa sebab nilai baik tidak baik inisangat relatif. Pokoknya saya dibedakan, karena saya Melayu, ini dia bisakena. Tapi berdasarkan baik dan tidak baik, bisa lolos itu, bisa lolos darihukum.

Bapak dan ibu sekalian.

Sekarang permasalahannya adalah tadi dikatakan. Kalaudiskriminasi dilakukan oleh aparat Pemerintah. Oleh lurah, camat, ataupunpejabat polisi dan sebagainya itu bagaimana? ya tentunya hukumannyalebih berat karena dia mempunyai kewajiban menegakan Undang-undangini. seperti umpanyanya, tentara. Loh tentara harusnya melindungi kokmalah merampok, memperkosa. Oh ini hukumannya kalau sya, saya tidakampuni ini. jadi penghianatan terhadap negara dan sumpah. Jadi itu kalauada tentara jual senajta dan merampok, marah sekali saya. Jadi ituhukumannya harus lebih keras karena itu boleh dikatakan seperti pagarmakan tanaman, tidak boleh sama sekali.

Kemudian sekarang Pasal 26 ini sebetulnya apling penting bapak,ibu sekalian. Disini disebutkan, "setiap peraturan perUndang-undangantetap berlaku sepanjang tidak bertantangan dengan Undang-undang ini".jadi semuanya berlaku saja karena semuanya dianggap tidakbertentangan dengan Undang-undang ini. jadi harusnya disini adatambahan-tambahan, selain dikeluarakannya Undang-undang ini biladiketemukan ada Perda ada peraturan dan sebagainya yang diskriminatifatau bertentangan dengan peratuaran ini supaya diberi waktu untuk revisi.

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 41 -

Berapa lama, 2 tahun, 3 tahun untuk merevisi. Kalau tidak, bagaimana?apa dinayatakan gugur?

Jadi ini meletakan pola pikir terhadap pikiran. Biasanya kalau kitamemaparkan RUU ini kerangka pikir ini berupa hak, begitu ya. Sehinggananti kita masuk kepada substansi-substansi tidak bertentangan denganpola pikir.

Demikian, terima kasih, Pak.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.Saya akan menjelaskan sedikit, karena ruangan ini akan dipakai

oleh nanti pukul 12.30 WIB. Mohon maaf bukan saya tidak izinkan untukpenyampaian karena masih ada 3 orang lagi tadi. Kami minta Pak Endardimohon dengan singkat, kalau ingin mendetail tolong secara tertulis nantimenyusul. Sekian.

Terima kasih.

F.K.K.B. (ENDARDI) :

Terima kasih, Bapak Pimpinan.

Bapaklibu sekalian yang saya hormati,

Saya pikir setuju, Pak karena ini soal waktu jadi kita juga harus taat.Ibu yang tadi sudah pulang, saya pikir juga sangat betul sekali permintaanIbu Nursyahbani itu sudah sangat jelas. Ada satu hal dari Pak Benny ini,ada Perda yang mengatur catatan sipil di Banyumas. Kami sudah ajukankepada Mahkamah Agung. Saya kenalkan dulu ada dari FKKB juga tapitidak mau, jadi ada di belakang. Sudah ada jawaban sejak bulan Oktoberyang lalu. Mengatur tentang kelahiran, tapi itu jelas-jelas membedakandalam Perda bahwa bagi yang keturunan Tionghoa dan yang bukanTionghoa.

Hebat memang baru terjadi tahun 2005. Sudah diajukan keMahkamah Agung tapi belum ada jawaban. Saya pikir itu saja Pak bahwamemang langkah-Iangkah itu kita pakai dan seperti yang berikutnyabagaimana dengan para legislator ini. Saya pikir juga terkena juga Pasal 9atau penjelasan dari Pasal 9 atau selanjutnya dari Undang-undang ini.Saya kira juga bisa dielaborasi untuk lebih konkret seperti yang Pak Bennysebutkan.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik, silahkan dari INTL

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 42-

INTI (LORENZ GUNADI) :

Saya belum sebutkan nama saya, walaupun saya sudah bicara.Nama saya Lorenz Gunadi. Saya seorang praktisi hukum, saya seorangadvokat. Saya di INTI sebagai Ketua Departemen Hukum dan Perundang­undangan. Dan saudara saya Saudara Rusman Wakil Sekjen PengurusPusat INTI.

Ada beberapa yang akan kami sampaikan, pertama soal Undang­undang ini. Kalau memang mau dibuat Undang-undang tentangDiskriminasi buatlah Undang-undang yang mencakup semuanya.Diskriminasi berdasarkan ras, etnis, agama, gender dan sebagainya. SatuUndang-undang untuk mencakup semua. tidak hanya untuk ras dan etnis,itu usul kami Pak yang pertama.

Kedua, tentang pelaksanaan undang-undnag ini kalau Undang­undang ini sudah selesai perlu ada political will yang kuat sekali darieksekutif untuk melaksanakan Undang-undang ini tanpa itu tidak akanterlaksana. Tugas DPR untuk memonitor eksekutif untuk bisa memilikipolitical will yang kuat bisa melaksanakan Undang-undang ini.

Yang ketiga, tentang tabrakannya Undang-undang ini denganUndang-undang lain. Banyak sekali yang bertabrakan dengan hukumperdata kita, dengan Undang-undang kewarganegaraan kita, denganUndang-undang kependudukan kita. Baqaimana diaturnya. Pasal 26, ituharus disempurnakan lagi menurut saya, Pak. karena itu menyangkutdengan Undang-undang lain yang akan banyak bertabrakan.

Kemudian tentang tanggapan kami ini apakah DPR bisa tidakdikenakan sanksi kalau membuat Undang-undang yang sifatnyadiskriminatif? Sisi hukum kita tidak mengenal badan, bisa dibilang badanpemerintah, badan swasta pun tidak bisa dipidana. Kecuali Undang­undang Hukum Lingkungan kita yang lain tidak ada. Jadi yang bisadipidana hanya orang pribadi. Jadi kalau kita tetap dengan sistemkomposisi seperti itu tetap hanya pribadi yang bisa dipidana. Apalagibadan pemerintah, badan swasta saja tidak bisa dipidana, kecualiUndang-undang Hukum Lingkungan, itu saja. Kemudian yang berikutnya.

INTERUPSI F-PD (BENNY K. HARMAN, SH.) :

Saya interupsi dulu.Supaya Undang-undang ini lebih maju, pertanyaan saya tadi.

Apakah masyarakat Tionghoa inti punya pasangan. Jadi Undang-undangini kan untuk memastikan apakah karena diskriminasi itu hanya pada levelimplementasi. Berilah itu, Undang-undang, perda itu tadi. Saya tanyaapakah tidak mau lebih progresif lagi diusulkan supaya pejabat yangmembuat Perda itu pun atau surat edaran itu pun dimintaipertanggungjawaban di depan hakim. Itu saya mohon pandangan itu.

INTI (LORENZ GUNADI) :

Itu saya setuju, Pak karena disini didalam ketentuan pendidikansudah ada. Yang berikutnya dalam substansi Undang-undang ini adalahdidalam klausul pendidikan disebutkan tentang aparatur negera. Pejabatnegara yang bisa dekenakan tindak pidana maka hukumannya ditambah1/3 tetapi didalam substansi batang tubuh Undang-undang ini tidak pernah

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIAberkas.dpr.go.id/armus/file/Lampiran/1-20170615-112504... · 2017. 6. 15. · 9. Hasanuddin Murad, SH. 10. Ny. Ora. Trulyanti Habibie Sutrasno,

- 43-

dirinci dengan jelas pelaku pelanggar Undang-undang ini aparatur negaratidak disebutkan harusnya dirinci dan diuraikan dalam batang tubuhUndang-undang ini tindakan-tindakan aparatur negara yang menimbulkandiskriminasi baru ada klausul tentang sanksi hukuman pidana.

Itu saja mungkin Pimpinan beberapa usulan dari pusat INTI. Terimakasih.

KETUA RAPAT :

Terima kasih.Hanya waktulah yang mengatakan kita harus mengakahri. Sekali

lagi saya harapkan masukan-masukan yang lebih banyak lagi secaratertulls, tolonglah dikirim ke alamat sekretariat kami, dengan Ibu Prima.

Saudara-saudara Pimpinan, saudara anggota Pansus sertaundangan yang kami hormati. Dengan demikianlah seluruh rangkaianRapat Dengar Pendapat Umum RUU tentang Penghapusan DiskriminasiRas dan etnis pada hari ini sudah kita selesaikan. Atas izin saudara­saudara sekalian saya mengucapkan banyak terima kasih. Dan rapatdinyatakan ditutup.

(RAPAT OITUTUP PUKUL 12.30 WIB)

Jakarta, 19 Januari 2006

a.n. KETUA RAPATSEKRETARIS RAPAT

Ora. PRIMA M.B. NUWANIP. 210001466

ARSIP D

AN MUSEUM D

PR RI