DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · Hadir : Orang 8. Tidak hadir : Orang ......
-
Upload
hoangkhanh -
Category
Documents
-
view
244 -
download
0
Transcript of DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... · Hadir : Orang 8. Tidak hadir : Orang ......
Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-8/I/2018
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
-----------
RISALAH
SIDANG PARIPURNA KE-8
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2017-2018
I. KETERANGAN
1. Hari : Senin
2. Tanggal : 15 Januari 2018
3. Waktu : 14.05 WIB – 16.26 WIB
4. Tempat : R. Rapat Nusantara V
5. Pimpinan Sidang : 1. DR (HC) Oesman Sapta (Ketua DPD RI)
2. Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. Nono Sampono, M.Si
6. Acara : 1. Pembukaan Masa Sidang III Tahun Sidang 2017-
2018.
2. Pidato pembukaan pada awal Masa Sidang III Tahun
Sidang 2017-2018.
3. Laporan kegiatan Anggota DPD RI di daerah
pemilihan.
7. Hadir : Orang
8. Tidak hadir
: Orang
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
1
II. JALANNYA SIDANG:
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (MARINIR) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Shalom
Om swastiastu.
Namo budhaya.
Sebelum memulai Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah RI, marilah kita
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepada para Anggota DPD RI serta seluruh
hadirin dimohon untuk berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.
PEMBICARA: PADUAN SUARA DAN PESERTA SIDANG
Hiduplah Indonesia raya…
Indonesia tanah airku.
Tanah tumpah darahku.
Disanalah aku berdiri.
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku.
Bangsa dan Tanah Airku.
Marilah kita berseru.
Indonesia bersatu.
Hiduplah tanahku.
Hiduplah negriku.
Bangsaku Rakyatku semuanya.
Bangunlah jiwanya.
Bangunlah badannya.
Untuk Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Tanahku negriku yang kucinta.
Indonesia Raya.
Merdeka Merdeka.
Hiduplah Indonesia Raya.
SIDANG DIBUKA PUKUL 14.05 WIB
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
2
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (MARINIR) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih.
Hadirin dipersilahkan duduk kembali.
Berdasarkan catatan daftar hadir yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal, sampai
saat ini telah hadir 68 anggota yang sudah menandatangani daftar hadir. Saya kira ada
tambahan beberapa orang belakangan lagi, artinya sudah memenuhi korum. Oleh karena itu
dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim Sidang Paripurna ke-8 Dewan Perwakilan
Dearah RI dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum.
KETOK 1X
Sidang dewan yang mulia, sebelum memasuki agenda sidang paripurna kali ini, sesuai
dengan Pasal 29 Ayat 5 Tata Tertib DPD RI terlebih dahulu kita akan menyaksikan
pengambilan Sumpah Anggota DPD RI Pengganti Antar Waktu atau PAW yaitu atas nama
Bapak Sabam Sirait yang menggantikan Almarhum Bapak A.M. Fatwa dari Provinsi DKI
Jakarta.
PROSES PELANTIKAN PAW
Kami menyampaikan selamat datang dan selamat bergabung di DPD RI untuk Bang
Sabam Sirait. Kami berharap dengan kehadiran Bapak akan memperkuat perjuangan DPD RI
dalam membangun daerah dan berbagi pengalaman kepada para Anggota DPD RI yang
lainnya. Selain itu, sehubungan dengan pelantikan ini maka keanggotaan di alat kelengkapan
dapat segera menyesuaikan sehingga tidak menghambat kerja-kerja alat kelengkapan.
Sidang dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara sidang paripurna hari ini
memiliki 3 agenda pokok yaitu:
1. Pembukaan Masa Sidang III Tahun Sidang 2017-2018;
2. Pidato pembukaan pada awal Masa Sidang III DPD RI Tahun Sidang 2017-2018;
3. Laporan kegiatan Anggota DPD RI di daerah pemilihan.
Mengawali sidang paripurna ini, kami mengajak kita semua untuk berdoa bagi
kelancaran pelaksanaan tugas seluruh Anggota DPD RI ke depan dan dalam rangka
memperjuangkan aspirasi masyarakat dan daerah. Untuk itu kami mohon Saudara Drs. H.
Muhammad Idris Senator dari Provinsi Kalimantan Timur untuk memimpin doa.
Pak Idris. Tadi ada. Bapak Azis di mohon untuk.. Khafia untuk mengisi
menggantikan Pak H. Idris. Dipersilakan.
PEMBICARA: ABDUL AZIS KHAFIA, S.Si., M.Si. (DKI JAKARTA)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Mari sama-sama kita berdoa.
Doa akan saya pimpin dalam agama Islam, yang lain silakan menyesuaikan.
DOA DALAM BAHASA ARAB
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
3
Allahuma Ya Allah Tuhan kami, ampunilah segala dosa dan kesalahan kami dosa dan
kesalahan kedua orang tua kami, dosa dan kesalahan pemimpin bangsa kami dan dosa orang-
orang yang telah mendahului kami dengan keimanan.
Allahuma ya Allah ya Tuhan kami, bangsa kami sedang menghadapi ujian, musibah,
bencana dimana-mana. Jika musibah dan bencana ini ujian, berikanlah kami kemampuan
untuk melewatinya. Jika ini adalah teguran dariMu ya Allah, jadikanlah kami orang yang
senantiasa mawas diri.
Ya Allah ya Tuhan kami, perkenankanlah segala permohonan dan doa kami.
Perkenankalah segala hajat kami.
DOA DALAM BAHASA ARAB
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (MARINIR) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Saudara Azis Khafia yang sudah membacakan doa untuk kita semua.
Sidang dewan yang mulia, pada pembukaan masa sidang ini disampaikan beberapa
catatan. Sehubungan dengan pelaksanan tugas di masing-maisng alat kelebgkapan DPD
untuk menjadi perhatian kita bersama di masa sidang ini. Diharapkan seluruh alat
kelengkapan dapat memaksimalkan waktu yang ada untuk menyelesaikan seluruh rangkaian
tugas-tugas yang telah diagendakan. Secara garis besarnya akan kami ulas sebagai berikut:
Pertama, Komite I.
Pada Masa Sidang III Komite I akan memulai Rancangan Undang-Undang tentang
percepatan pembangunan daerah tertinggal dan penyusunan pandangan terhadap Rancangan
Undang-Undang tentang perubahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara atau ASN. Kedua materi ini diharapkan dapat diselesaikan sesuai target yang
telah ditetapkan. Mengingat materi tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan daerah.
Di samping itu, penataan daerah khususnya yang masuk kategori daerah tertinggal dan
penataan ASN merupakan salah satu program prioritas pemerintah yang perlu memuat
substansi yang berpihak kepada kebutuhan daerah. Pada masa sidang ini Komite I juga akan
melakukan pengawasan terhadap program reforma agraria. Kami meminta agar
pelaksanaannya Komite I dapat memperhatikan permasalahan restrukturisasi kepemilikan,
penguasaan dan penggunaan sumber-sumber agraria yang sering memperlambat proses
pembangunan daerah. Penataan tersebut diharapkan dapat semakian memberi ruang bagi
daerah dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya agraria.
Komite II.
Komite II dalam masa sidang ini akan melakukan pembahasan Rancangan Undang-
Undang tentang kedaulatan pangan dan Rancangan Undang-Undang tentang pelestarian dan
pemanfaatan sumber daya genetik. Kami berharap dengan inisitaif DPD RI dalam
pembahasan kedua RUU tersebut dapat mendorong berkembangnya sentra pangan daerah
untuk menopang kebutuhan nasional, sekaligus meningkatkan nilai ekonomi sumber daya
genetik di daerah yang dikelola sesuai dengan kearifan lokal. Sedangkan di bidang
pengawasan, Komite II akan melakukan pembahasan atas pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2007 tentang energi dan Undang-Undang 21 Tahun 2014 tentang panas
bumi.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
4
Komite III.
Pada masa sidang ini, Komite III akan memulai pembahasan Rancangan Undang-
Undang tentang perlindungan pasien dan Rancangan Undang-Undang tentang perubahan
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Inisiatif DPD RI yang
memperhatikan perlindungan pasien merupakan tindaklanjut terhadap upaya peningkatan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat daerah yang telah menjadi komitmen DPD RI. Di
samping itu, DPD RI juga menaruh perhatian khusus terhadap kesejahteraan guru dan dosen
sebagai ujung tombak peningkatan kualitas pendidikan secara nasional. Pada akhirnya,
keterlibatan DPD RI melalui kedua RUU ini diharapkan secara signifikan meningkatkan
pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat dan daerah. Di samping itu, Komite III
juga akan melakukan penegawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang sistem keolahragaan nasional.
Komite IV.
Komite IV pada masa sidang ini akan melakukan pembahasan RUU Pajak
Pertambahan Nilai dan RUU Pengurusan Piutang Negara dan Daerah. Selain itu, Komite IV
akan melakukan pembahasan terkait Pra RKP 2019 berdasarkan hasil Musrembang Daerah
dan aspirasi masyarakat daerah yang diinventarisasi oleh DPD RI. Hal ini ditujukan untuk
meningkatakan kapasitas daerah dalam penyusunan rencana pembangunan di tingkat
nasional. Selanjutnya, Komite IV juga akan melakukan finalisasi review terhadap Peraturan
DPD RI Nomor 4 Tahun 2014 tentang pedoman, pemberian, pertimbangan DPD RI terhadap
RUU APBN. Sementara itu di bidang pengawasan, Komite IV akan melaksanakan
pembahasan lanjutan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang
BUMN.
Kelima PURT.
Sesuai kesepatan Panmus tadi bahwa Sidang Paripurna ini kita akan mendengarkan
penjelasan dari PURT terkait petunjuk operasional kegiatan rapat pertemuan di luar kantor,
dan perjalanan dinas DPD RI Tahun Anggaran 2018. Namun sebelum itu kami menawarkan
kepada sidang yang terhormat untuk pelaksanaan laporan PURT ini dalam sidang apakah
bersifat tertutup? Baik, setuju tertutup.
KETOK 2X
Kami persilakan kepada Pimpinan PURT untuk menyampaikan laporan. Oh ya maaf
untuk hadirin dimohon untuk keluar sebentar, termasuk teman-teman dari media wartawan.
Mohon waktu sebentar.
PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NTB)
Interupsi, Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Karena ini sudah terlanjur ditutup, nanti buka lagi malah agak repot.
PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NTB)
Pimpinan, kanan Pimpinan.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
5
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya silakan.
PEMBICARA : BAIQ DIYAH RATU GANEFI, S.H. (NTB)
Ya terima kasih, Pimpian. B-69.
Jadi, saya rasa karena kita adalah progress-nya laporan kita di daerah, maka mungkin
diutamakan itu dulu. Kemudian PURT-nya belakangan, Pimpinan.
Terima kasih.
PEMBICARA:1614
Wartawannya sudah tidak ada, Pimpinan. Masa panggil lagi, nanti masuk, keluar lagi.
Jadi, sudah yang ada.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ini sudah terlanjur tertutup, laporan daerah apakah boleh tertutup? Tertutup saja ya.
PEMBICARA: Drs. H. A. BUDIONO, M.Ed. (WAKIL KETUA PURT DPD RI)
Sebentar Pimpinan, sebentar Pimpinan.
PEMBICARA: Drs. H. M. SOFWAT HADI, S.H. (KALSEL)
Alasannya apa PURT tidak bisa memberikan laporan?
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Masih belum siap.
PEMBICARA: Drs. H. A. BUDIONO, M.Ed. (WAKIL KETUA PURT DPD RI)
B-60 di depan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Administrasinya belum siap karena ada koreksi-koreksi tadi.
PEMBICARA: Drs. H. A. BUDIONO, M.Ed. (WAKIL KETUA PURT DPD RI)
B-60. Di depan, Pimpinan.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
6
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya silakan.
PEMBICARA: Drs. H. A. BUDIONO, M.Ed. (WAKIL KETUA PURT DPD RI)
Sudah dalam perjalanan, segera sampai di ruangan ini dan bisa disampaikan dalam
waktu dekat.
Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Bisa ditayangkan juga ini, PURT? Staf bisa ditayangkan hasilnya. Dibagikan atau
ditayangkan hasilnya? Ya silakan, Pimpinan PURT.
PEMBICARA: Drs. H. A. BUDIONO, M.Ed. (WAKIL KETUA PURT DPD RI)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Om swastiastu.
Shalom.
Namo buddhaya.
Bapak/Ibu yang saya hormati, Pimpinan DPD RI, dan seluruh Anggota yang hadir,
Sesjen dan seluruh yang hadir, terlebih dahulu saya sampaikan permohonan maaf atas sedikit
keterlambatan ini. Karena, PURT sejak jam 9 tadi sudah rapim, kemudian dilanjutkan dengan
Panmus, kemudian dilanjutkan dengan perbaikan-perbaikan, kemudian baru bisa
ditindaklanjut dan disampaikan. Tetapi sekali lagi bukan PURT tidak bisa melaporkan, tapi
PURT memang masih terus, terus menyempurnakan laporan yang akan disampaikan dalam
Sidang Paripurna yang terhormat ini.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 274 Ayat (1) Undang-Undang No. 17 Tahun 2014
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang MPR,
DPR, DPD, dan DPRD, dan Pasal 96 Ayat (1) Peraturan DPD RI Nomor 4 Tahun 2017
tentang Tata Tertib DPD RI, disebutkan bahwa tugas PURT adalah membantu Pimpinan
DPD RI, antara lain dalam menentukan kebijakan kerumahtanggaan DPD RI, termasuk
kesejahteraan anggota dan pegawai Sekretariat Jenderal DPD RI, melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan kewajiban yang dilakukan Sekretariat Jenderal DPD RI,
merencanakan dan menyusun kebijakan anggaran DPD RI, serta melaksanakan tugas lain
yang berhubungan dengan masalah kerumahtanggaan DPD RI yang ditugaskan oleh
Pimpinan DPD RI berdasarkan hasil rapat Panitia Musyawarah. Dalam kerangka
pelaksanaaan tugas dimaksud, PURT melakukan pembahasan dan telah mengambil
keputusan terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan pengelolaan anggaran sebagai
berikut.
1. Rapat Pleno PURT tanggal 20 September 2017 memutuskan agar DPD mengajukan
kepada pemerintah, dalam hal ini adalah Kemenkeu, untuk peninjauan besaran
dukungan anggaran kegiatan reses dan tunjangan akomodasi. Hal ini dilandasi oleh
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
7
penyetaraan hak keuangan/administrasi DPR RI dan DPD RI, yaitu dukungan
anggaran reses di DPR RI mengalami kenaikan menjadi Rp20 juta perkegiatan.
2. Menindaklanjuti usulan tersebut, Sekretariat Jenderal DPD RI mengajukan surat
permohonan usulan standar biaya kenaikan Nomor KU.104110/04/DPD/IX/2017
Tanggal 26 September 2017 tentang kenaikan anggaran reses yang semula
Rp15.000.000 perkegiatan menjadi Rp23.529.412 perkegiatan. Kenaikan akomodasi
Anggota DPD semula Rp17.647.059 perbulan menjadi Rp29.411.765 perbulan.
3. Pemerintah, dalam hal ini adalah Menteri Keuangan telah memberi jawaban melalui
Surat Nomor S1051/MK.02/2017 Tanggal 29 Desember 2017 yang ditindaklanjuti
Surat Direktur Sistem Penganggaran Nomor S3/AG.7/2018 Tanggal 9 Januari 2018
bahwa kenaikan anggaran reses diberikan Rp20 juta, termasuk pajak. Kenaikan
anggaran akomodasi diberikan 20 juta termasuk pajak. Sehubungan dengan izin
prinsip tersebut, maka untuk tahun anggaran tahun 2018 diputuskan sebagai berikut:
a. Perubahan besaran dukungan anggaran kegiatan reses.
Kegiatan paling banyak 20 kali kegiatan setiap kali reses, SPPD paling banyak 16
hari, kecuali untuk Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 14 hari. Masa berlaku
mulai reses bulan Februari 2018. Untuk kegiatan reses 1 sampai dengan 14
Januari 2018, jumlah kegiatan sebanyak 16 kali kegiatan, SPPD 14 hari,
akomodasi 13 malam. Besaran dukungan anggaran kegiatan untuk reses tanggal 1
sampai dengan 14 Januari 2018 sebesar 20 juta perkegiatan, termasuk pajak.
b. Perubahan volume kunjungan kerja atau kunker perseorangan dan perubahan
jamuan konsumsi menjadi dukungan kegiatan:
a) Kegiatan kunker perseorangan semula maksimal dilaksanakan 14 kali dengan
rincian 12 dapil dan 2 kali nondapil menjadi maksimal dilaksanakan 12 kali
dengan rincian 11 kali dapil dan 1 kali nondapil.
b) Kegiatan kunker perseorangan, baik dapil dan nondapil semula diberikan
uang jamuan konsumsi 6,5 juta menjadi kunker perseorangan dapil, saya
ulangi, menjadi kunker perseorangan dapil diberikan uang dukungan
kegiatan paling banyak sebesar 20 juta, termasuk pajak perkegiatan dengan
pertanggungjawaban secara at cost yang akan diatur lebih lanjut pada
Putusan Sekretaris Jenderal DPD RI.
Terhadap perubahan anggaran kegiatan reses dan anggaran kunker perseorangan
tersebut, telah dituangkan dalam rancangan Peraturan DPD RI tentang Petunjuk Operasional
atau PO, kegiatan rapat atau pertemuan di luar kantor, dan perjalanan dinas DPD RI tahun
anggaran 2018. Berdasarkan agenda sidang ke-8 hari ini, kami mengajukan rancangan
peraturan DPD RI sebagaimana tersebut untuk diambil putusan sebagai peraturan Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia tentang petunjuk operasional kegiatan
rapat/pertemuan di luar kantor dan perjalanan dinas tahun anggaran 2018. Setelah disahkan
petunjuk operasional ini, maka PURT akan menerbitkan:
1. surat edaran tentang kegiatan reses tanggal 1 sampai dengan 14 Januari 2017, dan
2. buku saku hak-hak keuangan/administratif Anggota DPD RI tahun 2018 yang di
dalamnya mengatur secara rinci teknis pengelolaan anggaran anggota DPD RI.
Demikian laporan perkembangan tugas PURT dalam Sidang Dewan yang terhormat
ini. Semoga langkah-langkah yang diperjuangkan oleh PURT DPD RI mampu menunjang
peningkatan kinerja anggota dan lembaga DPD RI.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
8
Om shanti shanti shanti om.
Panitia Urusan Rumah Tangga Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia: Ketua
PURT Dr. Nono Sampono, M.Si. ditandatangani, Wakil Ketua A. Budiono ditandatangani,
Wakil Ketua II Matheus Stefi Pasimanjeku, S.H. ditandatangani, Wakil Ketua III Sudirman
ditandatangani.
Demikian, terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya, terima kasih Pak Budiono yang sudah membacakan laporan dari PURT. Sambil
menunggu fotokopi apa yang disampaikan, mungkin sedikit saya memberikan gambaran
bahwa secara total, misalnya kegiatan di daerah atau reses itu akumulasi terjadi peningkatan.
Memang bervariasi, tetapi rata-rata kurang lebih 70 juta kurang lebih, ada kenaikan. Ya
kurang lebih seperti itulah, ada yang, khusus untuk Sumatera Selatan karena ada kenaikan
signifikan untuk biaya hotel, maka ada penyesuaian. Itu pun juga jumlahnya disesuaikan
dengan yang lain sehingga mengapa harus ada yang 16 dan ada yang 14.
Setelah mendengarkan laporan PURT, apakah kita dapat menyetujui petunjuk
operasional kegiatan rapat atau pertemuan di luar kantor dan perjalanan dinas DPD RI tahun
anggaran 2018?
PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)
Pimpinan, pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Purn). Dr. NONO SAMPONO, M.Si. (WAKIL
KETUA DPD RI)
Ya silakan.
PEMBICARA: Drs. H. ANDI SURYA (LAMPUNG)
Terima kasih, Pimpinan.
Kami sangat menyambut baik hasil keputusan oleh PURT tentang masalah keuangan
anggaran DPD ini karena barangkali juga sudah masuk pada hal-hal yang memang sangat
diharapkan sehingga dengan demikian dapat menunjang operasional kita dengan baik. Tetapi,
saya mungkin akan memberikan gambaran ke depan agar kiranya Pimpinan bisa membuat
sistem dan mekanisme secara prosedur yang lebih rigid, lebih baik, lebih memudahkan dalam
hal proses transferisasi maupun prosedur untuk pemberian kepada seluruh anggota. Karena di
tahun-tahun kemarin, kita merasakan bahwa kawan-kawan ini pada saat mau berangkat itu
kadang-kadang duit tidak ada. Nah ini bagaimana sehingga di tahun 2018 ini masalah
anggaran tidak menjadi persoalan karena terutang, utang-utang dan sebagainya. Padahal kita
tahu, kawan sebelah sana itu, kawan sebelah kita, kakanda sebelah itu, dalam proses hal
demikian tidak menjadi problem. Artinya, lancar, bahkan dibayar di muka. Barangkali itu
yang menjadi perhatian kita agar Pimpinan bisa membuat suatu prosedur mekanisme sistem
sehingga bagian keuangan bisa membuat pelayanan anggaran yang lebih baik ke depan.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
9
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Andi.
PEMBICARA: MESAKH MIRIN (PAPUA)
Terima kasih Pimpinan, B-126 Papua, Mesak Mirin.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Pak Mesak silakan.
PEMBICARA: MESAKH MIRIN (PAPUA)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih.
Saya hanya akan menanggapi masalah Sumatera Selatan. Sumatera Selatan, tadi
sudah dijelaskan kami menerima baik, tetapi apakah masalah kunjungan pribadi terus yang
lain-lain bagaimana? Ini kan ketidakadilan sebagai anggota DPD seluruh Indonesia, maka itu
lebih signifikan naik Sumatera Selatan itu. Okelah kalau yang tadi bilang untuk itu 14 kali,
oke kita mengerti tetapi untuk kunjungan pribadi, segala macam hotel kan mereka lebih
tinggi dibandingkan kita provinsi-provinsi lain itu tidak etis, maka putuskan sekarang ini
yang jelas.
Mungkin itu saja yang saya dapat sampaikan, mohon maaf.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Mesakh, memang pembahasan dari Pak Andi juga sama di Rapat
Pimpinan maupun tadi di Panmus dibicarakan tentang hal itu, tetapi akhirnya keputusan
inilah yang kita ambil untuk itu. Kembali lagi, apakah kita dapat menyetujui apa yang
disampaikan oleh pimpinan PURT? Setuju? Terima kasih
KETOK 2X
Sidang yang kami muliakan, sebelum melanjutkan agenda sidang ini, kami nyatakan
sidang paripurna ini kembali bersifat terbuka dan dinyatakan terbuka untuk umum, setuju?
KETOK 2X
Dipersilakan untuk, ya kita lanjut saja ya sambil proses.
Sidang yang kami muliakan, disamping kerja, beberapa alat kelengkapan yang telah
disebutkan seluruh alat kelengkapan DPD RI lainnya diharapkan dapat memanfaatkan waktu
yang cukup singkat ini secara efektif dan efisien, guna mencapai target kerja alat kelengkapan
yang telah ditetapkan.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
10
Sidang dewan yang mulia, memenuhi ketentuan Pasal 13 Huruf H dan Pasal 270 Ayat
(3) Tata Tertib DPD RI, kegiatan anggota DPD di daerah yang diwakilinya dilakukan dalam
rangka memenuhi kewajiban anggota DPD RI untuk menyerap, menghimpun, menampung
dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah untuk selanjutnya dilaporkan dalam
Sidang Paripurna setiap awal masa sidang.
Perlu kami ingatkan sesuai dengan kesepakatan bahwa waktu penyampaian laporan
masing-masing provinsi adalah kurang lebih 5 menit, kiranya laporan yang akan disampaikan
nanti dapat lebih dipadatkan dan cukup garis besarnya saja dan secara lengkap agar
diserahkan kepada pimpinan sebagai lampiran yang tidak terpisahkan dari laporan yang
dibacakan.
Selanjutnya pada kesempatan pertama dipersilakan wakil dari provinsi Jawa Tengah.
PEMBICARA: Dr. H. BAMBANG SADONO, S.H., M.H (JATENG)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Shalom.
Om Swastiastu.
Sesuai saran Pimpinan, maka izinkan kami dari Jawa Tengah hanya membacakan
catatan-catatan yang kami anggap penting, laporan selengkapnya mohon dianggap sudah
dibaca dan nanti akan diserahkan langsung kepada Pimpinan.
Beberapa catatan kami secara berurutan dari Komite I sampai Komite IV, yang
pertama dana desa walaupun besarannya secara nasional, provinsi maupun kabupaten naik,
namun ada juga desa yang dana desanya turun untuk tahun 2018 ini. Banyak kepala desa
yang mempertanyakan tolak ukur penurunan tersebut, bahkan sebagian, menganggap
pemerintah menentukan besaran dana desa tidak menggunakan kriteria yang baku.
Kedua, KTP banyak dikeluhkan oleh masyarakat secara merata di kota maupun di
desa. Pembuatan KTP membutuhkan waktu berbulan-bulan, paling cepat 6 bulan bahkan ada
yang hingga 1 tahun tidak jadi. Kemudian istilah e-KTP juga banyak dipertanyakan karena
tidak pernah digunakan fasilitas elektroniknya. Sampai sekarang kantor-kantor pemerintah
sendiri tidak menyediakan card reader-nya.
Yang termasuk Komite II, harga beras melonjak dimana-mana, rata-rata 25% hampir
merata dan masyarakat mengeluh dan petani juga mengeluh karena rencana impor beras yang
nanti akan bersamaan dengan panen raya akhir Januari. Petani yang sekarang sedang panen,
Jagung mengeluh karena harganya turun dari Rp 4.500,00 per kilo menjadi Rp 3.500,00 per
kg, padahal sementara produksinya sedang bagus-bagusnya, per hektar bisa mencapai 6 ton
dan bisa mencapai 2 kali setahun.
Kemudian nasib nelayan, hampir merata diseluruh Pantura, Jawa Tengah yang
memprihatinkan puluhan ribu menganggur, termasuk berhentinya kegiatan di tempat
pelelangan ikan, kapal-kapal ikan menumpuk bersandar di pelabuhan karena larangan
penggunaan cantrang, per 1 Januari 2018. Persoalannya bagaimana mencari solusi agar
terjaga sumber daya lautnya, namun tetap memberi kesempatan kepada para nelayan untuk
mencari penghidupan.
Desa-desa yang terkena dampak tol di Jawa Tengah, mengeluh karena rusaknya
lingkungan. Bukan mereka yang terkena langsung proyek yang mendapat ganti rugi, bahkan
mungkin ganti untung. Tetapi hilangnya fasilitas umum seperti akses jalan, saluran air yang
rusak bahkan perubahan status lahan yang semula sawah menjadi tidak bisa ditanami dan
sebagainya.
Kemudian, keluhan juga datang dari para pengguna asuransi BPJS, banyak yang
mengeluhkan penurunan layanan kesehatan yang diberikan, antara lain misalnya untuk
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
11
penyakit jantung tidak lagi bisa difasilitasi oleh BPJS. Kemudian tenaga honorer K2, terus
gelisah karena proses pengangkatannya sebagai ASN tertunda-tunda terus, pemerintah tidak
pernah jelas kebijakannya untuk tenaga pendidik maupun non pendidikan yang sudah
mengabdikan dirinya belasan tahun. Mereka perbulan hanya menerima honorarium sekitar
200 ribu sampai 300 ribu. Jadi di Jawa Tengah itu ada istilah GTT itu singakatan Guru
Tingak Tinguk, jadi tingak tinguk itu menoleh ke kanan menoleh ke kiri. Artinya kalau yang
lain menerima gajian, dia cuma bisa melihat saja sambil menoleh ke kanan dan ke kiri jadi
GTT singakatannya Guru Tingak Tinguk.
Kemudian, yang terakhir koperasi terutama KUD perannya semakin terpinggirkan,
bahkan untuk menjadi distributor pupuk mereka dipersulit. UMKM terutama pedagang kaki
lima kesulitan ke akses modal, justru karena modal yang dibutuhkan sangat kecil, sehingga
terkadang lembaga keuangan perbankan tidak bisa melayani, sehingga mereka harus
berkelompok namun untuk itu tidak banyak yang bersedia untuk mendampingi dan
pemerintah tidak menyediakan pendamping untuk pelaku-pelaku yang sangat mikro ini.
Saya kira inilah Ibu Bapak sekalian, catatan-catatan dari kami yang dari Jawa Tengah,
atas perhatian pimpinan dan Ibu Bapak sekalian anggota kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Bambang Sadono dari Jawa Tengah.
Selanjutnya dipersilakan dari Jawa Timur, melompat karena DIY kosong.
PEMBICARA: H. AHMAD NAWARDI, S.Ag (JATIM)
Ya pimpinan, kami sepakat untuk menyerahkan tidak membacakan, terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Nawardi dari Jawa Timur langsung menyerahkan tidak dibacakan,
selanjutnya dipersilakan DKI Jakarta.
PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E, M.H (DKI JAKARTA)
Bismillahirrahmanirrahiim.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kepada yang saya hormati Pimpinan DPD RI dan sahabat-sahabat anggota DPD RI
dari seluruh Indonesia. Karena waktu hanya 5 menit, saya berusaha untuk membaca cepat
hasil dari reses kami di DKI Jakarta.
Terkait Komite I, permasalahan pilkada serentak di 2018, ada sebanyak 171 daerah
yang akan berpartisipasi ajang pemilihan kepala daerah. Dari 171 daerah tersebut ada 17
provinsi, 39 kota dan 115 kabupaten yang akan menyelenggarakan pilkada serentak di tahun
2018 saat ini.
Publik menaruh harapan besar agar pelaksanaan pilkada serentak akan membawa
perbaikan dalam praktik politik pemerintah di tingkat lokal. Oleh sebab itu DPD RI berharap
seluruh elemen yang ada baik itu di pemerintah, swasta penyelenggara pilkada, aparat
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
12
keamanan, parpol dan masyarakat untuk dapat menjaga dan mengawal pilkada serentak,
gelombang ketiga, berjalan aman dan lancar sehingga masyarakat dapat memilih pemimpin
yang baik dan amanah agar dapat membangun dan memajukan daerahnya.
Terkait Komite II, mengenai harga beras dan keran impor dibuka. Memang ini
merupakan kado pahit diawal tahun 2018, harga beras terus naik sehingga pemerintah akan
melakukan impor beras khususnya sebanyak 500.000 ton. Padahal sekitar November sampai
akhir tahun 2017 harga dan stok beras stabil. Tentunya dengan kondisi yang ada saat ini,
membuat rakyat resah dan semakin sulit. Kenaikan harga beras tidak terlepas dari kebijakan
pemerintah dalam menetapkan harga eceran tertinggi pada beras medium dan premium. Akan
tetapi realitas di lapangan, para pedagang justru menjual beras tersebut lebih mahal dan
membuat laju inflasi menjadi tinggi.
Oleh sebab itu DPD RI mengimbau kepada pemerintah, khususnya kementerian
perdagangan dan pertanian untuk memperhatikan hal tersebut. Panen raya beras sebentar lagi,
yaitu bulan Februari dan Maret jangan sampai kebijakan impor membuat resah kalangan
petani. Adapun fokus pemerintah bukan dalam hal impor, akan tetapi langkah pengendalian
harga harus dilakukan, yaitu operasi pasar secara massif, perlancar arus distribusi dan logistik
beras, intensifkan satgas pangan dan percepat penyaluran beras untuk rakyat sejahtera
sesegera mungkin.
Terkait Komite III, dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala
yang berkaitan dengan mutu pendidikan. Diantaranya adalah keterbatasan akses pada
pendidikan, jumlah guru yang belum merata serta kualitas guru itu sendiri yang dinilai masih
kurang. Oleh karena itu, rekomendasi dari DPD adalah untuk meningkatkan kualitas para
guru, DPD mendorong kemendikbud untuk meningkatkan kualifikasi guru melalui beasiswa
S1 bagi guru SD dan SMP. Yang kedua karena di daerah pedalaman khususnya Papua masih
rendahnya kualitas dosen berpendidikan tinggi hal-hal seperti ini memang harus diperhatikan.
DPD RI mendorong pemerintah untuk mendorong pemerataan distribusi dosen yang merata
hingga peloksok negeri ini untuk meningkatkan kualitas bangsa.
Yang ketiga, DPD RI akan terus memperjuangkan perubahan atas Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, karena kualitas generasi bangsa ada ditangan
mereka, sehingga kesejahteraan yang merata sudah menjadi hak dan mutlak bagi guru dan
doseen di negeri ini.
Terkait Komite IV, dalam rangka mengurangi angka pengangguran yang cukup tinggi
di Jakarta, DPD RI mendorong program-program, akses permodalan di UMKM Industri
Kreatif, terutama bagi generasi muda dengan mempercepat dan memperkuat program OK
OCE, melakukan pendampingan usaha dan membantu dalam hal pemasaran produk UMKM
yang dihasilkan para pemuda.
Yang kedua DPD RI harus mendorong program-program yang lahir dari masyarakat
dengan meminta pemerintah mengubah sistem musrenbang yang selama ini masih sebatas
seremonial belaka. Fakta dilapangan banayak program-program usulan masyarakat yang
melalui musrenbang lebih banyak tidak diserap oleh pemerintah mengingat teknis pengusulan
program anggaran di SKPD, UKPD, tidak sesuai dengan waktu, dan sistem dan teknik di
musrenbang. Oleh karena itu perlu ada perubahan format, sistem dan waktu pelaksanaan
musrenbang agar APBD benar-benar tepat sasaran dan dinikmati masyarakat.
Demikianlah laporan singkat kami semoga hasil ini dapat ditindaklanjuti dengan baik
melalui Komite-komite, dan Alat Kelengkapan DPD RI lainnya. Tertanda Fahira Idris, Prof.
Dailami dan juga Bang Abdul Aziz Kafiah.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
13
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Ibu Fahira Idris, dari DKI Jakarta.
Selanjutnya, dipersilakan Jawa Barat.
PEMBICARA: H. ACENG HOLIK MUNAWAR FIKRI, S.Ag (JABAR)
Izin Pimpinan, untuk efektivitas dan efisiensi waktu kami tidak membacakan hanya
menyerahkan saja.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Aceng Fikri, atas nama Jawa Barat menyerahkan langsung silakan.
Dipersilakan berikutnya NTT.
PEMBICARA: SYAFRUDIN ATASOGE ,S.Pd. (NTT)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan NTT idem dengan Jabar dan Jatim karena ada beban Palestina yang luar
biasa berat.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Silakan.
Kaya Yaser Arafat.
Terima kasih, NTT menyerahkan langsung berikutnya Kalimantan Barat.
Kalimantan Barat juga diserahkan, selanjutnya, giliran Banten.
PEMBICARA: Drs. HABIB ALI ALWI (BANTEN)
Untuk Banten karena ada dipulau Jawa cukuplah Jawa diwakili oleh Jawa Tengah
untuk menyampaikan. Banten hanya menyerahkan langsung. Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Idem juga nih. Kompak nih Jawa nih.
Berikutnya Bali dipersilakan. Bali rupanya tidak mau kalah juga dengan Jawa juga
diserahkan, berikutnya NTB, dipersilakan.
PEMBICARA: BAIQ DIYAH RATU GANEFI, SH (NTB)
Baik Pimpinan, jadi kami juga akan menyerahkan tetapi tetapi ada sedikit yang perlu
kami sampaikan sehubungan dengan sekarang gejolak adanya beras impor. Jadi mungkin
masukan dari NTB, bahwa sampai dengan hari ini kami aman, bulan depan kita akan panen
raya.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
14
Jadi mungkin ada suara dari DPD RI, bahwa kami semua seluruh Indonesia memang
berasnya aman. Jadi kalau kita tidak bersuara, jadi kita seolah-olah ingin agar ada ekspor.
Padahalnya Pimpinan, hampir diseluruh Indonesia kita berasnya aman, termasuk di Nusa
Tenggara Barat. Jadi mohon pada Pimpinan, kami agar menyuarakan petani, agar jangan
sampai agar jangan adanya ekspor. Kita akan panen raya bulan ini. Impor. Pak Kadek maaf
ya lagi agak-agak pusing Pak Kadek.
Terima kasih Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
NTB menyerahkan dengan catatan untuk masalah impor, ya beras.
Berikutnya Kaltim dipersilakan.
PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu.
Namo buddhaya.
Pertama-tama pimpinan dan para Anggota yang saya hormati, dengarlah saya untuk
mengucapkan selamat Tahun Baru, mudah-mudahan pada tahun Politik ini DPD, bisa lebih
baik dan menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, amin.
Sebenarnya saya juga mau menyerahkan pimpinan, tidak membaca secara keseluruhan ada
pesan dari konstituen kami terkait provinsi baru Kaltara, yang berapa bulan terakhir ini selalu
terjadi kecelakaan pada kapal-kapal penyebrangan dari Tarakan ke Gulungan. Seperti
diketahui bahwa provinsi ini, pintu masuk bandaranya ada di Pulau Tarakan sehingga
mobilisasi, transportasi, itu sangat tinggi sekali dari pulau Kalimantan ke Tarakan.
Jadi harapan dari masyarakat pamerintah adalah bisa lebih memperhatikan moda
tranportasi untuk pelayanan masyarakat. Karena selama ini yang ada selalu mengalami
human eror terbukti pada kecelakaan terakhir itu karena kurangnya apa namanya pengawasan
dari pihak terkait. Maka usulan dari masyarakat aspirasinya adalah agar pemerintah
menambah feri-feri penerbangan secukupnyalah, secukupnya tidak berlebihan juga,
secukupnya agar masyarakat terlayani dengan baik. Dan ususlan yang kedua bisa diusulkan
pembangunan jembatan pada sisi terdekat dari Pulau Tarakan dan Gulungan. Itu saja
pimpinan kurang lebihnya semua ada dalam laporan yang ingin kami serahkan terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Aji Mirza dari Kalimantan Timur, diserahkan tapi dengan catatan
untuk menceramati mudah transportasi di Kalimantan Utara terutama. Dipersilahan dari
Sulawesi Utara. Dipersilakan.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
15
PEMBICARA: STEFANUS BAN LIOUW (SULUT)
Terima kasih. Pimpinan dan Anggota yang kami hormati, kami hanya menyampaikan
dua butir yang menjadi persoalan di daerah, bahkan mungkin secara nasional, sejauh ini
tertunggaknya pembayaran klaim BPJS kesehatan membuat layanan Rumah Sakit sangat
terganggu. Ketika kami melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Utara dan jajarannya, Direksi BLU, Rumah Sakit Prof. Kandou Malayang, dan tiga
Rumah Sakit Swasta, sebagai contoh tunggakan BPJS, Kesehatan untuk Rumah Sakit Prof.
Kandou sebagai rumah sakit milik pemerintah, sekarang ini sudah sekitar 70M. Demikian
pun rumah sakit swasta sehingga jika tidak dilunasi tiga bulan ke depan akan menggangu
pelayanan rumah sakit. Hal yang kedua didapati E Katalog obat, banyak kebutuhan obat yang
tidak tercantum dalam e-katalog, sehingga mengganggu dalam pengobatan pasien puskesmas.
Demikian dan terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Setelah Sulawesi Utara, dipersilakan Sulawesi Tengah.
PEMBICARA: dr. DELIS JULKARSON HEHI, MARS (SULTENG)
Terima kasih pimpinan, kami juga dalam rangka efektivitas waktu, kami juga ingin
menyerahkan langsung, cuma satu titipan aspirasi Honorer K2 agar mendapat perhatian DPD
untuk diperjuangkan. Terima kasih Pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih dokter Delis dari Sulawesi Tengah. Sudah menyerahkan berikutnya
Maluku, maaf bukan Maluku, Kalimantan Tengah.
PEMBICARA: Dr. Pdt. RUGAS BINTI, BD., M.Div., D.Min. (KALTENG)
Terima kasih pimpinan, mohon izin kami juga menyerahkan langsung. Makasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Berikutnya terima kasih Pendeta Rugas, berikutnya dari Kalimantan Selatan.
PEMBICARA: ANTUNG FATMAWATI, ST (KALSEL)
Terima kasih Ketua kami juga menyerahkan tetapi kami, selamat jumpa teman-teman
kembali. Setelah kasus ini kami mohon maaf mungkin, kita lama tak bersua mohon kita minta
maaf, kami cuma mengucapkan terima kasih.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
16
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima Kasih Bu Antung dari Kalimantan Selatan yang sudah menyerahkan.
Berikutnya Sulawesi Barat. Dipersilakan.
PEMBICARA: Pdt. MARTHEN, M.Th (SULBAR)
Terima kasih, pimpinan kami akan menyerahkan dengan dua, tiga catatan. Pertama
sama dengan Sulawesi Tengah, karena selama ini teman-teman ke dua sudah masuk Jakarta,
besok perwakilan K2 akan bertemu dengan DPR dan juga dengan beberapa menteri karena
itu yang pertam. Yang ke dua di bidang pertanian perlu mendapat perhatian pengadaan bibit
yang berkualitas.
Yang terakhir beberapa ruas jalan ruas naional di Sulawesi Barat, itu perlu mendapat
perhatian karena begitu memprihatinkan. Itu yang kami sampaikan. Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Marthen dari Sulawesi Barat berikutnya Maluku.
PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (MALUKU)
Pimpinan saya kira akan kita serahkan tetapi ada beberapa catatan bisakah sidang
Paripurna ini menolak kebijakan beras import. Harus ditolak. Setuju ya. jadi keterangan dari
Menteri Perdagangan itu lucu, itu sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ketika saya
baca lebih lanjut peraturannya itu dibuat oleh dirinya sendiri. Ini mengganggu stabilitas
ekonomi yang rakyat kecil. Kita tolak itu Pak Ketua.
Yang kedua, infrastruktur jalanan jembatan itu persoalan besar. Dari Maluku itu yang
menghubungkan Maluku Tengah, dan Serang Bagian Timur. Sejak Orde lama sampai
sekarang tidak ada jembatan, ya jadi saya harap supaya pembangunan tidak dikonsentrasikan
saja di Pulau Jawa, tolong perhatikan daerah-daerah terluar itu kepulauan terbatas. Yang
penting guru honor ya K2 itu ya sudah harus diperhatikan itu masalah nasional. Temuan saya
tidak semua pustu itu ada bidan desa. Rumusnya kalau ada 2000, bisa berarti 2000 bidan desa
dan mantri. Ini kosong melompong di Serang Bagian Timur, dan sebagian Maluku Tengah,
itu harus diperhatikan.
Yang terakhir kalau diserahkan setuju saja tapi ada kebijakan pimpinan untuk
mengatur dengan staf supaya sampai seberapa jauh semua diinventarisir dengan baik,
diindentifikasi diformulasi semua pada intinya senator Indonesia itu mengetahui semua
persoalan nasional. Kalau hanya membaca begini agak sulit, ya harus diindetefikasi betul-
betul itu.sehingga kebijakan lebih lanjut adalah pimpinan menekan pemerintah untuk lebih,
lebih berpihak kepada daerah. Terima kasih Saudara Novi.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Bu Novita, Prof John sudah menyampaikan, terdengar Prof. tapi tidak
terbaca, sistem, kalau sound system ini agak sedikit menyulitkan kita, menangkap
pembicaraan dari Sulawesi Selatan.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
17
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (SULSEL)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pimpinan Sidang Paripurna yang saya hormati, Bapak-ibu semua yang saya hormati
tertulis sudah kami siapkan tetapi supaya lebih jelas seperti yang dimaksudkan oleh Bapak
Pimpinan tadi, yang pertama adalah Pak Prof. John Pieris dan saya sependapat apalagi
Sulawesi selatan sebagai daerah lumbung pangan nasional. Lumbung padi naional, lumbung
beras nasional. Saya ingin meminta kepada Anggota DPD khususnya komite yang terkait
untuk menseriusi sikap mita terhadap impor beras. Memang Sulawesi Selatan sejak dulu
menolak impor beras ini masuk di Sulawesi Selatan. Bahwa kemudian tahun-tahun lalu itu
jadi tempatkan di pergudangan di sana, itu hanya gudang transit untuk dikirim ke daerah lain,
tapi nyatanya terkadang juga keluar.
Oleh karena itu pertama adalah impor beras sebaiknya dihentikan. Apapun itu akan
berdampak kepada petani Indonesia, petani kita semuanya. Jadi tadi Pak prof. John meminta
DPD bersikaf menolak impor beras ini, saya sarankan itu, saya dukung itu. Kemudian
berharap agar Komite terkait membahasnya lebih mendalam, bayangkan peraturan Menteri
Perdagangan dibuang untuk memungkinkan ditunjuk PT. PPI melaksanakan import, padahal
seharusnya dia melaksanakan kegiatan ini adalah Bulog tapi dibuat sedemikian rupa sehingga
peraturan Menteri Perdagangan keluar pada Januari ini, minggu ini dikeluarkan setelah
ditunjuklah PT. PPI untuk melakukan. Yang kedua bukan hanya itu Pak, Bapak-ibu sekalian,
impor garam ini bahwa Bapak dari Jawa Timur, dan bagi saya, bagi kita adalah juga impor
gula.
Tiga ini akan menjadi komunitas yang akan merusak, merugikan petani kita
Indonesia. Mohon perhatian kita bersama. Yang kedua adalah Kartu Indonesia Pintar, ini juga
masih bermasalah untuk Komite yang terkait kartunya sudah ada dananya tidak tersedia. Jadi
mereka mau mencairkan dananya belum siap yang ketiga. Sependapat tadi dengan teman-
teman lain, ini menjadi kesimpulan adalah K2, saya kira BAP, sudah menindaklanjuti dengan
harapan Komite I lebih serius lagi, penerimaan PNS baru akan dilakukan, padahal sudah ada
K2 yang menunggu giliran antri yang panjang, itu point-point inti selain inspratruktur yang
akan kami sampaikan dan sekali lagi terima kasih. Sekian.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Ajiep Padindang dari Sulawesi Selatan, berikutnya dipersilakan dari
Sulawesi Tenggara.
PEMBICARA: Drs. H. YUSRAN A. SILONDAE, M.Si. (SULTRA)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Yang kami hormati Bapak dan Ibu Pimpinan DPD RI, rekan-rekan Anggota Bapak
Sekjen beserta staf hadirin sekalian yang berbahagia. Terima kasih atas kesempatan yang
diberikan kepada kami untuk menyampaikan Laporan Kunjungan Reses, yang telah
dilaksanakan tanggal, 21 Desember sampai dengan tanggal 14 Januari 2018. Laporan ini
sebenarnya kami tuangkan secara lengkap, laporan tertulis kami tidak bacakan lagi. Karena
waktu yang sangat singkat sekali. Namun pada kesempatan ini kami ingin menempatkan
waktu ini untuk menyampaikan apresiasi dari Pemerintah Daerah, baik itu dari pemerintah
Provinsi, Kabupaten dan kota bahkan sampai kecamatan bahwa kunjungan kerja reses DPD
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
18
ini intensitasnya memang cukup tinggi, diakui oleh Pemerintah Daerah, hanya saja barangkali
mereka juga sudah menyampaikan respon yang begitu besar. Bahkan usulan-usulan aspirasi
apa itu mereka sudah sampaikan secara tertulis. Dan ini juga sudah diakomodir masuk dalam
laporan-laporan dari daerah kepada tingkat pimpinan di DPD RI.
Hanya saja mereka pertanyakan itu bagaimana realisasi dari usulan-usulan yang sudah
disampaikan, jadi pada kesempatan ini barangkali tidak terlalu banyak lagi usulan-usulan
yang sudah ada yang lama itu, itu diangkat kembali dengan harapan semoga masa yang akan
datang usulan-usulan sudah disampaikan itu kiranya ada yang bisa direalisasikan. Walaupun
barangkali hanaya satu dua di antaranya. Ini sangat perlu untuk membangun kepercayaan
DPD, terhadap masyarakat yang ada didaerah kita. Barang kalinya kami sampaikan kepada
masyarakat pesan dari daerah. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Yusran dari Sulawesi Tenggara berikutnya dipersilakan Gorontalo.
PEMBICARA: H. ABDURRAHMAN ABUBAKAR BAHMID, Lc (GORONTALO)
Gorontalo juga hanya menyerahkan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Dari Gorontalo diserahkan berikutnya dari Papua. Papua belum siap. Ya kita melopat
ke Papua Barat, Papua Barat meyerahkan berikutnya dari Jambi.
PEMBICARA: H. JUNIWATI MASJHCHUN SOFWAN (JAMBI)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore
Salam sejahtera untuk kita semua.
Om swastiastu.
Namo buddhaya.
Yang saya hormati, saya sayangi, saya banggakan, Anggota DPD RI seluruh
Indonesia, yang saya hormati Sejen beserta staf, hadirin dan hadirot yang dimuliakan oleh
Allah. Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan dan karunianya
pada sore ini, kita masih diberi kesempatan untuk hadir dalam Rapat Paripurna, pada sore ini
dalam keadaan sehat walafiat, salawat dan salam mari kita persembahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW, membawa risalah kebenaran sehingga bisa seperti
sekarang ini.
Hadirin yang saya hormati dan saya banggakan berikut kami sampaikan hasil kegiatan
di Provinsi Jambi dari tanggal 21 Desember 2017, sampai 14 Januari 2018, yang meliputi
Komite I sampai Komite IV. Perwakilan dari Jambi yaitu H, Muhammad Syukur, Daryati
Uteng, H.Juniwati Masjchun Sofwan dan H. Abu Bakar Jamalia. Laporan sebagai berikut
Komite I, Pilkada serentak di Provinsi Jambi.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
19
PEMBICARA: Hj. DARYATI UTENG S, S.E., M.M. (JAMBI)
Pilkada serentak di provinsi Jambi akan digelar tahun 2018, makin terasa dengan
memanasnya suhu politik mulai dari perebutan bakal menduduki kursi nomor satu maupun
rebutan partai pengusung. Tentunya pilkada ini akan dilaksanakan ada 1 kota dan 2
kabupaten yaitu kota Jambi dan kabupaten Merangin dan kabupaten Kerinci. Kendala
pembuatan E KTP masih terjadi di daerah dan untuk perekaman E-KTP, Dukcapil juga
menghadapi kendala seperti kurang pasokan listrik, alat perekam kurang, alat sering rusak.
Terkait Komite II beberapa ruas jalan nasional di Jambi kini mengalami kerusakan. Dua, tadi
juga sudah disampaikan oleh teman-teman mengenai petani di Jambi menyayangkan
pemerintah melakukan import beras 500 ton. Di tengah kondisi stok beras nasional yang
masih belum membutuhkan pasokan beras dari impor. Oh 500, ya sudah dilanjutkan sama
Bapak-Bapak saja. Berdasarkan laporan dari warga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, petani
pinang mengalami masalah dengan tidak dibayarkan pembelian pinang dari perusahaan PT
Sari Nur masyarakat diurutkan 52 milyar, ini yang melakukan pengusaha dari perusahaan itu
dari Malaysia.
Komite III, satu terkait perlindungan pasien masyarakat, kabupaten Tanjung Jabung
Barat mengeluhkan mekanisme rujukan dari satu rumah sakit ke rumah sakit yang lain.
Seringkali rujukan yang diberikan adalah rujukan lepas yang artinya keluarga pasien disuruh
untuk mencari rumah sakit sendiri. Kedua, masyarakat meminta pemerintah untuk segera
membentuk badan pengawas rumah sakit maksudnya di sini rumah sakit daerah Jambi
sebagai badan yang bisa mengakomodir keluhan rumah sakit terkait pelayanan kesehatan
bagi masyarakat Jambi khususnya sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit.
Komite IV, Masyarakat daerah Jambi bersama pemerintah daerahnya berharap agar
penyelesaian proyek infrastruktur di Jambi dapat segera dengan tidak membebani APBD
Jambi juga mereka berhak agar melalui wakil mereka di DPD RI dapat membawa investor ke
Jambi sehingga dapat berinvestasi di provinsi Jambi, investor dalam bidang pemanfaatan
dalam hasil bumi. Hasil perkebunan dan pertanian sangat diharapkan. Mungkin di sini dari
Anggota DPD ada yang mau menjadi investor ke Jambi kami tunggu.
Saat mengunjungi Bank 9 di Jambi, adanya aspirasi yaitu aturan dari pemerintah
khususnya kementrian BUMN yang memperbolehkan atau mengizinkan agar perusahaan-
perusahaan BUMN atau swasta yang ada di daerah Jambi juga dilibatkan. Bank daerah atau
transaksi juga penempatan dananya tidak hanya pada bank BUMN saja padahal bank daerah
juga merupakan milik pemerintah sama halnya dengan bank BUMN. Aspirasi para lurah
adanya alokasi dana dari APBN seperti halnya dana desa mengingat masih kecilnya APBD
daerah kalau hanya tergantung dari situ saja. Pimpinan dan Anggota perwakilan dari Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang kami hormati dan kami sayangi kami banggakan
Alhamdulilah kunjungan kegiatan di daerah provinsi Jambi berjalan aman dan sukses.
Demikian laporan dari provinsi Jambi yang bisa kami sampaikan atas perhatiannya diucapkan
terima kasih.
Wabilahitaufik walhidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
20
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (MARINIR) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Bu Daryati Uteng dari Jambi yang sudah membacakan laporannya,
berikutnya dari Provinsi Aceh dipersilakan. Terima kasih Pak Sudirman dari Aceh, hanya
menyerahkan. Berikutnya dipersilakan Maluku Utara, Maluku Utara ya. Kita lanjutkan
Bangka Belitung. Bangka Belitung menyerahkan, berikutnya Kepulauan Riau dipersilakan.
PEMBICARA: Ir. MOHAMMAD NABIL, M. Si. (KEPRI)
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua.
Om swastiastu.
Yang saya hormati Bapak Ketua DPD dan Ibu Wakil, Anggota DPD yang saya
hormati, Sekretaris Jenderal beserta staf dan para hadirin dan media yang hadir pada sore hari
ini. Sebenarnya saya juga ingin menyerahkan tapi karena Pak senior saya suruh membacakan
pesan-pesan yang harus dibacakan maka dalam kesempatan ini tidak saya baca secara
keseluruhan tapi mungkin ada beberapa poin khususnya pesanan daripada Pak Komite II Pak.
Dari hasil kunjungan para Anggota DPD Kepulauan Riau maka ada beberapa poin
saja yang perlu disampaikan nanti secara lengkap tertulis. Dari Komite I mungkin juga sudah
disampaikan oleh beberapa Anggota tadi, ternyata persoalan BPJS ini masih jadi persoalan
yang sangat di luar biasa kemudian persoalan daripada yang kedua yang juga muncul adalah
masalah E-KTP. E-KTP artinya juga menjadi masalah terutama di daerah-daerah yang
kebetulan akan melaksanakan Pemilu di daerah Tanjung Pinang. Kemudian yang ketiga
adalah ada beberapa persoalan yang sampai saat ini masih belum terselesaikan, masih
mencari jalan ke luar adalah persoalan antara otorita Batam dengan pemerintah kota Batam,
khususnya menyangkut masalah pengelolaan terhadap aset-aset yang banyak berhubungan
dengan kepentingan masyarakat, masih dikelola dan masih dikuasai oleh ototita Batam. Oleh
karena itu masih dikelola dan dicarikan jalan keluarnya agar beberapa fasilitas umum yang
berhubungan dengan sosial kemasyarakatan contohnya adalah mesjid, pasar induk, rumah
sakit, dan sekolah-sekolah itu segera diserahkan dan dihibahkan kepada pemerintah Kota
Batam yang sampai saat ini dikelola oleh otorita Batam.
Dari Komite II ada beberapa hal yang perlu diangkat yaitu pertama masalah
kewenangan terhadap kawasan penerbangan di Kepulauan Riau. Artinya di-fight information
region, FPR itu sampai hari ini masih menjadi kewenangan pemerintah Singapore. Nah oleh
karena itu menjadi salah satu kedaulatan kita, ini sedang juga diupayakan harusnya sudah
sewaktunya dengan berkembangnya beberapa penerbangan dan bandara internasional di
kawasan Riau dan Kepulauan Riau khususnya maka pemerintah Indonesia juga memilih
kewenangan itu. Kedua adalah masalah tentang pemanfaatan daripada pelabuhan dimana
pelabuhan batu ampar yang tadinya diorientasikan menjadi sebagai kawasan pusat logistik
tetapi sampai hari ini masih belum bisa dioptimalkan dan dimaksimalkan menjadi salah satu
tempat untuk transitment daripada pengiriman kapal-kapal dengan mengoptimalkan
pelabuhan batu ampar menjadi pelabuhan kontainer. Yang terakhir adalah di Komite II yang
juga menjadi sorot adalah dengan isunya tentang akan diterapkannya fasilitas baru yang di..
(tidak jelas terdengar, red) itu tentang kawasan ekonomi khusus. Ini sempat menjadi polemik
karena menjadi perbedaan pendapat di masyarakat bagaimana tentang fasilitas kawasan FTZ
yang saat ini di kota Batam dan bagaimana kaitan antara menerapkan kawasan ekonomi
khusus di dalam kawasan free T-zone.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
21
Di Komite III, beberapa hal yang perlu disampaikan tentang ini juga tadi masih
masalah tentang khususnya di Kota Batam terkendalanya pemerintah untuk membangun
sarana dan prasarana sosial khususnya di bidang pendidikan karena tidak punyanya
kewenangan pemerintah kota-kota terhadap lahan-lahan yang ada di kota Batam sehingga ini
menjadi salah satu kendala untuk membangun dan menyediakan fasilitas pendidikan untuk
masyarakat. Yang kedua adalah masalah Kepulauan Riau yang sampai hari ini tetap masih
menjadi transit dari pada TKI, ilegal maupun khususnya yang ilegal, masih banyaknya
tempat-tempat penampungan ini, oleh karena itu ke depan meminta bea cukai dan kemudian
kepolisian dan pemerintahan setempat lebih mengintensifkan dengan memanfaatkan
perangkat-perangkat daerah agar pengiriman tenaga-tenaga ilegal itu bisa diminimalisir
sekecil mungkin sehingga tidak menimbulkan persoalan masyarakat Indonesia yang mencari
kehidupan di luar.
Kemudian untuk Komite IV khususnya poin yang paling penting yaitu tentang untuk
segera dapat diwujudkannya konektivitas antara Kintan dengan Batam dengan pembangunan
jembatan Kintan, Kepri yang sempat tertunda-tunda agar dapat bisa menjadi prioritas
program nasional dan kemudian dimasukan di dalam anggaran APBN. Kedua adalah
pelaksanaan daripada tol laut di Kepulauan Riau sendiri masih belum berjalan dengan baik,
masih belum berjalan dengan maksimal sehingga membutuhkan langkah-langkah yang lebih
hebat itu supaya bisa memaksimalkan karena daerah kepulauan ini sangat kaitan hubungan
dengan pengontrolan dan pengendalian harga sembako apabila tol laut ini bisa berjalan
dengan baik. Demikian tadi poin-poin yang bisa kami sampaikan di-kuwon yo hasil daripada
yang disaring oleh kawan-kawan DPD dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om shanti shanti shanti om.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (MARINIR) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Mohammad Nabil dari Kepulauan Riau. Berikutnya provinsi Riau.
PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (RIAU)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera bagi kita semua.
Sesuai dengan tata tertib bahwa laporan dari hasil kegiatan kunjungan kerja Anggota
ke daerah disampaikan pada Paripurna. Pemahaman kami apabila disampaikan pada
paripurna maka dia menjadi kewajiban kelembagaan. Artinya lembaga berkewajiban untuk
menindaklanjuti apa yang sudah disampaikan kepada Paripurna. Kedua, sesuai dengan
sumpah berkewajiban memperjuangkan aspirasi daerah yang diwakili, berarti ini menjadi
kewajiban personal. Nah dengan demikian pemahaman kami, laporan ini disampaikan pada
Paripurna menurut tata tertib sudah menjadi tanggung jawab kelembagaan tetapi tidak lepas
dari tanggung jawab perorang karena sumpah kita memperjuangkan aspirasi daerah yang
diwakili. Oleh karena itu kami sampaikan kepada Pimpinan dan kita semua, marilah kedua-
duanya ini dapat kita pertanggung jawabkan dengan target waktu berapa lama kiranya ini bisa
kita pertanggungjawabkan kepada masyarakat. Demikian.
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
22
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (MARINIR) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Gafar dari provinsi Riau dengan catatan mengingatkan kepada kita
semua akan tugas dan kewajiban. Berikutnya dari Sumatera Barat dipersilakan.
Terima kasih Pak Novi Chandra, menyerahkan laporan dari Sumatera Barat.
Berikutnya Sumatera Utara. Terima kasih ini Pak Dedi sudah bagi.
PEMBICARA: DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.Sos., S.H., MSP. (SUMUT)
Bissmilahirahmanirrahim.
Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.
Pimpinan dan Anggota DPD yang terhormat, izinkan kami menyampaikan laporan
reses Anggota DPD asal Sumatera Utara, Ibu Prof. Darmayanti Lubis, Pak Rizal Sirait, Pak
Parlindungan Purba, dan saya Dedi Iskandar Batubara
Yang pertama soal E-KTP yang belum selesai persoalannya, kemudian yang
berikutnya soal impor beras yang saya kira menjadi kesepakatan kita di forum ini untuk bisa
kita tindak lanjuti untuk bisa ditolak, kemudian berikutnya soal nasib K2 dan guru tidak tetap
yang kemaren cukup banyak persoalan yang kita terima masukannya. Kemudian yang
selanjutnya soal dana desa masih membutuhkan banyak penanganan yang serius oleh
pemerintah. Saya kira itu saja, tentu banyak sekali sebenarnya, kami serahkan, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (MARINIR) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Bapak Dedi Iskandar dari Sumut, sudah menyerahkan. Berikutnya dari
Lampung.
PEMBICARA: HI. AHMAD JAJULI, S.IP., M.Si. (LAMPUNG)
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh.
Selamat sore.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Yang kami muliakan para Pimpinan DPD RI dan seluruh Anggota DPD RI yang hari
ini hadir. Kami menyampaikan hasil kunjungan kerja dalam rangka reses di daerah pemilihan
di provinsi Lampung, ada beberapa poin. Yang pertama soal yang sama di beberapa daerah
yaitu lonjakan harga beras yang tidak wajar terjadi juga di Lampung dan harga ini sudah
memasuki tahap yang mengkhawatirkan karena angkanya diatas 10.000/kg dari normalnya
8000 dan ini sudah sangat menyulitkan kalau angka yang sudah selisihnya terlalu besar di
tingkat masyarakat dan juga tidak dijamin kesejahteraan itu ada di petani karena itu nanti
harap Komite I eh Komite II maaf untuk bisa menjadikan tema ini poin rapat kerja dengan
Mentri pertanian.
Kemudian yang kedua soal angkutan online dan angkutan online ini dimana-mana
sudah mulai menjadi trend tapi kalau tidak ada aturan yang tegas akan menjadi boomerang.
Banyak korban disebabkan karena tidak ada ketegasan melakukan low investment karena itu
Lampung telah mengeluarkan pembatasan jumlah unit kendaraan untuk kendaraan online
angkutan online ini. Dengan demikian, diharapkan nanti mudah-mudahan menjadi topik
pembicaraan dengan Menteri Perhubungan di Komite II. Dari pada Komite III kami masih
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
23
menemukan kasus-kasus traficking dan TKI yang ilegal masih bisa berangkat, berarti ada
mekanisme yang mungkin belum sepenuhnya bisa dijalankan, baik oleh pemerintah daerah
maupun oleh pihak-pihak PJTKI yang melakukan penyiapan TKI ke luar negeri.
Selanjutnya pada kasus pada sektor pendidikan kami masih juga mendapat amanat
untuk memperjuangkan Tenaga Honorer K2 dan persoalannya sederhana, K2 ini tidak
mungkin bisa diangkat meskipun kita berjanji berkali-kali selama payung hukumnya belum
direvisi karena itu kami meminta kepada DPD RI agar mendukung upaya memasukan
prolegnas di DPR RI untuk melakukan revisi Undang-Undang ASN sehingga menjadi
payung hukum bagi pemerintah mengangkat K2 secara otomatis. Pada poin yang lain kami
menyampaikan perlunya pembekalan para pelajar khususnya mahasiswa memadukan
kurikulum bukan hanya kurikulum sekolah saja tetapi juga kurikulum wirausaha yang
menjadikan mereka nanti selepas dari sekolah menjadi bagian yang menciptakan lapangan
pekerjaan.
Demikian Pimpinan, Bapak Ibu Anggota yang kami hormati, laporan hasil dari
kunker, Kunjungan Kerja dari provinsi Lampung. Selanjutnya, bahan selengkapnya kami
serahkan kepada Pimpinan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (MARINIR) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Ahmad Jajuli dari provinsi Lampung. Insya Allah wakil gubernur
ya kita doakan bersama. Berikutnya dari Bengkulu, waduh semangat ini, pengantin baru.
Jalannya lain ya.
PEMBICARA: RIRI DAMAYANTI JOHN LATIEF, S.Psi. (BENGKULU)
Izin saya serahkan saja deh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (MARINIR) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Jadi grogi rupanya.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (JATENG)
Suka sekali lihat jalannya sekarang. Pak Ketua cara jalannya sudah berubah Pak
Ketua. Ada sesuatu nampaknya itu.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (MARINIR) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Tangannya jadi dingin ya. Oh rupanya pengantin baru tangannya bisa dingin ya.
Terima kasih Bu Riri ya sudah tampil ke depan tapi tidak dibacakan ya. Berikutnya adalah
dari Sumatera Selatan, dipersilakan.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
24
PEMBICARA: Hj. ASMAWATI, S.E., M.M. (SUMSEL)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saudara pimpinan DPD RI yang kami hormati, Rekan-rekan DPD RI se-Indonesia
yang kami cintai, serta Sekjen serta jajarannya yang kami hormati. Pada kesempatan ini kami
dari Sumatera Selatan melaporkan bahwa Komite I membahas masalah Pilkada yang kami
pada kesempatan ini ada fenomena dari Sumatera Selatan, para calon ada salah satunya calon
dari walikota itu melawan kota kosong Pak. Yang kedua Komite II mengadakan pengawasan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang jalan, dimana di sini dikeluhkan
oleh Kepala Daerah, kabupaten, kota, juga provinsi karena adanya perbedaan jalan nasional.
Dimana disini dikeluhkan oleh para kepala daerah kabupaten/kota juga provinsi karena
adanya perbedaan jalan nasional, jalan provinsi dan kabupaten/kota itu sangat merisaukan
karena tidak ada sinkronisasi karena ada satu yang rusak yang ada yang mulus jalan
negaranya yang rusak begitu. Itu mohon perhatiannya kalau banyak kepala daerah itu minta
diserahkan jalan-jalan yang negara maupun provinsi kepada kabupaten/kota.
Yang ketiga, Komite III menginventaris terkait Rancangan Undang-Undang tentang
Perubahan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dimana disini
diharapkan bahwa adanya perubahan undang-undang berdiri sendiri antara Undang-Undang
Guru maupun Undang-Undang Dosen. Dan pada Komite IV mengharapkan untuk
optimalisasi di HK dan di BH sektor pertambangan dan juga Migas serta alokasi dana
kelurahan, dimana disini lahirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
menimbulkan ketimpangan antara kelurahan dan desa. Dimana kelurahan merasakan bahwa
desa sejajar namun mereka tidak mendapatkan dana desa, untuk itu mereka memohon kepada
kami, kita dari DPD RI untuk membahas undang-undang tersebut.
Demikian laporan kami dari Sumatera Selatan. Atas perhatian kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Ibu Asmawati yang sudah menyampaikan laporan dari Sumatera
Selatan. Masih ada 3 Provinsi yaitu DIY, Papua dan Maluku Utara. Papua, silakan Pak
Yanes.
PEMBICARA: YANES MURIB, M.M. (PAPUA)
Saya serahkan saja Pak Ketua.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (KETUA KOMITE I DPD RI)
Pak Yanes rambutnya baru ya. Ini rambutnya baru Pak Yanes ini.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Terima kasih Pak Yanes sudah menyampaikan laporan dari Papua.
Sidang Dewan yang mulia.
Kita baru saja mendengar laporan dari daerah. Ada yang menarik yang menjadi
catatan pimpinan sidang. Cukup banyak aspirasi dari daerah disamping ada spesifikasi dari
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
25
masing-masing yaitu menyangkut import beras. Iya saya dengan Ibu Wakil Ketua berdiskusi
apakah memang ini menjadi, karena masalah serius kalau cukup banyak sehingga perlu
kiranya direspon oleh lembaga. Oleh karena itu seijin sidang yang mulia ini, apakah masalah
import beras, bukan hanya beras, garam maupun gula yang serius ini akan diambil sikap oleh
lembaga? Oleh karena itu pada satu tahapan lagi yang mungkin dimungkinkan untuk kita
lakukan yaitu memberikan kesempatan pada alat kelengkapan yang terkait karena ini bukan
menyangkut masalah ekonomi juga masalah-masalah sosial, budaya, masalah keamanan,
masalah politik. Oleh karena itu apabila disetujui direstui oleh sidang yang mulia kita sepakat
untuk memberikan kesempatan kepada alat kelengkapan yang terkait untuk. Silakan.
PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)
Baik, pimpinan. Pak Ghazali dari Aceh. Baik, terima kasih.
Kita memang bisa memahami kalau ada kita teman-teman yang bersikap anti secara
frontal terhadap import beras itu. Namun demikian bagi saya pribadi ya tidak boleh serta
mertalah kita bahas dengan lebih mendalam apanamanya sebab musabab ada import dan
alasan konkrit apa kita menentang import itu. Harus ada apanamanya iya tukar informasi,
tukar-tukar informasi bila perlu kita panggil Menteri Pertanian. Kita panggil dia, kita
pertanyakan nanti kita ambil sikap di depan dia. Jangan serta merta ya tapi ya ada
prosesnyalah. Kendati saya memahami sikap teman-teman yang bersikap model tadi itu. Saya
sarankan kita panggil apa namanya alat kelengkapan terkait, memanggil Menteri Pertanian
Bapak Sudirman Said, kita pertanyakan. Saya pikir itu lebih santun, bukan bermakna kita ini
takut, bukan. Lebih santun lebih cerdas. Kitakan namanya musyawarah. Saya kira saya
demikian mempunyai sikap. Terima kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Iya itu akan disarankan tadi pak. Jadi kembalikan ke alat kelengkapan silakan nanti
memanggil menteri tekait kemudian di bahas baru kita menentukan sikap lebih lanjut, kira-
kira tahapannya adalah itu. Ya setuju ya, Oke.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (KETUA KOMITE I DPD RI)
Ketua, ijin ketua, sayap kiri ketua.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Silakan Ketua Komite I.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (KETUA KOMITE I DPD RI)
Terima kasih. Saya mencermati dengan baik apa yang disampaikan teman-teman dari
seluruh provinsi di Indonesia. Yang terkait dengan Komite I adalah Undang-Undang Desa
Pak. Jadi saya mohon dengan hormat juga agar Komite I di dalam buku yang sudah di
launching pada waktu gathering kembali ke mandat itu mohon dicermati betul. Karena
memang pada aspek regulasi kelembagaan program ini nampaknya pemerintah tidak serius.
Bahasa guyon saya adalah ketika Pak Presiden menyampaikan, awasi Undang-Undang Desa
itu kok menjawab pertanyaan-pertanyaan saya kira-kira begitu.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
26
Nah, lalu terkait dengan Undang-Undang 23 Pemda, kaitan kelurahan mohon kita
semua tidak terjebak karena memang kelurahan itu bagian dari Undang-Undang
Pemerintahan Daerah bukan Undang-Undang Desa. Jadi karena struktur pemerintahan itu
sampai pada kelurahan maka kelurahan itu tidak punya hak kewenangan sama dengan desa,
ini yang penting. Karena itu mohon kepada ibu dan bapak sekalian seandainya ada yang
minta sama dengan desa suruh rubah dia menjadi desa dulu. Itu-itu disitu. karena desa, desa
di Undang-Undang 6 sedangkan kelurahan itu diatur di Undang-Undang 23 sehingga bahasa
kita sama bapak, ibu sekalian bahwa namanya undang-undang desa memberikan kewenagan
untuk berubah menjadi apapun. Desa jadi kelurahan boleh, kelurahan jadi desa boleh, desa
menjadi desa adat boleh, adat menjadi desa boleh. Saya kira agar kita tidak terjebak pada
sesuatu yang sifatnya sepertinya lapangan padahal sebetulnya itu sudah kita tahu undang-
undangnya berbeda yang mengaturnya.
Yang ketiga Pak Ketua, saya kira DPD harus meyuarakan keras Komite IV nanti kita
anulah koordinasi Komite I karena dana desa ini pemerintah iya kalau boleh ngomong orang
pakai bahasa yang agak sakartis, bohong. Kenapa? Tahun ini 60, tahun depan itu jadinya 80,
tahun yang akan datang jadinya 120 faktanya masa berkurang. Ini yang saya kira atas nama
apapun DPD dan daerah harus keberatan dengan Menteri Keuangan yang selalu mengklaim
bahwa ketidakbecusan moral Bangsa Indonesia itu bagian dari alasan yang dirasionalisasikan
saja. Jadi saya kira desa dan DPD itu menjadi satu tarikan nafas saya kira.
Terima kasih.
PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM)
Pimpinan, ijin pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Iya silakan Pak Mirza.
PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM)
Terima kasih pimpinan. Saya mewakili Komite II ingin memberikan beberapa
tanggapan terkait impor beras bahwa kami pada masa sidang sebelum ini sudah melakukan
pengawasan dan mengunjungi semua anggota dari setiap provinsi, mengunjungi Bulog dan
Kementrian Pertanian termasuk kita juga menaggil dirjen-dirjen terkait. Dari hasil yang sudah
kami lakukan pada masa sidang sebelumnya kita dapati bahwa tidak ada masalah pada
ketersediaan beras. Maka memang menjadi sebuah pertanyaan bila ada kebijakan untuk
melakukan impor beras maka kami dari Komite II akan sesegera mungkin untuk melakukan
pembahasan kembali dan merumuskan sikap apa yang mestinya kita keluarkan dari Komite II
mewakili DPD RI disini. Itu saja mungkin pimpinan.
Terima kasih.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA KOMITE IV DPD
RI)
Saya pimpinan sedikit, Ajiep.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
27
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Silakan Pak Ajiep.
PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA KOMITE IV DPD
RI)
Baik, terima kasih. Saya pertama mempertegas kembali tentang import beras bahkan
gula dan garam itu tapi tolong jangan terlalu lambat kita punya respon. Saya setuju serahkan
kepada komite terkait tetapi respon kita jangan lambat karena kalau lambat kemudian kita
ketinggalan, kehilangan momen sama tenaga kerja asing kita kehilangan momen
sesungguhnya.
Yang kedua, K2. K2 ini tolong direspon cepat juga. Saya pikir Komite I dan BAP kita
juga jangan kehilangan momen. Penerimaan Pegawai Negeri Sipil di berbagai tempat sudah
mulai disosialisasikan sementara K2 belum berkepastian. Jadi mohon ini dua hal ini pak.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (KETUA KOMITE I DPD RI)
Ijin ketua, merespon dulu ketua. Ijin ketua soal K2 saya respon dulu.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Iya silakan.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (KETUA KOMITE I DPD RI)
Jadi begini kalau mau jujur mereka itu ada mulai tahun 2003. Rapat terakhir Komite I
dengan Menpan Reformasi Birokrasi ada di antara teman-teman itu yang usia hari 27 tahun.
Kalau hari 27, tahun 2003 itu mereka baru berusia 14 tahun. Kita bisa bayangkan data itu
benar atau tidak. Nah kan itu begini, DPR, Pemerintah dan DPD saya kira sudah mengambil
sikap Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang salah
satunya mengatur mengenai apa yang kita sebut sebagai P3K (Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Khusus). Ini dimaksud untuk menjawab, merespon terhadap posisi K2, K3 yang
datanya Pak Ketua, Ibu Pimpinan ya mohon maaf tidak ada satu gubernur, bupati, walikota
yang menjamin itu benar, tidak ada satupun. Kenapa adik saya misalnya, adik kandung adik
saya lulus dari Kabupaten Semarang 17 orang di antara calon PNS tapi tidak diberkas ke
Jakarta. Dan pergantian data ini bapak, ibu sekalian sering kali terjadi. Hari ini 469 saya
minta kepada beberapa Menpan Reformasi Birokrasi untuk memastikan data ini benar atau
tidak. Kita bisa bayangkan data-data itu pertama bupati, gubernur, walikota tidak ada yang
berani menjamin. Lalu yang kedua ini adalah akibat dari politisasi birokrasi tim sukses dan
lain-lain yang memastikan masuk menjadi apanamanya pegawai pemerintahan, pegawai
pemerintah dengan perjanjian khusus atau pegawai K2, K3 itu. Sehingga ketua tadi Pak Jajuli
dari Lampung menyampaikan soal revisi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 mohon maaf
pak sampai hari ini posisi pemerintah masih agak alot untuk merubah undang-undang itu
karena 2 hal utama. Pertama, mau merobak KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara) apapun
katanya harus dirubah dihilangkan, dihapus dari undang-undang tersebut. Lalu yang kedua
adalah P3K. Andaikata pemerintah itu mampu mengkonfirmasi secara baik K2, K3, ini
Undang-Undang Nomor 5 sudah memberikan solusi terhadap keberadaan K2 dan K3
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
28
tersebut. Jadi mohon dengan hormat sekali lagi kita berpihak ya, kita berpihak pada teman-
teman yang tidak jelas, asal mereka benar kita akan bantu tapi mohon maaf sekali lagi data-
data yang disampaikan kepada Komite I melalui Menpan Reformasi Birokrasi belum
mendapatkan data yang benar, prosedural sesuai dengan apa yang mereka tuntut itu sehingga
menurut saya tidak perlu kita sikapi secara kelembagaan, cukuplah Komite I mensikapi
terhadap euforia hal yang berkaitan dengan K2 dan K3 itu.
Terima kasih ketua.
PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)
Tambah sedikit lagi pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Silakan pak.
PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (ACEH)
Saya kebetulan BAP ini. Yang saya tahu begini kita pernah mengadakan dengar
pendapat apanamanya umum iya dengan orang-orang dengan guru-guru K2 yang mereka
mengadu nasibnya kepada BAP. Kesimpulannya kita akan panggil menteri terkait. Kita sudah
jadwalkan kemarin cuma mereka berhalangan. Jadi Menpan dan Menteri Koordinator siapa
ibu perempuan itu. Iya ya PMK Maharani apanamanya itu iya. Ternyata kemarin mereka
tidak bisa, Insya Allah nanti saya pikir ada pimpinan di depan saya juga Pak Gafar kita
panggil kita jadwal kembali ini setelah masa sidang ini. Kita panggil lagi menteri terkait
dalam rangka kembali mempertanyakan aspirasi K2. Sayapun kemarin ketemu dengan
menteri di Aceh Barat juga disarankan seperti itu malah ada surat mandat dari dia untuk
bertemu Menteri PAN agar ada pemutihan terhadap K2 itu. Ini perkembangan yang ada di
BAP. Secepatnya memang harus kita beri respon kepada nasib K2 itu.
Terima kasih pimpinan.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Kebetulan saya bulan pada Desember lalu di telepon sendiri oleh Menpan minta maaf
dan beliau berjanji kalau tidak Januari paling lambat Februari akan memenuhi undangan
BAP. Kira-kira begitu Bu Novi. Pak Gazali ya. Baiklah, kita lanjutkan saja. Terima kasih.
PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (KETUA KOMITE I DPD RI)
Ketua, sebentar ketua. Ini berebut Komite I dengan BAP. Iya sekali lagi bahwa urusan
ASN itu urusan Komite I. Terima kasih.
PEMBICARA: NOVITA ANAKOTTA, S.H., M.H. (MALUKU)
Pimpinan, pada saat.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
29
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Oke, kita kembalikan lagi.
PEMBICARA: NOVITA ANAKOTTA, S.H., M.H. (MALUKU)
Pada saat, tadi pada saat Panmus kebetulan Ketua Komite I sementara keluar sebentar,
pada saat itu saya sudah menyampaikan supaya ada kerja lintas alkel dan komite. Terima
kasih.
PIMPINAN SIDANG: Letjen TNI (Marinir) Purn. Dr. NONO SAMPONO, M.Si.
(WAKIL KETUA DPD RI)
Oke nanti diselesaikan secara adat saja. Tapi ya kita kembalikan, Komite I silakan.
Kembali kepada, menarik memang yang disampaikan oeh Pak Ajiep tadi memang ada 2 opsi
bisa dalam bentuk alat kelengkapan tapi bisa executive brief, Pak Ajiep. Kita bisa manggil
lebih cepat kalau kita nanti akan rapat pimpinan kalau memang ini, soal ini penting sekali dan
butuh waktu cepat kita ada 2 jalan. Satunya adalah executive brief. Iya mohon nanti
diundang. Iya yang paling cepat, main cepat makin baik.
Baiklah, sidang yang mulia, sebelum menutup sidang kali ini perlu disampaikan pula
bahwa demi menegakkan disiplin pelaksanaan jadwal kerja komite dan alat kelengkapan
lainnya maupun jadwal perorangan, diminta agar seluruh pimpinan dan anggota alat
kelengkapan dapat patuh melaksanakan jadwal sebagaimana yang telah diputuskan di Rapat
Panmus. Hal ini dimaksudkan agar sinergitas dan produktivitas target kerja yang telah
ditentukan tetap terjaga sekaligus menghindari tumpang tindih agenda kerja antar alat
kelengkapan.
Selain itu Rapat Panmus telah menetapkan jadwal Masa Sidang Ke-3 Tahun Sidang
2017-2018 yang dimulai pada tanggal 15 Januari 2018 dan berakhir pada 11 Maret 2018.
Sedangkan pelaksanaan Sidang Paripurna ke-9 dengan agenda laporan pelaksanaan tugas alat
kelengkapan, pengesahan keputusan DPD RI dan pidato penutupan pada akhir Masa Sidang
Ke-3 Tahun Sidang 2017-2018 akan dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2018.
Pada kesempatan ini kami infokan pula sekaligus memberikan apresiasi atas langkah
dari beberapa anggota DPD RI untuk ikut berkompetisi dalam Pilkada 2018 yakni Ir. H.
Abdul Azis Qahhar Mudzakkar, M.Si Anggota DPD RI Provinsi Sulawesi Selatan sebagai
bakal Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan dan yang kedua H. Ahmad Jajuli, S.IP., M.Si.
Anggota DPD RI Provinsi Lampung, iya tadi sudah tampil sebagai bakal Calon Wakil
Gubernur Lampung. Dan yang ketiga adalah Ir. H. Muhammad Mawardi, M.M., M.Si.
sebagai bakal calon Bupati Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. Iya bukan hanya apresiasi,
kita ikut mendoakan. Iya tentu yang di daerah yang dimaksud teman-teman juga mohon
mendukung kira-kira begitu. Kita berharap keikutsertaan para anggota DPD RI tersebut
dalam Pilkada 2018 tidak hanya ikut serta meramaikan pesta demokrasi di daerah tetapi
menunjukan bahwa Anggota DPD RI memiliki kapasitas dan integritas untuk menjadi
pemimpin di daerah dan bila terpilih dapat membawa perubahan bagi kesejahteraan rakyat
daerah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-8 MS III TS 2017-2018
SENIN, 15 JANUARI 2018
30
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillah, Sidang Paripurna ke-8 dengan resmi
ditutup.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam sejahtera buat kita semua.
Shalom.
Om shanti shanti shanti om.
Namo budaya.
KETOK 3X
SIDANG DITUTUP PUKUL 16.26 WIB