DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada...

49
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KERJA DENGAN MENTERI AGAMA RI Tahun Sidang : 2018-2019 Masa Persidangan : V Jenis Rapat/ke- : Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI / ke - 30 Sifat Rapat : Terbuka Hari, Tanggal : Kamis, 25 Juli 2019 Waktu : Pukul 14.00 WIB Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung Nusantara II lantai 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Jakarta 10270 Ketua Rapat : Dr. H. TB Ace Hasan Syadzily, M.Si . Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si. Acara : 1. Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1440H/ 2019M; 2. Membahas Isu-isu terkini. Hadir : 1. 25 orang dari 49 orang Anggota Komisi VIII DPR RI; 2. Menteri Agama RI beserta jajarannya.

Transcript of DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada...

Page 1: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH

RAPAT KERJA DENGAN MENTERI AGAMA RI

Tahun Sidang : 2018-2019

Masa Persidangan : V

Jenis Rapat/ke- : Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI / ke - 30

Sifat Rapat : Terbuka

Hari, Tanggal : Kamis, 25 Juli 2019

Waktu : Pukul 14.00 WIB

Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Gedung Nusantara II lantai

1 Jl. Jenderal Gatot Subroto – Jakarta 10270

Ketua Rapat : Dr. H. TB Ace Hasan Syadzily, M.Si .

Sekretaris Rapat : Sigit Bawono Prasetyo, S.Sos., M.Si.

Acara : 1. Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1440H/

2019M;

2. Membahas Isu-isu terkini.

Hadir : 1. 25 orang dari 49 orang Anggota Komisi VIII DPR RI;

2. Menteri Agama RI beserta jajarannya.

Page 2: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 2 -

KETUA RAPAT (Dr. H. TB ACE HASAN SYADZILY, M.Si/F-PG): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat para Anggota Komisi VIII DPR RI, Yang terhormat Menteri Agama Republik Indonesia beserta seluruh jajaran, Yang kami hormati hadirin sekalian yang berbahagia, Mengawali rapat pada hari ini, pertama-tama marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur Kehadirat Allah Subhanahuwata’la karena pada hari ini kita masih diberi kesehatan untuk mengikuti Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama Republik Indonesia dengan agenda persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1440 Hijriyah, 2019 Masehi dan jug membahas isu-isu actual lainnya. Sebagaimana kebiasaan kami di Komisi VIII sebelum kita lanjutkan mari lah kita sama-sama berdo’a untuk kelancaran acara ini. Bagi yang beragama Islam kita berdo’a dengan membaca ummul kitab dan bagi agama yang lain dipersilakan menyesuaikan. Membaca Surat Al-Fatihah mulai.

(BERDO’A) Hadirin sekalian yang terhormat, Sesuai dengan acara rapat-rapat DPR RI masa persidangan V tahun 2018/2019 yang telah diputuskan dalam Rapat Musyawarah DPR RI pada tanggal 20 Maret 2019 dan keputusan Rapat Internal Komisi VIII DPR RI maka pada hari ini Kamis tanggal 25 Juli 2019, Komisi VIII DPR RI menyelenggarakan Rapat Kerja dengan Menteri Agama Republik Indonesia dengan agenda persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1440 Hijriyah, 2019 Masehi dan membahas tentang isu-isu actual. Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang maka sesuai dengan tata tertib maka rapat ini telah kuorum. Atas persetujuan Bapak/Ibu sekalian maka rapat ini kita nyatakan terbuka dan terbuka untuk umum, setuju? setuju ya.

(RAPAT DIBUKA PUKUL 14.35 WIB)

Adapun rapat hari ini adalah sebagai berikut : 1. Pengantar Ketua Rapat, 2. Penjelasan Menteri Agama Republik Indonesia mengenai persiapan

penyelenggaraan ibadah haji dan juga isu-isu actual, 3. Tanya jawab, 4. Kesimpulan Rapat, 5. Penutup.

Page 3: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 3 -

Disetujui?

(RAPAT : SETUJU)

Bapak/Ibu sekalian, Saudara Menteri Agama Republik Indonesia yang kami hormati, Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih atas kehadiran Pak Menteri dan seluruh pejabat Kementerian Agama untuk memenuhi undangan kami menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi VIII. Rapat pada hari ini mempunyai nilai yang sangat penting karena membahas persiapan akhir penyelenggaraan ibadah haji tahun 2019 yang seperti kita maklumi puncak penyelenggaraan ibadah haji ini tinggal beberapa hari lagi. Mari kita tentu mendo’akan agar para jama’ah haji Indonesia yang sekarang ini sudah berada di tanah suci baik di Mekah maupun di Madinah senantiasa diberikan kesehatan dalam kekuatan sehingga mereka dapat menjalankan ibadah hajinya dengan sebaik-baiknya dan menjadi haji yang mabrur. Selanjutnya Pak Menteri, dalam rangka fungsi pengawasan terutama mengenai penyelenggaraan ibadah haji, Komisi VIII ingin mengetahui tentang pertama, Komisi ingin mendengarkan penjelasan bagaimana persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini karena ini adalah bagian dari tugas konstitusional yang harus dilakukan oleh Komisi VIII DPR RI sebelum kami nanti akan 2 tahap akan berangkat kesana untuk melihat secara langsung yaitu kalau tidak halangan tanggl 30 Juli yang tahap pertama dan tanggal 31 Juli yang tahap kedua. Nah, kami ingin mendapatkan gambaran secara umum tentang rencana penyelenggaraan ibadah haji tahun ini terutama terkait dengan persiapan akhir menjelang puncak penyelenggaraan ibadah haji yaitu di wukuf di Arafah. Yang kedua Pak Menteri, kita ingin mendapatkan penjelasan terkait dengan isu yang sekarang ini mencuat di masyarakat tentang kebijakan Kementerian Agama yang terkait dengan MoU yang telah ditandatangani, MoU ekonomi digital yang telah ditandatangani oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia dengan Menteri Komunikasi dan Teknologi, Informasi Arab Saudi terkait dengan penyelenggaraan umroh digital. Kami mendapatkan pengaduan dari beberapa penyelenggara travel umroh dan untuk itu kami ingin mengetahui tentang bagaimana koordinasi antara Kementerian Kominfo dengan Kementerian Agama dan ini perlu diketahui oleh kami semua. Hadirin sekalian,

Demikian pengantar yang kami sampaikan. Selanjutnya kami mohon kepada

Menteri Agama Republik Indonesia untuk memberikan penjelasan. Dipersilakan Pak

Menteri.

Page 4: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 4 -

MENTERI AGAMA RI : Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Bapak Pimpinan Komisi VIII yang saya hormati, Para Anggota Komisi VIII yang terhormat, Seluruh hadirin yang berbahagia. Alhamdulillah bahwa pada siang hari ini kita bisa menyelenggarakan acara Rapat Kerja antar Komisi VIII dengan Menteri Agama dalam rangka untuk membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahu 2019 dan hal-hal lain yang terkait dengan penyelenggaraan umroh. Oleh karenanya kam ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas adanya inisiasi Rapat Kerja dengan agenda tersebut. Selanjutnya kami mohon maaf kali ini kami tidak bisa hadir secara full team begitu karena Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh, beberapa direktur pejabat eselon II sudah berangkat ke tanah suci dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan haji. Jadi selain dengan Sekjen dan ada Dirjen Pendis, beberapa yang masih ada di tanah air ini lah yang mudah-mudahan bisa memberikan penjelasan terkait dengan agenda kita. Selanjutnya kami ingin mengawali paparan ini dari rencana perjalanan haji secara keseluruhan supaya kita bisa mengetahui secara komprehensif prosesi penyelenggaraan haji yang selama ini setiap tahun dilakukan oleh Kementerian Agama. Jadi sejak tanggl 5 Juli yang lalu, jama’ah haji sudah memasuki asrama haji tanggal 6 Juli adalah pertama kali mereka bertolak meninggalkan tanah air menuju tanah suci. Saat ini sebagian besar jama’ah sudah berada di sebagian di Madinah, sebagian di Mekah dan sampai 5 Agustus nanti itu lah closing date. Jadi batas akhir jama’ah dari manca negara bisa mendarat di Jeddah dan di Madinah untuk lalu kemudidan memasuki Haram, memasuki Mekah. Jadi saat ini mulai tanggal 20 Juli yang lalu seluruh jama’ah haji kita sudah langsung menuju Jedah, sudah tidak ada lagi yang mendarat di Madinah karena sudah gelombang kedua dan nanti secara berangsur-angsur mulai 28 Juli seluruh jama’ah haji kita sudah akan berada di Mekah seluruhnya. Artinya tidak ada lagi yang berada di Madinah. Diperkirakan Hari Tarwiyah tanggal 9 Agustus lalu 10 Agustusnya adalah wukuf di Arafah dan untuk pertama kalinya jama’ah haji kita meninggalkan tanah suci untuk kembali ke tanah air itu tanggal 17 Agustus. Lalu mulai tanggal 20 Agustus sebagian haji kita sudah mulai menuju Madinah khususnya yang gelombang kedua. Jadi berbarengan gelombang pertama dari Mekah kembali ke tanah air sementara gelombang kedua menuju Madinah. Diperkirakan pemulangan haji gelombang kedua dari Madinah ke tanah air itu akan dimulai tanggal 30 Agustus dan diharapkan pada tanggal 16 September nanti seluruh jama’ah haji kita sudah meninggalkan tanah suci menuju tanah air. Itu lah berakhirnya seluruh prosesi perjalanan haji kita. Selanjutnya yang terkait dengan kuota jama’ah haji tahun 2019 sebagaimana bahan yang kami sampaikan ke tangan Bapak/Ibu sekalian, para pimpinan dan Anggota Komisi VIII yang saya hormati, kita bersyukur mendapatkan tambahan kuota 10 ribu. Jadi secara keseluruhan kuota jama’ah haji Indonesia tahun ini adalah 214 ribu yang lalu kemudian dibagikan kepada seluruh provinsi yang ada.

Page 5: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 5 -

Kuota awal yang diluar 10 ribu itu dibagikan secara proporsional sesuai dengan rumus yang berlaku selama ini bahwa jumlah muslim di sebuah provinsi itu lalu kemudian secara proporsional ditentukan kuotanya disesuaikan dengan masing-masing jumlah populasi muslim di sebuah provinsi. Sementara yang 10 ribu itu pertimbangannya adalah 2 : pertama adalah 5 ribu kita peruntukkan kepada Lansia. Jadi yang berusia diatas 75 tahun berikut pendampingnya dan 5 ribu sisanya itu secara berurutan itu diprioritaskan kepada yang sudah pada waktunya untuk berangkat diberangkatkan berhaji. Lalu pembagiannya per provinsi ada dalam tabel sebagaimana bisa kita saksikan bersama. Selanjutnya adalah alokasi kuota petugas haji. Jadi kita biasa mendengar ada petugas yang menyertai jama’ah itu petugas kloter, petugas yang selalu berada dalam kelompok terbang jama’ah karena setiap kloter ada 5 petugas : seorang ketua kloter, seorang dokter, 2 orang paramedic dan seorang pembimbing ibadah haji. Lalu ada yang petugas non kloter, lalu ada petugas yang berasal dari para mahasiswa yang kuliah di negara-negara sekitar jazirah Arabiah dan pengawas. Jadi komposisinya sebagaimana yang tertera. Untuk petugas yang menyertai jama’ah itu memang lebih banyak dari Kemenkes karena setiap kloter itu ada 1 dokter dan 2 orang paramedic begitu. Namun yang non kloter itu tentu yang datang dari Kementerian Agama lebih besar jumlahnya dari Kemenkes. Sementara untuk tenaga pendukung ada 654 dan untuk yang datang dari pengawas ini pengawas ini dari DPR, DPD, BPK, dari beberapa instansi yang sifatnya eksternal selain juga yang internal dari Kementerian Agama sendiri khususnya dari Inspektorat Jenderal. Selanjutnya dari profil jama’ah bisa dilihat jama’ah haji kita berdasarkan pembagian laki dan perempuan itu memang lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki. Angkanya adalah 119 ribu 23 itu perempuan atau 55,62% sementara yang laki-laki 94.977 atau 44,38%. Juga dari status hajinya yang belum berhaji itu 98,57% sementara yang sudah pernah berhaji hanya 1,43%. Dari pekerjaan bisa kita lihat bahwa memang terkait dengan pekerjaan ini sebagian besar adalah PNS selain juga swasta, itu angkanya hampir sama 20%, yang PNS 20,6% yang swasta 20,58%, ibu rumah tangga pun juga cukup banyak mendominasi 28,37% selebihnya adalah petani, nelayan 13% dan lalu pensiunan 4% dan sisanya adalah pedagan 8%. Lalu dari sisi pendidikan itu mayoritas adalah berpendidikan SD, memang itu angkanya 33%, lalu yang kedua 24,19% adalah SLTA. Jadi kalau SD, SMP, dan SMA itu melebihi dari 50% angkanya bisa mencapai 68% dari total keseluruhan jama’ah haji kita. KETUA RAPAT : Presentasenya disini ga muncul ya? MENTERI AGAMA RI: Bagaimana? KETUA RAPAT : Presentase ini ga muncul ya.

Page 6: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 6 -

MENTERI AGAMA RI: Ada yang di, kami memang membuat 2 dokumen. Ada dokumen yang naratif yang berbentuk tertulis itu terlihat prosentasenya disitu. Baik, kami lanjutkan. Lalu terkait dengan kelompok umur. Jadi kita memahami bahwa ternyata memang jama’ah haji kita mayoritas itu diatas 51 tahun keatas. Jadi yang 51 tahun sampai dengan 60 tahun itu 34,48%, yang 61 sampai dengan 70 tahun itu 20,77 jadi ini saja sudah 55% belum lagi ditambah yang 71 tahun keatas itu angkanya 8 hampir 9% begitu. Jadi memang tahun ini memang lebih banyak yang lansia. Berikutnya adalah yang terkait dengan pembinaan bagi jama’ah haji kita. Jadi sebagaimana kita pahami bersama bahwa menjelang atau sebelum berangkat ke tanah suci setiap jama’ah akan mengikuti bimbingan manasik haji yaitu di tingkat kecamatan di KUA-KUA itu ada 6 kali khususnya bagi yang berasal dari Provinsi DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur sementara di luar DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur itu frekuensinya 8 kali bimbingan Ibadah yang mereka ikuti di tingkat kecamatan dan di tingkat kabupaten minimal mereka mengikuti 2 kali yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten, Kota. Lalu juga menjelang berangkat di embarkasih mereka juga masih menerima bimbingan manasik haji. Lalu ketika berada di tanah suci di Madinah maupun di Mekah mereka akan mendapatkan bimbingan manasik haji dari konsultan ibadah yang ada di sektor atau juga yang ada pada setiap kloter karena di setiap kloter itu ada seorang petugas pembimbing ibadah haji. Berikutnya adalah yang terkait dengan penyiapan transportasi udara. Untuk diketahui bahwa ada 2 maskapai penerbangan yang mengangkut seluruh jama’ah haji kita yang jumlahnya 214 ribu. Garuda memang lebih besar itu mengangkut jama’ah haji kita dalam 284 kloter sementara yang diangkut oleh Saudia Airlines adalah 245 kloter. Jadi sesuai dengan gelombang pertama dan gelombang kedua itu bisa dilihat dalam tabel yang ada. Selanjutnya adalah terkait dengan informasi pemberangkatan dan kedatangan per 24 Juli kemarin pada pukul 18.00 ini data yang kami miliki. Jadi sampai dengan kemarin jam 18.00 itu sudah ada 315 kloter yang meninggalkan tanah air menuju tanah suci. Di Madinah ada 229 kloter, di Mekah ada 86 kloter. Total jama’ah yang ada di Madinah ada 93.937 orang sementara yang di Mekah jumlahnya 34.903 dan ini nanti setiap hari karena jama’ah bergerak dari Madinah menuju Mekah maka yang berada di Mekah akan berangsur-angsur bertambah sementara yang berada di Madinah akan berangsur-angsur berkurang sampai terakhir tanggal 28 Juli itu sudah tidak ada lagi jama’ah haji kita yang tinggal di Madinah karena seluruhnya sudah ada yang bersiap diri menjelang Tarwiyah. Selanjutnya adalah yang terkait dengan biometric dan fast track ini juga penting untuk diketahui bersama. Alhamdulilah ini adalah inovasi yang kita lakukan sejak tahun lalu sebenarnya sejak 2018, kami berupaya agar massa proses

Page 7: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 7 -

pemeriksaan dokumen perjalanan dalam bentuk pemeriksaan passport lalu juga pemeriksaan identitas diri dalam bentuk rekaman sidik jari, 10 sidik jari lalu retina mata dan lain sebagainya yang biasanya itu bisa memakan waktu 4 sampai 5 jam bahkan terkadang bisa lebih dari itu bisa 6 jam untuk setiap kloternya itu lalu kemudian kita yakinkan petugas imigrasi Saudi Arabia agar semua proses itu bisa dilakukan di tanah air. Jadi alhamdulilah secara bertahap itu bisa dilakukan. Jadi seluruh jama’ah haji kita di 13 embarkasih itu proses biomeetriknya itu dilakukan selain di embarkasih atau selain di beberapa tempat, perwakilan-perwakilan kantor perwakilan VSF Tasheel yang ditunjuk oleh Pemerintah Otoritatif Saudi Arabia untuk melakukan perekaman 10 sidik jari, perekaman retina mata dan seterusnya sehingga kemudian mereka jama’ah haji kita cukup ketika melakukan pemeriksaan keimigrasian di bandara itu hanya 1 atau paling lama 2 jam setiap kloternya karena hanya diperiksa satu jari saja, jempolnya atau telunjuknya saja untuk sifatnya pengeceka dan lalu kemudian pengecapan passport. Jadi ini sangat cepat, efisien. Bahkan alhamdulilah untuk jama’ah yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta itu jama’ah yang dari Jakarta, dari Lampung, dari Banten sebagian dari Jawa Barat itu bahkan sama sekali bisa difasilitasi dengan jalur cepat. Artinya ketika mereka tiba di Madinah di Bandara Madinah maupun di Bandara Jeddah, sama sekali tidak melakukan atau tidak mengalami proses pemeriksaan dokumen perjalanan sedikit pun. Jadi ini langsung jalur cepat, mereka turun dari pesawat langsung naik bis untuk masuk ke dalam gedung bandara. Dalam gedung bandara yang biasanya memakan waktu 5 sampai 6 jam untuk diperiksa dokumen perjalanannya, ini mereka bisa langsung menuju bisnya masing-masing untuk diantar ke hotelnya masing-masing. Jadi ini memang masih uji coba tahun ini, masih yang datang dari embarkasih Jakarta dari Bandara Soekarno-Hatta, kami berharap tahun depan ini bisa kita tambah yang juga datang dari bandara-bandara lain dari embarkasih Solo misalnya yang besar atau Surabaya, Makassar dan lain sebagainya. Selanjutnya terkait dengan penyiapan dokumen visa progress-nya sampai dengan kemarin per pukul 18.00 WIB, itu yang sudah ter-visa jumlahnya pasportnya adalah 203.915 sementara yang belum ter-visa jumlahnya sebesar 100.085. Jadi 10.085 itu sekitar 25 kloter yang belum ter-visa dan ini masih dalam tahap yang sangat bisa dimaklumi karena memang kita first come first serve jadi meman yang diproses adalah yang memang akan berangkat terlebih dahulu. Kloter terakhir kita itu tanggal 5 Agustus jadi memang masih ada waktu dan untuk diketahui alhamdulilah pengurusan vias tahun ini berlangsung cukup cepat bahkan sangat cepat karena seluruhnya sudah melalui online dengan digital jadi kalau dulu passport jama’ah itu harus kita bawa ke Kantor Kedutaan Saudi Arabia untuk diproses pe-visa-an di sana. Sekarang ini sudah bisa online jadi memang jauh lebih cepat dan lebih efisien. Selanjutnya adalah terkait dengan penempatan jama’ah haji kita di Mekah. Jadi sebagimana yang Bapak/Ibu sekalian ketahui tahun ini kita memberlakukan penerapan zona, sistem zonasi penempatan jama’ah di Mekah itu ada 7 wilayah yang memang secara khusus kita tetapkan sebagai titik-titik atau wilayah konsentrasi tempat berdiamnya jama’ah haji kita sehingga seluruh hotel yang disewa di Mekah adalah hotel-hotel yang berada di salah satu dari ke-7 wilayah ini yaitu Raudha, Sisha, Mahbas Jin, Aziziyah, Rei Bahksy, Misfalah, dan Jarwal. Jadi zonasi ini maksudnya adalah penempatan jama’ah hanya di 7 wilayah ini tidak diluar

Page 8: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 8 -

karena ini hanya nanti juga terkait dengan rute Bis Shalawat dan upaya untuk mempermudah distribusi catering. Jadi kalau terlalu tersebar secara tidak beraturan itu juga menyulitkan distribusi catering dan juga penerapan operasionalisasi dari Bis Shalawat maka kemudian 7 wilayah ini ditetapkan selain tentu penempatan jama’ah juga bisa lebih di sistematisir berdasarkan asal embarkasinya. Jadi kalau mereka dari Jawa Tengah mereka semuanya akan berada di Jarwal misalnya karena Jarwal adalah daerah yang berangkat dari embarkasi Solo, misalnya yang dari Jakarta atau Bekasi yaitu mereka seluruhnya akan berkumpul di Misfalah, yang berangkat dari Banjarmasin dan Balikpapan itu semuanya berada di Rei Bahksy, yang berangkat dari Lombok itu di Aziziyah lalu Mahbas Jin itu adalah tempatnya Jawa Timur, Embarkasi Surabaya lalu Sisha itu datang dari embarkasi Aceh, Medan, Batam, Padang, Makasar dan Raudha itu adalah yang datang dari Palembang. Jadi ini juga untuk memudahkan koordinasi pengurusan jama’ah dengan para petugas karena seperti yang kita tahu sebagian jama’ah kita juga ada yang sulit berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia karena mereka datang dari daerah-daerah khususnya yang lansia sehingga lalu kemudian dengan pengelompokkan berdasarkan daerah ini petugas yang kita taruh di masing-masing wilayah itu pun juga kita sesuaikan dengan daerahnya sehingga kemudian kemampuan penguasaan daerah juga akan sangat menolong dalam rangka melayani jama’ah haji kita. Selain juga tentu di antara para jama’ah ingin ketemu dengan sesame saudaranya yang berasal dari daerah yang sama atau kerabatnya. Selama ini sulit sekali, jama’ah itu sering hilang itu karena ingin ketemu dengan saudaranya meskipun sama-sama dari satu provinsi tapi karena tersebar sehingga lalu kemudian menyulitkan. Selanjutnya Bapak Pimpinan yang saya hormati dan seluruh Anggota Komisi VIII adalah akomodasi jama’ah di Mekah itu berdasarkan embarkasi yang ada lalu juga wilayah-wilayah yang ada sebagaimana kami sampaikan tadi daftarnya sebagaimana yang ada dalam halaman 13 itu juga pada halaman 14 terkait dengan akomodasi jama’ah di Madinah. Berbeda memang dengan Mekah, kalau Mekah itu seluruh hotel disewa satu musim jadi artinya satu musim itu selama musim haji sementara kalau di Madinah karena jama’ah hanya tinggal sekitar 8 atau 9 hari Arbain maka kami menerapkan 2 pola penyewaan hotel-hotel yang ada di Madinah. Ada yang full musim seperti di Mekah tapi ada juga yang blocking time hanya pada hari-hari atau jam hari dan jam tertentu saja. Ini juga dalam rangka untuk efisiensi karena kalau semuanya full musim memang biayanya menjadi sangat melonjak. Berikutnya adalah akomodasi jama’ah di Arafah, Mina, dan Musdalifah. Jadi beberapa hal yang alhamdulillah kita terus lakukan peningkatan kualitas pelayanan. Untuk pertama kalinya seluruh tenda di Arafah itu akan dilengkapi dengan AC. Jadi selama ini memang cukup panas di Arafah itu dan tahun ini akan kita lengkapi AC seluruh tenda-tenda yang ada lalu kemudian kita juga akan beri nomor-nomor setiap tenda baik di Arafah maupun di Mina untuk lebih memudahkan koordinasi diantara petugas dan jama’ah karena sering kali terjadi di lapangan itu jama’ah-jama’ah atau KBIH itu sudah meng-kavling-kavling sendiri tenda-tendanya sehingga lalu kemudian diantara sesame jama’ah bisa saling bersih tegang lah untuk menempati tenda-tenda itu. Jadi kita akan beri nomor supaya jelas. Lalu juga ditambah gensetnya untuk pasokan listrik lalu juga purinoir itu juga ditambah tahun ini khususnya yang di Mina karena yang di Mina ini memang sangat terbatas.

Page 9: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 9 -

Berikutnya adalah yang terkait dengan catering sebagaimana tahun-tahun lalu layanan konsumsi itu kami berikan kepada setiap jama’ah ketika jama’ah berada baik di Madinah maupun di Mekah juga nanti di Arafah Mina. Jadi untuk Madinah itu makan siang dan makan malam, lalu juga ada paket sarapan pagi yang berisi snack dan lalu kemudian paket gula, kopi, teh sebagaimana biasanya itu juga yang di Mekah. Jadi untuk diketahui bahwa tahun ini untuk di Mekah, jama’ah akan menerima sebanyak 40 kali makan siang dan malam begitu. Lalu pembagiannya untuk gelombang pertama itu sejak tanggal 16 Juli kemarin sampai 5 Agustus lalu nanti gelombang kedua adalah 17 Agustus sampai 6 September. Jadi untuk diketahui bahwa pada tanggal 6 Agustus, 6 sampai tanggal 8 itu tidak akan ada pembagian karena memang lalu lintas di Mekah nyaris tidak bisa dilewati menjelang wukuf begitu. Lalu ketika jama’ah berada di Arafah lalu mereka akan mendapatkan 4 kali makan ketika ada di Musdalifah, di Mina mereka akan mendapatkan makan. Lalu baru mereka akan mendapatkan makan lagi mulai tanggal 17 Agustus ketika kondisi sudah normal kembali. Selanjutnya adalah yang terkait dengan Armina. Jadi sebagaimana yang kami sampaikan di Arafah, di Musdalifah, di Mina jama’ah akan menerima makan 3 kali khususnya di Mina itu 3 kali sehari, pada jam-jam tertentu begitu.

Lalu terkait dengan transportasi. Jadi ada 3 jenis tranportasi : ada Bis Shalawat, ada transportasi antar kota dan Masyair. Terkait dengan transportasi antar kota adalah transportasi yang mengangkut jama’ah untuk jalur dari Bandara Madinah itu ke hotelnya masing-masing di Madinah. Lalu dari Madinah-Mekah, lalu juga dari Mekah-Madinah pada gelombang keduanya Jeddah-Mekah atau Mekah-Jeddah lalu Mekah-Madinah dan dari hotel-hotel di Mekah menuju Bandara Jeddah. Waktu-waktunya dan tanggalnya itu sudah tertera di bahan halaman 16. Lalu yang terkait dengan transportasi Shalawat ini mungkin juga perlu diketahui oleh kita semua bahwa ada 12 rute yang akan melayani seluruh jama’ah haji kita di Mekah di 7 wilayah yaitu tadi kami sampaikan 7 wilayah itu. Jadi ada 12 rute dan setiap nomor, setiap bis kita beri nomor dan warna yang berbeda untuk memudahkan jama’ah menandai supaya mereka tidak salah menggunakan bis begitu. Dan untuk tahun ini untuk pertama kalinya setiap rute itu hanya sekali perjalanan. Jadi tidak ada di tengah jalan lalu ganti harus ganti bis jadi kita buat rute sedemikian rupa sehingga jama’ah dari hotelnya naik bis lalu sampai di terminal yang ada 3 terminal yang dekat dengan Haram yaitu Syib Amir, Jiad dan Bab Ali. Jadi dari 12 rute ini yang melayani 7 wilayah semuanya akan bermuara di 3 terminal yang dekat haram yaitu Syib Amir, Jiad dan Bab Ali. KETUA RAPAT : Itu 24 jam ya? MENTERI AGAMA RI: 24 jam.

Page 10: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 10 -

KETUA RAPAT : Frekuensinya kira-kira itu 5 menit, 10 menit? MENTERI AGAMA RI: Iya, ini memang. Yang jelas kami ada pembagian bis, ini tidak dijelaskan. Jadi pada masa-masa puncak itu akan kita tambah jumlahnya. Jadi pada masa normal itu ada 44 sampai 67 bis di setiap rute tapi ketika masa puncak itu bisa sampai 200 bis itu. Hanya memang problem-nya itu adalah kalau dari hotel ke Haram itu relative tidak ada masalah, itu hampir setiap 5 menit mungkin tidak sampai itu akan tersedia karena itu Tarradudi itu sirkuler karena mereka 24 jam tapi ketika dari terminal mau ke hotelnya masing-masing ini akan terjadi penumpukan di terminal khususnya setelah selesainya shalat-shalat misalnya ba’da Subuh itu yang puncaknya misalnya ba’da Subuh, ba’da Magrib dan ba’da Isya itu memang luar biasa karena setiap jama’ah pasti ingin kembali ke hotelnya. Jadi memang perlu disiasati, perlu sedikit berdiam diri dulu di masjid 1 jam sampai lalu kemudian jama’ah yang berada di terminal itu mencair. Nah, lalu transportasi masyair ini juga perlu disampaikan karena kalau tidak bisa menimbulkan kesalahpahaman. Jadi transportasi masyair ini ada 4 tipe yang itu bis yang mengangkut dari hotel-hotel jama’ah di Mekah menuju Arafah itu yang pertama. Ini yang pertama ini jumlahnya ada 21 bis setiap maktab. Jadi 1 maktab itu sekitar hampir 2900 an jama’ah lah mendekati 3000 orang setiap maktab. Itu disediakan 21 bis untuk mengangkut dari Mekah ke Arafah yang kita lakukan dalam 3 fase. Jadi pagi hari jam 8 sampai jam 12 lalu siang hari jam 2 sampai jam 4 sore lalu kemudian fase ketiga jam 4 sampai malam sampai jam 8 malam. Mengapa harus 3 fase? Karena tidak bisa sekaligus karena Mekah-Arafah itu jaraknya tidak terlalu jauh sehingga kalau serentak itu juga akan memadati. Ini sudah pengaturan dari Nagoba, Otoritas Angkutan Darat di Saudi Arabia supaya karena jama’ah kita besar sekali begitu. Nah, yang kedua adalah yang mengangkut dari Arafah menuju Musdalifah, itu permaktab jumlahnya tidak 21 bis lagi tetapi diperkecil menjadi hanya 7 sampai 9 bis saja, mengapa? Bukan bisnya tidak ada, bisnya ada tapi memang sengaja diperkecil karena jarak Arafah dan Musdalifah itu pendek sekali. Jadi kalau terlalu banyak bis ya jalanan tidak bisa dilalui, akan dipenuhi bis saja. Jadi supaya bisa bergerak bis itu maka bisnya dikurangi. Ini akan membawa konsekuensi antrian akan semakin lama itu. Bayangkan sekitar 3 ribu orang tapi difasiiltasi 9 bis. 1 bis itu mungkin 50 an atau ada yang mau berdiri bisa sampai 70. Jadi memang konsekuensinya harus sabar menanti. Lalu untuk jarak Musdalifah-Mina, itu lebih sedikit lagi hanya 5 bis setiap maktab karena Musdalifah-Mina itu lebih pendek lagi jaraknya. Jadi nanti Mina-Mekah baru kembali ke 21 bis lagi. Selanjutnya adalah yang terkait dengan Limjam/Perlindungan Jama’ah. Jadi tim perlindungan jama’ah ini sejak beberapa tahun yang lalu kami pratekkan dan sangat efektif dan jama’ah sangat senang karena mereka-mereka yang tergabung dalam tim perlindungan jama’ah adalah orang-orang yang professional sebagian besar adalah personil TNI Polri lalu juga ada tenaga kesehatan dari rumah sakit,

Page 11: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 11 -

tenaga medis, mereka lah yang bersama P3JH tim perlindungan ketika Armina, Arofah-Mina mereka lalu kemudian bergabung seluruhnya dalam mobile crisis rescue disebuah tim yang mobile yang sifatnya terus tidak stasioner, tidak menetap tapi bergerak untuk membantu keperluan-keperluan jama’ah khususnya ketika ada yang kelelahan, ada yang kesasar atau memerlukan bantuan pertolongan P3K, kesehatan dan sebagainya. Jadi ini yang sejak beberapa tahun yang lalu ini sangat efektif gitu. Selanjutnya ini juga penting diketahui ini mengenai asuransi karena banyak anggota masyarakat khususnya jama’ah itu suka menanyakan. Jadi intinya kita akan menyederhanakan proses klaim terkait dengan asuransi bahwa setiap jama’ah itu diasuransikan termasuk juga petugas. Jadi baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami cacat tetap akibat kecelakaan. Bagi yang wafat misalnya kami akan segera melakukan proses untuk meminta kepada pihak perusahaan asuransi kemudian pihak perusahaan asuransi segera menghubungi ahli waris untuk menyampaikan santunannya. Besarannya itu adalah 37 juta bagi yang meninggal karena kecelakaan, bagi yang meninggal biasa bukan karena kecelakaan itu 18,6 juta. Demikian pula yang berlaku bagi petugas-petugas haji kita. Terakhir Bapak Ketua, Seluruh Anggota Komisi VIII yang saya hormati, Adalah yang terkait dengan umroh digital. Jadi sebagaimana yang tadi disampaikan oleh Bapak Pimpinan bahwa memang benar Kemenfo Info dengan Pemerintah Saudi Arabia telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman terkait dengan umroh digital ini yang sebenarnya tujuannya ini adalah dalam rangka untuk membantu mempermudah pelayanan kepada masyarakat terkait dengan umroh dan juga memang trendnya kehidupan kita memang terkait dengan proses digitalisasi ini. Jadi intinya adalah kami ingin mengatakan bahwa sejumlah unicorn atau star up yang mungkin nanti akan bergabung dalam hal ini itu sifatnya hanya market place saja. Jadi hanya sekedar untuk membantu memudahkan masyarakat yang ingin berumrah dan tentu harus melalui PPIU. PPIU adalah perusahaan penyelenggaraan ibadah umrah yang memiliki syarat-syarat tertentu yang sesuai dengan undang-undang seluruh proses jama’ah umrah itu harus melalui PPIU. Jadi perusahaan-perusahaan star up atau unicorn itu dia bukan lah penyelenggara umroh. Jadi ini yang harus digarisbawahi. Jadi intinya adalah harus tetap mengacu kepada ketentuan undang-undang khususnya Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Umroh dan Haji yang disitu secara tegas menyatakan bahwa umroh itu harus dilakukan penyelenggaraannya adalah PPIU karena ini juga terkait dengan nanti sistem pengawasan dan koordinasi yang kami lakukan melalui Sisko Patuh/ Sistem Informasi ya ini yang patuh ini yang Sisko Patuh yang kaitannya dengan kita sedang membangun sistem komputerisasi pelaksanaan atau pengelolaan terpadu umroh dan haji khusus ya.

Oleh karenanya terkait dengan umroh digital ini kami terus menjajaki dengan tidak hanya dengan Kemenfo Info tapi juga kepada seluruh PPIU. Prinsip dasarnya adalah pertama yang harus menjadi prioritas adalah memberikan kemudahan kepada masyarakat khususnya calon jama’ah haji umrah itu yang pertama bukan malah menyulitkan. Yang kedua bagaimana pun juga era digitalisasi adalah

Page 12: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 12 -

sesuatu yang tidak bisa dielakkan lagi. Oleh karenanya, perusahaan star up, unicorn apapun itu harus bekerjasama dan bersinergi dengan PPIU begitu. Dan PPIU bisa menjadikan mereka sebagai kepanjangan tangannya dalam rangka untuk memperluas market place. Jadi itu bentuk juga promosi mereka dan juga sekaligus memudahkan masyarakat yang ingin berumrah. Jadi intinya adalah agar diantara mereka saling bersinergi bukan untuk saling menegasi antara satu dengan yang lain.

Itu lah beberapa hal Bapak Pimpinan penjelasan kami terkait dengan

persiapan haji tahun ini dan perkembangan umrah digital. Khusus untuk umrah digital ini memang masih tahap-tahap awal, masih perlu pendalaman, masih memerlukan berbagai macam pertemuan dalam rangka untuk merealisasi apa yang kita cita-citakan yang intinya tadi itu dalam rangka memudahkan para calon jama’ah haji umroh kita ketika mereka ingin melaksanakan ibadah umrah. Demikian sementara, saya akhiri saya kembalikan. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT : Wa'alaikumusalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih, Pak Menteri Agama Republik Indonesia, Dan selanjutnya kita akan memperdalam apa yang disampaikan oleh Pak Menteri terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini disertai dengan umroh digital tadi. Selanjutnya kami persilakan kepada anggota, sudah ada Pak Khatibul Umam Wiranu, Pak Kyai Deding Ishak, ada lagi? Pak Lukman Hakim Hasibuan. Oke, pertama saya persilakan kepada Pak Kyai Khatibul Umam Wiranu dari Fraksi Partai Demokrat. F-PD (KHATIBUL UMAM WIRANU, M.Hum.) : Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Terima kasih. Saudara Pimpinan Komisi VIII, Pak Menteri dan seluruh jajaran yang hadir pada Rapat Kerja terakhir menjelang ibadah haji, Tentu saja pertama kita berikan apresiasi yang baik kepada Kementerian Agama khususnya jajaran penyelenggara haji tahun ini yang sudah mempersiapkan segala hal yang terkait dengan pelayanan haji yang akan kita selenggarakan bersama-sama. Beberapa catatan kecil memang belum bisa kita sampaikan karena masih dalam proses, hanya pengalaman-pengalaman yang kita lakukan selama meninjau embarkasi itu mungkin perlu juga ada catatan dari masing-masing Kementerian Agama, Kemenag maksud saya.

Page 13: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 13 -

Tetapi secara umum kita melihat penyelenggaraan haji semenjak berangkat ini jauh lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Ada beberapa hal yang perlu kita sampaikan kepada Pak Menteri. Pertama soal ini Pak, setelah kita melakukan atau kementerian ini berhasil memberikan pelayanan terbaik kepada jama’ah tentu yang menjadi lebih bangga atau lebih puas kalau bimbingan ibadah hajinya baik. Saya kira itu hampir semua penyelenggara haji, umrah kepuasan bukan pada penyediaan fasilitas semata tetapi juga kepada bagaimana tujuan beribadah haji itu tercapai. Beberapa hal yang saya lihat di TV, saya kurang sreg saja tentu debatable ya soal fikih ini tentu lagi-lagi ga ada yang bisa merumuskan satu fikih yang paling valid untuk urusan haji, selalu saja ada perbedaan cara pandang menjalankan ibadah haji. Tetapi paling tidak mumpung masih jauh ini soal haji Arafah haji itu di Arafah, hampir seluruh yang dijalankan oleh nabi itu bisa kita baca didalam hadist-hadist. Salah satunya yang mutaffaq alaihi selama di Arafah itu mulai zawali syams, huruf bi syams itu kita diwajibkan wukuf. Apa yang dilakukan ketika kanjeng nabi wukuf itu yang kita baca hanya memakai sehelai kain tanpa jahitan selebihnya tidak ada penutup atau penutup muka, penutup kepala, penutup kaki, penutup alat sujud, sejauh yang kita tahu tidak ada. Karena itu juga kita juga menurut pendapat yang dipahamkan kepada saya, bukan pendapat saya, saya tidak punya pendapat Pak Menteri karena soal agama itu semua datang dari Allah, tidak ada seorang ulama pun punya pendapat hakekatnya. Tapi yang kita pahamkan itu mulai harus juga diberikan pemahaman wukuf itu tidak di tenda-tenda yang ber-AC harus di alam terbuka, begitu lah kanjeng nabi melakukan. Wukuf itu kalau kuat ya tidak perlu pakai sajadah, begitu lah kanjeng nabi kalau kita baca hadist-nya. Ya, wukuf tidak usah pakai alas kaki, saya lihat itu di televisi memang pemerintah atau penyelenggara haji menyediakan sandal jepit. Ada Pak kemarin Pak supaya mungkin untuk menjaga kaki jama’ah tidak kepanasan sehingga terluka dan sebagainya. Tetapi menurut saya yang kuat biarkan saja gitu. Maksud saya ini memang saya bukan menganggap ini pendapat paling benar Pak Menteri bukan tapi itu yang kita pahamkan melalui hadist-hadist yang nabi lakukan ketika wukuf di Arafah.

Tentu apresiasi tinggi kepada pemerintah yang menyediakan seluruh kebutuhan jama’ah selama di Arafah mulai dari makan, minum, kemudian tempat apa namanya tempat wukuf yang sejuk. Sekarang AC juga lebih bagus dari tahun lalu tetapi harus juga diberi peringatan kepada para jama’ah karena yang punya kuasa Pak Menteri, eh wukuf itu tidak ditenda loh menurut pemahaman kita. Itu catatan saya yang perlu saya sampaikan kepada Pak Menteri karena lagi-lagi ini bisa berbeda pendapat soal fikih haji itu. Tetapi yang paling harus kita perhatikan kan Arafahnya, Al Hajj Arafah. Bahkan kalau pemahaman tasauf kan ya sudah kita tidak usah digelari haji ketika di luar Arafah, kan itu kan bagian dari cobaan juga. Kita mau masuk Mekah sudah oh Pak Haji, Pak Haji. Apalagi di Indonesia Pak Haji kalau tidak dipanggil Pak Haji ga nengok gitu padahal Al Hajj ya Arafah,haji itu ya cuma di Arafah. Saya ngomong gitu sudah kita praktekkan Pak Menteri, 2017 tetap tugas haji juga, pengawas praktekkan saya tidak pakai alas kaki, tidak pakai sajadah, tidak pakai kacamata hitam, tidak pakai penutup dn seterusnya karena saya ingin merasakan tebusan neraka yang masih di dunia. Itu ada penjelasan dari Muhammad, Imam Ghazali ada juga penjelasan itu , ada juga penjelasan dari ahli-ahli tarikah atau ahli-ahli tasawuf. Jadi salah satu yang kita ambil dari Arafah

Page 14: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 14 -

meskipun tidak ada didalam ajaran syariatnya itu adalah merasakan panasnya api neraka ketika di bumi. Nah, karena itu kanjeng nabi tidak pernah pakai alasan apa pun gitu. Itu maksud dari makna daripada. Memang ini memang kalau Iran itu sangat menekankan ini. kita lihat jama’ah-jama’ah Iran rata-rata bahkan wukuf ada di itu di Jabal Rahmah diatas batu, mengikuti betul kanjeng nabi wukuf di atas batu tetapi oke lah. Tapi menurut saya ajaran perspektif tasauf di Indonesia harus mulai diberikan kepada jama’ah haji supaya tidak terlalu manja dalam konteks pelayanan hajinya dan tidak apa-apa ngeluh kalau urusan sedikit masalah mengeluh karena perspektifnya masih perspektif fikih gitu bukan perspektif tasauf. Itu yang pertama.

Yang kedua, ini Pak Menteri soal yang disampaikan oleh Pak Ketua tadi, Pak

Ketua Rapat soal Traveloka dan Tokopedia. Problem kita menurut yang saya rasakan itu penyelenggaraan haji itu tetap secara bisnis atau secara ekonomi atau secara kebangsaan kita harus protektif terhadap usaha masyarakat kita. Bahwa intinya kita sadar bahwa era media, era digital itu tidak bisa tidak harus kita lalui tetapi jangan karena alasan ini kemudian memberi ruang kepada kerajaan besar bisnis yang sedikit aja dikasih peluang dilibas gitu masyarakat Indonesia yang punya travel umrah. Meskipun juga kelemahan teman-teman banyak sekali lah penyelenggara travel umrah sangat banyak tapi oke lah dia itu semua saya ingin menyatakan harus ada proteksi terhadap usaha masyarakat Indonesia meskipun mereka masih banyak sekali kelemahan yang dimiliki didalam penyelenggaraan ibadah umrah. Itu prinsip dasar saya usul ke public juga begitu, tanpa ada proteksi tidak bisa. Cina itu seluruh produk diproteksi, seluruh diproteksi didalam dan di makanya ada dumping ya. Di Indonesia ini terlalu liberal sehingga siapa kaya, siapa punya uang itu yang menang. Memang menurut saya terlalu gegabah Kementerian Kominfo melakukan MoU dengan Kementerian Saudi Arabia tanpa melihat basis kekuatan ekonomi penyelenggara umroh di Indonesia. Menurut saya ngawur sekali itu. Saya menerima para penyelenggara umroh di Komisi VIII dan di tempat lain mereka juga mengeluhkan. Ya memang pada akhirnya akan gulung tikar, gulung tikar dalam pengertian sesungguhnya. Satu kesempatan dikasih, eh travel umrah harus punya ya pelayanan terbuka melalui jalur online, melalui sistem yang terbuka itu bisa dilakukan. Mereka harus mempelajari dan mempraktekkan, mengaplikasikan itu. Tapi jangan dong traveloka masuk ke kami. Sekali kami dimasuki, mereka duitnya banyak banget, kita kurang alat apa mereka bisa beli. Jadi saya tidak bayangin begitu Kementerian Kominfo memberikan ruang sekecil apapun ruang itu dilibas, saya yakin, ga kuat ekonomi masyarakat kita belum kuat kalau disuruh bersaing bebas seperti itu. Nah disitu lah kemudian saya sedikit tidak memberikan ruang kelompok-kelompok besar ekonomi ini tanpa kita harus melihat bahwa itu punya Cina, punya Arab itu punya India itu punya siapa pun. Kan suka kalau kita mau melakukan keadilan suka oh kamu anti Cina ya itu yang keliru,itu keliru betul. Saya belajar Gus Dur itu banyak sekali karena pluralisme itu menghormati hak-hak minoritas selama kaum minoritas tidak melanggar hukum nah kalau sudah melanggar hukum ya dilawan. Jadi jangan atas nama membela minoritas terus dalam konteks bisnis ya misalnya tetapi si minoritas ini melanggar hukum. Itu yang selalu menjadi bahan acuan dari para orang-orang yang kagum Gus Dur tapi tidak melihat buntutnya. Ada kalimat yang belum selesai dari Gus Dur selama tidak melanggar hukum.

Page 15: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 15 -

Nah, ketika Linkipedia dan Tokopedia ini tidak dilihat sebagai satu kekuatan bisnis besar yang didalamnya itu bisa mengangkangi seluruh produk undang-undang. Saya yakin lah undang-undang yang kita bikin itu dengan mudah mereka kangkangi, dengan mudah mereka langgar dengan kolusi. Kan selalu ada kolusi antara pemilik modal dengan penguasa. Nah, dari sini memang harus segera ditutup menurut saya, harus keras memang. Memang kewajiban Menteri Agama karena Menkominfo sudah kadung jebol gitu tapi toh apa undang-undang dari kita, undang-undang ada di kita, kita yang membikin dan kita yang punya secara konstitusi berhak menjalankan undang-undang ini. Menkominfo tidak punya hak. Memang ini tentu agak keras terhadap Kominfo tapi pelajaran pahit harus kita berikan sebelum bisnis ini akan menjadi bagian justru mematikan masyarakat kita sendiri.

Terima kasih Pak Ketua. Mohon maaf kalau terlalu panjang.

Wallahul muafiq Illa Atwami Thoriq. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT : Wa’alaikumssalam Warahmatullahi Wabarakatuh. Selanjutnya Pak Kyai Haji Doktor Deding Ishak. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Siap Pak Menteri, yang tinggal ini saja waktu menunggu pelantikan, kan ada penasehatnya temannya Pak Menteri, saya dan Pak Umam. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pak Pimpinan, Ketua Rapat, dan rekan-rekan Anggota Komisi VIII yang saya hormati, Pak Menteri beserta jajaran Eselon I dan II yang saya hormati. Pertama secara umum seperti disampaikan Pak Umam sesuai dengan hasil survei tentu survei ini tidak direkayasa dan setiap tahun mengalami peningkatan terutama soal haji ini. Oleh karenanya, tentu saja ketika kemarin sempat ada geger itu nah saya melihat begitu ini jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga, Pak artinya sudah bagus hajinya karena digital umroh ini menjadi masalah. Saya menyimak apa yang disampaikan oleh Al Mukkaram Wal Muhtaram Kyai Haji Umam Wiranu soal bagaimana sebetulnya ibadah haji dan umroh itu pada dasarnya kan main-nya itu utamanya itu Ibadah jadi ibadah ke Baitullah. Jadi hal lain pelayanan, perlindungan, dan sebagainya adalah ikhtiar manusiawi agar ibadahnya itu betul-betul terlaksana sesuai dengan ketentuan syar’i begitu, Pak. Nah, oleh karenanya ini yang harus ditegaskan meskipun tadi debatable begitu tapi apa yang diingkatkan oleh Pak Umam ini harus menjadi catatan penting bagi kita semua. Jadi memang kalau kita bergeser ada ruang begitu ada ruang begitu bagi

Page 16: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 16 -

orang yang sebetulnya sangat tidak paham dan bahkan justru ingin memanfaatkan memperkeruh suasana ibadah ini sehingga akan mengalami sebuah kekurangan kepercayaan kepada penyelenggaraan ibadah haji. Terkait dengan persiapan sudah disampaikan oleh Pak Menteri Agama. Jadi kami tentu selaku selama Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Golkar mengapresiasi hampir semuanya sudah hampir tuntas begitu Pak persiapannya dan tentu saja ini kerjasama yang baik antara Komisi VIII dengan Kementerian Agama. Meskipun demikian saya ingin mengklarifikasi atau menanyakan saja terkait dengan yang pertama tadi yang disampaikan oleh Pak Menteri Agama semua tenda ini di Arafah dan Mina ini akan jauh lebih baik lagi begitu dari tahun sebelumnya. Tentu kami ingin mendapat penjelasan yang detail sebetulnya apa spesifikasi, perubahannya, perbaikannya, up grade kira-kira begitu. Tadi yang kedua, pertanyaan Pak Ketua bahwa Dokter Kyai Aceh Hasan Sajli ini terkait dengan bis itu juga memang ya penting karena sebetulnya itu juga menyangkut budaya ya, budaya kita yang terlalu baik begitu, jama’ah kita sehingga kadang-kadang terserobot oleh jama’ah dari tempat lain. Ini juga tentu menjadi catatan kita bagaimana kesiapan dari petugas kita untuk ya melindungi itu, melindungi itu fungsi kita juga kan perlindungan disamping pelayanan dan pembinaan. Jadi itu mungkin itu salah satu poin kita soal bis. Kemudian juga yang menarik kaitannya dengan ibadah Pak soal jumlah jama’ah yang semakin bertambah setiap tahun dari berbagai negara tentu fasilitas masih tetap seperti itu tanah lahan terutama menyangkut Mina ada Mina Jaddid ini saya dengar boleh diuji coba dengan tenda vertical model Jepang ya, ini sebetulnya… barangkali bisa diinformasikan terkait dengan ruang syar’i nya atau pun juga dari sisi fasilitas yang disiapkan apakah ini sebagai uji coba atau seperti apa? mohon penjelasan Pak Menteri. Kemudian yang kedua soal umroh digital begini Pak. Kalau saya melihat ini sebuah peluang bagi penyelenggara umroh begitu tapi tetap saja ini harus disikapi secara hati-hati begitu. Saya tidak menduga atau apa begitu, mudah-mudahan tidak seperti itu tapi kelihatannya Kemeninfo ini terlalu jauh Pak terlalu cepat. Pertanyaan saya apakah sudah koordinasi dengan Pak Menteri begitu. Di televisi saya melihat memang MoU ini sudah terjadi begitu antara Menteri Menkoinfo Indonesia dengan Menkoinfo Saudi sudah resmi dan ini kelanjutan dari MoU nya atau shake hands-nya antara Raja Salman dengan Pak Jokowi. Jadi ini resmi pemerintah. Jadi memang nampaknya tadi Pak Menteri menjelaskannya kurang firm kalau begitu menurut saya kurang tegas. Saya ingin Pak Menteri tegas disini Pak karena ini menyangkut umat, bisnis ini luar biasa Pak. Saya tidak mempersoalkan ras dan sebagainya karena kami diskusi pertama memang tidak mungkin itu ibadah haji ini dilepas begitu, dilepas perorangan begitu. Ini bukan tourism ini Pak, bukan tourism begitu yang berangkat ke Inggris, ke Amerika, ke Eropa itu atau maaf ke negara-negara mana gitu jadi dia bisa Traveloka, Tokopedia bisa langsung issued tiket dan sebagainya. Kemudian apa namanya istilahnya sekarang itu backpacker gitu lah, kalau ini harus berkelompok, ada manasik tadinya itu. Jadi kan syarat haji dan umroh itu ada 3 Pak : fisik , manasik, dan isi pesak Pak kalau orang Sunda, kalau orang Banten ngerti Pak Aceh. Jadi fisiknya jasmaninya gitu harus sehat, manasiknya itu tata cara

Page 17: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 17 -

ibadahnya isi pesak duitnya, isi pesak saku Pak disini. Jadi ini calon Ketua MUI soalnya, Pak, kira-kira begitu. Nah, itu tidak bisa.

Jadi kalau hanya sekedar tourism begitu ya fisiknya oke, uangnya ada tapi ibadahnya bagaimana. Nah, yang berbahayanya Pak ini memang saya harus tegas pemerintah ini, Kementerian Agama ini disarankan apapun ceritanya kalau ada market place yang dijelaskan Pak Menteri kita jangan terjebak dengan kata-kata itu. Kalau terlibat diberikan ruang misalkan oleh PMA atau apa peraturan pemerintah tidak mungkin atau dia bisa begini Pak. Jadi kalau ada market place itu harus sebagian dari travel Pak, yang ngurus asosiasi itu baru, baru itu bisnis yang adil yang berimbang yang memang mengembangkan apa yang menjadi ruh dari perjalanan umroh itu Pak. Kalau tidak ini nanti akan mengemukakan aspek bisnisnya saja. Nah, kalau diberikan ruang izin itu dia, dia menjadi agent untuk market place itu akan bertentangan dengan semangat Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019. Jadi jelas bertentangan.

Jadi saya melihat dari sisi yuridis itu tidak ada celah sebetulnya. Hanya

bagaimana caranya MoU ini digeser begitu. jadi tidak masuk dalam wilayah ibadah haji atau pun umroh. Kalau diberikan ruang umpamanya market place Pak itu bisa diakali Pak, kami sudah diskusi dan kami sudah serap informasi dengan teman-teman yang bisnis unicorn dan apa namanya star up begitu jadi nanti dia dia bikin saja, misalkan : sekarang paket tiket, satu-satuan Pak tiket-tiket, pake tiket 25 juta misalkan, misalkan 10 juta untuk umroh, 15 juta, kemudian paket akomodasi berapa, nanti paket juga pembimbing, dia atur semuanya itu akhirnya travel tidak ada bisa disatu-satukan nanti. Nah, saya tidak tahu diskusinya seperti apa nanti tapi celah-celah itu sudah ditangkap, mengarah akan terjadi seperti itu saya tidak tahu.

Oleh karenanya kami berharap apa yang disuarakan oleh teman-teman

Komisi VIII itu tentu menyerap dari masyarakat, umat yang diwakilinya. Jadi mohon kepada Pak Menteri mudah-mudahan memberikan legacy karena yang memberikan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 ini hampir 4 tahun apa 3 tahun? Hampir 4 tahun Pak ya sejak kita masuk ini. Saya kebetulan Ketua Panjanya kemudian terakhir Pak Sodik itu. Jadi maksud saya ini mesti kita pertahankan.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Ini saya khawatir bergeser. Nah, cuma begini Pak Atje, Pak Menteri apakah benar tidak? sekarang ini di Arab Saudi juga agak ini visi 2030 ini juga agak bias dalam aspek haji dan umroh ini terutama umroh ya. Kalau umroh sih tidak masalah mungkin tapi kalau haji nanti itu katanya Pak haji juga nanti apakah benar ini? akan ditangani oleh Kementerian Pariwisata disananya itu. Nah, ini juga harus dicermati juga ini ada informasi apakah masih benar atau tidak tetapi kalau itu terjadi ini kan akan lain juga Pak, jadi ini bergeser. Mungkin kenapa Kemeninfo disana juga ini karena melihat aspek ya aspek ekonominya saja begitu tanpa mungkin juga tidak bermaksud terlalu jauh gitu karena menganggap Saudi itu bahwa disini itu ada travel atau pun yang bergerak di travel ini adalah maaf ya muslim atau sebagainya sehingga ….soal saya. Kita saja mendorong dulu setoran BPIH ini di Bank

Page 18: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 18 -

Konvensional, kita arahkan Bank Syariah. Nah, sekarang terbalik kita lain lagi. Jadi bagaimana ini jadi di satu pihak ekonomi Mekah di lain pihak kita terima ekonomi Yahudi begitu Pak.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT : Saya lupa tadi bahwa kita menyepakati rapat sampai pukul 16.30? setuju ya.

(RAPAT : SETUJU)

Saya persilakan Pak Lukman Hakim Hasibuan. Jadi setelah ini Pak Mustafha Bakri. F-PPP (LUKMAN HAKIM HASIBUAN) : Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya minta walaupun kita sedikit, semangat. Yang pertama Pak Pimpinan, Pak Menteri Agama, jama’ah ini tidak boleh diberikan tempat yang indah-indah, itu tidak masuk surga itu jadi hati-hati kita. Saya tidak sependapat semua full AC. Di Arafah itu hanya sesaat Pak Menteri, Magrib sudah bubar. Oleh karena itu, saya pernah naik haji pintu rumahnya itu tidak ada kuncinya. Yang kedua, kalau semua berebut yang dekat saya sudah menyaksikan ONH-ONH plus itu di Hotel Hilton dengan segala macam tidak lagi shalat di masjid, dia di ruang makan. Ini kejadian ini sudah. Itu pihak hotel pandai juga dia dicokkannya lagi kedengaran Imam di Masjidil Haram. Kalau dia pulang ditanya haji mabrur katanya. Ini tugas kita juga untuk menyampaikannya karena kewajiban haji ini sekali seumur hidup. Itu yang pertama, Pak Menteri. Yang kedua, ini bukan melapor Selasa kemarin kami Komisi VIII pergi ke Medan memperhatikan persiapan bukan hanya melepaskan La baik, tenda ini apalagi kayak di Medan ada hotel. Ini bagus tidak jangan lagi kalau mau berangkat lift-nya rusak karena berangkat ini dari kampung. Kami datang Pak Menteri, Kanwil tidak ada siapa namanya ini Iwan Zulham ini, tidak ada, Pak, dia pergi ke Jakarta karena Sumut. Dia katanya pergi ke Jakarta Pak. Setelah kami dengan Pak Marwan ini keliling melihat-lihat semua tempat. KETUA RAPAT : Ketua Tim rombongannya Pak Marwan ya?

Page 19: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 19 -

F-PPP (LUKMAN HAKIM HASIBUAN) : Iya. Begitu kami sudah gelisah, saya wawancara dengan wartawan, kita minta kepada Pak Menteri Agama menggantikan Kanwil Kementerian Agama Sumut. Yang datang itu Komisi VIII Pak, dilihat dia rame, dia kan punya orang juga dalam keramaian itu muncul dia datang, assalamualaikum katanya. Saya bilang ente darimana? Ga jawab lagi. Yang begini-begini Pak Menteri jangan merusak citra kita. Jama’ah marah, ini kejadian. Ini kami mohon kepada Pak Menteri memanggil Kanwil itu kalau memang tidak cocok, ganti. Saya bilang sama dia waktu datang, perutnya agak gede, ku pegang perutnya makan apa kau ini ku bilang? Saya kalau sudah perkara ini sensitive Pak, jangan main-main. Sampai- sampai saya bilang, kau tahu di depan asrama ini aku naik sepeda tahun ’67 ikut jadi jangan. Ini akhirnya merusak Departemen Agama Pusat, Pak Menteri, kami tidak mau. Ini saja Pak Menteri, kalau bisa ambil tindakan 1, 2 hari ini panggil, panggil dia. Yang terakhir Pak Menteri dan kita semua. Saya selalu dulu mendapatkan pesan dari Bapak Wakil Presiden karena saya mendampingi beliau. Jaga baik-baik, jangan sempat ada orang berniat untuk membubarkan Departemen Agama. Di dunia ini tidak ada orang yang memiliki Departemen Agama kecuali Indonesia. Arab Saudi, Menteri Wakaf dan Haji. Jadi ini kita jaga. Haji ini mulai dari dulu kita sepakat tidak diserahkan kepada swasta. Kalau kita serahkan ini kepada swasta, kiamat sugra. Ini harus bertahan di Departemen Agama. Jangan kita kasihkan ke yang lain. Ini kan perkara melihat duit ini, market. Duitnya sudah ada berapa ini Pak Menteri ini? triliun. Bentuk lah lembaga lain untuk mengawasi perkara duit ini. Perkara mengawasi Pak Menteri, bisa orang berbondong-bondong duitnya saja. Jadi kita harus hati-hati, perkara umroh selektif, saya sudah mengecek Pak Menteri tanpa persetujuan Pak Menteri tidak bisa keluar SK umroh, cocok. Jadi itu saja Pak Menteri. Ini pertemuan apakah yang terakhir saya tidak tahu Pak Atje. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Terakhir Pak? masih ada lah kan kita. KETUA RAPAT : Masih ada satu masa persidangan lagi Pak. F-PPP (LUKMAN HAKIM HASIBUAN) : Karena sepengetahuan saya dengan pendapat ini hanya Departemen Agama yang rajin dan hadir menterinya. Berapa departemen yang lain wakil-wakilnya saja,Pak kan saya bilang tidak semua. Jadi ini terakhir Pak Menteri, kami tidak mau Departemen Agama babak belur hanya gara-gara sedikit rusak. Ini Pak Marwan ini saya baru kali itu melihat tensi

Page 20: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 20 -

tinggi, marahnya dia karena kami periksa itu kamar yang pakai AC pak, hotelnya karena bahaya. Ini orang yang berangkat haji ini orang kampung. Saya dulu Pak di airport itu imigrasi itu kejam sekali, tidak boleh ada orang tua bawa begini. Mereka minta minum saja sama pramugari, Pak, tak berani. Mengambil wudhu ke toilet tak mengerti dia megini-gini apa itu, jadi ini saja Pak Menteri.

Semoga hendaknya pertemuan kita ini mendapat berkah dari Allah. Dan kami tidak menginginkan banyak orang nanti demonstrasi ke Departemen Agama. Saya kalau ada banyak demonstrasi ga usah khawatir Pak Menteri.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. ANGGOTA..: Cocok menjadi penasehat menteri ini. KETUA RAPAT : Terima kasih, Pak Senior kita, Pak Lukman. Selanjutnya Pak Mustafha Bakri dari Fraksi Partai Golkar. F-PG (MUSTHAFA BAKRI ) : Bismillahirahmanirahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Terima kasih kepada Pimpinan dan Bapak Dokter Ace Sadzily sebagai pimpinan yang sanga bijaksana dari Fraksi Golkar, Calon Menteri Agama. Mudah-mudahan aamiin. Pak Dasopang yang kemarin di Medan panas kepalanya masalah embarkasi Medan. Pak Menteri berbahagia beserta jajaran Dirjen-dirjen dan staf, terima kasih atas kehadirannya. Saya Musthafa Bakri dari Partai Golkar, juniornya Pak Doktor Deding. Jadi beliau suka mengajak dari belakang untuk mendorong saya ini kedepan. Yang ingin saya pertanyakan nanti ada 2 hal. Pertama, saya kembali kepada

apa yang disampaikan oleh 2 kolega saya, pesan Pak Deding juga 3 masalah haji

yang tadi masalah AC, penempatan, persiapan dan juga kemudahan yang diberikan

kepada jama’ah haji. Tapi juga Bimas Islam yang urusan ibadah haji perlu ada

konsep syar’iyah karena haji itu tidak ada pelaksanaannya yang bersifat ijtihad, tidak

ada, di 10 mazhab tidak ada : Imam Maliki, Syafi’I, Hanafi, Hambali, Abu Leisi, Ja’far

Shodiq tidak ada. Jadi maksudnya tidak kita menambah-nambahi. Baik, saya

kembali ke satu ayat mungkin kita paham “Al-ḥajju asy-hurum ma'lụmāt, fa man

faraḍa fīhinnal-ḥajja fa lā rafaṡa wa lā fusụqa wa lā jidāla fil-ḥajj,” Wukuf di Arafah itu

rukun dan itu lah haji ke muncak haji. Kalau jama’ah haji berkeluh masalah panas,

Page 21: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 21 -

masalah ini itu sudah mutlak. ini ayat qath’i tsubut, tidak ada apalagi perbedaan

pemahaman dalam ayat ini, tidak ada mazhab. Jadi karena dia berkeluh panas, kita

siapkan AC. Tak tahan haus kita siapkan minuman. Arab Saudi bertungkus lumus

mengeluarkan biaya menyiapkan air zam-zam di semua titik wilayah. Saya dulu

bertemu dengan Profesor Abdul Salam, penasehat Menteri Wakaf Haji di Arab

Saudi, kebetulan dosen saya. Saya sampaikan bukan kah biaya itu lebih besar dan

itu sebenarnya sunah-nya Rasulullah Salaulahu alaihisalam. Kenapa konsep haji

adalah manistatho'a ilaihi sabila, dia harus sanggup kalau tidak sanggup ga perlu

….tidak wajib jatuh kepadanya. Manistatho'a ilaihi sabila, ini konsepnya, wajib

hajinya. Jadi kita kembali kepada Qur’an dan Sunnah pelaksanaan itu. Di

kementerian Agama konsep-konsep pelaksanaan itu juga harus syar’i.

Saya bertemu juga dengan kolega saya dari Golkar, Abangnda Fuad Mansyur

yang juga sebagai pengelola Maktour. Saya sampaikan konsep haji plus itu kalau

tidak penuh konsep syar’i-nya hanya tok kepada bisnis itu hanya boleh dikatakan

travel rohani saja bukan haji dan umroh. Tapi kalau travel rohani kita bisa ke

Palestina, bisa ke Mesir kemana saja sehingga kenapa saya sempat juga berdebat

dengan beberapa teman, contoh mohon izin kepada teman-teman yang juga

mempunyai travel haji dan umroh. Melaksanakan haji duduk di hotel bintang lima,

tinggal hotel di bintang lima di sekitaran tidak jauh dari Masjidil Haram. Kalau kita

kaji balik ke konsep Syafi’i pelaksanaan haji bukan kah perbuatan itu jatuh mubah

karena konsep pelaksanaannya adalah manistatho'a yang sanggup. Nah, kita

duduk di hotel berapa jam? Apakah kita berleha-leha di hotel yang mewah? Atau

duduk di beranda atau lobi hotel saja tidak? sampai di Mekah nyenyak ibadah.

Makanya haji mabrur kata Rasulullah :” li man shahala ilaihi rasulullah tun”, dia

mencari-cari kemudahan untuk hidupnya pelaksanaan haji walaupun dalam keadaan

susah itu lah yang dia dapat haji mabrur bukan diberikan kemudahan yang senang-

senang supaya dia dapat, tidak. Maksud saya mubazir. Nah, mohon izin itu konsep

yang saya pahami dari pelaksanaan haji.

Jadi tidak ada mujadalah, ….. juga tidak ada makanya itu tidak menjadi satu

yang kemestian bagi Departemen Agama atau pelaksanaan haji kita untuk

menyiapkan segala itu. Cukup menjalankan mereka dengan teratur, tertib, soal

kesanggupan itu terpulang kepada jama’ah itu sendiri kecuali kalau dia sakit, kita

….oke, tidak masalah. Makanya saya lihat beberapa embarkasi malah kadang-

kadang pergi haji itu sudah menyiapkan duit yang lebih itu yaitu untuk DAM, bayar

DAM. Itu niat tidak baik didalam haji. Seharusnya pelaksanaan haji itu jangan

sampai kena DAM kecuali dia dalam keadaan darurat. Kalau sudah berniat dia

sendiri itu tidak guna melaksanakan haji berarti dia hanya mempermudah-mudahkan

pelaksanaan itu karena Rasulululah mengatakan bahwa haji itu perlu kekuatan fisik,

mental, rohani, dan kekuatan jasadi. Jasadi kalau kita maksudnya ekonomi. Tak

sanggup ga perlu berangkat. Bagi yang sudah berangkat kan wajibnya hanya satu

Page 22: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 22 -

yang haji kemudiannya tidak wajib, dia jatuh pada pelaksanaan Sunnah tidak beda

dengan pada namanya umroh qada. Itu yang saya paham.

Jadi tidak seharusnya kita siapkan semuanya menggunakan biaya yang lebih

tidak. Kita harus menanamkan kepada jama’ah bahwa haji itu bagi yang sanggup

dan tidak boleh ada mujadalah Arafah tidak boleh, itu sudah didalam ayat begitu…..,

ini tidak ada lagi perbedaan ijtihad kepada para mazahib atau ulama, baku

pelaksanaannya sebagaimana yang dijalankan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi

Wasallam.

Yang kedua, masalah kejadian yang lama. Saya mendapat laporan dari

teman kolega saya dari Partai Golkar, Dapil yang berbeda di Sulawesi yaitu haji

tahun 2015. Tahun 2015 itu ada bencana tentang haji di jama’ah haji di Mekah yang

jatuh crain tersebut. 280 jama’ah kita yang ditimpa bencana itu namun sebahagian

besar tidak menerima sampai 2019 ini santunannya, tidak semuanya dapat. Nah,

saya ada beberapa dokumen yang diberikan dan kalau itu nanti Pak Menteri

berkenan saya kirim tim itu ke Kemenag ke urusan haji, karena apa itu janji daripada

yang waktu itu adalah Ketua Pak Ahda Barori dari Kemenag. Waktu itu di media

center Mekah dia menyampaikan akan memberikan santunan untuk jama’ah-

jama’ah yang ditimpa musibah itu paling lambat 5 hari. Itu saya code dia punya

berita yang sudah dikirim pada tanggal 15 September 2015. Mohon Pak Menteri

mengecek kembali ini yang jama’ah yang dapat musibah ini. Sebagai contoh saya

mendapat data itu dari jama’ah Bulukumba, Maremare, Sulawesi, Haji Abdul Jalil

dengan nomor passport 1162752, kemudian Hj. Erni dari Maremare dengan nomor

passport 1163100, kemudian dari Maros Muhammad Harun, ini tidak menerima.

Mereka ini mendapat kecelakaan ada yang sampai lumpuh. Mohon Pak Menteri di

cross check kembali, dikembalikan, diberikan santunan mereka sebagai jama’ah haji

dan itu adalah tanggung jawab sebagaimana telah termaktub dalam program kita

memberikan tadi premi, insurance, asuransi untuk mereka sampai saat ini mereka

belum menerima. Ini pengaduan resmi dari mereka. Ini saya sampaikan kepada Pak

Menteri walaupun ini bukan Dapil saya tapi sebagai tanggung jawab terhadap umat

perlu saya sampaikan.

Yang ketiga, itu jama’ah haji yang 2015 yang jatuh crain. Ini jama’ah yang

saya dapat ini dari Sulawesi, dari Maros, Maremare dan Makasar dan In Syaa Allah

besok saya akan ke Makasar dan saya akan cek atau besok Kunker ya Pak Ketua,

datanya sudah ada mereka ada timnya, mohon di cross check. Kalau itu belum

dibayar mohon segera dibayarkan karena itu hak mereka untuk mendapatkan

asuransi tersebut.

Yang ketiga, masalah yang tadi agak sedikit Pak Haji Deding terlalu tajam,

umroh digital. Nah, dengan masuknya …. sama Tokopedia ini mohon dikaji ulang

karena tidak semua teknologi dan kebijakan teknologi mampu menembus program-

Page 23: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 23 -

pogram yang namanya ibadah mahdhah, tidak semua. Contoh saja saya berikan

yang biasa seperti orang pakai tasbih yang digital, begitu habis batereinya dia lupa

berapa zikirnya akhirnya dia terjadi kepada dilemma rohani, eh sudah berapa zikir

ini, eh salah ga nya. Akhirnya zikir itu khusuk artinya tidak menembus program-

program kebijakan rohani teknologi itu. Apalagi disampaikan Pak Deding tadi itu

tepat.

Yang kedua, masalah ekonomi makro dan mikro terjadi disini dimana market

tentang haji dan umroh ini besar, pelaksanaan umroh itu terbesar kita. Satu kemarin

disampaikan oleh Bimas Haji kalau tidak salah jumlah jama’ah umroh kita itu

pertahun hampir 4 juta dengan jumlah ribuan ratusan travel. Kalau tidak salah saya

begitu, itu market yang besar. Nah, Kominfo ini kalau mau berbuat demikian perlu

komunikasi yang cukup intens dan dalam dengan Kementerian Agama karena ini

menyangkut umroh. Apa yang tadi disampaikan oleh Pak Lukman masalah izin

umroh itu juga bergantung kepada Kementerian Agama karena ini ada hubungannya

dengan BPKH. Saya masih meneliti tentang umroh digital ini dengan BPKH

bagaimana program bisnisnya karena Traveloka itu badan bisnis global karena yang

menyangkut masalah haji dan umroh harus badan yang bersifat syar’i karena digital

itu belum boleh kita katakan bersifat syar’i. syar’i harus mencapai rukun dan syarat.

Apakah bimbingan-bimbingan haji bisa dilaksanakan melalui digital sedangkan kita

menyampaikan slide pakai digital kita beri penjelasan kepada jama’ah haji atau

umroh, contoh di berbagai travel harus manusia langsung, jasadi tidak boleh digital.

Banyak orang sekarang belajar haji dan umroh tidak ikut manasik karena apa?

sudah ada manasik di HP. Tapi tatkala ditanya teknis pelaksanaannya dia tidak tahu.

Itu sudah berapa jama’ah saya lihat, saya sudah konfirmasi dari beberapa travel.

Mereka tidak mengasih melalui handphone, manasik lewat computer. Yang penting

dia tertanam diotaknya bagaimana dia tahu itu program. Tetapi dia tidak bisa

mendapatkan yang namanya perjalanan rohani manasik itu sehingga dengan

manasik dia tambah rindu kepada Mekah sehingga ingin cepat berangkat, dia

bertambah infak kepada dirinya, memperbanyak dia bertaubat, beristigfar sebelum

berangkat sehingga tidak lagi nanti akan datang umroh. Ini hanya tour rohani saja

seperti kita pergi ke tempat wisata. Jadi tidak semua masalah program digital bisa

masuk kepada menembus masuk dalam kerjasama yang namanya ibadah-ibadah

mahdhah, ghair mahdhah mungkin bisa.

Sekian Pak Menteri.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Page 24: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 24 -

KETUA RAPAT : Masih ada? ya Pak Kyai Choirul Muna. F-NASDEM (Drs. KH. CHOIRUL MUNA) : Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pimpinan Anggota Komisi VIII yang terhormat, Pak Menteri beserta jajarannya yang hadir di tempat ini yang kami hormati, Mohon kami agak terlambat karena macet. Saya tidak akan bicara banyak, saya akan mendo’akan saja. Pertama, semoga jama’ah haji tahun ini mendapat kesuksesan seperti yang kemarin karena ada tambahan 10 ribu ini ada suatu tambahan PPIH yang luar biasa untuk menangani. Oleh karenanya, kami hanya berdo’a semoga Pak Menteri beserta jajarannya bisa menjalankan tugas yang sebaik-baiknya disana, kemudian selamat semuanya. Kemudian jama’ah yang berhaji tahun ini walaupun 60% lebih Lansia semoga diberikan keselamatan karena tidak kecil persoalannya ada sekarang ini. Hanya yang perlu untuk diperhatikan kembali barangkali kalau yang masih ada di Kementerian Agama perlu dipikirkan kembali persoalan satu yang selalu menjadi keluhan Pak Menteri masalah tas. Sampai sekarang ini selalu mengatakan punya saya jebol, itu masih. Mohon besok jangan dibuat gratisan tapi dianggarkan tas kabin kemudian koper kabin dan koper yang ada itu adalah dianggarkan saja biar nanti standarisasi koper itu ada. Kemudian juga persoalan masalah batik. Batik sampai sekarang masih juga jadi keluhan Pak Menteri karena begitu dicuci di rumah ternyata pudar. Oleh karenanya saya harapkan dianggarkan saja yang namanya batik biar nanti tetap pulang itu tetap bagus kan begitu. Jadi ini yang perlu untuk kita bahas persoalan. Sebetulnya tidak terlalu ribet sih, kita anggarkan saja tidak terlalu besar. Yang terakhir barangkali besok ini akan ada tambahan lagi kayak Pak Ramadhan mulai sekarang mestinya betul-betul untuk bagaimana efisien yang ada penggunaan anggaran baik itu direct cost maupun indirect cost supaya besok ini tidak terjadi anomali. Saya melihat bahwa BPKH belum bisa optimal untuk menjalankan itu semua. Saya tetap sekarang yang khawatir betul bahwa BPKH itu akan mendapatkan 8 triliun besok untuk nilai manfaatnya kok saya masih belum bisa nerima untuk itu. oleh karenanya mulai sekarang harus bisa meneropong bagaimana untuk efisiensi yang lebih bagus supaya kedepan ini tidak terlalu besar penggunaan dana biaya optimalisasi.

Ini yang saya harapkan semoga haji yang sekarang ini tetap mendapatkan apresiasi supaya syukur-syukur di atas 87 yang seperti sekarang ini, syukur-syukur sampai 89 sampai 90% haji ini orang mendapatkan suatu kepuasan.

Itu Pak Menteri yang saya haturkan. Selamat bertugas, selamat bekerja.

Semoga amal ibadah Pak Menteri beserta jajarannya mendapatkan ridho dan mendapatkan berkah dari Allah Subhanahu Wata’ala, mendapatkan keselamatan semuanya.

Page 25: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 25 -

Terima kasih. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT : Dari anggota masih ada? kalau tidak ada, Pak Marwan. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (H. MARWAN DASOPANG/F-PKB): Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Pimpinan dan para Anggota, Menteri beserta jajaran. Sebetulnya tadi sudah kita pahami, Pak Ketua. Cuma karena Bang Lukman menyebut nama saya harus ikut saya menyampaikan. Pada saat kunjungan itu Pak Menteri, sebetulnya perjalanannya normal cuma ketika kami sampai di gedung penerimaan jama’ah sampai ke gedung pemeriksaan kesehatan dibangun tenda. Tiang tenda ini berada di tengah jalan. Kalau bus jama’ah masuk pasti tidak bisa karena ada tiang di tengah itu. Jadi sedetail seperti itu kenapa sampai terjadi dipasang tiang disitu? Mulai lagi nah akhirnya semakin dari awal karena dikabarkan tidak ada Kanwilnya, ya karena tidak ada Kanwil jadi anak-anak itu masang ya begitu menurut dia. Kalau ada Kanwilnya kan tidak akan dipasang seperti itu. Karena itu lah muncul kemarahan karena dialog bersama kesehatan KKP bahwa istito’ah daerah itu ga ada apa-apanya, tidak ada manfaatnya istito’ah daerah karena yang memutuskan laik terbang itu dia. Ini membuat jama’ah yang kalau di kampung saya diupah-upah kalau di daerah melayu Tepung Tawar mungkin di Aceh Pesejuk dan macam-macam itu luar biasa luka psikologisnya bukan saja jama’ah tapi keluarganya satu minggu sudah di do’a kan. Tapi tiba-tiba oleh dokter KPP itu dan ini tidak ada komunikasi antara Ketua BPIH dengan dokter ini pokoknya diputuskan oleh dokter ini tidak bisa. Baru belakangan tahu si ketuanya, ini kan karena tidak ada komunikasi. Karena itu lah Bang Lukman semakin ditanya oleh wartawan dia sebutkan diganti saja Kakanwilnya karena banyak hal. Kami khawatir bahwa selama perjalanan pemberangkatan haji di Medan itu kan selalu baik. Tiba-tiba tidak baik kan dari tanda-tandanya kita khawatir pada saat itu. Dia tidak ada, ya semakin panas lah, karena dia tidak ada UPT-nya juga tidak ada. Padahal perjalanan ini kan kita sengaja bukan untuk melepas jama’ah tapi persiapan, nah itu waktu itu. Saya pada akhirnya telepon Pak Dirjen tiba-tiba UPT-nya dilantik pada hari itu. Saya bilang ke Pak Nizar :”Pak Nizar ini UPT tidak ada, kalau Pak Nizar sebut ini kan melaksanakan amanah Komisi VIII untuk segera dilantik. Iya tapi jangan hari ini, ini besok nanti malam kok jama’ah berangkat kok dilantik hari ini kenapa tidak hari yang lalu atau nanti saja karena keberhasilan kloter pertama itu, itu akan beruntun ke belakang menunjukkan kemampuan kita untuk mengurusi. Itu lah kemarin sampai seperti itu. Yang kedua, berikutnya tentang itu muncul laporan dari daerah, Kanwilnya tidak lagi selalu berada di jama’ah yang berikut-berikutnya. Mungkin hanya berapa kloter dia ada, kloter berikutnya tidak ada lagi, dia sudah pergi. Artinya secara

Page 26: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 26 -

psikologis kan Kanwil nya ada disitu sebagai PPIH setiap hari itu karena untuk nama saya bang, itu. Selanjutnya persiapan kita tentu kita mengapresiasi Kementerian Agama dari seluruh perbincangan kita disini, tentang biometric akhirnya kita berhasil menjadikan biometric di asrama haji, itu terima kasih. Kalau kita bayangkan seperti kemarin itu masih datang dulu dari kampung itu betapa melelahkannya tapi pertanyaan saya mengenai biometric ini dilakukan oleh PT seperti yang Bapak sampaikan tadi seperti ditunjuk oleh Pemerintah Arab. Kalau PT menurut saya PT ini ada keuntungan Pak, pasti ada keuntungan oleh PT ini karena dia melaksanakan fungsi bisnis didalamnya. Tetapi yang saya lihat ini membebani, Kementerian Agama ini PT Tashel atau apa PT Tasheel ya dia minta fasilitas yang disediakan oleh Kementerian Agama : ruangan, listrik, listriknya ditingkatkan jadi harus ada adaptor lagi kemudian WIFI harus disiapkan. Jadi jangan pakai fasilitas Kementerian Agama. Nah, ini bagaimana apanya MoU nya bagaimana Pak, menjadi kesulitan bagi Kanwil karena asrama haji itu UPT. Urusan fasilitas ini harus disiapkan oleh Kementerian Agama sementara gedungnya UPT. Ini kalau baik-baik saja antara UPT dan Kanwil tidak apa-apa tapi kalau tidak baik-baik nah ini susah, Pak, dimana ruangannya ditempatkan itu sudah bertempur tambah daya lagi listrik wah semakin kacau. Ini dimana sebetulnya ini miss-nya sementara saya tidak tahu seperti apa tapi ini memberatkan bagi Kementerian Agama menyiapkan fasilitas untuk PT itu sendiri. Tapi kan ancamannya mereka biarin mereka, nanti tidak berangkat. Nah, karena itu dengan berat hati siapkan semua, daya listrik, WIFI, WIFi-nya tidak bisa satu sampai 3 WIFI disiapkan. Itu perlu dipertanyakan termasuk yang istito’ah tadi itu. Istito’ah jadi ini jangan saling lempar Pak, bagaimana kita menghindari caranya ya kalau menurut saya tidak ada usah wewenang mengatakan istito’ah di daerah kalau oleh kenyataan tidak jadi berangkat karena tidak layak terbang, bukan istito’ah istilahnya disana. Oleh Dokter KPP itu bukan istito’ah, disebut tidak laik terbang. Gagal kan Pak? dia urusannya urusan pesawat, ini peraturan pesawat tidak boleh terbang. Padahal kan ini bukan penerbangan regular, Pak. Jadi tidak bisa aturan penerbangan regular dimasukkan dalam penerbangan haji, siapa yang mengurusi, mengganggu jama’ah lain, itu kan bukan penerbangan masyarakat umum. Dia terganggu kan ada yang membantu suatu kelompok mestinya. Jadi istito’ah yang di daerah ini dipatahkan oleh tidak laik terbang. Saya tidak tahu dimana kemarin peraturan itu wewenang mana yang kita berikan pada daerah itu. Kemudian diputuskan oleh Dokter KKP tidak boleh terbang itu. Pertanyaannya sampai sekarang yang tidak laik terbang itu ada berapa secara akumulasi, berapa Pak? saya tidak mendengar tadi berapa sebetulnya yang tidak laik terbang.

Kemudian mengenai zonasi, penempatan ini baru ya. Kita sebetulnya sejak zonasi kita bicarakan setuju zonasi itu Pak. Kira-kira hambatan apa yang kita hadapi ketika zonasi ini dibentuk karena menurut saya tentu nanti satu sisi ada menguntungkan, katakan ada jama’ah yang zonasinya di Misfalah dekat dengan Haram. Dekat dengan Haram ini membuat kecemburuan tapi kan sebetulnya nanti ketika Arafah mina ya lebih dekat yang di Sisha saya kira begitu maka crowded bus tadi itu harus ada penyelesaian, Pak bagi jama’ah karena kemarin kita masih

Page 27: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 27 -

menemukan ketika jam-jam tertentu yang tadi kita sebutkan selesai shalat itu jama’ah banyak yang tersasar. Kelamaan menunggu atau tidak menemukan bus dimana karena memang terlalu lama, ini perlu kita selesaikan.

Yang berikutnya, saya tidak ingat kemarin apakah kita menemukan cara

waktu yang jedah konsumsi tadi itu, Pak, catering itu yang tidak bisa masuk yang tidak bisa masuk ke hotel-hotel itu, kan kemarin sudah ada perbincangan kita mencari yang bisa tinggal seduh tapi bukan Indomie gitu kan, bisa diseduh, bisa dipanaskan ulang gitu satu hari itu. Apakah tidak bisa kita tumbuhkan seperti jenis apa itu? karena nyatanya jama’ah kita itu tidak bisa mencari makanan. Akhirnya sebagian besar belanja Indomie ke sentra-sentra perbelanjaan. Harapan kita kemarin memang menemukan cara didinginkan atau bagaimana, saya belum mendengarkan.

Lalu mendengarkan Pak Lukman atau Pak Mustafa tadi itu berhaji ini,

ibadahnya, syari’ahnya tapi kan kita sudah mulai maju Pak, beribadah tapi kita layani, tidak perlu harus berpanas-panas. Kalau bisa dingin tidak ada salahnya kalau bisa. Itu lah gunanya Pak Lukman Menteri Agama, sudah bisa mendinginkan yang panas itu namanya layanan pemerintah.

Masuk mengenai MoU Menteri Kominfo. Kalau bagi saya Pak Menteri jadi

saya terluka saya dengan itu. Perasaan saya dipecundangi kita, baru saja kita sahkan undang-undang dan undang-undang ini kita hati-hati lah supaya semuanya bisa terurusi baik jama’ah baik para travel. Kayak begitu selesai tanpa basa-basi dia tanda tangan, Bapak sendiri saja terkejut. Lah ini kan didalam seperti apa. Saya setuju lah Pak Lukman, Pak Deding. Ini karena ada uangnya semua tertarik, Pak sampai mengabaikan institusi yang sebetulnya mesti mengurusi. Jadi ada 2 hal semuanya terpatahkan yang dilakukan oleh Menteri Kominfo, kita lagi mengundang karena terganjal peraturan disini tidak bisa langsung kita undang karena ada izin dari Kesekjenan, ini proses izin, kami akan bertanya ke beliau bahwa masyarakat pasti mencari yang murah, Pak. Andaikan tidak ada MoU, MoU yang dilakukan itu ga bisa kita hambat Pak, loncatan-loncatan teknologi ini tidak bisa kita abaikan pasti jalan sendiri apalagi dikasih MoU. Kalau dia menjadi lapak untuk menjual tiket, market place itu maka dia salah Pak, itu pelanggaran, persaingan usaha mestinya semua yang namanya “U” yang namanya apa namanya unicorn ikut, kenapa dua? Kalau dua dia membiarkan atau menjadikan ini kartel. Salah dia, bisa kita tuntut. Kalau ini dijadikan bukan menjadi kartel maka dia menjadikan Traveloka dan Tokopedia itu menjadi KBIH baru. Jadi yang mana yang mau dibantahnya. Apa pun yang dia sebutkan dia salah. Ini yang saya sebutkan karena disini ada duit, dia tidak peduli dengan Menteri Agama yang sesungguhnya ini urusannya. Di dua hal ini dia salah dia.

Yang ketiga, ibadah umroh ini ya ibadah Pak. Selain ibadah ini membangun

asa, rasa keagamaan kita yang kita sebutkan disini selama ini paham Rahmatan lil a’lamin. Membangun jiwa Rahmatan lil a’lamin itu ada prosesnya di ibadah haji, ibadah umroh. Kalau nanti travel yang diberikan jalan ini menemukan cara mensiasati undang-undang, orang-orang akan membeli sudah dilpaket-paketi Pak, orang bukan lagi atas nama Traveloka, dia buat yang lain tapi dijual ada fasilitas visa,tiket, hotel, pembimbing dan semua. Tahu-tahu 10 tahun yang akan datang

Page 28: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 28 -

semua jama’ah umroh sudah menjadi radikal, siapa yang mau bertanggung jawab. Kita tidak tahu siapa pembimbing yang dia buat. Nah, ini semua menunjukkan bahwa dia tidak peka terhadap urusan yang namanya umroh. Bukan hanya sekedar ibadah pak, ini sekaligus membuat kita menyatu dengan kekuatan landasan agama yang kita pahami itu, Rahmatan lil a’lamin itu. Harus kita tegur Pak, Bapak lapor ke Presiden dia salah dan kami disini akan panggil dia bahwa dia salah. Kalau itu Lapak itu pelanggaran persaingan usaha, dia bangun kartel hanya 2 saja. Kalau dia sebut ini urusi mempermudah maka dia mengatakan ini adalah membangun suatu KBIH baru dan dia tidak paham bahwa ibadah umroh itu membangun jiwa kebersamaan kita masyarakat Indonesia. Itu yang mau kami sampaikan disini dan malah akan kita tanya sesungguhnya dia dapat apa. Kenapa dia melangkah-langkahi Menteri Agama. Saya sebetulnya kepengen Bapak Marah tapi Bapak ga marah. Bapak ikut menyebutkan ini dia hanya sekedar market place, ga bisa, Pak. kita marah kita Pak dengan cara beliau seperti itu, kita ingin membantu Bapak.

Jadi ini ya memang tidak bisa kita bantah Pak, loncatan teknologi ini tidak

bisa kita bantah. Jangan-jangan memang 10 tahun lagi gedung ini tidak perlu, memang akan terjadi. Nanti Sidang Paripurna, ada yang di Bali dimana-mana akan ada juga nanti, kan ada sampai kesitu. Tapi yang ini harus kita bentengi dengan undang-undang. Kalau perlu jadikan ini unicorn ya ini KBIH-KBIH ini kita buat kita bangun menjadi unicorn baru yang bisa kita pacu mereka kasih modal kan ada BPKH untuk modalnya tapi pada akhirnya kita Pak Atje meraba-raba juga. Nah, apa meraba-rabanya? Pak Deding sudah sebutkan tadi itu visinya Raja, Pangerannya Arab itu visi 2030 ya memang sudah, jangan-jangan sudah dia punya. Toh menurut cerita ini sudah dilakukan di Pakistan, diuji coba di Pakistan. Kalau berhasil akan diterapkan di Indonesia. Lah, kenapa masuknya lewat pemerintah? Ini tolong diselidiki dan Pak Menteri harus marah dengan situasi seperti ini.

Terima kasih Pak Ketua. Jadi marah di Medan karena persiapannya tidak

memadai, marah pula disini karena kita dilingkahi oleh kementerian lain yang bukan urusannya.

Terima kasih.

KETUA RAPAT : Terima kasih, Pak Marwan. Kita tambah waktunya jadi 17.00 WIB. Bapak/Ibu sekalian, Dari saya, saya ingin memastikan saja Pak Menteri. Pertama bahwa kalau dillihat dari profil jama’ah haji ya make sure bahwa sebagian besar mereka adalah berlatar belakang SD. Tentu perlu ada effort dan kerja keras kita semua untuk bisa memastikan agar pelayanan terhadap mereka terutama pelayanan selama di Arab Saudi untuk mengalami hal-hal yang tidak kita inginkan. Dan ini sebetulnya tidak diimbangi oleh penambahan petugas. Kalau pada tahun yang lalu kan 4100 sekarang jadi 4200 sementara penambahan kita itu ditambah 10 ribu jama’ah haji tambahan. Yang kedua, juga tentu dari segi coba Pak Menteri bandingkan misalnya

Page 29: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 29 -

dengan profile, background dengan jama’ah haji kita dari tahun yang lalu justru sekarang lebih menua gitu. Jadi artinya tantangan untuk memberikan pelayanan kepada jama’ah haji itu jauh lebih berat makin hari makin tahun, ke tahun akan semakin berat. Oleh karena itu, tentu ini harus menjadi catatan penting. Yang kedua, ada istilah yang tadi disebutkan oleh Pak Menteri yaitu konsultan haji. Nah, konsultan haji ini penting untuk dipastikan. Nah, pertanyaannya adalah berapa sih sebetulnya konsultan haji yang diperkerjakan disana dan mereka berasal dari mana? Yang ketiga, ini masalah klasik yang selalu akan muncul yaitu Tarwiyah. Pertanyaannya apakah Kementerian Agama memang mempersiapkan pelayanan khusus terkait dengan Tarwiyah. Berdasarkan atas pengalaman tahun yang lalu, kami di Komisi VIII tim pengawas kita itu berdebat tentang Tarwiyah ini. Tapi satu hal siapa pun jama’ah haji kita dengan mazhab apa pun tentu harus difasilitasi dan dilayani dengan sebaik-baiknya. Nah, terkait dengan Tarwiyah ini sejauhmana kebijakan dari Kementerian Agama? Ini yang akan kami pegang Pak sebagai bahan kita untuk melakukan pengawasan di tanah suci tersebut. Yang keempat, soal tadi tidak dijelaskan secara rinci soal rencana Hari Wukuf dan saya kira ini penting ya. Kalau prakiraan dari Pak Menteri berdasarkan atas jumlah jama’ah haji yang lanjut usia tentu dan punya potensi untuk mengalami darurat ya atau memiliki penyakit tentu pertanyaan kami perkiraannya kira-kira potensinya berapa dan bagaimana antisipasi untuk melakukan itu. Walaupun tentu suasananya akan berbeda karena tahun ini kan kita tahu bahwa cuaca di sana agak lebih panas. Yang selanjutnya adalah soal fast track. Laporan disampaikan bahwa itu berlaku untuk embarkasi Jakarta. Nah, pertanyaannya apakah ada perbedaan yang mendasar atau tidak antara fast track yang khusus di embarkasi Jakarta dengan embarkasi-embarkasi yang lain terutama soal pelayanannya saat mereka tiba di Airport baik di Jeddah maupun di Madinah. Yang selanjutnya kalau dilihat dari evaluasi sementara soal zonasi yang dibagi berdasarkan embarkasi, menurut Pak Menteri apakah dan tim kami akan cek di lapangan, apakah zonasi ini sejauh ini apakah dinilai efektif dan bermanfaat atau tidak gitu? Karena ini kan baru eksperimen awal. Ini penting untuk menjadi bahan kita didalam proses penanganan pelayanan terhadap haji.

Dan tadi disampaikan oleh Pak Marwan, saya hanya ingin mempertegas saja soal konsumsi 3 atau 4 hari menjelang wukuf di Arafah. Sebetulnya kami sudah beberapa kali di Komisi VIII meminta supaya soal wukuf di Arafah ini, 4 hari sebelum wukuf di Arafah agar jama’ah haji justru membutuhkan asupan konsumsi ya. Nah, dari pengalaman kami kenapa kami selalu mendesak soal itu? karena Pak Menteri, ini kan bedanya dengan dulu waktu jama’ah haji tidak tinggal di hotel-hotel ini, mereka kalau tidak ada pasokan makanan, mereka kan bisa masak gitu. Problem-nya sekarang kan ga bisa gitu karena kan tinggal di hotel. Tapi problem-nya kalau tidak ada makanan, mereka harus beli di luar. Nah, masalahnya adalah tidak semua hotel itu dekat dengan tempat-tempat rumah makan atau man’am yang bisa diakses

Page 30: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 30 -

oleh para jama’ah haji kita. Nah, pertanyaannya adalah apakah sudah diantisipasi atau tidak soal ketersediaan makanan 3 hari atau 4 hari menjelang wukuf di Arafah untuk jama’ah haji walaupun mereka sudah dikasih uang gitu kira-kira begitu. Ini hanya mengingatkan saja.

Dan yang terakhir soal umrah digital. Sebetulnya Pak Menteri, kami juga

menyampaikan,kami tidak anti terhadap perkembangan teknologi karena itu adalah bagian dari apa yang dikenal oleh kita sebagai economic discruption gitu ya. Namun, pertama tentu kita pun tidak ingin yang paling utama sebagaimana disampaikan oleh teman-teman tadi bahwa makna spritualitas umroh itu tentu berbeda dengan perjalanan wisata biasa gitu. Nah, yang terpenting buat kita adalah menjaga sakralitas dari umroh tersebut jangan sampai dipersamakan dengan perjalanan-perjalanan wisata biasa. Yang kedua, semangat kita adalah kita ingin supaya kita konsisten dengan undang-undang yang baru disahkan oleh kita yaitu bahwa penyelenggara ibadah umroh itu adalah satu institusi yang terdaftar atau yang telah teregister di Kementerian Agama. Saya sih membaca dari pikiran-pikirannya Pak Menteri sebetulnya sudah cocok gitu. Cuma problem-nya adalah ini soal kebijakan digital umroh seharusnya yang menjadi leading sector-nya adalah Kementerian Agama bukan apa, karena apa? karena core-nya itu adalah Kementerian Agama sementara ya digital itu hanya lah instrumen semangat yang kita lihat dari, semangat ribut-ribut soal digital umroh ini gitu ya kan yang lebih mengemuka kenapa proses nah mungkin ini juga harus menjadi catatan Pak Menteri, kenapa proses MoU-nya itu bukan antara Menteri Agama dengan Kementerian misalnya suunul hajj atau apalah disana gitu. Seperti halnya misalnya penerapan I-Hajj gitu ya. Kalau I-hajj itu kan jelas Pak Menteri ya ikut terlibat dalam proses itu. Nah, leading sector-nya adalah tetap Kementerian Agama. Nah, kita sebetulnya ingin bahwa umroh digital ini leading sector-nya tetap Kementerian Agama, Menkominfo itu adalah instrument begitu yang tunduk terhadap aturan-aturan yang dibuat oleh Kementerian Agama. Nah, tiba-tiba kita disadarkan oleh pemberitaan bahwa telah melakukan MoU antara Kementerian Kominfo dengan Kominfo Arab Saudi, loh Menteri Agamanya dimana? Begitu kira-kira.

Jadi semangat yang ingin kita bangun sebetulnya adalah pertama tadi tentu

kita ingin bahwa perjalanan umroh itu bukan semata-mata soal ngecek melalui digital tetapi ini adalah perjalanan spiritualitas. Nah, jangan semua dikapitalisasi gitu untuk kepentingan bisnis sementara semangat spritualismenya tentu menjadi hilang.

Yang kedua, tentu kami ingin mendudukkan bahwa persoalan umroh ini, leading sector-nya adalah Kementerian Agama, mereka itu instrument. Nah, tentu disini yang harus paling depan adalah Kementerian Agama sendiri.

Saya kira itu lah intinya Pak Menteri. Dan kami berharap prime mover-nya

nanti untuk nanti penyusunan katakan lah kalau MoU itu kan baru pemahaman secara umum tapi turunannya, regulasi turunannya itu harus diambil oleh Kementerian Agama. Kalau tidak teman-teman di DPR di Komisi VIII akan melakukan langkah konstitusional selanjutnya karena itu sama saja dengan melanggar undang-undang. Nah, kami Komisi VIII menginginkan supaya yang paling depan seharusnya Kementerian Agama. Jangan kita terjebak itu tadi, apa Pak Marwan ada istilah ushul fiqih-nya :”al wasail . Jadi instrument itu jangan dijadikan sebagai tujuan. Jadi justru Kementerian Agamanya yang harus paling depan dalam

Page 31: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 31 -

konteks umroh ini. Namun namanya umroh digital, umrohnya yang duluan baru digital gitu. Jangan digital umroh gitu. Kalau digital umroh artinya cukup dengan beginian selesai gitu.

Saya kira demikian Pak Menteri, silakan.

F-NASDEM (Drs. KH. CHOIRUL MUNA) : Pimpinan, satu saja. Hanya ingin mengingatkan kembali Pak Menteri. Satu persoalan yang sekarang ini marak kembali tentang dana talangan haji. Itu sekarang marak betul, kalau nanti tidak dihentikan nanti waiting list-nya luar biasa. Ini BPR-BPR sekarang itu door to door 5 juta itu sudah satu porsi katanya gitu. Itu ditempat kami itu banyak Pak Menteri. Mohon untuk bisa dipertegas kembali bahwa Kementerian Agama tidak memperbolehkan dan melarang adanya dana talangan haji supaya tidak waiting list-nya terlalu tinggi. Terima kasih, Pimpinan. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Sebentar, Pak Ketua. Sedikit ada titipan dari Pemprov Jawa Barat gitu Pak, Dapilnya Pak Beliau. Jadi saya ketemu dengan Pak Sekda Jawa Barat Pak. Jadi Pemda Jawa Barat, Pak Gubernur dan jajarannya dan masyarakat para ulama itu berharap agar segera penetapan Bandar Kertajati, Majalengka ini sebagai embarkasi Pak karena ini 60 juta Pak, rakyat Jawa Barat muslim ini berangkat melaksanakan haji dan umroh ini paling besar gitu. Jadi sayang karena investasinya cukup besar sekali begitu Pak Atje dan fasilitas sudah disiapkan termasuk dari Bandung di sana sudah ada bis dan sebagainya jadi sudah siap dan kemarin saya juga sudah konfirmasi dengan Komisi V temannya Juniornya Pak Menteri di Komisi V dari PPP juga. Beliau sebetulnya sudah tidak masalah jadi apa kendalanya dan kapan kira-kira direalisasikan kalau tidak tahun ini, tahun 2020 ini mulai gitu pemberangkatan dari sana. Ini sebuah kebanggaan dari kita semua. Terima kasih. KETUA RAPAT : Silakan, Pak Menteri. MENTERI AGAMA RI: Baik.

Page 32: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 32 -

Bapak Ketua dan seluruh Anggota yang saya hormati, Saya ingin pilah saja hal-hal yang kaitannya dengan haji dan nantinya kaitannya dengan umroh digital karena hampir semuanya bicara tentang umroh digital itu nanti di akhir saja secara keseluruhan. Jadi pertama Pak Khatibul Umam terkait dengan wukuf ini sebaiknya ada semacam pengumuman, edaran jangan ada tenda ini. Jadi begini karena juga banyak beberapa yang lain jangan terlalu nyaman di tenda, pakai AC dan seterusnya. Begini, Arafah itu puncak haji betul secara syar’i tapi juga puncak kelelahan fisik jama’ah kita sebenarnya. Itu nanti sebenarnya bukan puncaknya, itu menjelang puncak karena nanti puncaknya ketika di Mina karena ketika jama’ah berada di Mekah mereka biasanya sudah berkali-kali melakukan umroh lalu juga dan lain sebagainya. Dan lalu kemudian mereka harus tinggal di tenda dalam cuaca yang sangat panas begitu yang lalu kemudian dalam kondisi kesehatan yang juga apalagi bagi gelombang pertama yang sudah pernah di Madinah dan itu memang fisiknya katakan lah sudah terkuras. Kami berkali-kali mendapatkan masukan tidak hanya dari jama’ah tapi dari bidang kesehatan sendiri bahwa kondisi panas didalam tenda yang berdesak-desakan itu sangat membahayakan kesehatan jama’ah khususnya yang bagi lansia gitu. Jadi pengadaan AC sebenarnya tidak semata-mata membuat kenikmatan, tidak. Sebenarnya utamanya adalah menjaga ketahanan fisik jama’ah sehingga mereka tetap berada dalam temperature suhu yang cukup memadai lah, tidak terlalu panas karena panas itu akan menimbulkan dehidrasi dan dehidrasi itu bahaya sekali. Sementara pasokan air juga terbatas. Jadi sekali lagi mohon dipahami bahwa penyiapan AC itu sebenarnya semata-mata orientasinya lebih kepada kesehatan sebenarnya untuk menjaga dan memelihara kondisi stamina kesehatan jama’ah. Jadi bukan untuk bermewah-mewah, sama sekali tidak untuk bermewah-mewah. Nah, lalu juga yang kaitannya dengan umroh digital nanti saya sekaligus saja secara keseluruhan. Pak Deding tadi menanyakan apa perbaikan-perbaikan tenda itu salah satunya tenda di Arafah itu untuk pertama kali menggunakan AC dan lalu juga kaitannya dengan tenda bertingkat di Mina memang ini ada rencana Pemerintah Saudi Arabia untuk membuat tenda bertingkat. Jadi kemarin sudah ada dalam pameran, mereka sudah men-display dalam expo begitu ya, pameran bagaimana bentuk-bentuk tenda karena ini juga di lelang secara terbuka yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Jadi macam-macam bentuknya, tipenya begitu. Tapi kapan pelaksanaanya? Sampai hari ini kami belum dapatkan apakah tahun depan apakah 2 tahun lagi. Kita sih mengharapkan secepat mungkin karena memang kondisinya sudah sangat memerlukan. Tidak hanya tenda yang tingkat tapi juga toilet-toilet yang sangat terbatas di Mina. Kalau di Arafah sudah toilet-toilet itu sudah tingkat karena Arafah itu kan lahannya sangat luas dan tidak ada batasan secara syar’i. Kalau Mina itu memang lahannya amat sangat terbatas gitu, praktis kita tidak punya space room ruang yang cukup bahkan untuk membangun toilet saja itu sudah sulit. Itu lah kenapa urinoir yang kita usahakan penambahan 5 menjadi 8 itu urinoir yang juga sifatnya darurat saja sebenarnya tidak permanen gitu.

Page 33: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 33 -

Nah, lalu kaitannya dengan Kertajati memang ini terus kita lakukan komunikasi dengan Kementerian Perhubungan dan berbagai instansi. Kita bersyukur Pemerintah Jawa Barat itu sudah menyiapkan lahan untuk dibangun. Jadi Kertajati sebagai embarkasi itu selain kesiapan bandaranya itu sendiri, misalnya : runway-nya dan seterusnya juga keberadaan asrama haji jadi harus dekat dengan Kertajati itu yang sampai sekarang belum ada. Itu lah kenapa sampai tahun ini masih belum bisa jama’ah dari Majalengka, dari Ciamis dari mana-mana, yang dekat-dekat di sana itu. Nah itu berangkat dari Kertajati karena ketiadaan asrama haji. Nah, kita bersyukur Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyediakan lahan dekat-dekat sana dan mudah-mudahan nanti dengan anggaran kami 2020 itu bisa sudah kita alokasikan memang. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Maaf Pak Menteri melalui Pak Ketua. Di Indramayu Pak. MENTERI AGAMA RI : Ya. Lalu Pak Lukman Hakim nanti juga tadi Pak Marwan juga ada ya kaitannya dengan Kakanwil Sumut itu masukan kami untuk kita tindaklanjuti tapi sekali lagi yang kaitannya jangan tempatkan jama’ah yang enak-enak itu. Kita sama sekali begini, jadi begini. Memang ini dilematis ini, kita tidak meningkatkan pelayanan itu juga dikritik oleh jama’ah ini bagaimana? ditempatkan ditempat-tempat yang menyulitkan. Sementara sekarang juga sudah mulai muncul kok terlalu nyaman betul jama’ah sehingga kemudian karena hotelnya enak, bagus, mereka jadi malas ke Haram, malas ke masjid. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Menteri lebih enak dari ONH plus yang abal-abal itu. MENTERI AGAMA RI: Ya. Jadi memang tapi poinnya begini. Kita meningkatkan kualitas kenyamanan itu lebih berorientasi agar pertama kesehatan itu terjaga karena haji itu memang stamina, fisik itu betul-betul apalagi mereka berminggu-minggu berada pada situasi yang kondisi yang temperatur udara yang tidak terlalu kondusif gitu. Jadi lebih pada upaya untuk menjaga kebugaran, kesehatan itu. Jadi mohon kenyamanan itu dimaknai seperti itu, bukan untuk bermewah-mewah dan lain sebagainya. Lalu Pak Musthafa santunan crane. Begini Pak, tadi ketika 2015 ada 2 peristiwa besar yang menimbulkan korban jiwa: pertama, jatuhnya crane dan yang kedua peristiwa Mina itu yang bahkan ribuan jumlahnya. Khususnya yang crane warga negara Indonesia, jama’ah haji Indonesia yang wafat karena crane itu hanya

Page 34: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 34 -

12, saya menggunakan kata hanya itu karena memang yang warga negara lain jumlahnya ratusan gitu. Jadi ada 61 korban. Dari 61 itu 12 itu wafat, meninggal dunia karena peristiwa jatuhnya crane yang 2 orang itu cacat tetap. Jadi cacat misalnya: kakinya lalu kemudian terpaksa harus diamputasi kakinya, tangannya dan sebagainya. Lalu 47 lain itu luka berat, luka ringan, luka berat lalu kemudian bisa diobati dan lalu kemudian bisa kembali sehat lagi. Memang ketika itu yang tadi disampaikan Pak Achda Barori itu atau sekarang sudah pensiun yang bersangkutan memang ketika itu Pemerintah Saudi Arabia akan memberikan santunan kepada seluruh korban baik yang luka berat, yang cacat tetap maupun yang meninggal dunia. Tapi saat ini memang belum kunjung dicairkan. Tapi progress yang bisa kami sampaikan adalah ada satu peningkatan bahwa Pemerintah Saudi Arabia sudah meminta surat dokumen dari ahli waris yang diberikan kepada Pemerintah Indonesia agar Pemerintah Indonesia mengurus santunan ini. Jadi sekali lagi ini santunan dari Pemerintah Saudi Arabia, bukan dari perusahaan asuransi. Kalau yang dari perusahaan asuransi semuanya sudah kita bayar sudah dibayarkan tapi santunan yang dari Pemerintah Saudi Arabia, mereka kemarin melalui kedutaan besar kita yang ada di Saudi Arabia meminta agar dokumen berbahasa Arab yang menunjukkan bahwa ahli waris telah memberikan mandate kuasa kepada Pemerintah Indonesia untuk mengurus santunan ini. Dan ini sekarang diproses oleh Direktur Timur Tengah pada Kementerian Luar Negeri kita karena ini sudah menjadi ranahnya Kementerian Luar Negeri karena ini G2G antara hak warga negara yang akan mendapatkan. Jadi ini sebenarnya bukan lagi ranah Kementerian Agama, sudah menjadi kewenangan Menteri Luar Negeri tapi kami terus berkomunikasi untuk mengetahui apa progress dari perkembangan ini. Nah, lalu berikutnya yang kaitannya dengan F-PG (MUSTHAFA BAKRI ) : Izin, Pak Menteri sebelum diteruskan. Dari laporan yang saya terima dari jama’ah tersebut sampai sekarang itu yang dari kita Kemenag kita sepeser pun belum ada diterima oleh tadi tidak semua, sebagian sudah, ada sebagian belum gitu terutama ini yang dari Sulawesi. Ini dari tadi yang jama’ah dari Sulawesi ada lebih kurang 7 orang : dari Bulukumba, dari Maremare, dari Makasar. Nah, itu jama’ah tersebut langsung ke Anggota DPR yang dari Fraksi Golkar dari sana. Kemudian karena kita beda komisi, saya meluruskan menyampaikan. Mereka punya data semua yang belum menerima itu, saya hanya dapat info. Kalau itu memungkinkan Menteri, saya akan informasikan kepada mereka langsung ke Kemenag atau bagaimana? karena dari kabupaten dan provinsi menyampaikan kepada mereka itu dari Kementerian Agama Bidang Urusan Haji begitu. Itu maksudnya Pak Kemenag, izin. MENTERI AGAMA RI: Baik. Pak Musthafa mungkin ada baiknya usulan itu kami terima saja supaya kita tindaklanjuti.

Page 35: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 35 -

F-PG (MUSTHAFA BAKRI) : Baik. Siap. Terima kasih Pak Menteri. MENTERI AGAMA RI : Baik. Selanjutnya adalah Pak Choirul Muna. Jadi ini batik ini sebaiknya dianggarkan saja. Memang selama ini, itu diberikan oleh bank itu sebagai souvenier apa, itu tidak bisa pungutan sepeser pun yang dibebankan kepada jama’ah. Jadi itu adalah ya semacam cenderamata lah dari bank ke seluruh jama’ah, koper-koper, tas dan batik itu. Jadi kalau memang ingin dianggarkan ya ini memang kepada Panja BPIH tahun yang akan datang. KETUA RAPAT : Mungkin itu Pak Menteri, soal standar speks yang diminta kepada pihak perbankan itu agar sesuai dengan standar yang diharapkan. Kalau tidak nanti harus diberikan sanksi kepada. MENTERI AGAMA RI : Betul. Sebenarnya standar sudah kita berikan dan ketika uji coba kita berkali-kali hanya mungkin itu saya tidak tahu, kasus yang jebol itu kasus yang apa semalam, mungkin itu kasuistik ya karena lebih banyak yang tidak jebol begitu karena kan kalau standarnya buruk pasti kan itu sifatnya massif begitu yang jebol. Tapi kita tidak mendengar kabar yang sifatnya, mungkin 1, 2 mungkin karena isinya over atau berlebihan dan tapi standar terus menjadi control kita. Lalu juga dana talangan haji, betul kita wanti-wanti betul itu yang melanggar syar’i bahkan karena haji itu istito’ah tidak boleh hutang gitu loh. Itu Fatwa Majelis Ulama Indonesia tidak boleh haji itu berasal dari hutangan karena itu ya belum istito’ah belum mampu artinya yang bersangkutan. Jadi memang kita larang. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Pak Menteri sebentar. Pak Ketua menarik apa yang disampaikan oleh Pak Ketua karena kasus jebolnya koper ini kan sudah tahun lalu juga Pak ya. Jadi maksud saya karena sifatnya itu gratis pemberian Pak jadi mereka juga sebetulnya susah kalau memang diberikan wanprestasi dan sebagainya. Maksud saya Pak Ramadhan, apakah kalau perlu memang dibikin lah semacam perjanjian kerjasama, boleh ke Pemerintah

Page 36: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 36 -

dengan bank penerima setoran BPIH itu untuk dibikin perjanjian termasuk disitu dicantumkan usul tentang standarisasi dari itu. Jadi kalau ada apa-apa dia bisa ini. Jadi saya setuju Pak mendukung. KETUA RAPAT : Bisa dianggap wanprestasi. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Ya, begitu. Sekarang susah juga. MENTERI AGAMA RI: Baik. Itu catatan masukan yang jadi catatan bagi kami untuk kita perbaiki di tahun yang akan datang. F-PG (MUSTHAFA BAKRI ) : Izin, Pak Menteri. Yang tadi kemana diarahkan. MENTERI AGAMA RI: Pak Muhajirin, Direktur Dalam Negeri yang kaitannya dengan santunan tadi. F-PG (MUSTHAFA BAKRI ) : Baik. Terima kasih. Siap, terima kasih. MENTERI AGAMA RI : Kami lanjutkan. Ini Pak Marwan tidak ada ya. Jadi yang kaitannya dengan saya pikir ini penting bagi kami untuk memberikan penjelasan kaitannya dengan istito’ah di bidang kesehatan. Jadi sudah ada fatwa MUI terkait dengan istito’ah bidang kesehatan yang intinya adalah bahwa ketika seseorang calon jama’ah haji yang mana kondisi kesehatannya dalam kondisi tertentu yang lalu kemudian dia dipaksakan atau tetap diperbolehkan berangkat menggunakan pesawat udara dengan masa tempuh 9 jam lalu kondisi perjanalan haji yang selalu berpindah-pindah itu justru akan menganggu keselamatan jiwanya maka haram hukumnya untuk diberangkatkan, tidak boleh karena dalam Agama Islam itu keselamatan jiwa itu mutlak gitu, ibadah bisa dikalahkan bahkan harus ditangguhkan demi keselamtan jiwa.

Page 37: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 37 -

Nah, yang punya kewenangan untuk menentukan dalam konteks kesehatan ini ya teman-teman kesehatan, di sini lah problem-nya , dilemanya ketika pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan ini sebenarnya tidak tiba-tiba sejak beberapa bulan bahkan beberapa tahun sebelumnya itu telah dipantau oleh tim kesehatan di kabupaten, kota gitu selalu diberikan bimbingan dan seterusnya. Tapi kan perjalanan kesehatan itu kan sering kali tidak bisa diduga. Ketika di kabupaten kota diperiksa kondisinya, tidak masuk kepada warna merah. Jadi ada gradasi, ada hijau, ada kuning ada merah gitu. Kalau hijau itu baik kesehatannya, kalau kuning itu ya ini perlu ada treatment khusus begitu, kalau merah itu sama sekali dilarang. Mungkin ketika sudah sampai di tingkat provinsi bahkan sudah sampai di embarkasi, itu masih kondisi kuning, masih bisa berangkat tapi last minute menjelang pemeriksaan akhir kemudian kondisi kesehatannya memburuk. Nah, jadi bukan berarti lalu kemudian dokter kok punya kewenangan memberangkatkan menentukan orang istito’ah tapi memang itu lah ketentuannya gitu loh karena kita bisa salah kalau sudah tahu kondisinya tidak memungkinkan tapi tetap memaksa untuk diberangkatkan padahal itu mengancam keselamatan jiwa yang bersangkutan. Memang nyawa atau usia di tangan Allah kan di tangan Tuhan tapi bagaimana pun ikhtiar manusia kan yang harus ditempuh. Jadi mohon ini juga dari perspektif kesehatan yang juga telah melalui fatwa Muzzakaroh, halaqah di MUI dan lalu itu kemudian sudah ada fatwanya terkait istito’ah ini. Lalu perusahaan tasheel, ini juga perlu dipahami bersama kenapa dilakukan oleh swasta? Karena yang menunjuk adalah Pemerintah Saudi Arabia sendiri. Untuk diketahui kewenangan untuk melakukan proses pemeriksaan keimgirasian itu kewenangan penuh Pemerintah Saudi Arabia yang dalam kondisi normal biasanya itu dilakukan di Bandara Madinah atau di Bandara Jedah. Beberapa saat ketika kita tiba di bandara biasa kita harus antri panjang lalu kemudian satu-satu passport-nya diperiksa lalu kemudian 10 sidik jari diperiksa lalu retina mata dan seterusnya yang itu prosesnya bisa 5, 6 jam per kloter untuk 1 kloter. Itu jama’ah harus keleleran karena tidak ada kursi, tidak ada ruang tunggu pokoknya sangat menyulitkan jama’ah. Nah, ini yang lalu kemudian proses ini yang sepenuhnya yang menjadi kewenagan Pemerintah Saudi Arabia, kita minta dilakukan di tanah air yang alhmamdulillah tidak ada pungutan sepeser pun, se rupiah pun yang harus dikeluarkan oleh jama’ah. Jadi ini sebenarnya kita berterima kasih sekali dengan Pemerintah Saudi Arabia karena mereka mau mengeluarkan dana lebih untuk mengirim petugas-petugas imigrasinya ke Indonesia menunjuk perusahaan karena mereka tidak bisa melakukan sendiri. Mereka menunjuk perusahaan itu tasheel yang itu mereka biayai sendiri gitu. Nah, kenapa sebagai lalu kemudian mereka ada berkantor perwakilan di beberapa provinsi. Memang karena kita sangat luas nusantara ini apalagi kepulauan ini juga tidak bisa meng-cover seluruh provinsi yang ada apalagi untuk Indonesia Timur itu kan kepulauan, sulit sekali gitu. Nah, oleh karenanya lalu kemudian kita letakkan itu di embarkasi di asrama haji karena setiap jama’ah itu pasti ke embarkasi. Jadi kita tentu akan menyiapkan ruangnnya, itu dengan senang hati karena itu sangat membantu proses keimigrasian yang ujungnya adalah membantu jama’ah haji itu sendiri. Nah, lalu yang kaitannya dengan makanan ini juga tadi Pak Ketua menyampaikan. Memang sampai sekarang kita belum menemukan pengganti

Page 38: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 38 -

pemberian makanan di masa-masa kritis, masa-masa dimana lalu lintas Mekah itu begitu crowded, begitu padat sehingga perusahaan-perusahaan catering tidak ada yang mampu untuk mendistribusikan makanannya ke hotel-hotel yang didiami oleh jama’ah karena memang padatnya lalu lintas di sana, tidak memungkinkan. Kita memang pernah mencoba makanan-makanan kemasan tapi itu juga tidak sederhana karena perlu ada pemanas. Nanti alat pemanasnya ditaruh dimana problem juga atau harus dihangatkan dengan air mendidih tapi nanti masak air mendidihnya problem lagi di kamar hote kan belum semuanya. Jadi kita memang belum mendapatkan. Ada seperti ransum Anggota TNI kita yang di hutan-hutan itu yang usianya bisa bulanan tapi itu juga masih. Jadi memang kita masih mencari polanya seperti apa karena ini akan diberlakukan ke 200 an ribu orang. Jadi ini memang tidak sederhana jadi ini memang perlu kesiapan yang matang. Tapi untuk tahun ini kita sudah mencoba bekerja sama dengan hotel-hotel yang akan didiami oleh jama’ah kita meskipun belum semuanya tapi ada beberapa hotel yang sudah bersedia membuka semacam kafetaria atau kantin atau restoran kecil yang menjual makanan-makanan disitu. Jadi jama’ah tetap bayar tapi mereka membuka di ruang-ruang hotelnya itu yang punya ruangan cukup luas, ada tempat restorannya mereka akan menyediakan. Memang belum semuanya tapi ada beberapa hotel bersedia untuk membuka layanan itu dan mudah-mudahan ini akan sangat membantu jama’ah haji kita untuk mendapatkan makanan di tanggal-tanggal seperti itu. KETUA RAPAT : Kalau Pak Menteri mungkin saya kira perlu ada perhatian khusus soal ketersediaan makanan kita walaupun mungkin disediakan tidak ada kaitannya dengan Kementerian Agama itu. Tapi misalnya harus di make sure dari setiap maktab yang ada atau hotel yang ada itu memang ada yang jualan gitu ya, entah siapa gitu ya. tapi yang jelas jangan sampai jama’ah haji kita yang tadi kita sebutkan banyak sekali yang pada prinsipnya mereka tidak punya akses untuk mendapatkan makanan pada saat puncak haji itu. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Pak Menteri, itu memang susah sekarang ya. Maaf Pak Ketua, memang soal ini belum bisa dilaksanakan kita ya yang ini yang 3 hari itu yang menjelang wukuf itu. Kita belum bisa menyiapkan ya. MENTERI AGAMA RI : Ya, itu memang tidak bisa karena tidak ada yang bisa mendistribusikan. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Ya, distribusi memang ini soal problem ini kecuali tim pengawas DPR itu bisa alhamdulilah makanya banyak petugas yang minta ke kita itu ya, susah Pak. Pak Menteri saja tidak bisa kita, susah.

Page 39: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 39 -

MENTERI AGAMA RI: Ya, berikutnya Pak Atje, ketua kaitannya denga petugas. Jadi perbandingan. Kalau petugas tahun lalu 2018 itu jumlahnya 3661 orang. Tahun ini alhamdulilah karena jama’ahnya bertambah 10 ribu menjadi 4200 jadi ada penambahan petugas kaitannya dengan penambahan. Nah, lalu konsultan ibadah haji ada 30 orang yang itu kita letakkan di setiap sektor. Jadi selain pembimbing ibadah haji di setiap kloter, di setiap sektor kita tempatkan konsultan ibadah haji yang lalu kemudian bisa memberikan manasik haji kepada seluruh jama’ah haji di seluruh sektor tersebut. Lalu safari wukuf, apakah tahun ini akan meningkat atau kah tidak? ya tentu kita berharap tidak tapi kita sudah prediksi nampaknya akan meningkat kalau melihat pertama dari jumlah jama’ah saja sudah meningkat. Kalau dulu 221 ribu sekarang 231 ribu tambah 10 ribu dan yang tambah 10 ribu itu sebagian besar adalah lansia yang potensi mengalami gangguan kesehatannya juga besar. Jadi kalau dulu tahun lalu 2018 itu angka 71 orang yang safari wukuf itu mereka diangkut oleh 10 bis, bis yang sudah dimodifikasi yang kursinya sudah diubah sebagian tempat berbaring dan sebagian tempat lainnya. Itu ada 10 bis. Kita mengantisipasi kemungkinan naik tapi mudah-mudahan tentu tidak tapi kita sudah menyiapkan segala sesuatunya terkait dengan hal ini. Lalu kaitannya dengan zonasi, apakah efektif atau tidak? kalau berdasarkan perencanaan dan estimasi kita mestinya lebih efektif tapi karena ini untuk pertama kali dan belum kita laksanakan maka kita tunggu saja nanti seperti apa. Mudah-mudahan betul-betul efektif. F-PG (MUSTHAFA BAKRI ) : Pak Menteri, izin saya ingin tadi ada penyampaian saya temukan pendalaman ya konsultan ibadah haji, itu rekruitmennya bagaimana? siapa mereka? Kemudian pelaksanaannya bagaimana karena kita ada BPIH, itu semua ada. Mohon pendalamannya Pak Menteri, izin. MENTERI AGAMA RI : Konsultan ibadah haji ini mereka-mereka yang sudah cukup berpengalaman berdasarkan pemantauan kita ketika sebagian direkrut dari TPIHI, jadi tim pembimbing ibadah haji yang ketika menyampaikan bimbingannya itu disenangi oleh jama’ah lalu juga mempunyai kemampuan penguasaan materi fikih yang cukup baik, mumpuni. Sebagian besar berangkat dari dosen-dosen perguruan tinggi keagamaan Islam Negeri, ada Profesor, doctor ada beberapa. Sebagian adalah memang ustadz-ustadz ormas-ormas Islam kita dari Muhammadiyah, NU dan lain-lain yang memang sudah terbiasa menyampaikan bimbingan ibadah haji. Ada kriterianya yang kita.

Page 40: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 40 -

F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Dari mantan DPR yang barangkali professor KH. Muna Pak sama Musthafa Abu Bakar. F-PG (MUSTHAFA BAKRI ) : Bukan. Maksud saya kita kan sudah ada pembimbing haji maksudnya. Jadi kalau kita namakan satu namanya konsultan kan begitu kan berarti kan menjadi ada satu lembaga tersendiri didalam pelaksanaan itu, konsultan namanya, konsultan ibadah haji, apalagi ibadah haji. Kita ada pembimbing haji tak cukup, dengan pembimbing ibadah haji biasanya sepaham saya, saya pernah ngajar di Singapur ada 2 tahun. Itu Ketua Wakaf, Menteri Ikhwal Islam dan Melayu, Dr. Isya Senit dan Malaysia termasuk juga Brunei yang saya paham di UIB/Universitas Islam Brunnei mengajar disana, itu Kementerian Agamanya hal ikhwalnya menyiapkan bahan baku sudah. Maksudnya semua tuntutan pekerjaan apa saja sudah ada disitu nah dijabarkan melalui pembimbing haji. Ini di kita ada konsultan ibadah haji lagi. Maksud saya tidak perlu diadakan itu karena kita sudah konsep sendiri bahan baku kita, panduan kita khusus Kementerian Agama Republik Indonesia tentang pelaksanaan ibadah haji dari Indoenesia dijabarkan melalui pembimbing haji. Itu maksud saya begitu. Terima kasih. KETUA RAPAT : Ya, oke. Silakan Pak. MENTERI AGAMA RI : Jadi begini. Sebagaimana Bapak dan Ibu sekalian pahami, fikih haji itu sangat beragam. Haji itu sebuah ibadah yang sangat beragam pandangan karena tidak ada satu pun pola ada tamathu, ada ifrok, ada itu saja sudah belum lagi rinciannya bagaimana tata cara thawaf, bagaimana sa’i itu beragam sekali Pak. Sementara diantara pembimbing itu ibadah haji yang ada di kloter itu diantara mereka sering kali, ini berdasarkan pengalaman itu diantara mereka berbeda pandangan juga. Lalu kemudian ada kebutuhan ada yang bisa menyelesaikan persoalan-persoalan ikhtilafi ini keragaman-keragaman. Itu lah lalu kemudian kita gunakan kata konsultan sehingga kualifikasinya memang ini lebih ulama lah, lebih ahli, lebih daripada sekedar TPIH itu. Kalau TPIH ini kan lebih kepada mutawif, lebih kepada pembimbing dalam pengertian yang, nah ini kita tingkatkan untuk bisa menyelesaikan secara arif bagaimana keragaman pandangan ada begini, begini. Jadi juga tempat bertanya para TPIH itu sendiri tidak hanya tempat bertanya jama’ah saja tapi diantara pembimbing ibadah itu juga mereka perlu rujukan orang-orang wawasan lebih luas. Lalu kemudian itu kita pilih konsultan begitu.

Page 41: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 41 -

F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Baik. Pak Menteri, jadi mungkin saya bisa pahami ya, kita bisa pahami tapi tentu ini tidak menjadi entitas permanen gitu Pak. Jadi ini adalah kebutuhan mereka akan membantu menyelesaikan permasalahan terkait dengan keagamaan lah yang memang tidak bisa diatasi oleh pembimbing kepada jama’ah. Jadi mereka berhubungannya bukan dengan jama’ah langsung tapi dengan para TPIH ya. baik. Terima kasih, Pak Menteri. MENTERI AGAMA RI : Baik. Ya, saya sudah hampir mengakhiri ini. Terakhir dari Pak Ketua tentang Tarwiyah, ini juga penting untuk dipahami oleh Bapak dan Ibu sekalian karena ini tiap tahun selalu menimbulkan persoalan kontroversial karena menyangkut amaliah berhaji manasik. Tarwiyah adalah sebuah prosesi yang dilakukan oleh Rasul menjelang wukuf. Jadi pada tanggal 8 Zulhijah itu Rasul dari Mekah sebelum menuju Arafah, dia mabit terlebih dahulu di Mina. Jadi sebelum tanggal 9 wukuf malamnya itu di Mina pergi dahulu. Itu lah kemudian dikenal dengan istilah Tarwiyah. Pemerintah Indonesia sejak puluhan tahun, saya lupa sejak tahun berapa itu tapi yang jelas sudah lama sekali itu tidak menempuh Tarwiyah. Bukan berarti tidak ingin mengikuti Sunnah Rasul tapi memang tidak memungkinkan Pemerintah Saudi Arabia sendiri tidak membolehkan rute bis. Jadi karena kita banyak sekali jumlah kita 200 an ribu lebih maka dari Mekah itu harus langsung ke Arafah, tidak bisa ke Mina dulu, kenapa? karena rute perjalanan bis itu tidak memungkinkan karena mereka itu naqobah di sana sudah mengatur sedemikian rupa sehingga untuk jama;ah Haji Indonesia bahkan pemberangkatannya harus dipecah kedalam 3 fase : pagi, siang, dan sore karena begitu banyaknya kita gitu. Jadi bukan berarti Pemerintah Indonesia tidak melarang atau tidak menempuh Tarwiyah tapi memang kondisi tidak memungkinkan. Juga agar dipahami bahwa ini gawe besar di negara orang. Kita harus tunduk dengan ketentuan muasasah nagobah. Jadi kita juga tidak bisa mengatur semaunya kita sendiri gitu. Jadi itu lah kenapa lalu kemudian kenapa kita harus mematuhi karena di Mina belum ada aktivitas dan itu sulit sekali kalau kita paksakan jama’ah kita harus ke Mina karena itu nanti di Mina siapa yang bertanggung jawab dan seterusnya dan seterusnya. Itu pertama. Yang kedua, namun demikian Pemerintah Indonesia tidak boleh melarang kalau ada jama’ah haji kita ingin menempuh tarwiyah karena tidak boleh ada paksaan dalam ibadah dan tidak boleh Pemerintah Indonesia harus ikut ini, ikut ini dan seterusnya. Jadi bagi yang ingin Tarwiyah dipersilakan tapi dengan catatan pertama, karu, karom, ketua kloter harus tahu itu. Lalu siapa penanggung jawab yang akan menempuh Tarwiyah itu? dia harus lapor kepada Karom-nya ,kepada ketua kloternya dan kepada dan kepada sektornya sehingga lalu kemudian kita bisa memonitor bahwa ada rombongan ini, kloter ini rombongan ini, regu ini yang memisahkan diri, tidak langsung ke Arafah tapi Tarwiyah ke Mina dulu karena di

Page 42: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 42 -

sana itu mereka harus mengurus sendiri transportnya, makannya, nanti tinggal dari Mina nya ke Arafah itu seperti apa. Nah, ini lah yang biasanya di fasilitasi oleh maktab-maktab itu karena ada biaya pungutan baru lagi maktab bisa mengelola ini gitu. Tapi kita tetap memantau sebagai bentuk pertanggungjawaban. Jadi poin dari apa yang ditanyakan Pak Atje tadi intinya kita memang tidak mungkin memfasilitasi tarwiyah karena kondisi di lapangan tapi kita juga tidak melarang asal mereka bertanggung jawab melaporkan siapa-siapa saja dan ada yang menjamin transportasinya pakai siapa? makannya siapa yang menyediakan dan seterusnya. Jadi itu sudah kita koordinasikan. Nah, terakhir yang terkait dengan umroh digital. Ini mungkin kami kurang menjelaskan. Jadi begini. Kami sudah mengundang Traveloka dan Tokopedia, dua unicorn yang besar begitu. Dan mereka sudah menyatakan eksplisit, mereka hanya market place saja. market place ini begini Bapak dan Ibu sekalian. Seperti pasar tradisional saja tempat orang bertransaksi antara pembeli dan penjual. Hanya kalau pasar tradisionalnya, pasar tradisional itu fisik, pasarnya ada, tempat transaksi antara penjual dan pembeli itu ada tempatnya. Tapi kalau market place itu pasar virtual lah, pasar di dunia maya. Nah, seperti Tokopedia, unicorn yang lain atau perusahaan-perusahaan star up yang lain seperti yang sekarang blibli misalnya, itu dia sudah membuka kerjasama dengan PPIU tertentu. Dia menginformasikan jadi market place itu hanya tempat promosi saja, pasar saja. Tapi seluruh proses pengurusan umroh itu tetap ada di PPIU. Jadi PPIU hanya menggunakan star up atau unicorn ini sebagai market place sebagai tempat di mempromosikan PPIU nya gitu. Nah, si star up ini dia mendapatkan fee karena PPIU itu ya tentu karena dia pasang promosi di situ, ya tentu ada hitung-hitungannya. Tapi PPIU juga sebenarnya diuntungkan karena itu wadah promosi bagi dirinya karena ini diakses oleh banyak kalangan gitu apalagi di era digital seperti ini. Jadi poin yang penting yang saya sudah bicara dengan Pak Rudiantara dan Pak Rudiantara juga mempunyai pandangan yang sama dengan kita bahwa mereka star up, unicorn semuanya itu tidak mungkin berubah fungsi menjadi penyelenggara umroh, sama sekali tidak. Mereka hanya menyediakan market place saja tempat antara masyarakat yang ingin berumroh dengan PPIU yang ingin mempromosikan produknya paket-paket umrohnya itu, sepenuhnya nanti. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (H. MARWAN DASOPANG/F-PKB) : Ga sudah digandeng Pak kalau begitu. Kominfo itu tidak usah menggandeng Traveloka atau Tokopedia, itu pelanggaran, ada ….ada tiket.com, ada blibli yang lain. Itu yang kita, ya curiga lah kita Pak. KETUA RAPAT : Jadi maksud teman-teman kenapa hanya Traveloka, Tokopedia saja sementara.

Page 43: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 43 -

MENTERI AGAMA RI : Kalau itu kami tidak bisa menjawab, kalau itu saya sendiri tidak tahu itu. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Tapi kita punya Persaingan Usaha dan KPPU. F-PG (MUSTHAFA BAKRI ) : Izin, Pak Menteri. Masalah umroh ini bukan market place bisnis. Pak Menteri tadi menyampaikan mohon izin itu sudah mengarah kepada bussines oriented karena masalah unicorn ini business place. Sangat disayangkan kita dalam program ibadah prague market-nya didalam proses bussines oriented maka itu banyak teman-teman agak keberatan, melibatkan juga unicorn tertentu, malah di negara maju tidak terjadi seperti ini kok di Indonesia seperti itu. Kita belum, Negara Indonesia belum termasuk negara nationality digital, belum termasuk masih jauh kita 7 langkah di belakang untuk masalah itu. Yang orang pergi umroh ini Pak Menteri, ini orang-orang kampung, ga ngerti dia. Kalau hanya market place saja dia boleh dikatakan yang namanya market place itu kan ada promotion, cukup Kementerian Agama. Itu malah meningkatkan image dan kedudukan Kementerian Agama di hati masyarakat dan rakyat Republik Indonesia daripada kita pakai ini. Terima kasih. KETUA RAPAT : Ok. Ini karena waktu ya. Ok, silakan Pak Menteri. MENTERI AGAMA RI : Saya sudah akan mengakhiri ini. Jadi poinnya, prinsip-prinsip dasar. Pertama tentu kami ini sangat berterima kasih luar biasa Komisi VIII komitmen terhadap ini. Yang jelas memang masing-masing kita punya kewenangan, kewenangan mengelola umroh itu ada di Kementerian Agama. Kewenangan mengatur market place itu ada pada Kemenfo Info gitu. Nha, oleh karenanya prinsip-prinsip dasar harus ditegakkan adalah siapa pun star up perusahaan star up siapa pun itu tidak boleh menjadi pengelola penyelenggara umroh, itu yang penting karena undang-undang tegas mengatakan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 mengatakan bahwa pengelola penyelenggara ibadah umroh itu adalah PPIU yang syaratnya jelas. Jadi itu sudah kita pakai dari undang-undang, tidak mungkin. Tapi kan juga kita tidak bisa melarang PPIU yang ingin menggunakan star up itu sebagai market place dia. Nah, kan ini nanti berpulang kepada itu tapi yang penting adalah dan ini masih belum ada ketentuannya rumusannya regulasinya belum ada. Ini saya yakin bahwa ata

Page 44: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 44 -

dukungan Komisi VIII ini betul-betul akan kita pagari sehingga tidak merugikan PPIU dan utamanya jama’ah umroh kita. WAKIL KETUA KOMISI VIII DPR RI (H. MARWAN DASOPANG/F-PKB): Begini, Pak Menteri. Kalau sekedar market place saja tapi saya tidak yakin Pak karena dia digandeng oleh ya digendong lah, kalau ini sebetulnya tidak ada MoU saja Pak. Traveloka sudah menembus undang-undang, dia labrak undang-undang ini. Kalau dia membuatkan paket-paketnya dia karena dia bisa memblok visa, dia bisa memblok seat, dia bisa memblok hotel karena memang sudah digandeng disana ini di satu saat sekaligus dia memblok pembimbing ibadah haji. Itu yang saya sebutkan tadi itu, pembimbing yang ini bisa merusak kita. Sebetulnya ini yang kita curigai kenapa harus digandeng dua. Dia dapat apa dari dua ini kan begitu lama-lama ya, itu pikirannya kan. Karena itu kita sebetulnya berharap Pak Menteri itu tidak usah panggil-panggil Traveloka, Pak Rudiantara saja saja, orang kemarin kita mau tukar Rastra ke BBNT saja marah Pak Buas langsung, dia bisa marah sama Kemensos Pak. Mestinya Bapak marah juga sebetulnya, kita back up lah Bapak dengan ini. MENTERI AGAMA RI : Baik. Saya pikir itu catatan-catatan kita bersama. Yang penting menurut kami adalah kita sama visi bahwa bagaimana pun juga umroh betul-betul bisa dijaga, dikawal untuk tidak kemudian secara bebas masuk kepada pasar bebas lalu tadi itu bagaimana yang disampaikan oleh Pak Musthafa, Pak Lukman dan banyak yang lain Pak Deding dan seterusnya Pak Ketua. Saya pikir itu Pak Ketua poinnya yang bisa kami sampaikan. KETUA RAPAT : Ya. Terima kasih Pak Menteri. Saya kira kita langsung ke kesimpulan ya karena waktunya sangat mepet. Draft kesimpulan Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama Republik Indonesia masa persidangan V tahun sidang 2018-2019, Kamis 25 Juli 2019. Pada Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Menteri Agama dengan agenda : membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2019 dan isu actual lah ya, disimpulkan beberapa sebagai berikut :

1. Komisi VIII DPR RI mengapresiasi persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2019, 1440 H yang dilakukan oleh Kementerian Agama;

2. Komisi VIII DPR RI mendesak Kementerian Agama untuk melakukan perlindungan terhadap penyelenggaraan perjalanan ibadah umroh dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Saya kira ini saya bacakan dulu ya.

Page 45: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 45 -

3. Komisi VIII DPR RI mendorong Kementerian Agama Republik Indonesia

untuk mengambil inisiatif membuat skema kerja umroh digital yang digagas oleh Kementerian Kominfo dan Informatika dengan Kementerian Komunikasi Teknologi Informasi Arab Saudi dengan landasan sesuai ketentuan perundang-undangan;

4. Dalam penyelenggaraan haji tahun 2019, Komisi VIII DPR RI mendesak Menteri Agama untuk memperhatikan dan menindaklanjuti pandangan Pimpinan Anggota Komisi VIII DPR RI antara lain :

a) meningkatkan pelayanan dan pembinaan ibadah haji mengingat mayoritas merupakan jama’ah lanjut usia dan beresiko tinggi;

b) mempersiapkan dengan seksama dan sungguh-sungguh pelaksanaan ibadah haji terutama pada saat wukuf dan di Armina;

c) menetapkan standar kualitas koper kabin maupun koper bagasi jama’ah haji yang disediakan pihak bank penerima setoran mengingat masih ditemukannya kualitas koper yang dinilai kurang baik.

Dari anggota ada masukan?

F-PG (MUSTHAFA BAKRI ) : Ketua, yang kedua dihapus saja kali ya. yang ketiga itu ya :”yang mengambil inisiatif membuat skema”, itu seakan-akan Komisi VIII itu membenarkan, menyetujui gitu kalau tidak kita ubah. Mengambil insiatif untuk membuat skema kerja umroh digital berarti mengkaji ulang. F-NASDEM (Drs. KH. CHOIRUL MUNA) : Kalau menurut saya Komisi VIII DPR RI mendorong Kementerian Agama untuk mengawasi, belum, mengawasi manakala terjadi umroh digital dilakukan oleh Menko Minfo itu supaya dalam hal ini mohon maaf, bukan mengawasi tapi apa ya bisa mencegah disana supaya tetap sesuai dengan undang-undang haji, undang-undang umroh. KETUA RAPAT : Di MoU-nya sendiri sudah ada, Pak. MoU nya sudah ada tapi kita minta supaya harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, itu semangatnya. Jadi MoU nya tidak bisa untuk diubah. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Saya sarankan :”Komisi VIII DPR RI mendorong Kementerian Agama RI untuk menjadi leading sector dalam penerapan e-digital apa istilahnya digital umroh ya”, gitu Pak. Bisa ga?

Page 46: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 46 -

MENTERI AGAMA RI : Kami boleh usul, Ketua? KETUA RAPAT : Iya, silakan. MENTERI AGAMA RI : Ini kan kewenangan mengawasi ini kan ada di DPR di komisi. Mungkin ada baiknya ini usul bisa saja mengundang Kemonfo Info untuk bisa mendapatkan penjelasan yang lebih komprehensif, apa sih sebenarnya MoU itu gitu akan kemana arahnya. Dari situ baru Komisi VIII bisa memberikan. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Jadi begini, Pak. Kita sudah betul Pak, saya bisa memahami Pak Menteri tapi kita escape dari sana Pak Menteri. Mohon maaf ini masalah penting menurut saya. Kalau bicaranya sebetulnya tadi muncul 2 unicorn oke sudah. Memang zaman 4.0 zaman digital semuanya itu jadi….. tidak mungkin lari dari kenyataan itu. Faktanya muncul 2 ini menimbulkan problem lain di undang-undang lain, Undang-Undang Persaingan Usaha kartel dan sebagainya tadi Pak Menteri juga tidak bisa menjawabnya karena di luar kapasitas beliau untuk itu. Problem-nya ini sekarang Traveloka sudah jalan Pak, yang ibadah haji sudah jalan, ini Traveloka sudah jalan Pak untuk haji dan umroh, apalagi umroh. Haji saja sudah jalan, misalkan teman kita dulu yang kita pulang, pulang ini kan mesti karena jama’ah haji baru di Timur Tengah dan luar Indonesia ini bisa pulang tanggal 15 Agustus umpamanya Pak, 15 Agustus. Nah, sementara jama’ah kita bisa pulang tanggal 18 Agustus tapi ada jama’ah kita yang bisa berangkat, bisa pulang, berangkat dari sana tanggal 15 ini melalui Traveloka. Jadi dibuka saja, menurut saya ini momentum saja. Kita tidak perlu memunculkan 2 unicorn itu tapi paling tidak mendorong Menteri Agama karena ini sudah ada MoU dan sebagainya untuk membuat ya misalkan mendorong Menteri Agama untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Kominfo untuk menindaklanjuti itu dengan mengeluarkan SKB 2 menteri yang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019. Itu rambu-rambunya disitu Pak. KETUA RAPAT : Semangatnya kan sebetulnya dengan istilah skema kerja ini, ini kita ingin ini leading sector-nya adalah Kementerian Agama. Kementerian Agama sebagai leading sector-nya kemudian tapi itu tidak boleh bertentangan dengan undang-undang.

Page 47: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 47 -

F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Maksudnya disebut Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh. Nah, kalau saya apakah ada kemungkinan Pak Menteri nanti SKB sebab harus diberikan ruang juga kepada unicorn-unicorn lain. Kalau ini kan seperti kesannya kan seperti itu meskipun kenyataannya tidak terjadi yang lain juga melakukan kan begitu. Nah, maksudnya apa perlu ga dipertegas lah begitu sehingga mereka ini adalah sebagai. KETUA RAPAT : Kalau saya Pak ga perlu ada SKB, Pak, kan kalau perlu PMA saja. Jadi tetap semua berada di Kementerian Agama. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Ya tadi kalau itu …mendorong sektor itu. KETUA RAPAT : Kenapa? F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : ……. skema itu jadi dia jadi artinya disebut atau tidak disebut Kementerian Agamanya sebagai leading sector karena tadi core-nya. Nah, kira-kira Pak Menteri begitu? KETUA RAPAT : Oke.

Saya kira kalau menggunakan bahasa ini sebetulnya sudah. Jadi :”Komisi VIII DPR RI mendorong Kementerian Agama untuk mengambil inisiatif membuat skema kerja umroh digital yang digagas oleh”, saya kira ga perlu ya. Yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian Kementerian Komunikasi Teknologi Informasi Arab Saudi dengan landasan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh. Oke.

Saya kira bahas ini bisa diterima kalau tidak tolong masukkan seperti apa gitu?

F-NASDEM (Drs. KH. CHOIRUL MUNA) : Sebetulnya disini yang paling tidak relevan itu adalah membuat skema kerja.

Page 48: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 48 -

KETUA RAPAT : Oke. Kalau skema kerja kita ganti misalnya membuat regulasi tentang itu saja langsung kan. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Membuat regulasi tentang umroh digital untuk merespon Pak. KETUA RAPAT : Sebagai aturan turunan dari MoU gitu saja, dari MoU antara MenkoMinfo ga usah digagas, itu kan MoU. MoU antara Kementerian Kominfo dengan Kementerian Komunikasi, Kominfo RI dengan Kementerian Komunikasi Teknologi Informasi Arab Saudi dengan landasan sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh. Gitu ya? Selanjutnya yang lain? ada tambahan atau perubahan? Sebelum saya serahkan ke Pak Menteri? Yang lain? Oke. Pak Menteri silakan kalau ada perubahan. MENTERI AGAMA RI : Ya, kami bisa menyetujui semua poin. KETUA RAPAT : Setuju ya? F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Setuju lah Pak Menteri akh. MENTERI AGAMA RI: Oke, ini apa arahan Pak Deding. F-PG (Dr. H. DEDING ISHAK, S.H., M.M.) : Siap, sohib kita ini. Sama-sama pensiun nantinya, kembali lagi mantan sahabat di Komisi III. KETUA RAPAT : Demikian Bapak, Ibu sekalian kesimpulan rapat kita ya. Sebelum ditutup mungkin ada closing statement dari Pak Menteri, silakan.

Page 49: DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK …...Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada rapat kali ini telah hadir 17 tanda tangan, yang hadir 10 dari 8 fraksi dan izin 3 orang

- 49 -

MENTERI AGAMA RI : Ya, tentu sekali lagi kami amat sangat terima kasih mengapresiasi seluruh masukan-masukan, saran-saran dalam kerangka pengawasan terhadap penyelenggaraan haji kita dan tentu kita bersama-sama umroh dan saya berterima kasih banyak do’a-do’a harapan yang dipanjatkan oleh Bapak dan Ibu sekalian. Mudah-mudahan haji tahun ini bisa lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Demikian. Terima kasih. KETUA RAPAT : Terima kasih, Pak Menteri dan seluruh jajarannya dan seluruh Anggota Komisi VIII DPR RI. Demikian rapat kita hari ini. Semoga upaya kita dan kerja keras kita membuahkan hasil agar pelayanan ibadah haji tahun ini bisa lebih baik daripada tahun sebelumnya. Demikian. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

(RAPAT DITUTUP 17.45 WIB)