Deviasi Septum
-
Upload
jessica-fredelina -
Category
Documents
-
view
39 -
download
2
description
Transcript of Deviasi Septum
DEVIASI SEPTUM
Salah satu kelainan septum yang sering ditemukan
Deviasi septum yang ringan tidak akan mengganggu, akan tetapi bila deviasi itu
cukup berat penyempitan pada satu sisi hidung mengganggu fungsi hidung dan
menyebabkan komplikasi.
Gejala
sumbatan hidung yang dapat unilateral maupun bilateral (keluhan yang paling
sering)
rasa nyeri di kepala dan disekitar mata
penciuman dapat terganggu
masalah bernapas saat malam hari dan ngorok.
Pemeriksaan Penunjang
a. Rinoskopi anterior penonjolan septum kearah deviasi jika terdapat deviasi
berat, pada deviasi ringan hasil pemeriksaan dapat normal.
b. Pemeriksaan radiologi
pemeriksaan xray kepala posisi antero-posterior untuk melihat apakah tampak
septum nasi yang bengok. Sedangkan bila terdapat komplikasi sinus paranasal
maka dapat dilakukan xray sinus paranasal. Pemeriksaan CT scan juga dapat
dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.
c. Pemeriksaan Nasoendoskopi dilakukan bila memungkinkan untuk menilai
deviasi septum bagian posterior atau untuk melihat robekan mukosa.
d. Rinomanometri untuk melihat derajat obstruksi hidung
Diagnosis Banding
Beberapa keadaan yang menyebabkan obstruksi saluran pernapasan yang bersifat
kronik :
a. Pembesaran mukosa hidung
b. Rinitis alergi kronik
c. Polip hidung
d. Sinusitis kronik
e. Atresia koana
f. Deformitas hidung yang terkait dengan trauma
Terapi
Bila gejala tidak ada keluhan atau sangat ringan keluhannya, tidak perlu dilakukan
tindakan koreksi septum.
Ada 2 jenis tindakan operatif yang dapat dilakukan pada pasien dengan adanya
keluhan :
a. Reseksi submukosa (Submucous Septm Resection SMR)
Pada operasi ini mukosa perikondrium dan mukoperiostium kedua sisi
dilepaskan dari tulang rawan & tulang septum.
b. Septoplasti atau Reposisi Septum
Tulang rawan yang bengkok di reposisi.
Komplikasi
Deviasi septum dapat menyumbat ostium nasi, sehingga merupakan factor
predisposisi terjadinya sinusitis.
Epistaksis
Referensi
1. Grevers Gerhard. Disease of the nose, paraasal sinuses and face. Dalam:
Probst Rudolf, Gerhard Grevers, dan Heinrich Iro, penyunting. Basic
Otorhinolaryngology A Step-By-Step Learning Guide.
Germany:Thieme,2005:30.
2. John Hopkisn Medicine. Septal deviation/turbinate hypertrophy. Diambil dari:
hopkinsmedicine.org. Diakses pada: 6 Februari 2014.
3. Nizar, Nuty, Endang mangunkusumo. Kelainan septum. Dalam:Soepardi EA,
Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, penyunting. Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Edisi Keenam. Cetakan
Keempat. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2010: 126-127