Detik Berlalu Mulai Hari Itu Sampai Sekarang

1
7/25/2019 Detik Berlalu Mulai Hari Itu Sampai Sekarang http://slidepdf.com/reader/full/detik-berlalu-mulai-hari-itu-sampai-sekarang 1/1 Detik berlalu mulai hari itu sampai sekarang, hingga berumur lebih dari 9 tahun. Bukanlah waktu yang singkat untuk mendapatkan lemparan senyummu lagi. Diawal waktu saya merasa bahwa sangat mustahil untuk mendapatkan senyummu lagi, sampai-sampai saya mulai menuliskan kata menyerah dalam kamus kehidupanku untuk melihatmu lagi. Semua itu bermula dikala kutau kalau kamu melanjutkan studi SMA dikota seberang. Dihari-hari terakhirmu di “Kota Bersama” ku selalu melewati depan tempatmu berlindung, dengan harapan dapat lemparan senyummu lagi selama mungkin sebelum kamu meninggalkan “Kota Bersama” menuju “Kota Daeng”.Tapi semua itu hanya sesuatu yang tinggal harapan semata, dan benar-benar membuatku menciut. Kabar keberangkatanmu pun saya tak tau, yang ku tau hanyalah bahwa kamu telah sampai di sana menimbah ilmu. Selama 356 hari kali 3 bayangmu selalu melintas di benakku dan tersimpan rapi di sana. Setelah 356 hari kali 3 berlalu saya pun memutuskan melanjutkan studi di “Kota Daeng” juga dan membuat harapan mendapat lemparan senyumanmu lagi meningkat. Awal-awal waktu ku mulai mencari keberadaan, mulai dari tempatku melanjutkan kuliah, tempatmu berlindung hingga keberadaanmu. Saat semua mulai sirna dan semua mulai terasa tidak mungkin lagi. Tapi secercah sinar mulai memberi harapan agar semua tercapai, ketika ku mendapat kabar di universitas mana kamu melanjutkan pendidikan. Dan secercah harapan itu menjadi lebih terang ketika ku mengetahui kalau kamu melanjutkan pendidikan yang sama denganku walau di tempat yang berbeda yaitu pendidikan farmasi. Walau yang kutau hanya sebatas itu, dapat membuatku berani menghilangkan kata “menyerah” dalam kamusku. Hanya untuk sekedar ingin tau saja sudah membuatku tenang, terlebih lagi ketika dapat berjumpa. Dan waktupun berlalu meninggalkan semua kejadian yang pernah ada, dan memulai lembaran baru yang belum masih menjadi rahasia ilahi hehehe. Mungkin itulah gambaran dari cerita yang selanjutnya. Ternyata waktu dan kesempatan benar” mempunyai rahasia tersendiri yang bisa memberikan kejutan yang langkah. Entah sudah lewat berapa hari semenjak ku mulai mengetahui keberadaanmu, secercah cahaya yang lebih terang muncul kembali. Cahaya itu muncul ditempat yang tak terduga yaitu di baruga A. Petarani unhas, tapi entah mengapa saya benar” t ak berani bertemu cahaya tersebut, sehingga cahaya itu hanya lewat saja tanpa memberikan apa yang selama ini terlintas di benakku yaitu senyumanmu lagi. Waktupun berlalu, semenjak saat itu saya hanya berkomunikasi dengan teman yang kuliah di universitas yang sama dengannya. Darinya saya mendapat kabar tentang dirimu dan aktivitasmu. Kabar yang membuat

Transcript of Detik Berlalu Mulai Hari Itu Sampai Sekarang

Page 1: Detik Berlalu Mulai Hari Itu Sampai Sekarang

7/25/2019 Detik Berlalu Mulai Hari Itu Sampai Sekarang

http://slidepdf.com/reader/full/detik-berlalu-mulai-hari-itu-sampai-sekarang 1/1

Detik berlalu mulai hari itu sampai sekarang, hingga berumur lebih dari 9 tahun. Bukanlah

waktu yang singkat untuk mendapatkan lemparan senyummu lagi. Diawal waktu saya merasa bahwa

sangat mustahil untuk mendapatkan senyummu lagi, sampai-sampai saya mulai menuliskan kata

“menyerah” dalam kamus kehidupanku untuk melihatmu lagi. Semua itu bermula dikala kutau kalau

kamu melanjutkan studi SMA dikota seberang. Dihari-hari terakhirmu di “Kota Bersama” ku selalu

melewati depan tempatmu berlindung, dengan harapan dapat lemparan senyummu lagi selama

mungkin sebelum kamu meninggalkan “Kota Bersama” menuju “Kota Daeng”.Tapi semua itu hanya

sesuatu yang tinggal harapan semata, dan benar-benar membuatku “menciut”. Kabar

keberangkatanmu pun saya tak tau, yang ku tau hanyalah bahwa kamu telah sampai di sana

menimbah ilmu. Selama 356 hari kali 3 bayangmu selalu melintas di benakku dan tersimpan rapi di

sana.

Setelah 356 hari kali 3 berlalu saya pun memutuskan melanjutkan studi di “Kota Daeng” juga

dan membuat harapan mendapat lemparan senyumanmu lagi meningkat. Awal-awal waktu ku mulai

mencari keberadaan, mulai dari tempatku melanjutkan kuliah, tempatmu berlindung hingga

keberadaanmu. Saat semua mulai sirna dan semua mulai terasa tidak mungkin lagi. Tapi secercah

sinar mulai memberi harapan agar semua tercapai, ketika ku mendapat kabar di universitas mana

kamu melanjutkan pendidikan. Dan secercah harapan itu menjadi lebih terang ketika ku mengetahui

kalau kamu melanjutkan pendidikan yang sama denganku walau di tempat yang berbeda yaitu

pendidikan farmasi. Walau yang kutau hanya sebatas itu, dapat membuatku berani menghilangkan

kata “menyerah” dalam kamusku. Hanya untuk sekedar ingin tau saja sudah membuatku tenang,

terlebih lagi ketika dapat berjumpa.

Dan waktupun berlalu meninggalkan semua kejadian yang pernah ada, dan memulai

lembaran baru yang belum masih menjadi rahasia ilahi hehehe. Mungkin itulah gambaran dari cerita

yang selanjutnya. Ternyata waktu dan kesempatan benar” mempunyai rahasia tersendiri yang bisa

memberikan kejutan yang langkah. Entah sudah lewat berapa hari semenjak ku mulai mengetahuikeberadaanmu, secercah cahaya yang lebih terang muncul kembali. Cahaya itu muncul ditempat

yang tak terduga yaitu di baruga A. Petarani unhas, tapi entah mengapa saya benar” tak berani

bertemu cahaya tersebut, sehingga cahaya itu hanya lewat saja tanpa memberikan apa yang selama

ini terlintas di benakku yaitu senyumanmu lagi.

Waktupun berlalu, semenjak saat itu saya hanya berkomunikasi dengan teman yang kuliah di

universitas yang sama dengannya. Darinya saya mendapat kabar tentang dirimu dan aktivitasmu.

Kabar yang membuat