Destilasi dan ekstraksi

15
DESTILASI DAN EKSTRAKSI Oleh Kelompok: 1. Nurul Amini 2. Ihsan Pranata 3. Dayu Arvindo 4. Yessinia Anjani

Transcript of Destilasi dan ekstraksi

DESTILASI DAN

EKSTRAKSI

Oleh Kelompok:

1. Nurul Amini

2. Ihsan Pranata

3. Dayu Arvindo

4. Yessinia Anjani

DESTILASI

• Destilasi adalah cara pemisahan zat cair

dari campurannya berdasarkan

perbedaan titik didih atau berdasarkan

kemapuan zat untuk menguap. Dimana zat

cair dipanaskan hingga titik didihnya, serta

mengalirkan uap ke dalam alat pendingin

(kondensor) dan mengumpulkan hasil

pengembunan sebagai zat cair.

• Saat suhu dipanaskan, cairan yang titik didihnya lebih rendah

akan menguap terlebih dahulu. Uap ini akan dialirkan dan

kemudian didinginkan sehingga kembali menjadi cairan yang

ditampung pada wadah terpisah. Zat yang titik didihnya lebih

tinggi masih tertinggal pada wadah semula.

• Prinsip dari destilasi adalah penguapan dan pengembunan

kembali uapnya dari tekanan dan suhu tertentu.

• Tujuan dari destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya

dan memisahkan cairan dari zat padat.

Jenis Destilasi

1. Destilasi biasa, umumnya dengan menaikkan suhu. Tekanan uapnya diatas

cairan atau tekanan atmosfer (titik didih normal)

2. Destilasi vakum, cairan diuapkan pada tekanan rendah, jauh dibawah titik

didih dan mudah terurai.

3. Destilasi bertingkat atau destilasi terfraksi yaitu proses yang komponen-

komponennya secara bertingkat diuapkan dan diembunkan. Penyulingan

Terfraksi berbeda dari distilasi biasa, karena ada kolom fraksinasi di mana

ada proses refluks. Belum lagi jika pada sample (campuran air dan etanol)

tersebut terdapat pengotor yang mempunyai titik didih yang hamper sama

dengan sample yang dapat mengakibatkan distilat menjadi tidak murni.

Destilasi azeotrop yaitu destilasi dengan menguapkan zat cair tanpa

perubahan komposisi.

• Jadi ada perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap, dan hal

ini merupakan syarat utama supaya pemisahan dengan distilasi dapat

dilakukan. Kalau komposisi fase uap sama dengan komposisi fase

cair, maka pemisahan dengan jalan distilasi tidak dapat dilakukan.

Destilasi sering digunakan dalam proses isolasi komponen,

pemekatan larutan, dan juga pemurnian komponen cair. Contohnya

campuran air dan etanol.

• Distilasi Uap adalah tipe khusus dari distilasi (suatu proses pemisahan )

untuk bahan sensitif temperatur seperti alam aromatik senyawa. Banyak

senyawa organik cenderung terurai pada suhu tinggi yang berkelanjutan.

Pemisahan dengan distilasi normal maka tidak akan menjadi pilihan,

sehingga air atau uap dimasukkan ke dalam alat distilasi

• Prinsip distilasi uap adalah Ketika campuran dari dua praktis tidak saling

larut cairan dipanaskan ketika sedang gelisah untuk mengekspos permukaan

kedua cairan ke fase uap, masing-masing unsur independen exerts sendiri

tekanan uap sebagai fungsi temperatur seolah-olah unsur lainnya tidak

hadir. Akibatnya, tekanan uap dari seluruh sistem meningkat.

Perbedaan Destilasi dan Penguapan

Perbedaan destilasi dengan penguapan adalah:

• Destilasi : pemisahan dalam campuran (dua komponen

atau lebih) yang mudah menguap

• Penguapan: pemisahan dengan cara penguapan

komponen volatile dengan yang non volatile akibat

pemanasan

Gambar Alat Destilasi

SOKLETASI

• Sokletasi adalah suatu metode / proses pemisahan suatu komponen yang

terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan

menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan

akan terisolasi.

• Pengambilan suatu senyawa organik dari suatu bahan alam padat disebut

ekstraksi. Jika senyawa organik yang terdapat dalam bahan padat tersebut

dalam jumlah kecil, maka teknik isolasi yang digunakan tidak dapat secara

maserasi, melainkan dengan teknik lain dimana pelarut yang digunakan

harus selalu dalam keadaan panas sehingga diharapkan dapat mengisolasi

senyawa organik itu lebih efesien. Isolasi semacam itu disebut sokletasi.

Gambar Alat Sokletasi

Keterangan Gambar1. Kondensor : berfungsi sebagai pendingin, dan juga untuk

mempercepat proses pengembunan.

2. Timbal : berfungsi sebagai wadah untuk sampel yang ingindiambil zatnya.

3. Pipa F : berfungsi sebagai jalannya uap, bagi pelarut yang menguap dari proses penguapan.

4. Sifon : berfungsi sebagai perhitungan siklus, bila pada sifonlarutannya penuh kemudian jatuh ke labu alas bulat makahal ini dinamakan 1 siklus

5. Labu alas bulat : berfungsi sebagai wadah bagi sampel danpelarutnya

6. Hot plate : berfungsi sebagai pemanas larutan

• Adapun prinsip sokletasi ini yaitu : Penyaringan yang berulang

ulang sehingga hasil yang didapat sempurna dan pelarut yang

digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah selesai,

maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang

tersari. Metode sokletasi menggunakan suatu pelarut yang

mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa organik yang

terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat

yang tidak diinginkan

• Syarat syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi :

1. Pelarut yang mudah menguap Ex : heksan, eter, petroleum

eter, metil klorida dan alkohol

2. Titik didih pelarut rendah.

3. Pelarut tidak melarutkan senyawa yang diinginkan.

4. Pelarut terbaik untuk bahan yang akan diekstraksi.

5. Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah

pengocokan.

6. Sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi, polar atau

nonpolar.

• Alat sokletasi tidak boleh lebih rendah dari pipa kapiler, karena ada

kemungkinan saluran pipa dasar akan tersumbat. Juga tidak boleh terlalu

tinggi dari pipa kapiler karena sampel tidak terendam seluruhnya.

Dibanding dengan cara terdahulu (destilasi ), maka metoda sokletasi ini

lebih efisien, karena:

1. Pelarut organik dapat menarik senyawa organik dalam bahan alam secara

berulang kali.

2. Waktu yang digunakan lebih efisien.

3. Pelarut lebih sedikit dibandingkan dengan metoda maserasi atauperkolasi.