Deskripsi dtw menurut jenisnya

8
Lampiran - 1 Daya Tarik Wisata 1- Daya Tarik Alam a- lklim Suhu udara yang hangat, cahaya matahari, dan iklim kering, seringkali dipertimbangkan sebai kondisi yang disukai oleh wisatawan terutama wisatawan yang berasal dari daerah musim dingin. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan daya tarik pantai, laut dan gunung yang memberi peluang kepada wisatawan untuk melakukan rekreasi. Iklim sebagai daya tarik menyebabkan perlu dilakukannya konservasi terhadap iklim tersebut dengan melakukan pengendalian terhadap polusi udara. Perubahan iklim di suatu daerah perlu dipertimbangkan dalam mengevaluasi iklim sebagai daya tarik. Iklim yang diinginkan (misalnya : iklim kering) yang panjang merupakan keunggulan suatu hal yang patut untuk dipertimbangkan, sehingga investasi yang ditanarnkan dalam bentuk fasilitas pelayanan dan infrastruktur dapat dimaksimalkan. Evaluasi musim merupakan dasar pertimbangan bagi peluang sumber daya wisata yang dimiliki dan target pasar untuk memperpanjang musim kunjungan ke daerah bersangkutan. Pada musim panas memungkinkan kunjungan wisatawan yang lebih banyak dibandingkan musim hujan. b- Pemandangan Alam Pemandangan alam yang indah dapat menjadi motivasi utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat, khususnya bila daerah tersebut telah memiliki konservasi terhadap tempat tersebut. Konservasi yang dilakukan menyebabkan kebersihan dan karakter alam dari lingkungan tersebut dapat dijaga dan dipertahankan. Daya tarik lansekap perkebunan teh di Puncak, Jawa Barat atau hamparan persawahan merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Dengan pemandangan alam yang indah, dapat dikembangkan berbagai jenis aktivitas wisata, misalnya saja piknik, berkemah, pendakian gunung atau sebagai tempat peristirahatan selama perjalanan. Sementara pemandangan alam yang indah yang memiliki jarak cukup jauh dapat dikembangkan wisata adventure dengan aktivitas, seperti panjat tebing, arung jeram dan penjelajahan alam. Pemandangan alam yang memiliki daya tarik cukup tinggj perlu dilindungi dengan pengembangan taman- taman nasional, sehingga pembangunan yang terjadi di kawasan tersebut dapat dikendalikan

Transcript of Deskripsi dtw menurut jenisnya

Page 1: Deskripsi dtw menurut jenisnya

Lampiran - 1

Daya Tarik Wisata

1- Daya Tarik Alam

a- lklim

Suhu udara yang hangat, cahaya matahari, dan iklim kering, seringkali dipertimbangkan sebai kondisi yang disukai oleh wisatawan terutama wisatawan yang berasal dari daerah musim dingin. Kondisi ini seringkali dikaitkan dengan daya tarik pantai, laut dan gunung yang memberi peluang kepada wisatawan untuk melakukan rekreasi. Iklim sebagai daya tarik menyebabkan perlu dilakukannya konservasi terhadap iklim tersebut dengan melakukan pengendalian terhadap polusi udara.

Perubahan iklim di suatu daerah perlu dipertimbangkan dalam mengevaluasi iklim sebagai daya tarik. Iklim yang diinginkan (misalnya : iklim kering) yang panjang merupakan keunggulan suatu hal yang patut untuk dipertimbangkan, sehingga investasi yang ditanarnkan dalam bentuk fasilitas pelayanan dan infrastruktur dapat dimaksimalkan. Evaluasi musim merupakan dasar pertimbangan bagi peluang sumber daya wisata yang dimiliki dan target pasar untuk memperpanjang musim kunjungan ke daerah bersangkutan. Pada musim panas memungkinkan kunjungan wisatawan yang lebih banyak dibandingkan musim hujan.

b- Pemandangan Alam

Pemandangan alam yang indah dapat menjadi motivasi utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu tempat, khususnya bila daerah tersebut telah memiliki konservasi terhadap tempat tersebut. Konservasi yang dilakukan menyebabkan kebersihan dan karakter alam dari lingkungan tersebut dapat dijaga dan dipertahankan. Daya tarik lansekap perkebunan teh di Puncak, Jawa Barat atau hamparan persawahan merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.

Dengan pemandangan alam yang indah, dapat dikembangkan berbagai jenis aktivitas wisata, misalnya saja piknik, berkemah, pendakian gunung atau sebagai tempat peristirahatan selama perjalanan. Sementara pemandangan alam yang indah yang memiliki jarak cukup jauh dapat dikembangkan wisata adventure dengan aktivitas, seperti panjat tebing, arung jeram dan penjelajahan alam. Pemandangan alam yang memiliki daya tarik cukup tinggj perlu dilindungi dengan pengembangan taman-taman nasional, sehingga pembangunan yang terjadi di kawasan tersebut dapat dikendalikan

Page 2: Deskripsi dtw menurut jenisnya

Lampiran - 2

c- Pantai dan Laut

Pantai dan laut umumnya diasosiasikan dengan aktivitas renang, selancar, berjemur, perahu, ski air, penyelaman, mancing dan berbagai aktivitas air lainnya. Komponen ini merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk melakukan rekreasi atau relaksasi atau bahkan minat khusus, seperti olah raga selam. Potensi, seperti ini banyak sekali dimiliki daerah-daerah di Indonesia. Dengan kombinasi suhu dan iklim yang mendukung potensi ini sangat layak untuk dikembangkan. Namun, tidak lupa yang perlu diperhatikan adalah proses pertindungan tertiadap kawasan tersebut, sehingga daya tarik yang dimilikj dapat tetap dijaga kelestariannya dan dapat dipertahankan secara jangka panjang.

d- Flora dan Fauna

Flora dan fauna yang tidak dimiliki oleh daerah lain dapat merupakan daya tarik penting bagi suatu daerah, terutama bila dipadukan dengan pemandangan alam yang indah. Bunga Raflesia, Anggrek Hutan, Komodo, Anoa dan jenis lainnya merupakan daya tarik yang kuat, yang dapat dijual kepada wisatawan. Setiap daerah dapat mengidentiffkasi potena flora dan fauna yang dimiliki. Pada beberapa kondia jumlah fauna yang berlebihan di suatu tempat memungkinkan daerah untuk niengembangkan wisata buru dengan pengendalian yang ketat dari pemerintah.

Pada beberapa kasus, pariwisata sebagai salah satu faktor pendukung dilakukannya periindungan terhadap flora dan fauna dapat dijadikan suatu justifikasi. Kepunahan hewan-hewan langka akibat ulah manusia, menjadikan pariwisata sebagai alasan rasional untuk melakukan pertindungan. Kebun binatang, akuarium dan taman tumbuh-tumbuhan yang memiliki spesies khusus bila dikelola dan dikembangkan dengan baik dapat merupakan daya tarik kuat untuk pengembangan pariwisata.

e- Lingkungan Alam Khusus

Lingkungan alam khusus, seperti pegunungan, formasi geologi khusus, gua, geysers, mata air panas dan aktivitas gunung berapi medium merupakan daya tarik bagi wisatawan minat khusus atau wisatawan Umum lainnya. Pengembangan spa dengan adanya mata air panas dengan mempertimbangkan aspek pasar merupakan peluang pengembangan pariwisata, seperti yang sudah dilakukan di beberapa Kabupaten/Kota. Pegunungan Jayawijaya di Irian Jaya merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan minat khusus yang ingin menaklukan pegunungan tersebut, dan bagi beberapa daerah potensi-potensi ini dapat menjadi sumber pendapatan daerah.

Page 3: Deskripsi dtw menurut jenisnya

Lampiran - 3

f- Taman Nasional dan Kawasan Lindung

Seperti telah diungkapkan sebelumnya dalam flora dan fauna, beberapa jenis spesies yang ada perlu mendapat perlindungan khusus karena jumlahnya yang semakin terbatas. Biasanya untuk melakukan periindungan, dibentuk atau ditetapkanlah kawasan lindung di mana habitat berada. Adanya taman nasional dan kawasan lindung ini perlu untuk disurvey dan dievaluasi sebagai salah satu daya tarik wisata.

Bila dampak pengembangan pariwisata tidak mengganggu proses perlindungan yang dilaksanakan maka pertimbangan kawasan tersebut sebagai daya tarik dapat dilakukan. Namun, sebaliknya RIPPDA juga perlu untuk merekomendasikan untuk metindungi suatu kawasan dan berbagai jenis kegiatan bila didalamnya terdapat spesies hewan atau tumbuhan yang dilindungi meskipun sebelumnya bdum terdapat dokumen yang mengaturnya.

Tim perencana perlu mengkaji kriteria dan standar yang ditetapkan pada taman atau kawasan lindung yang sudah ada. Hal ini selanjutnya diaplikasikan dalam proses perencanaan. Evaluasi fasilitas taman nasional dan kawasan lindung sebagai daya tarik perlu menekankan konsep bahwa wisatawan yang datang perlu diberi pendidikan tentang konsep perlindungan alam, sehingga diharapkan secara sadar mereka menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

g- Pariwisata Kesehatan

Umumnya lingkungan alam juga banyak dimanfaatkan untuk pariwisata kesehatan. Mata air panas, kebersihan udara atau daya tarik alam lainnya memiliki fungsi kesehatan yang dapat dijual kepada wisatawan. Spa merupakan salah satu bentuk produk wisata yang ditawarkan kepada pasar.

2- Daya Tarik Budaya

a- Kawasan Budaya, Sejarah dan Arkeologis

Kawasan budaya, sejarah dan arkeologis termasuk di dalamnya monumen-monumen nasional, gedung-gedung bersejarah, gereja, candi, mesjid dan tempat berlangsungnya peristiwa sejarah merupakan daya tarik utama di sebagian besar daerah di Indonesia. Daya tarik ini diperuntukan untuk dilindungi, sehingga pariwisata yang dikembangkan harus sesuai dengan peran yang diemban oleh kawasan ini.

Page 4: Deskripsi dtw menurut jenisnya

Lampiran - 4

b- Budaya Daerah

Budaya daerah, tradis dan gaya hidup yang berbeda di setiap daerah merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Budaya daerah ini termasuk di dalamnya kepercayaan, pakaian adat, upacara adat, gaya hidup, dan kepercayaan agama biasanya dikaitkan; dengan kehidupan pedesaan atau pedalaman. Meskipun hal ini merupakan daya tarik bagi wisatawan namun perlindungan terhadapnya perlu dilakukan, sehingga kebudayaan yang ada dapat dilestarikan dan tetap terjaga. Selain itu permasalahan akibat kontak sosial penduduk setempat dengan wisatawan dapat diantisipasi dengan baik.

c- Aktivitas Ekonomi

Bentuk daya tarik budaya lainnya adalah aktivitas ekonomi masyarakat, seperti : proses pemetik teh, pembuatan batik, proses pengolahan lahan, nelayan tradisional dan teknik agribisnis. Selain itu pasar tradisional yang ada di berbagai daerah di Indonesia juga merupakan daya tarik yang dapat dijual kepada wisatawan. Hal ini tidak memeriukan investasi agar dapat dinikmati oleh wisatawan.

d- Kawasan Perkotaan

Variasi arsitektur yang dimiliki oleh kawasan perkotaan merupakan daya tarik budaya yang ditawarkan. Bangunan bersejarah, pusat kota, fasilitas perdagangan, restoran, taman dan kehidupan malam merupakan daya tarik bagi banyak wisatawan. Bentuk pengelolaan potensi pariwisata ini adalah dengan mengembangkan wisata kota dengan mengajak wisatawan untuk berkunjung ke tempat-tempat menank di kawasan perkotaan. Eksplorasi oleh wisatawan terhadap berbagai daerah tanpa pemandu merupakan altematif menarik yang ditawarkan. Biasanya hal ini dilakukan dengan menyediakan fasiiitas transportasi khusus dengan mengunjungi tempat-tempat tersebut atau dengan menjual buku-buku petunjuk wisata perkotaan kepada wisatawan.

e- Museum dan Fasilitas Budaya Lainnya

Biasanya di suatu daerah terdapat berbagai jenis museum. Arkeologi, sejarah, alam, kerajinan dan seni, ilmu pengetahuan, tekndogi dan industri, dan subjek-subjek lainnya merupakan jenis-jenis museum yang ada. Pendirian museum ini pada awalnya adalah untuk konsumsi masyarakat lokal, namun kemudian berkembang untuk wisatawan pada umumnya. Selain itu pusat-pusat budaya, seperti galeri dan toko antik, merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Page 5: Deskripsi dtw menurut jenisnya

Lampiran - 5

f- Festival Budaya

Festival budaya yang biasanya dimasukkan ke dalam calendar of event, merupakan daya tarik yang bemilai tinggi bila dikelola dengan baik. Tradisi lokal dan kesenian dapat merupakan daya tarik utama.

g- Kesukuan, Agama dan Nostalgia

Pada beberapa daerah khusus, faktor suku, agama dan nostalgia perlu dipertimbangkan sebagai salah satu alasan mengapa wisatawan melakukan suatu perjalanan, sehingga suatu daya tarik tertentu dapat diasosiasikan untuk dapat menarik segmen pasar tertentu. Sebagai contoh perjalanan Lebaran yang sering dilakukan oleh sebagian besar bangsa Indonesia. Ini merupakan potensi wisatawan nusantara bagi daerah untuk dapat dimanfaatkan.

Sementara untuk wisman banyak perjalanan nostalgia yang dilakukan oleh orang-orang Belanda yang ingin mengenang perang dunia baik yang dilakukan oleh orang-orang veteran atau pun keluarga yang ingin mengunjungi kuburan atau bekas tempat tinggal orang tua mereka.

3- Daya Tarik Khusus

Jenis Daya Tarik khusus, secara khusus tidak berkaitan langsung dengan daya tarik alam maupun budaya. Jenis daya tarik ini sengaja dibuat untuk menarik wisatawan.

a- Taman Ria dan Sirkus

Taman ria umumnya bertemakan sejarah, petualangan, fantasi, orientasi masa depan atau kombinasi aspek-aspek tersebut ditawarkan kepada wisatawan dalam bentuk pengalaman, tontonan, belanja atau tunggangan. Taman ria yang sudah dikenal di Indonesia ini adalah Dunia Fantasi di Ancol Jakarta. Pengembangan taman-taman, seperti ini telah menjadi salah satu trend untuk menarik wisatawan datang ke suatu tempat.

Dalam menarik pasar dan penghasilan, suatu taman ria dapat berhasil, seperti apa yang terjadi di Disneyland Amerika, namun seringkali mengalami kegagalan, sehingga dalam proses perencanaan, perlu melakukan analisis kelayakan ekonomi dengan baik dan mendalam. Selain taman ria yang bersifat permanen dimungkinkan pula pengembangan taman atau event-event yang bersifat temporer, misalnya : pameran perdagangan atau pun sirkus yang berkeliling. Namun, di Indonesia, khususnya kabupaten/kota hal ini belum berkembang dengan baik, sehingga belum mampu untuk menarik

Page 6: Deskripsi dtw menurut jenisnya

Lampiran - 6

kunjungan wisatawan ke daerah. Hanya kota-kota besar saja yang mampu untuk mengembangkan Daya Tarik wisata ini.

b- Belanja

Belanja merupakan aktivitas signifikan bagi wisatawan untuk mengeluarkan uang yang dimilikinya. Hal ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pariwisata baik sebagai daya tarik maupun sebagai bagian dari pelayanan. Wisatawan Jepang terkenal sebagai wisatawan yang memiliki tingkat belanja cukup tinggi terhadap barang-barang yang ditawarkan untuk kemudian di bawa kembali ke negaranya.

Pada beberapa kota, pengembangan pusat-pusat perbelanjaan dapat menarik kunjungan wisatawan ke kota tersebut. Berbagai jenis barang ditawarkan dengan harga kompetitif dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Selain di perkotaan, hasil kerajinan dan seni di daerah juga dapat dipertimbangkan sebagai daya tarik. Hal ini dapat merupakan sumber pendapatan utama bagi masyarakat setempat.

c- Pertemuan, Konferensi dan Konvensi

Konferensi, kursus, seminar, pertemuan dan pelatihan dapat merupakan salah satu daya tarik yang ditawarkan kepada wisatawan. Saat ini telah banyak kota maupun daerah yang berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan hal tersebut. Hal ini didukung dengan fasilitas pertemuanyang disediakan oleh hotel di suatu daerah. Hampir semua daerah memiliki potensi ini dan dapat dikembangkan.

Pengembangan potensi ini tentu saja disertai berbagai pertimbangan. Salah satu pertimbangan yang umumnya diambil adalah adanya Daya Tarik lain yang bersifat komplementaritas bagi peserta pertemuan yang akan diadakan. Kunjungan mereka ke suatu tempat biasanya disertai dengan kunjungan ke Daya Tarik wisata, berekreasi, belanja dan hiburan. Selain itu aksesibilitas ke daerah tersebut haruslah memadai, terutama untuk pertemuan skala besar, karena dengan aksesibilitas yang baik dari semua daerah pertemuan yang diadakan dapat dilakukan lebih efisien bila dibandingkan daerah yang kurang memiliki aksesibilitas yang baik.

Peluang ini patut diperhatikan oleh setiap daerah dengan melakukan evaluasi untuk menentukan kelayakan ekonomi dan pasar yang akan dipilih serta fasilitas yang akan dikembangkan. Standar-standar fasilitas pertemuan perlu dikaji untuk menghasilkan kesesuaian dengan permintaan yang ada.

Page 7: Deskripsi dtw menurut jenisnya

Lampiran - 7

d- Hiburan

Hiburan di suatu daerah merupakan daya tarik untuk dikembangkan. Hiburan malam, seperti diskotik, pub dan restoran di suatu kawasan wisata merupakan pelengkap dari daya tarik wisata di suatu daerah. Pengembangan fasilitas ini tentu harus mengacu pada normanorma yang berlaku di daerah, sehingga dalam pengembangannya nanti tidak terjadi benturan-benturan yang tidak diharapkan.

Dalam perencanaan perlu ditentukan hiburan apa yang sesual untuk dikembangkan dan di mana tempat yang sesuai perlu ditentukan. Pada beberapa daerah, budaya daerah dapat turut mendukung keberadaan daya tarik ini. Tarian daerah disertai dengan nyanyiannya mungkin sesuai untuk diadakan dalam sebuah pub. Hal ini akan banyak memberikan wama terhadap pariwisata di daerah tersebut.

e- Fasilitas Rekreasi dan Olah Raga

Fasilitas rekreasi dan olah raga umumnya merupakan konsumsi bagi masyarakat lokal. Namun, pada beberapa kondisi fasilitas rekreasi dapat merupakan suatu daya tarik utama bagi setiap daerah. Pelaksanaan even-even olah raga baik itu lokal, nasional dan terutama intemasional dapat mendorong perlumbuhan kunjungan wisatawan ke suatu daerah. Even selancar, terjun payung, golf dan even-even lainnya merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut. Potensi alam dapat merupakan suatu keunggulan bagi daerah untuk mengembangkan everven olah raga. Dengan ombak yang baik di suatu daerah dapat mendukung pelaksanaan even olah raga intemasional selancar. Kondisi kandungan perikanan di lautan dapat menarik even olah raga memancing. Tebing yang terjal dapat menarik even olah raga memanjat tebing. Dan masih banyak potensi-potensi lainnya yang dapat dikembangkan oleh daerah.

Dalam RIPPDA, potensi-potensi tersebut diungkapkan dengan jelas, sehingga dapat dianalisis kegiatan olah raga apa yang sesuai untuk dikembangkan di daerah. Hal ini disertai dengan target pasar yang dapat diraih dengan adanya pengembangan pariwisata yang dilakukan.

f- Hotel dan Kawasan Wisata

Pada beberapa kasus hotel maupun suatu kawasan wisata secara independen dapat berperan sebagai daya tarik wisata. Hotel-hotel bersejarah dan aktivitas yang dapat dilakukan selama wisatawan tinggal dapat merupakan suatu daya tarik tersendiri.

Page 8: Deskripsi dtw menurut jenisnya

Lampiran - 8

g- Moda Transportasi Spesifik

Fasilitas transportasi dapat merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah. Perjalanan dengan kereta api tua di Ambarawa atau di perkebunan saat ini merupakan objek wisata yang ditawarkan kepada wisatawan. Ataupun penyusuran sungai dengan kapal-kapal tradisional juga merupakan daya tarik suatu daerah. Pemandangan dan pengalaman selama perjalanan merupakan daya tarik utama. Dalam perencanaan kondisi ini perlu dievaluasi, sehingga dapat dijadikan suatu daya tarik yang cukup tinggi untuk dapat ditawarkan kepada wisatawan.