Desain Konstruksi Kaki Seribu

download Desain Konstruksi Kaki Seribu

of 18

Transcript of Desain Konstruksi Kaki Seribu

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    1/18

    DESAIN KONSTRUKSI KAKI SERIBU

    UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG PONDASI

    1.  Pendahuluan

    Permasalahan pada tanah lunak (soft clay) pada umunya berada pada daya dukungnya yangrendah. Tanah jenis lempung memang memiliki sifat-sifat khusus yang harus diperhatikan

     jika di atasnya akan didirikan konstruksi. Pada tanah lempung ekspansif, mineral yang

    terkandung didominasi oleh montmorilonite yang mengakibatkan sifat lempung mampumenerima air, namun susah untuk mengalirkan kembali. Hal ini disebabkan muatan listrik

    yang terkandung pada mineral lempung menahan molekul air sehingga tidak mampu

    teralirkan dari pori-porinya.

    Secara fisik tanah ekspansif memiliki sifat keras jika dalam keadaan kering. Namun, jika

    terkena air atau terendam dalam waktu tertentu, sifatnya berubah menjadi lembek atau

    sangat lunak. Daya dukung yang dimiliki ketika keadaan kering menurun secara drastis jika

    tanah lunak berada pada kondisi saturated  atau jenuh air.

    Selain itu, sifat yang merugikan konstruksi adalah sifat kembang kempis yang mampumenimbulkan tekanan terhadap konstruksi. Tak jarang, tekanan akibat pengembangan ini

     juga mengakibatkan kerusakan konstruksi yang berada di atasnya. Kemampuan lempung

    untuk menghasilkan sifat semacam ini biasanya diukur dari besarnya swelling potential dan

    swelling pressure. Dalam literatur lain juga disebutkan bahwa angka aktivitas juga mampumenggambarkan seberapa besar kekuatan tanah ekspansif. Angka aktivitas diukur dari nilai

    indeks plastisitas tanah (PI) dan fraksi lempung yang terkandung di dalam tanah.

    Dari sifat-sifat yang merugikan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tanah lunak yang di

    atasnya akan didirikan suatu konstruksi harus mendapatkan perlakukan khusus atau harusdirekayasa sedemikian rupa sehingga daya dukung tanah mencukupi sesuai beban yangdirencanakan. Tanah lunak sangat berbahaya jika di atasnya ada timbunan yang cukup

    tinggi. Jika berat dan tingginya melampaui nilai dukungan tanah dasar, bisa jadi keruntuhan

    dan gerakan lateral tanah akan terjadi. Selanjutnya, tanah di sekitar konstruksi akanmengalami kenaikan elevasi (heaving) akibat terdesak massa tanah yang begerak lateral

    tersebut. Gerakan lateral tanah yang menghantam konstruksi bisa mengakibatkan kerusakan

    yang serius, bahkan sampai kegagalan bangunan.

    Untuk mencegah terjadinya sliding, amblesan dan spreading (jembulan tanah) disekitar

    timbunan pada tanah dasar dalam kondisi jenuh, maka perlu mengetahui keruntuhan daya

    dukung tanah dasar akibat timbunan tanah, hal yang paling mudah adalah denganmemperhitungkan tinggi timbunan kritis (Hcr.).

     Hcr. =

     

    Dimana :

    Hcr = tinggi timbunan kritis (m)

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    2/18

      H ijin = tinggi timbunan tanpa mengakibatkan keruntuhan

    Cu = kohesi undrained data sondir nilai konus resistance (qc), kg/cm2.

    Nc = faktor daya dukung tanah → 5,14 – 5,70

    γ timb = berat isi timbunan tanah (t/m3)

    FS = faktor keamanan ( 1,2 – 2,0 )

    Bilamana tinggi timbunan yang direncanakan lebih rendah dari H-ijin, maka timbunan tidak

    terjadi sliding, runtuh, ambles atau spreading disekitar timbunan, akan tetapi prosespenurunan tanah dibawah timbunan masih tetap terjadi, meskipun tidak terlalu besar.

    Apabila timbunan sudah tidak dimungkinkan untuk dilakukan, maka dapat diperkuat dengan

    trucuk bambu pada tanah dasar. Selain dengan trucuk bambu, timbunan dapat diganti dengankonstruksi kaki seribu. Prinsipnya sama dengan trucuk bambu. Kaki seribu berupa kumpulan

    tiang pancang yang menggantikan timbunan.

    2.  Landasan Teori

    Kuat geser tanah merupakan fungsi dari beberapa faktor yang sangat komplek, secarakeseluruhan persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut :

    S = f (C,c,e,ø,σ’,ε,ε’,H,st,γ,w)

    Dimana : C : tekanan kompresi ε’ : kecepatan regangan

    c : kohesi tanah H : sejarah pembebanan

    e : angka pori tanah st : struktur tanahø : sudut geser dalam tanah γ  : berat isi tanah

    σ’ : tegangan efektif tanah w : kadar air 

    ε  : regangan

    Secara phisik kekuatan geser tanah merupakan sumbungan dari tiga komponen pada tanah

    yang bersangkutan, yaitu :

    • 

    Sifat bidang geser antar partikel

    • 

    Kohesi dan adhesi partikel tanah

    • 

    Bidang kontak yang saling mengunci antar partikel tanah untuk menahan

    deformasi.

    Secara teoritis kuat geser tanah ditentukan oleh banyak fariabel, akan tetapi fariabel yang

    dominan adalah : kohesi tanah (c) dan sudut geser tanah (ø). Pada tahun 1910 oleh Mohr-

    Coulomb, mendefinisikan kuat geser tanah sebagai berikut :

    S = c + σ tan ø

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    3/18

    Kuat geser tanah efektif dapat ditulis sebagai berikut :

    S = c + (σ-u) tan ø = c + σ’ tan ø

    Untuk kondisi tanah yang jenuh air, dimana φ = 0 maka persamaan tersebut menjadi berikut

    : S = Cu

    Daya Dukung Tanah Pada Pondasi Tiang Pancang Akibat Beban Vertikal

    Konstruksi kaki seribu adalah kumpulan tiang pancang yang diatur sedemikian rupa

    sehingga mampu menggantikan timbunan pada oprit jembatan Banyak para pakar telah

    merumuskan besarnya kapasitas daya dukung tanah, seperti : Terzaghi, Mayerhof, Hansen,Vesic dan lainnya. Daya dukung tanah merupakan fungsi dari nilai kuat geser tanah (ø),

    kohesi tanah (c), berat isi tanah (γ), kedalaman pondasi (D) dan bentuk pondasi, dapat

    diterangkan secara umum sebagai berikut :

    q ult. = f (c,ø,γ,D)

    Secara prinsip, perhitungan daya dukung tanah untuk pondasi dalam tidak berbeda denganpondasi dangkal. Perbedaannya, pondasi dalam akan mendapatkan tahanan friksi akibat

    gesekan tanah dan pondasi dalam. Persamaan Terzaghi telah dikembangkan berbagai pakar

    geoteknik untuk menghitung point bearing dari pondasi dalam.

    . Gambar 1. Prinsip Daya Dukung Pondasi Dalam

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    4/18

    Gambar 1 di atas menunjukkan bahwa tiang pancang mendapatkan suatu Gaya Vertikal

    (Qu). Gaya vertikal ini dilawan oleh gabungan antar Qp dan Qf. Qp adalah daya dukungpoint atau tahanan ujung tiang pancang, sedangkan Qf adalah tahanan yang disumbangkan

    oleh gesekan tanah dan tiang pancang. Jika dituliskan ke dalam persamaan, maka persamaan

    daya dukung tiang adalah sebagai berikut:

    Q(ult) = Qp + Qf

    Persamaan umum daya dukung tanah untuk pondasi dangkal dapat dituliskan sebagai

    berikut:

    Dari persamaan di atas, kita tahu bahwa daya dukung tanah dipengaruhi oleh kuat geser

    tanah, berat jenis tanah, kedalaman pondasi, sudut pondasi dan faktor bentuk pondasi.

    Namun, bentuk tersebut dapat disederhanakan menjadi:

    Untuk persamaan tiang pancang, variabel B diganti dengan D atau diameter dari tiang.

    Biasanya, diameter atau lebar tiang sangatlah kecil. Pengaruh bentuk dan besar tiang tidak

    memberikan pengaruh yang besar terhadap daya dukung tiang. Maka, kita dapat mengambilbentuk persamaan yang lebih sederhana.

    Kemudian substitusikan ke dalam persamaan:

    Untuk menghitung daya dukung friksi, secara umum persamaan yang digunakan adalah

    sebagai berikut:

    Dimana:

    p = perimeter atau keliling tiang (m)

    ∆L = tebal tiap layer tanah (m)

     f s =  frictional resistance atau interface shear strength antara tanah danpermukaan sepanjang pile.

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    5/18

    Perhitungan nilai tahanan f

    tiang dan tiap lapisan tanametode perhitungan daya du

    Daya Dukung Tanah Pada

    Selain memiliki tahanan te

    terhadap gaya horizontal.lateral seperti beban gempa

    lateral ditentukan oleh peril

    pendek atau tiang panjang.antara tiang pendek dan tian

    Gamb

    Gamb

    iksi adalah jumlah dari gaya gesekan yang terj

    . Hingga sekarang, telah banyak berkembangkung tiang pancang terhadap beban vertikal.

    Pondasi Tiang Pancang Akibat Beban Horiz

      hadap gaya vertikal, pondasi tiang juga memi

    ahanan horizontal dimaksud untuk antisipadan beban timbukan. Perhitungan daya dukun

    ku tiang itu sendiri, apakah tiang tersebut ditin

    Perilaku tiang perlu diketahui karena modeg panjang sangat berebeda.

    ar 2. Mode Kegagalan Pada Tiang Pendek

    ar 3. Mode Kegagalan Pada Tiang Panjang

    adi pada selimut

    berbagai macam

    ontal

    iki nilai tahanan

    i terhadap gayaterhadap beban

     jau sebagai tiang

    kegagalan tanah

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    6/18

    Perhitungan tahanan lateral didasarkan pada idealisasi bahwa tanah merupakan material

    yang didefinisikan sebagai pegas atau springs. Pendekatan ini disebut sebagai pendekatanReaksi Subgrade. Sesuai dengan teori balok di atas pondasi elastik (di atas tanah). Jika balok

    diberikan beban, maka tanah akan memberikan reaksi yang dimodelkan sebagai pegas yang

    berjejer di bawah balok. Sama halnya dengan tiang, pegas akan dimodelkan di sepanjang

    tiang. Selanjutnya, digunakan persamaan diferensial untuk analisa beam on elasticfoundation.

    Gambar 4. Permodelan Tiang Akibat Beban Lateral.

    Oleh karena itu, tanah juga memiliki kekakuan pegas yang akan memberikan reaksi kepada

    tiang. Untuk mengetahui besarya kekakuan pegas dari tanah, maka dilakukan pendekatanberdasarkan modulus reaksi tanah dasar. Beberapa peneliti telah memberikan nilai reaksi

    tanah dasar berdasarkan jenis tanah.

    Tabel 1. Korelasi Cu dengan Modulus Reaksi Subgrade untuk Tanah Berkohesi

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    7/18

     Gambar 5. Korelasi Dr dengan Modulus Reaksi Subgrade untuk Tanah Tak Berkohesi

    3.  Startifikasi dan Penentuan Parameter Kuat Geser Tanah.

    Untuk perhitungan tiang pancang, kita perlu mendapatkan soil properties yang digunakan

    sebagai acuan dalam desain. Metode yang ada bermacam-macam.

    Tabel 2. Taksiran Berat Jenis Tanah Berdasarkan Klasifikasi Tanah

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    8/18

     

    Tabel 3. Korelasi Cu Berdasarkan N-SPT

    (catatan: biasanya diambil nilai Cu = 3 - 7 N-SPT)

    Berdasarkan beberapa acuan atau referensi penentuan lapisan dan kuat geser tanah, data

    lapangan Bor Hole 1 dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut.

    Tabel 4. Tabel Klasifikasi Tanah dan Taksiran Berat Jenis Tanah Jenuh

    NoDepth

    (m)Klasifikasi Tanah

    Unit Weight atSaturated

    (kN/m3)

    1 0 - 1,5 Lanau Kelempungan 16

    2 1,5 - 7 Lempung Kepasiran Halus 16

    3 7 - 15,5 Lempung 16

    4 15,5 - 20 Lempung 18

    5 20 -22 Lempung Kepasiran Halus 18

    6 22 -27 Lempung 18

    7 27 - 30 Lempung Kepasiran 18

    8 30 - 33 Lempung 20

    9 33 - 36 Lempung Kepasiran 20

    10 36 - 39 Pasir Kelempungan 20

    11 39 - 50 Lempung 20

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    9/18

    Tabel . Korelasi N-SPT dan Nilai Kuat Geser Cu

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    10/18

    4.  Analisis dan Perhitungan Daya Dukung Tiang Pancang

    Daya Dukung Vertikal

    Bearing Capacity of Single Pile

    Point Bearing

    MayerhoffQp = 9.Cu.Ap

    then Qp 330,642 KN

    Janbu

    Qp = Ap(c.Nc + q.Nq)

    Qp 305,8919 KN

    Braja M. Das 520, table 11.6

    Soil classification at the tip of pile is Hard Clay, then we may assume that η = 75 

    So Nc 5,74

    Nq 1

    Angle friction 0

    Vesiq (Braja M. Das)

    Assume that Irr = 200

    qo = 1394,896

    A1 32

    A2 996,0638

    A3 1698,82

    A4 2852,7

    (distribution of vertical stress)

    Ko = 1

    1394,896 Nc = 10,04

    Ns= 1

    Design for Pile

    Outside Diameter 0,6 mInside Diameter 0,4 m

    f'c 25 MPa

    Area of Pile tip 0,2826 m2

    Perimeter 1,884 m

    Pile Length 40 (+3) m

    qo 336,22 kN/m²Average Cu 82,71 kN/m²

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    11/18

     

    qb = 2700,096 kN/m2 

    Qp 763,0471 KN

    SkinFriction 

    Cu/

    stress alfa Lambda

    Layer 1 effective vertical stress 32 kN/m2  0,195 1 0,127

    2 Cohession 6,25 kN/m2 

    Layer 2 effective vertical stress 115,565 kN/m2  0,081 1

    13,5 Cohession 9,375 kN/m2 

    Layer 3 effective vertical stress 234,32 kN/m2  0,224 1

    14,5 Cohession 52,5 kN/m2 

    Layer 4 effective vertical stress 336,22 kN/m2  0,419 0,78

    10 Cohession 140,8333 kN/m2 

    Alfa-Method

    then

    Layer 1 23,55 kN/m2 

    Layer 2 238,4438 kN/m2 

    Layer 3 1434,195 kN/m2 

    Layer 4 2069,574 kN/m2 

    Qs 3765,763 kN

    Lambda

    Cu 43,27604 kN/m2  A1 6,25 kN/m2 

    average stress 159,792 kN/m2  A2 996,0638 kN/m

    fav 31,2857 kN/m2  A3 2536,666 kN/m2 

    Qs 3241,824 kN A4 2852,7 kN/m2 

    Average 159,792 kN/m2 

    Qp =

     = 466,527 kN

    Qs =

     = 3503,79 kN

    Q allowable =

     

     = 2491,317 kN 

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    12/18

    Daya Dukung Horizontal

    Kurva p - y dapat digunakan untuk menentukan defleksi tiang pancang dimana terjadi gaya

    yang sangat besar sehingga membuat tiang pancang tidak dapat kembali pada keadaan

    semula (tanah telah mencapai tegangan leleh).

    Gambar 6. P - Y Curve

    Dari diagram di atas, defleksi maksimum disyaratkan untuk jembatan adalah 75mm atau 7,5cm, maka dibutuhkan gaya sebesar 126,95 kN di kepala tiang.

    Jika diperhitungkan berdasarkan Reese & Matlock dengan menganggap bahwa gaya

    horizontal yang terjadi adalah sebesar nilai yang dihitung dengan menggunakan metodeBrooms. Hasilnya adalah sebagai berikut:

    Cu 82,71 kPa

    L 43 m

    k 24813 kN/m^3

    B 0,5 m

    I 0,0031 m^4

    f'c 25 Mpa

    Ep 23500 Mpa

    EI 72097,036

    R 1,31 m

    L/R 32,935 Long Pile

    Z 0,01227 m^3

    Mu 101,243 kN.m

    Mu/c*B^3 9,79

    Qu/cu*B^2 1,2

    Qu 24,813 kN

    M 74,439 kN.m

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    13/18

     

    Tabel 6. Defleksi Reese & Matlock

    Dengan gaya sebesar 24,813 kN, maka kepala tiang hanya bergerak sejauh 0,0028 m atauhanya sejauh 3mm. Ini lebih jauh dari yang diharapkan. Metode Brooms memperhitungkan

    defleksi berdasarkan kemampuan atau tahanan material tiang pancang terhadap gaya yangterjadi.

    Asumsikan bahwa defleksi yang terjadi sebesar 75 mm, maka kita dapat menggambarkan

    besarnya diagram geser, momen dan defleksi pada tiang pancang dengan menggunakan

    pendekatan elastik. Dari p-y curve, defleksi 75 mm diperlukan gaya sebesar 126,95 kN.

    Tabel 7. Perhitungan Dengan Pendekatan Elastik

    Layers Loads

    Length Subdivisions Type kN

    40 40 Shear 126,95Moment 380,85Axial 2500

    Soil

    Stiffness,

    kN/m/m

    Pile EI X Deflection MomentShearForce

    0 72097,0 0,00 0,125257 380,850 126,9501875 72097,0 -1,00 0,081192 617,962 150,281

    1875 72097,0 -2,00 0,045698 681,412 8,7931875 72097,0 -3,00 0,019656 635,548 -75,310

    1875 72097,0 -4,00 0,002429 530,792 -116,2361875 72097,0 -5,00 -0,007436 403,076 -127,733

    1875 72097,0 -6,00 -0,011710 275,326 -121,546

    1875 72097,0 -7,00 -0,012165 159,984 -106,7103750 72097,0 -8,00 -0,010402 61,906 -79,649

    3750 72097,0 -9,0 -0,007779 0,687 -46,645

    At x Z Ay By ya yb y0 0 1,4 1 0,00107 0,00176 0,00283

    0,5 0,38 1,1 0,75 0,00084 0,00132 0,00216

    1 0,77 0,7 0,4 0,00054 0,00070 0,00124

    1,5 1,15 0,4 -0,1 0,00031 -0,00018 0,00013

    2 1,53 0,3 0 0,00023 0,00000 0,00023

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    14/18

    3750 72097,0 -10,0 -0,005147 -31,384 -21,875

    3750 72097,0 -11,0 -0,002951 -43,063 -5,4003750 72097,0 -12,0 -0,001352 -42,183 4,145

    3750 72097,0 -13,0 -0,000337 -34,773 8,646

    3750 72097,0 -14,0 0,000195 -24,892 9,948

    3750 72097,0 -15,0 0,000381 -14,877 9,55811250 72097,0 -16,0 0,000361 -5,776 7,16811250 72097,0 -17,0 0,000262 -0,541 3,77211250 72097,0 -18,0 0,000154 1,768 1,411

    11250 72097,0 -19,0 0,000072 2,280 0,070

    11250 72097,0 -20,0 0,000020 1,908 -0,52019500 72097,0 -21,0 -0,000004 1,240 -0,647

    19500 72097,0 -22,0 -0,000012 0,614 -0,521

    19500 72097,0 -23,0 -0,000011 0,198 -0,314

    19500 72097,0 -24,0 -0,000007 -0,014 -0,14219500 72097,0 -25,0 -0,000004 -0,086 -0,036

    19500 72097,0 -26,0 -0,000001 -0,085 0,01419500 72097,0 -27,0 0,000000 -0,058 0,02939000 72097,0 -28,0 0,000000 -0,027 0,025

    39000 72097,0 -29,0 0,000000 -0,008 0,014

    39000 72097,0 -30,0 0,000000 0,001 0,00539000 72097,0 -31,0 0,000000 0,003 0,001

    39000 72097,0 -32,0 0,000000 0,003 -0,001

    39000 72097,0 -33,0 0,000000 0,001 -0,001

    39000 72097,0 -34,0 0,000000 0,000 -0,00139000 72097,0 -35,0 0,000000 0,000 0,000

    39000 72097,0 -36,0 0,000000 0,000 0,000

    39000 72097,0 -37,0 0,000000 0,000 0,00039000 72097,0 -38,0 0,000000 0,000 0,000

    39000 72097,0 -39,0 0,000000 0,000 0,000

    39000 72097,0 -40,0 0,000000 0,000 0,000

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    15/18

     

    Gambar 7. Diagram Momen, Geser, dan Pergeseran Tiang

    -45.00

    -40.00

    -35.00

    -30.00

    -25.00

    -20.00

    -15.00

    -10.00

    -5.00

    0.00

    -200 -100 0 100 200

    Shear Force

    -45.00

    -40.00

    -35.00

    -30.00

    -25.00

    -20.00

    -15.00

    -10.00

    -5.00

    0.00

    -200 0 200 400 600 800

    Bending Moment

    -45.00

    -40.00

    -35.00

    -30.00

    -25.00

    -20.00

    -15.00

    -10.00

    -5.00

    0.00

    -0.05 0 0.05 0.1 0.15

    Deflection

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    16/18

    Permodelan SAP

    Dari perhitungan secara manual di atas, maka dibuat permodelan dengan software SAP

    untuk dibandingkan hasilnya. Dalam membuat permodelan, yang harus diperhatikan adalah

    pengambilan kekakuan pegas yang mewakili tanah. Perbedaan pada pemilihan nilai

    kekakuan pegas akan membuat hasilnya pun bevariasi.

    Gambar 8. Permodelan Struktur

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    17/18

     

    Gambar 9. Diagram Momen dan Aksial Pada Tiang Pancang

  • 8/17/2019 Desain Konstruksi Kaki Seribu

    18/18

    Dengan memasukkan data beban yang disediakan, maka output dapat dihasilkan oleh

    program SAP. Hasilnya defleksi tersebesar pada tiang adalah 6.58 mm. Gaya aksial padatiang adalah 408 kN dan momen maksimum yang terjadi adalah 259.18 kN.m. Hasil dari

    SAP menunjukkan bahwa kegagalan dari tiang bukan karena material tanah sebagai

    dukungannya, namun karena kekuatan material melebihi gaya ultimit yang terjadi.

    Salah satu kelemahan dari program SAP adalah tidak mampu menampilkan soil failure atau

    kegagalan karena tanah. Maka, setiap perhitungan SAP untuk desain struktur bawah, harusdibandingkan dengan perhitungan manual.

    5.  Kesimpulan

    Berdasarkan perhitungan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1.  Daya dukung vertikal tiang yang dihitung dari 3 metode dan dicari nilai rata-ratanya

    memberikan nilai sebesar 2491,37 kN. Gaya ultimit yang terjadi hanya sebesar 408kN. Gaya yang terjadi sangat jauh dari daya dukung yang diizinkan.

    2. 

    Daya dukung horizontal dari Brooms memberikan angka 24,813 kN dengan acuankekuatan material sebagai syarat batasnya.3.

     

    Jika digunakan defleksi sebesar 75mm dan diplot dengan diagram p-y, maka didapat

    angka 124 kN sebagai beban horizontal. Metode elastik digunakan untuk

    memprediksi momen yang terjadi. Hasilnya melampau kekuatan material sehinggatiang bisa patah.

    4. 

    Permodelan SAP dengan beban riil menunjukkan bahwa momen maksimum yang

    terjadi adalah 259.18 kN.m. Tiang tidak mampu menahan momen yang lebih dari

    101,243 kN.m.5.

     

    Perbedaan hasil tersebut menunjukkan bahwa pemilihan nilai Spring Stiffness yang

    menggantikan tanah sangat menentukan. Sekali lagi, dalam desain pondasi, software

    tidak terlalu berperan, melainkan pengalaman dari desainer yang sangat menentukan.Apalagi, tanah memiliki berbagai sifat yang tidak bisa hanya diukur dengan

    parameter kuat geser.