Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

30

description

Kualitas Pelayanan Kepulauan Seribu

Transcript of Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Page 1: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1
Page 2: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

KUALITAS PELAYANAN KEPULAUAN SERIBU

Oleh

Priscella Halim (1301058724)

Hanna (1301072161)

Catherine (1301054676)

Miki Murakami (1301067981)

Ellen Fennyanto (1301049101)

Meriana (1301048603)

Ayuningtyas Widiani (1301065130)

Monika Winda (1301041736)

Hendra Chandra (1301071455)

Irene (1301061782)

Dosen : Vitria Ariani, A. Par,.M.Sc.

MANAJEMEN KUALITAS PELAYANAN

BINUS UNIVERSITY

HOTEL MANAGEMENT

JAKARTA 2012

Page 3: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

“The world is a book and those who do

not travel read only one page.”

– St. Augustine

Page 4: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat petunjuk dan bimbingan-Nya maka

karya tulis yang berjudul “KUALITAS PELAYANAN KEPULAUAN SERIBU” dapat diselesaikan oleh tim

penulis dengan baik dan tepat waktu. Karya tulis ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari

tempat tim penulis melakukan survei dan pengamatan pada pulau ditambah dengan penjelasan dari

dosen dan buku-buku referensi yang berhubungan dengan topik yang kami pilih.

Rasa kekaguman akan Indonesia, terlahir ketika kami menyaksikan keindahan setiap

pemandangan alamnya. Sawah hijau, langit biru, perairan yang bening dan beraneka ragam flora dan

fauna menghiasi di dalamnya. Pada kesempatan kali ini kami hendak menuangkan inspirasi, akan

keelokan kepulauan seribu, keunikan budaya yang ada di masyarakatnya serta usaha mereka dalam

terus melestarikan keindahan pulaunya. Selain itu kami juga akan membahas tantangan serta potensi-

potensi dan usaha pengembangan yang terus dilakukan.

Tim penulis juga hendak menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan baik moril ataupun materil sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan dengan

baik, yaitu :

1. Bapak Prof Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM, selaku Rektor Binus University

2. Bapak Dr. Engkos Achmad Kuncoro, SE., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Manajemen Binus University

3. Ms. Vitria Ariani, A. Par,. M.Sc., selaku Ketua Jurusan Hotel Management dan dosen Kualitas

Pelayanan Binus University.Terimakasih atas bantuan, dukungan, bimbingan serta nasihat-

nasihat yang diberikan selama proses pembuatan karya tulis ini.

4. Seluruh dosen pengajar di Hotel Management Binus University

5. Mr. Rodrick dari Pulau Macan, Pak Mickey di Pulau Pramuka dan Pak Hamdi di Pulau

Panggang.Terimakasih karena telah memberikan kesempatan dan informasi yang diperlukan

untuk menulis karya tulis.

6. Keluarga penulis yang masing-masing banyak memberikan dukungan moril dan materil dalam

membuat karya tulis ini.

7. Seluruh teman yang telah memberikan dukungan dan masukan serta pihak yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Akhir kata tim penulis mengucapkan terimakasih. Dan kami sangat terbuka dalam menerima

saran dan kritik agar dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik lagi.

Jakarta, Juni 2012

Tim Penulis

Page 5: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

KEPULAUAN SERIBU DAN KEBUDAYAANNYA

(Gambar : Kepulauan Seribu)

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah sebuah kabupaten administrasi di Daerah

Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia. Wilayahnya meliputi gugusan kepulauan di Teluk Jakarta.

Kepulauan Seribu terdiri dari pulau-pulau karang sebanyak kurang lebih 110 buah. Posisinya secara

geografis adalah pada 5°24´ - 5°45´ LS dan 106°25´ - 106°40´ BT dengan luas 1.180,8 hektar (11,8

km²). Temperatur sepanjang tahun umumnya berkisar antara 21°C-32 °C dengan kelembaban udara

rata-rata 80%.

Kepulauan Seribu merupakan gugusan kepulauan yang terletak di sebelah utara Jakarta,

tepatnya berhadapan dengan teluk Jakarta. Nama Kepulauan Seribu bukan berarti pulau-pulau di

dalam gugusan kepulauan tersebut berjumlah seribu, melainkan jumlah pulau di Kepulauan Seribu

hanya berjumlah sekitar 342 pulau, termasuk pulau-pulau pasir dan terumbu karang yang bervegetasi

maupun yang tidak. Pulau pasir dan terumbu karang itu sendiri berjumlah 158. Tidak semua pulau

termasuk dalam gugusan Kepulauan Seribu yang ditinggali oleh manusia. Sebagaimana banyak pulau-

pulau lainnya di Indonesia, sebagian besar pulau di Kepulauan Seribu tidak berpenghuni.

Bupatinya saat ini adalah Drs. Burhanuddin,MM, sedangkan Wakil Bupatinya adalah Natsir

Sabara, SE., M.Si. Sebelumnya wilayah Kepulauan Seribu merupakan salah satu kecamatan di

Kotamadya Jakarta Utara.

Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak di Pulau Pramuka yang mulai difungsikan sebagai

pusat pemerintahan kabupaten sejak tahun 2003. Terdapat dua Kecamatan di Kabupaten Administrasi

Kepulauan Seribu yakni Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan dan Kecamatan Kepulauan Seribu

Utara. Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan membawahi tiga kelurahan yaitu Kelurahan Pulau

Page 6: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Tidung, Kelurahan Pulau Pari, dan Kelurahan Pulau Untung Jawa. Kecamatan Kepulauan Seribu Utara

membawahi tiga kelurahan juga yaitu Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan, dan

Kelurahan Pulau Panggang.

Untuk menjaga kelestarian lingkungan serta keseimbangan ekologi, Pemerintah membagi

gugusan kepulauan ini menjadi tiga zona:

1. Zona pertama, diperuntukkan bagi eksploitasi sumber daya alam. Kekayaan di dalamnya bisa

diambil dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan industri. Misalnya adalah terumbu

karang mati yang dieksploitasi untuk kepentingan industri ubin teraso atau lainnya.

2. Zona kedua, adalah pulau-pulau yang khusus disediakan untuk taman nasional atau tujuan

wisata alam.

3. Zona ketiga, ditentukan sebagai kawasan cagar alam yang dilindungi

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mempunyai jumlah penduduk sebanyak lebih

kurang 20.000 jiwa yang tersebar di sebelas pulau-pulau kecil berpenghuni. Kesebelas pulau tersebut

di antaranya Pulau Untung Jawa, Pulau Pari, Pulau Lancang, Pulau Tidung Besar, Pulau Tidung Kecil,

Pulau Pramuka, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, dan Pulau Sebira. Selain pulau-pulau

berpenghuni, terdapat pula beberapa pulau yang dijadikan sebagai pulau wisata, seperti Pulau

Bidadari, Pulau Onrust, Pulau Kotok Besar, Pulau Puteri, Pulau Matahari, Pulau Sepa, dan sebagainya.

Di wilayah kabupaten ini terdapat pula sebuah zona konservasi berupa taman nasional laut

bernama Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNKS). Sebagai daerah yang sebagian besar

wilayahnya merupakan perairan dan di dalamnya juga terdapat zona konservasi, maka tidaklah

mengherankan bilamana pengembangan wilayah kabupaten ini lebih ditekankan pada pengembangan

budidaya laut dan pariwisata. Dua sektor ini diharapkan menjadi prime-mover pembangunan

masyarakat dan wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu.

TRANSPORTASI

Masyarakat pulau menggunakan kapal motor mesin berukuran kecil sebagai alat transportasi

keluarga. Selain itu ojek atau angkutan umum laut berupa kapal motor mesin berkapasitas 15-20

tempat duduk menghubungkan transportasi antar pulau yang berjarak dekat. Saat ini, transportasi laut

juga ditunjang dengan adanya jadwal pagi dan siang dari Muara Angke baik menggunakan kapal biasa

ataupun kapal cepat “Kerapu”. Transportasi laut ini mulai membaik pada kurun waktu lima tahun

terakhir.

Sementara gerobak, sepeda kayuh dan sepeda motor juga digunakan untuk membawa barang

atau melintasi jalan di pulau-pulau tersebut untuk menunjang transportasi darat. Akses yang kian

lancar ini mengakibatkan informasi kian terbuka dan mobilitas sosial masyarakat pulau ke luar semakin

tinggi.

Page 7: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

POPULASI

Jumlah penduduk Kepulauan Seribu adalah sekitar 20.000 orang yang menempati 11 pulau,

yaitu: Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pulau Pramuka, Pulau

Tidung, Pulau Besar, Pulau Payung Besar, Pulau Pari, Pulau Untung Jawa, Pulau Lancong Besar dan

Pulau Sebira. Pulau yang banyak ditinggali penduduk misalnya Pulau Kelapa, Pulau Pramuka, dan

Pulau Karya.

Mayoritas penduduk Kepulauan Seribu beragama Islam dan umumnya berasal dari suku

Betawi, Bugis, Banten dan Madura.

(Gambar : Penduduk di Kepulauan Seribu)

PENDIDIKAN

Pendidikan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu menunjukkan kemajuan yang sangat

pesat saat ini di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu memiliki 14 Taman Kanak-Kanak, 14

Sekolah Dasar, 1 Madrasah Ibtidaiyah, 6 Sekolah Menengah Pertama, 1 Madrasah Tsanawiyah, 1

Sekolah Menengah Atas, 1 Sekolah Menengah Kejuruan khusus berwawasan kebaharian, dan 1

Madrasah Tsanawiyah.

Pada awal tahun 2009 pengelolaan pendidikan yang sebelumnya Suku Dinas Pendidikan

Dasar hanya menangani TK, SD, SMP saja sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA dan

SMK) masih menginduk kepada Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara diubah menjadi Suku Dinas

Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan SMA dan SMK diwilayah kepulauan

seribu dimasukkan ke Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu

Page 8: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN

Masyarakat pulau saat ini mayoritas beragama Islam dan kurang dari 0,1% penduduk

beragama Kristen. Islam kultural adalah warna klasik kehidupan beragama di kepulauan seribu dan

dalam beberapa waktu terakhir terlihat arus kuat Islam ideologis. Dalam keseharian, keyakinan

keagamaan masyarakat juga muncul dalam kepercayaan mereka. Misalnya, tabu di kalangan nelayan

untuk melaut pada hari Jumat, sehingga mereka memilih untuk berkumpul di masjid atau tempat lain.

Saat sholat Jumat juga merupakan waktu terbaik untuk mengumpulkan para lelaki dan mengadakan

musyawarah.

Pada saat pergi ke laut, baik lelaki, perempuan, maupun anak-anak, memiliki doa-doa khusus

untuk keselamatan mereka dari bahaya di pantai maupun laut. Doa-doa ini diturunkan dari generasi ke

generasi secara lisan. Selain itu, kehidupan beragama juga dibina melalui pusat-pusat kajian, yaitu

(balai-balai) atau rumah para guru ngaji.

BAHASA

Dalam keseharian, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa percakapan dalam logat yang

identik dengan gaya melayu, yang memberikan kesan dialek glottal. Pembawaan bahasa yang nampak

sebagai bahasa masyarakat di pulau saat ini terdiri dari empat gaya, yaitu gaya orang Kelapa yang

kental dengan pengucapan vokal panjang dan bergelombang, orang Tidung yang masih dipengaruhi

Tanggerang pesisir, orang Untung Jawa yang masih kental dengan kebetawian dan orang pulau yang

kental dialek Melayu.

Dari keempat gaya bahasa tersebut, orang tetap menggunakan bahasa Indonesia dengan

intonasi bergelombang, terdengar nyaring dan kemelayuan.

http://www.youtube.com/watch?v=LurGKKWjLl0

Page 9: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

SERVICE QUALITY

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia,

proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001). Menurut Kotler

(2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan

apapun. Dari definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi

harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan

oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan

yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen.

THE GROWING IMPORTANCE OF SERVICE QUALITY TO LEISURE AND TOURISM INDUSTRY

There are several reasons for the significance of service quality to the leisure and tourism industry:

New social Structures

Masyarakat sekarang memberikan tuntutan (demand) untuk memperoleh kualitas service yang

lebih baik lagi

Hyper Reality

Orang-orang sekarang yang mengikuti lifestyle

Increasing Expectations

Karena demand untuk memperoleh kualitas service yang lebih baik, para supplier juga

berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan kepuasan dengan memenuhi keinginan

customer

Value for Time and Money

Keseimbangan antara waktu dan uang yang telah dikeluarkan oleh customer dengan kualitas

service yang diberikan kepada mereka

Consumer Behavior

Kualitas Pelayanan yang diberikan kepada customer harus disesuaikan dengan perilaku

mereka. Misalnya consumer yang suka dengan keindahan alam (pantai) dan mengingin tempat

yang privacy, maka dalam konteks ini penyedia jasa harus dapat menyesuaikan dengan apa

yang diinginkan oleh consumer. Contohnya salah satu pulau di Kepulauan Seribu yaitu Pulau

Macan yang menawarkan keindahan alam dan service yang memuaskan mulai dari

Page 10: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

penjemputan dari pelabuhan sampai ke tempat tujuan dan memberikan Guide yang senantiasa

dapat menjadi teman bagi mereka juga.

Service quality dapat dihubungkan ke dalam tiga bagian yaitu service potential, service process

dan service result.

Service Potential

Worker’s qualifications. Staff yang melayani harus mengerti jelas tentang Kepulauan Seribu, dapat

menerangkan kepada consumer tentang seluk beluk pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu.

Staff yang membawa consumer untuk Snorkling harus pandai berenang dan dapat menjaga

consumer selagi snorkling dan menjamin keselamatan mereka.

Service Process

Contohnya, profesionalisme service yang ditawarkan kepada consumer. Guide yang menjemput

dari pelabuhan Jakarta dan mengantar sampai ke Pelabuhan di Pulau Pramuka. Service yang

diberikan selalu ontime. Makanan yang disajikan dapat tersedia dengan cepat pada saat makan

siang dan makan malam. Guide yang menjadi teman bagi consumer sewaktu di Pulau Pramuka

dan memberikan penjelasan tentang Terumbu Karang dan potensi yang ada di Kepulauan Seribu.

Service Result

Hasil yang didapatkan dari pelayanan tersebut adalah Kepuasan consumer. Puas tidaknya

consumer ditentukan oleh Kualitas service yang diberikan oleh Pemberi Service.

CRITERIA OF SERVICE QUALITY

Pelanggan akan memiliki ekspektasi pelayanan ditentukan oleh faktor-faktor seperti

rekomendasi, kebutuhan pribadi dan pengalaman masa lalu. Harapan pelayanan dan hasil

pelayanan yang dirasakan mungkin tidak sama, sehingga meninggalkan kesenjangan.

10 faktor penentu yang dapat mempengaruhi munculnya kesenjangan digambarkan oleh

Parasuraman, Zeithaml dan Berry:

Kompetensi

Kompetensi adalah kepemilikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk

melakukan pelayanan.

Courtesy

Mengacu pada faktor-faktor seperti kesopanan, pertimbangan menghormati, dan keramahan

dari personil kontak; dan penampilan personil yang bersih dan rapi.

Page 11: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Kredibilitas

Mengacu pada faktor-faktor seperti kepercayaan. Ini mungkin dipengaruhi oleh nama

perusahaan dan reputasi perusahaan.

Keamanan

Merupakan kebebasan pelanggan dari bahaya, resiko atau keraguan termasuk keselamatan

fisik, keamanan finansial dan kerahasiaan.

Akses

Mengacu pada mudah tidaknya lokasi tersebut dijangkau oleh consumer.

Komunikasi

Mengacu pada mudah tidaknya penyampaian informasi itu dicerna oleh consumer yang datang

dari berbagai wilayah.

Mengetahui pelanggan

Berarti membuat upaya untuk memahami kebutuhan individu pelanggan, memberikan

perhatian individual, mengenali pelanggan ketika mereka tiba dan sebagainya.

Tangibles

Adalah bukti fisik dari layanan, misalnya, penampilan, peralatan fasilitas fisik dan peralatan

yang digunakan untuk memberikan layanan; penampilan personil dan materi komunikasi dan

adanya pelanggan lain di fasilitas pelayanan.

Keandalan

Adalah kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan secara akurat.

Responsiveness

Mengacu pada kesediaan karyawan untuk membantu pelanggan dan memberikan layanan

tepat waktu

Page 12: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

HOTEL DAN PARIWISATA KEPULAUAN SERIBU

Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan salah satu perwakilan kawasan pelestarian

bahari di Indonesia. Simponi pulau-pulau mungil yang hijau, deburan ombak, sinar matahari yang

berwarna keemasan pada waktu senja, penangkaran penyu sisik hijau dan keindahan alam bawah laut,

tentunya akan menentramkan hati pengunjung. Wisatawan dapat mengunjungi pulau-pulau tersebut

yang terbagi kedalam 4 jenis penggolongan pulau, yaitu : Pulau wisata umum (45 pulau), pulau

bersejarah (4 pulau), pulau cagar alam (2 pulau) dan pulau resort (5 pulau). Seluruh pulau ini memiliki

keindahan pantai dan perairan yang eksotik, selain ada ciri khasnya. Di lima resort ini tersedia fasilitas

bersantai yang memadai dan memuaskan.

Setelah menikmati keindahan panorama laut di pulau pemukiman, wisatawan dapat menginap

di homestay dan makan di restoran yang banyak tersedia disekitar pulau. Dari tahun ke tahun terjadi

pertambahan jumlah homestay dan restoran, hingga tahun 2010 tercatat ada 92 homestay dan 47

rumah makan.

Statistik Wisatawan Kepulauan Seribu, 2010

Objek Wisata Wisatawan

Mancanegara (orang)

Wisatawan

Nusantara (orang)

Jumlah (orang)

1. Pulau Ayer 208 799 1.007

2. Pulau Bidadari 259 10.336 10.595

3. Pulau Kotok Tengah 679 963 1.642

4. Pulau Sepa 737 2.150 2.887

5. Pulau Putri 473 784 1.257

6. Pulau Untung Jawa 638 37.234 37.872

7. Pulau Pramuka 726 37.012 37.738

8. Pulau Tidung 1.025 98.270 99.295

9. Pulau Harapan 41 38.686 38.727

JUMLAH 4.786 226.234 231.020

Sumber : Buku Kepulauan Seribu Dalam Angka 2011

Page 13: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Aktifitas masyarakat dan kunjungan wisatawan masih terkendala sarana transportasi. Ada 4

pelabuhan keberangkatan menuju Kepulauan Seribu yaitu dari Marina Ancol, Pelabuhan Muara Angke,

Rawa Saban dan Tronjo (Tangerang). Ada transportasi reguler berupa kapal kayu (ojek) dan kapal

kerapu yang menyinggahi pulau-pulau pemukiman. Transportasi antar Pulau Pramuka PP Pulau

Panggang dan Pulau Kelapa Dua dilayani perahu (ojek). Untuk menuju pulau resort, pengelola pulau

menyediakan kapal wisata.

Secara geografis terdiri atas pulau-pulau sehingga komunikasi menggunakan jaringan telepon

untuk pulau tertentu sering mengalami gangguan. Fasilitas penunjang telepon seperti listrik (PLN)

hanya ada di Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan. Operator telepon seluler tidak ada dan hanya ada

beberapa menara BST (tower), sehingga sinyalnya kurang kuat. Namun demikian rumah tangga

pengguna telepon seluler cukup tinggi, di tahun 2009 (77,19 persen), meningkat sedikit menjadi 79,17

persen di tahun 2010.

Statistik Kapal Kepulauan Seribu, 2008-2010

Jenis Kapal 2008 (unit) 2009 (unit) 2010 (unit)

Kapal Kayu (Ojek) 30 36 36

Kapal Milik Pemerintah 8 17 17

Kapal Wisata 26 26 26

Sumber : Buku Kepulauan Seribu Dalam Angka 2011

Page 14: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN

Kepuasan konsumen adalah hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja

sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Pelanggan merasa puas kalau harapan mereka

terpenuhi, dan merasa amat gembira jika harapan mereka terlampaui. Pelanggan yang puas

cenderung tetap loyal lebih lama, membeli lebih banyak, sehingga kurang peka terhadap perubahan

harga dan pembicaraannya menguntungkan perusahaan.

http://www.youtube.com/watch?v=ML9fdX3XLpg

HUBUNGAN ANTARA EKSPEKTASI DAN PENGALAMAN DENGAN KEPUASAN KONSUMEN

Pihak pengelola di tuntut untuk selalu berusaha mendatangkan wisatawan, yaitu dengan cara

selalu mencari upaya bagaimana agar kepuasan wisatawan tercapai. (Di harapkan untuk

mempromosikan kepulauan seribu sekaligus agar wisatawan tertarik untuk datang lagi)

Memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan kepada wisatawan , karena dengan hal itu

wisatawan tidak akan lari ke penyedia jasa yang lainnya.

Memenuhi dan melebihi pengharapan wisatawan berdasarkan pengaruh orang-orang sekitar

(teman/keluarga) dan iklan.

Kualitas pelayanan dan Kepuasan wisatawan adalah hal yang tak terpisahkan oleh sebab itu

kepuasan hanya tercapai jika harapan wisatawan terpenuhi, sehingga mempunyai arti bisnis

sebab dapat memberikan keuntungan kepada penyedia jasa karena wisatawan mempercayai

pihak penyedia jasa sehingga pelanggan akan tetap menggunakan jasa tersebut secara

berulang-ulang dan menciptakan promosi mouth to mouth.

Page 15: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

t Input

Service Attributes

Customer Requirements

Output

Benefits

Dari skema diatas dapat dijelaskan tentang sumber daya pariwisata yang diperlukan dalam

memberikan pelayanan di Kepulauan Seribu, yaitu sebagai berikut.

Service Concept : Wisata Bahari merupakan konsep wisata yang diangkat

Service System : Akomodasi dan Fasiltas yang ditawarkan

Service Process : Service yang diberikan oleh pengelola kepada kami

Service Value : Pengalaman yang didapat oleh customer selama perjalanan ekowisata ini

Manfredo et al 's tiga pendekatan menjadi tiga tingkatan pengalaman dan manfaat:

Manfredo et al 's tiga pendekatan menjadi tiga tingkatan pengalaman dan manfaat:

1. Pengalaman langsung, memberikan pengalaman yang menyenangkan, memberikan relaksasi,

hiburan dan atribut lainnya dalam pariwisata.

2. Experiential learning dengan dampak pada keterampilan, pengetahuan, kesehatan fisik dan

psikologis yang dapat dirasakan.

3. Perhatian akan kepuasan pribadi atau pengembangan diri dan kehidupan, aktualisasi diri dan

penegasan identitas.

Wisata Bahari

(Service Concept)

Component

(Service System)

Wisatawan

Snorkling

Akomodasi

Service

encounter

Tour Guide

Transportasi

Pengelola Pulau

Service Process

Kepuasan Wisatawan

(Service Value)

Model of Leisure and Tourism Experience (Skema waktu luang dan pengalaman pariwisata di kepulauan seribu)

Page 16: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

PENGEMBANGAN KUALITAS PELAYANAN DI KEPULAUAN SERIBU

Dalam rangka menyusun upaya-upaya pengembangan pariwisata dengan partisipasi

masyarakat lokal, perlu ada keterpaduan antara upaya pengembangan pariwisata dan peran

masyarakat lokal baik dalam jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang. Keterpaduan

jangka pendek dalam hal ini adalah pengembangan pariwisata perlu didukung upaya untuk

menciptakan suasana/iklim yang kondusif. Pada akhirnya, usaha tersebut akan menghasilkan program-

program yang menarik bagi Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.

Pengembangan Pariwisata Peran Masyarakat Lokal

Program Wisata

Menurut kami usaha peningkatan fasilitas dengan tujuan pengembangan pariwisata kepulauan

seribu dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

Perbaikan Jaringan Utilitas

Fasilitas air bersih untuk masyarakat di Kawasan Kepulauan Seribu saat ini hanya berupa

3 buah sumur pompa artesis masing-masing satu buah ditempatkan di Pulau Pramuka, Pulau

Kelapa, dan Pulau Untung Jawa. Sedangkan untuk pulau-pulau wisata, fasilitas air bersih tidak jadi

masalah karena umumnya mereka sudah membuat sumur pompa artesis sendiri.

Untuk pengembangan fasilitas air bersih ini seyogyanya pulau-pulau yang dihuni oleh

penduduk setempat (11 pulau) minimal dibuatkan satu buah sumur pompa artesis disetiap pulau

pemukiman tersebut. Akan tetapi, karena pertimbangan jumlah dan konsentrasi penduduk di setiap

pulau serta pertimbangan daya dukung lahan (penyedotan air pada pulau yang luasnya kecil

Peningkatan Fasilitas:

ODTW

Akomodasi

Sarana-Prasarana

Transportasi

Jaringan Utilitas

Suasana Kondusif:

Suasana aman dan tertib

Berkembangnya Lembaga

Pedesaan

Keterlibatan masy. Dalam

pengambilan keputusan

Tersedianya sarana-

prasarana yang memadai

Pelestarian lingkungan

Page 17: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

mempengaruhi daya dukung lahan sehingga akan terjadi penurunan (settlement), yang berakibat

pulau tersebut dapat tenggelam), maka penambahan sumur pompa artesis diupayakan hanya pda

tiga pulau lagi yaitu pada Pulau Tidung Besar, Pulau Pari dan Pulau Lancang Besar yang

semuanya berada di Kelurahan Pulau Tidung.

Selain itu fasilitas penerangan/listrik juga perlu diupayakan sehingga masyarakat dapat

menggunakannya 24 jam sehari.

Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi

Untuk menunjang dan mengembangkan mobilitas masyarakat dalam kegiatan sehari-hari

sekaligus pengembangan wisata bahari perlu ditingkatkan. Untuk pergi ke pulau pramuka

menggunakan kapal dari muara angke dibutuhkan waktu sekitar 2,5 jam sementara apabila

menggunakan kapal kerapu jarak tempuh kira-kira hanya 1 jam. Diharapkan kapal kerapu ini dapat

ditambah jumlahnya sehingga dapat mempermudah bagi wisatawan/masyarakat untuk pulang

pergi dari jakarta ke Kepulauan Seribu.

Rute perjalanan menggunakan kapal kerapu juga sebaiknya diprogramkan lebih terpadu

dan baik, sehingga mampu menjangkau pulau-pulau terpencil lainnya yang dihuni oleh masyarakat

setempat, maupun objek-objek wisata yang ada di kawasan Kepulauan Seribu.

Selain itu, transportasi antar pulau juga dapat dikembangkan dengan penjadwalan dan

pengaturan rute perjalanan yang jelas. Contohnya disediakan satu kapal untuk pelajar yang akan

bersekolah di SMA di pulau pramuka. Pengelolaan transportasi antar pulau ini diharapkan dapat

melibatkan masyarakat setempat yang memiliki kapal secara pribadi.

Page 18: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Transportasi untuk kegiatan wisata juga perlu diperhatikan. Kapal-kapal yang dimiliki

secara pribadi oleh para pemilik/pengelola pulau wisata perlu diarahkan dengan semaksimal

mungkin agar dapat dimanfaatkan juga oleh masyarakat setempat. Misalnya dengan mengatur rute

dan jadwal perjalanan agar tidak hanya menuju pulau wisata yang bersangkutan, tetapi dapat

singgah/mampir di pulau pemukiman yang letaknya tidak jauh dari pulau wisata tersebut.

Pada umumnya, kondisi dermaga (tempat persinggahan kapal) saat ini yang ada di pulau-

pulau pemukiman memprihatinkan dan banyak mengalami kerusakan. Untuk ini upaya perbaikan

dermaga perlu segera dilakukan melalui proyek pembangunan Pemerintah Daerah. Dengan

meningkatkan mobilitas transportasi laut dengan memanfaatkan keberadaan dermaga tersebut.

Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata

Karakteristik dari Kawasan Kepulauan Seribu sebagai objek dan daya tarik wisata (ODTW)

adalah panorama laut yang begitu indah, seperti Taman Nasional Laut. Pulau-pulau wisata

tersebut memiliki pantai yang indah untuk dinikmati karena udara yang cerah dan bersih maupun

untuk rekreasi dan olahraga pantai. Melihat kondisi dilapangan, ODTW yang saat ini perlu

diperhatikan adalah:

Optimalisasi Pemanfaatan Taman Nasional Laut

Taman Nasional Laut (TNL) merupakan kawasan laut seluas ±108.000 ha, mencakup

72 pulau terletak di Kelurahan Pulau Kelapa dan Pulau Panggang, sangat cocok untuk

pengembangan wisata bahari.

Namun demikian, keindahan panorama laut tersebut belum dapat dinikmati secara

optimal karena tidak tersedianya sarana transportasi seperti kapal-kapal pesiar yang cukup

representative misalnya dengan kapasitas yang cukup banyak dan juga kapal yang

dilengkapi dengan dasar yang tembus pandang (glass bottom boat) sehingga dapat

menikmati aneka bentuk dan warna biota laut dan terumbu karang yang sangat indah di

dasar laut. Untuk pengadaan

dan pengoperasian kapal-kapal

pesiar ini, pemerintah daerah

dapat bekerja sama dengan

pihak swasta (pemilik/pengelola

pulau-pulau wisata) agar

penyelenggaraannya terpadu.

Page 19: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Pengembangan Pulau-Pulau Objek Wisata

Saat ini baru beberapa pulau yang dilengkapi dengan hotel, villa, taman, kolam

renang, balai pertemuan dan berbagai sarana hiburan. Sedangkan selebihnya belum

dikembangkan atau sementara dimanfaatkan untuk peristirahatan pribadi. Untuk

meningkatkan pariwisata, pulau pulau wisata perlu didorong untuk menambah fasilitas dan

promosi serta kemudahan dalam mendapatkan ijin-ijin yang disyaratkan.

Untuk pulau-pulau yang berfungsi sebagai cagar alam tidak boleh ada bangunan,

kecuali menara pengawas untuk petugas mengawasi pulau tersebut. Pulau-pulau ini dapat

dikunjungi wisatawan untuk melihat ekosistem yang ada didalam perairan lautnya.

Beberapa pulau cagar alam ini ada yang menciut karena terkikis abrasi ombak laut.

Misalnya Pulau Rambut yang nyaris tenggelam akibat abrasi. Untuk itu program

penyelamatan misalnya menanam kembali hutan bakau (mangrove) disepanjang pantai

perlu dilaksanakan.

(Gambar : Pulau Rambut )

Pemugaran Bangunan Bersejarah

Di Kepulauan Seribu terdapat juga bangunan bersejarah yang berupa Benteng

Pertahanan peninggalan zaman Belanda (VOC) untuk mempertahankan kota Batavia pada

abad ke-19 yang terdapat di empat pulau yang saling berdekatan yaitu : Pulau Onrust,

Bidadari, Kelor dan Cipir/Kahyangan di Kelurahan Pulau Untung Jawa, yang letaknya

relatif dekat dari pesisir Jakarta, sehingga dapat ditempuh dari Pantai Marina, Ancol dalam

jangka waktu setengah jam. Benteng tersebut dulu dikenal dengan nama “Benteng

Martello”, yang keadaannya saat ini mengalami kerusakan dan tidak terurus dan banyak

peninggalan dari masa kolonial Belanda, yang berupa bangunan atau pun hanya puing-

puing. Di Pulau Onrust, juga dapat ditemukan peninggalan Belanda yang bersejarah dan

Page 20: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

mungkin mistis. Namun, keindahan bangunan dan puing-puingnya sangat unik dan dapat

menarik wisatawan untuk datang kesana.

(Gambar : Benteng Martello)

Pengembangan atraksi-atraksi Wisata

Disamping objek wisata yang natural/alamiah, perlu dikembangkan juga objek-objek

wisata buatan (artificial) misalnya pengembangan rekreasi laut dan olahraga pantai

atau olahraga air bahkan jika mungkin melaksanakan pertandingan/eksebisi tingkat

international seperti volley pantai, ski-air, menyelam (diving), snorkling dan lain lain.

Menurut kami penambahan fasilitas dan akomodasi ini dapat dilakukan belakangan setelah

pengembangan jaringan utilitas, sarana-prasarana transportasi serta pengembangan ODTW

dilaksanakan.

Selain itu dibutuhkan peran pemerintah daerah, diperlukan juga adanya hubungan kerjasama

dari pengelola dan masyarakat lokal serta pihak-pihak yang berhubungan untuk dapat menciptakan

suasana kondusif yaitu suasana yang aman dan tertib. Pemerintah dapat mengembangkan lembaga

pedesaan serta pengelola dapat meningkatkan sarana pra sarana yang mendukung. Masyarakat juga

diharapkan mau terlibat dalam pembangunan fasilitas pulau seribu serta senantiasa melestarikan

lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

Terciptanya suasana/iklim yang aman dan tertib

Faktor keamanan dan ketertiban memegang peranan yang sangat penting dalam

pengembangan pariwisata. Untuk mewujudkan ketertiban dan keamana tersebut,

perlu ada kestabilan politik dan ekonomi di dalam pemerintahan. Diharapkan

anggaran dana yang sudah disiapkan untuk pembangunan pulau seribu juga

dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Page 21: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Tersedianya sarana –pra sarana yang memadai

Disamping jaringan utilitas serta sarana-pra sarana transportasi yang perlu

dikembangkan, ada juga sarana kesehatan dan sarana pendidikan juga perlu

disempurnakan pula.Pengadaan sekolah serta rumah sakit dapat diperbanyak

serta fasilitas didalamnya juga dipastikan berfungsi dengan baik.

Berkembangnya Lembaga Pedesaan dan Keterlibatan Masyarakat

Dibentuknya lembaga / organisasi yang dapat memikirkan program-program

pembangunan yang dapat dilakukan di kepulauan seribu dengan tujuan

masyarakat dapat lebih memahami maksud dan tujuan program yang

dilaksanakan sekaligus ikut berpartisipasi didalam kegiatan tersebut.

Pelestarian Lingkungan

Survey lapangan yang kami lakukan menunjukkan bahwa banyak dijumpai

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat baik secara sendiri-sendiri

maupun berkelompok yang mengakibatkan kerusakan atau gangguan terhadap

ekosistem yang ada. Disamping itu, pengaruh-pengaruh alamiah seperti abrasi

patut diwaspadai juga.

(Gambar : Penanaman Pohon Bakau)

Page 22: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam rangka menjaga dan mengamankan kelestarian

lingkungan di Kepulauan Seribu antara lain:

Memberikan penyuluhan tentang pelestarian lingkungan

Melakukan pengawasan dan sekaligus tindakan penertiban yang tegas terhadap kegiatan

pengelolaan di perairan dan pulau-pulau yang dapat mengganggu dan mencemarkan

lingkungan serta ekosistem yang ada.

Melengkapi sarana pengawasan dan penertiban bagi aparat pamong praja dan kepolisian

yang melaksanakan tugasnya wilayah Kepulauan Seribu

Melengkapi sarana dan sistem pengelolaan sampah secara sentral dan terpadu sehingga sampah dan

limbah yang dihasilkan tersebut dapat didaur ulang atau dimanfaatkan.

Page 23: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

LAPORAN SURVEY LAPANGAN DI PULAU PRAMUKA

Demi menyelesaikan Final Project Kami dalam mata kuliah “Manajemen Kualitas Pelayanan”,

akhirnya kami memutuskan untuk melakukan perjalanan sambil melakukan survei dan pencarian data

mengenai kualitas pelayanan di Kepulauan Seribu. Kami mencoba terjun langsung ke lapangan demi

mendapatkan data yang akurat dan terpercaya, dengan Judul “Kualitas Pelayanan di Kepulauan

Seribu”. Karena Kepulauan Seribu terdiri atas banyak pulau, kami akhirnya memilih salah satu pulau,

yaitu Pulau Pramuka. Setelah itu kami menentukan tanggal perjalanan ke Pulau Pramuka, yaitu pada

hari Minggu-Senin, 21-22 Mei 2012.

Perjalanan pertama kami akhirnya dimulai. Pada hari keberangkatan yaitu pada hari Minggu,

21 Mei 2012, kami berkumpul terlebih dahulu di Pelabuhan Muara Angke, kami berkumpul jam 06.00

pagi. Cukup pagi untuk sebagian dari kami yang jarang bangun pagi. Sesampainya disana kami

bertemu dengan salah satu pengelola paket perjalanan ke Pulau Pramuka, yaitu Bapak Mickey.

Sapaan ramah dan menyenangkan menghampiri kami, cukup menyenangkan dan membuat kami

sedikit nyaman dengan kepribadian dari Bapak Mickey.

Page 24: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Sebelum kami melakukan perjalanan ke Pulau Pramuka menggunakan Kapal Kayu (Kapal

kayu tersebut juga mengangkut para penduduk dari Jakarta yang ingin menuju ke Pulau Pramuka),

Bapak Mickey menjelaskan berapa hal yang harus kami ketahui. Perjalanan menggunakan kapal kayu

dari Pelabuhan Muara Angke ke Pulau Pramuka memakan waktu selama 3 jam. Setelah itu, kami pun

memasuki kapal kayu tersebut, karena kapal kayu tersebut bukan hanya mengangkut kami saja, tetapi

juga mengangkut para penduduk lainnya, jadi kami harus menunggu hingga kapal kayu tersebut penuh

dengan penumpang. Pukul 08.00 pagi, kapal kayu tersebut berlabuh ke laut lepas menuju ke Pulau

Pramuka.

Perjalanan menggunakan kapal kayu tersebut cukup melelahkan, karena pada saat itu cuaca

cerah dan terik tetapi angin yang ada selama perjalanan sangatlah kencang sehingga membuat kapal

kami cukup terombang-ambing.Tetapi perjalanan tersebut memberikan sedikit pengalaman menarik

kepada anak metropolitan seperti kami.Sepanjang perjalanan kami juga bisa melihat gugusan pulau

lainnya yang terletak di Kepulauan Seribu seperti Pulau Bidadari, Untung Jawa, Pulau Tidung, Pulau

Rambut Bokor dan Pulau Pari dari atas kapal kayu tersebut.

Pukul 10.00 pagi kami akhirnya sampai

juga di Pelabuhan Pulau Pramuka. Raut

kebahagian dan ketertarikan kami akan Pulau

Pramuka terpancar. Akhirnya kami sampai di

dermaga tersebut.Satu per satu dari kami turun

dari kapal kayu ke dermaga. Kami mulai

dikumpulkan oleh Bapak Micky, Bapak Micky

mulai menjelaskan mengenai Pulau Pramuka

kepada kami sambil kami menuju ke

penginapan kami. Jarak dari dermaga ke penginapan kami cukup menempuh jarak yang lumanyan

jauh.Penginapan kami terletak di pinggir pulau dan menghadap ke laut.Selama perjalanan kami

melewati beberapa tempat di Pulau Pramuka yaitu Kantor Bupati Pulau Pramuka (terletak ditengah

pemukimanan), Rumah Sakit dan beberapa sekolah.Terlihat Pulau Pramuka cukup ramai dan memiliki

penduduk yang sangat banyak. Kesan pertama kami pada saat bertemu dengan penduduk disana

adalah ramah, mungkin kami akan sangat betah selama 2 hari menginap di Pulau Pramuka.

Karena kami berjumlah 10 orang, kami diberikan 2 buah kamar yang sangat luas dan bersih.

Kamar yang nyaman tersebut terdiri atas satu kamar mandi yang menurut kami sangat luas, satu buah

tempat tidur king size, AC dan juga TV. Kami diberikan waktu selama setengah jam untuk beristirahat

sejenak dan bersantai oleh Bapak Micky. Waktu tersebut kami pergunakan dengan sebaik-baiknya.

Page 25: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Setelah berisitirahat sejenak, perut kami terasa lapar.Baru kami ingat waktu sudah menunjukan

pukul 11.00, ternyata perut kami mulai keroncongan, tidak berselang lama pintu kamar kami diketok

oleh seseorang.Ternyata yang mengetok adalah salah satu ibu yang cukup tua, dia adalah salah

pengurus penginapan tersebut, dia bernama Ibu Suminah. Dengan ramah dan raut wajah tersenyum

dia menyuruh kami untuk turun dan menuju suatu pondok yang terletak disamping penginapan untuk

menyantap makan siang kami.

Terlihat di meja tersebut sudah tersedia beberapa makanan

yang mulai menggiurkan kami. Walaupun makanan yang tersedia

cukup sederhana terdiri atas cumi goreng, ikan goreng, sop sayur,

kerupuk, nasi dan semangka, kami cukup menikmatinya dan

melahapnya dengan gembira. Setelah kenyang, Bapak Micky mulai

menghampiri kami dan memberitahukan perjalanan kami

selanjutnya.Perjalanan kami selanjutnya adalah “Snorkeling”.

Persiapan menggunakan perlengkapan snorkeling pun

dilakukan, semuanya tersedia dari pelampung keselamatan,

kacamata dan hingga alat bantu pernapasan di air. Mbak Minah

membantu kami menggunakannya dan memberitahukan cara untuk mengoperasikan alat tersebut

sehingga kami tidak canggung dan salah dalam penggunakan alat snorkeling itu. Selesai dijelaskan

mengenai alat-alat snorkeling, kami akhirnya diajak oleh Bapak Micky menemui Mas Rangga (salah

satu instruktur snorkeling). Mas Rangga lah yang akan mengajak kami untuk bersnorkeling di pulau-

pulau sekitar Pulau Pramuka.

Kami pun menuju dermaga dan menaiki kapal kayu

dengan mesin motor dibelakangnya. Perjalanan

menggunakan kapal kayu menuju ke tujuan kami yang

pertama menempuh jarak sekitar 30 menit, tujuan pertama

kami adalah Pulau Air. Keindahan Pulau Air sudah terlihat dari

kejauhan dari kapal kami, sebelum bersnorkeling ke laut yang

cukup dalam dan luas, Mas Rangga beserta teman-temannya

terlebih dahulu mengajarkan sedikit dasar menggunakan alat

snorkeling di dalam air. Cukup susah karena kita harus

bernafas menggunakan mulut bukan hidung. Setelah

memastikan kami menguasai dan siap bersnorkeling, Mas

Rangga akhirnya mengajak kami ke laut yang lebih dalam

Page 26: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

dimana terdapat terumbu karang yang indah.

(Gambar : Terumbu Karang)

Memang, terumbu karang dan beraneka ragam jenis ikan sangatlah indah di Pulau

Air.Berbagai ukuran dan bentuk yang unik dari terumbu karang dan ikan memberikan kami keindahan

pemandangan yang luar biasa menarik.Kami diberikan waktu sekitar 1 jam untuk menjelajah sebagian

keindahan di Pulau Air tersebut, sselanjutnya kami menuju ke tujuan kedua yaitu Pulau Semak

daun.Disana kami juga diberikan kesempatan untuk menikmati pantainya dan bersnorkling.

Page 27: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Setelah asyik bersnorkling kami diajak oleh Mas Rangga dan teman-teman untuk menuju ke

penangkaran ikan hiu dan juga restoran ditengah laut.Cukup menarik dan membuat kami penasaran,

unik juga ada sebuah restoran ditengah laut.

Tidak lupa juga, Mas Rangga mulai menjelaskan

beberapa daerah disekitar Pulau Pramuka.Di tempat

penangkaran ikan hiu tersebut, kami disambut dengan

ramah oleh pemilik restoran dan juga penanggung jawab

penangkaran ikan hiu, dia bernama Mas Donny. Karena

kami penasaran kami mulai menanyakan satu persatu

pertanyaan yang membuat kami penasaran. Disana kami

bisa melihat beberapa jenis ikan hiu yang masih kecil dan

dibudidayakan disana agar ikan hiu tersebut tidak

punah.Ikan hiu tersebut didapat dari jaring nelayan dimana

ikan hiu tersebut tersangkut di jaring nelayan.

Tidak terasa langit telah berubah warna dan menujukkan bahwa sudah akan gelap, yah waktu

sudah menunjukkan pukul 17.00 sore, akhirnya kami memutuskan untuk pulang ke pulau pramuka dan

beristirahat.

Pukul 19.00 malam, seperti biasa kami dipanggil oleh

Bu Suminah untuk menyantap makan malam, dengan perasaan

senang kami langsung melahapnya dengan tidak sabar

(Maklum karena setelah snorkeling kami sangat kelaparan,

kami terlalu mengeluarkan tenaga dan sangat

bersemangat).Menu makan malam kali ini adalah ikan bakar,

udang, dan juga kangkung, dan tidak terkecuali sambal andalan

ibu Suminah. Kami pun bertanya pada Bu Suminah apa ressep

dari sambal tersebut karena sangat enak, pedasnya pas.

Dengan ramah dan tertawa Bu Suminah mengajarkan dengan

pelan-pelan kepada kami, yah Bu Suminah sangat baik terhadap kami.

Setelah menyantap makan malam kami, kami pun akhirnya bersantai dan duduk santai di teras

kamar kami sambil mendengarkan desiran air laut dan angin kencang yang dingin. Sungguh beda

suasana di Jakarta dan Pulau Pramuka. Sulit untuk mendapatkan tempat senyaman ini lagi di Jakarta.

Tidak berlangsung lama Bapak Mickey datang dan menanyakan kabar kami dan berbincang ria dengan

Page 28: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

kami, kami akhirnya bercerita dan memberitahukan maksud kami datang ke Pulau Pramuka. Bapak

Mickey sangat tertarik sekali dengan penelitian kami, akhirnya dia menawarkan untuk mengajak kami

ke Pulau Panggang (Pulau tersebut terletak diseberang Pulau Pramuka) untuk bertemu dengan

temannya yang bernama Bapak Hamdi, dia mengatakan bahwa Bapak Hamdi adalah ahlinya info

Pulau Pramuka. Tanpa basa-basi kami mengiyakan untuk mengikuti Bapak Mickey untuk ke Pulau

Panggang menggunakan Kapal kayu bermotor menyebrangi lautan menuju ke Pulau Panggang.

(Gambar : Berfoto bersama Bapak Hamdi)

Sesampainya di Pulau Panggang kami bertemu dengan Bapak Hamdi dan mulai mencari info

mengenai Pulau Pramuka dan Pulau Panggang, pembicaraan tersebut sangat menarik sehingga tidak

terasa waktu sudah menunjukan pukul 23.30 malam. Sama seperti di Pulau Pramuka, di Pulau

Panggang pun kami sangat disambut dengan sukacita dan bahagia, yah orang-orang pulau sangat

ramah dan sangat senang jika pulau mereka didatangin oleh kami. Kami juga mendapatkan banyak

sekali info menarik mengenai Pulau Pramuka dan Pulau Panggang di Kepulauan Seribu. Setelah

itupun kami berpamitan dengan Bapak Hamdi dan penduduk sekitar dan pulang menuju ke penginapan

untuk beristirahat.

Perjalanan hari pertama kami ditutup dengan pengalaman kami pulang dari Pulau Panggang

dan mendapatkan info yang sangat menarik dan sangat mendukung demi pencarian data e-book kami.

Hari kedua juga sangat menarik, pagi-pagi sekali kami sudah dibangunkan Bapak Micky untuk menuju

ke pinggir pantai dan melihat Matahari terbit, pengalaman yang dimana kita sangat susah lihat di

Jakarta. Selanjutnya kami bersiap-siap mandi dan makan pagi seperti biasa dan siap menju ke tujuan

berikutnya yaitu penangkaran penyu di Pulau Pramuka.Sama seperti dengan penangkaran ikan hiu, di

penangkaran penyu juga sangat menarik dan banyak sekali anak penyu yang masih kecil.

Page 29: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

Jika ada pertemuan pasti ada perpisahan, tidak terasa waktu telah menunjukan pukul 10.00

pagi, itu tandannya kami harus berberes dan pulang kembali ke Jakarta. Walau hati enggan dan

terasa berat, tapi bagaimanapun kami harus kembali ke Jakarta, setelah dari penangkaran penyu kami

akhirnya menuju ke penginapan untuk menggambil perlengkapan kami dan menuju ke dermaga. Kali

ini kami pulang menggunakan kapal speedboat dimana hanya perlu waktu 1 jam menuju ke Pelabuhan

Muara Angke.

Tidak lupa sebelum pulang kami berpamitan dengan Bu Suminah, Mas Rangga dan Bapak

Mickey yang telah menemani kami selama 2 hari dan menjelaskan tentang pulau Pramuka yang indah

dan elok. Kami sangat bersyukur dapat merasakan fasilitas, pelayanan dan juga pengalaman yang

sangat berharga yang jarang bisa kami temui di Jakarta.Kami berharap kami bisa merasakan kembali

suasana tersebut dan kembali merasakan pulau-pulau lainnya yang terdapat di Kepulauan Seribu.Dan

dapat mengeksplor Pulau lainnya yang tak kalah indahnya dari Pulau Pramuka.Jika ada pulau yang

tidak kalah indah dibanding Pulau Bali yang dekat dengan Jakarta, mengapa kita harus mengeluarkan

biaya mahal, jelajahi saja Pulau di Kepualaun Seribu.

Page 30: Kepulauan Seribu Hotel Management 2013 06PC1

THANK YOU FROM US

Akhir kata, kami ingin mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya. Seperti peribahasa

“tiada gading yang tak retak”, tidak ada karya yang sempurna. Karena itu kami menerima kritik dan

saran dari dosen dan teman-teman sekalian. Terimakasih. Tuhan memberkati.