DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain...

109
DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM KAPD KABUPATEN BOGOR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Pesyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) oleh : Karina Putri Adita NIM. 1111025100042 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2015 M

Transcript of DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain...

Page 1: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN

UMUM KAPD KABUPATEN BOGOR

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Pesyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh :

Karina Putri Adita

NIM. 1111025100042

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1437 H / 2015 M

Page 2: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan
Page 3: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan
Page 4: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan
Page 5: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

i

ABSTRAK

Karina Putri Adita (NIM. 1111025100042). Desain Interior Layanan Anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor. Di bawah bimbingan Alfida,

MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan desain

interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk

ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan anak di Perpustakaan Umum

KAPD Kabupaten Bogor dan membantu Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten

Bogor untuk meningkatkan layanan anak dengan menyediakan desain interior

yang sesuai dengan harapan pemustaka dan pustakawan. Jenis pendekatan ini

adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik yang

digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan kajian

pustaka. Sedangkan teknis analisis data adalah reduksi data dan penyajian data.

Hasil penelitian adalah pertama adalah tatanan desain interior yang ada pada

ruang layanan anak, sudah membuat nyaman para pemustaka. Pemustaka merasa

tatanan desain interior yang diberikan tidak menghambat aktivitas mereka di

perpustakaan. Kedua, ada beberapa variasi warna namun masih terlihat monoton

karena perpaduan warna yang digunakan kurang beragam. Pemustaka merssa

senang dengan warna-warna yang ada namun mereka juga menginginkan lebih

banyak warna lagi. Sesuai dengan teori Carol R. Brown bahwa penggunaan

variasi warna dapat membentuk mood anak. Ketiga, kebisingan yang terjadi

dikarenakan tidak adanya peredam suara pada ruang layanan anak. Pustakawan

merasa ruangan anak perlu menggunakan peredam suara, karena gangguan yang

terjadi adalah kebisingan yang dihasilkan oleh anak-anak menggangu pemustaka

di ruangan lain. Sedangkan pemustaka anak-anak merasa tidak terganggu dengan

lebisingan yang terjadi di luar ruang anak. Keempat, elemen pembentuk ruang

yang ada seperti lantai dan dinding ada bagian yang mengalami kerusakan, hal

tersebut dapat menggangu kemanan anak. Pustakawan juga berharap kerusakan

tersebut segera diperbaiki. Selain itu pustakawan dan pemustaka menginginkan

ditambahkannya aksesoris pada dinding yang berupa gambar pada dinding yang

bertujuan untuk meningkatkan imajinasi anak. Kelima, Rak salah satu dari

perabot yang seharusnya memiliki dua muka namun yang disediakan hanya rak

satu muka, hal tersebut berpengaruh terhadap tatanan desain interior. Selain itu

tidak adanya perbedaan perabot untuk anak prasekolah dan usia sekolah menjadi

hal yang kurang nyaman, anak-anak yang berumur 10-12 tahun terlihat bahawa

kursi dan meja yang disediakan tidak sesuai dengan tinggi mereka atau kurang

tinggi dan anak berumur 3 tahun tidak dapat menjangku rak sampai di tingkat

paling atas. Keenam, Pencahayaan pada ruang anak Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor, pustakawan dan pemustaka sepakat jika tidak ada masalah

dalam pencahayaan. Cahaya matahari yang masuk pada ruangan menyinari

dengan baik tanpa adanya hambatan. Tidak ada cahaya yang menyilaukan yang

dapat membuat tidak nyaman kepada anak.

Kata Kunci : Desain inteior, layanan anak, perpustakaan umum.

Page 6: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

ii

ABSTRACT

Karina Putri Adita (NIM. 1111025100042). Interior Design Services Children’s

Public Library KAPD Bogor Regency. Under the guidance of Alfida, MLIS.

Library Science Program Faculty of Moral and Humanities Syarif Hidayatullah

State Islamic University Jakarta. 2015.

The purpose of this research is to understand about the development of interior design

including : interior design layout, colors, acoustic, space element maker, furniture and

children’s service room lighting in KAPD Kabupaten bogor public library and to help

KAPD Kabupaten bogor public library improving children’s service by providing

interior design that is suit to librarians expectation. This uses a descriptive and

qualitative approach. Data collection technique that is used such as observation,

interview and literature review, while data analysis technique used are data reduction

and data presentation. Firstly, this research results is interior design layout in

children’s service room has made the librarians feel comfortable. Librarians feel that

the interior design in the room is not obstructing their activities in the library.

Secondly, there are various colors though it still feels monotonous because of the not

good colors combination. They love the colors but few of them still want more

various colors. Based on Carol R. Brown theory, colors variation can form and affect

children’s mood. Thirdly, there is still noise coming in the library because of the

unavailability of sound reducer in the children’s service room. The librarians feels

that children’s service room needs to have sound reducer , since the noise is caused

from children disturbing librarian in other room, while librarian feels no problem

with the noise outside children’s service room. Fourthly, there is damage in space

element maker available such as floors and walls which can cause harm to children’s

safety. Librarians hope that the damage can be fixed at the soonest. Besides that,

librarians wish that accessories can be added in the walls – pictures for children to

enhance children’s imagination. Fifthly, they supposed to use two faced rack, but in

fact only one faced rack. This affects the interior design. Besides there is no

preschool and school aged kit, that makes uncomfortable. 10 – 12 years old child use

a not suitable desk and chairs that is look too short or small for them. Also for 3 years

old child cannot reach highest rack to get the books. Sixthly, the lighting of children’s

room in KAPD Kabupaten Bogor Public Library has been good enough for the

librarian. The sun light shines good into the room, not too light that may makes the

children’s uncomfortable.

Keywords : Design interior, Children’s services, Public library

Page 7: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

iii

KATA PENGANTAR

Assalamilaikum Wr. WB.

Alhamdulillahirabbil‘Alamin, puji syukur selalu penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT karena kasih dan sayang-NYA penulisan skripsi yang

berjudul “Desain Interior Layanan Anak di Perpustakaan Umum KAPD

Kabipaten Bogor” dapat diselesaikan. Shalawat serta salam tetap tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW., beserta para sahabat dan keluarganya serta para

pengikutnya hingga hari kiamat. Penulisan skripsi ini merupakapan salah satu

syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas

Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan juga tidak terlepas dari bantuan,

motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terimakasih

kepada :

1. Bapak Prof. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan

Humaniora.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan

Informasi.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan dan Informasi.

4. Ibu Alfida, MLIS, selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar

memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Amir Fadhilah, S.Sos. M.Si, selaku pembimbing akademik yang

senantiasa membantu dan mendengarkan keluh kesah para mahasiswa/i

bimbingannya.

6. Seluruh jajaran Wakil Dekan dan para Staf Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Drs. Ferry Adnan, M.Si selaku Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan

Daerah Kabupaten Bogor yang telah mengizinkan penelitian dan memberikan

bantuan agar lancarnya penulisan skripsi ini.

Page 8: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

iv

8. Kepala, Ibu Nurmawati, S.Sos, Ibu Rini A.md dan seluruh Staf Perpustakaan

Umum KAPD Kabupaten Bogor yang sudah membantu dan meluangkan

waktunya dalam penulisan skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat.

10. Papa Hendi Heryadi dan mama Setiawati, Rio, Sresi, Uwan, Aki, Om, Tante

dan Sepupu-sepupu yang selalu memberikan bantuan materi, tenaga dan

selalu memotivasi penulis agar skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Para sahabat yang telah memberikan bantuan dan selalu memberi motivasi

kepada penulis, Uty, Adzani, Maeta, Ka Arta, Widya, Alfi, Yudha, Iman,

Fajar, Fadil, Syahrum, Indira. Muhammad Putra Halifah yang telah bersedia

meluangkan waktu dan tenaganya untuk menemani serta membantu saat

proses pengerjaan skripsi ini.

12. Ummi dan Pathur teman seperbimbingan yang selalu membantu, serta seluruh

teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi angkatan 2011,

khususnya IPI B 2011, Denisya, Ade, Afda, Aini, Arif, Asma, Destia, Eka,

Eko, Maliky, Maria, Mita, Nurul, Syarif, Uli, Wahyu, Wildan dan Yogi.

13. Terimakasih juga untuk pembimbing Bapak Wahabman dan Mas Agung atas

kesempatan dan ilmunya, serta teman-teman saat magang di JOB Pertamina

Talisman Jambi Merang atas doa serta dukungannya Yukha, Maeta, Meina,

Fani, Victor, Mba sade, Mas Yudha dan seluruh staf JOB PTJM.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

oleh karena itu penulis meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang

membangun agar penulisan skripsi dapat lebih baik lagi. Semoga skripsi yang

telah penulis susun berguna untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bogor, September 2015

Penulis

Page 9: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

ABSTRAK .............................................................................................. i

ABSTRACT ........................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................ iii

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ix

DAFTAR TABEL .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 6

D. Definisi Istilah................................................................... 7

E. Sistematika Penulisan ........................................................ 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Umum ......................................................... 10

1. Pengertian Perpustakaan Umum ................................... 10

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum......................... 11

3. Manajemen Perpustakaan ............................................. 12

B. Desain Interior Layanan Anak ........................................... 15

1. Perencanaan dan Pembentukan Gedung/Ruangan dalam

Perpustakaan ................................................................ 15

2. Desain Interior .............................................................. 16

3. Tatanan Desain Interior ................................................ 17

4. Warna ........................................................................... 18

5. Peredam Suara / Akustik ............................................... 22

6. Elemen dan Bentuk Ruangan ........................................ 23

Page 10: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

vi

7. Perabot untuk Anak ...................................................... 27

8. Pencahayaan ................................................................. 29

C. Pedoman Desain Interior Ruang Anak dari Perpustakaan

Nasional Republik Indonesia ............................................. 31

D. Penelitian Terdahulu ......................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ........................................ 34

B. Sumber Data ..................................................................... 34

a. Data Primer ................................................................ 34

b. Data Sekunder ............................................................ 35

C. Pemilihan Informan ........................................................... 35

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 35

a. Observasi ................................................................... 36

b. Wawancara................................................................. 36

c. Kajian Pustaka............................................................ 36

E. Teknik Analisis Data ......................................................... 37

a. Reduksi Data .............................................................. 37

b. Penyajian Data ........................................................... 37

c. Penarikan Kesimpulan ................................................ 37

F. Jadwal Penelitian............................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor ........ 39

1. Sejarah ......................................................................... 39

2. Visi dan Misi ................................................................ 40

3. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................... 40

4. Struktur Organisasi ....................................................... 42

5. Koleksi ......................................................................... 43

6. Ruang dan Perlengkapan pada Ruang Anak .................. 43

7. Lokasi........................................................................... 44

8. Jam Layanan ................................................................. 44

9. Fasilitas dan Layanan ................................................... 45

Page 11: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

vii

B. Hasil Penelitian ................................................................. 46

1. Pengembangan tatanan desain interior ruang layanan anak

di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor ......... 46

2. Warna-warna yang dipilih untuk ruang layanan anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor ............. 47

3. Kebutuhan peredam suara (akustik) pada ruang layanan

anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor . 49

4. Kondisi elemen pembentuk ruangan yang ada di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor ............. 51

5. Perabot yang dibutuhkan untuk pemustaka pada ruang

layanan anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten

Bogor ........................................................................... 56

6. Pencahayaan yang ada pada ruang layanan anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor ............. 57

C. Pembahasan ...................................................................... 58

1. Pengembangan tatanan desain interior ruang layanan anak

di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor ......... 58

2. Warna-warna yang dipilih untuk ruang layanan anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor ............. 60

3. Kebutuhan peredam suara (akustik) pada ruang layanan

anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor . 62

4. Kondisi elemen pembentuk ruangan yang ada di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor ............. 63

5. Perabot yang dibutuhkan untuk pemustaka pada ruang

layanan anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten

Bogor ........................................................................... 68

6. Pencahayaan yang ada pada ruang layanan anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor ............. 71

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................... 73

B. Saran .............................................................................. 74

Page 12: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

viii

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 76

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 13: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tatanan desain interior ruang layanan anak

Page 14: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Page 15: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap manusia yang terlahir memiliki kebutuhan yang beragam,

tidak terkecuali kebutuhan akan informasi. Informasi menurut para ahli

yang disimpulkan adalah keterangan, pemberitahuan, atau berita. Engkos

Kosasih mengatakan informasi sifatnya menambah pengetahuan atau

wawasan seseorang1. Informasi akan selalu berkembang namun setiap

manusia memerlukan informasi yang dapat di percaya akan kebenarannya.

Anak-anak atau pun orang dewasa selalu berkeinginan mendapatkan

informasi yang mereka butuhkan dengan tepat dan cepat.

Salah satu jenis lembaga informasi yang tersedia adalah

perpustakaan. Perpustakaan menurut Undang-Undang Republik Indonesia

nomor 43 tahun 2007 pasal 1 ayat 1 tentang perpustakaan bahwa

“Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak

dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna

memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan

rekreasi para pemustaka”. Salah satu fungsi dari perpustakaan selain

fungsi informasi adalah fungsi rekreasi. Di mana fungsi rekreasi tersebut

dapat diartikan sebagai perpustakaan merupakan tempat belajar yang

menyenangkan. Gambaran dari perpustakaan seharusnya bukan sebuah

tempat yang membosankan.

1Engkos Kosasih, Cerdas Berbahasa Indonesia (Jakarta : Erlangga, 2006), h. 130.

Page 16: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

2

Perpustakaan memiliki berbagai macam layanan yang disediakan,

layanan-layanan tersebut disediakan sesuai dengan jenis perpustakaan itu

sendiri. Perpustakaan umum adalah salah satu jenis dari beberapa macam

jenis perpustakaan. Perpustakaan umum menurut Undang Sudarsana

perpustakaan umum adalah lembaga layanan informasi dan bahan bacaan

kepada masyarakat umum yang tidak membedakan lapisan, golongan,

lapangan pekerjaan, dan lain-lain yang akan menggunakan dan menjadi

sasaran layanan perpustakaan2. Selain itu ditegaskan kembali pada

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum pengertian dari

perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan di

pemukiman penduduk (kota atau desa) diperuntukkan bagi semua lapisan

dan golongan masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani

kebutuhannya akan informasi dan bahan bacaan3. Dapat disimpulakan

bahwa perpustakaan umum merupakan tempat dimana masyarakat

mendapatkan pengetahuan tanpa membedakan latar belakang, status

soalial, agama, suku, pendidikan dan lainnya.

Di dalam perpustakaan umum memiliki berbagai layanan, salah

satunya adalah layanan anak. Pada layanan anak disiapkan untuk melayani

kebutuhan informasi anak agar terpenuhi rasa ingin tahu anak-anak, maka

dari itu koleksi harus sesuai dengan kebutuhan anak. Layanan

perpustakaan menurut Darmono, layanan perpustakaan adalah

menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada

2 Undang Sudarsana, Materi Pokok Pembinaan Minat Baca (Jakarta : Universitas

Terbuka, 2008), h. 1.20. 3 Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta :

Perpustakaan Nasional RI, 2000), h. 4.

Page 17: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

3

pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang

dibutuhkannya4. Perpustakaan umum wajib memiliki layanan anak karena

sebagai usaha dari perpustakaan umum untuk meningkatkan minat baca

kepada anak-anak, serta mengenalkan sedini mungkin perpustakaan dan

perpustakaan umum memiliki sasaran pemustaka adalah terdiri dari semua

kalangan.

Layanan anak amat penting terdapat pada perpustakaan, terlebih

lagi perpustakaan umum yang wajib memiliki layanan anak, karena

kebutuhan akan informasi anak berbeda dengan kebutuhan informasi

orang dewasa. Murti Bunanta mengatakan “Dan koleksi haruslah berupa

penyediaan bacaan yang bermutu (atau baik), karena bacaan yang baik

dapat menggugah dan mengembangkan potensi anak5”. Selain koleksi

yang disediakan harus sesuai dengan kebutuhan anak-anak, layanan anak

pada perpustakaan harus memperhatiakan desain interior pada ruangan.

Carol R. Brown mengatakan perlu di ingat bahwa desain ruangan akan

mempengaruhi bagaimana anak-anak berperilaku di perpustakaan6.

Desain interior menurut Francis D.K Ching desain interior

merupakan merencanakan, menata dan merancang ruang-ruang interior

dalam bangunan7. Carol R. Brown juga berkata bahwa “daerah anak harus

dirancang sesuai dengan usia pengguna dan aman bagi anak, anak-anak

harus merasa nyaman dengan prabot, penataan ruangan dan koleksi yang

4 Darmono, Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah (Jakarta : Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2001), h. 134. 5 Murti Bunanta, Buku, Mendongeng dan Minat Membaca (Jakarta : Kelompok Pencinta

Bacaan Anak, 2008), h. 158. 6 Brown, Carol R. Planning Library Interiors : The Selection of Furnishing for the 21st

Century (Canada : Oryx Press, 1995), h. 95. 7 Ching, Francis D.K. Ilustrasi Desain Interior (Jakarta : Erlangga, 1996), h. 46.

Page 18: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

4

dipilih”. Tatanan, warna, peredam suara, elemen pembentuk ruang,

perabot dan pencahayaan yang ada pada ruangan anak wajib di perhatikan.

Hal tersebut dapat mempengaruhi keamanan, kenyamanan serta

menciptakan mood terhadap anak. Anak akan tertarik untuk datang ke

perpustakaan jika perpustakaan tersebut memiliki desain interior yang

menarik, sehingga dapat membantu program lain dari perpustakaan

tersebut.

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor merupakan salah

satu jenis perpustakaan umum yang memiliki layanan anak. Dari hasil

observasi yang sudah penulis lakukan, layanan anak yang ada di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor sering di kunjungi anak-

anak untuk belajar dan bermain. Letak yang strategis berdekatan dengan

beberapa sekolah menjadikan layanan anak di Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor sering di kunjungi. Terlebih lagi sering adanya

kunjungan dari sekolah TK dan PAUD yang terletak di Kabupaten Bogor,

menjadikan layanan anak sering dipergunakan. Desain interior yang

terdapat pada Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor terlihat

berbeda dengan Pedoman Tata Ruang Perabot Perpustakaan yang

dikeluarkan oleh PNRI. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui lebih

dalam bagaimana desain interior yang ada di Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor. Mengapa desain interior layanan anak Perpustakaan

Umum KAPD Kabupaten Bogor berbeda dengan standar yang dikeluarkan

oleh PNRI.

Page 19: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

5

Setelah penjabaran di atas, penulis memutuskan untuk meneliti dan

mendalami serta menuangkan dalam bentuk penulisan skripsi yang

berjudul “Desain Interior Layanan Anak di Perpustakaan Umum

KAPD Kabupaten Bogor”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah kajian desain interior yang

dilihat dari aspek :

1. Tatanan desain interior ruang layanan anak seperti apa yang diberikan

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor.

2. Warna seperti apa yang dibutuhkan untuk ruang anak Perpustakaan

Umum KAPD Kabupaten Bogor .

3. Kebutuhan penggunaan sistem peredam suara (akustik) pada ruang

layanan anak Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor.

4. Kondisi elemen pembentuk ruangan (material finishing) pada ruang

layanan anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor.

5. Perabot yang dibutuhkan oleh anak dengan landasan teori yang

digunakan paada ruang layanan anak di Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor.

6. Pencahayaan yang dibutuhkan pada ruang layanan anak Perpustakaan

Umum KAPD Kabupaten Bogor.

Page 20: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

6

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis jabarkan, maka penelitian

ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengembangan tatanan desain interior ruang layanan anak

di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor?

2. Bagaimana warna-warna yang dipilih untuk ruang layanan anak

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor?

3. Bagaimana kebutuhan ruang layanan anak terhadap peredam suara

(akustik)?

4. Bagaimana kondisi elemen pembentuk ruangan yang ada di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor?

5. Bagaimana perabot yang dibutukan untuk para pemustaka layanan

anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor?

6. Bagaimana pencahayaan yang ada di ruang layanan anak

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berikut tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui bagaimana pengembangan desain interior meliputi :

tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang,

perabot dan pencahayaan pada ruang layanan anak di Perpustakaan

Umum KAPD Kabupaten Bogor.

2. Membantu Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor untuk

meningkatkan layanan anak dengan menyediakan desain interior yang

diharapkan oleh pustakawan untuk kenyamanan pemustaka.

Page 21: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

7

Manfaat Penelitian yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah:

1. Memberikan sumbangan yang berupa saran untuk membantu

mengembangkan desain interior layanan anak di Perpustakaan Umum

KAPD Kabupaten bogor mengenai tatanan desain interior, warna,

peredam suara, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan.

2. Menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang desain interior

layanan anak, bagi Jurusan Ilmu Perpustakaan.

D. Definisi Istilah

1. Perpustakaan Umum

Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum menyatakan

pengertian dari perpustakaan umum adalah perpustakaan yang

diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota atau desa)

diperuntukkan bagi semua lapisan dan golongan masyarakat penduduk

pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhannya akan informasi

dan bahan bacaan8.

2. Layanan Anak

Menurut Dictionary for Library and Information Science, layanan

anak (childern’ services) adalah layanan perpustakaan untuk anak-

anak sampai dengan umur 12-13 tahun, yang meliputi pengembangan

koleksi untuk remaja, mendongeng, bimbingan mengerjakan tugas,

serta summer reading programs, yang biasa disediakan oleh

8 Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta :

Perpustakaan Nasional RI, 2000), h. 4.

Page 22: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

8

pustakawan anak pada ruangan khusus untuk anak di sebuah

perpustakaan umum.

3. Desain Interior

Menurut Francis D.K Ching desain interior merupakan merencanakan,

menata dan merancang ruang-ruang interior dalam bangunan9.

Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan perlindungan,

mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan

mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu

sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan suasana hati

dan kepribadian kita.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat argumentasi seputar penelitian, meliputi

latar belakang, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, metode penelitian, definisi istilah,

penelitian relevan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini menjelaskan tentang landasan teori mengenai

definisi perpustakaan umum, tugas dan fungsi perpustakaan

umum, perencanaan dan pembentukan gedung /ruangan

perpustakaan, desain interior, tatanan desain interior,

warna, peredam suara, dan lain-lain.

9 Ching, Francis D.K., Ilustrasi Desain Interior (Jakarta : Erlangga, 1996), h. 46.

Page 23: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

9

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian apa yang

digunakan seperti jenis dan pendekatan penelitian, sumber

data, pemilihan informan, teknik pengolahan data, teknik

analisis data, dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai sejarah berdirinya perpustakaan,

visi dan misi perpustakaan, personalia, struktur organisasi,

dan lainnya. Pembahasan yang lebih mendalam atau hasil

penelitian dijabarkan pada bab ini, jawaban-jawaban dari

segala hal yang diteliti.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi penarikan

kesimpulan dan saran yang terkait dalam pelaksanaan

penelitian.

Page 24: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

10

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustaakaan Umum

1. Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum menurut Taslimah Yusuf adalah perpustakaan

yang seluruh atau sebagian dananya disediakan oleh masyarakat dan

penggunaannya tidak terbatas pada kelompok tertentu10

. Perpustakaan

umum menurut Undang Sudarsana perpustakaan umum adalah

lembaga layanan informasi dan bahan bacaan kepada masyarakat

umum yang tidak membedakan lapisan, golongan, lapangan

pekerjaan, dan lain-lain yang akan menggunakan dan menjadi sasaran

layanan perpustakaan11

.

Selain itu pedoman umum penyelenggaraan perpustakaan umum

dari PNRI juga menyatakan bahwa perpustakaan umum adalah

perpustakaan yang diselenggarakan di pemukiman penduduk (kota

atau desa) diperuntungkan bagi semua lapisan dan golongan

masyarakat penduduk pemukiman tersebut untuk melayani kebutuhan

akan informasi dan bahan bacaan12

. Maka dapat disimpulkan bahwa

perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang didirikan untuk

kepentingan kebutuhan informasi seluruh masyarakat tanpa membeda-

10 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum. (Jakarta: Universitas Terbuka,

2003), h. 17. 11 Undang Sudarsana, Materi Pokok Pembinaan Minat Baca (Jakarta : Universitas

Terbuka, 2008), h. 1.20. 12 Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta :

Perpustakaan Nasional RI, 2000), h. 4.

Page 25: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

11

bedakan golongan. Perpustakaan Umum wajib diselenggarakan di

masing-masing daerah karena kebutuhan informasi untuk masyarakat

harus terpenuhi secara tepat. Perpustakaan juga dapat menghindari

masyarakat dari informasi yang tidak benar, karena perpustakaan

menyediakan informasi yang ilmiah atau dapat dipertanggung

jawabkan. Tidak membatasi golongan salah satu ciri layanan yang

diberikan oleh perpustakaan umum, anak-anak merupakan pemustaka

yang harus diperhatikan akan kebutuhan informasi. Informasi-

informasi yang disediakan juga harus ditempatkan pada ruangan

khusus anak yang menarik dan aman. Untuk itu desain interior yang

baik pada ruangan anak sangat dibutuhkan oleh perpustakaan umum.

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum

Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum

juga tertulis bahwa tugas pokok perpustakaan umum adalah

menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi

bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani

masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan

bacaan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, perpustakaan

umum melaksanakan fungsi di antaranya13

:

a. Pengkaji kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan

bacaan.

b. Penyedia bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui

pembelian, langganan, tukar-menukar, dan lain-lain.

13 Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta :

Perpustakaan Nasional RI, 2000), h. 4.

Page 26: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

12

c. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka.

d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.

e. Pendayagunaan koleksi.

f. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang

langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telpon,

faximil dan lain-lain.

g. Pemasyarakatan perpustakaan.

h. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.

i. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah, tokoh-

tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya.

j. menjalani kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka

pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasarana.

k. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.

Keberadaan perpustakaan umum sebagai sumber informasi untuk

masyarakat sangat diperlukan. Tugas dan fungsi perpustakaan umum

melahirkan harapan memenuhi kebutuhan informasi tidak terkecuali

akan informasi untuk anak-anak. Memperhatikan kebutuhan sarana

dan prasarana untuk anak-anak agar sesuai dengan standar.

3. Manajemen Perpustakaan

Manajemen merupakan kepemimpinan yaitu memimpin seluruh

aktivitas perpustakaan untuk mencapai tujuan, yang merupakan

terselenggaranya seluruh kegiatan perpustakaan dengan baik.

Keberhasilan dalam menjalankan manajemen tergantung kepada

seluruh komponen perpustakaan. Apabila tugas-tugas dan fungsi

Page 27: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

13

manajemen tersebut belum dapat dijalankan dengan baik maka bisa

terjadi kesalahan manajemen, sehingga menjadi salah satu kendala

atau titik kelemahan perpustakaan yang dapat menghambat proses

penyelenggaraan perpustakaan.

Permasalahan atau hambatan yang terjadi pada perpustakaan

umum lain yang di uraikan oleh Romi Febriyanto pada artikelnya

meliputi14

:

1. Aspek Kelembagaan

Salah satu bukti bahwa aspek kelembagaan sangat rapuh adalah

tidak adanya struktur perpustakaan. Perpustakaan nasional,

perpustakaan provinsi dan perpustakaan umum tidak memiliki

koordinasi struktural, melainkan hanya sebatas koordinasi

fungsional. Terlebih lagi dengan perpustakaan sekolah dan

perpustakaan perguruan tinggi yang berada dibawah wewenang

Departemen/ Dinas Pendidikan Nasional.

2. Pendanaan

Kelembagaan yang tidak baik akan mengakibatkan minimnya

anggaran yang diberikan pemerintah pada bidang perpustakaan.

Bahkan ada perpustakaan yang didukung dengan anggaran nol

rupiah.

3. Sumber Daya Manusia

Minat baca masyarakat yang baik tergantung dari bagaimana

pustakawan yang berada dibalik kesuksesan tersebut. Namun pada

14 Romi Febriyanto Saputro, “Menutuju Perpustakaan Ideal : Sebuah Perpustakaan yang

Memperdayakan”, artikel pada 25 Juni 2015 dari

http://www.bpkp.go.id/pustakabpkp/index.php?p=perpustakaan%20ideal

Page 28: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

14

kenyataannya profesi sebagai pustakawan belum menjadi perhatian

yang lebih dari pemerintah terutama pemerintah daerah.

4. Gedung/Ruang Perpustakaan

Masih banyaknya gedung atau ruang perpustakaan daerah yang

memiliki kondisi yang tidak layak, bahkan terletak di tempat yang

sangat tidak strategis.

5. Koleksi Bahan Pustaka yang Terbatas

Permasalahan tentang bahan pustaka yang terjadi pada

perpustakaan daerah secara umum adalah minimnya pengadaan

bahan pustaka. Pengadaan bahan pustaka merupakan cara untuk

selalu menyediakan informasi yang terbaru dan untuk

menggantikan bahan pustaka yang sudah tidak dapat digunakan

lagi. Selain permasalahan mengenai dana yang minim, masalah

lainnya adalah ada perpustakaan yang mengedepankan mentalitas

proyek dengan membeli buku pada satu penerbit yang

memeberikan komisi tinggi.

6. Minat Baca Masyarakat

Minat baca masyarakat seharusnya tidak dijadikan alasan untuk

tidak berkembanganya perpustakaan, namun sebaliknya kehadiran

perpustakaan diharapkan untuk meningkatkan minat baca

masyarakat. Jika minat baca masyarakat tidak juga meningkat

maka hal tersebut menjadi petunjuk bahwa adanya kebijakan yang

salah terhadadap perpustakaan.

Page 29: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

15

B. Desain Interior Layanan Anak

1. Perencanaan dan Pembentukan Gedung/Ruangan dalam

Perpustakaan

Gedung perpustakaan adalah tempat yang dirancang untuk

menampung kegiatan perpustakaan bersama petugas, peralatan, dan

perabot yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan

perpustakaan15

. Ukuran untuk luas gedung yang diperuntukkan

Perpustakaan Umum Daerah Tingkat II adalah yang luas bangunannya

sekurang-kurangnya 200 m2 dengan luas tanah sekitar 2000 m216

.

Dalam pedoman tersebut juga dituliskan Perpustakaan Umum Daerah

Tingkat II harus memiliki Ruang koleksi bahan pustaka berkapasitas

sekurang-kurangnya 10.000 eksemplar bahan pustaka biasa dengan

ruang baca untuk anak dengan kapasitas 20 orang anak17

.

Ruang perpustakaan menyediakan salah satu lingkungan pertama

untuk memastikan bahwa anak-anak akan tumbuh menjadi pengguna

perpustakaan seumur hidup18

. Karen Latimer dan Ingrid Bon juga

menekannkan bahwa perpustakaan untuk anak-anak adalah tempat

dimana anak-anak mengembangkan pengalaman pertama mereka

dengan sastra dan media lainnya19

.

15 Taslimah Yusuf, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta : Universitas

Terbuka, 1996), h. 16 Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustkaan (Jakarta : Perpustakaan

Nasional RI, 2000), h. 50. 17 Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustkaan (Jakarta : Perpustakaan

Nasional RI, 2000), h. 51. 18 Carol R. Brown, Interior Design For Libraries : Drawing on function and appeal

(Chicago and London : American Library Association, 2002), h. 109. 19 IFLA, Library Buildings and Equipment and Libraries for Childern and Young Adults

Page 30: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

16

Terlihat dari penyataan diatas, ruangan untuk anak dalam

perpustakaan sangat penting untuk diperhatiakan karena kesan yang

akan tercipta pada anak haruslah sebaik mungkin agar anak-anak

menjadikan perpustakaan tempat yang akan terus dikunjunginya

sampai mereka dewasa serta bermanfaat dan menyenangkan, oleh

karena itu ruangan untuk anak harus dibuat khusus dan sesuai dengan

kebutuhan anak terutama pada desain interior ruangan.

2. Desain Interior

Desain interior menurut Francis D.K Ching desain interior

merupakan merencanakan, menata dan merancang ruang-ruang

interior dalam bangunan. Tatanan fisik di atas dapat memenuhi

kebutuhan dasar kita akan sarana untuk bernaung dan berlindung;

menentukan langkah sekaligus mengatur bentuk aktivitas kita;

memelihara aspirasi kita dan mengekspresikan ide-ide yang menyertai

segala tindakan kita; mempengaruhi penampilan, perasaan dan

kepribadian kita20

.

Interior desain adalah karya seni yang mengungkapkan dengan

jelas dan tepat tata kehidupan manusia dari suatu masa melalui media

ruang21

. Desain interior yang benar menghasilkan ruangan yang indah

juga sesuai dengan kebutuhan pengguna. Layanan anak membutuhkan

desain interior yang benar sesuai dengan perencanaan yang

memfokuskan dari kebutuhan dasar anak yang meliputi perasaan

20 Francis D.K Ching, Ilustrasi Desain Interior (Jakarta : Erlangga, 1996), h. 46. 21 J. Pamuji Suptandar, Disain Interior : Pengantar Merencana Interior Untuk

Mahasiswa Disain dan Arsitektur (Jakarta : Djambatan, 1999), h. 11.

Page 31: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

17

senang, aman, dan membuat anak menjadi mudah dalam melakukan

kegiatan di perpustakaan.

3. Tatanan Desain Interior

Desain interior daerah anak-anak harus mempertimbangkan faktor-

faktor lain selain keinginan untuk membuat dampak estetika yang kuat

pada penggunaan perpustakaan remaja. Daerah anak harus dirancang

sesuai dengan usia pengguna dan aman untuk semua orang. Anak-

anak harus nyaman dengan perabot, pengaturan, dan bahan yang

ditawarkan22

.

Tatanan merupakan bagian dari dekorasi ruang, setiap penataan

desain interior dan baik dapat membuat suatu bentuk ruang menjadi

selaras. Hal ini perlu diperhatikan dan apabila penataan tanpa variasi

dapat mengakibatkan adanya sifat monoton dan membosankan, variasi

tanpa adanya tatanan menimbulkan kekacauan pada semua ruang.

Kesan untuk menyatukan berbagai variasi merupakan suatu yang

ideal23

. Anak-anak dari segala usia harus menemukan perpustakaan

tempat terbuka, mengundang, menarik, menantang dan tidak

mengancam untuk mengunjunginya24

.

Maka dari itu Tatanan desain interior salah satu hal yang penting

yang perlu diperhatikan dalam sebuah ruangan layanan anak, salah

dalam penataan bisa menjadi masalah besar untuk anak-anak.

22 Carol R. Brown, Interior Design For Libraries : Drawing on Function & Appeal

(Chicago and London : American Library Association, 2002), h. 110. 23 Francis D.K Ching, Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Tatanan ed.2 (Jakarta : Erlangga,

2000), h. 320. 24 IFLA, Guidelines for Children’s Libraries Services (Croatia : IFLA, 2003), h. 10.

Page 32: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

18

4. Warna

Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat

cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis merupakan

bagian dari pengalaman indera penglihatan25

. Efek warna sangat

menentukan bagi suatu ruang dan prabot. Ia seolah-olah memberi

pakaian berwarna pada benda-benda dan menonjolkan bentuknya agar

lebih jelas. Bila kita pandai memilih warna, maka kekurangan-

kekurangan dalam bentuk dan kontruksi bangunanan dapat sedikit kita

tutupi26

.

Warna memegang peranan penting dalam menciptakan kesan

umum pada sebuah ruangan perpustakaan. Pengguanaan warna pada

perpustakaan umum harus dapat memberikan perasaan menyenangkan

bagi pengguna27

. Efek psikologis warna biasanya menjadi salah satu

faktor yang menentukan dalam memilih warna untuk perpustakaan.

Umumnya, biru, hijau, dan ungu dianggap keren, warna tenang

sementara merah, kuning, dan orange dianggap hangat, aktif,

merangsang warna. Warna-warna netral yang dianggap memiliki

dampak psikologis yang kurang dan konten kurang emosional28

.

Sebagai warna api dan darah, merah memiliki implikasi psikologis

panas dan intensitas yang mengarah ke hubungan dengan bahaya.

Dalam desain perpustakaan, merah terang jarang digunakan sebagai

25 Satria Multimedia, “Teori Warna” , artikel diakses pada 29 April 2015 dari

http://www.satriamultimedia.com/artikel_teori_warna.html 26 Fritz Wilkening, Tata ruang (Yogyakarta : Kanisus, 1993), h. 59. 27 Paramita Atmodiwirjo dan Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang dan Perabot

Perpustakaan Umum (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2009), h. 40. 28 Carol R. Brown, Interior Design For Libraries : Drawing on Function & Appeal

(Chicago and London : American Library Association, 2002), h. 104.

Page 33: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

19

warna utama, namun, mereka kadang-kadang digunakan di daerah-

daerah anak-anak dalam kombinasi dengan warna-warna primer

lainnya (kuning dan biru), atau di daerah dewasa sebagai warna aksen.

Kuning yang lebih sering digunakan daripada merah, karena kuning

dianggap lebih sedikit memiliki implikasi agresif. Seperti merah

terang, kuning sering digunakan di daerah-daerah anak-anak29

.

Warna memiliki efek psikologis pada manusia, ahli filosofi dan

psikologi menjelaskan terdapat empat warna utama yaitu merah, hijau

kuning dan biru. Berikut arrti warna dari sudut psikologis30

:

1) Merah : Warna merah melambangkan psikologis yang

mengurangkan tenaga, mendorong makin cepatnya denyut nadi,

menaikan tekanan darah dan mempercepat pernafasan. Warna

merah memiliki pengaruh produktiviti, perjuangan, persaingan

dan keberanian. Warna merah juga terbagi menjadi dua yaitu

merah terang dan merah jambu, arti dari warna tersebut adalah :

a. Merah terang melambangkan kekuatan kemauan dan cita-

cita. Pengaruh dari warna merah terang adalah berkemauan

keras, penuh gairah, semangat, dominasi, kelakian.

b. Merah jambu melambangkan romantisme, feminim. Warna

ini mempunyai sifat menurut dalam kepasrahan,

menggemaskan dan jenaka.

29 Carol R. Brown, Interior Design For Libraries : Drawing on Function & Appeal

(Chicago and London : American Library Association, 2002), h. 105. 30 Sinung Utami Hasri Habsari, “Aplikasi Semiotik & Efek Psikologis Tampilan Warna

Pada Rumah Minimalis” Riptek, Vol.4, No.1, Tahun 2010.

Page 34: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

20

2) Biru : Warna biru melambangkan ketenangan yang

sempurna. memiliki kesan menenangkan pada jtekanan darah,

denyut nadi, dan tarikan nafas. Sementara semua menurun,

mekanisme pertahanan tubuh membangun organisme. Warna biru

juga terbagi menjadi dua yaitu :

a. Biru melambangkan perasaan yang mendalam. Sifat biru

adalah konsentrasi, kooperatif, cerdas, perasa, integratif.

Pengaruh dari warna biru adalah tenang, bijaksana, tidak

mudah tersinggung, ramai kawan.

3) Kuning : Warna kuning melambangkan kegembiraan.

Warna kuning mempunyai sifat leluasa dan santai, senang

menunda-nunda masalah. Berubah-ubah tapi penuh harapan,

memiliki cita-cita setinggi langit dan semangatnya juga tinggi.

Kuning terang melambangkan sifat spontan yang eksentrik.

Memiliki sifat toleran, investigatif, menonjol. Pengaruh dari

warna kuning terang adalah sikap yang berubah-ubah,

berpengharapan, pemurah, tidak percaya. Warna kuning terang

melambangkan adanya suatu keinginan, ketabahan dan kekerasan

hati.

4) Kelabu dan Hitam

a. Kelabu : Menunjukkan arti yang jelas. Tidak terang dan

sama sekali bebas dari kecenderungan psikologi. Warna

kelabu cenderung natural.

Page 35: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

21

b. Hitam : Warna hitam melambangkan kehidupan yang

terhenti dan karenanya memberikan kesan kehampaan,

kematian, kegelapan, kebinasaan, kerusakan dan kepunahan.

5) Coklat dan Ungu

a. Coklat : Warna coklat menunjukkan ciri-ciri suka merebut,

tidak suka memberi hati, kurang toleran, pesimis terhadap

kesejahteraan dan kebahagiaan masa depan.

b. Ungu : Ungu melambangkan sifat gempuran keras yang

dilambangkan oleh warna biru. Perpaduan antara keintiman

dan erotis atau menjurus pengertian yang mendalam dan

peka. Sifatnya sedikit kurang teliti tetapi selalu penuh

harapan.

Kebutuhan lingkungan anak berbeda dengan orang dewasa, anak-

anak memerlukan lingkungan yang kreatif. Lingkungan yang keratif

bisa dibuat misalnya dengan mengunakan warna-warna yang

menimbulkan rasa “nyaman” bagi anak, sehingga mereka merasa

betah berada dalam lingkungan tersebut. Karena suasana yang

menyenangkat dapat tercipta dari komposisi warna tertentu dan secara

psikologis dapat memberi motivasi belajar atau rangsangan kepada

anak sehingga menunjang perkembangan pendidikan anak dengan

optimal31

. Perpustakaan menjadi salah satu pusat pendidikan anak

perlu membuat layanan anak yang nyaman dan menyenangkan, agar

anak betah dan meningkatkan kegiatan belajar menjadi lebih baik.

31 Sriti Mayang Sari, “Peran Warna Interior Terhadap Perkembangan dan Pendidikan

Anak di Taman Kanak-kanak”. Dimensi Interior, Vol. 2, No. 1, Juni 2004.

Page 36: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

22

5. Peredam Suara / Akustik

Akustik atau sound system merupakan unsur penunjang terhadap

keberhasilan desain yang baik, pengaruh sound system menimbulkan

efek yang sangat luas dan dapat menimbulkan efek-efek psikis dan

emosional dalam ruangan32

. Prinsip-prinsip dari desain untuk akustik

ruangan perpustakaan biasanyan berfokus pada lokasi dan luasnya

materi penyerap suara, untuk mengurangi gema dan gangguan

berbicara, serta bentuk ruang untuk tercapainya karakteristik akustik

diterima pada ruangan33

. Ruangan anak juga memerlukan sistem

akustik yang baik, karena pada ruangan anak biasanya anak-anak

melakukan kegiatan yang mengeluarkan suara yang lebih tinggi di

bandingkan dengan ruang layanan yang lain. Anak-anak juga di

perbolehkan untuk bersuara dengan bebas saat di perpustakaan.

Sistem akustik yang di pakai pada ruangan anak bertujuan untuk

meredam suara yang akan menggangu kegiatan pada ruangan lain, dan

begitu pun sebaliknya. Kebisingan yang mengganggu merupakan

suara yang tidak diinginkan dalam ruang yang dihasilkan dari suara

yang datang dari pertemuan yang berdekatan dan / atau ruang belajar /

daerah dalam gedung, suara dari sistem pendingin udara / pemanas

(bangunan kebisingan mekanik), dan suara dari TOILET umum34

.

32 J. Pamuji Suptandar, Disain Interior : Pengantar Merencana Interior Untuk

Mahasiswa Disain dan Arsitektur (Jakarta : Djambatan, 1999), h. 247. 33 Charles M. Salter, Acoustics for Libraries (California : Libris Design, 2002), h. 7. 34 Celcus, “ A Library Architecture Resource” di akses pada 11 Mei 2015 pada

https://libraryarchitecture.wikispaces.com/Public+Library+Acoustics?responseToken=9c69c7d64b

5c0e2a0c172966f67c7641

Page 37: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

23

6. Elemen dan Bentuk Ruangan

Elemen pembentuk ruangan merupakan struktur wadah ruang

kegitan diidentifikasikan sebagai lantai, dinding dan langit-

langit/plafond yang merupakan suatu kesatuan struktur dalam sehari-

hari35

. Elemen pembentuk ruang terdiri dari :

1) Lantai

Lantai adalah bidang ruang interior yang datar dan

mempunyai dasar yang rata. Sebagai bidang dasar yang

menyangga aktivitas interior dan prabot kita, lantai harus

terstruktur sehingga mampu memikul beban tersebut dengan

aman, dan permukaannya harus cukup kuat untuk menahan

penggunaan dan gesekan yang terus menerus36

. Lantai harus

mudah dalam hal perawatannya, untuk kekuatan dan

pemeliharahaan, material lantai harus tahan terhadap kotoran,

kelembaban, minyak dan noda, khususnya pada area lalu-lalang37

.

Lantai pada daerah anak harus kuat dan mudah dibersihkan,

karena ruang layanan anak harus selalu bersih agar anak-anak

nyaman dan terhidar dari penyakit, terlebih lagi jika ruangan

terutama lantai sulit di bersihkan dan terlihat kotor maka orang

tua dari anak-anak akan khawatir jika anak-anak mereka

mengunjungi perpustakaan.

35 Olih Solihat Karsono, “Darsar-dasar Desain Interior Pelayanan Umum I”. diakses pada

9 Mei 2015 pada http://repo.isi-

dps.ac.id/131/1/Dasar_Dasar_Desain_Interior_Pelayanan_Umum_I.pdf 36 Francis D.K Ching, Ilustrasi Desain Interior (Jakarta : Erlangga, 1996), h. 162. 37 Ibid,. h.164.

Page 38: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

24

Penutup lantai (karpet) juga menjadi salah satu hal yang

ada pada ruangan anak, karpet yang empuk menjadikan laintai

lembut, lentur dan hangat dari segi visual maupun teksturnya.

Kelebihan dari penggunaan karpet adalah karena sifatnya dapat

meredam suara, mengurangi suara benturan, dan menjadikan

permukaan laintai aman dan nyaman untuk di injak38

. Berikut

adalah jenis bahan karpet39

:

a. Wol : Kelenturan dan kehangatannya sangat baik; namun

mudah kotor, mudah terbakar tetapi tahan terhadap larutan

kimia; dan karpet berbahan wol dapat dibersihkan.

b. Acrylic : Karpert berbahan acrylic mirip seperti karpet

berbahan wol; tidak mudah rusak karena benturan; serta

tahan terhadap kelapukan dan kelembaban.

c. Nylon : Permukaanya kuat dan sangat kuat menahan

gesekan ; tidak mudah kotor dan tidak mudah lapuk dan

karpet berbahan nylon bersifat antistatik.

d. Polyester: Mengkombinasikan bentuk wol dengan kekuatan

nylon; mudah kotor namun tahan abrasi dan harganya murah.

e. Olefin : Olefin atau polypropylene memiliki ketahanan

terhadap abrasi, kotoran dan kelapukan; biasanya digunakan

untuk pemasangan karpet di luar ruangan.

38 Francis D.K Ching, Ilustrasi Desain Interior (Jakarta : Erlangga, 1996), h. 172. 39 Ibid,. h. 172.

Page 39: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

25

f. Katun : Tidak sekuat bahan karpet lainnya, tetapi katun

memiliki tekstur yng lembut dan memiliki warna yang

beragam.

Dari berbagai macam bahan yang telah dijelaskan pada

tabel, pemilihan yang cocok sesuai kebutuhan ruangan anak lah

yang akan dipilih. Ruangan anak membutuhkan karpet yang

lembut dan gampang untuk dibersihkan. Karena anak-anak

memerlukan alas yang nyaman dan bersih.

2) Dinding

Dinding adalah elemen arsitektur yang penting untuk setiap

bangunan. Secara tradisional, dinding telah berfungsi sebagai

struktur pemikul lantai di atas permukaan tanah, langit-langit dan

atap. menjadi muka bangunan. Memberi proteksi dan privasi pada

ruangan interior yang dibentuknya. Selain itu fungsi dari dinding

adalah sebagai pembantas ruangan, pembatasan menyangkut

penglihatan, sehingga manusia terlindung dari pandangan

langsung yang biasanya berhubungan dengan kepentingan

pribadi40

. Salah satu dari sifat-sifat untuk perpustakaan anak

adalah daerah anak harus menyediakan beberapa stimulasi visual

untuk membuat lingkungan yang menarik41

. Oleh karena itu

40 Olih Solihat Karsono, “Darsar-dasar Desain Interior Pelayanan Umum I”. diakses pada

9 Mei 2015 pada http://repo.isi-

dps.ac.id/131/1/Dasar_Dasar_Desain_Interior_Pelayanan_Umum_I.pdf 41 Carol R. Brown, Planning Library Interiors : The Selection of Furnishing for the 21st

Century (Kanada : Oryx Press, 1995), h. 93.

Page 40: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

26

pemberian wall art pada dinding ruang anak dirasa salah satu

contoh untuk menarik minat anak.

3) Plafond/ langit-langit

Langit-langit adalah elemen yang menjadi naungan dalam

desain interior, dan menyediakan perlindungan fisik maupun

psikologis untuk semua yang ada dibawahnya42

. Plafond berasal

dari kata “celling”, yang memiliki arti melindungi dengan suatu

bidang (permukaan) yang letaknya di atas garis pandang normal

manusia yang berfungsi sebagai pelindung (penutup) lantai atau

atap dan sekaligus pembentuk ruang dengan bidang yang

dibawahnya. Celling memiliki keguanaan yang lebih besar

dibandingkan dengan unsur pembentuk ruang yang lain (lantai

dan dinding) yang di antaranya43

:

1) Pelindung kegiatan manusia.

2) Sebagai pembentuk ruang.

3) Sebagai skylight , maksudnya celling berfungsi untuk

menerusakan cahaya alamiah kedalam bangunan.

4) Untuk menonjolkan konstruksi pada gedung-gedung untuk

dekorasi, celling mampu mencerminkan struktur yang

mendukung beban-beban.

42 Francis D.K Ching, Ilustrasi Desain Interior (Jakarta : Erlangga, 1996), h. 43 Olih Solihat Karsono, “Darsar-dasar Desain Interior Pelayanan Umum I”. diakses pada

9 Mei 2015 pada http://repo.isi-

dps.ac.id/131/1/Dasar_Dasar_Desain_Interior_Pelayanan_Umum_I.pdf

Page 41: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

27

5) Merupakan ruang atau rongga untuk pelindung berbagai

instalasi, docting AC, kabel listrik, gantungan armature,

loudspeaker dan lain-lain.

6) Sebagai bidang penempelan titik-titik lampu.

7) Menampilkan dengan jelas area ruangan.

8) Menghasilkan suatu dekorasi atau kesan dari ketinggian dan

motif yang ditampilkan.

7. Perabot untuk Anak

Perabot (furniture) di perpustakaan adalah barang-barang yang

berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang kegiatan

perpustakaan seperti meja, kursi, rak buku, papan peraga, dan lain-

lain44

. Syarat perabot yang baik dapat ditinjau dari tiga segi sebagai

berikut45

:

a. Segi pembuatan, perabot yang baik adalah perabot yang dibuat

dari bahan yang baik dan mudah didapat serta mempunyai

konstruksi kuat dan mudah dilaksanakan.

b. Segi pembiayaan, perabot yang baik adalah perabot yang

memerlukan biaya yang relatif murah.

c. Segi penggunaan, perabot yang baik adalah perabot yang benar-

benar sesuai dengan fungsinya, enak dan menyenangkan, mudah

diatur dan dipindah-pindahkan, serta dapat menjamin kesehatan

dan keamanan.

44 Taslimah Yusuf, Materi Pokok Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta : Universitas

Terbuka, 1996), h. 45 Undang Sudarsana, Materi Pokok Pembinaan Minat Baca (Jakarta : Universitas

Terbuka, 2008), h. 2.35

Page 42: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

28

Perabotan anak harus tepat untuk ukuran usia muda dan

menggunakan mereka. ruang terbuka di lantai harus direncanakan di

daerah prasekolah untuk balita dan anak-anak prasekolah yang sering

duduk di laintai untuk melihat buku dan bermain dengan manipulatif

(mainan)46

. Untuk area koleksi dan area membaca untuk anak-anak

perlu dipertimbangkan penggunaan perabot yang sesuai dengan

ukuran tubuh anak, sehingga memberikan kenyamanan dalam duduk,

membaca dan mencari buku47

. Pengguna perpustakaan anak

prasekolah harus memiliki tinggi meja sekitar 20-22 inci dan dengan

ketinggian kursi 12-14 inci sedangkan untuk anak yang lebih tua

membutuhkan meja dengan tinggi sekitar 24-26 inci dan ketinggian

kursi 15-16 inci48

.

Rak untuk buku bergambar prasekolah dan pembaca pemula harus

memiliki tinggi 42 inci dan menjorok kedalam 12 inci. Di

Perpustakaan Umum, buku-buku dan bahan-bahan lain untuk anak

usia sekolah harus di simpan pada lemari yang berukuran maksimal

66 inci49

. Perabot untuk anak-anak tidak memiliki sudut. Meja bulat

atau oval lebih aman dari pada meja persegi atau persegi panjang dan

meningkatkan kecenderungan anak-anak untuk berinteraksi satu sama

46 Carol R. Brown, Interior Design For Libraries : Drawing on Function & Appeal

(Chicago and London : American Library Association, 2002), h. 110. 47 Paramita Atmodiwirjo dan Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang dan Perabot

Perpustakaan Umum (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2009), h. 58. 48 Carol R. Brown, Planning Library Interiors : The Selection of Furnishings for the 21st

Century (Kanada : Oryx Press, 1995), h. 99. 49 Carol R. Brown, Interior Design For Libraries : Drawing on Function & Appeal

(Chicago and London : American Library Association, 2002), h. 112.

Page 43: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

29

lain50

. Pada Pedoman Perencanaan Perabot dan Perlengkapan

Perpustakaan sedikit digambarkan jika maksimal ukuran rak untuk

anak adalah 114 cm, sedangkan ukuran meja yaitu 51 cm dan kursi

28cm51

.

8. Pencahayaan

Pengaturan cahaya yang baik harus mendapatkan perhatian yang

semestinya. Distribusi cahaya yang tidak teratur, adanya penyinaran-

penyinaran yang menyilaukan, ataupun pembagian cahaya yang

menimbulkan kontras-kontras yang tajam akan lebih tidak

menyenenangkan dari pada akibat yang ditimbulkan oleh kurangnya

cahaya itu sendiri52

. Pencahayaan berasal dari dua sumber cahaya,

yaitu sumber cahaya alami (natural lighting) yang di peroleh dari sinar

matahari, sinar bulan, sinar api dan sumber dari alam sedangkan

sumber cahaya buatan (artifical lighting) terdapat dari cahaya

lampu.53

. Penerangan atau cahaya untuk ruangan perpustakaan

sangatlah penting terlebih lagi untuk ruangan anak-anak. Pada

umumnya suasana yang gelap pada perpustakaan akan memberikan

50 Carol R. Brown, Planning Library Interiors : The Selection of Furnishings for the 21st

Century (Kanada : Oryx Press, 1995), h. 99. 51 Djamhari Somintardja, Pedoman Perencanaan Perabot dan Perlengkapan Perpustkaan

(Jakarta : Proyek Pengembangan Perpustakaan Depdikbud, 1977), h. 31. 52 Undang Sudarsana, Materi Pokok Pembinaan Minat Baca (Jakarta : Universitas

Terbuka, 2008), h. 2.33 53 Wanda Listiani dan Novalinda, “Desain Ruang Perpustakaan”, artikel diakses pada 1

Mei 2015 dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CMajalahOnline%5cdesain+ruang+

perpustakaan.pdf.

Page 44: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

30

ketidak nyamanan, dampak dari suasana gelap adalah sebagai

berikut54

:

1) Rasa takut

2) Rasa tidak jelas

3) Rasa menyeramkan

Pada Pedoman Tata Ruang Perabot Perpustakaan Umum dijelaskan

beberapa prisip dasar pencahayaan untuk ruang perpustakaan umum,

diantaranya55

:

1) Ruang perpustakaan membutuhkan pencahayaan yang merata pada

seluruh area, baik pada area koleksi maupun pada area membaca.

2) Penggunaan sumber cahaya alami perlu dimaksimalkan untuk

memberikan penerangan pada siang hari.

3) Cahaya matahari yang masuk melalui bukaan jendela harus dapat

menyinari ruangan tanpa terhalang.

4) Pengguanaan sumber cahaya buatan dapat diterapkan pada saat

tertentu, misalnya saat hari mendung atau hujan.

5) Penempatan sumber cahaya harus mempertimbangkan penataan

koleksi di dalam ruang perpustakaan.

6) Pencahayaan pada ruang perpustakaan harus diatur sedemikian

rupa agar tidak terjadi ‘glare’ atau silau yang menggangu

kenyamanan pengguna.

54 Wanda Listiani dan Novalinda, “Desain Ruang Perpustakaan”, artikel diakses pada 1

Mei 2015 dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CMajalahOnline%5cdesain+ruang+

perpustakaan.pdf. 55 Paramita Atmodiwirjo dan Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang dan Perabot

Perpustakaan Umum (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2009), h. 36-38.

Page 45: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

31

Selain itu cayaha yang dipantulkan oleh lampu dari arah atas kepala

akan lebih baik untuk kegiatan membaca. Karena sinar dari lampu

menimbulkan bayangan manuasia yang jatuh kepermukaan meja

ketika pemustaka sedang membaca56

. Sebaiknya pada ruangan anak

pun seperti yang dijelaskan pada sebelumnya, seperti pencahayaan

yang cukup dan tidak menyiulaukan, ratanya pencahayaan dan letak

cahaya lampu yang menerangi dari atas agar tidak terjadi gangguan

untuk anak-anak saat membaca.

C. Pedoman Desain Interior Ruang Anak dari Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia

Ketidak samaan luas tanah dan bangun yang disediakan untuk

perpustakaan umum menjadi hal yang wajib dipikirkan untuk membuat

tata ruang perpustakaan agar efesien. Kebutuhan yang berbeda antara

pustakawan dengan pemustaka menjadi salah satu pertimbangan desain

interior. Pada lampiran penulisan skripsi ini akan ditampilkan beberapa

contoh tata ruang perpustakaan umum secara keseluruhan dan detail dari

ruang anak. Tampilan desain interior ruangan ini bertujuan untuk

memberikan gambaran untuk ruang layanan anak Perpustakaan Umum

KAPD Kabupaten Bogor, manakah dari salah satu contoh tersebut yang

56 Wanda Listiani dan Novalinda, “Desain Ruang Perpustakaan”, artikel diakses pada 1

Mei 2015 dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CMajalahOnline%5cdesain+ruang+

perpustakaan.pdf.

Page 46: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

32

dapat dijadikan referensi. Contoh tata ruang tersebut diambil dari Pedoman

Tata Ruang Perabot Perpustakaan Umum oleh PNRI57

.

D. Penelitian Terdahulu

1. Skripsi pertama berjudul “Desain Interior Bagian Layanan Anak di

Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta” disusun oleh Tb.

Dinda Arifiansyah, program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Tujuan

dari skripsi tersebut ialah untuk mengetahui tatanan, material

finishing, warna, dan furnitur pada ruang bagian layanan anak di

Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, mengetahui

kendala yang terjadi di dalam desain interior ruangan bagian layanan

anak di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta. Dalam

penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dan informan

ditentukan dengan cara mencari pihak yang mengetahui objek

penelitian. Perbedaan penelitian ini terdapat pada tempat penelitian

dilakukan.

2. Skripsi kedua berjudul “Evaluasi Desain Interior Ruang Baca

Perpustakaan MAN Yogyakarta III” disusun oleh Yustina Eriani,

program studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui

seperti apakah desain interior perpustakaan MAN Yogyakarta III.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif.

57 Paramita Atmodiwirjo dan Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang dan Perabot

Perpustakaan Umum (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2009), h. 15-23.

Page 47: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

33

Obyek penelitian ini adalah interior ruangan meliputi tata letak

perabotan, pencahayaan, pewarnaan, dan sirkulasi udara. Perbedaan

penelitian ini terdapat pada tempat penelitian dan bagian perpustakaan

yang di teliti.

Page 48: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, jenis penelitian yang dipakai adalah jenis

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif . Metode penelitian

deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan mendeskripsikan atau

menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya58

. Metode deskriptif dipilih

karena untuk mendeskripsikan atau menjelaskan secara jelas bagaimana

tatanan desain interior, warna, peredam suara (akustik), elemen pembentuk

ruang, perabot dan pencahayaan pada layanan anak Perpustakaan Umum

KAPD Kabupaten Bogor.

Pendekatan yang digunakan merupakan pendekatan kualitatif,

Bogdan & Biklen menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah

satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan

atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.

B. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara,

dari sumbernya. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari

pustakawan pada bagian layanan anak Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor.

58 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara, 2004), h. 60.

Page 49: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

35

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya. Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari penelitian

terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini dan buku-buku

yang menjadi pedoman dalam penelitian ini.

C. Pemilihan Informan

Informan merupakan narasumber yang dipilih peneliti dalam

penelitiannya. Narasumber yang dipilih haruslah menguasai apa yang

ditanyakan oleh peneliti. Biasanya informan merupakan seseorang yang

ahli dalam bidang yang ditanyakan. Pada penelitian ini peneliti memilih

pustakawan layanan anak sebagai informan. Pustakawan bagian layanan

anak yang akan menjadi informan dalam penelitian ini adalah Ade M.

Sa’ban, beliau dijadikan sebagai informan penting karena selain beliau

memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan, beliau memahami

bagaimana seharusnya memberikan layanan anak yang baik dan beliau

pula adalah orang yang mengelola layanan anak di Perpustakaan Umum

KAPD Kabupaten Bogor.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini membutuhkan data-data yang akurat. Untuk itu teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

Page 50: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

36

a. Observasi

Observasi menurut Mukhtar adalah proses keterlibatan peneliti

dalam situasi sosial, kemudian dia mengungkapkan keseluruhan

apa yang dilihat, dialami, dan dirasakan langsung oleh peneliti59

.

Observasi bertujuan untuk mengetahui keadaan desain interior

pada layanan anak. Setelah itu hasil observasi tersebut akan

dicatat menjadi suatu catatan observasi yang berisi deskripsi dari

keadaan tatanan ruang yang diamati secara lengkap.

b. Wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab antara peneliti dengan

subjek dalam situasi sosial untuk mendapatkan sejumlah

informasi atau data yang dibutuhkan. Peneliti akan mengajukan

beberapa pertanyaan kepada pustakawan layanan anak,

wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi pada layanan

anak.

c. Kajian Pustaka

Kajian pustaka menurut Prasetya Irawan adalah suatu penelitian

yang datanya diperoleh dari berbagai jenis bahan pustaka (buku,

dokumen, artikel, laporan, majalah, kliping dan sebagainya)60

.

59 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif (Jakarta: Referensi, 2013), h.

109. 60 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitia (Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu

Administrasi Lembaga Administrasi Negara, 2004), h. 65.

Page 51: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

37

E. Teknik Analisis Data

Menganalisis data merupakan langkah selanjutnya yang akan

dilakukan. Analisis data adalah proses mengolah, memisahkan,

mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan di

lapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan informasi ilmiah yang

terstruktur dan sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi laporan

hasil penelitian61

. Peniliti akan melakukan kegiatan yang terdiri dari

rangkaian terhadap kondisi kelompok ruangan dalam (interior). Data akan

di analisa melaui tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan :

a. Reduksi Data

Reduksi merupakan proses memilah dari seluruh data yang diperoleh,

data apa saja yang akan diperlukan dalam pembuatan penelitian dan

membuang data yang tidak diperlukan.

b. Penyajian Data

Data yang telah direduksi selanjutnya ditampilkan menggunakan teks

dalam bentuk narasi. Data yang ditampilkan merupakan penjelasan

dari perumusan masalah yang telah dibuat.

c. Penarikan Kesimpulan

Memutuskan makna dari penjabaran data dan penjelasannya, sesuai

dengan pertanyaan-pertanyaan yang dibuat pada perumusan masalah.

61 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif (Jakarta: Referensi, 2013), h.

120.

Page 52: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

38

F. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor yang terletak di Jalan . Penelitian ini dilaksanakan dari

bulan April 2015 - Juni 2015 dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

2014 2015

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep

1.

Penyusunan

Proposal

• •

2. Pengajuan Proposal •

3. Bimbingan Skripsi •

4. Penelitian • • •

5. Penyusunan Skripsi • • • • • • • •

6. Pengajuan Sidang •

7. Sidang Skripsi •

Page 53: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

1. Sejarah

Perpustakaan Umum Kabupaten Bogor dalam keberadaannya

mengalami beberapa perubahan dari mulai UPT Perpustakaan Umum

Daerah Tingkat II Bogor dibawah Diknas sesuai SK Bupati Bogor

tanggal 20 Agustus 1992. Kemudian pada tahun 1996 berubah menjadi

Kantor Perpustakaan Umum Kabupaten Tingkat II Bogor berdasarkan

Peraturan Daerah No.6 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Peraturan Umum Kabupaten Bogor Tingkat II Bogor.

Pada tahun 2002 Perpustakaan Umum kembali berubah menjadi

UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Perpustakaan pada Dinas

Penddikan dengan Surat Keputusan Bupati No.11 Tahun 2001 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Dinas Pendidikan.

Pada tahun 2004 UPTD Perpustakaan Kabupaten Bogor kembali

mengalami perubahan dengan adanya Peraturan Daerah No.35 tahun

2004 tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Arsip dan

Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor menjadi Seksi Pengelolaan

Perpustakaan. Pada tahun 2008 disesuaikan Peraturan Daerah No.12

Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis Daerah.

Gedung Perpustakaan Umum di bangun tahun 2003 menggunakan

sumber dana murni dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)

Page 54: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

40

Kabupaten Bogor dengan luas tanah 1.303,4 meter persegi dan luas

bangunan 992 meter persegi.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Memberdayakan Perpustakaan Guna Mencerdaskan Masyarakat

Kabupaten Bogor

b. Misi

1) Membina, mengembangankan dan mendayagunakan

perpustakaan.

2) Meningkatkan kecerdasan masyarakat dalam informasi ilmu

pengetahuan.

3) Menyelenggarakan layanan Perpustakaan Umum.

4) Mengembangkan minat baca masyarakat dan meningkatkan

kemampuan SDM pengelola Perpustakaan Umum.

3. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah yang berkaitan dengan Tugas Pokok

dan Fungsi (TUPOKSI) KAPD adalah Peraturan Daerah Kabupaten

Bogor Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pembentukan Lembaga Teknis

Daerah Kabupaten Bogor, maka tugas pokok dan fungsi Kantor Arsip

dan Perpustakaan Kabupaten Bogor adalah :

Page 55: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

41

A. Tugas :

Membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan Daerah di bidang Arsip, Dokumentasi dan Perpustakaan

Daerah berdasarkan PERDA NO.12 Tahun 2008.

B. Fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Arsip, Dokumentasi dan

Perpustakaan Daerah;

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah

di bidang Arsip, Dokumentasi dan Perpustakaan Daerah;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Arsip, Dokumentasi

dan Perpustakaan Daerah;

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Page 56: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

42

4. Struktur Organisasi

Keterangan :

: Garis Instruksi

: Garis Koordinatif

1) Kepala Kantor : Drs. Ferry Adnan, M.Si

2) Sub Bagian Tata Usaha : H. TB. Yupi Yusuf, A.Md

3) Kelompok Jabatan Fungsional :

1. Djoko Trijono

2. Hj. Yohana. F

3. Efriadi Efendi, A.Md

4. Hj. Ening Awalina L

5. Budi Tulusna, SE, MM

6. Niken Ayu, A.Md

7. Juli Martini, A.Md

8. Andri Wijayanto, S.Sos

9. Rini Naritha, A.Md

10. Ade Muhammad

KEPALA KANTOR

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SEKSI

DOKUMENTASI

ELEKTRONIK

SUB BAGIAN

TATA USAHA

SEKSI

PENGELOLAAN DAN

PELESTARIAN ARSIP

SEKSI

PENGELOLAAN

PERPUSTAKAA

N

Page 57: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

43

11. Nurmawati, S.Sos

4) Seksi Dokumentasi Elektronik : Susilawati, S.H

5) Seksi Pengelolaan & Pelestarian Arsip : Hermani, A.Md

6) Seksi Pengelolaan Perpustakaan : Hj.Melyani Dewi, S.H

5. Koleksi

Secara keseluruhan pada bulan Juli 2015 koleksi yang terdaftar

pada pangkalan data Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

berjumlah 11.788 judul dan 32.075 eksemplar. Koleksi-koleksi

tersebut terbagi dalam berbagai macam subjek, subjek yang memiliki

judul paling banyak adalah pada subjek ilmu-ilmu terapan dan

teknologi yang berjumlah 2.000 judul. Hal tersebut didasari oleh

karena setiap waktu teknologi terus berkembang yang melahirkan

ilmu-ilmu baru yang lebih mutakhir.

6. Ruangan dan Perlengkapan pada Ruang Anak

Ruang layanan anak pada Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten

Bogor terletak di lantai 1, memiliki luas lebih kurangnya 12m x 7,8m

dengan bentuk persegi panjang. Luas tersebut sudah sesuai dengan

standar yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional karena dapat

menampung lebih dari 20 orang anak. Ruangan yang di tujukan untuk

anak samapai dengan usia sekolah kelas 6 SD tersebut di tata dengan

sedemikian rupa agar dapat menarik minat anak untuk datang serta

belajar di perpustakaan. Warna-warni pada ruangan menjadi ciri khas

Page 58: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

44

yang membedakan ruangan anak dengan ruangan lain, bangku-bangku

mungil juga disediakan untuk anak-anak.

Perlengkapan seperti rak, meja, kursi yang tingginya disesuaikan

untuk anak serta terlapisnya lantai dengan karpet agar anak merasanya

senang dan nyaman juga disediakan, berikut peralatan yang ada ruangan

anak sesuai hasil observasi yang telah dilakukan:

a. Rak koleksi umum berjumlah 4 buah

b. Rak koleksi referensi berjumlah 1 buah

c. Rak maianan dan cendramata berjumlah 1 buah

d. Meja berjumlah 7 buah

e. kursi berjumlah 21 buah

7. Lokasi

Lokasi Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

beralamatkan di JL. Bersih No.5 Komplek Pemda Kabupaten Bogor

Kelurahan Tengah Kec. Cibinong Bogor 16914.

Telepon : (021) 8754781 – 87901363

Fax : (021) 87901363

Website : http//:kapd.bogorkab.go.id

8. Jam Layanan

Senin – Jumat : 08.00 – 15.00 WIB

Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB

Minggu : 08.00 – 13.00 WIB (di Lapangan Tegar Beriman)

Page 59: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

45

9. Fasilitas dan Layanan

Setiap pengguan perpustakaan dapat menggunakan koleksi dan

fasilitas perpustakaan yang tersedia diantaranya sebagai berikut :

a. Ruang Baca Umum.

b. Ruang Baca Anak.

c. Ruang Referensi.

d. Sarana Audio Visual dan Internet.

e. Mushola.

f. Halaman Parkir.

g. Mobil Unit Perpustakaan Keliling.

Adapun jenis layanan yang disediakan adalah sebagai berikut :

1) Layanan informasi tentang perpustakaan.

2) Layanan membaca ditempat dan sirkulasi buku.

3) Layanan Audio Visula dan Internet.

4) Layanan bimbingan karya ilmiah, PSG, Observasi, dan lain-lain.

5) Layanan Referensi.

6) Layanan membaca melalui Mobil Unit Perpustakaan Keliling.

Page 60: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

46

B. Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil dari wawancara peneliti dengan

informan yang telah dipilih. Hasil wawancara yang dijabarkan merupakan

hasil reduksi.

1. Pengembangan tatanan desain interior ruang layanan anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

Suatu ruangan yang dibuat pasti tidak terlepas dari tatanan desain

interior, terlebih lagi pada ruangan anak disebuah perpustakaan. Sadar

atau tidak desain interior pada ruangan anak memiliki peran penting

untuk menunjang berlangsungnya kegiatan yang dilakukan oleh anak-

anak di perpustakaan. Tatanan desain interior pada ruang layanan anak

menurut informan sudah memberikan kenyamanan untuk anak. Hal

tersebut karena pimpinan memberikan toleransi untuk para pustakan

untuk menata ruangan agar nyaman untuk anak. Akan tetapi menurut

informan, pustakawan merasa kesulitan saat mencoba merubah

tatanan desain interior karena rak yang dimiliki hanya jenis rak satu

muka dan bagian belakang rak tidak di cat. Oleh karena itu jika

tatanan dirubah akan menjadi tidak nyaman. Berikut tatanan desain

interior yang ada di ruang layanan anak Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor :

Page 61: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

47

Gambar 4.1 Tatanan ruang layanan anak di Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor

Perencanaan awal tatanan desain interior pada ruang layanan anak

adalah menyesuaikan dengan bentuk ruangan yang ada dan perabot

yang dipilih. Pada perencanaan awal rak yang dipilih untuk ruang

layanan anak adalah rak dua muka. Maka tatanan yang akan dibuat,

rak-rak tersebut tidak menempel di tembok. Peletakan kursi dan meja

saat perencanaan tidak menyebar seperti saat ini, pustakawan

merencanakan ada bagian yang tidak memakai kursi untuk anak-anak

yang ingin duduk di karpet. Namun karena pada tahap pelaksanaan

berbeda dengan perencanaan. Maka pustakawan menyesuaikan

tatanan desain interior dengan semenarik mungkin dan anak-anak

tidak merasa tergangu jika berlalu lalang di dalam ruang layanan anak.

2. Warna-warna yang dipilih untuk ruang layanan anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

Pemberian warna dinding untuk ruang anak adalah penting, lebih

baik lagi jika setiap sudut ruang memiliki warna cat dinding yang

Page 62: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

48

berbeda. Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor juga memberi

warna yang cat yang berbeda untuk ruang anak dengan ruang lainnya,

hal tersebut juga menjadi pembeda ruangan anak dengan ruangan lain.

Dari hasil observasi memang terlihat dinding pada ruang anak hanya

di cat dengan satu warna yaitu hijau. Tidak adanya gambar pada

dinding dan ada sedikit bagian dinding yang mengalami kerontokan.

Selain itu pada tembok ruang anak yang diberikan warna hijau

muda, cat yang digunakan adalah cat tembok biasa. Pada saat

pengerjaan dan setelah tembok di cat, cat tersebut berbau. Namun para

pustakawan mengantisipasi dengan cara tidak menggunakan ruangan

tersebut terlebih dahulu sampai bau tersebut tidak tercium lagi.

Berikut kutipan wawancaranya :

“Informasi yang saya dapat dari yang mengecat rak, meja dan

kursi, ini cat yang digunakan aman. Pada saat setelah pengecatan

tembok memang berbau namun kita antisipasi dengan tidak

menggunakan ruangan tersebut sampai tidak berbau lagi”.(Ade

M. Sa’ban)

Pada perencanaan awal dinding selain diberikan cat juga

ditambahkan dengan gambar-gambar. Begitu pula dengan rak-rak

pada perencanaan awal rak tidak hanya berwarna-warni tapi juga

diberikan gambar-gambar. Menurut informan hal tersebut lakukan

agar anak-anak menjadi tertarik untuk melihat koleksi apa yang ada di

rak-rak tersebut. Warna-warna yang ada sekarang memang terlihat

kurang bervariasi karena pemilihan warna yang digunakan tidak

Page 63: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

49

banyak. Warna-warna yang digunakan cenderung warna yang kuat,

pada ruang anak kurangnya warna-warna lembut seperti kuning muda,

hijau tosca atau pun ungu muda.

Pendapat anak-anak mengenai warna-warna yang diberikan di

ruang layanan anak adalah mereka menyukai warna-warna yang ada.

Namun untuk lebih meningkatkan antusiasme anak terhadap

perpustakaan sebaiknya pustakawan mencari lebih banyak referensi

untuk memadukan warna-warna agar terciptanya mood yang berbeda

disetiap sisi ruang layanan anak.

3. Kebutuhan peredam suara (akustik) pada ruang layanan anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

Suara merupakan hal yang penting dalam kehidupan, namun

kadang pula suara dapat menggangu aktivitas lain. Perpustakaan

merupakan salah satu tempat dimana sumber informasi berada,

pemustaka yang datang pun beragam terlebih lagi di perpustakaan

umum. Beragamnya pemustaka yang datang beragam pula karakter

yang ada, ada yang dapat berkonsentrasi dengan mudah dengan

keadaan apapun ada pula yang sulit berkonsentrasi dengan kedaan

yang ramai.

Tidak ada peraturan tertulis yang melarang anak untuk tidak

bersuara kencang di ruangan anak perpustakaan, anak pula lebih sulit

dikendalikan saat mereka sedang asik bermain di perpustakaan.

Kegiatan-kegiatan lain yang berlangsung juga dapat menghasilkan

suara yang dapat terdengar oleh orang lain bahkan ruangan lain.

Page 64: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

50

Peran dari peredam suara dirasa penting untuk ditambahkan pada

ruangan anak. Peredam suara tersebut berguna untuk meredam suara

yang dihasilkan dari luar ruangan maupun dari ruangan tersebut agar

tidak menggangu kegiatan pemustaka di ruangan lain. Namun jarang

sekali perpustakaan yang memang dengan sengaja menambahkan

peredam suara pada ruangan-ruangan di perpustakaan, biasanya hanya

ruangan audio visual saja yang diberi peredam suara.

Seperti halnya pada ruang layanan anak di Perpustakaan Umum

KAPD Kabupaten bogor, belum adanya peredam suara yang

diberikan. Pintu ruangan yang seharusnya ada dan berguna juga untuk

meminimalkan suara yang dihasilkan dari dalam atau pun luar

ruangan juga tidak tersedia. Informan juga mengatakan bahwa tidak

adanya peredam suara sangat menggangu kegiatan lainnya.

Kebisingan yang dihasilkan oleh kegitan anak-anak menggagu

kegiatan yang ada diluar ruangan anak. Walaupun tidak sebaliknya,

anak- anak tidak terganggu dengan suara yang dihasilkan dari luar

ruangan.

Berikut kutipan wawancaranya :

“Terganggun sekali, yang kita konsep dulu juga pakai peredam.

Tapi ini kenyataannya kan tidak menggunakan peredam. ya sangat

menggangu sekali, terutrama yang sangat menggangu itu adalah

suara bising anak-anak dari dalam keluar bukan dari luar

kedalam”. (Ade M. Sa’ban)

Page 65: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

51

Oleh sebab itu peredam suara pada ruang layanan anak memang

diperlukan untuk kenyamanan pemustaka dewasa maupun anak-anak.

Perencanaan yang dilakukan untuk ruang layanan anak, pustakawan

merencanakan ditambahkannya peredam suara di ruang anak.

Peredam suara yang direncanakan adalah peredam suara sederhana

yang dapat di aplikasikan dengan mudah untuk ruang layanan anak.

Peredam sederhana yang dapat dipakai pada ruang layanan anak

adalah dengan cara melapisi dinding dengan busa, karpet dan papan.

4. Kondisi elemen pembentuk ruangan yang ada di Perpustakaan

Umum KAPD Kabupaten Bogor

Ada tiga elemen pembentuk ruang yaitu lantai, dinding dan

plafond. Untuk membuat sebuah ruangan, harus terdapat tiga elemen

tersebut. Tiga elemen tersebut memiliki peran penting pada masing-

masing bagian yang saling berkaitan. Bukan sebuah ruangan jika tidak

memiliki dinding, ruangan juga tidak sempurna jika tidak adanya

lantai atau plafond.

1) Lantai

Lantai memiliki peran penting karena lantai menjadi

pijakan. Kenyaman dan keaman lantai di ruang layanan anak

adalah sangat penting untuk diperhatikan. Aktivitas anak yang lagi-

lagi menjadi pertimbangan mengapa kenyamanan dan keamanan

lantai harus selalu di perhatikan. Selain tekstur lantai yang halus,

lantai juga harus kokoh untuk menahan beban dan mudah

dibersihkan.

Page 66: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

52

Jenis kramik pada ruang layanan anak, sama seperti kramik

pada ruangan lainnya. Tidak ada perbedaan jenis kramik di ruang

layanan anak. Karena menurut informan lantai pada ruang layanan

anak akan di tutupi oleh karpet. Hasil observasi yang telah penulis

lakukan bahwa kondisi lantai ruang anak di Perpustakaan Umum

KAPD Kabupaten Bogor, ada beberapa lantai yang telihat sudah

mengalami keretakan dan memiliki permukaan tidak halus lagi.

Informan mengatakan bahwa lantai tersebut memang harus

diperbaiki, pustakawan sudah melaporkan hal tersebut namun

belum diperbaiki juga hingga saat ini.

Sejauh pengamatan yang telah penulis lakukan saat

penelitian, kerusakan tersebut tidak memiliki pengaruh untuk

berlangsungnya kegiatan anak di ruang anak. tidak ada anak yang

menjadi korban karena kerusakan-kerusakan tersebut.

Berikut kutipan wawancaranya :

“Harusnya dibenerin dan anggarannya sudah ada namun

kembali lagi dengan kebijakan. Laporan sudah, nota dinas

juga sudah namun mohon maaf masih seperti itu”. (Ade M.

Sa’ban)

Karpet yang ada pada ruang anak tidak menutupi seluruh

lantai ruangan, ada bagian bagian lantai yang terlihat. Karpet yang

digunakan saat ini pada ruang layanan anak menurut informan

bukanlah karpet yang sesuai dengan perencanaan. Karpet yang

direncanakan anak digunakan pada ruang layanan anak adalah jenis

Page 67: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

53

karpet yang permukaannya lebih lembut dan menutupi seluruh

lantai ruang layanan anak. Jenis dari bahan karpet yang digunakan

adalah terbuat dari woll, bahan tersebut memang memberikan

kesan kelembutan. Pustakawan yang menjadi informan pun

sependapat bahwa kondisi karpet yang ada sekarang belum

memberikan kenyamanan karena masih ada bagian lantai yang

belum tertutupi karpet dan ketebalan karpet belum sesuai.

Berikut kutipan wawancaranya :

“Belum, masih ada yang sobek-sobek.. kemudian kurang

tebal, ini kan kaya karpet biasa aja. Jadi yang saya dan

teman-teman harapkan lebih baik lagi”. (Ade M. Sa’ban)

Pemustaka yang memang anak-anak merasa nyaman

dengan kondisi karpet yang tersedia, namun mereka berharap

karpet yang disediakan berwarna-warni. Pemustaka yang menjadi

informan juga berkata jika karpet yang tersedia sekarang pernah

membuatnya tersandung, hal tersebut dikarenakan renggangnya

celah antar karpet. Memang seharusnya seluruh pengelola

perpustakaan memperhatikan hal-hal kecil yang ada pada ruang

layanan anak, karena semua yang tersedia seharusnya tidak

membahayakan bagi anak-anak.

Berikut kutipan wawancaranya :

“karpetnya enak tapi maunya warna-warni. Aku pas jalan

pernah kesandung ka disitu..” (Kesya, 10th)

Page 68: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

54

2) Dinding

Dinding merupakan pembatas ruang, dinding berfungsi

untuk melindungi. Untuk anak-anak dinding yang menarik adalah

dinding yang diberi berbagai warna atau diberikan gambar-gambar.

Anak tidak mengerti harus seperti apakah dinding yang aman

untuk mereka. Pustakwan sebagai pengelola perpustakaan yang

harus memperhatikan keamanan dinding yang dibuat untuk

menyekat setiap ruang.

Pustakawan mengakui jika ada bagian dinding yang mulai

rontok. Hal tersebut juga sesuai dengan observasi yang dilakukan

penulis, jika terlihat ada bagian dinding ruang layanan anak yang

mulai rontok. Rontokan tersebut membuat karpet yang ada

dibawahnya menjadi kotor. Walaupun aktivitas anak tidak

terganggu, sebaiknya dinding tersebut segera diperbaiki.

Pemberian gambar pada dinding merupakan perencanaan

awal yang ternyata tidak dapat terlaksanakan. Warna dinding saat

ini hanya satu warna yaitu hijau muda. Anak-anak yang menjadi

informan menyatakan bahwa akan lebih menarik jika dinding pada

ruang layanan anak diberikan gambar-gambar. Pustakawan berkata

perencanaan awal untuk memberikan gambar-gambar pada dinding

bertujuan untuk meningkatkan gairah anak untuk datang

keperpustakaan serta memberikan kesan yang menyenangkan saat

berada pada ruang layanan anak.

Page 69: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

55

Berikut kutipan wawancaranya :

“suka..aku maunya ada singa sama kerbau” (Khumairah,

3th)

“Yang bisa menarik perhatian anak seperti adanya

gambar-gambar, bisa dikatakan seperti taman kanak-

kanak” (Ade M. Sa’ban)

Dapat disimpulkan jika perencanaan awal yang dibentuk

oleh pustakawan dan di dampingi oleh ahli desain interior sesuai

dengan harapan pemustaka. Pemberian gambar pada dinding

ruangan anak menjadi daya tarik tersendiri. Namun pada tahap

pelaksanaan hal tersebut tidak terealisasikan karena adanya

kebijakan lain yang diputuskan oleh pimpinan.

3) Plafond

Hasil observasi pada plafond ruang layanan anak adalah

tidak ada kerusakan yang terlihat. Plafond juga masih berfungsi

sesuai dengan fungsinya yaitu melindungi dari atap dan

menyangga lampu serta kabel-kabel yang dibutuhkan pada ruang

layanan anak. Informan juga menyatakan bahawa tidak adanya

kerusakan pada plafond. Perencanaan awal untuk plafond sesuai

dengan apa yang terlaksana. Plafond diberi cat warna putih serta

diberi lis atau garis di sisi plafond.

Plafond juga dapat diberikan hiasan untuk anak-anak,

biasanya hiasan tersebut sama seperti gambar pada dinding. pada

plafond bisa ditambahkan gambar awan, matahari, pelangi atau

Page 70: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

56

pun burung-burung. Anak-anak yang menjadi informan

menyatakan plafong yang ada sekarang sudah cukup, karena

mereka lebih mengharapkan dinding yang diberi tambahan

gambar-gambar agar lebih menyenangkan.

5. Perabot yang dibutuhkan untuk pemustaka pada ruang layanan

anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

Rak-rak yang ada juga diberi warna namun tidak bergambar. Selain

itu rak, meja dan kursi-kusri yang disediakan pada ruang anak

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor berbentuk persegi

dengan sisi yang tidak runcing, hal tersebut aman untuk anak-anak.

Selain itu bahan yang digunakan untuk pembuatan perabot

menggunakan kayu yang memiliki permukaan yang halus. Namun

tidak disediakannya kursi dan meja individu dan terlihat monoton

karena tidak adanya variasi bentuk kursi-kursi dan meja yang

disediakan.

Untuk ukuran perabot yang terdiri dari meja, kursi dan rak pada

ruang anak menurut informan sudah sesuai dengan kebutuhan anak

karena pustakawan mengaku jika ukuran tersebut mengikuti Pedoman

Perpustakaan Nasional. Namun pada saat melakukan observasi

menunjukkan anak-anak yang rentang umurnya 3-12 tahun, anak yang

berumur 3-8 tahun terlihat jika kursi dan meja yang disedikan sesuai

dengan tinggi mereka, namun anak-anak yang berumur 10-12 tahun

terlihat bahawa kursi dan meja yang disediakan tidak sesuai dengan

Page 71: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

57

tinggi mereka atau kurang tinggi. Untuk rak-rak yang ada di

perpustakaan memang sebagian besar tidak bermasalah, tetapi saat

penulis melakukan observasi melihat salah satu informan yang

berumur 3 tahun tidak dapat menjangku rak sampai di tingkat paling

atas.

Beragamnya warna-warni perabot yang ada di dalam ruang layanan

anak menjadi suatu ciri khas tersendiri atau pembeda antara ruang

anak dengan ruang lainnya. Pengguanaan cat dan material pembuat

rak, meja dan kursi sudah menjadi hal yang wajib untuk di

perhatiakan. selain keamanan untuk anak-anak, kekuatan bahan

tersebut juga menjadi pertimbangan. Informan mengatan jika cat yang

digunakan untuk mengecat rak, meja dan kursi pada ruang anak

menggunakan cat yang aman untuk anak.

6. Pencahayaan yang ada pada ruang layanan anak di Perpustakaan

Umum KAPD Kabupaten Bogor

Pencahayaan pada ruang layanan anak dirasa sudah cukup untuk

kegiatan-kegiatang yang dilakukan anak, seperti bermain dan

membaca. Pencahayaan yang baik akan membuat anak nyaman, jika

pencahayaan pada ruangan tidak baik selain membuat ketidak

nyamanan untuk anak, kesehatan mata anak juga dapat terganggu.

Informan menjelaskan jika ruang anak digunakan untuk daya tampung

maksimal 150 orang anak, maka harus menggunakan cahaya

Page 72: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

58

tambahan yang berupa lampu. Namun jika pengunjung sehari-hari

hanya 10-50 anak, penggunaan tambahan lampu tidak diperlukan.

Berikut kutipan wawancaranya:

“Untuk pencahayaan sudah cukup karena kanan kiri sudah

dilengkapi dengan kaca, jadi tanpa lampu pun sudah bisa

dipergunakan. Tergantung seberapa banyak yang berkunjung, jika

jumlah yang berkunjung maksimal 150 orang pencahayaan alami

saja tidak mencukupi harus ditambah dengan lampu. Jika hanya

10-50 masih bisa”. (Ade M. Sa’ban)

Anak-anak yang menjadi informan mengatakan bahwa mereka

tidak merasa terganggu dengan pencahayaan. Mereka dapat melihat

tulisan pada buku dengan jelas. Selain itu anak-anak tidak merasa ada

bagian ruangan yang menyilaukan. Cahaya alami yang masuk pada

ruang layanan anak sangat cukup dan tidak menggangu penglihatan.

C. Pembahasan

1. Pengembangan tatanan desain interior ruang layanan anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

Tatanan desain interior pada ruang layanan anak menurut informan

sudah memberikan kenyamanan untuk anak. Hal tersebut karena

pimpinan memberikan toleransi untuk para pustakan untuk menata

ruangan agar nyaman untuk anak. Akan tetapi menurut informan,

pustakawan merasa kesulitan saat mencoba merubah tatanan desain

interior karena rak yang dimiliki hanya jenis rak satu muka dan bagian

Page 73: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

59

belakang rak tidak di cat. Oleh karena itu jika tatanan dirubah akan

menjadi tidak nyaman.

Pendapat pustakawan tersebut sesuai dengan teori yang ada bahwa

daerah atau ruangan harus dirancang sesuai dengan usia peengguna

dan aman untuk semua orang. Anak-anak harus nyaman dengan

perabot, pengaturan, dan bahan yang ditawarkan62

. Selain itu teori lain

yang sesuai dengan hasil dari penelitian mengenai tatanan desain

interior ini adalah anak-anak dari segala usia harus menemukan

perpustakaan merupakan tempat terbuka, mengundang, menarik,

menantang dan tidak mengancam untuk mengunjunginya63

.

Pustakawan sangat menyadari pentingnya tatanan desain interior

untuk anak, mereka selalu memperhatikan keamanan serta

kenyamanan ruang anak agar anak selalu ingin mengunjungi

perpustakaan. Perencanaan awal tatanan desain interior pada ruang

layanan anak adalah menyesuaikan dengan bentuk ruangan yang ada

dan perabot yang dipilih. Pada perencanaan awal rak yang dipilih

untuk ruang layanan anak adalah rak dua muka. Maka tatanan yang

akan dibuat, rak-rak tersebut tidak menempel di tembok. Peletakan

kursi dan meja saat perencanaan tidak menyebar seperti saat ini,

pustakawan merencanakan ada bagian yang tidak memakai kursi

untuk anak-anak yang ingin duduk di karpet. Namun karena pada

tahap pelaksanaan berbeda dengan perencanaan. Maka pustakawan

menyesuaikan tatanan desain interior dengan semenarik mungkin dan

62 Carol R. Brown, Interior Design For Libraries : Drawing on Function & Appeal

(Chicago and London : American Library Association, 2002), h. 110. 63 IFLA, Guidelines for Children’s Libraries Services (Croatia : IFLA, 2003), h. 10.

Page 74: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

60

anak-anak tidak merasa tergangu jika berlalu lalang di dalam ruang

layanan anak.

Dengan demikian perkembangan tatanan desain interior layanan

anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor belum dapat

dikembangkan karena pustakawan merasa jka merubah tatanan akan

menjadi tidak nyaman, hal tersebut dikarenakan perabot yang dimiliki

kurang bervariasi. Disisi lain pemustaka merasa nyaman dengan

tatanan desain interior yang disediakan saat ini. Tidak ada kesulitan

pada saat mereka melakukan aktifitas di dalam ruang layanan anak.

2. Warna-warna yang dipilih untuk ruang layanan anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

Pengguanaan warna pada perpustakaan umum harus dapat

memberikan perasaan menyenangkan bagi pengguna64

. Kebutuhan

lingkungan anak berbeda dengan orang dewasa, anak-anak

memerlukan lingkungan yang kreatif. Lingkungan yang kreatif bisa

dibuat misalnya dengan mengunakan warna-warna yang menimbulkan

rasa “nyaman” bagi anak, sehingga mereka merasa betah berada

dalam lingkungan tersebut. Karena suasana yang menyenangkan dapat

tercipta dari komposisi warna tertentu dan secara psikologis dapat

memberi motivasi belajar atau rangsangan kepada anak sehingga

menunjang perkembangan pendidikan anak dengan optimal65

.

64 Paramita Atmodiwirjo dan Yandi Andri Yatmo, Pedoman Tata Ruang dan Perabot

Perpustakaan Umum (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2009), h. 40. 65 Sriti Mayang Sari, “Peran Warna Interior Terhadap Perkembangan dan Pendidikan

Anak di Taman Kanak-kanak”. Dimensi Interior, Vol. 2, No. 1, Juni 2004.

Page 75: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

61

Sejalan dengan teori yang ada bahwa Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor sudah menghiasi ruangan dengan berbagai macam

warna yang menarik, hal tersebut dilakukan untuk membuat anak

menjadi nyaman dan merasa senang ketika berkunjung ke

perpustakaan. Pustakawan layanan anak di Perpustakaan Umum

KAPD Kabupaten Bogor juga telah mengetahui bahwa warna-warna

yang diberikan dapat menarik minat anak untuk berkunjung ke

perpustakaan. Kondisi warna yang baik juga memiliki poin penting

dalam pewarnaan ruang anak.

Cat tembok yang digunak untuk ruang layanan anak seharusnya

memakai cat yang kusus untuk anak-anak. Biasanya cat untuk ruang

anak ketika dilakukan pengecatan, cat tersebut tidak menimbulkan bau

yang menyengat. Selain itu cat yang baik untuk anak anadalah cat

yang mudah kering, tahan lama dan mudah dibersihkan. Namun pada

saat pengecatan di ruang layanan anak di Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor, aroma cat yang digunakan sangat tercium.

Pustakawan mengantisipasinya dengan cara tidak menggunakan

layanan anak sampai bau cat yang ditimbulakn hilang.

Gambar dinding direncakan anak dibuat pada dinding-dinding

ruang layanan anak. Namun hal tersebut tidak dapat terealisasikan

karena kebijakan yang dibuat oleh pimpinan. Gambar-gambar dinding

yang direncanakan agar anak-anak dapat senang datang ke

perpustakaan. Selain dinding, perencanaan ditambahkannya gambar

juga untuk rak-rak pada ruang layanan anak.

Page 76: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

62

Warna-warna yang ada sekarang memang terlihat kurang bervariasi

karena pemilihan warna yang digunakan tidak banyak. Warna-warna

yang digunakan cenderung warna yang kuat, pada ruang anak

kurangnya warna-warna lembut seperti kuning muda, hijau tosca atau

pun ungu muda. Karena suasana yang menyenangkat dapat tercipta

dari komposisi warna tertentu dan secara psikologis dapat memberi

motivasi belajar atau rangsangan kepada anak sehingga menunjang

perkembangan pendidikan anak dengan optimal66

.

3. Kebutuhan peredam suara (akustik) pada ruang layanan anak di

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

Akustik atau sound system merupakan unsur penunjang terhadap

keberhasilan desain yang baik, pengaruh sound system menimbulkan

efek yang sangat luas dan dapat menimbulkan efek-efek psikis dan

emosional dalam ruangan67

. Sistem akustik yang di pakai pada

ruangan anak bertujuan untuk meredam suara yang akan menggangu

kegiatan pada ruangan lain, dan begitu pun sebaliknya. Kebisingan

yang mengganggu merupakan suara yang tidak diinginkan dalam

ruang yang dihasilkan dari suara yang datang dari pertemuan yang

berdekatan dan / atau ruang belajar / daerah dalam gedung, suara dari

66 Sriti Mayang Sari, “Peran Warna Interior Terhadap Perkembangan dan Pendidikan

Anak di Taman Kanak-kanak”. Dimensi Interior, Vol. 2, No. 1, Juni 2004. 67 J. Pamuji Suptandar, Disain Interior : Pengantar Merencana Interior Untuk

Mahasiswa Disain dan Arsitektur (Jakarta : Djambatan, 1999), h. 247.

Page 77: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

63

sistem pendingin udara / pemanas (bangunan kebisingan mekanik),

dan suara dari toilet umum68

.

Ruang layanan anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten

bogor belum memakai peredam suara. Pintu ruangan yang seharusnya

ada dan berguna juga untuk meminimalkan suara yang dihasilkan dari

dalam atau pun luar ruangan juga tidak tersedia. Sejalan dengan teori

di atas, informan juga mengatakan bahwa tidak adanya peredam suara

sangat menggangu kegiatan lainnya. Kebisingan yang dihasilkan oleh

kegitan anak-anak menggagu kegiatan yang ada diluar ruangan anak.

Walaupun tidak sebaliknya, anak- anak tidak terganggu dengan suara

yang dihasilkan dari luar ruangan.

Pada saat pengembangan ruang layanan anak perlu ditambahkan

peredam suara. Penambahan peredam suara diharapkan agar para

pemustaka yang berada di luar ruangan anak tidak terganggu. Begitu

juga sebaliknya, jika terjadi kebisingan diluar ruangan maka anak-

anak tidak akan merasa terganggu.

4. Kondisi elemen pembentuk ruangan yang ada di Perpustakaan

Umum KAPD Kabupaten Bogor

Lantai, dinding dan plafond merupakan tiga elemen pembentuk

ruang. Keamanan serta kenyamanan anak-anak juga tergantung

apakah elemen pembenruk ruang yang ada berfungsi dengan baik.

68 Celcus, “ A Library Architecture Resource” di akses pada 11 Mei 2015 pada

https://libraryarchitecture.wikispaces.com/Public+Library+Acoustics?responseToken=9c69c7d64b

5c0e2a0c172966f67c7641

Page 78: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

64

1) Lantai

Sebagai bidang dasar yang menyangga aktivitas interior dan

perabot kita, lantai harus terstruktur sehingga mampu memikul

beban tersebut dengan aman, dan permukaannya harus cukup kuat

untuk menahan penggunaan dan gesekan yang terus menerus69

.

Lantai harus mudah dalam hal perawatannya, untuk kekuatan dan

pemeliharahaan, material lantai harus tahan terhadap kotoran,

kelembaban, minyak dan noda, khususnya pada area lalu-lalang70

.

Penutup lantai (karpet) juga menjadi salah satu hal yang ada

pada ruangan anak, karpet yang empuk menjadikan laintai lembut,

lentur dan hangat dari segi visual maupun teksturnya. Kelebihan

dari penggunaan karpet adalah karena sifatnya dapat meredam

suara, mengurangi suara benturan, dan menjadikan permukaan

laintai aman dan nyaman untuk di injak71

.

Sesuai dengan observasi yang telah penulis lakukan bahwa

bahan kramik yang digunakan untuk lantai ruang layanan anak

sama seperti kramik yang digunakan untuk ruangan lainnya.

Kondisi lantai ruang anak di Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor, ada beberapa lantai yang telihat sudah

mengalami keretakan dan memiliki permukaan tidak halus lagi.

Informan mengatakan bahwa lantai tersebut memang harus

diperbaiki, pustakawan sudah melaporkan hal tersebut namun

belum diperbaiki juga hingga saat ini.

69 Francis D.K Ching, Ilustrasi Desain Interior (Jakarta : Erlangga, 1996), h. 162. 70 Ibid,. h.164. 71 Francis D.K Ching, Ilustrasi Desain Interior (Jakarta : Erlangga, 1996), h. 172.

Page 79: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

65

Sejauh pengamatan yang telah penulis lakukan saat penelitian,

kerusakan tersebut tidak memiliki pengaruh untuk berlangsungnya

kegiatan anak di ruang anak. Tidak ada anak yang menjadi korban

karena kerusakan-kerusakan tersebut.

Karpet yang ada pada ruang anak tidak menutupi seluruh lantai

ruangan, ada bagian bagian lantai yang terlihat. Pustakawan yang

menjadi informan pun sependapat bahwa kondisi karpet belum

nyaman karena masih ada yang sobek dan ketebalan karpet yang

belum sesuai. Pada saat perencanaan, karpet yang direncanakan

untuk ruang anak adalah karpet yang permukaannya lebih lembut

dan menutupi seluruh lantai ruang layanan anak. Karpet dari jenis

bahan woll dapat digunakan untuk ruang layanan anak, karena

bahan tersebut lentur, memberikan kehangatan dan mudah

dibersihkan.72

Oleh karena itu sebaiknya keramik lantai dan karpet yang

sudah dalam kondisi yang tidak baik lagi harus segera diganti

dengan yang baru. Keamanan anak adalahan hal yang paling

utama. Jika ada yang tidak aman yang terlihat oleh orang tua, maka

akan berdampak ana-anak mereka tidak di izinkan lagi untuk

datang ke perpustakaan.

2) Dinding

Dinding adalah elemen arsitektur yang penting untuk setiap

bangunan. Secara tradisional, dinding telah berfungsi sebagai

72 Francis D.K Ching, Ilustrasi Desain Interior (Jakarta : Erlangga, 1996), h. 172.

Page 80: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

66

struktur pemikul lantai di atas permukaan tanah, langit-langit

dan atap menjadi muka bangunan. Memberi proteksi dan privasi

pada ruangan interior yang dibentuknya. Selain itu fungsi dari

dinding adalah sebagai pembantas ruangan, pembatasan

menyangkut penglihatan, sehingga manusia terlindung dari

pandangan langsung yang biasanya berhubungan dengan

kepentingan pribadi73

. Salah satu dari sifat-sifat untuk

perpustakaan anak adalah daerah anak harus menyediakan

beberapa stimulasi visual untuk membuat lingkungan yang

menarik74

. Oleh karena itu pemberian wall art pada dinding

ruang anak dirasa salah satu contoh untuk menarik minat anak.

Pemberian warna dinding untuk ruang anak adalah penting,

lebih baik lagi jika setiap sudut ruang memiliki warna cat

dinding yang berbeda. Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten

Bogor juga memberi warna yang cat yang berbeda untuk ruang

anak dengan ruang lainnya, hal tersebut juga menjadi pembeda

ruangan anak dengan ruangan lain. Dari hasil observasi memang

terlihat dinding pada ruang anak hanya di cat dengan satu warna

yaitu hijau. Tidak adanya gambar pada dinding dan ada sedikit

bagian dinding yang mengalami kerontokan.

Pada tahap perencanaan putakawan merencanakan jika

dinding pada ruang layanan anak diberikan gambar, sesuai

73 Olih Solihat Karsono, “Darsar-dasar Desain Interior Pelayanan Umum I”. diakses pada

9 Mei 2015 pada http://repo.isi-

dps.ac.id/131/1/Dasar_Dasar_Desain_Interior_Pelayanan_Umum_I.pdf 74 Carol R. Brown, Planning Library Interiors : The Selection of Furnishing for the 21st

Century (Kanada : Oryx Press, 1995), h. 93.

Page 81: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

67

dengan terori yang disampaikan. Jika pemberian gambar pada

dinding ruang layanan anak dapat memberikan stimulasi untuk

anak. Anak-anak yang menjadi informan juga mengharapkan

bahwa dinding pada ruang layanan anak tidak hanya di cat

melainkan diberikan gambar-gambar.

Dapat disimpulkan mengenai dinding ruang layaanan anak

di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor jika dinding

akan lebih baik segera di perbaiki jika ada kerusakan dan akan

lebih baik ditambahkan gambar-gambar. Hal tersebut dilakukan

agar minat berkunjung anak datang ke perpustakaan semakin

besar. Mood yang tercipta pun menyenangkan, mencerminkan

jika perpustakaan bukan tempat yang membosankan untuk

dikunjungi. Ide kreatif anak juga dapat terbangun dengan adanya

gambar-gambar dan warnawarna yang lebih bervariasi pada

ruang layanan anak.

3) Plafond

Langit-langit adalah elemen yang menjadi naungan dalam

desain interior, dan menyediakan perlindungan fisik maupun

psikologis untuk semua yang ada dibawahnya75

. Dari hasil

pengamatan penulis bahwa plafond yang ada pada ruang

layanan anak dalam kondisi yang baik. Tidak terlihat kerusakan

yang terjadi pada plafond. Fungsi plafond yang bertujuan untuk

melindungi secara fisik maupun psikologis terlaksana dengan

75 Francis D.K Ching, Ilustrasi Desain Interior (Jakarta : Erlangga, 1996), h.

Page 82: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

68

baik. Informan dan pemustaka merasa plafond yang ada dirasa

aman untuk menyangga titik-titik lampu serta kabel-kabel yang

dibutuhkan pada ruang layanan anak.

Warna putih merupakan warna yang dipilih untuk mengecat

plafond. Jika ingin lebih menarik plafon juga dapat diberikan

hiasan untuk anak-anak, biasanya hiasan tersebut sama seperti

gambar pada dinding. Pada plafond bisa ditambahkan gambar

awan, matahari, pelangi atau pun burung-burung. Anak-anak

yang menjadi informan menyatakan plafond yang ada sekarang

sudah cukup, karena mereka lebih mengharapkan dinding yang

diberi tambahan gambar-gambar agar lebih menyenangkan.

5. Perabot yang dibutuhkan untuk pemustaka pada ruang layanan

anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

Untuk perabot anak seperti rak, meja dan kursi informan mengaku

jika ukuran yang diberikan mengikuti Pedoman Perpustakaan

Nasional. Namun pada saat melakukan observasi menunjukkan anak-

anak yang rentang umurnya 3-12 tahun, anak yang berumur 3-8 tahun

terlihat jika kursi dan meja yang disedikan sesuai dengan tinggi

mereka, namun anak-anak yang berumur 10-12 tahun terlihat bahawa

kursi dan meja yang disediakan tidak sesuai dengan tinggi mereka

atau kurang tinggi. Untuk rak-rak yang ada di perpustakaan memang

sebagian besar tidak bermasalah, tetapi saat penulis melakukan

Page 83: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

69

observasi melihat salah satu informan yang berumur 3 tahun tidak

dapat menjangku rak sampai di tingkat paling atas.

Ukuran perabot yang disediakan di ruang layanan anak

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor tidak menyediakan

perbedaan antara perabot untuk anak prasekolah dengan anak usia

sekolah, semua rak, meja dan kursi memiliki ukuran yang sama.

Sesuai dengan observasi yang dilakukan penulis ukuran meja, kursi

dan rak pada ruang anak tersebut diantaranya tinggi meja 10,23 inci,

tinggi kursi 6,70 inci dan ada 6 rak yang tersedia dengan tinggi yang

berbeda-beda yaitu tinggi 39,37 inci kedalaman 11,81 inci untuk rak 1

dan 2 , tinggi 59,05 inci kedalaman 14,56 inci untuk rak 3,4 dan 5,

tinggi 47,24 inci kedalaman 12,60 untuk rak 6.

Teori yang mengenai ukuran kursi dan meja anak oleh Carol R.

Brown pada buku Planning Library Interiors : The Selection of

Furnishings for the 21st Century adalah pengguana perpustakaan anak

prasekolah harus memiliki tinggi meja sekitar 20-22 inci dan dengan

ketinggian kursi 12-14 inci sedangkan untuk anak yang lebih tua

membutuhkan meja dengan tinggi sekitar 24-26 inci dan ketinggian

kursi 15-16 inci76

. Sedangkan teori ukuran rak menurut Carol R.

Brown pada buku Interior Design For Libraries : Drawing on

Function & Appeal, rak buku untuk prasekolah harus memiliki tinggi

42 inci dan menjorok kedalam 12 inci, tinggi rak anak usia sekolah

76 Carol R. Brown, Planning Library Interiors : The Selection of Furnishings for the 21st

Century (Kanada : Oryx Press, 1995), h. 99.

Page 84: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

70

maksimal 66 inci77

. Pada Pedoman Perencanaan Perabot dan

Perlengkapan Perpustakaan sedikit digambarkan jika maksimal ukuran

rak untuk anak adalah 114 cm (44,88 inci), sedangkan ukuran meja

yaitu 51 cm (20,07 inci) dan kursi 28cm(11,02 inci).

Hal tersebut menunjukkan bahwa perabot yang ada diruang anak

Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor tidak sesuai dengan

teori yang ada. Carol R. Brown membedakan perabot untuk anak usia

prasekolah dengan usia sekolah memang benar harus dilakukan karena

pada kenyataan yang dibuktikan dengan hasil observasi anak yang

berusia 10-12 tahun kursi dan meja yang disediakan terlalu rendah dan

untuk anak yang berusia 3 tahun tidak dapat mengambil koleksi pada

rak bagian atas.

Ketidak sesuaian juga terjadi dengan teori yang ada pada Pedoman

Perencanaan Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan. Penyesuaian

ukuran bisa dilakukan sesuai dengan tinggi rata-rata anak Indonesia,

karena mungkin teori Carol R. Brown diperuntukkan bagi anak-anak

diluar Indonesia. Penulis menggunakan teori Carol R. Brown

dikarenakan teori yang disampaikan pada Pedoman Perencanaan

Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan tidak dijelaskan secara

terperinci.

Perabot untuk anak-anak tidak memiliki sudut. Meja bulat atau

oval lebih aman dari pada meja persegi atau persegi panjang dan

meningkatkan kecenderungan anak-anak untuk berinteraksi satu sama

77 Carol R. Brown, Interior Design For Libraries : Drawing on Function & Appeal

(Chicago and London : American Library Association, 2002), h. 112.

Page 85: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

71

lain78

. Sesuai dengan teori yang ada meja yang tersedia pada ruang

anak Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor memiliki bentuk

persegi dengan sudut-sudut yang dibuat tumpul sehingga aman untuk

anak-anak.

6. Pencahayaan yang ada pada ruang layanan anak di Perpustakaan

Umum KAPD Kabupaten Bogor

Pencahayaan ruang layanan anak di Perpustakaan Umum KAPD

Kabupaten Bogor yang disampaikan informan dan juga hasil observasi

jika pencahayaannya baik, cahaya matahari masuk tanpa terhalang.

Kegiatan membaca dan bermain yang dilakukan anak di dalam

ruangan tidak akan terganggu. Informan menjelaskan jika ruang anak

digunakan untuk daya tampung maksimal 150 orang anak, maka harus

menggunakan cahaya tambahan yang berupa lampu. Namun jika

pengunjung sehari-hari hanya 10-50 anak, penggunaan tambahan

lampu tidak diperlukan.

Undang Sudarsana pada buku Materi Pokok Pembinaan Minat

Baca disitu tertulis distribusi cahaya yang tidak teratur, adanya

penyinaran-penyinaran yang menyilaukan, ataupun pembagian cahaya

yang menimbulkan kontras-kontras yang tajam akan lebih tidak

menyenenangkan dari pada akibat yang ditimbulkan oleh kurangnya

cahaya itu sendiri79

. Namun pada ruang layanan anak ini pencahayaan

78 Carol R. Brown, Planning Library Interiors : The Selection of Furnishings for the 21st

Century (Kanada : Oryx Press, 1995), h. 99. 79 Undang Sudarsana, Materi Pokok Pembinaan Minat Baca (Jakarta : Universitas

Terbuka, 2008), h. 2.33

Page 86: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

72

ruangan tidak ada gangguan atau sinar-sinar yang meyilaukan.

Lampu-lampu yang ada pun siap membantu menerangi ruangan jika

dibutuhkan.

Page 87: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan mengenai

pengembangan desain interior layanan anak di Perpustakaan Umum

KAPD Kabupaten Bogor, maka penulis memberikan beberapa

kesimpulan, yaitu :

1. Tatanan desain interior yang ada pada ruang layanan anak, sudah

membuat nyaman para pemustaka. Pemustaka merasa tatanan desain

interior yang diberikan tidak menghambat aktivitas mereka di

perpustakaan.

2. Ada beberapa variasi warna namun masih terlihat monoton karena

perpaduan warna yang digunakan kurang beragam. Pemustaka merssa

senang dengan warna-warna yang ada namun mereka juga

menginginkan lebih banyak warna lagi. Sesuai dengan teori Carol R.

Brown bahwa penggunaan variasi warna dapat membentuk mood

anak.

3. Kebisingan yang terjadi dikarenakan tidak adanya peredam suara pada

ruang layanan anak. Pustakawan merasa ruangan anak perlu

menggunakan peredam suara, karena gangguan yang terjadi adalah

kebisingan yang dihasilkan oleh anak-anak menggangu pemustaka di

ruangan lain. Sedangkan pemustaka anak-anak merasa tidak terganggu

dengan lebisingan yang terjadi di luar ruang anak.

Page 88: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

74

4. Elemen pembentuk ruang yang ada seperti lantai dan dinding ada

bagian yang mengalami kerusakan, hal tersebut dapat menggangu

kemanan anak. Pustakawan juga berharap kerusakan tersebut segera

diperbaiki. Selain itu pustakawan dan pemustaka menginginkan

ditambahkannya aksesoris pada dinding yang berupa gambar pada

dinding yang bertujuan untuk meningkatkan imajinasi anak.

5. Rak salah satu dari perabot yang seharusnya memiliki dua muka

namun yang disediakan hanya rak satu muka, hal tersebut berpengaruh

terhadap tatanan desain interior. Selain itu tidak adanya perbedaan

perabot untuk anak prasekolah dan usia sekolah menjadi hal yang

kurang nyaman, anak-anak yang berumur 10-12 tahun terlihat bahawa

kursi dan meja yang disediakan tidak sesuai dengan tinggi mereka

atau kurang tinggi dan anak berumur 3 tahun tidak dapat menjangku

rak sampai di tingkat paling atas.

6. Pencahayaan pada ruang anak Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten

Bogor, pustakawan dan pemustaka sepakat jika tidak ada masalah

dalam pencahayaan. Cahaya matahari yang masuk pada ruangan

menyinari dengan baik tanpa adanya hambatan. Tidak ada cahaya

yang menyilaukan yang dapat membuat tidak nyaman kepada anak.

B. Saran

1. Pustakawan akan lebih baik jika mencari referensi lebih banyak untuk

pengembangan tatanan desain interior, agar tatanan desain interior

yang ada lebih memberikan kesan yang nyaman untuk anak-anak.

Page 89: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

75

2. Warna-warna yang beragam dapat mempengaruhi mood anak pada

saat di perpustakaan. Sebaiknya warna-warna yang digunakan lebih

beragam. Pustakawan dapat menggunakan warna-warna lembut

seperti merah muda, kuning muda, hijau toska dan lainnya. Mencari

lebih banyak referensi untuk memvariasikan warna-warna akan lebih

baik.

3. Peredam suara sangat dibutuhkan untuk ruang layanan anak,

sebaiknya segera diberikan karena kebisingan yang terjadi menggangu

kegiatan yang ada di luar layanan anak.

4. Elemen pembentuk ruang yang rusak sebaiknya segera diperbaiki agar

tidak menjadi ancaman untuk anak-anak. Penambahan gambar pada

dinding ruang anak sebaiknya dilakukan karena selain dapat

memperkaya kreatifitas anak, anak-anak juga menjadi semakin senang

berada di perpustakaan.

5. Pengembangan desain interior dari aspek-aspek seperti perabot yang

disediakan pada ruang layanan anak akan lebih baik jika adanya

perbedaan anatara perabot usia prasekolah dengan usia sekolah, selain

itu penambahan gambar pada rak akan meningkatkan rasa ingin tau

anak tentang koleksi apa saja yang ada di rak.

Page 90: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

76

DAFTAR PUSTAKA

Brown, Carol R. Interior Design for Libraries : Drawing on function and

appeal. Chicago and London : American Library Association, 2002.

Brown, Carol R. Planning Library Interiors : The Selection of Furnishing for

the 21st Century. Canada : Oryx Press, 1995.

Bogdan, R., & Biklen, S. Qualitative Research for Education. Boston, MA :

Allyn and Bacon, 1992.

Celcus, “ A Library Architecture Resource” di akses pada 11 Mei 2015 pada

https://libraryarchitecture.wikispaces.com/Public+Library+Acoustics?

responseToken=9c69c7d64b5c0e2a0c172966f67c7641

Ching, Francis D.K. Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Tatanan ed.2. Jakarta :

Erlangga, 2000.

Ching, Francis D.K. Ilustrasi Desain Interior. Jakarta : Erlangga, 1996.

Darmono. Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta :

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001.

Djamhari Somintardja. Pedoman Perencanaan Perabot dan Perlengkapan

Perpustkaan. Jakarta : Proyek Pengembangan Perpustakaan

Depdikbud, 1977.

Engkos Kosasih. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga, 2006.

IFLA. Library Buildings and Equipment and Libraries for Childern and

Young Adults

IFLA. Guidelines for Children’s Libraries Services. Kroasia : IFLA, 2003.

J. Pamuji Suptandar. Disain Interior : Pengantar Merencana Interior Untuk

Mahasiswa Disain dan Arsitektur. Jakarta : Djambatan, 1999.

Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: Referensi,

2013.

Murti Bunanta. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta : Kelompok

Pencinta Bacaan Anak, 2008.

Olih Solihat Karsono, “Darsar-dasar Desain Interior Pelayanan Umum I”.

diakses pada 9 Mei 2015 pada http://repo.isi-

Page 91: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

77

dps.ac.id/131/1/Dasar_Dasar_Desain_Interior_Pelayanan_Umum_I.pd

f

Paramita Atmodiwirjo dan Yandi Andri Yatmo. Pedoman Tata Ruang dan

Perabot Perpustakaan Umum. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI,

2009.

Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: Sekolah Tinggi

Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara, 2004.

Romi Febriyanto Saputro, “Menutuju Perpustakaan Ideal : Sebuah

Perpustakaan yang Memperdayakan”, artikel pada 25 Juni 2015 dari

http://www.bpkp.go.id/pustakabpkp/index.php?p=perpustakaan%20id

eal

Salter, Charles M, Acoustics for Libraries. California : Libris Design, 2002.

Sriti Mayang Sari, “Peran Warna Interior Terhadap Perkembangan dan

Pendidikan Anak di Taman Kanak-kanak”. Dimensi Interior, Vol. 2,

No. 1, Juni 2004.

Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta :

Perpustakaan Nasional RI, 2000.

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat Edisi Revisi. Jakarta : Sagung

Seto, 2006.

Sinung Utami Hasri Habsari, “Aplikasi Semiotik & Efek Psikologis Tampilan

Warna Pada Rumah Minimalis”. Riptek, Vol.4, No.1, Tahun 2010.

Taslimah Yusuf. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2003.

Tim Penyusun. Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah 2011-2012.

Jakarta: Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif

Hidayatullah, 2011.

Undang Sudarsana, Materi Pokok Pembinaan Minat Baca. Jakarta :

Universitas Terbuka, 2008.

Wanda Listiani dan Novalinda, “Desain Ruang Perpustakaan”, artikel diakses

pada 1 Mei 2015 dari

http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5CMajal

ahOnline%5cdesain+ruang+perpustakaan.pdf.

Page 92: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

LAMPIRAN

PERTANYAAN & HASIL WAWANCARA

Informan Pustakawan

Nama : Ade M. Sa’ban

Jabatan : Pustakawan Layanan Anak

Keterangan :

P = Peneliti

I = Informan

P : Bagaimana cara merencanakan desain interior untuk ruang anak?

I : Dalam proses perencanaan perpustakaan awalnya dimulai dari intern, para

pengelola perpustakaan dan para pustakawan itu mendesain seperti apa yang di

inginkan. Nah kami pun tidak hanya membuat seperti yang kami inginkan

tetapi kami juga berkonsultasi dengan ahli atau konsultan, kita menjelaskan

seperti apa keinginan kita nanti konsultan menterjemahkan seperti apa. Nah

selanjunya kita membuat skect apa yang kita inginkan bersama-sama dengan

meminta kepada ahlinya, ahli gambar tata ruang. Kemudian dari hasil gambar

itu baru nanti kita hitung kira-kira berapa yang dibutuhkan dan nanti

dimasukkan dalam perencanaan anggaran, melalui BAPEDA (Badan

Perencanaan Daerah) nanti di BAPEDA ini nanti dihitung-hitung lagi apakah

budget sudah sesuai dengan yang kita inginkan nanti di lihat kepada standar

harga yang ada di Kabupaten Bogor. Nah setelah itu baru ditentukan apakah

memang disetujui atau tidak, jika sudah disetujui di tingkat BAPEDA nanti

baru akan masuk di tingkat pembahasan TAPD. Pembahasan anggaran di

anggota dewan dan lainnya, jika sudah disetujui anggran tersebut masuk dalam

rancangan anggran tahun berikutnya, misalnya kita merencanakan di tahun

2014 berati masuk pada rancangan anggaran tahun 2015 selanjutnya

pelaksanaan pada tahun 2016. Jadi kita merencanakan tidak bisa langsung ada

tetapi harus melalui proses yang seperti itu.

Page 93: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

P : Ahli ini dipilih atau memang sudah ada?

I : Itu biasanya kita mencari rekomendasi dari perpustakaan-perpustakaan lain

yang sudah menggunakan konsultan tersebut. Kalau pun tidak, ya kita tetep

cari ahli-ahli interior tapi nanti seperti apa interiornya sesuai dengan yang kita

inginkan perpustakaannya dengan pengetahuan-pengetahuan yang kita miliki

sebagai pustakawan.

P : Mengacu atau tidak dengan standar yang di keluarkan oleh Perpustakaan

Nasional?

I : Ya kalau mengacu atau tidak kita mengacu pada pedoman namun acuan itu kita

lihat bukan bentuk-bentuknya tetapi biasanya mengacu dari segi ukuran, dari

segi kekuatan dan sebaginya... yang penting kita menyentandarkan jika

perpustakaan daerah itu mempunyai standar bahwa sarana-sarananya itu harus

apa aja. Nah selanjutnya sarana-sarana apa saja yang harus ada yang mengacu

pada pedoman itu kita modivikasi sesuai dengan keinginan kami, sesuai

dengan keinginan masyarakat. Supaya masyarakat nyaman, supaya masyarakat

enak betah di perpustakaan itu semua kita buat sendiri dengan berkonsultasi

pada ahlinya.

P : Apakah ini semua sudah sesuai dengan apa yang bapak dan teman-teman

harapkan?

I : Yang sudah saya dan teman-teman rencanakan itu sebenarnya tidak sesuai

dengan sekarang terlihat. Kita sudah merencanakan, kita sudah membuat

gambar dengan ahli interior kemudian ternyata saat pelaksanaan kami tidak

dilibatkan. Rencana yang sudah dibuat berserta anggarannya sudah ada namun

saat pelaksanaan kami tidak dilibatkan, yang akhirnya hasilnya seperti ini. Itu

adalah kebijakan para pimpinan ya, kami ini hanyalah tenaga teknis dan

pelaksana yang bisa menginginkan sesuatu tetapi belum tentu keinginan kita

dapat di terjemahkan dengan baik oleh pimpinan-pimpinan kita.

P : Apakah bapak mengetahui pimpinan melakukan hal seperti ini, pengerjaan

yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan?

I : Ini kan berbicara soal kebijakan, jika berbicara soal kebijakan itu sudah suatu

hak pimpinan. Kami hanya melaksanakan, sebenarnya kami sudah

Page 94: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

mempertahankan apa yang kami inginkan tetapi jika kebijakan pimpinan

seperti itu ya kami tidak bisa berbuat banyak.

P : Menurut bapak apakah pimpinan mengetahui pedoman desain interior anak?

I : Kalo dari segi pengalaman dan segi pengetahuan beliau seharusnya tau,

karena beliau juga pernah menjabat dijabatan strategis kemuadian pengelaman

beliau yang pernah melakukan study banding yang bukan hanya di dalam

negeri namun juga diluar negeri harusnya beliu tau. Tapi entah pertimbangan

apa yang terjadi ya seperti ini lah hasilnya. Yang pasti ini tidak sesuai dengan

apa yang telah direncanakan.

P : Memang yang bapak dan teman-teman pustakawan harapkan desain interior

ruang anak yang seperti apa?

I : Yang bisa menarik perhatian anak seperti adanya gambar-gambar, kursi-kursi

yang emapuk, ada bantal, ada mainan. Kemuadian raknya berwarna-warni dan

ada gambarnya, bisa dikatakan seperti taman kanak-kanak. Ini ada panggung

namun tidak sesuai dengan keinginan, kita menginginkannya lebih dari ini

seperti karpet warna-warni yang menarik kemudian diberikan background

bergambar yang bisa menarik anak-anak.

P : Apakah bapak mengetahui ukuran meja, kursi dan rak untuk anak-anak?

I : Ya ada di standar pedoman juga ada, insha Allah yang ada disini sudah sesuai

dengan standar perpustakaan nasiaonal. Disini kami tambahkan karpet agar

dapat muat lebih banyak walaupun disini sudah ada meja dan kursi.

P : Menurut bapak apakah karpet yang ada sudah nyaman?

I : Belum, masih ada yang sobek-sobek.. kemudian kurang tebal, ini kan kaya

karpet biasa aja. Jadi yang saya dan teman-teman harapkan lebih baik lagi.

P : Masalah tatanan desain interior seperti peletakan kursi, meja, dan rak apakah

menurut bapak sudah sesuai?

I : untuk peletakan rak, meja, kursi itu masih bisa dirubah. Pimpinan

memberikan toleransi untuk itu. Tetapi yang jadi masalah adalah saat kita

mencoba untuk merubah kita bingung karena rak yang ada hanya srak satu

muka saja. Jika kita rubah lagi kita merasa malah menjadi kurang nyaman

karena bagian belakang rak tidak tercat, jadi jika kita jadikan background dan

lainnya malah jadi tidak bagus.

Page 95: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

P : Rak, meja dan kursi kan sudah warna-warni apakah bapak mengetahui apakah

cat yang digunakan aman untuk anak?

I : kalo dari cat informasi yang saya dapat dari yang mengecat rak, meja dan

kursi, ini cat yang digunakan aman. Kami juga belum mengetahui benar atau

tidaknya cat tersebut aman namun dari pengakuan pihak yang mengecat jika

cat yang digunakan tersebut aman.

P : Bagaimana dengan cat tembok?

I : pada saat setelah pengecatan tembok memang berbau namun kita antisipasi

dengan tidak menggunakan ruangan tersebut sampai tidak berbau lagi.

P : menurut bapak soal pencahayaan di ruang anak sudah cukup atau belum?

I : Untuk pencahayaan InSha Allah sudah cukup karena kanan kiri sudah

dilengkapi dengan kaca, jadi tanpa lampu pun sudah bisa dipergunakan.

P : Apakah pencahayaan sudah cukup untuk membaca dan bermain?

I : Tergantung seberapa banyak yang berkunjung, jika jumlah yang berkunjung

maksimal 150 orang pencahayaan alami saja tidak mencukupi harus ditambah

dengan lampu. Jika hanya 10-50 masih bisa.

P : Bagian sebelah kiri ini kan terlihat lebih redup ya pak apakah perlu tambahan

lampu?

I : Bisa saja karena lampunya juga sudah ada ya jadi tinggala digunakan saja.

tetapi dengan kondisi yang kita lihat seperti sekarang ini masih nyaman.

P : Tidak adanya peredam suara pada ruang anak ini menurut bapak menggangu

atau tidak?

I : Terganggun sekali, yang kita konsep dulu juga pakai peredam. Tapi ini

kenyataannya kan tidak menggunakan peredam. ya sangat menggangu sekali,

terutrama yang sangat menggangu itu adalah suara bising anak-anak dari dalam

keluar bukan dari luar kedalam. Kalo dari luar ke dalam sepertinya anak-anak

sudah terbiasa ya dengan kebisingan yang menggangu itun kegaduhan anak-

anak yang menggangu ke luar ruangan.

P : Saat perencanaan peredam apa yang ingin bapak gunakan pada ruang anak

ini?

Page 96: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

I : Jika berbica seperti apa dulu, yang biasa digunakan untuk studio musikseperti

lapisan kain yang ada kawatnya. Jika menggunakan karpet saja kurang

meredam, masih tersengan kebisingan-kebisingan yang terjadi.

P : Pada saat saya melakukan observasi banyak lantai yang rusak, bagaimana

menurut bapak?

I : Harusnya dibenerin dan anggarannya sudah ada namun kembali lagi dengan

kebijakan. Laporan sudah, nota dinas juga sudah namun mohon maaf masih

seperti itu. bukan hanya keramik kan? toliet juga. kami sudah melaporkan

bahwa kondisinya rusak dan harus segera diperbaiki

P : Jadi boleh saya simpulkan jika permasalahan disini adalah masalah

transparansi ya pak?

I : iya betul terlebih lagi menyangkut dengan perawatan dan pengadaan barang,

kalau yang lain soal perjalanan dinas kita bisa mengetahuinya

Page 97: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

Contoh tata ruang tersebut diambil dari Pedoman Tata Ruang Perabot

Perpustakaan Umum oleh PNRI

1. Ukuran Luas Bangunan 30m x 20m

Contoh layout luas bangunan perpustakaan 30m x 20m

Model desain interior layanan anak yang ditawarkan

Page 98: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

Tampak dalam ruang layanan anak

2. Ukuran Luas Bangunan 15m x 20m dengan 2 Lantai

Lantai 1 Lantai 2

Contoh layout luas bangunan perpustakaan 15m x 20m dengan 2 lantai

Page 99: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

Model desain interior layanan anak yang ditawarkan

Tampak dalam ruang layanan anak ke-1

Page 100: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

Tampak dalam ruang layanan anak ke-2

2. Ukuran Luas Bangunan 20m x 15m dengan 2 Lantai

Lantai 1

Page 101: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

Lantai 2

Contoh layout luas bangunan perpustakaan 20m x 15m dengan 2 lantai

Model desain interior layanan anak yang ditawarkan

Tampak dalam ruang layanan anak

Page 102: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

Gambaran Ruang Anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor

Tatanan perabot ruang anak :

Rak penyimpanan mainan dan cendamata :

Rak koleksi referensi :

Page 103: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

Rak koleksi :

Panggung :

Page 104: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

Sumber pencahayaan :

Aktivitas pemustaka :

Page 105: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan
Page 106: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan
Page 107: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan
Page 108: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan
Page 109: DESAIN INTERIOR LAYANAN ANAK DI PERPUSTAKAAN UMUM … · interior meliputi : tatanan desain interior, warna, akustik, elemen pembentuk ruang, perabot dan pencahayaan pada ruang layanan

BIODATA PENULIS

Penulis lahir di Bogor pada tanggal 10 Mei

1993, putri pertama dari Bapak Hendi Heryadi dengan

Ibu Setiawati. Penulis bertempat tinggal di Jl. Bintang

mas no.22 RT.004/006 Kel. Nanggewer, Kec.

Cibinong, Kabupaten Bogor. Menyelesaikan

pendidikan dasar di SDN Mampang 3 Depok (tahun

2005). Kemudian melanjutkan sekolah menengahnya

di SMPN 9 Depok (tahun 2008) dan Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Depok

(tahun 2011). Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada

program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan

Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Desain Interior

Layanan Anak di Perpustakaan Umum KAPD Kabupaten Bogor”. Penulis pernah

menjalani Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan STEI SEBI pada tahun 2013

selama satu bulan, Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

pada tahun 2014 selama satu bulan, Perpustakaan UNESCO untuk Indonesia pada

tahun 2014 selama satu bulan dan magang di Document Control Departemen

Finance JOB Pertamina Talisman Jambi Merang selama empat bulan pada tahun

2015.