DESA SUNGAI KUMPAI -...

145
DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN BARAT

Transcript of DESA SUNGAI KUMPAI -...

Page 1: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT

KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN BARAT

Page 2: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN
Page 3: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA

SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT

KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN BARAT

PROGRAM DESA PEDULI GAMBUT

BADAN RESTORASI GAMBUT KEDEPUTIAN BIDANG EDUKASI, SOSIALISASI,

PARTISIPASI DAN KEMITRAAN

Page 4: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN
Page 5: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PEMETAAN SOSIAL DESA SUNGAI KUMPAI

TAHUN 2018

PENYUSUN:

1. Fiqih Hasanuddin sebagai Fasilitator Desa Sungai Kumpai

2. Dilah sebagai Enumerator Desa Sungai Kumpai

3. Atem sebagai Enumerator Desa Sungai Kumpai

4. Nurmanto sebagai Tim Asistensi Sosial

5. Kadek Antien Susy Susanthi sebagai Tim Asistensi Spasial

LEMBAR PERSETUJUAN DESA :

Kami yang bertanda tangan di bawah ini, selaku Kepala Desa dan Sekretaris Desa

Sungai Kumpai, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas menyatakan

menyetujui laporan hasil pemetaan sosial yang dilakukan oleh Tim Penyusun di atas

Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia menyatakan bahwa hasil ini telah

disampaikan kepada perwakilan masyarakat Desa Sungai Kumpai.

Sungai Kumpai, November 2018

Sekretaris Desa

( Wardi )

Kepala Desa

( Lana H. Sami’an)

Page 6: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN
Page 7: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga “Profil Desa Peduli Gambut tahun 2018 Desa

Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat

telah selesai disusun.

Profil Desa Peduli Gambut merupakan wujud nyata dari bentuk pendokumentasian

informasi desa bagi perencanaan desa serta kaitannya dengan pembangunan Desa Sungai

Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat di tahun

yang akan datang. Profil ini dibuat untuk mengetahui informasi potensi serta kerentanan

ekosistem gambut di wilayah restorasi gambut. Dengan adanya gambaran kondisi daerah

dapat mempermudah program dan perencanaan pembangunan di komunitas gambut pada

khususnya dan Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Provinsi

Kalimantan Barat pada umumnya.

Profil desa peduli gambut ini merupakan hasil dari kegiatan pemetaansosial yang

telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 dan bekerjasama denganpara pihak, mulai dari

tingkat provinsi, kecamatan, dan desa. Melalui proses ini, telah disampaikan informasi

tentang konsep restorasi ekosistem, kegiatan yang direncanakan dan telah dilaksanakan,

rencana kelola serta proses pemetaan desa yang telah mengadaptasi umpan balik dari para

pihak akan rencana yang disepakati dan persetujuan legal.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Badan Restorasi Gambut (BRG)

yang sudah mempercayakan kami sebagai tim pemetaan sosial. Tidak lupa juga kami ucapan

terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Lana H. Sami’an

selaku Kepala Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Provinsi

Kalimantan Barat, kepada seluruh Perangkat Desa, Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT

serta masyarakat Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas

Provinsi Kalimantan Barat yang telah banyak membantu memberikan masukan dan

mendukung kami dalam menyelesaikan pekerjaan sebagai tim pemetaan sosial sehingga

Profil ini dapat disusun sebagaimana mestinya.

Semoga hasil yang kami peroleh dapat menjadi penunjang dalam segala aktivitas

untuk mengembangkan potensi lahan gambut dan sumber daya manusia di Desa Sungai

Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat.

Sambas, ……………… 2018

Tim Pemetaan Sosial Desa Sungai Kumpai

Page 8: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN
Page 9: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................

DAFTAR TABEL................................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................

1.2. Maksud dan Tujuan............................................................................................................

1.3. Metodologi dan Pengumpulan Data ................................................................................

1.4. Struktur Laporan................................................................................................................

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

2.1. Lokasi Desa.........................................................................................................................

2.2. Orbitasi ...............................................................................................................................

2.3. Batas dan Luas Wilayah .....................................................................................................

2.4. Fasilitas Umum dan Sosial .................................................................................................

BAB III LINGKUNGAN FISIK DAN EKOSISTEM GAMBUT

3.1. Topografi............................................................................................................................

3.2. Geomorfologi dan Jenis Tanah .........................................................................................

3.3. Iklim dan Cuaca ..................................................................................................................

3.4. Keanekaragaman Hayati ...................................................................................................

3.5. Hidrologi di Lahan Gambut ...............................................................................................

3.6. Kerentanan Ekosistem Gambut ........................................................................................

BAB IV KEPENDUDUKAN

4.1. Data Umum Penduduk ......................................................................................................

4.2. Laju Pertumbuhan Penduduk............................................................................................

4.3. Tingkat Kepadatan Penduduk...........................................................................................

BAB V PENDIDIKAN DAN KESEHATAN

5.1. Jumlah Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kesehatan.........................................................

5.2. Kondisi Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Kesehatan ......................................................

5.3. Angka Partisipasi Pendidikan ............................................................................................

5.4. Jumlah Korban Bencana Kebakaran dan Asap Tahun 2015 .............................................

BAB VI KESEJARAHAN DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT

6.1. Sejarah Desa.......................................................................................................................

6.2. Etnis, Bahasa, dan Agama .................................................................................................

6.3. Legenda..............................................................................................................................

6.4. Kesenian Tradisional..........................................................................................................

6.5. Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam ...................................................

Page 10: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

BAB VII PEMERINTAHAN DAN KEPEMIMPINAN

7.1. Pembentukan Pemerintahan............................................................................................

7.2. Struktur Pemerintahan Desa ............................................................................................

7.3. Kepemimpinan Tradisional ...............................................................................................

7.4. Aktor Berpengaruh............................................................................................................

7.5. Mekanisme Penyelesaian Sengketa/Konflik Penguasaan Lahan ....................................

7.6. Mekanisme/Forum Pengambilan Keputusan Desa..........................................................

BAB VIII KELEMBAGAAN SOSIAL

8.1. Organisasi Sosial Formal ...................................................................................................

8.2. Organisasi Sosial Nonformal.............................................................................................

8.3. Jejaring Sosial Desa .........................................................................................................

BAB IX PEREKONOMIAN DESA

9.1. Pendapatan dan Belanja Desa ..........................................................................................

9.2. Aset Desa ...........................................................................................................................

9.3. Tingkat Pendapatan Warga ..............................................................................................

9.4. Industri dan Pengolahan di Desa......................................................................................

9.5. Potensi dan Masalah dalam Pengelolaan Lahan Gambut ...............................................

BAB X PENGUASAAN DAN PEMANFAATAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM

10.1. Pemanfaatan Tanah dan Sumber Daya Alam...................................................................

10.2. Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam.....................................................................

10.3. Penguasaan Lahan Gambut atau Parit/Handil .................................................................

10.4. Peralihan Hak Atas Tanah (termasuk Lahan Gambut) ....................................................

10.5. Sengketa Tanah di Lahan Gambut dan Non-Gambut ......................................................

BAB XI PROYEK PEMBANGUNAN DESA.

11.1. Program Pembangunan Desa ...........................................................................................

11.2. Program Kerjasama dengan Pihak Lain............................................................................

BAB XII PERSEPSI TERHADAP RESTORASI GAMBUT ...................................................................

12.1. Persepsi Terhadap Restorasi Gambut .................................................................................

BAB XIII PENUTUP..........................................................................................................................

13.1. Kesimpulan ........................................................................................................................

13.2. Saran ..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................

LAMPIRAN ......................................................................................................................................

Page 11: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Orbitasi Desa Sungai Kumpai ................................................................................... 14

Tabel 2. Batas Desa Sungai Kumpai ........................................................................................ 15

Tabel 3. Fasilitas Umum dan Sosial Desa Sungai Kumpai ........................................................17

Tabel 4. Iklim dan Cuaca.......................................................................................................... 21

Tabel 5. Rata-rata Iklim Desa Sungai Kumpai Perbulan setiap Tahunnya ................................ 21

Tabel 6. Kalender Musim ........................................................................................................ 25

Tabel 7. Keanekaragaman Flora ............................................................................................. 32

Tabel 8. Keanekaragaman Fauna ........................................................................................... 33

Tabel 9. Bagan Kecenderungan Perubahan Keanekaragaman Hayati .................................... 34

Tabel 10. Hidrologi Lahan Gambut ........................................................................................... 37

Tabel 11. Jumlah Penduduk Desa Sungai Kumpai .................................................................... 43

Tabel 12. Laju Pertumbuhan Penduduk ......................................................................................... 47

Tabel 13. Tingkat Kepadatan Penduduk ........................................................................................ 48

Tabel 14. Jumlah Tenaga Pendidik Di Desa Sungai Kumpai ......................................................49

Tabel 15. Jumlah Tenaga Kesehatan Di Desa Sungai Kumpai ................................................... 50

Tabel 16. Kondisi Fasilitas Pendidikan ...................................................................................... 51

Tabel 17. Kondisi Fasilitas Kesehatan ....................................................................................... 52

Tabel 18. Angka Partisipasi Pendidikan ................................................................................... 52

Tabel 19. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Etnis ............................................................. 58

Tabel 20. Kesenian Tradisional Desa Sungai Kumpai ................................................................ 61

Tabel 21. Nama-nama Kepala Kampung Semayong dan Bogam

Sebelum Menjadi Desa Sungai Kumpai ......................................................................71

Tabel 22. Sejarah Pemerintahan dan Nama Kepala Desa Sungai Kumpai ................................. 72

Tabel 23. Tupoksi ..................................................................................................................... 73

Tabel 24. Organisasi Sosial Formal ........................................................................................... 79

Tabel 25. Kelembagaan Desa berdasarkan Hubungan Jejaring Sosial ...................................... 81

Tabel 26. Anggaran Pendapatan Desa Sungai Kumpai tahun 2018 .............................................. 85

Tabel 27. Anggaran Belanja Desa Sungai Kumpai tahun 2017 ................................................... 85

Tabel 28. Aset Desa Sungai Kumpai ........................................................................................ 86

Tabel 29. Jenis Mata Pencaharian Masyarakat Desa Sungai Kumpai ........................................... 87

Tabel 30. Jenis mata pencaharian berdasarkan sektor pertanian dan non pertanian ............. 88

Tabel 31. Tingkat Pendapatan Warga Berdasarkan Rumah Tangga ....................................... 90

Tabel 32. Matrik Profil Aktivitas dalam Analisis Gender ......................................................... 90

Tabel 33. Matrik Profil Akses dan Kontrol dalam analisis gender Desa Sungai Kumpai ............ 92

Tabel 34. Industri dan Pengolahan Di Desa Sungai Kumpai ...................................................... 93

Tabel 35. Potensi dan masalah dalam Pengelolaan Lahan Gambut ............................................. 98

Tabel 36. Pola Penggunaan Lahan Desa Sungai Kumpai .......................................................... 99

Tabel 37. Penggunaan Lahan Desa Sungai Kumpai................................................................. 102

Tabel 38. Data Transek Desa Sungai Kumpai .......................................................................... 104

Tabel 39. Penguasaan Lahan Desa Sungai Kumpai ................................................................. 107

Tabel 40. Program kerjasama dengan pihak lain ..................................................................... 113

Page 12: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN
Page 13: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sketsa Peta Desa Sungai Kumpai dan Peta Kecamatan Teluk Keramat.................. 8

Gambar 2. Dokumentasi Sungai Serabek, feri penyebrangan dan kondisi jalan ..................... 12

Gambar 3. Peta Partisipatif Batas Wilayah Administrasi Desa Sungai Kumpai ...................... 16

Gambar 4. Geomorfologi dan Jenis Tanah di DesaSungai Kumpai ........................................ 20

Gambar 5. Grafik Iklim Desa Sungai Kumpai ......................................................................... 22

Gambar 6. Grafik Suhu Desa Sungai Kumpai ......................................................................... 22

Gambar 7. Peta Sebaran Gambut dan Titik Kebakaran Hutan dan Lahan ............................. 41

Gambar 8. Diagram Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin .......................................44

Gambar 9. Grafik Jumlah Penduduk berdasarkan Usia ......................................................... 45

Gambar 10. Grafik Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan yang ditamatkan ..................46

Gambar 11. Tradisi Nyanggar/Marek Utan Desa Sungai Kumpai ............................................. 63

Gambar 12. Tradisi Ngabat Desa Sungai Kumpai .................................................................... 65

Gambar 13. Tradisi Belallek Desa Sungai Kumpai ................................................................... 66

Gambar 14. Tradisi Nyance dan Ngamping Desa Sungai Kumpai............................................ 68

Gambar 15. Tradisi Pembakaran Lahan ................................................................................. 69

Gambar 16. Struktur Organisasi Pemeritahan Desa Sungai Kumpai tahun 2018 ..................... 72

Gambar 17. Bagan Diagram Venn Jejaring Sosial Masyarakat Desa Sungai Kumpai ............... 80

Gambar 18. Industri dan Pengolahan Di Desa Sungai Kumpai ................................................ 96

Gambar 19. Peta Penggunaan Lahan Desa Sungai Kumpai .................................................... 101

Gambar 20. Transek Desa Sungai Kumpai ............................................................................. 103

Gambar 21. Peta IndikatifPenguasaan Lahan Desa Sungai Kumpai....................................... 108

Gambar 22. Aktivitas Program Badan Restorasi Gambut Desa Sungai Kumpai ...................... 114

Page 14: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | x

Page 15: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 15

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Desa Sungai Kumpai terbagi menjadi 2 Dusun, 5 RW dan 8 RT yang secara

astronomis terletak pada posisi 109º6’27’sampai 109º11’36’’BTdan 1º 30’27’’ sampai

1º32’09 LU. Dusun-Dusun yang ada di Desa Sungai Kumpai terdiri dari Dusun

Semayong dan Dusun Bogam.

Secara geografis, Desa Sungai Kumpai memiliki luas wilayah berdasarkan

pemetaan secara partisipatif seluas 3.156,14 hektar. Sebagian besar wilayahnya

adalah tanah gambut yang berlokasi di Dusun Semayong dan Bogam seluas 2.065,34

hektar atau 20,65 kilometer persegi dengan persentase sebesar 65,44% dari luas

wilayah daratan seluas 3.156,14 hektar. Selebihnya, merupakan tanah mineral seluas

1.090,8 hektar atau 10,91 kilometer persegi dengan persentase sebesar 34,56% dari

luas daratan yang digunakan oleh masyarakat sebagai kawasan pemukiman dan

areal pertanian. Desa Sungai Kumpai tidak memiliki kawasan perairan. Tanah

gambut yang ada di Desa Sungai Kumpai seluas 2.065,34 hektar terbagi menjadi 2

kawasan yaitu: kawasan gambut dalam seluas 1.195,91 hektar dengan persentase

sebesar 57,90% dan kawasan gambut sangat dalam seluas 869,43 hektar dengan

persentase sebesar 42,10%. Keberadaan lahan gambut selalu dikaitkan dengan

keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Kondisi lahan gambut yang

merupakan suatu ekosistem yang unik dengan biodeversity yang sangat tinggi dan

bersifat khas bahkan beberapa jenis tidak ditemukan pada habitat yang lain.

Indonesia merupakan salah satu “hot spot” biodeversity dunia (Myers et al.

2000). Salah satu habitat yang memililki keunikan dan keanekaragaman hayati yang

tinggi adalah lahan gambut yang kaya akan keanekaragaman hayati endemik.

Walaupun demikian, lahan gambut di Indonesia mempunyai tingkat kerentanan dan

ancaman yang tinggi akibat alih fungsi lahan dari hutan ke penggunaan lain,

kebakaran, perkebunan dan permukiman.

Page 16: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 2

Desa Sungai Kumpai memiliki potensi sumber daya alam berupa lahan gambut

yang masih terjaga lingkungan fisik dan ekosistemnya, namun juga rentan

mengalami kerusakan akibat kebakaran dan perilaku manusia karena sebagian dari

wilayahnya masih merupakan area hutan industri, perkebunan, pertanian dan

semak dengan segala keanekaragaman hayati didalamnya yang juga dapat menjadi

sumber penghidupan bagi makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut. Sumber

daya alam berupa lahan gambut yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman

memberikan manfaat bagi masyarakat. Pemanfaatan lahan gambut yang baik dan

benar akan mampu membantu peningkatan ekonomi masyarakat. Lahan gambut

yang ada di Desa Sungai Kumpai memiliki kedalaman tanah gambut yang bervariasi

dengan kedalaman kurang dari 50 cm sampai dengan kedalaman kurang dari 3 m.

Tanah bergambut dengan kedalaman kurang dari 50 cm terdapat dikawasan

pemukiman masyarakat. Sementara itu, tanah gambut dengan kedalaman kurang

dari 3m berada di kawasan hutan produksi. Kondisi fisik di lahan gambut masih

terjaga dengan baik sehingga sangatlah penting untuk menjaganya dari berbagai

kerusakan.

Meningkatnya ancaman terhadap kelestarian lahan gambut seperti kebakaran

dan konversi menjadi area perkebunan, menjadikan ancaman juga terhadap

kelestarian keanekaragaman hayati yang ada didalamnya. Kebakaran yang terjadi di

tahun 2015 karena lahan gambut yang telah kering dan akibat dari campur tangan

manusia menyebabkan kerusakan lingkungan ekosistem gambut. Padahal Fungsi

ekologis yang diperankan lahan gambut mampu menjaga keseimbangan alam bagi

lingkungan disekitarnya yakni menjaga keanekaragaman hayati, penyimpan karbon,

penghasil oksigen dan pengelolaan air.

Pemerintah Indonesia berupaya memberikan penyadaran kepada masyarakat

mengenai pentingnya lahan gambut yaitu diantaranya yang terbaru dengan

menerbitkan PP No 71 tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem

Gambut.Keanekaragaman hayati di lahan gambut, disamping memiliki peranan

ekologis juga memiliki peranan ekonomi dan sosial budaya bagi masyarakat (Rizali

dan Damayanti, 2015).Untuk mengurangi dampak buruk dari kerusakan ekosistem

gambut maka dilakukanlah restorasi gambut. Restorasi gambut yaitu proses

panjang untuk mengembalikan fungsi ekologi lahan gambut, sekaligus

meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak dari menyusutnya

lahan gambut. Dalam melakukan restorasi dan rehabilitasi lahan gambut perlu

mempertimbangkan faktor lingkungan dan jenis tanaman yang digunakan. Adapun

langkah-langkah untuk merestorasi gambut yaitu dengan cara : 1) Memetakan

gambut; 2) Menentukan jenis, pelaku, dan rentang waktu pelaksanaan restorasi; 3)

Membasahi gambut (rewetting); 4) Menanam di lahan gambut (revegetasi); dan 5)

Memberdayakan masyarakat lokal (revetalisasi ekonomi) (Daud, A. 2017).

Maka dari itu dalam melakukan pemulihan ekosistem gambut dilakukanlah

pemetaan partisipatif sebagai langkah awal merestorasi gambut yang melibatkan

masyarakat dalam menganalisa kondisi fisik lingkungannya. Agar masyarakat

mengetahui peranannya terhadap lingkungan tempat tinggalnya dan ikut menjaga

serta melestarikan ekosistem gambut yang dimiliki oleh Desa tersebut.

Page 17: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 3

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pembuatan profil desa peduli gambut melalui

pemetaan partisipatif adalah menyediakan data dasar sosial, potensi ekonomi,

kerentanan dan spasial yang terkait dengan pengelolaan, perlindungan dan

pemanfaatan ekosistem gambut di desa gambut. Dengan demikian, profil DPG

merupakan salah satu dokumen di desa yang dapat digunakan dalam proses

perencanaan pembangunan serta integrasi aspek perlindungan dan pemanfaatan

ekosistem gambut di tingkat desa dan kawasan.

1.3 Metodologi dan Pengumpulan Data

Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Agustus 2018.Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara, seperti berikut ini:

1) Wawancara informan kunci, terdiri dari serangkaian pertanyaan terbuka yang

dilakukan terhadap masyarakat di Desa Sungai Kumpai yang sudah diseleksi

karena dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai topik atau

keadaan di wilayahnya. Wawancara bersifat kualitatif, mendalam, dan semi-

terstruktur.

2) Diskusi terpimpin (FGD) melibatkan 25 anggota yang berasal dari masyarakat

Desa Sungai Kumpai yang telah dipilih berdasarkan keterwakilan kelompok

yang ada di desa, yaitu para tokoh adat, aparatur desa, para Ketua Rukun

Tetangga (RT) dan masyarakat desa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Setelah itu, mencatat proses diskusi dan kemudian memberikan komentar

mengenai hasil pengamatan. Diskusi terfokus dalam pemetaan partisipatif DPG

ini akan dilakukan 3 (tiga) kali:

3) Pengamatan langsung dilakukan di Desa Sungai Kumpai dengan

mengumpulkan data berupa informasi mengenai kondisi geografis, fasilitas

umum dan fasilitas sosial, sumber daya alam yang tersedia, kegiatan program

yang sedang berlangsung, interaksi sosial dan lain-lain.

4) Studi dokumen digunakan untuk mencari data sekunder dari penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya, sumber data sekunder yang akan digunakan

diantaranya; kecamatan dalam angka,monografi, RPJMDes, dan peta

partisipatif yang pernah dilakukan.Beberapa data yang didapatkan dari studi

dokumen yaitu: lokasi desa; orbitasi; topografi; geomorfologi dan jenis tanah;

data umum penduduk; jumlah tenaga pendidikan dan kesehatan; angka

partisipasi pendidikan; jumlah korban bencana kebakaran dan asap 2015; etnis,

bahasa, dan agama; pembentukan pemerintahan; struktur pemerintahan desa;

pendapatan dan belanja desa; asset desa; peralihan hak atas tanah (termasuk

lahan gambut); program pembangunan desa; program kerja sama desa dengan

pihak lain.

Page 18: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 4

1.4 Struktur Laporan

Berikut ini struktur laporan yang terdiri dari 13 (tiga belas) bab, yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN.

Memuat latar belakang, tujuan dibuatnya profil desa, metode

pengumpulan data, dan struktur penyajian profil desa.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI.

Menunjukan letak desa, menjelaskan jarak orbitrasi desa ke pusat-pusat

pemerintahan atau ekonomi (jarak desa ke kecamatan, desa tetangga,

kabupaten, dan ke ibukota provinsi), menunjukkan dan menjelaskan batas

dan luas wilayah desa, serta fasilitas umum dan sosial yang terdapat di

desa tersebut.

BAB III LINGKUNGAN FISIK DAN EKOSISTEM GAMBUT.

Memuat tentang topografi, geomorfologi dan jenis tanah yang ada di

wilayah desa, iklim dan cuaca, keanekaragaman hanyati, vegetasi, kondisi

hidrologi di lahan gambut, serta kondisi dari kerentanan ekosistem

gambut.

BAB IV KEPENDUDUKAN.

Memuat tentang data umum penduduk, struktur penduduk berdasarkan

usia dan jenis kelamin, laju pertumbuhan dari masyarakat di desa, dan

tingkat kepadatan di desa tersebut.

BAB V KESEHATAN DAN PENDIDIKAN.

Mendeskripsikan tentang sarana dan prasarana pendidikan dan

kesehatan, kondisi ketersediaan tenaga pendidik dan kesehatan, tingkat

partisipasi pendidikan warga, serta kesiapan fasilitas kesehatan

menghadapi kebaakaran gambut.

BAB VI KESEJARAHAN DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT.

Memuat tentang sejarah desa/komunitas/permukiman, etnis yang ada di

desa tersebut, bahasa yang digunakan, religi yang dianut, kesenian yang

pernah ataupun yang masih dipraktikkan, serta kearifan dan pengetahuan

local yang dimiliki oleh masyarakat yang berkaitan dengan bagaimana

mereka menjalani kehidupan sehari-harinya (tidak hanya yang berkaitan

dengan seni tetapi juga aktivitas ekonomi seperti bercocok tanam,

mencari ikan, dan lain-lain).

Page 19: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 5

BAB VII PEMERINTAH DAN KEPEMIMPINAN.

Menjelaskan tentang bagaimana proses dan perjalanan pemerintahan

desa terbentuk, struktur pemerintahan di desa yang ada saat pemetaan

dilakukan, bentuk dan penjelasan mengenai peran dan subjek dari

kepemimpinan local/tradisional, serta actor yang berpengaruh di desa

tersebut di setiap sector, baik itu ekonomi, politik, actor yang

berpengaruh di kalangan perempuan, dan sebagainya.

BAB VIII KELEMBAGAAN SOSIAL.

Menjelaskan tentang organisasi sosial formal dan organisasi sosial

informal yang ada di desa serta manfaat dan perannya bagi warga, juga

jejaring warga yang menjelaskan bagaimana kedekatan antar lembaga

tersebut dengan warga di desa.

BAB IX PEREKONOMIAN DESA/KOMUNITAS.

Memuat tentang pendapatan dan belanja desa selama 3-5 tahun terakhir,

aset-aset yang dimiliki oleh desa beserta dengan penjelasan dari masing-

masing kondisi dan fungsi dari aset desa tersebut, tingkat pendapatan

warga beserta penjelasan mata pencaharian dari warga yang ada di desa

tersebut, industri dan pengolahan yang ada di desa, serta potensi dan

masalah dalam sector pertanian, perikanan, peternakan, kehutanan, dan

lain-lain yang ada di desa.

BAB X PENGUASAAN DAN PEMANFAATAN TANAH & SUMBER DAYA ALAM.

Menjelaskan tentang pemanfaatan lahan (land use), penguasaan lahan

dan bentuk pengakuan, penguasaan lahan gambut dan parit/handil,

peralihan hak atas tanah (termasuk di lahan gambut) dan sengketa di

lahan gambut dan non-gambut.

BAB XI PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN.

Penjelasan mengenai pembangunan dengan pendanaan dari Negara dan

inisiatif pihak lain dalam bentuk kerjasama program.

BAB XII PERSEPSI TERHADAP RESTORASI GAMBUT.

Memuat tentang persepsi masyarakat desa terhadap restorasi gambut

yang diwakili tiap komunitas dan perwakilan setiap gender yang ada di

desa.

BAB XIII PENUTUP.

Berisi tentang kesimpulan dan saran.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(Peta, foto, dan lain-lain).

Page 20: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 6

Page 21: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 7

Bab II Gambaran Umum Lokasi

2.1 Lokasi Desa

Desa Sungai Kumpai secara administratif masuk dalam wilayah Kecamatan

Teluk Keramat, Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah

3.156,14 hektar. Berdasarkan astronomis terletak pada posisi antara 109º6’27’’

sampai 109º11’36’’Bujur Timur dan 1º 30’27’’ sampai 1º32’09’’ Lintang Utara. Desa

Sungai Kumpai merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 0 - 2 meter di

atas permukaan laut yang lokasinya berada dekat dengan Ibukota Kecamatan Teluk

Keramat (Sekura) dan Desa Sekura. Pada wilayah Desa Sungai Kumpai tidak

ditemukan adanya letak komunitas maupun komunitas adat, pemerintahan yang

ada hanya Pemerintahan Desa dan Pemerintahan Kecamatan. Letak Desa dapat

dilihat dalam sketsa peta Desa Sungai Kumpai dan Peta Kecamatan Teluk Keramat

pada gambar 1.

Page 22: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 8

Gambar 1. Sketsa Peta Desa Sungai Kumpai dan Peta Kecamatan Teluk Keramat

Sketsa Peta Desa Sungai Kumpai

Page 23: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 9

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Peta Kecamatan Teluk Keramat

Sumber: Bappeda Kabupaten Sambas dan Pemetaan Partisipatif bersama masyarakat Desa Sungai Kumpai, 2018.

Page 24: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 10

2.2 Orbitasi

Desa Sungai Kumpai berada tepat di Ibukota Kecamatan Teluk Keramat dan

dilalui oleh Sungai Sambas Besar dan Sungai Serabek. Masyarakat Desa Sungai

Kumpai biasanya pulang - pergi ke Ibukota Kecamatan melalu darat dengan

menggunakan kendaraan roda dua (sepeda), kendaraan bermotor roda dua dan

kendaraan bermotor roda empat (mobil pribadi) dan kendaraan umum pedesaan

(mobil pick up dengan atap tertutup). Jarak dari Desa Sungai Kumpai ke Ibukota

Kecamatan 2,1 Km dengan waktu tempuh 9 menit – 25 menit.

Untuk pulang - pergi ke Ibukota Kabupaten masyarakat hanya menggunakan

kendaraan pribadi, (motor dan mobil). Hal ini dikarenakan Desa Sungai Kumpai

belum memiliki sarana angkutan umum (bus) ke Ibukota Kabupaten. Untuk ke

Ibukota Kabupaten perjalanan sering ditempuh dengan menggunakan dua rute

alternatif yang biasa dilalui masyarakat Desa Sungai Kumpai yaitu:

a. Rute Transportasi Darat - Sungai

Rute transportasi darat – sungai merupakan rute tercepat menuju Ibukota

Kabupaten. Masyarakat Desa Sungai Kumpai biasanya pulang – pergi ke Ibukota

Kabupaten menggunakan kendaraan pribadi (motor dan mobil) melalui jalur

darat dari arah Timur menuju ke Jalan Sekumba sampai di simpang tiga belok ke

kiri menuju Jalan Sempadan hingga dipersimpangan belok kanan tetap melalui

Jalan Sempadan belok ke kiri menuju Jalan Keramat terus ke Jalan Jembatan Besi

dengan jarak 6,1 kilometer, dipersimpangan Jalan Jembatan Besi belok ke kanan

menuju Jalan Ahmad Yani/Jalan Sempadan kemudian melanjutkan perjalanan

menuju ke steher Dermaga Tanjung Harapan Sekura (Teluk Kalong) dengan jarak

160 meter, sampai di steher dermaga Tanjung Harapan Sekura (Teluk Kalong)

menyeberangi Sungai Serabek menggunakan Feri Penyebrangan atau motor air

ke steher Dermaga Tanjung Harapan Sepadu dengan jarak 600 meter waktu

tempuh normal 22 menit, sampai di steher (tambatan kapal) Tanjung Harapan

Sepadu melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan pribadi ke jalan Ahmad

Yani/Jalan Sempadan menuju ke jalan Siapat sejauh 15,3 kilometer, dari jalan

Siapat ke Ibukota Kabupaten Sambas dengan jarak 1,2 kilometer. Perjalanan

melalui rute darat – sungai ke Ibukota Kabupaten bisa ditempuh dengan jarak 24

kilometer dengan waktu tempuh minimal 1 jam 11 menggunakan kendaraan

bermotor roda dua, minimal 1 jam 32 menit menggunakan kendaraan bermotor

roda empat (mobil) dan bisa lebih tergantung kondisi cuaca.

Page 25: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 11

b. Rute Transportasi Darat

Rute transportasi darat merupakan rute kedua menuju Ibukota

Kabupaten karena kondisi Jalan Kabupaten yang kurang baik (berdebu,

berlubang dan bergelombang) sehingga menghambat laju kendaraan yang

lewat.Apabila hujan datang, jalan kabupaten sering tergenang air, becek dan

rusak parah pada badan jalan sehingga dalam berkendara menuju ke Ibukota

Kabupaten harus secara perlahan-lahan.Masyarakat Desa Sungai Kumpai

memanfaatkan jalur ini apabila cuaca panas dan antrian kendaraan yang

menyeberang menggunakan feri sangat banyak. Rata-rata transportasi yang

digunakan berupa kendaraan pribadi (motor dan mobil) dari arah Timur menuju

ke Jalan Sekumba sampai di simpang tiga belok ke kiri menuju Jalan Sempadan

hingga dipersimpangan belok kanan tetap melalui Jalan Sempadan belok ke kiri

menuju Jalan Keramat terus ke Jalan Jembatan Besi dengan jarak 6,1 kilometer,

dipersimpangan Jalan Jembatan Besi belok ke kiri menuju Jalan Ahmad

Yani/Jalan Sempadan ke persimpangan Jalan Teluk Kembang dengan jarak 3,2

kilometer, sampai di Jalan Teluk Kembang melanjutkan perjalan menuju ke jalan

Karti sampailah ke Jalan Ahmad Yani/Jalan Sempadan/Jalan Raya Teluk Durian

dengan jarak 20,5 kilometer, dari jalan Ahmad Yani/Jalan Sempadan/Jalan Raya

Teluk Durian melanjukan perjalanan menuju ke jalan Siapat dengan jarak 15,3

kilometer, sampai ke Jalan Siapat menuju Ibukota Sambas dengan jarak 1,2

kilometer. Perjalanan melalui rute darat bisa ditempuh dengan jarak 46,4

kilometer dengan waktu tempuh minimal 1 jam 36 menit menggunakan

kendaraan bermotor roda dua, minimal 2 jam 14 menit menggunakan

kendaraan bermotor roda empat (mobil) dan bisa lebih tergantung kondisi

cuaca.

Page 26: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 12

Berikut dokumentasi Sungai Serabek, feri penyebrangan dan kondisi jalan

dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Dokumentasi Sungai Serabek, feri penyebrangan dan kondisi jalan

Sumber: Observasi Lapangan Tim Pemetaan Sosial Desa Sungai Kumpai, 2018.

Page 27: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 13

Jika ingin melanjutkan perjalanan ke Ibukota Provinsi, kedua rute alternatif

di atas bisa digunakan. Dari Ibukota Kabupaten ke Ibukota Provinsi menggunakan

kendaraan pribadi (motor dan mobil) dan juga bisa menggunakan kedaraan umum

berupa kendaraan roda enam (bus) serta bisa juga menggunakan travel (taksi)

dengan jarak 230 kilometer dan waktu tempuh minimal 4 jam 40 menit

menggunakan kendaraan bermotor roda dua, minimal 5 jam 10 menit

menggunakan kendaraan bermotor roda empat (mobil pribadi) dan travel (taksi),

serta minimal 6 jam 25 menit menggunakan bus.

Apabila dikalkulasikan jarak dan waktu berdasarkan kedua rute di atas,

Masyarakat Desa Sungai Kumpai Pulang – Pergi ke Ibukota Provinsi menggunakan

rute darat- sungai dengan jarak 254,3 kilometer waktu tempuh minimal 5 jam 40

menit menggunakan kendaran bermotor roda dua, minimal 6 jam 31 menit

menggunakan kendaraan bermotor roda empat (mobil pribadi). Sedangkan jika

menggunakan rute darat dengan jarak 276,7kilometer waktu tempuh minimal 6

jam 4 menit menggunakan kendaraan bermotor roda dua, minimal 7 jam 10 menit

menggunakan kendaraan bermotor roda empat (mobil pribadi).

Jika kendaraan yang digunakan ke Ibukota Provinsi menggunakan sarana

angkutan umum (bus) dan travel (taksi mobil), kendaraan tersebut bisa diperoleh

di Ibukota Kabupaten.Sebelum sampai ke Ibukota Kabupaten, dari Desa Sungai

Kumpai menggunakan sarana transportasi alternatif selain kendaraan pribadi

berupa ojek kendaraan bermotor roda dua. Ojek kendaraan bermotor roda dua

berada di steher Dermaga Tanjung Harapan Sepadu, sehingga untuk

menggunakan jasa transportasi tersebut masyarakat Desa Sungai Kumpai harus

menyeberangi Sungai Serabek dari steher Dermaga Tanjung Harapan Sekura

menggunakan feri atau motor air atau perahu ke steher Dermaga Tanjung Sepadu.

Sampai di steher Dermaga Tanjung Harapan Sepadu naik ojek kendaraan

bermotor roda dua sampai ke Terminal Ibukota Kabupaten setelah itu

melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus atau travel (taksi) ke Ibukota

Provinsi dengan waktu tempuh dari Desa Sungai Kumpai ke Ibukota Provinsi

sekitar 7 –8 jam perjalanan.Berikut ini gambaran orbitasi wilayah Desa Sungai

Kumpai dapat dilihat pada tabel 1.

Page 28: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 14

Tabel 1. Orbitasi Desa Sungai Kumpai

No Uraian Keterangan

1 Ke ibukota Kecamatan Teluk Keramat

Jarak ke ibukota Kecamatan Teluk Keramat 2,1 Km

Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor roda empat (Mobil)

10 menit

Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor roda dua

8 Menit

Waktu tempuh dengan kendaraan roda dua (Sepeda)

15 menit

Waktu tempuh dengan berjalan kaki 25 menit

Kendaraan Umum Ke Ibukota Kecamatan Angkutan Umum Pedesaan (Pick Up dengan atap tertutup), ojek kendaraan bermotor roda dua

2 Ke ibukota Kabupaten Sambas

Jarak ke ibukota Kabupaten Sambas rute darat- sungai

24 Km

Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor roda dua + Feri penyebrangan

1 jam 11 menit

Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor roda empat (Mobil) + Feri penyebrangan

1 jam 32 menit

Jarak ke ibukota Kabupaten Sambas rute darat 46,4 Km

Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor roda dua

1 jam 36 menit

Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor roda empat (Mobil)

2 jam 14 menit

Kendaraan Umum Ke Ibukota Kabupaten Ojek kendaraan bermotor roda dua + feri penyebrangan atau motor air atau perahu

3 Ke ibukota Provinsi Kalimantan Barat (Pontianak)

Jarak ke ibukota Provinsi rute darat-sungai 254 Km

Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor roda dua

5 Jam 51 menit

Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor roda empat (Mobil)

6 jam 42 menit

Jarak ke ibukota Provinsi rute darat 276,4 Km

Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor roda dua

6 jam 16 menit

Waktu tempuh dengan kendaraan bermotor roda empat (Mobil)

7 jam 24 menit

Waktu tempuh dengan ojek kandaraan roda dua + Feri + tavel/taxi atau Bus

7 – 8 jam

Kendaraan Umum ke Ibu Kota Provinsi Ojek kendaraan bermotor roda dua + feri penyebrangan atau motor air atau perahu + travel/ taxi atau Bus

Sumber: Analisis GIS Data Rupa Bumi Indonesia Skala 1:50.000 dan Google Map.

Page 29: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 15

2.3 Batas dan Luas Wilayah

Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Provinsi

Kalimantan Barat mempunyai batas-batas desa sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat

Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat;

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat

Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat;

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lela Kecamatan Teluk Keramat

Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat;

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sarang Burung Danau Kecamatan Jawai

Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat.

Berikut adalah batas Desa Sungai Kumpai menurut arah mata angin dapat

dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Batas Desa Sungai Kumpai

Batas Desa/Laut Kecamatan

Sebelah Utara Sekura Teluk Keramat

SebelahTimur Sekura Teluk Keramat

Sebelah Selatan Lela Teluk Keramat

Sebelah Barat Sarang Burung Danau Jawai

Sumber: Data Monografi Desa Sungai Kumpai, 2017.

Untuk mengetahui batas wilayah Desa Sungai Kumpai, berikut dapat dilihat

pada peta partisipatif batas wilayah administrasi pada gambar 3.

Page 30: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 16

Gambar 3. Peta Partisipatif Batas Wilayah Administrasi Desa Sungai Kumpai

Sumber: Pemetaan Data Spasial secara Partisipatif menggunakan software Arc GIS, 2018

Secara administratif, Desa Sungai Kumpai merupakan salah satu dari 25 Desa

di Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas yang terdiri dari 2 Dusun 5 RW dan

8 RT dengan luas dengan luas wilayah berdasarkan pemetaan data spasial secara

partisipatif menggunankan software Arc Gis tahun 2018 seluas 3.156,14 hektar atau

31,56kilometer persegi. Desa Sungai Kumpai menguasai 6,03% dari luas area

Kecamatan Teluk Keramat seluas 52.338 hektar atau 523,38 kilometer persegi. Luas

wilayah Desa Sungai Kumpaiseluruhnya mencakup kawasan daratan dan tidak

memiliki kawasan perairan.

Page 31: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 17

2.4 Fasilitas Umum dan Sosial

Desa Sungai Kumpai mempunyai fasilitas umum dan sosial untuk menunjang

kegiatan dan aktivitas sehari-hari warga desa. Berikut fasilitas umum dan sosial Desa

Sungai Kumpai dapat dilihat pada tabel 3:

Tabel 3. Fasilitas Umum dan Sosial Desa Sungai Kumpai

No Jenis Prasarana Pembiayaan Volume Kondisi/ status Lokasi

Fasilitas Umum

1 Jalan Kabupaten Pemerintah Tahun 2014

600 M Baik Dusun semayong

2 Jalan Desa/ Jalan produksi

ADD 2017 3 KM Kurang baik Dusun Semayong

3 Jalan Lingkungan Swadaya

Tahun 2016

95 M Baik Dusun Semayong

4 Jembatan Beton dijalan Kabupaten

Pemerintah 4 X 6 M Baik dalam proses pembangunan

Dusun Semayong

5 Jembatan Kayu Swadaya

Tahun 2004

20 Kurang baik Dusun Semayong

6 Sumur Bor APBDes 2017 1 Baik Dusun semayong

7 Pintu air Swadaya dan APBD

12 Baik Dusun Semayong dan Dusun Bogam

Fasilitas Sosial

1 Gedung PAUD APBDes

2017

2 Unit Baik Dusun semayong

2 Gedung SD Pemerintah 2 Unit Baik Dusun Semayong

3 Gedung SMP Pemerintah 1 Unit Baik Dusun Semayong

4 Kantor Desa APBDes 2017 1 Unit Baik Dusun Semayong

5 Mesjid Swadayada & Pemerintah Desa

3 Unit Baik Dusun Semayong dan Dusun Bogam

6 Surau Swadaya, Pemerintah Desa

3 Unit Baik Dusun semayong

7 Pemakaman Umum Swadaya 3 Unit Kurang Baik Dusun Semayong da Bogam

9 Perpustakaan Desa APBDes

2017

1 Unit Baik Dusun Semayong

10 Puskesmas Pembantu (Pustu)

APBD

2007

1 Unit Baik Dusun Semayong

11 Puskesdes APBDes 2017 1 unit Tahappembang unan

DusunBogam

12 Posyandu APBDes 3 unit Kurang baik Dusun Semayongdandusu nbogam

13 Posbindu APBDes 1 Unit Kurang baik Dusun Semayong

16 Lapangan Bola APBDes 2016 2 Baik Dusun semayong dan dusun bogam

Sumber: Observasi Lapangan Tim Pemetaan Sosial Desa Sugai Kumpai, 2018.

Page 32: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 18

Berdasarkan tabel di atas, dapat diruaikan bahwa untuk fasilitas umum Desa

Sungai Kumpai terdiri dari Jalan Kabupaten sepanjang 600 meter dalam kondisi baik

dengan konstruksi perkerasan aspal yang di bangun oleh pemerintah pada tahun

2014 terletak di Dusun Semayong, jembatan kabupaten sepanjang 24 meter dalam

kondisi baik (dalam proses pembangunan) dengan konstruksi jembatan beton yang

dibangun oleh pemerintah terletak di Dusun Semayong. Jalan Desa/jalan produksi

sepanjang 3 Km dalam kondisi kurang baik dengan kontruksi jalan bervariasi dari

perkerasan aspal, lapen (lapis penetrasi yang terdiri dari batu bercampur aspal) dan

perkerasan batu (pondasi dasar jalan) dengan kerusakan jalan diperkirakan sekitar

20% sampai dengan 30% terletak di Dusun Semayong, jalan Desa ini dalam kondisi

perbaikan dengan menggunakan dana ADD tahun 2017. Jalan lingkungan sepanjang

95 meter dalam kondisi baik dengan menggunakan konstruksi rabat beton (cor

beton) yang dibangun oleh masyarakat menggunakan dana swadaya pada tahun

2016 terletak di Dusun Semayong. Jembatan sebanyak 20 unit kurang baik dengan

konstruksi jembatan kayu yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat pada

tahun 2004, kerusakan jembatan dikarenakan usia dan material yang digunakan

berupa kayu sehingga mudah rapuh apabila terkena hujan dan panas sehingga

bagian lantai pada jemabatan banyak mengalami kerusakan (patah) dan

mengakibatkan permukaan jalan pada jembatan banyak berlubang. Selain Jalan dan

Jembatan, Desa Sungai Kumpai juga memiliki 1 unit sumur bor yang dibangun

menggunakan dana APBDes tahun 2017 terletak di Dusun Semayong dalam kondisi

baik. Untuk pengaturan debit air, telah tersedia 13 unit pintu air yang dibangun

menggunakan dana swadaya dan APBDes terletak di Dusun Semayong dan Dusun

Bogam.

Untuk fasilitas sosial yang ada di Desa Sungai Kumpai terdiri dari gedung PAUD

sebanyak 2 unit, gedung SD/MI sebanyak 2 unit dan gedung SMP 1 unit, kantor Desa,

Perpustakaan Desa, Masjid, Surau dan Puskesmas Pembantu dan lapangan bola

dalam kondisi baik. Sedangkan pemakaman umum, Puskesdes, Posyandu Posbindu

dalam kondisi kurang baik. Untuk Puskesdes masih dalam tahap pembangunan.

Sarana ibadah lainnya di Desa Sungai Kumpai sampai saat ini belum ada.

Page 33: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 19

Bab III Lingkungan Fisik dan Ekosistem Gambut

3.1 Topografi

Secara umum keadaan topografi atau bentuk bentang atau hamparan

permukaan Desa Sungai Kumpai dapat dilihat dari 2 (dua) pendekatan, yaitu

pendekatan vegetasi dan tata guna lahan. Kondisi vegetasi areal akan membedakan

jenis dan tata guna lahan yang digunakan. Topografi untuk Desa Sungai Kumpai

merupakan dataran rendah dan lahan gambutnya menyebar di Dusun Semayong

dan Dusun Bogam, lahan gambut terluas terletak di Dusun Semayong. Ketinggian

dataran dari permukaan laut adalah 0 – 2 meter di atas permukaan laut.Letak lahan

gambut berada di sebelah barat pemukiman Desa sebagian kecil lahannya ditanami

karet dan sayuran sedangkan sebagin besar masih hutan.

3.2 Geomorfologi dan Jenis Tanah

Jenis tanah di Desa Sungai Kumpai ada dua yaitu tanah mineral dan

gambut.Lahan gambut di Desa Sungai Kumpai sebagian kecil berada di kawasan

permukiman dan banyak di jumpai di lahan yang berada di sebelah barat

permukiman desa yang di batasi oleh kanal buatan bekas PT. Patiwara. Lahan

gambut di kawasan permukiman mempunyai kedalaman ≤ 50 cm sedangkan yang

dalam ≤ 3 meter berada di kawasan hutan produksi.

Menurut penuturan H.Lana Sami’an selaku Kepala Desa Sungai Kumpai, pada

tahun 1980an Desa Sungai Kumpai terkenal dengan tumbuhan semangka yang

mempunyai berat di atas rata rata di Provinsi Kalimantan Barat, semangka tersebut

di tanam di lahan gambut. Pada tahun 1980an sejak terjadinya penebangan liar di

hutan, semangka sudah tidak dapat tumbuh seperti dulu di karenakan PH sudah

asam dan sering terkena banjir.

Page 34: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 20

Pada tahun 2015 lalu Desa Sungai Kumpai terjadi kebakaran di wilayah sebelah

barat desa yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Jawai, pada awal tahun

2018 juga terjadi kebakaran sedikit di dekat kanal buatan yang memisahkan desa

dengan Hutan produksi dan pada bulan Agustus 2018 terjadi kebakaran di sebelah

barat yang berbatasan langsung dengan Kecamatan jawai. Geomorfologi jenis

tanah Desa Sungai Kumpai dapat di lihat pada gambar 4.

Gambar 4. Geomorfologi dan Jenis Tanah di DesaSungai Kumpai

Tanah Mineral

Tanah Gambut

Sumber: Dokumentasi dan Observasi Tim Pemetaan Sosial dan Parsial Desa Sungai Kumpai, 2018.

Page 35: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 21

3.3 Iklim dan Cuaca

Desa Sungai Kumpai merupakan daerah beriklim tropis dengan suhu minimum

22,610C, suhu maksimum 30,630C dan suhu rata-rata 26,620C, diiringi dengan tingkat

kelembaban sebesar 45% - 95% dan penyinaran matahari sebesar 45,35% - 60,55%.

Curah hujan dalam setahun rata-rata 2.920 mm/tahun dengan curah hujan perbulan

sebesar antara 142 – 379 mili meter yang rata-ratanya sekitar 243 mili meter

perbulan. Kecepatan angin yang berhembus sebesar 1,1 -4,2 knot. Untuk lebih rinci

Iklim dan cuaca Desa Sungai Kumpai dapat di lihat pada tabel 4.

Tabel 4. Iklim dan Cuaca

Iklim dan Cuaca Keterangan

Suhu Udara 22,61oC – 30,63oC

Curah Hujan 142 mm - 379 mm

Kecepatan Angin 1.1 – 4.2 knot

Kelembaban 45% - 95 %

Penyinaran Matahari 45,35% - 60.55 %

Sumber: Statistik Kecamatan Teluk Keramat2016,Climate-Data.Org Climate-Data.Org (https://id.climate-data.org/location/592589/).

Menurut Koppen dan Geiger, berdasarkan iklim di atas dapat diklasifikasikan

sebagai Kategori Af dengan suhu rata-rata 26,62 °C. Klasifikasi Iklim berupa kode Af

dapat dijelaskan sebagai berikut: kode (A) menyatakan Iklim Tropis, kode (f)

menyatakan selalu basah (hujan bisa jatuh dalam semua musim), selain itu Af dalam

pengelompokkan tipe iklim disebut juga dengan hutan hujan tropis. Hutan hujan

tropis (Af) merupakan daerah tipe f pada bulan terkering, curah hujan rata- rata

lebih dari 60 mm, daerah ini banyak memiliki hutan- hutan yang lebat. Berikut rata-

rata Iklim Desa Sungai Kumpai Perbulan setiap tahunnya pada tabel 5.

Tabel 5. Rata-rata Iklim Desa Sungai Kumpai Perbulan setiap Tahunnya

Iklim

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Agt

Sep

Okt

Nov

Des

Total/ tahun

Rata- Rata/ bulan

Suhu Rata- Rata (0C)

25.8

26.1

26.5

26.9

27.3

27.0

26.8

26.8

26.8

26.9

26.6

26.3

319.5

26.62

Suhu Minimum (0C)

22.3

22.6

22.5

22.7

22.9

22.7

22.5

22.5

22.6

22.8

22.6

22.6

271.3

22.61

Suhu Maksimu m (0C)

29.2

29.6

30.4

31

31.6

31.2

31.1

31.1

30.9

31

30.5

30

367.6

30.63

Curah hujan (mm)

363

255

235

211

192

174

142

180

190

276

323

379

2920

243

Sumber: Climate-Data.Org Climate-Data.Org (https://id.climate-data.org/location/592589/).

Page 36: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 22

Variasi dalam curah hujan antara bulan kering dan bulan terbasah adalah 237

mm diperoleh dari jumlah curah hujan bulan terbasah dikurangi dengan curah hujan

bulan kering (cuaca hujan bulan terbasah sebesar 379 mili meter sedangkan cuaca

bulan terkering sebesar 142 mili meter). Untuk variasi dalam suhu tahunan adalah

sekitar 1,50C diperoleh dari jumlah suhu tahunan tertinggi dikurangi dengan jumlah

suhu tahunan terendah (jumlah suhu tahunan tertinggi sebesar 27,30C sedangkan

jumlah suhu tahunan terendah sebesar 25.80C). Untuk gambaran Iklim dan suhu

Desa Sungai Kumpai dapat dilihat pada grafik gambar 5 dan 6.

Gambar 5. Grafik Iklim Desa Sungai Kumpai

Sumber: Climate-Data.Org Climate-Data.Org (https://id.climate-data.org/location/592589/).

Bulan terkering adalah Juli dengan curah hujan 142 mili meter. Pada bulan

Desember curah hujan mencapai puncaknya dengan rata-rata 379 mili meter.

Gambar 6. Grafik Suhu Desa Sungai Kumpai

Sumber: Climate-Data.Org Climate-Data.Org (https://id.climate-data.org/location/592589/)

Page 37: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 23

Suhu terhangat sepanjang tahun adalah pada bulan Mei dengan suhu rata-rata

27,30C, sedangkan terdingin sepanjang tahun terjadi pada bulan Januari dengan

rata-rata 25,80C.

Untuk mengetahui kondisi iklim dan cuaca di Desa Sungai Kumpai, berikut

kalender musim yang berisi jadwal musim hujan dan musim kemarau, waktu panen

komoditas, waktu rawan kebakaran, peluang serta masalah. Kalender musim

diperoleh berdasarkan hasil Fokus Grup Diskusi yang dihadiri oleh perangkat desa

dan tokoh masyarakat Desa Sungai Kumpai dapat dilihat dalam tabel 6.

Page 38: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 24

Page 39: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Tabel 6. Kalender Musim

JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEPT OKT NOV DES KETERANGAN PELUANG MASALAH

MUSIM _ _

KERAWANAN

KEBAKARAN _ _ _ _

_ _ _ _ _

KOMODITAS TUMBUHAN JANGKA PANJANG

KARET Sadap Sadap Sadap Sadap Sadap Sadap Sadap Sadap Sadap Sadap Sadap Sadap Sadap Setiap Bulan Masih dibutuhkan/diperlukan Hama, dan harga jual rendah,

kebakaran

SAWIT Panen Panen Panen Panen Panen Panen Panen Panen Panen Panen Panen Panen

Panen Tiap Bulan Setelah

Usia Tanaman 5 Tahun

Panen Setahun 2 kali,

Dapat diolah menjadi minyak makan yang merupakan kebutuhan, diolah untuk

pakan ternak

Hama, dan harga jual rendah, kebakaran

Kurangnya minat masyarakat

KOPI Panen Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Panen Rawat Rawat Rawat Rawat Setelah Usia Tanaman berusia Setahun

Kebutuhan akan kopi tinggi untuk budi daya kopi, proses pengerjaan rumit dan masih manual

Lahan banjir, kekeringan,

PADI Panen Tanam Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Panen Setahun Sekali Kebutuhan pokok, dan harga

stabil

gangguan hama dan gulma dan kadar keasaman tanah tinggi

SALAK Mulai Buah Panen Panen Setahun Sekali Bisa diolah menjadi manisan,

dan keripik salak, dodol.

Tinggi nya minat masyarakat

Hama, Minat Tanam Kurang, Pemasaran sulit

LADA Rawat Rawat Panen Tanam Rawat Rawat Rawat Rawat Panen Setahun Sekali terhadap tanaman lada, memasarkan Mudah

Harga rendah, Hama, Banjir

Minat masyarakat rendah,

PETAI Mulai Bunga Panen Panen Setahun Sekali

Harga nya tinggi, mudah

ditanam

Lama Berbuah, Harga menurun saat hasil panen melimpah

Bongkar muat barang susah

SENGON Panen Panen Setelah Tanaman Berusia 5 Tahun

SAGU Panen Panen Setelah Tanaman Berusia 12 Tahun

Mudah ditanam, banyak diperlukan

Mudah ditanam

dikarenakan jalan rusak, memerlukan waktu yang lama untuk menikmati hasil

Bongkar muat barang susah,memerlukan waktu yang lama untuk menikmati hasil

KELAPA Mulai

Buah

JENGKOL Mulai

Buah

Panen

Panen Panen Setelah Tanaman Berusia 10 Tahun

Panen Setahun Sekali, Setelah Usia Tanaman

berusia 10 Tahun

merupakan kebutuhan pokok

Harganya tinggi dan mudah ditanam

Kelapa tidak subur ditanam dilahan gambut dan mineral

Minat masyarakat rendah karena tanaman musiman

PINANG Mulai

Buah Panen Mulai

Buah Panen Mulai

Buah

Panen Panen Setahun 3 Kali, Harga mahal Proses pengolahan sulit dan

masih tradisional

DUKU Mulai Bunga

Mulai Buah

Panen Panen Setahun Sekali Mudah ditanam Harganya rendah

RAMBUTAN Mulai

Buah

CEMPEDAK Mulai

Buah

Panen Panen Setelah Tanaman Berusia 5 Tahun

Panen Panen Setelah Tanaman Berusia 5 Tahun

Mudah ditanam Harganya rendah dan termasuk tanaman musiman

Mudah ditanam Harga rendah dan termasuk tanaman musiman

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 25

Page 40: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

KOMODITI TANAMAN JANGKA PENDEK

SEMANGKA

Tanam Rawat Panen

Mudah ditanam Hama, dan pemasaran sulit, tidak ada olahan turunan

TIMUN

Tanam Panen

Mudah ditanam Hama, pemasaran sulit dan tidak ada olahan turunan

JAHE

Rawat

Rawat

Panen

Tanam

Rawat

Rawat

Rawat Panen Setahun Sekali, Setelah Tanaman Berusia setahun

Mudah ditanam

Kebutuhan pangan Kurangnya minat masyarakat untuk membudidayakan jahe

CABE Tanam Rawat Panen Mudah ditanam Hama, Mudah membusuk

TOMAT Tanam Rawat Panen Mudah ditanam Hama dan mudah membusuk

TERONG Tanam Rawat Panen Mudah ditanam Hama

BAYAM Tanam Panen Mudah ditanam Hama

KACANG PANJANG

Tanam Rawat Panen

Mudah ditanam Hama

LABU Tanam Rawat Panen Mudah ditanam Hama

NANAS

Tanam Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Rawat Panen Mudah tumbuh di lahan

gambut Hama, dan gangguan hewan liar

Sumber : Hasil dari Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai.

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 26

Page 41: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 27

Desa Sungai Kumpai termasuk desa yang rawan terjadi kebakaran khususnya

pada lahan gambut (kebakaran kiriman dari Kecamatan Jawai) yang sering terjadi

pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, dan September.Untuk musim yang ada di Desa

Sungai Kumpai adalah musim panas, musim penghujan, dan musim pancaroba.

Musimpeng hujan terjadi pada bulan Januari dan Desember, sedangkan musim

panas terjadi pada bulan Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus dan untuk

bulan April dan Mei adalah puncak dari musim panas yang menyebabkan kekeringan

dan kemarau di Desa Sungai Kumpai. Untuk musim pancaroba terjadi pada bulan

Oktober dan November.

Sebagian besar masyarakat Desa Sungai Kumpai bermata pencaharian sebagai

pekebun dan petani. Untuk komoditas perkebunan yang ada di Desa Sungai Kumpai

adalah karet, kopi, salak, lada, sagu, dan kelapa. Tanaman karet ditanam pada

rentang waktu 3 tahun terakhir yang dimana dari tahun-tahun berikutnya sudah bisa

disadap karetnya untuk dijual hasilnya, permasalahan yang dihadapi petani karet

ialah harga jual karet yang rendah serta sangat rentang terjadi kebakaran di lahan

perkebunan karet, meskipun memiliki harga yang murah, karet masih tetap

dipertahankan mengingat kebutuhan pasar yang harus dipenuhi.

Tanaman sawit ditanam dalam rentan waktu 5 tahun terakhir dan setelah itu

sudah dapat dipanen buahnya (buah pasir), setiap bulannya warga memanen buah

sawit dan menjual nya ke pengepul/tengkulak. Hama, Harga yang murah serta

rentan kebakaran menjadi permasalahan yang dihadapi warga, selain itu akses jalan

yang rusak membuat proses mengantar hasil perkebunan sedikit terganggu.

Menurut Pak Atem selaku Tokoh Pemuda di Desa Sungai Kumpai menjelaskan

bahwa, limbah bonggol sawit yang ada masih belum dimanfaatkan dengan baik oleh

warga mengingat bonggol sawit dapat dijadikan pakan ternak, hal ini dapat

mengurangi biaya pakan ternak yang ada. Ketersediaan limbah sawit yang banyak

dan belum dimanfaatkan merupakan peluang yang harus dimanfaatkan.

Tanaman kopi yang ditanam dalam rentan waktu 4-5 tahun untuk berproduksi,

untuk masa pembuahan terjadi pada bulan Januari dan pada bulan Agustus sudah

dapat dipanen. Peluang dalam pembudidayaan tanaman kopi adalah kebutuhan

pasar yang selalu meningkat akan tetapi kurangnya ketertarikan warga untuk

membudidayakan tanaman ini dan proses produksi dari bahan mentah ke bahan

setengah jadi dinilai terlalu rumit dan memakan waktu yang cukup lama serta masih

menggunakan alat yang manual. Hal ini pun menjadikan warga kurang tertarik

dalam pembudidayaan tanaman kopi di Desa Sungai Kumpai.

Untuk komoditas pertanian yanga ada di Desa Sungai Kumpai adalah padi,

tanaman padi ditanam setiap bulan Juni dan dipanen di tahun berikutnya pada bulan

Januari.Untuk tanaman padi sendiri memiliki harga yang stabil dan merupakan

kebutuhan pokok yang ada di desa.Permasalahan yang dihadapi para petani padi

ialah keadaan cuaca yang begitu ekstrim menyebabkan terjadinya banjir dan

kemarau di Desa Sungai Kumpai.Gangguan hama dan gulma juga menjadi

permasalahan lain yang dihadapi warga dalam bertani dan kadar keasaman tanah

tinggi.

Page 42: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 28

Komoditas selanjutnya adalah tanaman salak yang ditanam dalam rentan

waktu 10 tahun terakhir dan memiliki masa pembuahan setiap tahunnya pada bulan

Juni.Untuk masa panen tanaman salak dilakukan setiap bulan Desember.Tanaman

salak memiliki potensi ekonomi yang cukup baik apabila dikembangkan dengan

maksimal, untuk hasil buah salak sendiri dapat dimanfaatkan untuk pembuatan

manisan, keripik, dan dodol salak.Permasalahan yang dihadapi dalam

pembudidayan tanaman salak adalah minat warga yang kurang dikarenakan dalam

pemasaran buah yang begitu sulit.Hal ini disebabkan karena banyaknya warga yang

membudiayakan tanaman salak sedangkan untuk pangsa pasarnya sendiri tidak

ada. Selain itu juga hama menjadi permasalahan yang dihadapi warga.

Tanaman lada ditanam dalam rentan waktu 3-4 tahun terakhir, dan setiap

bulan maret dipanen yang kemudian setiap bulan Agustus adalah masa pembuahan,

warga Desa Sungai Kumpai gemar membudidayakan tanaman kada dikarenakan

minat akan hasil lada banyak diminati serta dalam hal pemasaran cukup mudah,

meskipun begitu permasalahan yang dihadapi untuk harga perkilonya dihargai Rp

50.000 dan ini dirasakan cukup murah mengingat potensi permasalahannya juga

cukup tinggi seperti hama dan banjir.

Tanaman petai yang ditanam dalam rentan waktu 7 tahun terakhir dan

dipanen setiap bulan November.Tanaman petai dinilai warga memiliki harga yang

tinggi dan mudah untuk dibudidayakan, meskipun begitu permasalahan yang

dihadapi oleh warga terhadap tanaman petai ialah menurunnya minat warga untuk

membudidayakan tanaman tersebut dikarenakan lama untuk berbuah, selain itu

juga harga bisa menurun apabila hasil panen melimpah.

Untuk tanaman sengon ditanam dalam rentang waktu 5-7 tahun terakhir dan

sudah dapat dipanen hasilnya pada umur 5-7 tahun.Peluang yang dimiliki dari

tanaman ini selain mudah ditanam, juga pangsa pasar yang bagus untuk hasil

produksi kayu sengon.Sedangkan permasalahan yang dihadapi warga dalam

budidaya tanaman sengon adalah akses jalan yang rusak mengakibatkan warga

terkendala dalam membawa hasi produksi ke pengepul tidak hanya itu rentan

waktu yang lama membuat warga kurang tertarik untuk membudayakan tanaman

sengon.

Tanaman sagu ditanam warga dalam rentang waktu 12 tahun. Apabila sudah

mencapai umur 12 tahun maka tanaman sagu sudah dapat dipanen. Sagu

merupakan tanaman yang mudah ditanam meskipun begitu dalam permasalahan

yang dihadapi warga ialah akses jalan yang rusak sehingga membawa hasil produksi

terganggu.

Tanaman kelapa merupakan tanaman yang banyak sekali manfaatnya, dan

sering dimanfaatkan oleh warga Desa Sungai Kumpai untuk kebutuhan sehari-hari.

Mulai dari umbut kelapa sampai ke buahnya. Tanaman kelapa di Desa Sungai Kumpai

ditanam dalam rentan waktu 6-8 tahun terakhir. Untuk masa pembuahan dari

tanaman kelapa terjadi pada bulan Janurai dan untuk masa panen dari tanaman

kelapa sendiri terjadi pada setiap bulan Juni. Permasalahan yang dihadapi warga

dalam pembudidayaan tanaman kelapa adalah kriteria tanah yang kurang cocok

untuk pengembangan budidaya kelapa hal ini disebabkan kadar asam tanah yang

terlalu tinggi menyebabkan tanaman kelapa kurang tumbuh subur.

Page 43: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 29

Tanaman Jengkol yang ditanam dalam rentan waktu 10 tahun terakhir dan

memiliki masa pembuahan awal pada bulan Januari yang kemudian pada bulan April

adalah masa panen dari tanaman tersebut. Peluang dari membudidayakan tanaman

jengkol selain harganya tinggi juga mudah ditanam di kawasan Desa Sungai

Kumpai.Permasalahan yang dihadapi warga dalam membudidayakan tanaman ini

adalah minat warga yang rendah untuk membudidayakanya mengingat tanaman

jengkol merupakan tanaman musiman.

Selanjutnya adalah pinang, tanaman pinang ditanam dalam rentan waktu 4-5

tahun untuk siap produksi. Tanaman pinang sendiri memiliki masa pembuahan

terjadi pada bulan-bulan tertentu seperti bulan Januari, Mei, dan Oktober.

Sedangkan untuk masa panennya sendiri terjadi pada bulan April, September, dan

Desember. Harga jual yang tinggi merupakan peluang yang dimiliki oleh warga,

namun permasalahn yang dihadapi ialah proses pengelolahan yang sulit dan masih

tradisional membuat warga jarang tertarik untuk mengembangkan hasil tanaman

pinang itu sendiri.

Tanaman duku yang ada di Desa Sungai Kumpai ditanam dalam rentan waktu

10-12 tahun terakhir dan memiliki masa panen hanya satu tahun sekali setiap pada

bulan Juli dan untuk masa pembuahanya terjadi pada bulan April dan Mei.Tanaman

duku mudah ditanam dan perawatannya juga tidak rumit, hal ini merupakan peluang

warga apabila ingin mengembangkan tanaman tersebut, meskipun begitu untuk

hasil produksi buah duku itu sendiri terbilang cukup murah dan ini merupakan alasan

warga jarang untuk membudidayakan tanaman duku.

Tanaman rambutan dan cempedak yang ditanam dalam rentan waktu 4-5

tahun terakhir, untuk masa pembuahan dari kedua tanaman tersebut terjadi pada

bulan juni dan memiliki masa panen setiap bulan Agustus. Tanaman rambutan dan

cempedak sama-sama tergolong mudah untuk dikembangkan mengingat tanaman

ini tidak tidak terlalu cerewet dalam hal pembudidayaanya. Meskipun begitu untuk

harga jual dari buah rambutan dan cempedak tergolong rendah dan termasuk

tanaman musiman yang hanya berbuah setahun sekali.

Komoditas tanaman jangka pendek yang dibudidayakan di Desa Sungai

Kumpai ialah seperti; semangka, timun, jahe, cabe, tomat, terong, bayam, kacang

panjang, labu, dan nanas. Tanaman semangka merupakan tanaman yang mudah

ditanam dan dibudidayakan. Untuk masa tanamnya sendiri dilakukan pada bulan

Februari dan sudah dapat dipetik hasilnya pada usia 70-100 hari dari masa tanam

tersebut yang dipanen pada bulan April. Permasalahan yang dihadapi warga dalam

budidaya tanaman semangka ialah gangguan hama yang menyerang seperti

serangga yang memakan tunas daun serta monyet yang sering mencabut tanaman

tersebut, tidak hanya itu dalam hal pemasaran semangka dikategorikan sulit serta

tidak memiliki inovasi dalam hasil produksi. Warga hanya menjual buah secara utuh

dan tidak ada olahan turunan dari buah semangka.

Page 44: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 30

Tanaman timun ditanam setiap bulan Februari dan sudah dapat dipetik

hasilnya pada usia tanam 30-50 hari kedepan yang dipanen pada bulan Maret.

Tanaman timun mudah untuk ditanam serta tidak sulit dalam pembudidayaannya.

Sama seperti tanaman semangka, gangguan hama juga menjadi faktor utama

permasalahan dari budidaya timun. Pemasaran yang sulit juga menjadi

permasalahan dalam budidaya timun, untuk hasil produksinya sendiri hanya dijual

dalam ruang lingkup desa saja.

Komoditas jahe yang ditanam pada bulan September yang dipanen 7 bulan

berikutnya yang jatuh pada bulan Maret.Tanaman jahe mudah untuk ditanam dan

dibudidayakan, mengingat jahe merupakan kebutuhan pangan rumah tangga dan

dibutuhkan setiap waktu sehingga peluang untuk pembudidayaannya juga terbilang

cukup bagus apabila dikembangkan di Desa Sungai Kumpai.Meskipun begitu

ketertarikan warga untuk budidaya jahe dilihat masih kurang, hal ini dapat dilihat

dari hanya beberapa saja warga yang membudidayakan tanaman ini.

Tanaman cabe, tomat, dan terong ditanam pada bulan Februari dan sudah

dapat dipetik hasilnya pada usia 60-70 hari kedepan yang dipanen pada bulan April.

peluang dari pembudidayaan tanaman cabe, tomat, dan terong ialah mudah untuk

ditanam dan perawatannya cukup sederhana, meskipun begitu gangguan hama dan

buah mudah membusuk menjadikan warga harus lebih berhati-hati dalam

panennya. Berbeda dengan buah terong yang memiliki ketahanan pembusukan

yang cukup lama dibandingkan kedua buah tersebut.

Tanaman bayam yang dibudidayakan oleh warga dan ditanam pada bulan Mei

dan dipanen hasilnya setalah satu bulan masa tanam yang dipanen pada bulan Juni.

Tanaman bayam mudah untuk ditanam dan dibudidayakan, meskipun begitu warga

juga harus bisa mengantisipasi gangguan hama yang bisa merusak hasil dari

tanaman bayam tersebut.

Tanaman kacang panjang, labu, dan nanas ditanam pada bulan Februari dan

untuk dua jenis tanaman seperti kacang panjang dan labu sudah dapat dipanen

hasilnya pada usia 60-70 hari dari masa tanam yaitu pada bulan April, sedangkan

untuk tanaman nanas membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk bisa dipanen

hasilnya yaitu dalam rentan waktu 8 bulan terhitung dari masa tanam. Tanaman

tersebut mudah tumbuh dan dikembangkna di lahan gambut, meskipun begitu

dalam pembudidayannya harus bisa melindungi dari gangguan hama dan hewan liar

yang sering mengganggu di kebun warga agar hasil dari budidaya tersebut dapat

maksimal.

Page 45: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 31

3.4 Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati di lahan gambut, disamping memiliki peranan

ekologis juga memiliki peranan ekonomi dan sosial budaya bagi

masyarakat.Ketergantungan masyarakat terhadap lahan gambut dapat mencapai

80% yaitu lebih tinggi dibandingkan ketergantungannya terhadap usaha

pertanian.Hal tersebut karena lahan gambut memiliki keanekaragaman hayati

dengan nilai ekonomi tinggi seperti tumbuhan penghasil produk kayu dan non-

kayu, penghasil ikan, jamur dan tanaman obat-obatan serta lebah hutan penghasil

madu (kelulut) untuk kebutuhan pangan masyarakat.Selain itu, beberapa jenis

tumbuhan juga dapat dimanfaatkan untuk restorasi dan rehabilitasi lahan gambut.

Keanekaragaman hayati merupakan potensi bagi daerah dan sudah menjadi

kewajiban bagi penduduk untuk menjaga dan melestarikannya agar tidak

punah.Keanekaragaman hayati Desa Sungai Kumpai di komunitas gambut sangat

beraneka ragam, berdasarkan hasil FGD dan observasi lapangan tahun 2018 oleh

Tim Pemetaan Sosial Desa Sungai Kumpai telah menemukan berbagai macam

flora dan fauna yang berada di lahan gambut tepatnya di Dusun Semayong dan

Dusun Bogam.

Hasil FGD dan observasi ini menunjukkan bahwa Desa Sungai Kumpai

memiliki keanekaragaman hayati flora yang masih terjaga di komunitas gambut,

terbukti dengan masih banyaknya jenis-jenis flora yang telah diidentifikasi seperti

Pakis, Lumut, Kantong Semar, Asam Maram, Rengas, Teratai, Putri Malu,

Unak/Ingkaik, Rotan, Kumpai, Pegagan, Jamur, Sarang Semut, Ramin dan

Jelutung. Semua jenis flora ini mempunyai habitat di hutan besar (hutan produksi)

tumbuh dan hidup serta berkembang di lahan gambut dengan kedalaman kurang

dari 30 cm sampai 3 m. Selain itu, jenis flora ini juga bisa tumbuh di rawa-rawa

pinggiran parit dan semak belukar yang terletak di Dusun Semayong dan Dusun

Bogam. Jenis-jenis keanekaragaman hayati flora dapat dilihat pada tabel 7.

Page 46: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 32

Tabel 7. Keanekaragaman Flora

No Nama Nama Lokal Lokasi

1 Pakis Miding Hutan Besar, sekitar pemukiman

2 Lumut Lumut Hutan Besar, rawa

3 Kantong semar(nephentes) Intuyut Hutan/lahan gambut

4 Asam maram/paya Asam Maram Hutan, sekitar pemukiman

5 Rengas (kokoleceran) Rengas Pesisir sungai

6 Teratai (water lily) Bunge Tunjong Parit, rawa

7 Putri malu(mimosa pudica) Putri malu Hutan, sekitar pemukiman

8 Unak Ingkaik Hutan

9 Rotan Rotan Hutan

10 Kumpai Kumpai Parit

11 Pegagan Pegaga Hutan, sekitar pemukiman

12 Jamur Kulat Hutan, sekitar pemukiman

13 Sarang semut Sannah Hutan, sekitar pemukiman

14 Ramin Ramin Hutan

15 Jelutung Jelutung Hutan

Sumber: Hasil dari Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai.

Selain keanekaragaman hayati floranya yang masih terjaga, keanekaragaman

hayati faunanya juga masih terlindungi, terbukti dari beberapa jenis fauna yang

dapat dijumpai di hutan besar, kebun, rawa, parit maupun pemukiman

sepertiberuang, babi hutan, ular, burung, monyet, tupai, tikus, ikan cupang, ikan

gabus, ikan betok, ikan sepat, ikan selincah, burung walet, buaya, biawak, labi-labi,

rusa dan tringgiling. Jenis-jenis keanekaragaman hayati fauna dapat dilihat pada

tabel 8.

Page 47: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 33

Tabel 8. Keanekaragaman Fauna

No Nama Nama Lokal Lokasi

1 Beruang (Ursidae) Beruang Hutan, kebun

2 Babi hutan (Sus scrofo) Babi Hutan, kebun

3 ular (Pythonreticulatus) Ular Rawa, kebun

4 Burung Burung Rawa

5 Monyet Kera Hutan, Kebun

6 Tupai Tupai Hutan, kebun

7 Tikus Tikus Hutan,kebun

8 Ikan Cupang Tangkit Sungai, rawa, parit pemukiman

9 ikan gabus (Channa striata) Ruan Sungai, rawa, parit pemukiman

10 ikan betok (Anabas

testudineus)

Botok Sungai, rawa, parit pemukiman

11 Ikan sepat (Trichogaster

trichopterus)

Sapat Sungai, rawa

12 Ikan selincah (Belontia

hasselti)

Labong/seluang Hutan besar, kebun, parit

pemukiman

13 Burung Walet (Collocalia

vestita)

Walet/burung

layang

Pemukiman dan hutan

14 Buaya(Crocodylusporosus) Jollu Sungai, rawa

15 Biawak (Varanus) Biawak Rawa,sungai

16 Labi-labi Labi-Labi Sungai,Rawa

17 Rusa (Cervidae) Rusa Hutan, kebun

18 Tringgiling Tenggiling Hutan

Sumber: Hasil dari Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai.

Desa SungaiKumpai kawasannya meliputi lahan gambut yang menyimpan

keanekaragaman hayati alami berupa flora dan fauna khas gambut meskipun

mengalami perubahan setelah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.Terjadinya

kecenderungan perubahan ekosistem berupa flora dan fauna serta vegetasi yang

ada dapat dilihat pada tabel 9.

Page 48: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 34

Tabel 9. Bagan Kecenderungan Perubahan Keanekaragaman Hayati

No Ragam hayati dan vegatasi

Periode Keterangan

<2015 >2015 Skrg

FAUNA

1 Beruang II I I Populasi semakin menurun karena diburu dan dijual

2 Babi Hutan IIII II I Populasi semakin menurun karena diburu dan dijual

3 Ular IIIII IIII II Populasi semakin menurun karena diburu dan dijual

4 Burung IIIII IIII II Populasi semakin menurun karena diburu dan dijual

5 Kera III IIII IIIII Populasi semakin meningkat tapi merusak tanaman

6 Tupai IIII IIII IIIII Populasi semakin meningkat tapi merusak tanaman

7 Tikus IIII IIII IIIII Populasi meningkat tapi merusak tanaman

8 Ikan cupang, Ikan gabus, Ikan sepat, Ikan betok, Ikan selincah

IIIII II I Populasi menurun karena ikan dikonsumsi dan banyak mati terkena air asam

9 Buaya III II I Populasi Menghilang

10 Biawak IIII III III Termasuk hewan yang Perkembangannya Cepat

11 Labi-Labi IIII II I Perubahan Iklim

12 Tringgiling III I I Populasi menurun karena diburu dan di Jual

13 Rusa II I I Populasi menurun karena di buru dan dijual

FLORA

1 Pakis IIII IIII IIIII Setelah Kebakaran semakin meningkat karena tumbuh kembali

2 Lumut IIII II I Kebakaran

3 Kantung semar

IIII II I Lahan Kebakaran

4 Asam Maram IIII II II Konversi Lahan, tidak ditanam kembali

5 Rengas II I I Tidak Ada Penanaman Kembali

6 Teratai/ Bunge Tunjong

IIII II I Perubahan Iklim

7 Putri malu III III IIIII Pertumbuhan Cepat

8 Unak IIII IIII IIIII Pertumbuhan Cepat

9 Rotan IIII II I Terbakar hingga sekarang susah dijumpai

10 Kumpai IIII IIII IIIII Pertumbuhan Cepat

11 Pegagan II II I Setelah kebakaran tanaman berkurang

12 Jamur IIII III II Setelah kebakaran tanaman berkurang

13 Sarang semut

IIIII III II Setelah kebakarang tanaman berurang

14 Ramin IIIII II I Setelah kebakaran berkurang karena tdak adanya penanaman kembali, penebangan liar

15 Jelutung IIIII II I Setelah kebakaran tanaman berkurang karenaa tidak adanya penanaman kembali, penebangan liar

Page 49: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 35

VEGETASI

1 Karet IIIII IIII IIII Setelah kebakaran tanaman berkurang tapi dilakukan penanaman kembali

2 Sawit I IIII IIII Setelah kebakaran tanaman berkurang

3 Kopi IIII II I Kurang minat Masyarakat Menanam Kopi, Proses rumit

4 Padi IIII IIII IIII Kebutuhan Pokok

5 Salak IIII III II Kurang Minat Menanam Salak

6 Lada I III IIII Tanaman bertambah karena minat warga meningkat saat harga mahal

7 Petai III III III Stabil

8 Sengon I II II Stabil

9 Sagu IIII IIII IIIII Tanaman masih banyak karena dilakukan penanaman kembali

10 Kelapa III II II Tanaman ini ditanam disekitar rumah saja

11 Jengkol III III III Stabil

12 Pinang III II I Daya Tumbuh Lambat

13 Duku IIII II I Tidak Ada Penanaman Kembali

14 Rambutan IIII I Konversi Lahan dan tidak ada penanaman Kembali

15 Cempedak II I I Hanya untuk konsumsi Pribadi

Sumber: Hasil dari Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai.

Dari tabel tersebut dapat diuraikan bahwa terjadi peningkatan populasi jenis

flora yang terdiri dari kera, tupai dan tikus pasca kebakaran tahun 2015.Jenis flora

ini sangat mengganggu masyarakat karena merusak tanaman pertanian dan

perkebunan. Untuk jenis flora lainnya seperti beruang, babi hutan, burung,

tringgiling dan rusa populasi semakin menurun karena diburu dan dijual. Untuk jenis

ikan cupang, ikan gabus, ikan sepat, ikan betok, ikan selincah populasinya menurun

karena dokonsumsi dan banyak mati karena terkena air asam. Sedangkan populasi

buaya dan labi-labi menghilang dikarenakan perubahan iklim.

Keanekaragaman hayati flora jenis pakis, putri malu, unak dan kumpai setelah

kebakaran hutan dan lahan populasinya meningkat sehingga banyak lahan menjadi

hutan dan semak belukar.Untuk flora jenis lumut, kantong semar, asam maram,

rengas, teratai dan rotan punah akibat kebakaran, perubahan iklim, konversi lahan

dan tidak ditanam kembali.Flora jenis pegagan, jamur, sarang semut, ramin dan

jelutung setelah kebakaran hutan populasinya berkurang.Untuk jenis ramin dan

jelutung selain karena kebakaran hutan juga disebabkan oleh penebangan liar dan

tidak adanya penanaman kembali.

Page 50: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 36

Vegetasi lahan gambut yang dijadikan sebagai komoditas perkebunan yakni

tanaman karet, sawit, kopi, padi, salak, lada, petai, sengon, sagu, kelapa, jengkol,

pinang, duku, rambutan dan cempedak. Setelah terjadi kebakaran, tanaman karet

dan sawit populasinya berkurang namun tetap dilakukan penanaman kembali

sehingga sampai sekarang masih stabil.Tanaman kopi, salak dan duku populasinya

berkurang dan tidak ada penanaman kembali pasca kebakaran dikarenakan prsoses

rumit dan kurangnya minat dari masyarakat untuk membudidayakan tanaman

tersebut.Tanaman petai, sengon dan jengkol relatif stabil pasca kebakaran. Jenis

tanamanpinang sangat lambat tumbuhnya sehingga kurang di budidayakan

masyarakat, pasca kebakaran jenis vegetasi ini populasinya berkurang. Kelapa

hanya dapat dijumpai di sekitar pemukiman masyarakat, populasinya menurun

dikarenakan hama dan tidak ada penanaman kembali. Tanaman rambutan

mengalami kepunahan akibat konversi lahan dan tidak ada penanaman kembali,

sementara tanaman cempedak mengalami penurunan populasi dan hanya untuk

konsumsi pribadi. Jenis tanaman yang mengalami peningkatan populasi pasca

kebakaran adalah jenis lada dan sagu dikarenakan adanya penanaman kembali oleh

masyarakat.

3.5 Hidrologi di Lahan Gambut

Kondisi hidrologi di Desa Sungai Kumpai umumnya sangat dipengaruhi oleh

lahan gambut seluas 2.065,34 hektar atau 20,65 kilometer persegi karena hutan

rawa gambut dalam kondisi murni air tawar memiliki karakteristik kimiawi yang

khas. Airnya sangat asam (pH 3,0 - 4,5) dan unsur hara yang sangat rendah, karena

tidak ada nutrisi atau komponen penyangga yang dapat mengalir masuk dari luar

area gambut tersebut. Tanah gambut dalam kondisi yang tak terganggu itu

mengandung 80 - 90 persen air. Karena kemampuannya untuk menyimpan air dalam

jumlah besar itu, hutan rawa gambut berperan penting dalam mengurangi banjir

dan menjamin pasokan air yang berkelanjutan. Desa Sungai Kumpai hanya dialiri

aliran sungai kecil dan parit-parit, yang terhubung dari Sungai Semayong. Hidrologi

di lahan gambut Desa Sungai Kumpai terdiri dari aliran sungai, parit dan pintu air

dapat di lihat pada tabel 10.

Page 51: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 37

Tabel 10.Hidrologi Lahan Gambut

No

Jenis

Jenis Batang

Air

Keterangan

Lahan

Diperuntukan dan fungsi

A Sungai

1 Sungai Semayong Seberang

Sungai alam

Sungai berada pemukiman di wilayah semayong seberang

Mineral Diperuntukan untuk saluran sawah Karena disekitarnya banyak sawah.

2 Sungai Semayong

Sungai Alam

Sungai ini memanjang mengelilingi Dusun Semayong

Mieral dan gambut

Untuk menunjang aktifitas masyarakat , di tanah mineral dan gambut membentang dari Selatan ke Utara

3 Sungai (Parit kongsi)

Buatan Sungai ini menghubungkan Dusun Bogam dan Dusun Semayong melewati simpang 4 menghubungkan antara Rt.01, 03, 04,08

Mineral Untuk menunjang aktifitas masyarakat khususnya transportasi air, sungai ini terhubung dengan sungai Rt.08

B Parit

1 Parit Rt.07- 08

Parit Buatan

Parit ini berjajar sepanjang dari Rt.06-07 didepan perumahan warga

Mineral Untuk menunjang aktifitas masyarakat

2 Parit Sekura- Semayong

Parit Buatan

Parit ini mengubungkan Desa Sekura dan Desa Sungai kumpai

Mineral Saluran pemukiman

3 Parit Tanggul

Parit Buatan

Berada di antara Rt.03 dan Rt.08

Mineral Saluran sawah

4 Parit Alun Parit buatan

Dekat dengan rumah Alun Mineral Untuk saluran sawah dan saluran pemukiman

5 Parit Tedi Parit Buatan

Dekat dengan rumah Tedi Mineral Untuk saluran sawah, pemukiman

6 Parit Hamdani

Parit Buatan

Parit ini berlokasi dilahan kelompok Udang Miauu

Gambut Untuk saluran air dilahan gambut dan batas lahan

7 Parit Sebai Parit Buatan

Parit ini berlokasi dilahan kelompok Sebai

Gambut Untuk saluran air dilahan gambut dan dan batas lahan

8 Parit Ono Parit Buatan

Parit ini berlokasi dilahan kelompok Ono

Gambut Untuk saluran air dilahan gambut dan dan batas lahan

9 Parit Minggu

Parit Buatan

Parit ini berlokasi dilahan Aji sehai

Gambut Untuk saluran air dilahan gambut dan dan batas lahan

10 Parit Pintu Air Su Samat

Parit Buatan

Parit ini berlokasi dilahan Su Samat

Gambut Untuk saluran air dilahan gambut dan dan batas lahan

11 Parit Nek Buntar/Kan al batas lahan

Parit buatan

Parit ini berlokasi dilahan Nekbuntar

Gambut Untuk saluran air dilahan gambut dan dan batas lahan

12 Parit Su Ombol

Buatan Sungai ini berada dekat rumah su Ombol

Mineral Untuk saluran sawah dan menghubungkan saluran Rt.04-08

13 Parit Jumbo Sungai Buatan

Sungai ini menghubungkan Sungai Semayong ke Sungai semayong seberang

Gambut Untuk menunjang aktifitas masyarakat

Page 52: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 38

C Pintu air

1 Pintu Air apek

Buatan Berlokasi di lahan apek Gambut dan mineral

Untuk menunjang aktifitas masyarakat, saluran dan batas lahan gambut

2 Pintu air Ngah ono

Buatan Berada dibelakang rumah ngah ono

Mineral Untuk Menunjang aktifitas masyarakat

3 Pintu air 02 Buatan Berada di Rt.3 Mineral Untuk menunjang aktifitas masyarakat

4 Pintu air 05 Buatan Berada di rt.05 Mineral Untuk Menunjang aktifitas masyarakat

5 Pintu air 06 Buatan Berada di Rt.06 Mineral Untuk menunjang aktifitas masyarakat

6 Pintu air 07 Buatan Berada di Rt.07 Mineral Untuk menunjang aktifitas masyakat

7 Pintu air simpang 3

Buatan Berada didekat simpang 3 Mineral Untuk menunjang aktifitas masyarakat

8 Pintu air Rt. 6

Buatan Berada di Rt.06 Mineral Untuk menunjang aktifitas masyarakat

9 Pintu air Rt.7

Buatan Berada di Rt.07 Mineral Untuk menunjang aktifitas masyarakat

11 Pintu air Rt. 3 s.d Rt. 8

Buatan Berada di antara Rt.3 s/d Rt. 8

Mineral Untuk menunjang aktifitas masyarakat

12 Pintu air Kuburan

Buatan Berada dekat kuburan Mineral Untuk menunjang aktifitas masyarakat

Sumber: Hasil dari Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai.

Berdasarkan data tebel tersebut, hidrologi lahan gambut di Desa Sungai

Kumpai terdiri dari 3 sungai, 13 parit dan 12 pintu air. Sungai kecil terdiri dari sungai

semayong seberang berada di pemukiman wilayah semayong seberang

diperuntukkahn untuk saluran irigasi sawah, sungai semayong berada disepanjang

(mengelilingi) Dusun Semayong untuk menunjang aktifitas masyarakat di tanah

mineral dan gambut, dan sungai (parit kongsi) menghubungkan Dusun Bogam dan

Dusun Semayong yang melewati simpang 4 antara Rt. 01, Rt. 03, Rt. 04 dan Rt. 08

untuk menunjang aktifitas masyarakat khususnya transportasi air.

Air yang melewati sungai terhubung ke Parit/sungai kecil yang ada di Desa

Sungai Kumpai sebanyak 13 parit buatan yang mengaliri ke pemukiman dan lahan

milik warga. Hampir setiap parit/sungai kecil memiliki pintu air untuk mengatur debit

air akibat hujan dan pasang surut, jumlah pintu air sebanyak 13 unit terletak di Dusun

Semayong dan Dusun Bogam.

Page 53: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 39

3.6 Kerentanan Ekosistem Gambut

Lahan gambut di Desa Sungai Kumpai mempunyai tingkat kerentanan dan

ancaman yang tinggi akibat perubahan lahan dari hutan ke penggunaan lain,

kebakaran, perkebunan dan pertanian serta permukiman. Meningkatnya ancaman

terhadap kelestarian lahan gambut seperti kebakaran dan konversi menjadi area

perkebunan dan pertanian serta penutupan lahan, menjadikan ancaman terhadap

kelestarian keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Upaya memberikan

penyadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya lahan gambut sangat

diperlukan.

Perubahan penutupan lahan di Desa Sungai Kumpai menjadi salah satu

indikator kerentanan ekosistem gambut, faktor-faktor yang menyebabkan

perubahan penutupan lahan diantaranya adalah pertumbuhan penduduk, mata

pencaharian, aksebilitas dan fasilitas pendukung kehidupan serta kebijakan

pemerintah. Tingkat kepadatan penduduk yang semakin meningkat dan didukung

oleh tingginya laju pertumbuhan penduduk, telah mendorong penduduk untuk

membuka lahan baru yang digunakan sebagai pemukiman ataupun lahan-lahan

budidaya.

Keberadaan lahan gambut memiliki peranan yang sangat penting baik dalam

lingkup lokal, regional maupun global.Lahan gambut disamping memiliki fungsi

ekologis juga memiliki fungsi ekonomi dan sosial budaya.Fungsi ekologis yang

diperankan lahan gambut diantaranya menjaga keanekaragaman hayati, penyimpan

karbon, penghasil oksigen dan pengelolaan air.Sedangkan fungsi ekonomi dan

sosial budaya dari lahan gambut diantaranya sebagai penghasil kayu dan sumber

penghidupan masyarakat, ekowisata serta tempat pendidikan dan penelitian.Fungsi

ekologis lahan gambut dalam menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan

lingkungan, dipengaruhi oleh karakteristik dari lahan gambut yang merupakan

ekosistem unik dengan pH asam, miskin hara, bahan organik yang tebal dan selalu

terendam air.

Hal tersebut yang menjadikan lahan gambut memiliki kekhasan

keanekaragaman hayati karena hanya mendukung keberadaan flora dan fauna

tertentu yang mampu beradaptasi dengan kondisi habitat tersebut. Gambut

memiliki keanekaragaman flora atau vegetasi yang tinggi dengan jenis-jenis

tumbuhan yang hanya mampu beradaptasi pada kondisi ekosistem gambut.

Beberapa kegiatan penyiapan lahan di lahan gambut di Desa Sungai Kumpai oleh

beberapa oknum masyarakat masih dilakukan dengan cara pembakaran. Selain itu,

beberapa masalah lingkungan masih mengancam keberadaan lahan gambut,

seperti: penurunan permukaan gambut, kebakaran, drainase berlebih, dll.

Page 54: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 40

Pada kondisi alami, hutan rawa gambut tahan terhadap kebakaran karena

dalam kondisi yang tergenang air.Pengelolaan lahan gambut dengan sistem

drainase yang tidak terkontrol menyebabkan muka air menurun drastis, sehingga

terjadi kekeringan.Hal ini menyebabkan lahan gambut rentan terhadap

kebakaran.Kebakaran gambut telah terjadi secara regular di Indonesia bila terjadi

musim kemarau panjang.Dampak dari kebakaran lahan gambut adalah penurunan

produktivitas lahan gambut, peningkatan polusi udara, sehingga mengganggu

kelancaran transportasi, kesehatan, industri dan yang lainnya.

Dalam kondisi ini, Desa Sungai Kumpai merupakan salah satu Desa yang dialiri

3 aliran sungai yang terdiri dari sungai semayong seberang, sungai semayong dan

sungai kongsi (parit kongsi), selain itu juga memiliki 13 parit dan 12 pintu air sehingga

apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan gambut dengan cepat bisa diatasi. Selain

itu, kondisi gambut di Desa Sungai Kumpai juga terletak di dataran rendah apabila

air pasang atau turun hujan selalu tergenang air sehingga gambut dalam kondisi

selalu basah dan kering pada musim kemarau panjang.

Vegetasi tanaman di lahan gambut yang dibudidayakan berupa karet, sawit,

kopi, padi, salak, lada, petai, sengon, sagu, kelapa, jengkol, pinang, duku, rambutan

dan cempedak. Akibat kebakaran hutan dan lahan, ada beberapa tanaman yang

tidak ditanam kembali oleh masyarakat seperti kopi, salak, rambutan dan pinang hal

ini dikarenakan kurang berminatnya masyarakat untuk membudidayakan tanaman

tersebut. Ancaman ekosistem gambut terjadi ketika memasuki musim kemarau, apa

bila kemarau panjang terjadi lahan gambut yang telah rusak akan mudah kebakaran.

Setiap kemarau terjadi maka lahan gambut pasti akan terbakar, hal ini menjadikan

tidak hanya flora, fauna dan vegetasi yang berubah tetapi juga kondisi tanah

gambut juga mengalami perubahan.

Kondisi ekosistem gambut pada saat kebakaran banyak mengalami

penurunan bahkan sampai punah baik flora, fauna, dan juga vegetasi. Rentannya

ekosistem gambut terhadap kebakaran karena disebabkan lahan gambut yang telah

rusak sehingga tingkat kekeringan yang terjadi pun tinggi dilahan. Perubahan

kondisi iklim yang terjadi menyebabkan kondisi tanah menjadi kering akibat

dipengaruhi oleh suhu udara yang panas karena mengalami kenaikan. Keringnya

lahan gambut disebabkan oleh berkurangnya debit air yang tersimpan di dalam

tanah dan drainase yang kurang tepat serta hilangnya tutupan lahan berupa

tanaman yang tumbuh di atasnya juga berpengaruh terhadap kerusakan lahan

gambut, sebab hilangnya tutupan lahan tersebut juga membantu mempercepat

terjadinya kebakaran.

Page 55: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 41

Kurangnya pemahaman masyarakat akan pentingnya merestorasi ekosistem

gambut menjadikan rentannya ekosistem gambut mengalami kerusakan. Sehingga

masyarakat harus mulai bertindak dengan memberikan pengetahuan dan

dampingan dalam mengelola lahan gambut supaya lahan gambut tetap lestari dan

memberikan manfaat kepada masyarakat. Saat ini kondisi lahan gambut sudah

mulai membaik dengan adanya Program Desa Peduli Gambut dari Badan Rertorasi

Gambut yang terus berupaya mengedukasi masyarakat dengan memberikan

pemahaman restorasi gambut, memfasilitasi dan mengkoordinir nilai-nilai

pembasahan, penanaman kembali dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

dapat di adopsi dan menerapkan di Desa Sungai Kumpai.

Terkait masalah kebakaran hutan dan lahan di Desa Sungai Kumpai tahun 2015,

berdasarkan informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Provinsi

Kalimantan Barat, jumlah titik api (hotspot) berjumlah 2 titik yang tersebar di hutan

produksi Dusun Semayong. Peta Sebaran Gambut dan Titik Kebakaran Hutan dan

Lahan Desa Sungai Kumpai tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Peta Sebaran Gambut dan Titik Kebakaran Hutan dan Lahan

Sumber: Pemetaan Data Spasial secara Partisipatif menggunakan software Arc GIS, 2018.

Lahan Gambut yang terbakar tahun 2015 terletak di Dusun Semayong Desa

Sungai Kumpai seluas 350,26 hektar dari total luas lahan gambut keseluruhan seluas

2.065,34 hektar terbagi menjadi 2 kawasan yaitu: kawasan gambut dalam seluas

1.195,91 hektar dengan persentase sebesar 57,90% dan kawasan gambut sangat

dalam seluas 869,43 hektar dengan persentase sebesar 42,10%. Kebakaran hutan

dan lahan area gambut telah membakar area gambut dalam dengan kedalaman 2 –

4 meter dan area gambut sangat dalam 4-8 meter.

Page 56: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 42

Page 57: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 43

Bab IV Kependudukan

4.1 Data Umum Penduduk

Jumlah penduduk Desa Sungai Kumpai Tahun 2017 sebanyak 3.547 jiwa, yang

terdiri dari jumlah laki-laki dan jumlah perempuan. Untuk masing-masing jumlah

penduduk berdasarkan jenis kelamin, kepala keluarga, usia dan tingkat pendidikan

disajikan dalam tabel 11.

Tabel 11.Jumlah Penduduk Desa Sungai Kumpai

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki 1.851 jiwa

Jumlah Perempuan 1.696 jiwa

Jumlah Total 3.547 jiwa

Jumlah Kepala Keluarga

Jumlah Kepala Laki-laki 841 KK

Jumlah Kepala Keluarga Perempuan 58 KK

Jumlah Keluarga 899 KK

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Usia 0-6 Tahun 375 jiwa

Usia 7-12 Tahun 396 jiwa

Usia 13-18 Tahun 423 jiwa

Usia 19-24 Tahun 379 jiwa

Usia 25-55 Tahun 1.622 jiwa

Usia 56-79 tahun 337 jiwa

Usia 80 tahun ke atas 15 jiwa

Jumlah Total 3.547 jiwa

Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Belum Sekolah 377 jiwa

Tidak/Belum Tamat Sekolah 1.535 Jiwa

Tamat SD/Sederajat 1.142 jiwa

Tamat SMP/Sederajat 325 jiwa

Tamat SMA/SMK/Sederajat 147 jiwa

Page 58: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 44

Tamat Diploma 7 jiwa

Tamat Sarjana 14 Jiwa

Jumlah Total 3.547 jiwa

Sumber : Monografi Desa Sungai Kumpai 2017.

Penduduk berdasarkan jenis kelamin laki-laki berjumlah 1.851 jiwa dan berjenis

kelamin perempuan berjumlah 1.696 jiwa. Berdasarkan data di atas dapat

dipresentasikan sebaran penduduk berdasarkan jenis kelaminnya pada gambar 8.

Gambar 8.Diagram Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin

Sumber: Sumber: Monografi Desa Sungai Kumpai 2017, Data olahan Tim Pemetaan Sosial 2018.

Dari data jumlah penduduk Desa Sungai Kumpai persentase penduduk dengan

jenis kelamin laki-laki sebesar 52% dan persentase penduduk dengan jenis kelamin

perempuan sebesar 48%. Persentase perbandingan antara laki-laki dan perempuan

tersebut selisihnya sebesar 2% lebih dominan penduduk dengan jenis kelamin laki-

laki walaupun selisihnya tidak terlalu besar.

Rasio jenis kelamin atau biasa disebut sex ratio adalah perbandingan antara

jumlah banyaknya penduduk laki-laki dengan jumlah banyaknya penduduk

perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Pada umumnya rasio jenis

kelamin atau sex ratio dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki dibanding

100 perempuan. Sex Ratio = (Jumlah banyaknya penduduk laki-laki : Jumlah

banyaknya penduduk perempuan) x 100.

Jumlah penduduk Desa Sungai Kumpaj di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki

dengan perbandingan sex rasio = (1.851 Jiwa: 1.969 jiwa) x 100 = 109,14 dibulatkan

menjadi 109 jiwa. Dari data perhitungan rasio jenis kelamin dapat disimpulkan

bahwa pada tahun 2017, untuk setiap 100 orang perempuan terdapat 109 orang laki-

laki.

Page 59: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 45

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Jumlah penduduk berdasarkan usia dengan kelompok umur (0 – 6) tahun

berjumlah 375 jiwa, kelompok umur (7 – 12) tahun berjumlah 396 jiwa, kelompok

umur (13 -18) tahun berjumlah 423 jiwa dan kelompok umur (19-24) tahun berjumlah

379 jiwa, kelompok umur (25-55) tahun berjumlah 1.622 jiwa, kelompok umur (56-

79) tahun berjumlah 337 jiwa, dan kelompok umur 80 tahun ke atas berjumlah 15

jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan usia dapat dipresentasikan sebarannya dalam

grafik pada gambar 9.

Gambar 9.Grafik Jumlah Penduduk berdasarkan Usia

Sumber: Sumber: Monografi Desa Sungai Kumpai 2017, Data olahan Tim Pemetaan Sosial 2018.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa penduduk usia sekolah di Desa Sungai

Kumpai dengan kelompok usia 7 – 18 tahun mencapai 23.09% dari jumlah penduduk

sehingga dibutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai baik dari

jumlah sekolah maupun sumber daya guru dan tenaga kependidikannya. Kelompok

usia 19 – 55 tahun merupakan kelompok usia kerja yang dengan persentase 56,42%,

kelompok ini merupakan kelompok produktif yang menopang perekonomian

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kelompok usia 0-6 tahun

dengan persentase 10.57% merupakan kelompok usia anak-anak, dimana kelompok

ini masih membutuhkan bimbingan dari keluarga (orang tua) untuk mulai

berorentasi dengan kehidupan masyarakat serta mengenal lingkungan sekolah

yang dimulai dari sekolah PAUD sampai dengan TK. Kelompok usia 56 tahun ke atas

dengan persentase 9,92% merupakan kelompok lanjut usia yang biasanya sudah

banyak pension dari pekerjaan dan merupakan kelompok non produktif.

Page 60: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 46

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dipresentasikan

sebarannya dalam diagram pada gambar 10.

Gambar 10.Grafik Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan yang ditamatkan

Sumber: Monografi Desa Sungai Kumpai 2017, Data olahan Tim Pemetaan Sosial 2018.

Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan terdiri

dari 7 kelompok yaitu; belum sekolah dengan persentase 10,63%, tidak/belum tamat

sekolah dengan persentase 43,28%, tamat SD/sederajat dengan persentase 32.20%,

tamat SMP/sederajat 9,16%, tamat SMA/SMK/sederajat dengan persentase 4.14%,

tamat diploma dengan persentase 0.20% dan tamat Sarjana dengan persentase

0.39%.

Berdasarkan pada tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk Desa Sungai

Kumpai tahun 2017, penduduk yang menamatkan pendidikan Diploma II, Diploma

III, Strata I dan Strata II kebanyakan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil

(PNS).Penduduk yang menamatkan pendidikan SD/sederajat dan SMP/sederajat

kemungkinan besar akan melanjutkan ke jenjang pendidikan SMP/sederajat dan

jenjang pendidikan SMA/Sederajat.Penduduk yang menamatkan pendidikan

SMA/sederajat kemungkinan besar ada yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi dan

ada juga yang langsung bekerja atau mencari pekerjaan. Penduduk yang tidak

pernah bersekolah atau tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan hanya

Sekolah Dasar kebanyakan bekerja di lahan pertanian, perkebunan dan peternakan

sebagai buruh ataupun mengolah lahan milik sendiri. Ada juga yang menjadi buruh

harian lepas, buruh bangunan, buruh pabrik, pembantu rumah tangga (asisten

rumah tangga) dan karyawan toko. Bagi yang memiliki keahlian dan pernah

mengikuti kursus dan pelatihan bekerja di bidang wirausaha seperti home industry,

usaha toko bangunan, usaha mebel, usaha toko sembako, usaha toko retail, usaha

rumah makan, usaha konveksi, usaha salon (tata rias/penata rambut), usaha

mekanik/bengkel.

Selain itu, ada juga yang bekerja sebagai tukang listrik, tukang kayu, tukang las

(pandai besi), tukang sol sepatu, juru masak, tabib dan paranormal. Sedangkan

penduduk yang belum bersekolah ada yang sudah mengikuti jenjang Pendidikan

Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK).

Page 61: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 47

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

4.2 Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara

kekuatan-kekuatan yang menambah dan yang mengurangi jumlah penduduk.

Pertumbuhan penduduk dipengaruhi empat komponen yaitu kelahiran (fertilitas),

kematian (mortalitas), migrasi masuk (in-migration), migrasi keluar (out-migration).

Angka laju pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertambahan

penduduk per tahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan

dengan persen (Sudjono, S, dkk. 1994).

Laju pertumbuhan penduduk dapat di hitung menggunakan rumus Pt = Po(1+r)t

atau r = (Pt : Po)1/t -1, (Pt) jumlah penduduk pada tahun terakhir; (Po) jumlah penduduk

pada tahun dasar; (t) jangka waktu; dan (r) laju pertumbuhan penduduk.

Berdasarkan rumus tersebut, Laju Pertumbuhan penduduk Desa Sungai Kumpai

Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas tahun 2017 dalam kurun waktu 3

tahun terakhir dari tahun (2015-2017) adalah 0,06 atau 6%.

Tabel 12.Laju Pertumbuhan Penduduk

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

Laju Pertumbuhan (%)

2015 3.156 0

2016 3.261 3,3

2017 3.547 6,0

Sumber: KDA, Monografi Desa Sungai Kumpai 2017 dan Data Olahan Tim Pemetaan Sosial 2018.

Berdasarkan perhitungan laju pertumbuhan penduduk Desa Sungai Kumpai

dalam kurun waktu tiga tahun terakhir (2015-2017) dengan hasil sebesar 6 persen,

artinya pertumbuhan penduduk menuju kearah positif atau terjadi penambahan

jumlah penduduk dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan penduduk sebesar 6 persen

merupakan kategori pertumbuhan perduduk tinggi.

Sebagai antisipasi dan solusi terhadap masalah laju pertumbuhan, Pemerintah

Kabupaten Sambas telah mencanangkan Kampung KB di berbagai Desa.

Pembentukan dan pencanangan Kampung KB merupakan tindak lanjut Pemerintah

Kabupaten Sambas berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri Nomor:

440/30/SJ 11 Januari 2016, yakni tentang dukungan dalam mensukseskan

pembentukan Kampung KB diseluruh Kabupaten/Kota.

Page 62: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 48

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Tujuan dari pembentukan Kampung KB adalah guna meningkatkan kualitas

hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program

kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta

pembangunan pendidikan, pertanian, perikanan dan lain-lain dalam rangka

mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Mekanisme program Kampung KB terdiri

dari unsur Kepala Desa beserta perangkatnya, Babinsa, Babinkamtibmas, Bidan

Desa, PPKBD/Sub PPKBD, PLKB, kader KB, dan kader-kader penggerak program

pembangunan lainnya seperti tokoh masyarakat, tokoh agama. Melalui program

tersebut, Pemerintah Desa Sungai Kumpai mendukung pelaksanaannya dengan

melibatkan semua pihak terkait atau yang terlibat aktif sesuai tupoksinya masing-

masing.

Prediksi jumlah penduduk Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat

tahun 2018 berdasarkan laju pertumbuhan sebesar 6 persen diperkirakan mencapai

3.759 jiwa, sementara pada tahun 2020 diperkirakan jumlah penduduk mencapai

4.223 jiwa.

4.3 Tingkat Kepadatan Penduduk

Tingkat kepadatan penduduk Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat

Kabupaten Sambas tahun 2017 sebesar 112 jiwa/km dari jumlah penduduk 3.547 jiwa

dengan luas wilayah 31,56kilometer persegi Untuk lebih terperinci dapat di lihat

perkembangan tingkat kepadatan penduduk dari tahun (2015 – 2017) dalam kurun

waktu tiga tahun pada table 13.

Tabel 13.Tingkat Kepadatan Penduduk

Tahun

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Luas Wilayah (Km2)

Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2)

2015 3.156 31.56 100

2016 3.261 31.56 103

2017 3.547 31.56 112

Sumber: KDA, Monografi Desa Sungai Kumpai 2017 dan Data Olahan Tim Pemetaan Sosial 2018.

Berdasarkan data pada tabel di atas, tingkat Kepadatan Penduduk dari tahun

2015 sampai dengan tahun 2017 (dalam kurun waktu tiga tahun) mengalami

peningkatan yang signifikan dengan rata-rata peningkatan kepadatan penduduk 6

jiwa/km2 setiap tahunnya.

Jumlah Penduduk Kecamatan Teluk Keramat keseluruhan berdasarkan

proyeksi tahun 2017 berjumlah 60.531 jiwa dengan luas 525,38 Km2, kepadatan

penduduk 115 jiwa/Km2. Berdasarkan perbandingan kepadatan penduduk antara

Kecamatan Teluk Keramat secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan standar

tingkat kepadatan Desa Sungai Kumpai merupakan standar kepadatan rendah jika

dibandingkan dengan standar kepadatan Kecamatan Teluk Keramat.

Page 63: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 49

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab V Pendidikan dan Kesehatan

5.1 Jumlah Tenaga Pendidikan dan Tenaga Kesehatan

Desa Sungai Kumpai memiliki tenaga pendidik yang berjumlah 43 orang,

umumnya ada yang berdomisili di kecamatan lain dan bahkan ada yang berdomisili

di Ibu Kota kabupaten. Tenaga kependidikan yang ada terdiri dari PAUD/TK, SD dan

SMP.Untuk tenaga kependidikan SMA tidak ada karena belum dibangunnya sarana

pendidikan SMA di desa ini.Berikut ini jenjang pendidikan beserta jumlah tenaga

pengajarnya dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14. Jumlah Tenaga Pendidik Di Desa Sungai Kumpai

Jenjang Pendidikan

Jumlah Tenaga Pendidik

PAUD 4 orang

SD 31 orang

SMP 8 orang

Total 43 orang

Sumber : FGD Tim Pemetaan Sosial dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Berdasarkan data diatas, jumlah tenaga pendidik yang ada di Desa Sungai

Kumpai secara keseluruhan berjumlah 46 oran9 yang terdiri dari 4 orang merupakan

guru dan tenaga kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Taman Kanak-

kanak, 31 orang guru dan tenaga kependidikan Sekolah Dasar dan 8 orang guru dan

tenaga kependidikan Sekolah Menengah Pertama.

Ketersediaan tenaga kesehatan yang bermutu dalam jumlah yang memadai

sangat penting bagi pembangunan kesehatan di daerah untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan secara lebih baik.Untuk itu, distribusi tenaga kesehatan

yang memadai dibutuhkan agar masyarakat di daerah dapat menikmati pelayanan

kesehatan yang lebih baik dengan akses yang relatif mudah.Dampak positifnya

adalah mereka menjadi lebih mungkin hidup di lingkungan masyarakat dengan

perilaku yang jauh lebih sehat.

Page 64: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 50

Terkait pentingnya tenaga kesehatan, unsur yang berperan dalam

penyelenggaraan pembangunan kesehatan adalah sumber daya manusia (SDM)

kesehatan. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga

kesehatan, dijelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

mengabdikan diri dalam bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan

kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan di Desa Sungai

Kumpai berjumlah 22 orang, sebagaimana dijabarkan pada tabel 15.

Tabel 15. Jumlah Tenaga Kesehatan Di Desa Sungai Kumpai

Tenaga Jumlah tenaga kesehatan

Bidan 1 orang

Kader Posbindu 5 orang

Kader Posyandu 15 orang

Mantri 1 orang

Total 22 orang

Sumber : FGD Tim Pemetaan Sosial dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Tenaga kesehatan Desa Sungai Kumpai terdiri dari 1 orang Bidan, 5 orang

kader Posbindu, 15 orang kader Posyandu dan 1 orang Mantri. Jumlah tenaga

kesehatan sangat minim sekali, sehingga jika masyarakat ingin berobat kebanyakan

pergi ke Puskesmas Sekura yang berada di Ibukota Kecamatan karena memiliki

tenaga medis yang cukup memadai dengan peralatan kesehatan lumayan lengkap.

5.2 Kondisi Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Kesehatan

Desa Sungai Kumpai memiliki fasilitas pendidikan yang sangat minim dan

terbatas untuk menunjang kebutuhan masyarakat. Adapun kondisi fasilitas

pendidikan dapat di lihat pada tabel 16.

Page 65: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 51

Tabel 16.Kondisi Fasilitas Pendidikan

No Nama Satuan Pendidikan

Alamat Status Jmlh Siswa

Jmlh PTK

Sarana dan Prasarana

1 KB SETIA HATI

Jalan H. Sudin Dusun Semayong, Sungai Kumpai

Swasta 32 2 2 Ruang Kelas; 1 Sanitasi (Kamar mandi/WC); Kantor; Taman Bermain dalam kondisi baik

2 KB TERATAU Dusun Semayong RT 07 RW04

Swasta 20 2 1 Ruang Kelas; 1 Sanitasi (Kamar mandi/WC); Kantor; Taman Bermain dalam kondisi baik

3 MIS YASTI SEMAYONG

Jalan Dusun Semayong, Sungai Kumpai

Swasta 164 15 3 Ruang Kelas; Perpustakaan; 3 Sanitasi (Kamar mandi/WC); Ruang Kepsek; Ruang Guru; Ruang UKS; dan Halaman dalam kondisi baik

4 SDN 30 SEMAYONG

Jalan Raya Semayong, Sungai Kumpai

Negeri 277 16 9 Ruang Kelas; Ruang Perpustakaan; 6 Sanitasi (Kamar mandi/WC); Ruang Kepsek; Ruang Guru; Ruang UKS; Ruang Musshollah; Gudang; dan Halaman dalam kondisi baik

5 SMP SWASTA ISLAM SEMAYONG

Jalan Dusun Semayong, Sungai Kumpai

Swasta 55 8 3 Ruang Kelas; 4 Sanitasi (Kamar mandi/WC); Ruang Kepsek; Ruang Guru; Ruang UKS; Ruang Musshollah; Gudang; dan Halaman dalam kondisi baik

Sumber: Referensi Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (http://referensi.data.kemdikbud.go.id/).

Berdasarkan uraian tabel di atas, pada prinsipnya kondisi sarana dan prasana

pendidikan yang ada di Desa Sungai Kumpai dalam kondisi baik dan masih berfungsi

sekitar 90%, hanya ada beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan dan sedang

dalam proses renovasi dan pembangunan.

Kondisi fasilitas kesehatan di Desa Sungai Kumpai ada beberapa fasilitas yang

masih menggunakan (menumpang) gedung bangunan dan ada juga yang

menggunakan rumah warga sebagai tempat beroperasional. Hal ini dikarenakan

keterbatasan anggaran pembangunan di desa.Kondisi fasilitas kesehatan dapat

dilihat pada uraian tabel 17.

Page 66: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 52

Tabel 17.Kondisi Fasilitas Kesehatan

Jenis Nama Tahun Berdiri

Kondisi

Pustu Desa Kumpai 2007 Layak

Posyandu Komuning 2008 Menggunakan gedung Pustu

Posyandu Kamboja 2016 Menumpang dirumah warga

Posyandu Kenanga 2014 Menngunakan gedung Pustu

Posbindu Serumpun 2016 Menggunakan Gedung Pustu

Sumber: Monografi Desa Sungai Kumpai 2017.

Kondisi fasilitas kesehatan di Desa Sungai Kumpai sangat minin sekali hanya

tersedia puskesmas pembantu, 3 unit posyandu dan 1 posbidu. Sebagai antisipasi

apabila terjadi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut di Desa

Sungai Kumpai, semua fasilitas kesehatan tergantung kepada Puskesmas Sekura

yang terletak di Ibukota Kecamatan yang terdiri dari 1 unit mobil ambulan

Puskesmas dan 1 unit mobil medis Puskesmas Keliling milik Kecamatan. Dalam hal

menangani bencana asap di Desa Sungai Kumpai, Puskesmas Sekura (Puskesmas

Kecamatan) memiliki fasilitas ruang rawat inap terbatas, fasilitas UGD dan IGD.

Selain itu, untuk penanganan korban bencana kebakaran hutan dan lahan dapat

ditangani terlebih dahulu di Puskesmas Pembantu dan Puskesdes dengan fasilitas

terbatas sebagai pertolongan pertama kemudian apabila dampak penyakitnya

serius akan segera di rujuk ke Puskesmas Sekura.

5.3 Angka Partisipasi Pendidikan

Dalam rangka memajukan pendidikan, Desa Sungai Kumpai akan secara

bertahap merencanakan dan mengganggarkan bidang pendidikan baik melalui

ADD, Dana Desa, swadaya masyarakat, program pemerintah, dan sumber-sumber

dana yang sah lainnya, guna mendukung program pemerintah yang termuat dalam

RPJM Daerah Kabupaten Sambas. Untuk melihat tingkat partisipasi pendidikan

warga Desa Sungai Kumpai dapat di lihat pada tabel 18.

Tabel 18.Angka Partisipasi Pendidikan

Kelompok Usia

(tahun)

Jenjang Pendidikan Jumlah Penduduk usia sekolah (jiwa)

Jumlah Penduduk berdasarkan jenjang

pendidikan (jiwa)

APS (%)

Usia 7 – 12 SD/MI/Sederajat 396 441 111,36

Usia 13 – 15 SMP/MTs/Sederajat 286 55 19,23

Usia 16 – 18 SMA/SMK/MA/Sederajat 137 94 68,61

Sumber: Monografi Desa Sungai Kumpai Tahun 2017, Data olahan tim pemetaan sosial 2018.

Page 67: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 53

Berdasarkan tabel diatas, Angka Partisipasi Sekolah (APS) Desa Sungai

Kumpai dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Penduduk dengan kelompok usia 7 – 12 tahun yang bersekolah pada jenjang

pendidikan SD/MI/sederajat sebesar 111,36% artinya semua penduduk pada

kelompok umur ini bersekolah, namun sekitar 11,36% merupakan kelompok

umur dluar usia 7 – 12 tahun. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan

hal tersebut terjadi yakni akibat masuk sekolah dengan usia di bawah 7 tahun

atau tidak naik kelas dengan usia diatas 12 tahun.

2) Penduduk dengan kelompok usia 13 – 15 tahun yang bersekolah pada jenjang

pendidikan SMP/MTs/Sederajat sebesar 19,23% artinya masih terdapat 80,77%

penduduk yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan SMP/MTs/Sederajat

dan hanya tamat SD/MI/Sederajat atau melanjutkan pendidikan di luar

sekolah yang ada di Desa seperti bersekolah di Ibukota Kecamatan atau

Ibukota Kabupaten. Hal ini dikarenakan keterbatasan sarana dan prasaran

pendidikan untuk jenjang SMP/MTs yang terbatas sehingga tidak bisa

menampung kebutuhan masyarakat untuk bersekolah. Faktor ekonomi juga

merupakan salah satu kendala dalam melanjutkan sekolah ke jenjang

selanjutnya, sumber daya manusia dan rendahnya tingkat kesadaran dari

masyarakat untuk menuntut ilmu sehingga masyarakat cenderung

menamatkan pendidikan terakhirnya pada jenjang SD/MI/Sederajat dan

selanjutnya bekerja di lahan pertanian, perkebunan dan peternakan sebagai

buruh ataupun mengolah lahan milik sendiri, ada juga yang menjadi buruh

harian lepas, buruh bangunan, buruh pabrik, pembantu rumah tangga

(asisten rumah tangga), karyawan toko, tukang sol sepatu, juru masak, tabib

dan paranormal. Selain itu, ada juga masyarakat yang tidak bisa melanjutkan

jenjang Pendidikan SMP/Mts/Sederajat karena faktor SDM sehingga pada

usia diatas 12 tahun masih harus menjalani jenjang pendidikan

SD/MI/Sederajat. Untuk itu peran serta pemerintah daerah dalam membantu

meningkatkan kesadaran masyarakat harus lebih ditingkatkan kembali

dalam bentuk sosialisasi, pemberian beasiswa, pembebasan biaya sekolah,

peningkatan mutu pendidikan dalam mencerdaskan wawasan siswa dalam

bentuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar diluar jam sekolah dan

mengalakkan pendidikan informal seperti LKP, BKBM, SKB, sekolah paket

dan lain-lain.

Page 68: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 54

3) Penduduk dengan kelompok usia 16 – 18 tahun yang bersekolah pada jenjang

pendidikan SMA/SMK/MA/Sederajat sebesar 68,61% artinya masih terdapat

31,39% penduduk yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA/ SMK/

MA/ Sederajat dan hanya tamat SMP/MTs/Sederajat. Hal ini dikarenakan

faktor ekonomi, lokasi sekolah yang jauh di luar desa (SMA/ SMK/ MA terletak

di Pusat Ibukota Kecamatan), sumber daya manusia, terjadinya pernikahan

usia muda dan rendahnya tingkat kesadaran dari masyarakat untuk

menuntut ilmu dan selanjutnya bekerja di lahan pertanian, perkebunan dan

peternakan sebagai buruh ataupun mengolah lahan milik sendiri, ada juga

yang menjadi buruh harian lepas, buruh bangunan, buruh pabrik.

Bagi yang memiliki keahlian dan pernah mengikuti kursus dan pelatihan

bekerja di bidang wirausaha seperti home industry, usaha toko bangunan,

usaha mebel, usaha toko sembako, usaha toko retail, usaha rumah makan,

usaha konveksi, usaha salon (tata rias/ penata rambut), usaha mekanik/

bengkel, tukang listrik, tukang kayu, tukang las (pandai besi), tukang sol

sepatu, juru masak, tabib dan paranormal. Selain itu, ada juga masyarakat

yang tidak bisa melanjutkan jenjang Pendidikan SMA/ SMK/ MA/ Sederajat

karena faktor SDM sehingga pada usia diatas 15 tahun masih harus menjalani

jenjang pendidikan SMP/ MTs/ Sederajat dan ada juga yang menikah usia

muda.

Untuk itu peran serta pemerintah daerah dalam membantu meningkatkan

kesadaran masyarakat harus lebih ditingkatkan kembali dalam bentuk

sosialisasi di bidang pendidikan dan sosialisasi bahaya pernikahan usia muda,

pemberian beasiswa, pembebasan biaya sekolah, membuka sekolah SMA/

SMK/ MA di Desa, peningkatan mutu pendidikan dalam mencerdaskan

wawasan siswa dalam bentuk menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar

diluar jam sekolah dan mengalakkan pendidikan informal seperti LKP, BKBM,

SKB, sekolah paket dan lain-lain.

Page 69: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 55

5.4 Jumlah Korban Bencana Kebakaran dan Asap Tahun 2015

Bencana kebakaran dan asap tahun 2015 yang terjadi di Desa Sungai Kumpai

tidak menimbulkan korban jiwa seperti meninggal dunia. Menurut masyarakat Desa,

bencana tesebut berdampak pada perekonomian, kesehatan dan pendidikan anak-

anak mereka.Dampak dari sisi ekonomi masyarakat banyak yang mengalami gagal

panen dan jarang keluar rumah menuju lahan pertanian karena cuaca yang berkabut

sehingga masyarakat memilih keluar rumah seperlunya saja, selain itu harga bahan-

bahan pokok di toko dan pasar mengalami kenaikan.Dampak dari sisi kesehatan,

masyarakat banyak mengalami iritasi pada bagian mata dan sesak nafas namun

tidak sampai mengakibatkan korban jiwa karena segera teratasi dengan berobat di

Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Sekura (Puskesmas Kecamatan). Dampak

bagi pendidikan anak-anak akibat dari kebakaran dan asap, terhentinya/

diliburkannya proses belajar-mengajar di Sekolah.

Untuk data jumlah penduduk yang terkena korban bencana dan asap tahun

2015, Puskesmas Pembantu dan Puskesdes tidak memiliki data pasti sehingga tidak

diketahui berapa jumlah masyarakat yang terkena dampak tersebut.

Page 70: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 56

Page 71: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 57

Bab VI Kesejarahan dan Kebudayaan Masyarakat

6.1 Sejarah Desa

Desa Sungai Kumpai adalah hasil dari penggabungan antara dua kampung

yang bertetangga yakni kampung Bogam dan Kampung Semayong, setelah terjadi

penggabungan kedua kapung tersebut diberi nama Dusun. Menurut penjelasan dari

Pak Lana H. Sami’an selaku Kepala Desa Sungai Kumpai menjelaskan bahwa

sebelum terbentuknya Desa Sungai Kumpai masing-masing kampung telah memiliki

kepala kampung atau penghulu kampung. Masyarakat Semayong dan masyarakat

Bogam hidup berdampingan, bahkan tidak sedikit masyarakat Bogam yang

bermukim, membuka lahan dan bercocok tanam di kampung Semayong. Kampung

Bogam berada dekat dengan sungai Bantanan sebelahtimur dari kampung

Semayong, sedangkan kampung Semayong disisi barat dimana masyarakatnya

bermukim dari arah selatan ke utara. Selain bertetangga dengan kampung Bogam,

kampung Semayong sebenarnya juga bertetangga dengan kampung Sekumbak

atau sekarang dikenal dengan Desa Lela yang berada disebelah selatan kampung

Semayong.Konon katanya hubungan kesejarahan kampung Sekumbak dan

Kampung Semayong lebih intim dibanding Bogam dan Semayong, karena menurut

narasi lisan, legenda terbentuknya kampung Semayong dan Kampung Sekumbak

saling berkaitan.

Desa Sungai Kumpai baru terbentuk pada masa Orde Baru kepemimpinan

bapak Soeharto sekitar tahun 1980an. Pada awalnya ketika terdapat kebijakan

perubahan kampung menjadi desa, masing-masing kampung Bogam dan Semayong

telah berinisiatif untuk membentuk desa sendiri, namun saat itu kampung Bogam

tidak memenuhi syarat administratif yakni jumlah penduduk Bogam yang sedikit

dan wilayahnya juga kecil untuk dijadikan sebuah desa, sedangkan kampung

Semayong sendiri sebenarnya sudah memenuhi syarat, oleh karena pada masa orde

baru terdapatkebijakan penggabungan kampung yang bersanding untuk menjadi

satu desa, maka terjadilah kesepakatan penggabungan kampung Bogam dan

kampung Semayong.

Page 72: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 58

Faktor lain yang mendukung adanya kesepakatan penggabungan ini ialah

karena masyarakat asal Kampung Bogam dulunya banyak bermukim di kampung

Semayong dan sebagian masyarakat Semayong juga ada yang bermukim di Bogam

maka berdasarkan pertimbangan tersebut terjadilah pembentukkan pemerintahan

Desa Sungai Kumpai tahun 1986. Penamaan Desa Sungai Kumpai itu sendiri

dikarenakan terdapat sejenis tumbuh-tumbuhan bernama Kumpai yang tumbuh

subur di aliran sungai kampung Semayong dan Bogam maka dinamakanlah Desa

Sungai Kumpai.

6.2 Etnis, Bahasa, Agama

Seluruh masyarakat Desa Sungai Kumpai dahulunya beretnis Melayu Sambas

dan semua masyarakatnya beragama Islam, namun seiring denganpenambahan

penduduk dari luar Desa yang datang dan menetap di Desa Sungai Kumpai

menyebabkan adanya masyarakat dari kelompok etnis yang berbeda. Saat ini

masyarakat yang tinggal di Desa Sungai Kumpai berasal dari empat enis yakni

Melayu, Dayak, Bugis, dan Tiong Hoa.Jumlah masyarakat pendatang ke Desa Sungai

Kumpai masih sangat sedikit sehingga etnis Melayu ialah etnis mayoritas. Berikut

jumlah penduduk menurut kelompok etnis di Desa Sungai Kumpai dapat dilihat pada

tabel 19.

Tabel 19.Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Etnis

Kelompok Etnis Jumlah (Jiwa)

Persentase (%)

Melayu 3528 99.46

Tionghua 1 0.03

Dayak 14 0.39

Bugis 4 0.11

Jumlah Penduduk 3547 100

Sumber: Monografi Desa Sungai Kumpai Tahun 2017, Data olahan tim pemetaan sosial 2018.

Umumnya keberadaan masyarakat selain Melayu di Desa Sungai Kumpai

terjadi melalui hubungan pernikahan. Semua kelompok etnis yang datang dari luar

desa dan menetap di Desa Sungai Kumpai beragama Islam. Sebagaimana

masyarakat Melayu Sambas pada umumnya, masyarakat Sungai Kumpai juga

dikenal memegang teguh agama Islam, oleh karenanya mereka sangat sulit

menerima pernikahan beda agama, dan mengharuskan masyarakat non Islam yang

akan menjadi anggota keluarga melalui ikatan perkawinan agar memeluk agama

Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Pernikahanbeda etnis yang kerap terjadi

pada masyarakat Desa Sungai Kumpai ialah dengan masyarakat etnis Dayak yang

umumnya dikenal beragama non Islam.Dapat dilihat pada tabel diatas bahwa

masyarakat pendatang yang paling banyak di Desa Sungai Kumpai berasal dari etnis

Dayak yang seluruhnya telah menjadi Mu’alaf karena hubungan pernikahan, sama

halnya terjadi dengan etnis Tionghua.

Page 73: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 59

Masyarakat Sungai Kumpai pada umumnya sangat menghargai masyarakat

pendatang tanpa melihat perbedaan etnis dan agama. Masyarakat akan menerima

secara terbuka orang-orang pendatang baik hanya sekedar berkunjung atau

menetap sementara di Desa Sungai Kumpai, namun berbeda halnya di dalam

lingkungan keluarga, agama menjadi sangat diperhitungkan untuk menjadi bagian

dari anggota keluarga. Sistem kekerabatan masyarakat Desa Sungai Kumpai

mengikuti sistem kekerabatan etnis Melayu pada umumnya, yakni sistem

kekerabatan bilateral yang mengakui garis keturunan orang tua baik laki-laki

maupun perempuan. Di dalam keluarga anak laki-laki dan anak perempuan dianggap

sama-sama berharga dan mendapatkan perlakuan yang sama pentingnya.

Bahasa yang digunakan di Desa Sungai Kumpai terdiri dari bahasa Melayu dan

Melayu Sambas.Untuk bahasa Dugis, Dayak dan Tionghoa hanya digunakan oleh

masyarakat etnis tersebut ketika berkunjung ke rumah sanak familinya di luar

Desa.Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh masyarakat untuk semua etnis yang

ada di Desa Sungai Kumpai dalam berinteraksi adalah bahasa Melayu dan Melayu

Sambas.

Bahasa Melayu Sambas sangat jauh berbeda dengan bahasa yang dituturkan

oleh etnis-etnis Melayu Muda yang tersebar di Sumatera maupun di Semenanjung

Malaka, akan tetapi bahasa Melayu dialek Sambas lebih banyak persamaan dengan

bahasa-bahasa lokal yang ada di Pulau Borneo. Maka dari itu, secara linguistik (ilmu

tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya) bahasa

Sambas berbudaya Melayu yang digolongkan dalam rumpun etnis Dayak Melayik

yaitu: Banjar, Berau, Kendayan (Brunei), Senganan dan Sambas. Meskipun Suku

Sambas termasuk dalam rumpun suku Dayak Melayik, tapi bahasa ini sangat mudah

dipahami. Untuk logat kita bisa mendengar orang Betawi berbicara, seperti: “Kau

nak ke mane” (penyebutan “e” dalam bahasa melayu, sedangkan bahasa

etnisMelayu Sambas membunyikan “e” seperti bunyi pada kata “lele”. Bahasa Etnis

Melayu Sambas mempunyai keunikan tersendiri yaitu dengan pengucapan huruf

ganda seperti dalam bahasa Melayu Berau di Kalimantan Timur pada kata “bassar”

(artinya besar dalam bahasa Indonesia). Bahasa Melayu Sambas banyak dipengaruhi

oleh Bahasa Melayu Serawak, Bahasa Dayak Kanayatn (Salako dan Baahe), Bahasa

Dayak Laut (Iban), Bahasa Banjar, Bahasa Jawa, serta bahasa-bahasa yang

dituturkan di Filipina. Bahasa ini mempunyai persamaan dengan Bahasa Melayu

Brunei serta bahasa Melayu Ngabang yang dipertuturkam di kawasan berhampiran,

berbanding dengan Bahasa Melayu yang digunakan di Semenanjung Malaka.Bahasa

Melayu Sambas itu sendiri merupakan bahasa yang hampir mencakup bahasa yang

ada di pulau Kalimantan. Bahasa Sambas mempunyai beberapa dialek antara dialek

E dan O. Bahasa Melayu yang diperuntukkan di Kota Sambas yang mendekati

dengan Bahasa Melayu Ngabang dan Dayak Banyuke serta Pontianak, dialek bekas

daerah panembahan Sambas yang berada di Kecamatan Teluk Keramat

kemungkinan mempunyai pengaruh Bahasa Melayu Sambas dengan Bahasa Jawa

merujuk sejarah dari Panembahan Sambas yang didirikan oleh Raja dari Kerajaan

Majapahit yang melarikan diri beserta rombongannya, maka dialek Melayu Sambas

sekitar kawasan Teluk Keramat, Sajad dan Paloh mempunyai Pengaruh Bahasa

Jawa.

Page 74: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 60

Di lihat dari penduduknya, Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat

Kabupaten Sambas mayoritas etnis Melayu yang dipengaruhi budaya Islam karena

masih kentalnya adat-istiadat yang dianut masyarakat. Semua Kelompok Etnis yang

berdomisili di Desa Sungai Kumpai beragama Islam, hal ini juga dapat di lihat dari

sarana dan prasana ibadah yang ada di Desa hanya terdiri dari Masjid dan

Mushola.Kelompok etnis Bugis, Dayak dan Tionghoa yang ada di Desa Sungai

Kumpai semua beragama Islam. Hal ini dikarenakan terjadinya proses pernikahan

antar kelompok etnis lainnya dengan kelompok etnis Melayu yang ada di Desa

Sungai Kumpai sehingga semua kelompok etnis 100% beragama Islam.

6.3 Legenda

Legenda yang terdapat di Desa Sungai Kumpai salah satunya ialah asal muasal

terbentuknya kampung Semayong. Kampung Semayong sudah ada sejak zaman

dahulu, tidak diketahui secara pasti tahun berdirinya, hanya saja menurut tutur lisan

bahwa adanya kampung Semayong tidak bisa dipisahkan dengan keberadaan

kampung Sekumbak (sekarang Desa Lela).

Menurut penuturan Pak Lana H. Sami’an selaku Kepada Desa menuturkan

bahwa dahulu ada dua orang bersaudara laki-laki dan perempuan yang ingin

membuka lahan di daerah Sake Dua (persimpangan anak sungai Semayong dan

Sekumbak). Seorang laki-laki bernama Kiyai Sangkar sebagai kakak dan adiknya

perempuan bernama Siti Mue, mereka berasal dari kerajaan Sambas.

Kiyai Sangkar si kakak mengajak adik perempuanya untuk membuka lahan dari

Sake Dua masing-masing mengikuti arah aliran cabang Sungai. Sang Kakak, Kiyai

Sangkar memilih cabang sungai sebelah kiri sedangkan si adik Siti Mue disuruh ke

arah cabang sungai sebelah kanan oleh sang kakak. Ketika sang kakak sudah mulai

bergerak meratas (merintis), si adik tidak kunjung bergerak untuk melakukan

aktivitasnya, ia hanya duduk temayong (termenung) hingga sang kakak selesai

meretas (merintis). Sang kakak mencoba memanggil sang Adik berkali-kali dengan

berteriak, namun Siti Mue masih saja temayong (termenung).

Hal tersebut membuat sang kakak kesal sehingga berkata dalam bahasa

melayu sambas “kau ngape daan begarak, maok jadi ape, mun gie idup ke mati kau ku

tinggalkan sorang” (kamu kenapa tidak mau bergerak, ingin jadi apa kamu...Kalau

begitu mau hidup atau mati, kamu akan saya tinggalkan sendiri).

Karena merasa sudah ditinggalkan sang kakak, Siti Mue berpikir untuk

menentukan arah kemana ia akan pergi, maka ia melanjutkan jalannya mengikuti

cabang sungai sebelah kanan yang disuruh sang kakak sebelumnya. Maka aliran

sungai yang di lalui Siti Mue itulah yang sekarang disebutlah Sungai Semayong,

sedangkan aliran sungai yang dilalui sang kakak bernama Sungai Sekumbak. Nama

Semayong tersebut diambil dari sifat Siti Mue yang hanya temayong (termenung).

Page 75: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 61

Sebelum nama sungai Semayong dan Sekumbak dijadikan nama kampung,

masyarakat Semayong dan Sekumbak bermukim di satu kampung bernama Galam,

yang berada disekitar Sake Dua. Kampung tersebut dinamai Galam karena banyak

terdapat pohon gelam di sekitar daerah tersebut.Dalam keseharian hidupnya,

masyarakat sering membuka lahan di dalam hutan dan lambat laun bermukim

disana sehingga lama-kelamaan masyarakat Semayong maupun Sekumbak mulai

tinggal berkelompok-kelompok di sekitar lahan yang mereka olah biasanya di

daerah pinggiran sungai dan perigi.Karena jumlah penduduk mulai meningkat dan

masyarakat sudah mulai tinggal mengelompok maka kepala kampung berinisiatif

untuk membagi kampung menjadi sekumbak dan semayong berdasarkan nama

sungai yang ada.

6.4 Kesenian Tradisional

Desa Sungai Kumpai mayoritas penduduknya ialah Melayu, masyarakatnya

memiliki kesenian-kesenian tradisional yang biasanya ditampilkan dalam berbagai

kegiatan atau acara-acara masyarakat. Berbagai kesenian yang pernah hadir

ditengah-tengah masyarakat Sungai Kumpai ada yang sudah tidak dilestarikan lagi

namun ada pula yang masih bertahan. Berikut daftar kesenian tradisional yang

pernah ada dan masih bertahan di Desa Sungai Kumpai dapat di lihat pada tabel 20.

Tabel 20.Kesenian Tradisional Desa Sungai Kumpai

Kesenian Tradisional

Alat Musik Keterangan

Radat Gendang, kedombak Saat ini sudah tidak dilakukan lagi

Zapin Gambus, tahar, ketipung, piano tangan Saat ini sudah tidak dilakukan lagi

Dzikir Nazam Rumba, gendang, ketipung, dan lantunan Dzikir Nazam

Dilakukan saat acara pernikahan, sunatan dan aqikah

Dzikir Maulud dan Selawat

Rumba, gendang, ketipung dan lantunan Dzikir Maulud dan selawat

Dilakukan saat perayaan maulid Nabi Muhammad SAW, kegiatan seni-budaya atau acara- acara penyambutuan tamu dan HUT RI

Sumber: FGD Tim Pemetaan Sosial dengan masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Kesenian tradisional Desa Sungai Kumpai berupa Radat dan Zapin saat ini

sudah tidak dilakukan lagi dikarenakan minimnya masyarakat yang berminat untuk

belajar dan melestarikan kesenian tersebut.Kesenian tradisional yang masih

berjalan berupa Dzikir Nazam, Dzikir Maulud dan Selawat. Kesenian tradisional

Dzikir Nazam dilaksanakan dalam acara pernikahan, sunatan dan aqikah, sedangkan

kesenian tradisional Dzikir Maulud dan Selawat dilaksanakan untuk memperingati

perayaan Maulid Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam, kegiatan seni-budaya

dan acara-acara peyambutan tamu serta memperingati HUT RI.

Page 76: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 62

6.5 Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam

Manusia dalam keberlangsungan hidup bermasyarakat tidak dapat dipisahkan

dengan nilai-nilai, budaya dan tradisi. Setiap masyarakat dalam aktivitasnya memiliki

tradisi dan kearifan lokal yang berbeda-beda.Begitu pula dalam kehidupan sehari-

hari masyarakat Desa Sungai Kumpai, memiliki beragam kearifan lokal dan tradisi

yang pernah hadir dalam lingkungan masyarakat. Tradisi itu sendiri hadir dan

berlangsung dari generasi ke generasi menjadi kebiasaan yang ditaati oleh seluruh

ataupun sebagian asyarakat. Di dalam tradisi diatur bagaimana masyarakat

berhubungan atau berinteraksi dan berperilaku atau bertindak dengan kelompok

lain (Esten,1999:21-22). Mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Sungai

Kumpai sebagai petani padi (ladang), berkebun dan menyadap karet. Menurut

penjelasan dari Pak Lana H. Sami’an selaku Kepala Desa Sungai Kumpai menjelaskan

bahwa kearifan lokal yang masih dipertahankan oleh masyarakat Sungai Kumpai

dalam kaitanya pengelolaan lahan, baik yang bersifat mistis ataupun tidak terdiri

dari:

1) Nyanggar /Marek Utan

Tradisi Nyanggar/Marek Utan ialah salah satu ritual yang dulu

mendapatkan perhatian khusus bagi masyarakat. Marek utan ialah bahasa lokal

yang digunakan masyarakat terdiri dari dua suku kata “marek” dalam bahasa

Indonesia berarti “memberi” dan “utan” yang memiliki arti “hutan”, dengan

kata lain marek utan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan “memberi hutan”

merupakan ritual yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sungai Kumpai pada

awal tahun akan dimulainya proses pertanian, yakni sebelum dimulainya

kegiatan penyemaian benih.

Menurut penuturan Pak Kaudan(70 tahun) selaku dukun kampung Desa

Sungai Kumpai bahwa ritual marek utan ini dulunya dilakukan sebelum aktivitas

pertanian dimulai, sebagai bentuk penghormatan pada makhluk-makhluk halus

penunggu Desa agar dapat mencegah segala bala sepanjang tahun yang dapat

menganggu segala aktivitas pertanian masyarakat. Ritual marek utan

dipercayai untuk melindungi pertanian dari hal-hal buruk seperti hama dan

gagal panen selain itu juga dipercaya untuk membersihkan Desa atau mengusir

makhluk halus jahat atau Balis (istilah yang digunakan oleh masyarakat Desa

Sungai Kumpai untuk sebutan makhluk-makhluk halus yang kuat dan jahat)

agarpergi meninggalkan Desa sehingga tidak dapat menyakiti atau

mengganggu masyarakat. Setelah ritual marek utan dilakukan masyarakat

dilarang melakukan segala aktivitas diluar rumah termasuk aktivitas keluar-

masuk Desa selama satu hari, karena pada hari itu makhluk-makhluk halus

berkeliaran di Desa.

Page 77: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 63

Ritual marek utan tidak dilakukan di hutan belantara melainkan di lokasi

khusus yang telah ditetapkan oleh Dukun terdahulu. Lokasi ritual dapat

digambarkan dengan adanya pepohonan besar yang menjulang yang dikelilingi

oleh tumbuhan-tumbuhan liar. Tidak ada ketentuan khusus mengenai batas

lokasi ini, karena letaknya saat ini berada di lahan milik pribadi masyarakat

Sungai Kumpai, sebagian besar areanya telah dimanfaatkan sebagai lahan

pertanian dan kebun karet. Sehingga area hutan mengalami degradasi dan

semakin sempit, namun demikian pemilik lahan masih tetap memberi ruang

tempat pelaksanaan ritual dengan menyisakan sebagian kecil area hutan dan

tidak menebang pohon-pohon besar karena akan digunakan sebagai tempat

diletakkannya sesajen saat ritual dilakukan. Ritual diketuai oleh kepala Dukun

sebagai pemimpin dan dibantu oleh beberapa Dukun lainnya untuk membantu

prosesi ritual.

Selain ritual marek utan/nyanggar yang dilakukan setahun sekali, biasanya

ritual marek utan juga dilakukan untuk kegiatan pengolahan lahan yang

berskala besar, atau untuk memperlancar suatu kegiatan yang berhubungan

dengan pengolahan alam, misalnya saat masuknya perusahaan Sawit PT

Patiware 1 di Sungai Kumpai maka dilakukan ritual penyembelihan seekor

kambing dan ayam sebagai bentuk perizinan, kepala kambing dan ayam di

simpan di hutan. Ritual ini bertujuan untuk menghormati penunggu hutan agar

tidak diganggu selama melakukan kegiatan pengolahan lahan. Tradisi

Nyanggar/Marek utan dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11.Tradisi Nyanggar/Marek Utan Desa Sungai Kumpai

Sumber: Dokumentasi Desa Sungai Kumpai.

2) Ngabat

Berbeda dengan ritual marek utan yang dilakukan dan ditujukan untuk

kepentingan bersama masyarakat, ngabat merupakan ritual khsusus yang

dilakukan perorangan dalam proses pertanian tanaman padi. Ritual ini hanya

berlaku untuk orang-orang yang memakai ngabat, yakni mereka yang telah

menerapkan Ngabat dalam kegiatan bertani mereka. Ngabat sendiri bagi orang-

orang yang menerapkannya dipercaya sebagai penangkal penyakit dan

dipercaya dapat menjadikan tanaman padi hidup subur, tidak terserang hama

dan hasil panen yang melimpah.

Page 78: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 64

Tidak ada ketentuan khusus bagi masyarakat yang ingin menerapkan

ritual ini, siapa saja boleh menerapkannya. Hanya saja mereka yang sudah

memilih untuk menggunakan ritual ini harus mengikuti seluruh tahapan ritual

yang telah ditetapkan tanpa meninggalkan salah satunya. Menurut Ibu Amnah

(60 tahun) masyarakat Desa Sungai Kumpai yang pernah menerapkan tradisi

ngabat, ketika ia tidak ngabat maka ia akan sakit-sakitan dan terkadang hasil

panen hanya sedikit. Berdasarkan pengalamannya, setiap kali melakukan

ngabat, ia selalu mendapatkan rezeki (hasil panen padi) lebih banyak dibanding

ketika tidak ngabat.

Ritual ini dilakukan pada empat tahapan selama berlangsungnya aktivitas

pertanian. Pertama, disebut dengan melatakkan. Tahapan ini dilakukan saat

akan dimulainya aktivitas pertanian, yakni saat penyemaian benih padi pertama

kali. Oleh karenanya, masyarakat menyebutnya melattakan, dalam bahasa

Indonesia dapat diartikan sebagai menaruh, menyimpan atau meletakkan

sesuatu disuatu tempat. Dalam prosesi ini terdapat beberapa sesajen atau

keperluan ritual yang nantinya akan diletakkan di tempat khusus yang telah

dibuat sebelumnya oleh pemilik lahan. Tempat tersebut berupa susunan kayu-

kayu kecil dengan bentuk sederhana dan diletakkan di area penyemaian padi.

Tempat ini ditujukan sebagai rumah makhluk halus yang dipercaya sebagai

penguasa padi. Tahapan kedua ialah ngabat yang merupakan ritual utama yang

dilakukan sebelum panen. Pemilik lahan harus mencari tujuh bilah batang padi

dalam satu rumpun. Bilah padi ini harus besar, tinggi, dan tidak terserang

penyakit atau hama. Lalu ketujuh bilah padi ini di ikat (dikabat) oleh dukun

setelah membaca mantra dan sapaan-sapaan khusus.Tahapan yang ketiga ialah

nampek atau manempi padi hasil panen.Tahapan ini dilakukan setelah panen

selesai atau buah padi telah habis diambil semuanya dari huma (ladang

padi).Pada kegiatan menampi biasanya pemilik lahanakan mengajak tetangga

dan keluarga untuk ikut menampi padi apabila hasil panen yang didapatkan

cukup banyak.Namun, jika hasil panen sedikit, ritual ini hanya dilakukan oleh

pengguna ritual dengan mengundang dukun ngabat. Dukun ngabat yang akan

menampi padi untuk pertama kalinya setelah melakukan ritual sederhana.

Kegiatan menampi padi ini umumnya dilakukan oleh perempuan, namun

tidak ada larangan bagi laki-laki yang ingin ikut.Hanya saja, ada anggapan yang

telah mengakar dimasyarakat Desa Sungai Kumpai bahwa kegiatan menampi

padi merupakan pekerjaan perempuan sehingga laki-laki dianggap tidak cocok

untuk melakukan aktivitas tersebut.Tahapan keempat, prosesi ritual ngabat

yang terakhir adalah nudong yang berarti menutup.Ritual ini dilakukan saat

menyimpan padi di dalam gudang atau dalam wadah khusus yang dibuat

berbentuk segi empat dan berfungsi untuk menyimpan padi setelah

dibersihkan. Tempat ini disebut oleh masyarakat desa Sungai Kumpai dengan

nama Tamping.

Page 79: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 65

Seperti tahapan-tahapan sebelumnya ritual nudongjuga melibatkan

dukun ngabat sebagai pemimpin prosesi ritual. Aktivitas nudong ini dimulai

dengan memasukan padi yang telah dibersihkan sebelumnya ke dalam tamping.

Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh laki-laki dan perempuan karena dalam

aktivitas ini padi yang sebelumnya di simpan di dalam karung atau dalam wadah

lainnya akan dipindahkan ke dalam tamping. Itu berarti ada aktivitas

mengangkat atau mengangkut padi dan memerlukan tenaga fisik yang kuat.

Setelah padi dimasukkan ke dalam tamping, dukun akan melakukan ritual

pembacaan mantra dan sapaan-sapaan seperti tahapan-tahapan sebelumnya.

Setelah itu pintu tamping akan ditutup. Tradisi Ngabat Desa Sungai Kumpai

dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12.Tradisi Ngabat Desa Sungai Kumpai

Sumber: Dokumentasi Desa Sungai Kumpai.

3) Belallek

Tradisi ini merupakan tradisi khas yang ada di Kabupaten Sambas, dengan

kata lain tradisi belallek tidak hanya dikenal dan dilakukan oleh masyarakat desa

Sungai Kumpai, melainkan secara umum menjadi bagian budaya masyarakat

Kabupaten Sambas. Menurut penuturan Ibu Rina (50 tahun) bahwa tradisi

belallek merupakan bentuk kerjasama dan gotong royong masyarakat dalam

aktivitas pertanian. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh sekelompok petani atau

minimal dua orang dengan cara melakukan aktivitas bertani secara bergantian

di masing-masing lahan.

Page 80: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 66

Sebelum melakukan belallek, biasanya petani akan mengajak teman,

tetangga ataupun kerabatnya. Apabila disetujui, maka akan dibuat kesepakatan

tentang lahan pertanian siapa yang pertama kali akan didatangi. Jumlah petani

yang ingin melakukan bellalek tidak terbatas: semakin banyak petani yang ikut

maka semakin sering para petani bekerja di lahan orang lain. Misalnya, hari ini

semua petani yang sepakat melakukan bellalek melakukan aktivitas pertanian

di lahan petani A, lalu besok, di lahan petani B, dan begitu seterusnya hingga

masing-masing petani mendapatkan jumlah atau kesempatan yang sama.

Umumnya, jumlah petani yang ikut belallek berkisar antara 2-10 orang.

Namun, lebih sering hanya dilakukan 3-4 orang karena waktu yang digunakan

lebih singkat sehingga masing-masing petani lebih cepat mendapatkan giliran

untuk lahan mereka. Tradisi belallek dapat dilakukan hampir di setiap proses

pertanian, mulai dari membuka lahan, hingga panen, bahkan kegiatan pasca

panen sesuai keinginan dan kesepakatan petani. Saat ini tradisi belallek sudah

mulai jarang dilakukan. Dulunya petani sering malakukan belallek dengan petani

lain, namun sekarang tradisi ini biasanya hanya dilakukan oleh petani dengan

kerabat mereka. Beberapa informan menyampaikan bahwa saat ini tidak

pernah lagi melakukan belallek. Masyarakat sendiri tidak tahu persis

penyebabnya. Hanya saja, para petani mengungkapkan bahwa bertani

sekarang sudah lebih mudah tidak seperti dahulu. Informan lain menyatakan

pernah melakukan belallek namun hanya dengan kerabat mereka dan biasanya

hanya dilakukan dua orang saja. Tradisi Belallek Desa Sungai Kumpai dapat

dilihat pada gambar 13.

Gambar 13.Tradisi Belallek Desa Sungai Kumpai

Sumber: Dokumentasi Desa Sungai Kumpai.

Page 81: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 67

4) Nyance dan Ngamping

Tradisi ini merupakan kegiatan mengolah padi menjadi makanan ringan,

masyarakat Sambas menyebutnya Cance dan Amping.Menurut Pak Lana H.

Sami’ah (50 tahun) selaku Kepala Desa Sungai Kumpai menjelaskan bahwa

Cance ialah olahan dari buah padi yang masih muda dan pertama kali berisi pada

tangkai padi yang diolah dengan cara di sangrai dan di tumbuk lalu di tampi

untuk membersihkannya, olahan ini berbentuk beras dengan tekstur lebih

lembut. Sedangkan Amping ialah sejenis makanan ringan yang diolah dari padi

yang mulai masak atau menguning pertama kali. Padi yang telah di bersihkan

atau dirontok lalu disangrai dan di tumbuk sehingga berbentuk seperti emping

lalu kulit padi yang masih melekat dibersihkan. Amping dan Cance biasanya

dimakan dengan campuran kelapa parut dan gula merah. Proses pembuatan

kedua makanan ringan ini hampir sama hanya buah padi yang digunakan

berbeda.

Kegiatan ini biasanya dilakukan bersama-sama dengan kerabat dan

tetangga karena proses pembuatannya memerlukan ketelatenan dan rumit

sehingga diperlukan beberapa orang untuk membuat olahan ini, apalagi jika

dibuat dalam jumlah yang banyak. Cance dan Amping tidak dibuat dalam waktu

bersamaan karena padi yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan

olahan ini tidak sama tingkat kematangannya. Padi yang digunakan untuk

membuat cance ialah buah padi yang masih muda atau baru mulai berisi di

tangkai padi. Sedangkan, untuk membuat Amping, buah padi yang digunakan

ialah padi yang baru mulai menguning atau yang matang pertama kali.

Kegiatan Nyance dan Ngamping sudah menjadi tradisi yang selalu

dilakukan oleh sebagian besar petani yang ada di Kabupaten Sambas,

khususnya Di desa Sungai Kumpai. Dahulu, olahan padi ini dijadikan sebagai

panganan untuk disuguhkan pada tamu-tamu dan sanak keluarga yang datang

berkunjung ke rumah.Tradisi ngamping sendiri mendapat perhatian dari

pemerintah maupun pecinta seni di Sambas sehingga kegiatan ngamping

pernah di tulis menjadi lirik lagu ciptaan Bulyan Musthafa yang berjudul Alu'

Galing Lassung Labban" Lirik lagu tersebut menceritakan aktivitas

mengampingyang dilakukan lebih baik dilakukan bersama-sama oleh

perempuan.Lagu tersebut telah beredar di masyarakat Sambas hingga saat

ini.Tradisi Nyance dan Ngamping Desa Sungai Kumpai dapat dilihat pada

gambar 14.

Page 82: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 68

Gambar 14.Tradisi Nyance dan Ngamping Desa Sungai Kumpai

Sumber: Dokumentasi Desa Sungai Kumpai.

5) Pembakaran lahan

Kearifan lokal lainnya yang masih dilakukan oleh masyarakat Sungai

Kumpai ialah melakukan pembakaran saat membuka hutan untuk berladang.

Ibu Rina (50 tahun) menjelaskan bahwa sudah menjadi kebiasaan bagi

masyarakat Sungai Kumpai bahwa setelah pohon-pohon yang telah ditebangi

dan mengering, akan dilakukan pembakaran untuk membersihkan lahan dan

mempercepat proses pelapukan kayu dan dedaunan.

Setelah dilakukan pembakaran, akan dilakukan penebasan, kemudian

dikumpulkankah sisa-sisa kayu yang masih tersisa menjadi gundukan-gundukan

kecil. Gundukan tersebut di bakar kembali. Proses pembakaran gundukan

tersebut disebut oleh masyarakat Sungai Kumpai dengan istilah memumpun.

Setelah lahan diaggap cukup bersih maka siap untuk ditanami dengan beragam

jenis tanama, seperti palawija, karet dan tanaman lainnya. Tradisi pembakaran

lahan dapat dilihat pada gambar 15.

Page 83: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 69

Gambar 15.Tradisi Pembakaran Lahan

Sumber: Ilustrasi Desa Sungai Kumpai.

Page 84: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 70

Page 85: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 71

Bab VII Pemerintahan dan Kepemimpinan

7.1 Pembentukan Pemerintahan

Sejak tahun 1986, Desa Sungai Kumpai telah resmi menjadi desa definitif. Desa

ini merupakan hasil dari penggabungan dua Kampung bersanding, yakni Kampung

Bogam dan Kampung Semayong yang sekarang dijadikan nama dusun. Kepala Desa

Sungai Kumpai yang pertama ialah Bapak Ali Muhammad yang sebelumnya telah

menjabat sebagai kepala Kampung Semayong semenjak tahun 1975.Bapak Ali

Muhammad meninggal dunia pada masa jabatannya dan untuk mengisi kekosongan

sementara, maka posisi Kepala desa dijalankan oleh wakilnya bapak Dulhan sebagai

Pejabat sementara selama satu tahun.Setelah itu, diadakan pemilihan kepala desa

kembali secara demokratis dan terbuka, dan terpilihlah Bapak Mizan Zaelani dengan

masa jabatan pada tahun 1995-2003. Setelah berakhirnya masa jabatan Bapak

Mizan, pemilihan kepala desa diselenggarakan kembali dan terpilihlah Bapak Lana

H. Sami’an yang memulai jabatannya sejak tahun 2003 hingga sekarang, setelah

memenangkan pemilihan desa tiga periode berturut-turut. Jabatan kepala desa

Lana Sami’an pada periode ke tiga ini akan berakhir pada tahun 2021 mendatang.

Berikut Sejarah pembentukkan pemerintahan Kampung Semayong, Bogam

dan Desa Sungai Kumpai dapat diihat pada tabel 21 dan 22.

Tabel 21.Nama-nama Kepala Kampung Semayong dan Bogam Sebelum Menjadi Desa Sungai Kumpai

Nama Kepala Kampung Semayong

Periode Nama Kepala Kampung Bogam

Periode

Yunus 1920 s/d 1930 Akub 1920 s/d 1940

Derahim 1930 s/d 1950 Jiban 1940 s/d 1944

Saiman 1950s/d 1960 Bujang 1948s/d 1950

Busri 1960 s/d 1975 Gadong 1950 s/d 1980

Ali Muhammad 1975 s/d 1986 Achmad 1980 s/d 1986

Sumber: Monografi Desa Sungai Kumpai Tahun 2017.

Page 86: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 72

Tabel 22.Sejarah Pemerintahan dan Nama Kepala Desa Sungai Kumpai

Periode Nama Kepala Desa Keterangan

1986 s/d 1993 Ali Muhammad Kepala Desa Sungai Kumpai

1993s/d 1994 Dulhan Pjs. Kepala Desa Sungai Kumpai

1994 s/d 2004 Mizan Kepala Desa Sungai Kumpai

2004 s/d 2021 Lana H.Sami’an Kepala Desa Sungai Kumpai

Sumber: Monografi Desa Sungai Kumpai Tahun 2017.

7.2 Struktur Pemerintahan Desa 2018

Struktur pemerintahan Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat

Kabupaten Sambas merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem

pemerintahan, hal ini dikarenakan pada bagan struktur pemerintah terdapat posisi

jabatan yang menggambarkan suatu tugas pokok dan fungsi kerja yang harus

dilakukan dalam menjalankan roda pemerintahan desa sebagaimana dapat dilihat

bagan struktur pada gambar 16.

Gambar 16.Struktur Organisasi Pemeritahan Desa Sungai Kumpai tahun 2018

Sumber: Monografi Desa Sungai Kumpai Tahun 2017.

Berdasarkan Struktur organisasi Pemerintahan Desa Sungai Kumpai tahun

2018, pemerintahan desa dipimpin oleh Lana H. Sami’an selaku kepala desa,

sekretaris desa dijabat oleh Wardi, Kasi Umum dan Perencanaan dijabat oleh Yetri,

S.Pd, Kasi Pelayanan Kesejahteraan dijabat oleh Saiful, Kaur Umum dan

Perencanaan dijabat oleh Gustian, Kaur Keuangan dijabat oleh Rina, A.Md dibantu

oleh Mahbu, S.Pd.I sebagai Bendahara Desa. Selain Kepala Desa dibantu oleh

Sekretaris Desa, Kasi dan Kaur, untuk membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa

dalam wilayah kerjanya, dibentuklah Kepala Pelaksanaan Kewilayahan/Kepala

Dusun yang terdiri dari Kadus Bogan dijabat oleh Mahmudi dan Kadus Semayong

dijabat oleh Mulyadi. Selain itu, Kepala Desa juga dibantu oleh Badan

Permusyawaratan Desa (BPD) yang diketuai oleh Dekal.

Page 87: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 73

Adapun tugas pokok dan fungsi dari masing-masing Perangkat Desa Sungai

Kumpai dapat di lihat pada tabel 23.

Tabel 23.Tupoksi Pemerintahan Desa Sungai Kumpai

TUPOKSI

Kepala Desa

1. Kepala desa berkedudukan sebagai kepala pemerintahan desa yang memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa

2. Kepala desa bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat.

3. Untuk melaksanakan tugasnya kepala desa memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

menyelenggarakan pemerintahan desa, seperti tata praja pemerintahan, penetapan peraturan desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah

Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, keehatan

Pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan

Pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna

Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga lainnya.

Tugas lain sesuai peraturan perundang-undangan

Sekretaris Desa

1. Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan secretariat Desa

2. Sekretaris desa bertugas membantu kepala desa dalam bidang administrasi emerintahan.

3. Untuk melaksanakan tuganya sekretaris desa memunyai fungsi:

Melaksanakan urusan ketatausahaan seeprti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi;

Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan umum

Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepaladesa, perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya

Melakukan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa, menginvetarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan

Kepala urusan

1. Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretarikat.

2. Kepala urusan bertugas membantu sekrataris desa dalam urusan pelayan administrasi pendukung pelaksanaan tugs-tugas pemerintahan

3. Untuk melaksanakan tugas kepala urusan mempunyai fungsi:

KAUR tata usaha & umum memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip dan ekspidisi, dan penataan administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas dan pelayanan umum

Kepala urusan keuangan memilik fungsi seperti melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verivikasi administrasi keuangan, dan administrasi penghasilan kepala desa, pereangkat desa BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya

Page 88: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 74

kepala urusan perencanaan memiliki fungsi mengkoordinasi urusan perencanaan seperti

menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyususnan laporan.

Kepala urusan umum dan perencanaaan memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi surat menyurat, arsip dan ekspidisi penataan administrasi perangkat desa, penyedian prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat, penadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, pelayanan umum, menkoordinasi urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka pemangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

Kepala seksi

1. Kepala seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis

2. Kepala seksi bertugas membantu kepala desa sebagai pelaksana tugas operasional.

3. Untuk melaksanakan tugasnya kepala seksi mempunyai fungsi:

Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan manajemen tata praja pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah, serta pendataan dan pengelolaan profil desa.

Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan pembangunan sarana prasarana pedesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.

Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, peningkatan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya masyarakat, keagamaan dan ketenagakerjaan.

Kepala seksi pelayanan dan kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan pembangunan sarana prasarana pedesaan, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan keluarga, pemuda, olaraga, karang taruna, melaksanakan penyuluhan dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat, pelestarian nilai sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.

Kepala Dusun

a. Kepala kewilayahan yang disebut dengan kepala dusun atau sebutan lain berkedudukan sebagai unsur satuan tugas kewilayahan yang bertugas membantu kepala desa dalam melaksanakan tugasnya di wilayahnya.

b. Untuk melaksanakan tugasnya kepala Dusun atau Sebutan lain memiliki fungsi:

Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan pepenataan dan pengeloaan wilayah;

Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.

Melaksanakan pembinaan kemasyarakatandalam meningkatkan kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkunganya; dan

Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

Sumber: Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor: 84 Tahun 2015 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa.

Page 89: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 75

7.3 Kepemimpinan Tradisional

Sejak pertama kali terbentuk Desa Sungai Kumpai tidak memiliki pola atau

struktur kepemimpinan tradisional, keberlangsungan pemerintahan desa

sepenuhnya dipimpin oleh kepala desa hingga saat ini.

7.4 Aktor Berpengaruh

Dalam kehidupan di suatu kelompok masyarakat tidak dapat dipisahkan dari

aktor-aktor penting yang dianggap berpengaruh dalam keadaan dan situasi

tertentu, aktor tersebut muncul karena peran, kedudukan, pendidikan, wawasan

atau pengetahuan-pengetahuan yang mereka miliki, oleh karenanya mereka

menjadi tokoh sentral atau menjadi orang yang ditokohkan oleh masyarakat.

Begitu juga halnya di dalam kehidupan masyarakat desa Sungai

Kumpai.Terdapat beberapa aktor yang cukup berpengaruh dan berperan penting

dalam kegiatan-kegiatan tertentu di Sungai Kumpai.Aktor-aktor tersebut berperan

baik dalam menjalankan pemerintahan desa maupun dalam hubungan-hubungan

kemasyarakatan. Beberapa aktor penting/berpengaruh yang ada di Sungai Kumpai

seperti Kepala Desa, Kepala Dusun, Ketua RT, tokoh agama, dan tokoh adat.

Masing-masing aktor tersebut memiliki peran penting, seperti kepala desa dan

kepala dusun berperan penting dalam menjalankan pemerintahan desa; ketua RT

berperan penting dalam menjaga hubungan sosial-kemasyarakatan di desa seperti

menghimpun masyarakat untuk kegiatan gotong royong; tokoh agama sebagai

pemuka agama kemudian tokoh adat juga turut berpengaruh dalam hal adat-

istiadat, agama termasuk dalam hal pemerintahan yakni sebagai penasehat dalam

hal kepemimpinan desa.

Tokoh masyarakat yang menjadi aktor-aktor penting dalam pembangunan

yang ada di Desa Sungai Kumpai terdiri dari tiga bidang yaitu; Politik, Ekonomi, Sosial

Dan Agama.Tokoh politik di Desa Sungai Kumpai adalah orang-orang yang karena

kemampuan dan wawasan yang luas berpengaruh/berperan dalam keputusan

warga dalam hal politik dan pembangunan di desa.Desa Sungai Kumpai memiliki

beberapa aktor yang berpengaruh di bidang politik antara lain ketua ranting

partaipengurus partai politik yang memiliki peran dalam memberikan kesadaran

warga untuk menentukan pilihannya. Sedangkan aktor yang berpengaruh di bidang

ekonomi adalah orang-orang yang menguasai sumber-sumber ekonomi di desa.

Aktor-aktor yang berpengaruh di bidang ekonomi di Desa Sungai Kumpai adalah

ketua LPM, ketua poktan.Desa Sungai Kumpai juga memiliki beberapa aktor yang

menjadi tokoh dalam perkembangan sosial desa antara lain Ketua RT.Sebagai aktor

yang berpengaruh di bidang sosial, mereka sering dimintai nasehat/pendapatoleh

warga desa untuk urusan-urusan bersama (gotong royong desa, perayaan panen,

kematian, bencana dan lain-lain).Dalam urusan agama, tokoh agama sering dimintai

pendapat terkait hal-hal yang berkaitan dengan agama.

Page 90: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 76

7.5 Mekanisme Penyelesaian Sengketa/Konflik Penguasaan Lahan

Menurut penjelasan dari Pak Lana H. Sami’an selaku Kepala Desa Sungai

Kumpai, bahwa sengketa yang terjadi antar masyarakat di antaranya berupa

perselisihan mengenai batas tanah, perselisihan kepemilikan dan hak dalam

keluarga. Selain itu, terjadi juga sengketa antar desa yang tercatat sebanyak tiga

kali, yakni antara Desa Sungai Kumpai dengan Desa Lela dan Desa Sekura.

Penyelesaian sengketa/konflik lahan yang terjadi antara sesama masyarakat

hampir selalu melibatkan pemerintah desa sebagai mediatornya. Dengan demikian,

pemerintah desa berperan penting sebagai aktor yang memediasi kedua belah

pihak dalam penyelesaian konflik/sengketa. Berbagai usaha dilakukan pemerintah

desa untuk mendapatkan penyelesaian atas konflik/sengketa yang terjadi.

Musyawarah atau mufakat ialah cara yang selalu diutamakan sebagai mekanisme

penyelesaiannya. Kedua belah pihak yang bersengketa akan selalu dibawa ke dalam

jalur kekeluargaan untuk melakukan kesepakatan-kesepakatan sehingga

mendapatkan suatu keputusan yang tidak merugikan kedua belah pihak, kemudian

sebagai benang merah untuk mengambil tindakan yang akan dilakukan

kedepannya.

Page 91: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 77

7.6 Mekanisme/Forum Pengambilan Keputusan Desa

Desa Sungai Kumpai menjalankan pemerintahan desa dengan sistem terbuka,

di mana dalam setiap kegiatan yang keputusannya akan berpengaruh pada

masyarakat banyak, terutama dalam hal pembangunan desa, selalu dilibatkan

kelompok masyarakat dari berbagai kalangan, seperti ketua-ketua RT, Kepala

Dusun, perwakilan lembaga-lembaga di desa, tokoh masyarakat, kelompok

perempuan dan masyarakat umum.

Menurut penjelasan dari Pak Lana H. Sami’an selaku Kepala Desa Sungai

Kumpai bahwa forum biasanya dilakukan dengan cara diskusi, rapat dan bentuk

lainnya. Pengambilan keputusan terkait pembangunan desa biasanya dimulai

dengan melakukan koordinasi dan musyawarah di dalam forum. Beberapa materi

usulan akan disampaikan dalam forum tersebut untuk memicu diskusi masyarakat.

Kemudian, dari hasil diskusi, dapat dicapai kesepakatan. Dari kesepakatan tersebut

dibuatlah kesimpulan dan nantinya akan menjadi keputusan forum sebagai

keputusan bersama yang akan disampaikan oleh pimpinan forum, umumnya kepala

desa. Terhadap keputusan bersama tersebut, biasanya dibuatkan juga berita acara.

Page 92: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 78

Page 93: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 79

Bab VIII Kelembagaan Sosial

8.1 Organisasi Sosial Formal

Organisasi Sosial Formal Desa Sungai Kumpai terdiri dari Pemerintah Desa,

Badan Permusyawaratan Desa, Lembaga Pengembangan Masyarakat, Lembaga

Pengembangan Masyarakat, Karang Taruna, Tim Penggerak PKK, Gabungan

Kelompok Tani, LINMAS, Semayong Institut, Warung Pintar, BKMT dan PPKBD.

Lembaga ini sangat berperan dalam organisasi sosial di Desa Sungai

Kumpai.Organisasi Sosial Formal dapat dilihat pada tabel 24.

Tabel 24.Organisasi Sosial Formal

No

Nama Organisasi

Nama Ketua

Jumlah Pengurus/ Anggota

Tahun Terbentuk

Tujuan Pembentukan

1 Pemdes Lana 9 1986 Penyelenggaraan Administratif Desa

2 BPD Dekal 5 2003 Pengawasan Pemerintahan Desa

3 Kelompok Tani Dekal… 25 2007 Pertanian

4 Kelompok Wanita Tani

Ruslah 25 2011 Pertanian

5 Gapoktan Jono 275 2007 Pertanian

6 Karang Taruna Adul 74 2006 Sosial-Kemasyarakatan

7 LPM M. Yamin 13 2018 Pemberdayaan Masyarakat

8 PKK Masnah 20 2016 Pembinaan Keluarga

9 LINMAS Sandar 11 2016 Keamanan

10 Semayong Institut

Jepriadi 11 2017 Pendidikan

11 Warung Pintar Asman 11 2018 Sosial-Ekonomi

12 BKMT Nuriyati 28 2016 Kerohanian

13 PPKBD Masnah 3 2018 Sosial

Sumber : Hasil dari Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018

Page 94: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 80

8.2 Organisasi Sosial Nonformal

Desa Sungai Kumpai tidak memiliki banyak organisasi sosial non formal, hanya

sebatas perkumpulan masyarakat saja yang terdiri remaja masjid, kelompok

dzikir/kelompok do’a, pengajian/yasinan tingkat RT, Taman Pengajian Al-Qur’an

untuk anak-anak umur 4 – 7 tahun (laki-laki/perempuan), dan kelompok arisan.

8.3 Jejaring Sosial Desa

Jejaring sosial Desa Sungai Kumpai cukup banyak dan memiliki beberapa

hubungan sosial kemasyarakatan yang dinilai cukup besar peranannya, ada yang

cukup berperan dan ada yang kurang berperan, begitu juga dengan letaknya ada

yang jauh, ada yang sedang dan ada yang dekat sekali peranannya terhadapat

masyarakat. Untuk lebih jelasnya seberapa besar dan dekatnya peranan suatu

lembaga itu terhadap masyarakat dapat dilihat dalam diagram pada gambar 17 dan

pada tabel 25.

Gambar 17. Bagan Diagram Venn Jejaring Sosial Masyarakat Desa Sungai Kumpai

Sumber : Hasil dari Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Page 95: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 81

Tabel 25.Kelembagaan Desa berdasarkan Hubungan Jejaring Sosial

No Nama Organisasi Peran Kedekatan Masyarakat

1 Pemdes Besar Sangat dekat

2 BPD Besar Dekat

3 Kelompok Tani Besar Dekat

4 Kelompok Wanita Tani Besar Dekat

5 Gapoktan Cukup Besar Cukup dekat

6 Karang Taruna Besar Dekat

7 RT Besar Dekat

8 LPM Cukup Besar Cukup Dekat

9 PKK Besar Dekat

10 LINMAS Cukup Besar Cukup dekat

11 SD Besar Sangat dekat

12 PAUD Besar Sangat dekat

13 SMP Besar Sangat dekat

14 MIS Besar Sangat dekat

15 POSYANDU Besar Sangat dekat

16 PUSTU Besar Sangat dekat

17 POSBINDU Besar Sangat dekat

18 BRG Besar Dekat

19 Semayong Institute Cukup Besar Cukup Dekat

20 Warung Pintar Kecil Jauh

21 BKMT Cukup Besar Cukup Dekat

22 TPK Cukup Besar Cukup Dekat

23 PPKBD Cukup Besar Cukup Dekat

24 Remaja Mesjid Besar Dekat

25 Persatuan Besar Sangat Dekat

26 Kelompok Arisan Besar Sangat Dekat

27 Kelompok Dzikir/Do’a Besar Sangat Dekat

28 PLN Besar Sangat Dekat

29 Amil Besar Dekat

30 PPL Cukup Besar Cukup Dekat

Sumber : Hasil dari Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai.

Page 96: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 82

Berdasarkan gambar dan tabel diatas, kelembagaan desa berdasarkan

hubungan jejaring sosial yang berperan besar dan sangat dekat dengan masyarakat

terdiri dari: Pemdes, PAUD, SD/MI, SMP, Pustu, Posyandu, Posbindu, Persatuan

Masyarakat, Kelompok Arisan, Kelompok Dzikir/Do’a dan PLN. Kelembagaan desa

berdasarkan hubungan jejaring sosial yang berperan besar dan dekat dengan

masyarakat terdiri dari: BPD, Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, Karang Taruna,

RT, PKK, BRG, Remaja Masjid dan Amil. Kelembagaan desa berdasarkan hubungan

jejaring sosial yang berperan cukup besar dan cukup dekat dengan masyarakat

terdiri dari: Gapoktan, LPM, LINMAS, Semayong Institute, BKMT, TPK, PPKBD dan

PPL. Kelembagaan desa berdasarkan hubungan jejaring sosial yang berperan kecil

dan sangat jauh dengan masyarakat adalah warung pintar.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa kebutuhan terkait jejaring sosial yang paling

berperan dan sangat dekat dengan masyarakat mengarah kepada pemerintah desa,

pendidikan, kesehatan, komunitas masyarakat, kerohanian dan fasilitas penunjang

berupa penerangan listrik.

Page 97: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 83

Bab IX Perekonomian Desa

9.1 Pendapatan dan Belanja Desa

Adapun pendapatan Desa Sungai Kumpai ini berasal dari anggaran yang di

bebankan kepada pemerintah pusat lewat Pemerintah Daerah Kabupaten.Selain

itu, pendapatan desa juga diperoleh dari hasil pajak dan retribusi daerah kabupaten.

Sedangkan untuk belanja desa berdasarkan peraturan desa no.2 tahun 2018 dan

berdasarkan undang-undang serta peraturan Bupati sebagai berikut: Bahwa untuk

melaksanakan ketentuan pasal 48 peraturan Menteri Dalam Negri Nomor 114 Tahun

2014 tentang pedoman Pembangunan Desa, perlu membentuk rencana peraturan

Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa Tahun 2018.

1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 Tentang Undang-Undang Darurat Tahun

1953 Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan [Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1953, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor

353] Sebagai Undang-Undang [Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820];

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2007 Tentang Recana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 [Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4700];

3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa [Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5498];

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pemerintah Daerah [Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5587] Sebagai Mana Telah Dua Kali Di UbahDan Terakhir

Dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

[Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679];

Page 98: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 84

5. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 2014 Tentang Desa [Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 123] Sebagai Mana Yang Telah Diubah Dengan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa [Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157,Tambahan Lampiran Negara

Republik Indonesia Nonor 5717];

6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang

Bersumber Dari Anggaran Dan Belanja Negara [Lembaran Negara Republik

Indonesia tahun 2014 Nomor 168,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomomr 5558] Sebagai mana Yang Telah Dua Kali Diubah Terakhir

Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Dana Desa Yang

Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara [Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor57,Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5868];

7. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 111 Tahun 2014 Tenteng Pedoman Teknis

Peraturan Di Desa [Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091];

8. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan

Keuangan Desa [Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094];

9. Peraturan Mentri Dalam Negri Nomor 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Pembangunan Desa [Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

2094];

10. Peraturan Mentri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Tranmigrasi

Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul

Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa [Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 158];

11. Peraturan Bupati Sambas Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Daptar Kewenangan

Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa Di

Kabupaten Sambas [Berita Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2014 Nomor 3];

12. Peraturan Bupati Sambas Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pengolahan

Keuangan Desa [Berita Daerah Kabupaten Sambas 2014 Nomor 3] Sebagai

Mana Telah Diubah Dengan Peraturan Bupati Sambas Nomor 48 Tahun 2015

Tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Sambas Nomor 13 Tahun 2015

Tentang Pengelolaan Keuangan Desa [Berita Daerah Kabupaten Sambas Tahun

2015 Nomor 48];

Page 99: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 85

APBDesa di bahas oleh pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan

Desa (BPD) untuk kemudian ditetapkan oleh Kepala Desa. Adapun Anggaran

Pendapatan Desa Sungai Kumpai Tahun 2017 sebesar Satu Miliar Empat Ratus Tujuh

Juta Enam Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Dua Ratus Empat Puluh Empat Rupiah

(Rp. 1.407.648.244), untuk rincian Anggaran Pendapatan Desa dapat dilihat pada

tabel 26.

Tabel 26. Anggaran Pendapatan Desa Sungai Kumpai tahun 2018

No Sumber Jumlah Persentase

1 Dana Desa Rp 809.418.000 57,50%

2 Hasil Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Rp 10.089.677 0,72%

3 Alokasi Dana Desa Rp 465.910.574 33,10%

4 SILPA Tahun Anggaran 2017 Rp 122.229.993 8,68%

Total Pendapatan Dana Desa Rp 1.407.648.244 100,00%

Sumber: APBDes Sungai Kumpai 2018.

Anggaran pendapatan Desa Sungai Kumpai paling besar diperoleh dari

pendapatan Dana Desa yakni sebesar 57,50% dan paling sedikit diperoleh dari hasil

retribusi pajak sebesar 0,72%.

Anggaran Belanja Desa Sungai Kumpai tahun 2017 sebesar Satu Miliar Empat

Ratus Tujuh Juta Enam Ratus Empat Puluh Delapan Ribu Dua Ratus Empat Puluh

Empat Rupiah (Rp. 1.407.648.244). Untuk rincian Anggaran Belanja Desa dapat di

lihat pada tabel 27.

Tabel 27.Anggaran Belanja Desa Sungai Kumpai tahun 2017

No Sumber Jumlah Persentase Sumber Dana

1 Bidang Penyelenggara Pemerintahan Desa

Rp 522.680.857 37,13% ADD, BHPHD, Silpa

2 Bidang Pembinaan Masyarakat

Rp 110.766.637 7,87% ADD, BHPHD, Silpa

3 Bidang Penyelenggara Pembangunan Desa

Rp 714.400.750 50,75% DD, Silpa

4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat

Rp 59.800.000 4,25% DD

Total Belanja Desa Rp 1,407,648,244 100%

Sumber: APBDes Sungai Kumpai 2018.

Anggaran belanja Desa Sungai Kumpai terbesar pada bidang Penyelenggara

Pembangunan Desa sebesar 50,75% dan paling sedikit pada bidang Pemberdayaan

Masyarakat sebesar 4,25%. Antara Anggaran Pendapatan dan Anggaran Belanja

tidak ada sisa anggaran, semua anggaran terserap pada tahun 2018.

Page 100: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 86

9.2 Aset Desa

Aset Desa merupakan barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa,

dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atau

perolehan hak lainnya yang sah. Aset desa berupa benda bergerak dan juga benda

tidak bergerak yang dimiliki oleh Desa dan inventaris Desa.Adapun macam-macam

aset Desa dan inventaris Desa dapat dilihat pada tabel 28.

Tabel 28.Aset Desa Sungai Kumpai

Uraian Jumlah Kondisi Keterangan

Puskesmas Pembantu PUSTU

2 Unit Baik Pustu Bogam dalam proses pembangunan

SMP 1 Unit Baik Bahan beton, keramik

SD 2 Unit Baik Bahan beton, keramik, kayu

Poskesdes Bela Bersama

1 Unit Baik Bahan kayu dibangun pada tahun 2017

Lapangan bola 2 Unit Baik Dibangun pada tahun 2016

Kantor desa 1 Unit Baik Dibangun pada tahun 2018

Gedug PAUD 2 Unit Baik Dibangun pada tahun 2018

Sekretariat Karang Taruna

1 Unit Kurang baik

Dalam proses pembangunan

Jalan aspal 546 M Baik Dibangun pada tahun 2017

Jalan batu dan tanah liat

2500 M Kurang baik

Dalam Proses pembangunan

Jembatan beton 2 Unit Baik Dibangun pada tahun 2017

Jembatan kayu 20 Unit Kurang baik

Beberapa jembatan rusak

Penggilingan padi 3 Unit Baik Salah satu tidak difungsikan

Sumber: Wawancara Perangkat Desa Sungai Kumpai 2018.

9.3 Tingkat Pendapatan Warga

Struktur pendapatan rumah tangga di pedesaan bervariasi tergantung pada

keragaman sumber daya pertanian.Variasi itu tidak hanya disebabkan oleh faktor

potensi daerah, tetapi juga karakteristik rumah tangga.Pusat kegiatan ekonomi

seringkali merupakan faktor dominan terhadap variasi struktur pendapatan rumah

tangga pedesaan.Secara garis besar ada dua sumber pendapatan rumah tangga

pedesaan yaitu sektor pertanian dan non-pertanian.Struktur dan besarnya

pendapatan dari sektor pertanian berasal dari usaha tani/ternak dan buruh

tani.Sedangkan dari sektor non pertanian berasal dari usaha non pertanian,

profesional, buruh non pertanian dan pekerjaan lainnya di sektor non

pertanian.Secara teoritis kemiskinan di pedesaan dapat dikurangi bila kesempatan

kerja di sektor non pertanian terbuka.

Page 101: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 87

Masyarakat Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten

Sambas kebanyakan bekerja di sektor pertanian. Hal ini dikarenakan hampir seluruh

Kepala Keluarga yang ada di Desa Sungai Kumpai memiliki lahan pertanian milik

sendiri, sehingga masyarakat banyak memanfaatkan lahan pertanian untuk

bercocok tanam demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan

perekonomian keluarga. Jenis mata pencaharian masyarakat Desa Sungai Kumpai

dapat dilihat pada tabel 29.

Tabel 29.Jenis Mata Pencaharian Masyarakat Desa Sungai Kumpai

No Mata pencaharian Jumlah (jiwa)

Persentase (%)

1 Pertanian 1876 52.89

2 Nelayan 1 0.03

3 Buruh tani 1 0.03

4 Buruh bangunan 40 1.13

5 Buruh perkebunan 20 0.56

6 Pedagang 3 0.08

7 PNS 3 0.08

8 Lain-lain 320 9.02

9 Belum/Tidak Bekerja 1283 36.17

Jumlah Penduduk 3547 100

Sumber: Monografi Desa Sungai Kumpai 2017.

Berdasarkan data jenis mata pencaharian masyarakat, jumlah penduduk yang

bekerja pada sektor pertanian sebanyak 1.897jiwa dengan persentase sebesar

53,48%terdiri dari petani, buruh tani dan buruh perkebunan. Penduduk yangbekerja

pada sektor non pertanian sebanyak 367 jiwa dengan persentase sebesar 10,35%

terdiri dari nelayan, buruh bangunan, pedagang, PNS dan lain-lain. Selebihnya

merupakan penduduk yang belum/tidak bekerja sebanyak 1.283 jiwa dengan

persentase sebesar 36,17% terdiri dari anak-anak yang belum sekolah, sekolah SD,

SMP, SMA/SMK dan orang tua yang sudah lanjut usia.

Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Desa Sungai

Kumpai menggantungkan hidupnya pada sektor Pertanian.Jenis mata pencaharian

dikelompokkan berdasarkan 2 sektor yang terdiri dari sektor pertanian dan sektor

non pertanian, dapat di lihat pada tabel 30.

Page 102: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 88

Tabel 30.Jenis mata pencaharian berdasarkan sektor pertanian dan non pertanian

Jenis Mata

pencaharian

Jumlah Tenaga Kerja

Bahan Baku

Pemasaran

Masalah

LK PR

SektorPertanian:

Bertani Padi 578 885 Padi Konsumsi Pribadi Sistem Pertanian Ladang 1 Tahun Sekali dan Hasil Panen sedikit

Menyadap Karet

474 727 Karet/ lateks Dijual ke Pengepul

Harga Murah

Berkebun 187 9 Holtikultura dan Palawija

Sebagian di Jual dan Konsumsi Sendiri

Skala perkebunan masih kecil dan gangguan hama

Berternak 5 2 Sapi, Ayam dan Itik

Dijual di desa dan pasar kecamatan

Harga pakan ayam mahal, pakan sapi semakin sulit

Sektor non pertanian:

Buruh 49 12 Tenaga Kerja Di Desa dan Luar Desa

Upah murah dan pekerjaan semakin susah

Penyedia Jasa (Angkutan)

2 - Angkutan Di Dalam Desa Akses keluar masuk desa Sulit

Penjaga Toko/ Wiraswasta

10 5 Sembako Di Dalam Desa Belum ada akses Pembelian ke Sales langsung, barang- barang yang dijual di beli dipasar Kecamatan

Nelayan 1 Tangkapan Ikan

Diluar dan Di dalam Desa

Tangkapan berdaasarkan musim dan cuaca

Pengumpul Kayu Pohon/ buruh bangunan

63 10 Kayu Hutan Di Dalam dan luar desa

Produksi Kayu Pohon semakin Sedikit

PNS 3 - Guru Di Dalam dan Luar Desa

Sumber: Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan Sosial dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Berdasarkan tabel diatas, mata pencaharian penduduk sebagai besar adalah

petani. Baik petani padi maupun petani kebun.Pekerjaan tersebut sudah dilakukan

sejak dulu oleh masyarakat saat awal membuka lahan sampai dengan

sekarang.Tetapi ada juga sebagian memiliki mata pencaharian sampingan yang

dimiliki oleh masyarakat untuk menambah jumlah pendapatan dalam rumah tangga.

Disamping itu juga pekerjaan lain yang banyak dilakukan oleh masyarakat ialah

sebagai buruh wiraswasta, dan buruh bangunan. Sedangkan untuk mata

pencaharian masyarakat yang bergerak dibidang lain jumlahnya tidaklah terlalu

besar. Dari berbagai jenis pekerjaan tersebut tidak hanya dilakukan oleh laki-laki

tetapi juga kaum perempuan yang ikut andil dalam mencari nafkah.

Page 103: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 89

Masyarakat Desa biasanya menjalankan beberapa mata pencaharian dalam

setiap rumah tangga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.Mata pencaharian

warga Desa Sungai Kumpai terdiri dari sektor pertanian dan sektor non

pertanian.Mata pencaharian di sektor pertanian terdiri dari bidang pertanian dan

perkebunan.Kebiasaan masyarakat Desa Sungai Kumpai apabila bekerja sebagai

petani maka juga melakukan aktivitas berkebun.Mata pencaharian di bidang

pertanian antara lainberupa penanam padi.Sedangkan mata pencaharian di bidang

perkebunan berupa penanam sayur, pekebun karet, dan pekebun kelapa sawit.

Pada sektor non pertanian, beberapa mata pencaharian yang dilakukan oleh warga

desa antara lain sebagai buruh, pedagang, penyedia jasa transportasi, dan menjadi

Pegawai Negeri Sipil.

Setiap mata pencaharian mempunyai tantangan tersendiri. Untuk mata

pencaharian di sektor pertanian seperti penanamanpadi sering kali menghadapi

masalah minimnya hasil panen karena sistem tanam yang diterapkan 1 tahun sekali.

Menyadap karet untuk menghasilkan latek yang dijual ke pengepul harganya murah

sehingga rugi operasional. Berkebun holtikultura dan palawija juga terkendala

masalah skala perkebunan masih kecil dan tanaman yang ditanam sering diganggu

oleh hama berupa kera, tikus dan hama lainnya. Mengandalkan mata pencaharian

dengan beternak sapi, ayam dan itik terkendala masalah pakan ayam dan itik mahal

dan pakan sapi semakin sulit.

Untuk mata pencaharian di sektor non pertanian, masalah utama yang

dihadapi warga yang mempunyai mata pencaharian sebagai buruh ialah tidak

tetapnya penghasilan yang didapat karena jenis pekerjaan ini hanya mengandalkan

kebutuhan masyarakat saja.Penyedia jasa angkutan terkendala masalah akses

keluar masuk desa sulit karena terhambat dengan kondisi jalan yang kurang

mendukung disaat musim penghujan.Wiraswasta/penjaga toko terkendala masalah

belum ada sales yang datang menawarkan produk yang dijual sehingga untuk

mendapatkan produk harus ke pasar kecamatan.Untuk masyarakat yang bermata

pencaharian sebagai nelayan terkendala masalah musim dan cuaca sebagai penentu

dalam hasil tangkapan ikan.Pengumpul kayu pohon/buruh bangunan terkendala

masalah produksi kayu yang semakin sedikit.Untuk masyarakat yang bermata

pencaharian sebagai PNS/guru terkendala masalah penempatan kerja yang jauh di

luar desa.

Mengenai gambaran pendapatan rata-rata rumah tangga di Sungai Kumpai

wawancara dilakukan kepada beberapa peserta FGD yang mempunyai mata

pencaharian pokok yang berbeda sebagai petani, wiraswasta, bengkel, Guru/PNS,

dan penyedia jasa angkutan. Dari hasil wawancara tersebut, pendapatan tertinggi

diperoleh oleh Rumah Tangga D yang bermata pencaharian pokok sebagai

Guru/PNS dan bermata pencaharian tambahan sebagai petani, dengan rata-rata

pendapatan per bulan Rp. 5.000.ooo.Sementara pendapatan terendah diperoleh

Rumah Tangga E yang bermata pencaharian pokok sebagai penyedia jasa angkutan

dan bermata pencaharian tambahan sebagai petani, dengan rata-rata pendapatan

per bulan Rp. 1.500.000. Gambaran tentang rata-rata pendapatan rumah tangga di

desa per bulan, dijelaskan dalam tabel 31.

Page 104: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 90

Tabel 31.Tingkat Pendapatan Warga Berdasarkan Rumah Tangga

Rumah tangga Mata pencarian pokok Mata pencarian tambahan

Rata-rata pendapatan perbulan

Rumah tangga A Petani Buruh migran Rp. 2.500.000

Rumah tangga B Wiraswasta Beternak Rp. 3.000.000

Rumah tangga C Bengkel Petani Rp. 2.500.000

Rumah tangga D Guru/PNS Petani Rp. 5.000.000

Rumah tangga E Penyedia Jasa Angkutan Petani Rp. 1.500.000

Sumber: Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan Sosial dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Macam-macam mata pencaharian penduduk, termasuk pencaharian yang

melibatkan perempuan serta mata pencaharian warga luar desa/komunitas di

wilayah desa/komunitas terdiri dari PNS, pedagang, wirausaha, karyawan swasta,

karyawan honorer, petani, peternak, buruh harian lepas dan buruh

tani/perkebunan. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan rumah

tangga berkisar antara Satu Juta Lima Ratus Ribu Rupiah sampai dengan Lima Juta

Rupiah (Rp. 1.500.000 sampai dengan Rp. 5.000.000) perbulan.

Untuk mengetahui aktivitas masyarakat Desa Sungai Kumpai dalam analisis

gender berdasarkan hasil FGD yang telah dilaksanakan bersama masyarakat desa,

berikut dapat kita lihat Matrik Profil Aktivitas Dalam Analisis Gender pada tabel 32.

Tabel 32. Matrik Profil Aktivitas dalam Analisis Gender

No

Kegiatan

Aktivitas di Dalam Keluarga Aktivitas di Luar Keluarga (Buruh)

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

UM KD TP UM KD TP UM KD TP UM KD TP

Kegiatan Rumah Tangga

1 Membersihkan Rumah

- Menyapu - - - D A - - - - D - -

- Mengepel - - - D A - - - - D - -

2 Menyiapkan makan

Menyiapkan makanan dari hutan

- - - D - - - - - - - -

Berbelanja ke warung dan pedagang keliling

- - - D D - - - - - - -

Berbelanja ke pasar D - - D - - - - D - -

Memasak - D - D D - - - - D - -

3 Merawat Anak

Menyusui Anak - - - D - - - - - - - -

Memberi makan anak

- D - D - - - - - D - -

Memandikan anak - D - D - - - - - D - -

Mendampingi anak belajar

- D - D - - - - - - - -

4 Menampung Air - D - D A - - - - - - -

5 Mencuci - - - D A - - - - - - -

6 Mencari Kayu Bakar D - - D - - - - - - - -

Page 105: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 91

Kegiatan Produktif

1 Bertani Padi - DA - D A - - D - - D -

2 Menyadap Karet D A - D A - D - - - - D

3 Berkebun D - - D - - - D - - - -

4 Berternak - - - - - - - - - - - -

5 Buruh D - - D - - - D - - D -

6 Penydia Jasa (Angkutan)

- D - - - D - - - - D -

7 Penjaga Toko/Wiraswasta

D A - D A - - - - - D -

8 Nelayan - DA - - DA - - - - - - -

9 Pengumpul Hutan Kayu

- D - - - - D - - - - -

Kegiatan Sosial Kemasyarakatan

1 PKK - - - D - - - - - - - -

2 Rapat Desa D - - - D - - - - - - -

3 Posyandu, Poswindu - - - D - - - - - - - -

4 Siskamling D - - - - - - - - - - -

5 Gotong Royong D - - - D - - - - - - -

6 Arisan/ Persatuan D - - D - - - - - - - -

7 Pengajian, Dzikir/ Kelompok Do’a

D - - D - - - - - - - -

8 Pernikahan DA - - DA - - - - - - - -

9 Kematian D - - D - - - - - - - -

Keterangan: D= Dewasa (15 tahun ke-atas); A= Anak-anak (14 tahun ke bawah); UM = Umum; KD = Kadang-Kadang; TP = Tidak Pernah

Sumber: Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan Sosial dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Page 106: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 92

Untuk mengetahui kondisi gender yang terdiri dari akses dan kontrol dalam

kehidupan sehari-hari dapat kita lihat pada tabel 33.

Tabel 33.Matrik Profil Akses dan Kontrol dalam analisis gender Desa Sungai Kumpai

Aktivitas

Akses (kesempatan

memanfaatkan/ mendapatkan)

(%)

Kontrol (kesempatan

mengatur) (%)

Keterangan

LK PR LK PR

Sumber daya fisik:

Lahan Pertanian

40 60 30 70 Perempuan lebih berpeluang mengakses dan mengontrol sumber daya pertanian padi dibanding laki-laki.

Perkebunan Karet

50

50

50

50 Laki-laki dan perempuan sama-sama berpeluang mengakses dan mengontrol sumber daya perkebunan karet

Perkebunan Sawit

70 30 80 20 Laki-laki lebih berpeluang mengakses dan mengontrol sumber daya perkebunan sawit dibanding perempuan

Nelayan 100 0 100 0 Hanya laki-laki yang mempunyai peluang mengakses dan mengontrol sumber daya dibidang perikanan (nelayan)

Beternak 60 40 60 40 Laki-laki lebih berpeluang mengakses dan mengontrol sumber daya ternak dibanding perempuan

Alat-Alat Produksi

70 30 70 30 Laki-laki lebih berpeluang mengakses dan mengontrol sumber daya alat-alat produksi dibanding perempuan

Tenaga Kerja 50 50 50 50 Laki-laki dan perempuan sama-sama berpeluang mengakses dan mengontrol sumber daya tenaga kerja

Cash /Uang

50

50

30

70 Laki-laki dan perempuan mempunyai peluang yang sama dalam mengakses uang. Perempuan lebih berpeluang untuk mengontrol uang dibanding laki-laki

Tabungan

50

50

30

70 Laki-laki dan perempuan mempunyai peluang yang sama dalam mengakses tabungan. Perempuan lebih berpeluang untuk mengontrol tabungan dibanding laki-laki

Sumber daya non fisik:

Kebutuhan (Sandang, Pangan, dan Papan)

50

50

60

40

Laki-laki dan perempuan mempunyai peluang yang sama dalam mengakses kebutuhan (sandang, pangan, dan papan). Laki-laki mempunyai peluang untuk mengontrol kebutuhan (sandang, pangan, dan papan) dibanding perempuan

Berjualan keliling

80 20 80 20 Laki-laki lebih berpeluang mengakses dan mengontrol untuk berjualan keliling dibanding perempuan

Membuat Kue

10 90 10 90 Perempuan lebih berpeluang mengakses dan mengontrol untuk membuat kue dibanding laki-laki

Pendidikan

50

50

40

60 Laki-laki dan perempuan mempunyai peluang yang sama dalam mengakses Pendidikan. Perempuan lebih berpeluang mengontrol pendidikan dibanding laki-laki.

Kekuasaan (Politis)

70 30 90 10 Laki-laki lebih berpeluang mengakses dan mengontrol kekuasaan (politis) dibanding perempuan

Kelompok Masyarakat

50 50 50 50 Laki-laki dan perempuan mempunyai peluang yang sama dalam mengakses dan mengontrol kelompok masyarakat.

Sumber: Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan Sosial dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Page 107: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 93

Berdasarkan tabel diatas, perempuan lebih berpeluang mengakses dan

mengontrol sumber daya fisik berupa lahan pertanian dan sumber daya non fisik

berupa membuat kue dibanding laki-laki. Laki-laki dan perempuan mempunyai

peluang yang sama dalam mengakses dan mengontrol sumber daya fisik berupa

perkebunan dan tenaga kerja serta sumber daya non fisik berupa kelompok

masyarakat. Laki-laki lebih berpeluang dalam mengakses dan mengontrol sumber

daya fisik berupa perkebunan sawit, nelayan, beternak dan alat-alat produksi serta

sumber daya non fisik berupa berjualan keliling dan kekuasaan (politis) dibanding

perempuan.Laki-laki dan perempuan mempunyai peluang yang samadalam

mengakses sumber daya fisik berupa uang dan tabungan serta sumber daya non

fisik berupa kebutuhan (sandang, pangan dan papan) dan pendidikan.Namun,

perempuan lebih berpeluang untuk mengontrol sumber daya fisik berupa uang dan

tabungan serta sumber daya non fisik berupa pendidikan dibanding laki-laki.untuk

sumber daya non fisik berupa kebutuhan (sandang, pangan dan papan) lebih

berpeluang dikontrol oleh laki-laki dibanding perempuan.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persentase peluang laki-laki

dalam mengakses dan mengontrol sumber daya fisik dan sumber daya non fisik

lebih dominan di banding perempuan, namun perbandingan tersebut tidak

terlampau jauh karena di Desa Sungai Kumpai masyarakatnya sangat aktif sehingga

hampir tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal beraktivitas

sehari-hari.

9.4 Industri dan Pengolahan di Desa

Industri dan pengolahan yang terdapat di Desa Sungai Kumpai antara lain

penggilingan tepung beras, penggilingan padi, pengumpul/pengolahan kayu hutan,

pembuat kue, katering, pengrajin tikar, dan peternak kelulut. Adapun industri dan

pengolahan yang ada di Desa Sungai Kumpai dapat dilihat pada

Tabel 34.Industri dan Pengolahan Di Desa Sungai Kumpai

Nama pemilik

Jmlh (unit)

Jumlah produksi

Pendapatan perbulan

(Rp)

Modal usaha

Pembeli

Masalah

Penggilingan tepung beras

Dekal,

Anika,

Saipul

3

100-150 kg /bulan

300 ribu

2,2 juta s/d 2,5 juta (modal pribadi)

Masyarakat desa

Biaya reparasi mahal dan ahli servis tidak ada

Penggilingan padi

Adul,

Saipul,

Tipi

3

1,5 - 2 ton /bulan

500 ribu s/d 650 ribu

9 juta s/d 11 juta (modal pribadi)

Masyarakat desa

Biaya perawatan mesin mahal

Pengumpul/ pengolahan kayu hutan

Idus,

Nenong

2 50-75 kayu papan /bulan

1,75 juta s/d 2 juta

Rp 4.5 juta (modal pribadi)

Didalam dan luar desa

Kayu yang semakin berkurang.

Page 108: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 94

Pembuat kue

Ardila,

Saida,

Liani

3

80 kue per hari (Rp 500 /kue)

1,2 juta

200 ribu s/d 350 ribu (modal pribadi)

Di dalam desa

Modal kurang

Katering

Pahriah

1

1 orderan /2 bulan

2,2 juta

1,5 juta /100 paket (modal pribadi)

Di dalam desa (berdasarkan permintaan)

Peminat jarang hanya mengandalkan kegiatan PemDes, modal kecil, harga bahan baku mahal

Pengrajin tikar

Apeng

1

2 tikar /bulan

240 ribu

Keterampilan

Didalam desa (sesuai permintaan)

Bahan baku yang sulit dan tidak adanya regenerasi.

Peternak Madu Kelulut

Heli

1

1 botol /bulan 150 ribu /botol

Pribadi

Di dalamdesa Pemasaran sulit, bibit diambil dari hutan

Sumber: Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan Sosial dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Usaha Penggilingan tepung beras dijalankan oleh Pak Dekal, Ibu Anika, dan

Pak Saipul dengan pendapatan perbulan Rp. 300.000,- dalam sebulan dengan

jumlah produksi penggilingan mencapai 100-150 kg. Permasalahan yang terjadi

dalam usaha ini ialah biaya reparasi mesin penggilingan yang mahal serta tenaga

servis yang susah dicari. Pak Dekal, Ibu Anika, dan Pak Saipul memiliki skala produksi

yang kecil mengingat usaha ini dijalankan hanya sebatas ruang lingkup desa. Modal

awal usaha dikeluarkan dari uang pribadi sebesar 2,2 juta sampai dengan 2,5 juta

Rupiah.

Pengolahan Penggilingan Padi yang dijalankan oleh Pak Adul, Pak Saipul, dan

Pak Tipi dengan pendapatan perbulan mencapai Rp 500.000 sampai dengan Rp

650.000, dan untuk produksi setiap bulannya mencapai 1,5-2 ton dengan modal awal

Rp. 9.000.000 sampai dengan Rp. 11.000.000, menggunakan dana pribadi. Skala

produksi masih terbilanga kecil dan hanya dalam ruang lingkup masyarakat desa dan

permasalahan yang ada saat ini ialah biaya perawatan mesin yang cukup mahal

sehingga membuat pelaku usaha harus lebih berhati-hati dalam pengoperasian

mesin tersebut. Di Desa Sungai Kumpai juga memiliki pengumpul/pengolahan kayu

hutan yang dimana hasil dari kayu tersebut dijual di dalam dan luar desa dalam skala

kecil, usaha tersebut dijalankan oleh Pak Idus dan Pak Nenong dengan hasil produksi

50-75 kayu papan setiap bulannya, permasalahan yang dihadapi ialah jumlah kayu

yang semakin berkurang meyebabkan hasil produksi yang harus diminimalisir

dengan cara memotong kayu sedikit lebih tipis agar dalam satu batang pohon bisa

menghasilkan banyak kayu, tentunya harga jual untu produksi tersebut sedikit lebih

murang dibandingkan kayu yang dipotong dengan tebal.

Page 109: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 95

Di Desa Sungai Kumpai juga terdapat usaha pembuatan kue yang dimana

usaha ini dijalankan oleh Ibu Ardila, Ibu Saida, dan Ibu Liani. Untuk skala produksi

masih terbilang kecil mengingat modal yang digunakan berkisar Rp. 200.000 – Rp.

350.000 saja untuk setiap bulannya dan dalam satu hari mampu menghasilkan 80

kue dan dihargai Rp 500,-. Untuk kue tersebut biasanya dititipkan ke warung-

warung dan kantin-kantin sekolah yang ada di Desa Sungai Kumpai, dan untuk

permasalahan yang dihadapai saat ini ialah terkendala modal yang dirasa sagat

minim.

Tidak hanya usaha kue saja yang ada di Desa Sungai Kumpai, tetapi juga ada

usaha Katering yang dijalankan oleh Ibu Pahriah, untuk skala produksi Ibu Pahriah

biasanya menerima pesanan 1 kali dalam kurun waktu 2 bulan, mengingat peminat

Katering di dalam desa sangatlah kurang dan hanya tergatung dari kegiatan

pemerintah desa saja dan hanya berdasarkan permintaan. Untuk satu porsi paket

Katering dihargai Rp 22.000 dan dalam satu kali orderan mencapai 100 paket, yang

dimana Ibu Pahriah mendapatkan keuntungan dalam sekali orderan mencapai Rp

2.200.000.

Bapak Apeng merupakan satu-satunya Pengrajin tikar yang ada di Desa Sungai

Kumpai, dalam satu bulannya hanya memproduksi 2 tikar saja untuk dipasarkan, hal

ini dilakukan berdasarkan permintaan pasar yang sepi mengingat bahan baku untuk

pembuatan tikar sulit didapat serta. Untuk satu buah tikar dihargai Rp 120.000 dan

pemasarannya hanya dalam ruang lingkup Desa Sungai Kumpai saja. Menurut

penuturan Pak Apeng usaha yang ia kerjakan ini tidak begitu diminati oleh

masyarakat, sebab untuk saat ini tidak ada warga yang ingin berguru dengannya

untuk belajar menganyam tikar dan bisa diprediksikan tradisi menganyam tikar ini

bisa tergerus jaman apabila tidak ada kaum muda yang ingin belajar cara

menganyam tikar. Di Desa Sungai Kumpai memiliki usaha Peternak Madu Kelulut

yang dimiliki oleh Pak Heli, dalam satu bulan omset yang dihasilkan sebesar Rp

150.000 dan hanya mampu memproduksi satu botol ukuran 600 mili dalam sebulan.

Untuk urusan pemasaran dirasakan begitu sulit oleh Pak Heli, mengingat peminat

Madu Kelulut ini sangat sedikit dan untuk urusan bibit Madu Kelulut sendiri hanya

diambil dari hutan yang ada di Desa Sungai Kumpai yang bukan merupakan bibit

kualitas terbaik. Industri dan Pengolahan di Desa Sungai Kumpai dapat dilihat pada

gambar 18.

Page 110: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 96

Gambar 18.Industri dan Pengolahan Di Desa Sungai Kumpai

Penggilingan Tepung Beras

Penggilingan Padi

Pengumpul/Pengolahan Kayu Hutan

Pembuat Kue

Page 111: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 97

Kue yang sudah jadi

Pengrajin Tikar Pandan

Peternak Madu Kelulut

Sumber: Dokumentasi Tim Pemetaan SosialDesa Sungai Kumpai 2018.

Page 112: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 98

9.5 Potensi dan Masalah dalam Pengelolaan Lahan Gambut

Desa Sungai Kumpai memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar

seperti lahan, air dan keanekaragaman hayati yang terkandung didalamnya. Berikut

dijabarkan mengenai potensi dan masalah dalam pengelolaan lahan gambut dapat

di lihat pada tabel 35.

Tabel 35.Potensi dan masalah dalam Pengelolaan Lahan Gambut

Masalah Potensi Alternatif Penyelesaian

Banjir, pendangkalan Parit Sekunder dan DAS, kekeringan, tingkat keasaman air dan tanah

Saluran air primer Pembersihand dan pendalaman aliran sungai

Kesuburan tanah menurun, kadar keasaman tanah tinggi,

penggunaan pestisida dan bahan- bahan anorganik meningkat

Ketersediaan Lahan yang Luas

Pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat dan Beralih penggunaan pupuk

organik

Rawan terbakar saat kemarau Hutan Produksi Hindari penggunaan api saat kemarau, pembuatan kanal, embung, bor dan revegetasi

Batas penguasaan lahan belum jelas

Tata Ruang Wilayah Melakukan kesepakatan masalah patok batas wilayah

Pemasaran komoditi sulit saat panen berlebih

Produksi Olahan kemasan

Membuat produk kemasan/olahan jadi

Pemasaran dan kemitraan usaha

Harga karet murah Selalu diperlukan, komoditas unggulan

Hama, kualitas Karet kuang baik

Akses menuju lahan sulit Jalan Kabupaten, Jalan Desa dan Jalan Usaha Tani

Gotong royong dan penganggaran bangunan

jalan

Akses bongkar muat hasil kayu susah

Jalan Kabupaten, Jalan Desa dan Jalan Usaha Tani

Gotong royong dan penganggaran bangunan

jalan

Sering gagal panen Pemasaran mudah Pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat

Belum ada olahan hasil komoditi untuk di jual

Komoditi Tersedia Pelatihan beragam olahan komoditi lokal

Sumber: Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan Sosial dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Page 113: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 99

Bab X Penguasaan dan Pemanfaatan Tanah dan Sumber Daya Alam

10.1 Pemanfaatan Tanah dan Sumber Daya Alam

Desa Sungai Kumpai memiliki luas wilayah sebesar 3.156,14 hektar. Dari luasan

tersebut terbagi menjadi Pemukiman, Pertanian, Perkebunan karet, perkebunan

sawit, semak belukar, hutan produksi, dan lahan bekas terbakar. Adapun

pemanfaatan tanah dan sumberdaya alam yang ada di wilayah Desa Sungai Kumpai

yaitu dapat dilihat pada tabel 36.

Tabel 36.Pola Penggunaan Lahan Desa Sungai Kumpai

Keterangan Luas (Ha) Persentase (%)

Pemukiman 39.69 1.26

Pertanian 219.12 6.94

Kebun Karet 1350.54 42.79

Kebun Sawit 103.04 3.26

Semak 227.18 7.20

Hutan Produksi 866.31 27.45

Bekas Terbakar 350.26 11.10

Total Keseluruhan 3156.14 100

Sumber: Pemetaan Data Spasial secara Partisipatif menggunakan software Arc GIS, 2018.

Pemanfaatan tanah dan sumber daya alam berdasarkan pola penggunaan

lahan didominasi oleh sektor perkebun karet dengan persentase sebesar 42,79%,

hutan produksi dengan persentase sebesar 27,45%, semak dengan persentase 7,20%,

pertanian dengan persentase sebesar 6,94%, perkebunan sawit dengan persentase

sebesar 3,26%. Selebihnya pemukiman, dan bekas terbakar dengan persentase

sebesar 12,36%. Adapun pemanfaatan tanah dan sumber daya alam dijabarkan

sebagai berikut:

Page 114: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 100

1. Pemukiman

Wilayah pemukiman Desa Sungai Kumpai terdiri dari 2 Dusun (Semayong dan

Bogam) Pada wilayah pemukiman pemanfaatkan tanahnya tidak hanya untuk

mendirikan rumah tetapi juga di wilayah tersebut terdapat sarana dan

prasarana fasilitas umum dan fasilitas sosial, selain itu terdapat pula jalan,

tempat usaha seperti bengkel, warung/kios, warung makan dan rumah wallet.

2. Pertanian

Disektor pertanian, masyarakat desa memanfaatkan tanah untuk menanam

padidan beberapa jenis tanaman lainnya, selain untuk tanaman padi, lahan

pertanian Desa Sungai Kumpai dimanfaatkan untuk menanam tanaman buah

dan sayur-sayuran. Tanaman-Tanaman tersebut selain dikonsumsi untuk

kebutuhan rumah tangga juga dijual sebagai pendukung perekonomian

masyarakat.

3. Kebun karet

Salah satu sumber mata pencaharian masyarakat Desa Sungai Kumpai adalah

petani karet. Semua kebun karet yang ada di Desa Sungai Kumpai merupakan

kebun karet milik masyarakat. Dari penghasilan kebun karet dapat menunjang

pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

4. Kebun Sawit

Selain tanaman karet, sumber mata pencaharian masyarakat Desa Sungai

Kumpai adalah dari tanaman sawit. Semua kebun sawit yang ada di Desa Sungai

Kumpai merupakan kebun sawit milik masyarakat. Dari penghasilan kebun

sawit dapat menunjang pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

5. Semak

Di wilayah Desa Sungai Kumpai masih terdapat lahan yang belum tergarap

sehingga banyak ditumbuhi semak belukar. Pada areal tersebut banyak

terdapat pakis yang biasanya diolah sebagai menu masakan.Lokasi ini lebih

banyak terdapat pada areal hutan produksi yang sangat rawan terbakar saat

musim kemarau.

6. Hutan Produksi

Hutan produksi merupakan areal atau wilayah yang dimanfaatkan sebagai

perkebunan rakyat. Adapun vegetasi yang ada di hutan produksi Desa Sungai

Kumpai lebih dominan jenis kayu-kayuan antara lain: Rengas, Ramin, jelutung,

uank, jenis kayu-kayuan tersebut menggunakan Bahasa lokal setempat.

7. Bekas Terbakar

Akibat kebakaran hutan dan lahan tahun 2015 sangat berdampak pada lahan

gambut yang ada di Desa Sungai Kumpai.Dari kejadian kebakaran tersebut tidak

hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga pada social ekonomi masyarakat.

Lokasi kebakaran ini lebih pada lahan yang memiliki kedalaman gambut tebal

dan juga beberapa lokasi tanaman masyarakat.

Page 115: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 101

Pemanfaatan tanah di Desa Sungai Kumpai lebih dominan ke area Kebun

Karet, Hutan Produksi, Pertanian dan Kebun Sawit dimana sebagian besar

masyarakat Desa Sungai Kumpai selain bekerja di sektor non pertanian sebagai

karyawan kantor ataupun pekerja professional dan pekerjaan lainnya, ketika

menjelang sore hari (di luar jam kerja dan hari libur kerja) mereka berladang

(bertani) ataupun berkebun di lahan yang mereka miliki. Berdasarkan hasil observasi

lapangan dan wawancara dengan masyarakat Desa Sungai Kumpai rata-rata setiap

Kepala Rumah Tangga memiliki lahan pertanian dan perkebunan untuk mereka

manfaatkan dalam memenuhi kebutuhan tambahan mereka sehari-hari. Hasil dari

lahan yang mereka manfaatkan sebagian besar ada yang untuk dimakan sendiri dan

ada juga sebagianya untuk di jual ke pasar. Peta Indikatif Penggunaan Lahan dapat

di lihat pada gambar 19.

Gambar 19. Peta Penggunaan Lahan Desa Sungai Kumpai

Sumber: Pemetaan Data Spasial secara Partisipatif menggunakan software Arc GIS, 2018.

Dapat di lihat pada peta di atas bahwa dari total luas wilayah berdasarkan

pemetaan partisipatif seluas 3.156,14 hektar, sebagian besar wilayah Desa Sungai

Kumpai merupakan kebun karet yang terletak di bagian Utara, Selatan dan Timur.

Desa Sungai Kumpai sebagian tanahnya bergambut yang terdiri dari tanah

gambut sangat dalam dan tanah gambut dalam. Daerah hutan produksi memiliki

jenis tanah gambut sangat dalam, daerah perkebunan karet dan sawit memiliki jenis

tanah gambut dalam. Penggunaan lahan Desa Sungai Kumpai dapat di lihat pada

tabel 37.

Page 116: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 102

Tabel 37.Penggunaan Lahan Desa Sungai Kumpai

Penggunaan Lahan

Hutan/Kebun/Sawah Pemukiman/Pekarangan Pemakaman

Jenis-Jenis Tanaman

Karet, Sengon, Semangka,

Nanas, Cabe, Petai, Jengkol, Pinang, Duku, Rambutan, Cempedak, Timun, Jahe,

Tomat, Terong, Bayam dan Kacang Panjang

Lada, Terong, Labu,

Karet, Cabe, Jengkol, Pinang, Duku,

Rambutan, Petai, Nanas, terong dan mentimun

Karet, Cempedak, rambutan,

sengon

Status Tanah Pribadi, Pemerintah, dan

Desa

Pribadi

Desa

Tingkat Kesuburan

Kurang Subur Subur Subur

Masalah

Kekeringan, banjir,

kebakaran, gambut terlalu dalam, hama dari hewan liar seperti monyet, kadar asam

tanah, mengakses lokasi jalannya jauh dan rusak

Banjir, kekeringan,

hama, gangguan hewan ternak dan liar

Banjir kekeringan,

gangguan hewan liar

Potensi

Lahan masih luas yang belum tergarap

Lahan di pekarangan masih luas, lebih mudah

untuk mengontrol tanaman dari gangguan hewan liar dan rumput,

mudah pemberian pupuk.

Tanaman dapat

menjadi pelindung dari

hujan atau panas matahari.

Sumber: FGD, Observasi, dan Wawancara Tim Pemetaan Sosial Desa Sungai Kumpai 2018.

Page 117: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 103

Hasil transek Desa Sungai Kumpai dapat di lihat pada gambar 20. Data Transek

Desa Sungai Kumpai dapat di lihat pada tabel 38.

Gambar 20. Transek Desa Sungai Kumpai

Sumber: Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan Sosial dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Page 118: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 104

Tabel 38.Data Transek Desa Sungai Kumpai

Sumber: Fokus Grup Diskusi Tim Pemetaan Sosial dan Masyarakat Desa Sungai Kumpai 2018.

Dari transek tersebut dapat diuraikan bahwa untuk penggunaan lahan

persetiap bagian wilayah desa berbeda-beda.Dalam penggalian data pada peta

transek luas wilayah Desa Sungai Kumpai terbagi menjadi 2 bagian dan didapatkan

hasil penggunaan lahannya.Pada penggunaan lahan yang berada di Dusun Bogam

digunakan untuk pemukiman, puskesmas pembantu, masjid, kuburan, rumah

walet.Dan status lahan tersebut dimiliki pribadi dan wakaf.

DUSUN BOGAM DUSUN SEMAYONG

Penggunaan Lahan

Pemukiman Puskesmas pembantu

Masjid

Kuburan

Rumah walet

kantor desa sekolah

perpustakaan desa

puskesmas

paud

masjid

lapangan bola

Status Lahan

pribadi pribadi SKT wakaf negara (hutan produksi)

Jenis Tanaman

sagu sawit

padi

sengon

nanas

karet

cabe

tomat

karet sawit

padi

nanas

jahe

cabe

Kesuburan Tanah

subur subur

kurang subur di lahan gambut

Potensi

pertanian perkebunan perkebunan pertanian

peternakan peternakan

walet ternak lebah (budidaya madu kelulut)

Masalah

hama ulat banjir

jalan rusak hama ulat

hama monyet

kadar asam tanah terlalu tinggi

kekeringan

Page 119: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 105

Jenis tanaman yang tumbuh di Dusun Bogam ialah sagu, sawit, padi, sengon,

nanas, karet, cabe, dan tomat.Tanaman tersebut tumbuh subur dikarenakan kondisi

tanah yang memungkinkan untuk ditanami tanaman tersebut.Dusun Bogam

memiliki Potensi yang cukup baik bila dikembangkan, seperti halnya dalam sektor

pertanian, perkebunan peternakan, budidaya walet, terbukti dari banyaknya warga

yang mengembangkan potensi tersebut di desa. Meskipun begitu di Dusun Bogam

memiliki permasalah yang dihadapi oleh warga seperti hama ulat dan banjir, hal ini

menjadi tantangan warga untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada.

Selanjutnya adalah Dusun Semayong yang merupakan kawasan terpadat di

Desa Sungai Kumpai. Penggunaan lahan di Dusun Semayong digunakan untuk

kantor desa, sekolah, perpustakaan desa, puskesmas, paud, masjid, lapangan bola,

dikarenakan Dusun Semayong merupakan kawasan pemerintah desa Sungai

Kumpai. Status lahan yang ada di Dusun Semayong terbagi menjadi 3 kategori yaitu

milik pribadi, skt, dan negara (hp).Di Dusun Semayong terdapat beberapa tanaman

yang dibudidayakan warga seperti karet, sawit, padi, nanas, jahe, dan cabe. Untuk

tingkat keseburan tanah memiliki 2 kriteria yaitu subur dan kurang subur, untuk

tanah yang subur berada di tanah mineral sedangkan keadaan tanah yang kurang

subur berada di tanah gambut yang memiliki kadar asam yang tinggi. Potensi yang

dimiliki Dusun Semayong seperti perkebunan, pertanian, peternakan, ternak lebah

(madu kelulut) hal ini dapat dilihat dari banyaknya warga yang mengembangkan

potensi tersebut. Potensi permasalahan yang dihadapi oleh warga ialah seperti jalan

rusak, hama ulat/monyet, kadar asam tanah yang tinggi, dan kekeringan.

10.2 Penguasaan Tanah dan Sumber Daya Alam

Penguasaan tanah dan sumber daya alam yang dikuasai oleh masyarakat

cenderung berada di antara dua kutub berlawanan yaitu antara pemilikan komunal

yang kuat atau hak ulayat dan pemilikan perorangan dengan beberapa hak istimewa

komunal. Ada beberapa alasan mengapa persoalan kepemilikan dan penguasaan

tanah di daerah pedesaan dianggap layak untuk di perhatikan yaitu: (1) Penduduk

desa berkembang dengan cepat dari segi lain areal tanah pertanian nyaris tidak

bertambah, ataupun pertambahan itu jauh lebih sedikit dari pada pertumbuhan

penduduk. Hal ini menimbulkan banyak akibat, salah satu di antaranya adalah makin

kecilnya kepemilikan dan proses penyempitan kepemilikan itu pun berkelanjutan;

(2) Pengaruh perekonomian uang yang mulai merembes ke daerah pedesaan

disusul oleh berbagai akibat dalam hubungan sosial. Di samping itu, lewat proses

jual-beli dan sewa-menyewa tanah terjadilah pula di satu pihak proses pemusatan

kepemilikan dan penguasaan tanah di tangan beberapa orang, sedang di pihak lain

makin banyak orang yang tidak memiliki dan menguasai tanah lagi; (3) Masalah

kepemilikan dan penguasaan tanah di daerah pedesaan ternyata menjadi salah satu

sumber ketegangan sosial dan politik di daerah pedesaan. Masalah ini menjadi akar

dari pertentangan-pertentangan sosial–politik di tingkat Masyarakat.

(Tjondronegoro dan Wiradi, 2008:174).

Page 120: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 106

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Pokok Agraria yang

lebih dikenal dengan sebutan Undang-Undang Pokok Agraria/UUPA pada pasal 19

ayat (1) dikemukakan bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah

diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut

ketentuan yang diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pada intinya secara spesifik

pemerintah mengatur pemberian hak milik atas tanah melalui prosedur pendaftaran

tanah yang tertuang dalam Undang-Undang Pokok Agraria/UUPA supaya tidak

menimbulkan kepemilikan ganda ataupun meminimalisir kepemilikan yang tidak

jelas yang berdampak menimbulkan sengketa tanah karena tidak adanya bukti

authentik yang menjadi alas hak yang sah dan kuat.Mendaftarkan tanah menjadikan

kepemilikan dan penguasaan tanah menjadi teratur dan tertata dengan baik,

sehingga berdampak positif juga terhadap pemerintah baik dari pemungutan Pajak

Bumi Bangunan, pemberian ganti rugi terhadap pengambilan tanah untuk fungsi

sosial maupun pendataan kepemilikan tanah. (Yona Pongabia, 2013: 14).

Dengan adanya ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang yang

memberikan kewenangan bagi masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya tidak

semata-mata hanya memberikan jaminan dan kepastian hukum.Pendaftaran tanah

yang dikonversi dalam bentuk sertifikat sebagai bukti authentik kepemilikan

memiliki nilai ekonomis yang besar dalam masyarakat.Sertifikat dapat dikategorikan

sebagai surat-surat berharga.Sertifikat sebagai wujud pemberian hak atas

tanah.Bagi pertanian, lahan merupakan faktor produksi yang utama dan unik karena

tidak dapat digantikan.Adapun pola penguasaan tanah di Desa Sungai Kumpai

terdiri dari beberapa bentuk seperti:

1. Kepemilikan Pribadi/Individu

Bentuk kepemilikan pribadi ini bisa didapat dari transaksi jual beli atau dalam

bentuk warisan dari pihak keluarga.Rata-rata masyarakat Desa Sungai Kumpai

Memiliki tanah sebesar 2 Ha /KK.Tanah tersebut diperuntukkan sebagai lahan

perkebunan, lahan pertanian, dan pemukiman.Legalitas atau alas hak dari tanah

tersebut berupa SKT dan sertifikat tanah.

2. Dikuasai pemerintahdalam bentuk Hutan Produksi

Selain Kepemilikan Individu , di Desa Sungai Kumpai ada juga lahan yang

dikuasai oleh pemerintah dalam bentuk hutan produksi berdasarkan SK No 733

tahun 2014 .Wilayah hutan produksi tersebut berada disebelah barat

berbatasan dengan kecamatan Jawai yang lokasinya jauh dari pemukiman

warga. Dalam Hutan Produksi tersebut saat ini beberapa bagian yang

dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menanam karet.

Page 121: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 107

Kepemilikan maupun penguasaan lahan merupakan faktor penting bagi

penduduk di pedesaan khususnya Desa Sungai Kumpai yang kehidupannya masih

tergantung pada sektor pertanian dan perkebunan. Pemilikan lahan tidak hanya

penting untuk pertanian dan perkebunan, tetapi juga bagi penentuan berbagai

kebutuhan lain dalam kehidupan bermasyarakat salah satunya merupakan tempat

bermukim. Hal yang demikian menjadikan lahan sebagai aset sekaligus komoditas

yang setiap saat dapat berpindah tangan maupun berpindah status penguasanya.

Kondisi tersebut membawa dampak tidak saja terhadap status lahan yang

bersangkutan, akan tetapi juga dapat berpengaruh terhadap kondisi kehidupan

sosial ekonomi masyarakat di wilayah pedesaan.

Adanya perubahan kepemilikan maupun penguasaan lahan bagi seorang

petani sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi keluarga petani

yang bersangkutan.Baik perubahan karena hilangnya hak penguasaan maupun hak

kepemilikan atas sebidang lahan atau munculnya hak kepemilikan maupun hak

penguasaan atas sebidang lahan. Hilang dan munculnya hak atas lahan dapat saja

melalui berbagai proses sehingga seseorang berhak atau tidak berhak atas lahan

yang bersangkutan. Proses tersebut dapat saja terjadi karena adanya transaksi jual

beli, transaksi pembagian waris, hibah atau transaksi lainnya seperti bagi hasil, sewa,

gadai atau numpang.

Fenomena transaksi tersebut merupakan dinamika yang sudah biasa terjadi di

pedesaan terutama desa-desa yang berbasiskan kehidupan agraris, lahan sebagai

basis utama kegiatan perekonomian maupun sosial.Permasalahannya ialah

dinamika perubahan status kepemilikan lahan maupun status penguasaan lahan

tersebut secara langsung maupun tidak langsung berimplikasi terhadap kehidupan

masyarakat pendesaan khususnya bagi masyarakat yang kehilangan haknya atas

sebidang lahan.Perubahan status penguasaan lahan dapat berdampak terhadap

sumber mata pencaharian, juga dapat berdampak terhadap status sosial bahkan

dapat juga berdampak terhadap kegiatan sehari-hari dan mengakibatkan status

penguasaan lahan yang beragam.

Pola penguasaan tanah dan sumber daya alam di Desa Sungai Kumpai

merupakan masalah yang rumit karena menyangkut berbagai aspek seperti

ekonomi, demografi, hukum, politik dan sosial. Bahkan kerumitan itu akan

bertambah dengan keterkaitannya aspek–aspek teknis seperti agronomi, ekologi

dan sebagainya. Penguasaan lahan dapat di lihat pada tabel 38 dan Peta Indikatif

Penguasaan lahan Desa Sungai Kumpai dapat di lihat pada gambar 21.

Tabel 39. Penguasaan Lahan Desa Sungai Kumpai

Keterangan Luas (Ha) Persentase (%)

Pemerintah 1.339,63 42,45

Masyarakat 1.816,51 57,55

Luas Wilayah 3.156,14 100,00

Sumber: Pemetaan Data Spasial secara Partisipatif menggunakan software Arc GIS, 2018

Page 122: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 108

Gambar 21. Peta IndikatifPenguasaan Lahan Desa Sungai Kumpai

Sumber: Pemetaan Data Spasial secara Partisipatif menggunakan software Arc GIS, 2018.

Berdasarkan table di atas, untuk penguasaan lahan di Desa Sungai Kumpai

didominasi oleh masyarakat dengan persentase sebesar 57,55% sedangkan

pemerintah hanya menguasai lahan sebesar 42,45%.

Page 123: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 109

10.3 Penguasaan Lahan Gambut atau Parit/Handil

Untuk penguasaan lahan gambut bagi warga Desa Sungai Kumpai hampir

sama dengan penguasaan tanah, rata-rata warga memiliki luas tanah kurang dari 1

hektar per kepala keluarga dan untuk penguasaan parit sedikit berbeda. Karena

awal mulanya parit yang berada di Desa Sungai Kumpaimerupakan parit yang

terbentuk secara alami kemudian dibangun oleh pemerintah diperuntukan bagi

warga sebagai salah satu pusat pengairan sawah atau ladang dan perkebunan

masyarakat desa. Jadi dalam hal ini kepemilikan parit di Desa Sungai Kumpai adalah

milik umum.

10.4 Peralihan Hak Atas Tanah (termasuk Lahan Gambut)

Bentuk-bentuk peralihan hak/akses atas tanah yang umumnya dilakukan di

Desa Sungai Kumpai dalam bentuk jual-beli, warisan dan sewa-menyewa. Aturan

(hukum) yang umumnya digunakan dalam transaksi tana berupa adanya

kesepakatan antara calon pembeli dan penjual untuk melakukan jual beli tanah

dengan harga yang telah disepakati; calon pembeli dan penjual datang sendiri atau

diwakilkan kepada orang lain dengan surat kuasa menghadap kepada Pejabat

Pembuat Akta Tanah (PPAT); apabila tanah tersebut belum bersertifikat maka harus

dibuatkan Surat Kepemilikan Tanah atau Surat Keterangan Riwayat Tanah di kantor

desa yang diketahui oleh kepala desa dan jika sudah bersertifikat cukup dihadiri dua

orang saksi; Sertifikat atau Surat Kepemilikan Tanah atau Surat Keterangan Riwayat

Tanah diserahkan ke Pejabat Pembuat Akta Tanah sebagai acuan untuk membuat

Akta Jual Beli Tanah setelah melalui proses penelitian terhadap surat-surat tanah

yang akan menjadi objek jual beli; Selanjutnya dengan telah adanya akta tersebut,

maka Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) bisa langsung menguruskan pendaftaran

sampai mendapat sertifikat atas permintaan dari pihak pembeli.

Untuk batas-batas kebun atau lahan pertanian biasanya pemilik lahan

membuat parit kecil sebagai pembatas. Jika di lahan gambut parit kecil ini juga

berguna untuk mengantisipasi kebakaran pada lahannya akibat kebakaran hutan

dan lahan, sehingga api dari kebakaran tidak menjalar sampai ke kebun.

10.5 Sengketa Tanah di Lahan Gambut dan Non-Gambut

Sengketa tanah di Desa Sungai Kumpai terjadi dikarenakan terjadinya

perselisihan antar sesama masyarakat Desa Sungai Kumpai mengenai batas tanah,

kepemilikan tanah dan hak dalam keluarga. Selain itu, terjadi juga sengketa antar

desa yang tercatat sebanyak tiga kali, yakni antara desa Sungai Kumpai dengan

Desa Lela dan Desa Sekura.

Page 124: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 110

Page 125: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 111

Bab XI Proyek Pembangunan Desa

11.1 Program Pembangunan Desa

Prioritas kebijakan program Pembangunan Desa Sungai Kumpaiyang tersusun

dalam RKP Desa sepenuhnya didasarkan pada inventarisir berbagai permasalahan

di desa. Sehingga diharapkan prioritas program pembangunan yang akan

dilaksanakan pada tahun 2018 bisa berjalan efektif untuk menanggulangi

permasalahan di tingkat masyarakat, terutama upaya meningkatkan keberpihakan

pembangunan terhadap kebutuhan hak–hak dasar masyarakat, seperti Pendidikan,

Kesehatan, Pendapatan dll. Dengan demikian arah dan kebijakan Pembangunan

Desa secara langsung dapat berperan aktif menanggulangi kemiskinan pada level

desa.

Program pembangunan Desa Sungai Kumpai dalam penggunaan anggaran

desa berdasarkan APBdes Tahun 2018 terdapat 4 bidang yaitu bidang

penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa,

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan, dan bidang Pemberdayaan masyarakat. Dalam

Program kegiatan pembangunan desa dilakukan dengan musyawarah demi

terwujudnya mufakat bersama setelah itu ditentukan skala prioritas utama untuk

kepentingan perkembangan desa. Pemerintahan Desa Sungai Kumpai lebih menitik

beratkan pada pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur jalan, mengingat

pembangunan dan infrastruktur jalan yang di Desa Sungai Kumpai butuh perhatian

khusus dan dikawal dengan baik, oleh karena itu dibentuklah tim khusus untuk

mengawasi proses berlangsungnya program tersebut.

Dana Desa yang dikelola oleh Desa Sungai Kumpai tahun 2018 berjumlah

sebesar Rp. 809.418.000 (Delapan Ratus Sembilan Juta Empat Ratus Delapan Belas

Ribu Rupiah) diperuntukkan untuk kegiatan bidang penyelenggaran pembangunan

Desa dan bidang pemberdayaan masyarakat seperti kegiatan pembangunan,

pemeliharaan dan peningkatan jalan desa, Jalan pemukiman serta jalan usaha tani;

kegiatan pembanguan, pemeliharaan, peningkatan, pengolahan lahan,

Page 126: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 112

pemanfaatan di bidang pendidikan; kegiatan pembangunan, pemeliharaan,

peningkatan, pengolahan lahan, pemanfaatan di bidang kesehatan; dan lain-lain.

Alokasi Dana Desa Pada tahun 2018 yaitu berjumlah sebesar Rp. 465.910.574

(Empat Ratus Enam Puluh Lima Juta Sembilan Ratus Sepuluh Ribu Lima Ratus Tujuh

Puluh Empat Rupiah) digunakan oleh desa pada bidang Pemerintah dan

Kemasyarakatan yang ada di Desa Sungai Kumpai. Pada bidang pemerintahan

penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) digunakan untuk pembangunan gedung,

dana tunjangan biaya operasional desa, RT dan RW; Penyusunan RKPDes dan

APBDes; Pendataan Penduduk. Pada bidang kemasyarakatan Alokasi Dana Desa

(ADD) digunakan untuk Operasional Kegiatan lembaga Tim Penggerak PKK, LPM,

Karang Taruna; Operasional Fasilitas Kesehatan; Operasional HUT RI dan hari besar

keagamaan; Pengadaan bantuan fasilitas Pendidikan, Fasilitas Ibadah, Fasilitas olah

raga, kesenian; Pengadaan Sarana dan Prasarana dan operasional Kebersihan dll.

Selain daripada program-program Pembangunan Desa Sungai Kumpai di atas,

Pemerintah Desa juga sedang mengajukan skema perhutanan sosial sebagai

langkah pengelolaan hutan gambut yang lestari. Desa Sungai Kumpai mengajukan 2

skema perhutanan sosial yang terdiri dari Hutan Desa (HD) dan Hutan

Kemasyarakatan (HKm) dengan tujuan untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat melalui mekanisme pemberdayaan dan tetap berpedoman pada aspek

kelestarian hutan. Berdasarkan hal tersebut maka masyarakat sekitar hutan memilki

kesempatan yang sangat besar untuk dapat mengelola dan memberadayakan lahan

hutan khususnya hutan produksi yang ada di Desa Sungai Kumpai.

Usulan Desa Sungai Kumpai terkait Pengajuan Perhutanan Sosial dengan

skema Hutan Desa (HD) telah selesai verifikasi teknis oleh tim Pokja, KLHK dan PSKL

Kalimantan. Sedangkan skema Hutan Kemasyarakatan (HKm) masih dalam proses

rapat pembahasan di tingkat Pemerintah Desa yang melibatkan seluruh Perangkat

Desa dan perwakilan dari tokoh masyarakat. Usulan Perhutanan Sosial

direncanakan seluas 866,31 hektar atau 8,66kilometer persegi dengan persentase

sebesar 27,49% dari luas wilayah Desa Sungai Kumpai berdasarkan Peta Tata Guna

Lahan. Lokasi yang direncanakan untuk sementara mencakup Area Hutan Produksi

yang terletak di Dusun Semayong.

11.2 Program Kerjasama dengan Pihak Lain

Program kerjasama dengan pihak lain yang ada di Desa Sungai Kumpai untuk

saat ini adalah Desa Peduli Gambut – Badan Restorasi Gambut yang sudah berjalan

kurang lebih selama 7 bulan. Dalam program tersebut BRG membuat Mitra dengan

desa baik itu dari pemerintahan desa, da’i, petani, pendidik dan perwakilan

masyarakat desa yang telah dilatih untuk mensosialisasikan cara menjaga dan

mengelola lahan gambut yang ada di desa. Badan Restorasi Gambut memberikan

lahan percontohan di desa dengan metode penanaman tanpa bakar dan

pengelolaan lahan gambut secara organik.

Page 127: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 113

Melalui bantuan bibit dan alat harapannya dapat menunjang keberlangsungan

proses pertanian yang ada di desa, tidak hanya itu petani juga diajarkan cara

pembuatan pupuk organik yang dilatih pada sekolah lapang dan dari proses sekolah

lapang tersebut mampu menularkan semangat bertani serta dapat mentransfer

ilmu ke petani-petani yang lainnya. Berikut dapat dilihat aktvitas Program BRG di

Desa Sungai Kumpai pada tabel 39.

Tabel 40. Program kerjasama dengan pihak lain

Aktifitas Keluaran Pihak Yang Terlibat

Keterangan

Penanaman kembali lahan gambut

Mini demplot pertanian lahan tanpa bakar seluas 1 ha di Dusun

Kelompok tani mini demplot

Tanaman yang ditanam adalah semangka, jahe, cabe dan mentimun

Sekolah lapang Peserta sekolah lapang mendapatkan pengetahuan mengelola lahan gambut dan diajarkan cara membuat pupuk F1 Mbio

2 orang warga desa

Diharapkan 2 orang kader sekolah lapang bisa mentransfer ilmu yang didapat ke warga lainnya untuk saling belajar.

Jambore Masyarakat gambut (JMG)

Warga diajak untuk mengenal tentang DPG di 7 propinsi serta berbagi ilmu tentang potensi ekonomi di setiap DPG.

Kades, BPD, DA’I, Alumni SL, Fasdes

Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari jamborediharapkan bisa dipraktekkan di desa.

Pelatihan guru Sekolah Dasar dalam kurikulum edukasi dan sosialisasi perlindungan gambut

Guru diberikan materi dan alat peraga guna memberikan pemahan sejak dini terhadap anak didik dalam perlindungan lahan gambut.

2 orang Guru SD

2 orang Guru SD diharapkan mampu menularkan semangat kepada anak didik dalam pengenalan dan perlindungan lahan gambut.

Lokakarya perencanaan desa 1

Sosialisasi dan penguatan Program DPG-BRG di Desa Sungai Kumpai

Kelompok tani, Kepala Desa (Kades), perangkat desa, BPD, LPM,Masyarak at

Sosialisasi dan penguatan Program DPG-BRG di Desa Sungai Kumpai diharapkan mampu menularkan semangat dalam pengelolaan lahan gambut

Lokakarya perencanaan desa 2

Penguatan dan intervensi kebijakan desa

Kelompok tani, Kepala Desa (Kades), perangkat desa, BPD, LPM,Masyarak at

Diharapkan melalui Lokdes tahap kedua ini mampu mendorong Bumdes, Peruhtanan Sosial, Isu restorasi gambut masuk di RPJMDES, pembanguan infrastruktur pembahasan lahan gambut, dan Kawasan pedesaan.

Pelatihan enumerator untuk pembuatan Profil Desa Peduli Gambut 2018

2 orang warga desa yang ditunjuk oleh BRG untuk menjadi tenaga enumerator mempunyai pengetahuan untuk membantu pembuatan Profil Desa Peduli Gambut 2018 dan juga diharapkan mampu mentrasfer ilmu dari pelatihan Onsite Training ke masyarakat lainnya.

2 orang warga desa

2 enumerator tersebut mengumpulkan data spasial dan sosial untuk Profil Desa Gambut 2018

Sumber: Wawancara Perangkat Desa Sungai Kumpai, 2018.

Page 128: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 114

Dokumentasi Program kerjasama dengan pihak lain di Desa Sungai Kumpai

dapat di lihat pada gambar 22.

Gambar 22. Aktivitas Program Badan Restorasi Gambut Desa Sungai Kumpai

Kunjungan silang mini demplot landscape kec teluk keramat

dan penanaman kembali lahan gambut

Kegiatan Sekolah Lapang di Kuala Dua

Page 129: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 115

Jambore Nasional Masyarakat Gambut (Kalsel)

Edukasi dan sosialisasi ke guru untuk penerapan kurikulum peduli gambut di sekolah dasar

Lokakarya Perencanaan Desa

Page 130: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 116

Sosialisasi Kegiatan BRG di Desa Sungai Kumpai

Sumber: Dokumentasi Tim Pemetaan Sosial Desa Sungai Kumpai 2018.

Page 131: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 117

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab XII Persepsi terhadap Restorasi Gambut

Restorasi gambut adalah kegiatan untuk mengembalikan fungsi ekologi lahan

gambut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak dari lahan

yang terdegradasi. Restorasi melalui pendekatan pembasahan gambut, penanaman

kembali serta peningkatan ekonomi dari sumber mata pencaharian dirasakan menjadi

solusi untuk pengolahan lahan gambutnyang ada di desa.

Sebelum program Badan Restorasi Gambut hadir di Desa Sungai Kumpai,

beberapa masyarakat desa membuka lahan gambut dengan cara ditebang dan dibakar

setelah itu di buatkan parit agar airnya keluar kemudian tanah tersebut diolah.

Pembuatan parit ini lah yang dianggap oleh warga desa sebagai pembasahan lahan

gambut, menurut warga tanaman dapat tumbuh subur setelah dilakukan kegiatan

tersebut.Pandangan masyarakat mengenai program Restorasi Gambut di Desa Sungai

Kumpai merupakan solusi untuk menjaga hutan dan lahan gambut agar tidak terjadi

kebakaran.Program Restorasi Gambut menjadi hal yang rumit bagi warga Desa Sungai

Kumpai dikarenakan kebiasaan membakar lahan sudah menjadi hal yang biasa yang

dilakukan setuap tahunnya.

Karet merupakan tanaman komoditi unggulan Desa Sungai Kumpai sejak 10 tahun

terakhir, meskipun begitu tanaman karet tidak dapat tumbuh dengan baik di semua

wilayah gambut, dikarenakan faktor kedalaman gambut yang tidak mampu menopang

tanaman karet. Karet dapat tumbuh baik di kedalaman gambut yang dangkal dan

sedang saja. Selain tanaman karet di lahan gambut dangkal dan sedang juga

dibudidayakan cabe, terong, timun, labu, nanas, kopi, petai, jahe dan semangka

sedangkan untuk di lahan gambut dalam ditanami tanaman semangka dan nanas yang

merupakan lokasi rawan terbakar.

Page 132: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 118

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Melalui sosialisasi program Badan Restorasi Gambut masyarakat semakin sadar

mengenai bahayanya pembukaan lahan dengan cara membakar. Sedangkan kebiasaan

masyarakat membuat parit untuk pembasahan lahan gambut dirasa keliru karena

menyebabkan tanah gambut menjadi kering. Setelah mendapatkan pemahaman dari

Tim Badan Restorasi Gambut, barulah masyarakat mengerti cara yang baik ialah dengan

pembuatan sekat kanal dan sumur bor untuk menjaga gambut agar tetap basah,

khususnya pada bulan kemarau panjang. Yang dimana pada bulan-bulan tersebut rawan

terjadi kebakaran.

Menurut masyarakat keberhasilan Program Restorasi Gambut adalah mampu

memberikan kesadaran dan pemahaman mengenai pengolahan lahan tanpa bakar,

melalui kegitan Sekolah Lapang perwakilan masyarakat Desa Sungai Kumpai diajarkan

cara pembuatan pupuk F1 Mbio yang dimana pupuk tersebut dapat dimanfaatkan

dengan baik di lahan gambut. Harapan masyarakat dengan adanya program ini dapat

memberikan bantuan pembuatan sekat kanal dan sumur bor untuk kepentingan desa.

Page 133: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 119

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Bab XIII Penutup

13.1 Kesimpulan

Sejak tahun 1986, Desa Sungai Kumpai telah resmi menjadi desa definitif. Desa

ini merupakan hasil dari penggabungan dua Kampung bersanding, yakni Kampung

Bogam dan Kampung Semayong yang sekarang dijadikan nama dusun. Terdiri dari 2

Dusun 5 RW dan 8 RT dengan luas dengan luas wilayah berdasarkan pemetaan data

spasial secara partisipatif seluas 3.156,14 hektar atau 31,56kilometer persegi. Desa

Sungai Kumpai menguasai 6,03% dari luas area Kecamatan Teluk Keramat seluas

52.338 hektar atau 523,38 kilometer persegi. Luas wilayah Desa Sungai Kumpai

seluruhnya mencakup kawasan daratan dan tidak memiliki kawasan perairan.

Sebagian besar masyarakat Desa Sungai Kumpai bermata pencaharian sebagai

pekebun dan petani. Untuk komoditas perkebunan yang ada di Desa Sungai Kumpai

adalah karet, kopi, salak, lada, sagu, dan kelapa. Dengan jumlah penduduk Desa

Sungai Kumpai di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki dengan perbandingan sex

rasio = (1.851 Jiwa: 1.969 jiwa) x 100 = 109,14 dibulatkan menjadi 109 jiwa. Dari data

perhitungan rasio jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2017, untuk

setiap 100 orang perempuan terdapat 109 orang laki-laki.

Jumlah penduduk berdasarkan usia dengan kelompok umur (0 – 6) tahun

berjumlah 375 jiwa, kelompok umur (7 – 12) tahun berjumlah 396 jiwa, kelompok

umur (13 -18) tahun berjumlah 423 jiwa dan kelompok umur (19-24) tahun berjumlah

379 jiwa, kelompok umur (25-55) tahun berjumlah 1.622 jiwa, kelompok umur (56-

79) tahun berjumlah 337 jiwa, dan kelompok umur 80 tahun ke atas berjumlah 15

jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan usia dapat dipresentasikan. Tingkat kepadatan

penduduk Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas

tahun 2017 sebesar 112 jiwa/km dari jumlah penduduk 3.547 jiwa dengan luas wilayah

31,56 kilometer persegi.

Page 134: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 120

Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan terdiri

dari 7 kelompok yaitu; belum sekolah dengan persentase 10,63%, tidak/belum tamat

sekolah dengan persentase 43,28%, tamat SD/sederajat dengan persentase 32.20%,

tamat SMP/sederajat 9,16%, tamat SMA/SMK/sederajat dengan persentase 4.14%,

tamat diploma dengan persentase 0.20% dan tamat Sarjana dengan persentase

0.39%.

Jumlah tenaga pendidik yang ada di Desa Sungai Kumpai secara keseluruhan

berjumlah 46 oran9 yang terdiri dari 4 orang merupakan guru dan tenaga

kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/Taman Kanak-kanak, 31 orang guru

dan tenaga kependidikan Sekolah Dasar dan 8 orang guru dan tenaga kependidikan

Sekolah Menengah Pertama. Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Sungai Kumpai

sangat minim sekali hanya tersedia Puskesmas Pembantu, 3 unit Posyandu, dan 1

Posbindu. Seperti gedung Posyandu yang menumpang satu atap dengan gedung

PUSTU.

Tenaga kesehatan Desa Sungai Kumpai terdiri dari 1 orang Bidan, 5 orang

kader Posbindu, 15 orang kader Posyandu dan 1 orang Mantri. Jumlah tenaga

kesehatan sangat minim sekali, sehingga jika masyarakat ingin berobat kebanyakan

pergi ke Puskesmas Sekura yang berada di Ibukota Kecamatan karena memiliki

tenaga medis yang cukup memadai dengan peralatan kesehatan lumayan lengkap.

Ketersediaan tenaga kesehatan yang bermutu dalam jumlah yang memadai

sangat penting bagi pembangunan kesehatan di daerah untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan secara lebih baik.Untuk itu, distribusi tenaga kesehatan

yang memadai dibutuhkan agar masyarakat di daerah dapat menikmati pelayanan

kesehatan yang lebih baik dengan akses yang relatif mudah. Dampak positifnya

adalah mereka menjadi lebih mungkin hidup di lingkungan masyarakat dengan

perilaku yang jauh lebih sehat.

Seluruh masyarakat Desa Sungai Kumpai dahulunya beretnis Melayu Sambas

dan semua masyarakatnya beragama Islam, namun seiring dengan penambahan

penduduk dari luar desa yang datang dan menetap di Desa Sungai Kumpai

menyebabkan adanya masyarakat dari kelompok etnis yang berbeda. Saat ini

masyarakat yang tinggal di Desa Sungai Kumpai berasal dari empat enis yakni

Melayu, Dayak, Bugis, dan Tiong Hoa. Jumlah masyarakat pendatang ke Desa Sungai

Kumpai masih sangat sedikit sehingga etnis Melayu ialah etnis mayoritas.

Penggunaan lahan persetiap bagian wilayah desa berbeda-beda. Pada

penggunaan lahan yang berada di Dusun Bogam digunakan untuk pemukiman,

puskesmas pembantu, masjid, kuburan, rumah walet. Dan status lahan tersebut

dimiliki pribadi dan wakaf. Jenis tanaman yang tumbuh di Dusun Bogam ialah sagu,

sawit, padi, sengon, nanas, karet, cabe, dan tomat. Tanaman tersebut tumbuh subur

dikarenakan kondisi tanah yang memungkinkan untuk ditanami tanaman tersebut.

Dusun Bogam memiliki Potensi yang cukup baik bila dikembangkan, seperti halnya

dalam sektor pertanian, perkebunan peternakan, budidaya walet, terbukti dari

banyaknya warga yang mengembangkan potensi tersebut di desa.

Page 135: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 121

Meskipun begitu di Dusun Bogam memiliki permasalah yang dihadapi oleh

warga seperti hama ulat dan banjir, hal ini menjadi tantangan warga untuk

mengembangkan potensi-potensi yang ada. Dusun Semayong yang merupakan

kawasan terpadat di Desa Sungai Kumpai. Penggunaan lahan di Dusun Semayong

digunakan untuk kantor desa, sekolah, perpustakaan desa, puskesmas, paud,

masjid, lapangan bola, dikarenakan Dusun Semayong merupakan kawasan

pemerintah desa Sungai Kumpai. Status lahan yang ada di Dusun Semayong terbagi

menjadi 3 kategori yaitu milik pribadi, skt, dan negara (hp). Di Dusun Semayong

terdapat beberapa tanaman yang dibudidayakan warga seperti karet, sawit, padi,

nanas, jahe, dan cabe. Untuk tingkat keseburan tanah memiliki 2 kriteria yaitu subur

dan kurang subur, untuk tanah yang subur berada di tanah mineral sedangkan

keadaan tanah yang kurang subur berada di tanah gambut yang memiliki kadar

asam yang tinggi. Potensi yang dimiliki Dusun Semayong seperti perkebunan,

pertanian, peternakan, ternak lebah (madu kelulut) hal ini dapat dilihat dari

banyaknya warga yang mengembangkan potensi tersebut. Potensi permasalahan

yang dihadapi oleh warga ialah seperti jalan rusak, hama ulat/monyet, kadar asam

tanah yang tinggi, dan kekeringan.

Desa Sungai Kumpai saat ini mengajukan skema Perhutanan Sosial, sebagai

langkah wujud pengelolaan hutan gambut lestari. Pengajuan Perhutanan Sosial

Hutan Kemasyarakatan (Hkm) yang pemanfaatan utamanya ditujukan untuk

memberdayakan masyarakat setempat. Proses pengajuan di Desa Sungai Kumpai

masih dalam tahap usulan dan tengah menunggu verifikasi teknis (vertek) dari Tim

Kementerian, PKSL Kalimantan, Pokja, KPH dan Dinas Kehutanan Kalimantan.

Dengan diajukanya Hutan Kemasyarakatan (Hkm) diharapkan berguna dalam

pemanfaatan hutan bagi ekonomi masyarakat serta peningkatan kesejahteraan

desa.

Desa Sungai Kumpai kaya akan keraifan lokal dalam pengelolaan sumber daya

alam yang perlu dilestarikan, seperti halnya tradisi Nyangggar/Marek Utan, Ngabat,

Bellalek, Nyance dan Ngamping, dan Pembakaran Lahan. Tradisi ini dilakukan

masyarakat Desa Sungai Kumpai untuk melestarikan kebudayaan nenek moyang

dan menjaga alam mereka agar tetap lestari. Selain itu juga tradisi tersebut dapat

disinergitaskan bersama Program Desa Peduli Gambut – Badan Restorasi Gambut.

Hal ini merupakan peluang yang dimiliki masyarakat desa untuk terciptanya desa

yang peduli tentang kelestarian lingkungan. Desa Sungai Kumpai memiliki wadah

dalam mengelola potensi pemuda berupa Karang Taruna yang merupakan terbaik

dan berprestasi se Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2011. Peran pemuda dalam

menjaga kelestarian sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan regenerasi yang

ada di desa.

Page 136: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 122

13.2 Saran

Desa Sungai Kumpai termasuk desa yang rawan terjadi kebakaran khususnya

pada lahan gambut, oleh sebab itu dibutuhkannya solusi untuk mengtasi

permasalahan ini. Pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ekosistem

gambut yang ada di Desa Sungai Kumpai mesti mendapat perhatian khusus oleh

pemerintah desa, oleh karena itu besar harapan masyarakat untuk dibentuknya

Masyarakat Peduli Api (MPA). Hal ini merupakan pemberdayaan masyarakat dalam

menjaga kelestarian hutan dan ekologi gambut agar terhindar dari bencana

kebakaran. Melalui Program Badan Restorasi Gambut – Desa Peduli Gambut dapat

menjadi sinergitas atas pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA). Peran pemuda

juga dibutuhkan untuk sama-sama bergerak menjaga dan merawat kelestarian

hutan dan ekologi gambut yang ada di Desa Sungai Kumpai. Untuk menjaga

ekosistem gambut agar tetap basah diperlukannya pembuatan sekat kanal, tidak

hanya itu pembuatan sumur bor diharapkan mampu menanggulangi kebakaran di

musim kemarau.

Fasilitas umum yang ada di Desa Sungai Kumpai seperti jalan desa harus

mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah, mengingat kondisi fisik jalan yang

rusak menyulitkan masyarakat ketika untuk menggunakan akses jalan tersebut.

Pembangunan jalan yang baik akan memudahkan masyarakat untuk membawa hasil

pertanian dan perkebunan untuk dibawa ke pasar dan pengepul. Mengingat selama

ini hasil pertanian dan perkebunan diangkut dan dibawa dari desa oleh pengepul,

hal ini yang menyebabkan harga tersebut menjadi murah. Besar harapan

masyarakat Desa Sungai Kumpai agar fasilitas jalan dapat segera diperbaiki.

Page 137: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 123

DAFTAR PUSTAKA

Anggita, S.W, 2010. Klasifikasi Gambut Berdasarkan Pembentukan dan Upaya

Pemanfaatannya. http://bloger.com.

Diakses pada tanggal 14 September pukul 19.30 WIB.

Daud, A. (26 juli, 2017). Pentingnya restorasi gambut bagi masyarakat dan lingkungan.

http://villagerspost.com.

Diakses pada tanggal 14 September 2018 pukul 22.00 WIB.

Pemerintah Desa, (2017-2018). Monografi Desa tahun 2017 dan APBDes tahun 2018

Desa Sungai Kumpai.

Diakses pada tanggal 21 Agustus 2018 pukul 09.00 WIB.

Tim Pemetaan Spasial, 2018. Peta Batas Administrasi, Peta Tata Guna Lahan dan Peta

Penguasaan Lahan di Desa Sungai Kumpai.

Buku -- BPS Kabupaten Sambas, (2014-2017). Kabupaten Sambas Dalam Angka dan

Kecamatan Teluk Keramat Dalam Angka.

Buku -- BPS Kabupaten Sambas, 2016. Statistik Kecamatan Teluk Keramat.

Climate-Data.Org, Data Iklim dan Cuaca: https://id.climate-data.org/location/592589/

diakses tanggal 23 September 2018 pukul 19.30 WIB

Website Kemendikbud. Data Referensi Pendidikan Dan Kebudayaan:

http://referensi.data.kemdikbud.go.id

diakses tanggal 22 Spetember 2018 pukul 14.00 WIB

Mentri Dalam Negri 2015. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor: 84 Tahun 2015

Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa.

Page 138: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 124

Page 139: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 125

LAMPIRAN Dokumentasi

Page 140: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 126

Page 141: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 127

Lampiran 1. Dokumentasi On Site Training

Lampiran 2. Fokus Grup Diskusi 1 dan 2

Page 142: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 128

Lampiran 3. Sketsa Desa dan Transek Sungai Kumpai

Page 143: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 129

Page 144: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN

PROFIL DESA PEDULI GAMBUT

Desa Sungai Kumpai, Kec. Teluk Keramat, Kab. Sambas, KalBar | 130

Lampiran 4. Pengecekan Titik Koordinat di Lokasi Gambut

Page 145: DESA SUNGAI KUMPAI - brg.go.idbrg.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Fix-Sungai-Kumpai-Teluk-Keramat...DESA SUNGAI KUMPAI KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMATAN