MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG...

120
MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG BUANA DI VIHARA SIAN JIN KU POH TAJUR HALANG-BOGOR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh: Ade Ulfatun Najah NIM: 1115032100052 PROGRAM STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Transcript of MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG...

Page 1: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT

UYUT EYANG LANG-LANG BUANA DI VIHARA

SIAN JIN KU POH TAJUR HALANG-BOGOR

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Agama

(S.Ag)

Oleh:

Ade Ulfatun Najah

NIM: 1115032100052

PROGRAM STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

i

MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT

UYUT EYANG LANG-LANG BUANA DI VIHARA

SIAN JIN KU POH TAJUR HALANG-BOGOR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh :

Ade Ulfatun Najah

11150321000052

Diperiksa dan Disetujui

Di Bawah Bimbingan

Dra. Hermawati, MA

NIP: 19541226 198603 2 002

JURUSAN STUDI AGAMA-AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 3: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

ii

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ade Ulfatun Najah

Nim : 11150321000052

Fakultas : Ushuluddin

Jurusan/Prodi : Studi Agama-Agama

Judul Skripsi : Motivasi Ziarah Batu Keramat Eyang Uyut Lang-Lang

Buana Di Vihara Sian Jin Ku Poh, Tajur Halang-Bogor

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplak dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 4: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSYAH

Skripsi berjudul, “MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG

LANG-LANG BUANA DI VIHARASIAN JIN KU POH TAJUR HALANG-

BOGOR”telah diujikan dalang sidang munaqasyah Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 19 Mei 2020. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana agama

(S.Ag) pada Program Studi Agama-Agama.

Jakarta, 19 Mei 2020

Sidang Munaqosyah

Ketua Merangkap Anggota

Syaiful Azmi, MA

NIP. 19710310 199703 1 005

Sekretaris Merangkap Anggota

Lisfa Sentosa Aisyah, MA

NIP. 19750506200501 2 003

Anggota ,

Penguji I

Drs. M. Nuh HS, MA

NIP. 19610312 198903 1 002

Penguji II

Drs. Dadi Darmadi, MA

NIP. 19690707 199503 1 001

Pembimbing,

Dra. Hermawati, MA

NIP: 19541226 198603 2002

Page 5: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

iv

ABSTRAK

Ade Ulfatun Najah, Motivasi Ziarah Batu Keramat Uyut Eyang Lang-

lang Buana Di Vihara Sian Jin Ku Poh, Tajur Halang-Bogor.

Manusia disebut makhluk sosial juga makhluk spiritual. Dengan

demikian kerinduan hati untuk bisa mengenali hakikat, jati diri dan asal

usul kehidupan serta hubungannya dengan alam semesta dan Sang

Sumber Tertinggi (Tuhan) dimiliki oleh semua orang tanpa mengenal

batas etnis, bangsa bahkan ruang dan waktu. Kepercayaan pada yang gaib

maupun yang mistik tidak terlepas dari manusia.

Persoalan yang terjadi pada peziarah Batu Keramat menjadi

problematika kepercayaan setiap orang yang mendatanginya. Mereka yang

mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan di luar

sekadar berziarah. Dari ini terdapat pokok permasalahan terkait

problematika tersebut, yaitu 1. Bagaimana pemaknaan batu keramat dan

motivasi peziarah batu keramat di vihara Sian Jin Ku Poh. Dengan

menggunakan penelitian lapangan kualitatif, beberapa sumber primer

digunakan sebagai acuan dalam melakukan wawancara dan observasi

selama dilapangan. Kemudian, data sekunder digunakan sebagai rujukan

dari buku, maupun jurnal yang relevan dengan penelitian ini. pelaporannya

bersifat deskriptif dan naratif.

Hasil dari penelitian ini, motivasi para peziarah terbagi atas empat

kategori, yaitu pertama, taktyarasa yaitu berziarah dengan tujuan

memperoleh berkah dan keteguhan hidup (ngalap berkah). Peziarah

mendatangi keramat hanya melakukan penghormatan. Kedua, gorowasi:

berziarah untuk memperoleh kekuatan, popularitas, stabilitas pribadi, serta

umur panjang, dan mencari ketenangan batin. Keramat dianggap sebagai

salah satu tempat yang dapat mengabulkan permohonan meminta pekerja,

keharmonisan keluarga. Ketiga, widiginong: berziarah dengan tujuan

mencari kekayaan dunia maupun jabatan duniawi atau mencari rejeki.

Banyak peziarah datang ke keramat untuk meminta rejeki dan penglaris

usaha. Keempat, samaptadanu: upaya mencari kebahagiaan anak cucu agar

selamat atau untuk mencari keselamatan. Sebagai tempat yang dijadikan

memiliki kekuatan suci ataupun sakral, mereka percaya bisa mendatangkan

keselamatan, keamanan dan bisa mengobati sakit seseorang.

Kata kunci : Kepercayaan, Batu Keramat, Motivasi Ziarah.

Page 6: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

v

Motto

“Jangan lupakan kekuatan senyum, selama kau bertahan, banyak

hal menyenangkan yang akan terjadi.”

Bellemere (one piece)

Page 7: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaan Nirrahim…...

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirrabbil ´alamiin segala puji dan syukur Penulis panjatkan

atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Motivasi

Ziarah Batu Keramat Uyut Eyang Lang-lang Buana di Vihara Sian Jin Ku

Poh, Tajur Halang-Bogor, dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga

selalu tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad Saw.

Dalam penulisan skripsi ini, Penulis menyadari akan banyak kekurangan,

kendala, hambatan dan juga kesulitan yang dihadapi baik dalam pengaturan waktu,

pengumpulan bahan-bahan maupun kondisi objektif di lapangan dan sebagainya selama

masa pengerjaan. Namun dengan pertolongan Allah SWT, serta berkat kesungguhan hati

dan kerja keras penulis dapat melewati saat-saat tersulit yang dihadapi. Hal ini juga tidak

terlepas dari dukungan, bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak yang selalu

menyertai penulis. Untuk itulah penulis ingin sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Amani Lubis, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Yusuf Rahman, MA, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Syaiful Azmi, MA, selaku ketua Jurusan Studi Agama-agama yang

telah meluangkan banyak waktu dan juga memberikan banyak

arahan.

Page 8: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

vii

4. Lisfa Sentosa Aisyah, MA, selaku sekretaris Jurusan Studi Agama-

agama yang telah memberikan dukungan kepada penulis dan sudah

banyak membantu penulis dalam mengurus semua keperluan skripsi

hingga selesai.

5. Ibu Dra. Hermawati, MA., selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah bersedia meluangkan banyak waktunya untuk membimbing,

memberi petunjuk, arahan, dan nasehat kepada penulis dengan ikhlas

dan teliti demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Segenap bapak dan ibu dosen Fakultas Ushuluddin, khususnya

dosen pengajar Studi Agama-agama yang dengan sabar dan ikhlas

meluangkan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu pengetahuan

kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Semoga apa yang

telah dilakukan oleh bapak ibu diberikan balasan terbaik oleh Allah

SWT.

7. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ushuluddin, yang telah memfasilitasi

untuk mengadakan studi kepustakaan, dan staf Akademik Fakultas

ushuluddin yang telah memberikan dan memfasilitasi terhadap surat

menyurat.

8. Semua pihak Keramat dan pengurus Vihara Sian Jin Ku Poh yang

telah banyak membantu dan direpotkan dalam proses penelitian,

khususnya Ibu Eti, ko Apeng, mak Kutun, dan narasumber terkait,

yang sudah sangatlah membantu dalam proses penelitian dan

bersedia meluangkan waktu serta berbagi ilmu pengetahuan dan

Page 9: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

viii

informasi terkait pada saat pengambilan data wawancara.

Terimakasih juga untuk Pengurus dan Banthe yang dan terus

berjuang mencerdaskan bangsa ini. Belajar menjadi diri sendiri,

menghargai sesama, tanpa berada di Sangha Meta Arama, yang

mengijinkan penulis belajar di Sangha selama melakukan penelitian.

9. Bapak tercinta Muhyidin, Ibu tercinta Salimah Ernawati, adik-

adikku tersayang, nenek, paman, bibi dan keponakanku tersayang

yang selalu memberikan dukungan, doa dan hiburannya sehingga

penulis tidak pernah patah semangat, bisa tertawa lepas, serta selalu

bersyukur untuk melakukan segalanya.

10. Kakakku tersayang Anastasia dan Ferdinand yang selalu menjadi

pembimbing ku dan menjadi alarm juga acuan penulis untuk terus

maju selama ini. Semoga sehat selalu dan terus menjadi semangat

bagi penulis. Teruntuk juga kakak-kakakku yang di Lampung yang

selalu memberikan semangat dan nasehatnya. Bogo sipeoyeo, neomu

saranghae.

11. Keluarga besar penulis di Pondok Pesantren DAAR EL HIKAM,

teteh- teteh kobong 2 dan kobong 3, juga teteh-teteh pengurus,

terimakasih atas segalanya. Terkhusus untuk Abi Baharuddin dan

Umi Tuti Rosmaya yang tidak pernah bosan terus memberi nasehat

juga sebagai orang tua selama di Daar El Hikam dan seterusnya

akan selalu menjadi orang tua penulis.

12. Keluarga besar KSE Nusantara, khususnya Paguyuban KSE UIN

Jakarta. Penulis belajar banyak sekali pembelajaran untuk saling

Page 10: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

ix

berbagi, untuk tidak lupa dengan apa yang telah penulis terima,

terutama ayahanda dan ibunda KSE. Kakak-kakak alumni KSE UIN

Jakarta, teman-teman seperjuangan dan adik-adik yang sedang dan

terus berjuang mencerdaskan bangsa ini. Belajar menjadi diri sendiri,

menghargai sesama tanpa membedakan antar sesama dan terus

mengembangkan diri itulah KSE. Maeu gamsahabnida.

13. Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 Studi Agama-agama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Terkhusus Oja, Mala, Syifa,

Nadya, Ica, dan teman-teman SAA B, terimakasih untuk tahun-

tahun bersama selama di UIN.

14. Teman-teman KKN Panavela 127 tahun 2018, terimakasih atas

semua bimbingan dan pembelajarannya. Ayu, Puji, Zaki, Zubed,

Athiya, Nandika, Naelan, Robbi, Ririn, Angel, Dani, Astri, Anis,

Een, Rifki, Ais, Ponti, dan Ocid, kalian terbaik.

15. Terpaling khusus untuk Super Junior yang selama 15 tahun ini

selalu memberikan lagu-lagu terbaik kalian, kekonyolan kalian,

sehingga penulis selalu gembira dan senang. Super Junior bukan

lagi boyband tapi sudah menjadi pelawak, itu sebutan dari ELF.

Penulis akan selalu menjadi bagian dari Super Junior, selalu menjadi

Ever Lasting Friend sampai kapanpun. JYP Entertaiment, yang

selalu menjadi motivasi penulis, terutama Pd. Nim Jin Young, Park.

JYP Entertaiment akan selalu menjadi prioritas utama, JYP stan.

Terima kasih juga untuk semua boys and girls group, solois, duo,

trot, singer ost, yang telah menyanyikan banyak lagu-lagu indah

untuk menemani malam-malam maupun hari-hari penulis. All

Page 11: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

x

producer nim, drakor, variety show, and koreografer, terima kasih

untuk semua karya-karya kalian yang luar biasa, yang menjadi

hiburan dan penompang kesetresan penulis.

16. Keluarga besar Tebuireng, khusus untuk sahabat-sahabat dan

ustadzah penulis di Glodak Ting Ah, Ponpes Putri Tebuireng. Yang

selalu memberikan saran dan nasehat, selalu sharing terkait banyak

hal. Selalu menyambut penulis ketika berkunjung, kalian selalu

menjadi keluarga penulis kapanpun itu. Us. Eli, Us. Nailul, Hanum,

Nujum, mba Ririn, Mega, Mami, mba Ulfa, bu Dok, Dina, mak Juk,

Adin, mba Bela, Mya, Qori, jeng Enyip, Ifa, Bundo Ifa, Fifi, Jaki,

Hilya, Elsa, Kaji, Sheila, Ica, teteh, mba Dal, Sapira, mba Put, Sopi,

Alfi, Sagita, wilda, sampai bertemu lagi.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh

penulis, semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua, amin. Penulis

hanya dapat memohon kepada Allah SWT. Semoga berkenan menerima

segala kebaikan dan ketulusan kalian semua serta memberikan kebaikan

atas amal baik kalian semua. Terakhir, penulis ucapkan mohon maaf apabila

ada kesalahan kata yang kurang sesuai, dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembacanya.

Jakarta, 22 Februari 2020

Page 12: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. iii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah ..................................................... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ..................................................................... 9

D. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 10

E. Metode Penelitian....................................................................................... 13

F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 15

BAB II KAJIAN TEORI ..................................................................................... 17

A. Pengertian Tentang Ziarah ......................................................................... 17

B. Keramat Dalam Pengertian Yang Suci dan Yang Profan .......................... 18

C. Simbol dan Ritual ....................................................................................... 27

D. Pengertian Motivasi ................................................................................... 35

BAB III GAMBARAN UMUM BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-

LANG BUANA ..................................................................................................... 39

A. Sejarah Batu Keramat Di Vihara Sian Jin Ku Poh ..................................... 39

B. Batu Keramat ............................................................................................. 46

C. Simbol-simbol Batu Keramat ..................................................................... 48

D. Ritual Terhadap Batu Keramat .................................................................. 52

BAB IV ANALISIS MOTIVASI PARA PEZIARAH BATU KERAMAT UYUT

EYANG LANG-LANG BUANA .............................................................................. 55

A. Motivasi Spiritual Para Pengunjung........................................................... 55

Page 13: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

xii

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 67

A. Kesimpulan ................................................................................................ 67

B. Saran-saran ................................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 71

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 77

Page 14: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Pohon Pule ...................................................................................... 43

Gambar 3.2. Batu Keramat .................................................................................. 50

Gambar. 3.3 Patung-patung yang dibawa pengunjung atau peziarah ................. 51

Page 15: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada awalnya manusia belum mengenal agama, kepercayaan ada dan

menganggap semua benda-benda yang dianggap memiliki kekuasaan, juga mereka

istimewakan akan mereka puja-puja. Hal ini dikarenakan adanya naluri agama yang

dimiliki oleh setiap manusia sebagai makhluk yang homo religious. Mereka sadar

bahwasannya betapa hebatnya mereka, ada satu Dzat yang memegang kendali

seluruh kejadian di alam semesta yang mereka diami ini.1

Mengikuti kepecayaan orang kuno atau nenek moyang, bahwasannya

Manusia lahir dengan murni tanpa membawa sehelai apapun ke dunia ini, tanpa

harus mengetahui kehidupan yang akan dijalankannya ke depan nantinya.

Keyakinan agama orangtua serta cara berpikir mereka mempengaruhi pikiran si

anak yang mudah sekali menerima kesan. Bagi anak-anak kesan pertama yang

mereka lihat adalah yang mereka terima.2

Dengan adanya fakta tersebut, dalam kesehariannya, manusia akan terus tumbuh

dan berkembang sesuai dengan harkat, martabat dan keberadaannya. Manusia

berbuat, bertindak, hidup dan menghidupkan dirinya sesuai akan kelakuan juga

lingkungan dimana ia tumbuh dan mengembangkan diri.3 Untuk naluri beragama

nantinya akan direpresentasikan dalam suatu kepercayaan yang masih sangat

1 M. Ali Imron. (2013). Sejarah Terlengkap Agama-agama Di Dunia. Yogyakarta:

IRCiSoD, hal. 19 2 Sayid Mujtaba Musawi Lari. (2001). Etika & Pertumbuhan Spiritual. Jakarta: Lentera,

hal. 15 3A. Muri Yusuf. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualiatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta : Kencana, hal. 2

Page 16: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

2

terkontaminasi oleh pola pikir umum yang berlaku di masyarakat tertentu.4 Dengan

ini keberagamaan seseorang akan terpengaruh dengan lingkungan juga dengan

kelakuan yang ada di sekitar lingkungan yang ia tempati.

Kehidupan yang terus berkembang dan membawa manusia pada berbagai

problematika kehidupan, membuat mereka mencari sebuah tempat dimana mereka

bisa mengeluh kesahkan semua masalah yang tengah mereka hadapi. Ketika

manusia menemukan sebuah persinggahan yang menempatkan adanya rasa percaya

dan mereka anggap memiliki daya yang ada diluar kuasa mereka, mereka mulai

menggantungkan rasa kepercayaan mereka pada hal-hal tersebut. Dari inilah

kepercayaan ada dan terus berkembang dan dikenal dengan sebutan agama.

Dengan melihat kilas balik tersebut, pada dasarnya juga manusia

memerlukan suatu bentuk kepercayaan. Hal ini sesuai dengan insting dan fitrah

manusia untuk mengakui adanya kekuatan yang luar biasa di alam yang mereka

tempati. Ini merupakan tuntutan hati nurani manusia. Seperti halnya mereka

mengingkari kepercayaan atau agama ketika mendapat kesulitan atau sesuatu yang

berada di luar kemampuan mereka dan kemudian mereka menyebutkan nama

Tuhan.5 Kepercayaan tersebut akan melahirkan tata nilai guna menompang budaya

hidupnya. Dari nilai-nilai itulah yang kemudian melembaga dalam tradisi-tradisi

yang diwariskan secara turun-menurun dan mengikat anggota masyarakat yang

mendukungnya. Karena itulah, tradisi sangatlah sulit berubah dan jika pun berubah

akan memakan waktu yang sangat lambat.

4 Sayid Mujtaba Musawi Lari. (2001). Etika & Pertumbuhan Spiritual. Jakarta: Lentera,

hal. 19 5 M. Ali Imron. (2013). Sejarah Terlengkap Agama-agama Di Dunia. Yogyakarta:

IRCiSoD, hal. 12

Page 17: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

3

Dalam sejarah kepercayaan manusia yang telah ada ribuan tahun lalu,

hanya tercatat beberapa perkembangan sistem kepercayaan kepada yang gaib, yaitu

dinamisme, animisme, politeisme, henoteisme, dan monoteisme. Kepercayaan

animisme dan dinamisme, kendati dianggap sebagai awal dari kepercayaan umat

manusia, bahkan sampai sekarang kepercayaan tersebut masih terdapat di berbagai

lapisan masyarakat. Walaupun kepercayaan tersebut tidak seperti pada masyarakat

primitif terdahulu, fenomena dan juga praktiknya masih mirip bahkan ada sampai

sekarang.6

Bukan hanya itu, kepercayaan terhadap animisme dan dinamisme yang

memang sudah sangat melekat tidak bisa hilang dengan begitu saja. Animisme7

sendiri diartikan sebagai sesuatu yang lain daripada daya kekuasaan yang tidak

berpribadi.89 Dinamisme10 sendiri diartikan sebagai kepercayaan kepada suatu

daya-kekuatan atau kekuasaan yang keramat dan tidak berpribadi, yang dianggap

halus atau berjasad, yaitu sejenis "fluidum", yang dapat dimiliki ataupun tidak dapat

dimiliki oleh benda, binatang ataupun manusia.

Agama sebagai salah satu seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur

hubungan antara manusia dengan Tuhan,11 sebagai jembatan komunikasi manusia

saat berdoa dan meminta segala sesuatu. Sebagai penghubung manusia ketika susah

6 Amsal Bakhtiar. (2009). Filsafat Agama. Jakarta : Rajawali Pers. hal. 55 7 Animisme berasal dari perkataan Latin, anima yang artinya "nyawa" 8A.G. Honig Jr.terj. M.D Koesoemoesastro dan soegiarto. (2009). Ilmu Agama . Jakarta:

Gunung Mulia, hal. 54, 33 9 Pengertian singkatnya ialah ajaran atau doktrin tentang realitas jiwa atau roh. Roh-roh

yang dimaksud adalah percaya terhadap makhluk halus atau roh-roh yang terdapat pada setiap benda, baik benda hidup ataupun mati. M. Ali Imron. (2013). Sejarah Terlengkap Agama-agama Di

Dunia. Yogyakarta: IRCiSoD, hal. 20 10 Kata yang berasal dalam bahasa Yunani "dunamos," istilah Inggrisnya adalah

"dynamis", yang diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai kekuatan, kekuasaan atau khasiat, juga

daya. 11 Nur Syam. (2009). Tantangan Multikulturalisme Indonesia. Yogyakarta: Kanisius, hal.

134

Page 18: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

4

maupun senang, dengan memohon maupun melakukan sesuatu yang mereka

anggap bisa menjadi tolak ukur untuk terkabulnya segala macam yang diinginkan.

Agama-agama yang lahir pada babak sejarah pre-modern, sebelum masyarakat dan

dunia di warnai perkembangan pesat ilmu dan teknik. Peter L. Berger (1969 : 268)

melukiskan agama sebagai suatu kebutuhan dasar manusia; karena agama

merupakan sarana manusia membela diri terhadap segala kekacauan yang

mengancam hidup manusia.12 Sebagai kebutuhan dasar yang selalu melekat pada

diri manusia, agama sebagai acuan paling terdepan ketika manusia mengalami

permasalahan yang dihadapi.

Setiap masyarakat memiliki motif untuk beragama atau memakai istilah

C.G Jung – naturaliter religiosa, sebagai manifestasi dari fitrah manusia yang

selalu membutuhkan tuntunan dalam memecahkan problematikanya. Maka,

beragama berarti pengakuan akan keterbatasan, sekaligus ketundukan masyarakat

pada seperangkat nilai transendental. Dengan begitu, wajar jika kemudian

masyarakat selalu mengkorelasikan setiap peristiwa yang mereka alami dengan

agama.13

Mengikuti perkembangan jaman yang modern ini, lebih banyak manusia

telah memiliki agama-agama yang memang diakui oleh masyarakat dunia atau yang

biasa disebut dengan agama-agama besar. Agama-agama besar yang dimaksud

adalah agama Islam, agama Buddha, agama Hindu, agama Konghucu, agama

Kristen Protestan, dan agama Kristen Katolik. Walaupun demikian, agama yang

telah mereka anut sekarang memungkinkan bagi mereka untuk percaya pula dengan

12Dadang Kahmad. (2002). Sosiologi Agama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 119

13 Nurcholish Madjid, dkk. (2004). AGAMA, KEMANUSIAAN & BUDAYA TOLERANSI.

Yogyakarta : PT. Surya Sarana Utama, hal. 95

Page 19: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

5

kepercayaan asli dahulu seperti percaya terhadap roh-roh leluhur. Selain percaya

akan adanya roh leluhur, kepercayaan terhadap benda-benda seperti pohon besar,

batu besar, dan gunung yang dihuni oleh roh-roh masih ada juga. Ada kalanya juga

benda-benda ataupun senjata-senjata dianggap bertuah dan sakti, sehingga dapat

dijadikan jimat oleh pemiliknya.14

Manusia tidak hanya disebut sebagai makhluk sosial, tetapi juga makhluk

spiritual. Dengan demikian kerinduan hati untuk bisa mengenali hakikat, jati diri

dan asal usul kehidupan serta hubungannya dengan alam semesta dan Sang Sumber

Tertinggi (Tuhan) tentulah dimiliki oleh semua orang tanpa mengenal batas etnis,

bangsa bahkan ruang dan waktu. Sejak manusia muncul dan berkembang di muka

bumi ini tentulah hasrat tersebut sudah ada meskipun dalam bentuknya yang paling

sederhana sekalipun.15

Problematika kepercayaan ini terjadi terhadap batu keramat yang berada

di vihara Sian Jin Ku Poh. Banyak orang-orang Tionghoa maupun yang lain, datang

untuk melakukan sembahyang kepada leluhur di vihara Sian Jin Ku Poh yang

kemudian mereka melakukan kunjungan kepada batu keramat tersebut dengan

niatan awal hanya dianggap sebagai leluhur. Bukan hanya anggapan awal mereka

saja yang hanya mengetahuinya sebagai leluhur, berbagai agama yang datang ke

keramat untuk meminta keberkahan, bahkan permintaan yang bisa dianggap

menyeleweng dari ajaran agama mereka.

Vihara yang terletak di desa Tonjong, kecamatan Tajur Halang kabupaten

Bogor, tepatnya di jalan PWRI KM 36 Rt. 02 Rw. 06 kampung Jati memiliki nama

14 Yoest. (2008). Riwayat Kelenteng, Vihara, Lithang di Jakarta dan Banten. Jakarta: PT

Buana Ilmu, hal.21 15 Mohammad Zazuli. (2018). Sejarah Agama Manusia. Yogyakarta : Narasi, hal. 35

Page 20: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

6

Vihara Sian Jin Ku Poh. Vihara Sian Jin Ku Poh sendiri hanya ada tiga di Indonesia.

Satu ada di Karawang, satu ada di Cibinong dan satu lagi berada di kecamatan Tajur

Halang, Bogor. Vihara ini terletak dibagian jalan lebih dalam dari vihara 8 Phosat

dan jika dilihat bisa dikatakan berada di belakang vihara 8 Phosat. Di vihara ini

tidak ada pintu gerbang yang di dirikan, yang menandakan keterbukaan dan tanpa

adanya batas waktu.16

Pada awalnya, mpe Boen Tjiang sebagai salah satu orang pinter di desa

Tonjong yang juga memiliki tanah tempat berdirinya vihara Siang Jin Ku Poh ingin

memperluas empang atau kolam ikan miliknya yang posisinya berada di bawah

tepat di pinggir kali. Dikatakan di bawah karena keadaan tanah di desa Tonjong

merupakan area tanah perbukitan dengan posisi naik turun.

Mpe Boen Tjiang bersama anaknya pun turun kebawah dan mulai

menggali tanah sekitar kolam ikan miliknya lebih dalam dan lebih luas. Setelah

beberapa saat penggalian kolam tersebut, mpe Boen Tjiang melihat batu yang cukup

besar berada di tengah-tengah kolam yang akan digali tersebut. Karena merasa

terganggu dengan adanya batu tersebut, mpe Boen Tjiang dan anaknya berencana

untuk menjatuhkan batu tersebut dengan mulai menggali-gali sekitar batu agar

terjatuh ke kali dipinggir kolam tersebut supaya tidak mengganggu lagi.

Setelah beberapa lama penggalian dan posisi batu tersebut dalam keadaan

miring ke kali, suatu ketika tiba-tiba saja mpe Boen Tjiang sakit gigi yang dirasa

bahkan hampir selama sebulan. Berbagai pengobatan yang dilakukan ke beberapa

orang pinter, dukun bahkan di jampe-jampe tidak membuahkan hasil untuk

kesembuhan sakit gigi yang diderita oleh mpe Boen Tjiang.17

16 Wawancara dengan Bu eti, pada 29 September 2019 17 Wawancara dengan Bu eti, pada 29 September 2019

Page 21: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

7

Karena merasa ada kejanggalan dengan sakit gigi yang dialami oleh mpe

Boen Tjiang, beliau pun mendapat petunjuk untuk menyembuhkan sakit gigi yang

dialaminya tersebut. Mpe Boen Tjiang pun memanggil Buakih18 sebagai perantaran

dengan batu keramat tersebut. Secara tiba-tiba Buakih kesurupan dengan

memegang bara yang kemudian mengatakan bahwasannya jika mpe Boen Tjiang

ingin sembuh maka ia harus mengurus batu tersebut. Setelah petunjuk tersebut, mpe

Boen Tjiang pun mulai mengurusi batu keramat.

Sebelum vihara dibangun, daerah ini merupakan kawasan persawahan

yang sangat luas, dan posisi batu keramat yang berada di sawah tersebut. Posisi nya

saat itu berada di depan vihara Sian Jin Ku Poh. Setelah diurus oleh mpe Boen

Tjiang dan adanya kejadian-kejadian yang dianggap mistis oleh orang-orang, batu

tersebut dianggap sakral bahkan di keramatkan oleh orang-orang sekitar juga bagi

orang-orang pendatang.

Dari kejadian ini, masyarakat pun mulai mempercayai dan memuja-muja

batu tersebut, bahkan meminta bebagai macam hal. Suatu ketika, datanglah loktong

(perantara manusia dengan makhluk lain) ke vihara ini. Ia menemukan To Pe Kong

yang berada di pohon pule, dan mengatakan akan memindahkannya ke tempat yang

diinginkan yang kemudian dibangunlah vihara. Orang Cina menyebut To Pe Kong19

sebagai penguasa tanah yang ada di desa keberadaan To Pe Kong tersebut.20 To Pe

Kong yang dimaksud di vihara ini kemudian dikenal dengan sebutan Sian Jin Ku

Poh.

18 Sebutan bagi seorang perantara antara roh atau makhluk gaib dengan manusia.

Wawancara dengan Bu eti, pada 29 September 2019 19 Sebutan bagi tuan tanah yang menguasai tanah sekitar desa yang ditempati. Wawancara

dengan Bu Eti, pada 29 September 2019. 20 Ws. Mulyadi Liang. (2015). Mengenal Agama Konghucu. Sidoarjo: SPOC, hal. 31

Page 22: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

8

Setelah vihara dibangun, batu keramat tersebut juga meminta dibangunkan

tempat yang lebih layak dan bisa berdampingan dengan vihara. Permintaan batu

keramat tersebut pun di kabulkan. Mpe Boen Tjiang pun mengumpulkan para

pekerja di kebun karet sedari jam tujuh pagi untuk memindah batu keramat. Sekitar

lima puluh orang telah berkumpul dan akan memindahkan batu tersebut.21 Sesaat

batu tersebut akan dipindahkan, orang-orang kesulitan karena batu tersebut tidak

bergerak sedikitpun untuk dipindahkan. Kemudian, saat akan dipindahkan kembali,

ada seseorang yang kesurupan dan mengatakan bahwa, jika ingin memindahkannya

harus pada pukul lima sore. Awalnya banyak yang tidak percaya dan mencoba

memindahkannya lagi, tetapi batu tersebut tidak bergerak sama sekali, kemudian

mereka pun menuruti perkataan orang yang kesurupan tersebut.

Tepat pukul lima tepat, barulah batu tersebut dapat diangkat dengan

bantuan banyak orang. Batu tersebut pun dipindahkan ke tempat khusus yang di

buat di sebelah vihara ini. Dengan posisi yang saling berdampingan inilah orang-

orang yang datang untuk sembahyang kepada leluhur kemudian pula juga ikut

sembahyang kepada keramat karena dianggap sebagai leluhur. Satu yang dipastikan

adalah batu keramat tersebut merupakan batu yang di isi oleh leluhur yang masih

keturunan kerajaan Padjajaran yang beragama Islam.

Bagi orang awam yang tidak tahu menahu tentang keberkahan keramat

maka hanya akan melakukan sembahyang. Tapi bagi mereka yang telah mengetahui

tentang keberkahan dan kegunaan lainnya, mereka mulai menyelewengkan niat

awal mereka. Dari meminta kekayaan, nomor untuk bermain judi (jenis judi yang

21 Wawancara denga Bu eti, pada 29 September 2019

Page 23: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

9

dilakukan kebanyakan adalah togel), meminta kesembuhan dari sakit, meminta

petunjuk untuk pekerjaan dan usaha, dan sebagainya.22

Dengan adanya keganjilan tersebut, timbulah rasa keinginan tahu yang

lebih lagi mengenai batu keramat tersebut, juga keinginan lebih mendalam bagi

penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang batu keramat tersebut.

Lebih lanjut lagi penulis ingin lebih mendalami bagaimana para pengunjung yang

datang ke batu keramat dengan latar belakang agama yang berbeda-beda untuk

mempercayakan apa keinginan mereka. untuk tetap merujuk kepada data-data yang

ada dan penyesuaian tema yang ingin penulis jabarkan, maka penulis memberi judul

skripsi ini dengan nama "Motivasi Ziarah Batu Keramat Uyut Eyang Lang-lang

Buana di Vihara Sian Jin Ku Poh, Tajur Halang-Bogor".

B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah

Melihat uraian dari latar belakang diatas, untuk menghindari pembahasan

yang lebih luas, penulis akan membatasi pembahasan seputar motivasi orang-orang

yang datang berziarah ke Batu Keramat Uyut Eyang Lang-lang Buana di Vihara

Sian Jin Ku Poh, Tajur Halang-Bogor.

Untuk rumusan masalah yang akan dibahas, akan melingkupi masalah

berikut, yaitu:

1. Bagaimanakah motivasi para peziarah yang mendatangi batu keramat di

vihara Sian Jin Ku Poh?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di uraikan di atas,

berikut tujuan dan manfaat penulisan.

22 Wawancara denga Bu eti, pada 29 September 2019

Page 24: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

10

Tujuan dari penulisan, yaitu:

1. Untuk menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu syarat meraih gelar

sarjana dalam bidang ilmu Agama-agama di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya batu keramat Uyut Eyang

Lang-lang Buana di Vihara Sian Jin Ku Poh, Tajur Halang-Bogor.

3. Untuk mengetahui dan mengemukakan motivasi para peziarah yang datang

ke batu keramat di vihara Sian Jin Ku Poh Tajur Halang-Bogor.

Adapun manfaat dari penulisan ini adalah:

1. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat menyumbangkan

pemikiran dan referensi bagi Ilmu Studi Agama-Agama maupun penelitian

selanjutnya.

2. Sebagai salah satu sumber informasi dan wawasan mengenai keramat yang

ada di Indonesia, khususnya memberikan penjelasan lebih luas mengenai

batu keramat.

3. Dengan adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

konstribusi berupa bahan bacaan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, khususnya bagi Jurusan Studi Agama-Agama Fakultas

Ushuluddin.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian untuk menjaga keaslian tanpa adanya unsur plagiat,

penulis mencoba untuk menelaah penelitian-penelitian terdahulu yang serupa

Page 25: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

11

dengan penelitian ini. Bukan hanya untuk menjaga keasliannya, juga untuk

memperkuat dan memperkaya tinjauan pustaka ini.

1. Dalam Skripsi yang berjudul "Makam Keramat Syekh Abdul Muhyi: Kultus

Dan Motivasi Ziarah", yang dituliskan oleh Siti Meli Marliana, Mahasiswi

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 201423. Dalam skripsi

tersebut sama-sama membahas tentang keramat, namun keramat yang

dimaksud oleh Siti Meli adalah tentang makam sedangkan yang akan penulis

tulis mengenai batu yang di keramatkan.

2. Dalam skripsi yang berjudul "Mitos Keramat Pohon Pule Di Desa Tekorejo

Kecamatan Buay Madang Ogan Komering Ulu (OKU) Timur " yang di tulis

oleh Yulinawati, Mahasiswi S1 UIN Raden Intan Lampung24, sama-sama

membahas mengenai keramat. Namun pada skripsi Yulinawati membahas

mengenai pengeramatan pohon pule, sedangkan yang penulis tulis mengenai

batu yang di keramatkan.

3. Adapun skripsi yang membahas mengenai keramat yang berjudul "Makam

Keramat Dan Perubahan Sosial" yang ditulis oleh Nia Purnamasari. Seorang

mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta jurusan Sosiologi Agama

Fakultas Ushuluddin 200925. Skripsi tersebut membahas tentang keramat pula

tapi bukan mengenai benda seperti yang penulis tuliskan. Skripsi tersebut

menuliskan keramat yang membahas tempat.

23 Siti Meli Merliana. (2018). Makam Keramat Syekh Abdul Muhyi: Kultus Dan Motivasi

Ziarah. Skripsi S1, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Prodi Studi Agama-agama.

24 Yulinawati. (2018). Mitos Keramat Pohon Pule Di Desa Tekorejo Kecamatan Buay

Madang Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Skripsi S1, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden

Intan Lampung, Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama, Jurusan Studi Agama-agama.

25 Nia Purnamasari. (2009). “Makam Keramat dan Perubahan Sosial (Studi Kasus di

Masyarakat Sekitar Makam Dalem Cikundul, Majalaya, Cianjur)”. Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin

dan Filsafat, Program Studi Sosiologi Agama.

Page 26: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

12

4. Pembahasan tesis oleh Olifianus Kause Mahasiswa S2 Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga, Jurusan Sosiologi Agama Fakultas Teologi dengan

judul “Naetapan Batu Keramat (Studi Tentang Pengkeramatan Batu Naetapan

dan Dampaknya Bagi Masyarakat Desa Tunua, Kabupaten Timor Tengah

Selatan)”26, sama-sama membahas mengenai batu keramat, namun batu

keramat yang dibahas oleh Olifianus merupakan batu keramat yang telah di

keramatkan oleh masyarakat sejak nenek moyang juga sebagai warisan sosial.

Sedangkan batu keramat yang di tulis oleh penulis merupakan fenomena yang

bisa dikatakan baru karena dijumpai dalam kurun waktu pada tahun 1970-an.

Juga masyarakat sekitar Naetapan memiliki kearifan lokal antara yang sakral

dan yang profan.

5. Dalam jurnal “Analysis of Local Attitudes Toward the Sacred Groves of

Meghalaya and Karnataka, India”, oleh Alison Ormsby, dari departemen studi

lingkungan, Universitas Eckerd, St. Petersburg, FL, USA27. Membahas

mengenai Hutan Keramat yang berada di Meghalaya dan Karnataka, India.

Sama-sama meneliti mengenai keramat, namun dalam penelitian Alison, ia

meneliti hutan keramat yang telah lama ada sebagai budaya lokal dari kedua

daerah tersebut.

Dalam pembahasan penelitian diatas semua topik yang diambil mengenai

keramat. Kemudian, keramat yang dibahas oleh satu penulis dengan penulis lainnya

26 Olifianus Kause. (2013). NAETAPAN BATU KERAMAT (Studi Tentang

Pengkeramatan Batu Naetapan dan Dampaknya Bagi Masyarakat Desa Tunua, Kabupaten Timor Tengah Selatan). Tesis S2, Mahasiswa Universitas Kristen Satya Kencana, Fakultas Teologi,

Magister Sosiologi Agama. 27 Alison Ormsby, “Analysis of Local Attitudes Toward the Sacred Groves of Meghalaya

and Karnataka, India”. Department Of Environmental Studies, Eckerd College, St. Petersburg, FL,

USA. Conservation and society,Vol. 11, No. 2 (2013), pp 187-197. Ashoka Trust For Research In

Ecology And Environment and Wolters, Kluwers, India Pvt. Ltd, Accessed 15 November 2019,

11.49 UTC.

Page 27: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

13

berbeda dalam melakukan pendekatan penelitian adapun juga berbeda objek yang

di teliti. Adapun yang melakukan penelitian terhadap objek benda ada pula yang

melakukan penelitian terhadap objek tempat.

Untuk pembahasan skripsi tentang keramat yang penulis teliti dengan

objek benda berupa batu, sama dengan penelitian tesis yang dilakukan oleh

Olifianus. Jika batu keramat Naetapan yang diteliti oleh Olifianus merupakan

warisan sosial yang sudah ada sejak nenek moyang masyarakat setempat, maka batu

keramat Uyut Eyang Lang-lang Buana merupakan fenomena baru dalam

masyarakat sebagai perantara yang mempercayai batu tersebut.

E. Metode Penelitian

Dalam bahasa inggris penelitian disebut dengan research, dalam susunan

kata terdiri atas dua susunan kata, yang terdiri dari re yang berarti melakukan

kembali atau pengulangan, dan search yang berarti melihat, mengamati atau

mencari. Gabungan kata dari research diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang

dilakukan untuk mendapatkan pemahaman baru, yang lebih kompleks, mendetail,

dan lebih komprehensif dari suatu hal yang diteliti.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian

kualitatif dan pendekatan psikologi dengan teori motivasi ziarah. Penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang mengguna latar belakang alamiah dengan

maksud untuk menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan yang

melibatkan berbagai metode yang ada.28 Penelitian kualitatif bertujuan untuk

memahami (understanding) dunia makna yang disimbolkan dalam perilaku

masyarakat menurut prespektif masyarakat itu sendiri. Penelitian yang dilakukan

28 Albi anggito dan Johan Setiawan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa Barat

: CV Jejak, hal. 7

Page 28: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

14

ini juga bersifat naturalistik, dengan metode induktif dan verstehen, pelaporannya

bersifat deskriptif dan naratif.29

Penelitian ini memakai pendekatan psikologi dengan konsep teori

mengenai ziarah. Mengutip dari buku oleh Tristan, secara umum Mumfangati

memaparkan ada empat yang memotivasi peziarah datang ke batu keramat, yaitu;

pertama, taktyarasa yaitu berziarah dengan tujuan memperoleh berkah dan

keteguhan hidup (ngalap berkah). Kedua, gorowasi : yaitu berziarah dengan tujuan

untuk memperoleh kekuatan, popularitas, stabilitas pribadi, serta umur panjang,

juga mencari ketenangan batin. Ketiga, widiginong: berziarah dengan tujuan

mencari kekayaan dunia maupun jabatan duniawi atau mencari rejeki. Keempat,

samaptadanu: upaya mencari kebahagiaan anak cucu agar selamat atau untuk

mencari keselamatan.30

1. Metode Pengumpulan Data

Sebagai salah satu kategori penelitian, kanjian kepustakaan (Library

Research) diambil sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian

untuk memperoleh informasi penelitian yang sejenis, memperdalam kajian

teoritis atau mempertajam metodologi.31 Penelitian yang dilakukan dapat

berbentuk teks (literatur - literatur seperti buku, jurnal, majalah, ada juga

gambar, grafik, table dan peta) dan juga data yang berbentuk elektronik atau

multimedia (audio, video, mikro film, mikrofis, CD/DVD).

29 Imam Suprayogo dan Tobroni. (2003). Metodologi Penelitian Sosial-Agama..

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 9 30 Tristan Rokhmawan.(2019). Penelitian, Transformasi, & Pengkajian Folklor. Medan:

Yayasan Kita Menulis, hal. 168-169 31 Mestika Zed. (2008). Metodologi Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia, hal. 1

Page 29: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

15

Satu lagi kajian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kajian

lapangan atau penelitian lapangan (Field Rearch). Penelitian ini dilaksanan

langsung dilapangan penelitian untuk hasil yang sesuai dengan keadaan yang

ada. Peneliti mula-mula akan melihat situasi yang ada dilapangan32, yang

kemudian dilanjutkan menggunakan teknik interview atau wawancara dengan

beberapa tokoh yang ditemui di vihara Sian Jin Ku Poh.

Dengan menggunakan mekanisme Gelinding Bola Salju (snowballing),

penulis memperoleh informasi dari para informan langsung di lapangan.

Informasi yang didapat ini merupakan serangkaian wawancara dengan berbagai

informan yang kemudian akan di himpun menjadi satu kesatuan hasil

wawancara. Mekanisme ini dilaksanakan karena peneliti tidak dapat

merumuskan kriteria atau identitas orang yang pantas sebelum melakukan

penelitian karena tidak diketahui identitas orang yang pantas dijadikan informan

penelitian.33 Penulis telah menemui beberapa narasumber yang ada saat itu.

Yang ditemui oleh penulis adalah para pengunjung keramat, anak dari pemilik

keramat yaitu Ibu Eti, juru kunci batu keramat ko Apeng dan istri ke sembilan

mpe Boen Tjiang, yaitu mak Kuti dan juga beberapa pengunjung batu keramat.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunannya yang lebih terperinci, penulis akan menjabarkan

satu persatu bab pembahasan agar lebih jelas dan lebih tergambarkan. Adapun

sistematika penulisannya sebagai berikut:

32 Siti Hatinah. (2014). Materi Pokok Metode Penelitian Perpustakaan. Tangerang

Selatang: UNiversitas Terbuka, hal. 3.10, 2.12 33 Afrizal. (2017). Metode Penelitian Kualitatif : Sebauh Upaya Mendukung Penggunaan

Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Depok : Rajawali Pers, hal. 141-142

Page 30: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

16

Bab pertama yang merupakan pendahuluan penulis susun berurutan dari

latar belakang masalah, kemudian dilanjutkan dengan adanya batasan masalah dan

rumusan masalah, dilanjutkan ke tujuan dan manfaat penulisan, kemudian

penjelasan dalam tinjauan pustaka, metode penelitian dan diakhiri dengan adanya

sistematika penulisan.

Bab kedua yang membahas mengenai kajian teori, penulis susun yang

terdiri akan pengertian dari ziarah, bagian kedua menjelaskan mengenai keramat

dalam pengertian yang suci dan yang profan, dilanjutkan dengan pengertian simbol

dan juga ritual, diakhiri dengan pengertian serta penjabaran mengenai motivasi.

Bab ketiga membahas mengenai gambaran umum tentang batu keramat

Uyut Eyang Lang-lang Buana, diawali dengan menjelaskan mengenai sejarah awal

mula adanya batu keramat yang ada di vihara Sian Jin Ku Poh, dilanjutkan dengan

penjelasan mengenai batu keramat itu sendiri, kemudian menjelaskan simbol-

simbol yang terkait dengan keramat, dan terakhir penjelasan mengenai ritual yang

dilakukan terkait keramat.

Bab keempat mengenai Analisa yang memotivasi para peziarah Batu

Keramat di Vihara Sian Jin Ku Poh Tajur Halang-Bogor, yang terdiri akan motivasi

apa saja para peziarah terus mendatangi batu keramat Uyut Eyang Lang-lang

Buana.

Bab kelima atau bab terakhir yang merupakan bab penutup. Bab ini

berisikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis.

Kemudian terdapat saran-saran yang ditunjukan kepada para peneliti selanjutnya

yang akan meneliti terkait batu keramat yang berada di vihara Sian Jin Ku Poh,

maupun penelitian yang serupa terkait topik tersebut.

Page 31: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

17

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Tentang Ziarah

Anggapan orang-orang mengenai ziarah berbeda-beda. Ada yang

menganggapnya berkunjung ke tempat religious, ada pula yang menganggap ziarah

sebagai berdoa di suatu tempat yang jauh dari rumah. Dalam KBBI ziarah diartikan

sebagai kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia (makam dan

sebagainya).34 Sebagian besar orang menganggap berziarah diartikan sebagai pergi

menjauhi keramaian untuk berdoa. Yang dimaksud ziarah di sini adalah ziarah

rohani, bukan ziarah yang biasa dilakukan ke makam untuk mengenang orang atau

sanak saudara yang telah meninggal.35

Dalam pengertian lainnya, ziarah terbagi dalam dua arti, yaitu secara

Bahasa dan istilah. Ziarah menurut Bahasa berasal dari kata zaara-yazuuru-

ziyaaratan yang berarti berkunjung atau mengunjungi. Secara istilah ulama

mengartikan sebagai mengunjungi tempat-tempat suci, atau berkunjung ke orang-

orang shaleh, para nabi, para wali, baik yang masih hidup maupun yang sudah

meninggal dengan niat karena Allah.36

Orang yang berziarah disebut juga dengan peziarah. Pergi ke tempat-

tempat yang suci juga disebut dengan berziarah. Saat berziarah seseorang berarti

sedang menghayati perjalanan hidupnya yang bergerak maju menuju kerajaan

34 Diakses dari http://kbbi.web.id/ziarah, pada Sabtu 15 Januari 2020. 35 Maria Fransiska Merinda. (2017). EUROPE PILGRIM TRIP (Paris – Lourdes – Nevers

– Mont St. Michel – Avignon - Vatican). Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hal. 1 36 Jamaludin dan Solihah Sari Rahayu.(2019). HUBUNGAN FIQH KALAM DAN

TASAWUF (Dalam Pandangan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah Suryalaya Tasikmalaya ).

Jawa Tengah: CV. Mangku Bumi Media, hal. 62

Page 32: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

18

Allah. Terkadang perjalanan menuju tempat ziarah cukuplah sulit, melelahkan, dan

membutuhkan waktu yang cukup lama. Dalam keadaan inilah diharapkan peziarah

mampu menghayati ziarahnya dan mampu meneguhkan imannya.

Orang melakukan ziarah pasti memiliki motif dan tujuan dalam

melakukannya. Selama melakukan ziarah orang dapat berdoa, memohon berkat

ataupun berkah, mengungkapkan tobat, memanjatkan puji syukur, meneguhkan

iman, napak tilas atau menyaksikan tempat suci bersejarah tersebut, bahkan

mungkin hanya sekadar memuaskan rasa ingin tahu mengenai tempat suci. Setelah

melakukan ziarah, diharapkan memiliki perubahan dalam keimanan, batin, dan

pertumbuhan rohani.37

Dalam melakukan ziarah ke tempat-tempat suci banyak takhayul yang

berkembang. Dengan adanya takhayul tersebut, diharapkan saat melakukan ziarah

lebih memantapkan niat dan tujuannya. Walaupun banyak mukjizat ataupun hal-hal

yang dianggap mustahil terjadi, peziarah diharapkan tidak memaksakan harapan

dan doa-doa kepada Tuhan akan terkabul. Semua jawaban atas doa dan harapan

tetap menjadi misteri ilahi bagi setiap manusia. Manusia hanya dapat percaya dan

yakin bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik.38 Selain itu, aspek mistis dan

kepentingan individu setiap peziarah juga ikut membentuk makna ziarah. Karena

inilah, ziarah bukan hanya menyangkut mengenai nilai-nilai religius, tapi juga

sosial.39

B. Keramat Dalam Pengertian Yang Suci dan Yang Profan

37 Maria Fransiska Merinda. (2017). EUROPE PILGRIM TRIP (Paris – Lourdes –

Nevers – Mont St. Michel – Avignon - Vatican). Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hal. 2 38 Maria Fransiska Merinda. (2017). EUROPE PILGRIM TRIP (Paris – Lourdes –

Nevers – Mont St. Michel – Avignon - Vatican). Jakarta: PT Elex Media Komputindo, hal. 5 39 Abdurrahman Misno Bambang Prawiro, dkk.(2015). Barakah Ziarah Etnografi

Kuburan di Bumi Parahyangan. Yogyakarta: DEEPUBLISH, hal. 258

Page 33: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

19

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keramat diartikan sebagai

yang suci dan dapat mengadakan sesuatu di luar kemampuan manusia biasa karena

ketakwaannya kepada Tuhan (tentang orang yang bertakwa). Pengertian lainnya

merupakan suci dan bertuah yang dapat memberikan efek magis40 dan psikologis

kepada pihak lain (tentang barang atau tempat suci).41 Kawasan keramat

mengandung integrasi tiga makna, yaitu 1. Kawasan kehidupan alamiah sebagai

kawasan kehidupan fisik yang harus ada, 2. Pengakuan manusia terhadap realitas

kehidupan dan sistem pendukungnya, 3. Pengakuan manusia terhadap kekuatan

sang Pencipta atas segala ciptaanya.42

Salah satu contoh bentuk yang dapat dikatakan keramat dalam Islam

adalah makam. Makam yang bisa disebut dengan keramat adalah jika penghuni

makam tersebut merupakan orang yang memiliki pengaruh di masyarakat.

Pengaruh tersebut bisa berbentuk karisma, seperti yang diungkapkan oleh Weber

bahwa karisma adalah suatu kelebihan tertentu yang terdapat dalam karakter dan

kepribadian seseorang.43 Dengan adanya karisma ini, seseorang akan memiliki

bakat dalam membangun kepemimpinan dan kesan baik dihadapan semua orang.

Bukan hanya membicarakan tentang makam saja, keramat juga dapat berupa benda

lain yang sesuai dengan pengertian di atas, seperti halnya batu, pohon, maupun

benda-benda lainnya.

40 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Magis itu bersifat magi; yaitu berkaitan

dengan hal atau perbuatan magi. Diakses dari http://kbbi.web.id/magis, pada senin 20 Januari 2020,

11.42 PM. Menurut Levi-Strauss, magi merupakan serangkaian teknik untuk mempengaruhi suatu

yang gaib dan kekuatan-kekuatan supernatural secara langsung dan otomatis. Ali Nurdin. (2015). KOMUNIKASI MAGIS : Fenomena Dukun di Pedesan. Yogyakarta : LKiS Pelangi Aksara, hal. 37

41 Diakses dari http://kbbi.web.id/keramat, pada Senin 20 Januari 2020, 11.22 PM. 42 Herwasono Soejidjito, Y. Purwanto, Endang Sukara. (2009). Situs Keramat Alami –

Peran Budaya Dalam Konservasi Keaneragaman Hayati. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, hal. 50 43 Nia Purnamasari.(2009). “Makam Keramat dan Perubahan Sosial (Studi Kasus di

Masyarakat Sekitar Makam Dalem Cikundul, Majalaya, Cianjur)”. Skripsi S1, Fakultas Ushuluddin

dan Filsafat, Program Studi Sosiologi Agama, hal. 1

Page 34: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

20

Di Indonesia benda atau tempat yang memiliki animatisme44 biasa dikenal

dengan benda atau tempat keramat.45 Ada sebuah konsep yang disebut dengan

percaya kepada berpengaruhnya super-natural being, yang menurut Taylor dimulai

dengan adanya kepercayaan terhadap animisme46. Dengan adanya pengaruh

amisme inilah tempat-tempat keramat yang sudah ada diteruskan, dijaga dan

dirawat oleh anak cucu generasi selanjutnya yang bersangkutan atau yang di

amanahkan untuk mengurusinya. Masyarakat menganggapnya sebagai tempat yang

sakral dan memiliki kekuatan di luar akal manusia biasa.

Adapun kata lain dalam penyebutan keramat di dalam dinamisme adalah

“Heilig”, kata tersebut sebagai mengkonstatir adanya daya kekuasaan di mana-

mana yang mengakibatkan perjumpaan dengan yang keramat di mana-mana. Yang

disebut keramat ialah sesuatu yang mengandung daya, yang dipandang

mendatangkan sebuah keselamatan. Apa yang mula-mula dinamakan “keramat”

merupakan segala sesuatu yang istimewa, luar biasa dan yang berganti-ganti

menyebabkan takut dan hormat, jijik dan cinta. Keramat dalam lingkungan primitif

dari dinamisme artinya bukanlah “sempurna dalam arti Susila” melainkan hanya

mengenai dan menunjukkan adanya kekuatan.47

44 Animatisme merupakan kekuatan yang melekat pada suatu benda atau tempat, tidak

berdiri sendiri atau tidak personal (impersonal), Bustanuddin Agus.(2006). Agama Dalam

Kehidupan Manusia : Pengantar Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. hal. 64 45 Bustanuddin Agus.(2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia : Pengantar

Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. hal. 64 46 Animisme lama-kelamaan berevolusi menjadi politeisme kemudian politeisme menjadi

monoteisme. Animisme adalah kekuatan yang dimiliki oleh suatu benda atau tempat, seperti pohon

beringin, kolam, sungai, dan lain sebagainya. Benda atau tempat yang memiliki animisme ini

dipercayai dapat mencelakakan orang yang tidak berhati-hati atau tidak hormat ketika lewat atau

masuk ke sana. Ismail.(2017). SEJARAH AGAMA-AGAMA (Pengantar Studi Agama-Agama).

Yogyakarta : Pustaka Pelajar, hal. 21 47 Honig, A.G. Jr. (2009). Ilmu Agama. Jakarta : Gunung Mulia, hal. 48-49

Page 35: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

21

Tempat keramat bukan hanya sebagai tempat yang disakralkan, dihormati,

tapi difungsikan juga oleh orang-orang sekitar untuk mencari keselamatan.

Sebagaimana difungsikannya keramat pada awal keberadaannya, selanjutnya

orang-orang pergi ke tempat-tempat keramat untuk memperoleh berkah. Bukan

hanya keberkahan yang dicari, orang-orang berdatangan untuk maksud dan tujuan

lainnya yang tidak sesuai dengan yang bagaimana seharusnya (das sollen), dan

sebagaimana adanya (das sein).48

Oleh karena itu, bagan konseptual sebagaimana diungkapkan Schultz

menjadi penting, yaitu mengangkat because motive. Artinya orang pergi ke tempat-

tempat keramat untuk melakukan serangkaian tindakan ritual dipastikan ada faktor

penyebabnya.49 Faktor itu adalah keyakinan bahwa tempat-tempat tersebut

memiliki kekeramatan (sakral) dan mistis serta mengandung kekuatan magis. Jadi,

seseorang mendatangi tempat-tempat keramat pada hakikatnya disebabkan oleh

kekuatan sakral yang dimiliki oleh ketiganya, sehingga menimbulkan tindakan-

tindakan ritual yang diyakini dapat menjadi sarana untuk memperoleh berkah dan

lainnya.

Dalam dialektika objek “sakralisasi, mistifikasi dan mitologi terhadap

medan budaya terjadi ketika alam dianggap sebagai subjek sehingga menimbulkan

tindakan magis”. Proposisi tersebut menggambarkan bahwa adanya tindakan

ngalap berkah (in order to motive) terjadi ketika terdapat serangkaian keyakinan

bahwa tempat-tempat keramat adalah tempat adanya benda-benda yang dapat

dipandang sebagai subjek sakral yang mistifikasi dan mitologis (because motive).

48 Bustanuddin Agus.(2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia : Pengantar

Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. hal. 189 49 Nur Syam.(2005). Islam Pesisir. Yogyakarta: LKiS, hal. 292

Page 36: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

22

Proposisi selanjutnya adalah “desakralisasi, demistifikasi dan demitologis yang

terjadi ketika medan budaya dipandang sebagai objek sehingga menimbulkan

tindakan rasional.” Proposisi ini menggambarkan bahwa ketika masyarakat telah

menganggap tempat-tempat keramat adalah benda-benda biasa (sebagai objek),

maka akan terjadi desakralisasi, demistifikasi dan demitologi (because motive) dan

menimbulkan tindakan rasional (in order to motive)50. Keyakinan bahwa alam

sebagai subjek yang sakral, mitologis dan mistifikatif adalah keyakinan masyarakat

tradisional yang tidak relevan dengan pemikiran rasional yang menjadi ciri dari

masyarakat modern.

Dalam pengkajian agama yang Durkheim teliti berdasarkan semua

pengalaman manusia, ia kategorikan dalam dua hal yang mutlak saling

bertentangan, yakni pengalaman yang suci dan yang profan. Pengalaman yang

profan merupakan dunia pengalaman yang rutin, yang sampai pada tingkat tertentu

sejalan dengan apa yang dimaksudkan Pareto sebagai pengalaman “logico-ex

perimental” yang ditransendensikan oleh agama. Durkheim menyatakan bahwa

yang suci ini lebih tinggi martabatnya dibanding dengan “yang profan” dan

mengandung sifat serius yang lebih tinggi.51

Simbol-simbol yang tertanam dalam sikap akan mewakili hal suci yang

merupakan salah-satu rasa hormat yang luhur. Ini merupakan salah-satu bentuk

kekaguman, seperti yang dikemukakan oleh ahli fenomenologi Van Der Leeuw,

yang dapat dilihat bukan hanya dalam perilaku manusia, tetapi juga dalam

kenyataan bahwa hal yang suci selalu menyendiri oleh larangan dan terisolasi oleh

50 Nur Syam.(2005). Islam Pesisir. Yogyakarta: LKiS, hal. 293 51 Thomas F. O’Dea. (1985) . SOSIOLOGI AGAMA, Suatu Pengenalan Awal. Jakarta :

CV. Rajawali, hal. 36

Page 37: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

23

praktek ritual.52 Kekaguman yang dilakukan sekali akan berkembang menjadi

ibadat, lewat pengalaman dengan hal yang suci lahirlah suatu sikap dan seperangkat

praktek.

Dalam pengertian lain menyebutkan bahwa sakral (sacred) diartikan juga

dengan suci. Yang berarti yang suci disebut juga dengan sakral (sacred)53. Eliade

sendiri membagi sakral dalam tiga bagian, yaitu pertama, sakralitas ruang. Bagi

orang-orang religius, ruang tidak akan selalu homogen karena ada ruang-ruang

tertentu yang sakral, yaitu memiliki kekuatan berbeda dengan ruangan lainnya.

Ruang yang sakral sangat dihayati oleh kaum beragama karena memberikan

pendasaran bagi dunia (kosmisasi), dan kemudian diyakini sebagai poros dunia

(axis mundi). Ruang-ruang suci itu seperti masjid, gereja, kuil, vihara, gunung suci

maupun hutan suci.

Kedua, sakralitas waktu. Seperti halnya dengan ruang waktupun tidak

selalu homogen. Ada waktu sakral ada juga waktu profan. Menurut Eliade

perbedaan hakiki antara kedua waktu tersebut adalah, bahwasannya waktu sakral

sifatnya reversibel atau dapat di ulang kembali, sedangkan waktu profan jika sudah

berlalu tidak dapat di ulang kembali. Waktu sakral merupakan waktu yang

berlangsung dalam mitos-mitos sehingga waktu sakral dan mitos saling berkaitan

satu sama lain. Waktu sakral bukanlah waktu historis kita, melainkan pendasaran

bagi kita.54 Waktu sakral muncul ketika para dewa melakukan perbuatan mereka

pada dunia, misalnya mitos asal-usul tempat dan mitos kosmologi.

52 Thomas F. O’Dea. (1985) . SOSIOLOGI AGAMA, Suatu Pengenalan Awal. Jakarta :

CV. Rajawali, hal. 36 53 Bustanuddin Agus.(2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia : Pengantar

Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.hal. 81 54 Gazali, et.all. Yelfi Dewi S. (Ed). (2012). Filsafat Ketuhanan Studi Relasi Tuhan Dan

Manusia. Yogyakarta: DEEPUBLISH, hal. 48

Page 38: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

24

Ketiga, sakralitas alam. Berikut merupakan heirofani55 yang penting, yaitu

langit yang dianggap sebagai hierofani paling tertua, karena dipercaya sebagai

rumah Sang Pencipta yakni surga. Langit juga melambangkan sebuah keabaian

karena tidak pernah berubah. Matahari sebagai simbol dari religius muda yang

diyakini sebagai pemberi terang. Selain adanya langit dan matahari yang di

sakralkan, batu juga di sakralkan yang melambangkan kuasa, kemuliaan serta

keabadian yang ilahi sebab ia tegak lurus, tanpa gerak, tanpa waktu serta tanpa

adanya perubahan apapun. Sakralitas paling penting adalah bumi, karena diberbagai

suku bangsa diakui sebagai terra mater atau ibunda bumi atau juga ibu pertiwi

karena besar kemungkinan adanya kelahiran sebagaimana seorang ibu.56

Dalam yang sacred berisikan unsur distingtif pemikiran agama;

kepercayaan, mite, dogma dan legenda yang menjadi representasi atau sistem

representasi hakikat hal-hal yang sacred, kebaikan dan kekuatan yang diletakkan

padanya, atau hubungan satu dengan yang lain dan termasuk hubungan dengan

yang profane.57 Jika hanya memiliki konsep yang sacred saja, maka orang tidak

dengan sendirinya memahami suatu zat yang disebut dengan tuhan atau roh-roh.

Karena itulah adanya sebongkah batu karang, sebatang pohon, binatang tertentu,

sepotong kayu, sebuah rumah disebuah kota, atau apa saja hal tersebut dapat disebut

dengan sacred.

Mengenai karakteristik mendasar dari setiap kepercayaan agama tidak

terletak pada elemen “supernatural”, melainkan terletak pada konsep yang “sakral”

55 Sebuah konsep dimana yang sakral memanifestasikan dirinya pada diri manusia,

pengalaman dari orde realitas lain yang merasuki pengalaman manusia. 56 Gazali, et.all. Yelfi Dewi S. (Ed). (2012). Filsafat Ketuhanan Studi Relasi Tuhan Dan

Manusia. Yogyakarta: DEEPUBLISH, hal. 48 57 Roland Robertson.ed.penerj. Achmad Fedyani Saifuddin. (1995). AGAMA: dalam

analisa dan intrepretasi sosiologis. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, hal. 36

Page 39: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

25

atau sacred. Dalam ruang lingkup tradisional antara yang baik dan yang buruk

tidak ada tolok bandingnya, karena adanya baik dan buruk hanyalah dua spesies

berlawanan dari golongan yang sama, keyakinan moral seperti keadaan sakit dan

sehat adalah dua aspek yang berbeda dari keteraturan fakta yang sama dalam

kehidupan. Sementara sacred dan profane selalu dan dimana saja dikonsepsikan

oleh fikiran manusia sebagai dua golongan yang sangat berlainan, diibaratkan

sebagai dua dunia yang tidak bisa dicampur aduk. Harus saling terpisahkan karena

perbedaan yang jelas tersebut.58

Dalam yang sacred tidak boleh dan tidak bisa menyentuhnya dalam

keadaan tidak suci. Apabila yang profane dapat memasuki dunia yang sacred tadi,

maka dunia yang sacred tadi akan kehilangan arti. Yang sacred adalah segala

sesuatu yang oleh “perbedaan” dilindungi dan diisolasi, dan yang profane

merupakan segala sesuatu yang oleh “perbedaan” tadi diaktifkan dan tetap dijaga

keberadaannya terhadap yang pertama tadi. Kepercayaan keagamaan adalah

representasi yang mengatakan hakikat segala sesuatu yang sacred dan hubungan-

hubungan yang diciptakan, baik satu sama lain maupun yang profane59.

Sacred diperlakukan dengan sikap penghargaan spesifik, yang oleh

Durkheim diidentifikasi dengan sikap yang layak terhadap kewajiban moral dan

otoritas. Jika yang disakralkan adalah simbol, maka kualitas esensial dari yang

disimbolkan adalah sebuah kualitas yang dapat menimbulkan penghormatan moral.

58 Roland Robertson.ed.penerj. Achmad Fedyani Saifuddin. (1995). AGAMA: dalam

analisa dan intrepretasi sosiologis. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, hal. 38, 40 59 Roland Robertson.ed.penerj. Achmad Fedyani Saifuddin. (1995). AGAMA: dalam

analisa dan intrepretasi sosiologis. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, hal. 40-41

Page 40: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

26

Dalam jalur pemikiran seperti ini, Durkheim sampai pada proposisi terkenal bahwa

masyarakat senantiasa sebuah objek nyata dari penghormatan terhadap agama.60

Durkheim menguraikan tujuh hal yang suci sebagai yang dialami dan

mempengaruhi manusia, salah satunya adalah hal yang suci itu sebagai aspek dari

apa yang dialami, menyerukan suatu pendapat atau kepercayaan pada kekuasaan

atau kekuatan (power or force). Pemujaan keagamaan tidaklah melekat kepada

simbol atau pada obyek lain, justru pada kekuasaan yang terdapat pada hal-hal

tersebut. Kemudian ada pula hal yang suci itu ditandai oleh kekaburan (ambiguity),

ia merupakan masalah kekuasaan atau kekuatan samar-samar. Kesamaran ini

merupakan dua aspek, kekuatan atau hal yang suci itu merupakan hal yang samar,

karena ia sekaligus berwujud ganda: fisik dan moral, human dan kosmos atau alam,

positif dan negatif, pengasih dan pembenci, menarik dan menyebalkan, bersifat

menolong dan membahayakan manusia.61

Menurut Durkheim, suci yang disebutkan memiliki sifat yang mendukung

dan memberi kekuatan, juga menyampaikan kewajiban-kewajiban kepada penganut

dan pemujanya. Dalam analisis Durkheim menyatakan bahwa yang suci itu sangat

berbeda dibanding dengan hal yang biasa; menanamkan rasa hormat yang luhur dan

mendatangkan kewajiban etis pada penganutnya, merupakan aspek yang bukan

secara nyata dan jelas serta bisa membantu kita dalam bertindak menghadapi

kekuatan alam dan benda-benda lainnya.62 Hal yang suci itu bukan pula bersangkut-

pautan dengan pengetahuan yang bertumpu pada pengalaman inderawi. Maka

60 Roland Robertson.ed.penerj. Achmad Fedyani Saifuddin. (1995). AGAMA: dalam

analisa dan intrepretasi sosiologis. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, hal. 55 61 Thomas F. O’Dea. (1985) . SOSIOLOGI AGAMA, Suatu Pengenalan Awal. Jakarta :

CV. Rajawali.hal. 37 62 Thomas F. O’Dea. (1985) . SOSIOLOGI AGAMA, Suatu Pengenalan Awal. Jakarta :

CV. Rajawali.hal. 37-38

Page 41: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

27

dalam keseharian setiap orang dan di masyarakat akan selalu ada nilai-nilai yang

disakralkan atau yang disucikan.

C. Simbol Dan Ritual

Menurut Fiona Bowie simbol ialah from two Greek words, syn, together,

and ballein, to throw. One thing standing for or representating another.63…. Yaitu,

simbol berasal dari dua kata Yunani, syn, bersama-sama, dan ballen, melempar.

Yang artinya melempar bersama-sama. Satu ide atau gagasan untuk mewakili yang

lainnya. Menurut Dillistone kata symbollein diartikan dengan kata ’mencocokan’,

jika kedua bagian dicocokan maka disebut dengan symbola.64

Simbol-simbol ialah apa yang melekat didalam simbol-simbol tersebut,

misalnya setiap simbol akan mengandung sesuatu yang dipahami secara

intersubjektif.65 Menurut Dillistone, pada mulanya sebuah simbol merupakan

sebuah benda, sebuah tanda, atau sebuah kata, yang digunakan untuk saling

mengenali dan dengan arti yang telah dipahami66. Simbol merupakan sarana untuk

berkomunikasi dan sebagai landasan pemahaman bersama. Setiap komunikasi

dengan bahasa atau sarana yang lain, maka dapat menggunakan simbol-simbol.

Simbol juga merupakan konstruksi budaya dan sebagian besar tidak

memiliki makna yang diakui secara universal, hanya diakui dalam lingkungan yang

bersangkutan. Misalnya dalam upacara pernikahan di Barat, mempelai laki-laki

akan menempatkan cincin di jari mempelai wanita yang melambangkan keabadian

63 Fiona Bowie. (2000). The Anthropology Of Religion : an introduction. Massachusetts

: Blackwell Publishers Ltd.hal. 40 64 Laksmi Kusuma Wardani. (Dosen Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain-

Universitas Kristen Petra). Fungsi, Makna, Dan Simbol (sebuah kajian teoritik). Bahan Seminar

Arsitektur Nusantara 101010. hal. XIX-7 65 Nur Syam.(2005). Islam Pesisir. Yogyakarta: LKiS.hal. 269 66 Laksmi Kusuma Wardani. (Dosen Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain-

Universitas Kristen Petra). Fungsi, Makna, Dan Simbol (sebuah kajian teoritik). Bahan Seminar

Arsitektur Nusantara 101010. hal. XIX-7

Page 42: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

28

dan komitmen antara kedua mempelai. Maka dari itu, arti dari sebuah simbol tidak

pada hakekatnya. Seolah-olah itu tidak berasal dari beberapa kualitas khusus yang

dimilikinya. Sebuah simbol hanya dapat dipahami jika dilihat dalam kaitannya

dengan simbol lainnya yang membentuk bagian dari kompleks budaya yang sama

dengan budaya tersebut67. Jika dalam lingkungan budaya yang berbeda maka

simbol dari setiap lingkungan budaya tersebut juga berbeda. Dengan adanya

pembeda simbol antar budaya maka identitas budaya tersebut tidak akan tertukar

satu sama lainnya.

Dalam buku Symbolism yang dikutip Dilliston, AN. Whitehead

menjelaskan bahwa pikiran manusia berfungsi secara simbolis apabila beberapa

komponen pengalamannya menggugah kesadaran, kepercayaan, perasaan dan

gambaran mengenai komponen-komponen lain pengalamannya. Dillistone

mengemukakan bahwa perangkat komponen terdahulunya adalah ’simbol’ dan

perangkat komponen yang kemudian terbentuk adalah “makna” simbol. Setiap

simbol mempunyai sifat yang mengacu kepada apa yang tertinggi dan ideal. Simbol

yang efektif adalah simbol yang dapat memberikan terang, daya kekuatannya

bersifat emotif dan dapat merangsang orang untuk bertindak.68 Dengan simbol yang

memiliki rangsangan terhadap orang, maka rasa akan ingin memiliki dan

kepemilikan lebih besar akan timbul, yang kemudian simbol tersebut akan menjadi

milik dari orang tersebut.

67 Fiona Bowie. (2000). The Anthropology Of Religion : an introduction. Massachusetts

: Blackwell Publishers Ltd.hal. 40 68 Laksmi Kusuma Wardani. (Dosen Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain-

Universitas Kristen Petra). Fungsi, Makna, Dan Simbol (sebuah kajian teoritik). Bahan Seminar

Arsitektur Nusantara 101010. hal. XIX-8

Page 43: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

29

Manusia yang hidup dalam dunia simbolis, bahkan orang yang berpikir

paling harfiah diantara kita terus menggunakan dan mengenalkan simbol.69 Seperti

halnya menggunakan sesuatu yang religius untuk melambangkan individu yang taat

kepada Tuhan, sebagai orang yang bangga dengan identitas kebangsaannya, ia

menunjukannya dengan hormat kepada bendera, melakukan dukungan untuk tim

nasional, memakai atribut atau kostum tertentu untuk mendukung tim nasional.

Bukan hanya dalam hal-hal yang khusus saja, bahkan dalam banyak hal sehari-hari

tanpa disadari setiap orang akan menggunakan simbolnya sendiri-sendiri.

System symbol agama pada tingkat primitif yang disebut oleh Levy Bruhl

sebagai le monde mythique, dan Stanner langsung menterjemahkan istilah

Australianya sendiri sebagai the Dreaming. Dreaming adalah sebuah waktu diluar

waktu, atau didalam kata-kata Stanner, everywhen, yaitu yang dihuni oleh roh-roh

nenek moyang, sebagian manusia dan juga sebagian hewan.70 Sedangkan

simbolisme agama pra-modern berpusat pada hubungan langsung antara individu

dan kenyataan transendental. Simbolisasi agama dari apa yang disebutkan oleh

Geertz (1963), adalah “keteraturan umum dari keberadaan”, yang cenderung

berubah disepanjang waktu, setidak-tidaknya dalam hal-hal tertentu, dalam arah

yang lebih berdiferesiansi, mendalam, dan kalau kita mengutip dari Weber

merupakan sebuah formulasi yang dirasionalkan.71

Dalam memaknai simbol inti emosi dipandang tidak dapat di ekspresikan,

maka semua upaya untuk itu semata-mata merupakan perkiraan-perkiraan saja, dan

69 Fiona Bowie. (2000). The Anthropology Of Religion : an introduction. Massachusetts

: Blackwell Publishers Ltd.hal. 40 70 Roland Robertson.ed.penerj. Achmad Fedyani Saifuddin. (1995).AGAMA: dalam

analisa dan intrepretasi sosiologis.Jakarta ; PT RajaGrafindo Persada.hal. 314 71 Roland Robertson.ed.penerj. Achmad Fedyani Saifuddin. (1995).AGAMA: dalam

analisa dan intrepretasi sosiologis.Jakarta ; PT RajaGrafindo Persada.hal. 309

Page 44: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

30

karenanya bersifat simbolik. Lambang-lambang dapat membangkitkan perasaan

dan keterikatan lebih daripada sekedar formulasi verbal dari benda-benda yang

mereka percayai sebagai lambang tersebut. Sepanjang sejarah bahkan sampai

sekarang lambang-lambang tersebut merupakan pendorong–pendorong yang paling

kuat bagi manusia untuk menimbulkan perasaan akan sesuatu. Karena itulah, sukar

dipahami bahwa dimilikinya lambang bersama merupakan cara yang efektif untuk

mempererat persatuan diantara para pemeluk agama di dunia ini. Dengan didasari

perasaan yang tidak dirumuskan terlalu ketat, maka dapat memiliki lambang-

lambang secara bersama-sama. 72

Ritual menurut Winnick ialah a set or series of acts, usually involving

religion or magic, with the sequence established by tradition,…… they often stem

from the daily life…… ritual ialah seperangkat tindakan yang selalu melibatkan

agama atau magi, yang dimantapkan melalui tradisi. Alexander mendefinisikan

ritual agama tradisional sebagai “membuka keteraturan kehidupan kearah realitas

tak terbatas atau kenyataan transendental atau kekuatan untuk mengambil

kekuasaan tranformatif”.73

Dalam tradisi masyarakat Jawa, ritual merupakan ekspresi kepercayaan

keagamaan yang rutin dilaksanakan. Ritual agama sesungguhnya merupakan

perayaan (celebration) yang memiliki relevansi signifikan dengan keyakinan

masyarakat pedesaan yang dikenal menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal

(local wisdom) para leluhur. Selain itu, ritual juga berfungsi sebagai kontrol sosial

(social control), yang menurut para ahli antropologi, pada dasarnya cara ritual

72 Elizabath K. Nottingham. Terj. Abdul Muis Naharong.(1985). Agama Dan Masyarakat

: Suatu Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Rajawali Press.hal 16-17 73 Nur Syam.(2005). Islam Pesisir. Yogyakarta: LKiS, hal. 18

Page 45: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

31

keagamaan bertujuan untuk memperkuat tradisi ikatan sosial di antara sesama

individu.74

Dalam pernyataan Gluckman, bahwasannya “upacara sebagai kumpulan

aktifitas manusia yang kompleks dan tidak mesti bersifat teknis atau rekreasional,

tetapi melibatkan model perilaku sepatutnya dalam suatu hubungan sosial,

sedangkan ritual merupakan kategori upacara yang lebih terbatas, tetapi secara

simbolis lebih kompleks. Hal ini dikarenakan menyangkut urusan sosial juga

psikologis yang lebih dalam. Ritual dicirikan mengacu kepada sifat dan tujuan yang

mistis”.

Dirks mengikuti Geertz, Durkheim dan Robertson Smith, menyebutkan

bahwa dalam melihat ritual, dia lebih menekankan pada bentuk ritual sebagai

penguatan ikatan tradisi sosial dan individu dengan struktur sosial dari kelompok.

Integrasi tersebut dikuatkan dan diabadikan melalui suatu simbolisasi ritual atau

mistik. Ritual dilihat sebagai perwujudan esensial dari kebudayaan.75

Menurut Dhavamony, ritual terbagi menjadi empat macam, yaitu: 1.

Tindakan magi, yaitu yang dikaitkan dengan penggunaan bahan-bahan yang

bekerja karena adanya daya-daya mistis, 2. Kemudian ada tindakan religius, kultus

para leluhur, yang juga bekerja dengan cara ini, 3. Ritual konstitutif dengan

mengungkapkan atau mengubah hubungan sosial dengan merujuk pada pengertian-

pengertian mistis, dengan cara ini upacara-upacara kehidupan menjadi khas. 4.

Ritual faktitif yang meningkatkan produktifitas atau kekuatan, ataupun pemurnian

74 Mohammad Takdir Ilahi.(2017). Kearifan Ritual Jodangan Dalam Tradisi Islam

Nusantara Di Goa Cerme. Vol. 15, No. 1, hal.48 75 Nur Syam.(2005). Islam Pesisir. Yogyakarta: LKiS, hal. 18-19

Page 46: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

32

dan perlindungan, atau juga dengan cara lain untuk meningkatkan kesejahteraan

materi suatu kelompok.76

Ritual adalah refleksi atau realisasi dari kepercayaan kepadanya.77 Coillois

mengemukakan jikalau ada sebuah pantangan yang dilanggar, maka kesucian dan

kesakralannya akan rusak, bahkan akan hancur. Oleh karena itu, sesuatu yang sakral

dipercayai mengandung kekuatan yang berbahaya, tidak dapat dimengerti, memang

demikian, tetapi juga akan membawa berkah.

Upacara ritual dalam antropologi dikenal dengan istilah ritus.

Dilakukannya ritus ada yang mengharapkan untuk mendapatkan berkah atau rezeki

yang banyak dari suatu pekerjaan, ada pula untuk menolak bahaya yang telah atau

diperkirakan akan datang, ada juga upacara untuk mengobati penyakit (rites of

healing), ada upacara karena ada perubahan atau siklus dalam kehidupan manusia,

dan ada pula upacara berupa kebalikan dari kehidupan kebiasaan harinya (rites of

reversal).78

Dalam penjelasan Malefijt, ada pula motif diadakannya suatu ritus berbeda

satu dengan yang lainnya. Namun, Arnold van Genep berpendapat bahwa ritus

dilakukan dengan motif meringankan krisis kehidupan (life crisis), seperti

memasuki periode dewasa, perkawinan, mati, sakit, dan lainnya. Dengan adanya

motif untuk meringankan krisis kehidupan, diharapkan krisis tersebut dapat teratasi

dan adanya timbal balik yang menguntungkan bagi yang melakukannya.

76 Nur Syam.(2005). Islam Pesisir. Yogyakarta: LKiS, hal. 19 77 Bustanuddin Agus.(2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia : Pengantar

Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.hal. 82 78 Bustanuddin Agus.(2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia : Pengantar

Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.hal. 96

Page 47: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

33

Ritus juga ada hubungannya dengan yang supernatural dan kesakralan

tertentu. Karena itu, istilah ritus dan ritual dipahami sebagai upacara keagamaan

yang berbeda sama sekali dengan natural, profan dan aktivitas ekonomis, juga

rasional sehari-hari. Alam sekitar yang dipercayai memiliki kekuatan gaib dalam

bentuk dinamisme dan animisme yang kemudian memerlukan tindakan khusus

yang dinamakan ritus.79

Banyaknya upacara ritual dan sesajen yang ada di dalam masyarakat,

mengingatkan bahwa kehidupan mereka tidak terlepas dari adanya rangkaian ritus.

Memberikan sesajen merupakan sebuah ritus yang dilakukan terhadap sesuatu yang

dianggap penting.80 Setiap tempat penting memiliki sesajennya masing-masing,

seperti di ladang, kawah gunung berapi, di bubungan atap, di laut, di sungai, dan

lain sebagainya. Peletakan sesajen pun harus sesuai dengan posisi yang ditentukan

oleh orang yang memiliki kuasa atau yang telah dipercayakan dalam penempatan

sesajen.

Otto mengemukakan bahwa semua sistim religi, kepercayaan, dan agama

yang ada di dunia ini berpusat kepada suatu konsep tentang hal yang gaib

(mysterium) yang dianggap maha-dahsyat (tremendum) dan keramat (sacred) oleh

manusia. Sifat dari hal yang gaib dan keramat tersebut merupakan maha-abadi,

maha-dahsyat, maha-bijaksana, tak terlihat, tak berubah, tak terbatas, dan

sebagainya.81 Pusat dari setiap sistim religi dan kepercayaan di dunia adalah ritus

dan upacara, juga melalui kekuatan-kekuatan yang dianggap berperan dalam

79 Bustanuddin Agus.(2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia : Pengantar

Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, hal. 98 80 Bustanuddin Agus.(2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia : Pengantar

Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, hal.. 98-99 81 Bustanuddin Agus.(2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia : Pengantar

Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, hal. 13

Page 48: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

34

tindakan-tindakan gaib yang seperti itu, manusia mengira dapat memenuhi semua

kebutuhannya serta dapat mencapai tujuan hidupnya, baik yang sifatnya material

maupun spiritual.

Dalam agama, sebuah upacara ritual atau ritus biasa juga dikenal dengan

sebutan ibadat, kebaktian, berdoa, atau sembahyang. Di dalam setiap agama

mengajarkan berbagai macam ibadat, doa dan bacaan-bacaan pada momen-momen

tertentu. Kecenderungan agama mengajarkan berbagai banyak ibadat dalam

kehidupan sehari-hari supaya manusia tidak terlepas kontak dengan Tuhannya.

Agama pada umumnya tidaklah mengatur cara melaksanakan ritual saja, tapi juga

memberikan aturan dan pedoman dalam hubungan dengan sesama manusia,

hubungan antara manusia dengan Tuhan dan dengan alam sekitarnya.

Bagi Durkheim, upacara-upacara ritual dan ibadat adalah untuk

meningkatkan solidaritas, untuk menghilangkan perhatian terhadap kepentingan

setiap individu. Dengan diadakannya ritual, masyarakat yang melakukan ritual akan

larut dalam kepentingan bersama.82 Dengan ini diharapkan kepentingan setiap

individu dapat teralihkan dan setiap individu dapat menjaga sosialisasi dengan

masyarakat luas yang ada. Ritual juga dimaknai sebagai simbol komunikasi dan

penghormatan manusia terhadap Tuhan dan makhluk-makhluk gaib yang

dipandang memiliki kekuatan luar biasa diluar kemampuan manusia, dan dapat

menjamin keberlangsungan juga harmonisasi hidup masyarakat.

Bagi Durkheim ritual keagamaan adalah yang paling penting dalam

mekanisme ekspresi dan perwujudan sentimen-sentimen yang paling esensial bagi

82 Bustanuddin Agus.(2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia : Pengantar

Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, hal. 102

Page 49: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

35

integrasi institusional masyarakat83. Menurutnya, ritual dan upacara keagamaan

akan mengikat individu pada kelompoknya. Bukan hanya ibadah wajib yang

dipraktekkan, tetapi juga upacara keagamaan.84

D. Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan istilah umum sebagai pengganti tema “motif-motif”

yang dalam Bahasa Inggris disebut dengan motive berasal dari kata motion, yang

artinya gerakan atau sesuatu yang bergerak. Dengan ini motivasi erat kaitannya

dengan kata “gerak”, yaitu gerakan yang dilakukan oleh manusia yang disebut

sebagai tingkah laku atau amaliyah. Dalam psikologi diartikan sebagai rangsangan,

dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya tingkah laku.85 Termasuk situasi

yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri manusia yang kemudian akan

terjadi yang namanya tingkah laku.

Hasan Langgulung berpendapat bahwa motivasi merupakan suatu keadaan

psikologis yang meransang dan memberi arah terhadap segala aktifitas yang

dilakukan manusia. Dialah kekuatan yang menggerakkan dan mendorong aktifitas

manusia. Dari motivasi tersebut yang kemudian membimbing seseorang ke arah

tujuan-tujuannya termasuk tujuan seseorang dalam melaksanakan tingkah laku

(amal keagamaan).

Dengan adanya kaitan antara tingkah laku keagamaan, motivasi tersebut

penting untuk dibicarakan dalam rangka mengetahui apa yang sebenarnya yang

melatar belakangi suatu tingkah laku keagamaan yang dilakukan seseorang. Di sini

83 Roland Robertson.ed.penerj. Achmad Fedyani Saifuddin. (1995). AGAMA: dalam

analisa dan intrepretasi sosiologis. Jakarta ; PT RajaGrafindo Persada, hal. 55-56 84 Amin Nurdin dan Ahmad Abrori. (2006). MENGERTI SOSIOLOGI :Pengantar Untuk

Memahami Konsep-konsep Dasar. Jakarta: UIN Jakarta Pers, hal. 158 85 Ramayulis, Haji. (2002). Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia, hal. 79

Page 50: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

36

adanya peran motivasi sangatlah besar yang artinya dalam membimbing dan

mengarahkan seseorang terhadap tingkah laku keagamaan. Namun demikian, ada

pula motivasi tertentu yang memang timbul dalam diri manusia karena terbukanya

hati manusia terhadap hidayah Allah86. Sehingga orang tersebut menjadi orang yang

beriman dan dengan adanya iman itulah ia melahirkan tingkah laku keagamaan.

Motivasi sendiri memiliki peran dalam kehidupan manusia, yaitu pertama,

yang berfungsi sebagai pendorong manusia dalam berbuat sesuatu, yang kemudian

menjadi unsur penting dari tingkah laku atau tindakan manusia. Kedua, berfungsi

sebagai untuk menentukan arah dan tujuan. Ketiga, motivasi berfungsi sebagai

penyeleksi atas perbuatan yang akan dilakukan baik atau buruk, sehingga tindakan

tersebut selektif. Keempat, berfungsi sebagai penguji sikap manusia dalam beramal,

benar atau salah, sehingga dapat terlihat kebenaran atau kesalahan yang bersifat

emosional dan subyektif seperti “kehadiran Tuhan”.

Dengan adanya ajaran agama yang menjadi keyakinan mendalam akan

membuat seseorang terdorong atau kelompok untuk mengejar tingkat kehidupan

yang lebih baik. Pengamalan ajaran agama tercermin dalam pribadi yang

berpartisipasi dalam peningkatan mutu kehidupan tanpa mengharapkan imbalan

yang berlebihan. Keyakinan terhadap balasan yang akan Tuhan berikan terhadap

perbuatan baik mampu memberikan ganjaran batin yang akan mempengaruhi

seseorang untuk berbuat tanpa meminta imbalan secara material.87 Bagi mereka

penganut agama yang taat balasan pada hari akhir berupa pahala merupakan yang

paling didambakan dari Tuhan.

86 Ramayulis, Haji. (2002). Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia, hal. 80 87 Jalaluddin.(1997). Psikologi Agama. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, hal. 273

Page 51: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

37

Dengan adanya dorongan tersebutlah, perlu adanya sebuah konsep untuk

mengkategorikan sebuah motivasi. Sebagai salah satu teori yang ada dalam

pendekatan psikologi, teori yang diambil dalam menjabarkan motivasi dalam

penelitian ini adalah dengan konsep mengenai ziarah. Mengutip dari buku oleh

Tristan, secara umum Mumfangati memaparkan ada empat yang memotivasi

peziarah datang ke batu keramat, yaitu; pertama, taktyarasa yaitu berziarah dengan

tujuan memperoleh berkah dan keteguhan hidup (ngalap berkah). Kedua, gorowasi

: yaitu berziarah dengan tujuan untuk memperoleh kekuatan, popularitas, stabilitas

pribadi, serta umur panjang, juga mencari ketenangan batin. Ketiga, widiginong:

berziarah dengan tujuan mencari kekayaan dunia maupun jabatan duniawi atau

mencari rejeki. Keempat, samaptadanu: upaya mencari kebahagiaan anak cucu agar

selamat atau untuk mencari keselamatan.88

Dengan adanya konsep teori ini, motivasi para peziarah yang mendatangi

batu keramat Uyut Eyang Lang-lang Buana dapat dikategorikan sesuai dengan

tujuan setiap peziarah yang datang. Dengan kategori yang ada, maka akan di ketahui

pula berbagai tujuan para peziarah yang datang ke batu keramat Uyut Eyang Lang-

lang Buana. Ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sikap peziarah batu

keramat dan juga umat dari vihara Sian Jin Ku Poh.

Untuk memperjelas juga bagaimana keadaan batu keramat dan vihara Sian

Jin Ku Poh yang saling berdampingan, saling toleransi tanpa adanya permusuhan

maupun adanya konflik antara satu dengan yang lainnya. Dengan pembagian

motivasi para peziarah juga menentukan siapa saja yang masuk dalam kategori itu

akan memperlihatkan sisi dari batu keramat dan juga vihara Sian Jin Ku Poh.

88 Tristan Rokhmawan.(2019). Penelitian, Transformasi, & Pengkajian Folklor. Medan:

Yayasan Kita Menulis, hal. 168-169

Page 52: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

38

Memperlihatkan peran batu keramat maupun vihara secara berbeda terhadap

peziarah maupun umat dalam menangani berbagai masalah yang ada pada mereka.

Page 53: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

39

BAB III

GAMBARAN UMUM

BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG BUANA

A. Sejarah Batu Keramat Di Vihara Sian Jin Ku Poh

Menurut cerita sejarah dari mak Kutun89 dan bu Eti90, pada awal tahun

1970-an mpe Boen Tjiang yang tinggal di tanah sekitar berdirinya vihara Sian Jin

Ku Poh91 yang sekarang beralamat di kampung Jati desa Tonjong, kecamatan Tajur

Halang kabupaten Bogor, tepatnya di jalan PWRI KM 36 Rt. 02 Rw. 06. Mpe Boen

Tjiang akan memperluas kolam ikan atau yang biasa disebut mpe dengan nama

empang. Kolam tersebut berada di bawah rumah mpe Boen Tjiang. Posisi rumah

dari mpe Boen Tjiang sendiri berada di atas vihara. Dengan kondisi tanah yang

berada di sekitar kampung Jati memiliki tinggi rendah seperti perbukitan, sehingga

antara posisi vihara dan rumah mpe Boen Tjiang sendiri disebut demikian.

Mpe Boen Tjiang sendiri merupakan orang yang sangat disegani oleh

orang-orang sekitar kampung Jati, bahkan di desa Tonjong. Beliau merupakan salah

satu orang yang dijuluki sebagai orang pinter. Orang pinter yang dimaksud ini

karena beliau memiliki kemampuan yang di yakini oleh orang-orang bisa

menyembuhkan penyakit, mengerti dengan adanya roh-roh dan makhluk gaib

lainnya.

89 Isteri ke Sembilan mpe Boen Tjiang, dan yang juga diamahkan untuk merawat Keramat.

Wawancara dengan mak Kutun, pada 21 November 2019. 90 Anak tertua kedua dari isteri ke empat mpe Boen Tjiang, yang juga pengurus Vihara

Sian Jin Ku Poh. Wawancara dengan bu Eti, pada 29 September 2019. 91 Penganut agama Buddha yang beribadah ke Vihara Sian Jin Ku Poh adalah penganut

Buddha Theravada (wawancara dengan Bu Eti). Aliran Theravada sendiri disebut juga dengan aliran

Hinayana. Aliran Hinayana merupakan aliran yang mempertahankan kemurnian ajaran Buddha dan

menjaga ajarannya dengan tidak terpengaruh oleh kebudayaan lain. Arifin. (1986) Menguak Misteri

Ajaran Agama-agama Besar. Jakarta : Golden Trayon Press. Hal. 108

Page 54: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

40

Kemudian mpe Boen Tjiang mengajak anaknya menuju empang untuk

memperluasnya. Posisi empangnya berada di sebelah kali dan di kelilingi sawah.

Sesampainya di empang, mulailah pengerjaan dengan memotong rumput dan

menebang pohon yang ada di sekitar empang. Sesaat akan memotong rumput,

terdengar suara yang menyerupai erangan singa, begitu pula ketika menebang pohon.

Suara tersebut terus terdengar sampai selesai memotong rumput dan menebang pohon.

Mpe Boen Tjiang tidak menghiraukan suara-suara tersebut dan terus bekerja.

Setelah selesai memotong rumput dan menebang pohon, mpe Boen Tjiang dan

anaknya mulai menggali tanah untuk memperluas empang. Mpe Boen Tjiang melihat

batu yang berada di tengah-tengah empang yang akan diperluas. Melihat adanya batu

tersebut, mpe merasa terganggu. Karena terlihat mengganggu, mpe dan anaknya

menggali tanah sekitar batu tersebut agar terjatuh ke kali. Karena sudah mulai sore mpe

Boen Tjiang berhenti dan kembali kerumahnya.92

Keesokan paginya, tiba-tiba batu yang tadinya akan dijatuhkan ke kali

berenang dari hilir ke hulu di atas air. Posisi batu ini tadinya berada di sebelah kolam

yang juga bersebelahan dengan kamar mandi umum (kamar mandi yang ada di depan

vihara saat ini) berpindah berada di depan pohon pule atau di depan vihara yang

sekarang ini (semasa itu vihara belum dibangun). Mpe Boen Tjiang tadinya tidak

percaya dan hanya menganggapnya sebagai mitos saja. Mpe Boen Tjiang yang tidak

percaya dan yakin pulang ke rumah secara tiba-tiba saja sakit gigi. Sakit gigi yang

dialami oleh mpe Boen Tjiang terasa hampir satu bulan. Segala pengobatan telah

92 Wawancara dengan Bu eti, pada 29 September 2019

Page 55: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

41

dilakukan oleh mpe Boen Tjiang. Dari mendatangi dokter, dukun, orang pinter sampai

di jampi-jampi pun tidak ada hasil untuk kesembuhan gigi mpe Boen Tjiang.93

Kemudian dipanggil paranormal yang juga berprofesi sebagai juru

kunci dari keramat Utan Tua yang biasa disebut dengan pak Buak atau pak

Buakih. Pak Buak tiba-tiba dirasuki makhluk gaib sembari memegang bara api

yang masih menyala dan mengatakan “kenapa batu yang dibawah tidak diurus,

justru akan dijatuhkan?”, jawab mpe Boen Tjiang, “apa yang akan saya urus?”,

jawab pak Buak “Itu batu!”, Tanya mpe Boen Tjiang “batu yang mana?”, jawab

pak Buak “batu itu yang di bawah yang akan kamu jatuhkan”. Tanya mpe Boen

Tjiang “saya kan tidak mengenal kamu, terus saya mengurusnya harus

bagaimana? Saya tidak mengerti,” jawab pak Buak “jika ada kopi pahit ya

dikasih, jika ada kopi manis juga dikasih, jika tidak adapun cukup air putih.

Yang penting tidak menjadi beban, yang penting dirawat!” jawab mpe Boen

Tjiang “saya akan merawat dan mengurus ini batu petilasan, tapi dengan syarat

sembuhin dulu ini sakit gigi saya!”. Seketika itu juga mpe Boen Tjiang diberi

air putih dan giginya pun langsung sembuh. Kemudian mpe Boen Tjiang Tanya

lagi,”setelah dirawat, terus saya suguhin, siapa yang harus saya sebut? Nama

siapa yang harus saya sebut saat memberikan ini?” jawab pak Buak “Kaula

Eyang Lang-Lang Buana”.

Setelah kejadian tersebut, mpe Boen Tjiang membuat gubuk bambu seukuran

batu keramat yang pada saat itu posisinya masih di depan vihara (pada masa itu vihara

belum dibangun). Pada masa itu hampir seluruh wilayah yang ada di sekitar keramat

merupakan area persawahan dan perkebunan karet. Posisi keramat sendiri yang masih

berbentuk gubuk bambu berada didekat persawahan. Karena jauhnya dokter maupun

tenaga medis yang ada di kampung Jati, bahkan medan yang sulit menuju ke tempat

dokter, keramat ini dimanfaatkan bagi warga sekitar untuk meminta kesembuhan dari

berbagai macam sakit. Orang akan datang ke gubuk keramat dan meminum air yang

disediakan oleh mpe Boen Tjiang sebagai obat.

93 Wawancara dengan Mak Kutun, pada 21 November 2019

Page 56: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

42

Suatu ketika ada ibu-ibu yang sedang memanen padi di sekitar area

persawahan dekat gubuk keramat. Ibu tersebut pun mengatakan “oh, itu keramatnya

The Boen Tjiang! Keramatnya kaya tempat buang berak (nada ngejek)”. Selesai

memanen dari sawah, ibu-ibu tersebut pulang ke rumah. Setibanya dirumah, ibu-ibu

tersebut diare tanpa henti, diobati pun tidak sembuh. Kakaknya pun bertanya ”kamu

tadi berbicara apa aja di sawah?, kamu pasti membicarakan keramatnya Boen Tjiang

ya! sana kamu ke bawah minta maaf”. Setelah itu, datenglah ibu-ibu tadi ke keramat

meminta maaf ke Boen Tjiang. Mpe Boen Tjiang pun memberikan air putih dan

sembuhlah ibu-ibu tersebut.94

Dengan fungsi awal sebagai tempat pengobatan, fungsi keramat lama-

kelamaan beralih untuk kepentingan orang-orang sebagai loncatan untuk mendapatkan

berbagai macam permintaan juga meminta nomor togel95 atau yang dulu disebut

dengan konik. Kemudian ada pemuda yang datang ke keramat dengan niat untuk

mencari nomor konik tersebut, namun ia ketiduran. Dalam posisi tidur tersebut, tanpa

sengaja sang pemuda kentut. Dalam mimpi yang dialami pemuda tersebut, ia di datangi

oleh orang yang memiliki kaki sangat besar. Karena kaget, pemuda tersebut bangun

94 Wawancara dengan Bu eti, pada 29 September 2019 95 Dalam KBBI Togel merupakan akronim dari toto gelap; totalitasator tidak resmi.

(http://kbbi.kemdikbud.go.id). Togel merupakan sebuah permainan taruhan menebak angka yang akan

keluar. Permainan ini dilarang oleh pemerintah, banyak yang bermain secara ilegal. Jika ketahuan oleh

aparat, maka akan dikenakan pidana. Di Indonesia sendiri pada mulanya togel merupakan kegiatan legal

untuk menyumbangkan kegiatan olahraga di era 80-an yang dikenal dengan sebutan SDSB (sumbangan

dana sosial berhadiah). Karena semakin banyaknya protes dari berbagai elemen masyarakat dan agama,

maka legalitas SDSB dihentikan, dan seluruh kegiatan yang menyangkut judi kupon putih ini pun

dilarang. Sejalan dengan hal tersebut, orang yang terlanjur hobi bermain togel akhirnya melanjutkan

kesukaan menebak angka secara sembunyi-sembunyi. Dari aktifitas inilah sebutan togel atau toto

gelappun muncul. Di akses dari pengertian dan rahasia togel telah terungkap- celah rahasia togek

https://loto-gel.blogspot.com/2015/04/pengertian-dan-rahasia-togel-telah.html?m=1, pada 28 september

2019, pukul 12.47 AM

Page 57: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

43

dan langsung lari begitu saja meninggalkan keramat. Keesokan harinya, pemuda

tersebut mendatangi mpe Boen Tjiang untuk meminta maaf dan meminta ijin karena

datang tanpa ijin juga kentut tanpa sengaja di keramat.

Gambar. 3.1 Pohon Pule

Dokumentasi Pribadi

Pada tahun 1975 setelah di temukannya keramat, datanglah mpe Prit96 ke

rumah mpe Boen Tjiang. Sesampainya di rumah mpe Boen Tjiang, mpe Prit meminta

supaya diantarkan ke keramat saat itu juga. Diantarkanlah mpe Prit ke keramat bersama

mpe Boen Tjiang. Sesampainya di keramat mpe Prit mengatakan kepada mpe Boen

Tjiang bahwasannya disini masih ada satu lagi yang harus diurus. Sesuatu yang diurus

maksudnya adalah adanya Sin Beng. Sin Beng97 tersebut sudah ada sejak lama yang

berbentuk tulisan Cina. Namun tulisan Cina tersebut sudah tidak ada, sudah hancur dan

96 Salah seorang paranormal juga sebagai seorang donatur vihara Sian Jin Ku Poh. Mpe Prit

berasal dari Jakarta dengan nama The Thiam Soei. 97

Page 58: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

44

diletakan di pohon pule yang berada di depan keramat. Mpe Prit menyuruh mpe Boen

Tjiang untuk merawatnya. Mpe Boen Tjiang bisa merawatnya hanya saja ia tidak tahu

menahu bagaimana untuk merawat dan memanggilnya.98 Mpe Prit pun mengatakan

bahwasannya To Pe Kong99 yang ada di pohon Pule ini dirawat seperti merawat

keramat, untuk namanya sendiri adalah Mak Ku Poh atau panjangnya Sian Jin Ku Poh.

Tanah berdirinya vihara Sian Jin Ku Poh dan juga Batu Keramat Uyut Eyang

Lang-lang Buana merupakan milik dari mpe Boen Tjiang. Tanah yang tadinya hanya

seluas antara gubuk keramat sampai pohon pule, diperluas hingga 100 meter persegi

untuk membangun vihara di kemudian hari. Tanah yang berada di depan keramat, milik

dari kejaksaan yang merupakan kebun karet juga dibeli oleh mpe Boen Tjiang untuk

pembangunan vihara dan keramat. Sementara mpe Boen Tjiang menyediakan tanah

sebagai tempat berdirinya vihara dan keramat, mpe Prit sebagai donatur dan juga

sebagai penyalur ke donatur-donatur lainnya.

Selain The Boen Tjiang, The Thiam Soei, ada tiga donatur yang membantu

membangun vihara dan keramat sehingga memiliki tempat yang lebih layak dan lebih

luas. Tiga orang donatur tersebut adalah Jo Khim Lin, Jap Oen Joe dan Jo Tjeng Han.

Setelah persiapan selesai, pemindahan Mak Ku Poh dan keramatpun mulai dilakukan.

98 Wawancara dengan Bu eti, pada 29 September 2019 99 Sebutan bagi tuan tanah yang menguasai tanah sekitar desa yang ditempati. Berdasarkan

keyakinan orang Cina di Indonesia, setiap jengkal tanah yang ada di bumi ini ada yang menguasainya.

Setiap desa atau sebuah kota ada Pekong untuk memuja To Pe Kong yang dianggap penguasa di desa

atau kota tesebut. Untuk penyebutan To Pe Kong antara Indonesia, Cina dan di Malaysia berbeda. Di

Cina To Pe Kong disebut dengan nama Tuti Kong (dewa bumi) dan di Malaysia disebut dengan nama

Tua Pe Kong. Biasanya apabila orang desa atau kota yang memiliki masalah maka akan mendatangi

Pekong untuk meminta bantuan yang mereka yakini memiliki kekuasaan di wilayah tersebut. M. Ikhsan

Tanggok. (2006) . Mengenal Lebih Dekat Agama Tao. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan

UIN Jakarta Press.hal. 31

Page 59: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

45

Secara paranormalnya, mpe Boen Tjiang meminta ijin dahulu kepada batu keramat juga

kepada Mak Ku Poh yang ada di pohon pule. Ringkasnya mpe Boen Tjiang meminta

ijin supaya keramat dan Mak Ku Poh dipindahkan saling bersebelahan. Mak Ku Poh

dibuatkan vihara dan batu keramat Eyang dibuatkan tempat yang lebih layak daripada

gubuk yang selama ini ada.100

Setelah percakapan secara gaib antara mpe Boen Tjiang dengan Mak Ku Poh

dan keramat Eyang, jawaban yang diterima mpe Boen Tjiang adalah “silakan saja,

semua umat adalah umat kita bersama, semuanya adalah anak cucu kita. Tidak ada

yang harus diperselisihkan antara paham dan agama”. Setelah mendapatkan jawaban

yang diinginkan, Mak Ku Poh berada di vihara yang posisinya berada disebelah kanan

dan Keramat Uyut berada disebelah kiri. Pemindahan Mak Ku Poh dilakukan pada

tahun 1987, sedangkan pemindahan keramat dilakukan pada tahun 1988. Dalam proses

pemindahan Mak Ku Poh tidak ada persyaratan yang dibuat, namun untuk pemindahan

keramat disampaikan ada sebuah syarat. Mpe Boen Tjiang yang tadinya akan

memindahkan keramat secara langsung secara tiba-tiba batu keramat tersebut tidak

bergerak sama sekali.

Sedangkan saat itu mpe Boen Tjiang sudah mengumpulkan sekitar 50 orang

pekerja karet yang ada disekitar keramat dari jam 7 pagi, namun pemindahan yang

dilakukan tidak membuahkan hasil. Kemudian ada seseorang yang mengatakan jika

ingin memindahkan batu keramat maka harus tepat pada pukul 5 sore. Mpe Boen Tjiang

pun mengikuti apa yang di katakana oleh orang tersebut, dan menunggu hingga pukul

100 Wawancara dengan Bu eti, pada 29 September 2019

Page 60: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

46

5 sore. Tepat pukul 5 sore, mpe Boen Tjiang bersama pekerja karetpun mulai untuk

memindahkan batu keramat tersebut. Dengan memakai peralatan yang seadanya,

menggunakan bambu, kayu dan tali yang telah disediakan. Sesuai dengan yang

dikatakan oleh orang tersebut, batu dapat dipindahkan tepat pukul 5 sore.101

Sesudah pemindahan Mak Ku Poh dari pohon Pule ke vihara, Mak Ku Poh

berpindah ke kursi kosong sebagai lambang baru tempat Mak Ku Poh bersemayam,

batu keramat juga telah selesai dipindahkan. Ciri khas dari bagunan vihara adalah

dibangun dengan bentuk segi empat, sedangkan untuk bangunan keramat dibuat

dengan bentuk segitiga. Kursi sebagai bentuk untuk melambangkan Sian Jin Ku Poh

diletakan ditengah altar persembahan yang berada di vihara. Untuk batu keramat

sendiri hanya ditutupi dengan kain putih.102

B. Batu Keramat Uyut Eyang Lang-Lang Buana

Batu Keramat yang ditemukan pada awal tahun 1970-an dikenal dengan nama

Keramat Uyut Eyang Lang-Lang Buana. Batu keramat ini merupakan petilasan dari

Prabu Siliwangi103. Prabu Siliwangi merupakan raja dari kerajaan Padjajaran dari tahun

1474 sampai 1513 Masehi. Raja termahsyur dengan wilayah kekuasaan daerah Jawa

101 Wawancara dengan Bu eti, pada 29 September 2019 102 Wawancara dengan Mak Kutun, pada 21 November 2019 103 Bergelar Sri Baduga Maharaja, yang mendirikan Pakuan Pajajaran sebagai ibu kota

kerajaan Pajajaran. Pembuatan jalan-jalan ke ke pegunungan (prasasti Batu Tulis), pembuatan Sang

Hiyang Telaga Rena Mahawijaya (prasasti Batu Tulis), sebagai raja yang mengalami pemberkatan dua

kali (’Diwastu’), yang memerintah pada tahun 1474-1513 AD. Antara tahun tersebut juga merupakan

masa kejayaan dan kemakmuran Pajajaran. Pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi inilah masa

kejayaan Pajajaran mencapai puncak kejayaannya. Moh. Amir Sutaarga. (1966). Prabu Siliwangi.

Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya.hal. 44-45

Page 61: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

47

Barat dan beberapa tempat lainnya. Bukan hanya memiliki kerajaan dengan wilayah

yang luas, sistem pemerintahan yang diberlakukan termasuk maju.104

Pada awal ditemukan batu keramat ini, The Boen Tjiang memanfaatkannya

hanya sebagai tempat untuk berobat dan berdoa. Masyarakat datang untuk berobat, ada

pula yang datang untuk bersembahyang. Dari awal batu keramat ditemukan, orang-

orang dari berbagai agama yang bermukim di sekitar keramat berdatangan dengan

tujuan yang sama, yaitu berobat ataupun berdoa. Lambat laun ketika vihara dibangun,

pengunjung yang beragama Buddha dan Konghucu lebih banyak yang

mengunjunginya. Hal ini dikarenakan posisi dari batu keramat sendiri berdampingan

dengan Vihara Sian Jin Ku Poh yang dikenal orang sebagai tempat ibadah dari agama

Buddha Theravada105. Namun, pengurus setempat tidak pernah membatasi siapapun

orang yang datang untuk sembahyang maupun datang hanya untuk berkunjung saja.

Kemudian, lama-kelamaan masyarakat yang melihat batu keramat menyadari

kelebihan dan fungsi yang lebih dari hanya sekadar sebagai tempat untuk berobat

maupun sebagai tempat penghormatan. Dari kesadaran ini, masyarakat memanfaatkan

batu keramat hingga tidak sesuai dengan maksud dan tujuan awal dari kegunaan batu

keramat ini.

Masyarakat yang mengetahui akan adanya batu keramat datang dengan

berbagai tujuan, seperti untuk berobat, hanya sekadar sembahyang, mencari

104 Moh. Amir Sutaarga. (1966). Prabu Siliwangi. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya, hal. 44-

45 105 Aliran yang mendorong penganut Buddha untuk mencari keselamatan spiritual secara

individual. Tim Penulis. (2006). Antropologi SMA/MA Kelas XII (Diknas). Jakarta : Grasindo

Page 62: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

48

keberkahan, mencari rejeki106, mencari keberuntungan dalam usaha, kecocokan jodoh,

dan sebagainya. Untuk beberapa permohonan orang dapat melakukannya dengan

mendatangi keramat beberapa kali, ada pula yang hanya sekali bisa memperoleh apa

yang diinginkan melalui doanya.

Orang berdatangan ke vihara Sian Jin Ku Poh belum tentu mengenal dan tahu

akan adanya batu keramat. Terkadang orang tahu keramat karena cerita pengunjung

sebelumnya yang tahu keramat, dari warga sekitar maupun dari laman artikel. Bahkan

yang mendatangi keramat bukan hanya agama Buddha maupun Konghucu, tapi dari

berbagai agama pun datang ke keramat ini. Kebanyakan orang akan mengira keramat

yang ada di area vihara Sian Jin Ku Poh hanya diperuntukan bagi umat Buddha dan

Konghucu saja. Padahal keramat ini jika melihat latar belakangnya lebih condong bagi

umat Islam yang datang ke keramat.107

Puncaknya pada tahun delapan puluh tiga-an ramai dengan orang-orang yang

datang untuk mencari rejeki. Pada masa itu, orang-orang Tionghoa menyebutnya

dengan sebutan tahun wahwe. Tahun tersebut merupakan tahun yang sedang ramai

dengan permainan konik atau yang sekarang dikenal sebagai permainan togel. Kadang

pula orang datang bersama dengan rombongan hanya untuk melihat keberuntungan

mereka dalam mencari rejeki. Bahkan tamu yang datang lebih banyak dari luar kota,

yaitu orang-orang yang berasal dari Jakarta, Kalimantan, Bekasi, dan lainnya.108

C. Simbol-simbol Batu Keramat

106 Rejeki yang dimaksud disini adalah mencari nomor untuk bermain togel. 107 Wawancara dengan Ko Apeng, pada 9 November 2019 108 Wawancara dengan Mak Kutun, pada 21 November 2019

Page 63: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

49

Jika lambang-lambang dapat membangkitkan perasaan dan keterikatan lebih

daripada sekedar formulasi verbal dari benda-benda yang dipercayai sebagai lambang

tersebut, maka batu keramat termasuk salah satu hal tersebut.109 Hal ini dikarenakan

batu keramat yang diposisikan sebagai petilasan Prabu Siliwangi sebagai jembatan dan

sebagai bentuk dari jejak yang ditinggalkan sang pemilik yaitu Prabu Siliwangi kepada

yang di amanahkan atau yang dipercayakan. Jejak ini diyakini orang-orang yang datang

ke batu keramat dapat mengabulkan apa yang mereka inginkan. Padahal batu keramat

ini hanya sebatas lambang jejak dari Prabu Siliwangi dan sebagai tempat singgah

dibatu keramat, serta menurut kepercayaan dari juru kunci ada waktu tertentu Prabu

Siliwangi yang disebut sebagai Uyut Eyang Lang-lang Buana masih sering singgah.

Pada saat singgah inilah jika bertepatan ada orang yang sedang berziarah110 dipercaya

apa yang diucapkan melalui permintaan maupun doa dapat terwujud.

Dillistone menjelaskan bahwa pada mulanya sebuah simbol merupakan

sebuah benda, sebuah tanda, atau sebuah kata, yang digunakan untuk saling mengenali

dan dengan arti yang sudah dipahami111. Simbol merupakan sarana untuk

berkomunikasi dan sebagai landasan pemahaman bersama-sama. Setiap komunikasi

dengan bahasa atau sarana yang lain, maka dapat menggunakan simbol-simbol. Batu

keramat yang diposisikan sebagai tempat untuk berkomunikasi dengan Yang Kuasa,

109 Elizabath K. Nottingham. Terj. Abdul Muis Naharong.(1985). Agama Dan Masyarakat:

Suatu Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Rajawali Press.hal 16-17 110 Ziarah dalam Bahasa artinya berkunjung. Pustaka ilmu sunni salafiyah-KTB .(2013).PISS-

KTB : Buku Kumpulan Tanya Jawab dan Diskusi Keagamaan. Diakses dari www.piss-ktb.com, pada 23

Januari 2020, 07.40 AM, hal. 249 111 Laksmi Kusuma Wardani. (Dosen Jurusan Desain Interior, Fakultas Seni dan Desain-

Universitas Kristen Petra). Fungsi, Makna, Dan Simbol (sebuah kajian teoritik). Bahan Seminar

Arsitektur Nusantara 101010. Hal. XIX-7

Page 64: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

50

dilakukan dengan tata cara secara Islam. Dimaksudkan secara Islam karena menurut

penuturan juru kunci batu keramat, yang menunggu tempat keramat ini beragama

Islam.112

Gambar. 3.2 Batu Keramat

Dokumentasi Pribadi

Pada mulanya batu keramat hanya berbentuk batu biasa tanpa adanya

aksesoris maupun adanya tambahan benda-benda yang ada disekitarnya. Dengan

berjalannya waktu, ketika ramai dengan adanya permainan konik, The Boen Tjiang

menutupinya dengan kain putih. Penepatan kain putih ini difungsikan sebagai tempat

komunikasi antara penunggu batu dengan orang yang memohon. Ini lebih

dimanfaatkan bagi orang yang meminta rejeki. Juru kunci dari batu keramat

menjelaskan bahwa tamu datang ke keramat, kemudian melalui juru kunci tersebut

akan melakukan tawasul113 ke batu keramat. Setelah itu, tamu yang datang akan

mengatakan maksud dan tujuan datang ke keramat. Jika bukan meminta rejeki ke batu

112 Wawancara dengan Ko Apeng, pada 9 November 2019 113 Tawasul secara Bahasa artinya mengambil perantara secara istilah diartikan sebagai salah

satu cara berdoa kepada Allah SWT dan sebagai salah satu dari beberapa pintu tawajuh kepada Allah

SWT dengan menggunakan Wasilah (perantara) adapun yang dituju dari tawasul ini adalah Allah SWT.

Pustaka ilmu sunni salafiyah-KTB .(2013).PISS-KTB : Buku Kumpulan Tanya Jawab dan Diskusi

Keagamaan. Diakses dari www.piss-ktb.com, pada 23 Januari 2020, 07.40 AM, hal. 252

Page 65: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

51

keramat, juru kunci akan mendampingi sebagai perantara komunikasi. Namun, jika

tamu yang datang untuk meminta rejeki maka akan ditinggal.114

Ko Apeng atau juru kunci dari keramat menjelaskan bahwa, jika ada tamu

yang datang ke keramat, maka ia akan menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh

dilakukan di keramat. Ko Apeng juga menjelaskan kepada tamu bahwasannya jika

meminta kepada batu keramat tersebut berarti ia telah menyalahi aturan agama. Ia

menjelaskan lebih detailnya bahwa batu keramat Eyang ini hanyalah sebatas simbol.

Kita tetap harus meminta kepada yang kuasa diatas langit, batu Eyang ini hanya sebagai

perantara tidak boleh dijadikan sebagai tempat permohonan. Semua ini selalu

dijelaskan oleh ko Apeng ketika ada tamu yang datang ke keramat.

Ketika tamu datang untuk meminta rejeki, tamu tersebut menyebutkan rejeki

apa yang diinginkan, kemudian jawaban yang diinginkan akan muncul di kain putih

yang diselimutkan dibatu keramat tersebut. Dimisalkan jika yang masuk ke keramat

ada tiga orang, dengan permintaan yang sama untuk mencari nomor rejeki, maka setiap

orang yang berada di keramat akan mendapatkan nomor yang berbeda-beda sesuai

dengan yang dilihat.115

114 Wawancara dengan Ko Apeng, pada 9 November 2019 115 Wawancara dengan Ko Apeng, pada 9 November 2019

Page 66: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

52

Gambar. 3.3 Patung-patung yang dibawa pengunjung atau peziarah

Dokumentasi Pribadi

Di sebelah batu keramat ada beberapa patung yang diletakkan setelah adanya

batu keramat. Patung-patung tersebut tidak ada maksud dan tujuan tersebut. Juru kunci

keramat mengatakan bahwasannya patung-patung tersebut ada karena tamu yang

datang membawanya. Seperti patung sinden yang dibawa oleh tamu dari Jawa khusus

diletakkan disebelah batu keramat dengan maksud hanya sebagai pajangan.116

D. Ritual Terhadap Batu Keramat

Jika ritual pada umumnya dilakukan oleh agama-agama yang memang

memiliki upacara yang diwajibkan, maka ritual yang dijabarkan ini sebagai bentuk

penghormatan. Dalam peringatan yang diadakan setiap tahun merupakan

penghormatan. Penghormatan yang dilakukan merupakan tradisi yang sudah ada sejak

keramat ditemukan oleh mpe Boen Tjiang, yaitu tradisi maulud.

Untuk keseharian mengurus keramat, juru kunci setiap pagi dan sore

memberikan kopi hitam ataupun teh. Jika kopi tidak tersedia, maka akan disediakan

teh, jika teh tidak tersedia maka juru kunci hanya akan menyediakan air putih biasa.

Para tamu yang datang biasanya ada juga yang memberikan rokok, bunga maupun uang

ke keramat. Ada pula yang datang hanya meletakkan dupa ditempat yang memang

sudah disediakan oleh juru kunci. Jika ada yang memberikan uang maka akan

dimasukkan ke kotak yang tersedia di depan pintu keramat.

116 Wawancara dengan Ko Apeng, pada 9 November 2019

Page 67: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

53

Dalam memperingati mulud tersebut, pengurus keramat melakukannya

berdasarkan apa yang dilakukan oleh orang yang beragama Islam. Dalam agama Islam

sendiri banyak tradisi maupun ritual yang dilakukan dalam menjalankkan upacara

kegamaannya. Salah satunya adalah memperingati perihal yang menyangkut dengan

Rasulullah. Seperti memperingati kelahiran Rasulullah, yaitu Maulid Nabi Muhammad

Saw. Ini dilakukan semata-mata untuk mendapatkan ridho dan berkah dari Allah SWT,

ada juga untuk mengingat tauladan Rasululah dalam memperjuangkan agama Islam.

Untuk penghormatan ke batu keramat dari awal ditemukannya, The Boen

Tjiang sebagai juru kunci pertama hanya melakukan peringatan maulid nabi yang

biasanya jatuh pada 12 Rabiul Awal. Maulid Nabi lebih sering disebut dengan kata

Maulud. Secara Bahasa Maulud adalah waktu kelahiran, secara istilah merupakan

perayaan sebagai rasa syukur dan gembira atas kelahiran Rasulullah Saw yang biasa

dilakukan pada bulan rabi’ul awal atau disebut Mulud dalam masyarakat Jawa.117

Al-Hawi lil-Fatawi menjelaskan semula perayaan maulid nabi dilaksanakan

dengan berkumpulnya orang-orang, membaca kisah-kisah teladan Nabi Saw dari awal

kelahiran hingga perjalanan kehidupannya. Kemudian dihidangkanlah makanan untuk

dinikmati bersama, setelah itu barulah mereka pulang.118 Namun berbeda dengan yang

dilakukan di keramat ini. Tradisi ini dilakukan dengan melakukan doa bersama-sama

dengan orang-orang sekitar yang bermukim di sekitar vihara Sian Jin Ku Poh. Tidak

membatasi hanya yang beragama Buddha saja, semua agama dapat mengikuti acara

117 Pustaka ilmu sunni salafiyah-KTB .(2013).PISS-KTB : Buku Kumpulan Tanya Jawab dan

Diskusi Keagamaan. Diakses dari www.piss-ktb.com, pada 23 Januari 2020, 07.40 AM, hal. 231 118 Pustaka ilmu sunni salafiyah-KTB .(2013).PISS-KTB : Buku Kumpulan Tanya Jawab dan

Diskusi Keagamaan. Diakses dari www.piss-ktb.com, pada 23 Januari 2020, 07.40 AM, hal. 233

Page 68: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

54

Mulud di sini. Jika acara mulud biasanya dilakukan dengan membacakan shalawat dan

doa bagi orang Islam, untuk pelaksanaan di keramat hanya dilakukan doa bersama yang

dipimpin oleh seorang ustad yang sudah ditunjuk oleh keluarga dari The Boen Tjiang

119.

Keluarga besar dari keramat menyediakan makanan yang dimasak sesuai

dengan syariat Islam, yaitu menggunakan bahan-bahan yang diperbolehkan dalam

Islam dan membedakan peralatan masak untuk acara Mulud tersebut dengan yang

digunakan oleh keluarga pengurus keramat pada biasanya. Banyak orang-orang sekitar

yang biasanya juga ikut menyumbang berupa uang maupun bahan masakan, karena

mereka senang dengan adanya Mulud ini semua orang bisa berkumpul tanpa melihat

agama yang dianutnya. Setelah pembacaan doa selesai, orang-orang yang datang

kemudian makan bersama-sama dan pulang.120

Bagi sebagian masyarakat, bahkan hampir semua masyarakat yang tinggal di

desa Tonjong, tahu mengenai keberadaan vihara Sian Jin Ku Poh. Bahkah saat ada

acara peringatan untuk tahun baru Imlek maupun peringatan yang lainnya, masyarakat

menyambutnya dengan antusias untuk melihat berbagai macam atraksi dan pertunjukan

yang memang disediakan oleh pihak vihara. Selain itu, masyarakat yang berada di

kampung Jati ini sangatlah toleransi terhadap kebudayaan dan agama yang dianut

setiap orang yang berada di kampung ini, sehingga tidak ada perbedaan mencolok yang

membuat mereka berseteru.

119 Ibu Eti selaku anak tertua di keluarga besar dari The Boen Tjiang sekaligus pengurus dari

Vihara Siian Jin Ku Poh dan Keramat Uyut Eyang Lang-lang Buana yang biasanya mengatur acara

Mulud dan yang menunjuk ustad memimpin doa saat maulid. 120 Wawancara dengan Bu Eti, pada 29 September

Page 69: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

55

BAB IV

ANALISIS MOTIVASI PARA PEZIARAH BATU KERAMAT DI VIHARA

SIAN JIN KU POH TAJUR HALANG-BOGOR

A. Motivasi Spiritual Para Peziarah

Menengok perkembangan agama yang ada di Indonesia, kepercayaan kepada

sesuatu yang gaib121 dan mistis122 adalah hal dasar yang masih melekat pada diri

masyarakat Indonesia. Hornby mengatakan bahwa mysticism adalah kepercayaan atau

pengalaman tentang kemistikan. Kemistikan adalah makna tersembunyi, kekuatan

spiritual yang menimbulkan sifat kagum dan hormat.123 Tanpa disadari masyarakat

masih memiliki rasa akan adanya hal-hal yang gaib maupun yang mistik disekitar

mereka. Karena adanya perasaan tentang adanya gaib dan sakral, masyarakat tunduk

untuk menghormati yang gaib dan mistik tersebut. Yang gaib maupun yang mistik ada

karena selalu mengikuti perkembangan dan tidak adanya proses masyarakat untuk

menolak keberadaannya.

Bagi pengunjung batu keramat Uyut Eyang Lang-lang Buana, mereka yang

percaya akan adanya keberadaan Eyang yang mendiami batu tersebut terus-menerus

121 Dalam KBBI gaib diartikan dalam dua pengertian, yaitu, 1. Tidak kelihatan, tersembunyi,

tidak nyata, 2. Hilang; lenyap, 3. Tidak diketahui sebab-sebabnya (halnya dan sebagainya), diakses dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Gaib, pada 16 Februari 2020, 09.13 PM 122 Bersifat mistik, diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Mistis. Mistik sendiri

diartikan sebagai,1. Subsistem yang ada dalam hampir semua agama dan system religi untuk memenuhi

hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu dengan Tuhan; tasawuf; suluk. 2. Hal gaib yang

tidak terjangkau dengan akal manusia yang biasa. Diakses dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Mistik, pada 16 Februari 2020, 09.18 PM. 123 Ismail.( 2017). SEJARAH AGAMA-AGAMA (Pengantar Studi Agama-Agama).Yogyakarta

: Pustaka Pelajar, hal. 26

Page 70: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

56

datang untuk sembahyang maupun mencari apa yang mereka cari seperti meminta

pertolongan, sembuh dari sakit, meminta rejeki, meminta di carikan jalan untuk

usaha, meminta di carikan jodoh, juga beberapa permintaan lainnya.

Kendati demikian, orang-orang datang berkunjung ke keramat sebagai

salah satu batu loncatan untuk meraih sesuatu yang besar tanpa adanya usaha yang

keras. Keramat hanya mereka anggap untuk mencari ketenangan bagi mereka yang

sedang mengalami permasalahan dalam berbagai hal. Salah satu fungsi agama

sendiri adalah sebagai motivasi dan yang membantu manusia untuk mengenal dan

menghayati sesuatu yang sakral.124 Percaya akan yang sakral ataupun mistis murni

dimiliki oleh setiap manusia. Manusia dapat tidak beragama, namun manusia pasti

percaya dengan yang namanya hal-hal mistik maupun sakral, karena setiap manusia

memiliki Tuhan dalam hatinya.

Motivasi sendiri tidak bisa ditinggalkan dalam setiap kegiatan maupun

aktivitas setiap orang. Orang melakukan berbagai pekerjaan pastilah memiliki

motivasi dalam menjalankannya. Dengan adanya motivasi ini orang akan lebih

mendapatkan energi dan motivasi dalam menjalankan kegiatan maupun aktivitas.

Melihat aktivitas yang dilakukan oleh para peziarah yang mendatangi batu keramat,

setiap peziarah pastilah memiliki motivasinya sendiri.

Mengutip dari buku yang ditulis oleh Tristan, secara umum Mumfangati

memaparkan ada empat yang memotivasi orang-orang berziarah ke keramat, yaitu;

pertama, taktyarasa yaitu berziarah dengan tujuan memperoleh berkah dan

keteguhan hidup (ngalap berkah). Kedua, gorowasi : berziarah untuk memperoleh

124 Ali, H.M. Sayuthi. Metodologi Peneliitian Agama: Pendekatan Teoori dan

Praktek.(Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,2002), hal 1

Page 71: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

57

kekuatan, popularitas, stabilitas pribadi, serta umur panjang, dan mencari

ketenangan batin. Ketiga, widiginong: berziarah dengan tujuan mencari kekayaan

dunia maupun jabatan duniawi atau mencari rejeki. Keempat, samaptadanu: upaya

mencari kebahagiaan anak cucu agar selamat atau untuk mencari keselamatan.125

Penuturan dari juru kunci keramat, yaitu ko Apeng mengenai para

pengunjung yang datang ke keramat, motivasi mereka datang ke keramat memiliki

perbedaan pada tiap orang yang datang, juga mengenai tanggapan mereka terhadap

adanya keramat tersebut. Hal ini di karenakan setiap manusia memiliki tujuannya

masing-masing dalam kehidupannya di dunia ini. Ko Apeng menuturkan bahwa,

orang datang ke keramat itu bermacam-macam motivasi dan tujuannya.126

Jika yang datang merupakan orang yang sengaja sembahyang ke vihara,

maka orang tersebut tidak akan tahu menahu mengenai keramat, keramat hanya

dijadikan sebagai tempat bersemayamnya leluhur. Motivasi orang-orang ini hanya

tertuju ke vihara Sian Jin Ku Poh untuk memperoleh keberkahan leluhur, Mak Ku

Poh sendiri juga pada Sang Buddha. Salah satunya adalah ko Fransisko Hendra

yang jauh-jauh datang dari Jakarta yang biasanya hanya untuk sembahyang di

vihara Sian Jin Ku Poh.

Dalam teori yang pertama mengenai pengertian taktyarasa, ko Hendra

merupakan salah satu yang masuk dalam kategori teori ini. Menurut ko Hendra, ia

datang biasanya hanya ke vihara khusus untuk sembahyang saja yang kemudian

juga sembahyang di keramat. Ia hanya menganggap keramat merupakan bagian dari

vihara, dan menganggap keramat hanya sebagai leluhur. Ia datang jauh-jauh ke

125 Tristan Rokhmawan.(2019). Penelitian, Transformasi, & Pengkajian Folklor.

Medan: Yayasan Kita Menulis, hal. 168-169 126 Wawancara dengan ko Apeng, pada 9 November 2019.

Page 72: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

58

vihara Sian Jin Ku Poh karena ia merasa lebih fleksibel dengan waktu yang

dimilikinya. Jika ke vihara lain ada batas waktu untuk kunjungannya, sedangkan

disini waktu sangat bebas untuk para pengunjungnya. Ia merasa lebih nyaman,

karena waktu lain ia gunakan untuk bekerja, dan pada waktu malam hari seperti

pada saat ditemui ia melakukan kunjungan untuk beribadah.127

Kunjungan ko Hendra ini dilakukan untuk meminta keberkahan dalam

mejalani kehidupan dan pekerjaannya. Diharapkan leluhur yang ia datangi bisa

memberikan keberkahan yang ia panjatkan saat melakukan sembahyang ataupun

penghormatan. Ko Hendra juga melakukan sembahyang ataupun penghormatan

bersama teman-temannya yang juga memiliki motivasi yang sama setiap

mengunjungi vihara Sian Jin Ku poh ini. Diharapkan pula pekerjaan yang sedang

ia jalani bisa lancar dalam segala urusan dan kebutuhannya. Bagi ko Hendra yang

menganggap batu keramat sebagai leluhurnya, ia melakukan peribadah yang sama

pula dengan yang ada di vihara Sian Jin Ku Poh.

Adapula pak Rudi yang sudah dua kali datang ke vihara Sian Jin Ku Poh

untuk melakukan sembahyang. Pada kesempatan pertama, pak Rudi sama sekali

tidak tahu menahu mengenai batu keramat tersebut, dan hanya melakukan

sembahyang saja. Pada kunjungan yang ke dua, pak Rudi berkesempatan untuk

melakukan interaksi dengan juru kunci keramat. Pak Rudi juga menuturkan pertama

kali mengetahui tentang keramat dari blog128 vihara Sian Jin Ku Poh yang ia baca.

Sedari awal pak Rudi telah mengetahui mengenai vihara Sian Jin Ku Poh

karena sedari kecil pula pak Rudi tumbuh besar di sekitar vihara Sian Jin Ku Poh

127 Wawancara dengan Fransisko Hendra, pada 21 November 2019.

128 Menurut KBBI, blog merupakan catatan harian atau jurnal pribadi di internet yang

dapat diakses oleh siapa saja. Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id, pada Sabtu 6 Juni 2020,

07.45. PM.

Page 73: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

59

yang berada di Karawang. Karena mengetahui adanya vihara Sian Jin Ku Poh yang

berada di luar Karawang inilah pak Rudi mulai mendatanginya. Selain itu, dari

penuturan juru kunci yang mengenalkan batu keramat tersebut pula lah membuat

pak Rudi ingin lebih mengenal batu keramat.

Dengan adanya pernyataan dari pak Rudi tersebut, orang datang untuk

melihat hasil yang telah ia minta ke keramat baru akan merasakan makna dari

datang berkunjung ke keramat. Namun, pak Rudi sangatlah menghormati adanya

keramat Uyut Eyang Lang-lang Buana ini. Bahkan menurut Penuturan pak Rudi

saat ditemui di keramat mengatakan bahwa: “karena baru pertama kali datang ke

keramat ini, saya belum mengetahui tentang mbah ini”. Juga setiap penulis

menanyakan bagaimana tentang keramat, pak Rudi selalu mengatakan “maaf ya

bah, saya belum bisa sembahyang atau ngasih hormat ke mbah”, jika ditanya lagi

maka akan memohon maaf lagi ke keramat. Hal ini karena pak Rudi masih ingin

tahu tentang keramat tersebut, ia hanya mendengarnya dari orang-orang sekitar

maupun dari blog yang ia baca. Jika dilihat dari penuturan ko Apeng, pak Rudi

datang untuk berkonsultasi karena bisnisnya sedang mengalami penurunan.129

Namun hanya konsultasi dengan ko Apengnya saja, tidak melakukan kontak dengan

keramat seperti orang-orang yang datang kebanyakan maka akan melakukan kontak

dengan keramat dan ko Apeng hanya sebagai perantara.

Manusia memiliki sikap juga perasaan. Perasaan manusia terhadap

lingkungan dapat mempengaruhi sikap manusia itu sendiri. Dengan adanya sikap

dan perasaan (manusianya) maka kesakralan benda-benda akan mengalami

penguatan. Dengan demikian kesakralan terwujud karena sikap mental yang

129 Wawancara dengan pak Rudi, pada 17 November 2019.

Page 74: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

60

didukung oleh perasaan. Sakral dengan tepat diartikan sebagai sesuatu yang

disisihkan dari sikap hormat terhadap hal-hal yang berguna bagi kehidupan sehari-

hari. Ini terwujud dengan sikap pak Rudi yang baru pertama kali mendatangi

keramat tersebut. Ia masih merasakan ragu, jadi ia hanya menjalani proses

konsultasi dengan juru kunci keramat, yaitu ko Apeng. Pak Rudi masih

menganggap keramat hanya sebatas simbolik dari batu itu sendiri, belum

menjadikan batu tersebut sebagai dunia simbolik yang memiliki kesakralan dan

dapat memberikan pengaruh terhadap dirinya maupun orang lain.

Selain tamu seperti pak Rudi dan pak Hendra, Ko Apeng juga menjelaskan

bahwa, tamu yang datang juga ada yang melakukan pengobatan, ada yang minta

jodoh, untuk usaha supaya lancar, banyak juga yang meminta untuk rejeki. Semua

yang datang tergantung dengan masing-masing tujuannya. Jika banyak tamu datang

pada waktu malam hari dan waktu-waktu tertentu seperti malam jumat maupun

pada tanggal 1 Muharram, banyak dari mereka akan meminta untuk memperoleh

rejeki.130

Beda lagi dengan ko Cai yang sudah lama sekali mengenal vihara Sian Jin

Ku Poh dan juga keramat sejak tahun 90-an. Ko Cai yang dulunya bekerja di sekitar

vihara Sian Jin Ku Poh, telah lama melakukan sembahyang dan mengikuti kegiatan

di vihara ini. Bahkan ko Cai sangat akrab dengan orang-orang sekitar yang ada di

vihara ini. Ko Cai juga tahu sedikit demi sedikit mengenai sejarah dan sil-silah dari

keluarga mpe Boen Tjiang.

Menurut ko Cai, secara keimanan yang dijelaskan olehnya, ia tidak boleh

menimani keramat. Hanya Tuhan yang ia percaya yang diperbolehkan untuk di

130 Wawancara dengan ko Apeng, pada 9 November 2019.

Page 75: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

61

Imani. Ko Cai melakukan sembahyang di vihara hanya untuk mengikuti tradisi

keluarganya yang telah turun temurun. Ia mendatangi keramat hanya sebagai tamu,

untuk niat dan yang lainnya tidak ada. Bagi ko Cai tradisi hanyalah tradisi, namun

untuk keimanan menyangkut agama yang ia yakini. Ia mendatangi keramat hanya

melihat-lihat karena penasaran dan selanjutnya hanya mengantarkan bos ditempat

kerjanya yang ingin datang ke keramat.131 Sesuai dengan yang dipahami ko Cai,

pada awalnya ia juga penasaran dengan keramat, namun dengan berjalannya waktu,

ko Cai hanya menganggap dirinya tamu saat datang ke batu keramat.

Penuturan ko Cai hampir sama dengan ko Afong. Bagi ko Afong batu

melakukan sembahyang ke vihara lebih utama karena keimanan yang ia miliki.

Namun, pernah sekali ko Afong mendatangi batu keramat beberapa kali pada saat

usaha yang dimiliki mengalami penurunan, bahkan susah untuk melakukan

perbaikan. Hanya sebatas inilah ko Afong mendatangi batu keramat. Dari penuturan

ko Afong, ia jelas mmengatakan motivasi utamanya saat itu untuk mendatangi batu

keramat. Setelah dua kali mendatangi batu keramat, ia memang merasakan timbal

balik yang didapatkan dari mendatangi batu keramat. Walaupun terkadang ko

Afong masih mendatangi batu keramat hanya sebatas penghormatan dan

mengharapkan berkahnya.

Dalam pengertian konsep drai teori gorowasi, ada peziarah yang memang

masuk dalam kategori teori ini, seperti halnya pak Yosep salah satunya. Seperti hal

nya pak Rudi, pak Yosep yang awalnya hanya datang ke vihara tanpa tahu menahu

mengenai batu keramat, setelah tahu mengenai batu keramat ia hanya datang ke

batu keramatnya saja. Manurut penuturan dari pak Yosep, banyak hal yang

131 Wawancara dengan ko Cai, pada 17 November 2019.

Page 76: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

62

menjadikan ia datang secara rutin sebulan sekali yang telah dijalaninya selama lebih

dari satu tahun lebih. Pertama kali pak Yosep mendatangi vihara untuk melakukan

sembahyang terhadap leluhur, yang kemudian orang sekitar vihara memberi

tahukan bahwa di sini ada keramat yang bisa dikatakan manjur untuk meminta

pertolongan. Mendengar hal tersebut, pak Yosep pun mencari tahu lebih lanjut

dengan mengobrol bersama orang-orang sekitar, kemudian mengobrol dengan ko

Apeng juru kunci dari keramat. Awal mendatangi keramat pak Yosep sendiri

meminta untuk disembuhkan dari sakit yang telah lama ia derita. Pak Yosep

menjalani pengobatan hampir dua bulan lamanya dan secara rutin mendatangi

keramat.132

Setelah sembuh dari sakit, pak Yosep juga mendengar orang sekitar datang

ke keramat bukan hanya untuk menjalani pengobatan melainkan untuk meminta

rejeki, membuat pak Yosep penasaran dan terus-menerus mendatangi keramat

hingga sekarang untuk meminta rejeki maupun usaha. Dari inilah pak Yosep setiap

sebulan atau dua minggu sekali mendatangi keramat. Ia merasa keramat sudah

melekat dengan kehidupannya, karena ia bisa sembuh setelah mendatangi keramat

dan usaha yang dijalankan terasa menjadi lancar. Pak Yosep tidak dapat

mengungkapkan bagaimana keramat telah menjadi salah satu penompang dirinya,

ia tidak bisa mengungkapkan keberadaan keramat dalam kehidupannya yang sudah

sangat melekat. Hal ini telah menjadikan keramat dalam membentuk dunia simbolik

tersendiri bagi pak Yosep yang kemudian membentuk perilaku dirinya. Ini

merupakan motivasi utamanya sampai sekarang masih terus mendatangi

132 Wawancara dengan pak Yosep, pada 17 November 2019.

Page 77: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

63

keramat.133 Selain masuk dalam kategori teori kedua, pak Yosep juga masuk dalam

kategori teori ketiga, yaitu widiginong dan samaptadanu. Dalam teori widiginong

ini, pak Yosep mencari dalam kekayaan dunia yang terwujud dalam usaha (rejeki

yang sebenarnya), dan untuk samaptadanu, ia mencari keselamatan untuk dirinya

maupun keluarganya.

Selain pak Yosep, Ci Yanti juga merupakan orang yang sering sekali

mendatangi keramat. Ia datang ke keramat hampir setiap hari, jika ia tidak ketiduran

pada sore harinya. Menurut penuturan ci Yanti, ia sangatlah dekat dengan keramat.

Kedekatan yang dimaksudnya karena keramat telah memberikan banyak hal kepada

ia dan keluarganya. Maka dari itulah setiap sore hari, ia menyempatkan waktu untuk

mendatangi keramat. Ci Yanti mendatangi keramat untuk melakukan sembahyang

maupun memanjatkan doa. Ci Yanti juga bercerita bahwa jika ia mengalami

kesulitan maka akan meminta saran dengan mendatangi keramat. Jika sakit ia tidak

mendatangi dokter, namun mendatangi keramat. Karena ia sudah yakin bahwa obat

yang memang diberikan Eyang memang menyembuhkan sakit yang di derita. Selain

itu juga, ci Yanti sering meminta rejeki ke keramat.

Ci Yanti yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang juga tinggal di

sekitar vihara Sian Jin Ku Poh. Bukan hanya sekadar penghormatan, kadang ci

Yanti juga melakukan permohonan untuk mencari kecocokan rejeki. Bahkan setiap

ci Yanti sehabis pulang dari keramat orang-orang akan bertanya “ci liat apa?

Nomornya berapa?”. Ci Yanti hanya bisa menjawabnya “liat aja sendiri ke

keramat”. 134

133 Wawancara dengan pak Yosep, pada 17 November 2019. 134 Wawancara dengan ci Yanti, pada 17 November 2019.

Page 78: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

64

Bagi ci Yanti, keramat memiliki makna yang sangat mendalam karena

selama hidupnya di kampung Jati, ia mengenal betul bagaimana keramat berperan

dalam kehidupannya. Dalam penjelasan yang dibagikan oleh ci Yanti, intinya

bahwasannya keramat benar-benar menjadi penolong, ketika sakit maka obat akan

diberikan, ketika susah maka akan diberikan solusi, usaha yang digeluti juga lancar

dengan adanya saran ataupun petuah yang telah diberikan oleh keramat. Petuah dan

saran-saran yang ia terima selalu ia percaya karena seringnya mendatangi keramat.

Keramat dijadikan sebagai tempat bersandar bagi mereka yang mempercayainya,

seperti halnya ci Yanti.

Sebagai tempat yang memberikan pemaknaan tanpa bisa

mengungkapkannya, ci Yanti dan beberapa orang menjadikan keramat dalam

membentuk dunia simbolik tersendiri yang kemudian membentuk perilaku

manusianya. Satu orang yang memiliki perasaan yang sama dengan ci Yanti adalah

pak Yosep, juga ci Yanti termasuk dalam dua teori yang sama dengan pak Yosep

(teori widiginong dan samaptadanu). Pak Yosep sendiri bekerja sebagai wiraswasta

di daerah Cengkareng dan mulai menjadi salah satu tamu yang setia selama lebih

dari satu tahunan.

Jika banyak orang yang datang ke keramat lebih mengarah meminta

kepada batu keramat, untuk mak Kutun, ia menganggapnya hanya sebatas perantara

dengan Allah SWT. Mak Kutun mengatakan bahwa, selain menjadi orang yang

dipercaya menjadi perantara, ia juga pernah menjadi orang yang berdoa di keramat

hingga saat ini. Pada 2013, mak Kutun mengatakan jika ia pernah ke keramat untuk

memanjatkan doa ke Allah melalui perantara Eyang keramat tersebut. Ia meminta

untuk kelancaran keponakannya supaya diterima kerja menjadi seorang pegawai.

Page 79: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

65

Sesaat setelah itu keponakan mak Kutun pun bekerja sebagai pegawai. Ia

menganggap bahwa keberkahan dari keramat membuat doa yang ia panjatkan

kepada Allah bisa tersampaikan lewat Uyut Lang-lang Buana tersampaikan.

Sebagai seorang muslim, jika mak Kutun memintanya kepada batu keramat bukan

kepada Allah, ia akan dianggap musryik.135 Inilah yang selalu mak Kutun tetapkan

dalam dirinya, bahwa Keramat Uyut Eyang Lang-lang Buana hanya sebatas

perantara dengan Allah. Mak Kutun juga seringkali mendatangi keramat hanya

untuk memanjatkan doa ke Allah hingga saat ini, bahkan jika ada orang yang minta

untuk diantarkan ke keramat, ia dengan senang hati mengantarnya.

Dalam bagian keempat, yaitu samaptadanu, orang menginginkan

keselamatan maupun keselamatan dan kesejahteraan bagi keturunan selanjutnya.

Bagi yang mendatangi keramat ini, doa meminta supaya keturunan sejahtera dan

selalu dalam keadaan aman merupakan yang sering disertakan oleh para

pengunjung. Para pengunjung yakin apa yang mereka yakini ini dapat terwujud,

terlebih bagi mereka yang telah percaya bahkan menggantungkan sebagian

kehidupan mereka pada batu keramat ini. Bagi mereka ini merupakan sebuah

keberuntungan dapat mengenal dan merasakan manfaat yang telah diberikan oleh

batu keramat. Dalam bagian empat ini, seperti yang telah di paparkan dalam

keterangan ci Yanti dan pak Yosep, mereka termasuk salah satunya.

Dalam pernyataan ci Yanti, ia memaparkan juga bahwasannya ketika

datang ke keramat meminta untuk kesejahteraan anak cucu nya kelak. Mendoakan

untuk keselamatan dan kesejahteraan sekarang maupun seterusnya. Bagi pak Yosep

pun sama halnya. Ia memaparkan bahwasannya ia juga meminta keselamatan bagi

135 Wawancara dengan mak Kutun, pada 21 November 2019.

Page 80: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

66

dirinya, tidak mengalami sakit seperti sebelumnya. Keselamatan dan kesejahteraan

bagi keluarga besarnya, selalu mendapatkan yang terbaik.

Page 81: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

67

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan peneliti pada bab sebelumnya, dijelaskan bahwa banyak

hal yang terjadi pada para peziarah yang datang ke keramat. Dari adanya timbal

balik yang mereka anggap sebagai sesuatu yang tidak dapat diungkapkan sampai

pada tidak adanya timbal balik antara peziarah dengan keramat karena tidak ada

pengetahuan ataupun adanya pembatasan dalam agama yang dianut oleh peziarah.

Ada juga karena kebudayaan yang telah lama melekat pada diri peziarah yang

menjadikan keramat sebagai bagian dari tradisi kebudayaan mereka.

Bagi mereka yang telah menemukan titik nyaman untuk mendapatkan

ngalap berkah di keramat, mereka akan terus mendatangi keramat di saat susah

maupun senang dan akan memberikan balasan dari apa yang di dapatkannya.

Banyak dari para peziarah yang bahkan terus-menerus datang karena telah

mendapatkan apa yang mereka doakan, yang kemudian membuat mereka ingin

datang kembali dengan permintaan yang sama maupun permintaan yang berbeda-

beda. Dari pemaparan tersebut, banyak dari pengunjung yang telah membentuk

perilaku mereka terhadap keramat yang menjadi simbol dari adanya Eyang Uyut

Lang-lang Buana itu sendiri.

Batu keramat Uyut Eyang Lang-lang Buana pertama kali ditemukan oleh

The Boen Tjiang. The Boen Tjiang atau biasa di sapa dengan mpe Boen Tjiang

sebagai penemu juga sebagai juru kunci dari batu keramat dan sebagai pengurus

Vihara Sian Jin Ku Poh pada masanya. Untuk juru kunci yang mengurus batu

keramat dipilih oleh juru kunci sebelumnya (di amanahkan oleh juru kunci

Page 82: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

68

sebelumnya) ataupun musyawarah keluarga besar pengurus dari batu keramat dan

juga vihara Sian Jin Ku Poh. Dari awal adanya batu keramat Uyut Eyang Lang-lang

Buana, difungsikan untuk pengobatan bagi orang-orang sekitar batu keramat

dengan niat yang sama. Mereka datang langsung ke keramat untuk kesembuhan

bagi yang sakit maupun keselamatan bagi keluarga mereka.

Dengan adanya peziarah yang datang ke batu keramat, juru kunci akan

memberikan pengarahan bahwasannya mendatangi keramat tetap meminta kepada

Tuhan dari agama yang mereka anut. Batu keramat hanyalah sebagai salah satu

perantara supaya doa yang dipanjatkan tersampaikan lebih cepat. Banyak pula

peziarah yang datang ke keramat karena sudah dianggap sebagai salah satu leluhur

yang ada di vihara Sian Jin Ku Poh. Dengan beribadah ke vihara Sian Jin Ku Poh,

mereka juga melakukan penghormatan, pemberian sesajen, dupa dan lainnya ke

keramat.

Waktu bagi para peziarah mendatangi batu keramat pun beragam. Karena

Vihara Sian Jin Ku Poh di buka selama dua puluh empat jam, umat yang datang

pun sesuai dengan keperluan dan waktu yang mereka miliki. Kebanyakan umat

maupun peziarah batu keramat akan datang pada jam-jam malam. Pada jam tersebut

biasanya adalah waktu bagi mereka yang tidak punya waktu luang di siang hari di

karenakan sibuk bekerja. Khususnya bagi para peziarah batu keramat sebagian

besar banyak yang datang di atas jam dua belas malam, dan membludaknya

peziarah biasanya di hari-hari tertentu yang memiliki pengaruh lebih kuat. Seperti

halnya 1 Muharram, malam jumat, 12 Mulud, malam selasa, dan hari-hari yang

memang ditunjuk. Bahkan bagi masyarakat sekitar banyak pula yang telah

menggantungkan semua keberuntungan mereka kepada batu keramat tersebut.

Page 83: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

69

Dalam memperoleh rejeki, pekerjaan, kesehatan dan lainnya, mereka meminta dan

menggantungkan semuanya kepada batu keramat.

Masyarakat datang ke batu keramat dengan berbagai macam motivasi yang

membuat mereka terus mendatangi batu keramat. Tanpa adanya batasan jam

kunjungan ke batu keramat, banyak orang yang datang di malam hari untuk mencari

keberuntungan dalam perihal rejeki136. Kebanyakan dari mereka telah

membuktikan bagaimana mereka bisa mencocokan rejeki mereka yang didapat di

batu keramat dengan yang ada di dunia nyata. Bahkan sering kali mereka membuat

janji jikalau rejeki mereka sepenuhnya didapatkan, maka mereka akan memberikan

imbalan ke batu keramat maupun ke vihara Sian Jin Ku Poh.

Selain untuk mendapatkan rejeki, pengobatan, jodoh, peziarah yang datang

mengunjungi batu keramat juga meminta untuk kesejahteraan bagi keluarga dan

anak cucu mereka. Mereka datang dengan beberapa permintaan kepada batu

keramat yang disampaikan melalui juru kunci batu keramat. Dari juru kunci inilah

permintaan di komunikasikan kepada batu keramat. Jawaban dari setiap peziarah

yang mendatangi batu keramat akan terlihat di kain putih yang menutupi batu

keramat tersebut. Walaupun yang masuk ke dalam batu keramat lebih dari satu

orang, semua jawaban yang diminta akan muncul sesuai dengan apa yang

diinginkan di atas kain putih tersebut. Adapula peziarah yang datang tanpa meminta

di dampingin oleh juru kunci, peziarah tersebut akan langsung berucap di depan

batu keramat. Dengan berbagai motivasi yang melatar belakangi peziarah datang

ke batu keramat, mayoritas dari mereka datang untuk mendapatkan rejeki.

136 Bukan rejeki dalam pengertian umumnya, tapi dalam pengertian togel.

Page 84: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

70

Dengan banyaknya rejeki yang berhasil terkabulkan dari berbagai orang,

membuat batu keramat lebih dikenal lagi. Berbagai orang baru maupun lama terus

berdatangan hanya untuk mencari rejeki. Jelas sekali kebanyakan motivasi utama

mereka mendatangi batu keramat adalah untuk mendapatkan rejeki. Bahkan ada

yang datang secara berkala. Dalam motivasi ini, orang-orang termasuk dalam

kategori teori widiginong. Dengan tujuannya yang sangatlah jelas untuk kekayaan

duniawi dan menumpuk rejeki yang berlebihan.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, ada beberapa

saran-saran yang perlu disampaikan, yaitu:

1. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian di vihara Sian Jin Ku Poh

maupun di desa Tonjong, peneliti bisa meneliti mengenai permasalahan

identitas agama para pengunjung yang mendatangi keramat maupun vihara,

karena masih banyak yang memiliki agama yang berbeda dengan yang tercatat

pada KTP (kartu tanda penduduk) yang mereka miliki. Bahkan ada beberapa

orang yang tidak mengetahui mengenai agama yang mereka anut, mereka

hanya mengikuti tradisi keluarga mereka kepada para leluhurnya.

2. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang serupa di keramat ini, bisa

mengambil pendekatan lain dalam melakukan penelitian.

Page 85: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

71

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. (2017). Metode Penelitian Kualitatif : Sebauh Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Depok :

Rajawali Pers.

Agus, Bustanuddin.(2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia : Pengantar

Antropologi Agama. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Anggito, Albi dan Johan Setiawan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jawa

Barat : CV Jejak.

Arifin. (1986) Menguak Misteri Ajaran Agama-agama Besar. Jakarta : Golden

Trayon Press.

Bakhtiar, Amsal. (2009). Filsafat Agama. Jakarta : Rajawali Pers.

Bowie, Fiona. (2000). The Anthropology Of Religion : an introduction.

Massachusetts : Blackwell Publishers Ltd.

Gazali, et.all. Yelfi Dewi S. (Ed). (2012). Filsafat Ketuhanan Studi Relasi Tuhan

Dan Manusia. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Hatinah, Siti. (2014). Materi Pokok Metode Penelitian Perpustakaan. Tangerang

Selatang: UNiversitas Terbuka.

Ilahi, Mohammad Takdir. (2017). Kearifan Ritual Jodangan Dalam Tradisi Islam

Nusantara Di Goa Cerme. Vol. 15, No. 1.

Imron, M. Ali. (2013). Sejarah Terlengkap Agama-agama Di Dunia. Yogyakarta:

IRCiSoD.

Ismail.(2017). SEJARAH AGAMA-AGAMA (Pengantar Studi Agama-Agama).

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Page 86: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

72

Jamaludin dan Solihah Sari Rahayu.(2019). HUBUNGAN FIQH KALAM DAN

TASAWUF (Dalam Pandangan Tarekat Qadiriyah Wa Naqsyabandiyah

Suryalaya Tasikmalaya ). Jawa Tengah: CV. Mangku Bumi Media.

Jr, A.G. Honig.terj. M.D Koesoemoesastro dan soegiarto. (2009). Ilmu Agama .

Jakarta: Gunung Mulia.

Kahmad, Dadang. (2002). Sosiologi Agama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Kause, Olifianus. (2013). NAETAPAN BATU KERAMAT (Studi Tentang

Pengkeramatan Batu Naetapan dan Dampaknya Bagi Masyarakat Desa

Tunua, Kabupaten Timor Tengah Selatan). Tesis S2, Mahasiswa

Universitas Kristen Satya Kencana, Fakultas Teologi, Magister Sosiologi

Agama.

Lari, Sayid Mujtaba Musawi. (2001). Etika & Pertumbuhan Spiritual. Jakarta:

Lentera.

Liang, Ws. Mulyadi. (2015). Mengenal Agama Konghucu. Sidoarjo: SPOC.

Madjid, Nurcholish, dkk. (2004). AGAMA, KEMANUSIAAN & BUDAYA

TOLERANSI. Yogyakarta : PT. Surya Sarana Utama.

Merinda, Maria Fransiska. (2017). EUROPE PILGRIM TRIP (Paris – Lourdes –

Nevers – Mont St. Michel – Avignon - Vatican). Jakarta: PT Elex Media

Komputindo

Merliana, Siti Meli. (2018). Makam Keramat Syekh Abdul Muhyi: Kultus Dan

Motivasi Ziarah. Skripsi S1, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ushuluddin, Prodi Studi Agama-

agama.

Page 87: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

73

Nihayah, Hamidatun. (Januari, 2017). Berburu Nomor Togel Di Makam Keramat

(Studi Etnografi di Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto). Jurnal

Keislaman, Vol. 6, No.1

Nottingham, Elizabath K. Terj. Abdul Muis Naharong.(1985). Agama Dan

Masyarakat : Suatu Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Rajawali Press.

Nurdin, Ali. (2015). KOMUNIKASI MAGIS : Fenomena Dukun di Pedesan.

Yogyakarta : LKiS Pelangi Aksara.

Nurdin, Amin dan Ahmad Abrori. (2006). MENGERTI SOSIOLOGI :Pengantar

Untuk Memahami Konsep-konsep Dasar. Jakarta: UIN Jakarta Pers.

O’Dea, Thomas F. (1985) . SOSIOLOGI AGAMA, Suatu Pengenalan Awal. Jakarta

: CV. Rajawali.

Ormsby, Alison . (2013) “Analysis of Local Attitudes Toward the Sacred Groves of

Meghalaya and Karnataka, India”. Department Of Environmental

Studies, Eckerd College, St. Petersburg, FL, USA. Conservation and

society,Vol. 11, No. 2, pp 187-197. Accessed 15 November 2019, 11.49

UTC.

Prawiro, Abdurrahman Misno Bambang, dkk.(2015). Barakah Ziarah Etnografi

Kuburan di Bumi Parahyangan. Yogyakarta: DEEPUBLISH.

Purnamasari, Nia. (2009). “Makam Keramat dan Perubahan Sosial (Studi Kasus di

Masyarakat Sekitar Makam Dalem Cikundul, Majalaya, Cianjur)”.

Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Program Studi Sosiologi

Agama.

Page 88: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

74

Pustaka ilmu sunni salafiyah-KTB .(2013).PISS-KTB : Buku Kumpulan Tanya

Jawab dan Diskusi Keagamaan. Diakses dari www.piss-ktb.com, pada 23

Januari 2020, 07.40 AM

Ramayulis, Haji. (2002). Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.

Robertson, Roland.ed.penerj. Achmad Fedyani Saifuddin. (1995). AGAMA: dalam

analisa dan intrepretasi sosiologis. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Rokhmawan, Tristan.(2019). Penelitian, Transformasi, & Pengkajian Folklor.

Medan: Yayasan Kita Menulis.

Soejidjito, Herwasono, Y. Purwanto, Endang Sukara. (2009). Situs Keramat Alami

– Peran Budaya Dalam Konservasi Keaneragaman Hayati. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Suprayogo, Imam dan Tobroni. (2003). Metodologi Penelitian Sosial-Agama..

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sutaarga, Moh. Amir. (1966). Prabu Siliwangi. Jakarta : PT Dunia Pustaka Jaya.

Syam, Nur. (2009). Tantangan Multikulturalisme Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Tanggok, M. Ikhsan. (2006) . Mengenal Lebih Dekat Agama Tao. Jakarta :

Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press.

Tim Penulis. (2006). Antropologi SMA/MA Kelas XII (Diknas). Jakarta : Grasindo

Yoest. (2008). Riwayat Kelenteng, Vihara, Lithang di Jakarta dan Banten. Jakarta:

PT Buana Ilmu.

Yulinawati. (2018). Mitos Keramat Pohon Pule Di Desa Tekorejo Kecamatan Buay

Madang Ogan Komering Ulu (OKU) Timur. Skripsi S1, Mahasiswa

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Fakultas Ushuluddin dan

Studi Agama, Jurusan Studi Agama-agama.

Page 89: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

75

Yusuf, A. Muri. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualiatif, dan Penelitian

Gabungan. Jakarta : Kencana.

Wardani, Laksmi Kusuma. (2010). Fungsi, Makna, Dan Simbol (sebuah kajian

teoritik). Bahan Seminar Arsitektur Nusantara 101010. Jurusan Desain

Interior, Fakultas Seni dan Desain-Universitas Kristen Petra.

West, Richard dan Lynn H. Turner. (2008). Pengantar Teori Komunikasi : Analisis

dan Aplikasi. Buku 1 edisi ke-3. Terje. Maria Natalia Damayanti Maer.

Jakarta : Salemba Humanika.

Zazuli, Mohammad. (2018). Sejarah Agama Manusia. Yogyakarta : Narasi.

Zed, Mestika. (2008). Metodologi Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

http://kbbi.web.id/magis, pada senin 20 Januari 2020, 11.42 PM

http://kbbi.web.id/keramat, pada Senin 20 Januari 2020, 11.22 PM.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Gaib, pada Minggu 16 Februari 2020, 09.13

PM.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Mistis, pada Minggu 16 Februari 2020, 09.13

PM.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Mistik, pada Minggu 16 Februari 2020, 09.18

PM.

Di akses dari pengertian dan rahasia togel telah terungkap- celah rahasia togek

https://loto-gel.blogspot.com/2015/04/pengertian-dan-rahasia-togel-

telah.html?m=1, pada 28 september 2019, pukul 12.47 AM

Page 90: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

76

Diakses dari artikel Sembahyang Ce It dan Cap Go,

https://www.tionghoa.info/sembahyang-ce-it-dan-cap-go/, pada selasa 18

Februari 2020, 11.27 PM.

Diakses dari m.facebook.com/kml.kemeilie/posts/1054506111326449, pada selasa

18 Februari 2020, 11.35 PM.

Wawancara dengan bu eti, pada 29 September 2019

Wawancara dengan mak Kutun, pada 21 November 2019

Wawancara dengan ko Apeng, pada 9 November 2019

Wawancara dengan pak Rudi, pada 17 November 2019

Wawancara dengan ci Yanti, pada 17 November 2019

Wawancara dengan pak Yosep, pada 21 November 2019

Wawancara dengan pak Hendra, pada 17 November 2019

Wawancara dengan ko Cai, pada 17 November 2019

Page 91: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

77

LAMPIRAN

Paling Kiri (The Boen Tjiang) Juru Kunci Pertama Keramat dan Para

Pendiri Vihara Sian Jin Ku Poh

Sumber : dokumentasi pribadi

Page 92: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

78

Keramat Uyut Eyang Lang-lang Buana

Sumber : dokumentasi pribadi

Depan Keramat Uyut Eyang Lang-Lang Buana

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 93: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

79

Mak Ku Poh

Sumber : dokumentasi pribadi

Page 94: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

80

Patung-patung di Keramat

Sumber : dokumentasi pribadi

Pohon Pule

Sumber : dokumentasi pribadi

Page 95: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

81

Posisi Keramat yang berada diujung bersebelahan dengan vihara Sian Jin

Ku Poh

Sumber : dokumentasi pribadi

Vihara Sian Jin Ku Poh Tampak Depan

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 96: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

82

Kamar Mandi Depan Vihara

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Page 97: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

83

Page 98: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

84

Page 99: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

85

Page 100: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

86

Page 101: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

87

Page 102: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

88

Page 103: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

89

Page 104: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

90

Page 105: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

91

Page 106: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

92

Page 107: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

93

Page 108: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

94

Page 109: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

95

Lampiran wawancara, ko Afong

1. Sejak kapan dan berapa lama mengenal batu Keramat?

Jawab: saya sudah 10 tahun kesini. Sebelumnya saya kan ke vihara Boen

Tek Bio yang di Kebayoran. Terus pindah kesini tuh pas tau ada yang lebih

deket. Enakan juga sih tempatnya, lebih santai dan waktunya ga ada

batesnya.

2. Mengenal Batu Keramat dari siapa?

Jawab: awalnya kan saya ibadah di vihara depan tuh, vihara 8 phosat,

vihara yang Buddha tidur itu. Dikasih tau sama penjaganya kalo dibelakang

ada lagi vihara dan emang waktunya ga dibatesin, terus saya kesini tuh abis

dikasih tau. Soalnya kan saya kerja biasa full, bisanya malem gini abis balik

kerja. Jadinya ya lebih sering ke sini, sampe sekarang malahan betah di sini.

3. Seberapa sering mendatangi Batu Keramat?

Jawab: kalo saya jarang ke Keramatnya, cuman kalo sempet saya datengin

tu keramat. Lebih ke Vihara nya saja saya buat sembahyang. Tapi dulu

pernah berturut-turut datang, karena ada perlu si, kesini-sini jarang.

4. Pada saat ke keramat apa saja yang dilakukan?

Jawab: kalo saya waktu itu di pandu dulu sama ko Apeng kuncennya, terus

setelah itu terserah sama saya ngapainnya kan. Ya saya mah minta buat

usaha waktu itu.

5. Apa makna Batu Keramat bagi anda?

Jawab: bagus juga buat rezeki itu, buat usaha, tapi ga bisa cuma sekali kalo

ke sini. Harus berkali-kali. Apalagi kalo 1 muharram ato peringatan lainnya

tuh kita disuruh bawa-bawa syarat tertentu, kaya bawa bunga ato apalah.

Page 110: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

96

6. Apa motivasi anda mendatangi Batu Keramat?

Jawab: kalo datang ke keramatnya ya buat berkah nya ya. Kadang juga buat

usaha lancar, sesuai kondisi ya.

Page 111: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

97

Lampiran wawancara, mak Kutun

1. Sejak kapan dan berapa lama mengenal batu Keramat?

Jawab: saya udah lama banget ya disini. Tahun 70-an kayanya saya udah

kenal ini keramat. Dari yang belom punya tempat kaya gini nih, sampe jdi

bagus kaya gini.

2. Mengenal Batu Keramat dari siapa?

Jawab: tau aja ya. Kan emang tinggal disini dari awal adanya keramat ini.

Terus saya juga di amanahin saya ko Boen Tjiang buat nganter orang kalo

emang ada perlu ke keramat.

3. Seberapa sering mendatangi Batu Keramat?

Jawab: dulu sering. Kalo sekarang jarang. Kalo ini aja ya, orang minta

dianter ke keramat saya anterin. Udah ga bisa bebas kaya dulu. Saya udah

mantan istrinya Boen Tjiang kan, anak-anaknya yang laen yang ngurus.

Kalo saya ikut-ikutan ga enak juga.

4. Pada saat ke keramat apa saja yang dilakukan?

Jawab: ngebantu orang buat tawasulnya ke mbah uyut. Pernah saya juga

pas ponakan mau kerja saya ke keramat buat minta doa. Kan mbah uyyut

Cuma perantara sama tuhan kita, disyariatkan ke mbah uyut Allah yang

ngabulin. Ya Alhamdulillah ponakan saya kerja dapet waktu itu.

5. Apa makna Batu Keramat bagi anda?

Jawab: kalo saya ya sebagai tempat ziarah, tempat petilasan Prabu

Siliwangi yang bentuknya batu. Tempat buat manjatin doa, kan uyut kaya

jadi perantara deket sama Allah, jadi jalannya kaya dipermudah drai mbah

uyut ini.

Page 112: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

98

6. Apa motivasi anda mendatangi Batu Keramat?

Jawab: buat manjatin doa kalo ada perlu lain juga kadang ke sini buat doa.

Page 113: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

99

Lampiran wawancara, ko Apeng

1. Sudah berapa lama menjadi juru kunci batu keramat?

Jawab: kalo jadi juru kuncinya belum lama, tapi datang ke sininya saya dari

2004. Saya itu pendatang bukan asli orang sini, istri saya anak Boen Tjiang,

saya ini menantunya. Tadinya mertua saya amanahin ke istrinya yang

terakhir itu, tapi sama keluarga besar, saya yang disuruh buat jagain ini

keramat. Bisa di itung-itung baru dua tahunan ini saya jagain keramat.

Sebelum saya ada Digin, suaminya Eti. Digin kan sudah meninggal, jadi

harus ada yang gantiin. Saya kan suka itu ziarah ke tempat-tempat keramat,

jadi tau yang begini-gini tuh.

2. Apakah tahu sejarah dari batu keramat ini?

Jawab : kalo sejarah pastinya saya ga tau ya, karena saya kan pendatang.

Saya taunya pas tahun 1976, mertua saya nemuin ini batu dan posisinya

dibawah tuh. Terus tahun 1988 keramat dipindahin disebelah vihara,

keramat yang ini, pas 1987 vihara udah ada dulu bangunanannya Cuma

kecil. Ga kaya ini, ini udah besar banyak yang bantu dari donator ya. Rame-

ramenya ada togel pas zamannya wahwe, orang-orang datang dari luar kota

buat ke keramat saja. Kalo yang tahu betul itu ci Eti, anaknya mertua saya

yang paling tua yang masih ada, kakaknya ada Cuma udah pada meninggal.

3. Apa saja yang dilakukan orang-orang saat mendatangi keramat?

Jawab: macem-macem orang datang ke sini. Ada yang ziarah, ziarahnya

juga tergantung masing-masing tujuannya, campur-campur pokoknya. Ada

juga yang nyari rejeki, kalo ini mah urusan yang kuasa ya, kalo minta ke

batu ini musyrik, ya kalo saya sih nuntun biar ga dosa, jadi ga ke batunya.

Page 114: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

100

Sebagai perantara saja, buat nyambungin sama yang ada di batu ini. Balik

lagi semuanya tergantung pribadi setiap orang yang datang maunya apa, itu

urusannya sama yang kuasa mau gimanapun caranya.

Terus ada juga yang berobat. Kalo pengobatan-pengobatan kaya gini ga bisa

dijelasin pake logika, ga nyambung tapi nyata. Terus disini untuk

pengobatan beda-beda, sesuai ama yang di derita aja.

4. Disini kan terkenal dengan nyari rejekinya, itu maksdunya apa ya?

Jawab: kalo di kategorikan rejeki yang dimaksud di sini ada dua.ada yang

niatnya benar-benar nyari rejeki, tapi biasanya orang lebih ke usaha. Rejeki

yang satunya orang-orang minta buat nomor. Karena pas itu rame-ramenya

buat nomor togel, sampe sekarang terkenalnya juga buat nyari nomor togel.

5. Hari apa saja orang-orang ramai mendatangi batu keramat?

Jawab: kalo hari tiap hari juga ada yang datang, cuman orang datang lebih

sering pas malem, jam-jam orang udah pulang kerja. Rame itu biasanya

kaya pas peringatan 1 muharram, malam jumat kadang juga rame.

6. Adakah waktu khusus orang-orang datang ke batu keramat?

Jawab: waktu khusus ngga ada, terserah orang mah mau datang kapan. Di

sini kan bebas 24 jam waktunya. Ya ada juga yang datang kaya diatas jam

12 malam, paling sering jam 2 sampe jam 4 ada aja yang datang.

Page 115: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

101

Lampiran wawancara, pak Rudi

1. Sejak kapan dan berapa lama mengenal batu Keramat?

Jawab : kan namanya Sian Jin Ku Poh, yang pertama kan adanya di

Karawang. Kebetulan saya kecil disana (Karawang). Tahunya Sian Jin Ku

Poh dari kecil dari SD. Terus baru tahu kalo ada ditempat lain juga. Jadi,

saya ini tahunya Sian Jin Ku Poh dulu. Tahu keramat baru sekarang-

sekarang ini. Dua kali ke sini, ini yang pertama ke keramat.

2. Mengenal Batu Keramat dari siapa?

Jawab: saya liat di web nya itu. Terus dikasih tahu sama penjaga sini juga.

3. Seberapa sering mendatangi Batu Keramat?

Jawab : baru sekali ini. Tapi saya juga pengen lebih kenal sama si mbah

ini. Mungkin kedepannya.

4. Pada saat ke keramat apa saja yang dilakukan?

Jawab: saya cuma ngobrol saja dengan kuncennya.

5. Apa makna Batu Keramat bagi anda?

Jawab: karena baru sekadar ngobrol saya belum ngerti banyak ya. Tapi

ngeliat obrolan tadi, saya tahu mbah ini punya kemampuan.

6. Apa motivasi anda mendatangi Batu Keramat?

Jawab : saya penasaran tentang keramat dan mbah ini ya, jadi saya datangi.

Saya juga mau ngobrol buat usaha saya.

Page 116: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

102

Lampiran wawancara, ci Yanti

1. Sejak kapan dan berapa lama mengenal batu Keramat?

Jawab: udah lama banget, malahan dari kecil saya kenal keramat. Umur

saya udah 40-an lebih, segitu pokoknya.

2. Mengenal Batu Keramat dari siapa?

Jawab: tau sendiri. Kan saya orang asli sini, jadi dari kecil saya kenal

keramat.

3. Seberapa sering mendatangi Batu Keramat?

Jawab: saya ke tempat mbah ini tiap sore kalo ga ketiduran ya.

4. Pada saat ke keramat apa saja yang dilakukan?

Jawab: sembahyang, minta berkah selamet, cuman kan kadang ada orang

yang nanya tuh, liat apa ci ? nomornya berapa?, emang biasanya orang

dating kesini buat nyari rejeki, jadi saya jawabpin aja tuh, liat aja sendiri

mah. Kadang juga minta buat usaha biar lancar, keluarga sehat terus, gitu

aja.

5. Apa makna Batu Keramat bagi anda?

Jawab: kalo saya banyak ini maknanya. Kalo nolong mah, emang bener

nolong. Kalo ada orang sakit minta obat ya dikasih. Ya Alhamdulillah ya

kalo lagi jodoh dikasih ya sembuh. Ada juga sih yang ga sembuh. Ya ga

beda sama namanya dokter ya. Kalo ke dokter kan misalnya kita kesini

cocok, ada orang yang ga cocok juga.

6. Apa motivasi anda mendatangi Batu Keramat?

Jawab: buat usaha lancar, kadang-kadang juga ada yang liat rejeki, kan

beda-beda tuh sama orang lain. Minta sehat buat sekeluarga.

Page 117: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

103

Lampiran wawancara, pak Yosep

1. Sejak kapan dan berapa lama mengenal batu Keramat?

Jawab: udah hampir setaun lebih ya.

2. Mengenal Batu Keramat dari siapa?

Jawab: kalo tahu keramat setelah saya ke vihara ini. Waktu itu saya cuma

buat ke vihara karena sembahyang disini, terus abis itu biasanya saya

duduk-duduk di depan tuh yang buat tamu dibawah. Kumpul-kumpul sama

orang-orang yang disini. Denger-denger mereka cerita. Terus waktu itu saya

sakit kan, keinget sama cerita orang-orang, saya datengin vihara nanya

keramat di mana terus bisa ngapain aja gitu. dari itu saya mulai datengin

keramat, ga ke vihara lagi tapi Cuma ke keramat.

3. Seberapa sering mendatangi Batu Keramat?

Jawab: waktu-waktu tertentu ya. Sebulan bisa dua kali, kadang sekali. Tapi

pas awal-awal saya sakit buat berobat hampir seminggu dua sampe tiga kali.

Kesini-sini aja saya lebih jarang.

4. Pada saat ke keramat apa saja yang dilakukan?

Jawab: pertama kan saya buat berobat tuh selama sebulan lebih seminggu,

terus kesini-sini kadang buat usaha, cari rejeki juga pernah. Ya pokoknya

doa gitu.

5. Apa makna Batu Keramat bagi anda?

Jawab: kalo pribadi saya ga bisa diungkapin sama kata-kata ya. Tergantung

orang pokoknya, kalo saya susah buat nyebutin.

6. Apa motivasi anda mendatangi Batu Keramat?

Jawab: nyari aja ya. Nyari buat keselamatan, rejeki, kesehatan, banyaklah.

Page 118: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

104

Lampiran wawancara, pak Hendra

1. Sejak kapan dan berapa lama mengenal batu Keramat?

Jawab: saya baru empat kali ke sini sih, itu dua bulanan kayanya.

2. Mengenal Batu Keramat dari siapa?

Jawab: dari temen. Ke sini juga bareng temen-temen.

3. Seberapa sering mendatangi Batu Keramat?

Jawab: dua minggu sekali. Kalo sempet seminggu sekali ya. Soalnya kan

saya kerja, terus ini tempatnya enak fleksibel pokoknya. Bisa datang jam

berapapun. Kaya gini saya sama temen-temen datang malem-malem, yang

waktunya ga ganggu kerja saya.

4. Pada saat ke keramat apa saja yang dilakukan?

Jawab: sejauh ini cuma sembahyang aja sih,

5. Apa makna Batu Keramat bagi anda?

Jawab: saya anggep keramat juga leluhur kami, kaya saya sembahyang di

vihara.

6. Apa motivasi anda mendatangi Batu Keramat?

Jawab: buat berkah rejekinya, kesehatan dan keselamatan.

Page 119: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

105

Lampiran wawancara, ko Cai

1. Sejak kapan dan berapa lama mengenal batu Keramat ?

Jawab: sudah lama sejak tahun 80-an. Kan dulu pernah kerja di atas tuh. Di

luar. Sekarang gak kerja di sana lagi. Makanya saya sering ke sini nih buat

ibadah ke vihara, lama-kelamaan udah jadi kebiasaan dating ke vihara,

kenal banyak orang jadi punya temen di sini. Sering nginep juga saya. Kan

disini free tuh buat pengunjung 24 jam, pokoknya ga dipungut biaya ,

sukarela aja sih buat pengunjung. Kalo tempat lain kan ngga tuh, ga bisa

kayanya, jam sekian biasanya gerbang ditutup, orang ga bisa masuk.

2. Mengenal Batu Keramat dari siapa?

Jawab: saya tahu saja. Dari awal adanya ini keramat pas tahun 80-an itu

banyak orang datang kan. Karena sering ke vihara juga makanya kenal ini

si punya mbah.

3. Seberapa sering mendatangi Batu Keramat?

Jawab: saya Cuma pernah dua kali datang ke keramat. Yang pertama dulu

penasaran, terus yang ke dua saya nganter bos saya dulu yang pengen ke

keramat. Masih sering ke sana sekadar menghormati saja.

4. Apa makna Batu Keramat bagi anda?

Jawab: orang biasanya percaya kalo itu lang-lang buana yang masih leluhur

agama Hindu yang masuk Islam, masih keturunan Prabu Siliwangi. Bagi

mereka saja yang mengimani Prabu Siliwangi saja. Ya karena kami imannya

ga kesana ya, ke mbah itu. Kalo keramat itu batu kan, kalo dewa-dewa kan

emang tradisi leluhur kita. Kami lebih focus ke vihara yang keramat kurang

Page 120: MOTIVASI ZIARAH BATU KERAMAT UYUT EYANG LANG-LANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52037/1/Br Skrip… · mendatangi keramat memiliki berbagai keperluan dan keinginan

106

karena kita ga punya ikatan. Cuma liat aja karena kami tamu. Hormatin aja

gitu.

5. Menurut ko biasanya orang-orang datang ke keramat melakukan apa saja?

Jawab: mereka yang percaya sama mbah datang kesini tuh. Mereka ada

yang minta untuk penglaris usaha, minta berkah, untuk jodoh juga tapi ini

jarang juga. Lebih banyak orang datang untuk minta berkah, penglaris,

untuk rumah tangga bermasalah, minta dipulihkan lewat doa-doa yang

dikirim.

6. Apa motivasi anda mendatangi Batu Keramat?

Jawab: karena saya ibadahnya ke vihara, sekaligus tamu saja datangin

keramat.

Catatan:

Penyebutan nomor togel, para peziarah biasa menyebutnya sebagai rejeki.

Sedangkan rejeki yang biasa disebut dalam kalangan masyarakat luas disini lebih

disebut dengan usaha (bisnis, dagang, pekerjaan, dan lainnya).