Dengerous Goods

12
PROGRAM PENDIDIKAN DAN LATIHAN BARANG BERBAHAYA 1.1 LATAR BELAKANG Suatu barang yang dikategorikan barang berbahaya yang akan dimuat di pesawat udara, sengaja atau tidak sengaja dimungkinkan akan mencelakakan manusia dan merusak benda lain apabila barang tersebut karena ciri-cirinya dapat meledak atau terbakar. Masyarakat pada umumnya belum banyak mengenal secara pasti, bahwa suatu barang itu berbahaya kalau diangkut dengan pesawat terbang, bahkan mungkin sebagian insan penerbangan belum tahu ciri-ciri barang berbahaya. Walaupun sudah ada referensi atau buku-buku yang menyangkut barang berbahaya (dalam pembahasan disingkat dengan BB) namun sosialisasi BB masih belum menjangkau masyarakat umum atau masyarakat penerbangan sendiri. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Penyelenggaraan diklat ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan Barang Berbahaya (BB) dengan acuan dasar yang dikembangkan secara internasional melalui diklat. Tujuan penyelenggaraan diklat adalah untuk meningkatkan kemamouan sumber daya manusia dalam penunjang Perusahaan Penerbangan atau Organisasi Bandar Udara dalam upaya meningkatkan Keselamatan Penerbangan dan melancarkan Transportasi secara efektif dan Efisien serta mengurangi atau mencegah sekecil mungkin timbulnya kecelakaan terhadap pesawat, manusia dan harta benda. 1.3 SASARAN DIKLAT BB Sasaran yang diinginkan adalah menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh dan terampil dan penuh dedikasi di

Transcript of Dengerous Goods

Page 1: Dengerous Goods

PROGRAM PENDIDIKAN DAN LATIHAN BARANG BERBAHAYA

1.1 LATAR BELAKANGSuatu barang yang dikategorikan barang berbahaya yang akan dimuat di pesawat udara, sengaja atau tidak sengaja dimungkinkan akan mencelakakan manusia dan merusak benda lain apabila barang tersebut karena ciri-cirinya dapat meledak atau terbakar. Masyarakat pada umumnya belum banyak mengenal secara pasti, bahwa suatu barang itu berbahaya kalau diangkut dengan pesawat terbang, bahkan mungkin sebagian insan penerbangan belum tahu ciri-ciri barang berbahaya.Walaupun sudah ada referensi atau buku-buku yang menyangkut barang berbahaya (dalam pembahasan disingkat dengan BB) namun sosialisasi BB masih belum menjangkau masyarakat umum atau masyarakat penerbangan sendiri.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Penyelenggaraan diklat ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan Barang Berbahaya (BB) dengan acuan dasar yang dikembangkan secara internasional melalui diklat.

Tujuan penyelenggaraan diklat adalah untuk meningkatkan kemamouan sumber daya manusia dalam penunjang Perusahaan Penerbangan atau Organisasi Bandar Udara dalam upaya meningkatkan Keselamatan Penerbangan dan melancarkan Transportasi secara efektif dan Efisien serta mengurangi atau mencegah sekecil mungkin timbulnya kecelakaan terhadap pesawat, manusia dan harta benda.

1.3 SASARAN DIKLAT BBSasaran yang diinginkan adalah menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh dan terampil dan penuh dedikasi di bidang penggunaan BB yang akan diangkut dengan pesawat kargo atau pun pesawat penumpang.

1.4 PEKERJAAN PEMERIKSA BBBerdasarkan penyelidikan di lapangan dapat diketahui bahwa pekerjaan pemeriksa BB mencakup berbagai tugas atau kegiatan sebagai berikut:1. Pekerjaan (Job) Pemeriksa BB (Dangerous Goods Acceptance Staff) dibagi dalam 4

kegiatan:a. Mengidentifikasi BBb. Mengidentifikasi Kemasan BBc. Memantau Penempatan BBd. Melaporkan penanganan BB

Page 2: Dengerous Goods

2. a. Kegiatan mengidentifikasi BB meliputi tugas sebagai berikut:2.a.1 memeriksa dokumen BB2.a.2 memeriksa karakteristik BB2.a.3 memeriksa kemasan BB2.a.4 memeriksa tanda dan etiket/label pada kemasan BB

b. kegiatan mengidentifikasi kemasan BB meliputi tugas:

2.b.1 memeriksa jenis BB

2.b.2 mengidentifikasi jumlah/berat BB

2.b.3 memeriksa kemasan BB

2.b.4 mengidentifikasi label BB

2.b.5 mengidentifikasi marka/tanda BB

c. kegiatan memantau penempatan BB meliputi tugas:

2.c.1 mengidentifikasi jenis BB

2.c.2 memeriksa lokasi BB

2.c.3 memantau pemuatan BB menuju ke pesawat

2.c.4 memantau penurunan BB menuju ke gudang kargo

2.c.5 koordinasi dengan unit yang terkait

d. Kegiatan melaporkan penanganan BB meliputi tugas:

2.d.1 bekerja sama dengan petugas gudang atas penempatan BB

2.d.2 bekerja sama dengan petugas pemuatan dan penurunan BB

2.d.3 bekerja sama dengan petugas pemadam kebakaran bila diperlukan

2.d.4 bekerja sama dengan Penerbang/Pilot in Command

2.d.5 bekerja sama dengan unit yang diperlukan, bila terjadi kejadian dan atau kecelakaan

Keterangan :

Pekerjaan (Job) Pemeriksa BB terdiri dari 4 kegiatan, sedangkan tiap kegiatan terdiri dari beberapa tugas. Setiap tugas dapat dirinci menjadi beberapa sub tugas.

Page 3: Dengerous Goods

Contoh :

1. Memeriksa dokumen BB meliputi sub-sub tugas sebagai berikuta. Memeriksa surat Pemberitahuan Tentang Isi (PTI)b. Memeriksa Spesial Load of shippers declarationc. Memeriksa faktur muatan udara (Airwaisbill)d. Memeriksa Notoc (Notivication to Coptain)e. Memeriksa dokumen lain yang diperlukan (missal surat dari Laboratorium, Badan

Pengawas Tenaga Nuklir, dan lain-lain).f. Menerima atau menolak bila terjadi kesalahan atau penyimpangan.

2. Memeriksa Jenis BBa. Memeriksa dokumen BBb. Memeriksa dokumen BBc. Memeriksa Kemasand. Memeriksa karakteristik jenis BBe. Memeriksa Marka dan Label BBf. Melihat daftar BB g. Memeriksa BB dengan X-rayh. Menimbang BBi. Menerima atau menolak bila terjadi kesalahan atau penyimpanganj. Mencatat hasil pemeriksaan.

1.5 KURIKULUM BBDalam proses penyusunan kurikulum BB didasarkan kepada hasil penelitian secara mendalam tentang kegiatan pemeriksaan BB, baik di sekitar gudang kargo, terminal keberangkatan dan pemantauan pemuatan dan pembongkaran BB di sekitar area parkir di Bandar udara internasional maupun nasional berdasarkan pekerjaan pemeriksa BB diatas, sehingga dihasilkan kurikulum diklat BB.Kurikulum BB terdiri atas pengajaran teori (tatap muka) dan praktek lapangan serta diberikan tes setiap modul.

Susunan kurikulum adalah sebagai berikut:a. Pengajaran teori

1) Program DIklat BB2) Dasar-dasar kargo (Basic Cargo)3) Identifikasi BB (Dangerous Goods Identification)4) Dokumen-dokumen BB (Dangerous Goods Document)5) Pengemasan BB (Dangerous Goods Packing)6) Tanda dan Label (Marking and Labelling)7) Pemisahan BB (Dangerous Goods Segregation)8) Pemuatan dan Penurunan BB (Dangerous Goods Loading and Unloading)

Page 4: Dengerous Goods

9) Penanggulangan Keadaan Darurat Kejadian dan Kecelakaan BB (Response to Emergency of Accident and Incident of Dangerous Goods)

10) Pemeriksaan BB (Dangerous Goods Checking)11) Sistem Pelaporan (Reporting System)

b. Pengajaran PraktekPemeriksaan BB (Dangerous Goods Checking)Catatan : Praktek pemeriksaan BB diadakan di 2 tempat, yaitu di :

1. Sekitar gudang kargo dan aeron kargo2. Sekitar terminal keberangkatan dll.

Dalam penyusunan kurikulum ini didasarkan pula paa beberapa referensi , antara lain : Annex 1

DASAR-DASAR KARGO

2.1 Penjelasan Umum Mengenal pengetahuan tentang kargo amat berfaedah dalam upaya memperdalam pengetahuan tentang Barang Berbahaya (Dangerous Goods). Masalah “Barang Berbahaya” dengan “kargo” tidak dapat dipisah-pisahkan, dalam arti barang berbahaya merupakan bagian dari kargo. Maka dari itu sebelum membahas tentang barang berbahaya (dalam hal ini barang berbahaya yang tercermin dalam annex 18 ICAO) perlu dipelajari masalah kargo terlebih dahulu.Dalam arti luas kargo adalah barang atau benda-benda yang memiliki ciri-ciri tertentu, sedangkan kargo, dalam arti sempit berarti “muatan”, yaitu barang yang akan dimuat atau diangkut. Barang-barang tersebut dapat dimuat di pesawat udara, kapal laut atau kendaraan darat. Pengertian kargo terus berkembang, timbul istilah kargo udara, kargo laut dan kargo darat. Istilah menjadi istilah umum, yang artinya adalah “barang muatan”. Muncul kemudian istilah EMKU (Ekspedisi Muatan Kapal Udara), EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), dan lain-lain. Di sini akan lebih difokuskan pada kargo udara saja yang berkisar pada pengaturan tentang pengangkutan, pengiriman dan penerimaan barang yang berlokasi di sekitar Bandar Udara.

2.2 Organisasi Pengelola Kargo UdaraOrganisasi Kargo Udara Indonesia telah terbentuk sejak tahun 1989 yang bernama AEMPU (Asosiasi Ekspedisi Muatan Pesawat Udara/Association of Air Freight Forwarders).Pada tingkat Asia Pacific terdapat organisasi kargo yang bernama Federation of Asia Pacific Air Cargo Association (FAPAA) yang mempunyai 14 anggota dan mempunyai tujuan menetapkan kebijakan pengaturan kargo udara yang sering dilakukan oleh Organisasi kargo Dunia (International Federation of Freight Forwarders Association).

Page 5: Dengerous Goods

Untuk menjabarkan petunjuk atau peraturan secara internasional IATA telah menetapkan peraturan dan petunjuk pengiriman barang, tarif angkutan, jenis barang berbahaya, termasuk bagaimana pelaksanaan pelayanan, administrasi dan standar dokumen yang diperlukan.Sebagai contoh : Garuda Indonesia adalaha salah satu anggota IATA, selain Air India, KLM, Lufthansa, san lain-lain.Kargo Garuda Indonesia mempunyai misi memberi pelayanan pengangkutan kargo sebaik-baiknya, sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan pengguna jasa kergo udara, disamping ingin mendapatkan untung (profitable). Secara operasional tetap memperhatikan segi pengamanan dan keselamatan kargo, agar kargo dapat dikirim den diterima dengan selamat dan aman oleh yang berhak.Secara organisatoris, organisasi Kargo Garuda bertugas:a. Melaksanakan hubungan/komunikasi dengan masyarakat (Communication

Relation)b. Menyusun system dan prosedur masalah kargo.c. Penyediaan gudang (Ware-housing)d. Menyelesaikan Pengaduan (claim)

2.3 Pengiriman Kargo UdaraDi bawah ini diagram pengiriman dan penerimaan kargo lewat udara. Pengiriman bergerak dari pengirim barang sampai dengan penerima barang dengan memanfaatkan fasilitas udara, mulai dari Negara asal (origin state) langsung atau tidak langsung (lewat Bandar udara transit) ke Negara tujuan (destination state) alamat yang dituju (consingnee).

Page 6: Dengerous Goods

PENGIRIM

ASAL OPERATORPENERBANGAN

TUJUAN OPERATORPENERBANGAN

PENERIMA

BANDAR UDARAPENGIRIM

PERUSAHAANPENERBANGAN

ANTARA

BANDAR UDARAPENERIMA

AGEN KARGO

BANDAR UDARASINGGAH

AGEN KARGO

Diagram 1.1

PENGIRIMAN / PENERIMAAN KARGO UDARA

Page 7: Dengerous Goods

2.4 Mekanisme Pengiriman dan Penerimaan Kargo (Cargo Export & Import)2.4.1 Proses pengiriman dan penerimaan barang (ekspor/impor) adalah sebagai berikut:

- Pemilik kargo atau barang bertanggung jawab atas biaya yang berkaitan dengan pengiriman kargo. Pemilik barang dapat memberikan wewenang kepada agen kargo untuk mengirimkan barang ke alamat yang dituju. Pemilik barang akan menentukan moda dan rute armada yang mengangkut barang. Misalnya akan dikirim dari Jakarta dengan pesawat Garuda, menuju ke Singapura. Selanjutnya pihak agen akan memeriksa barang tersebut untuk menentukan apakah akan dikirim dengan pesawat penumpang atau pesawat kargo.

- Agen kargo akan menyeleksi dan memilah atau mengelompokkan barang sesuai dengan jenisnya (apabila yang dikirim banyak jenis barangnya) untuk dikemas sesuai dengan , aturan yang berlaku. Contoh : Petunjuk Kemas yang ditentukan misal Packing Instruction 217, dan lain-lain.

- Sebelum dikirim ke Garuda terlebih dahulu Pemilik atau agen kargo membuat surat pemberitahuan tentang isi (jenis barang) yang akan dikirim sebanyak rangkap tiga (lihat Lampiran 5 Contoh PTI). Formulir PTI disediakan, disampaikan kepada pihak kargo Garuda sebagai pemesanan pengiriman barang.

- PTI diterima oleh petugas Kargo Garuda dan diperiksa. Apabila barang tersebut bukan barang berbahaya, maka barang bisa dikirim lewat kargo untuk diperiksa apakah sesuai dengan PTI, kalau benar, kemudian barang ditimbang dan sambil menunggu pernyataan (clearance) dari Bea Cukai, sementara barang disimpan di luar area gudang.

- Setelah seluruh biaya pengiriman terealisir, sesuai dengan spesifikasi barang, barang dapat dikirim lewat pesawat kargo atau penumpang.

- Pemilih/pengirim wajib mengirim Shipper’s Declaration For Dangeropus Goods.

2.4.2 Penerimaan Kargo (Cargo Import)Penerimaan kargo dari luar Negara atau Bandar Udara lebih sederhana dari pada pengiriman kargo impor, karena pemeriksaan awal sampai akhir telah dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ada pun langkah-langkah penerimaan kargo ekspor adalah sebagai berikut:- Agen kargo telah menerima informasi atas pengiriman kargo dari Negara atau

Bandar Udara asal tentang : jenis, jumlah, berat barang, tanggal dan nomor pengiriman, tipe registrasi pesawat, nama dan alamat pengirim dan penerima, dan lain-lain.

- Memantau penurunan barang pada gerobak (towing car) atau kendaraan lain yang disediakan dan memeriksa barang yang akan diterima sesuai dengan informasi yang diterima. Selanjutnya barang dibawa ke gudang kargo dari agen yang ditetapkan untuk sementara disimpan.

- Memberitahukan kepada yang berhak (penerima) atas barang tersebut sesuai dengan surat pemberitahuan pengirim (shipper declaration).

Page 8: Dengerous Goods

Sebagian besar Perusahaan Penerbangan (misal PT. Garuda) menangani lalu-lintas barang/kargo (Kargo Garuda) yang memberikan pelayanan pengiriman dan penerimaan kargo. Secara organisatoris Perusahaan Penerbangan membentuk agen-agen kargo yang membantu melancarkan proses penanganan kargo lewat udara. Untuk itu yang bergerak di bidang penanganan kargo harus memahami peraturan-peraturan, prosedur dan perizinan serta dokumen yang diperlukan untuk pengangkutan kargo lewat udara. PEngiriman kargo mempersyaratkan beberapa dokumen tertentu, antara lain : Surat Pernyataan Pengirim/Shipper Declaration, Faktor Muatan Udara (Air Consignment Note)/Faktur Muatan Udara (Airway Bill), dan Pemberitahuan kepada penerbang (Notification to Captain).

Kargo dapat dikirim dengan pesawt penumpang (Aircraft Passenger ) atau dengan pesawat kargo (Cargo Aircraft) disamping itu ada jenis BB dalam jumlah tertentu tidak boleh diangkut sebagai kargo pada pesawat penumpang (Cargo Aircraft Only/CAO). Pada umumnya semua kargo dapat dikirim lewat udara, tetapi ada sebagian kargo tidak dapat dikirim lewat udara karena kargo tersebut kemungkinan berpotensi akan menimbulkan bahaya apabila diangkut lewat pesawat udara. Perihal boleh tidaknya BB diangkut dengan udara diatur oleh Peraturan-peraturan yang diterbitkan oleh Asosiasi Angkutan Udara Internasional (IATA).

Selain dokumen-dokumen yang diperlukan, sebelum kargo dikirim oleh Perusahaan Penerbangan, terlebih dahulu kargo diperiksa secara teliti tentang jenis barang, berat barang, bentuk kemasan, etiket dan tanda-tanda, nama pengirim penerima dan lain-lain sesuai dengan dokumen yang ada.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui, bahwa unit-unit yang terlihat dalam penanganan kargo adalah :

a. Pengirim Barangb. Agen Kargoc. Petugas Terminal (Airport Security)d. Unit Bea Cukaie. Petugas Perusahaan Penerbanganf. Penerbang dan Awak Pesawatg. Petugas Pemuatan Barang (Load Master)h. Petugas Penyimpanan Barangi. Petugas Pengangkut Barang denga Gerobak.

2.5 Jenis-Jenis KargoKargo dapat dibagi menjadi 5 (lima) jenis, yaitu:2.5.1 Barang yang diperlukan untuk kepentingan pesawat udara, yaitu:

- Suku Cadang Pesawat, khususnya untuk menjaga ada kerusakan (Aircraft On Ground)

Page 9: Dengerous Goods

- Suku cadang pabrik (factories spare parts)2.5.2 Barang yang mudah busuk, seperti:

- Sayur-sayuran dan buah-buahan (vegetables and fruits)- Bunga (flowers)- Makanan segar (Fresh Sea Food)- Ikan hias (Ornamental Fish)- Makanan yang diawetkan/dibekukan (frozen food)

2.5.3 Barang-barang yang diperlukan dalam waktu singkat- Bahan dasar berharga (valuable basic material)- Peralatan elektronik (electronic equipment)- Suku cadang atau alat-alat barharga (spare parts or high valued tools)- Barang-barang impor dan ekspor, seperti alat kecantikan atau alat

pameran (fashion/exhibition articles)2.5.4 Barang Pos

- Surat - Paket

2.5.5 Lain-lain- Mayat (human remains)- Binatang hidup, dan lain-lain (live animals)- Surat Kabar, majalah dan bulletin antara

Demikian sekilas penjelasan tentang dasar-dasar kargo. Untuk selanjutnya secara khusus dikembangkan dan dibahas tentang Barang Berbahaya (lihat Annexes 18 dan Peraturan Barang Berbahaya).