Demam no14
-
Upload
peni-m-saptoargo -
Category
Documents
-
view
216 -
download
4
description
Transcript of Demam no14
![Page 1: Demam no14](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083017/56d6beeb1a28ab30169421eb/html5/thumbnails/1.jpg)
DemamPenting
Demam dapat disebabkan oleh banyak penyakit mulai dari yang bersifat ringan
seperti demam oleh viral yang bersifat “sel limited” sampai panyakit berat (sepsis)
Penting untuk mengindentifikasi dan menatalaksana awal penderita demam
dengan disertai sumber infeksi yang potensial, terutama pada kelompok usia
anak-anak dan orang tua, dimana pada sepsis demam tanda satu-satunya yang
mungkin muncul pada usia tersebut.
Penatalaksanaan penderita demam dengan sepsis dengan gangguan hemodianmik
adalah mempertahankan oksigenasi dan perfusi organ, mengambil spesimen
kultur dan pemberian antibiotic secara empiris
Pertimbangkan kemungkinan meningococaemia pada penderita demam disertai
purpuric rash
Pemeriksaan Amnanesa hendaknya mencakup berat dan durasi demam, tanda lokal yang
menyertai, penyakit lain yang menyartai, riwayat perjalanan, riwayat imunisasi,
riwayat kontak, riwayat pengobatan, alergi, ketergantungan obat atau alokohol
Pemeriksaan fisik dititik beratkan ada tidaknya keadaan berikut
1. AMS; drowsiness dan lethargy kemungkinan merupakan indicator adanya
sepsis berat pada anak-anak dan orang tua
2. kaku kuduk
3. Rash : mulai dari mucopapular rash yang disebabkan oleh viral
exanthems, measles atau rubella, petechie disebabkan oleh dengue
haemorhagic fever, purpura disebabkan oleh disseminated
meningococcemia.
4. konjungtivitis, jaundice dan tanda otitis externa atau media
5. Pharyngitis, tonsillitis dan sinusitis
6. krepitasi pada paru merupakan indikasi pneumonia atau pericardial rub
atau cardiac murmur indikasi myopericarditis atau bacterial endocarditis.
![Page 2: Demam no14](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083017/56d6beeb1a28ab30169421eb/html5/thumbnails/2.jpg)
7. nyeri pada palpasi abdomen merupakan tanda peritonitis, appendicitis,
cholecystitis, hepatitis atau diverticulitis
8. Dysuria, frequency atu urgency merupakan tanda infeksi saluran kencing.
9. Cellulits, deep vein thrombosis pada extermitas bawah atau vena pelvis
atau adanya ulkus diabetes yang terinfeksi.
Penatalaksanaan Penatalaksanaan penderita dengan demam tergantung apakah kondisi penderita
stabil dengan penyakit “self limited” ringan atau penderita dengan keadaan
tidak stabil dengan kemungkinan penyebab yang bersifat mengancam jiwa.
Penderita dengan keadaan stabil
Penderita dengan hemodinamik stabil, seadar penuh dan secara klinis tidak
tampak toxic.
Dapat mentoleransi demam tanpa ada tanda-tanda dekompensasi
Tidak ada penyakit serius yang mendasari
Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan
Pada penderita dengan demam kurang dari 1 minggu kemungkinan penyebab
merupakan infeksi virus pada saluran nafas atas atau penyakit infeksi virus non
spesifik.
Penderita dengan demam dan adanya rash merupakan indikasi suatu maesless,
varicella, rubella atau infeksi mononucleosis.
Penderita demam tidak stabil
Adalah penderita dengan Hypotensi , dengan AMS, dengan shok septic atau
secara klinis tampak toxic.
Demam lama lebih dari 1 minggu dan tidak berespon dengan terapi
Demam dengan sumber infeksi lokal yang serius seperti meningitis atau
appendicitis
Memiliki penyakit penyerta yang bersifat serius seperti diabetes mellitus,
immunocompremised, kanker dengan khemotherapi atau penggunaan
kortikosteroid lama.
Penderita demam dengan rash akibat dengue haemorhagic fever atau
disseminated meningococcaemia atau penderita malaria
![Page 3: Demam no14](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022083017/56d6beeb1a28ab30169421eb/html5/thumbnails/3.jpg)
Pemeriksaan laboratorium (umumnya tidak diperlukan pada penderita dengan demam
stabil)
Pemeriksaan darah lengkap
Gula darah acak (dengan gluko stick) untuk mencari kemungkinan penderita
dengan diabetic ketoasidosis, khususnya penderita febris dengan tampak toxic
walaupun tanpa riwayat diabetes melitus sebelumnya
Urinary dipstick dan culture
Hapusan darah malaria
Culture darah
Chest-X ray
Terapi Jika pendeita shock septic ikuti alur tatalaksana sepsis stau septic shock
Beri obat anti demam seperti paracetamol 1 g tiap 6 jam atau golongan obat
NSAID seperti diclofenac atau ibuprofen
Antibiotik secara empiris (Ceftriaxione 1 gr) harus segera diberikan (setelah
pengambilan culture darah) pada penderita dengan sepsis.
Penderita neutropenic sepsis hasrus segera diberikan ceftazidine 1 gr IV
ditambah 1-1,5 mg/kgbw gentamicin. Selanjutnya ikuti protokol oncology
emergency.
Sepsis dengan sumber intraabdominal berikan amphicilin 500 mg IV bersama
gentamicin 80 mg IV dan metronidazole 500 mg atau ceftriaxone 1 g IV dengan
metronidazole 500 mg IV.
Disposisi Rawat inapkan penderita dengan demam pada penyakit dalam (High
dependency unit atau ruang ICU)
Penderita demam dengan neutropenic sepsis rawat inapkan ke ruang high
dependency oncology
Pada penderita sepsis dengan sumber infeksi pada intraabdominal rawat inapkan
pada ruang perawatan bedah
Penderita dengan kecurigaan DHF, ikuti protokol penatalaksanaan DHF.