Demam Kuning

5
Demam Kuning (Yellow Fever) Definisi Demam Kuning (Yellow Fever) Demam Kuning: Penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh virus yang disebut Flavivirus. Pada kasus-kasus yang parah, infeksi virus menyebabkan demam yang tinggi, perdarahan kedalam kulit, dan necrosis (kematian) dari sel-sel dalam ginjal dan hati. Kerusakan yang dilakukan pada hati dari virus berakibat pada jaundice yang parah yang menguningkan kulit. Makanya, "kuning" dalam "demam kuning." Demam kuning suatu waktu membinasakan kota-kota pelabuhan di Amerika. (Seorang pengamat menulis: "Penyakit ini merata jauh di selatan, tidak hanya di kota-kota pelabuhan. Kakek dan nenek saya hidup melalui epidemik dari yellow jack di central Mississippi sekitar tahun 1900, dan mereka berjarak jauh dari pantai laut").

Transcript of Demam Kuning

Page 1: Demam Kuning

Demam Kuning

(Yellow Fever)

Definisi Demam Kuning (Yellow Fever)

Demam Kuning: Penyakit sistemik akut yang disebabkan

oleh virus yang disebut Flavivirus. Pada kasus-kasus yang parah,

infeksi virus menyebabkan demam yang tinggi, perdarahan

kedalam kulit, dan necrosis (kematian) dari sel-sel dalam ginjal

dan hati. Kerusakan yang dilakukan pada hati dari virus berakibat

pada jaundice yang parah yang menguningkan kulit. Makanya,

"kuning" dalam "demam kuning."

Demam kuning suatu waktu membinasakan kota-kota

pelabuhan di Amerika. (Seorang pengamat menulis: "Penyakit ini

merata jauh di selatan, tidak hanya di kota-kota pelabuhan. Kakek

dan nenek saya hidup melalui epidemik dari yellow jack di central

Mississippi sekitar tahun 1900, dan mereka berjarak jauh dari

pantai laut").

Sekarang demam kuning adalah paling umum di area-area

tropis dari Afrika dan Amerika. Virus dari demam kuning

ditularkan pada kebanyakan kasus-kasus oleh gigitan nyamuk.

Pada setting-setting kota, demam kuning mungkin ditularkan dari

orang ke orang oleh nyamuk Aedes aegypti. Di hutan, demam

Page 2: Demam Kuning

kuning ditularkan dari monyet-monyet ke manusia oleh nyamuk-

nyamuk yang berkembang biak dalam lubang-lubang pohon di

hutan-hutan hujan. Diagnosis dari demam kuning dibuat dengan

observasi (pengamatan) atau, jika diperlukan, dengan

membiakan virus dari contoh darah.

Tidak ada penyembuhan untuk demam kuning, meskipun

obat-obat antivirus mungkin dicoba. Pembebas-pembebas nyeri

non-aspirin, istirahat, dan hidrasi kembali dengan cairan-cairan

mengurangi ketidaknyamanan. Penyakit biasanya berlalu dalam

beberapa minggu.

Demam kuning dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin

demam kuning adalah vaksin virus hidup yang dilemahkan. Ia

direkomendasikan untuk orang-orang yang berpergian ke atau

hidup di area-area tropis di Amerika dan Afrika dimana demam

kuning terjadi. Karena ia adalah vaksin hidup, ia harus tidak

diberikan pada bayi-bayi atau orang-orang dengan pelemahan

sistim imun.

Vaksin didasarkan pada penelitian medis klasik yang

dilakukan dibawah Dr. Walter Reed. Ketika demam kuning

mewabah diantara pasukan-pasukan Amerika di Cuba pada tahun

1900, Dr. Reed, anggota dari the Army Medical Corps, mengepalai

komisi dari dokter-dokter pada demam kuning. Mereka

menemukan bahwa demam ditularkan oleh nyamuk Aëdes

aegypti yang berkembang biak dekat rumah-rumah (dan juga

menularkan dengue). Regu dari Reed belakangan menunjukan

Page 3: Demam Kuning

bahwa nyamuk menyuntikan virus yang menyebabkan penyakit

ketakutan. Insinyur-insinyur saniter (kebersihan) membasmi

nyamuk dan membebaskan Cuba dari demam kuning pada tahun

1902 (tahun kematian Reed dari radang usus buntu).

Vaksin melawan demam kuning juga didasarkan pada kerja

dari Max Theiler. Dr. Theiler, dari Afrika Selatan, bekerja di

Rockefeller Foundation (sekarang the Rockefeller University) di

New York. Pada tahun 1929 Theiler mendapat demam kuning

(bukan pengalaman yang tidak umum diantara mereka yang

mempelajari penyakit) namun sembuh dan menjadi imun (kebal)

padanya. Tahun berikutnya Theiler menemukan bahwa demam

kuning dapat ditularkan ke tikus putih, yang adalah mudah

ditangani dan tersedia dalam ribuan pada biaya yang kecil. Ini

adalah penemuan yang kritis untuk produksi vaksin. Pada tahun

1951, Max Theiler (1899-1972) dihadiahkan Nobel Prize in

Physiology atau Medicine "untuk penemuan-penemuannya

menyangkut demam kuning dan bagaimana untuk melawannya."

Gejala Demam Kuning Flavivirus

Page 4: Demam Kuning

Wabah Demam Kuning Nyamuk Aedes Aegypti