Defisiensi Zat Besi

4

Click here to load reader

description

defisiensi zat besi

Transcript of Defisiensi Zat Besi

Defisiensi Zat Besi

Manifestasi defisiensi zat besi : Pada Bayi & Anak :Defisiensi zat besi dapat menyebabkan suatu kelainan sistemik, yang ditandai dengan gejala sklera biru, koilonikia, penururnan kapasitas latihan fisik, peningkatan absorpsi tembaga, rentan infeksi, dan gangguan tumbuh kembang.1. Sistem Kekebalan TubuhDefisiensi zat besi meningkatkan kemungkinan infeksi akibat gangguan fungsi kekeblan seluler dan fagositosis. 2. Sistem PencernaanDefisiensi zat besi menyebabkan berkurangnya asam lambung, gastritis, atrofi mukosa lambung dan akhlorhidria. Manifestasi klinis dari akhloridria berupa malabsorpsi xylose, malabsorpsi lemak, perdarahan saluran cerna, dan perubahan histologi mukosa duodenum. Kelainan saluran cerna diduga akibat menurunnya aktivitas enzim yang mengandung besi atau yang memerlukan besi sebagai ko-faktor.3. OtakAnemia defisiensi zat besi pada bayi dan anak sering terkait dengan kelambatan perkembangan. Keterlambatan perkembangan diduga karena perubahan fungsi neurotransmitter, penurunan aktivitas monoamin oksidase yang bertanggung jawab pada proses degradasi noradrenalin, dan perubahan fungsi aldehid oksidase (yang mengkatalisis degradasi serotonin). Defisiensi zat besi juga mengakibatkan penurunan kadar enzim yang mengandung zat besi dan aliran oksigen di otak, sehingga metabolisme otak terganggu. Sehingga mengakibatkan terganggunya fungsi kognitif (pemusatan perhatian, kemampuan belajar, kemampuan intelektual umum), timbulnya kelainan - kelainan non kognitif (apatis, kurang responsif, mudah tersinggung, ketegangan meningkat, kecemasan) serta aktivitas sehari hari yang terbatas. Bayi kadang menjadi irritable.4. Pertumbuhan OrganDefisiensi zat besi menyebabkan gangguan pertumbuhan organ tubuh, seperti berat badan rendah / turun, pertumbuhan tinggi badan terganggu.5. KardiovaskulerDefisiensi zat besi mengakibatkan gangguan kontraktilitas miokard sehingga terjadi penurunan curah jantung. Pada keadaan anemia defisiensi zat besi yang berat terjadi dilatasi ventrikel kanan dan hipotensi, sehingga menyebabkan penurunan oksigenasi jaringan. Pada Remaja :Defisiensi zat besi pada remaja dan dewasa dapat memberikan manifestasi sebagai berikut :1. Kuku rapuh2. Konstipasi3. Masalah pernafasan4. Luka atau inflamasi pada lidah5. Anemia mikrositik hipokrom6. Pucat (telapak tangan, konjungtiva palpebra, kuku), lemah, lemas, peka pada dingin.

Sumber Makanan yang Mengandung Zat BesiJenis MakananKandungan zat besi persaji

Kacang tanah0.63 mg (per 28g)

Kacang kedelai8.84 mg (1 cangkir)

Bayam mentah1.52 mg (1 cangkir)

Beras putih1.97 mg (1 cangkir)

Daging sapi giling2.66 mg (98g)

Ikan tuna kaleng0.51 mg (84 g)

Telur0.60 mg (1 butir)

Susu sapi segar0.10 mg (1cangkir)

Susu formula fortifikasi zat besi3.0 mg (1 cangkir)

Hati ayam0.6 (per hati)

Babi2.3 mg (170 g)

Daging ayam merah1.2 mg (459 g)

Daging ayam putih1.2 mg (459 g)

Salmon kaleng3.9 mg (1kaleng)

Makanan yang meningkatkan dan mengahmbat absorbsi zat besi Meningkatkan absorbsiMakanan yang dapat meningkatkan absobsi zat besi adalahVitamin C, asam sitrat, dan asam laktat. Sumber makanan hewani yang meningkatkan absorbsi zat besi adalah daging, ikan, daging ayam. Makanan yang meningkatkan absobsi zat besi dari sumber gula adalah fruktosa dan sorbitol, dan sumber asama amino adalah sistein, lisin dan histidin. Menghambat absorbsiMakanan yang menghambat absorbsi zat besi adalah tanin (teh), polifenol (pada vegetarian), oksalat, fosfat, fitat ( pada kulit padi), albumin (kuning telur), kacang kacangan, kalsium, Cu, Mn, Cd, Co.

Sumber : Buku IDAI : Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik Jilid I Revisi bab 196 Defisiensi zat besi