Definisi Under Achiever

download Definisi Under Achiever

If you can't read please download the document

Transcript of Definisi Under Achiever

DEFINISI UNDER ACHIEVER Underachiever adalah jika ada ketidaksesuaian antara prestasi sekolah dan indeks kemampuannya dilihat dari tes intelegensi, prestasi atau kreativitas, atau dari data observasi, dimana prestasi sekolah lebih rendah daripada tingkat kemampuan. CIRI-CIRI UNDERACHIEVER * Memiliki self esteem yang rendah, kurang merasa berharga untuk tampil diantara teman-teman atau keluarganya * Memiliki konsep diri yang tidak realistis, kadang merasa sebagai anak yang gagal atau tidak berguna * Menghindari komunikasi, menghindari risiko, tidak berdaya (menunggu diajak orang lain) * Pasif, taat hanya sekedarnya saja * Agresif, memberontak * Menolak perintah atau instruksi dari tokoh otoritas (orangtua, guru dan lain-lain) * Menyalahkan orang lain kalau ada masalah * Kurang konstruktif dalam kelompok * Tidak punya tokoh identifikasi, tidak punya teman dekat * Kurang fleksibel, sering mentok, kreativitas rendah PENYEBAB DARI RUMAH * Situasi keluarga tidak stabil, misalnya si anak tahu bahwa ayahnya selingkuh sehingga hubungan kedua orangtuanya sudah tidak harmonis * Si anak merasa harus berkompetisi dengan saudara * Si anak kurang mendapat kesempatan pengayaan sosial dan edukasional * Si anak terlalu tergantung pada ibu, misalnya ibulah yang selalu membantu dan mengambil keputusan untuknya * Ayah terlalu dominan, kurang menghargai anak, sering memberi hukuman berat * Orangtua tidak realistis dalam menetapkan target dan memaksakan nilai-nilai tertentu terhadap anak-anaknya, misalnya anak merasa sudah belajar seharian

tetap dianggap belum belajar kalau di rumah ia hanya membaca komik * Orangtua tidak pernah memberi penghargaan atas prestasi anak-anaknya sekecil apapun * Orangtua jarang berbagi ide, kepercayaan, kasih sayang dan kesepakatan dengan anak-anaknya * Orangtua terlalu memanjakan dan melindung anaknya sehingga tidak menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri anak-anak itu sendiri * Orangtua jarang memberi contoh positif, sehat dan teratur serta gaya hidup prestastif PENYEBAB DARI LUAR RUMAH *Anak bersekolah di sekolah yang sangat tinggi standarnya, membuat kepercayaan diri anak menjadi turun karena ia jarang memiliki pengalaman berhasil. *Perlakuan guru juga dapat menjadi salah satu penyebab anak menjadi underachiever. Ada guru-guru yang cenderung memiliki ekspektasi tinggi, bertindak otoriter atau kurang memberi penghargaan bagi siswa. Ini dapat menjadi salah satu pemicu anak menjadi underachiever. *Salah pilih teman juga bisa menyebabkan seorang remaja menjadi underachiever. Pada usia remaja, teman menjadi segalanya bagi mereka, dan pada saat ini pula mereka sangat sulit menolak pengaruh dari teman. Daripada ditinggalkan teman, mereka lebih baik mengalahkan prestasi belajarnya. APA YANG DAPAT DILAKUKAN ORANGTUA? 1. Ciptakan gaya hidup sehat dengan membangun harmoni antara kondisi fisik, mental, dan emosional. Misalnya dengan memberi nutrisi yang baik, latihan atau olahraga, serta pengelolaan stres. 2. Cari bantuan konseling untuk anak dan seluruh keluarga jika perlu. Jika seluruh keluarga ikut terlibat konseling, diharapkan perubahan dapat lebih cepat terjadi karena dukungan dari seluruh keluarga. Perubahan perilaku bukan hanya dari anak tetapi juga perubahan perlakuan anggota keluarga yang lain terhadap anak. 3. Cari guru pembimbing untuk membantu anak mengatasi kelemahan dalam

pelajaran-pelajaran tertentu. 4. Komunikasikan harapan yang tinggi terhadap anak dengan rasa cinta, penuh pujian, kebanggaan dan respek. 5. Adakan pertemuan keluarga untuk menetapkan target jangka pendek dan jangka panjang dan membuat aturan-aturannya, serta buatlah semacam kontrak (kesepakatan bersama). 6. Jadikan keluarga sebagai sistem pendukung dan unit pemecahan masalah yang bermanfaat bagi anak, dipandu orangtua yang menjalankan peran pemimpin tapi berbasis cinta. 7. Menekankan kerja keras sebagai kunci sukses, dengan usaha individual, motivasi dari dalam diri, komitmen dan kepercayaan diri sebagai resep keberhasilan. 8. Rancang waktu-waktu beraktivitas di sekitar rumah selama 25 35 jam per minggu (misalnya membaca, melakukan hobi, olahraga, dan lain-lain) dan mengeksplorasi lingkungan bersama-sama sebagai sumber belajar. 9. Cobalah untuk tertarik pada aktivitas anak di sekolah dan di rumah. Dorong anak untuk menceritakan aktivitas mereka. 10. Jangan membandingkan antar saudara, pandang setiap anak sebagai individu yang memiliki keunikan kualitas dan kemampuan. 11. Bantu anak mengelola waktu dan menetapkan prioritas. 12. Dorong anak untuk memiliki minat di luar sekolah. Ketika hasil belajarnya buruk, jangan cepat-cepat menuding kegiatan luar sekolah sebagai sumber masalah dan menghukum anak untuk tidak boleh lagi berkegiatan. 13. Bantu anak mendapatkan mentor/pembimbing yang dapat menjadi model menyangkut suatu karier atau kualitas personal yang diinginkan. Misalnya, bukakan jalinan interaksi dengan paman yang bisa menjadi model peran, atau Anda sendiri yang berusaha untuk dapat menjadi model bagi anak. 14. Batasi waktu menonton TV dengan membuat kesepakatan-kesepakatan yang realistis. 15. Konsisten dan tenang menghadapi naik turunnya prestasi anak, fokuskan pada masalah, jangan bertindak emosional.

APA YANG DAPAT ORANGTUA LAKUKAN BEKERJASAMA DENGAN SEKOLAH? 1. Berkonsultasi secara berkala dengan guru-guru untuk memonitor perkembangan prestasi anak. 2. Terlibatlah dalam aktivitas sekolah, Anda akan bisa lebih mengerti apa yang diharapkan sekolah dari siswa-siswanya dan bagaimana mereka memperlakukan siswa. 3. Pastikan bahwa guru anak Anda ikut menyadari adanya masalah underachievement ini dan akan melakukan usaha untuk mengarahkan anak Anda. 4. Pastikan anak Anda bisa mengikuti kelas remedial atau konseling individual atau kelompok jika diperlukan. 5. Tanyakan pada pihak sekolah apakah ada cara belajar tertentu di sekolah yang mesti dikuasai anak ; dan jika ada, usaha apa yang dilakukan sekolah untuk mengajarkannya, dan apa dukungan yang bisa diberikan orangtua di rumah. 6. Tanyakan pada pihak sekolah apa saja yang mereka lakukan agar kurikulumnya menantang, bermakna secara personal, dan rewarding untuk anak.