Definisi Sistem Informasi Keuangan

18
A. Definisi Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Menurut Azhar Susanto (2002:68) Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi dalam proses pengambilan keputusan saat melaksanakan fungsinya. Sedangkan keuangan (Ridwan.S Sunjaja dan Inge Berlian) adalah ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan seseorang dan organisasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi keuangan merupakan sub sistem dari sistem informasi manajemen yang dirancang untuk menyediakan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan mengeneai arus keuangan serta permasalahan yang terdapat dalam perusahaan tersebut. B. Model Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi keuangan memiliki dua komponen, yaitu komponen input dan komponen output. Komponen input Komponen input dalam sistem informasi keuangan terdiri dari audit internal, sistem informasi akuntansi, dan subsistem intelejen keuangan. 1. Audit Internal Audit internal (Mulyadi, 2002:29) adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun swasta) yang tugas pokoknya adalah menetukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh 1

description

sistem informasi keuangan

Transcript of Definisi Sistem Informasi Keuangan

Page 1: Definisi Sistem Informasi Keuangan

A. Definisi Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari SIM yang digunakan

untuk memecahkan masalah-masalah keuangan perusahaan. Menurut Azhar

Susanto (2002:68) Sistem informasi manajemen merupakan kumpulan dari sub-

sub sistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara

harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi

dalam proses pengambilan keputusan saat melaksanakan fungsinya. Sedangkan

keuangan (Ridwan.S Sunjaja dan Inge Berlian) adalah ilmu dan seni dalam

mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan seseorang dan organisasi. Jadi,

dapat disimpulkan bahwa sistem informasi keuangan merupakan sub sistem dari

sistem informasi manajemen yang dirancang untuk menyediakan informasi

kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan

mengeneai arus keuangan serta permasalahan yang terdapat dalam perusahaan

tersebut.

B. Model Sistem Informasi Keuangan

Sistem informasi keuangan memiliki dua komponen, yaitu komponen

input dan komponen output.

Komponen input

Komponen input dalam sistem informasi keuangan terdiri dari audit

internal, sistem informasi akuntansi, dan subsistem intelejen keuangan.

1. Audit Internal

Audit internal (Mulyadi, 2002:29) adalah auditor yang bekerja dalam

perusahaan (perusahaan negara maupun swasta) yang tugas pokoknya

adalah menetukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh

manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya

penjagaan terhadap keakyaan organisasi, menetukan efisiensi dan

efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan

informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.

Menurut Bambang Fiartadi (1999; 186) tujuan audit internal addalah

sebagi berikut:

“Tujuan audit internal adalah membantu semua tingkatan manajemen

agar tanggung jawab tersebut dapat dilaksanakan secara efektif. Untuk

maksud tersebut audit internal menyajikan analisis-analisis, penilaian-

1

Page 2: Definisi Sistem Informasi Keuangan

penilaian, saran-saran, bimbingan dan informasi yang berhubungan

dengan kegiatan yang telah dipelajari dan dinilainya”

Fungsi audit internal adalah membantu manajemen dengan jalan

memberi landasan tindakan manajemen selanjutnya. Mulyadi dan

Puradiredja (1998:203) menyatakan fungsi audit internal sebagai berikut:

- Audit dan pebnilaian terhadap evektivitas struktur pengendalian

intern dan mendorong penggunaan struktur pengendalian intern

yang efektif dengan biaya minimum.

- Menemukan sampai sejauh mana pelaksanaan kebijakan

manajemen puncak dipatuhi.

- Menentukan sampai seberapa jauh kekayaan perusahaan

dipertanggungjawabkan dan dilindungi dari segala macam

kerugian.

- Menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh

perusahaan.

- Memberikan rekomendasi perbaikan kegiatan-kegiatan

perusahaan.

Jadi, fungsi audit internal merupakan sebagian dari fungsi

penegndalian manajemen yang menguji dan mengevaluasi unsur

pengendalian manajemen lainnya. Auditor internal dilakukan oleh staf

perusahaan yang taerpisah dan bertanggungjawab langsung pada

manajemen.

Audit internal yang dilaksanakan secara memadai, akan berperan

dalam menunjang efektivitas pengendalian dan kepatuhan. Hal ini terjadi

dapat terjadi apabila audit internal dilaksanakan oleh satuan pengawasan

intern, auditor internal yang independen dan berkompeten yang dalam

melaksanakan pemeriksaan terlebih dahulu melaksanakan tujuan,

tanggung jawab wewenag dan audit internal, program kerja audit internal,

pelaksanaan dan laporan serta tindak lanjut dalam audit internal.

Ada empat jenis pokok dari aktivitas auditing internal yaitu keuangan,

operasional, persetujuan desain sistem pengontrolan. Seorang auditor

internal dapat melakukan semua aktivitas tersebut. Jenis kegiatan audit

terdiri dari empat jenis yaitu :

2

Page 3: Definisi Sistem Informasi Keuangan

- Auditing Keuangan

Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakuratan record

perusahaan dan melakukan jenis aktifitas dan dilakukan oleh auditor

eksternal. Auditor eksternal juga melakukan audit keuangan khusus

terpisah dari apa yang dilakukan auditor eksternal, atau dapat

bekerjasama dengan auditor eksternal.

- Auditing Operasional

Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan

record, namun untuk memvalidasi (memsyahkan) evektifitas prosedur.

Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya

fisik dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan

komputer.

- Audit Kesesuaian

Audit kesesuaian sama seperti audit opersional keculai bahwa audit

kesesuaian bahwa audit ini berlanjut terus.

- Rancangan sistem pengendalian internal

Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal

mempelajari sistem yang telah ada.

Pada sebuah penelitian dimana pengaruh internal auditor terhadap

operasi penjualan yang dilakukan pada sebuah perusahaan. Operasi

penjualan adalah suatu transaksi bisnis yang meliputi pengantaran

(contohnya ialah penyerahan pemberian)dari komoditi, dan bagian dari

barang dagangan, atau hak milik, suatu hak, atau suatu pelayanan,

dalam pertukaran untuk penerimaan uang tunai, suatu perjanjian untuk

membayar, atau sama dengan uang, atau untuk berbagai kombinasi dari

bagian tersebut seperti sejumlah uang tunai, perjanjian untuk membayar,

atau sama dengan uang.

Berdasarkan penelitian tersebut ternyata pengaruh audit internal

terhadap operasional perusahaan tidak begitu memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap operasional perusahaan.

Adanya suatu audit internal yang berjalan baik dapat memberikan

alternatif tindakan yang terbaik bagi manajemen untuk memperbaiki dan

menunjang pengendalian internal perusahaan yang bersangkutan. Audit

internal harus dilaksanakan secara independen, audit internal yang

3

Page 4: Definisi Sistem Informasi Keuangan

independen dan kontinyu bersifat preventif yang memungkinkan

mengurangi dan mencegah kejadian yang merugikan, sehingga

manajemen dapat dengan segera mengambil langkah-langkah yang

diperlukan untuk mempertahankan serta menjaga pengendalian internal

operasi penjualan yang memadai.

2. Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Wilkinson dan Cerullo (1995) sistem informasi akuntansi

adalah struktur yang menyatu dalam suatu entitas yang memakai sumber

daya fisik beserta komponen lainnya untuk mengubah data transaksi

keuangan menjadi sebuah informasi akuntansi dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan terhadap informasi dari para pengguna ataupun

pemakainya.

Menurut Krismiaji (2010) Fungsi sistem informasi akuntansi adalah

mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukkannya kedalam

sistem. Hal tersebut terdiri dari:

Memproses data transaksi

Menyimpan data untuk keperluan dimasa mendatang

Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi

laporan, atau memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data

yang tersimpan di computer.

Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi

yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.

Berdasarkan hasil penelitian dari Periyanti dan Rizal Effendi

menegenai pengaruh pemanfaatn sistem informasi terhadap kinerja

manajerial pada showroom dapat diketahui bahwa pemanfaatan sistem

informasi akuntansi dengan karakteristik informasi yang relevant, reliable,

complete, timely, understandable, diferivikasi secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajerial pada

showroom dikota Palembang. Pengambilan keputusan yang dilakukan

manajer berpengaruh terhadap perencanaan keuangan, artinya jika

pengambilan keputusan dilakukan dengan baik, maka perencanaan

keuangan yang mereka buat akan baik pula. Pengambilan keputusan

yang baik didasarkan pada informasi yang diperoleh berkualitas. Namun,

masih ada faktor-faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kinerja

4

Page 5: Definisi Sistem Informasi Keuangan

manajerial seperti dukungan manajemen puncak, pemakai sistem

informasi akuntansi , dan formalisasi pengembangan sistem informasi

akuntasi yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial.

3. Subsistem intelegensi keuangan

Subsistem Intelijen Keuangan ini mengumpulkan data dari

masyarakat keuangan yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman dan

sebagainya. Karena fungsi keuangan mengontrol arus uang di seluruh

perusahaan, maka dibutuhkan informasi untuk memperlancar arus ini.

Subsistem intelegensi keuangan berusaha untuk mengidentifikasi sumber

modal tambahan dan mencari investasi dana surplus yang terbaik. Agar

dapat melakukan tugas ini, subsistem intelegensi keuangan

mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham dan

masyarakat keuangan.

Komponen Output

Sistem Informasi Keuangan (SIK) mencakup tiga subsistem output yaitu:

subsistem peramalan, subsistem manajemen dana, dan subsistem pengontrolan.

1. Sistem Peralaman

Subsistem Peramalan memproyeksikan aktivitas perusahaan

untuk  jangka waktu sepuluh tahun atau pun lebih. Aktivitas tahun yang

akan datangterutama dipengaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan

internal sepertikapasitas produksi, dan keuangan yang ada. Bila

jangka waktu peramalan tersebut diperpanjang, maka pengaruh

lingkungan meningkat.

2. Subsistem Manajemen Dana

Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sistem informasi

keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus kas

tersebut. Misalnya adalah arus kas.

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan

indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat

menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara

kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, melakukan

investasi baru dan pembiayaan operasional tanpa mengandalkan sumber

pendanaan dari luar.

5

Page 6: Definisi Sistem Informasi Keuangan

Dalam sebuah penelitian akuntansi, arus kas operasi ternyata

mampunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham perusahaan.

Arus kas operasi yang positif mengindikasikan bahwa perusahaan

mampu membiayai kegiatan operasionalnya dan menghasilkan dana

lebih yang dapat digunakan untuk membiayai aktivitas investasi maupun

pendanaan. Dengan demikian, investor dapat mengetahui bahwa

perusahaan telah dijalankan dengan baik dan memungkinkannya

menerima deviden kas di masa mendatang. Para investor menggunakan

informasi arus kas sebagai pengukuran kinerja yang mampu

menggambarkan kondisi ekonomis serta mampu menyediakan dasar

proyeksi arus kas di masa yang akan datang yang cenderung diukur

melalui harga atau return saham.

3. Subsistem Pengendalian

Subsistem ini terutama terdiri dari atas program yang menggunakan

data yang dikumpulkan oleh subsistem pemroses data, guna untuk

menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut

digunakan. Laporan itu biasanya membandingkan penampilan keuangan

yang sebenarnya dengan anggaran. Subsistem Pengendalian

memungkinkan manajer untuk mengontrol penggunaan anggaran.

a. Proses Penganggaran

Pengertian Anggaran Menurut Munandar (2001:11) 

anggaran adalah ”suatu rencana yang disusun secara sistematis

yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam

unit atau kesatuan moneter yang berlaku untuk  jangka waktu yang

akan datang.” 

Hansen dan Mowen (2004:354) mendefinisakn anggaran sebagai

suatu rencana kuantitatif dalam bentuk moneter maupun nonmoneter

yang digunakan untuk menerjemahkan tujuan startegi perusahaan

dalam satuan operasional.

Jadi anggaran merupakan perncanaan yang terjadi pada jangka

pendek secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter dan

satuana ukuran lain untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan

sumber-sumber daya organisasi sebagai alat manajemen untuk

perencanan, penegndalian serta penilaian kinerja manajemen dalam

6

Page 7: Definisi Sistem Informasi Keuangan

upaya mencapai tujuan organisasi. Anggaran mempunyai beberapa

fungsi, menurut Siegel dan marconi (1989:115):

- Anggaran merupakan hasil akhir dari proses peerencanaan

perusahaan sebgai hasil dari perundingan antara anggota

organisasi yang dominan yang menunjukkan persetujuan

organisasi mengenai tijuan operasi di masa depan.

- Anggaran merupakan blueprint bagi perusahaan unutk bertindak

yang menggambarkan prioritas manajemn dalam mengalokasikan

sumber daya, dan menunjukkan bagaimana bagian organisasi

bekerja daalam mencapai tujuan perusahaan.

- Anggaran bertindak sebagaii alat komunikasi internal yang

mneghubungkan berbagai departemen atau divisi dalam

organisais dan dengan manajemen puncak

- Anggaran bertindak sebagai standar untuk melakukan evaluasi

- Anggaran sebagai alat pengendali yang memungkinkan

manajeemn menunjukkan area dimana perusahaan kuat dan

lemah

- Anggaran berusahamempengaruhi dan memotivasi manejer unutk

bertindak efektif dan efisien.

Penganggaran merupakan rencana keuangan yang secara

sistimatis menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan

sumber daya lainnya. Berbagai variasi dalam sistem penganggaran

pemerintah dikembangkan untuk melayani berbagai tujuan termasuk

guna pengendalian keuangan, rencana manajemen, prioritas dari

penggunaan dana dan pertanggungjawaban kepada publik.

Penganggaran berbasis kinerja diantaranya menjadi jawaban untuk

digunakan sebagai alat pengukuran dan pertanggungjawaban kinerja

pemerintah.

Proses penyusunan anggaran Anthony dan Govindarajan

(2005:86) menyatakan “terdapat dua pendekatan utama dalam

penyusunan anggaran, yaitu pendekatan dari atas ke bawah (top

down approach) dan pendekatan dari bawah ke atas ( bottom up

approach). Pendekatan lain merupakan gabungan dari kedua

pendekatan tersebut, yaitu pendekatan partisipasi”.

7

Page 8: Definisi Sistem Informasi Keuangan

Pendekatan atas bawah, anggaran yang harus dilaksanakan oleh

manajer pusat pertanggungjawaban ditetaokan oleh manajemen

puncak. Keuntungan dari pendekatan ini antra lain adalah proses

anggaran yang membuuthkan waktu yang lebih hemat, dukungan

yang kuat dari manajemen puncak dalm pengembangan anggaran

serta prosesnya menjadi lebih mudah dikendalikan oleh manajemen

puncak. Sedangkan kelemahannya adalaah kurangnya komitmen

dari pada pelaksana anggaran tersebut.

Bila dilakukan pendekatan atas ke bawah eksekutif perusahaan

menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya

dibebankan kepada tingkat dibawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan

pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman

yang paling baik mengenai tujuan jangka panjang perusahaan dan

dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleh perusahaan

untuk mencapai tujuan tersebut.

Pendekatan dari bawah ke atas, para manajer pusat

pertanggungjawaban sebagai pelaksana anggaran mengajukan usul

unutk ditelaah dan dinegosiasikan dengan manajemen puncak.

Keuntungan dari pendekatan ini adalah partisipasi terlalu sering

menimbulkan konflik dan akan memakan waktu yang panjang dalam

prosesnya. Bila yang diusulkan para manajaer pusat

pertanggungjawaban tidak dikendalikan secara seksama oleh

manajemen puncak, maka target anggaran mungkin tidak sesuai

dengan tujuan daari organisasi secara keseluruhan.

Bila dilakukan pendekatan dari bawah ke atas, proses

penyusunan anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling

bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada

pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan

paling dapat menentukan kebutuhan sumbernya.

Pendekatan Partisipasi adalaah gabungan dari pendekatan

karena terdapat adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan

bottom-up tersebut, maka pendekatan yang paling umum yang

dilakukan dan dianggap paling efektif adalah proses penyusunan

8

Page 9: Definisi Sistem Informasi Keuangan

anggaran partisipasi. Yaitu, orang akan menerima dana turut ambil

bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut.

Pendekatan ini adalah pendekatan give and take, yakni bahwa

manajer pada berbagai tingkat melakukan negosiasi untuk menyusun

anggaran agar semuanya mendapat kepuasan. Manajer tingkat

menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan

memberikan pandangan jangka panjang kepada eksekutif dan

memberikan pandangan mengenai kebutuhan jangka pendek  bagi

manajer tingkat bawah.

Indriantoro (1998) menyatakan bahwa “partisipasi dlam

penyusunan anggaran merupakan proses dimana individu terlibat

dalam penyusunan target anggaran, lalu individu tersebut dievaluasi

kinerjanya dan memperoleh penghargaan berdasarkan target

anggaran”.

Anthony dan Govindarajan (2005:93) menyatakan bahwa

penganggaran partisipasi memiliki dua keunggulan, yaitu (1) tujuan

anggaran akan dapat lebih mudah diterima apabila anggaran tersebut

berada dibawah pengawasan manajer; (2) penggaarna partisipasi

menghasilkan pertukaran informasi yang efektif antaar pembuat

anggaran dan pelaksana anggaran yang dekat dengan produk dan

pasar.

Pendekatan partisispasi dalam hubungannya dengan kinerja

manajerial mempunyai pengaruh yang signifikan dimana semakin

tinggi partisipasi anggaran maka senakin tinggi pula kinerja

manajerial

b. Laporan Anggaran

Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau

devisi, terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok (gaji,

telepon, sewa, pemasok dan sebagainya). Item pengeluaran ini

biasanya dialokasikan perbulan sepanjang tahun fiskal agar sesuai

dengan tingkat fluktuasi aktivitas. Setiap manajer yang mempunyai

tanggung jawab anggaran ini menerima laporan bulanan, yang

menunjukkan pengeluaran sebenarnya dari tiap unitdibandingkan

dengan anggaran.

9

Page 10: Definisi Sistem Informasi Keuangan

Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada

manajer. Dalam beberapa perusahaan, rencana kompensasi

manajemen sebagian didasarkan pada penampilan anggaran.

Mungkin perusahaan akan memberikan bonus jika penampilannya

tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk memenuhi

jumlah keseluruhan yang dianggaran selam setahun.

c. Rasio Kinerja

Selain untuk menyusun anggaran, subsistem pengontrolan juga

menghasilkan sejumlah rasio kinerja atau keuangan, yang

memungkinkan manajer pada semua tingkatan untuk

membandingkan penampilan mereka dengan standar industri

perusahaan tersebut, serta mungkin dengan bisnis secara

keseluruhan.

Menurut Hanadie (2010) rasio keuangan adalah penggabungan

yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur

lainnya dalam laporan keuangan, hubungan antara unsur laporan

tersebut dinyatakan dalam bentuk matematis yang sederhana.Dennis (2006) menyatakan bahwa analisis rasio keuangan

merupakan metode yang paling baik digunakan untuk memperoleh

gambaran kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Analisis ini berguna sebagai analisis intern bagi manajemen

perusahaan untuk mengetahui hasil keuangan yang telah dicapai

guna perencanaan yang akan datang dan juga untuk analisis ekstern

bagi kreditur dan investor untuk menentukan kebijakan pemberian

kredit dan penanaman modal suatu perusahaan. Untuk itu mengukur

kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio

keuangan dapat dilakukan dengan beberapa rasio keuangan. Setiap

rasio keuangan memiliki tujuan, kegunaan, dan arti tertentu yang

dapat diinterprestasikan sehingga menjadi berarti bagi pengambilan

keputusan ekonomi.

Menurut Kennedy dan McMullen (2006) melalui analisis rasio

keuangan akan diketahui kondisi keuangna jangka pendek dan

jangka panjang dari suatu perusahaan. Untuk melihat kondisi jangka

pendek dapat menggunakan rasio likuiditas. Rasio likuiditas

digunakan untuk menganalisis dan membuat suatu penafsiran posisis

keuangan jangka pendek yang kuat apabila mampu memenuhi

10

Page 11: Definisi Sistem Informasi Keuangan

tagihan dari kreditur jangka pendek tepat pada waktunya, mampu

memelihara modal kerja yang cukup untuk memblanjai operasional

perusahan yang normal. Rasio likuiditas yang sering digunakan

adalah:

Curret ratio (rasio lancar) merupakan alat ukur likuiditas yang

diperoleh dengan membagi aktiva lancar dengan utang lancar. Aktiva

lancar menggambarkan yang harus di bayar dan diasumsikan semua

aktiva lancar benar-benar bisa digunakan untuk membayar.

Sedangkan utang lancar menggambarkan yang harus dibayar dan

diasumsikan bahwa semua utang harus benar-benar dibayar.

Adapun rumus daari current ratio adalah sebagai berikut:

Current Ratio =Aktiva Lancar

Hutang Lancar

Quick ratio (rasio cepat) dirancang untuk mengukur seberapa baik

perusahaan dapat memenuhi kewajibannya, tanpa harus melikuidasi

atau terlalu bergantung pada persediaanya. Sama dengan Current

Ratio, Quick Ratio juga tidak memiliki pedoman umum untuk menilai

hasil angka rasio tersebut apakah baik, terlalu likuid atau kurang

likuid. Semakin besar nilai Quick Ratio, maka semakin cepat

perusahaan dapat memenuhi segala kewajibannya. Sebaliknya jika

nilai dari Quick Ratio kecil, perusahaan akan mengalami hambatan

dalam memenuhi segala kewajibannya sehingga dapat menimbulkan

kerugian bagi perusahaan.

Adapun rumus dari quick ratio adalah sebagai berikut:

Quick Ratio =Aktiva Lancar-Persediaan

Hutang Lancar

Total Asset Turnover (Perputaran Total Aktiva) merupakan

mengukur kemampuan perusahaan untuk menciptakan penjualan

dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimilikinya. Rasio ini

menunjukkan efektifitas sebuah perusahaan dalam mengelola

perputaran aktiva itu sendiri (Kasmir, 2011;133). Jika perusahaan

tidak dapat mengelola perputaran aktivanya sendiri, perusahaan akan

11

Page 12: Definisi Sistem Informasi Keuangan

mengalami kesulitan dalam memperoleh laba yang ingin diperoleh.

Sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kerugian yang dialami

perusahaan dalam melakukan penjualan. Sebaliknya jika perusahaan

dapat mengelola perputaran aktivanya sendiri dengan baik, hal ini

akan mempermudah preusahaan dalam menentukan seberapa

bersar perolehan laba yang diinginkan.

Selain rasio likuiditas, terdapat juga rasio aktivitas. Rasio aktivitas

yang sering digunakan adalah:

Inventory Turnover (Perputaran Persediaan) merupakan

kemampuan perusahaan dalam memutarkan persediaannya dan

menunjukkan hubungan antara persediaan dengan penjualan.

Dengan tingkat perputaran persediaan yang tinggi dapat memperkecil

resiko kerugian yang disebabkan persediaan dan biaya yang terkait

dengan persediaan. Kerugian yang disebabkan oleh persediaan

antara lain seperti; penurunan harga barang, terjadi pencurian

barang, dll. Semakin tinggi inventory yang dimiliki semakin efisien

perusahaan dalam memutarkan persediaannya tetapi jika kelebihan

juga tidak bagus karena akan membuat biaya penyimpanan dan

pemeliharaan di gudang akan meningkat. Jika nilai Inventory

Turnover perusahaan tersebut rendah hal ini mengakibatkan kerugian

karena persediaanhanya dapat tersimpan sehingga pada saat proses

penjualan nilai jualnya rendah atau tidak terjual sama sekali. Hal

tersebut akan memberikan pengaruh terhadapvperolehan laba suatu

perusahaan. Dengan perputaran yang begitu rendah

dapatmenunjukkan bahwa perusahaan tersebut menyimpan barang-

barang yang sudah tidak terpakai dan tidak sesuai lagi dengan nilai

yang disajikan (Brigham dan Houston, 2006: 98).

Adapun rumus dari inventory turnover adalah sebagai berikut:

Inventory Turnover =Harga pokok persediaan

Nilai persediaan rata-rata

12