DEFINISI SANITASI

18
MAKALAH SANITASI SANITASI A. LATAR BELAKANG Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Dalam industry pengolahan langkah pemberian sanitizer atau perlakuan fisik yang dapat mereduksi populasi mikroba pada fasilitas dan peralatan pabrik.Sanitizier adalah kondisi bersih kuman atau mikroba yang digunakan dalam industry pangan.Program sanitasi dijalankan sama sekali bukan untuk mengatasi kotornya lingkungan atau kotornya pemrosesan bahan, tetapi untuk menghilangkan kontaminan dari makanan atau mesin pengolahan makanan serta mencegah terjadinya kontaminasi kembali dan kontaminasi silang Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan SMK NEGERI 1 SURUH Page 1

Transcript of DEFINISI SANITASI

Page 1: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

SANITASI

A. LATAR BELAKANG

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud

mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya

lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Dalam industry pengolahan langkah pemberian sanitizer atau perlakuan fisik yang

dapat mereduksi populasi mikroba pada fasilitas dan peralatan pabrik.Sanitizier adalah

kondisi bersih kuman atau mikroba yang digunakan dalam industry pangan.Program sanitasi

dijalankan sama sekali bukan untuk mengatasi kotornya lingkungan atau kotornya

pemrosesan bahan, tetapi untuk menghilangkan kontaminan dari makanan atau mesin

pengolahan makanan serta mencegah terjadinya kontaminasi kembali dan kontaminasi silang

Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau

biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan

terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan

domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan

bahan buangan pertanian. Cara pencegahan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan

solusi teknis (contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana

(contohnya kakus, tangki septik), atau praktek kebersihan pribadi (contohnya membasuh

tangan dengan sabun).

Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin

terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sementara beberapa definisi

lainnya menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber penularannya dan

pengendalian lingkungan.

SMK NEGERI 1 SURUH Page 1

Page 2: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

B. DEFINISI SANITASI

Sanitasi dan kesehatan manusia adalah dua hal yang saling terkait. Sanitasi adalah kebutuhan

dasar manusia dalam rangka kebersihan urusan buang hajat dan limbah serta penyediaan air

bersihnya. Sayangnya untuk fasilitas kebutuhan dasar itu, Indonesia masih ketinggalan jauh

dari tetangga- tetangganya.

Tiga unsur sanitasi adalah air limbah (waste water), persampahan (solid waste), dan drainase

lingkungan (drainage system).Manajemen pembuangan manuisa (human waste) yang buruk

akan berakibat secara langsung maupun tidak langsung pada transmisi penyakit. Lebih dari

2.4 milyar orang didunia saat ini tidak memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi yang

memadai sehingga mereka terpaksa menggunakan fasilitas toilet yang tidak sehat dan tidak

aman untuk digunakan.Sanitasi dan air minum merupakan salah satu dari delapan tujuan

Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yg

diupayakan untuk dicapai pada 2015. Salah satu sanitasi yang menjadi perhatian adalah

masalah air yang tercemar terutama di negara berkembang dengan sistem sanitasi air yang

kurang.

Air adalah zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara, ¾ bagian tubuh kita terdiri

dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5hari tanpa minum air. Selain

itu, air juga digunakan untuk memasak, mencuci, mandi, membersihkan kotoran yang ada di

rumah, untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi

dan lain – lain. Penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebabkan

melalui air sehingga menimbulkan wabah penyakit dimana – mana.

Jumlah air dalam tubuh manusia rata – rata 65 % dari berat tubuhnya dan sangat bervariasi

pada setiap orang, bahkan juga bervariasi untuk setiap bagian tubuh seseorang. Organ tubuh

manusia yang mengandung banyak air antara lain adalah otak 74,5%, tulang 22%, ginjal

82.7%, otot 75.6% dan dalam darah 83%. Setiap hari kurang lebih 1440 liter darah mengalir

SMK NEGERI 1 SURUH Page 2

Page 3: DEFINISI SANITASI

kepala polar(hidrofilik)

ekor non-polar(hidrofobik)

MAKALAH SANITASI

dan dibersihkan oleh ginjal, kemudian dikeluarkan 2-3 liter dalam bentuk urine. Selebihnya

diserap kembali masuk kedalam aliran darah.  Persediaan sumber air bersih harus dapat

memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas akan

memudahkan timbulnya berbagai penyakit di masyarakat.

C. PERALATAN, BAHAN DAN LANGKAH-LANGKAH SANITASI

Bebarap langkah praktis dalam pembersihan dan sanitasi yang umum diterapkan di bidang

industri adalah :

Menyimpan makanan agar tidak tercemar oleh bahan kimia

Menghilangkan kotoran

Dibilas

Dibersihkan, biasanya dengan deterjen

Dibilas

Disanitasi

Dibilas dengan air bersih

Dikeringkan

Persiapan meliputi penyimpanan semua makanan sehingga makanan tidak terkena oleh

larutan pembersih. Sisa makanan dapat dihilangkan dengan menyikat, menggosok,

mengosongkan udara, mengikis atau pembilasan. Deterjen membantu proses pembersihan

dengan menghilangkan tanah dan “biofilms”. Biofilm adalah polisakaida yang terbentuk oelh

mikrooranisme yang umumnya melekat pada permukaan meja kerja. Biofilm menjadi penting

karena sangat sulit dibersihkan. Di AS dan Kanada, pembilasan setelah sanitasi dibutuhkan

hanya jika digunakan desinfektan/saniter yang mengandung lebih dari 200 ppm klorin aktif

dalam natrium hipoklorit, atau iodophors dengan >25 ppm yodium.

Gambar biofilm yang dibentuk

oleh mikroorganisme.

Contoh detergen dengan ikatan hidrofobik dan hidrofilik

pada rantai asam lemak.

SMK NEGERI 1 SURUH Page 3

Page 4: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

Dietergen

Deterjen adalah komponen aktif permukaan dengan kepala polar (hidrofilik) dan ekor yang

non-polar (hidrofobik). Kotoran/surfaktan terletak pada batas antara fase air dan fase lemak.

Kepala polar adalah hidrofilik dan larut dalam air. Sisi non-polar adalah hidrofobik (lipofilik)

dan larut pada fase lemak. Sisa-sisa dari makanan berlemak dapat larut dalam bentuk misel

dan dapat dibersihkan.

Deterjen dari sgei sifat keasamannya bias digolongkan menjadi:

Alkali (anionik) deterjen, digunakan untuk bahan organik (kotoran), lemak / minya,

protein, karbohidrat

Asam (kationik) deterjen, digunakan untuk bahan anorganik (kotoran): kerak air (garam

berkalsium, magnesium, ), lapisan mineral lain (besi, sulfat), sisa makanan yang kaya

mineral (milkstone)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pada saat pembersihan

Waktu

Suhu

Konsentrasi deterjen

Pergerakan mekanik (penggosokan)

Pembersihan memakan waktu, terutama jika menggunakan bahan kimia. Perendaman tanpa

pengadukan memakan waktu paling lama.Suhu adalah faktor penting karena makin tinggi

suhu mempercepat reaksi kimia dan melunakkan sisa lemak, membuatnya lebih mudah untuk

diemulsifikasikan.

Hal hal yang perlu diperhatikan penting pada proses pembersihan sebelum sanitasi

1. Sisa makanan

Hal yang paling penting adalah bahwa sisa makanan yang mengandung protein dapat

menginaktifkan hipochlorit - desinfektan dan membuatnya tidak efektif.

Melindungi mikroorganisma

Menyediakan makanan bagi mikroba

Mengurangi efektifitas disinfektan

Mengurangi efisiensi alat (mis. alat penghantar panas)

SMK NEGERI 1 SURUH Page 4

Page 5: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

2. Metode sanitasi

Suhu Tinggi

Penguapan

Kimia

Air panas

Mudah mencapai area yang sulit

Panas sedang, yaitu 74-90°C, biasa digunakan dalam industri pangan dan katering sebagai

metode sanitasi. Alat-alat dan perlengkapan masak yang kecil dapat dimasukkan ke dalam

tangki air panas. Perendaman yang baik adalah 80 °C selama 2 menit. Air pada suhu ini dapat

menyebabkan luka bakar, maka gunakan keranjang, rak, atau alat lain. Alat penguapan

digunakan dalam industri. Alat ini sangat efektif, tetapi berbahaya bagi personel yang tidak

ahli menggunakannya; alat ini juga dapat merusak lantai beton, minyak pelumas dan

komponen peralatan lainnya apabila tidak digunakan secara benar.

3. Prinsip desinfeksi kimia

Sebelum disanitasi dengan bahan kimia, permukaan makanan harus bersih, sebab sisa-sisa

makanan dapat mengurangi keefektifan sanitasi. Desinfektan yang berasal dari ekstrak pinus

tidak boleh digunakan di area penanganan makanan karena tidak efektif dan desinfektan

tersebut dapat menodai makanan. Suatu desinfektan harus

Tidak beracun bagi manusia

Memiliki aktifitas antimikrobiologi yang besar (patogen dan organisma pengganggu)

Mampu membunuh, tidak hanya membatasi pertumbuhan mikroorganisma

Tidak menodai makanan atau minuman

Contoh contoh desinfektan:

1. Desinfektan oksidasi

khlorin dioksida

Persenyawaan Iodine iodophors

Persenyawaan Klorin dapat digunakan secara luas, karena sangat efektif melawan semua

patogen. Mereka sangat cepat bereaksi, tetapi persenyawaan tersebut korosif, tidak stabil dan

mudah mengiritasi. Iodophors adalah suatu persenyawaan yodium dan non-ionic komplek

dengan pH rendah. Persenyawaan tersebut memiliki spektrum membunuh yang luas dan

bekerja dengan baik pada suhu dingin dan hangat, tetapi bersifat korosif dan keras. Asam

SMK NEGERI 1 SURUH Page 5

Page 6: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

Peracetik memiliki spektrum membunuh yang luas dan digunakan pada sistem pembersihan

tertutup “Clean in Pleace”. Sistem ini tidak cocok bila digunakan di rumah.

2. Desinfektan non-oksidasi

Quarternary Ammonium Compound (QAC)

Garam-faram amonium dapat diganti dengan grup alkil yang luas. Persenyawaan itu sangat

efektif dalam melawan bakteri gram prositif. Garam amonium tidak efektif melawan virus,

spora dan kurang efektif melawan bakteri gram negatif. Garam amonium stabil, tidak korosif

dan tidak merusak kulit manusia (lebih aman untuk pembersihan manual). Perlu dicatat bahwa

pemakaian yang tidak tepat terhadap “quats” dapat mencegah terjadinya fermentasi ( yaitu

menghambat starter kultur gram positif).

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas desinfektan:

Waktu kontak

Suhu

Konsentrasi

pH

Jenis kotoran

Kecocokan dengan deterjen

Suatu desinfektan dinilai efektif sebagai pembersih permukaan, bila dapat membunuh 5-log

dari 5 bakteri berbeda dalam waktu 5 menit atau memiliki kekuatan membunuh yang sama

seperti 100 ppm chlorine.Suhu dapat meningkatkan kecepatan membunuh, tetapi

persenyawaan khlorin dapat membusuk pada suhu sekitar 60 °C, sedangkan iodophors sekitar

48 °C. Keberadaan tanah dapat menurunkan aktifitas persenyawaan khlorin dan iodine. Suatu

desinfektan harus sesuai dengan jenis bahan pembersih kimia yang digunakan.

Penyabunan dan pengeringan setelah pembersihan/sanitasi

Langkah ini seringkali terlupakan. Industri pengeringan telah mempelajari bahwa Listeria

dapat tumbuh sangat baik pada kondisi basah, dan sebaliknya bila lingkungan pabrik bersih.

Patut dicatat bahwa pengeringan udara (vakum) sangat disarankan, karena pakaian kotor akan

mencemarkan kembali peralatan, alat-alat dan pemukaan kerja.

SMK NEGERI 1 SURUH Page 6

Page 7: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

Contoh desinfektan berdasarkan jenis kotoran

Jenis KotoranSifat kelarutan

Kemudahan untuk larut

Perubahan karena pemanasan

Detergen terbai

ProteinTidak larut

sulitTerurai,Lebih lengket

Basaklorin

LemakTidak larut

sulitPolimerisasilebih sulitdibersihkan

basa

KarbohidratLarut

mudahKaramelisasi,lebih sulitdibersihkan

basa

Mineral/garam Bervariasi Bervariasi Umumnya mudah asam

Prosedur pembersihan pada industri makanan dan katering

Prosedur pembersihan dibutuhkan pada

Permukaan kerja yang kontak dengan makanan

Peralatan makanan

Alat-alat pembersih (alat pengepel, sikat, ember)

Seluruh area dapur dan kantin

Di industri pangan dan katering, prosedur pembersihan dan sanitasi harus tersedia pada setiap

tempat dan peralatan yang berhubungan dengan makanan.

Pemakaian bahan kimia yang aman

Bahan-bahan kimia yang membunuh mikroorganisma dapat berbahaya bagi manusia yang

mengoperasikannya. Sangat disarankan untuk mengikuti instruksi pemasok mengenai

konsentrasi dan kecocokannya dengan produk pembersih lain. Kejadian yang membahayakan

dapat terjadi ketika larutan hipokhlorit (bahan pemutih rumah tangga) dicampur dengan asam.

Dapat terjadi pelepasan gas beracun tinggi khlorin.

Penting untuk tidak memberikan desinfektan secara berlebih karena akan menjadi tidak

efektif. Karenanya bahan kimia di rumah harus selalu diawasi pemakaiannya secara benar dan

disimpan di tempat aman yang jauh dari jangkauan anak. Bahan-bahan kimia tidak boleh

disimpan pada kontainer bekas makanan atau minuman, seperti botol minuman atau kaleng

makanan.

Selalu mengikuti instruksi pemasok

Jangan mencampur bahan kimia kecuali sudah dinyatakan aman oleh pemasok

SMK NEGERI 1 SURUH Page 7

Page 8: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

Jangan pernah mencampur senyawa asam dan basa (reaksi eksotermis)

Hipokhlorit jangan dicampur dengan

Asam (pelepasan gas chlorin)

Bahan-bahan nitrogenous (dapat membentuk persenyawaan explosif)

Pengendalian hama

Patogen dapat tersebar melalui kecoa, lalat, tikus.Harus ada prosedur yang tepat untuk

menjauhkan hama dari area pengolahan dan penanganan makanan. Serangga, hama dan

hawan-hewan rumah memainkan peranan dalam penyebaran penyakit. Industri makanan dan

katering harus mencari saran profesional dari satu perusahaan yang menyelenggarakan jasa

seperti itu.

Pesan penting bagi rumah

Permukaan kerja / alat harus bersih agar hasil sanitasi dapat memuaskan

Pembersihan semakin baik bila disertai dengan deterjen yang sederhana

Sanitasi dapat dilakukan dengan menggunakan air panas atau larutan hipokhlorit.

Permukaan lantai dan alat yang telah dibersihkan harus kering

Bahan-bahan kimia harus disimpan secara aman

Pesan penting bagi industri katering dan makanan

Permukaan lantai yang bersih adalah penting untuk memastikan sanitasi yang

memuaskan

Fasilitas/peralatan harus mudah dibersihkan

Efisiensi dari desinfektan tergantung dari komposisi bahan kimia, waktu dan suhu

Masing-masing desinfektan memiliki keunikan

Segala kegiatan pembersihan / sanitasi harus sesuai dengan prosedur

Bahan-bahan kimia harus digunakan dan disimpan dengan aman

Pembersihan harus selalu termonitor

Permukaan lantai yang bersih adalah penting untuk memastikan sanitasi yang

memuaskan

Fasilitas/peralatan harus mudah dibersihkan

Efisiensi dari desinfektan tergantung dari komposisi bahan kimia, waktu dan suhu

Masing-masing desinfektan memiliki keunikan

Segala kegiatan pembersihan / sanitasi harus sesuai dengan prosedur

Bahan-bahan kimia harus digunakan dan disimpan dengan aman

SMK NEGERI 1 SURUH Page 8

Page 9: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

Pembersihan harus selalu termonitor

D. SANITASI KARYAWAN

          Karyawan dari kata dasar "karya" yang diberi akhiran -wan yang berarti pekerja,

seringkali di sebuah pabrik atau kantor besar. Oleh pemerintah Orde Baru kata ini digunakan

untuk menggantikan istilah buruh yang sejak 1965 ditabukan di Indonesia.

            Dalam bidang produksi kebersihan karyawan dapat mempengaruhi kualitas produk

yang dihasilkan, karena sumber cemaran terhadap produk dapat berasal dari karyawan.

Karyawan disuatu pabrik pengolahan yang terlibat langsung dalam proses pengolahan

merupakan sumber kontaminasi bagi produk pangan , maka kebersihan karyawan harus selalu

diterapkan.

            Adapun beberapa hal yang harus di terapkan pada setiap karyawan yang bekerja dalam

unit perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Karyawan yang menderita penyakit menular, dan mempunyai luka terbuka yang dapat

menulari produk, tidak di izinkan bekerja dalam ruangan pengolahan.

2. Luka kecil di tangan harus dirawat dengan baik dan dibalut dengan pembalut yang tahan

air. Sarana untuk PPPK harus disediakan untuk menghadapi segala kemungkinan.

3. Setiap karyawan harus memelihara kebersihan pribadi yang tinggi selama bertugas.

Pakaian kerja termasuk tutup kepala harus disediakan dan selalu dalam keadaan bersih.

4. Kesehatan karyawan harus diperiksa secara periodic untuk menjamin agar tidak seorang

pun karyawan menderita penyakit yang dapat menular.

5. Karyawan yang langsung bekerja pada ruang pengolahan, pada waktu bekerja harus selalu

menggunakan pakaian kerja, penutup kepala yang sempurna, sarung tangan, sepatu,

penutup mulut( masker).

6. Karyawan harus membiasakan mencuci tangan dengan bersih terutamasetelah keluar dari

jamban dan kamar mandi, sebelum mengolah ikan.

7. Karyawan yang mengerjakan pengolahan ikan tidak diperbolehkan memakai cat kuku,

gelang ataupun cincin.

8. Dilarang merokok,meludah, makan dan mengunyah permen karet selama menangani ikan.

9. Bagi karyawan harus disediakan tempat penitipan barang- barang ataupun perlengkapan

perorangan.

10. Sarung tangan yang digunakan untuk penanganan dan pengolahan harus selau dicuci dan

didisinfeksi pada setiap mulai dan selesai satu gilir kerja.

SMK NEGERI 1 SURUH Page 9

Page 10: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

11. Tidak dibenarkan meletakkan pakaian kerja seenaknya diatas meja atau permukaan

peralatan lainnya yang bersentuhan dengan ikan.

12. Khususnya bagi karyawan pekerjaan memfillet, membuang sisik dan menangani ikan utuh

atau ikan yang telah disiangi harus dilengkapi dengan pakaian- pakaian kerja yang kedap

air. Pakaian kerja yang kedap air harus dicuci dengan penyemprotan air bertekanan atau

cara lain yang efektif setiap akan memulai dan selesai satu gilir kerja. Lendir dan kotoran

tidak boleh mongering dan mengeras pada pakaian kerja.

F. SANITASI RUANG PRODUKSI

          Ruang produksi merupakan suatu tempat dalam perusahaan yang berfungsi sebagai

kegiatan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih

bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa

mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna

suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran

dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.

Menurut (Winarno, 2002),agar ruangan tetap bersih dan bebas dari sumber mikroba

beserta sporanya ruangan harus terbuat dari bahan yang bisa dilap atau dipel dengan

disenfektan. Secara rutin harus dilakukan pembersihan ruangan secara menyeluruh.

            Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam salah satu ruang produksi dadalah

sebagai berikut;

2.2.1. Desain dan tata letak

Ruang produksi seharusnya cukup luas dan mudah dibersihkan.

2.2.2. Lantai

Lantai ditempat yang sifatnya untuk pekerjaan basah, dimana ikan diterima, diolah atau

dikemas harus cukup kemiringannya, terbuat dari bahan yang kedap air, tahan lama dan

mudah dibersihkan. Pertemuan antara lantai dengan dinding harus melengkung dan kedap air.

Lantai harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, lendir dan kotoran lainnya.

2.2.3. Dinding

Permukaan dinding bagian ruangan produksi harus halus, rata, serta berwarna terang. Bagian

dinding sampai ketinggian 2 meter dari lantai harus dapat dicuci dan tahan terhadap bahan

SMK NEGERI 1 SURUH Page 10

Page 11: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

kimia. Pada bagian tersebut tidak boleh ditempatkan sesuatu yang mengganggu operasi

pembersihan.

2.2.4. Langit- langit

- Ruang produksi harus mempunyai langit-langit yang tidak retak, tidak bercelah, tidak

terdapat tonjolan dan sambungan yang terbuka, kedap air dan berwarna terang. Tinggi langit-

langit untuk ruangan produksi minimum 3 (tiga) meter.

- Konstruksi langit-langit seharusnya didisain dengan baik untuk mencegah penumpukan

debu, pertumbuhan jamur, pengelupasan, bersarangnya hama, memperkecil terjadinya

kondensasi, serta terbuat dari bahan tahan lama dan mudah dibersihkan.

- Langit-langit harus selalu dalam keadaan bersih dari debu, sarang labah labah dan kotoran

lainnya

2.2.5. Ventilasi

Harus ada ventilasi yang cukup untuk menjamin sirkulasi udara,menghilangkan bau yang idak

diinginkan dan mencegah pengembunan.

2.2.6. Penerangan

Semua ruangan produksi harus mendapat penerangan yang cukup dan merata dengan

intensitas lebih kurang 20 foot candle.

2.2.7. Pintu dan jendela

- Permukaan pintu harus tahan karat, halus dan rata, tahan air dan mudah dibersihkan. Pintu

tersebut harus dirancang sehingga dapat menutup dengan sendirinya.

- Jendela (jika ada) harus tahan air, halus dan rata, mudah dibersihkan dan harus dirancang

sehingga bila dibukadapat menahan debu, kotoran dan serangga. Harus sekecil mungkin dan

tingginya dari lantai minimal 1,5 meter.

2.2.8. Perlengkapan anti serangga dan binatang

Harus dilengkapi dengan dengan peralatan untuk mencegah masuknya serangga,tikus, burung

dan hama lainnya serta bintang peliharaan. Segala kemungkinan jalan dan lobang tikus dan

serangga harus ditutup dengan saringan logam yang tahan karat.

2.2.9. Tempat cuci tangan ( wastafel)

Ruangan pengolahan harus mempunyai sejumlah tempat cuci tangan yang cukup, sekurang-

kurangnya satu tempat cuci tangan untuk 10 karyawan; penyediaan air panas dan dingin yang

SMK NEGERI 1 SURUH Page 11

Page 12: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

cukup; dilengkapi dengan sabun, lap sekali pakai ( tissue paper).Air pencuci tangan harus

mengalir dan tidak boleh dipakai berulang kali.

SMK NEGERI 1 SURUH Page 12

Page 13: DEFINISI SANITASI

MAKALAH SANITASI

P E N U T U P

3.1. Kesimpulan

Sanitasi Pangan adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinan bertambah dan

berkembang biaknya jasad renik pembusuk dan patogen dalam pangan,peralatan dan

bangunan yang dapat merusak pangan dan membahayakan manusia. Dalam industry

pengolahan pangan terdapat beberapa macam sanitasi diantaranya adalah sanitasi karyawan

dan sanitasi ruang produksi:

Sanitasi karyawan meliputi kebersihan pribadi, pakaian kerja,  tutup kepala, masker

dan lain- lain yang berhubungan dengan karyawan. Sedangkan Sanitasi Ruang Produksi

meliputi; Lantai, dinding, langit-langit, ventilasi, penerangan, pintu dan jendela, pintu dan

jendela, tempat cuci tangan dan sebagainya.

3.2. Saran

            Diharapkan kepada karyawan yang bekerja dalam industry pengolahan agar

memperhatikan syarat- syarat sanitasi dalam pengolahan Hasil Pertanian & Perikanan agar

terhindar dari kontaminasi mikroba yang dapat mengancam keamanan produk.

SMK NEGERI 1 SURUH Page 13