DEFINISI LABIRINITIS

3
DEFINISI Labirinitis adalah infeksi pada telinga dalam ( labirin). Keadaan ini dapat ditemukansebagai bagian dari suatu proses sistemik atau merupakan suatu proses tunggal pada labirin saja.Labirinitis bakteri sering disebabkan oleh komplikasi intra temporal dari radang telingatengah. Penderita otitis media kronik yang kemudian tiba-tiba vertigo, muntah dan hilangnya pendengaran harus waspada terhadap timbulnya labirinitis supuratif. Labirinitis secara klinis terdiri dari 2 subtipe, yaitu : 1.Labirinitis lokalisata ( serosa ) merupakan komplikasi otitis media dan muncul ketikamediator toksik dari otitis media mencapai labirin bagian membrane tanpa adanya bakteri pada telinga dalam. 2.Labirinitis difusa ( supuratif ) merupakan suatu keadaan infeksi pada labirin yang lebih berat dan melibatkan akses langsung mikroorganisme ke labirin tulang dan membrane. GEJALA DAN TANDA Gejala yang timbul pada labirinitis lokalisata merupakan hasil dari gangguan fungsivestibular dan gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang pendengaran derajat ringanhingga menengah secara tiba-tiba. Pada sebagian besar kasus, gejala ini dapat membaik sendirisejalan dengan waktu dan kerusakan yang terjadi juga bersifat reversible. Pada labirinitis difusa, gejala yang timbul sama seperti gejala pada labirinitis lokalisatatetapi perjalanan penyakit pada labirinitis difusa berlangsung lebih cepat dan hebat, didapati gangguan vestibular, vertigo yang hebat, mual dan muntah dengan disertai nistagmus. Gangguan pendengaran menetap, tipe sensorineural pada penderita ini tidak dijumpai demamdan tidak ada rasa sakit di telinga. Pada labirinitis viral, penderita didahului oleh infeksi virus seperti virus influenza, virusmumps, timbul vertigo, nistagmus kemudian setelah 3-5 hari keluhan ini berkurang dan penderita normal kembali. Pada labirinitis viral biasanya telinga yang dikenai unilateral. GEJALA DAN TANDA

Transcript of DEFINISI LABIRINITIS

Page 1: DEFINISI LABIRINITIS

DEFINISI

Labirinitis adalah infeksi pada telinga dalam ( labirin). Keadaan ini dapat ditemukansebagai bagian dari suatu proses sistemik atau merupakan suatu proses tunggal pada labirin saja.Labirinitis bakteri sering disebabkan oleh komplikasi intra temporal dari radang telingatengah. Penderita otitis media kronik yang kemudian tiba-tiba vertigo, muntah dan hilangnya pendengaran harus waspada terhadap timbulnya labirinitis supuratif.

Labirinitis secara klinis terdiri dari 2 subtipe, yaitu :

1.Labirinitis lokalisata ( serosa ) merupakan komplikasi otitis media dan muncul ketikamediator toksik dari otitis media mencapai labirin bagian membrane tanpa adanya bakteri pada telinga dalam.

2.Labirinitis difusa ( supuratif ) merupakan suatu keadaan infeksi pada labirin yang lebih berat dan melibatkan akses langsung mikroorganisme ke labirin tulang dan membrane.

GEJALA DAN TANDA

Gejala yang timbul pada labirinitis lokalisata merupakan hasil dari gangguan fungsivestibular dan gangguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang pendengaran derajat ringanhingga menengah secara tiba-tiba. Pada sebagian besar kasus, gejala ini dapat membaik sendirisejalan dengan waktu dan kerusakan yang terjadi juga bersifat reversible. Pada labirinitis difusa, gejala yang timbul sama seperti gejala pada labirinitis lokalisatatetapi perjalanan penyakit pada labirinitis difusa berlangsung lebih cepat dan hebat, didapati gangguan vestibular, vertigo yang hebat, mual dan muntah dengan disertai nistagmus. Gangguan pendengaran menetap, tipe sensorineural pada penderita ini tidak dijumpai demamdan tidak ada rasa sakit di telinga.

Pada labirinitis viral, penderita didahului oleh infeksi virus seperti virus influenza, virusmumps, timbul vertigo, nistagmus kemudian setelah 3-5 hari keluhan ini berkurang dan penderita normal kembali. Pada labirinitis viral biasanya telinga yang dikenai unilateral.

GEJALA DAN TANDA

Gejala yang timbul pada labirinitis

lokalisata merupakan hasil dari gangguan fungsi

vestibular dan gangguan koklea yaitu terjadinya

vertigo dan kurang pendengaran derajat ringan

hingga menengah secara tiba-tiba. Pada

sebagian besar kasus, gejala ini dapat membaik

sendiri sejalan dengan waktu dan kerusakan

yang terjadi juga bersifat reversible.

Pada labirinitis difusa (supuratif), gejala

Page 2: DEFINISI LABIRINITIS

yang timbul sama seperti gejala pada labirinitis

lokalisata tetapi perjalanan penyakit pada

labirinitis difusa berlangsung lebih cepat dan

hebat, didapati gangguan vestibular, vertigo

yang hebat, mual dan muntah dengan disertai

nistagmus. Gangguan pendengaran menetap,

tipe sensorineural pada penderita ini tidak

dijumpai demam dan tidak ada rasa sakit di

telinga. Penderita berbaring dengan telinga yang

sakit ke atas dan menjaga kepala tidak bergerak.

Pada pemeriksaan telinga tampak perforasi

membrana timpani.

Pada labirinitis viral, penderita didahului

oleh infeksi virus seperti virus influenza, virus

mumps, timbul vertigo, nistagmus kemudian

setelah 3-5 hari keluhan ini berkurang dan

penderita normal kembali. Pada labirinitis viral

biasanya telinga yang dikenai unilateral.

DIAGNOSIS

Gambaran klinik dengan adanya gangguan

vestibular dan kurangnya pendengaran didapati

juga pada abses serebellum, miringitis bulosa

dan miringitis hemoragika. Pemeriksaan telinga

yang teliti diperlukan pada kasus ini seperti

pemeriksaan audiogram, kultur dan CT Scan.

Pada miringitis didapati rasa sakit akut di telinga

Page 3: DEFINISI LABIRINITIS

sedangkan abses serebelum dapat dipisahkan

dengan CT scan.

Gangguan fungsi pendengaran pada

labirinitis adalah suatu sensorineural hearing

loss.

Diagnosis ditegakkan dari riwayat penyakit, tanda dan gejala labirinitis dengan hilangnya secara total dan permanen fungsi labirin. Pemeriksaan rontgen telinga tengah. Os mastoid dan os petrosus mungkin menggambarakan sejumlah kelianan yang tidak berhubungan dengan labirin. Bila dicurigai terdapat iritasi meningeal, maka harus dilakukan pemeriksaan cairan spinal.