Definisi Dan Epidemologi

3
Definisi Multiple Sclerosis adalah penyakit idiopatik, autoimun dan inflamasi kronik yang menimbulkan gejala neurodegeneratif akibat degradasi mielin pada serabut saraf di sistem saraf pusat. Kerusakan ini mengganggu transmisi normal sinyal sepanjnag akson sehingga menimbulkan berbagai gejala neurologis (Wajda, Sosnoff, 2015;Wingerchuk, Carter, 2014). Epidemologi Hampir 400.000 individu di Amerika Serikat dan 2,4 juta orang diseluruh dunia menderita MS. Wanita memiliki resiko 2 sampai 3 kali lebih besar dari pada laki-laki untuk terdiagnosis MS dan kebanyakan kasus MS terjadi pada usia antara 20 sampai 50 tahun, dengan puncaknya pada usia 29 tahun. Merupakan penyebab kecacatan yang paling sering kedua di usia muda dan penyakit ini merupakan penyakit kronik dengan beban ekonomi yang tinggi, dengan anggaran total pertahunnya per individu melebihi US$ 50.000, sama dengan penyakit gagal jantung (Wajda, Sosnoff, 2015;Wingerchuk, Carter, 2014). Wajda DA, Sosnoff JJ, 2015. Cognitive-Motor Interference in Multiple Sclerosis: A Systematic Review of Evidance, Correlates, and Consequences. Hindawi Publishing Corporation BioMEd REsearch International. 2015 : 1-8 Wingerchuk DM, Carter JL, 2014. Multiple Sclerosis : Current and Emerging Disease-Modifying Therapies and Treatment Strategies. Mayo Clin Proc. 2014 : 225-240

description

ghcfg

Transcript of Definisi Dan Epidemologi

DefinisiMultiple Sclerosis adalah penyakit idiopatik, autoimun dan inflamasi kronik yang menimbulkan gejala neurodegeneratif akibat degradasi mielin pada serabut saraf di sistem saraf pusat. Kerusakan ini mengganggu transmisi normal sinyal sepanjnag akson sehingga menimbulkan berbagai gejala neurologis (Wajda, Sosnoff, 2015;Wingerchuk, Carter, 2014). EpidemologiHampir 400.000 individu di Amerika Serikat dan 2,4 juta orang diseluruh dunia menderita MS. Wanita memiliki resiko 2 sampai 3 kali lebih besar dari pada laki-laki untuk terdiagnosis MS dan kebanyakan kasus MS terjadi pada usia antara 20 sampai 50 tahun, dengan puncaknya pada usia 29 tahun. Merupakan penyebab kecacatan yang paling sering kedua di usia muda dan penyakit ini merupakan penyakit kronik dengan beban ekonomi yang tinggi, dengan anggaran total pertahunnya per individu melebihi US$ 50.000, sama dengan penyakit gagal jantung (Wajda, Sosnoff, 2015;Wingerchuk, Carter, 2014).

Wajda DA, Sosnoff JJ, 2015. Cognitive-Motor Interference in Multiple Sclerosis: A Systematic Review of Evidance, Correlates, and Consequences. Hindawi Publishing Corporation BioMEd REsearch International. 2015 : 1-8 Wingerchuk DM, Carter JL, 2014. Multiple Sclerosis : Current and Emerging Disease-Modifying Therapies and Treatment Strategies. Mayo Clin Proc. 2014 : 225-240

Definisi Brown Squard Syndrome adalah sekumpulan gejala yang disebabkan karena gangguan anatomis pada traktus kortikospinal, ascending dorsal cloumn dan ascending traktus spinothalamic yang kemudia menyebabkan kelemahan spastic atau hemiplegia ipsilateral dan hilangnya sensai propriosepsi dan vibrasi dengan hilangnya sensai nyeri dan suhu pada bagian kontralateralnya tepat dibawah lesi (Rangga, et al, 2014;Barbee et al, 2009).

Ranga, Aiyappan, 2014. Brown Squard Syndrome. Indian J Med Res 140. 2014 : 572-573

Barbee CY, et al, 2009. Brown Squard Syndrome After Herpes Zoster. Nuerology. 2009: 670-675Epidemologi

Sindrom ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1849 dengan kasus trauma pada medula spinalis akibat tusukan pisau tapi kemudian setelah itu Brown Sequard Syndrome dilaporkan banyak terjadi pada pasien trauma spinal atau pasien dengan neoplasma pada spinal, dan pada kasus yang jarang karena herniasi diskus servikalis dan dikenal sebgai kasus yang luar bias. telah ditemukan 42 kasus brown sequard syndrome yang telah dilaporkan hingga saat, disebabkan karena herniasi pada diskus servikalis (Parmar, et al, 2008)Sejak pertama kali dilaporkan herniasi medula korda spinalis, dipublikasikan oleh Wortzman dkk pada tahun 1974, total kasus sekitar 92 telah di laporkan dalam literatur, kebanyakan terjadi pada dekade akhir. Namun, kami meyakini bahwa kasus herniasi korda spinalis tidak sejarang seperti yang dilaporkan. Semakin awal disadari maka semakin banyak yang akan terdiagnosis dengan penyakit ini (Abouhashem et al, 2013).

Abouhashem, et al, 2013. Management of Brown Sequard Syndrome in Cervical Dis Diseases. Turkish Neurosurgery. 2013 : 470-475.

Parmar H, et al, 2008. Imaging of Idiopathic Spinal Cord Herniation. RadioGraphics. 2008 :511-518