Defek Atrial Septal PPK

8
DEFEK ATRIAL SEPTAL PENGERTIAN Defek atrial septal (DSA) adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defek) pada inter atrial yag terjadi karena kegagalan fusi septum inter atrial semasa janin. KLASIFIKASI 1 DSA sekundum, bila lubang terletak pada fossa ovalis DSA primum, bila lubang terletak di daerah ostium primum ! Sinus venosus, bila lubang terletak di daerah sinus venosus dekat muara vena "a superior atau inferior ANAMNESIS #eluhan infeksi saluran nafas berulang $agal jantung kongestif (DSA besar) % sesak nafas, kesulitan menyusu, gagal t kembang pada bayi atau "epat lelah saat aktifitas fisik pada anak lebih besar PEMERIKSAAN FISIK &inggi badan, berat badan, tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas, su Auskultasi jantung % ' unyi jantung dua terpisah, lebar, dan menetap ' unyi jantung dua komponen pulmonal mengeras bila ada hipertensi pulmonal ' ising ejeksi sistolik halus di sela iga parasternal kiri ' ising mid diastolik yag bertambah keras pada saat inspirasi di daerah akibat aliran yang deras ' ising pan sistolik di daerah apeks bila terdapat "elah pada katup mitral ( sekundeum) &anda'tanda gagal jantung kongestif pada DSA dengan aliran pirau yang besar a dengan komplikasi mitral insufisiensi berat akibat prolaps katup mitral atau mitral PEMERIKSAAN PENUNJANG ' #$

description

standar penanganan atrial septal defek di rumah sakit

Transcript of Defek Atrial Septal PPK

DEFEK ATRIAL SEPTAL

PENGERTIANDefek atrial septal (DSA) adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defek) pada septum inter atrial yag terjadi karena kegagalan fusi septum inter atrial semasa janin.KLASIFIKASI1. DSA sekundum, bila lubang terletak pada fossa ovalis1. DSA primum, bila lubang terletak di daerah ostium primum1. Sinus venosus, bila lubang terletak di daerah sinus venosus dekat muara vena cava superior atau inferiorANAMNESIS1. Keluhan infeksi saluran nafas berulang1. Gagal jantung kongestif (DSA besar) : sesak nafas, kesulitan menyusu, gagal tumbuh kembang pada bayi atau cepat lelah saat aktifitas fisik pada anak lebih besarPEMERIKSAAN FISIK1. Tinggi badan, berat badan, tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi nafas, suhu1. Auskultasi jantung : 1. Bunyi jantung dua terpisah, lebar, dan menetap1. Bunyi jantung dua komponen pulmonal mengeras bila ada hipertensi pulmonal1. Bising ejeksi sistolik halus di sela iga 2 parasternal kiri1. Bising mid diastolik yag bertambah keras pada saat inspirasi di daerah trikuspid akibat aliran yang deras1. Bising pan sistolik di daerah apeks bila terdapat celah pada katup mitral (pada DSA sekundeum)1. Tanda-tanda gagal jantung kongestif pada DSA dengan aliran pirau yang besar atau dengan komplikasi mitral insufisiensi berat akibat prolaps katup mitral atau celah katup mitralPEMERIKSAAN PENUNJANG1. EKG1. Foto thorax1. Ekokardiografi 1. Penyadapan (kateterisasi jantung kanan)Pemeriksaan Laboratorium :1. Darah rutin 1. Tes skrining pendarahan 1. Elektrolit : Na, K, Cl1. Fungsi ginjal1. Kadar gula darahKRITERIA DIAGNOSIS1. Dijumpai Bunyi jantung dua terpisah, lebar, dan menetap1. Bising ejeksi sistolik halus di sela iga 2 parasternal kiri1. Elektrokardiografi : deviasi sumbu QRS ke kanan, blok cabang ventrikel kanan, hipertrofi ventrikel kanan. DSA primum : PR interval memajang, deviasi sumbu QRS ke kiri. Defek sinus venosus : mungkin sumbu gelombang P negatif1. Foto toraks : kardiomegali akibat pembesaran atrium dan ventrikel kanan, penonjolan segmen pulmonal, plethora, gambaran vaskularisasi tepi paru berkurang pada hipertensi pulmonal tanda penyakit vaskular paru1. Ekokardiografi 1. Penyadapan jantung

DIAGNOSIS KERJA

DIAGNOSIS BANDING1. Stenosis pulmonal1. Inosens murmur1. Dilatasi arteri pulmonal idiofatik

TERAPIMedis1. Tidak perlu pembatasan aktifitas1. Tidak perlu profilaksis infektif endokarditis kecuali penderita dijumpai prolapsus katup mitral atau ada defek lainnaya. Profilaksis diindikasikan pada DSA primum1. Anak dengan gagal jantung kongestif perlu manajemen medis karena defek masih dapat tertutup

Non surgikalMenggunakan Amplatzer Septal Occluder (ASO) pada DSA sekundum dengan ukuran 5-32 mm, L R shunt, Qp / Qs ratio : 1.5 / 1 atau lebih besar. Pasca penutupan dengan ASO diberikan aspirin 81 mg/hari selama 6 bulan.SurgikalIndikasi operasi L R shunt dg Qp / Qs ratio > 1.5/1. Dilakukan pada usia 2-4 tahun. Gagal jantung yang tidak respon dengan medikamentosa, resistensi vaskular pulmonal yag tinggi > 10 unit/m2 kontraindikasi operasi.EDUKASIPemahaman tentang DSA, tindakan intervensi farmakologis dan non farmakologis. Masalah yang akan dihadapi di kemudian hari, gagal jantung apabila defek besar. Pemahaman apabila defek ditutup baik dengan ASO maupun operasi penutupan defek. Komplikasi yang timbul pasca operasi dan rehabilitasi. Kontrol tiap bulan pasca operasi dan pemeriksaan ekokardiografi tiap 6 bulan sekali.LAMA RAWATANPROGNOSISPrognosis sangat baik bila ASD dioperasi sebelum terjadi hipertensi pulmonal atau belum terjadi PVP.TINGKAT EVIDENS

TINGKAT REKOMENDASIINDIKATOR MEDISLEVEL KASUSKUALIFIKASI DPJP UTAMAKOMPLIKASIAtrial atau nodal aritmia muncul 7-20% pasca operasi. Kadang-kadang sick sinus sindrom yang memerlukan anti aritmia atau pacemaker atau keduanya. KEPUSTAKAAN1. Standar Pelayanan Medik Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Defek Septum Atrium. 2009.1. Myung K. Park. Pediatric Cardiology for Practitioner: Atrial Septal Defect. Mosby Elsevier, 5th ed, 2008, h209-212.1. Penyakit Jantung Pada Anak: Defek Septum Atrium. FK UI RS Jantung Harapan Kita Jakarta, 1995, h41, 48.

LAMPIRAN I

LAMPIRAN II