Decision Support System

22

Click here to load reader

description

Bagaimana cara mengambil keputusan? Jawaban atas pertanyaan ini akan mempengaruhi perancangan sistem informasi di dalam komputer untuk mendukung proses dalam pengambilan keputusan (Decision Support Sustem / DSS).

Transcript of Decision Support System

Page 1: Decision Support System

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bagaimana cara mengambil keputusan? Jawaban atas pertanyaan ini akan

mempengaruhi perancangan sistem informasi di dalam komputer untuk mendukung

proses dalam pengambilan keputusan (Decision Support Sustem / DSS). Kekuatan

yang memprakarsai proses pengambilan keputusan dapat berupa ketidakpuasan

terhadap keadaan saat itu atau manfaat yang diharapkan dari keadaan yang baru.

Dalam hal ketidakpuasan, kekuatan yang memprakarsai adalah penemuan masalah

sedangkan dalam hal manfaat yang diharapkan kekuatan yang memprakarsai berasal

dari penyelidikan untuk mendapat kesempatan.

Proses pengambilan keputusan dapat ditinjau dari sudut kegiatan yang terus-

menerus didorong oleh tujuan mengubah sistem (perusahaan, departemen, keluarga,

dan sebagainya) dari keadaannya yang sekarang menjadi keadaan yang diinginkan

dengan menggunakan suatu sistem yang disebut sistem penunjang keputusan.

Model DSS :

1

PEMECAHANMASALAH

PERORANGAN

PERANGKAT LUNAK PENELUSURAN

LAPORAN

PARA ANGGOTA KELOMPOK LAIN

GROUP WAREMODEL MATEMATIK

DATABASE

LINGKUNGAN

Page 2: Decision Support System

1.2. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ” Sistem Penunjang

Keputusan ( Decision Support System ) adalah sebagai berikut :

1. Konsep Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS)

2. Tujuan Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS)

3. Konsep Keputusan

4. Jenis-jenis Keputusan Menurut Herbert A. Simon

5. Tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Herbert A. Simon

6. Tingkat-Tingkat Pengambilan Keputusan

7. Komponen Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS)

8. Ciri, Keuntungan Dan Keterbatasan Sistem Penunjang Keputusan ( Decision

Support System / DSS)

9. Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System /DSS) Kelompok

1.3. TUJUAN MAKALAH

Adapun tujuan dari penyusunan makalah dengan judul Sistem Penunjang

Keputusan ( Decision Support System ) adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

2. Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi Sistem

Penunjang Keputusan ( Decision Support System )

3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Penunjang Keputusan

( Decision Support System )

2

Page 3: Decision Support System

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. DEFINISI SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN ( DECISION

SUPPORT SYSTEM / DSS )

Secara umum DSS adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang

membantu mengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model untuk

menyelesaikan masalah-masalah yang terstruktur. Sedangkan secara khusus DSS

adalah Sebuah sistem yang mendukung kerja seorang manajer maupun sekelompok

manajer dalam memecahkan masalah semi-terstruktur dengan cara memberikan

informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu. DSS mendayagunakan

resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk

meningkatkan kualitas keputusan. Jadi ini merupakan sistem pendukung yang

berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang berhubungan

dengan pemecahan masalah.

Adapun menurut para ahli definisi dari DSS adalah sebagai berikut :

Menurut Mann dan Watson, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah

Sistem yang interaktif, membantu pengambilan keputusan melalui penggunaan

data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang

sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.

Menurut Maryam Alavi dan H.Albert Napier, Sistem Penunjang

Keputusan / DSS adalah suatu kumpulan prosedur pemrosesan data dan

informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan

berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan

keputusan.

Menurut Litle, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah suatu sistem

informasi berbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan

untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang

terstruktur atupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.

Menurut Raymond Mc Leod, Sistem Penunjang Keputusan / DSS adalah

sistem penghasil informasi spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu

masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan.

3

Page 4: Decision Support System

Dari berbagai definisi beberapa ahli diatas ada satu kesamaan tentang

pengertian dari DSS yitu merupakan suatu sistem untuk membantu pemecahan sebuah

masalah. Dan pemecahan masalah tersebut dapat dipicu penyelesaiannya dengan 6

pertanyaan antara lain :

Apa (what) ?

Siapa (who) ?

Kapan (when) ?

Mengapa (why) ?

Dimana (where) ?

Bagaimana (how) ?

2.2. MENGAPA MENGGUNAKAN DSS?

DSS digunakan dalam sebuah perusahaan karena berbagai hal, antara lain :

a. Perusahaan beroperasi pada ekonomi yang tidak stabil,

b. Perusahaan dihadapkan pada kompetisi dalam dan luar negeri yang

meningkat,

c. Perusahaan menghadapi peningkatan kesulitan dalam hal melacak

jumlah operasi-operasi bisnis,

d. Sistem komputer perusahaan tidak mendukung peningkatan tujuan

perusahaan dalam hal efisiensi, profitabilitas, dan mencari jalan masuk di

pasar yang benar-benar menguntungkan,

e. Adanya perubahan perilaku komputasi end-user. Dalam hal ini end-user

bukanlah programmer sehingga mereka membutuhkan alat dan prosedur

yang mudah untuk digunakan dan ini dipenuhi oleh DSS,

f. Membutuhkan informasi yang akurat dan baru secara cepat,

g. DSS sering dianggap sebagai keberhasilan dalam suatu organisasi,

h. Manajemen mengamanatkan perlunya DSS dalam organisasi,

i. Perlunya penghematan biaya operasional.

4

Page 5: Decision Support System

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Konsep Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System / DSS )

Konsep DSS dimulai akhir tahun 1960 dengan time sharing komputer yaitu

untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa

harus melalui spesialis informasi. Istilah DSS diciptakan pada tahun 1971 oleh

Anthony Gory dan Scott Morton untuk mengarahkan aplikasi komputer pada

pengambilan keputusan manajemen. Konsep DSS menggunakan informasi spesifik

yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan dengan

menggunakan model sebagai dasar pengembangn alternatif yang secara interaktif

dapat digunakan oleh pemakai. Dari penjelasan tersebut maka dapat diketahui bahwa

DSS mempunyai karakteristik tersendiri, antara lain :

a. DSS dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan

masalah yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur,

b. Dalam proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan model-

model/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta

fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi,

c. DSS dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah

oleh orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer

yang tinggi,

d. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan

adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.

3.2. Tujuan Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System )

Bila diterapkan dalm sebuah organisasi atau perusahaan tujuan utama DSS

adalah membantu manajer dan orang-orang yang terlibat dalam proses pengambilan

keputusan untuk meningkatkan kemampuannya dalam memutuskan pemecahan suatu

masalah. Keputusan yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat memenuhi batasan

kognitif, waktu dan ekonomis.

Menurut Holsapple dan Winston, 1996 tujuan dari DSS adalah sebagai berikut

:

5

Page 6: Decision Support System

a. DSS membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian

memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan

tindakan.

b. DSS memfasilitasi salah satu atau semua fase pengambilan keputusan agar

prosesnya berjalan secara lancar dan cepat (efektif dan efisien). Fase

pengambilan keputusan itu sendiri menurut Herbert A. Simon yang ditulis oleh

Mc Leod (2001) adalah :

Intellegence Activity yaitu proses pencarian informasi dan data dari

lingkungan yang berguna bagi pemecahan masalah,

Design Activity yaitu menemukan, mengembangkan dan menganalisa

kemungkinan dari tindakan yang akan dijadikan solusi,

Choice Activity yaitu memilih salah satu tindakan yang telah dianalisa

pada fase sebelumnya yang kemudian dijadikan sebagai alternatif solusi,

Review Activity yaitu mengimplementasikan solusi.

c. DSS menjadi bantuan untuk memecahkan masalah yang semi terstruktur atau

yang tidak terstruktur.

d. DSS membantu dalam memanajemen informasi / pengetahuan. Hal ini

dimungkinkan karena DSS dapat memiliki kemampuan untuk menerima,

menyimpan, menggunakan, menurunkan dan mempresentasikan informasi /

pengetahuan yang sesuai dengan keputusan yang akan diambil.

e. DSS mendukung penilaian manajer tanpa bermaksud untuk menggantikannya.

6

Page 7: Decision Support System

3.3. Konsep Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan hal yang pokok bagi pemegang jabatan

manajer. Karena keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam

memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk

memanfaatkan kesempatan di dalam perusahaan. Model sistem yang dipergunakan

untuk mengambil keputusan dapat bersifat tertutup atau terbuka. Sistem pengambilan

tertutup menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari masukan-masukan yang tidak

diketahui dari lingkungannya. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap :

a. Mengetahui semua alternatif dan akibat atu hasil dari masing-masing

alternatif;

b. Mempunyai suatu metode (aturan, hubungan dan sebagainya) yang

memungkinkan ia membuat urutan alternatif yang lebih disukainya,

c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu seperti keuntungan,

volume penjualan atau kegunaan.

Paham pengambilan keputusan yang tertutup jelas menganggap bahwa orang yang

rasional secara logis menguji semua alternatif, membuat urutan berdasarkan hasilnya

yang lebih disukai, dan memilih alternatif yang mendatangkan hasil terbaik.

Sistem pengambilan keputusan terbuka adalah keputusan yang dipengaruhi

oleh lingkungan, dan proses pengambilan keputusan selanjutnya juga mempengaruhi

lingkungan tersebut. Pengambil keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya

rasional, tetapi lebih banyak menunjukkan rasionalitas hanya dalam batas-batas yang

ditentukan oleh latar belakang, penglihatan alternatif-alternatif, kemampuan untuk

menangani model keputusan dan sebagainya. Mengingat tujuan model tertutup telah

dirumuskan dengan baik, tujuan model terbuka sama dengan tingkat keinginan sebab

model terbuka dapat berubah apabila pengambil keputusan menerima bukti

keberhasilan atau kegagalan. Dibandingkan dengan ketiga anggapan model tertutup,

model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambil keputusan :

a. Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil,

b. Melakukan penyelidikan secara terbatas untuk menemukan beberapa

alternatif yang memuaskan,

c. Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat keinginannya.

Model terbuka adalah dinamis atas urutan pilihan-pilihan karena tingkatan keinginan

berubah menangani perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.

7

Page 8: Decision Support System

3.4. Jenis-Jenis Keputusan Menurut Herbert A. Simon

Menurut Herbert A. Simon jenis-jenis keputusan dalm suatu perusahaan

dibedakan menjadi 2 yaitu keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram.

Perbedaan keputusan terprogram dan tidak terprogram terlihat dari persyaratan

operasionalnya yang berlainan bagi kedua jenis keputusan tersebut. Ciri-ciri

keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram dapat diikhtisarkan sebagai

berikut :

Keputusan Terprogram Keputusan Tidak Terprogram

Berulang

Dirumuskan dengan cermat

Aturan atau algoritma keputusan bagi

orang bawahan untuk digunakan

Kadang-kadang

Unik

Analisa baru untuk setiap kejadian

Dengan kata lain, keputusan terprogram adalah keputusan yang dirumuskan dengan

cermat dan cukup sering diulangi sehingga aturan keputusan atau algoritma keputusan

dapat dirumuskan. Aturan-aturan dapat diuraikan sebelumnya, dan karena itu aturan-

aturan tersebut biasanya dapat diberi kode untuk pengolahan komputer. Penggunaan

komputer untuk mengolah aturan-aturan keputusan terprogram merupakan suatu pra

pemilihan oleh seorang pengambil keputusan mengenai bagaimana keputusan harus

diambil untuk waktu yang akan datang.Karena pengambilan keputusan itu merupakan

suatu proses yang mahal ditinjau dari sudut sumber daya yang sangat langka, waktu

dan tenaga manajerial, maka keputusan terprogram merupakan suatu metode yang

efisien untuk menghemat sumber daya yang langka dan untuk meningkatkan

produktifitas manajer.

Sedangkan untuk keputusan tidak terprogram, keputusan ini tidak sering

diulang atau dapat dikatakan keputusan ini sangat berbeda di setiap pengulangannya,

sehingga tidak dapat dikembangkan suatu model umum sebagai suatu dasar untuk

memogramnya.

Kegiatan pengambilan keputusan baik yang terprogram ataupun tidak

terprogram dapat mengikuti proses pengambilan keputusan termasuk pemahaman,

perancangan dan pemilihan. Penentuan keputusan terprogram memerlukan lebih

banyak pemecahan umum daripada keputusan tidak terprogram. Untuk keputusan

8

Page 9: Decision Support System

terprogram harus mempertimbangkan bermacam-macam kondisi sedangkan

keputusan tidak terprogram hanya berhubungan dengan suatu situasi tertentu.

3.5. Tahapan Pengambilan Keputusan Menurut Herbert A. Simon

Ada 4 tahapan dalam pengambilan keputusan menurut Herbert A. Simon yang

dapat digambarkan seperti berikut :

Keterangan :

Kegiatan Inteligen yaitu proses pencarian informasi dan data dari

lingkungan yang berguna bagi pemecahan masalah,

Kegiatan Merancang yaitu menemukan, mengembangkan, dan

manganalisa arah tindakan yang mungkin dapat dipergunakan. Dalam hal

ini mengandung proses-proses untuk memahami masalah, untuk

menghasilkan cara pemecahan masalah dan untuk menguji apakah cara

pemecahan tersebut dapat dilaksanakan.

Kegiatan Memilih yaitu memilih arah tindakan tertentu dari semua arah

tindakan yang ada. Pilihan ditentukan dan dilaksanakan.

Kegiatan Menelaah disebut juga pemahaman yaitu menyelidiki

lingkungan tentang kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Data

mentah yang diperoleh diolah dan diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang

dapat menentukan masalahnya.

Masing-masing kegiatan tersebut saling memberi feed back atau umpan balik

hasil keputusan. Hal ini sama seperti langkah-langkah yang disarankan Rubenstein

9

Kegiatan Intelegen

Kegiatan Merancang

Kegiatan Memilih

Kegiatan Menelaah

Page 10: Decision Support System

dan Haberstroh yaitu; pengenalan masalah atau kebutuhan akan pengambilan

keputusan, analisis dan pernyataan alternatif-alternatif, pemilihan di antara alternatif-

alternatif, komunikasi dan pelaksanaan keputusan, dan tindak lanjut dan umpan balik

hasil keputusan.

3.6. Tingkat-Tingkat Pengambilan Keputusan

Pengambil keputusan mempunyai suatu cara untuk dapat memahami informasi

yang menentukan efisiensi pengolahan informasinya. Pengetahuan seseorang

digabungakan dengan kecakapannya mengolah informasi akan menentukan

kesanggupannya mengambil keputusan. Dihadapkan dengan alternatif-alternatif,

pengambil keputusan menentukan suatu tujuan, dan kemudian berusaha mencapainya

dengan memilih alternatif yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses penggunaan informasi secara

rasional bukan secara emosional. Dengan demikian dalam hubungan ini, kesulitan

dalam pengambilan keputusan dapat diakibatkan oleh kedua-duanya.

1. Informasi yang tidak cukup ; yakni informasi yang tidak benar atau tidak lengkap

mengenai bermacam-macam arah tindakan alternatif yang berpengaruh pada hasil

akhir,

2. Tujuan yang tidak jelas diuraikan, yakni tidak dapat menguraikan tujuan yang

hasilnya lebih banyak diinginkan daripada yang lain.

Pengambilan keputusan dapat terjadi mulai dari jenis keputusan sepintas lalu

yang sangat rutin (keputusan terprogram) sampai keputusan kompleks yang

mempunyai pengaruh besar terhadap sistem (keputusan tidak terprogram). Untuk

menggolongkannya, pengambilan keputusan dapat dibagi menjadi tiga tingkat yaitu:

a. Pengambilan keputusan tingkat strategis

Yaitu keputusan yang ditandai oleh banyak ketidakpastian dan berorientasikan

masa depan. Keputusan ini menentukan rencana jangka panjang yang mempengaruhi

seluruh bagian perusahaan. Tujuan perusahaan ditentukan oleh beberapa strategi, oleh

karena itu strategi berhubungan dengan perencanaan jangka panjang dan meliputi

penentuan tujuan, penentuan kebijaksanaan, pengorganisasian, dan pencapaian

keberhasilan organisasi secara menyeluruh.

b. Pengambilan keputusan tingkat taktis

10

Page 11: Decision Support System

Pengambilan keputusan tingkat taktis berhubungan dengan kegiatan jangka

pendek dan penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan. Jenis pengambilan

keputusan ini berhubungan dengan bidang-bidang seperti perumusan anggaran,

analisis aliran dana, penentuan tata ruang, masalah kepegawaian, perbaikan produk,

serta penelitian dan pengembangan.

c. Pengambilan keputusan tingkat teknis

Pada tingkat pengambilan keputusan ini standar-standar ditentukan dan hasil

keputusan siafatnya menentukan. Pengambilan keputusan teknis adalah suatu proses

untuk menjamin agar tugas-tugas khusus dapat dilaksanakan dengan cara efektif dan

efisien. Pengambilan keputusan ini memerlukan diberikannya perintah-perintah

khusus yang mengawasi operasi-operasinya.

3.7. Komponen Sistem Penunjang Keputusan ( Decision Support System /

DSS)

Komponen yang terdapat dalam DSS antara lain :

a. Dialog (komponen model manajemen); merubah data menjadi

informasi yang relevan (dynamic/linear),

b. Model; DSS menggunakan database berbasis permodelan yang terdiri

dari optimalisasi, statistik/matemetik dan finansial,

c. Database (komponen penunjang); yaitu teknologi software dan

hardware,

d. Data (komponen data manajemen); yaitu semua basis data yang dapat

diakses.

11

Page 12: Decision Support System

3.8. Ciri, Keuntungan Dan Keterbatasan DSS

Ciri Decision Support System

a. DSS dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan

masalah yang bersifat semi terstruktur ataupun tidak terstruktur,

b. Dalam proses pengolahannya, DSS mengkombinasikan penggunaan model-

model/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional

serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi,

c. DSS dirancang sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan dengan mudah

oleh orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoperasian komputer

yang tinggi,

d. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta

kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan

kebutuhan pemakai,

e. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh

manajer yang kurang berpengalaman,

f. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi

beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik,

g. Meningkatkan produktifitas dan kontrol dari manajer.

Keuntungan Decision Support System

a. DSS memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses

data/informasi bagi pemakainya,

b. DSS membantu pengambil keputusan dalam penghematan waktu yang

dibutuhkan untuk memecahkan masalah,

c. DSS dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat

diandalkan,

d. DSS mampu menyajikan berbagai alternatif,

e. DSS dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran

sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.

Keterbatasan DSS

12

Page 13: Decision Support System

a. Beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat

dimodelkan,

b. Kemampuan terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya,

c. Proses tergantung pada peragkat lunak yang digunakan,

d. Tidak memiliki kemampuan intuisi (berpikir) seperti pada manusia.

3.9. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) Kelompok / GDSS

Adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok

orang yang terlibat dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan

interface bagi suatu lingkungan yang digunakan bersama. Atau bisa dikatakan GDSS

adalah sistem pendukung keputusan kelompok yang berusaha memperbaiki

komunikasi diantara para anggota kelompok dengan menyediakan lingkungan yang

mendukung dan mendukung para pengambil keputusan dengan menyediakan

perangkat lunak GDSS yang disebut groupware.

Nama lain dari GDSS antara lain :

a. Group Support System (GSS)

b. Computer Supported Cooperative Work (CSCW)

c. Computerzed Collaborative Work Support

d. Electronic Meeting System

Pengaturan GDSS adalah:

1. Ruang keputusan; merupakan pengaturan untuk rapat kelompok kecil serta tatap

muka. Ruangan tersebut mendukung komunikasi melalui kombinasi perabot,

peralatan dan tata letak.

2. Jaringan keputusan; dalam hal ini yang dimaksud adalah LAN. Jika kelompok

kecil tidak mungkin bertemu secara bertatap muka maka para abggota dapat

berinteraksi melalui jaringan.

3. Pertemuan Legislatif; jika kelompok terlalu besar untuk ruang keputusan maka

pertemuan legislatif diperlukan.

4. Konferensi bermedia komputer; beberapa aplikasi kantor virtual memungkinkan

komunikasi antara kelompok-kelompok besar dengan anggota yang tersebar

secara geografis.

13

Page 14: Decision Support System

BAB IV

KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support

System ini adalah:

1. Dukungan komputerisasi untuk para manajer sangatlah penting dalam berbagai

kasus ataupun pengambilan keputusan di dalam organisasinya /perusahaannya,

2. DSS dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan

adaptasi yang tinggi, sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai,

3. DSS membantu pengambil keputusan dalam mengenali masalah dan kemudian

memformulasikan data pendukung untuk keperluan analisis dan pengambilan

tindakan,

4. Keputusan dapat dibedakan menjadi dua yaitu keputusan terprogram dan

keputusan tidak terprogram dengan menggunakan sistem pengambilannya secara

terbuka dan tertutup,

5. GDSS adalah suatu teknologi yang mendukung proses pengambilan keputusan

dalam suatu group atau kelompok yang mempunyai software sendiri yang disebut

juga groupware.

14

Page 15: Decision Support System

DAFTAR PUSTAKA

1. Soeharno, Prof. Dr.,” Ekonomi Manajerial ”, Penerbit Andi Yogyakarta, Juli 2006

2. Winardi, S.E., Prof. Dr., ”Asas-Asas Manajemen”, Penerbit Mandar Maju

Bandung, 1990

3. Swastha Badu, SE, ”Asas-Asas Manajemen Baru”, Liberty Yogyakarta,

September 1984

4. Moekijat, Drs., ”Pengantar Sistem Informasi Manajemen”, PT. Remaja

Rosdakarya Bandung, Maret 1986

5. http://irfansubaktiblogspot.com

6. http://dss_rahmadiblogspot.com

15