Kelompok 9 Decision Support System

23
KELOMPOK 9 DECISION SUPPORT SYSTEM Santri Arum PR 120413423994 Rizky Wahyu K 120413421972 Pramesti Herwindarti 120413423999 Ribka Putri M 120413403071

description

Kelompok 9 Decision Support System. Santri Arum PR 120413423994. Ribka Putri M 120413403071. Pramesti Herwindarti 120413423999. Rizky Wahyu K  120413421972. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (DSS). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Kelompok 9 Decision Support System

Page 1: Kelompok 9  Decision Support System

KELOMPOK 9 DECISION SUPPORT SYSTEM

Santri Arum PR120413423994

Rizky Wahyu K 120413421972

Pramesti Herwindarti

120413423999

Ribka Putri M120413403071

Page 2: Kelompok 9  Decision Support System

PENGERTIAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS)

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mempunyai keputusan yang sangat spesifik yakni memberi

bantuan kepada para pembuat keputusan manajemen tingkat menengah dan atas dalam

membuat keputusan yang sangat penting. SPK atau Sistem Pendukung Keputusan adalah

sistem interaktif yang memberikan akses yang mudah ke model keputusan dan data kepada pemakai, guna menunjang tugas pembuatan

keputusan semi terstruktur dan tak terstruktur.

Page 3: Kelompok 9  Decision Support System

Decision Support Systems (DSS) atau Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

adalah sebuah sistem yang membantu satu atau lebih pengambil keputusan

dalam melakukan aktivitas pengambilan keputusan dengan bantuan seperangkat alat yang terorganisir dan disesuaikan

dengan struktur dan porsi permasalahan dalam usaha memperbaiki efektivitas

akhir dari outcome keputusan.

Page 4: Kelompok 9  Decision Support System

Sistem Pendukung Keputusan (DSS) tidak ditekankan untuk membuat keputusan,

melainkan melengkapi kemampuan untuk mengolah informasi yang diperlukan untuk

membuat keputusan. Dengan kata lain, Sistem Pendukung Keputusan membantu manusia dalam proses membuat keputusan, bukan menggantikan perannya dalam mengambil keputusan. Sistem Pendukung Keputusan

dirancang secara khusus untuk mendukung seseorang yang harus mengambil keputusan‐

keputusan tertentu.

Page 5: Kelompok 9  Decision Support System

MASALAH-MASALAH YANG ADA DAN MENDUKUNG ADANYA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN ADALAH

SEBAGAI BERIKUT :Masalah Terstruktur, merupakan suatu masalah yang memiliki struktur masalah pada tiga tahap pertama, yaitu intelijen, rancangan dan pilihan.Masalah Tak Terstruktur, merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada tiga tahap model Simon diatas.Masalah Semi-Terstruktur, merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon. Keunikan Sistem Pendukung Keputusan terletak pada dimungkinkannya intuisi dan penilaian pribadi pengambil keputusan untuk turut dijadikan dasar pengambilan keputusan. Sistem Pendukung Keputusan dirancang secara khusus untuk mendukung seseorang yang harus mengambil keputusan-keputusan tertentu

Page 6: Kelompok 9  Decision Support System

Model Management System.

Data Management System

Knowledge Base.

User Interface.

User(s).

Komponen‐komponen Sistem Pendukung Keputusan

Page 7: Kelompok 9  Decision Support System

DATA MANAGEMENT SYSTEM

Segala aktivitas yangberhubungan dengan pengambilan, penyimpanan dan pengaturan data-data yang relevan dengan konteks keputusan yang akan diambil. Selain itu, komponen ini juga menyediakan berbagai fungsi keamanan, prosedur integritas data, dan administrasi data secara umum yang berkaitan dengan Sistem Pendukung Keputusan. Berbagai tugas ini dilakukan dalam data management system beserta beberapa sub sistemnya yang diantaranya meliputi database, database management system, repository data, dan fasilitas query data.

Page 8: Kelompok 9  Decision Support System

MODEL MANAGEMENT SYSTEM

Sistem ini menampilkan aktivitas pengambilan, penyimpanan dan

pengaturan data dengan berbagai model kuantitatif, yang

menyediakan kemampuan analitis untuk Sistem Pendukung

Keputusan.

Page 9: Kelompok 9  Decision Support System

KNOWLEDGE BASE

Aktivitas yang berkaitan dengan pengenalan masalah, dan menghasilkan solusi final maupun sementara, hal‐hal yang berkaitan dengan manajemen proses pemecahan masalah merupakan inti dari komponen ini. Knowledge base merupakan “otak” dari kelima komponen Sistem Pendukung Keputusan. Data dan model diolah untuk kemudian hasilnya menjadi bahan pertimbangan bagi user dalam mengambil keputusan.

Page 10: Kelompok 9  Decision Support System

USER INTERFACE

Adalah jalur penghubung antara sistem dengan user, sehingga komponen‐ komponen sistem dalam Sistem Pendukung Keputusan dapat diakses dan dimanipulasi dengan mudah oleh user untuk memberikan dukungan pada pengambilan keputusan. Kemudahan penggunaan dan komunikasi antar user dan Sistem Pendukung Keputusan pada dasarnya merupakan ukuran keberhasilan penggunaan itu sendiri.

Page 11: Kelompok 9  Decision Support System

USER(S)

Desain, implementasi dan pemanfaatan Sistem Pendukung Keputusan tidak akan efektif jika tidak disertai peran pengguna. Kemampuan, ketrampilan, motivasi, dan pengetahuan pengguna sebagai pengatur Sistem Pendukung Keputusan, akan menentukan efektivitas dari penggunaannya.

Page 12: Kelompok 9  Decision Support System
Page 13: Kelompok 9  Decision Support System

KARARKTERISTIK SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

1. Kapabilitas interaktif. Yaitu Sistem Pendukung Keputusan memberi pengambil keputusan akses cepat ke data dan informasi yang dibutuhkan.

2. Fleksibilitas. Yaitu Sistem Pendukung Keputusan dapat menunjang para manajer pembuat keputusan di berbagai bidang fungsional (keuangan, pemasaran, operasi produksi, dan lain‐lain).

3. Kemampuan berinteraksi dengan model. Yaitu Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan para pembuat keputusan berinteraksi dengan model‐ model, termasuk memanipulasi model‐ model tersebut sesuai dengan kebutuhan.

4. Fleksibilitas output. Yaitu Sistem Pendukung Keputusan mendukung para pembuat keputusan dengan menyediakan berbagai macam output, termasuk kemampuan grafik menyeluruh atas pertanyaan ‐ pertanyaan pengandaian.

Page 14: Kelompok 9  Decision Support System

Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana (quick-hit DSS) sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). “Quick-Hit DSS” biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yang disediakan oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya. Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis Sistem Pendukung Keputusan DDS

Page 15: Kelompok 9  Decision Support System

“Institutional DSS” merupakan suatu aplikasi yang dibangun oleh para pakar bisnis dan ahli DSS. Sesuai dengan namanya, DSS jenis ini biasanya bekerja pada level perusahaan, dimana data yang dimiliki oleh masing-masing fungsi organisasi telah diintegrasikan (dibuat strukturnya dan didefinisikan kaitan-kaitannya). Contohnya adalah DSS untuk memprediksi pendapatan perusahaan di masa mendatang (forecasting) yang akan mensimulasikan data yang berasal dari Divisi Sales, Divisi Marketing, Divisi Logistik dan Divisi Operasional. Contoh implementasi yang tidak kalah menariknya adalah suatu sistem, dimana jika manajemen memiliki rencana untuk mem-PHK-kan beberapa karyawannya, akan dapat disimulasikan dampaknya terhadap neraca profit-and-loss perusahaan.

Contoh aplikasi penggunaan DSS lain yang paling banyak digunakan di dalam dunia bisnis adalah untuk keperluan analisa marketing, operasi logistik dan distribusi, serta masalah-masalah yang berkaitan dengan keuangan dan akuntansi (taxation, budgeting, dsb.).

Page 16: Kelompok 9  Decision Support System

TUJUAN PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Jenis Industri

Tujuan penerapan SPK

Industri Asuransi

Menentukan pola penutupan asuransi dan deteksi kemungkinan kecurangan (fraud).

Industri Perbankan

Memperbarui profil atau data nasabah.

Perusahaan Manufaktur Menentukan kebutuhan persediaan bahan baku yang paling optimal dan efisien

Usaha Ritel Meningkatkan target pelanggan melalui direct

mail marketing.

Perkereta apian

Menentukan rute dan jadwal perjalanan

Perminyakan dan Gas Mengevaluasi lokasi drilling/pengeboran minyak atau gas alam yang potensial.

Industri Penerbangan Menentukan jadwal penerbangan dan

peramalan potensial penumpang.

Page 17: Kelompok 9  Decision Support System

PENGGUNAAN SYSTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MELIBATKAN EMPAT JENIS DASAR AKTIVITAS PEMODELAN ANALITIS:

Analisis Sensitivitas (sensitivity analysis)

Analisis Optimisasi. (Optimitation

analysis)

Analisis Jika – maka (What – If analysis)

Analisis pencarian sasaran (goal -

seeking analysis)

Page 18: Kelompok 9  Decision Support System

LANGKAH-LANGKAH PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut Simon, model yang menggambarkan proses pengambilan keputusan yaitu terdiri dari tiga fase, yaitu: 1. Intelligence. Tahap ini merupakan proses penelusuran dan

pendeteksian dari lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukkan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah.

2. Design. Tahap ini merupakan proses menemukan, mengembangkan dan menganalisis alternatif tindakan yang bisa dilakukan. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah, menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi.

3. Choice. Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan.

4. Implementation. Hasil dari pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan keputusan.

Page 19: Kelompok 9  Decision Support System

PERKEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS)

DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau spreadsheets. Untuk keperluan ini, biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya. Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan lainnya melalui jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan buatan = artifial intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan manusia.

Page 20: Kelompok 9  Decision Support System

TUJUAN DSS

Secara global, dapat dikatakan bahwa tujuan dari DSS adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik dan membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi. Dengan demikian DSS dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Jadi dapatlah dikatakan secara singkat bahwa tujuan DSS adalah untuk meningkatkan efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam pengambilan keputusan.

Page 21: Kelompok 9  Decision Support System

KELEBIHAN DSS

1. Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi untuk pengambilan keputusan.

2. Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

3. Menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan.

4. Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun seandainya DSS tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami persoalan.

Page 22: Kelompok 9  Decision Support System

KELEMAHAN DSS

1. Sulit dalam memodelkan sistem bisnis2. Mungkin akan menghasilkan suatu

model bisnis yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.

3. Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model yang lebih kompleks.

Page 23: Kelompok 9  Decision Support System