PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ......

53
PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI ADAPTIF TERHADAP KERAGAMAN IKLIM: STUDI KASUS SUBANG-JAWA BARAT NITA NURHAYANI DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014

Transcript of PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ......

Page 1: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI

ADAPTIF TERHADAP KERAGAMAN IKLIM: STUDI KASUS

SUBANG-JAWA BARAT

NITA NURHAYANI

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 2: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for
Page 3: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Penilaian Teknologi

Budidaya Padi Sawah Irigasi Adaptif Terhadap Keragaman Iklim:Studi

KasusSubang-Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi

pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juni 2013

Nita Nurhayani

NIM G24090028

Page 4: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for
Page 5: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

ABSTRAK

NITA NURHAYANI. Penilaian Teknologi Budidaya Padi Sawah Irigasi Adaptif

Terhadap KeragamanIklim:Studi Kasus Subang-Jawa Barat. Dibimbing oleh

RIZALDI BOER.

Produktivitas padi sawah dalam beberapa tahun terakhir cenderung

menurun. Kondisi ini disebabkan tidak hanya oleh belum optimalnya

penerapanteknologi budidaya anjuran, tetapi juga meningkatnya kegagalan panen

akibat kejadian iklim ekstrim.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan

menilai teknologi budidaya padi sawah irigasi di Subang dan mengembangkan

strategi budidaya adaptif terhadap keragaman iklim.Penilaian teknologi padi

sawah terhadap keragaman iklim dilakukan dengan menggunakan model simulasi

padi DSSAT dan analisis cost-benefit. Pengembangan strategi budidaya adaptif

terhadap keragaman iklim disusun berdasarkan hasil interview dan survey Sistem

Usaha Tani (SUT) dengan memperhatikan hasil simulasi. Teknologi budidaya

yang dinilai sebanyak 18 jenis meliputi teknologi pengelolaan air, pemupukan dan

jarak tanam. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknologi yang optimum untuk

Subang ialah irigasi macak-macak, dengan pupuk rekomendasi 150 kg/ha dan

jarak tanam 40x40 cm dan waktu tanam optimum antara pertengahan Oktober

sampai pertengahan Januari. Nilai benefit-cost (B/C) untuk teknologi ini adalah

tertinggi.Strategi untuk mengatasi kejadian iklim selain dengan mengembangkan

langkah intervensi yang bersifat struktural seperti pembuatan lumbung air seperti

embung, sumur pompa juga yang bersifat non-struktural seperti penguatan

kapasitas petani dalam memanfaatkan informasi prakiraan iklim untuk

menyesuaikan pola tanam.

Kata kunci : Sawah Irigasi, Pilihan Teknologi, DSSAT

Page 6: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

ABSTRACT

NITANURHAYANI. Assessment of TechnologyOptions of Irrigated Rice Paddy

Adaptive to Climate Variability: Case Study inSubang, West Java. Supervised

byRizaldiBOER.

In recent yearsm riceproductivitytended to decrease. Thisconditionis not

only due to limited adoption of new technologies by farmers but also due to the

increased in crop failure caused by extreme climate events. This study aimsto

identify and assess crop management technologiesofirrigatedrice inSubang and to

develop crop management strategies more adaptive to climate variability.

Assessment of crop management technologies was done using crop simulation

(DSSAT) and cost-benefitanalysis, and adaptivefarmingstrategies was developed

based on interviews with farmers taking into consideration the results ofthe crop

simulation. Crop management technologies being assessed were 18technologies

consists of water management,fertilizer application, and crop spacing. The results

showedthat theoptimumtechnology at Subang for the irrigated rice is

puddlingwithnitrogen application of 150 kg Urea/ha and plant spacing of

40x40cm. The optimumplantingtime is betweenmid-Octoberand mid-January.

The B/C ratio for this technology is the highest. Strategy to manage climate risk

include not only with structural intervention such as development of community-

based water reservoir, wells pump etc, but also with non-structural intervention

such as enhancement of farmers capacity in using climate forecast information

application for tailoring crop management and cropping pattern to the forecast

information.

Keywords: Rice Irrigation, Technology Choice, DSSAT

Page 7: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Geofisika dan Meteorologi

PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI

ADAPTIF TERHADAP KERAGAMAN IKLIM: Studi Kasus

Subang-Jawa Barat

NITA NURHAYANI

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2014

Page 8: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for
Page 9: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

Judul Skripsi : PenilaianTeknologi Budidaya Padi Sawah Irigasi Adaptif

Terhadap Keragaman Iklim (Studi Kasus: Subang, Jawa

Barat)

Nama : Nita Nurhayani

NIM : G24090028

Disetujui oleh

Prof Dr Rizaldi Boer, MS

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Tania June, MSc

Ketua Departemen

Tanggal lulus :

Page 10: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

Judu! Skripsi reo il ',11 Teknologi Budidaya Padi Sawah Irigasi Adaptif Terha Up Keragaman Iklim (Studi Kasus: Subang, Jawa Ba:a )

Nama :\ i .J :\urhayani NIM G2-+090028

Disetujui oleh

Diketahui oleh

Tanggallulus: 2 S JAN 2014

Page 11: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2013dengan judul

Penilaian Teknologi Budidaya Padi Sawah Irigasi Teknis Terhadap Keragaman

Iklim:Studi Kasus Subang-Jawa Barat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof. Dr. Rizaldi Boer, MS. selaku

pembimbing, yang telah banyak memberi arahan, bimbingan dan saran juga

kepada Kepala Departemen Geofisika dan Meterorologi Dr. Ir. Tania June, MSc.

yang telah banyak memberi tuntunan dan wejangan. Kepada seluruh Dosen yang

telah dengan baik mengajar dan membimbing selama perkuliahan. Kepada Staff

TU, Mas Aziz, Pak Nandang, Mas Kiki, Pak Badrun dan seluruh jajarannya, yang

telah sangat ramah dan banyak membantu dalam hal administrasi

Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak, Ibu, serta seluruh

keluarga, Neno Muliyani Adik tersayang juga Rizal Saputra atas segala doa dan

kasih sayangnya. Kepada Bapak Jinto, Om Adut, Teh Cicih. Kepada teman-teman

satu angkatan Geofisika dan Meteorologi Angkatan 46,Abang Nowa, Mas Eko,

Rini, Zia, Didi, Zenal, Dimas, Iif, Hijjaz, , Dodik, Solah, Ervan, Umar, Abu, Alin,

Oca, Silvi, Hanif, Ipin, Ijal, Icih, Risna, Eka Fay, Eka Al, Muha, Bambang,

Rikson, Enda, May, Ronal, Jame, Pahmi, Khabib, Lidya Elida sahabat terbaik

yang telah sangat membantu, Normi Ardiani sahabat juga keluarga tersayang,

Neng Winda Aryani sahabat juga adek bungsu, Nyayu Fatimah Zahroh sahabat

dan teman termanis, Sahabat-sahabat Cibantengers (Bli Wayan, Ika Farah, Dwi

Putri), teman-teman satelit1 (Ka Ria, Kak Aci-Kakak tersayang, Mami Dhani,

Butet Fitri, Sunte, Mb. Anik dan Diah).

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2013

Nita Nurhayani

Page 12: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 1

METODE 2

Alat 2

Bahan 2

Metode Analisis 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Sitem Usaha Tani (SUT) di Subang-Jawa Barat 5

Evaluasi Teknologi Budidaya Padi Sawah Beririgasi dengan DSSAT 11

Penilaian Teknologi Budidaya 12

SIMPULAN DAN SARAN 17

Simpulan 17

Saran 18

DAFTAR PUSTAKA 18

LAMPIRAN 20

RIWAYAT HIDUP 38

Page 13: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

DAFTAR TABEL

1 Kombinasi perlakuan teknologi budidaya padi sawah irigasi 4 2 Upaya-upaya penaggulangan kekeringan menurut (Dinas pertanian

tanaman Pangan 2012) 10 3 Rata-rata dan simpangan hasil tanaman dari simulasi pada dua

perlakuan irigasi dan tiga jarak tanam dan pemupukan 12 4 Hasil model regresi penduga hasil 16

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram tahapan penelitian 3 2 Hasil rata-rata (Ton) dalam tiga kali tanam 6 3 Pola kombinasi penanaman 7 4 Tingkat kekeringan 7 5 Curah hujan rata-rata tahun normal dan ekstrim kering, dan periode

bulan kejadian kekeringan 8 6 Upaya adaptasi yang dilakukan petani saat terjadi bencana kekeringan 9 7 Perbandingan antara hasil simulasi dan observasi 11 8 Hasil simulasi hubungan tanggal tanam dan rata-rata hasil padi sawah

irigasi 13 9 Hubunagan antara tanggal tanam dan peluang untuk mendapatkan hasil

di atas rata-rata 14 10 Selang waktu tanam optimum untuk padi sawah beririgasi menurut

perlakuan irigasi, pemupukan dan jarak tanam 15

11 Hubungan rasio B/C dan hasil optimum padi sawah irigasi di Subang,

Jawa Barat 15

DAFTAR LAMPIRAN

1 Jenis data input DSSAT 20

2 Langkah-langkah simulasi hasil tanaman dengan menggunakan DSSAT 21

3 Kuisioner sistem usaha tani 23 4 Data validasi antara hasil produksi petani dan hasil produksi model

simulasi tanaman 27 5 Distribusi dan kisaran tanggal tanam optimum setiap perlakuan

budidaya di Kabupaten Subang tahun 1991-2011 28 6 Data hasil distribusi sebaran tanggal tanam optimum untuk setiap

perlakuan budidaya 30

7 Rincian biaya (cost) usaha tani padi sawah irigasi untuk setiap

perlakuan budidaya 31 8 Data hasil analisis benefit cost ratio (B/C rasio) untuk setiap perlakuan

budidaya 33

Page 14: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

9 Hasil simulasi tanggal tanam optimum padi sawah irigasi tahun 1991

2011 pada setiap perlakuan budidaya 34

10 Hasil simulasi hubungan tanggal tanam dan rata-rata hasil padi sawah

irigasi pada berbagai perlakuan budidaya 36 11 Hubungan anomali hasil dengan curah hujan 37 12 Kondisi sistem usaha tani sawah irigasi di Subang Jawa Barat 38

Page 15: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for
Page 16: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang areal lahan sawah terluas

ketiga di Jawa Barat, setelah Indramayu dan Karawang, dan juga merupakan

kontributor produksi padi terbesar ketiga di Jawa Barat. Luas lahan sawah pada

tahun 2010 tercatat seluas 84.929 hektar atau sekitar 41,39% dari total luas wilayah

Kabupaten Subang. Patokbeusi, Pagaden, Ciasem, Compreng, Binong, Blanakan,

Pamanukan, Pusakanagara merupakan kecamatan-kecamatan sentra produksi padi di

Subang (DEPTAN 2010).

Data produksi padi tahun 1994 hingga 2007 menunjukan bahwa laju

pertumbuhan produksi padi masih berada di bawah laju pertumbuhan penduduk. Hal

ini bisa disebabkan oleh masih rendahnya tingkat adopsi teknologi budidaya anjuran

sehingga tingkat produktivitas dan masih tingginya kehilangan produksi akibat

kejadian iklim ekstrim, seperti kejadian banjir, dan kekeringan..Apabila upaya untuk

meningkatkan produktivitas usaha tani padi dan kemampuan mengelola risiko iklim

tidak ditingkatkan, diperkirakan kemampuan produksi padi di Subang akan

mengalami penurunan sehingga dapat mengancam ketersediaan beras nasional

(BPS 2007).

Berdasarkan data statistik, hasil padi sawah beririgasi di Kabupaten Subang

adalah sekitar 5.4 t/ha, yaitu lebih rendah 25% dari rata-rata hasil nasional. Luas

kegagalan panen akibat kejadian iklim ekstrim juga cukup tinggi, yaitu mencapai 2

ha, atau sekitar 50% dari luas panen rata-rata. Oleh karena itu,penilaian terhadap

teknologi budidaya sangat diperlukan agar dapat ditentukan teknologi budidaya

yang optimum. Disamping itu, peningkatan kemampuan petani dalam mengelola

risiko iklim juga sangat diperlukan sehingga kegagalan panen akibat kejadian iklim

ekstrim dapat dikurangi (BPS 2007).

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk:

1. Menilai teknologi budidaya padi sawah beririgasi yang optimum dengan B/C

tinggi.

2. Menyusun strategi budidaya padi sawah beririgasi yang lebih adaptif terhadap

keragaman iklim.

Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan baik oleh petani maupun

pemerintah dalam mengembangkan sistem usahatani padi yang lebih adaptif

terhadap keragaman iklim sehingga hasil tanaman lebih meningkat dan kegagalan

panen akibat kejadian iklim ekstrim semakin berkurang.

Page 17: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

2

METODE

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga bulan Juni 2013 di

Subang-Jawa Barat dan Laboratorium Klimatologi Departemen Geofisika dan

Meteorologi IPB Dramaga.

Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperangkat komputer yang

dilengkapi perangkat lunak DSSAT v.4.5 (The Decision Support System for

Agrotechnology Transfer),Microsoft Office 2007, Microsoft Excel, Crystal Ball dan

Minitab15..

Bahan

Perangkat lunak DSSAT digunakan untuk simulasi hasil tanaman dengan

menggunakan berbagai perlakuan budidaya. Data inputs yang diperlukan untuk

menjalankan DSSAT ialah data iklim harian, data sifat fisik dan kimia tanah, dan

data genetik tanaman varietas padi IR64. Jenis data input secara rinci disajikan di

Lampiran 1.

Metode Analisis

Untuk mencapai tujuan penelitian, analisis dilakukan melalui dua tahapan.

Tahap 1 ialah mengidentifikasi beberapa opsi teknologi budidaya yang digunakan

petani dalam mengatasi masalah keragaman iklim melalui survey sistem usahatani

dan survey literature. Tahap 2 ialah mengevaluasi beberapa teknologi budidaya

tanaman padi sawah beririgasi dengan menggunakan model simulasi tanaman

DSSAT. Tahap selanjutnya ialah menyusun strategi bididaya yang lebih adaptif

terhadap keragaman iklim dan memiliki B/C ratio tinggi berdasarkan pada hasil

analisis yang diperoleh dari tahap 1 dan 2. Secara skematis tahapan penelitian

disajikan pada Gambar 1.

A. Survey Sistem Usaha Tani (SUT) di Kabupaten Subang

Survey SUT padi sawah beririgasi di Kabupaten Subang dilakukan di

beberapa lokasi antara lain di daerah Cialameri (Soklat), Pagaden dan Sembung

dengan sistem pengairan irigasi teknis. Banyak responden ialah 34 petani dengan

kisaran usia 40-70 tahunan. Luas garapan responden berkisar antara 0.5-3.0 hektar.

Survey SUT meliputi pola tanam, varietas yang digunakan, pemupukan, irigasi, dan

masalah kejadian iklim ekstrim. Responden dipilih secara acak dan terstratifikasi

(stratified random sampling), yakni berdasarkan golongan sistem pengairannya

antara lain: irigasi teknis dan tadah hujan. Wawancara dipandu dengan

menggunakan kuisioner yang disajikan pada Lampiran 3. Sebelum interview,

terlebih dahulu dilakukan wawancara terhadap tenaga penyuluh dan staf teknis dari

beberapa instansi terkait yaitu Balai Penelitian Tanaman Padi (BPTP) dan Dinas

Pertanian Kabupaten Subang untuk mendapatkan gambaran umum tentang SUT di

Kabupaten Subang.

Page 18: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

3

Gambar 1 Diagram tahapan penelitian

B. Penilaian Teknologi Budidaya Padi Sawah Beririgasi yang Optimum

Teknologi budidaya yang dievaluasi dengan menggunakan DSSAT ialah

teknik pemberian air irigasi, pemupukan, dan jarak tanam (kepadatan tanaman).

Teknik pemberian air irigasi terdiri dari dua yaitu pemberian air macak-macak dan

pengenangan terus menerus; Pemupukan terdiri dari tiga perlakuan yaitu tanpa

pemupukan, setengah dari tingkat pemupukan rekomendasi, dan sama dengan

pemupukan rekomendasi; dan Jarak Tanam terdiri dari tiga perlakukan yaitu 25x25

cm, 30x30 cm, dan 40x40 cm. Jadi ada 2*3*3=18 kombinasi perlakuan (Tabel 1).

Dosis Pupuk Rekomendasi ditetapkan berdasarkan pada rekomendasi pemupukan

yang dikeluarkan oleh lembaga penelitian pertanian. Validasi model DSSAT

dilakukan dengan menggunakan data observasi hasil survey yang dilakukan ke

lahan petani. DSSAT dijalankan dengan menggunakan waktu tanam mulai dari 1

Januari sampai Akhir Desember dengan interval 15 harian. Langkah-langkah

simulasi hasil tanaman dengan menggunakan DSSAT disajikan pada Lampiran 2.

Validasi

Model

Data Penanaman Data Iklim Survey

SUT

Teknologi

budidaya

diadopsi

petani

Tanah

Skenario Teknologi

Budidaya

Penyusunan strategi budidaya

Adaptif terhadap keragaman iklim dengan

B/C ratio tinggi

DSSAT

Survey Literatur

Page 19: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

4

Tabel 1 Kombinasi perlakuan teknologi budidaya padi sawah irigasi yang

digunakan sebagai faktor manajemen dalam model simulasi DSSAT

Sistem Irigasi Pemupukan Jarak Tanam

Puddling (Macak-macak)(A)

Tanpa Pupuk (1)

25x25cm(a)

30x30cm(b)

40x40cm(c )

1/2 Rekomendasi (150kg/ha)(2)

25x25cm(a)

30x30cm(b)

40x40cm(c )

Rekomendasi (300kg/ha)(3)

25x25cm(a)

30x30cm(b)

40x40cm(c )

Constan Flood Depth (Digenangi

terus menerus) (B)

Tanpa Pupuk (1)

25x25cm(a)

30x30cm(b)

40x40cm(c )

1/2 Rekomendasi (150kg/ha)(2)

25x25cm(a)

30x30cm(b)

40x40cm(c )

Rekomendasi (300kg/ha)(3)

25x25cm(a)

30x30cm(b)

40x40cm(c )

Catatan : Dalam pembahasan selanjutnya, perlakuan menggunakan notasi huruf dan angka yang ada

dalam kurung. Misalnya A1a ialah perlakuan macak-macak, tanpa pupuk, jarak tanam 25x25cm.

Penentuan waktu tanam optimum padi sawah irigasi dianalisis dengan

menggunakanRegresi Fourier terhadap data hasil tanaman dari setiap waktu tanam,

yaitu (Boer dan Wahab,2007):

n

k

kkt ktcktbaY1

0 ))'cos()'sin((

Dimana:

a0, bk dan ck : koefisien regresi

k = 1,2,…,n : bilangan harmonik

t’= ⁄

t = 1,2,…365 : Julian Date

Yt : hasil tanaman padi waktutanam-t

Koefisen a0merepresentasikan rata-rata hasil produksi tahunan dan hasil

tanaman maksimum (Ymaks) diestimasi dari a0+ hasil maksimum dari Ct,

dimana

n

k

kkmaks ktcktbaY1

0 )))'cos()'sin((max(

Waktu tanam pada saat Ymaks untuk setiap tahun simulasi dan perlakuan ditetapkan

sebaran statistiknya. Periode penanaman optimum ditetapkan berdasarkan sebaran

ini yaitu tanggal tanam yang berada dalam selang peluang 10% dan 90%.

Teknologi budidaya yang optimal ditetapkan berdasarkan analisis ratio antara biaya

dan keuntungan (BCR) dengan menggunakan rumus berikut (Gettingen, 1982):

Page 20: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

5

= enefit

o t

Keterangan: BCR = Benefit Cost Ratio

Benefit = Penghasilan bersih

Cost = Total Biaya

Selanjutnya persamaan untuk menduga potensi hasil tanaman padi sawah

tadah hujan berdasarkan teknologi budidaya yang digunakan, disusun dengan

menggunakan fungsi produksi berikut (Soekartawi 2003):

Log Y = log(a) + b1log(X1)+ b2 log(X2)+ … + bn log(Xn) + error

Dimana X1, X2, .., Xn teknologi budidaya yang digunakan (e.g. dosis pupuk, jarak

tanam dst) dan a, b1, b2, …, bn adalah koefisien persamaan yang menunjukkan besar

pengaruh dari teknologi budidaya terhadap hasil. Uji nyata untuk koefisien fungsi

produksi dilakukan dengan menggunakan Uji-t (Walpole 1990). Hipotesa yang diuji

ialah:

H0 : faktor produksi tidak berpengaruh nyata terhadap hasil produksi (bi = 0)

H1 : faktor produksi berpengaruh nyata terhadap hasil produksi (bi≠ 0)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, dimana Thit = bi/SE(bi),

dan SE(bi) ialah simpangan baku perubah bi. Apabila Thit> Ttab = tolak H0

Thit< Ttab = terima H0

co (kt’)) =

C. Identifikasi Strategi Budidaya Padi Sawah Beririgasi yang Adaptif.

Identifikasi strategi budidaya padi sawah beririgasi yang adaptif terhadap

keragaman iklim dilakukan berdasarkan hasil kajian simulasi DSSAT dan survey

usaha tani. Strategi budidaya yang adatif ialah penerapan teknologi budidaya yang

berdayahasil lebih tinggi dan lebih tahan terhadap kondisi iklim ekstrim.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Usaha Tani (SUT)dan Permasalahannya di Subang-Jawa Barat

Kondisi SUT Padi Sawah Beririgasi di Kabupaten Subang

Kabupaten Subang terletak di kawasan utara provinsi Jawa Barat dengan luas

205,176 ha pada lintang 107o 31’ ampai dengan 107

o54’ ujur Timur dan 6

o 11’

sampai dengan 6o 49’ Lintang Selatan. Secara umum Kabupaten Subang memiliki

curah hujan rata-rata tahunan sekitar 2.352mm dengan jumlah hari hujan

100hari.Musim hujan dimulai bulan November dan berakhir pada bulan April,

sementara musim kemarau dari bulan Mei sampai Oktober.

Pola tanam yang diusahakan pada lahan sawah beririgasi umumnya

penanaman padi dua kali setahun dan pada sebagian wilayah sampai tiga kali padi.

Varietas yang digunakan antaralain: IR64, Inpari 13 dan Situ Bagendit. Varietas ini

Page 21: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

6

berumur antara tiga sampai empat bulan.Hasil survey menunjukan bahwa rata-rata

produktivitas tanaman padi sawah beririgasi untuk ketiga musim tanam berkisar

antara 3 t/ha sampai 5 t/ha (Gambar 2). Hasil padi musim tanam pertama (MT1)

dan kedua (MT2) jauh lebih tinggi dibanding padi penanaman di musim tanam

ketiga (MT3). Hal ini disebabkan karena kebutuhan air untuk padi pada penanaman

pertama dan kedua dapat dipenuhi oleh air irigasi, sementara pada penanaman

ketiga ketersediaan air irigasi semakin terbatassementara air dari hujan hampir tidak

ada. Oleh karena itu, penanaman padi ketiga (MT3) di Kabupaten Subang sangat

perlu memperhatikan sifat hujan dan ketersediaan air irigasi khususnya bagi lahan

sawah yang lokasinya berada di bagian ujung saluran irigasi.

Pola tanam yang dikembangkan dalam sistem usaha pertanian di daerah

Subang dilakukan dengan penanaman padi, padi, padi dan padi, padi, palawija. Dari

hasil survey, terdapat38% petani yang menggembangkan pola tanam padi, padi,

palawija dan 62% pola tanam padi, padi, padi. Pola tanam padi, padi dan palawija

dilakukan untuk untuk meminimalisir masalah kekeringan bagi tanaman, khususnya

pada MT3. Penentuan pola tanam pada lahan sawah beririgasi sangat dipengaruhi

oleh ketersediaan air irigasi (Gambar 3). Penanaman padi sampai tiga kali musim

tanam, umumnya dilakukan pada lahan sawah yang sumber air irigasinya cukup

(dekat saluran utama, atau golongan 1). Pada wilayah yang agak jauh dari saluran

utama (golongan 3 dan 4), petani menerapkan pola tanam padi-padi-palawija

(Gambar 3). Penanaman padi di MT1 biasanya dimulai pada awal musim hujan

yaitu awal November, di MT2 bulan April hingga Juli, sedangkan MT3 yaitu bulan

Agutus-Oktober.

Merujuk pada Gambar 3, pada MT2 persentase petani yang masih berani

melakukan penanaman padi setelah bulan April mengalami kenaikan.Hal ini

disebabkan air irigasi masih banyak tersedia untuk penanaman MT2. Petanisering

mengalami kekeringan pada akhir MT2 apabila terjadi kondisi iklim ekstrim kering

yang biasanya berlangsung pada saat fenomena El Nino terjadi sehingga air irigasi

menjadi sangat terbatas dan tinggi hujan tidak mencukupi untuk memenuhi

kebutuhan air tananam. Pada MT3 saat musim kemarau mencapai puncak

(Agustus), masih banyak petani yang berani untuk menanam padi maupun palawija.

Ketersediaan air irigasi yang terbatas dimanfaatkan secara optimum melalui sistem

irigasi gilir, atau dengan membuat sumur bor,atau embung.Namun demikian risiko

tanaman terkena kekeringan sangat tinggi pada MT3 khususnya apabila petani tidak

tepat dalam memprakirakan ketersediaan air yang ada sehingga luas penanaman

yang dilakukan jauh melebihi ketersediaan air. Sama halnya seperti MT2, kondisi

ini biasanya terjadi kalau fenomena El Nino berlangsung. Menjelang masuk musim

hujan (musim transisi, September-Oktober), persentase petani yang berani tanam

Gambar 2 Hasil rata-rata (t/ha) dalam tiga waktu tanam

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

Tanam 1 Tanam 2 Tanam 3

Rat

a-ra

ta

has

il

(t/h

a)

Page 22: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

7

palawija meningkat, karena hujan sudah mulai turun dan ketersediaan air hujan

diperkirakan cukup untuk palawija. Komoditi palawija yang biasa ditanam yang

memiliki nilai ekonomis dan memiliki umur tanam yang relatif singkat antara

lain:kacang tanah, jagung, sayur kangkung dan mentimun. Jenis palawija tersebut

tidak mengonsumsi terlalu banyak air.

Bencana Iklim dan Faktor Penyebabnya

Bentuk bencana iklim yang sering terjadi pada SUT sawah irigasi ialah

kekeringan, khususnya pada tahun ekstrim kering dimana ketersediaan air irigasi

sangat terbatas sehingga tidak bisa mengairi semua lahan sawah beririgasi.

Berdasarkan survey yang dilakukan, selama 20 tahun terakhir, tahun-tahun kejadian

kekeringan besar yang menimpa petani ialah tahun 1997 dan 2000. Pada tahun

tersebut sebagian besar petani mengalami gagal panen lebih dari setengah luas

lahannya.Namun demikian sebagian menyatakan tingkat kekeringan masuk kategori

ringan, dan sedang sampai berat (Gambar 4).

Gambar 4 Tingkat Kekeringan

Menurut Dinas Pertanian Tanaman Pangan Tahun (2012), selain menurunnya

tinggi hujan pada musim kemarau, faktor lain yang dapat memicu terjadinya

kekeringan ialah:

0

5

10

15

20

25

30

35

40

ringan sedang berat puso

Per

sen r

esp

ond

en (

%)

Gambar 3 Pola kombinasi penanaman

0

50

100

150

200

250

300

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

N D J F M A M J J A S O

Ch

rat

a-ra

ta t

ahu

nan

(m

m)

Jum

lah

pen

anam

an (

%)

padi 1 padi 2 Padi3/plwj

Page 23: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

8

Menurunnya kapasitas sumber air akibat rusaknya daerah tangkapan air.

Rendahnya efisiensi penggunaan air akibat buruknya sistem pengoprasian/

alokasi air.

Menurunnya kapasitas saluran maupun wadah-wadah air akibat sedimentasi.

Tingginya tingkat kehilangan air akibat kerusakan jaringan irigasi.

Adanya penyusunan rencana tata tanam yang tidak berbasis kepada ramalan

ketersediaan air, rencana luas tanam melebihi rencana ketersediaan air.

Adanya pergeseran jadwal tanam, sehingga terjadi akumulasi kebutuhan air

(Kebutuhan > Air yang tersedia).

Tidak akuratnya pencatatan debit akibat rusaknya instrument hidrologi

sehingga mempengaruhi ketepatan dalam pengalokasian air irigasi

Lebih lanjut, hasil wawancara menunjukkan bahwa bencana kekeringan pada

tahun iklim ekstrim kering (1997 dan 2000) mulai terjadi pada bulan Juli sampai

Oktober (Gambar 5). Merujuk pada Gambar 5, dapat dilihat bahwa bencana

kekeringan pada sawah beririgasi umumnya terrjadi pada MT3. Namun demikian,

penanaman yang telalu terlambat pada MT2 juga dapat terkena kekeringan karena

pada akhir fase pertumbuhan ketersediaan air irigasi sudah menurun. Hal ini dapat

dilihat dimana tinggi hujan pada tahun iklim ekstrim mulai bulan April sampai

Oktober sudah di bawah normal (Gambar 5).

Cukup tinggi persentase petani yang terkena dampak kekeringan pada tahun

ekstrim kering mungkin juga disebabkan oleh rendahnya tingkat penggunaan

informasi prakiraan hujan.Berdasarkan hasil survey, dari 34 responden petani, hanya

3% petani yang menyatakan menggunakan informasi prakiraan iklim, sedangkan

97% petani lainnya tidak menggunakan informasi iklim. Hal ini mungkin

disebabkan oleh adanya jaminan ketersediaan air irigasi, sehingga perhatian petani

terhadap informasi prakiraan rendah. Sumber informasi umumnya berasal dari

kelompok taniatau ada juga yang hanya mengandalkan pengalaman saja.

Berlandaskan pengalaman dan pengetahuan kelompok tani saja mungkin tidak

Gambar 5 Curah hujan rata-rata tahun normal dan ekstrim kering, dan

periode bulan kejadian kekeringan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0

50

100

150

200

250

300

350

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persen

tase respo

nd

en (%

)

Cura

h H

uja

n (

mm

)

Bulan

ch kekeringan tahun 1997 dan 2000 (mm)ch rata-rata tahunan (mm)

Page 24: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

9

cukup dalam meningkatkan kemampuan petani dalam mengantisipasi kejadian iklim

ekstrim. Untuk itu perlu diberikan penyuluhan mengenai informasi iklim dan

pemanfaatanya untuk mengatasi risiko iklim misalnya melalui sekolah lapang iklim.

Pada saat ini, bentuk bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk petani yang

terkena bencana ialah dalam bentuk bentuk pinjaman uang, pemberian bantuan bibit

atau pemberian bantuan pupuk.Namun demikian hanya sedikit yang

mendapatkannyayaitu hanya sekitar 18%.

Upaya Adaptasi terhadap Kejadian Iklim Ekstrim

Kejadian iklim ekstim, khususnya kekeringan yang sering terjadi dalam

beberapa tahun ini diperkirakan disebabkan oleh bergesernya musim tanam,

menurunnya hujan musim kemarau dan belum optimalnya upaya antisipasi yang

dilakukan. Berdasarkan hasil survey, petani sudah melakukan berbagai upaya dalam

mengatasi masalah kekeringan diantaranya dengan melakukan: irigasi gilir dari

sungai (38%), irigasi gilir dengan penghematan air (59%) dan membuat sumur

bor(3%; Gambar 6). Irigasi gilir dari sungaiyaitu petani melakukan pergiliran air

irigasi dari aliran sungai. Irigasi gilir dengan penghematan air ialah petani

menggunakan air secara hemat hanya dengan memanfaatkan sumber air yang

berasal dari embung atau bendungan yang mereka buat. Irigasi gilir biasanya diatur

oleh pengatur irigasi.Rendahnya penggunaan sumur bor untuk mengatasi

kekeringan karena tingginya biaya yang harus dikeluarkan oleh petani.

Gambar 6 Upaya adaptasi yang dilakukan petani saat terjadi bencana

kekeringan

Berbagai upaya Adaptasi untuk mengatasi kekeringan selain yang disebutkan

oleh petani di atas, Dinas Pertanian juga telah menyusun berbagai program

penanggulangan kekeringan. Program yang disusun terdiri atas kegiatan aksi yang

sifatnya segera (mendesak), jangka pendek dan jangka panjang. Secaran singkat,

bentuk kegiatan aksi tersebut disajikan pada Tabel 2.

Irigasi

Gilir

(Sungai)

38%

Irigasi

Gilir )

(Hemat

air59%

Sumur

Bor 3%

Page 25: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

10

Tabel 2 Upaya-upaya penanggulangan kekeringan menurut (Dinas Pertanian

Tanaman Pangan 2012)

Waktu Deskripsi Upaya (Teknologi Adaptasi)

Langkah

mendesak

Pembentukan pos koordinasi kekeringan.

Penyelamatan pertanaman padi dengan mengerahkan pompa-pompa air sepanjang sumber air

setempat tersedia dan membuat bendungan sementara pada saluran pembuangan.

Melaksanakan gerakan hemat air melalui Gursat dan Gilir Giring sesuai dengan debit air irigasi

yang tersedia.

Penggunaan air secara efisien terutama di daerah sentra produksi padi.

Memanfaatkan secara maksimal fasilitas dan sumber air yang masih ada (sungai, embung, waduk, dan sumur patek).

Menginventarisir daerah-daerah yang mengalami kekeringan dan mengirimkan laporan

perkembangan kekeringan secara teratur dan berkesinambungan kepada Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan tembusan kepada SKPD terkait.

Jangka pendek

Memanfaatkan informasi iklim/ cuaca berupa prakiraan musim kemarau 2011 dari Badan

Meteorologi dan Geofisika untuk perencanaan tanam.

Mendorong percepatan realisasi program rehabilitasi jaringan irigasi dan perbaikan saluran primer

dan sekunder, terutama di daerah sentra produksi padi meliputi Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon.

Perbaikan jaringan irigasi ditingakat usaha tani dengan operasional pelaksanaannya melalui padat karya.

Tidak memaksakan bertanam padi apabila tidak terjamin fasilitas pengairannya (daerah diluar

sasaran areal tanam).

Penataan pola usaha tani terpadu tanaman pangan, hortikultura, ternak, dan ikan sesuai dengan kondisi tingkat ketersediaan air.

Penyuluhan penerapan pola tanam dan teknologi usaha tani.

Melakukan perbaikan saluaran irigasi tersier/ kuarter yang rusak.

Peringatan dini kekeringan dengan menggunakan sistem peringakatan dini kekeringan.

Pengaturan pola dan waktu tanam pada setiap golongan pemberian air yang disesuaikan dengan

tingkat kebutuhan air pada setiap kelompok umur tanaman.

Mendorong pengadaan benih yang toleran terhadap kekerinagan.

Pemasyarakatan budidaya tanaman padi hemat air.

Melaksanaan padat karya untuk percepatan musim tanam berikutnya.

Jangka

panjang

Pembangunan dan peningkatan infrastruktur sumberdaya air (situ, bendungan dan long storage).

Peningkatan pelaksanaan gerakan rehabilitasi lahan kritis.

Peningkatan disiplin terhadap pelaksanaan pola dan tata tanam.

Rehabilitasi jaringan irigasi dan saluran primer, skunder, kuarter dan tersier.

Optamilisasi kegiatan operasi dan pemeliharaan infrastruktur irigasi.

Sekolah Lapang Iklim (SLI).

Optimisasi pelaksanaan sosialisasi penanganan kekeringan.

Penanganan drainase lahan pesawahan.

Penguatan kelembagaan.

Pemetaaan daerah rawan kekeringan dan daerah yang dapat dicanangkan untuk pembuatan embung

yang berfungsi sebagai pengendali banjir di musim hujan dan penyedia air pada musim kemarau.

Penanggulan kekeringan yang terkoordinasi antar stake holder terkait.

Upaya-upaya penangulangan kekeringan menurut (Dinas Pertanian Tanaman

Pangan 2012) terbagi kedalam 3 program, ialah langkah mendesak, jangka pendek

dan jangka panjang. Langkah mendesak yaitu upaya penanggulangan yang

dilakukan jika terjadi bencana, yang sifatnya tidak dapat ditunda dan harus segera

dikerjakan.Program jangka pendek dilakukan untuk antisipasi bencana dalam waktu

bulanan atau tahunan. Sedangkan program jangka panjang dibuat untuk antisipasi

yang penerapannya dapat dilakukan untuk waktu yang lama yakni tahunan.

Page 26: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

11

Evaluasi Teknologi Budidaya Padi Sawah Berigasi dengan DSSAT

Validasi Model DSSAT

Hasil validasi menunjukan bahwa hasil tanaman dari modelsimulasitanaman

DSSAT cukupmampumengikuti pola data observasi (Gambar 7a).Namun demikian

informasi hasil tanaman yang diberikan oleh beberapa petani relatif hampir sama

walaupun teknologi yang mereka gunakan berbeda-beda. Hal ini menyebabkan data

hasil simulasi cukup beragam sementara data hasil observasi sama (Gambar

7b).Validasi model DSSAT yang dilakukan oleh peneliti lain dengan menggunakan

data observasi hasil penelitian lapangan dari beberapa lokasi menunjukkan hasil

yang lebih baik dengan korelasi mendekati 0.87 (Boer dan Surmaini 2008),

sementara penelitian ini hanya sekitar 0.78. Berdasarkan hal ini, penggunaan

modelDSSAT untuk mengevaluasi pengaruh berbagai teknologi budidaya terhadap

hasil tanaman cukup dapat diandalkan (e.g. ICASA2007).

Gambar 7 Perbandingan antara hasil simulasi dan observasi

4.2

4.4

4.6

4.8

5.0

5.2

5.4

01-N

ov-1

1

01-N

ov-1

1

01-N

ov-1

1

01-N

ov-1

1

15-N

ov-1

1

15-N

ov-1

1

15-N

ov-1

1

16-N

ov-1

1

16-N

ov-1

1

17-N

ov-1

1

1-D

es-1

1

1-D

es-1

1

15-D

es-1

1

16-D

es-1

1

20-D

es-1

1

21-D

es-1

1

25-D

es-1

1

27-D

es-1

1

27-D

es-1

1

28-D

es-1

1

29-D

es-1

1

01-J

an-1

2

02-J

an-1

2

05-J

an-1

2

07-J

an-1

2

15-J

an-1

2

15-J

an-1

2

20-J

an-1

2

20-J

an-1

2

22-J

an-1

2

27-J

an-1

2

27-J

an-1

2

28-J

an-1

2

28-J

an-1

2

28-J

an-1

2

Yie

ld (

ton/h

a)

Tanggal Tanam

(a)

simulasi observasi

y = 0.8988x + 0.4915

R² = 0.6166

4.0

4.2

4.4

4.6

4.8

5.0

5.2

5.4

4.0 4.5 5.0 5.5

Has

il s

imu

lasi

(to

n/h

a)

Hasil Observasi (ton/ha)

(b)

Page 27: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

12

Penilaian Teknologi Budidaya Padi Sawah Beririgasi dengan DSSAT

Hasil analisis simulasi menunjukkan bahwa hasil tanaman padi sawah

beririgasi cukup beragam tergantung perlakuan yang diberikan.Secara umum

pengaruh dari perlakuan terhadap hasil tanaman padi beririgasi dapat dilihat pada

Tabel 3 dan Gambar 8. Hasil tanaman yang lebih tinggi diperoleh pada perlakuan

irigasi macak-macak yang ditanaman pada musim hujan dengan pemberian pupuk

urea 150 kg/ha (Tabel 3). Sedangkan perlakukan jarak tanam tidak begitu

berpengaruh besar (Tabel 3).

Kecilnya perbedaan hasil tanaman antar perlakuanjarak tanam menunjukkan

bahwa rata-rata bobot biji tanaman berpopulasi rendah lebih tinggi dibanding

tanaman dengan populasi tinggi. Menurut Donald (1963), dengan meningkatnya

populasi dan pertumbuhan tanaman, kebutuhan cahaya untuk proses fotosintesis

akan meningkat dan persaingan antar tanaman dalam mendapatkan cahaya juga

meningkat. Tanaman dengan populasi yang rendah relatif akan menerima cahaya

lebih banyak dibanding yang populasi tinggi sehingga bobot biji yang dihasilkan

relatif lebih tinggi. Untuk efisiensi biaya, hasil analisis menyarakan agar jarak

tanam yang digunakanialah 40x40 cm.

Tabel 3 Rata-rata dan simpangan hasil tanaman dari simulasi pada dua perlakuan

irigasi dan tiga tingkat jarak tanam dan pemupukan

Sistem

irigasi

Jarak

tanam

(cm)

Musim

Tanam

Pemupukan Rata-rata

Umum 0 kg/ha (1) 150 kg/ha (2) 300 kg/ha (3)

Rata-

rata SD

Rata-

rata SD

Rata-

rata SD

Rata-

rata SD

Macak-

macak

(A)

25x25

(a)

MH 2.26 0.44 5.03 0.61 4.60 0.55 3.96 0.53

MK 1.50 0.36 2.64 1.03 2.69 0.89 2.28 0.76

30x30

(b)

MH 2.26 0.44 5.02 0.61 4.58 0.56 3.95 0.54

MK 1.49 0.35 2.75 0.94 2.52 0.83 2.25 0.70

40x40

(c)

MH 2.26 0.44 5.03 0.61 4.58 0.58 3.96 0.54

MK 1.53 0.38 2.93 0.93 2.52 0.86 2.33 0.72

Rata-rata Umum MH 2.26 0.44 5.03 0.61 4.59 0.56 3.96 0.54

MK 1.51 0.36 2.77 0.96 2.58 0.86 2.29 0.73

Digenangi

(B)

25x25

(a)

MH 2.10 0.49 4.91 0.63 4.36 0.75 3.79 0.62

MK 1.48 0.33 2.77 0.79 3.14 0.97 2.46 0.70

30x30

(b)

MH 1.47 0.52 4.90 0.63 4.38 0.72 3.59 0.82

MK 1.13 0.46 2.83 0.94 2.83 0.91 2.26 0.92

40x40

(c)

MH 2.10 0.48 4.90 0.62 4.36 0.75 3.78 0.61

MK 1.57 0.35 2.84 0.85 1.99 0.63 2.13 0.61

Rata-rata Umum MH 1.89 0.69 4.90 0.63 4.37 0.74 3.72 0.69

MK 1.39 0.53 2.81 0.86 2.65 0.83 2.29 0.74

Page 28: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

13

Gambar 8 Hasil simulasi hubungan tanggal tanam dan rata-rata hasil padi sawah

irigasi pada dua perlakuan irigasi yang digenangi terus menerus (kiri)

dan macak-macak (kanan) dan tiga perlakukan jarak tanam dan tiga

tingkat pemupukan yaitu tanpa pupuk (garis hitam),150 kg/ha (garis

biru dan 300kg/ha (garis kuning).

Merujuk ke Gambar 8, hasil tanaman tertinggi diperoleh pada tanaman yang

ditanam pada musim hujan yaitu antara akhir Oktober sampai awal Februari. Hasil

tanaman untuk penanaman pada bulan-bulan ini secara umum selalu di atas rata-

rata, sementara penanaman di luar bulan ini peluang untuk mendapatkan hasil di

atas rata-rata kurang dari 100%. Pada penanaman bulan awal Mei sampai akhir

Agustus peluang untuk mendapatkan hasil di atas rata-rata sangat kecil (Gambar 9).

Hasil ini menunjukkan bahwa walaupun tanaman tidak mengalami cekaman air

pada penanaman musim kemarau, akan tetapi hasil yang diperoleh lebih rendah

dibanding penanaman musim hujan walaupun radiasi yang diterima selama musim

kemarau jauh lebih tinggi dari pada musim hujan.

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

JT: 25x25 cm

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

JT: 40x40 cm

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

JT: 25x25 cm

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Has

il (t

/ha)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Has

il (t

/ha)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Has

il (t

/ha)

JT: 30x30 cm

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Ha

sil (

t/h

a)

JT: 40x40 cm

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Has

il (t

/ha)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Has

il (

t/h

a)

0.0

1.0

2.0

3.0

4.0

5.0

6.0

7.0

1 32 61 93 124 156 187 219 251 282 314 345

Has

il (t

/ha)

JT:30x30 cm

Page 29: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

14

Gambar 9 Hubugan antara tanggal tanam dan peluang untuk mendapatkan

hasil di atas rata-rata

Lebih rendahnya hasil tanaman pada penanaman musim kemarau dibanding

musim hujan walaupun tanaman tidak mengalami cekaman air diperkirakan akibat

terlalu tingginya suhu dan radiasi pada musim kemarau. Tingginya suhu dan radiasi

diperkirakan tanaman mengalami cekaman panas.Adanya cekaman panas dan

tingginya radiasi pada musim kemarau diperkirakan stomata tanaman sering

menutup sehingga pengambilan CO2 untuk proses fotosintesis mengalami

penurunan sehingga hasil tanaman menurun. Disamping itu, pada musim kemarau

suhu malam hari juga relatif tinggi sehingga laju respirasi juga tinggi yang

mengakibatkan lebih banyaknya hasil fotosintat yang digunakan kembali untuk

proses respirasi.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa cekaman panas juga dapat

menyebabkan tanaman padi menjadi steril sehingga banyak malai yang hampa

(Nafsiah et al,. 2010; Shah et al. 2011), jumlah anakan menjadi lebih sedikit, bobot

biji lebih rendah, dan persentase malai hampa meningkat (Shrivastava et al. 2012).

Masa pertumbuhan yang sangat sensitif terhadap suhu tinggi ialah pada saat bunting

dan pembungaan. Oleh karena ini kondisi ideal bagi tanaman padi ialah apabila

suhu pada malam hari dan pada saat pembugaan relatif rendah.Secara umum suhu

pada musim hujan relatif lebih rendah dibanding musim kemarau. Menurut Suardi

dan Abdullah (2003), varietas padi lokal seperti Oryza Glaberrima, O.Rufipogon,

O.Nirvana, O. Glumaepatula, dan O.Puctata, biasanya relatif lebih tahan terhadap

cekaman.

Periode musim tanam yang memberikan hasil tertinggi pada tanaman padi

agak berbeda antar perlakukan (Gambar 10).Hasil tertinggi diperoleh dari tanaman

yang mendapat perlakuan pemupukan urea 150 kg/ha dan jarak tanam 40x40cm

dengan sistem irigasi macak-macak. Hasil tanaman dengan perlakuan optimal ini

mecapai lebih dari 6 t/ha (lihat Gambar 8). Secara umum waktu tanam yang terbaik

dengan perlakuan yang optimal berkisar antara pertengahan Oktober sampai akhir

Januari (Gambar 10). Hasil tanaman yang mencapai 6 t/ha memberikan B/C yang

hampir mendekati 2.0, artinya pendapatan yang diperoleh petani mencapai dua kali

lipat dari biaya yang dikeluarkan. Hubungan antara B/C dengan hasil tanaman dapat

dijelaskan oleh persamaan regresi linear yang ditunjukkan oleh Gambar 11.

Page 30: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

15

Gambar 10 Selang waktu tanam optimum untuk padi sawah beririgasi menurut

perlakukan irigasi, pemupukan dan jarak tanam

Gambar 11 Hubungan rasio B/C dan hasil optimum padi sawah irigasi di Subang,

Jawa Barat

Fungsi Penduga Hasil

Model pendugaan hasil tanaman padi sawah yang disusun berdasarkan

perlakuan yang diberikan dan kondisi lingkungan pertumbuhan menunjukkan bawah

teknik pemberian air irigasi dan jarak tanam tidak mempengaruhi keragaman hasil

tanaman (Tabel 4). Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian air secara macak-

macak dan peningkatan populasi tanaman tidak mempengaruhi hasil secara nyata

Keragaman hasil lebih ditentukan oleh dosis pupuk nitrogen (urea) yang diberikan

dan kondisi suhu dan radiasi selama musim pertumbuhan (Tabel 4).

Persamaan pendugaan hasil berdasarkan ketiga peubah ini

Hasil (t/ha) = 6.22 + 0.00692 Urea - 0.0594 Radiasi - 0.105 Rata-rata Suhu

Page 31: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

16

Tabel 4 Hasil model regresi fungsi penduga hasil

Variabel Koefisien Regresi Simpangan Baku T P

Konstanta 6.0118 0.7132 8.43 0.000

Urea (X1; kg/ha) 0.0069240 0.0003765 18.39 0.000

Irigasi (X2; dummi) -0.05972 0.09222 -0.65 0.518

Benih (X3; kg/ha) 0.00682 0.01129 0.60 0.546

Radiasi (X4; MJ/m2) -0.05943 0.01808 -3.29 0.001

Rata-rata Suhu(X5; oC) -0.10519 0.01840 -5.72 0.000 Catatan : Koefisien determinasi (R2) = 47.6% , R-Sq (adj) = 47.0%

Penilaian Teknologi Budidaya

Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian air dengan sistem macak-macak

dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air khususnya pada musim kemarau tanpa

menganggu secara signiifikan terhadap hasil. Penggunaan teknologi ini sangat

dianjurkan karena ketersediaan air irigasi pada musim kemarau semakin terbatas,

sehingga adanya peningkatan efisiensi penggunaan air pada musim ini dapat

menurunkan risiko kekeringan, khususnya pada tahun iklim kering. Kurnia (2001)

menyatakan bahwa saat ini penggunaan air irigasi pada padi sawah masih belum

efisien karena kebiasaan petani yang masih menggunakan sistem pengenangan terus

menerus (continous flow).Abas et al. (1985) melaporkan bahwa efisiensi

penggunaan air pada lahan yang diirigasi dengan sistem macak-macam 2-3 kali

lebih tinggi dibanding dengan lahan yang digenangi terus-menerus.Lebih lanjut

Budi (2001) menyatakan penggunaan sistem irigasi macak-macak dari sejak tanam

sampai 7 hari menjelang panen pada musim kemarau dapat menghemat penggunaan

air sampai 40% dibanding dengan penggenangan secara kontinu.

Merujuk pada Gambar 4 dan 5, padi sawah beririgasi di Subang masih

mengahadapi masalah kekeringan, khususnya apabila terjadi musim kemarau

panjang yang seringkali berasosiasi dengan fenomena El Nino. Penerapan teknologi

dengan sistem macak-macak seperti yang dijelaskan di atas dapat mengurangi risiko

kekeringan karena penggunaan air irigasi dapat lebih dihemat. Berdasarkan hasil

survey dan wawancara, masih ada beberapa upaya antisipasi lain yang diterapkan

dalam mengatasi masalah kekeringan. Secara umum upaya antisipasi yang telah

dilakukan dapat dibagi menjadi dua yaitu antisipasi secara teknis dan antisipasi

secara sosial kelembagaan. Antisipasi secara teknis diantaranya meliputi:

1. Irigasi gilir dan pembuatan waduk atau embung untuk memanen air hujan, yang

dapat dimanfaatkan untuk irigasi atau lainnya pada saat kekurangan air

(kekeringan). Selain itu embung juga dapat dimanfaatkan untuk (i) mengurangi

atau meniadakan aliran permukaan (run off), (ii) meningkatkan infiltrasi air ke

dalam tanah, sehingga meningkatkan cadangan air tanah. Kandungan air tanah

di sekitar embung tetap tinggi dan untuk daerah dekat pantai utara (pantura)

Subang seperti daerah Blanakan, Pamanukan, Patokbeusi dan Ciasem sehingga

juga dapat menekan intrusi air laut sehingga masalah salinitas tinggi berkurang,

(iii) Mencegah erosi dengan menampung sedimen dan sedimen itu mudah

diangkut karena ukuran embung yang relatif kecil.

2. Memanfaatkan informasi dan prakiraan iklim untuk memberikan peringatan dini

dan rekomendasi pada masyarakat.

3. Mempelajari sifat-sifat iklim dan memanfaatkan hasilnya untuk menyesuaikan

pola tanam agar terhindar dari puso.

Page 32: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

17

4. Meningkatkan sitem pengamatan cuaca sehingga antisipasi penyimpangan iklim

dapat diketahui lebih awal.

5. Memetakan daerah rawan kekeringan untuk penyusunan pola tanam dan

memilih jenis tanaman yang sesuai.

6. Memilih tanaman yang sesuai dengan pola hujan, missal: menggunakan tanaman

atau varietas yang tahan genanangan, tahan kering, umur pendek dan persemaian

kering; kombinasi tanaman, sehingga kalau sebagian tanaman mengalami puso,

yang lainnya tetap bertahan dan memberikan hasil.

7. Melakukan sistem pertanian konservasi seperti terasering, menanam tanaman

penutup tanah, melakukan pergiliran tanaman dan penghijauan DAS (Daerah

Aliran Sungai).

8. Pompanisasi dengan memanfaatkan air tanah, air permukaan, air bendungan

atau checkdam, dan air daur ulang dari saluran pembuangan

9. Upaya khusus lainnya seperti perbaikan dan pemeliharaan jaringan pengairan di

tingkat usaha tani, memberi bantuan penanggulangan seperti : benih, pompa air,

sumur bor, dan gerakan percepatan tanam dan pengolahan tanah.

Upaya-upaya Antisipasi Sosial – Kelembagaan meliputi :

1. Meningkatkan kesiapan dan peran serta petani dalam upaya antisipatif bencana

sehingga mereka beranggapan bahwa upaya itu adalah untuk kepentingan

mereka dan dilaksanakan secara bersama-sama dalam koordinasi yang baik

dengan pihak lain seperti dinas pertanian dan pemerintah daerah setempat.

2. Memanfaatkan kemampuan dan peran serta kelembagaan masyarakat petani

seperti BBPTP, instansi pemerintah Dinas Pertanian dan PEMDA maupun

swasta dalam pemakaian teknologi pertanian, penyediaan serta pengolahan dan

pemasaran hasil.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Teknologi budidaya yang direkomendasikan untuk padi sawah irigasi untuk

wilayah Kabupaten Subang ialah teknologi sistem irigasi macak-macak, dengan

pemupukan ½ rekomendasi 150kg/ha dan jarak tanam 40x40 cm dengan waktu

tanam optimum antara pertengahan Oktober sampai pertengahan Januari. B/C ratio

dari teknologi rekomendasi mencapai 1.84.Penerapan sistem irigasi terus menerus

dan jarak tanam yang lebih rapat (25x25 cm) pada sistem padi sawah berigasi tidak

meningkatkan hasil tanaman.

Masalah kekeringan pada SUT sawah beririgasi masih terjadi yang umumnya

terjaadi sekitar bulan Juli sampai Oktober, khususnya apabila El Nino berlangsung.

Strategi budidaya yang perlu dikembangkan untuk mengatasi kekeringan ada yang

bersifat teknis dan ada yang bersifat sosial-kelembagaan.

Antisipasi yang bersifat teknis diantaranya irigasi gilir, pembuatan waduk,

membuat sumur bor dan yang bersifat sosial-kelembagaan ialah penguatan kesiapan

petani dan intstansi terkait dalam memanfaatkan informasi perakiraan iklim untuk

menyesuaikan pola tanam.

Page 33: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

18

Saran

Peningkatan kemampuan petani untuk mengatasi kejadian iklim ekstrim

memerlukan dukungan dari pemerintah daerah. Pengembangan sistem kelembagaan

untuk pemanfaatan informasi iklim dan penyediaan tenaga penyuluh yang

memahami masalah pengelolaan risiko iklim sangat diperlukan. Program sekolah

lapang iklim yang sudah dikembangkan oleh Kementrian Pertanian perlu diteruskan

dan dikembangkan, seperti pengembangan modul-modul SLI.

Penelitian lebih lanjut untuk mengkaji sistem usaha tani yang tidak hanya

adaptif terhadap keragaman dan perubahan iklim tetapi juga rendah emisi perlu

dilakuakan. Beberapa penelitian yang perlu ditindaklanjuti diantaranya (i) penetapan

batas kritis kondisi suhu dan radiasi yang dapat menggangu pertumbuhan dan

perkembangan tanaman (ii) penentuan sistem pemberian air irigasi yang lebih

efisien dan efektif untuk mengatasi kekeringan yang sekaligus dapat menekan

tingkat emisi gas rumah kaca serta kelayakan ekonominya.

DAFTAR PUSTAKA

Abas AI. 1980. Pengaruh pengelolaan air, pengelolaan tanah dan dosis pemupukan

N terhadap pertumbuhan dan produksi padi (Effects of soil and water

management and dosage of N fertilizer on growth and yield of rice).

Kumpulan Makalah Pertemuan Teknis. Proyek Penelitian Tanah. Buku I

Jilid ke-3. Pusat Penelitian Tanah. Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian. Bogor.

Abas AI, Abdurachman A. 1981. Pengaruh pengeloalaan air, pengelolaan tanah, dan

pepupukan terhadap padi sawah (Effect of soil and water management and

fertilizer on rice yield). Kumpulan Makalah Pertemuan Teknis. Proyek

Penelitian Tanah. Buku II bagian 3. Pusat Penelitian Tanah. Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.

Abas AI, Abdurachman A. 1985. Pengaruh pengelolaan air dan pengelolaan tanah

terhadap efisiensi penggunaan air padi sawah di Cihea, Jawa Barat. Pembrit.

Penel. Tanah dan Pupuk 4:1-6.

Boer R, Surmaini. 2008. Laporan akhir pengembangan sistem prediksi perubanhan

iklim untuk ketahanan pangan. Balai Besar Litbang Sumberdaya Pertanian.

Boer R, Wahab I. 2007. Use of Sea Surface Temperature for Predicting Optimum

Planting Window for Potato at Pangalengan, West Java, Indonesia. Di

dalam : Silvakumar M.KV, editor. Climate Prediction and Agriculture.

Volume 8. New York (NY). Springer.: 136-137.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2007. Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi

Indonesia. Jakarta.

Budi DS. 2001. Strategi peningkatan efisiensi pendistribusian air irigasi dalam

sistem produksi padi sawah berkelanjutan. hlm. 116-128 dalam Prosiding

Lokakarya Padi, Implementasi Kebijakan Strategis untuk Peningkatan

Lokakarya Padi Berwawasan Agribisnis dan Lingkungan. Pusat Penelitian

dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

Page 34: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

19

[BBPTP] Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2011.

Inpari 13 Padi Sangat Genjah dan Tahan Wereng Cokelat. Balai Besar

Penelitian Tanaman Padi. Buletin Edisi 5-11 Januari No.3387 Tahun XLI.

[BBPTP] Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.2008.

Padi Gogo Varietas Situ Bagendit..Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

Hal :34.

Shah, F., Huang, J., Cui, K., Nie, I., Shah, T., Chen, C. and Wang, K. 2011. Impact

of high-temperature stress on rice plant and its traits related to tolerance.

Journal of Agriculture Science: 1:12. doi:10.1017/S0021859611000360

[DEPTAN] Departemen Pertanian dan Tanaman Pangan.2012. Kebijakan dan

Program Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dalam

Antisipasi Kekeringan Tahun 2012. Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Kementrian Pertanian.

Donald CM.1963. Competition Among Crop and Pasture Plants. Advances in

Agronomy IV. Academic Press. Inc. Publ. New York. 1-118p.

Fagi AM, Syamsiah I, Setyobudi D, Juliardi A, Ruhwahyudin, Tarniti S. 1987.

Hasil-hasil penelitian optimalisasi air untuk irigasi pantai/pertambakan.

Kerja sama antar Perum Otoritas Jatiluhur (Direktorat Pengairan) dan

Program Penelitian Tataguna Air (Badan Litbang Pertanian) 161 hal.

Gardner F P, Maurer RB, Mitchell RL. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.

Jakarta : Universitas Indonesia Press. 728 hal.

ICASA. 2007. About DSSAT. http://dssat.net/[ 27 Januari 2013].

Kurnia G. 2001. Efisiensi air irigasi untuk memperluas areal tanam. hlm. 137-142

dalam Agus F, Kurnia U, Nurmanaf AR (Eds). Prosiding Seminar Nasional

Multifungsi Lahan Sawah. Bogor, 1 Mei 2001. Pusat Penelitian dan

Pengambangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Mosher. 1991. Menggerakan dan Membangun Pertanian Berbasis Agribisnis.

Jakarta : CV. Yasaguna.

Nafsiah, Sasmita P, Yuliani N, Meru. 2010. Karekterisasi Lebih Dari 200 Aksesi

Plasma Nutfah Padi Terhadap Cekaman Suhu Rendah (<21oC) dan

Cekaman Kekeringan. BB Padi: Laporan akhir tahun 2010.

Nasriyati, Darmawan A. 2011. Memprediksi Produktivitas Padi dengan DSSAT

sebagai Validasi Model Perhitungan Produktivitas dengan Data

Hyperspektral. J BPPTP2011;_____:______.

[PEMDA] Pemerintah Daerah. 2010. Pertanian Tanaman

Pangan.http://www.subang.go.id/potensi_pertanian.php[27 Januari 2013]

Shrivastava, P., Saxena, R.R., Xlxo, M.S and Verulkar, S.B. 2012. Effect of High

Temperature at Different Growth Stages on Rice Yield and Grain Quality

Traits. Journal of Rice Research 5:29-42.

Suardi D, Abdullah B. 2003. Padi Liar Toleran Kekeringan. Buletin Agrobio

3(2):67-73.

Sumarni E. 2010. Data Tanah Presentasi Pelatihan DSSAT di BPPTP, Balai

Penelitian Agroklimat dan Hidrologi,Kementrian Pertanian.

Soeharjo A, Patong D. 1973. Sendi-sendi Pokok Ilmu Usaha tani. Fakultas

Pertanian: Institut Pertanian Bogor.

Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. Jakarta : UI Press.

Soekartawi 2003. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Pembahasan Analisis

Cobb-Dauglass, Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Press.

Page 35: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

20

Subagyono K, Dariah A, Surmaini E, Kurnia U. 2006. Pengelolaan Air Pada Tanah

Sawah. Pertanian : 193-222.

Suprihatno. 2009. Deskripsi Varietas Padi Subang : Balai Besar Penelitian Tanaman

Padi.

Lampiran 1 Jenis data input DSSAT

A. Data Iklim sepanjang waktu penanaman, yang meliputi:

1) Koordinat lintang dan bujur dari stasiun iklim setempat

2) Nilai radiasi matahari (MJ/m2 day)

3) Nilai mak imum dan minimum uhu udara (˚ )

4) Curah hujan (mm)

B. Data tanah

Data profil tanah yang mencakup:

1) Informasi tentang warna tanah untuk setiap lapisan tanah (kuning, coklat,

merah, hitam, atau abu-abu)

2) Pengaliran air (Drainage)

Jenis-jenis pengaliran air di tanah:

i. Berlebihan (excessive): air segera keluar dari tanah sehingga tanah akan

mengalami kekurangan air

ii. Agak berlebihan (somewhat excessice): air hanya sebentar tertahan dalam

tanah, sehingga kurang tersedia bagi tanaman

iii. Baik (well): Tanah mempunyai peredaran udara yang baik, profil tanah

berwarna terang, seragam dan tidak terdapat bercak

iv. Agak baik (moderat well): tanah mempunyai peredaran di daerah

perakaran, tidak terdapat bercak

v. Agak buruk (somewhat poorly): lapisan atas tanah mempunyai peredaran

tanah baik, tidak terdapat bercak, pada lapisan bawah terdapat bercak

vi. Buruk (poorly): pada bagian bawah dari lapisan atas tanah terdapat bercak

vii. Sangat buruk (very poorly): seluruh lapsan tanah berwarna kelabu dan

terdapat bercak. Air menggenang di permukaan tanah dalam waktu yang

lama

3) Kecuraman Lereng (Slope)

Macam-macam slope antara lain:

i. Datar (0-3%)

ii. Landai atau berombak (>3-8%)

iii. Agak miring atau bergelombang (>8-15%)

iv. Miring atau berbukit (>15-30%)

v. Agak curam atau bergunung (>30-45%)

vi. Curam (>45-65%)

vii. Sangat curam (>65%)

4) Potensi Limpasan Air (Runoff Potential)

Tingkat potensi limpasan air yang tersedia di DSSAT antara lain:

i. Lowest: antara lain pada tanah yang berpasir dalam dengan sedikit

endapan lumpur, tanah liat dan cepat menyerap.

ii. Moderatlely low: paling banyak terdapat pada tanah berpasir kedalaman

rendah.

Page 36: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

21

iii. Moderately high: terdapat pada tanah dangkal dan mengandung tanah liat

dan koloid cukup.

iv. Highest: terdapat pada sebagian besar tanah liat juga termasuk beberapa

tanah dangkal yang bersifat hampir kedap air

5) Faktor Kesuburan (Fertility Factor)

6) Data Inputan tabel, yang meliputi:

i. Kedalaman horizon: diketahui berapa lapis horizon dan kedalamannya

misalnya (0-20 cm, 20-35 cm , 35-60 cm)

ii. Ma ter Horizon:Abg. g, ….

iii. Persentase kandungan pasir, endapan lumpur, dan tanah liat

iv. Karbon organik

v. pH air

vi. Cation Exchange Capacity (KTK) cmol/kg (Data sifat kimia tanah)

vii. Informasi tentang kelimpahan akar

viii. Tekstur Tanah

ix. Tekstur tanah penting dalam mempengaruhi kapasitas tanah untuk

menahan air dan permeabilitas tanah serta berbagai sifat fisik dan

kimiatanah lainnya.

C. Data Sifat Genetik Tanaman

Data sifat genetik tanaman mencakup data fenologi dan lain-lain yang sudah

disediakan oleh DSSAT.

Lampiran 2. Langkah-langkah simulasi hasil tanaman dengan menggunakan

DSSAT

Untuk menjalankan model DSSAT, langkah-langkah analisisnya adalah sebagai

berikut:

1 Memasukan data iklim selama 21 tahun (1991-2011), ke dalam perangkat lunak

DSSAT, dengan format .csv. Data iklim yang dimasukan yakni data iklim

Stasiun Sukamandi Subang yang terletak pada lintang 06o21 LS dan 107

o39 BT

elevasi 50 meter. Terdiri dari data radiasi (MJ/mday), Suhu Maximum (oC),

Suhu Minimum (oC), dan Curah Hujan (mm).

2 Memasukan data tanah (Tabel 1 dan 2)

● Warna tanah (Color) :Cokelat (Brown)

● Jenis pengaliran (Drainage) : agak buruk (somewhat poorly)

● Klasifikasi tanah: Gleisol

● Persentase kemiringan (slope) : 3

● Potensi limpasan (runpff potential) : agak tinggi (Moderately High)

● Tingkat kesuburan : 1

Tabel 1 Data tanah yang dimasukan pada input tabel DSSAT Kedalaman (cm) Master

Horizo

n

Tanah

Liat

(%)

Lump

ur

(%)

Batuan

(%)

Karbon

Organik (%)

Kelembapan KTK

(cmol/kg)

N

(%)

20 Ap9 66 32 2 1.81 6.8 49.9 0.16

40 Bg1 65 34 1 0.98 6.8 54.1 0.11

70 Bg2 65 34 1 0.8 6.2 48.1 0.1

Page 37: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

22

Tabel 2 Pengisian di modul tanah

Lower

limit Drained

Upper

limit

Saturation Bulk

density

g/cm3

Sat.hydrau

lic

conduct

cm/h

Root

growth

factor, 0.0

to 1.0

0.397 0.573 0.59 1.22 0.06 1

0.374 0.535 0.569 1.31 0.06 0.549

0.369 0.526 0.563 1.33 0.06 0.33

(Sumarni 2010)

3 Memasukan Data Pengaturan Penanaman (Planting Management)

Beberapa asumsi pengaturan penanaman yang digunakan:

a. Data Cultivar :data varietas padi IR64

b. Metode Penanaman (Planting Method) : Transplants

c. Penyebaran (Planting Distribution) : Rows

d. Jumlah tanaman pada saat pembibitan (Plant population at Seedings) :80

e. Jumlah tanaman pada saat mulai muncul (Plant population at emergence) :

80

f. Jarak Tanam (Row Spacing) : 25 cm x 25 cm, 30 cm x 30 cm, 40 cm x 40

cm

g. Arah tanam (Row Direction) : 90o dari utara (arah timur)

h. Kedalaman tanam (Planting depth) : 5 cm

1. Memasukan Data Pengairan

Simulasi percobaan dibagi menjadi 2 (dua) kombinasi metode pengairan,

macak- macak (puddling) dan digenangi (constant flood depth). Dengan

nilai Efficiency fraction: 0.8. Berikut contoh data pengairan dengan metode

pengairan puddling.

Tabel 3Data pengairan Hari Ke- Jumlah Pengairan Metode Pengairan

10 20 Macak-macak

20 20 Macak-macak

30 20 Macak-macak

40 20 Macak-macak

50 20 Macak-macak

60 20 Macak-macak

70 20 Macak-macak

2. Memasukan Data Pemupukan

Percobaan ini menggunakan data pemupukan sebagai berikut:

Page 38: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

23

● Pemberian pupuk dilakukan dengan 3 (tiga) kombinasi, tanpa pupuk,

rekomendasi (300kg/ha), dan ½ rekomendasi (150 kg/ha)

● Bahan Pupuk : Urea

● Metode aplikasi pemupukan (Fertilizer Application) : Broadcast on flooded

● Kedalaman tanah : 5 cm

Tabel 4 Komposisi Nitrogen Rekomendasi (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan

Kalsium (Ca) dalam (kg/ha) N P K Ca

150 100 40 10

3. Penggunaan Bahan Organik

Data tentang bahan organik yang digunakan adalah sebagai berikut:

● Bahan sisa (residue material) : Green Manure

● Jumlah : 500 kg/ha

● Konsentrasi Nitrogen : 0.5 %

(Nasriyati 2011).

Lampiran 3 Kuisioner sistem usaha tani

Identitas Responden

Nama Responden : ……………………………………………………….......

Jenis Kelamin : Pria/Wanita

Umur : ………………… tahun

Pekerjaan :Petani/Wiraswasta/PegawaiSwastaPNS/TNI/Polri/.............

Desa : ….………………………………………………

Kecamatan : …………………………………………………………...

Kabupaten : …………………………………………………………...

Luas Lahan Garapan : ……………………..Ha atau m2

Kelompok tani :

Jabatan dalam Kel. :

I. Karakteristik Sistem Usaha Tani (SUT)

1. Luas lahan usahatani : ........................................... Ha

2. Umur usahatani : ........................................... tahun

3. Dalam rentang waktu setahun, pola tanam yang dilakukan:

4. Berapa biaya yang telah anda keluarkan untuk sekali masa tanam:

5. Hasil tanaman sekali musim

6. Sumber air untuk pertanian:

a. Irigasi

b. Tadah Hujan

7. Sumber air dari irigasi apakah diperoleh dari:

a. DAM/ Waduk

b. Embung

Page 39: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

24

c. Lainnya..............................................................

8. Apakah anda menggunakan informasi cuaca untuk pertanian?

a. Ya (Lanjut ke no. 9)

b. Tidak

9. Sebutkan informasi cuaca apa yang anda gunakan?

a. Tradisional (.......................................)

b. Modern (...........................................)

c. Keduanya (..............................................)

10. Darimanakah anda memperoleh informasi tersebut?

a. Pengalaman

b. Kelompok Tani

c. Radio

d. Tv

e. Media lainnya..............................................

II. Bencana yang dihadapi

11. Apakah wilayah ini (tempat tinggal Saudara) sering terkena banjir dan

kekeringan ?

a. Ya

b. Lebih sering terkena banjir daripada kekeringan

c. Lebih sering terkena kekeringan daripada banjir

d. Tidak tahu

12. Apakah terjadi peningkatan banjir/kekeringan (luas, lama dan frekuensi) dari

tahun ke tahun ?

a. Ya, terjadi peningkatan dari tahun ke tahun

b. Tidak ada peningkatan tapi cenderung tidak teratur

c. Tidak ada peningkatan bahkan cenderung turun dari tahun ke tahun

13. Berapakah kenaikan harga produk pertanian saat kejadian bencana dari kondisi

normalnya:

14. Berapakah frekuensi kejadian banjir dan kering sering merusak dan termasuk

kategori kerugian tingkat apa?

Aktivita

s

Banjir Kering

Frekuensi

Kerusakan

(sering,

kurang,

jarang)

Kerugian

(besar/sedang/rendah)

Frekuensi

Kerusakan(sering,

kurang, jarang)

Kerugian

(besar/sedang

/rendah)

Penanaman

Pemeliharaan

Panen

15. Perubahan iklim apa yang sering dirasakan anda?

a. Suhu meningkat

b. Hujan semakin sering

c. Hujan tidak menentu

d. Tidak tahu

III. Identifikasi Kejadian Banjir

16. Dalam rentang waktu setahun, bulan-bulan terjadinya bencana banjir adalah:

17. Jenis komoditi apakah yang paling dipengaruhi oleh kejadian bencana banjir:

18. Berapakah luas lahan yang terkena banjir ........................... Ha

Page 40: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

25

19. Sumber air yang menyebabkan banjir di wilayah Saudara

adalah ..............................

a. Air sungai

b. Air hujan

c. Air laut (banjir rob)

d. Yang lainnya,

sebutkan ...........................................................................................

20. Dalam satu tahun, berapa kali terkena

banjir ?..............................................................

21. Tinggi banjir/genangan (rata-rata) di wilayah tersebut

adalah .................................

a. Kurang dari 0,5 meter

b. 0,5 – 1 meter

c. Lebih dari 1 meter

22. Umumnya (rata-rata), berapakah lama genangan atau banjir di wilayah tersebut?

a. Kurang dari 1 jam

b. Kurang dari 1 hari

c. 1 hari – 1 minggu

d. 1 minggu – 1 bulan

e. Lebih dari 1 bulan

23. Pada saat banjir terparah, lama genangan atau banjir di lahan Saudara

adalah ............... hari, tahun terjadinya be ar itu adalah …………………

24. Bagaimana dampak saat terjadi banjir parah tersebut?...............................

25. Apakah yang anda lakukan setelah terjadi banjir?

a. Melakukan penanaman kembali

b. Hanya membeli benih

26. Dalam 10 tahun terakhir, tahun-tahun kejadian banjir yang menimpa wilayah

Saudara adalah ....................; ........................; ........................; ......................

27. Salah satu bentuk adaptasi banjir yang Saudara lakukan (Teknologi)

adalah ......................................................................

28. Apakah ada bantuan untuk masalah banjir dari pemerintah daerah/pusat?

a. Ya

b. Tidak

29. Apabila bencana banjir semakin sering terjadi, apa bentuk upaya yang akan

dilakukan untuk mengatasinya:

a. Mengajak masyarakat bergotongroyong untuk mengatasinya seperti:

membuat saluran pembuang dan tanggul, perbaikan saluran pembuang

b. Merubah strategi penanaman dengan memanfaatkan informasi prakiraan

iklim

c. Mengumpulkan dana partisipasi dari masyarakat untuk melakukan kegiatan

penghijauan di daerah hulu dengan masyarakat hulu

d. Mencari tempat pemukiman yang lain yang jarang terkena banjir

e. Lainnya, ebutkan …………………………………………………

III. Identifikasi Kejadian Kekeringan

30. Dalam rentang waktu setahun, bulan-bulan terjadinya bencana kekeringan

adalah:……………………

31. Jenis komoditi apakah yang paling dipengaruhi oleh kejadian bencana:

32. Berapakah luas lahan yang terkena kekeringan ........................... Ha

Page 41: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

26

33. Dalam 10 tahun terakhir, tahun-tahun kejadian kekeringan yang menimpa

wilayah Saudara

adalah ....................; ........................; ........................; ......................

34. Umumnya, lama terjadinya kekeringan adalah ...................

a. 1 – 3 bulan

b. 4 – 6 bulan

c. Lainnya...........................................

35. Sumber air untuk pertanian pada musim kemarau adalah:

a. Irigasi

b. Danau/Kolam

c. Sungai

d. Hujan

19. Pada saat kesulitan air untuk irigasi maka tindakan yang Saudara lakukan

adalah:

a. Membeli air dengan harga ............................... Rp./liter/hari

b. Membuat sumur bor

c. Langganan air dari PDAM

d. Mengurangi jumlah konsumsi air

e. Lainnya, sebutkan .................................................................................

20. Apa yang anda lakukan setelah terjadi kekeringan?

a. Melakukan penanaman kembali

b. Hanya membeli benih

21. Apakah ada kesulitan untuk mendapatkan air irigasi pada saat kekeringan?

22. Salah satu bentuk adaptasi kekeringan yang Saudara lakukan (Teknologi)

adalah ........................................

23. Apakah ada bantuan untuk masalah kekeringan dari pemerintah daerah/pusat?

a. Ya

b. Tidak

24. Bila ada bantuan pemerintah berapakah besarnya yang anda terima?

25. Apabila bencana kekeringan semakin sering terjadi, apa bentuk upaya yang

akan dilakukan untuk mengatasinya:

a. Mengajak masyarakat bergotongroyong untuk mengatasinya seperti

membuat

i. sumur bor untuk mengambil air tanah dalam

ii. perbaikan saluran irigasi,

iii. pengadaan pompa untuk memompa air sungai atau dari saluran irigasi

b. Merubah strategi penanaman dengan memanfaatkan informasi prakiraan

iklim seperti menganti padi menjadi palawija, atau berra

c. Melakukan kegiatan hemat air seperti

i. Pola pergiliran pemberian air irigasi

ii. Pola PTT (Pola Tanam Terpadu)

iii. Pola SRI (System of Rice Intensification)

iv. Penanaman air tanpa penggenangan

d. Lainnya, ebutkan …………………………………………………

Page 42: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

27

Lampiran 4 Data validasi antara hasil produksi petani dan hasil produksi model

simulasi tanaman

Produktivitas rata-rata petani

(ton/ha)

Produksi Hasil Simulasi

(ton/ha)

4.5 4.6

5.2 5.1

5.0 5.0

5.0 5.0

5.0 5.0

4.8 4.9

4.5 4.7

4.5 4.4

4.8 4.8

5.0 5.1

5.0 5.1

5.0 5.0

5.0 4.8

5.0 5.0

5.0 5.2

4.5 4.6

4.8 4.8

4.8 4.7

5.2 5.2

4.8 4.9

4.8 4.4

4.8 4.6

5.0 5.1

5.0 5.0

5.0 5.0

5.0 5.0

4.8 4.9

4.8 4.7

4.5 4.4

5.0 4.8

5.0 5.1

5.3 5.1

5.0 5.0

4.7 4.8

4.7 5.0

Page 43: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

28

Lampiran 5Distribusi dan kisaran tanggal tanam optimum setiap perlakuan budidaya

di kabupaten Subang tahun 1991- 2011

(a) A1a

a

(b) A1b

(c) A1c

(d) A2a

(e) A2b

(f) A2c

(g) A3a

Page 44: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

29

(h) A3b

(i) A3c

(j) B1a

(k) B1b

(l) B1c

(m) B2a

(n) B2b

(o) B2c

Page 45: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

30

(p) B3a

(q) B3b

(r) B3c

Lampiran 6Data hasil distribusi sebaran tanggal tanam optimum untuk setiap

perlakuan budidaya

perlakuan sebaran tanggal

tgl optimum

lokasi skala Shape

nama

distribusi

A1a 265.03 40.93 1.205856 weibull 295

A1b 265.09 40.27 1.198456 weibull 295

A1c 260.93 19.02 2.194203 gamma 296

A2a

-

26,651.12 27,036.42 999 weibull 375

A2b 0 381.92 18.92416 weibull 375

A2c -325.61 0.69 999 gamma 365

A3a 225.34 122.27 5.315035 weibull 339

A3b 255.91 97.52 3.361183 weibull 343

A3c

-

34,067.14 34,425.93 999 weibull 346

B1a 263.75 30.33 1.6645290 gamma 305

B1b -

59,629.49 59,952.67 999 weibull 301

B1c 279.9 40.76 1.232881 weibull 310

B2a 268.14 95.78 5.396009 weibull 358

B2b 246.02 114.25 6.085466 weibull 354

B2c 236.47 126.8 7.299112 weibull 357

B3a 316.56 35.91 2.65089292 weibull 348

B3b 281.17 66.19 4.948925 weibull 343

B3c 283.43 66.41 2.594315 weibull 341

Page 46: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

31

Lampiran 7 Rincian biaya (cost) usaha tani padi sawah irigasi untuk setiap

perlakuan budidaya

perlakuan

Input Usaha Tani

Benih

(kg/ha)

Pupuk Anorganik/Urea

(kg/ha)

Pupuk Anorganik lainnya (TSP, NPK, Za, Ponsca,

ZPT) (kg/ha) Pupuk Organik (kg/ha)

A1a 40 0 500 5000

A1b 35 0 500 5000

A1c 30 0 500 5000

A2a 40 300 500 5000

A2b 35 300 500 5000

A2c 30 300 500 5000

A3a 40 150 500 5000

A3b 35 150 500 5000

A3c 30 150 500 5000

B1a 40 0 500 5000

B1b 35 0 500 5000

B1c 30 0 500 5000

B2a 40 300 500 5000

B2b 35 300 500 5000

B2c 30 300 500 5000

B3a 40 150 500 5000

B3b 35 150 500 5000

B3c 30 150 500 5000

perlakuan

Input Usaha Tani

Tenaga Kerja (orang/ha) *

Pestisida

(liter) Herbisida Sewa Traktor

A1a 44 2 5 1

A1b 42 2 5 1

A1c 40 2 5 1

A2a 48 2 5 1

A2b 46 2 5 1

A2c 44 2 5 1

A3a 46 2 5 1

A3b 44 2 5 1

A3c 42 2 5 1

B1a 44 2 5 1

B1b 42 2 5 1

B1c 40 2 5 1

B2a 48 2 5 1

B2b 46 2 5 1

B2c 44 2 5 1

B3a 46 2 5 1

B3b 44 2 5 1

B3c 42 2 5 1

Page 47: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

32

Total Cost

Pestisida Herbisida Sewa Traktor Biaya Penyusutan Cost Total

500000 400000 980000 650000 11355000

500000 400000 980000 650000 11107500

500000 400000 980000 650000 10860000

500000 400000 980000 650000 12465000

500000 400000 980000 650000 12217500

500000 400000 980000 650000 11970000

500000 400000 980000 650000 11910000

500000 400000 980000 650000 11662500

500000 400000 980000 650000 11415000

500000 400000 980000 650000 11430000

500000 400000 980000 650000 11182500

500000 400000 980000 650000 10935000

500000 400000 980000 650000 12540000

500000 400000 980000 650000 12292500

500000 400000 980000 650000 12045000

500000 400000 980000 650000 11985000

500000 400000 980000 650000 11737500

500000 400000 980000 650000 11490000

***rincian biaya irigasi

harga air irigasi/m3 150

harga air irigasi/ha 150000

*** Rincian Tenaga Kerja

No

Tahap Pekerjaan

Perlakuan Persemaian

Pengolahan

Tanah Penanaman Pemeliharaan Panen

Jumlah Tenaga

Kerja

1 A1a 2 7 12 10 13 44

2 A1b 2 7 10 10 13 42

3 A1c 2 7 8 10 13 40

4 A2a 2 11 12 10 13 48

5 A2b 2 11 10 10 13 46

6 A2c 2 11 8 10 13 44

7 A3a 2 9 12 10 13 46

8 A3b 2 9 10 10 13 44

9 A3c 2 9 8 10 13 42

10 B1a 2 7 12 10 13 44

11 B1b 2 7 10 10 13 42

12 B1c 2 7 8 10 13 40

13 B2a 2 11 12 10 13 48

14 B2b 2 11 10 10 13 46

15 B2c 2 11 8 10 13 44

16 B3a 2 9 12 10 13 46

17 B3b 2 9 10 10 13 44

18 B3c 2 9 8 10 13 42

Page 48: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

33

**Rincian Biaya Penyusunan

Alat yang digunakan Unit Harga (Rp/Unit) Biaya Penyusutan

Cangkul 2 50000 100000

Babat 2 40000 80000

Parang 2 45000 90000

Garu 2 40000 80000

T. Semprot 1 300000 300000

Total Biaya Penyusutan 650000

Lampiran 8 Data hasil analisis benefit cost ratio (B/C rasio) pada setiap kombinasi

perlakuan budidaya

Perlakuan

Hasil

Produksi

(ton/ha)

Hasil

Produksi

(kg)

Harga

Gabah

Beras

(Rp/kg)

Benefit

(Rp)

B/C

Rasio

A1a 2.52694 2526.94

4000

10107773 0.89016

A1b 2.54405 2544.05 10176215 0.91616

A1c 2.5328 2532.8 10131213 0.93289

A2a 5.50282 5502.82 22011290 1.76585

A2b 5.50394 5503.94 22015770 1.80199

A2c 5.54919 5549.19 22196749 1.85436

A3a 4.95646 4956.46 19825850 1.66464

A3b 4.93165 4931.65 19726610 1.69146

A3c 4.9623 4962.3 19849206 1.73887

B1a 2.43878 2438.78 9755120 0.85347

B1b 2.46376 2463.76 9855044 0.88129

B1c 2.43441 2434.41 9737632 0.8905

B2a 5.53141 5531.41 22125646 1.76441

B2b 5.49417 5494.17 21976669 1.78781

B2c 5.53968 5539.68 22158710 1.83966

B3a 5.09063 5090.63 20362516 1.699

B3b 5.07751 5077.51 20310025 1.73035

B3c 4.90015 4900.15 19600592 1.70588

Page 49: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

34

Lampiran 9 Hasil simulasi tanggal tanam optimum padi sawah irigasi tahun 1991-

2011 pada setiap perlakuan budidaya

Tahun

Waktu Tanam Terbaik Setiap Perlakuan (JD)

A1a A1b A1c A2a A2b A2c A3a A3b

1991 266 266 266 282 32 15 314 297

1992 314 314 314 32 32 15 1 15

1993 282 282 297 15 15 1 1 360

1994 282 282 297 360 1 360 314 324

1995 47 47 47 345 1 360 345 345

1996 345 345 345 314 314 324 324 314

1997 282 282 282 32 15 1 345 345

1998 282 282 282 15 15 15 15 15

1999 266 266 266 324 345 345 360 360

2000 314 314 314 15 15 1 360 345

2001 314 314 297 1 1 1 297 297

2002 282 282 282 15 15 1 297 314

2003 297 297 297 15 32 15 345 324

2004 297 297 297 47 47 47 345 360

2005 297 297 297 360 345 345 324 314

2006 297 297 297 314 314 314 345 360

2007 324 314 314 1 1 1 297 345

2008 282 282 297 15 15 15 324 32

2009 297 297 297 47 32 32 345 345

2010 282 282 282 15 1 345 360 15

2011 314 314 324 15 1 1 345 314

rata-

rata 284 283 285 123 76 122 286 273

stdev 58 57 58 150 127 160 119 128

Page 50: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

35

Lanjutan…

Tahun Waktu Tanam Terbaik Setiap Perlakuan (JD)

A3c B1a B1b B1c B2a B2b B2c B3a B3b B3c

1991 282 1 345 1 345 324 314 345 345 1

1992 32 282 297 297 15 15 15 1 314 297

1993 1 282 282 282 1 360 1 1 360 360

1994 324 297 108 297 360 1 360 345 345 32

1995 360 32 61 32 15 15 15 360 345 360

1996 324 360 345 345 324 345 345 345 345 345

1997 360 282 139 297 345 324 345 324 345 324

1998 15 266 282 282 360 345 360 360 360 345

1999 360 297 314 314 15 360 1 345 345 314

2000 345 282 297 297 1 324 1 345 345 345

2001 345 15 93 324 1 1 1 360 360 360

2002 297 360 360 360 324 314 324 345 345 360

2003 345 287 297 297 345 345 345 345 324 324

2004 360 324 314 324 360 360 360 345 345 324

2005 324 324 324 324 345 360 345 345 324 345

2006 360 297 297 314 324 324 324 345 345 324

2007 1 282 282 282 15 15 15 15 360 15

2008 32 314 345 314 345 1 345 324 314 314

2009 360 314 314 314 1 1 1 345 324 324

2010 15 324 324 345 15 360 15 345 345 345

2011 360 282 282 282 345 345 345 345 345 324

rata-rata 248 262 272 282 200 230 199 297 342 290

stdev 152 106 89 91 170 163 171 122 14 116

Page 51: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

36

Lanjutan…

Irigasi Pupuk Jarak Tanam Produktivitas Rata-rata

Produksi

tertinggi SD

Tanggal tanam

optimum SD

macak-macak

TP

25x25 1.91226 3.097 0.5 ±295 39

30x30 1.904 3.097 0.51 ±295 38

40x40 1.92443 3.097 0.48 ±296 34

Rekomendasi

25x25 3.93591 5.322 1.31 ±375 42

30x30 3.9748 5.316 1.23 ±375 30

40x40 4.06697 5.316 1.12 ±365 28

1/2 Rekomendasi

25x25 3.72728 5.218 1.03 ±340 32

30x30 3.64035 5.218 1.13 ±343 38

40x40 3.63662 5.218 1.16 ±346 53

penggenangan terus

menerus

TP

25x25 1.81392 3.06 0.46 ±305 46

30x30 1.93745 3.06 0.37 ±301 93

40x40 1.85658 3.06 0.44 ±310 38

Rekomendasi

25x25 3.9287 5.273 1.18 ±358 25

30x30 3.95135 5.273 1.14 ±354 26

40x40 3.95403 5.273 1.16 ±357 25

1/2 Rekomendasi

25x25 3.80221 5.273 0.81 ±348 12

30x30 3.66848 5.273 0.92 ±343 19

40x40 3.27244 5.273 1.34 ±341 32

Lampiran 10Hasil simulasi hubungan tanggal tanam dan rata-rata hasil padi sawah

irigasi pada berbagai perlakuan budidaya

perlakuan

rata-

rata max min

B1b 1.94 3.1 1.308

B1a 1.81 3.1 1.167

B1c 1.86 3.1 1.217

A1c 1.92 3.1 1.236

A1b 1.9 3.1 1.118

A1a 1.91 3.1 1.169

A2a 3.94 5.3 1.738

A2b 3.97 5.3 2.01

A2c 4.07 5.3 2.377

B2c 3.95 5.3 2.105

B2b 3.95 5.3 2.304

B2a 3.93 5.3 2.325

B3a 3.8 5.3 2.215

B3b 3.67 5.3 2.398

B3c 3.27 5.3 1.321

A3c 3.64 5.2 1.508

A3b 3.64 5.2 1.758

A3a 3.73 5.2 2.102

max 4.07 5.3 2.398

Page 52: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

37

Lampiran 11Kondisi sistem usaha tani sawah irigasi di Subang – Jawa Barat

Page 53: PENILAIAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SAWAH IRIGASI … · menyesuaikan pola tanam. Kata kunci : ... seperti kejadian banjir, ... The Decision Support System for

38

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 6

Februari 1991. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, dari Bapak

Didi Supardi dan Ibu Rosdiana.

Tahun 2003 penulis lulus dari SD Negeri Dr Satiman Subang, Kemudian pada

tahun 2006 penulis menyelesaikan pendidikan di SMP Negeri 2 Subang. Penulis

menyelesaikan SMA di Negeri 1 Subang pada tahun 2009. Tahun 2009 penulis

diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI). Setelah kemudian penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen

Geofisika dan Meteorologi sebagai pilihan mayor.

Semasa menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi pengurus Himpunan

Mahasiswa Agrometerologi (HIMAGRETO) dalam Divisi Internal pada tahun

2011-2012. Bergabung dalam organisasi mahasiswa daerah Subang (FOKKUS)

pada tahun 2010.