DEBU
-
Upload
hadi-winarso -
Category
Documents
-
view
776 -
download
3
Transcript of DEBU
Pendahuluan
MasalahPencemaranUdara
Simpul IV :
Tingginya Penyakit :
-ISPA
-ASMA
-Ca Paru, dllSimpul I :
Sumber
•Indoor
•Out door
Simpul II :
Media Lingk
•Emisi
•Ambien
Simpul III :
Biomarker
•Manusia
•Hewan & Tumbuhan
SASARANKelompok penduduk yg memp. Resiko tinggi yg tinggal di permukiman, fasilitas/ sarana transportasi, TTU (termasuk fasilitas kes seperti RS, Puskesmas, dll), ling. Kerja, dan ling. Lainnya.
RUANG LINGKUP Menitik beratkan pada masalah
pengendalian dampak penc. Udara (fisika, kimia, dan mikrobiologi), termasuk kebauan yang sesuai dengan baku mutu udara dan kebisingan yang telah diatur oleh peraturan perundang-undangan yg berlaku.
Polutan udara primer adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan langsung ke udara yang menyebabkan konsentrasinya meningkat dan membahayakan.
Polutan udara sekunder adalah senyawa kimia berbahaya yang terbentuk di atmosfir melalui reaksi kimia diantara berbagai komponen di udara.
Tipe dan Komposisi Pencemaran udara
1. Fisika : Suhu, Kebisingan, Getaran, Radiasi
2. Kimia : Gas : CO, CO2, Nox, O3, NH3,
Ether, dllPartikel : Debu, logam berat,
aerosal3. Mikrobiologi : Bakteri, Virus, jamur,
algae
3 Kelompok Parameter Udara
PENGERTIANDebu yi partikel yang melayang di udara (suspended particulate matter/SPM) dg ukuran 1 500 mikron.
Debu merupakan indikator pencemaran indoor & outdoor.
Debu terbentuk ketika material padat pecah menjadi material yang sangat kecil. Debu umumnya terbentuk pada proses penghalusan batu – batuan maupun proses penggerindaan
Secara alamiah partikel debu dapat dihasilkan dari debu tanah kering yang terbawa oleh angin atau berasal dari muntahan letusan gunung berapi. Pembakaran yang tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung senyawa karbon akan menimbulkan asap yang hampir seluruhnya terdiri dari partiekel karbon murni atau bercampur dengan berbagai gas-gas organik, seperti halnya penggunaan mesin diesel yang tidak terpelihara dengan baik. Pada umumnya ukuran partikel sekitar 5 mikron merupakan ukuran partikel di udara yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli.
BERDASARKAN SIFAT 1. Sifat pengendapan.
Debu cenderung mengendap karena gravitasi. 2. Sifat permukaan basah.
Sifatnya selalu basah dilapisi ol lapisan air yang tipis. 3. Sifat penggumpalanKarena basah, maka debu dg lainnya menempel membentuk
gumpalan. Tk kelembaban di atas titik saturasi & turbelensi di udara mempermudah debu membentuk gumpalan.
4. Debu listrik statisDebu yg mempunyai sifat listrik statis yg menarik partikel lain
yg berlawanan shg mempercepat terjadinya gumpalan.5. Sifat opsis Partikel basah/lembab lainnya dapat memancarkn sinar
dalam kamar gelap.
MACAM – MACAM DEBU
BERDASARKAN MACAMNYA
1. Debu organik
Debu kapas, debu daun-daunan, tembakau2. Debu mineralMerupakan senyawa kompleks : SiO2, SiO3,
arang batu3. Debu metalDebu mengandung unsur logam : Pb, Hg, Cd,
Arsen
BERDASARKAN SEGI KARAKTER
1. Debu fisik (Debu tanah, batu, mineral, fiber)
2. Debu kimia (mineral organik & inorganik)3. Debu biologi (virus, bakteri, kista)4. Debu radioaktif.
MACAM – MACAM DEBU
5 – 10 mikron (tertahan ol saluran pernapasan bag atas)
3 – 5 mikron (tertahan sal pernapasan bag tengah)1 – 3 mikron (permukaan alveoli)0,5 – 0,1 mikron (hinggap dipermukaan
alveoli/selaput lendir menyebabkan vibrosis paru)0,1 – 0,5 mikron (melayang dipermukaan alveoli).Menurut WHOUkuran debu partikel yg membahayakan 0,1- 5 atau
10 mikronMenurut Depkes (debu berbahaya 0,1 s/d 10
mikron).
AMBANG BATAS DEBU
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
Gangguan estetik & fisik -Pemandangan terganggu, peluruhan warna
bangunan & pengotoranMerusak kehidupan tumbuhanMerubah iklim global, regional maupun lokalMenganggu sistem penerbanganMenganggu kesehatan manusia-Iritasi mata, alergi, gangguan pernapasan &
kanker paru2.Efek debu terhadap kesehatan tergantung :- Solubility, komposisi kimia, konsentrasi debu,
ukuran debu
DAMPAK PENCEMARAN DEBU
1. Pneumokoniosis 2. Silikosis (SiO2)3. Anthrakosilikosis (SiO2 + debu arang batu)4. Asbestosis 5. Berryliosis6. Byssinosis (debu kapas)7. Stannosis (biji timah putih,SnO)8. Siderosis (Fe2O2)
JENIS PENYAKIT AKIBAT DEBU
1. Sumbera. Isolasi (local exhauster atau dengan water
sprayer pada cerobong asap).b. Substitusi alat yg mengeluarkan kadar debu2. Pencegahan terhadap transmisia. Memakai metode basah (penyiraman lantai,
pengeboran basah (wet drilling)b. Dengan alat (Scrubber, electropresipitator,
ventilasi umum)3. Pencegahan terhadap manusia (APD)
METODE PENGENDALIAN
Kewenangan & Tanggung Jawab Sektor Kesehatan
Pengendalian pencemaran udara bertujuan mewujudkan kualitas udara yg memenuhi syarat kesehatan, dlm rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, terutama dlm hal :a) Pengendalian dampak penc. udara bagi kesehatan manusia.b) Pengendalian bahan polutan udara yg berbahaya thd kesehatan manusia.c) Terselenggaranya jaringan informasi kualitas udara dan dampaknya thd kesehatan masyarakat melalui pendekatan surveilans epidemiologi.
PENUTUP.Upaya penanggulangan pencemaran udara
merupakan tanggung jawab semua pelaku pembangunan,. Departemen Kesehatan tidak mungkin dapat mewujudkan kesehatan masyarakat , tanpa komitmen pelaku pembangunan , mulai dari aspek perundang-undangan termasuk perda, penerapan strategi , adanya perioritas kebijakan dan program pelaksanaan dan evaluasi di masing-masing instansi, untuk mewujudkan udara yang sehat dan bersih.
Sekian dulu. Thanks.