Dean Stark (Ismayanii)
-
Upload
ismayani-arifin -
Category
Documents
-
view
536 -
download
5
Transcript of Dean Stark (Ismayanii)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAN X
PENENTUAN KADAR AIR
MENGGUNAKAN METODE DEAN STARK
OLEH:
NAMA : ISMAYANI
STAMBUK : F1F1 10 074
KELOMPOK : III
ASISTEN : RIZA AULIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2009
PENENTUAN KADAR AIR MENGGUNAKAN METODE DEAN STARK
A. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari proses penentuan kadar air
suatu sampel dengan menggunakan metode Dean Stark.
B. Landasan Teori
Metode destilasi digunakan untuk mengeluarkan kebasaan dari bahan
dengan memanaskan dalam minyak atau cairan non air tertentu, dan mengukur
hilangnya berat atau volume air yang didestilasi dari bahan ini. Metode destilasi
toluena dapat mendidihkan bahan yang digiling halus dalam aparat yang
mengembangkan bahan yang menguap, mengumpulan embun dalam tabung
pengukur dan mengembalikan toluena yang mengembun ke dalam bejana
pendidihan (Srivastava, 1987).
Pada umumnya benzena dan senyawa hidrokarbon lain bersifat
nonpolar dan tidak larit dalam air. Benzena memiliki sifat yang berguna , yaitu
membentuk azeotrop air. Azeotrop yakni campuran yang tersuling pada susunan
konstan, terdiri dari 91% benzena dan 9% air. Senyawa yang larut dalam benzena
mudah dikeringkan dengan menyuling azeotrop tersebut. Hal inilah yang
menyebabkan benzena digunakan dilaboratorium sebagai pelarut untuk
mengeringkan suatu zat yang mengandung air (Fessenden, 1982).
Tingginya kandungan air produk menyebabkan tekanan uap air dalam
produk selalu dalam keadaan tinggi dan bila kelembaban udara atau tekanan uap
air di udara rendah maka akan terjadi defisit tekanan uap air yang menyebabkan
perpindahan air dari dalam produk ke udara sekitarnya. Bila sebaliknya, tekanan
uap air di luar lingkungan produk lebih tinggi maka akan terjadi pergerakan air
dari luar ke dalam produk (Supartha, 2007).
Dalam metode Dean & Stark apparatus dilakukan reaksi kondensasi
dengan jalan refluks atau pemanasan sampel yang akan ditentukan kadar airnya
dengan pelarut selama 12 jam menggunakan katalisator asam. Biasanya pelarut
yang digunakan adalah benzena dan toluena. Pada saat pemanasan atau proses
refluks tetesan air yang keluar dari hasil reaksi merupakan campuran dari pelarut
dan air yang terkandung dalam sampel (Sumantri, 2005).
Penentuan kadar air dengan menggunakan temperature yang tinggi atau
waktu pemanasan yang lama, harus diperhitungkan dengan melihat keadaan
alami bahan makanan yang akan dianalisa. Umumnya secara komersil dan rutin
dalam pengukuran kadar air digunakan metoda dengan waktu yang cepat. Untuk
cairan rumen metoda yang biasanya digunakan adaalh metoda toluene. Penentuan
metoda ini dibandingkan dengan metoda oven lebih baik, dimana kecepatan
hidratasi dapat diukur secara visual dan penentuan yang sempurna dapat dilihat
yaitu apabila tidak terjadi tetes air lagi (Sofyan, 1983).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu:
- Seperangkat alat dean stark
- Blender
- Pemanas
- Batang pengaduk
- Timbangam
- Erlenmeyer
2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini, yaitu:
- Toluena
- Wortel
D. Prosedur Kerja
- Dirangkai
- Digambar
Alat dean strak
- Dihaluskan
- Ditimbang 50 gram - Dimasukkan dalam labu alas bulat pada
rangkaian alat dean stark - Ditambah 30 mL toluena- Dipanaskan sampai menghasilkan cairan (air
dan benzena) pada alat dean stark - Diukur volume air yang dihasilkan - Dihitung kadar air wortel
E. Hasil Pengamatan
1. Gambar alat dean stark
Wortel
Wortel halus
Kadar air wortel = 5 %
1
2
3
4
5
6
78
9
Ket :1) Air keluar
2) Kondensor
3) Air masuk
4) Labu alas bulat
5) Elektro manthel
6) Statif dan klem
7) Pelarut
8) Air
9) Erlenmeyer
2. Perhitungan
Dik : Massa wortel : 50 gram
V benzena : 30 mL
Dit : V air =....?
Kadar air dalam wortel =....?
Peny :
V air : 2,5 mL
Massa jenis air : 1 gr/mL
Massa air : 2,5 mL x 1 gr/mL
: 2,5 gr
% kadar air = massa air
massa sampel× 100 %
= 2,5 gr50 gr
×100 %
= 5 %
F. Pembahasan
Alat dean stark merupakan alat yang digunakan untuk menampung
destilat yang terdiri dari dua lapisan yang tidak bercampur satu sama lain. Alat
ini biasa digunakan pada destilasi yang menghasilkan air, jika sampel yang akan
dihitung kadar airnya dapat bercampur pada suhu tinggi dan tidak bercampur
pada suhu rendah.
Alat dean stark memiliki bebrapa bagian seperti tempat masuk dan
keluarnya air, kondensor yang berfungsi sebagai pendingin, labu alas bulat
sebagai tempat penyimpanan sampel dan pelarut. Sedangkan sampel yang
digunakan adalah wortel. Percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan kadar
air yang dikandung suatu sampel dengan metode dean stark. Metode dean stark
dilakukan dengan cara memanaskan sampel dalam pelarut senyawa aromatik,
biasa digunakan toluena atau benzena. Namun pada percobaan ini digunakan
senyawa aromatik yaitu toluena.
Perlakuan pertama sampel terlebih dahulu dihaluskan dengan tujuan
agar lebih mudah atau lebih cepat didapatkan kadar airnya. Metode dean stark,
menggunakan pelarut organik aromatik yaitu toluena sebab titik didih toluena
tidak begitu jauh dengan titik didih air, namun memiliki perbedaan massa jenis
yang cukup signifikan. Sehingga pada saat pemanasan, air dan toluena yang
terabsorpsi ke dalam sampel akan akan menguap bersama-sama. Adapun
kandungan lain yang terdapat dalam sampel juga ikut menguap namun akan
berikatan dengan toluena yang bersifat nonpolar.
Air yang bersifat polar dala keadaan panas akan bercampur dengan
toluena yang bersifat nonpolar. Ini disebabkan karena pada saat panas
(mendidih), toluena menjadi tidak stabil dan terjadi reaksi adisi yaitu pemutusan
ikatan rangkap dan membentuk ikatan hidrogen dengan air sehingga kepolaran
toluena akan meningkat dan larut dalam air.
Uap pelarut dengan air dari hasil pemanasan akan mengalir ke
kondersor kemudian terjadi peristiwa kondensasi atau dengan kata lain dapat
berfungsi sebagai pendingin. Peristiwa kondensasi atau pendinginan ini
menyebabkan terjadinya pengembunan uap menjadi cair yang kemudian
ditampung pada salah satu bagian dari alat dean stark ini. Pada saat dingin pelarut
dan air akan terpisah karena disebabkan perbedaan kepolaran. Lapisan air terletak
dibagian bawah sedangkan toluena terletak dibagian atas. Hal tersebut terjadi
karena adanya perbedaan massa jenis dimana massa jenis air lebih besar
dibandingkan massa jenis toluena. Air yang berada dibagian bawah akan
langsung terukur volumenya pada alat dean stark. Namun, terdapat kelemahan
dari metode dean stark yaitu kita tidak dapat mengetahui dengan pasti kandungan
air dalam sampel sudah benar-benar menguap seluruhnya atau belum.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh volume air sebanyak
2,5 mL, diketahui massa jenis air sebesar 1 gr/mL maka didapat massa air sebesar
2,5 gram. Sehingga kadar air dalam 50 gram wortel untuk adalah sebesar 5 %.
G. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
proses penentuan kadar air pada sampel dilakukan dengan mtode dean stark yaitu
cara pemanasan sampel, dimana uapnya mengalir ke kondensor dan mengalami
kondensasi membentuk cairan. Cairan yang dihasilkan membentuk dua lapisan
air di bawah dan toluena di atas karena adanya perbedaan massa jenis. Dan
diperoleh kadar air dalam 50 gr wortel adalah sebesar 5%.
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden, R.J dan Fessenden J.S. 1986. Dasar-dasar Kimia Organik, Jilid I. Erlangga: Jakarta.
Sahidin, dkk. 2011. Penuntun Praktikum Kimia Organik Farmasi. Unhalu: Kendari.
Srivastava. 1987. Tehnik Instrumentas. UI-Press: Jakarta.
Sofyan, L, A. 1983. Perbedaan Nyata Hasil Pengukuran Kadar Air Cairan Rumen dengan Metoda Toluen dan Metoda Oven. Media Peternakan. Vol. 8 (1) : Bogor.
Supartha, I, M, U., Komang, A, N., dan Ida Ayu, R, P. 2007. Pengaruh Suhu Air dan Lama Waktu Perendaman Beberapa Jenis Sayuran Daun pada Proses Crisping. Agritrop. Vol. 26 (3) : Bali.